Skenario 1 BHE
-
Upload
ghina-arrum-mayasari -
Category
Documents
-
view
22 -
download
2
description
Transcript of Skenario 1 BHE
LO 1Konsep & Implementasi PBL Menggunakan
Seven Jumps pada Mahasiswa.
Pengertian PBL
Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru yang menitikberatkan pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning). Dengan demikian peserta didik didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis (Arends, 2008, Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia, Volume 4, no. 1, hal 32)
The Seven Jump PBL tutorial1. Clarify terms and concepts (First meeting)2. Define the problem (First meeting)3. Analyse the problem and offer tentative explanations (First meeting)4. Draw up inventory of explanations (First meeting)5. Formulate learning objectives (First meeting)6. Collect further information through private study (Between meetings)7. Synthesise new information and test it against original problem. Reflection. (Second meeting)Sumber : kuliah pakar dr. irma
Pengertian problem solvingMu’Qodin ( 2002 ) mengatakan bahwa problem solving adalah merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat
http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/24/problem-solving-495567.html
SKDI 2012 PBL Tutorial
Seven Jump
Problem Solving
• Mengubah mindset pola pendidikan dari teacher-centered approach > student-centered. ( sumber : Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia, Volume 4, no. 1, hal 32)
• Mahasiswa lebih rajin dan paham akan sasaran informasi yang dicari. ( sumber : Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia, Volume 4, no. 1, hal 32)
• Mengembangkan rasa keingintahuan dan merangsang prior knowledge yang berguna untuk mahasiswa dalam berpikir kritis dan mengemukakan pendapat berdasarkan bukti yang jelas.(Jurnal Peran Prior Knowledge Dalam Problem Based Learning, Harsono, Pusat Pengembangan UGM)
Kesimpulan/Inti
PBL dengan seven jumps mampu berperan sebagai trigger untuk anak didik agar mampu berfikir kritis, mengaplikasikan student-centered terhadap suatu contextual masalah yang dihadapi.
LO 2Menjelaskan konsep dan implementasi
skdi terutama area ke 2 (mawas diri dan pengembangan diri)
Konsep mawas diri dan pengembangan diri
Mawas diri dan pengembangan diri
Area mawas diri dan pengembangan diri
Penjelasan area mawas diri
SKDI
SKDI adalah standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh seorang dokter agar dapat dianggap mampu oleh masyarakat dalam menjalankan warnanya ( KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA Indonesian Medical Council Jakarta 2012
STANDAR KOMPETENSI DOKTER 1. Profesionalitas yang Luhur 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3. Komunikasi Efektif 4. Pengelolaan Informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Area mawas diri dan pengembangan diri
• Menerapkan mawas diri • Mempraktikkan belajar sepanjang hayat • Mengembangkan pengetahuan
Penjelasan
1. menerapkan aspek mawas diriMampu melakukan praktik kedokteran dengan
menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.
Tanggap terhadap tantangan profesi
• Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan budaya diri sendiri
• Tanggap terhadap tantangan profesi • Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan
merujuk kepada yang lebih mampu • Menerima dan merespons positif umpan balik
dari pihak lain untuk pengembangan diri
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat Menyadari kinerja profesionalitas diri dan
mengidentifikasi kebutuhan belajar untuk mengatasi kelemahan
Berperan aktif dalam upaya pengembangan profesi Mengembangkan pengetahuan baru Melakukan penelitian ilmiah yang berkaitan
dengan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat serta mendiseminasikan hasilnya
3. Mengembangkan pengetahuanMelakukan penelitian ilmiah yang berkaitan
dengan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat serta mendiseminasikan hasilnya
LO 3Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar ketrampilan belajar
Mahasiswa Adult LearningConstructiveCollaborativeSelf-Directed
Contextual Learning
Berpikir Kritis
Belajar dengan Kritis
Membaca Efektif
Mendengar Aktif
Mencari Literatur dengan Kritis
Manajemen Waktu
Gaya Belajar
Kinesthetic (learning by touch, by doing, by movement, by involvement)
Auditory(Learning by hearing, speaking, listening)
Olfactory(Learning by incorporating scent, association, memory)
Visual (Learning by forming mental pictures, by devising diagram and
concept maps)
Linguistic(by reading about it, talking about it)
Activist Memiliki pengalaman
ReflectorMereview pengalaman
TheoristMenyimpulkan dari pengalaman
PragmatistMerencanakan langkah
berikutnya
Gaya Belajar Menurut Honey dan Mumford
Konsentrasi dan Memori
• Konsentrasi merupakan pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek. Misalnya konsentrasi pikiran, perhatian dan sebagainya. (Djamarah, 2008)Sumber: Jurnal SMA Kristen Purwodadi
• Memori merupakan istilah umum dari suatu proses mental yang menyebabkan seseorang dapat menyimpan informasi untuk recall selanjutnya. (Strub dkk, 2000).
