Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh...
-
Upload
nguyentuyen -
Category
Documents
-
view
226 -
download
5
Transcript of Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh...
APLIKASI MANAJEMEN WIRAUSAHA PEDAGANG MUSLIM
DI PERUSAHAAN DAERAH (PD) P ASAR JAY A KLENDER
JAKARTA TIMUR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh:
RAHMAT MUL Y ADI
NIM: 103046128348
KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH
PROGRAM STUD I MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKUL TAS SY ARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 fl I 2008 M
APL/KASI MANAJEMEN W/RAUSAHA PEDAGANG MUSLIM DI PERUSAHAAN DAERAll (PD) PA,1,"AR JAYA !(LENDER
JAKARTA TIMUR
Slcripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Smjana Ekonomi Islam (SE!)
Oleh:
Pembimbing I
Rahmat Mulyadi NIM: 103046128348
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
,~ Ors. H. Zainul rifi~sJf M.Pd. NIP: 150 204 484
~~ -~
Drs. Heidi; M.Pd. NIP: 150 262 877
KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONO!\H ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 HI 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIIAN
Skripsi be1judul APLIKASI MANAJEMEN WIRAUSAHA PEDAGANG MUSLIM
DI PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR JAYA KLENDER JAKARTA TIMUR
telah diujikan dalam sidang Munaqrnyah Fakultas Symiah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 13 Maret 2008. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!)
pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 13 Maret 2008
P ANITIA UJIAN
l. Ketua : Euis Amalia, M.Ag. NIP. 150 289 264
2. Sekretaris
3. Pembimbing I
4. Pembimbing II : Drs. Heldi, M. Pd. NIP. 150 262 877
5. Penguji I : Dr. A. Sudirman Abbas, MA. NIP. 150 294 051 ~1)
( ... ~.) 6. Penguji II : Drs. H. Odjo Kusnara N, M. Ag. NIP. 150 060 388
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
l, Skripsi ini merupakan basil karya saya yang cliajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan mernperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hiclayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan clalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai clengan ketentuan yang berlaku di Universitas Isl.am Negri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Maret 2008
Penulis
ABSTRAKSI
Dalam krisis yang berkepanjangan ini, diperlukan paradigma baru bagi pengembangan usaha kecil dan wirausaha. Pemberclayaan ekonomi umat perlu dilaksanakan lebih konsisten dan berpihak, sehingga usaha-usaha kecil merupakan sumber nafkah terbesar bagi sebagian rakyat Indonesia dapat diselamatkan dari kondisi krisis.
Berwirausaha saat ini adalah tindakan yang lebih realistis dibandingkan dengan mencari apalagi menunggu datangnya lapangan (kesempatan) pekerjaan. Dikatakan realistis karena, secara teoritis dan berdasarkan sumber daya alam dan pel uang pasar, membuat lapangan pekerjaan sendiri lebih dimungkinkan karena berkaitan dengan faktor yang ada pada diri sendiri, dibandingkan dengan memburn pekerjaan yang sedikit tetapi diburu oleh banyak orang.
Para pelaku perekonomian di PD Pasar Jaya Klender terdiri dari berbagai etnis, suku dan agama, sifat dan adat yang berbeda sehingga memiliki cara dan manajemen yang berbeda dalam perilaku perekonomianya. Dari berbagai suku dan agama para pedagang yang ada PD Pasar Jaya Klender, lernyata didominasi oleh para pedagang muslim. Hal ini dimungkinkan karena secara keseluruhan warga masyarakat yang berdomisili di wilayah Kelurahan Klender memeluk agama Islam.
Namun ironisnya, dalam mengelola produk dan hasil penjualannya para pedagang muslim yang ada di PD Pasar Jaya Klender masih tertinggal jauh di bawah para pedagang non muslim. Hal ini bisa terlihat dari berbagai ha!, diantaranya: kioskios, pelanggan, barang dagangan, pedagang non muslim terlihat lebih baik dibanding para pedagang muslim.
Atas dasar pertimbangan di atas penulis mencoba semampu mungkin untuk mengkaji dan meneliti aspek manajerial para pedagang muslim pasar di PD Pasar Jaya Klender. Yang selama ini menjadi pertanyaan bagi penulis bagaimana situasi dan kondisi manajerial di PD Pasar Jaya Klender, oleh karena itu penulis merasa terpanggil untuk mengangkat kajian ini menjadi tema skripsi dengan judul "Aplikasi Manajemen Wirausaha Pedagang Muslim di PD Pasar Jaya Klender"
Karena beberapa pertimbangan yang muncul, maka pada kesernpatan kali ini penulis hanya membatasi pe1masalahan dari sisi:
I. Bagaimana manajerial para pedagang muslim di PD. Pasar Jaya !Gender dalam mengelola hasil produksi yang akan dijual kepada konsumen?
2. Usaha apa yang dilakukan oleh para pedagang muslim di PD. Pasar Jaya Klender untuk mengembangkan usahanya agar bisa bertahan clan maju?
Penelitian m1 merupakan penelitian kombinasi kuantitatif-kualitatif. Sementara metode penulisan yang digunakan adalah deskript!f analisis, yakni dengan cara penulisan yang menggambarkan permasalahan yang didasari pada data-data yang acla. lalu dianalisa lebih lanjut untuk kemuclian diambil kesimpulan.
Data-data yang telah terkumpul diperiksa kembali rnengenai kelengkpan jawaban yang cliterima, kejelasanya, konsistensi jawaban atau informasi yang bisa clisebut editing. Kernuclian data-data tersebut clitabulasi, yakni clisusun ke clalam bentuk tabel clengan menggunakan statistik persentase (clistribusi frekuensi) clengan rumus: P = Fl N x 100%. Kemuclian clengan menggunakan analisis POAC penulis memperoleh kesimpulan:
" Para peclagang muslim PD Pasar Jaya Klencler di clalam mengaplikasikan perencanaan sangat baik, clengan melihat data angket bahwa signifikasi perencanan sebelum melakukan wirausaha mencapai 92%. Terhaclap kebutuhan adanya rekan kerja ( organisasi), di dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen, clinyatakan cukup baik karena dapat memberikan bantuan terhadap pelayanan clan masukan-masukan para karyawan untuk kemajuan usaha. Di clalam pelaksanaan kegiatan wirausah para pedagang, dinyatakan cukup baik karena dapat menarik hati para konsumen dengan membrikan promo-promo (hadiah) kepada konsumen. Pengawasan yang clilakukan oleh pedagang terhadap kemajuan usahanya, dinyatakan cukup baik dengan adanya identifikasi terhadap ancaman-ancaman yang menghambat kemajuan usaha dan pemantauan terhadap harga barang "
" Jika ditinjau dari hasil aplikasi fungsi manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan clan pengawasan dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender untuk berkembang clan maju sudah cukup baik. Dengan pola wirausaha yang kompetitif, para pedagang muslim melakukan strategi untuk bisa be1iahan dan bahkan maju dalam beberapa ha! diantaranya dalam meraih konsumen dengan meberikan mutu yang baik, menjalin keakraban, dan memberikan pelayanan secara optimal "
" Jika dilihat dari diagram analisis SWOT yang disajikan, penulis dapat menyimpulkan bahwa saat ini para pedang muslim yang berada di PD Pasar Jaya !Gender berada pada peluang pasar yang imperative, tetapi dikendalikan oleh kelemahan-kelemahan intern"
KAT A PEN GANT AR
Alhamduli/lah, segala puJI hanya bagi Allah. Kepada-Nya kita mohon
pertolongan dan pengampunan. Kepada-Nya kita berlindung dari kejahatan diri kita
dan keburukan diri kita. Semoga senantiasa kita menclapatkan hidayah-Nya. sehingga
kita berada dalam golongan orang-orang yang ada pada jalan kebenaran. Aku
bersaksi, tiada II/ah yang patut untuk disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku juga bersaksi, bahwa Muhammad
Saha/lallu 'Alaihi wa Sal/am adalah hamba dan utusan-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan ini merupakan salah satu dari banyak
nikmat yang telah Dia berikan. Diselesaikan skripsi ini tak lepas dari bantuan
berbagai pihak dan di atas semuanya adalah Allah. Oleh karena itu ucapan terima
kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada orang-orang yang semoga selalu
dikasihi oleh Allah SWT. Kepada Umi yang "tengah'"' berusia seaja, terima kasih
telah mengandung dan melahirkan penulis sehingga bisa bertemu orang-orang yang
luar biasa dan menyayangiku, do'aku selalu untukmu. A.bah dan Mimi tercinta, yang
selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian clan dukungan moril, spiritual
maupun material kepada penulis. Mereka telah mendedikasikan seluruh hidupnya
bagi anak-anaknya tercinta. Kasih sayang mereka yang begitu tulus dan ikhlas,
sepanjang zaman takan pernah terbatas, kasih sayang mereka karena kecintaanya
kepada Allah S WT. Ucapan terima kasih ini penulis ucapkan juga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM. Selaku Dekan FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Zainul Arifin YusuC M.Pd. Selaku Dasen Pembimbing I yang
telah memberikan support. pengarahan dan bimbinganya.
3. Bapak Drs. Heidi, M.Pd. Selaku Dasen Pembimbing II yang telah rela
meluangkan waktu ditengah kesibukanya untuk membimbing dan
mengarahkan penulis.
4. Seluruh Dasen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmunya semasa masa kuliah.
5. Bapak Ors. Makmun, MM, Bapak Bambang Sugiarto, SE dan segenap
pegawai PD Pasar Jaya Klender yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan penelitian di ternpatnya. Sernoga selalu sukses
dalarn mettjalankan aktivitas sehari-hari.
6. Kakak dan keponakan-keponakan tercinta yang selalu rnernberi semangat,
do'a dan waktunya kepada penulis untuk mengikuti pelajaran sehari-haTi agar
menjadi yang terbaik dalam segala lial yang baik.
7. Semua ternan-teman Muamalat PS D angkatan 2003. Kalian sernua takkan
bisa tergantikan oleh siapapun, sukses. ! ! ! !
8. Alm. Ali Ma'ruf. Terimakasih untuk nasihat-nasihat bijak yang kau berikan,
semoga kita diperternukan kembali di surga-Nya.
9. Segenap pengurus dan praktisi ASTRO Plus. Budi, Denok, Omen, ljoel, Aip,
Hamn, Wahab, Wiwin. Terima kasih untuk canda tawanya.
I 0. Sobat-sobat di UKM HI QMA. Si ti Kornariah, lirn, Ust. Afud, I-I. Oscar, TB,
Saad, Syarip. Arnin. Fahrni, Toni, Kusoy. Zena!, Tado, Robby, Ali, Hafidz,
Topan. Terima kasih untuk kebersamaanya. jaya terns buat HIQMA, tanpamu
tiada arti.
I I. S pesial thanks teruntuk Wilda Maulidia yang telah memberikan semangat
yang luar biasa, bantuanya dalam pencarian literatur serta kebersamaanya
selama ini yang membuat hari-hariku lebih berwarna.
I 2. Dan sernua pihak yang tel ah rnembantu terselesaikanya skripsi m1 semoga
rnereka semua senantiasa mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dan
selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah, serta mendapatkan tempat yang paling
baik disisi-Nya, Amin .. tiada balas apapun jua yang penulis berikan selain
do'a.
Penulis sangat menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang konstruktif agar bisa lebih baik lagi. Akhir kata semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak. Amin ..
Jakarta, 13 Maret 2008
( Penulis)
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ...................................................................... i
DAFT AR ISi ................................................................................. iv
DAFT AR T ABEL .......................................................................... vii
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah ........................................................... 1
B. ldentifikasi Masai ah ................................................................ 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masai ah ............................................. 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 9
E. Riview Studi Terdahulu .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . . ... ...... .. ........ 10
F. Kerangka Teori ..................................................................... 11
G. Metodelogi Penelitian .............................................................. 13
H. Teknik Penulisan .................................................................... 19
I. Sistematika Penulisan ........................................................ , ..... 20
BAB JI TUJUAN TEORITIS MANAJEMEN DAN WIRAUSAHA
A. Pengertian Manajemen ............................................................. 21
I. Unsur-Unsur Manajemen ................................................. 23
2. Fungsi Manajemen ......................................................... 26
B. Pengertian Wirausaha .............................................................. 34
C. Ruang Lingkup Wirausaha ......................................................... 36
D. Karekteristik Wirausaha yang Gaga! dan Berhasil .................................. 42
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PD PASAR JAYA
A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya PD Pasar Jay a .............................. .43
B. Visi dan Misi ........................................................................ 4 7
C. Struktur Organisasi .................................................................. 50
D. Kedudukan, Fungsi dan Peran .................................................... 54
BAB IV APLIKASI MANAJEMEN WIRAUSAHA PEDAGANG
MUSLIM DI PD PASAR JA YA KLENDER
A. Manajerial Para Pedagang Muslim ................................................ 59
I. Aplikasi Planning (Perencanaan) ....................................... 59
2. Aplikasi Organizing (Pengorganisasian) ................................ 61
3. Aplilrasi Actuating (Pelaksanaan) ....................... : ............... 64
4. Aplikasi Controlling (Pengawasan) ...................... ~ ............. 67
5. Analisis SWOT .......................................................... 74
B. Usaha yang Dilakukan Para Pedagang Muslim ................................. 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 80
B. Saran ................................................................................. 81
OAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 82
LAMPI RAN ................................................................................ LI
DAFTAR T ABEL
Tabel 1. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Merencanakan Penjualan .... 59
Tabel 2. Deskripsi Persentase Jawaban Respond en Ten tang Memperoleh Barang ......... 60
Tabel 3. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Menargetkan Konsumen ..... 61
Tabel 4. Deskripsi Persentase .Jawaban Responden Tentang Kebutuhan Akan Rekan ..... 62
Tabel 5. Deskripsi Persentase .Jawaban Responden Tentang Pengajuan Saran .............. 62
Tabel 6. Deskripsi Persentase .Jawaban Responden Tentang Memberikan Laporan ....... 63
Tabel 7. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Sanksi yang Diberikan ...... 64
Tabel 8. Deskripsi Persentase Jawaban Respond en Tentang Keistimewaan Barang ...... 65
Tabel 9. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Menata Barang Produksi .... 65
Tabel IO. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Memberikan Promo ........ 66
Tabel 11. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Ancaman ..................... 67
Tabel 12. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Memantau Harga ........... 68
Tabel 13. Deskripsi Persentase Jawaban Tentang Merencanakan Penjualan ............... 68
Tab el 14. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Memperoleh Barang ....... 69
Tabel IS. Deskripsi Persentase Jawaban Tentang Menargetkan Konsumen ............... 69
Tabel 16. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Kebutuhan Akan Rekan ... 69
Tabel 17. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Pengajuan Saran ............ 69
Tabel 18. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Memberikan Laporan ...... 70
Tabel 19. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Sanksi yang Diberikan .... 70
Tabel 20. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Keistimewaan Barang ..... 70
Tabel 21. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Menata Barang ............. 70
Tabel 22. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Memberikan Promo ........ 71
Tabel 23. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Ancaman ..................... 71
Tabel 24. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Memantau Harga ........... 71
Tabel 25. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang Prospek dan Prespektif .... 71
Tabel 26 Descriptive Statistics ..................................................................... 72
Tabel 27. Deskripsi Persentase Jawaban Respond en Tentang Prospek dan Prespektif .... 79
A. Latar Belakang Masalah
BABI
Pl".NDAHULUAN
Islam sebagai pedoman hidup manusia tidak hanya mengatur ibadah ritual.
tetapi juga berbagai aspek kehidupan manusia termasuk aturan ekonomi. Kegiatan
ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dan Islam
membicarakannya dalam pembahasan secara muamalah di antara manusia.
Dalam menghadapi kehidupan yang serba kompieks seperti sekarang ini perlu
adanya pola atau sistem ekonor d yang mampu menjawab persoalan ini. Karena
(masalah) tidak hanya bisa disampaikan melalui mimbar atau tabliqh, melainkan
dibentuk suatu lembaga dakwa dengan manajemen yang teratur clan terarah, termasuk
melalui pemberdayaan ekonomi u!nat.
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal dan
mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistemat[s, mencakup kaidah
kaidah, prinsip-prinsip dan konsep yang cenderung besar dalam semua situasi
manajerial, sepe1ii perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial clan keagamaan.
