Skenario B Blok 24 Tahun 2014

4
Skenario B Blok 24 Tahun 2014 Athar, anak laki-laki, usia 15 bulan, BB 7,8 kg, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan merangkak. Athar anak ketiga dari ibu usia 40 tahun. Lahir spontan dengan bidan pada kehamilan 39 minggu. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dan periksa kehamilan ke bidan 4 kali. Lahir langsung menangis. Berat badan lahir 3.250 gram. Saat ini Athar baru bisa tengkurap bolak-balik di usianya ke-8 bulan, bisa meraih benda dan memegang mainan sendiri, Athar belum bisa tepuk tangan dan melambaikan tangan Klarifikasi Istilah 1. Refleks moro: fleksi paha dan lutut bayi, jari-jari tangan melebar dan kemudian mengepal, disertai kedua lengan mulanya bergerak ke luar dan kemudian bersama-sama seperti hendak memeluk sesuatu, ditimbulkan oleh rangsangan yang tiba-tiba dan terlihat normal pada bayi 2. Simian crease: alur Palmaris melintang tunggal yang dibentuk oleh fusi alur Palmaris proksimal dan distal yang normal terlihat pada kelainan congenital tertentu 3. Reffleks tendon: reflex yang ditimbulkan oleh ketukan tajam pada tendon atau otot di tempat yang tepat sehingga menghasilkan pengerutan segera otot-otot tersebut, yang diikuti oleh kontraksinya 4. Reflex menggengam: fleksi atau mengepalnya jari tangan pada perangsangan telapak tangan. Keadaan ini normal hanya pada bayi Identifikasi masalah 1. Athar, anak laki-laki, usia 15 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan merangkak 2. Riwayat kelahiran usia ibu sampai BB lahir 3. Riwayat perkembangan athar 4. Pemeriksaan fisik

description

SKENARIO INI

Transcript of Skenario B Blok 24 Tahun 2014

Skenario B Blok 24 Tahun 2014Athar, anak laki-laki, usia 15 bulan, BB 7,8 kg, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan merangkak. Athar anak ketiga dari ibu usia 40 tahun. Lahir spontan dengan bidan pada kehamilan 39 minggu. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dan periksa kehamilan ke bidan 4 kali. Lahir langsung menangis. Berat badan lahir 3.250 gram. Saat ini Athar baru bisa tengkurap bolak-balik di usianya ke-8 bulan, bisa meraih benda dan memegang mainan sendiri, Athar belum bisa tepuk tangan dan melambaikan tanganKlarifikasi Istilah

1. Refleks moro: fleksi paha dan lutut bayi, jari-jari tangan melebar dan kemudian mengepal, disertai kedua lengan mulanya bergerak ke luar dan kemudian bersama-sama seperti hendak memeluk sesuatu, ditimbulkan oleh rangsangan yang tiba-tiba dan terlihat normal pada bayi

2. Simian crease: alur Palmaris melintang tunggal yang dibentuk oleh fusi alur Palmaris proksimal dan distal yang normal terlihat pada kelainan congenital tertentu

3. Reffleks tendon: reflex yang ditimbulkan oleh ketukan tajam pada tendon atau otot di tempat yang tepat sehingga menghasilkan pengerutan segera otot-otot tersebut, yang diikuti oleh kontraksinya

4. Reflex menggengam: fleksi atau mengepalnya jari tangan pada perangsangan telapak tangan. Keadaan ini normal hanya pada bayi

Identifikasi masalah

1. Athar, anak laki-laki, usia 15 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan merangkak

2. Riwayat kelahiran usia ibu sampai BB lahir3. Riwayat perkembangan athar

4. Pemeriksaan fisik

Analisis masalah

1. Bagaimana tahap perkembangan bayi usia 15 bulan A,B

2. Bagaimana tahap pertumbuhan bayi usia 15 bulan C,D3. Apa etiologi dan bagaimana mekanisme athar belum bisa duduk dan merangkak E,F4. Bagaimana hubungan usia ibu dan multipara dengan kondisi athar G,H5. Apa makna klinis dari lahir spontan aterm, langsung menangis, BB 3,25 kg? jelaskan hubungan dengan kondisi athar! I,j6. Bagaimana ANC yang tepat (sebutkan juga pemeriksaan apa saja yang dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan congenital dan juga kapan bisa terdeteksinya) serta bagaimana hubungan ANC ibu athar dengan kondisi athar k,L7. Apa makna klinis riwayat perkembangan athar sekarang dan jelaskan hubungan antar kondisi M,N8. Apa makna klinis dari tidak ada kejang, dan jika ada kejang, bagaimana hubungannya dengan kondisi athar A,B9. Interpretasi dan mekanisme

Pemeriksaan antropometri dan kesadaran C,D Cirri dismorfik sampai leher pendek, simian crease, tungkai pendek, dan jarak ibu jari kaki dengan jari kedua lebar E,F Kontak mata menoleh dipanggil namanya G,H Tidak terdapat gerakan yang tidak terkontrol- menahan kepala beberapa detik I,J Refleks morro mudah sekali ditekuk K,L10. Bagaimana cara pemeriksaan neurologis yang ada pada kasus M,N11. Bagaimana cara penegakkan diagnosis dan pemeriksaan tambahan A,B12. DD dan WD C,D13. Etiologi dan klasifikasi E,F14. Epidemiologi dan Faktor Resiko G,H15. Patofisiologi I,J16. Manifestasi Klinis k,L17. Tata laksana ( Rehabilitasi medic, terapi, kapan dirujuk, dipantau, dirawat) M,N18. Pencegahan A,B19. Komplikasi C,D20. Prognosis E,F21. SKDI G, HHipotesis

Athar, bayi laki-laki 15 bulan, mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan interaksi sosial) e.c Sindrom Down dengan factor predisposisi usia Ibu resiko tinggi (advanced maternal age)

Learning Issue

1. Down Sindrom I,J2. Rehabilitasi medic anak K,L3. Pertumbuhan dan perkembangan anak sampai usia 2 tahun M,N

NOTE: PEMBGIAN ANLISIS KODE SAMA SEPERTI KEMARIN, KUMPUL PALING LAMA HARI RABU JAM 12 SIANG ke [email protected]