SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah...
Transcript of SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah...
IMPLEMENTASI PROGRAM PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Siti Subaikoh
(1110018200057)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Implementasi Program
Perpustakanaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa “penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun
inilah usaha maksimal yang dapat penulis lakukan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya tentunya ada pihak-pihak yang
berkontribusi baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, saya sangat berterima kasih kepada beliau, karena
beliau selalu memberi arahan kepada penulis dan teman-teman untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
3. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing, yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan kepada penulis
hingga selesainnya skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan
keberkahan dalam hidupnya. Amin.
4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
khususnya dosen-dosen di Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Drs. Syukri Abdul Ghani, Selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Jakarta yang dengan ramah menerima dan
membantu penulis dalam penelitian di Perpustakaan Madrasah
pembangunan UIN Jakarta.
i
6. Bapak Drs. Hamdani Nizan selaku kepala Perpustakaan Madrasah
Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang telah mengizinkan dan
membantu penulis selama penilitian di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta.
7. Bapak dan Ibu guru, serta bagian Tata Usaha yang sangat ramah dalam
memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini,
khususnya kepada Kepala Perpustakaan Madrasah Pemabngunan UIN
Jakarta beserta pustakawan lainnya yang telah membantu penulis dalam
penelitian.
8. Abah dan Ibu Tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan do’a,
motivasi dan materi kepada penulis, sehingga penulis menyelesaikan
studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kakak-kakakku tercinta, Abdu Rohim, Fathu Roji, Mimi Hamidah,
S.Pd.I, Amir Maki,S.Th.I, Saeful Bahri, S.H, dan Ahmad Fudholi, S.Pd
yang selalu memberi motivasi dan bimbingan kepada penulis.
10. Akhmad Hujazy S.Pd yang selalu dengan sabar membantu penulis baik
moril maupun materil serta do’a untuk penulis.
11. Taufik Firdaus, kakak kelas di Program Studi Manajemen Pendidikan,
penulis sangat berterima kasih karena sudah memperkenankan penulis
untuk mempelajari skripsinya.
12. Teman-teman di Program Studi Manajemen Pendidikan angkatan 2010
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada Anita Greanti, Lia
Dahlia, Rizka Umami, Ayu Nur Azizah, Ari Istiara, Djehan Firda
Syafitri, dan Atin Kurniatin yang selalu menemani hari-hari penulis,
memotivasi dan mendoakan penulis, selama penulis menyelesaikan
studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Teman-teman di Seulanga kost khususnya buat Upik Yanwaria, Anita
Greanti, dan Diana Nopiana yang selalu menemani, mendoakan, serta
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu,
terima kasih atas segala bantuannya dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu
penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
pelaksanaan penelitian mendatang.
Jakarta, 18 Agustus 2014
Penulis
SITI SUBAIKOH
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBARAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ......................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................... 5
E. Perumusan Tujuan .............................................................. 6
F. Kegunaan Penelitian .......................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ............................... 8
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah .................. 10
3. Manfaat Perpustakaan Sekolah ................................... 12
B. Program Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Program ...................................................... 13
2. Program Perpustakaan Sekolah ..................................... 14
3. Langkah-langkah Penyusunan Program ...................... 15
4. Aspek-aspek Program ................................................... 16
5. Karakteristik Program ................................................... 16
ii
C. Minat Baca
1. Pengertian Minat Baca ................................................ 16
2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca .................... 17
3. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca ...... 21
D. Kerangka Berfikir ............................................................. 23
E. Pengajuan Hipotesis ......................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 26
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................... 27
C. Populasi dan Sampel........................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 28
E. Teknik Pengolahan Data..................................................... 29
F. Teknik Analisa data ............................................................ 30
G. Interpretasi data .................................................................. 32
H. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan MTs Pembangunan ......... 41
1. Sejarah Singkat Perpustakaan ....................................... 41
2. Kedudukan Perpustakaan.............................................. 42
3. Visi dan Misi Perpustakaan .......................................... 43
4. Koleksi Perpustakaan.................................................... 43
5. Tenaga Perpustakaan .................................................... 44
6. Pelayanan Perpustakaan................................................ 45
7. Program Kerja Perpustakaan ........................................ 45
8. Sarana dan Prasarana Perpustakaan .............................. 46
B. Deskripsi Data ................................................................... 46
1. Deskripsi data angket varibel X .................................... 47
2. Deskripsi Data Angket Varibel Y ................................. 55
3. Deskripsi Data Angket Keseluruhan ............................ 66
C. Analisa Data ...................................................................... 67
1. Uji korelasi.................................................................... 67
2. Koefisien Determinasi .................................................. 68
D. Interpretasi Data ................................................................ 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 71
B. Saran-Saran ........................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
1 Kegiatan penelitian di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan 26
2 Tingkat kualitas program perpustakaan dan minat baca
siswa.
31
3 Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi “R”
Product Moment
32
4 Kisi – kisi Angket Siswa 34
5 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y 38
6 Hasil uji reliabilitas Instrument 40
7 Jumlah buku berdasarkan DCC 43
8 Jumlah buku di perpustakaan 47
9 Aneka Ragam Buku Perpustakaan 48
10 Perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan
49
11 Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid
setiap hari
49
12 Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti peta
globe, dan benda budaya lainnya
50
13 Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan
seminar tentang buku
51
14 Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan
lain
51
15 Petugas perpustakaan membantu saya ketika mengalami
kesulitan diperpustakaan
52
16 Petugas perpustakaan melayani saya dengan baik dan
ramah
53
17 Perpustakaan pernah mengadakan pameran dan bedah
buku
53
18 Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan
nyaman
54
19 Buku di perpustakaan mudah ditemukan dan tertata
rapih
54
20 Saya selalu membaca secara seksama 55
21 Saya suka jika diminta pendapat teman ketika saya
membaca
56
22 Saya bersedia membaca teks di depan kelas 56
23 Saya selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya
membaca di depan kelas
57
iii
24 Di waktu luang saya lebih suka membaca dari pada
bermain
57
25 Di waktu libuaran saya tetap membaca buku 58
26 Saya bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun
dalam keadaan beriisik/bising
59
27 Saya bisa melakukan hal lain saat sedang membaca 59
28 Saya lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas 60
29 Saya lebih suka membaca dari pada menonton televisi 61
30 Saya dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang saya
baca
61
31 Saya dapat menyimpulkan bacaan yang saya baca 62
32 Saya merasa senang ketika saya membaca buku 62
33 Banyak pengetahuan baru ketika saya membaca 63
34 Saya memiliki banyak koleksi buku di rumah 64
35 Saya lebih suka membeli buku dari pada membeli
barang-barang lain
64
36 Jika teman saya memiliki buku baru, saya akan
meminjamnya
65
37 Jika tidak dapat membeli buku sendiri, saya akan
meminjamnya di perpustakaan
66
38 Descriptive Statistics 66
iv
ABSTRAK
SITI SUBAIKOH. NIM 1110018200057. Implementasi Program Perpustakaan
dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Jakarta. Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan/korelasi
implementasi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di
perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta (2) bagaimana
tingkat keberhasilan implementasi program perpustakaan serta tingkat minat baca
siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta (3) seberapa besar
kontribusi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di
perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca
siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang berjumlah 772 siswa, dan sampel
yang penulis ambil adalah 27 % dari populasi yakni 208 siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, hubungan/korelasi antara
program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa di MTs Pembangunan
UIN Jakarta terdapat pengaruh yang lemah dengan nilai korelasi 0,318. Kedua,
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dapat diketahui
bahwa nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan adalah 45,92 maka
hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada
taraf sedang. Sedangkan nilai mean (rata-rata) dari variabel Minat Baca siswa
adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada
pada taraf rendah. Ketiga, koefisien korelasi menunjukan bahwa kontribusi
variabel X (program perpustakaan sekolah) terhadap variabel Y (minat baca
siswa) adalah sebesar 10.
Kata Kunci: Program Perpustakaan Sekolah - Minat Baca
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lalar Belakang Masalah
Kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi semakin
pesat. Kemajuan dan perkembangan ini memudahkan manusia khususnya
kaum pelajar untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dan kapan
pun mereka butuhkan.
Salah satu tempat untuk memperoleh informasi adalah perpustakaan,
karena Perpustakaan adalah salah satu lembaga ilmiah, yang memiliki tugas
pokok yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, dan
pengembangan, dengan ruang lingkupnya mengelola informasi yang
mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal ini pun tertuang dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya
tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
2
yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka”.1
Perpustakaan bukanlah hal yang baru dikalangan masyarakat terutama
dikalangan sekolah, baik sekolah dasar, menengah, maupun sekolah tinggi.
Keberadaan perpustakaan di sekolah adalah untuk menunjang keberhasilan
kegiatan belajar mengajar dan menjadi sarana pemenuhan kebutuhan
informasi siswa.
Perpustakaan sekolah2 merupakan bagian integral dari program sekolah
secara keseluruhan, dimana besama-sama dengan komponen pendidikan
lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.
Idealnya perpustakaan sekolah dapat dijadikan tempat atau sarana
menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan mendorong
membiasakan siswa belajar secara mandiri. Mengingat fungsi perpustakaan
sebagai sarana edukatif, informatif, riset, dan rekreatif.
Seperti yang dikemukakan Darmono diatas hal ini juga sependapat
dengan Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar bahwa dalam bukunya
“Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah” (2007: 3) bahwa Salah
satu tujuan perpustakaan sekolah adalah menumbuh kembangkan minat dan
kebiasaan membaca para siswa.
Minat baca bila dikaitkan dengan perpustakaan maka akan terlihat
beberapa faktor yang dapat memepengaruhi antara lain: pertama, koleksi
yang sesuai dengan pemakai (pembaca); kedua, tingkat pelayanan dari
petugas perpustakaan; ketiga, sikap petugas perpustakaan; keempat,
pengaturan tata letak yang nyaman; kelima tentu saja faktor dana.3
Perpustakaan dapat menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan
minat baca bila perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat minat baca.
Diantara fasilitas yang bisa meningkatkan kegemaran membaca juga adalah
1 Dr. Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa, (Jakarta: , Sagung Seto, 2008) h. 145
2 Darmono, Perpustakaan Sekolah; Pendekatan Aspek Manajemen dan tata Kelola ( Jakarta:
PT Grasindo, 2007)h. 3 3 Sudarnoto Abdul Hakim, dkk, Perpustakaan Sebagai Center Of Learning Society:
Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Syarif Hidayatullah, 2005) h. 27
3
perpustakaan sekolah yang menggambarkan Sebuah perpustakaan yang
nyaman dan tenang serta mencirikan suatu tempat yang ramah dan
menyenangkan bagi anak-anak dan remaja. Selain itu secara aktif dan kontinu
membuat berbagai program sastra/bacaan untuk menarik minat anak dan
remaja (juga orang dewasa) mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan
bacaan sebagai bagian dari kebutuhan utama, memiliki koleksi yang lengkap
dan dikelola dengan baik oleh pustakawan yang profesional.4
Membicarakan minat baca, sementara orang ada yang mengatakan bahwa
minat baca remaja atau masyarakat Indonesia saat ini relatif baik. Indikasi
terhadap hal itu dapat kita lihat dari fenomena yang ada dibanyak toko buku,
banyak anak- anak dan remaja serta orang dewasa mengunjungi toko buku
dan membaca dengan asyiknya disana. Tetapi yang lainnya ada yang
mengatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih kurang. Penilaian
yang beragam ini dinayatakan karena belum ada penelitian yang rinci dan
lengkap.
Seperti yang diketahui bahwa Menumbuh kembangkan minat baca
menjadi salah satu tujuan perpustakaan, oleh karena itu perlu adanya suatu
program karena Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Untuk
mencapai satu sasaran, bisa dengan melalui satu atau beberapa program.