Secara terminologi menur tt Drs. Marwan Asri. S. W, M.B.A dan Drs. Jhon
Suprianto, "Manajemen adalah .keterampilan merencanakan, mengorganisasikan,
2
menggerakkan, mengkoordinasik;m serta mengawasi kegiatan-kegiatan orga111sas1
atau lembaga untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan." 1
Sedangkan menurut Djati Juliatriarsa dan Jhon Suprihanto dalam bukunya
Manajemen Umun, berpendapat bahwa: "Manajemen adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan
menggunakan bantuan orang lain' 1
Yang dimaksud menggunakan bantuan orang lain di sini mempunyai cakupan
yang luas, yaitu dapat berupa bantuan orang lain mengenai fikiran, tenaga, serta dapat
juga institusinya.
Dalam krisis yang berkepanjangan ini, diperlukan paradigma baru bagi
pengembangan usaha kecil dan wirausaha. Pemberdayaan ekonomi umat perlu
dilaksanakan lebih konsisten dan berpihak, sehingga usaha-usaha kecil merupakan
sumber nafkah terbesar bagi sebagian rakyat Indonesia dapat diselamatkan dari
kondisi krisis.
Di sisi lain, masih ban yak· masyarakat muslim yang tidak pemah mengalami
kehidupan ekoncimi yang kongkrit dalam pengertian menjadi pe!aku ekonomi secara
langsung. Kondisinya diperpanih lagi oleh makin menyempitnya kesempatan
(lowongan) pekerjaan akibat krisis.
1 Mar\van Asri dan Jhon Suprianto, /v/anajen1en Perusahaan Pendekatan Operasional, Yogyakarta: BPFE, 1986, Cet. Ke-I, h.21.
'A.M. Kadarman, Sj, Penganta ·//mu Manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1997, h. 6.
3
Berwirausaha saat ini adalah tindakan yang lebih realistis dibandingkan
dengan mencari apalagi menunggu datangnya lapangan (kesempatan) pekerjaan.
Dikatakan realistis karena. secarn teoritis clan berdasarkan sumber daya alam clan
peluang pasar, membuat lapangan peke1jaan sendiri lebih dimungkinkan karena
berkaitan dengan faktor yang ada pada diri sendiri. dibandingkan dengan memburu
pekerjaan yang sedikit tetapi diburu oleh banyak orang.
Pentingnya wirausaha clan aktivitas wirausaha dipaparkan oleh beberapa
pakar. Jochen Reopke mengaitkan antara kewirausahaan clan perkembangan ekonomi
Indonesia. Menurutnya kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi yang dialami
masyarakat Indonesia dikarenakan tidak banyak wirausahawan yang tangguh. Secara
sistematik, sistem ekonomi - politik Indonesia tidak memungkinkan tumbuhnya
wirausahawan yang baik3. Hal ini terbukti dengan ban yak penggusuran liar terhadap
para pedagang kecil oleh pemcrintah demi kepentingan politiknya. Di bagian lain.
menurut Didik J. Rahbini masalah kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan
persoalan paling penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang
membangun. Kemajuan atau kemunduran suatu bangsa sangat ditentukan oleh
keberadaan clan peranan dari kelompok wirausaha ini. Kelompok ini merupakan
modal bagi kemajuan yang berarti pada suatu bangsa. Kelompok wirausaha ini selalu
mempunyai peran krusial dalam memimalisir perekonomian suatu bangsa. Bahkan
3 Koentjaraningrat (ed), "Kewirausahaan dan Perkembangan Ekonomi Indonesia", Masa/ahMasalah Pembangunan, Jakarta: LPJES, 1984, h. 465-466.
4
dalam masa resesi ekonomi pun kelompok usaha 1111 menjadi penopang yang
menahan gerak perekonomian.4
Sementara itu, secara nonnatif Islam juga sangat menganjurkan pemeluknya
(kaum rnuslimin) untuk berwirausha, berdagang atau yang disebut mencari anugerah
Allah. Bahkan dalam ayat 20 surat Al-Muzarnmil Allah mensejajarkan orang yang
pergi berdagang dengan menyebut orang-orang yang Jihad.ft Sabilillah.5
( '\'• J:i··-'1)4.lll r· · · ..r-' - U:!:"-" ~
"Yang lain berjalan di permukaan bumi untuk mencari anugrah Allah, sedang yang lain berperang di jalan Allah "
Nabi Muhammad SAW juga sangat menganjurkan pengikutnya untuk
berdagang. Anjuran ini diperkuat dengan sabda, perbuatan dan takrirnya. Beliau
memposisikan pedagang yang dapat dipercaya setingkat dengan orang-orang yang
mati sahid. 6
182.
'1 Didik. J. Rachbini, Kial Sukses Be1wirausaha, Jakarta: Gramedia, 2002, Cet. Ke-I, h. 14. 5 YusufQordlawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Surabaya, Bina llmu, 1990, Cet Ke-I, h
6 Ibid., h. 186.
5
"Pedagang yang dapat dipercaya dan beramanat, akan bersama para Nabi, orangorang yang dapal dipercaya dan orang-orang yang mali sahid" (Riwayat Al Hakim dan Al Turmidzi dengan sanad hasan)
Deskripsi di atas menegaskan pentingnya kewirausahaan pada dua hal
Pertama: merupakan salah satu solusi alternatif dari persoalaan riil ketenagakerjaan
saat ini. Kedua: tuntutan normati f agama Islam yang sangat meganjurkan umatnya
untuk berwirausaha.
Ada beberapa peluang dan tantangan dalam mengembangkan wirausaha yang
belandaskan pada nilai-nilai Islam. Sifat ajaran Islam yang sangat mendorong
urnatnya untuk berusaha sendiri. kiranya bisa disebut sebagai peluang terbesar.
Apabila kita wujudkan, hasil akhirnya adalah berupa munculnya kelornpok-kelompok
wirausahawan muslim yang kelak bisa dikembangkan secara terns menerus dan
rnenjadi sebuah networking. Pengalaman membuktikan bahwa salah satu faktor
penentu keberhasilan usaha adalah koneksi dan jaringan usaha. Dengan adanya
jaringan wirausahawan muslim, berbagai usaha bersama bisa dilakukan. 7
Pada dataran aksi, usaha untuk mewujudkan idealitas tersebut menemukan
berbagai kendala. Secara umum kendala tersebut adalah kendala budaya, yaitu
pandangan masyarakat muslirn Indonesia tentang dunia ekonomi. Sampai saat ini
masyarakat masih berrnental priyayi. Pada masyarakat sepe1ii ini jabatan formal dan
kedudukan (status sosial) lebih clihargai ketimbang kekayaan. Pacla masyarakat
seperti ini profesi kepamongan lebih clihargai claripacla profesi di sektor usaha riil
(pedagangan), padahal dari sisi pendapatan profesi perdagangan lebih rnenjanjikan
7 Muhammad Ismail Yusanto, lvlenggagas Bisnis lslami, h. I
6
masa depan ekonomi daripada propesi kepamongan yang hanya membesarkan rasa
gengsi. Pada kenyataanya para pelaku ekonomi di sektor riil inilah yang memegang
kendali ekonomi dan fluktuasi harga di pasar.8
Pasar, sebagai salah satu wadah (tempat) berwirausaha yang menjanjikan
hubungan antara penjual dan pembeli serta produsen yang turut serta dalam
pertukaran itu. Pasar, dilihat dari pengertian ekonomi adalah suatu tempat menetap
yang penduduk utamanya hidup dari perdagangan dan pertanian. Pengertian yang
lebih luas tentang pasar dikemukakan oleh Geertz bahwa: "Pasar sebagai salah satu
perantara ekonomi dan sekaligus cara hidup, suatu gaya um um dari kegiatan ekonomi
yang mencakup segala aspek". Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa pasar adalah suatu jalinan hubungan penjual dan pembeli dalam
melaksanakan transaksi tukar menukar, baik pada suatu tempat maupun pada suatu
keadaan yang lain.
Dalam ilmu ekonomi, pasar itu lazim dibagi menjadi dua golongan: (I) Pasar
nyata, yakni tempat antara penjual dan pembeli bertemu untuk berjual beli akan
barang-barangnya, (2) Pasar abstrak, pada pasar ini barang diperdagangkan tidak
sampai di pasar. Jual-beli berlaku langsung atau hanya menurut contoh barang.
Dari pengertaian di atas, PD Pasar Jaya Klender termasuk ke dalam kedua
g9longan pasar nyata dan pasar abstrak. Hal ini disebabkan karena dalam
pelaksananya PD Pasar Jaya Klender memiliki indikasi-indikasi yang ada pada
pengertian pasar dalam ilmu ekonomi.
' Imam Budi Santoso, Prilaku Transpormatif, Yogyaka11a: LKiS, 2002, h. 25.
7
Para pdaku perekonomian di PD Pasar Jaya Klender terdiri dari berbagai
etnis, suku dan agarna. sifot dan adat yang berbeda sehingga memiliki cara dan
manajernen yang berbeda dalarn perilaku perekonomianya. Dari berbagai suku dan
agama para pedagang yang ada PD Pasar Jaya Klender, ternyata didominasi oleh para
pedagang muslim. Hal ini dimungkinkan karena secara keseluruhan warga
masyarakat yang berdomisili di wilayah Kelurahan Klender memeluk agama Islam.
Namun ironisnya, dalam mengelola produk dan hasil penjualannya para
pedagang muslim yang ada di PD Pasar Jaya Klender rnasih tertinggal jauh di bawah
para pedagang non muslim. Hal ini bisa terlihat dari berbagai hal, diantaranya: kios
kios, pelanggan, barang dagangan, pedagang non rnuslirn terlihat lebih baik dibanding
para pedagang muslim,
Atas dasar pertimbangan di atas penulis rnencoba semampu mungkin untuk
mengkaji dan meneliti aspek manajerial para pedagang musiim pasar di PD Pasar
Jaya Klender. Yang selama ini menjadi pertanyaan bagi penulis bagaimana situasi
dan kondisi manajerial di PD Pasar Jaya Klender, oleh karena itu penulis merasa
terpanggil untuk mengangkat kajian ini rnenjadi tema skripsi dengan judul "Aplikasi
Manajemen Wirausaha Pedagang Muslim di PD Pasar Jaya Klender"
8
B. Identifikasi Masalah
Melalui tema penelitian ini, yaitu: Aplikasi Manajemen Wirausaha Pedagang
Muslim di PD Pasar Jaya Klender, dimungkinkan muncul beberapa permasalahan,
diantaranya:
l. Bagaimana manajerial para pedagang rnuslim di PD. Pasar Jaya Klender
dalam mcngelola hasil produksi yang akan dijual kepada konsumen?
2. Usaha apa yang dilakukan oleh para pedagang muslim di PD. Pasar Jaya
Klender untuk mengembangkan usahanya agar bisa bertahan clan maju?
3. Bagaimana cara pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender mengelola
produk daganganya?
4. Bagairnana cara pedagang non muslirn di PD Pasar Jaya Klender mengelola
produk dagangannya?
5. Apa yang menjadi kendala para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender
dalam rnengembangkan usahanya?
C. Pembatasan dan Pernmusau Masalah
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, penulis merasa perlu membuat
batasan masalah yang akan dibabas. Pembatasan tersebut mengenai masalah aplikasi
manajemen wirausaha pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender, dengan objek
penelitian pedagang muslirn yang beracla di PD Pasar Jaya Klender, clengan sample
100 orang pedagang dan di analisis dengan POAC. Kata-kata "Muslim" pada
9
penelitian ini tidak dikatagorikan ke dalam beberapa pemahaman, tetapi hanya
sebatas pada seseorang muslim yang diakui oleh pemerintah secara resmi.
Dari pokok permasalahan tersebut penulis rnerumuskan beberapa rincian
permasalahan yang jawabanya akan dicari dalam penulisan skripsi ini. Adapun
rumusan masalah setelah mengidentilikasi masalah-masalah yang ada adalah sebagai
berikut:
I. Bagaimana manajerial para pedagang muslim PD. Pasar Jaya Klender
dalam mengelola hasil produksi yang akan dijual kepada konsumen?
2. Usaha apa yang dilakukan oleh para pedagang muslim PD. Pasar Jaya
Klender untuk mengembangkan usahanya agar bisa bertahan dan maju?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan dan manfaat
penelitian adalah:
I. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui gambaran manajerial para pedagang muslim di PD Pasar
Jaya Klender dalam mengelola basil produksi yang akan dijual kepada
konsumen.
b. Untuk mengetahuai usaha apa yang dilakukan oleh para pedagang muslim di
PD Pasar Jaya Klender untuk mengembangkan usahanya agar bisa bertahan
dan maju.
JO
Berdasarkan tujuan penelitian di atas rnaka penelitian 1111 diharapkan
bermanfaat:
2. Manfaat Penelitian:
a. Bagi peneliti, merupakan tarnbahan pengetahuan dan wawasan dalarn
penerapan ilrnu ekonomi Islam.
b. Bagi akademisi, sebagai tambahan referensi guna rnempermudah bagi para
akademisi atau pihak yang berkepentingan yang ingin melakukan penelitian
dengan objek yang jelas, serta turut rnengernbangkan wacana ekonomi Islam
dalam aplikasi didalam kehidupan.
c. Bagi instansi penelitian, hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber
masukan dan efaluasi rnengenai berbagai persoalan yang dihadapi para
pedagang nmslim dalam memanaj dan mengembangkan usahanya.
E. Riview Studi Terdahulu
Untuk mendukung materi dalarn penelitian ini, berikut akan dikemukakan
beberapa penelitian yang berhubungan dengan variabel dalarn penelitian ini. Yudi
Yansyah (2005) dalam skripsinya yang berjudul "Aplikasi Manajemen Wirausaha
Para Pedagang di PD Pasar Jaya Grogol" bahwa dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuntitatif saja. Objek penelitian masih bersifat global, dimana peneliti
meneliti aspek menejemen para pedagang secara keseluruhan, sedang pelelitian yang
akan penulis lakukan te11uju pada perkembangan ekonomi umat melalui
11
perkembangan para pedagang muslim. Selain menggunakan pendekatan kuntitatif,
penelitian kali ini juga menggunakan pendekatan kualitatif.
Ahmad Sapei (2004) dalam skripsinya yang berjudul "Pemberdayaan
Ekonomi Umat Melelui Pengembangan Wirasusaha" bahwa dalam penelitian ini ada
dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemberdayaan perekonomian
umat, yaitu (I) konsep pemberdayaan ekonommi umat, (2) konsep pengembangan
wirausaha. Dalam penelitian ini hanya menggunakan data skunder saja, karena
penulis tidak melakukan survey dan wawaancara.
F. Kerangka Teori
Sikap merupakan kajian yang penting dalam psikologi sosial karena dengan
mengetahui sikap seseorang kita bisa meramalkan apa yang kira-kira akan dilakukan
oleh orang tersebut ketika dalam suatu situasi atau menghadapi sesuatu.9 Memang,
perilaku seseorang tidak sesuai dengan sikapnya karena banyak faktor lain yang
mempengaruhi terbentuknya perilaku. Secord dan Bnackrnan (l 964) yang berorentasi
pada skema triadic mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu pada seseorang
dalam ha] perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi)
terhadap terhadap suatu aspek di lingkungan sekitamya. 10
Sebagian besar pakar mengatakan bahwa sikap bukan ha! yang dibawa sejak
lahir, tetapi merupakan hal yang bisa dipelajari. Karenanya sikap bisa clibentuk,
h.11.
9 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi Jakarta: Bulan Bintang, 2000, h.8. 10 Saifudin Azwar, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Jaka11a: Bulan Bintang, 2000,
12
dikembangkan, dipengaruhi dan bahkan bisa diubah. Sikap sendiri terbentuk dari
adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti
lebih dari pada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai
anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial juga individu bereaksi membentuk
pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Faktor
faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain adalah pengalaman
pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi
pendidikan dan/atau agama, serta faktor emosi individu pada saat tertentu.
Dalam kegiatan perekonomian pola sikap tertentu sanagat diperlukan guna
mencapai suatu tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan, maka perlu adanya
fungsi manajemen yang diperhatikan, sebab fungsi dari manajemen juga sangat
penting dalam menjalankan semua kegiatan.
