Skripsi Fafa 4
-
Upload
nita-elfia -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
Transcript of Skripsi Fafa 4
PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN
YANG MENDAPAT PEMIJATAN DAN TIDAK MENDAPAT
PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT KELUARGA SEHAT PATI
Proposal Karya Tulis Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian persyaratan dalam
menempuh program pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
Zulfa Hersis Pahlawanti
H2A009050
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
2012
i
PERNYATAAN
Nama : Zulfa Hersis Pahlawanti
NIM : H2A009049
Menyatakan dengan sesungguhanya bahwa skripsi berjudul PERBEDAAN
LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN YANG MENDAPAT PEMIJATAN
DAN TIDAK MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT KELUARGA
SEHAT PATI adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya
dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh
dari skripsi tersebut.
Semarang, Agustus 2012
Yang membuat pernyataan
Zulfa Hersis P.
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing proprosal skripsi dari :
Nama : Zulfa Hersis Pahlawanti
NIM : H2A009050
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Muhammadiyah Semarang
Tingkat : Program Pendidikan Sarjana
Judul : PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN
YANG MENDAPAT PEMIJATAN DAN TIDAK
MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT
KELUARGA SEHAT PATI
Pembimbing : 1. dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A, MSi. Med
2. Maya Dian R. MSc, Apt
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh
Program Pendidikan Sarjana Kedokteran.
Semarang, 9 Agustus 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A, MSi. Med Maya Dian R. MSc , Apt
NIP. 196803132010012001 NIK. 28.6.1026.153
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN YANG MENDAPAT
PEMIJATAN DAN TIDAK MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT
KELUARGA SEHAT PATI
Disusun oleh :
Zulfa Hersis Pahlawanti
H2A009050
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 17 September
2012 dan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang diberikan.
Semarang, 05 November 2012
Tim Penguji
dr. Hestu Waluyo M,Kes.............................................
dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, MSi. Med ………………....
Maya Dian R. MSc, Apt……………………………......
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perbedaan lama tidur bayi usia
3-6 bulan yang mendapat pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah
Sakit Keluarga Sehat Pati“ Penulis menyadari bahwa dengan selesainya penelitian
ini adalah berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Siti Moetmainnah P., MARS, SpOG (K) , selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, Msi, Med selaku Dosen Pembimbing I Karya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan bimbingan hingga studi kasus ini selesai.
3. Maya Dian R, MSc, Apt selaku Dosen Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah
yang telah memberikan bimbingan hingga studi kasus ini selesai.
4. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.
5. Semua petugas atau pegawai di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati yang telah
memberikan izin untuk pengambilan data dalam penelitian.
6. Bapak, Ibu, dan adik tersayang yang telah memberikan seluruh cinta kasih,
dorongan material spiritual yang tiada hentinya sebagai sumber terbesar bagi
penulis.
7. Teman-teman mahasiswa FK Kedokteran angkata 2009 yang telah berjuang
bersama-sama.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam studi kasus ini.
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan dan penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari
v
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan dari penelitian.
Semarang, Agustus 2012
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Pernyataan Orisinalitas ..................................................................... ii
Halaman Persetujuan ....................................................................................... iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ............................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
D. Manfaat ........................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tidur Bayi
1. Definisi Tidur ............................................................................................. 4
2. Fisiologi Dasar Tidur ................................................................................ 4
3. Kebutuhan Tidur Bayi ............................................................................... 6
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur .................................................. 7
B. Pijat Bayi
1. Definisi 8
2. Manfaat Pijat Bayi ........................................................................................... 8
3. Mekanisme Pemijatan ...................................................................................... 10
4. Teknik Pemijatan ............................................................................................. 12
5. Lama Pemijatan .............................................................................................. 25
C. Pijat Bayi dengan Lama Tidur Bayi .......................................................... 25
D. Kerangka Teori .......................................................................................... 26
E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 26
F. Hipotesis .................................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 27
vii
1. Ruang Lingkup Keilmuan ................................................................................ 27
2. Waktu Penelitian .............................................................................................. 27
3. Tempat Penelitian ............................................................................................ 27
B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 27
1. Populasi 27
2. Sampel 27
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 28
1. Variabel Bebas ................................................................................................. 28
2. Variabel Terikat ............................................................................................... 28
E. Alat dan Bahan ........................................................................................... 28
F. Data yang Dikumpulkan ............................................................................ 28
G. Alur Penelitian ........................................................................................... 29
H. Definisi Operasional .................................................................................. 30
I. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 30
J. Analisis Data ..............................................................................................
30
1. Pengolahan data ............................................................................................... 30
2. Analisis Data .................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner.............................................................................. 34
Lampiran 2. Check List............................................................................. 35
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pijat adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia.
Pijat bayi telah lama dilakukan hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia dan
diwariskan secara turun-temurun.1 Pijat yang dilakukan secara rutin memberi
rasa rileks sekaligus sebagai cara yang luar biasa untuk berkomunikasi dan
mempererat ikatan emosi antara ibu dan bayi.2 Sebuah penelitian menyebutkan
bahwa sentuhan akan menyebabkan berbagai perubahan positif pada bayi.