Hal ini Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 bahwa “Program adalah
Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah”.5
Dengan pembuatan program serta pengimlementasiannya melalui
kegiatan-kegiatan yang positif, maka diharapkan dapat mewujudkan tujuan
4 Supriyanto dkk, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, (Jakarta: Ikatan Pustakawan
Indonesia, 2006) h. 277 5 Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Aagama RI, Peningkatan Manajemen
Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama RI, 2011) h. vii
4
perpustakaan yaitu memberikan semangat kepada para siswa untuk membaca
dan menumbuhkan serta terus meningkatkan minat baca siswa.
Pustakawan tentunya memiliki keinginan bahwa perpustakaan yang
dikelolanya dapat menjadi sumber belajar bagi para siswa yang akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan akademik siswa. oleh
karena itu, pustakawan bukan hanya saja berupaya agar memiliki fasilitas
yang baik dengan keberadaan gedung atau ruangan yang memadai serta
koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan siswa, namun harus diikuti dengan
penyelenggaraan berbagai macam program yang dapat meningkatkan minat
baca siswa atau keterampilannya dalam pencarian informasi atau program
lain yang dapat membangun kerja sama khususnya antara perpustakaan dan
lingkungan sekolah. Program-program-program tersebut diarahkan agar
siswa-siswa memiliki minat baca yang tinggi dan imajinasi yang berkembang
serta mampu membekali siswa dalam melakukan penelusuran atau kebutuhan
informasinya.
Namun salah satu masalah yang dihadapi sekolah-sekolah pada umumnya
ialah keterbatasan infrastruktur perpustakaan sekolah, sebagai akibat dari
keterbatasan ini perpustakaan sekolah akhirnya kurang leluasa untuk
mengembangkan program kegiatan perpustakaan. Masalah ini pun yang
penulis temui dari hasil wawancara dengan Drs. Hamdani Mizan sebagai
kepala perpustakaan dan observasi sementara di Madrasah Pembangunan
UIN Syariif Hidayatullah Jakarta.
Lebih lanjut Beliau juga menuturkan bahwa perpustakaan yang dirintis
sejak berdirinya Madrasah Pembangunan yaitu tahun 1974 yang pada saat itu
ruangannya masih menyatu dengan ruang tata usaha tersebut akan direlokasi
ke gedung lain dalam waktu dekat ini. Hali ini dilakukan agar suasana
perpustakaan lebih representatif dari sebelumnya. Perpustakaan yang
memiliki empat pustakawan tersebut adalah pengelola perpustakaan tingkat
Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. karena di Madrasah Pembangunan sendiri
terdapat dua gedung Perpustakaan, satu gedung perpustakaan diperuntukan
5
untuk tingkat Aliyah dan satu gedung perpustakaan lagi untuk tingkat
Ibtidaiyah dan Tsanawiyah.
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai program perpustakaan sekolah di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta dengan mengangkat judul “IMPLEMENTASI
PROGRAM PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH
TSANAWIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA”
B. Identifikasi Masalah
1. Infrastruktur perpustakaan yang kurang representatif, sehingga minat
siswa untuk membaca di perpustakaan kurang.
2. Kurang terlaksananya kegiatan promosi program perpustakaan sekolah
3. Kurang terlaksananya program yang secara khusus diarahkan untuk
pembinaan minat baca siswa
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, supaya pembahasan penelitian
tidak melebar dan lebih terarah, maka penulis membatasi masalah mengenai
“Impelemtasi program perpustakaan sekolah serta pengaruhnya terhadap
minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta”.
D. Rumusan Masalah
Mengingat pentingnya program perpustakaan dalam peningkatan minat
baca siswa, maka dalam penelitian ini penulis memiliki rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana pengaruh/korelasi implementasi program perpustakaan
sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta?
2. Bagaimana tingkat keberhasilan implementasi program perpustakaan
serta tingkat minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan
UIN Jakarta?
6
3. Seberapa besar kontribusi program perpustakaan sekolah terhadap
minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
E. Perumusan Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh/korelasi implementasi program
perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program
perpustakaan serta tingkat minat baca siswa Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Jakarta
3. Untuk mengetahui Seberapa besar kontribusi program perpustakaan
sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian mengenai implementasi program perpustakaan ini diharap
dapat memberi manfaat bagi:
1. Bagi sekolah (Madrasah Tsanawiyah Pembangunan)
Dapat dijadikan masukan untuk selalu meningkatkan program
perpustakan menjadi lebih baik lagi.
2. Bagi mahasiwa
Diharapkan dapat menambah wawasan dan sebagai wahana dalam
melatih kemampuan menulis karya tulis ilmiah, disamping itu
diharapkan dapat membangkitkan minat mahasiswa lain untuk
mengembangkan penelitian yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini merupakan perwujudan dari semboyan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yaitu Knowledge, piety, integrity. Khususnya
7
bidang penelitian yang dimana hasil penelitian ini digunakan
perguruan tinggi sebagai persembahan kepada masyarakat.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan, karena
perpustakaan merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan
pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan,
perpustakaan adalah salah satu standar sarana yang harus dipenuhi dalam
suatu sekolah. Namun dengan berbagai alasan, pada kenyataan nya masih
banyak sekolah yang tidak memiliki perpustakaan. Sebelum mengetahui
arti dari perpustakaan sekolah terlebih dahulu kita akan mengetahui
definisi dari perpustakaan secara umum.
Menurut IFLA (International of Library Associationsand
Institutions) “Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non
tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara
sistematis untuk kepentingan pemakai.”6
Menurut Sulistiyo Basuki yang dikutip oleh Wiji Suwarno dalam
bukunya Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan mengungkapkan bahwa
6 http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, diakses pada tanggal 15 April
2014, pkl 14.00
9
perpustakaan7adalah “sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung,
ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
pembaca, bukan untuk dijual”.
Selanjutnya mengenai perpustakaan sekolah Sesuai dengan
Standar Nasional perpustakaan yang dibuat oleh badan Perpustakaan
Nasional RI yang ditetapkan pada tanggal 10-12 November 2011 di
bogor menyatakan bahwa:
“Perpustakaan sekolah8 adalah perpustakaan yang berada pada
satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah
yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan
dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya
tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.”
Perpustakaan sekolah juga sudah banyak didefinisikan oleh para
ahli dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Menurut Sulistia dkk,
dalam buku materi pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah Menyatakan
bahwa, “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di
sekolah dasar dan menengah”.9
Sedangkan menurut Soetminah menyatakan bahwa “Perpustakaan
sekolah adalah perpustakaan yang ada disekolah sebagai sarana
pendidikan untuk mencapai pencapaian tujuan pendidikan prasekolah,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.10
Dari beberapa pengertian yang dipaparkan diatas, penulis dapat
mengambil kesimpulan dengan mengacu pada UU no. 43 tahun 2007
tentang perpustakaan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan
yang memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi,
7 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpusatakaan; Sebuah Pendekatan Praktis, (Jakarta:
Ar-Ruzz Media, 2001), Cet:1, h.11 8Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), ( Jakarta,
Perpustakaan Nasional RI, 2011) h. 2 9 Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, ( Jakart: Universitas Terbuka, 2012 ),
Cet – 2, h. 7 10
Soeatminah, Perpustakaan, Perpustakawanan, Dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanius,
1992) h. 37
10
dan rekreasi bagi para pemustaka di lingkungan sekolah baik sekolah
dasar maupun sekolah menengah.
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah
merupakan komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan dapat
menunjang terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Tujuan perpustakaan sekolah menurut Pawit M, Yusuf dan Yaya
Suhendar adalah sebagai berikut:
a. Mendorong dan mempercapat proses penguasaan teknik membaca
para siswa
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru
dan pustakawan
c. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksaaan kurikulum
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat
membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar
para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang
mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh
perpustakaan.
g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui
kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain
yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya. 11
Bila dilihat dari paparan diatas mengenai beberapa tujuan
perpustakaan yang dikemukakan oleh Pawit M. Yusuf dan Yaya
Suhendar secara garis besar tujuan perpustakaan adalah untuk pembinaan
minat baca sehingga berdirinya perpustakaan memiliki andil yang cukup
besar untuk memupuk, mendorong dan meningkatkan minat baca siswa.
Adapun fungsi perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi
umum yaitu ; fungsi Edukatif, informatif, rekreasi dan riset atau
penelitian sederhana.
11
Pawit M. Yusuf, Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perustakaan Sekolah,
(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2007) Cet-2 h.3
11
a. Fungsi edukatif, maksudnya secaa keseluruhan fasilitas dan sarana
yang ada di perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya
banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh
kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan
sehingga dikemudian hari siswa memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya lebih lanjut.
b. Fungsi informatif, fungsi ini berkaitan dengan mengupayakan
penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan
hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
Melalui membaca berbagai media bahan baca yang disediakan oleh
perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu akan
segala hal yang terjadi di dunia ini.
c. Fungsi rekreasi, fungsi ini dimaksudkan bahawa dengan
disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar,
majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya diharapkan dapat
menghibur pembacanya disaat yang memungkinkan. Misalnya,
dikala sedang ada waktu senggang sehabis belajar seharian bisa
memanfaatkan jenis koleksi ini sehingga terhibur karenanya.
d. Fungsi riset atau penelitian, ini maksudnya adalah koleksi
perpustkaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu
dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Segala jenis informasi
tentang pendidikan setingkat sekolah yang bersangkutan sebaiknya
disimpan di perpustakaan ini sehingga dengan demikian, jika ada
orang atau peneliti yang ingin mengetahui tentang informasi tertentu
tinggal membacanya diperpustakaan. 12
Pemaparan mengenai fungsi perpustakaan diatas menurut hemat saya
sudah sangat komprehensif, dimana perpustakaan era sekarang tidak lagi
dipandang sebagai sebuah ruangan dengan koleksi-koleksi buku saja.
Namun jauh lebih luas dari pada itu. Perpustakaan sebagai lembaga ilmiah
yang memuat unsur edukatif dimana didalamnya membantu para siswa
untuk belajar mandiri melalui bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan
yang juga secara tidak langsung ada kegiatan penyerapan informasi
sehingga perpustakaan juga berfungsi sebagai sarana informatif.
Fungsi-fungsi lainnya juga tidak kalah pentingnya karena
perpustakaan juga memuat unsur rekreatif dimana para pemustaka dapat
meluangkan waktu santai mereka untuk membaca bacaan-bacaan yang
12
Ibid, h. 4-6
12
ringan yang mampu menghibur mengobati kepenatan selama menjalankan
aktifitas sehari-hari.
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, perpustakaan juga memiliki
peran penting dimana perpustakaan sebagai lembaga edukatif dapat
membuka diri untuk pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian atau
riset mengenai perpustakaan. Para pustakawan harus secara terbuka
memberikan informasi yang akurat guna pemenuhan data yang dibutuhkan
oleh para peneliti.
3. Manfaat Perpustakaan Sekolah
Menurut Ibrahim Bafadal dalam bukunya pengelolaan
perpustakaan sekolah secara terperinci manfaat perpustakaan sekolah
baik diselenggarakan oleh sekolah dasar maupun sekolah menengah
adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid
terhadap membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-
murid.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan mandiri yang
mengasah kemandirian.
d. perpustakaan sekolah dapat membantu mempercepat proses
penguasaan teknik membaca.
e. Perpustakaaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan
bahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid kearah tanggung
jawab.
g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
penyelesaian tugas-tugas sekolah.
h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan
sumber-sumber pengajaran.
i. Perpustakaaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru dan
anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi13
Berbicara mengenai manfaat, tentu saja perpustakaan sangat
bermanfaat bagi banyak pihak. Dan masih banyak manfaat lain yang
13
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008)
Cet-6, h. 5
13
dari perpustakaan selain dari paparan-paparan diatas yang dikemukakan
oleh Ibrahim Bafadal.
B. PROGRAM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1. Pengertian Program
Pustakawan tentunya memiliki keinginan bahwa perpustakaan
yang dikelolanya dapat menjadi sumber belajar bagi para siswa yang
akan memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan akademik siswa.
oleh karena itu, pustakawan bukan hanya berupaya agar memiliki
fasilitas yang baik dengan keberadaan gedung atau ruangan yang
memadai serta koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan siswa, namun
harus diikuti dengan penyelenggaraan berbagai macam program yang
dapat meningkatkan minat baca siswa atau keterampilannya dalam
pencarian informasi atau program lain yang dapat membangun kerja
sama khususnya antara perpustakaan dan lingkungan sekolah.
