SITI HASANAH NIM: UR 140170 JURUSAN KOMUNIKASI DAN ...repository.uinjambi.ac.id/864/1/UR.140170,...
Transcript of SITI HASANAH NIM: UR 140170 JURUSAN KOMUNIKASI DAN ...repository.uinjambi.ac.id/864/1/UR.140170,...
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN
NASABAH BADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD)
DI KECAMATAN BAJUBANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (SI) Dalam Public Relations
Fakultas Dakwah
OLEH:
SITI HASANAH
NIM: UR 140170
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UIN SULTANTHAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
iii
MOTTO
ادع الي سبيل ربك بالحكمة و المىعظة الحسنة و جادلهم بالتي هي أحسه إن ربك هى أعلم
بمه ضل عه سبيله و هى أعلم بالمهتديه
Terjemahan:
“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan peringatan yang baik
dan berdebatlah dengan cara yang baik pula, sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S An-Nahl
125).1
1Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahannya (surabaya
Departemen Agama RI.,2004),383
TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
{t ط A ا
{z ظ B ب
„ ع T ت
Gh غ Th ث
F ف J ج
Q ق {h ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dh ذ
N ن R ر
W و Z ز
H ه S ش
, ء Sh ش
Y ي {s ص
}d ض
B. Vokal dan Harakat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
<i ايِ <a ا َ A ا َ
Aw ا و A ا ي U ا َ
Ay ا ي <u ا و I اِ
C. Ta>’ Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>’ marbu>t}ah ini ada tiga macam:
1. Ta>’ Marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
S}ala>h صلاة
Mir‟a>h مراة
2Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi(Jambi: fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2014) a36-137
2. Ta>Marbu>t}ah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan
dammah, maka transliterasinya adalah/t/.
Arab Indonesia
Wiza>rat al-Tarbiyah وزارةَالتربية
Mir‟a>t al-zaman مراةَالسمن
3. Ta>’ Marbu>t}ah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
فجئة
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya Lembaga atau instansi
yang menawarkan tentang jasa khususnya di bidang peminjaman dana dengan
melakukan strategi komunikasi berharap agar nasabah lebih memilih Lembaga
BKAD untuk mereka percayai dalam hal tersebut. Penulis melakukan penelitian
untuk mengetahui Strategi Komunikasi apa yang dilakukan pihak Lembaga
BKAD Kecamatan Bajubang untuk meningkatkan nasabahnya.
Pendekatan Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif.
untuk menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, dengan menggunakan data
primer dan skunder sebagai jenis data dan sumber data yang diperoleh melalui
pihak Lembaga BKAD ( Badan Kerjasama Antar Desa) Kecamatan Bajubang.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan juga
dokumentasi. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan tiga analisis data yang
berupa analisis data, yang berupa reduksi data dan dan vertifikasi data. Untuk
menunjang keabsahan data yang diperoleh maka dilakukan perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan diskusi dengan teman sejawat. Adapun teori
Penulis gunakan adalah Strategi Komunikasi, ruang lingkup tugas Anggota
BKAD sebagai panduan di penulis untuk wawancara tentang fungsi komunikasi
yang mereka lakukan untuk meningkatkan nasabah.
Hasil penulis temukan bahwa Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan
Nasabah yaitu melalui: rakor, bunga pada dana peminjaman, jaminan untuk satu
kelompok, melalui media sosial, komunikasi informal, verifikasi. Namun hasil
penelitian penulis mengatakan bahwa Pihak Lembaga BKAD dalam menerapkan
strategi komunikasi untuk meningkatkan nasabah berdampak positif. Adanya
strategi ini akan memberikan informasi kepada nasabah atau calon nasabah yang
belum mengetahui secara jelas tentang BKAD. Akhirnya penulis
merekomendasikan untuk tetap melakukan strategi komunikasi, agar nasabah
Lembaga BKAD meningkat dan lebih mengerti tentang BKAD, baik tata cara
peminajman ataupun aturan-aturan yang ada di BKAD Kecamatan Bajubang.
Kata kunci: strategi, komunikasi, strategi komunikasi, dan BKAD.