Sentuhan itu dapat membuat tenang dan nyaman. Bayi yang dipijat dengan
teknik yang benar akan mengalami peningkatan nafsu makan dan efektivitas
dalam istirahat (tidur). Pemijatan pada bayi juga dapat memperbaiki kondisi
mental, meningkatkan kecerdasan, dan mengasah kemampuan interaksi
sosialnya.3 Pemijatan bayi dapat dimulai setelah bayi dilahirkan sesuai dengan
keinginan orang tua, Pemijatan bayi yang dilakukan lebih awal akan
memberikan keuntungan lebih besar. Pemijatan yang dilakukan tiap hari dan
dilakukan sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan akan mempunyai
manfaat yang lebih baik.4
Salah satu manfaat pijat bayi adalah bayi dapat tidur dengan lebih lama
karena merasa rileks dan disayangi.1 Tidur bagi bayi merupakan kebutuhan
vital yang tak tergantikan oleh cara apapun lainnya. Cukup tidur berkorelasi
dengan laju pertumbuhan bayi. Bayi berusia 0-5 bulan akan menjalani hidup
barunya dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur
selama 16-20 jam sehari yang dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki usia 2
bulan, bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Pada usia 3-6
bulan, jumlah tidur siang bayi semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus
berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15 jam/hari.5 Kebiasaan
bangun saat tidur dapat menjadi masalah karena menyimpang dari tidur
biasanya.6 Menurut hasil penelitian Sekartini tahun 2004, 51,3 % bayi
1
mengalami gangguan tidur. Berdasarkan penelitian dengan 385 responden di 5
kota, Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam, terdapat bayi yang 42
% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga
kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam.7
Pada umur 6 bulan, bayi mempunyai kebiasaan tidur sepanjang malam
sekitar 85%.8 Waktu tidur penting untuk perkembangan bayi, oleh karena itu
kebutuhan tidurnya harus terpenuhi agar tidak terpengaruh terhadap
perkembangannya. Kebutuhan tidur bayi harus disesuaikan dengan usianya dan
perlu mendapat perhatian dari keluarga agar bayi dapat mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal.910 Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas tidur bayi adalah dengan teknik pemijatan bayi
yang dapat memberi efek positif pada tubuh bayi.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan sebelum
pemijatan dan sesudah pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang mendapat
pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang
mendapat pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah Sakit
Keluarga Sehat Pati.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang
timendapatkan pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.
b. Untuk mendeskripsikan lama tidur bayi usia 3-6 bulan tidak
mendapatkan pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.
2
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan
Sebagai materi pembelajaran dan dapat memahami cara pijat bayi yang
benar.
2. Manfaat bagi Masyarakat
Sebagai pengetahuan bahwa pijat bayi mempunyai banyak manfaat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tidur Bayi
1. Definisi Tidur
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, kebutuhan tidur
untuk semua umur berbeda. Tidur merupakan keadaan berkurangnya
tanggapan dan interaksi dengan lingkungan yang bersifat reversibel dan
berlangsung cepat.11
2. Fisiologi Dasar Tidur
Tidur memegang peran yang sangat besar bagi perkembangan bayi.
Pada saat tidur perbaikan sel-sel otak dan kurang lebih 75% hormon tubuh
diproduksi. Tahapan tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokkan menjadi
tidur aktif atau REM (Rapid Eye Movement) dan tidur tenang atau non-
REM. Pada bayi normal, anak dan orang dewasa mempunyai periode REM
dan non REM yang berubah-ubah beberapa kali selama tidur malam hari.
Pada tahun pertama, sebagian besar bayi terbangun pada malam hari, dan ini
tidak diketahui oleh orang tuanya karena biasanya tidak menangis.12
Pada masa bayi terjadi beberapa perubahan, pola siklus tidur-bangun
baru jelas terlihat pada usia 3-4 bulan, yaitu proporsi tidur lebih banyak
pada malam hari. Umumnya morning naps berhenti pada umur 1 tahun dan
afternoon naps terus berlangsung hingga umur 3 tahun. Pada akhirnya
jumlah total tidur menurun bertahap selama periode anak-anak.
Perkembangan tidur ini berkaitan dengan umur dan bertambah besarnya
anak, maka jumlah tidur yang diperlukan berkurang dan diikuti dengan
penurunan proporsi REM dan non REM. Jumlah tidur adalah 16,5 jam pada
umur 1 minggu, kemudian menurun menjadi 14, 13, 12, 11, dan 10 jam
pada 1, 2, 3, 5, dan 9 tahun.
