Skenario 1 Aditya Naufal r 2

download Skenario 1 Aditya Naufal r 2

of 6

description

pbl

Transcript of Skenario 1 Aditya Naufal r 2

SkenarioLuka Tak Kunjung Sembuh

Seorang perempuan berusia 58 tahun memeriksakan diri di poliklinik karena luka di kakinya sejak 2 minggu yang lalu tidak kunjung sembuh. Dokter memberitahukan bahwa pasien berat badanya turun 15 kilo sejak kunjungan sebelumnya. Selain berat badanya turun drastis, pasien juga mengatakan ia merasa sering lapar akhir- akhir ini dan lebih sering makan daripada biasanya. Ia juga mengatakan bahwa lebih sering haus dan lebih sering buang air kecil. Dokter menyarankan untuk periksa GDS, GDP, G2PP dan HbAIC. Dari hasil laboratorium dokter memberikan terapi metformin oral dan menganjurkan pengaturan pola makan serta olahraga teratur sesuai kemampuan.STEP 1

1. HbAIC

: untuk deteksi kena DM/ tidak, zat yang mengikat Hb dan glukosa selama 12 minggu.

2. GDS

: gula darah tanpa harus puasa terlebih dahulu < 140mg/ dl

3. GDP

: diukur setelah puasa 10-12 jam, normalnya 1,5 , mual, diare, dispepsi

Kontraindikasi : koma diabetikum, ketoasidosis, gangguan fungsi ginjal, hati, IMA, kehamilan/ menyusui.

STEP 4

1. a. Insulin (glukosa darah meningkat)

sel keluar ( sel target adiposa ( glukosa masuk otot ( glukosa diotot sintesis glikogen.

Hati ( glikoneogenesis ( peningkatan glikolisis ( peningkatan glikogenesis.

b. epinefrin

respon terhadap penurunan glukosa

glikosis dihambat

peningkatan glikoneogenesis

c. glukagon

respon terhadap penurunan glukosa dsarah.

d. glukosa ( peptidase ( sel pankreas ( penurunan glukosa ( hati konveksi glikogen ( aliran darah ( direspon epinefrin ( acetil kolin.3. insulin dan glukagon ( karbohidrat, lemak, protein ( terangsang ( sel ( insulin meningkat ( hati ( glikolisis, glikogenesis ( jadi seimbang4. klasifikasi :

DM tipe 1: akut, terdiagnosis segera, ketoasidosis, kerusakan jaringan

antigen.

DM tipe 2: tiba- tiba sudah parah, efek berbahaya, ketoasidosis.

DM tipe 1: CD 4 ( kerusakan sel ( defisiensi insulin.

DM tipe 2: obesitas ( peningkatan trigliserid intra sel ( resistensi insulin ( gangguan toleransi ( DM lanjut.

5 Trombus ( aterosklerosis ( nutrisi tidak masuk ( nekrosis

Trombus ( glukosa meningkat didarah menumpuk ( glukosa jadi protein ( menghambat faktor pembentukan darah ( ke luka tak sampai regenerasi terhambat.

Infeksi ( penurunan limfosit, sel menyusut ( kuman gampang masuk.

6. Klasik : poliuria, periksa GDS > 200 mg/ dl ( DMKlasik : poliuria, GDP > 126/ dl ( DM

Klasik : poliuria, periksa GD2PP > 200 mg/ dl ( DM

7. Otak : kental darahnya ( emboli trombus.

Mata : katarak, glaukoma, kebutaan.

Ginjal : nefrosklerosis, glomeronefrosis.

8. Algoritma penatalaksanaan DM :Bagan

STEP 51. Penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi ?

2. Bagaimana patomekanisme DM ?

3. Bagaimana patomekanisme komplikasi dari DM ?

STEP 7

Target tercapai

Target tidak tercapai setelah 3 bulan

Terapi dilanjutkan dan dicek HbA1C tiap 3-6 bulan

Target tercapai

Terapi dilanjutkan dan dicek HbA1C tiap 3-6 bulan

Target tercapai setelah 3-6 bulan

Kombinasi sulfonilurea

Intermediate-acting insulin : sebelum pemberian intermediate regular insulin : tambah 3 kombinasi antidiabetik oral / ganti untuk memisah dosis insulin? insulin analog terapi, berkunjung ke endokrinologis

Awal Intervensi

Edukasi / Nutrisi / Olah raga

Target tercapai

Target :

HbA1C < 6,5-7,0 %

(Penurunan 0,5-1,0 %)

GDS < 110-130 mg/dl

GD2PP