PERSEMBAHAN
Yang Utama dan Segalanya… Alhamdulillahhirobbil „alamin sembah sujud dan syukur hanya kepada
ALLAH SWT, Dengan rahmat serta karunia-Nya yang telah
memberikanku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu serta
melimpahkan rasa kasih sayang atas semua karunia dan kemudahan yang
engkau berikan akhirya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda besar
Rasulullah Muhammad SAW. Rasa syukur kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir
dengansegala kekuranganku. Segala syukur ku ucapkan kepada-Mu karena
telah menghadirkan mereka yang selalu memberiku semangat serta do‟a
disaatku tertatih. hanya Kepadamu tempatku mengadu dan kembali.
Ibunda dan ayahanda Tercinta rasa bukti, hormat serta terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya
kecil ini kepada Ibuku Suryani dan Ayah Ambo alang.Yang telah memberiku
kasih sayang, segala dukungan dan cinta kasih yang tiada terhingga, yang tiada
mungkin dapat kubalas hanya selembar kertas yang tertulis kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal ibu dan ayah bahagia, karena aku
sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ayah dan ibu semoga
dengan karya kecilku ini bisa membuatmu bangga, karena aku sadar ini tidak
seberapa dengan perjuangan ayah dan ibu yang mendidik serta memberikanku
cinta dan kasih sayang untuk itu skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang
tuaku.
Adikku Tersayang
Untuk Adikku Muhammad Riski Ramadhani dan Nur Hafizah tiada paling
mengharukan saat berkumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar dan
selisih paham tetapi itu semua menjadi warna yang tak bisa tergantikan selama ini
yang telah memberiku dorongan dan motivasi. Terimakasih selama ini yang telah
memberiku kasih sayang dan cintanya untukku hanya karya kecilku ini yang bisa
kupersembahkan untuk kakak-kakak dan adikku yang tersayang…
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi robbil „alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Selawat serta salam kepada junjungan nabi
besar kita Muhammad SAW yang membimbing umatnya kejalan ilahi.
Dengan penuh kesadaran peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak baik secara moral ataupun materil. Seperti perjalanan studi yang peneliti
lalui dari awal hingga akhir, rasanya tidaklah mungkin jika peneliti lalui sendiri.
Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada
orang-orang yang selalu dikasihi Allah SWT. Pada kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa terima kasihnya yang sebesar-besarnya kepada:
1. Pembimbing 1 Bapak Drs. Jamaluddin, M.Ag yang selalu membimbing
penulis dengan mengarahkan untuk lebih baik lagi.
2. Pembimbing II Bapak Agus Slamet Nugroho, MI.Kom yang telah
membantu memberikan arahan yang positif kepada penulis dengan sabar
dan teliti mengajarkan dan membimbing penulis untuk menghasilkan
skripsi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
3. Ketua Prodi Kosentrasi Public Relation Bapak Sururudin,M.Pd yang selalu
berusaha memberikan yang terbaik untuk konsentrasi KPI dan mahasiswa
Public Relation.
4. Dekan Fakultas Dakwah, Bapak Samsu, S.ag,.M.Pd.I., P.hd
5. Wakil Bidang Akademik Fakultas Dakwah Bapak Dr.Ruslan Abdul Gani,
M.Hum.
6. Rektor UIN STS Jambi, Bapak Prof. DR.H.Hadri Hasan, M.A
7. Wakil Rektor Bidang Akademik dan pengembangan lembaga, Bapak
Prof.Dr. H.Suadi Asyari, MA Ph.D
8. Anggota BKAD Kecamatan Bajubang yang telah memberikan informasi
tentang BKAD.
9. Seluruh mahasiswa Public Relation yang telah membantu penulis dalam
penelitian skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah membalasnya.