Program-program tersebut diarahkan agar siswa-siswa memiliki
minat baca yang tinggi dan imajinasi yang berkembang serta mampu
membekali siswa dalam melakukan penelusuran atau kebutuhan
informasinya.
Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya
suatu kegiatan. Program14
adalah “Instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran,
atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi
pemerintah”.
Program juga merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki
durasi waktu tertentu serta dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan
14
Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Aagama RI, Peningkatan
Manajemen Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah,... h. vii
14
perusahaan. Sebagai sebuah aktivitas yang memiliki durasi waktu
tertentu, program memiliki waktu mulai dan waktu selesai.15
Dalam perencanaan program, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Penanggung jawab dan personil yang terlibat dalam pembuatan
program baru harus ditentukan.
b. Fungsi-fungsi yang terlibat dalam program harus dipastikan
memahami peranannya. Fungsi-fungsi lain bila dilibatkan maka
harus dikoordinasikan secara tertib dan tercatat.
c. Perencanaan program harus diawali dengan menetapkan tujuan dan
persyaratan atau kriterianya. Persyaratan dapat berasal dari evaluasi
sebelumnya, masukan dari konsumen/klien, tinjauan hukum dan
persyatan- persyaratan lain yang penting dan relevan.
d. Perlu ditentukan pula tata cara verivikasi dan evaluasi terhadap
hasil pelaksanaan program.
e. Perlu perencanaan aggaran dana. Aktivitas penyusunan anggaran
ini merupakan bagian dari penyusunan perencanaan jangka pendek
(tahunan) dalam bidang biaya. 16
Perpustakaan dapat mengelola dan menjalankan fungsi
perpustakaan lewat pengembangan program-program perpustakaan
sekolah. Sehingga setiap pemakai baik siswa, guru, kepala sekolah,
maupun tenaga administrasi tertarik untuk datang dan menikmati
sejumlah program yang ditawarkan.
2. Program Perpustakaan Sekolah
Menurut Rizal Saiful Haq dkk dalam bukunya Pengantar
Manajemen Perpustakaan Madrasah menyatakan bahwa:
“Pada dasarnya program perpustakaan sekolah dapat
dikategorisasikan menjadi dua bagian yaitu: pembinaan minat baca dan
keterampilan information literacy. Hal ini karena perpustakaan sekolah
seharusnya dirancang untuk tujuan peningkatan kebiasaan dan
kemampuan membaca serta pengintegrasiaan konsep information literacy
di dalam kurikulum”.17
15
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012) 16
M. Ismail Yusanto, M.K. Widjayakusuma, Manajemen Strategik Perspektif Syari’ah,
(Jakarta: Kairul Bayaan, 2003)Cet-1, h. 133 17
Rizal Saiful Hak dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2005) h. 125
15
Ada beberapa program yang dapat diterapkan oleh pustakawan
dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa sekolah atau
madrasah diantaranya adalah:
a. Melakukan tour perpustakaan
Kegiatan ini merupakan strategi yang dilakukan pada awal tahun
sebagai cara yang penting untuk memperkenalkan siswa terhadap
perpustakaan.
b. Menyediakan sumber bacaan yang bervariasi
Mungkin alasan yang paling mendasar tentang mengapa tingkat
minat baca rendah aalah dari kenyataan bahwa biasanya hanya
tersedia sedikit buku di madrasah atau di rumah. Seharusnya
berbagai bacaan baik fiksi maupun non fiks tersedia untuk
kepentingan bacaan siswa.
c. Forum buku atau book talk
Kegiatan ini mirip dengan lingkar sastra hanya tidak dilakukan oleh
beberapa siswa yang sedang membaca buku yang sama.
d. Seminar dan pelatihan khusus
Seminar dan pelatihan khusus ini sebenernya adalah program dan
even khusus yang diselenggarakan perpustakaan untuk pustakawan.
18
Rizal Saiful Haq juga menambahkan bahwa terlepas dari
program-program diatas masih banyak lagi program yang dapat
diciptakan secara kreatif oleh pustakawan. 19
Pustakawan perlu mengembangkan program secara kreatif
sehingga para pemakai perpustakaan dapat tergugah untuk mengunjungi
perpustakaan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan minat baca
siswa. selain itu program-program yang sudah dirancang harus
dipromosikan dengan maksimal sehingga tujuan perpustakaan tercapai
dengan efektif.
3. Langkah –langkah Penyusunan Program
Dalam penyusunan program ada 4 langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Menetapkan program
b. Menentukan indikator keberhasilan
c. Menetapkan tanggung jawab program
18
Ibid, h. 133 19
Ibid, h.144
16
d. Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan.20
4. Aspek-aspek Program
Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam
setiap program dijelaskan mengenai:
a. Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
b. Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
c. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
d. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
e. Strategi pelaksanaan.21
5. Karakteristik Program
Menurut Charles O. Jones pengertian program adalah cara yang disahkan
untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat
membantu seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai
program atau tidak yaitu:
a. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan
atau sebagai pelaku program
b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri
c. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif
dapat diakui oleh publik.22
C. MINAT BACA
1. Pengertian Minat Baca
Minat baca menurut Farida Rahim, ialah keinginan yang kuat disertai
usaha-usaha sesorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat baca
yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan
bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri.
20
Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan ( Aplikasinya dalam Penyusunan
Pengembangan Sekolah/ Madrasah), ( Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009), Cet,
pertama, h. 200 21
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf, tanggal 30-
12- 2013 pkl. 11.30 22
Ibid
17
Minat baca menurut darmono merupakan “kecenderungan jiwa yang
mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca”. Minat baca
ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan
membaca.23
Membandingkan kedua definisi tentang minat baca diatas sebenarnya
keduanya memiliki pandangan yang sama tentang minat baca dimana kedua-
duanya menitikberatkan pada pernayataan “keinginan dan usaha seseorang
untuk membaca”. Namun dalam hal ini penulis lebih condong kepada definisi
yang dikemukakan oleh Farida Rahim, karena menurut penulis definisi inilah
yang nantinya dapat menjawab masalah penelitian penulis.
Minat baca adalah kecenderungan sikap yang ditunjukan dengan
melakukanaktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang dan
dianggap penting dan berguna. Indikator minat baca meliputi (1) pemusatan
perhatian, (2) penggunaan waktu, (3) motivasi untuk membaca, (4) emosi
dalam membaca, (5) usaha untuk membaca.24
2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca
Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan,
kebiasaan, dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor – faktor
yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan
keluarga, tetangga, maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini lah yang
mempengaruhi adanya motivasi, kemauan,dan kecengderungan untuk selalu
membaca.
23
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar , (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),
Cet-4, h.28 24
https://www.academia.edu/5512205/Instrumen_Minat_Baca_dan_Kemampuan_Menuli
s, diakses pada tanggal 23-03-2014, pkl 13.00
18
Perpustakaan sekolah merupakan faktor pendorong dari luar dalam
menumbuhkan minat baca siswa, Untuk itu ada beberapa usaha yang bisa di
lakukan perpustakaan untuk dapat menarik minat baca.
Sudarnoto Abdul Hakim dalam bukunya perpuspustakaan sebagai
center for learning society dikutip dari Bunata, Murni bahwa ada beberapa
usaha untuk menarik minat baca diantaranya adalah:
a. Mengadakan acara yang tidak langsung berkaitan dengan buku. Karena
diadakannya di perpustakaan maka diharapkan anak-anak akan tertarik
melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya:
1) Pemutaran film/video untuk remaja di perpustakaan
2) Menyelenggarakan lomba, permainan catur, kuis dan lainnya
3) Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan, membuat berbagai
prakarya.
4) Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi.
5) Menyelenggarakan kelas lukis, pameran, dan lain sebagainya. 25
Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa minat baca seseorang
bukanlah bawaan dari lahir. Untuk itu perlu adanya strategi jitu agar siswa
tertarik untuk membaca. Sudarnoto Abdul Hakim menawarkan beberapa
kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan buku. Namun
sebenarnya kegiatan tersebut menampilkan sesuatu yang dapat memotivasi
siswa untuk membaca.
b. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku
1) Mengumumkan kepada siswa buku-buku yang mungkin menarik
perhatian perhatian mereka.
2) Buatlah daftar buku-buku yang dianjurkan kepada siswa sebagai
bahan bacaan.
3) Membaca cerita,dimulai dari guru atau kita undang ahli cerita
(pendongeng) untuk bercerita yang asal cerita tersebut bersumber
dari buku. Tidak seluruh buku diceritakan, cukup bagian pertama
yang menarik, sisanyadianjurkan anakmeneruskan untuk
membacanya. Tentu saja buku yang dianjurkan tersebut tersedia di
perpustakaan.
25
Sudarnoto Abdul Hakim dkk, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society Gagasan
untuk Pengembangan Sekolah(Jakarta, Fakultas Aadab dn Humaniora UIN Jakarta: 2006), h. 27
19
4) Kegiatan yang membicarakan buku yang menyangkut buku
pelajaran. Buku pelajaran itu ada dua macam: yang tercantum dalam
kurikulum termasuk buku wajib harus dibaca dan yang tidak
tercantum dalam kurikulum tetapi sebagai buku penunjang, buku-
buku tersebut sebaiknya tersedia dalam perpustakaan untuk
menambah wawasan anak-anak dalam mempelajari suatu ilmu.
5) Belajar bersama. Murid diberikan sebuah buku pelajaran dan
masing-masing murid diberi tugas untuk meringkas bab-bab yang
telah ditentukan oleh guru da hasil ringkasan mereka diceritakan di
kelas.
6) Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk mengingatkan
rasa ingin tahu dan menyalurkan kreatifitas anak-anak. Diberikan
kesempatan kepada anak-anak untuk membuat tulisan tentang topik
yang mereka sukai. Pada kesempatan ini pula mereka diajarkan
bagaimana cara menulis apa yang diketahui dari hasil yang telah
mereka baca. Tentu tidak lupa dengan bimbingan guru.
7) Mungundang para ahli untuk berceramah ringan dengan topik
menariktentang kehidupan para tokoh misalnya. Dimana dia juga
menganjurkan buku-buku yang menarik selain buku yang
diceramahkan tersebut.
8) Mengadakan pameran buku secara teratur, misalnya bila ada buku-
buku baru. Pameran dihubungkan dengan hari-hari besar dan
topiknya disesuaikan.
9) Mengadakan lomba membuat buku sendiri mengenai suatu topik
tertentu yang bersumber dari koran, majalah, buku, klipinh dan
sebagainya.
10) Kegiatan berdarmawiasata, misalnya ke kebun binatang, untuk
melihat-lihat binatang yang pernah dibaca dari buku-buku.26
Usaha untuk menarik minat baca siswa yang ditawarkan oleh Sudarnoto
Abdul Hakim yang kedua adalah mengadakan kegitan yang secara langsung
berkaitan dengan buku. Usaha ini tentu saja tidak kalah pentingnya dari
kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan buku. Karena keduanya
masing-masing memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa sebagai pengguna
perpustakan. Namun yang paling penting adalah kedua usaha tersebut
memiliki target dan tujuan yang sama, yakni pembinaan minat baca agar
minat baca siswa meningkat dari waktu ke waktu.
26
Ibid. h. 28
20
Lebih lanjut Madjito menjelaskan bahwa terdapat faktor- faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi pembinaan minat baca di dalam
perpustakaan, antara lain;
a. Faktor internal
1) Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan
Jumlah pengelola perpustakaan baik yang berpredikat pustakawan,
yang berpendidikan jurusan perpustakaan maupun tenaga struktural
masih jauh dari yang diharapkan.
2) Kurangnya dana pembinaan minat baca
Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa pembinaan
minat baca merupakan salah satu tugas tanggung jawab, namun
banyak diantaranya yang terbentur pada keterbatasan dana.
3) Terbatasnya bahan pustaka
Ketebatasan bahan pustaka ini bukan hanya sekedar jumlah dan
variasinya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa
perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka yang
dilayankan di perpustakaan.
4) Kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan
5) Kebanyakan perpustakaan baru pada tingkat pemberian layanan
peminjaman. Layanan-layanan lainnya seperti layanan referensi,
layanan pemutaran film dan masih banyak lagi belum disajikan di
perpustakaan
6) Terbatasnya ruangan perpustakaan
7) Banyak perpustakaan yang yang ruangannnya belum diengkapi
dengan ruangan-ruangan seperti: ruang baca, ruang pemutaran film,
ruang serbagu dan lain-lain.
8) Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan
9) Banyak peppustakaan yang belum memiliki peralatan yang dapat
mendukung pembinaan minat baca seperti: proyektor, mesin potokopi.
10) Kurang sentralnya lokasi perpustakaan
11) Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena
letaknya tidak strategis.
12) Kurangnya promosi / pemasyarakatan perpustakaan.
13) Kurangnya promosi/pemasyarakatan perpustakaan menyebabkan tidak
banyak anggota perpustakaan memanfaatkan jasa layanan
perpustakaan. 27
Faktor internal yang dimaksud diatas adalah faktor dari dalam
perpustakaan itu sendiri dalam mempengaruhi minat baca. Karena
perpustakaan dengan minat baca adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat
27
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas Terbuka 1999), h. 87-94
21
dipisahkan. Peran perpustakaan dalam peningkatkan minat baca cukup besar.
Bila faktor internal perpustakaan dijalankan secara maksimal maka
pengingkatan minat baca akan efektif. Sebaliknya apabila faktor internalnya
tidak dijalankan secara maksimal maka jangan berharap hasilnya juga
maksimal.
b. Faktor eksternal
1) Kurangnya partisipasi pihak – pihak yang terkait dengan pembinaan
minat baca hal ini tampak antara lain, di lingkungan keluarga banyak
orang tua yangkurang memperhatikan pengembangan minat baca
anak-anaknya.
2) Kurang terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca anat
perpustakaan belum banyak upaya dilakukan untuk menggiatkan
jaringan kerjasama.
3) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca seperti
industri, perushaan serta usaha bisnis lainnya belum banyak
berpartisispasi dan melibatkan diri dalam pembinaan minat baca baik
bagi pegawainya maupun masyarakat sekitarnya.
4) Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca
5) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.
yang ditulis mereka terutama yang diperkirakan laris dipasaran.28
3. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca
Selanjutnya Darmono mengulas tentang beberapa peran perpustakaan
dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam membina minat
baca disekolah yang tertuang sebagai berikut:
a. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan
(pemustaka)
b. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran (di sekolah) dikaitkan
dengan tugas-tugas di perpustakaan.
c. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang
menarik untuk pengguna perpustakaan.
d. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pemakai
perpustakaan. Ini dimaksudkan untuk memotivasi anak dalam mencari
dan menemukan sendiri bacaan yang sesuai dengan minatnya. Cara ini
sekaligus juga dapat menumbuhkan kebiasaan anak untuk melakukan
penelusuran bahan bacaan yang diminatnya.
28
Ibid,h. 94
22
e. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai merasa betah dan
kerasan berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan ini tentunya meliputi
semua aspek mulai dari SDM sampai pada anggaran, dan koleksi yang
disajikan sampai pada tata rauang perpustakaan.
f. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat
berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan
peningkatan minat baca dan kegemaran membaca siswa.
g. Menambah kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca
sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam mencapai keberhasilan
sekolah.
h. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran
membaca untuk anak sekolah. Lomba ini bisa dilakukan oleh perpustakaan
sekolah bekerja sama dengan departemen pendidikan dan kebudayaan,
atau dengan perpustakaan umum. Lomba minat baca ini sudah merupakan
kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional maupun
Perpustakaan Nasional Provinsi. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap
tahun sekitar bulan Mei bertepatan dengan Bulan Buku Nasional.
i. Mengaitkan bulan Mei setiap tahun sebagi bulan buku nasional. Dalam
kesempatan ini perpustakaan bisa melakukan pameran buku atau kegiatan
lain yang menunjang bulan buku nasional.
j. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam
buku diperpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya setiap catur
wulan atau sekali dalam satu tahun. 29
Beberapa hal diatas merupakan lagkah-langkah yang ditempuh
perpustakaan secara konkrit, dimana perpustakaan bukan hanya menyediakan
buku-buku bacaan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di
kelas saja, tetapi juga harus menyediakan berbagai koleksi yang bervariasi.
Guru di kelas juga harus dapat berkolaborasi dengan pihak
perpustakaan dengan cara membuat tugas yang dikaitkan dengan
perpustakaan. Sistem pelayanan pun harus dilakukan dengan baik agara para
siswa merasa senang berada di perpustakaan, karena apa yang dia butuhkan
mudah dia dapatkan. Selanjutnya pihak perpustakaan dapat bekerja dengan
pihak guru untuk mengadakan lomba yang berkaitan dengan buku sehingga
siswa yang antusias mendapat penghargaan.
Tentunnya masih banyak lagi kreatifitas yang dapat dilakukan oleh
pihak perpustakaan dalam rangka pembinaan minat baca siswa.
29
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (
Jakarta: PT Grasindo, 2001), h. 220-221
23
D. KERANGKA BERFIKIR
Input
(kondisi nyata)
Proses Ouput
(Hasil) Masalah Strategi
1. Infrastruktur
perpustakaan
sekolah yang
kurang
representatif
2. Kurang
terlaksananya
kegiatan promosi
perpustakaan
sekolah
3. Kurang
terlaksananya
program yang
secara khusus
diarahkan untuk
pembinaan minat
baca siswa
Kurang terlaksananya
program
perpustakaan sekolah
yang secara khusus
dibuat untuk
pembinaan minat
baca siswa
1. Melakukan
penataan yang
baik
2. Meningkatkan
promosi
perpustakaan
sekolah.
3. Merancang
program untuk
pembinaan baca
siswa melalui
berbagai kegiatan
yang mampu
meningkatkan
minat baca siswa
4. Mengevaluasi
program secara
berkala terhadap
program yang
telah
dilaksanakan dari
waktu ke waktu
Terlaksananya
program
perpustakaan
sekolah yang
secara khusus
dibuat untuk
pembinaan
minat baca
siswa.
sehingga
dapat
meningkatkan
minat baca
siswa.
Minat baca adalah modal paling mendasar untuk siswa. karena melalui
minat dan ketertarikan siswa untuk membaca, siswa dapat menambah
24
pengetahuannya dan pengalamannya melalui buku dan tidak mengandalkan
pengetahuan yang didapat di dalam kelas saja.
Perpustakaan adalah salah satu sarana yang sangat berperan penting dalam
pembinaan minat baca siswa-siswi di sekolah. Untuk itu keberadaan nya harus
dimanfaatkan dan di fungsikan dengan sebaik-sebaiknya oleh pihak sekolah guna
meningkatkan minat baca siswa. perpustakaan sekolah idealnya membuat
program-program yang menarik yang dapat menarik minat baca siswa. namun
kenyataan yang terjadi tidak demikian. Dengan berbagai alasan, masih banyak
sekolah yang tidak mengelola perpustakaan dengan baik, sehingga
pemanfaatannya kurang dirasakan secara maksimal.
Salah satu masalah yang dihadapi sekolah-sekolah pada umumnya ialah
keterbatasan infrastruktur perpustakaan sekolah, sebagai akibat dari keterbatasan
ini perpustakaan sekolah akhirnya kurang leluasa untuk mengembangkan program
kegiatan perpustakaan. Masalah ini pun yang penulis temui dari hasil wawancara
dengan Drs. Hamdani Mizan sebagai kepala perpustakaan dan observasi
sementara di Madrasah Pembangunan UIN Syariif Hidayatullah Jakarta. Hal lain
yang penulis temukan dalam observasi pendahuluan di perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta beberapa waktu lalu adalah kurang
terlaksananya kegiatan promosi perpustakaan ini terbukti dengan tidak
ditemukannya slogan-slogan yang berhubungan dengan perpustakaan atau slogan
lainnya yang mengajak siswa untuk semangat membaca. Selain itu melalui
wawancara dengan salah staf perpustakaan sekolah penulis mendapat pernyataan
bahwa masih kurangnya kegiatan yang berkaitan langsung dengan pembinaan
minat baca ada siswa karena keterbatasan inprastruktur yang dimiliki
perpustakaan sekolah.
Bila diamati secara mendalam sebenarnya tiga masalah diatas tentu
memiliki keterkaitan satu sama lainnya, artinya keterbatasan disatu sisi dapat
menimbulkan alasan keterbatasan disisi lain.
Harapan dari persoalan diatas tentunya adalah sesuatu yang ideal dimana
semua komponen sekolah, baik kepala sekolah, maupun tenaga pendidik dan
25
kependidikan khususnya tenaga perpustkaan yang secara langsung diberi
kewenangan untuk mengelola perpustakaan sekolah mempunyai perhatian yang
baik terhadap perpustakaan sekolah dengan membuat dan mengimplementasikan
program kegiatan perpustakaan sekolah dengan baik. Sehingga melalui program
kegiatan yang ada di perpustakaan sekolah mampu membina minat baca siswa.
Dari masalah utama yang teridetifikasi, penulis menawarkan beberapa
solusi agar para tenaga perpustakaan (pustakawan) dengan kreatifitasnya dapat
membuat dan mengimplementasikan program kerja perpustakaan sekolah dengan
beberapa hal berikut:
1. Melakukan penataan yang baik serta memindahkan barang-barang, atau
koleksi lainnya yang dianggap sudah tidak perlu/layak pakai.
2. Meningkatkan promosi perpustakaan sekolah dengan berbagai kegiatan.
3. Merancang program untuk pembinaan baca siswa melalui berbagai kegiatan
yang mampu meningkatkan minat baca siswa.
4. Mengevaluasi program secara berkala terhadap program yang telah
dilaksanakan dari waktu ke waktu.
E. HIPOTESIS
Hiptesis adalah jawaban sementara yang sifatnya bisa benar atau salah,
maka untuk itulah diperlukan penelitian.
Jadi berdasarkan kerangka berfikir hipotesa yang diajukan penulis
sementara ini adalah untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis
mengenai pengaruh program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa
Madrasah Tsanawiah Pembangunan UIN Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengajukan hipotesa sebagai
berikut:
Ha : implementasi program perpustakaan sekolah berpengaruh
terhadap peningkatan minat baca siswa.
Ho : implementasi program perpustakaan sekolah tidak
berpengaruh terhadap peningkatan minat baca siswa.
26
Tegasnya, jika terdapat pengaruh antara program perpustakaan sekolah
dengan peningkatan minat baca siswa, maka berarti Ha (hipotesa alternatif)
diterima, sedangkan Ho (hipotesa nihil) ditolak.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian akan dilaksanakan dilaksanakan pada bulan Mei
sampai Agustus 2014. Dan Tempat penelitian yang dijadikan objek
penelitian oleh penulis yaitu Madrasah Pembangunan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Berikut rincian kegiatan penelitian di Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Tabel : 1
Kegiatan Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan
UIN Jakarta
Tanggal Kegiatan
10 Mei Observasi awal
12 Mei Izin penelitian di Madsarah Tsanawiyah
27
Pembangunan UIN Jakarta
21 Mei Uji Coba Instrumen Penelitian
23 Mei Penyebaran angket kepada siswa
15 Agustus Studi dokumentasi
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif.
Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian korelasional (corelation research)30
yaitu suatu metode
yang digunakan untuk melihat hubungan antar dua variable atau lebih.
Tujuannya antara lain:
1. Ingin mencari bukti (berdasarkan data yang ada), apakah memang
benar anatara variabel yang satu dengan yang lain terdapat hubungan
atau korelasi.
2. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika
memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan,
ataukah lemah.
3. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah
hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau
meyakinkan (signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau
tidak meyakinkan..