• 3 tahapan proses memori:– Registrasi– Penyimpanan– RecallSumber: Jurnal USU
• Konsentrasi dan memori memiliki kaitan yang sangat erat
Membuat catatan kuliah
• Gaya belajar visual• Mencatat materi kuliah yang dijelaskan, saat
belajar membuat ringkasan materi tersebut berisikan hal-hal yang perlu dihafalkan.Sumber: kuliah pakar dr. Gita
Manajemen Waktu
• Manajemen waktu adalah disiplin dalam mengatur waktu belajar pribadi. Pengaturan waktu belajar pribadi merupakan bagian dari planning dalam pelaksanaan belajar mandiri.Sumber: Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia
Penelusuran Sumber belajar secara kritisSumber : jurnal staff uny
Lingkungan
Teknik
Alat/Peralatan
Bahan/material
Orang/manusia
Pesan
Sumber belajar
Semua bidang studi atau mata pelajaran
Guru Pembina, guru pembiming, tutor, pamong, murid, pemain,, dll
Transparansi, slide, film, film strip, audio tape, video, tape, modul, dll
Proyektor, slide, film strip, film, OHP, LCD, dll
belajar mandiri, mastery learning, tanya jawab, dll
Gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dll
Pencarian literaturSumber : hpm.fk.ugm.ac.id
Apa itu literature searching?Mencari literatur yang relevan dengan topik/tema yang diinginkan, baik secara offline maupun online.
Literature searching
online
offline Katalog buku di perpustakaan
ScienceDirect
PubMed
Googgle schoolar
Perpustakaan online
Persiapan UjianTips menghadapi ujian :• Mulai belajar beberapa minggu sebelum ujian• Membaca semua silabus• Mengingat Informasi yang penting atau mengingat kembali materi yang
telah dipelajari• Latihan soal dari kakak tingkat• Mendengarkan Dosen• Membuat lembaran untuk belajar sendiri• Latihan tanya-jawab
Sumber : http://media.kompasiana.com/buku/2010/12/05/tips-menghadapi-ujian-akhir-semester-uas-bagi-mahasiswa-baru/Universitas Sriwijaya
LO 4Mahasiswa mampu menjelaskan
prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning)
4 prinsip Adult Learning
Collaborative
constructive
Contextual
Self –directed
Refleksi diri
Adult Learning
• Adult learning = pembelajaran dewasa• Adult learning adalah cara belajar yang
mandiri, kontrol penuh proses pembelajaran adalah diri sendiri (self directing).
Collaborative
• Pembelajaran yang kolaboratif merupakan pembelajaran dari interaksi antar individu yang dapat menimbulkan dampak positif.
• Secara teknis, pembelajaran kolabiratif merupakan metode instruksi di mana para mahasiswa dari berbagai macam latar belakang bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran secara umum. (Sumber: pusat pengembangan pendidikan UGM, 2005)
Constructive
• Pembelajaran konstruktif merupakan proses mahasiswa membangun pengetahuan yang dimilikinya secara aktif.