Akhirnya penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Jambi, 17 Oktober 2018
Penulis
Siti Hasanah
NIM:UR.140170
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
NOTA DINAS SURAT .............................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .......................................................... iii
MOTO ........................................................................................................................ iv
TRANSLITERASI ..................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Batasan Masalah.................................................................................. 4
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian........................................................ 4
E. Kerangka Teori.................................................................................... 5
F. Metode Penelitian.............................................................................. 10
G. Studi Relevan .................................................................................... 14
BAB II PROFIL BKAD Kec. Bajubang Kab. Batanghari
A. Profil Kecamatan Bajubang .............................................................. 17
B. Sejarah BKAD .................................................................................. 18
C. Mekanisme pembentukna BKAD ..................................................... 21
D. Visi dan Misi ..................................................................................... 29
E. Tugas dan Tanggung Jawab BKAD .................................................. 31
F. Sarana dan Prasarana......................................................................... 40
BABIII LANGKAH DALAM MENJALANKAN STRATEGI
KOMUNIKASI BKAD DALAM MENINGKATKAN NASABAH
A. Strategi Komunikas ............................................................................. 42
B. Rakor ................................................................................................... 42
C. Bunga Pada Dana Peminjaman............................................................45
D. Jaminan untuk satu kelompok..............................................................46
E. Melalui Media Sosial............................................................................46
F. Komunikasi informal............................................................................48
G. Verifikasi..............................................................................................48
BAB IV TANTANGAN DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI
STRATEGI KOMUNIKASI LEMBAGA BKAD DALAM
MENINGKATKAN NASABAH
A. Tantangan pihak BKAD ...................................................................... 50
B. Dampak yang ditimbulkan .................................................................. 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 61
B. Implikasi Penelitian ............................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari............................
Tabel 1.1 struktur organisasi BKAD....................................................................29
Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana Kantor BKAD Kecamatan Bajubang....................38
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di
Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah,
kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan penganggguran
lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di
perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi
disiplin yang berdemensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus
memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan
pendayagunaan.1
BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa) awalnya bernama PNPM. Perubahan
nama ini dilakukan pada 4 maret 2013 yang dikarenakan kebijakan dari
pemerintah pusat. Akan tetapi, pergantian nama ini tidak mengubah program, visi
dan misi dari PNPM. Visi BKAD adalah tercapainya kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhnya
kebutuhan masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk
memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber
daya di luar lingkungannya, sera mengelolah sumber daya tersebut untuk
mengatasi maasalah kemiskinan. Misi BKAD adalah: 1.Peningkatan kapasitas
masyarakat sekitar dan kelembagaannya, 2.Pelembagaan sistem pembagunan
partisipatif, 3. Pengefektipan fungsi dan peran pemerintahan lokal, 4. Peningkatan
kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar ekonomi masyarakat,
5.Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. Tujuan Umum BKAD
adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di
perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan pembangunan.2
1http://ejournal.univgunungrinjani.ac.id/index.php/jir/article/view/76 diakses tanggal 20
maret 2018 2https://bkadsemadya.blogspot.com/2015/05/aspek-hukum-penataan-kelembagaan
bkad.html diakses tanggal 20 maret 2018
2
Belakangan ini banyak cara yang dilakukan perusahaan-perusahaan untuk
mempermudah masyarakat mendapatkan dana modal usaha. Program ini tidak
hanya dilaksanakan oleh perusahaan saja pemerintah juga mempunyai program
yang sama untuk jasa simpan pinjam dana. BKAD adalah salah satu Program
Pemerintah yang menawarkan jasa simpan pinjam dana. Program ini sudah
berjalan cukup lama dan sangat membantu masyarakat dalam permodalan usaha
yang akan didirikannya.
Kantor BKAD yang ada di alamat JL. Lintas Tempino Bajubang, kelurahan
Bajubang, Kecamatan Bajubang Batanghari merupakan salah satunya cabang dari
BKAD pusat. Jika diteliti lagi di daerah tersebut memiliki berberapa perusahaan
jasa simpan pinjam yang tentunya menjadi daya saing tersendiri bagi BKAD dan
bahkan menjadi pertimbangan dalam nasabah menentukan perusahaan mana yang
akan dipilih untuk penggunaan jasanya. Pada tahun 2015 BKAD mengalami
penurunan nasabah dan dana yang adapun semakin menipis, hal ini karena pada
tahun-tahun sebelumnya hingga 2015 peminjaman dana di BKAD tidak memakai
jaminan sehingga nasabah sering terlambat dalam hal pembayaran, ditambah lagi
kebanyakan nasabah berprofesi sebagai petani karet juga merupakan alasan
karena pada tahun itu harga karet menurun drastis. Banyak kantor-kantor BKAD
di Kecamatan yang berbeda mengalami hal serupa sehingga mengakibatkan
kantor BKAD tutup.3
Kejadian itu menjadi pembelajaran bagi pihak BKAD khususnya dikantor
BKAD Kecamatan Bajubang. Pada tahun 2016 BKAD memberikan syarat berupa
jaminan BPKB atau surat tanah bagi anggota kelompok calon nasabah yang ingin
meminjam dana di BKAD Kecamatan Bajubang.