George R. Tery dalam bukunya Principles of Manage men, yang dikutip oleh
Soekarno merumuskan fungsi-fungsi dari rnanajernen yang disingkat dengan POAC,
yaitu; Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating
(Penggerakan), Controlling (Pengawasan). 11
11 Soekarno, Dasar-Dasar Manajemen. Jaka11a: Miswar, 1986, Cet. Ke-15, h. 7 I.
13
Kerangka Konsep:
Pengusaha Kecil (wirausaha)
l Fungsi Manajemen
l Pemberdayaan Ekonomi Umat
l l!,ji Statistik
l Kesimpulan Aplikasi Manajemen Wirausaha Para Pedagang Muslim\
G. Metodelogi Penelitian
I. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini diaplikasikan model penelitian empiris. Dilihat
dari sudut pandang sifat yang dihimpunnya, penelitian ini merupakan
penelitian kombinasi kuantitatif-kualitatif. Sementara metode penulisan yang
digunakan adalah deskriptif analisis, yakni dengan cara penulisan yang
menggambarkan permasalahan yang didasari pada data-data yang ada, lalu
dianalisa lebih lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan.
2. Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penulisan skripsi ini. penulis menggunakan dua jenis data yaitu:
a. Data primer
Data perimer diperoleh melalui survey lapangan dan observasi.
14
Survey lapangan dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada
responden yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
b. Data sk under
Data Skunder didapat dari studi pustaka yaitu pengumpulan data
dengan cara membaca dan mempelajari buku literature dan teori dibangku
kuliah serta sumber lainya yang relevan dengan penelitian ini, seperti
jurnal yang terkait dengan penelitian, surat kabar, majalah dan sumber
tertulis lainya.
Untuk sumber data, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :
a) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang didapatkan dari bentuk bahasa atau
kata.
b) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang didapatkan dalam bentuk angka dan
tabel.
15
3. Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan PD Pasar Jaya Klender yang
berada di kawasan Kelurahan !(lender Kecamatan Duren Sawit Kotamadya
Jakarta Timur.
Objek penelitian adalah para pedagang muslim di PD Pasar Jaya
Klender yang ada di kawasan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit
Kotamadya Jakarta Timur.
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. 12 Populasi
dalam penelitian ini adalah para pedagang muslim yang be1jumlah 200
orang, yang kesemuannya adalah aktif. 13
b. Sampel
Sample adalah bagian dari jumlah populasi yang diambil melalui cara-
cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
yang dianggap bisa mewakili populasi. 14 Adapun pengambilan sampel
dalam penelitin ini, peneliti mengggunakan teknik Accidental Sampling
(pengarnbilan sampling secara kebetulan) yaitu anggota sample yang
"M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok 114ateri Metodelogi Pene!itian dan Ap/i!kasiya, Jakarta: ghalia Indonesia, 2002, Cet. Ke- I, h. 58
"Sugiono, SE, Pegawai PD Pasar Jaya Klender, Wawancara Pribadi, Jakarta: 20 Oktober 2007
l·I Ibid., h. 58
16
diambil tidak direncanakan terlebih dahulu tetapi didapat atau dijumpai
secara tiba-tiba dan jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak setengah
(100 para pedagang muslim) 15, dari populasi pedagang muslim yang
jumlahnya sebanyak 200 pedagang.
S. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
mengadakan riset dengan dua metode. yaitu:
a. Rise! Lapangan (Field Research)
Yaitu dilakukan dengan cara langsung ke perusahaan daerah yang
dijadikan objek penelitian. Sedangkan teknik yang didunakan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan riset melalui dua cara, yaitu:
I. Angket (kuisioner)
Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. 16 Pertanyaan
kuisioner bersifat tertutup dimana pilihan at.au alternatif jawaban
disediakan. Pada angket ini merujuk pada beberapa alternatif
jawaban, yang diantaranya adalah:
15 Sukandarrumidi, Metodelogi Penelilian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Penni/a, Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2004. h. 63
16 Suharsini Arikunto, Prosedur Pene/itian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet ke-12, h. 128
----~·~··-----~·-·--·····-·--.-----···- . ALTERNATIF
JAWABAN ___ _.,,_ . ., ---·--·-·~--··- .. --
ng Seri Pern Tida
ah k Pernah
NILA! .. ,
3 2 - ..
I
ITEM
~--·--~-----·-·-------~- ------~ ALTERNATIF
.JA\VABAN NILA! ITEM
-·--·----------!-- ---~·-------·-.........,
Sangat 3 ,__~~---------"----·------!
Ya 2 Tidak I ~---------- -··-··------~
2. Wawancara
17
Wawancara adalah suatu kegiatan memperoleh infonnasi
dengan cara tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti terhadap
subyek yang akan diteliti. 17
Penulis menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh
informasi yang berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
data-data tentang bagaimana aplikasi manajemen wirausaha para
pedagang muslim di PD Pasar Jaya !(lender.
b. Riset Kepustakaan
Studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara membaca
dan mempelajari buku literature dan teori dibangku kuliah serta
sumber lainya yang relevan dengan penelitian ini, seperti jurnal yang
terkait dengan peneitian, surat kabar, majalah dan sumber tertulis
lain ya.
17 Ibid., h. 143.
18
6. Teknik Analisa Data
Seluruh data yang penulis peroleh dari wawancara, angket dan
kepustakaan diseleksi dan disusun, setelah itu penulis melakukan klasifikasi
data. yaitu usaha menggolong-golongkan data berdasarkan katagori tertentu.
Setelah data-data yang ada diklasifikasi lalu diadakan analisis data, dalam ha!
ini data yang dikumpulkan penulis adalah kualitatif kemudian diolah menjadi
data kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalah metode analisis statistik
deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk uraian dan tabel.
Data-data yang telah terkumpul diperiksa kembali mengenai
kelengkpan jawaban yang diterima, kejelasanya, konsistensi jawaban atau
informasi yang bisa disebut editing. Kemudian data-data tersebut ditabulasi,
yakni disusun ke dalam bentuk tabel dengan menggunakan statistik persentase
(distribusi frekuensi). Kemudian Alat analisis yang akan digunakan ada!ah
SWOT di mana berguna untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan/ organisasi. Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength)
dan peluang (Opportunity) namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threath).
Dalam mencari prosentase, penulis menggunakan rumus:
P = Fl N x lOO'Yo. di mana:
P : Besarnya persentase
F : Frekunsi (jumlah jawaban responden)
N : J umlah responden
I 00: Bilangan tetap
Dengan ketentuan nilai:
80 - I 00 : sangat baik
68 - 79 : baik
56 - 67 : cukup baik
45 - 55 : kurang baik
< 45 : sangat kurang baik 18
H. Telrnik Penulisan
19
Sedangkan teknik penulisan laporan dalarn penelitian ini, penulis mengacu
dan berpedoman pada teknik penulisan skripsi yang berlaku di Fakultas Syariah dan
Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta tahun 2007.
18 lndeks Prestasi Mahasiswa Fakulrns Syariah dan Hukurn UIN Jakarta
20
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan ini, penu!is membagi kepada beberapa bab yakni:
BAB I Pendahuluan: Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah. pembatasan dan perumusan rnasalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, riview studi terdahulu. kerangka teori, metode penelitian, teknik
penuisan serta sisternatika penulisan.
BAB II Landasan Teori: Bab ini berisikan tentang teori-teori yang berkaitan
tentang masalah penelitian, teori rnanajemen, pengertian wirausaha, dan ruang
lingkup wirausaha.
BAB Ill Gambaran Umum Pasar PD. Pasar Jaya: Bab ini mendeskripsikan
tentang sejarah pembentukan. visi dan misi perusahaan, susunan organisasi,
kedudukan, fungsi dan peran pasar PD. Pasar Jaya.
BAB IV Aplikasi Manajemen \Virausaha Para Pedagang Muslim Pasar PD.
Klender : Bab ini berisikan tentang bagaimana manajerial para pedagang muslim
dan usaha yang dilakukuan para pedagang muslim di pasar PD. Pasar Jaya
Kl ender.
BAB V Penutup: Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh
penulis melalui hasil dari penelitian.
BABU
TINJAUAN TEORITIS MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Manajemen
Sebelum mengemukakan manajemen. terlebih dahulu dikernukakan asal kata
rnanajemen yang berasal dari bahasa lnggris, yaitu dari kata kerja 10 manage, yang
sinonimnya antara lain to hand yang bera1ti rnengurus, 10 control yang berarti
merneriksa, dan 10 guil yang berarti memimpin. Jadi apabila dilihat. dari asla katanya,
maka manajemen bera1ti pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing. 1
Penge1tian manajemen juga dapat berarti mengatur.2 Sementara dalam istilah
latin. manajemen diartikan sebagai "lvlanagare" yang berarti melakukan atau
n1engurus sesuatu. 3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai:
I. Proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran.
2. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalanya perusahaan dan
organisasi.4
1 E.K. Moctar Effendi. Manajen1en: Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran /s/an1, Jakarta: Bhatara Karya Aksara. 1984, h.9.
~ 1Vlclayu. S.P. 1-lasibuan ... -\/an{f}etnen /)asar, Pengertian don 1\4asa/ah. Jakarta: Haji Mas Agung. 1993. Cet. Kc. 9. h. 2.
1 .hnvahir Tanto\vi.l/nsur-l :nsur ,\/unajen1e11 ,\/enurul Al-Quran. Jakurta: Pustaka Al-Husna, 1983. h.9.
4 Tiin Redaksi, Kan1us Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1997, Cet. ~~e~9. h. 633
22
Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, "Manajemen
diartikan sebagai proses pemakaian sumber daya guna secara efektif untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan."5
Berikut ini, kita ketahui lebih jelas tentang beberapa definisi Manajemen
menurut para ahli manajemen, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Buchari Zaini, "Manajemen adalah penggunaan secara efektif
sumber tenaga manusia serta bahan-bahan material lainya dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.6
2. Menurut M. Manulang. "Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
dan pengorganisasian. penyusunan. pengarahan dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan."7
3. Menurut Prof. Drs. Zaini Muhtarom, M.A, "Manajemen adalah
aktivitas untuk mengatur kegunaan sumber daya bagi terciptanya
tujuan organisasi secara etktif.''8
4. Menurut George R. Terry. ·'Manajemen adalah proses yang khas, yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
5 Peter Sali1n dan Yanni Salim. Kan111s Bahasa Indonesia Konten1porer, Jakarta: Modern English. l'J91. h.923.
(! Buchari Zaini, Organisasi dan Alanaje111en, Jakarta: Balai Aksara, 1980, Cet. J(e-2, h.14. 1 M. l'vfanulang, Dasar-Dasar Alanaje111e11. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980, Cct. Kc-2, h.15. 8 Zaini tvluchtarom, Dasar-Dasar Afanajen1en Dakwah, Yogyakarta: Al-An1in dan IKFA,
t996, Cet. Ke-I, h.37.
23
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainya.'8
5. Menurut James A. F. Stoner, sepe11i clikutip oleh A. M. Kadarman dan
Yusuf Uclay dalam buku Pengantar llmu Manajemen mengatakan
bahwa manajemen adalah proses merencanakan, pengorganisasian,
memimpin dan mengendalikan berbagai upaya dari organisasi demi
terciptanya tujuan organisasi yang telah direncanakan," 10
6. Menurut Ors. Marwan Asri, S. W, M.B.A dan Ors. Jhon Suprianto,
''Manajemen adalah ketermpilan merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakan, mengkoordinasikan serta mengawasi kegiatan-kegiatan
organisasi atau lembaga agar mencapai tujuan yang ti:lah ditentukan.'" 1
I. lJnsur-Unsur Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses aktivitas guna mencapai sasaran
atau sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya. Unsur-unsur manajemen yang
dimaksud, dirumuskan oleh para ahli disebut "The six !VI in Manage men"
Yaitu: Man (Manusia), Money (lJang), Methode (Metode), Material (Alat-
alat), Manchnise (Mesin-mesin), Market (Pasar).
9 Rosadi Ruslan. SJ-I . .-\ianaje111e11 f/11111as dan Alanaje111en Ko11111nikasi, (.Konsep dan Aplikasi), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1999. Cet. Kc-2. h. I.
10 A. M. Kadarman dan Yusuf Uday. Pengantar lhnu A,fanaje111en. Jakarta: Pl'. Gran1edia Pustaka lJtan1a. 1997. Cet. Kc-5. h. 9.
'1 Manvan /\sri dan .!hon Suprianlo . . \la1u?je111en Perusahaan Pendekalan Operasiona/,
Yog:ak:.1rta; l1PFE. 1986, Cet. Ke-I. h.21.
24
Unsur-unsur manajemen tersebut akan dijadikan secura rinci sebagai berikut:
a. Man (Manusia)
Manusialah yang menjadi pelaku dan yang menetapkan tujuan di dalam proses
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tegasnya, faktor
manusia mutlak, tidak akan ada manajemen tanpa adanya manusia, sebab
manusialah yang merencanakan. melakukan. menggunakan dan merasakan
hasil dari manajemen itu sendiri."
b. Money (Keuangan danPembiayaan)
Dalam dunia modern. uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai. Uang
sangat diperlukan untuk mencapai satu tujuan. di samping manusianya.
Pengaruh dan peran uang dalam pergaulan manusia sangat besar.
c. Methode (Cara-cara Kerja)
Methode yaitu cara melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Cara ke1ja (Metode) yang tepat sangatlah
menentukan kelancaran jalanya roda manajemen dalam suatu organisasi, sebab
dengan cara yang ditata dengan baik. Maka akan menghasUkan produk yang
baik pula sehingga tujuan tercapai dengan efektifdan efisien. 13
d. Material (Bahan-bahan atau Perlengkapan)
Faktor material ini sangat penting, karena manusia tidak dapat melaksanakan
tugasnya tanpa didukung oleh kelengkapan alat. Sehingga dalam proses
12 1-lainzah Yakub, A4enuju Keberhasi/an l\!fanajen1en dan Kepe1nhnpinan, Bandung: Diponegoro, 1981. Cet. Ke-I, h. 31.
1.1 Ibid, h. 32
25
pelaksanan kegiatan oleh organisasi tentu perlu disiapkan bahan pelengkapan
apa-apa yang dibutuhkan.
e. .\fachines (Mesin-mesin)
Peranan mesin pada zaman modern ini tidak dapat cliragukan lagi. Mesin dapat
membantu manusia dalam pekerjaanya. Mendefinisikan waktu bekerja untuk
menghasilkan sesuatu sehingga memperoleh keuntungan yang lebih baik clan
lebih banyak. 14
f. Market (Pasar)
Market yaitu barang-barang procluksi suatu lembaga atau perusahaan yang
harus segera dipasarkan. Karena itu, pemasaran dalam manajemen ditetapkan
sebagai salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Penguasaan pasar
diperlukan guna menyebarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ke tangan
konsumen.
Faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur penting, sehingga berhasil
tidaknya suatu manajemen tergantung dari kemampuaa manajer untuk
mendorong clan menggerakan orang-orang kearah tujuan yang akan dicapai
atau yang menjadi sasaran, karena begitu pentingnya unsur manusia dalam
manajemen melebihi unsur-unsur lainya, maka boleh dikatakan bahwa
manajemen itu merupakan proses sosial yang mengatasi masalah manusia. Hal
14 Ibid, h. 33
26
ini menjadi lebih penting bila manajemen itu menyangkut inti yang
berhubungan dengan manusia dan sasaranya.
Menurut Sondang P. Siagian, bahwa kunci keberhasilan pendekatan
tekhnologi dengan manajemen sumber daya manusia. dalam konteks yang
tepat, dalam arti bentuk intensitasnya akan tetap memungkinkan pemanfaatan
, . sumber daya manusia. '
2. Fungsi Manajcmen
Guna mencapai suatu tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan,
maka perlu adanya fungsi manajemen yang diperhatikan, sebab fungsi dari
manajemen juga sangat penting dalam menjalankan semua kegiatan.
George R. Tery dalam bukunya Principles of Managemen, yang
dikutip oleh Soekarno merumuskan ti.111gsi-fungsi dari manajemen yang
disingkat dengan POAC, yaitu:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakan)
d. Controlling (Pengawasan) 16
!:i Sondang P. Siagnn. ,\l(lll<!ienu!n S11111her J)aya .\Ianusia, Jakarta: Bu1ni Aksara, 1996, Cet. Ke-5, h.24.