Self-directed
• Pembelajaran yang disebut self-directed learning adalah mahasiswa berperan aktif dalam merencanakan (planning), memantau (monitoring), dan mengevaluasi (evaluating) proses belajar
Contextual
• Contextual = sesuai konteks • Pembelajaran yang kontekstual dimaksudkan bahwa suatu
proses pembelajaran diharuskan dapat menggambarkan situasi dan kondisi lingkungan tempat dan waktu pengetahuan tersebut digunakan atau dengan kata lain sesuai dengan konteksnya (sumber: medicaleducation.fk.ugm.ac.id)
• Contoh : pembelajaran mahasiswa berdasar IPTEK
Refleksi Diri
• Refleksi diri adalah kemampuan manusia untuk melakukan introspeksi dan kemauan untuk belajar lebih dalam mengenai sifat dasar manusia, tujuan dan esensi hidup sehingga dapat memperoleh pemahaman diri yang lebih baik guna memecahkan persoalan hidupnya (sumber:http://s2psikologi.tarumanagara.ac.id)
• Proses melihat kembali pengalaman belajar untuk mengidentifikasi apa yang telah dipelajari, apa yang belum dikuasai (learning needs) serta rencana pengembangan diri selanjutnya berdasarkan learning needs yang telah diidentifikasi (sumber:dept.pendidikan FK UI 2010)
Tujuan Refleksi diri
Mawas diri Lifelong learning
Proses Refleksi Diri
PerilakuIde
PerasaanPENGALAMAN
Melihat dan menilai kembali pengalaman
yang lalu
Perspektif barukomitmen untuk
bertindak / berubahkesiapan untuk
berubahperubahan perilaku
What happened?
How did it happen?
What has been learned?
What changed or what has to be
done?
LO 5Mahasiswa mampu menjelaskan arti, langkah-langkah dan manfaat berfikir kritis terutama
dalam kedokteran
BERFIKIR KRITIS
DEFINISI
KEMAMPUAN INTI
MANFAAT
LANGKAH-LANGKAH
CRITICAL THINKING STANDARD
DEFINISIBerfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan apa yang dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004)
Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria yang sesuai (American Philosophical Association, 1990)
Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan,mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah (Chance,1986)
KEMAMPUAN INTI
Analysis Kemampuan untuk menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur organisasinya mudah untuk dipahami. Ketrampilan ini antara lain mengidentifikasi bagian-bagian suatu informasi, menganalisis hubungan antar bagian, dan mengenali prinsip organisasi yang ada di dalamnya.
Interpretation Kemampuan untuk memahami dan menjelaskan pengertian dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusan, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan kriteria.
Inference Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih elemen/informasi yang dibutuhkan untuk :• Menyusun simpulan yang memiliki alasan menegakkan diagnosis.• Memutuskan konsekuensi yang harus diambil dari data, informasi, pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan lain sebagainya.
Explanation Kemampuan yang dimiliki untuk :• Menyatakan hasil pemikiran, penjelaskan alasan berdasarkan pertimbangan bukti, konsep metodologi, kriteriologi dan konteks.• Kemampuan menyampaikan hasil, menjelaskan prosedur, dan mempresentasikan argumen.
Evaluation Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi sesuai tujuan yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan dengan memberi batasan kriteria yang digunakan, kriteria internal atau ekternal yang sesuai dengan tujuan.
Self -Regulation Kemampuan seseorang untuk mengatur sendiri dalam berpikir.
MEDICAL EDUCATION UNIT (MEU) FK-UNAND
CRITICAL THINKING STANDARD UNIVERSAL
• Kejelasan (Clarity)
• Keakuratan (Accuracy)
• Ketepatan (Precision)
• Konsistensi (Consistency)
• Relevansi (Relevance)
• Bermakna (Significance)
• Alasan yang logis (Logicalness)
• Kedalaman (Depth)
• Keluasan (Breadth)
• Keadilan (Fairness)
CLARITY• Mampu mengelaborasi
masalah• Mampu dengan cepat
menemukan jalan keluarnya• Mampu memberikan
ilustrasi• Mampu memberikan
contoh
ACCURACY• Apakah hal tersebut benar ?• Bagaimana dapat
melakukan /cek bahwa itu akurat ?
