skenario 1
-
Upload
resi-septiani -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of skenario 1
Incontinensia Urin pada Ibu yang Sering Melahirkan
Kelompok E6Cristomi Thenager 102011449
Eliza 102012026Theresia 102012165
Maulidin Tubagus Adriansyah 102012136Ajeng Aryuningtyas 102012259Elizabeth Angelina 102012354
Karinda Lado 102012434Andry Susanto 102012371
Kasoki Sifa Justine 102013478
SKENARIO 1SKENARIO 1
Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit menahan kencing sejak 1 tahun terakhir. Dari anamnesa diketahui pasien tersebut mempunyai 7 orang anak.
Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit menahan kencing sejak 1 tahun terakhir. Dari anamnesa diketahui pasien tersebut mempunyai 7 orang anak.
IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUIIDENTIFIKASI ISTILAH
YANG TIDAK DIKETAHUI
Tidak adaTidak ada
RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH
Perempuan berusia 50 tahun kesulitan menahan
kencing sejak 1 tahun terakhir
Perempuan berusia 50 tahun kesulitan menahan
kencing sejak 1 tahun terakhir
Mind MappingPerempuan berusia 50 tahun kesulitan menahan kencing
sejak 1 tahun terakhir
Vesica urinaria dan
urogenitalia perempuan
Makroskopis Mikroskopis
Mekanisme berkemih
Faktor yang mempengaruhi volume urine
HIPOTESISHIPOTESIS
Kesulitan menahan kencing disebabkan karena perubahan
mekanisme
Kesulitan menahan kencing disebabkan karena perubahan
mekanisme
Diafragma Pelvis
Diafragma pelvis / dasar panggul tersusun atas otot, ligamentum dan fascia.
Fungsi diafragma pelvis:
•Menahan alat-alat dalaman perut
•Menahan janin (pada ibu hamil)
•Sebagai jalan lahir
Berkemih
Refleks berkemihRefleks berkemih
Kontrol VolunterKontrol Volunter
Berkemih merupakan proses pengosongan vesica urinaria
Refleks berkemihRefleks berkemih
Urin masuk ke vesica urinariaUrin masuk ke vesica urinaria
Vesica urinaria mengembangVesica urinaria mengembang
Pengaktifan resptor regang dinding vesica urinaria
Pengaktifan resptor regang dinding vesica urinaria
Serat afferen reseptor regang membawa impuls ke medulla spinalis
Serat afferen reseptor regang membawa impuls ke medulla spinalis
Merangsang saraf parasimpatis untuk vesica urinaria
Merangsang saraf parasimpatis untuk vesica urinaria
Menghambat neuron motorik menuju sfingter eksternus
Menghambat neuron motorik menuju sfingter eksternus
Sfingter eksternus berelaksasi
Sfingter eksternus berelaksasi
Terjadi proses berkemihTerjadi proses berkemih
Kontrol Volunter
Urin masuk ke vesica urinaria
Vesica urinaria mengembang
Persepsi penuhnya vesica urinaria sebelum sfingter eksternus melemas
Kontrol volunter > refleks berkemih
Impuls volunter korteks serebri > sinyal inhibitorik refleks dari reseptor regang ke neuron motorik yang terlibat
Sfingter eksternus tetap berkontraksi
Tidak ada urin yang keluar
Jika berada dalam kondisi yang tidak sesuai untuk berkemih
Faktor yang mempengaruhi volume
urine
Faktor yang mempengaruhi volume
urine
Faktor internal
Faktor eksternal
Hormon
Suhu
Water Intake
Peran ADH
Osmolaritas cairan tubuh
Kelenjar hipofisis posterior mengeluarkan ADH lebih banyak
Permeabilitas Duktus Koligens
Reabsorbsi air
Volume Urine Osmolaritas cairan tubuh
Kelenjar hipofisis posterior mengeluarkan ADH lebih sedikit
Permeabilitas Duktus Koligens
Reabsorbsi air Volume Urine
Secara normal, untuk mencegah miksi/berkemih yaitu dengan kontraksi dari
sfingter urethra eksternus dan diafragma pelvis yang mana kedua ini diatur oleh
kontrol volunter. Pada kasus yang terjadi ibu tersebut sudah sering melahirkan
anak sehingga menyebabkan diafragma pelvis berkurang
kekuatannya/mengendur sehingga sfingter urethra eksternus tidak mampu
menahan urin.
Kesimpulan