16 Soekarno, Dasar-Dasar Aianajen1en. Jakarta: iv1is\var, 1986. Cet. Ke-15, h. 71.
27
Penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan)
Planning berarti memilih dan menghubung-hubungi kenyataan dalam
membayangkan dan merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil yang diinginkan. 17
Ada beberapa penger1ian mengenai perencanaan. yaitu:
I) Suatu proses mempersiapkan kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2) Suatu cara bagaimana mencapai tujuan yang ada agar lebih efektif dan
efisien. 18
3) Menurut George R. Tery, seperti yang dikutip oleh Ghozali Syadam
dalam buku Soal Jawab Manajemen dan Kepemimpinan, perencanaan
adalah pemilihan atau penghubungan kenyataan-kenyataan yang ada
dengan anggapan-anggapan yang dibuat untuk masa yang akan datang
melalui penggambaran dan perumusan kegiatan yang cliperlukan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. 19
4) .lawahir Tanthowi dalam buku Unsur-Unsur Manqjemen Menurut Al-
Qur 'an mengatakan bahwa perencanaan adalah menentukan dan
17 J. Panglaikim dan Hazil TanziL 1\lanqjernen suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1960, Cet. Ke-I, h. 78.
18 Bintaro Tiokroan1idjojo. Perencanan Pen1bangunan. Jakarta: IKAPL 1982. h. 12. 19 Ghozali Syadan. BC. 'rf, Soal-Ja1Fah Alanaje111en dan Kepen1impinan, Jakarta Djan1batan,
1993, Cet Ke-I, h. 27.
28
merumuskan segala apa yang dituntut oleh situasi dan kondisi pada
badan usaha atau unit organisasi yang kita pimpin.20
5) T. Hani Handoko dalam buku Manajemen, mendefinisikan
perencanaan sebagai pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa.21
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga tertentu
mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat suatu
"Perencanaan" terlebih dahulu. Namun, perlu kita ketahui bahwa tujuan dan
perencanaan adalah tidak sama. Tujuan merupakan suatu yang ingin dicapai,
sedangkan perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan atau sasaran
tersebut. Secara garis besar perencanaan menggambarkan tentang:
a) Apa yang akan dilakukan?
b) Mengapa dilakukan?
c) Bagaimana melakukanya?
d) Kapan akan dilakukan? 22
20 Ja\vahit Tantho\vi, llnsur-linsur .\fanqje111e11 .\len111·ut Ajaran Al-Qur 'an. Jakarta: Pustaka Al-1-lusna. 1983, h. 82.
21 T. Hani Handoko, A1anajen1en. Yogyakarta: BPFE, 1995. ('et. Ke-9. h. 72. 22 Basu S\vasta dan lbnu Suko~jo, Pengan1ar Bisnis Jfodern, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
1997, h. 82.
h.54.
29
Dari berbagai pendapat di alas. Penulis menyimpulkan bahwa
perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan secara proses yang
sistematis untuk menggambarkan dan merumuskan apa yang harus dilakukan
dan dike1jakan pada masa depan dalam sebuah organisasi.
Proses perencanaan terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
Pemikiran dan penghitungan masa depan !Forecasting)
a) Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya
b) Penetapan tindakan-tindakan dan prioritas pelaksanaanya
c) Penetapan met ode
d) Penetapan penjadwalan waktu
e) Penempatan lokasi
I) Penempatan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lainya yang diperlukan23
b. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing adalah mengelompokan kegiatan sesuai yang diperlukan
yaitu menentukan susunan organisasi, serta tugas dan fungsi masing
masing unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan
sifat hubungan di antara masing-masing unit tersebut. Yang apabila
dike1jakan secara seksama akan menjamin efisinsi penggunaan tenaga
ke1ja.
-~ 1 Ab Rasyad Sholeh. Alanqje111en f)akwah /shun. Jakarta: L~ulan Bintang ! 993, Cel. Ke-3,
30
Pengorganisasian mempunyai arti penting bagi proses sebuah kegiatan,
dan dengan pengorganisasian maka rencana kegiatan menjadi lebih mudah
pelaksanaanya. hal ini sebabkan oleh karena dengan dibagi-baginya
tindakan atau kegiatan-kegiatan dalam tugas-tugas yang terperinci serta
diserahkan pelaksanaanya kepada beberapa orang yang ditentukan.
Ada bebcrapa definisi mengenai pengorganisasian. yaitu:
I) Menurut George R. Tery. dikutip oleh Ghozali Saydam,
pengorganisasian adalah penetapan hubungan prilaku antara orang-
orang supaya mereka dapat bekerja secara efektif dan merasa puas
dalam melaksanakan tugas pada kondisi di lingkungan yang ada dalam
rangka mencapai tujuan.24
2) Sukantono Reksohadiprojo, dalam buku Dasar-Dasar Manajemen
mendefinisikan pengorganisasian adalah sebagai proses menciptakan
hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik.
3) Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarhkan
pada perincian tujuan bersama.25
4) Alex Gunur dalam buku Manajemen Kerangka Pokok-Pokok.
Mendefinisikan pengorganisasian sebagai pengelompokan dan
pengaturan orang untuk dapat digerakkan sebagai satu kesatuan sesuai
24 Ghozali Saydam, h. 55-56 ~) Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-l)asar 1\4anajen1e11, Yogyakarta: BPFE, 1986, edisi 4. 33
h. 44.
31
dengan rencana yang telah dirumuskan, rnenuju terciptanya tujuan
yang telah ditetapkan."'
5) Jawahir Tanthowi rnengatakan bahwa pengorganisasian adalah
menjalankan sesuatu sesuai dengan fungsinya, dernikian juga setiap
anggotanya dan merupakan ikatan dari perorangan terhadap yang lain,
guna rnelakukan kesatuan tindakan yang tepat, rnenuju suksesnya
fungsinya rnasing-rnasing.27
6) Dra. A.A. Rahrnat dalam buku Manajemen Suatu Pengantar,
rnengatakan bahwa pengorganisasian adalah pengaturan penggolongan
atau penyusunan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan, penentuan orang-orang yang akan dilaksanakan, menyediakan
alat-alat yang diperlukan dan pendelagasian wewenang yang
ditugaskan dalarn bidang aktivitas rnasing-masing.28
Dari difinisi-definisi diatas, penulis menyirnpulkan bahwa
pengorganisasian merupakan proses bagaimana upaya mempertimbangkan
tentang susunan organisasL pernbagian peke1jaan, prosedur pelaksanan,
pembagian tanggung jawab dan lain-lainya. yang dikerjakan secara
seksama dan berjalan secara efektif dan efisien dalam pembukaan tenaga
ke1janya.
26 Alex Gunur, A1anajen1en Kerangka Pokok-Pokok. Jakarta: Bhrata, 1975, h. 23. 27 Ja\vahir Tantho\vi., h. 76. 28 A.A. Rahmat M.Z, A1anaje111en Suatu Penganlar, Bandung: Remaja Kerya, l 986, Cet. Kc-2,
32
Proses pengorganisasian terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
I. Merinci semua perkiraan yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Membagi beban keda kedalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
3. Mengkombinasikan peke1:jaan anggota perusahaan dalam cara yang
logis.
4. Menetapkan jalinan hubungan.29
c. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating merupakan fungsi organic manajemen yang terpenting
berhasil tidaknya rencana yang ditetapkan tergantung mampu tidaknya
seorang pemimpin melaksanakan fungsi penggerakan.30
Penggerkan mempunyai arti sangat penting, sebab diantara fungsi
manajemen lainya, penggerakan dalam fungsi yang secara langsung
berhubungan dengan manusia (pelaksana), dengan fungsi inilah ketiga
fungsi manajemen yang lain baru aktif. Di sini fungsi penggerakan berperan
sebagai pendorong tenaga pelaksana untuk segera melaksanakan yang telah
direncanakan. Di dalam pemggerakan mengandung kegiatan-kegiatan
memberi motivasi, directing, koordinasi, komunikasi dan
memperkembangkan para pelaksana.
'''Abdul Rosyad Shaleh. h. 54. 30 Soebani dan Moctar, Dasar-Dasar 1\lanajen1en. Surabaya: lnstitut Dagang Moctar, 1994.
33
Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan
merupakan hal yang sangat menentukan bagi kelancara organisasi yang telah
direncanakan dari organisasi sebelumnya.
Langkah-langkah penggerakan di antaranya yaitu:
I. Memberi motivasi
2. Pembimbingan
3. Menjalin hubungan
4. Penyenggaraan komunikasi
5. Pengembangan dan peningkatan pelaksanaan 31
d. Co11trolli11g (Pengawasan)
Co11trolling sering juga disebut pengendalian, definisinya adalah salah
satu fungsi yang berupa mengadakan penelitian dan sekaligus bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan para pelaksana
dakwah dapat diarahkan di jalan yang benar dengan maksud tercapainya
tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam pelaksanaan kegiatan pimpinan
mengadakan pemeriksaan dan penilaian, mencocokan serta mengusahakan
agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan se11a tujuan yang ingin dicapai.32
31 Abdul Rosyad Shaleh, h. 112. 10 Manullang, h. 47.
34
Ketiga fungsi manajemen di atas tidak akan efektif dan efisien tanpa
adanya controlling atau pengendalian jika terjadi (penyimpangan), maka
menejer segera memberikan peringatan untuk meluruskan kembali langkah-
langkah yang telah dilakukan oleh anggota organisasi agar sesuai dengan apa
yang telah direncanakan.33
Empat unsur fungsi pengawasan yaitu:
I. Penetapan standar pelaksana
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksana
' Pengukuran pelaksana
4. Membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan34
Dari bebrapa fungsi manajemen yang telah dikemukakan di alas, dapat kita
pahami bila fungsi-fungsi manajemen dipergunakan dalam suatu kegiatan,
maka setiap kegiatan organisasi atau instasi bisa berjalan dengan efektif dan
efisien.
B. Pengertian Wirausaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata lt'irausuha berasal dari wira yang
bera11i unggul dan usaha adalah perbuatan/ usaha. Jadi, wirausaha adalah usaha-usaha
yang mempunyai keunggulan te1tuntu untuk memodifikasi produk lama menjadi
produk baru, dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang memanfaatkan
JJ Zaini Muctarom. h. 47. 34 Abdul Rosyad Shaleh, h. 142.
35
pemberclayaan manusia dan kekayaan alam lainya. Dalam bahasa lnggris
kewirausahaan adalah entrepreneurship. Dahulu entrepreneurship berarti
kewira.1·1raan. Terjemahan kewirastraan sering banyak dikritik karena ada yang
berpendapat berusaha menimbulkan resiko, kekritisan dan kejelian serta kreativitas
tidak hanya milik orang yang berada di perusahaan swasta saja. Kewirausahaan bisa
saja muncul dalam lingkungan koperasi sehingga sering disebut kewirakoperasian.
Selain itu, bisa juga muncul di dunia pendidikan, yang di luar negri dikenal dengan
istilah educational en/repreneurship.
Berbagai macam pendapat tentang pengertian kewirausahaan yaitu:
I. Revrison Baswie, Mengatakan bahwa wirausaha adalah sektor usaha sebuah
perekonomian tertentu yang dihuni oleh masa rakyat kebanyakan. Memang
harus diakui, kebijakan yang menekankan pertumbuhan ekonomi itu, dilihat
dari beberapa indikator umum ekonomi, terlihat faedahnya peningkatan tarif
hiclup masyarakat.
2. H.S. Dilton, menjelaskan bahwa wirausaha adalah suatu sistem ekonomi yang
memihak kepada kepentingan ekonomi sebagai rakyat secara manusiawi, adil
clan demokratis. Kepentingan ekonomi scbagian besar rakyat ini terdapat
dalam kehidupan ekonomi manusia: petani, nelayan, buruh, pedagang kecil,
clan para penganggur.
36
Jadi, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan suatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan
berpikir inovatif.35
C. Ruang Lingkup Kewirausahaan
1. Sikap Mental
Sikap mental adalah gejala psikis (kejiwaan) yang la:cim disebut suasana batin.
Hal ini meliputi cara pandang, pola pikir, dan perasaan. Sikap mental akan
menjiwai ketiga bidang wirausahaan yang lain. yaitu kepemimpinan.
manajemen, dan keterampilan.
Para wirausah pada umumnya memiliki sikap mental yang sehat, yakni
pandangan hidup yang positif. Mereka merupakan individu-individu yang
matang dan telah mampu mengembangkan suatu cara untuk menilai
pengalaman-pengalaman hidupnya secara sehat. Ciri-ciri sikap mental yang
sehat ditunjukan dengan beberapa pola pikir ini:36
a. Mengatur cara menemukan kepuasan dalam beke1ja dan bangga akan
prestasi. Orang memiliki sikap mental yang sehat menunjukan sikap yang
positif terhadap pekerjaan. Sebab, sikap ini ikut menentukan berhasil
tidaknya seseorang dalam bekerja.
-'5 Lili Bariadi, lvtuhamad Zen. dan tv1. Hudri. Zakal dan /Firausaha, Jakarta: CED, Jaksel.
2005. Cel. I. h. 35-37 . .lhl'im Kc\virausahaan SMK. Ke1rirausahaan. Jakarta: PT. Cialaxy Puspa Media, 1999, Cet. 1,
h. 5.
37
b. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk mercnung. Orang yang
memiliki sikap mental yang sehat menyadari pentingnya otak sebagai alat
yang serba guna luar biasa. Merenung untuk mengkonsentrasikan pikiran
memungkinkan seseorang terarah pada kegiatan-kcgiatan berarti.
c. Memikirkan hal-hal yang besar. Kebanyakan orang mcmbatasi pikiranya
hanya pada masalah dan kegiatan sehari-hari. Orang mernilki sikap mental
yang sehat menggunakan imajinasinya untuk meluaskan pikiran-pikiranya
dan mencoba berpikir mengenai hal-hal yang 'Besar" orang yang dapat
melihat gambaran yang ··sesar ·· adalah orang yang memiliki sifat
kewirausahaan dan merupakan calon-calon pemimpin dalam masyarakat dan
bisnis.
d. Mengembangkan rasa humor (.l'Gnse of humor). Rasa humor ikut
mengembangkan sikap mental yang positif. Terlalu serius dalam bekerja
dapat merugikan pikiran dan hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, rasa
humor akan berpengaruh positif pada orang lain karena dapat menyebarkan
optimisme dan suasana yang harmonis.
e. Mengorganisasi pikiran dengan baik. Orang yang memiliki sikap mental
yang sehat mampu memfokuskan pikiran pada berbagai macam ha! dan
memindah-mindahkan perhatian dari ha! yang satu ke hal yang lain dengan
. . 37 upaya yang m1111m .
.n Ibid, h. 5
38
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah pengetahuan dan seni mempengaruhi orang lain
agar mau mengikuti dan melakukan tindakan sesuai dengan yang kita
kehendaki. Untuk itu, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
persuasive. Semakin banyak orang yang harus dipengaruhi.
Wirausaha yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil pula,
dalam kepastianya memimpin beberapa orang saja atau beratus-ratus orang.
Dari hakekat pekerjaanya, mereka adalah pemimpin, karena mereka harus
mencari peluang, mengumpulkan sumber daya manusia clan finansial yang
diperlakukan untuk melakukan pekerjaan, menentukan tujuan untuk mereka
sendiri dan orang lain. dan memimpin serta membimbing orang lain untuk
mencapai tujuan itu.
Umumnya, kepemimpinan merupakan suatu sikap yang menonjol
dalam diri seorang wirausaha. Hal ini tampak jelas pada pendekatan terhadap
pencapaian tugas-tugasnya. Selain kemampuanya mempengaruhi orang lain,
seorang wirausaha biasanya mampu menerima tantangan yang mengandung
resiko dan mempunyai peluang yang besar. Seorang wirausaha memahami
tugas keseluruhan yang harus dicapai dan sering kali memutuskan
menggunakan cara-cara baru dan inovatif untuk mencapainya.
Pemimpin yang kadar orientasinya rendah cenderung bersifat dingin
dalam berhubungan dengan karyawan atau bawahan. Mereka lebih
39
rnernutuskan perhatian pada prestasi individu clan persaingan daripada
kerjasama. Mereka juga tidak mendelegasian kekuasaan dan tanggungjawab.
Narnun. pemimpin yang kadar orientasinya tinggi belum tentu
merupakan orang-orang yang ramah dan bersikap sosial. kendati dernikian,
mereka dapat mengenali berbagai macam orang secara efektif. Mereka
menunjukan keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar manusia Dengan
hubungan dengan karyawan. mereka cenderung mernberikan nasihat,
mengkoordinasi, dan mengarnbil inisiatif daripada mengkritik, melarang, dan
rnenghakimi. Mereka bersifat persuasive (membujuk) daripada menghukum.