Berdasarkan kondisi di lapangan peneliti melihat 8 dari 10 keluarga rata-rata
memakai jasa dari lembaga BKAD Dari hasil pengamatan peneliti menemukan
bahwa jasa yang banyak diminati oleh masyarakat disekitar peneliti yakni
peminjaman dalam jumlah besar dengan cicilan yang rendah atau kecil.
Keberhasilan usaha dibidang jasa simpan pinjam sangat ditentukan oleh
3 Hasil Pengamatan Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang. tanggal 22
desember 2017
3
kemampuan penyediaan jasa yang bagus dan cicilan yang terjangkau.
Memberikan cicilan yang rendah dan pelayanan yang berkualitas sehingga
memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen yang berdampak pada
peningkatan konsumen.
BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa) adalah lembaga terbentuk atas
inisiatif masyarakat yang berdiri di satu Kecamatan Bajubang yang
beranggotakan masyarakat khusus kelompok yang terdiri atas perempuan di
Kecamatan Bajubang. BKAD berdiri karna bertujuan untuk memberdaya
masyarakat untuk perekonomian masyarakat yang kurang mampu. BKAD
Kecamatan. Bajubang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang
Perda, pasal 67 tentang pembentukan BKAD, pasal 92 ayat 1 UU tentang desa
dan Perda Nomor 5 tahun 2013 tentang badan kerja sama antar desa.4
Lembaga BKAD berbeda dengan koperasi karena BKAD mendanai untuk
anggota di Kecamatan Bajubang yang membentuk kelompok. BKAD adalah milik
Kecamatan dan laporan akhir tahun di MAD (Musyawarah Antar Desa),
sedangkan koperasi adalah milik desa dan laporan akhir tahunnya di desa.
Jika dilihat dari apa yang banyak diminati oleh masyarakat, jasa tersebut
tentunya juga dimiliki oleh perusahaan jasa lainnya. Bahkan cicilan nya jauh lebih
redah dari perusahaan BKAD. Yang menjadi daya tarik BKAD, tentunya
pertanyaan besar bagi peneliti.
Strategi Komunikasi dalam memberikan pelayanan merupakan suatu bagian
yang terkait dengan Publik Relation. Publik Relation itu sendiri adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut.5 Sedangkan pengertian strategi adalah selalu
diartikan atau disejajarkan denagn kata cara. Strategi kemudian berarti cara untuk
menyelesaikan sesuatu.6
4 Hasil Pengamatan Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang. tanggal 22
desember 2017 5Scoott M. Cutlip, el. Al., Effective Publik Relations, ( Jakarta:Kencana,2009), 6.
6John P Simanjuntak, et. al, Publik Relation, ( Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2003), 78.
4
Dengan demikian, strategi Publik Relation menurut Ahmad S. Adnanputra
yang menyatakan,
“[A]lternatif optimal yang dipilih untuk di tempuh guna mencapai tujuan
publik realtions dalam rangka suatu rencana publik relation (public relations
plan)”.7
Penelitian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang Strategi
Komunikasi Bagaimana Yang Dilakukan Meningkatkan Nasabah?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka, masalah pokok yang
dapat diangkat sebagai kajian utama dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
Strategi Komunikasi Lembaga Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dalam
menigkatkan jumlah nasabah?Dalam upaya mengkongkritkan pokok maslah
tersebut, beberapa masalah yang bisa diangkat dari penelitian ini adalah:
1. Apa langkah-langkah dan strategi komunikasi BKAD yang digunakan
dalam meningkatkan nasabah?
2. Apa tantangan yang dihadapi dalam menjalankan strategi komunikasi
BKAD untuk meningkatkan nasabah?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari Strategi Komunikasi Lembaga
BKAD dalam meningkatkan nasabah ?
C. Batasan masalah
Batasan masalah dapat digunakan dalam membatasi lingkup kajian yang
akan dilakukan. Berhubung dengan banyaknya prusahaan yang menawarkan jasa
simpan pinjam dana di Provinsi Jambi, maka peneliti ini memfokuskan dengan
batasan masalah terkait dengan bahasan mengenai strategi komunikasi yang
dilakukan BKAD Kecamatan Bajubang dalam meningkatkan nasabah.