4
Perubahan-perubahan aktivitas korteks serebri selama tidur
dikelompokkan dalam lima tahapan tidur, yaitu12 :
a. Tahap 1
Sewaktu siap untuk tidur, terbaring rileks, tonus otot mulai
menurun dan mata masih terbuka, gelombang listrik otak
memperlihatkan gelombang alfa dengan penurunan voltase.
b. Tahap 2
Timbul sekelompok gelombang berfrekuensi 14-18 siklus per detik,
ini dinamakan gelombang tidur (sleep spindle). Pada tahap ini kedua bola
berhenti bergerak dan tonus otot masih terpelihara. Selama waktu ini
masih akan terbangun oleh suara yang agak berisik. Selama beberapa
waktu berikutnya, masuk dalam tidur lelap tahap 3.
c. Tahap 3
Masuk dalam tidur yang lebih lelap. Dalam tahap ini, orang yang
tertidur cukup pulas, rileks sekali karena tonus otot lenyap sama sekali
dan EEG memperlihatkan gelombang lambat delta 20-50%.
d. Tahap 4
Tahap ini adalah tahap tidur paling nyenyak, tanpa mimpi dan sulit
dibangunkan. EEG memperlihatkan dominasi delta (>50%) dan
gelombang tidur sulit didapat. Ada yang mengatakan bahwa pada waktu
ini, hormon pertumbuhan diproduksi untuk memulihkan tubuh,
memperbaiki sel, membangun otot dan jaringan pendukung, menguatkan
tulang. Perasaan enak dan segar setelah tidur nyenyak mungkin
disebabkan karena hormon pertumbuhan bekerja baik.
e. Tahap 5
Setelah berlangsungnya tahap 4, tiba-tiba bola mata mulai bergerak
cepat, sehingga tidur ini disebut REM. Detak jantung dan napas
bertambah cepat, tekanan darah naik, otot-otot anggota gerak dan badan
tegang kembali (menggerakkan badan di tempat tidur). Walaupun ada
aktivitas demikian anak masih lelap tertidur dan sulit terbangun. Mimpi
5
yang jelas terlihat pada tahap ini. Dan tahap tidur ini dapat memulihkan
pikiran, menjernihkan rasa khawatir dan mempertahankan sel-sel otak.
Selama tahap tidur 1-4 kedua bola mata tidak bergerak secepat
tahap tidur kelima. Oleh karena itu jenis tidur selama keempat tahap itu
dikenal sebagai non Rapid Eye Movement sleep (nonREM).12
3. Kebutuhan Tidur Bayi
Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkunganya.
Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan 80-90% tidur.
Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur selama 16-20 jam sehari yang
dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak
tidur malam dibanding siang. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira
usia 3 bulan, akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan
pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam.
Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada
usia 3-6 bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan
terus berkurang.5 Pada bayi usia 6 bulan pola tidurnya mulai tampak mirip
dengan orang dewasa. Setelah mengatur periode yang umumnya memakan
waktu 10 sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya yaitu dari tahap 1
non-REM menuju tahap 3 atau 4. Bayi mungkin kembali ke tahap 1 dan
berputar kembali. Setelah satu atau dua putaran tidur non-REM, REM mulai
timbul setelah 60 sampai 90 menit. Siklus tidur yang lebih sering muncul
pada bayi adalah tahap REM dan menghasilkan tidur yang lebih pendek,
sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam siklus REM. Pada usia 6-12
bulan, bayi hanya tidur siang 2 kali. Menjelang usia 1 tahun bayi hanya
memerlukan tidur siang satu kali, dan lainnya dihabiskan pada malam hari.
Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15 jam/hari.5
6
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur
Lama tidur bayi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Lingkungan
Keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses tidur bayi.
Keadaan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat
terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik tempat bayi tidur berpengaruh
penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur.13
b. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat
proses tidur. Konsumsi protein tinggi dapat mempercepat proses
terjadinya tidur, karena adanya triptofan yang merupakan asam amino
hasil pencernaan protein yang dapat membantu mudah tidur. Demikian
sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses
tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.13
c. Penyakit
Sakit dapat mempengaruhi tidur bayi. Penyakit yang dapat
memperbesar kebutuhan tidur, contohnya penyakit yang disebabkan oleh
infeksi. Keadaan sakit juga dapat menjadikan bayi kurang tidur, bahkan
tidak bisa tidur.13
d. Stimulasi
Menurut Soetjiningsih kebutuhan dasar anak terbagi atas
kebutuhan fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)
dan kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Kebutuhan fisik meliputi
pangan/gizi yang merupakan kebutuhan terpenting. Kebutuhan dasar
anak adalah kebutuhan emosi/kasih sayang. Pada tahun-tahun pertama
kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dengan
anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang anak
baik fisik, mental maupun psikososial. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan adalah
dengan memenuhi kebutuhan dasar dalam tumbuh kembang seperti yang
telah disebutkan diatas, serta pentingnya untuk melakukan stimulasi
7
tumbuh kembang yang lebih awal pada bayi, salah satu contohnya adalah
dengan melakukan pijat bayi.13
B. PIJAT BAYI
1. Definisi
Pijat merupakan terapi luar yang sangat mujarab dan diandalkan
dalam pengobatan berbagai penyakit. Pada bayi, pijat bayi merupakan
tradisi lama yang digali kembali dengan sentuhan ilmu kesehatan dan
tinjauan ilmiah yang bersumber dari penelitian-penelitian para ahli
neonatologi, saraf dan psikologi anak. Pijat pada bayi merupakan perilaku
sehat yang sangat besar kontribusinya dalam meningkatkan pertumbuhan
fisik dan mental.3 Sebagai terapi sentuh, pijat bayi secara rutin memberi rasa
rileks sekaligus seba-gai cara yang luar biasa untuk berkomunikasi dan