Ciri-ciri umum seorang pemimpin yang kadar orientasinya tinggi
adalah sebagai berikut:38
a. Mereka mengerti kebutuhan. tujuan. nilai-nilai. dan kemampuan mereka
sendiri. Pengertian dan pengetahuan tentang diri sendiri ini merupakan
persyaratan mutlak yang diperlukan untuk menjalin hubungan baik dengan
orang lain.
b. Mereka peka terhadap kebutuhan orang lain. Mereka membantu orang lain
untuk rnernenuhi kebutuhanya. Melalui komunikasi yang lancar , mereka
dapat mengarahkan usahanya secara efektif sehingga tujuan perusahaan
dan kebutuhan karyawan, dapat be1jalan beriringan.
18 !hid, h 9
40
c. Mereka dapat menerima dan menghargai nilai-nilai dan gaya hidup yang
berlainan. Mereka menunjukan kemampuan dan kesediaan untuk
berhubungan dengan orang lain yang sama sekali berbeda dengan mereka,
baik dalam hal kebiasaan, pikiran. kepercayaan, clan sebagainya.
d. Mereka melibatkan karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan,
memahami kebutuhan-kebutuhan karyawan, mendelagasikan kekuasaan
serta membagi tanggungja"ab dengan adil.
e. Mereka memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, mampu
mendengarkan. berdikusi dan berdebat dan menggunakan informasi yang
mereka peroleh untuk mengarahkan dan melibatkan karyawan mereka
dalam tidakan-tindakan yang efektif.
3. Manajemen
Manajemen merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi dalam
segala bidang kehidupan. Selaras dengan perkembangan zaman, manajemen
mengalami perkembangan dari yang tradisional menjadi modern. Namun,
pada hakekatnya, fungsi manajemen tetap sama yaitu tetap orientasi pada
pencapaian tujuan secara efisien dan meningkatkan kualitas.
Dengan kata lain, manajemen pada dasarnya adalah suatu proses,
karena semua menejer tanpa melihat bakat atau keterampilanya ikut serta
dalam aktivitas yang saling berkaitan dengan semua orang yang bertugas yang
melakukan pekerjaan. Dilihat dari aspek ini, manajemen akan lebih mudah
41
dipahimi jika digambarkan sebagai suatu rangkaian fungsi-fungsi yang
merupakan bagian dari proses secara keseluruhan.
4. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan teknis yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan. Hampir semua bidang peke1jaan masyarakat perlunya
menguasai lebih dahulu keterampilan tertentu sebab kuaHtas hasil kegiatan
akan sangat ditentukan oleh terampil tidaknya seseorang beke,ja.
Seseorang wirausaha umumnya menghadapi banyak sekali masalah
teknis yang harus dipecahkan. Masalah ini berkaitan dengan tahapan-tahapan
dalam pekecjaan. mulai dari tahap praoperasional. peluasan usaha, sampai
dengan modernisasi. Masalah teknis seorang wirausaha meliputi bagaimana
mendesain produk. menentikan proses produksi yang efoktif dan efisien,
rancana bangun lahan produksi, pengendalian mutu, penyediaan bahan baku,
pengembangan produk, rencana produksi, dan keterampilan dalam
pemasaran.39
JO Ibid., h. 3-13.
D. Karakteristik Wirausaha Yang Gaga! dan Berhasil
Wirausaha yang gaga I:
I. Kurang semangat ke1ja dan mudah putus asa.
2. !(urang berani n1enga111bil resiko.
42
3. Beke1ja tanpa perencanaan dan berdisiplin (terutama menyangkut masalah
keuangan).
4. Tidak memperhatikan prestasi:
a. Mutu produk rendah
b. Pelayanan kurang simpatik
5. Tidak mempunyai tujuan yangjelas dan bekerja tanpa pola
6. Pas if dan berpikir tradisional
Wirausaha yang berhasil:
I. Bekerja keras: kesulitan dihadapi sebagai tantangan.
2. Berani mengambil resiko.
3. Bekerja dengan perencanaan dan berdisiplin penuh.
4. Sangat memperhatikan prestasi; berusaha maju dan memuaskan konsumen.
5. Memiliki komitmen yang tinggi; konsisten terhadap tujuan yang telah
ditetapkan.
6. Kreatifdan bersedia melakukan pembaharuan-pembaharuan. 40
~0 Ibid .. h. 18.
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PD PASAR .JAYA
A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya Pasar PD. Jaya
PD (Perusahaan Daerah) Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubemur
KDKI (Kepala Daerah Khusus !bu Kota Jakarta), No.IB-3/2/15/66 tanggal 26 Desember
1996 tentang Penderian Perusahaan Pasar dan Ketentuan-Ketentuan Pengurusan yang
'emudian disahkan oleh Mentri Dalam Negeri dengan keputusan No. Ekbang 8/8/13-05
anggal 23 Desember 1967.
Maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka peningkatan efisiensi umum
ji bidang perpasaran di lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DK! Jakarta sehingga
nerupakan unit usaha yang mandiri dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
Jagi masyarakat dan merupakan sumber penghasilan riil bagi daerah. Namun dalam
Jerkembangan selanjutnya PD Pasar Jaya yang didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur
KDKI Jakarta dimaksud ditingkatkan kedudukan hukumnya dengan Peraturan Daerah No,
7 tahun 1982 tanggal 7 Juni lbukota Jakarta yang selanjutnya disahkan oleh Mentri Dalam
'1egeri dengan Keputusan nomor 51 L231-181tanggal19 April 1983. 1
1 J. Soedradja Djiwandono. Dkk, 25 Tahun PD. Pasar Jaya, Jakana: Jurnal, 1991, h.17.
44
Peningkatan kedudukan hukum dimaksud untuk peningkatan pelayanan kepada
11asyarakat menunjang pengurusan perpasaran clalam wilayah DK! Jakarta agar dapat
1erjalan lebih berclaya guna clan berhasil guna.
PD Pasar Jaya sebagai pengembangan Djawatan Perekonoian Rakyat. DK! Bagian
'asar, bertugas melaksanakan keputusan dan pengaturan pasar yang beracla di bawah
vewenang Pemerintah DK! Jakarta keberadaannya cukup starategis mengingat DK! Jakaiia
:ebagai pusat pemerintahan, kota perdagangan, kota inclustri clan kota pariwisata
nempunyai sarana dan prasarana yang lebih memadai daripada daerah lain.
Dengan demikian PD Pasar Jaya mempunyai peluang atau kesempatan yang cukup
1esar dalam sektor perclagangan ini, di DK! Jakarta mempunyai sumbangan 22,30%
erhadap P.D.R.B. (Pendapatan Daerah Rata-Rata Belanja) seclang segmen pasar PD Jaya
tclalah 50% clari konsumen DK! Jakarta. Namun pada awal pendirian PD Pasar Jaya, pasar
rang clikelolah masih belum memenuhi persyaratan sebagai salah satu sarana umum yang
1arus disediakan oleh DK! Jakaiia baik secara kuantitatif clan kualitatif. Jumlah PD Pasar
faya mulai melaksanakan pengurusan pasar pacla tahun 1967 sebanyak 84 pasar yaitu:
I. Jakarta Pusat :32
2. Jakarta Utara : 11
3. Jakarta Baral : 16
4. Jakarta Selatan : 12
5. Jakarta Timur : 13
45
Pasar-pasar di wilayah Jakarta Utara merupakan pasar-pasar penyerahan PN
'elabuhan kepada Pemerintah DK! Jakarta yang pengelolahan selanjutnya diserahkan
'epada PD Pasar Jaya. Satu-satunya pasar yang bukan penyerahan dari PN Pelabuhan
' 1dalah Pasar lkan. •
Mengacu kepada Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 16.3/2/15/66 tentang
iendirian PD Pasar Jaya, maka pasar-pasar luar yang semula tidak berada dalam
;ewenangan pemerintah DK! Jakarta diserahkan kepada pemerintah OKI Jakarta, untuk
;elanjutnya dikelola oleh PD Pasar Jaya Jakarta yang pada tahun 1967 berpenduduk kurang
ebih 4 juta jiwa memiliki areal pasar 26,4 hektar dirasakan rnasih sangat kurang sehingga
mtuk melaksanakan misi PD Pasar Jaya pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan
iarus memenuhi kekurangan areal dimaksud. Penambahan dan peningkatan kualitas pasar
;cmula dilaksanakan rnelalui dana PD Pasar .laya. APBD (Anggaran Pendapatan Belanja
Jaerah). Pedagang, swasta dan bank. Namun sumber dana dimaksud sangat terbatas dan
nahal bagi pasar-pasar yang potensinya rendah.
Para pedagang di pasar tradisional pada umumnya, adalah go.longan ekonomi lemah
nulai menjerit karena banyak pelanggan setia yang mulai meninggalkan PD Pasar Jaya
;ebagai institusi yang mempunyai misi melindungi dan membina para pelanggan pasar-
pasar tradisional yang dikelola tentunya tidak dapat berpangku tangan menghadapi masalah
1111.
2 Ibid, h. 17.
46
Langkah-langkah perbaikan rnernang sudah banyak dilakukan, tapi narnpaknya
lelurn sepenuhnya mampu memenuhi harapan konsumen yang semakin haus modernisasi
tu. Tata ruang dan sarana lain yang menunjang terciptanya kenyamanan seperti koridor
rang luas, ventilasi yang rnernadai, alat penyejuk ruangan (AC) dan sebagainya masih
ielurn sepenuhnya terpenuhi. Akibatnya meskipun pasar sudah dibangun dengan modal dan
iaya yang setidaknya lebih modern. kenyarnanan yang merupakan salah satu tuntutan
1tama pernbelanja rnasih belurn dapat terwujud secara optimal. Serta teknis barang kali PD
>asar Jaya dapat saja beke1jasa111a dengan pihak developer untuk membangun pasar
nodern dengan segala kelengkapan dan fasilitasnya yang serba canggih.
Persoalanya adalah untuk mernbangun pasar modern seperti itu yang barang kali
nemenuhi selera modern konsurnen jelas rnemerlukan biaya yang cukup besar baik untuk
Jembangunan maupun perneliharaanya. Hal ini akan menjadi beban berat yang nyaris tak
.erpikul oleh para pedagang ekonorni lemah yang be1jualan di pasar-pasar tradisional, dan
1iau tidak rnau akhirnya mereka akan tersingkir oleh kehadiran para pedagang yang
Jerrnodal besar dan kuat.
Bagi PD Pasar Jaya, membangun pasar tidak hanya memperhatikan aspek tuntutan
rnnsumen secara ekonomis, tetapi juga harus dan bahkan wajib mempertimbangkan pula
ispek kemampuan pedagang yang akan menempatinya. Sebab meskipun PD Pasar Jaya
iapat saja membangun pasar modern dengan segala fasilitasnya dan dapat pula
nemasarkan kios/ tempat dengan baik tetapi kalau harus disertai tersingkirnya pedagang
47
rang selama ini telah dibinanya. berarti PD Pasar Jaya gaga! dalam melaksanakan salah
•atu misinya. yaitu pembinaan pedagang ekonomi lemah. lnilah dilema yang selalu
lihadapi oleh PD Pasar Jaya dalam upayanya meningkatkan daya saing menghadapi
•emakin semerbaknya usaha dan bisnis pasar modern. Namun, dengan segala kendala dan
antangan yang tak ringan itu PD Pasar Jaya dapat bertahan dan setapak demi setapak
Jerusaha terus maju.
B. Visi Dan Misi
Dalam peraturan daerah No. 7 tahun 1982 dapat terlihat dengan jelas: spesifikasi,
naksud dan tujuan (misi) dan tugas pokok PD Pasar Jaya. Spesifikasi bidang usaha PD
)asar Jaya adalah melakukan pengurusan pasar dan fasilitas perpasaran lainya milik
iemerintah daerah DK! Jakarta.
I. Maksud dan tujuan (misi) PD Pasar Jaya adalah:
a. Mengembangkan perekonomian daerah
b. Menunjang anggaran daerah
c. Menunjang perekonomian nasional
2. Tugas pokok PD Pasar Jaya adalah:
a. Melaksanakan pelayanan umum dalam bidang perpasaran
b. Membina pedagang pasar
48
c. Ikut membantu menciptakan stabilitas harga dan kelancaran distribusi di pasar dan
fasilitas perpasaran lainya.3
\. Ada pun visi dan misi cabang PD Pasar .Jaya khusus pasar kota adalah:
a. Visi ·· menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan dalam
penggerak perekonomian daerah. propinsi, DK! Jakaii:a.
b. Misi - menyediakan pasar tradisional modern yang bersih, aman, nyaman dan
berwawasan lingkungan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang
lengkap, segar, murah dan bersaing.
t Maksud dan Tujuan
Dalam usaha membina pedagang tentunya, kita perlu mengamati unsur-unsur yang
mngat erat hubunganya satu sama lain dalam kegiatan perpasaran yakni mengelola pasar
:PD Pasar Jaya). pedagang dan pembelanja atau konsumen. Ketiga unsur atau pihak
:ersebut mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda. namun kesemuanya itu sangat
berkaitan.
PD Pasar Jaya kewajiban utamanya adalah menyediakan tempat usaha sebagai
;arana distribusi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (konsumen),
;edang pedagang berkewajiban untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen. Di
;amping kewajiban dimaksud di atas dalam peraturai1 daerah OKI Jakmia No. 6 tahun 1982
1ugas pokok lainya ialah mclaksanakan pembinaan peclagang pasar. Hal ini dapat dipahami
'11engingat PD Pasar Jaya mengelola 160 buah pasar dengan jumlah lebih kurang 62.000
' Ibid. h. 21.
49
)rang pedagang, yang sebagian besar tergolong pedagang ekonomi lemah, hingga harus
libina agar dapat tumbuh dan berkembang serta mampu mandiri dan hidup dalam langkah
iersamgan yang cenderung semakin ketat dalam dunia usaha, khususnya dalam
ierdagangan.
;, Bentuk Pembinaan dan Usaha Pengembangan
Misi pasar sebagai penunjang pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional
ianya dapat tercapai apabila ada ke1jasama yang baik antara pengelola dan pedagang.
:ksistensi pedagang dapat dipertahankan dan dikembangkan dengan dukungan pengelola
mtuk memperoleh kemudahan dan pembinaan. Dengan menyadari modal dan tingkat
iendidikan para pedagang yang beraneka ragam. Mulai dari tingkat smjana sampai dengan
iedagang yang tidak bisa tulis baca, tentu diperlukan suatu keterampilan dan keberhasilan
ienyampaian infommsi agar dapat dicerna dengan mudah oleh setiap pedagang di
ingkungan PD Pasar Jaya. Untuk memenuhi keinginan tersebut PD Pasar Jaya
nengusahakan kerjasama dengan perbankan. perkoperasian serta para pengusaha sukses
mtuk berbagai pengalaman serta belajar dari pengalaman mereka dalam meniti
~eterampilan dan pengembangan usahanya. melalui penataran pedagang yang dilaksanakan
lua kali sebulan dengan jumlah peserta 50 s/d I 00 pedagang untuk setiap wilayah. Di
:amping itu juga mengadakan studi perbandingan ke pasar swalayan untuk menambah
vawasan dalam bidang penataan dengan dan kebersihan lingkungan.4
'Ibid., h. 35.
50
~- Struktur Organisasi
Perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani "Organon" dan istilah Latin
·organum ",yang dapat berarti: alat. bagian. anggota badan.'
Mengenai organisasi ada beberapa cara pacla umumnya, yaitu aclanya sekelompok
>rang melakukan hubungan, terjacli dalam suatu kerja yang harrnonis, clan ke1jasarna
liclasarkan atas hak dan kewajiban atau tanggung jawab masing-rnasing orang untuk
nencapai tuj uan. 6
Organisasi dalam arti baclan adalah sekelompok orang yang beke~ja sama untuk
nencapai sesuatu atau beberapa tujuan tertentu. Seclangkan dalam arti bagian atau struktur
1dalah gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang
erdapat dalam usaha mencapai tujuan.
Organisasi sangat penting sekali untuk mengatur tugas atau pekerjaan. Pentingnya
>rganisasi tersebut disebabkan karena banyaknya tugas atau pekerjaan tertumpu pada suatu
)rang dan harus dikerjakan pada waktu tertentu, pekerjaan tersebut memerlukan banyak
;kill (keahlian) yang tak dapat dikerjakan oleh satu orang. Apabila, pekerjaan dikerjakan
)leh lebih dari satu orang maka perlu adanya pembagian kerja. 7
Struktur organisasi pertama telah ditetapkan pada tahun 1967 clan mengalami
ierubahan sesuai dengan perkembangan agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih
litingkatkan. Susunan direksi PD Pasar Jaya lebih 3 kali mengalai perubahan yaitu periode:
5 Abdul Sanii lvfanaje111en Organisasi, Jakarta: PT. Bu111i Aksara, 1987, h. 19. 6 M. Manullang., h. 67. 7 Profil Masjid lbukota, Hasil Sensus Masjid se!uruh DK!, Jakarta: KODI, 1997.