D. Tujuan dan kegunaan penelitian
Penelitian ini secara umum diusahakan untuk mencapai mengetahui cara
BKAD meningkatkan jumlah nasabah. Berikut tujuannnya:
1. Apa langkah-langkah dan strategi komunikasi BKAD yang digunakan
dalam meningkatkan nasabah?
7Rosady ruslan, Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi, ( Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), 134.
5
2. Apa tantangan yang dihadapi dalam menjalankan strategi komunikasi
BKAD untuk meningkatkan nasabah?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari Strategi Komunikasi Lembaga
BKAD dalam meningkatkan nasabah ?
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah: pertama, dapat diajdikan
bahan referensi perpustakaan Ushuluddin sehingga menambah wawasan mengenai
program jasa simpan pinjam BKAD. Kedua, dapat meningkatkan minat bagi calon
nasabah BKAD. Ketiga, Sebagai syarat memperoleh gelar S1 pada jurusan Publik
Relation Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan teoritis yang digunakan dalam
melakukan penelitian, artinya penelitian harus mengarah pada alur-alur pemikiran
yang baik dan benar, sehingga dapat dimengerti.
1. Strategi
Strategi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.8 Dampak dari strategi pemasaran
yang dilakukan tentunya sangat berpengaruh terhadap penigkatan jumlah
konsumen.
Strategi selalu diartikan atau disejajarkan dengan kata cara. Strategi
kemudian berarti cara untuk menyelesaikan sesuatu.9 Yang membedakan antara
strategi dan cara dalam arti harfiah adalah bahwa strategi mempunyai arti yang
luas dan kompleks. Kata cara dapat dipergunakan dalam banyak kondisi tetapi
strategi adalah cara untuk menelesaikan sasuatu secar jangka panjang. Berarti
bahwa strategi adalah kegiatan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ada atau aksi dalam organisasi untuk mencapai performance
terbaiknya.
8KBBI
9 John P Simanjuntak,et. Al., Publik Relation, ( Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,
2003),78.
6
Menurut Anthony, parrewe dan kacmar menyatakan:
[S]trategi dapat didefinisikan sebagai formulasi missi dan tujuan organisasi,
temasuk didalamnya adalah rencana aksi ( action plans) untuk mencapai tujuan
tersebut dengan secara eksplisit mempertimbangkan kondisi persaingan dan
pengaruh-pengaruh kekuatan diluar oeganisasi yang secara langsung atau tidak
berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi.10
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:
a. Pengertian secara umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyususnan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
b. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudaut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetisi inti (cover competencies).
Perusahaan perlu mencarikompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.11
Menentukan tujuan, merumuskan strategi dan perencanaan sangat penting
dilakukan. Dalam publik relationada empat langkah dalam menerapkan strategi di
masyarakat, yaitu mendefinisikan masalah, perencanaan dan perograman, aksi dan
komunikasi serta evaluasi program.12
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaa (planning) dan manajemen
untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut
strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
jalan saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.13
Strategi juga merupakan bagian terpadu dari suatu rencana,
10
YA Untoro-2011,http://e-journal.uajy.ac.id/1574/3/2EM16271.pdf (17 november 2017) 11
http://journal-sdm-blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html?m=1(
13 maret 2018) 12
Prayudi, Publik Relation Stratejik ( Yogyakarta: CV Pandan Mas,2012),135 13
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,( Bandung: PT.Rema ja
Rosdakarya,2013),32.
7
sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan yang pada
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dari proses manajemen.14
2. Komunikasi
Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin communis
yang artinya membuat bersamaan atau membangun bersamaan antar dua orang
atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa latin communico yang
artinya membagi.15
Selain itu juga komunikasi dalam bahasa inggrisnya communication atau
dari kata communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertiannya
sama, denagn maksud untuk mengubah pikiran, sikap, prilaku, penerima dan
melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator.16
Keberadaan komunikasi didalam kehidupan ini sangatlah penting. Karena
dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun
kelompok lainnya, dan relasi tersebut dibutuhkan dalam kehidupan sosial yang
pasti dimiliki oleh masyarakat. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin
communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan
antara dua orang atau lebih, komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa
latin communico yang artinya membagi. Selain itu ada beberapa pihak menilai
bahwa dengan komunikasi yang baik, hubungan antar manusia dapat dipelihara
kelangsungannya, sebab melalui komunikasi dengan sesama manusia kita bisa
memperbanyak sahabat, memperbanyak rejeki, memperbanyak dan memelihara
pelanggan, dan juga mempelihara hubungan yang baik antara bawahan dengan
atasan atau sebaliknya dalam suatu organisasi.17
Dari pernyataan tersebut, penulis berpendapat kalau syarat untuk terjalinnya
relasi harus diawali dengan sebuah komunikasi. Alasannya mengapa harus ada
komunikasi terlebih dulu adalah karena komunikasi itu berguna untuk pengenalan,
14
Rosady Ruslan,Manajemen Publik Relation & Media Komunikasi,( jakarta:PT Raja
Grafindo Persada,2007),133. 15
Dewi Sutrisna, Komunikasi Bisnis,(Yogyakarta:Andi,2007),1-2. 16
H.A.W.Widjaja, KOMUNIKASI Komunikasi & Hubungan Masyarakat,( Jakarta: Bumi
Aksara, 2010),8. 17
Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Yogyakarta: CV Pandan Mas, 2007) hal
59.