Dengan demikian melalui pendekatan dan metode tersebut penulis
dapat melihat secara langsung dan menggambarkan secara singkat tentang
hubungan implementasi program perpustakaan terhadap minat baca siswa
di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja GrafindoPersada,
2005), h. 188
28
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian31
. Sedangkan sampel
adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti.32
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang berjumlah 772 siswa.
Kemudian sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah 27 %
dengan perhitungan 27 % x 772 = 208,44, kemudian untuk mempermudah
perhitungan penulis bulatkan menjadi 208 siswa. Penulis menggunakan
teknik random yaitu pemilihan sampel dimana setiap unit populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Jumlah sampel tersebut berdasarkan pendapat Arikunto Suharsimi
yang menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil
semuanya, tetapi jika jumlahnya subjeknya besar, dapat diambil antara 10
– 15 % atau 20 -25 % atau lebih tergantung setidaknya-tidaknya:
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneiti.33
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, agar dapat diperoleh data
yang akurat di lapangan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1) Angket atau Kuesioner
Kuesioner/ angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010). Cet-10, h. 130 32
Ibid . h.131 33
Ibid. h. 134
29
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.34
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan bentuk pertanyaan multiple choise
(pilihan ganda), bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung
dan bersifat tertutup.
2) Observasi
Observasi yang akan dilakukan penulis dalam penelitian guna
mendapat data, dengan melihat secara langsung untuk mengetahui
keadaan sebenarnya perpustakaan di sekolah sebagai objek
penelitian.35
3) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar mapun elektronik.36
Dalam teknik ini penulis berharap
mendapatkan data yang bersifat dokumentasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini baik dalam bentuk arsip, poto-poto dan lain-lain.
E. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pegolahan data
sebagai berikut:
1. Proses Editing
Dalam proses ini penulis memeriksa kembali data yang sudah
terkumpul yang diperoleh dilapangan untuk memastikan kelengkapan
dan keabsahan data yang diperlukan dalam penelitian, sehingga
terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam mendapatkan
informasi demi mendapatkan data yang akurat.
34
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2011), Cet-12, hal 199 35
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode PenelitianPendidikan,( Bandung: PT Ramaja
Rosdakarya, 2010), Cet-6, h. 216 36
Ibid., h. 221
30
2. Skoring
Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
pertanyaan yang terdapat dalam angket dan setiap pertanyaan dalam
angket terdapat empat alternatif jawaban yang harus dipilih
responden. Dalam menentukan scoring hasil penelitian untuk
pertanyaan masing-masing, jawaban diberi nilai sebagai berikut:
a) Sangat setuju (SS) = 4
b) Setuju (S) = 3
c) Tidak Setuju (TS) = 2
d) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
3. Tabulating
Teknik pengolahan data selanjutnya yaitu proses tabulating, dimana
dalam proses ini penulis mentabulasikan dan memindahkan jawaban-
jawaban responden kedalam tabel untuk penarikan sebuah
kesimpulan. Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah
tanpa menggunakan daftar tabulasi dan angka prosentase. Dalam hal
ini penulis mendeskripsikan data tersebut secara sistematis, logis dan
bermakna kemudian dipadukan dengan data yang diperoleh melalui
angket.
F. Teknik Analisa Data
Setelah melalui tahapan pengolahan data, tahap selanjutnya yang
penulis lakukan adalah menganalisa data, dengan perhitungan terhadap
data yang sudah diberi skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan:
1. Rumus statistik persentasi dengan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan :
P = Angka Persentasi Jawaban
31
F = Frekuensi Jawaban Reponden (jumlah jawaban responden)
N = Jumlah frekuensi (Number of Cases ) / Banyaknya
Responden (sampel)
100 % = Bilangan tetap (rumus prosentase)37
2. Menentukan nilai mean (rata-rata) dari tabel yang telah dibuat
sebelumnya dengan menggunakan sofwere SPSS 22, setelah itu
langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan nilai tersebut dengan
tabel berikut:
Tabel : 2
Tingkat keberhasilan program perpustakaan dan minat baca
siswa
No Skor Keterangan
1. 76-100 Tinggi
2. 36 – 75 Sedang
3. 0- 35 Rendah
3. Korelasi Product Moment
Adapun teknik analisa data selanjutnya yakni menganalisis tingkat
korelasi antara kedua variabel (Variable X dan Y), penulis
menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
= ∑ (∑ )(∑ )
√[ ∑ (∑ ) ] [ ∑ (∑ ) ]
Keterangan :
: Angka indek korelasi “r” Product Momen
: Number of Cases
∑ : Jumlah hasil perkalian x dan y.
37
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ...h. 43
32
∑ : Jumlah seluruh skor x
∑ : Jumlah seluruh skor y.38
G. Interpretasi Data
Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel diatas,
penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks “r” product moment
serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua cara:
1. Memberikan interpretasi secara sederhana yaitu dengan
membandingkan hasil penelitian dengan angka indeks korelasi “r”
product moment seperti dibawah ini
Tabel : 3
Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi “R” Product
Moment39
38
Ibid.h. 206 39
Ibid. h.193
Besarnya nilai “r”
product moment ( ) Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
ini sangat lemah atau sangat rendah
sehingga korelasi tersebut diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara
Variabel X dan Y)
0,20 – 0,40
Antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah
0,40 – 0,70
Antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang sedang atau
cukupan
0,70 – 0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y
33
2. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel besarnya
nilai “r” product momen, dengan langkah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho).
b) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan atau
diajukan dengan cara membandingkan besar nilai “r” yang
diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai “r” yang terdapat
pada tabel indeks product moment, dengan terlebih dahulu mencari
derajat bebas (db) atau degree freedomnya (df) dengan rumus:
Df = N – nr
Keterangan:
Df = derajat kebebasan
N = Number of Cases
Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan, nr akan selalu 2,
karena penelitian ini membicarakan analisis bivariat/dua variabel.
Kesimpulannya adalah jika nilai “r” hitung lebih besar dari nilai “r”
tabel, maka terdapat penerimanaan terhadap Ha, dan penolakan
terhadap Ho dengan demikian terdapat korelasi. Sebaliknya jika
nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r” tabel, maka penerimanaan
terhadap Ha dan Ho diterima dengan demikian tidak terdapat
korelasi.
H. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian disusun untuk mengetahui implementasi
program perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa. adapaun
kisi-kisi instrumen dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90 -1,00
Antara variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat tinggi
34
Tabel : 4
Kisi –kisi Angket Siswa
Penulis membuat angket untuk disebarkan kepada siswa, adapaun kisi-kisi angket
dapat dijabarkan sebagai berikut:
No Variabel Komponen Indikator Butir
soal Jmlh
1. Program
perpustakaan
1. Penyediaan
sumber
bacaan yang
bervariasi
1.1 Jumlah koleksi
buku
bertambah
setiap
tahunnya.
1
6
1.2 Perpustakaan
memiliki
koleksi
referensi yang
beragam dan
lengkap
2,12
1.3 Tersedianya
buku teks
buku panduan
bagi guru
maupun siswa.
3
1.4 Tersedianya
majalah dan
surat kabar
setiap hari 4
1.5 Tersedianya
ruang baca
yang nyaman
bagi guru,
karyawan, dan
siswa.
11
35
2. Kegiatan
tour
perpustakaan
2.1 Terlaksananya
kunjungan dan
studi banding
ke
perpustakaan
lain.
7
2
2.2 Terlaksananya
kunjungan
pameran buku. 10
3. Forum
buku/buku
talk
3.1 Terlaksananya
kegiatan bedah
buku, dan
seminar buku
6 1
4. Kegiatan
seminar dan
pelatiahan
pustakawan
4.1 Terciptanya
pelayanan
prima bagi
pemakai
perpustakaan
4.2 Adanya
peningkatan
keprofesionala
n pustakawan
di bidangnya.
8, 9
2
5. Pembelian
perlengkapan
perpustakaan
5.1 Tersedianya
perlengkapan;
peta globe,
benda budaya
5 1
36
2. Minat Baca 1. Pemusatan
Perhatian
1.1 Mempu
melakukan
kegiatan
membaca
secara fokus.
13,14
4 1.2 Mampu
melaksanaken
kegiatan
secara aktif di
kelas
,15,16
2. Penggunaan
waktu
2.1 Mampu
menggunakan
waktu secara
efektif
17, 18 2
3. Motivasi
membaca
3.1 Mempu
mengatasi
hambatan
dalam
membaca
19,20
4 3.2 Mampu
mengutamaka
n membaca
dari pekerjaan
lain.
21,22
4. Emosi dalam
membaca
4.1 Mampu
menyimpulkan
hasil dari
membaca
23,24,
4 4.2 Mampu
melaksanakan
kegiatan
membaca
tanpa
keterpaksaan.
25,26
5. Usaha untuk
membaca
5.1 Mampu
membeli buku 27,28,
37
bacaan.
5.2 Mampu
meminjam
buku bacaan.
29,30 4
jmlh 2 Variabel 16 Komponen 21 Indikator 30
Item 30
I. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instruemn tersebut
perlu diuji tingkat validitas dan realibilitasnya. Uji validitas dilakukan
untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu
mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalidan
instrument, penelitian ini menggunakan rumus product moment dari
pearson untuk menentukannya, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah
skor tiap butir dengan jumlah skor total. Butir-butir instrumen yang valid
akan digunakan dalam penelitian, sedangkan butir instrumen yang tidak
valid akan dibuang dan tidak dipakai. Berikut ini merupakan rumus
product moment yang dimaksud.
= ∑ (∑ )(∑ )
√[ ∑ (∑ ) ] [ ∑ (∑ ) ]
Keterangan :
: Angka indek korelasi “r” Product Momen
: Number of Cases
∑ : Jumlah hasil perkalian x dan y.
∑ : Jumlah seluruh skor x
38
∑ : Jumlah seluruh skor y.40
Hasil perhitungan tiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r”
tabel dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel, (r hitung > r
tabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk
menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari
“r” hitung maka variabel tersebut tiak valid dan tidak dapat digunakan untuk
menjaring data.
Tabel : 5
Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y
No Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan
1. X1 0,432 0,138 Valid
2. X2 0,461 0,138 Valid
3. X3 0,437 0,138 Valid
4. X4 0,302 0,138 Valid
5. X5 0,369 0,138 Valid
6. X6 0,421 0,138 Valid
7. X7 0,478 0,138 Valid
8. X8 0,485 0,138 Valid
9. X9 0,580 0,138 Valid
10. X10 0,375 0,138 Valid
11. X11 0,380 0,138 Valid
12. X12 0,455 0,138 Valid
13. Y13 0,494 0,138 Valid
14. Y14 0,470 0,138 Valid
15. Y15 0,484 0,138 Valid
16. Y16 0,503 0,138 Valid
17. Y17 0,656 0,138 Valid
18. Y18 0,630 0,138 Valid
40
Ibid.h. 2060,138
39
19. Y19 0,271 0,138 Valid
20. Y20 0,267 0,138 Valid
21. Y21 0,424 0,138 Valid
22. Y22 0,548 0,138 Valid
23. Y23 0,459 0,138 Valid
24. Y24 0,401 0,138 Valid
25. Y25 0,644 0,138 Valid
26. Y26 0,479 0,138 Valid
27. Y27 0,487 0,138 Valid
28. Y28 0,619 0,138 Valid
29. Y29 0,546 0,138 Valid
30. Y30 0,591 0,138 Valid
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat
kepercayaan suatu instrumen. Instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Untuk menguji reliabelitas instrumen agar dapat dipercaya maka
digunakan rumus Alpha yaitu:
a. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh
b. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus:
∑
(∑ )
c. Menghitung varians total dengan rumus :
∑
(∑ )
40
d. Mengitung reliabilitas dengan rumus:
[
] [
∑
∑ ]
Keterangan :
r11
: Reliabilitas
k : banyaknya butir pertanyaan
∑ a2b : jumlah varians butir
∑ a2t : jumlah varians total
Dalam perhitungan uji realiabilitas ini, item pertanyaan yang
dihitung untuk menentukan jumlah total varians butir dan varians total
adalah item valid saja, sedangkan item yang tidak valid tidak dihitung.
e. Hasil uji reliabilitas variabel
Uji reliabilitas dilakukan pada siswa MTs Pembangunan UIN Jakarta
dengan jumlah sampel sebanyak 208 siswa
Berdasarkan tabel reliability tersebut diperoleh nilai Alpha
Cronbach dengan 30 item adalah 0,880. Dengan nilai standar 0,700
dan karena nilai Alpha Cronbach sebesar 0,800 > 0,700, maka dapat
disimpulkan bahwa butir-butir instrument dalam penelitian ini adalah
reliable.