• Bagaimana menentukan itu benar
PRECISION• Mampu memberikan
informasi lebih detail.• Mampu memberikan
informasi lebih spesifik
RELEVANCE• Bagaimana menghubungkan
ide dengan pertanyaan yang timbul ?
• Bagaimana menghubungkan dengan issu ?
• Bagaimana relasinya satu ide dengan ide lainnya
LOGICALNESS• Berpikir logis, membuat
pengertian, menemukan fakta/bukti/petunjuk.
SIGNIFICANCE• Informasi apa yang
dibutuhkan lebih signifikan dalam isu tersebut ?
• Bagaimana menentukan faktor yang penting dalam suatu konteks ?
• Pertanyaan yang mana yang lebih signifikan ?
• Mana yang lebih penting dan signifikan dalam ide atau konsep ?
DEPTH• Bagaimana menghitung
berapa jumlah problem yang muncul dalam pertanyaan
• Bagaimana menguraikan faktor-faktor yang bermakna
BREADTH• Bagaimana pandangan
terhadap hasil pengamatan dari jawaban terhadap suatu pertanyaan/masalah?
FAIRNESS• Harus wajar dalam konteks
memberikan alasan dengan menggunakan standar intelektual.
MEDICAL EDUCATION UNIT (MEU) FK-UNAND
LANGKAH-LANGKAH
Facione (2004) mengemukakan 6 langkah dalam berpikir efektif danproblem-
solving, yaitu
1. Identifikasi masalah
2. Menetapkan/mendefinisikan keadaan/konteks
3. Mengusulkan beberapa alternatif pilihan
4. Menganalisis pilihan untuk mendapatkan yang terbaik
5. Membuat daftar alasan secara jelas
6. Melakukan koreksi diri
Jurnal Pendidikan Fakultas
Kedokteran Universitas Jember
MANFAAT
1. Memperluas wawasan dan pengetahuan
2. Meningkatkan kreativitas
3. Mampu membedakan fakta, opini, dan kesimpulan
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
5. Menjadikan diri untuk selalu berpikiran terbuka
6. Meningkatkan kemampuan verbal dan analitik
7. Mampu membedakan fakta, opini, dan kesimpulan
Kuliah Pakar Dr. Gita
Jurnal Pendidikan Berfikir Kritis
Prof. Bhisma Murti
LO 6Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, manfaat dan aplikasi manajemen stress
Manajemen Stress• Pengertian
Kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon).Sumber: ( Gibson, James L., et al., 1977. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Alih bahasa oleh Adriani. Jakarta: Binarupa Aksara. Greenhalgh, Leonard, 1999. “Menangani Konflik”. Dalam A.Dale Timpe, (Ed.), Memimpin Manusia. Alih bahasa oleh Sofyan Cikmat. Jakarta: PT.Gramedia.)
(sumber: Modul MD08 Manajemen Stress , Fasilitator : Dr Arlina Gunarya,MSc; )
Manfaat Manajemen Stress• Mengatur diri : Belajar mengatur diri menjadi lebih baik dari
persoalan yang dihadapi• Berpikir Rasional (berdasarkan fakta bukan perasaan
semata) • Menenangkan diri : Mengendalikan emosi• Membantu mencari jalan keluar : Hanya membantu
mencari solusi atau jalan keluar• Meningkatkan produktivitas• Pematangan diri : Semakin kita sering menghadapi dan bisa
mengatasi masalah yang terjadi semakin matang pula kualitas diri.
• Manfaat dari keadaan stres dalam hal ketahanan fisiologis