8
pengenalan terhadap sesuatu yang baru yang belum pernah kita temui. Contohnya,
seseorang yang baru pertama kali berada disebuah tempat kerja yang baru dan ia
belum kenal dengan partner kerjanya, orang baru tersebut dengan alamiah akan
berkenalan dengan partner kerjanya yang baru itu, dengan berjabat tangan dan
mengucapkan salam perkenalan, tujuan dari berkenalan tersebut adalah agar
terjalinlah sebuah relasi antar partner kerja. Saat berkenalan orang tersebut dapat
dikatakan telah melakukan komunikasi. Maka, Bisa dikatakan pula kalau
komunikasi itu sebuah “Jembatan” bagi hubungan antar manusia.
3. Strategi Komuniaksi
Strategi komunikasi merupakan panduan perencanaan komunikasi
(communication planing) dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara praktis yang harus dilakukan, dalam arti bahwa
pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.18
Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak
cara yang ditempuh,hal ini sangat tergantung kepada macam-macam tingkat
pengetahuan, pendidikan, sosial dan budaya dari pihak komunikan, sehingga
komunikator harus melihat metode apa yang seharusnya dipakai supaya pesan
yang disampaikan mengenai sasaran. Komunikator dalam hal ini PRO (Public
Relations Officer) atau petugas humas akan selektif terhadap ragam komunikan
yang dihadapinya, antara lain dengan menggunakan One Step Flow
Communications (komunikasi satu tahap) dimana komunikator dapat mengirim
pesan sesuai dengan tujuan instansinya langsung kepada komunikan atau
masyarakat, sehingga akan timbul kemungkinan terjadi proses komunikasi satu
arah (tidak ada respon dari masyarakat) atau proses komunikasi dua arah (adanya
umpan balik dari masyarakat). Dalam hal ini PRO harus dapat membedakan pesan
pesan yang disampaikan dengan komunikasi satu tahap, karena umumnya PRO
langsung bertatap muka sehingga PRO benar-benar dapat menguasai medan.19
18
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,( Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2013),32. 19
H.A.W. Widjaja, KOMUNIKASI komunikasi & hubungan masyarakat, (jakarta: PT Bumi
Aksara, 2010), 89.
9
4. BKAD (Badan Kerja Sama Antar Desa)
BKAD adalah lembaga lintas desa yang dibentuk secara sukrela atas dasar
kesepakatan dua atau beberapa desa di satu wilayah dalam satu kecamatan dan
antar dasar kecamatan dengan suatu maksud dan tujuan tertentu. BKAD pada
awalnya dibentuk untuk melindungi dan melestarikan hasil-hasil program yang
terdiri dari lembaga UPK, sarana prasrana, hasil kegiatan bidang pendidikan, hasil
kegiatan bidang kesehatan dan perguliran dana.
BKAD berkembang sebagai lembaga pengelola pembangunan partisipatif,
pengelola kegiatan masyarakat, pengelola aset produktif dan sumber daya alam,
serta program/ proyek dari pihak ketiga yang bersifat antar desa. Dalam sistem
integrasi pembangunan BKAD aenantiasa mengambil peran strategis dalam
membentu pemerintah dan program PNPM guna tercapainya pola pembangunan
yang partisipatif dengan membantu pemerintah desa dalam penyusunan RKP dan
RPJMDes, pelaksanaan Musrenbang Desa dan Musrenbang dalam proses
Musrembang Kabupaten.