Tabel : 6
Hasil uji reliabilitas
Cronbach's
Alpha N of Items
,880 30
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan MTs Pembangunan
1. Sejarah Singkat Perpustakaan
Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dirintis sejak
berdirinya Mdrasah Pembangunan yaitu tahun 1974. Saat itu
perpustakaan belum dapat difungsikan sebagaimana perpustakaan sekolah
yang sesuangguhnya. Ruangannya masih menyatu dengan ruang Tata
Usaha (TU). Petugasnyapun masih dirangkap dengan pertugas Tata
Usaha. Koleksinya hanya berupa buku-buku yang jumlahnya masih
sangat terbatas.
Pada tahun 1980 Perpustakaan Madrasah Pembagunan UIN Jakarta
mulai menempati ruangan tersendiri dengan seorang petugas khusus.
Koleksinya sudah mulai bertambah, baik judul maupun eksemplarnya.
Mulai tahun 1986 Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
mulai dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip perpustakaan.
Sistem keanggotaan perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta menggunakan sistem keanggotaan langsung, yakni setiap siswa,
guru dan karyawan Mdrasah Pembangunan secara otomatis menjadi
anggota perpustakaan.
42
Sistem pelayanan perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta menggunakan sistem terbuka (open acces), yaitu pengunjung
dapat langsung menuju rak, kendati demikian katalog tetap disediakan.
Sedangkan pengelolaan bahan-bahan koleksinya menggunakan sistem
DCC (Dewey Decimal Clasification).
Mulai taun 2001 sistem pelayanan pengunjung, baik pelayanan
teknis maupun layanan baca dilakukan dengan cara komputerisasi dan
sistem keanggotaan secara otomatis, dengan memberikan kartu anggotan
kepada siswa mulai dari kelas I – VI Ibtidaiyah dan keas I – III
Tsanawiyah.
Mulai tahun pelajaran 2004/2005 keanggoataan dan data
kepsutakaan menggunakan sistem barcode. Sejak tahun 2007
perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta telah menggunakan
sistem berbasis Web dengan sofware “MY PUSTAKA”.
2. Kedudukan Perpustakaan
Kedudukan perpustakaan Madrasah Pembangunan adalah sebagai
penunjang belajar mengajar dan mempunyai peran penting antara lain:
a. Membantu menyediakan bahan/sumber belajar baik berupa buku/non
buku dan fasilitas berupa KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
b. Memperkaya pengalaman belajar siswa
c. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri
d. Melatih siswa kearah tanggung jawab
e. Memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah
f. Membantu guru-guru dalam melengkapi sumber-sumber pelajaran
g. Membantu siswa, guru, kayawan dan mahasiswa serta orang tua
dalam mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan.
43
3. Visi dan Misi Perpustakaan
a. Visi
Mewujudkan Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
sebagai wadah pendidikan dan informasi yang terkemukan.
b. Misi
1) Mengusahakan sarana dan prasarana serta koleksi perpustakaan
yang lengkap
2) Memberdayakan perpustakaan sebagai center of learning
3) Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan murid-murid
terhadap bacaan dan menambah kebiasaan belajar mandiri.
4) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
bermoral serta memiliki kemampuan intelektual dan mamapu
bersaing secara Nasional maupun Internasional
4. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta terdiri atas
2 kategori bahan pustaka, sebagai berikut:
a. Bahan pustaka berupa kategori buku
Adapun rincian jumlah dan jenis koleksi buku di perpustakaan adalah
sebagai berikut:
Jumlah keseluruhan buku = 8770 judul (20619 Eks)
Jumlah buku yang ada = 17852 Eks
Buku yang rusak = 355 Eks
Buku yang di weeding = 2331 Eks
Tabel : 7
Jumlah buku berdasarkan DCC
Kode Kategori Judul Eksemplar
000 Karya umum 401 903
100 Filsafat 245 394
44
200 Agama 1647 4351
300 Ilmu sosial 525 1346
400 Bahasa 637 1780
500 Sains 931 2635
600 Teknologi 402 850
700 Kesenian dan Olah raga 113 264
800 Kesasatraan 3364 6834
900 Geografi 505 1262
Jumlah buku berdasarkan bahasa
Bahasa Indonesia = 8269 judul (19526 Eks)
Bahasa inggris = 268 judul (610 Eks)
Bahasa arab = 168 judul (305 Eks)
b. Bahan pustaka berupa kategori non buku:
1) Film-film prndidikan
2) Kaset pembelajaran
3) Video (VCD)
4) Peta
5) Globe
6) Beda miniatur (boneka dengan busana 30 provinsi dan boneka
miniatur dunia)
7) Mata uang asing
5. Tenaga Perpustakaan
Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki empat
tenaga perpustakaan (pustakawan). Adapun susunan adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Perpustakaan : Drs. Hamdani Nizan
b. Layanan Teknis : Nuyadi Fasah, Amd
: R. Ineu Indriati Sagita
45
c. Layanan Pemakai : Retna Enfah Kusuma Dewi, S.IP
6. Layanan perpustakaan
Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Memiliki
beberapa layanan, diantaranya adalah:
a. Layanan KBM (kegiatan Belajar Mengajar)
b. Layanan Baca Lesehan
c. Layanan Sirkulasi
d. Layanan Internet
Adapun jam layanan perpustakaan sebagai berikut:
Senin-Kamis : 07.00 - 14.00
Jum’at : 07.00 -11.00
Break : 12.00 – 13.00
7. Program Kerja Perpustakaan
a. Pembelian koleksi buku dan referensi
b. Pembelian buku paket
c. Pembelian majalah, koran dan tabloid
d. Pembelian perlengkapan perpustakaan; peta globe dan benda budaya
e. Mengadakan pameran, bedah buku, dan seminar
f. Mengadakan kunjungan dan studi banding ke perpsutakaan Nasional,
UNJ, dan UIN.
g. Mengikut sertakan pegawai untuk seminar pustakawan
h. Melakukan briefing triwulan tenaga pustakawan MP UIN Jakarta
i. Menagadakan pelatihan untuk pustakawan
j. Mengadakan kunjungan ke Islamic Book Fair dan Pameran buku di
Istora Senayan
k. Menciptakan ruangan baca guru, karyawan, dan siswa yang nyaman.
l. Mengadakan stoke of name tahunan untuk mendata buku.
46
8. Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Gerung/ruang
b. Area
1) Area baca
2) Area kerja
3) Area srkulasi
c. Sarana Perpustakaan
1) Rak buku
2) Rak surat kabar
3) Meja baca
4) Kursi baca
5) Meja kerja
6) Kursi kerja
7) Lemari
8) Meja sirkulasi
9) Majalah dinding
10) Perangkat komputer dan administrasi
11) Jam dinsing
12) Televisi
13) Pemutar VCD/DVD
14) AC/ pendingin ruangan
15) Benda budaya
16) Tampat sampah
B. Deskripsi Data
Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai implementasi program
perpustakaan dalam meningkatkan minta baca siswa, melalui penelitian
lapangan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan sebanyak 30
pertanyaan. Uraian deskripsi data yang didapat di lapangan akan disajikan
dalam bentuk tabel dalam perhitungan :
47
P =
Keterangan :
P = Angka Persentasi Jawaban
F = Frekuensi Jawaban Reponden (jumlah jawaban responden)
N = Jumlah frekuensi (Number of Cases ) / Banyaknya Responden
(sampel)
Jumlah sampel adalah 27 % dari jumlah populasi sebanyak 772
dengan perhitungan 27 % x 772 = 208,44, kemudian untuk mempermudah
perhitungan penulis bulatkan menjadi 208 siswa. Untuk pembagian kuesioner
peneliti membagi 31 untuk kelas VII A, 32 untuk kelas VII D, 31 untuk kelas
VII F, 31 untuk kelas VIII B, 20 untuk kelas VIII C, 33 untuk kelas VIII E,
30 untuk kelas VIII H. Penulis menggunakan teknik random yaitu pemilihan
sampel dimana setiap unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi sampel.
Selanjutnya peneliti akan membuat hasil penelitian yang dijabarkan
dalam beberapa tabel, seperti dibawah ini.
1. Deskripsi Data Angket Variabel X (program perpustakaan)
Tabel : 8
Jumlah koleksi buku di perpustakaan
Altenatif
Jwaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 1,4 1,4 1,4
2 56 26,9 26,9 28,4
3 128 61,5 61,5 89,9
4 21 10,1 10,1 100,0
Total 208 100,0 100,0
48
Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai pernyataan
tentang “jumlah koleksi buku di perpustakaan sekolah banyak
dan lengkap”. Dari 208 siswa, terdapat 3 siswa (1,4%)
menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan diatas, 56
siswa (26,9%) menjawab tidak setuju, 128 siswa (61,5%)
menjawab setuju, dan 21 siswa (10,1%) menjawab sangat
setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
siswa menganggap perpustakaan memiliki jumlah koleksi
buku yang banyak dan lengkap.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan menyediakan buku yang beraneka ragam”.
Dari 208 siswa, tidak terdapat siswa yang menjawab sangat tidak
setuju (0%) dengan peryataan diatas, 24 siswa (11,5%) menjawab
tidak setuju, 148 siswa (71,2%) menjawab setuju, dan 36 siswa
(17,3%) menjawab menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Perpustakaan
menyediakan buku yang beraneka ragam.
Tabel : 9
Aneka Ragam Buku Perpustakaan
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 24 11,5 11,5 11,5
3 148 71,2 71,2 82,7
4 36 17,3 17,3 100,0
Total 208 100,0 100,0
49
Tabel : 10
Perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 1,4 1,4 1,4
2 45 21,6 21,6 23,1
3 131 63,0 63,0 86,1
4 29 13,9 13,9 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan”. Dari 208 siswa, terdapat 3 siswa (1,4%)
menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 45 siswa
(21,6%) menjawab tidak setuju, 131 siswa (63%) menjawab setuju,
dan 29 siswa (13,9%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap
Perpustakaan menyediakan menyediakan buku-buku pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tabel : 11
Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid
setiap hari
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 1,4 1,4 1,4
2 74 35,6 35,6 37,0
3 116 55,8 55,8 92,8
4 15 7,2 7,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
50
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid
setiap hari”. Dari 208 siswa, terdapat 3 siswa (1,4%) menjawab
sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 74 siswa (35,6%)
menjawab tidak setuju, 116 siswa (55,8%) menjawab setuju, dan 15
siswa (7,2%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa menganggap Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan
tabloid setiap hari.
Tabel: 12
Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti peta globe,
dan benda budaya lainnya.
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 1,4 1,4 1,4
2 19 9,1 9,1 10,6
3 142 68,3 68,3 78,8
4 44 21,2 21,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti peta
globe, dan benda budaya lainnya.” Dari 208 siswa, terdapat 3
siswa (1,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan
diatas, 19 siswa (9,1%) menjawab tidak setuju, 142 siswa (68,3%)
menjawab setuju, dan 44 siswa (21,2%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa menganggap Perpustakaan menyediakan perlengkapan
seperti peta globe, dan benda budaya lainnya.