memepererat ikatan emosi antara ibu (atau anggota keluarga lain) dan bayi.2
2. Manfaat Pijat Bayi
Pengaruh positif atau manfaat pijat bayi sendiri bagi tumbuh kembang
anak telah lama diketahui. Manfaat pijat bayi pada bayi antara lain :
a. Meningkatkan berat badan
Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan
bahwa bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2
kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang
lebih dari kontrol.14
b. Meningkatkan pertumbuhan
Dr. Jenny Swcliffe mengemukakan bahwa bayi-bayi yang dipijat
secara teratur sejak lahir sering memperoleh peningkatan berat badan
yang lebih cepat dari lainnya mungkin karena pijatan dapat merangsang
produksi hormon-hormon pertumbuhan.14
c. Meningkatkan daya tahan tubuh
Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali
dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya peningkatan
jumlah dan toksisitas sel alami (natural killer cells). Hal tersebut dapat
8
mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita
AIDS.14
d. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur terlelap
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan
pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Hal ini disebabkan
dapat gelombang otak. Perubahan ini terjadinya dengan cara menurunkan
gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha yang
dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (Elektro Encepalogram).15
Sampai saat ini para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh
dan pijat pada bayi banyak manfaatnya. Pijat bayi ini mempunyai efek
biokimia dan efek fisik atau klinis bagi tubuh bayi.14
Efek biokimia yang positif dari pijat bayi antara lain :
1. Menurunkan hormon kadar stress (katekolamin)
2. Meningkatkan kadar serotonin
Efek fisik atau klinis dari pijat bayi antara lain :
1. Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas (sel
pembubuh alami)
2. Mengubah gelombang otak secara positif
3. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan
4. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
5. Meningkatkan kenaikan berat badan
6. Mengurangi depresi dan ketegangan
7. Meningkatkan kesiagaan
8. Membuat tidur terlelap
9. Mengurangi rasa sakit
10. Mengurangi kembung, kolik dan sakit perut
11. Meningjkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya
(bonding)
12. Meningkatkan volume ASI16
9
3. Mekanisme Pemijatan
Beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar
pemijatan bayi antara lain17 :
a. Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan, mekanismenya :
1. Penurunan enzim ODC (Ornithine Decarboxylase). Suatu enzim yang
menajadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan
2. Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan
3. Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon
pertumbuhan
b. Aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan
pada bayi yang dipijat, tonus nervus (saraf otak ke 10) dapat
menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin,
dan penyerapan makanan akan lebih baik. Oleh karena itu berat badan
bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
c. Aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI. Penyerapan makanan
menjadi lebih baik karena adanya peningkatan aktivitas nervus vagus
sehingga bayi cepat lapar dan lebih sering menyusu pada ibunya.
Produksi ASI akan lebih banyak karena banyak diproduksi jika semakin
banyak diminta.
d. Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh. Pemijatan akan
meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu peningkatkan
kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin,
suatu hormon stress). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan
kadar hormon adrenalin (hormon stress). Penurunan kadar hormon stress
ini akan meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.
e. Pemijatan dapat mengubah gelombang otak. Pijat ini akan membuat bayi
tidur terlelap dan meningkatkan kesiagaan atau konsentrasi. Hal ini
disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Perubahan ini
terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan
gelombang tetha, yang dapat digunakan dengan menggunakan EEG.17
10
Terapi pemijatan ini memiliki mekanisme kerja yang sangat sederhana
yaitu memperbaiki sirkulasi darah sehingga memperlancar distribusi
oksigen dan nutrisi. Terapi pemijatan menghasilkan tekanan pada area
trubuh tertentu yang kemudian menghasilkan stimulasi ke sistem syaraf
reflek sehingga berdampak pada optimalisasi kerja tubuh. Mekanisme kerja
terapi pijat bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah yaitu dengan
memperbarui kelenjar-kelenjar, sel-sel akan mati karena kekurangan
oksigen dan kekurangan nutrisi. Sebaliknya, aliran darah yang lancar dapat
meremajakan kelenjar dan sel-sel tubuh. Saat dilakukan pemijatan pada
suatu area tubuh aliran darah terhenti. Pada saat pijatan dilepaskan, tekanan
darah akan menuingkat yang ditandai dengan timbulnya warna semu merah
pada bagian tubuh yang dipijat. Secara bertahap, endapan-endapan yang ada
di beberapa jaringan akan terdorong bersama dengan aliran darah sehingga
darah menjadi lancar, termasuk didtribusi nutrisi dan oksigen.17
Hal yang paling diperhatikan oleh ibu adalah lama tidur anak. Cukup
tidur berkolerasi dengan pesatnya laju pertumbuhan bayi, oleh karena itu
pola tidur perlu dibentuk sejak awal. Adakalanya lama tidur harian tidak
terpenuhi lantaran berbagai hal. Bayi sehat terputus-putus lama tidurnya bila
suasana untuk tidur terganggu. Misal, bila suasana bising, hawa panas, atau
belum kenyang makan. Demam dan kondisi sakit juga bisa menyebabkan
kekacauan pola tidur bayi.17 Yang terpenting adalah usaha orang tua untuk
memberikan yang terbaik untuk anaknya dengan menggunakan metode pijat
bayi tersebut.