Dalam hubungan lain BKAD juga menawarkan kegiatan-kegiatan lain yang
menyangkut kegiatan beberapa desa agar bisa di BKAD masuk membantu
memfasilitasi sebagai wadah menyampaikan aspirasi, musyawarah mufakat, lahan
pengembangan kreatifitas, dan pembangunan sumberdaya.
Hubungan dengan lembaga-lembaga bentukan PPK (UPK, BP-UPK, TV,
TPK, dan lain-lain). BKAD menjadi jalan keluar dari masalah statuta dan payung
hukum. BKAD menjelaskan tentang status kepemilikan, keterwakilan, dan batas
kewengangan. Dalam kaitan dengan UPK, maka fungsi BKAD adalah
merumuskan, membahas, dan menetapkan rencana strategis untuk
pengembangan UPK dalam bidang pengelolaan dana bergulir, pelaksanaan
program, dan pelayanan usaha kelompok. BKAD juga berperan dalam
pengawasan, pemeriksaan, serta evaluasi kinerja UPK.20
20
Hasil Dokumentasi Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang. tanggal
22 desember 2017
10
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Kajian yang terkait dengan strategi pelayanan BKAD Kecamatan Bajubang
Batanghari. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Deskriptif adalah untuk menjelaskan
apa yang terjadi secara lengkap.21
2. Setting dan subjek penelitian.
a. Setting penelitian
Setting adalah latar tempat terjadinya suatu kejadian/ peristiwa. Setting
terdiri dari tempat, waktu, dan suasana.22
Setting dalam penelitian ini adalah BKAD kec.bajubang dan melakukan
strategi pelayanan terhadap nasabah yang ingin bergabung atau yang telah
menjadi nasabah BKAD. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada saat
ini.
b. Subjek penelitian.
Subjek penelitian ini berpusat pada kepala kantor BKAD, Karyawan BKAD
dan masyarakat. Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif,
cukup mangetahui, memahami,atau berkepentingan dengan aktivitas yang akan di
teliti, serta memiliki wakti untuk memberikan informasi secara benar.23
3. Jenis dan sumber data
a. Jenis data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif.24
1). Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari wawancara yang
diperoleh oleh narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam
21
Arifullah Dkk,” Panduam Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi”( jambi: fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi,2016)61. 22
https://www.google.com/search?q=SETTING+ADALAH&ie=utf-8&oe=utf-8 di akses
pada tanggal 22 desember 2017 23
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiwa Fakultas Ushuluddin (Jambi:
Fak Ushuluddun IAIN STS Jambi,2015), 59 24
Rosady ruslan.Metode Penelitian Publik Relation Dan Komunikasi.( jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.2008),135.
11
memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan25
. Data primer
yang diambildari penelitian ini yaitu data tentang bagaimana strategi pelayanan
dalam menangani strategi pelayanan terhadap nasabah.
2). Data sekunder
Rosady ruslan menyatakan bahwa “[D]ata sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk data yang sudah jadi melalui publikasi dan informasi yang
dikeluarkan diberbagai organisasi atau periusahaan”.26
Data sekunder yang
diambil dalam penelitian ini adalah tentang:
a). Sejarah BKAD
b).Visi dan misi BKAD
c).Tugas pokok dan fungsi BKAD
d).Dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian
b. Sumber data
Sumber data merupakan bahan pokok yang dapat diolah dan dianalisa untuk
menjawab permasalahan yang ada dalam penelitan. Sumber data bersifat umum
yang memiliki informasi tentang objek penelitian. Sumber data dalam penelitian
adlah subjek dari mana data dapat diperoleh”.27
Sumber data data penelitian ini
adalah:
1.) Kepala Kantor BKAD
2.) Karyawan BKAD
3.) Masyarakat
25
Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2001), 62 26
Rosady Ruslan, Metode Penelitan Public Relation Dan Komunikasi ( Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2010),30. 27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet Ke-4 ( Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), 17.
12
4. Metode pengumpulan data
a. Observasi ( pengamatan langsung)
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmu hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diproleh
melalui observasi.28
Dalam penelitian ini yang menjadi pokok utama pengamatannya adalah
strategi pelayanan dalam menangani pelayanan pada kantor BKAD Kec
Bajubang.
b. Interview ( wawancara)
S.Nasution menyatakan bahwa “[W]awancara yaitu komunikasi langsung
peneliti dengan subjek atau sampel yang bertujuan untuk memperoleh informasi.29
Metode wawancara adalah tehnik memperoleh informasi langsung melalui
permintaan keterangan-keterangan pada pihak pertama yang dipandang dapat
memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.
