Skenario B Blok 16.docx
-
Upload
kemastasrif -
Category
Documents
-
view
222 -
download
2
Transcript of Skenario B Blok 16.docx
![Page 1: Skenario B Blok 16.docx](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022020106/55cf920e550346f57b9313a7/html5/thumbnails/1.jpg)
Skenario B Blok 16
Tuan R,20 Tahundatang ke klinik umum RSUD dengan keluhan nyeri menelan dan
demamyang tidak terlalu tinggi sejak tiga hari yang lalu. Makan dan minum masih bisa.
Keluhan tidak disertai batuk dan pilek. Riwayat sakit serupa yang sering berulang sejak satu
tahun yang lalu disertai rasa kering dan gatal ditenggorokan. Didapatkan kebiasaan merokok
sehari sampai lima batang rokok sejak tiga tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan general
Tekanan darah: 120/80 mm Hg
Nadi: 80x/ menit
Respirasi: 24x/ menit
Suhu :38,2oC
Pemeriksan status lokalis
Otoskopi: kanalis akustikus eksternus :dalam batas normal
Membran timpani: dalam batas normal
Rhinoskopi anterior hidung kanan dan kiri:
Mukosa hidung dalam batas normal
Konka inferior: eutrofi
Septum nasi di tengah
Sekret (-)
Orofaring: Tonsil T1-T1 tenang
Dinding faring posterior hiperemis (+)
Granula (+)
Postnasal drip (-)
Pemeriksaan laboratorium:
Hb: 12,5%, WBC: 11.000/uL, trombosit 250.000/uL
Klarifikasi Istilah
1. Nyeri menelan adalah nyeri pada saat menelan.
2. Otoskopi adalah suatu pemeriksaan atau sebuah alat untuk memeriksa saluran
eksternal telinga dan gendang telinga
3. Rhinoskopi adalah pemeriksaan lubang hidung dengan spekulum, baik melalui nares
anterior atau nasofaring posterior.
![Page 2: Skenario B Blok 16.docx](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022020106/55cf920e550346f57b9313a7/html5/thumbnails/2.jpg)
4. Kanalis akustikus eksternus adalah tabumg yang menghubungkan lubang telinga
dengan gendang telinnga.
5. Eutrofi adalah keadaan nutrisi yang normal
6. Tonsil T1-T1 tenang adalah derajat pembesaran tonsil
7. Hiperemis adalah warna merah akibat peningkatan aliran darah kebagian tubuh.
8. Orofaring adalah bagia faring yang terletak diantara palatum mole dan tepi atas
epiglotis
9. Granula adalah partikel atau butiran kecil.
10. Post nasal drip dalah penetesan sekret dari regio postnasalis kefaring karena
hipersekresi mukosa didaerah nasal atau mukosa nasofaringeal atau karena sinusitis
Identifikasi Masalah
Kalimat 1,2,3 (vvv)
Kalimat 4 dan 5(vv)
Pemeriksaan fisik(v)
Pemeriksaan laboratorum (v)
Analisis Masalah
1. Tuan R,20 Tahun datang ke klinik umum RSUD dengan keluhan nyeri menelan dan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak tiga hari yang lalu. Makan dan minum masih
bisa. Keluhan tidak disertai batuk dan pilek.
a. Apa hubungan usia jenis kelamin pada kasus? Dea, gina
b. Bagaimana mekanisme nyeri menelan dan demam? Anyi, nilam
c. Mengapa keluhan tidak disertai batuk dan pilek? Nova, aulia
d. Bagaimana mekanisme menelan? Pz, nurul
e. Bagaimana etiologi dari nyeri menelan dan demam?kiki,tasrif
f. Bagaimana hubungan antar keluhan? Fadil, hana
g. Bagaimana faktor resiko nyeri menelan dan demam pada kasus? Geri,dea
h. Organ manakah yang terganggu pada kasus?gina, anyi
i. Mengapa nyeri menelan tapi makan dan minum tidak terganggu?nilam, nova
j. Bagaimana tatalaksana awal nyeri menelan?aulia, pz
k. Bagaimana perbedaan nyeri menelan dan susah menelan? Nurul,kiki
![Page 3: Skenario B Blok 16.docx](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022020106/55cf920e550346f57b9313a7/html5/thumbnails/3.jpg)
2. Riwayat sakit serupa yang sering berulang sejak satu tahun yang lalu disertai rasa
kering dan gatal di tenggorokan. Didapatkan kebiasaan merokok sehari sampai lima
batang rokok sejak tiga tahun terakhir.
a. Bagaimana hubungan kebiasaan merokok dengan keluhan yang dirasakan saat
inin dan keluhan yang berulang satu tahun yang lalu? Tasrif,fadil
b. Apa dampak rokok terhadap saluran pernafasan atas? Hana, gerri
c. Bagaimana anatomi dari tenggorokan ?dea, gina
d. Bagaimana mekanisme gatal dan kering tenggorokan?anyi, nilam
e. Patofisiologi rekurensi?nova, aulia
3. Pemeriksaan fisik
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik (pz, nurul)
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik (kiki, tasrif)
c. Bagaimana menentukan derajat pembesaran tonsil? (fadil, hana)
d. Apa pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa orofaring? (geri, dea)
4. Pemeriksaan lab
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium (gina, anyi)
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium (nilam, nova)
Hipotesis
Tuan R, 20 tahun mengalami faringitis kronik ekserbasi akut
a. Bagaimana cara menegakkan diagnosis? Aulia, pz
b. Apa DD? Nurul, kiki
c. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan? tasrif, fadil
d. Apa diagnosis kerja? Hana, geri
e. Epidemiologi dea, gina
f. Etiologi anyi, nilam
g. Faktor resiko aulia, nova
h. Patofisiologi pz, nurul
i. Patogenesis kiki, tasrif
j. Gejala klinis fadil, hana
k. Terapi geri, dea
![Page 4: Skenario B Blok 16.docx](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022020106/55cf920e550346f57b9313a7/html5/thumbnails/4.jpg)
l. Tindakan pencegahan gina, anyi
m. Komplikasi nilam, nova
n. Prognosis aulia, pz
o. SKDU nurul, kiki
Learning Issues
a. Anatomi orofaring ( dea,nova,kiki)
b. Fisiologi orofaring( gina, aulia,fadil)
c. Faringitis (anyi,pz,hana)
d. Faringitis kronik ekserbasi akut ( nilam,nurul,geri)
Kawan tolong LI sama analisis nya udah dalam format times new roman 12, spasi 1,5
justify,, makasihh