4. Teknik Pemijatan
A. Pemijatan pada daerah muka
Gerakkan tangan anda dari tengah wajah samping seperti membasuh
mata. Tekankan jari-jari anda dari tengah dahi kesamping seperti menyetrika
dahi.
Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, tekankan ibu jari
anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi
11
dengan membuat gerakan kesamping dan atas seolah-olah membuat bayi
tersenyum (gambar A).
Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut didearah sekat hidung.
Gerakkan kedua ibu jari dari tengah kesamping dan ke atas daerah pipi
seolah membuat bayi tersenyum (gambar B).
12
A
B
Buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi dengan kedua
jari telunjuk tangan anda, berikan tekanan lembut pada daerah belakang
telinga kanan dan kiri.
Gambar pemijatan daerah muka. 18
B. Pemijatan pada daerah dada
Lakukan pijatan kupu-kupu. Letakkan kedua tangan anda di tengan dada
bayi kita dan gerakkan keatas kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke
ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati. Lalu dari tengah
dada bayi dipijat menyilang dengan telapak tangan kita ke arah nahu seperti
membentuk kupu-kupu.
13
F
ED
C
Gambar pemijatan daerah Dada. 18
C. Pemijatan pada daerah perut
Lakukan gerakan seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas kebawah
perut. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri pusar perut,
gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi kanan dan kiri perut. Lakukan gerakan
“I LOVE U” memijat dari kanan atas perut bayi kemudian ke kiri bawah
membentuk “L” terbalik. “YOU” memijat dari kanan bawah ke atas
kemudian ke kiri dan berakhir di perut kiri bawah membentuk huruf “U”.
Gambar pemijatan daerah perut. 18
14
BA
C
BA
D. Pemijatan pada daerah tangan
Buatlah gerakan memijat ketiak dari atas ke bawah. Lakukan gerakan
seperti memerah susu atau seperti memeras dari pundak ke pergelangan
tangan. Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan
ke arah jari-jari. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari
dengan gerakan memutar, akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung
jari bentuklah gerakkan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah
pergelangan tangan.
Gambar pemijatan daerah tangan. 18
15
F E
D C
BA
E. Pemijatan pada daerah kaki
Gerakkan tangan anda dari pangkal paha sampai kepergelangan kaki
seperti memerah susu. Mengurut telapak kaki bayi secara bergantian, pijat
jari kaki dengan gerakkan memutar dan diakhiri dengan tarikan lembut pada
setiap ujungnya. Untuk punggung kaki secara bergantian kemudian buat
gerakkan mengulang dari pangkal paha ke pergelangan kaki.
Gambar pemijatan daerah kaki. 18
F. Pemijaatan pada daerah punggung
16
C
BA
F
E
D
Menggerakkan tangan kita maju mundur dari bawah leher ke pantat bayi.
Pegang dan tahan pantat bayi dengan tangan kanan, kemudian usapkan
telapak tangan kiri kita seperti menyetrika punggung dari leher ke pantat.
Gambar pemijatan daerah punggung. 18
G. Gerakan Relaksasi dan gerakan pergangan lembut
Buatlah goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus dan
melambung lambungkan secara lembut. Teknik sentuhan relaksasi mudah
dan sederhana. Dapat dikerjakan bersama-sama pijat bayi atau
terpisah dari pijat bayi. Gerakan-gerakan sederhana yang meregangkan
tangan dan kaki bayi, memijat perut dan pinggul, serta meluruskan tulang
belakang bayi. Peregangan lembut ini dilakukan di akhir pemijatan atau
diantara pijatan, setiap gerakan peregangan dapat dilakukan sebanyak 4-5
kali.
1) Tangan disilangkan
a) Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya di
dada.
b) Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping
Gambar pemijatan relaksasi tangan. 18
2) Membentuk diagonal tangan-kaki
17
B
A
A
a) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi diatas
tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik
kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula.
b) Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan bayi diatas
tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke
posisi semula. Gerakan dapat diulang 4-5 kali.
Gambar pemijatan relaksasi kaki. 18
3) Menyilangkan kaki
a) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke
atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu
dengan mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan pada posisi
semula.
b) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke
atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan dalam bertemu
dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan pada posisi
semula. Gerakan ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.
Gambar pemijatan relaksasi daerah kaki. 18
4) Menekuk kaki
18
B
C
Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus,
lalu tekuk kaki perlahan menuju ke arah perut. Ulangi 4-5 kali.
Gambar pemijatan relaksasi daerah kaki. 18
5) Menekuk kaki bergantian
Gerakan sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan
kaki secara bergantian.