1. 1967-1979* direktur utama
a. Ditektur Usaha
b. Direktur Keuangan
2. 1979-1983* direktur utarna
a. Direktur Usaha
b. Direktur Tekhnik dan Pembinaan Pedagang
c. Direktur Keuangan
3. 1983-1991 * direktur utama
a. Direktur Usaha
b. Direktur Tekhnik
c. Direktur Administrasi dan Keuangan8
51
Dengan dernikian pula struktur organisasi staf kantor pusat, c:abang pasar induk dan
unit angkutan telah mengalarni beberapa kali pcrubahan, struktur organisasi yang terakhir
faetapkan dengan Keputusan Gubernur KOK! Jakarta No. 1970 tahun 1985, tanggal 27
September tahun 1985 sarnpai dengan tingkat direksi, satua pengawas internasional,
bidang, cabang, pasar induk dan unit angkutan sedang organisasi dan ringan tugas
subbidang, seksi, subseksi dan urusan ditetapkan dengan keputusan direksi PD Pasar Jaya
No. 216 tahun 1985 tanggal 15 November 1985.
1\dapun personalia direksi PD Pasar .laya sejak 1967 sampai dengan l 991 adalah:
8 Ibid.. h. 22.
52
1. Oirektur Utama
a. Soehad (Mayor Al)
b. Wirsyadi SH (Kolonel CKH)
c. Ir. Nyoman Ojendria
d. Ir. Saksono Suhodo (PLJ-I)
e. Herman Amin Singgih (Kol C Z I)
2. Oirektur Usaha
a. Ors. Abdul Munim Pulungan
b. Ors. Arman Oanau
c. Ors. Syahrir Tanjung
d. Rohana Panamas Orsanto SH.
3. Oirektur Teklmik dan Pembinaan Perdagangan/ Oirektur Tekhnik
a. Marzuki Arifin SE.
b. Ir. Saksono Suhodo
c. Ir. Soedibyo Oarrundono M S.c
4. Oirektur Keuangan/ Administrasi dan Keuangan
a. Odang Suwitaatmadja
b. Ors. Oetomo
c. Ors. Fauzi Alfi Liasin 9
9 Ono Supriana, Staf Operasional, Wmvancara Pribadi, Jakarta: 15 September 2007.
53
STRUKTUR ORGANISASI PD PASAR JAYA
MANAGER
W AKIL MANAGER
' ' tanager Asst. Manager tistrasi Operasional
•
J Supervisor Supervisor Supervisor G"'"'";M Supervisor Ps. Klender SS Ps. Cakung Ujung. Menteng 5. Dr. Saw1t Ps. Pd. Bambu
w
Staf Administrasi Staf Operasion~ Keuangan PPPU
54
(). Kedudukan, Fungsi dan Perananya
l. Keduclukan
PD Pasar Jaya rnerupakan Badan Usaha Milik Daerah di lingkungan Pernerintah
OKI Jakarta clan merupakan satu-satunya Baclan Usaha dan berhak serta berwenang
mengelola pasar dan fasilitas perpasaran lainya rnilik Pemda DK! Jakarta.\
2. Landasan Hukurn
PD Pasar Jaya didirikan berclasarkan:
a. Keputusan Gubernur OKI Jaka11a No. lb. 3/2/15/66 tanggal 24 Desember 1966
tentang Pendirian Perusahaan Pasar clan ketentuan-ketentuan pengurusanya,
kemudia diperkuat dengan:
b. Peraturan Daerah-Daerah Khusus lbukota Jakarta No. 7 tahun 1982 tanggal 7
Juni 1982 tentang Perusahaan Daerah Pasar OKI Jakarta (PD Pasar Jaya)
3. Landasan Operasional
Peraturan Daerah-Daerah Khusus lbukota DK! Jakai1a No. 6 tahun 1982 tentang
Pengurusan Perpasaran Dalarn Wilayah DK! Jakarta.
4. Tugas Pokok
Tugas pokok Pasar PD Jaya adalah melaksanakan pelayanan umum clalam bidang
perpasaran, membina peclagang pasar. ikut mernbantu menciptakan stabilitas harga
clan kelancaran distribusi di pasar clan perpasaran lainya.
55
5. Sumber Dana
Dalam menjalankan pasar PD Pasar Jaya memerlikan pembiayaan tidak sedikit,
baik untuk kegiatan operasionalnya sebagai suatu badan maupun dalam pelaksanaan
peremajaan dan pembangunan pasar. Dana tersebut antara lain:
a. Pasar Non Inpres:
1. Sewa pemasaran tempat
2. Juran perneliharaan pasar
3. Administrasi surat izin pemakain tempat berjualan
4. Biaya pemeliharaan hak (BBN)
5. Biaya perubahanjenisjualan
6. Referensi jaminan kredit bank
7. Jasa peralatan parkir
8. Biaya listrik
9. .Jasa pemakaian MCK
l 0. Pemakaian tern pat pernasangan reklame
11. Juran pembangunan pasar
12. Jasa penggunaan fasilitas lainya
b. Pasar Inpres
I . Sewa pemakaian tempat
2. Administrasi surat penunjukan tempat
57
7. Hak Pemakaian Tempat Penjualan
a. Status pemakaian atas tempat penjualan (kios) di pasar adalah hak pasar
untukjangka waktu selama-lamanya 30 tahun.
b. Setiap pemakaian tempat berjualan dapat mengalihkan haknya kepada pihak
kedua.
c. Setiap pemakaian tempat penjualan di pasar dapat melakukan perubahan
jenis penjualan.
d. Setiap pemakaian tempat penjualan di pasar dapat menjamin kiosnya untuk
memperoleh kredit bank.
e. Pengalihan hak, perubahan Jems penjualan, penJamman kios dapat
dilaksanakan setelah mendapatkan izin tertulis dari Direksi PD Pasar Jaya.
8. Kewajiban Pemakaian Tempat Berjualan
a. Menjaga keamanan dan ketertiban ternpat berjualan.
b. Menempatkan dan rnenyusun barang daganganya dengan teratur.
c. Memelihara kebersihan ternpat dan barang daganganya.
d. Memenuhi pembayaran pungutan berdasarkan ketentuan yang berlaku pada
waktu yang telah ditentukan.
e. Menyediakan alat pemadam kebakaran.
f. Mernbuka dan menutup tempat usahanya pada waktu yang telah ditentukan.
9. Larangan-larangan
Pemakaian tempat penjualan di pasar dilarang tanpa izin Gubernur KDKI:
a. Merombak, menambah atau mengubah tempat.
b. Mengubah jenis jualanya.
c. Mengadakan penyambungan aliran listrik, air, gas dan telepon di pasar
I 0. Sanksi Hukum
58
Terhadap pelanggaran terhadap kewajiban atau larangan tersebut dikenakan sanksi
hukum berupa:
a. Pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).
b. Penutupan sementara alas kiosnya.
c. Penahanan barang bukti pelangganan.
d. Pencabutan izin pemakaian tempat.
e. Pencabutan izin usaha perdagangan.
BAB IV
APLIKASI MANAJEMEN WIRAUSAHA PARA PEDAGANG MUSLIM
PO PASARJAYA KLENOER
A. MANAJERIAL PARA PEDAGANG MUSLIM
l. Aplikasi Planning {Perencanaan)
Para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender membuat perencanaan di
dalam penjualan hasil produksi dan barang-barang lainya, dalam hal ini penulis
deskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Merencanakan Penjualan Rarang Prodluksi
~-erencanakan Penjuala;;~--... -----·~·-··,.~· ~------ -
-+= Frekuensi Persentase -
Pe mah 92 92 Tidak pemah 8 8 Sering - -
Jumlah 100 100
Dari tabel di atas, bahwa para pedagang muslim sebelum melakukan transaksi
jual beli terlebih dahulu melakukan perencanaan mengenai harga modal dan harga
jual barang yang akan dibeli oleh para konsumen. Hal ini dapat dilihat dari label
di atas dengan jumlah 92 orang pedagang muslim melakukan perencanaan
dengan persentasenya 92 %. sedang untuk nilai tidak pernah dengan jumlah 8
orang pedagang muslim dengan persentase 8 % dan sering tidak mendapatkan
nilai.
60
Para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender memperoleh barang-barang
produksi, terlihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Memperoleh Barang Produksi
I ·-
~eperoleh Barang_!'_r__o_clt1ksi Frekucnsi Persentase .. , ________ "·--··-··- --- -·-· idusen I 60 60
I Distributor I 28 28 i Pedagang Grosir 12 12
I ' Jumlah 100 100
Dengan melihat tabel di atas. bahwa para pedagang muslim memperoleh
barang-barang procluksi dari produsen dengan jumlah 60 orang pedagang muslim
dengan persentasenya 60 %, dari distributor sedikit berkurang dengan jumlah 28
orang pedang muslim dengan persentasensa 28 %. seclangkan perolehan barang-
barang produksi dari pedagang grosir dengan jumlah 12 orang pedagang muslim
dengan persentasenya 12 %. Hal ini bisa berpengaruh pada harga jual yang
berpariatif.
Kemudian untuk meraih keuntungan dan survivenya bisnis maka para para
pedagang muslim tersebut melaksanakan strategi dalam menargetkan konsumen,
terlihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Menargetkan Konsumen
Persentase 58
Menare.etkan Konsumen Frekuensi -1----------P e rn ah 58 Tidak pernah 23 23 Sering 19 19
Jumlah 100 100 ~------------ ·~·-----·-- ...
61
Dari data di alas terlihat, bahwa strategi dalam menargetkan konsumen yang
dilakukan oleh pedagang muslim menyatakan pernah, dengan jumlah 58 orang
pedagang muslim dengan persentasenya 58 %, tidak pernah dengan jumlah 23
orang pedagang muslim dengan persentasenya 23 %, sedang yang sering
berjumlah 19 orang pedagang muslim dengan persentasenya 19 %. Hal ini bisa
memberikan gambaran bagi penulis bahwa secara keseluruhan para pedagang
mulai memahami mii penting sebuah perencanan.
2. Aplikasi Organizing (Pengorganisasian)
Dalam pengorganisasian praktek jual beli para pedagang muslim PD Pasar
Jaya Klender menggunakan jasa para karyawan untuk membantu di dalam
rnemberikan pe!ayanan kepada konsumen agar dapat tetap vit dan dinamis dalam
melakukan transaksi mampu memelihara relasi, tergambar di dalam tabel, sebagai
berikut:
Tabel 4. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Kebutuhan Akan Rekan Kerja
~Kebutuhan yang P~~g-a idak
Frekuensi 67 13 20
Persentase 67 13 20
-·------~-----~- ·--f-----------
62
tangat Jurnlah 100 100
----1------··-~-" .. ---.----'--·--------~
Dari tabel di alas, dapat diambil kesimpulan bahwa telah menjadi kebutuhan
di dalam transaksi jual-beli adanya rekan pembantu (asisten). Dari pedagang
muslim yang menyatakan ya dengan jumlah 67 orang pedagang muslim dengan
persentasenya 67 %, tidak dengan jumlah 13 orang pedagang muslim dengan
persentasen 13 %, sedangkan sangat dengan jumlah 20 orang pedagang muslim
dengan persentasenya 20 %. Hal ini menggambarkan adanya komunikasi dan
ke1:jasama yang sangat baik di antara para pedagang muslim.
Begitu juga dalam pelaksanan pengorganisasian, para pegawai pelaksana
diajak dalam rapat pengambilan keputusan yaitu: mengajukan saran-saran untuk
kemajuan. Dalam hal ini terlihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Deskripsi Perscntase Jawaban Respond en Tentang
Pengajuan Saran Dari Rekan Kerja
Diaiak Mengajukan Saran Frekuensi Persentase Pernah 46 46 Tidak pernah oo 33 _) _)
Sering 21 21 ----
Jurnlah 100 100 -
63
Dari tabel di atas, bahwa pegawai pelaksana diajak dalam mengajukan saran-
saran untuk kemajuan para pedagang muslim yang menyatakan pernah dengan
jumlah 46 orang pedagang muslim dengan persentasenya 46 %, tidak pernah 33
orang pedagang muslim dengan persentasenya 33 %, sedang yang sering 21
orang pedagang muslim dengan persentasenya 21 %.
Para pegawai pelaksana tidak dibiarkan asal bekerja dan menunaikan
kewajiban, akan tetapi mereka juga harus memberikan laporan transaksi jual-beli
terhadap perubahan omzet. hal ini tergambar dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 6. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Memberikan Laporan Kerja
Memberikan Laporan Frekuensi Persentase Pernah 25 25 Tidak pernah 61 61 Sering 14 14
------- ~--~-~-- --------- -· Jumlah 100 100 ----- ~-- . ·-
Dengan melihat label di atas, bahwa para pegawai pelaksana memberika
laporan transaksi jual-beli terhadap kemajuan omzet. Mereka menyatakan pernah
sebanyak 25 orang pedagang muslim dengan persentasenya 25 %, tidak pernah
berjumlah 61 orang pedagang muslim dengan persentasenya 61 %, sedang yang
sering kali berjumlah 14 orang dengan persentasenya 14 %. Dapat disimpulkan
bahwa rasa kepercayaan yang cukup baik terjadi terhadap rekan ke1ja, ha! ini
terbukti dengan sedikit diterapkanya laporan tertulis terhadap rekan kerja.
64
Meskipun demikian ada pula sanksi yang akan clilakukan para pedagang
muslim PD Pasar Jaya Klender terhaclap para asisten yang memerikan laporan
yang tidak benar, sanksi yang diberikan tersebut clapat clil.ihat clalam tabel berikut:
Tabel 7. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tcntang
Sanksi yang Diberikan
Sanksi yang diberikan Frelrnensi Persentase -·
Menasehati I 72 72 Menegur 28 28 Memberhentikan - -
Jumlah JOO 100 - --~
Dengan melihat tabel di atus. yang menyatakan bahwa asisten yang
memberikan laporan tidak benar sanksi yang akan diberikan, ada beberapa cara:
yang menyatakan menasehati 72 orang pedagang muslim dengan persentasenya
72 %, menegur be1jumlah 28 orang peclagang muslim dengan persentasenya 28
%, sedangkan memberhentikanya tidak mendapatkan nilai. Disini pendekatan
personal sangat baik te1jadi clengan diberlakukanya dua saksi diatas.
3. Aplikasi Actuating (Pclaksanaan)
Dalam Pelaksanaanya para peclagang muslim PD Pasar Jaya Klender
memberikan keistimewaan akan barang procluksi yang ditawarkan kepada
konsumen. Penulis menyimpulkan berdasarkan data angket yang penulis lakuka
keistimewaan diantaranya, tergambar clari label sebagai berikut:
Tabet 8. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Keistimewaan Barang Produksi
Keistimewaan Barang Produksi J Frekuensi Persentase
M"'" y~g bo;k ± 81 83
;rga yang n:~:lah --=-- _ -11:0
_: -
17 100
65
Dari data tabel di atas. bahwa keistirnewaan barang produksi yang di tawarkan
kepada konsumen ada beberapa kriteria: yang rnenyatakan mutu yang baik
berjumlah 83 orang pedagang rnuslim dengan persentase 83 %, sedangkan harga
yang lebih murah 17 orang pedagang muslim dengan persentase 17 %. lni
merupakan salah satu pengaplikasian strategi pemasaran yang baik untuk
mempertahakan konsumen.
Ada juga sedikit yang menarik dari para pedagang muslim PD Pasar Jaya
Klender. yang penulis menyirnpulkan di dalam data tabel, bahwa para pedagang
sebelum melakukan transaksi jual-beli mereka melakukan beberapa cara: menata
(merapihkan) dan membersihkan barang-barang produksi dari debu agar menarik
konsumen. Hal ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Menata Barang Produksi ~~-~------~--.---- ---_l\'1 en at a Ba rang J>•:()_duksi _Fr~l<.__t~_n_si __ Pernah Tidak Pernah Sering
Jumlah
63 2
35
100
Persentase 63 2
35
100
---i
66
Dari tabel di atas, terlihat bahwa ada beberapa jawaban menata (merapihkan)
barang-barang produksi agar menarik konsumen. Yang menyatakan pernah
be~jumlah 63 orang pedagang muslim dengan persentase 63 %, tidak pernah
berjumlah 2 orang pedagang muslim dengan persentase 2 %, sedangkan sering
berjumlah 35 orang pedagang muslim dengan persentase 35 %.