51
D
a
r
i
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan
seminar tentang buku.” Dari 208 siswa, terdapat 16 siswa (16%)
menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 88 siswa
(42,3%) menjawab tidak setuju, 91 siswa (43,8%) menjawab
setuju, dan 13 siswa (6,3%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa menganggap Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah
buku, dan seminar tentang buku.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan
Tabel: 13
Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan
seminar tentang buku
Frekuensi
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 16 7,7 7,7 7,7
2 88 42,3 42,3 50,0
3 91 43,8 43,8 93,8
4 13 6,3 6,3 100,0
Total 208 100,0 100,0
Tabel: 14
Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan lain
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 18 8,7 8,7 8,7
2 73 35,1 35,1 43,8
3 91 43,8 43,8 87,5
4 26 12,5 12,5 100,0
Total 208 100,0 100,0
52
lain.” Dari 208 siswa, terdapat 18 siswa (8,7%) menjawab sangat
tidak setuju dengan peryataan diatas, 73 siswa (35,1%) menjawab
tidak setuju, 91 siswa (43,8%) menjawab setuju, dan 26 siswa
(12,5%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa menjawab bahwa Perpustakaan melakukan Studi banding ke
perpustakaan lain
Tabel: 15
Petugas perpustakaan membantu saya ketika mengalami
kesulitan diperpustakaan
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 31 14,9 14,9 14,9
2 75 36,1 36,1 51,0
3 82 39,4 39,4 90,4
4 20 9,6 9,6 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “petugas perpustakaan membantu saya ketika mengalami
kesulitan diperpustakaan.” Dari 208 siswa, terdapat 31 siswa
(14,9%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 75
siswa (36,1%) menjawab tidak setuju, 82 siswa (39,4%) menjawab
setuju, dan 20 siswa (9,6%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa
menjawab bahwa petugas Perpustakaan membantu mereka ketika
mereka mengalamai kesulitan di perpustakaan.
53
Tabel: 16
Petugas perpustakaan melayani saya dengan baik dan ramah
Alternatif
jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 21 10,1 10,1 10,1
2 72 34,6 34,6 44,7
3 82 39,4 39,4 84,1
4 33 15,9 15,9 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Petugas perpustakaan melayani saya dengan baik dan
ramah.” Dari 208 siswa, terdapat 21 siswa (10,1%) menjawab
sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 72 siswa (34,6%)
menjawab tidak setuju, 82 siswa (39,4%) menjawab setuju, dan 33
siswa (9,6%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa
menjawab bahwa petugas Perpustakaan melayani mereka dengan
baik dan ramah.
Tabel : 17
Perpustakaan pernah mengadakan kegiatan kunjungan ke
Islamic Book Fair
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 11 5,3 5,3 5,3
2 117 56,3 56,3 61,5
3 73 35,1 35,1 96,6
4 7 3,4 3,4 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan pernah mengadakan kegiatan kunjungan ke
Islamic Book Fair.” Dari 208 siswa, terdapat 11 siswa (5,3%)
54
menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan diatas, 117 (56,3)
menjawab tidak setuju, 73 (35,1%) menjawab %) menjawab setuju,
dan 7 siswa (3,4%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Perpustakaan
tidak pernah mengadakan kegiatan kunjungan ke Islamic Book Fair.
Tabel : 18
Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan nyaman
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 8 3,8 3,8 3,8
2 56 26,9 26,9 30,8
3 111 53,4 53,4 84,1
4 33 15,9 15,9 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan
nyaman.” Dari 208 siswa, terdapat 8 siswa (3,8%) menjawab sangat
tidak setuju dengan peryataan diatas, 56 siswa (26,9%) menjawab
tidak setuju, 111 siswa (53,9%) menjawab setuju, dan 33 siswa
(15,9%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Perpustakaan
memiliki ruang baca yang cukup dan nyaman
Tabel: 19
Buku di perpustakaan mudah ditemukan dan tertata rapih
Altenatif
Jwaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 20 9,6 9,6 9,6
2 89 42,8 42,8 52,4
3 83 39,9 39,9 92,3
4 16 7,7 7,7 100,0
Total 208 100,0 100,0
55
Dari tabel di atas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Buku di perpustakaan mudah ditemukan dan tertatat
rapih.” Dari 208 siswa, terdapat 20 siswa (9,6%) menjawab sangat
tidak setuju dengan peryataan diatas, 89 siswa (42,8%) menjawab
tidak setuju, 83 siswa (39,9%) menjawab setuju, dan 16 siswa
(7,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa buku di
Perpustakaan tidak mudah ditemukan dan kurang tertata rapih.
2. Deskripsi Data Angket Variabel Y (Minat Baca)
Tabel: 20
Saya selalu membaca secara seksama
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 7 3,4 3,4 3,4
2 51 24,5 24,5 27,9
3 132 63,5 63,5 91,3
4 18 8,7 8,7 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya selalu membaca secara seksama.” Dari 208 siswa,
terdapat 7 siswa (3,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan
peryataan diatas, 51 siswa (24,5%) menjawab tidak setuju, 132 siswa
(63,5%) menjawab setuju, dan 18 siswa (8,7%) menjawab sangat
setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa
menjawab bahwa mereka selalu membaca secara seksama.
56
Tabel: 21
Saya suka jika diminta pendapat teman ketika saya membaca
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 15 7,2 7,2 7,2
2 94 45,2 45,2 52,4
3 87 41,8 41,8 94,2
4 12 5,8 5,8 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya suka jika diminta pendapat teman ketika saya
membaca.” Dari 208 siswa, terdapat 15 siswa (7,2%) menjawab
sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 94 siswa (45,2%)
menjawab tidak setuju, 87 siswa (41,8%) menjawab setuju, dan 12
siswa (5,8%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka kurang
suka jika diminta pendapat teman ketika saya membaca.
Tabel: 22
Saya bersedia membaca teks di depan kelas
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 30 14,4 14,4 14,4
2 124 59,6 59,6 74,0
3 46 22,1 22,1 96,2
4 8 3,8 3,8 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya bersedia membaca teks di depan kelas.” Dari 208
siswa, terdapat 30 siswa (14,4) menjawab sangat tidak setuju dengan
57
peryataan diatas, 124 siswa (59,6) menjawab tidak setuju, 46 siswa
(22,1%) menjawab setuju, dan 8 siswa (3,8%) menjawab sangat
setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa
menjawab bahwa mereka bersedia membaca teks di depan kelas.
Tebal: 23
Saya selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya
membaca di depan kelas
Alternatif
jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 22 10,6 10,6 10,6
2 112 53,8 53,8 64,4
3 60 28,8 28,8 93,3
4 14 6,7 6,7 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya
membaca di depan kelas.” Dari 208 siswa, terdapat 22 siswa
(10,6%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 112
siswa (53,8%) menjawab tidak setuju, 60 siswa (28,8%) menjawab
setuju, dan 14 siswa (6,7%) menjawab sangat setuju. Dengan
demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa
tidak selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya membaca di
depan kelas.
Tabel: 24
Di waktu luang saya lebih suka membaca dari pada bermain
Alternatif
Jawban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 34 16,3 16,3 16,3
2 98 47,1 47,1 63,5
3 58 27,9 27,9 91,3
4 18 8,7 8,7 100,0
Total 208 100,0 100,0
58
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Di waktu luang saya lebih suka membaca dari pada
bermain.” Dari 208 siswa, terdapat 34 siswa (16,3%) menjawab
sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 98 siswa (47,1%)
menjawab tidak setuju, 58 siswa (27,9%) menjawab setuju, dan 18
siswa (8,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Di waktu luang
mereka lebih suka bermain dari pada membaca.
Tabel : 25
Di waktu libuaran saya tetap membaca buku
Alternatif
jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 21 10,1 10,1 10,1
2 73 35,1 35,1 45,2
3 96 46,2 46,2 91,3
4 18 8,7 8,7 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Di waktu libuaran saya tetap membaca buku.” Dari 208
siswa, terdapat 21 siswa (10,1%) menjawab sangat tidak setuju
dengan peryataan diatas, 73 siswa (35,1%) menjawab tidak setuju,
96 siswa (46,2%) menjawab setuju, dan 18 siswa (8,7%) menjawab
sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar
siswa menjawab bahwa diwaktu libuaran mereka tetap membaca
buku.
59
Tabel: 26
Saya bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun dalam
keadaan beriisik/bising
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 44 21,2 21,2 21,2
2 69 33,2 33,2 54,3
3 80 38,5 38,5 92,8
4 15 7,2 7,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun
dalam keadaan beriisik/bising.” Dari 208 siswa, terdapat 44
siswa (21,1%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan
diatas, 69 siswa (33,2%) menjawab tidak setuju, 80 siswa (38,5%)
menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa
menjawab mereka bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun
dalam keadaan beriisik/bising.
D
Tabel : 27
Saya bisa melakukan hal lain saat sedang membaca
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 22 10,6 10,6 10,6
2 92 44,2 44,2 54,8
3 79 38,0 38,0 92,8
4 15 7,2 7,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
60
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya bisa melakukan hal lain saat sedang membaca.”
Dari 208 siswa, terdapat 22 siswa (10,6%) menjawab sangat tidak
setuju dengan peryataan diatas, 92 siswa (44,2%) menjawab tidak
setuju, 79 siswa (38,0%) menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%)
menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab mereka tidak dapat melakukan hal
lain saat sedang membaca.
D
a
r
i
t
a
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas.”
Dari 208 siswa, terdapat16 siswa (7,7%) menjawab sangat tidak
setuju dengan peryataan diatas, 61 siswa (29,3%) menjawab tidak
setuju, 92 siswa (44,2%) menjawab setuju, dan 39 siswa (18,8%)
menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab mereka lebih suka membaca dari
pada mengerjakan tugas.
Tabel: 28
Saya lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 16 7,7 7,7 7,7
2 61 29,3 29,3 37,0
3 92 44,2 44,2 81,3
4 39 18,8 18,8 100,0
Total 208 100,0 100,0
61
Tabel : 29
Saya lebih suka membaca dari pada menonton televisi
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 26 12,5 12,5 12,5
2 110 52,9 52,9 65,4
3 58 27,9 27,9 93,3
4 14 6,7 6,7 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya lebih suka membaca dari pada menonton televisi.”
Dari 208 siswa, terdapat 26 siswa (12,5%) menjawab sangat tidak
setuju dengan peryataan diatas, 110 siswa (52,9%) menjawab tidak
setuju, 58 siswa (27,9%) menjawab setuju, dan 14 siswa (6,7%)
menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab mereka lebih suka menonton televisi
dari pada membaca.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang saya
baca.” Dari 208 siswa, terdapat 10 siswa 4,8%) menjawab sangat
tidak setuju dengan peryataan diatas, 64 siswa (30,8%) menjawab
Tabel: 30
Saya dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang saya baca
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 10 4,8 4,8 4,8
2 64 30,8 30,8 35,6
3 119 57,2 57,2 92,8
4 15 7,2 7,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
62
tidak setuju 119 siswa (57,2%) menjawab setuju, dan 15 siswa
(7,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka dapat
menyampaikan kembali isi bacaan yang mereka baca
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya dapat menyimpulkan bacaan yang saya baca.” Dari
208 siswa, terdapat 5 siswa (2,4%) menjawab sangat tidak setuju
dengan peryataan diatas 40 siswa (40%) menjawab tidak setuju 141
siswa (67,8%) menjawab setuju, dan 22 siswa (10,6%) menjawab
sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar
siswa menjawab bahwa mereka dapat menyampaikan kembali isi
bacaan yang mereka baca.
D
Tabel: 31
Saya dapat menyimpulkan bacaan yang saya baca
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 2,4 2,4 2,4
2 40 40 19,2 21,6
3 141 67,8 67,8 89,4
4 22 10,6 10,6 100,0
Total 208 100,0 100,0
Tabel : 32
Saya merasa senang ketika saya membaca buku
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 11 5,3 5,3 5,3
2 53 25,5 25,5 30,8
3 114 54,8 54,8 85,6
4 30 14,4 14,4 100,0
Total 208 100,0 100,0
63
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya merasa senang ketika saya membaca buku.” Dari
208 siswa, terdapat 11 siswa (5,3%) menjawab sangat tidak setuju
dengan peryataan diatas 53 siswa (25,5%) menjawab tidak setuju
114 siswa (54,8%) menjawab setuju, dan 30 siswa (14,4%)
menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka merasa senang
ketika mereka membaca buku.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Banyak pengetahuan baru ketika saya membaca.” Dari
208 siswa, terdapat 4 siswa (1,9%) menjawab sangat tidak setuju
dengan peryataan diatas 13 siswa (6,3%) menjawab tidak setuju
128 siswa (61,5%) menjawab setuju, dan 63 siswa (30,3%)
menjawab sangat setuju. . Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab bahwa Banyak pengetahuan baru
ketika mereka membaca.