Gambar pemijatan relaksasi daerah kaki. 18
4. Lama Pemijatan
Untuk bayi umur 3 bulan – 3 tahun, disarankan agar seluruh gerakkan
dilakukan dengan tekanan dan waktu yang lebih meningkat. Total waktu
pemijatan disarankan sekitar 15 menit.19
C. Pijat Bayi dengan Lama tidur Bayi
Didukung oleh penelitian yang dilakukan di Touch Reasearch Institute,
Amerika yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dipijat selama 2x15 menit
setiap minggunya dalam jangka waktu 5 minggu, tidurnya menjadi lebih
nyenyak sehingga pada waktu bangun konsentrasinya lebih baik dari pada
sebelum diberi pemijatan.16
Peningkatan kuantitas tidur pada bayi yang diberi pemijatan tersebut
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan
19
D
E
pada saat pemijatan.16 Serotonin merupakan zat transmitter utama yang
menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi
retikularis maupun aktivitas otak lainnya. Serotonin yang disintesis dari asam
amino tripthopan akan diubah menjadi 5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian
menjadi N-asetil serotonin yang pada akhirnya berubah menjadi melatonin.
Melatonin ini mempunyai peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan
lelap pada saat malam hari. Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak
diproduksi pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang.20
D. Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
F. Hipotesis
Terdapat perbedaan antara lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang mendapat
pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Lingkungan
Stimulasi- Pijat Bayi :
1. Teknik Pemijatan
2. Lama Pemijatan3. Frekuensi
Pemijatan
PenyakitLama Tidur
Gelisah
MelatoninAktivitas
Neurotransmitterserotonin
Nutrisi FrekuensiTidur Bayi
Pemijatan Lama tidur bayi
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Keilmuan
Keilmuan dari penelitian ini adalah Kesehatan Anak
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2012 hingga selesai.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan case
control yakni suatu penelitian untuk membandingkan dua kelompok yaitu
kelompok bayi sebelum pemijatan dan sesudah pemijatan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua bayi usia 3-
6 bulan di RS Keluarga Sehat Pati.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah Bayi usia 3-6 bulan di RS
Keluarga Sehat Pati yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi sampel kasus dalam penelitian ini adalah :
1. Bayi sehat
2. Bayi yang mendapat pemijatan
3. Bayi dengan ibu yang menyetujui untuk menjadi responden
Kriteria inklusi sampel kontrol dalam penelitian ini adalah :
1. Bayi sehat
2. Bayi yang tidak mendapat pemijatan
3. Bayi dengan ibu yang menyetujui untuk menjadi responden
Sedangkan kriteria eksklusi sampel kasus dan kontrol dalam penelitian ini
adalah :
21
1. Bayi yang mempunyai kelainan kongenital mayor
2. Bayi rewel
Besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus analitis
korelatif sebagai berikut :
Keterangan :
n = Besar sampel
Zα = Deviat baku alfa = 1,65
Zβ = Deviat baku beta = 0,842
r = Korelasi = 0,4
Dari perhitungan di atas, maka besar sampel untuk masing – masing
sampel kasus dan kontrol minimal dalam penelitian ini adalah 38 orang.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemijatan.
2. Variabel Terikat
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah lama tidur bayi.
E. Alat dan Bahan
1. Kuesioner
2. Lembar observasi
3. Alat tulis
4. Sertifikat pijat bayi dari terapis
F. Data yang dikumpulkan
22
Data yang dikumpulkan berasal dari :
1. Data primer
Pada penelitian ini menggunakan data primer, dimana data primer ini
didapat dari pengisian kuesioner oleh responden dan dilakukan obeservasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang didapat dalam penelitian ini adalah data dari RS
Keluarga Sehat Pati.
G. Alur Penelitian
H. Definisi Operasional
23
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan bulan Oktober
– selesai 2012
Memberikan lembar kuesioner
untuk diisi responden
Membantu responden mengisi
kuesioner
Mencatat hasil penelitian
Mengumpulkam data
2. Perijinan
Surat Resmi dari Fakultas Kedokteran
UNIMUS ke RS Keluarga Sehat Pati.
1. Perencanaan
- Mengadakan studi pendahuluan
- Mengumpulkan pustaka
- Merusmuskan masalah
- Menentukan sampel
- Rancangan penellitian
- Merumuskan teknik pengumpulan data
Variabel Definisi Alat Ukur Skala Pengukuran
Variabel bebas :
Pemijatan
Suatu gerakan
pijatan pada tubuh
bayi dengan
menggunakan
teknik pemijatan
tertentu yang
dilakukan > 2 kali
dalam seminggu.
Observasi Nominal
1. Ya =
mendapatkan
pemijatan
2. Tidak = Tidak
mendapatkan
pemijatan
Variabel Terikat:
Lama Tidur Bayi
Lama tidur bayi
dalam 24 jam,
jumlah tidur
malam, keadaan
saat tidur, dan
gangguan tidur
pada bayi sebelum
dan sesudah
pemijatan.
Kuesioner Nominal
1. Lama, tidur bayi
≥ 13 jam/hari
2. Sebentar, tidur
bayi < 13jam/hari
I. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi : pengeditan, mengkoding,
memasukkan data dan tabulasi data atau penyusunan data. Pengolahan data
menggunakan software komputer.