Kemudian ada beberapa rangsangan yang dilakukan oleh para pedagang
muslim PD Pasar Jaya Klender dalarn rnenangani konsurnen di antaranya dengan
memberikan promo-promo kepada konsumen, terlihat dari hasil petanyaan bahwa
penulis rnenyimpulkanya di dalam tabel sebagai berikut:
Tabet 10. Deskripsi Persentasc Jawaban Responden Tentang
Memberikan Promo
Membcrikan Promo Freknensi Perscntase Pernah 23 23 Tidak Pernah 0 3 ~
lSering 74 74 ·--·---·-·±-·---·-.. --.. --· Jumlah 100 100 ________ .. I
Dari tabel di atas, terlihat bahwa pedagang mernberikan rangsangan dengan
promo-promo kepada konsumen. Yang menyatakan pernah berjumlah 23 orang
pedagang muslim dengan persentase 3 %, tidak pernah berjumlah 3 orang
pedagang muslim dengan persentase 3 %, sedangkan kadang-kadang 74 orang
pedagang muslim dengan persentase 74 %.
Jenis promo yang diberikan kepada pelanggan, terlihat dalam tabel sebagai
berikut:
67
4. Aplikasi Controling (Pengawasan)
Pada sisi lain kehadiran pasar-pasar modern misalnya, swalayan, alfa
mart dan yang lainya yang berdekatan dirasakan sebagai ancaman, bagi
pedagang muslim di PD Pasar .laya Klender hal ini dapat dijelaskan dari hasil
angket dan penelitian, penulis gambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 11. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Ancaman yang Dirasakan
Dirasakan Sebagai Ancaman Frekuensi Pcrsentase Ya 22 22 Tidak 3 ~
.)
Sangat 75 75 i----------- ···------------- .. _______ --.--- - -- --- - ~--~·-----·----- --
Jumlah 100 100 -- --j
Dengan melihat tabel di atas, bahwa kehadiran pasar-pasar modern yang
berdekatan dirasakan sebagai ancaman. Di antara meraka ada yang menyatakan
benar be1jumlah 22 orang pedagang muslim dengan persentasenya 22 %, salah
berjumlah 3 orang pedagang muslim dengan persentasenya 3 %, sedangkan
mungkin berjumlah 75 orang pedagang muslim dengan persentasenya 75 %.
Permasalahan lain yang tidak kalah menariknya adalah para pedagang muslim
di PD Pasar Jaya Klender tidak lupa memantau barang-barang produksi yang akan
dijual terhadap pesaing, dalam hal ini penulis gambarkan da dalam tabel sebagai
berikut:
'
Tabel 12. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Ten tang
Memantau Harga Barang
Memantau Hanrn Bararn> Frekuensi Persentase Pernah 54 54 Tidak Pernah 16 16 Sering 30 30
----·---
68
1-- ___ .,. ~-- ----·-·-··~···--- - --- ---------- ---
Jumlah 100 100 --~-
Dari tabel di atas, bahwa memantau barang-barang produksi yang akan dijual
terhadap pesaing (swalayan). Di antara mereka ada yang menyatakan ya
berjumlah 54 orang pedagang muslim dengan persentasenya 54 %, tidak benar
be1jumlah 16 orang pedagang muslim dengan persentasenya 16 %, sedangkan
sering berjumlah 30 orang pedagang muslim dengan persentasenya 30 %. Secara
keseluruhan para pedagang muslim sudah dapat rnelaksanakan cara berdagang
yang efektif dan efisien.
ALTERNATIF PENY AJIAN
Tabet 13. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Merencanakan Penjualan Barang Produksi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak
8 8.0 8.0 8.0 pernah Pernah 92 91.0 92.0 100.0 Sering - - - 100.0 Total 100 100.0 100.0
100-- BO-c 60-::J 0 40-(_)
20-
0 I I I tidak pernah pernah sering
1. Apakah anda pernah ...
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 14. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Memperoleh Barang Produksi
69
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Pedagang
12 12.0 12.0 12.0 Grosir Distributor 28 28.0 28.0 I 40.0 Produsen 60 i
60.0 60.0 I 100.0 Total 100 100.0 100.0 i
Tabel 15. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Menargetkan Konsumen
Frequency i Percent ' Valid Percent I Cumulative Percent '
Tidak 23 23.0 I 23.o I 23.0
Pernah I Pemah 58 ss.o I 58.o I 71.0 Sering 19 19.0 \ 19.0 100.0 Total 100 loo.o I 100.0
Tabel 16. Deskripsi Perscntase Jawaban Responden Tentang
Kebutuhan Akan Rekan Kerja
Frequency I Percent I Valid Percent Cumulative Percent Tidak 13; 13.0 i 13.o I 13.0 Ya 67 61.0 I 67.0 80.0 Sangat 20 20.0 20.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Tabel 17. Dcskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Pengajuan Saran Dari Rekan Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak
33 33.0 33.0 33.0 Pernah Pernah 46 46.0 46.0 79.0 Sering 21 21.0 21.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Valid
Valid
Valid
Valid
70
Tabel 18. Deskripsi Persentase Jawaban Respondlen Tentang
Memberilrnn Laporan Kerja
Frequency ! Percent I Valid Percent Cumulative Percent Tidak
61 I
61.0 61.0 61.0 Pernah Pernah 25: 25.0 25.0 86.0 Sering 14 14.0. 14.0 100.0
I Total 100 100.0 ;. 100.0
Tabet 19. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Sanksi yang Diberikan
Frequency i Percent I Valid Percent T Cumulative Percent Menegur 28 I 2s.o I 2s.o I 28.0 Menasehati n I 72.0 i 12.0 I 100.0 Total JOO i I
100.0 I 100.0 1
Tabel 20. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Keistimewaan Barang Produksi
~
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Harga lebih
17 17.0 17.0 17.0 murah Mutu yang
83 83.0 83.0 100.0 baik Total 100 100.0 100.0
Tabel 21. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Menata Barang Produksi
' Frequency l Percent Valid Percent Cumulative Percent Tidak
2 2.0 2.0 2.0 Pernah Pernah 63 63.0 63.0 65.0 Sering 351 35.0 35.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Valid
Valid
Valid
Valid
71
Tabel 22. Deskripsi Persentase .Jawaban Responden Tentang
Memberikan Promo
Frequency ' Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak 3 3.0 3.0 3.0
Pernah Pernah 23 23.0 23.o I 26.0 Sering 74' 74.0 100.0 74.0. Total 100 100.0. 100.01
Tabet 23. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Ancaman yang Dirasakan
Frequency . Percent • Valid Percent I Cumulative Percent
Tidak 'l !
3.0 i 3.0 3.0 .) ; Ya 22 i 22.0 I 22.0 25.0 Sangat 75 75.0 75.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Tabel 24. Deskripsi Persentase Jawaban Responden Tentang
Memantau Harga Barang
Frequency i Percent I Valid Percent Cumulative Percent
Tidak 16 16.0 16.0 16.0
Pernah Pernah 54 54.0 54.0 70.0 Sering 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Tabet 25. Deskripsi Persentase Jawaban ReslPonden Tentang Prospek dan Prespektif
' Frequency I Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak 9 9.0 9.0 9.0 Ya 19 19.0 19.0 28.0 Sangat 72 72.0 72.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
72
Keterangan:
Dari kedua penyajian tabel distribusi frekuensi yang penulis sajikan (secara
manual dan secara SPSS 1) ternyata memilki persamaan dan perbedaan, yang
diantaranya adalah:
Persamaan: kedua cara tersebut menghasilkan output persentase jawaabana yang
san1a.
Perbedaan: pada penghitingan secara manual tidak dihasilkan adanya valid
percent dan cumulative percent. Pada penghitungan secara SPSS secara otomatis
juga dapat dihasilkan tabel descriptive statistics atas pertanyaan dan jawaban
responden yang didasari pada item nilai minimum dan mak!;imum.
Tabel 26
Descriptive Statistics
' N l Minin1um i\1aximum Mean Std. Deviation
l. Apakah anda pernah merencanakan sebelum
100 1.00 3.00 1.95
.29729 menjual barang-barang 00 produksi?
2. Darimana anda memperoleh 2.46
barang-barang produksi 100 1.00 3.00 .70238 ' 00
tersebut? 3. Apakah and a memiliki
strategi dalam menargetkan 100 1.00 3.00
1.99 .64346
konsumen di mas a yang 00 akan datang?
4. Apakah menjadi kebutuhan yang penting, adanya rekan
100 1.00 3.00 2.08
.56282 (asisten) dalam transaksi 00 jual-beli? I
1 Sebuah aplikasi yang diciptakan untuk mempermudah perhitungan statistic.
73
5. Apakah pernah pegawai pelaksana diajak dalam
1.88 mengajukan saran-saran 100 1.00 3.00
00 .72864
dalam rangka kemajuan usaha?
6. Apakah para pegawai pelaksana anda memberikan la po ran transaksi jual-beli
100 1.00 3.00 1.51
.71767 terhadap kemajuan atau 00 kemunduran omset pendapatan ')
7. Jika ada asisten yang memberikan la po ran yang
100 2.00 3.00 2.71
.45605 tidak benar, sangsi apa yang 00 anda berikan kepadanya?
8. Apakah keistimewaan 2.83
barang produksi yang anda 100 2.00 3.00 00
.37753 tawarkan kepada konsumen?
9. Apakah sebelum and a melaksanakan transaksi jual-
2.36 beli, terlebih dahulu menata 100 l.00 3.00
00 .50292
(merapihkan) barang-barang produksi?
l 0. Apakah and a memberikan rangsangan
100 l.00 3.00 2.71
.51825 dengan memberikan promo 00 (bonus) kepada konsumen?
l l. Apakah kehadiran pasar-pasar modern,
100 l.00 3.00 2.72
.51405 dirasakan sebagai ancaman 00 terhadap usaha ai1da?
12. Apakah anda memantau 2.24
barang-barang produksi 100 l.00 3.00 00
.55268 terhadap para pesaing?
13. Analisis dengan baik, apakah us aha and a be rad a
100 1.00 3.00 2.63
.64597 pad a posisi cerah untuk 00 maju?
Valid N (listwise) 100
74
5. Analisi SWOT
Landasan yang penting bagi pemahaman analisis intern orgamsas1
adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan, mengenm kekuatan dan
kelemahan intern organisasi dengan peluang clan ancaman yang acla di
lingkungan. Analisis ini dinamakan analisi SWOT. Analisis SWOT biasanya
dipakai oleh perusahaan untuk meramal masa depan perusahaan. SWOT adalah
singkatan dari Strength (kekuatan) clan Weakness (kelemahan) intern perusahaan
serta Opportunity (peluang) dan Treat (ancaman) dalam lingkungan yang
dihadapinya. 2
Kegunaan analisi SWOT adalah untuk mengidentifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan atau
organisasi. Analisis SWOT nu didasarkan pacla logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan m1caman (Treath).
Adapun pengertian SWOT dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
a. Strength (kekuatan), yaitu apa yang dimiliki organisasi dan dapat diandalkan.
Dengan adanya kekuatan organisasi inilah yang akan dapat diketahui,
bagaimana menyusun rencana global sehingga clapat dilaksanakan.
b. Weakness (kelemahan), yaitu keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh
sebuah organoisasi. Dengan adanya kelemahan ini organisasi perlu
2 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia, 2000, h. 19
75
mengantisipasi agar kelemahan ini tidak menjadi penghalang guna mencapai
rencana global. Dengan diketahuinya kelemahan ini organisasi akan berusaha
untuk menghilangkan dan rnemperkecil kemungkinanya menjadi bahaya
potensial bagi pencapaian rencana.
c. Opportunity (peluang), yaitu secara umum adalah situasi yang
menguntungkan organisasi, sehingga bagaimana, organisasi dapat
memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk meraih peluang atau
kesempatan yang terbuka.
d. Treat (ancaman), yaitu suatu keadaan yang tidak menguntungkan organisasi,
ancaman ini perlu diketahui oleh organisasi secara baik, sehingga dapat
diambil langkah-langkah awal sebelum ancaman menjadi kenyataan.3
e. Untuk memahami analisi SWOT bisa di jelaskan dengan diagram berikut:
Diagram Analisis SWOT
Banyak peluang lingkungan
Sel 3. Strategi Berbenah Diri Sel I. Strategi Agresif
( Kelemahan Ektern yang Kritis) (Kekuatan Intern yang Penting)
Sel 4. Strategi Defensive Se! 2. Strategi Diversifikasi
Ancarnan lingkungan yang besar
3 Mutia Nasution, Pengantar Manajemen, Jakarta, Djambatan, 1996, h. 30
76
Keterangan diagram:
a. Sel I, adalah situasi yang paling disukai perusahaan menghadapi beberapa
peluang dan banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkanya peluang
peluang tersebut, situasi ini menyarankan strategi yang berorientasi pada
pertumbuhan (growl-oriented strategi) untuk memanfaatkan situasi yang
menguntungkan ini.
b. Sel 2, perusahan dengan kekuatan-kekuatan tertentu menghadapi lingkungan
yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini strategi akan memanfaatkan
kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang-peluang jangka panjang
dengan produk pasar yang lain.
c. Sel 3, menggambarkan perusahan menghadapi peluang pasar yang imperative,
tetapi dikendalikan oleh kelemahan-kelemahan intern, fokus strategi ini
adalah meniadakan kelemahan intern agar dapat lebih efektif dalam
memanfaatkan peluang pasar.
d. Sel 4, merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan perusahaan
menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisinya terlalu
lemah. Situasi ini menuntut strategi yang mengurangi atau membebani
keterlibatan dalam produk atau pasar yang ditelaah dengan analisis SWOT.4
Maka, analisi SWOT kepada para pedagang muslim di PD Pasar Jaya !Gender
dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
a. Strength (kekuatan), yaitu kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan dapat
memberikan keuntungan kepada para pedagang muslim di PD Pasar Jaya
!Gender, diantaranya:
4 Jhon Pierce dan Ricard J.R, Manajen1e11 Strategik For1nu/asi, lrnplen1entasi da11 Pengendalian, Jaka11a: Bina Rupa Aksara, 1997, h. 232-234
77
1. Merencanakan penjualan hasil produksi dengan baik
2. Adanya ke1jasama yang baik diantara para pedagang muslim
3. Harga barang produksi yang ditawarkan lebih murah dengan kualitas mutu
yang bagus dan bisa ditawar.
4. Berbelanja dengan jumlah besar lebih menguntungkan di pasar tradisional
5. Adanya penghargaan terhadap para pelanggan tetap dengan pemberian
promo-promo.
6. Lebih banyak tersedia pilihan berbagai macam barang
b. Weakness (kelemahan). yaitu keterbatasan yang dimiliki para pedagang
muslim di PD Pasar Jaya Klender, dengan mengetahui kelemahan-kelemahan
yang dimiliki maka para pedagang dapat mengaclakan perubahan dan
perbaikan kearah yang lebih baik. Dari pengamatan penulis di lapangan, yang
menjadi titik kelemahan dari para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender
adalah kurangnya peningkatan kesadaran dan kedisiplinan pedagang agar
berperan serta aktif dalam peningkatan kenersihan, keamanan dan
kenyamanan pasar dan komitmen PD Pasar .Jaya, untuk melindungi para
pedagang kecil.
c. Opportunity (peluang), ini merupakan situasi yang penting dan rnenguntugkan
organisasi di masa depan. Dengan merumuskan segala kemungkinan sehingga
peluang dapat climanfaatkan dalam pencapaian tujuan. Para pedagang muslirn
di PD Pasar Jaya Klencler sebenarnya memiliki banyak peluang clalam
meningkatkan clan mengembangkan wirausahanya baik dari biclang sosial,
78
pendidikan maupun ekonomi. Adapun peluang yang dimiliki dapat penulis
rumuskan sebagai berikut:
Dukungan pemerintah dan rnasyarakat semakin meluas khusus DK! Jakarta,
ini bisa dilihat dari anirno rnasyarakat dan pcmerintah terhadap rancangan
Undang-Undang perpasaran dan no/a bene konsumen dari PD Pasar Jaya
Klender adalah 50 persen warga DK! Jakmia.
d. Treat (ancaman). Ancaman ini perlu diketahui oleh organisasi secara baik,
sehingga dapat diambil langkah-langkah awal sebelum ancaman berubah
menjadi hambatan bagi kegiatan-kegiatan wirausaha. Ancaman terbesar yang
dihadapi oleh para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender adalah
bermunculanya pasar-pasar modern yang telah gencar berdekatan dengan PD
Pasar Jaya Klender yang berada di sekitarnya. Jika kendala ini tidak segera
diantisipasi oleh pihak PD Pasar Jaya, maka tidak mustahil akan terjadi
gulung tikar besar-besaran para pedagang muslim.