Tabel: 33
Banyak pengetahuan baru ketika saya membaca
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 4 1,9 1,9 1,9
2 13 6,3 6,3 8,2
3 128 61,5 61,5 69,7
4 63 30,3 30,3 100,0
Total 208 100,0 100,0
64
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya memiliki banyak koleksi buku di rumah.” Dari 208
siswa, terdapat 9 siswa (4,3%) menjawab sangat tidak setuju
dengan peryataan diatas 54 siswa (26,0%) menjawab tidak setuju
105 siswa (50,5%) menjawab setuju, dan 40 siswa (19,2%)
menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka memiliki banyak
koleksi buku di rumah
Tabel: 35
Saya lebih suka membeli buku dari pada membeli barang-
barang lain
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 30 14,4 14,4 14,4
2 99 47,6 47,6 62,0
3 52 25,0 25,0 87,0
4 27 13,0 13,0 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya lebih suka membeli buku dari pada membeli barang-
barang lain.” Dari 208 siswa, terdapat 30 siswa (14,4%) menjawab
sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 99 siswa (47,6%)
Tabel: 34
Saya memiliki banyak koleksi buku di rumah
Altenatif
Jwaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 9 4,3 4,3 4,3
2 54 26,0 26,0 30,3
3 105 50,5 50,5 80,8
4 40 19,2 19,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
65
menjawab tidak setuju 52 siswa (25,0%) menjawab setuju, dan 27
siswa (13,0%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa lebih suka membeli barang-
barang lain dari pada membeli buku.
Tabel: 36
Jika teman saya memiliki buku baru, saya akan
meminjamnya
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 23 11,1 11,1 11,1
2 95 45,7 45,7 56,7
3 75 36,1 36,1 92,8
4 15 7,2 7,2 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Jika teman saya memiliki buku baru, saya akan
meminjamnya.” Dari 208 siswa, terdapat 23siswa (11,1%)
menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 95 siswa
(45,7%) menjawab tidak setuju 75 siswa (36,1%) menjawab setuju,
dan 15 siswa (7,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian,
dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa jika
teman mereka mempunyai buku baru, mereka tidak meminjamnya.
66
Tabel: 37
Jika tidak dapat membeli buku sendiri, saya akan
meminjamnya di perpustakaan
Alternatif
Jawaban Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 30 14,4 14,4 14,4
2 65 31,3 31,3 45,7
3 92 44,2 44,2 89,9
4 21 10,1 10,1 100,0
Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Jika tidak dapat membeli buku sendiri, saya akan
meminjamnya di perpustakaan.” Dari 208 siswa, terdapat 30 siswa
(14,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 65
siswa (31,3%) menjawab tidak setuju 92 siswa (44,2%) menjawab
setuju, dan 21 siswa (10,1%) menjawab sangat setuju. Dengan
demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab
bahwa jika mereka tidak dapat membeli buku sendiri, maka mereka
akan meminjamnya di perpustakaan.
3. Deskripsi Data Angket Keseluruhan
Data ini akan menjelaskan nilai mean dari dua varibel yakni program
perpustakaan dengan minat baca siswa.
Tabel 38
Descriptive Statistics
variabel N Mean
Minat Baca Siswa 208 32,30
Program Perpustakaan
Sekolah 208 45,92
Valid N (listwise) 208
67
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai mean (rata-rata)
dari variabel Minat Baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat
minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah,
sedangkan nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan
adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program
perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang.
C. Analisa Data
Selanjutnya analisis diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya
hubungan variabel program perpustakaan dengan minta baca siswa di
perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Dengan demikian
penelitian ini dilakukan untuk membuktikan seberapa besar hubungan
antara Variabel X dan Variabel Y. Adapun langkah yang akan ditempuh
sebagai berikut:
a) Uji korelasi
a) M
e
n
berdasarkan tabel Corelation hasil perhitungan SPSS 22 diatas
dapat disimpulkan:
1) Menjelaskan interpretasi kekuatan hubungan
Jika dilihat dari positif atau negatifnya hubungan variabel X
terhadap variabel Y, maka angka korelasi variabel X terhadap Y
Correlations
Program_Perpu
stakaan
Minat_Baca_Sis
wa
Program_Perpustakaan Pearson Correlation 1 ,318**
Sig. (2-tailed) ,000
N 208 208
Minat_Baca_Siswa Pearson Correlation ,318** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 208 208
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
68
tidak terdapat tanda negatif. Hal ini berarti hubungan antara dua
variabel tersebut adalah positif. Dengan melihat besar nilai
hubungan (rxy) kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,318.
Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa hubungan
antara variabel X dengan Variabel Y adalah lemah.
2) Menjelaskan interpretasi signifikan dan tidaknya hubungan
dengan menggunakan tabel nilai “t” (membuktikan hipotesis)
Df = N-2= 208 – 2 = 206, maka ttabel pada 5 % = 1,97
T hitung = √
√
√
√
T hitung = √
√
T hitung = 4,82
Dengan diketahuinya nilai df = 206, maka dapat diketahui
nilai ttabel 1,97 pada taraf signifikansi 5%, lalu nilai ttabel
tersebut dibandingkan dengan nilai thitung, karena nilai thitung
4,82 > nilai ttabel 1,97 pada taraf signifikansi 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho (hipotesis nihil) ditolak dan H1 (hipotesis
alternatif) diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan
positif yang signifikan antara program perpustakaan sekolah
dengan minat baca siswa.
b) Koefisien determinasi (r2)
koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa
besar kontribusi (pengaruh) yang diberikan variabel X terhadap
variabel Y. Berdasarkan tabel perhitungan dibawah ini dapat
dijelaskan bahwa nilai r2 = 0. 318 x 0.318 = 0.10 x 100 % atau
dengan perhitungan “Coefisien of Detemination” sebagai berikut:
KD = r2
x 100%
KD = 0, 318 x 100%
69
KD = 0,10 x 100%
KD = 10 %
Hal ini berarti besarnya kontribusi variabel X terhadap
Variabel Y adalah sebesar 10 % dan sisanya 90 % (100% - 10%)
oleh variabel atau faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam
penelitian ini, misalnya seperti lingkungan keluarga, pola asuh/
bimbingan orang tua, motivasi belajar, kinerja guru, dan lain
sebagainya.
D. Interpretasi Data
Seperti yang telah diketahui bahwa perpustakaan adalah bagian
terintegrasi dengan sekolah yang diharapkan dapat menunjang terhadap
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Fungsi edukatif yang terkandung
dalam perpustakaan menggambarkan bahwa keseluruhan fasilitas dan
sarana yang ada di perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang
dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh
kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan
sehingga dikemudian hari siswa memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya lebih lanjut.
Kemudian untuk mencapai pada tahap mengembangkan diri baik
secara formal maupun informal siswa tentu saja harus banyak membaca.
Baik membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi pelajaran maupun
yang bersifat pengayaan. Maka disinilah peran sekolah sebagai lembaga
pendidikan, melalui perpustakaan yang ada didalamnya mampu memupuk
dan menumbuhkan minat baca para siswa-siswi nya dengan
menyelenggarakan program-program perpustakaan yang berkualitas,
sehingga pada gilirannya siswa merasa senang dan nyaman berlama-lama
berada di perpustakaan untuk membaca buku dan pada akhirnya hal
tersebut akan berlanjut menjadi sebuah pembiasaan atau budaya sekolah
yang baik serta meningkatkan minat baca siswa, sehingga dengan modal
minat baca itulah siswa akan lebih mudah mengembangkan diri melalui
aktivitas membaca.
70
Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa
sebesar 0,318. Karena arah koefisien korelasi positif, maka dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik suatu program perpustakaan sekolah
maka semakin baik pula minat baca siswa.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab IV
maka dapat diambil kesimpulan dari beberapa temuan sebagai berikut:
1. Berdasarkan temuan yang kemudian dianalisis menggunakan rumus
korelasi antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa
terdapat pengaruh yang lemah dengan nilai korelasi 0,318.
2. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dilapangan,
dapat diketahui bahwa nilai mean (rata-rata) variabel program
perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi
program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang. Sedangkan nilai
mean (rata-rata) dari variabel minat baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti
tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah.
3. Adapun koefisien korelasi menunjukan bahwa kontribusi variabel X
(program perpustakaan sekolah) terhadap variabel Y (minat baca siswa)
adalah sebesar 10%.
72
B. Saran-saran
Dalam setiap penelitian tentu saja menghasilkan temuan-temuan. Hasil
temuan tersebut akan menjadi bahan referensi untuk pengambilan keputusan
kedepannya bagi pihak sekolah. penulis juga menyadari bahwa dalam
penelitian ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu berdasarkan hasil
penelitian ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait.
1. Walaupun pengaruh antara program perpustakaan dengan minat baca
siswa tidak terlalu kuat, namun kedua hal tersebut harus diperhatikan oleh
pihak sekolah, karena pada hakikatnya minat baca siswa perlu dibina,
sehingga ada baiknya pihak sekolah khususnya perpustakaan memiliki
program kerja yang dirancang secara khusus untuk pembinaan minat baca
siswa sehingga ada peningkatan dari waktu kewaktu.
2. Hendaknya jalinan kerja sama antara kepala sekolah, pustakawan, guru,
dan orang tua semakin ditingkatkan, sehinga tercapainya tujuan
perpustakaan yang efektif dan efisien. Kerjasama yang baik dari pihak-
pihak tersebut akan memudahkan siswa dalam meingkatkan minat
bacanya.
3. Melihat data penelitian yang menunjukan bahwa kontribusi program
perpustakaan terdapat minat baca adalah 10 %. Ada baiknya pihak
pustakawan selalu melakukan evaluasi program dan evaluasi minat baca
siswa, baik secara formatif maupun sumatif. Sehingga akan diketahui
hasil atau perkembangan program perpustakaan dari waktu kewaktu yang
pada akhirnya akan membawa pada perbaikan-perbaikan dan
peningkatan-peningkatan pada program perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, Perpustakaan Sekolah; Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,
Jakarta: PT Grasindo, 2001
Hakim, Sudarnoto Abdul, dkk. Perpustakaan Sebagai Center For Learning
Society: Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah,
Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006
Haq, Rizal Saiful, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta:
Fakutas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2005
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, diakses pada tanggal 15
April 2014, pkl 14.00.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf,
tanggal 30- 12- 2013 pkl. 11.30
https://www.academia.edu/5512205/Instrumen_Minat_Baca_dan_Kemampuan_
Menulis, diakses pada tanggal 23-03-2014, pkl 13.00
Kementrian Pendidikan, dan Kementrian Agama RI, Peningkatan Manajemen
Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah, Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama RI, 2011
Mudjito, Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001
Muhaimin, dkk. Manajemen Pendidikan; Aplikasinya dalam Penyusunan
Pengembangan Sekolah/ Madrasah, Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2009
NS, Sutarno, Tanggung Jawab Perpustakaan; dalam Mengembangkan
Masyarakat Informasi, Jakarta: Panta Rei, 2005
, Membina Perpustakaan Desa, Jakarta: Segong Seto, 2008
, Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan dan Praktik Jakarta:
Segong Seto, 2006
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (NSP),
Jakarta:Perpustakaan Nasional RI, 2011
Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara,
2011
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius,
1992
Sudiyono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: PT Grafindo Persada,
2005
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung: Alfabeta, 2011
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006
Sukmadinata, Syaodih Nana. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosyda Karya, 2010
Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Universitas Terbuka,
2012
Yusanto, Ismail.M. Widjajakusuma, M.K, Manajemen Strategik Perspektif
Syari’ah, Jakarta: Khairul Bayaan, 2003
Yusuf, Pawit M. Dan Suhendar, Yahya, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah, Jakarta: Kencana,2005