J. Analisi Data
Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari :21
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian. Analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel. Untuk analisis data
menggunakan minimum, maksimum dan rata-rata standar.21
2. Analisis Bivariat
24
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Untuk
mengetahui hubungan antara variable bebas dengan variabel terikat
menggunakan uji Chi Square dan besarnya resiko dengan odd
ratio(OR).21
BAB IV
25
HASIL ANALIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data dari penelitian ini merupakan data primer yang dilakukan
pada tanggal 26 Oktober 2012 sampai dengan 29 Desember 2012 di RS
Keluarga Sehat Pati. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada orang tua responden. Berikut ini merupakan hasil
penelitian yang dilakukan di RS Keluarga Sehat Pati, untuk mengetahui
perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang mendapat pemijatan dan
tidak mendapat pemijatan.
B. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah bayi usia 3-6 bulan di RS Keluarga Sehat
Pati berjumlah 76 responden. Responden penelitian terdiri dari 38 bayi
yang mendapat pemijatan dan 38 bayi yang tidak mendapat pemijatan
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
C. Analisis Statistika
Dari hasil pengujian statistik didapatkan hasil analisis univariat berupa:
Tabel 1. Distribusi subyek penelitian berdasarkan jumlah responden
NO Kegiatan Pijat Frekuensi Prosentase
1. Bayi yang dipijat 38 50 %
2. Bayi yang tidak dipijat 38 50 %
Jumlah: 76 100 %
Berdasarkan tabel 1. Populasi dari responden penelitian ini
sebanyak 76 bayi dengan jumlah kasus sebanyak 38 (bayi yang mendapat
pemijatan) dan jumlah kontrol sebanyak 38 (bayi yang tidak mendapat
pemijatan).
Tabel 2. Distribusi subyek penelitian berdasarkan waktu tidur
26
NO Waktu tidur Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 jam
11 jam
12 jam
13 jam
14 jam
15 jam
16 jam
17 jam
18 jam
1
4
15
22
9
11
7
3
4
1,3 %
5,3%
19,7%
28,9%
11,8%
14,5%
9,2%
3,9%
5,3%
Jumlah: 76 100 %
Dari data diatas dapat diketahui bahwa lama tidur untuk bayi yang menjadi
responden berkisar 10 sampai 18 jam.
Waktu paling sebentar yang digunakan bayi tersebut untuk tidur adalah 10
jam. Dan waktu paling lama dimana bayi tersebut dapat tidur sebanyak 18 jam.
Tabel 3. Distribusi subyek penelitian berdasarkan penggolongan lama
tidur
NO Lama Tidur Frekuensi Prosentase
1. Lama (≥ 13 jam) 56 73,7%
2. Sebentar (< 13 jam) 20 26,3%
Jumlah: 76 100 %
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3 diatas, dapat dijelaskan
bahwa sebanyak 76 responden, 56 responden (73,3%) diantaranya mempunyai
lama tidur ≥ 13 jam (lama) dan sebanyak 20 responden (26,3%) mempunyai lama
tidur < 13 jam (sebentar).
Tabel 4. Analisis Hubungan Lama Tidur Bayi Dengan Kegiatan Pemijatan
27
Kegiatan Pijat Lama Tidur Bayi
Lama (≥ 13 Jam) Sebentar (< 13 Jam)
N % N %
Pijat
Tidak Pijat
34
22
44,7
28,9
4
16
5,3
21,1
Hasil dari pengujian chi square yang telah dilakukan, maka perbedaan
lama tidur bayi yang mendapat pemijatan dan tidak, sebanyak 38 (50%)
responden yang mendapat pemiijatan mengalami tidur dengan frekuensi tidur
yang lama sebanyak 34 (44,7%) bayi dan frekuensi tidur yang sebentar sebanyak
4 bayi (5,3%). Sedangkan sebanyak 38 (50%) responden bayi yang tidak
mendapat pemijatan yang mengalami frekuensi tidur lama sebanyak 22 orang atau
sekitar 28,9% dan 16 bayi yang frekuensi tidurnya sebentar (21,1 %). Dengan
jumlah keseluruhan responden sebanyak 76 (100%) responden.
Chi
square
N of Case p-value OR CC IK (95%)
76 0,004 6,182 0,338 1,825 – 20,936
Dari hasil pengujian chi square dengan 76 sampel didapatkan hasil p-value
sebesar 0,004 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat hubungan
yang bermakna antara lama tidur bayi dengan dilakukannya pijatan Di RS
Keluarga Sehat Pati. Dengan nilai cc sebesar 0,338 berarti tingkat kekuatan
hubungan antara lama tidur bayi dengan kegiatan pijat adalah rendah. Dari
analisis tersebut juga didapatkan nilai OR atau resiko prevalensi sebesar 6,182
yang berarti bayi yang dipijat memiliki peluang 6,182 kali untuk dapat tidur lama
daripada yang tidak mendapatkan pemijatan.
D. PEMBAHASAN
28
Setelah dilakukan penelitian tentang lama tidur bayi dengan
kegiatan pijat didapatkan sampel penelitian sebanyak 76 responden dengan
bayi yang dipijat sebesar 38 responden dan yang tidak dipijat sebesar 38
responden. Setelah sampel didapatkan maka akan dilakukan analisis chi
square.