Dengan menggunakan analisis SWOT ini, maka dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan yang sebenarnya datang dari dalam dan luar pedagang, sehingga
hal ini bisa dikendalikan sepenuhnya oleh organisasi dan pedagang.
HASIL ANALISIS SWOT
Jika dilihat clari diagram analisis SWOT yang disajikan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa saat ini para pedang muslim yang berada di PD Pasar
Jaya Klender berada pada Se! 3, dimana para pedagm1g menghadapi peluang
pasar ya11g imperative, tetapi dikendalikan oleh kelemahan-kelemahan intern.
79
B. USAHA YANG DILAKUKAN PARA PEDAGANG MUSLIM
.Jika ditinjau dari hasil aplikasi fungsi manajemen berupa perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dapat clisimpulkan bahwa usaha yang
dilakukan para peclagang muslirn di PD Pasar Jaya Klender untuk berkernbang dan
rnaju sudah cukup baik.
Tetapi pacla clasarnya usaha para pedagang 111usli111 di PD Pasar Jaya Klender
merniliki prospek clan prespektif yang berbeda-beda, kondisi mereka penulis
garnbarkan dalarn tabel sebagai berikut:
Tabel 27. Deskripsi Persentase Jawaban Res1>onden Tentang Prospek dan Prespektif
Posisi Maiu Frekuensi Persentase Ya Tidak Sangat
19 9
72
19 9
72 '------- .... -·-- .. ------~-------- ---··------· -----·-------------- - - --- --
Ju mlah 100 100 '- --- ---·----·------···---~--------------- -·-----·---- --- . -- -~-~----·--------~
Dari kesimpulan tabel di atas, rnaka usaha para pedagang muslirn di 111asa
depan mempunyai tiga macam ragam prespektif. Di antara mereka; ada yang berada
pada posisi cerah untuk maju, mungkin clan tidak. Yang pertama menyatakan ya
(memiliki prospek maju) berjumlah 19 orang pedagang muslim dengan persentasenya
l 9 %, kedua mereka memiliki prospek tidak berjumlah 9 orang pedagang muslim
dengan persentasenya 9 %, sedangkan ketiga mereka mengantakan mungkin
berju111lah 72 orang pedagang rnuslim dengan persentasenya 72 %. Hal ini dapat
dibenarkan, jika dilihat dari hasil analisis dan pengamatan penulis dilapangan dapat
80
disimpulkan bahwa peluang dan kemungkinan berkembangnya usaha para pedagang
muslim sangat besar karena mereka sudah mulai memahami arti penting dari fungsi
manajemen dalam berdagang.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
Berdasarkan uraian-uraian yang sudah dipaparkan pada Bab-bab
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat di am bi I adalah sebagai berikut:
1. Para pedagang muslim PD Pasar Jaya Klender di dalam mengaplikasikan
perencanaan sangat baik, dengan melihat data angket bahwa signifikasi
perencanan sebelum melakukan wirausaha mencapai 92%. Terhadap
kebutuhan adanya rekan kerja (organisasi). di dalam memberikan
pelayanan yang optimal kepada konsumen, dinyatakan cukup baik karena
dapat memberikan bantuan terhadap pelayanan dan masukan-masukan
para karyawan untuk kemajuan usaha. Di dalam pelaksanaan kegiatan
wirausah para pedagang, dinyatakan cukup baik karena dapat menarik hati
para konsumen dengan membrikan promo-promo (hadiah) kepada
konsumen. Pengawasan yang dilakukan oleh pedagang terhadap kemajuan
usahanya, dinyatakan cukup baik dengan adanya identifikasi terhadap
ancaman-ancaman yang menghambat kemajuan usaha dan pemantauan
terhadap harga barang.
2. Jika ditinjau dari hasil aplikasi fungsi manajemen berupa perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dapat disimpulkan bahwa
usaha yang dilakukan para pedagang muslim di PD Pasar Jaya Klender
82
untuk berkembang dan maju sudah cukup baik. Dengan pola wirausaha
yang kompetitif, para pedagang muslim melakukan strategi untuk bisa
bertahan dan bahkan maju dalam beberapa hal diantaranya dalam meraih
konsumen dengan meberikan mutu yang baik, menjalin keakraban, dan
memberikan pelayanan secara optimal.
3. Jika dilihat dari diagram analisis SWOT yang disajikan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa saat ini para pedang muslim yang berada di PD
Pasar Jaya Klender berada pada peluang pasar yang imperalive, tetapi
dikendalikan oleh kelemahan-kelemahan intern.
B. Saran-Saran
Setelah penulis memperoleh data-data maka penulis memberikan berupa
saran yang harus diperhatikan baik untuk pedagang muslim maupun untuk
pengelola di PD Pasar Jaya Klender, yaitu:
I. Para pedagang menyediakan barang-barang yang lebih segar seperti;
sayur, buah, daging dan lain-lain.
2. Membina hubungan antar pedagang dan konsumen lebih akrab dan
manusiawi, dengan kemungkinan tawar-menawar.
3. Peningkatan kesadaran dan disiplin para pedagang agar berperan aktif
dalam peningkatan kebersihan, keamanan dan kenyamanan pasar.
4. Jangan mengurangi timbangan dalam bentuk apapun.
5. Berfikir kreatif, inovatif dan optimis.
83
6. Hendaknya para pedagang memanfaatkan relasi dengan pengambilan
kebijakan pemerintah dan pelaku ekonomi.
7. Para pedagang meningkatkan SOM dengan mendidik anak-anak mereka
untuk masuk ke jenjang pendidika yang lebih tinggi, misalnya; SMU
(sederajat) atau SI
8. Para pedagang hendaknya melakukan revitalisasi u:ntuk memperkuat
usahanya.
9. Adanya kerjasama yang baik antara pedagang dan pengelola pasar.
I 0. Pengelola pasar menciptakan pasar yang bersih. aman dan melakukan
pembinaan kepada para pedagang untuk praktek dagang yang sehat dan
jujur.
DAFT AR PUST AKA
Al-Qur 'an Al-Karim dan As-Sunnah
A.A. Rahmat M.Z, Manajemen Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Kerya, 1986
Abd. Rasyad Sholeh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang 1993
A.M. Kadarman, Sj, Pengantar I/mu Manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1997
Alma, Buchari, Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta, 2004
Basu Swasta dan lbnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Libe1ty Y ogyakarta, I 997
Bintaro Tjokroamidjojo, Perencanan Pembangunan, Jakarta: IKAPI, 1982
Buchari Zaini, Organisasi dan Manqjemen, Jakarta: Balai Aksara, 1980
Didik. J. Rachbini, Kiat Sukses, Jakmta: Gramedia, 2002
E.K. Moctar Effendi, Manajemen: Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1984
Ghozali Syadan. BC. TT, Soal-Jawab Manajemen dan Kepemimpinan, Jakarta Djambatan, 1993
Gunur, Alex, Manajemen Kerangka Pokok-Pokok, Jakaria: Bhatara, 1975
Hadi, Sutrisno, Metodologi Riser/, Y ogyakarta: Yayasan Penelitian Fak. Psikologi Univ. Gajah Mada, 1981
Handoko, T. 1-lani, Manajemen, Yogyakaiia: BPFE, 1995
1-lanzil, Tanzi!, dan Panglaikim, J, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1960
1-lasibuan, S.P, Melayu, Manajemen Dasar, Pengantar dan Masalah, Jakarta: Haji Mas Agung, 1993
85
Hamzah Yakub, Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, Bandung: Diponegoro, 1981
Imam Budi Santoso, Prilaku Trampormatif, Y ogyakm1a: LKIS, 2002
J. Soedradja Djiwandono. Dkk, 25 Tahun PD. Pasar Jaya, Jakarta: Jurnal, 1991
Jawahir Tantowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Al-Quran, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983
Koentjaraningrat (ed), "Ke11'irausahaan dan Perkembangan Ekonomi Indonesia", Masa/ah-Masalah Pembangunan, Jakarta: LP3ES, 1984
Lili Bariadi, Muhamad Zen. dan M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Apli/kasiya, Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002
Marwan Asri dan Jhon Suprianto, Manajemen Perusahaan Pendekatan Operasional, Yogyakarta: BPFE, 1986
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980
Peter Salim dan Yanni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, 1991
Rosadi Ruslan, SH, Manqjemen Humas dan Manajemen Komunikasi, (Konsep dan Aplikasi), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999
Saifudin Azwar, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Jakarta: Bulan Bintang, 2000
Sondang P. Siagan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 1996
Soekarno, Dasar-Dasar Mamy·emen, Jakarta: Miswar, 1986
Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-Dasar ivfanqjemen, Yogyakm1a: BPFE, 1986
Soebani dan Moctar, Dasar-Dasar Manajemen, Surabaya: Institut Dagang Moctar, 1994
86
Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rim;ka Cipta, 2002
Tim Kewirausahaan SMK, Kewirausahaan, Jakai1a: PT. Galaxy Puspa Media, 1999
Tim Redaksi, Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997
Yusuf Qordlawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Surabaya: Bina Ilnrn, 1990
Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, Yogyakarta: Al-Amin dan IKF A, I 996
Nama
Jenis Dagangan
Hari/ Tanggal
Tempat
ANG KET
: PD Pasar Jaya Klender
Berilah tanda silang (X) padajawaban Anda.
A. PERENCANAAN
I. Apakah Anda pernah mercncanakan sebelum menjual barang-barang produksi?
a. Pernah b. Tidak Pernah
2. Dari mana Anda memperoleh barang-barang produksi tersebut?
a. Podusen b. Distributor c. Pedagang Grosir
3. Apakah Anda memiliki strategi dalam menargetkan konsumen di masa yang
akan datang?
a. Pernah b. Tidak Pernah ,. .
c .• >enng
B. PENGORGANISASIAN
I. Apakah menjadi kebutuhan yang penting. adanya rekan (asisten) dalam
transaksi jual-beli?
a. Ya b. Tidak c. Sangat
2. Apa pernah pegawai pelaksana di ajak dalam mengajukan saran-saran dalam
rangka kemajuan usaha?
a. Pernah b. Tidak Pernah " . c ... enng
3. Apakah para pegawai pelaksana Anda memberikan laporan transaksi jual-beli
terhadap kemajuan atau kemunduran omzet pendapatan?
a. Pernah b. Tidal< Pernah c. Sering
4. J ika ada asisten yang memberikan laporan yang tidak benar, sangsi apa yang
Anda berikan kepadanya?
a. Menasehati b. Menegur c. Memberhentikanya
C. PELAKSANAAN
I. Apakah keistimewaan barang produksi yang anda tawarkan kepada konsumen?
a. lvlutu yang baik b. Harga lebih murah
2. Apakah sebelum Anda melakukan transaksi jual-beli terlebih dahulu menata
(111erapihkan) barang-barang produksi agar 1nenarik banyak konsu1nen?
a. Penah b. Tidak Pernah c. Sering
3. Apakah Anda sebagai seorang wirausaha memberikan rangsangan dengan
promo (bonus) kepada konsumen 9
a. Pernah b. Tidak Pernah ,, .
c. ,,ermg
D. PENG AW ASAN
I. Apakah kehadiran pasar-pasar modern terutama yang berdekatan dengan usaha
Anda, dirasakan sebagai pesaing 0 ang menjerumus sebagai ancaman
kelangsungan hidup usaha Anda"
a. Ya b. Tidak c.Sangat
2. Apakah Anda me man tau barang-barang produksi yang And11 akan jual terhadap
para pesaing?
a. Pernah b. Tidak Pernah " . c ... enng
3. Analisis dengan baik, apakah usaha Anda berada pada posisi cerah untuk maju?
a. Ya b. Tidak c, Sangat
DEPARTEMEN A GAMA RJ UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARTF HJDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM
'.M.Juanda No.95 Ciputat Jakarta I ~.J 12 Telp. (62-21) 74711537 l'nx. (62-21) 7491821
\Vcbsite: \y_ww.J!iuJkt.ac .. .Ld. E1nail : s~ar [email protected]
Nomor : Ft.41/ PP.00.9.7 ;·2&>.<;;2007 Jakarta, rn Juli 2007
Lan1p
Hal
: 1 (satu) Berkas Proposal : Mohan Kcsediaan Menjadi Pembimbing Skripsi
Yang Terhor1nal Bapak/lbu Drs. I-I. Zainul 1\rifin Yusuf, M.Pd Drs. Heidi, M.Pd Uosen Fakultas Syariah dan Huk1u11 UIN Jakarta
Assnlnn1ualaiku111 n1arnln11a t"ullnli zonbnrnkatuh
Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
rnengharapkan kesediaan saudara untuk n1enjadi pen1bin1bing skripsi
n1ahasis\-Va:
Nania NIM Prodi/ Konsentrasi Jud'ul Skripsi
Rahmal Mulyadi
103046128348 l'vluan1alat/Pcrbankan Syari 1ah ,4,pliknsi tv11111aje111e11 J1\ffrn11sn/111 P11r11 Pedngani lvl11sli111 di P11sar Pn. Kleutlcr
Beberapa hal yang dapat dipertin1bangkan adalah seb.:tgai bel'ikut: ! . ·ropik bahasan dan 011t line dhnana perlu dapat diadakan perubahan dan
penye1npurnaan. 2. Teknik penulisan supaya merujuk kepada buku "Pedoman Penulisan Karya
llmiah di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"
Demikianlah atas kesediaan saudara kami ucapkan terima kasih.
~ Vassa!n111unl11iku n1-111arah1uah1llahi ronbarakatuh Studi. Muamalat (Ekonomi Islam)
·rcn1 bus an
f)isa1npaikan dengan born1at l;c•pada: I. I(asubag Akade1nik & Ken1ahasiswaan Fakultas Syariah da.n J-lukun1 2. Sekretaris Jurusan i\1uamalat Fakultas Syariah clan I-Iukun1 3. 1\rsip
DEPARTEMEN AGAMA Rl lJNIVERSITAS ISLAM NEGERI (iUIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKlJLTAS SYARl'AH DAN HUKUM
H.Juanda No.95 Ciputat Jakarta 15412 Tclp. (62-21) 7.1711537 Fax. (62-21) 7491821
Website: ~w,v.ujnjkt.ac jd. En1<lil: .s.xar [email protected]
)ffiOf : Ft.43/KM.00.02/2"1 t£/ /07 Jakarta, 3 September 2007 1mpiran al : Mohon Data/ Wawancara
Kepada Yth. Manajer Pemasaran Pasar Klender Di
Tempat
Assalamu'laikum Wr.Wb.
: Dengan hormat, Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum Ull'\: Syarif Hidayatullah
Jakarta menerangkil!n bahwa:
1 N.ama Nomor Pokok
· Tempat/Tanggal Lahir ·Semester .Jurusan/Konsentrasi Alamat.
Telp/ HP
: Rahmat Mulyadi : 1030461 283 48 : Jakarta, 20Maret1985 : IX :MU/PS : JI. I Gusti Ngurah Rai Rt.01/10 No.35 Klender Jakarta Timur
Adalah .benar mahasiswa Fakultas Syari'ah &: Hukum · UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan Topik/
"Aplikasi Manajemen Wirausaha di Pasar PD. Jaya Klender ."
Untuk melengkapi bahan/ data yang berkaitan dengan penulisan /pembahasan Topik/Judul di atas, dimohon kiranya Bapak/lbu/Saudara/i dapat membantu/ menerima yang bersangkutan untuk berwawancara.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/S~udara/i, ?·aid ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb. An.DEKAN
uddin Yusuf,MM
PA~AYA ~REA 19 PERUMNAS KLENDER
SURAT • KETERANGAN Nomor : .tiB &/l.824.56
Yang bertanda tangan dibawah ini, Manager Area 19 i?erumnas l<lender menerangkan bahwa :
N a m a Rahmat Mulyadi Nomor Pokok 1030461 283 48 Tempat/Tgl Lahir Ala mat
Jakarta, 20 Maret 1985 JI. I Gusti Ngurah Ral Rt. 01/10 No. 35 Klender
Bahwa benar nama tersebut diatas wawancara dan minta data dengan PD Pasar Jaya Area 19 Perumnas Klender.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan agar yang berkepentingan ma~Jum hendaknya.