Secara teoritis, pijat bayi mempunyai manfaat untuk meningkatkan
konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur terlelap. Perubahan ini terjadinya
dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang
beta serta tetha yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (Elektro
Encepalogram).14 Peningkatan kualitas tidur pada bayi yang diberi
pemijatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi
serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan.16 Serotonin merupakan zat
transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan
aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya.
Serotonin yang disintesis dari asam amino tripthopan akan diubah menjadi
5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian menjadi N-asetil serotonin yang
pada akhirnya berubah menjadi melatonin. Melatonin ini mempunyai
peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat
malam hari. Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi
pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang.20
Hal tersebut juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Laviana mengenai pengaruh pemijatan terhadap kuantitas tidur bayi usia
4-6 bulan, dari penelitian itu dihasilkan bayi yang dilakukan pemijatan
mengalami peningkatan kuantitas tidur walaupun rata-rata peningkatannya
kecil sekali.
Pernyataan tersebut juga selaras dengan penelitian ini dimana
didapatkan p-value 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara lama tidur bayi usia 3-6 bulan dengan
kegiatan pemijatan. Selain itu, dari hasil analisis statistika dihasilkan
bahwa bayi yang dipijat memiliki peluang 6,812 untuk dapat tidur lama.
29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 38 (50%) responden yang
mendapat pemijatan mengalami tidur dengan frekuensi tidur yang lama
sebanyak 34 (44,7%) bayi dan frekuensi tidur yang sebentar sebanyak 4
bayi (5,3%). Sedangkan sebanyak 38 (50%) responden bayi yang tidak
mendapat pemijatan yang mengalami frekuensi tidur lama sebanyak 22
orang atau sekitar 28,9% dan 16 bayi yang frekuensi tidurnya sebentar (21,1
%). Dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 76 (100%) responden.
2. Terdapat hubungan yang bermakna yang kuat antara bayi yang dipijat
dengan lama tidurnya dan bayi yang tidak dipijat dengan lama tidurnya.
B. Saran
Saran pada penelitian antara lain :
1. Pemberian perlakuan pemijatan hendaknya dilakukan oleh peneliti sehingga
pemijatan yang dilakukan dapat sama antara bayi yang dipijat.
2. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengukur lama tidur bayi dengan
parameter yang lebih akurat sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
3. Perlu dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor pendukung
lainnya yang mempengaruhi lama tidur bayi.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Putri, A. Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta : Briliant Offset. 2009
2. Suririnah. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2009
3. Subakti, Yazid & Deri R. Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta : Wahyu Media. 2008
4. Roesli, U. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : Trubus Agriwidya, Anggota IKAPI, MBA, CIMI, dan Jhonson and Jhoson. 2004
5. Gola, G. Ayo bamngun! Dengan bugar karena tidur yang benar. Jakarta : Penerbit Hikmah. 2009
6. Wong, D.L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2003
7. Widianto, S. Pentingnya Tidur Nyenyak Bagi si Kecil. http://www.pikiran.rakyat.com/cetak/2005/0805/28/hikmah/lainnya 2.Htm Diakses tanggal 16 Juni 2012
8. Rudolph, A. M ; Robert K. Kamey ; Kim J. O. Rudolphis : Fundamental of Pediatric. Third Edition, the Mc Graw. Hill Companies, Inc. USA. 200
9. Rafknowledge. Insomnia dan Gangguan Tidur lainnya. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 2004
10. Soedjatmiko. Pedoman Praktis Pemijatan Bayi. Tangerang : Karisma Publishing Group. 2006
11. Conny, Tanjung MF, Rini Sekartini. Masalah tidur pada Anak. Sari Pediatri ; vol 2 (3) : 138-142. 2004
32
12. Widodo, Dwi Putro. Taslim, S Soetomenggolo. Perkembangan Normal tidur pada Anak dan kelainannya. Sari Pediatri ; Vol. 2 (3) : 139-145. 2000
13. Anonim. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur. URL:4skripsi:blogspot.com/2011/01/Faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tidur-html. Diakses tanggal 16 Juni 2012. 2011
14. Rosalina, I. Fisiologi Pijat Bayi. Trikarsa Multri Media dan Jhonson and Jhoson Indonesia, Bandung. 2007
15. Anonim. Pertumbuhan Berat Badan Bayi. www.info-Bunda.com. Diakses 18 Maret 2012. 2009
16. Roesli, U. Pedoman Pijat bayi. Edisi Revisi, Agriwidya, Jakarta. 2001
17. Brainbridge, N & Health, A. Baby Massage (Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan). Dain Rakyat. Jakarta. 2001
18. Oktobriariani, RR. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi
Terhadap Praktik Pijat Bayi di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo. [Skripsi].
Surakarta: Fakultas Kedokteran Program Studi DIV Kebidanan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. 2010
19. Dewi, S. Pijat dan Asupan Gizi Tepat untuk Melejitkan Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. 2005
20. Mas’ud, I. Fisiologi : Persepsi Kerja Otak. UM Press Malang, Malang. 2001
21. Notoadmojo, S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2005
33