Anggapan yang perlu dianggap oleh peneliti dalam menggunakan metode
interview ( wawancara), sebagai berikut:
1.) Subjek ( responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2.) Apa yang dinyatakan oleh subjelk terhadap peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya.
3.) Interprestasi subjek tenteang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya adalah sama denagn apa yang dimaksudkan oleh peneliti.30
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan pristiwa yang sudah berlaku. Dokumentasi bisa
berbentuk tulisan, gambar,karya. Dokumentasi merupakan studi pelengkap dari
observasi dan wawancara.31
28
Sugiono, metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan R&D. ( Bandung:
alfabeta,2013),226. 29
Soetrisno Hadi, Metodologi Researt ( Yogyakarta; Andi Offiset,1986), 80. 30
Ibid137-138. 31
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,( bandung: alfabeta, 2013),82
13
5. Metode analisis data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data secara
keseluruhan. Data kemudian dicek kembali, secara langsung, dan untuk
mencocokkan data yang diproleh, data disestimatikan dan diinterpresentasikan
secara logis, sehingga data yang absah dan kredibel.32
a. Reduksi data
Karena data yang diproleh cukup banayk ketika meneliti dilapangan, maka
dilakukanlah pereduksian data untuk mencatat data-data tersebut secara cermat
dan teliti. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok.
Memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.33
b. Penyajian data
Setelah datadireduksi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
penyajian data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah tehnik analisis
data yang penyajian datanya menggunakan bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan nantar kategori, flowchart ( diagram air) dan sejenisnya.34
c. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam penelitan kualitatif untuk
menjawab masalah yang dirumuskan sejak awal, akan tetapi dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan dikembangkan lagi pada saat kita
melakukan penelitian di lapangan. Maksudnya kesimpulan dalam penelitian
kkualitatif adalah kesimpulan awal yang dikemukakan masi bersifat semantara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya.35
6. Metode keabsahan data
Untuk memperoleh data yang dipercaya dan dapat dipercaya, maka peneliti
melakukan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas sejumlah
kriteria, diantaranya:
a. Perpanjangan keikutsertaan
32
Lexy moleong, Methode Penelitian Kualitatif .( bandung : alvabeta,2013),92. 33
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, R&D, 249. 34
Ibid 252. 35
Sugiyoni, Memahami Penelitian Kualitatif ( Bandung; Alvabeta, 2013),99.
14
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan
peneliti dilokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan
menghitungkan penyimpangan yang mungkin mungkin mengurangi keabsahan
data, karena kesalahan penilaian data noleh peneliti atau responden, disengaja atau
tidak sengaja.distori data dari peneliti dapat muncul karena adanya nilai0nilai
bawaan dari peneliti atau adanya ketersaingan peneliti dari lapangan yang diteliti.
Sedangka distori data dari responden, dapat timbul secara tidak sngaja karena
responden berupaya memberikan informasi fiktif yang dapat menyenangkan
peneliti, apapun untuk menutupi fakta yang sebenarnya.36
b. Triangulasi
Triangulasi merupakan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas
data melalui pemeriksaan silang yaitu lewat perbandingan berbagai data yang
diproleh dari berbagai informan.37
c. Diskusi dengan teman sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan
penelitian dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima
benar-benar real dan bukan semata persepsi pihak dari peneliti atau ninforman.
Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapat sumbangan, masukan dan
sara yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.38
G. Study Relevan
Berkenaan dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan, telah banyak menarik perhatian akademis untuk diteliti diberbagai
instansi baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan penelusuran penulis
terdapat beberapa karya yang membicarakan tentang PNPM diantaranya karya
tulis Moch Arie Ardiansyah, Sutomo, M. Hadi Makmur dengan judul “ Efeltifitas
Emplementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pariwisata
di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember” karya tulis ini
36
Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, 175-177. 37
Arfullah Dkk,” panduan penulisan karya ilmiah mahasiswa fakultas ushuludin IAIN Sts
jambi”( Jambi: fak. Ushuluddin IAIN Sts jambi,2016),67. 38
Arfullah Dkk,” panduan penulisan karya ilmiah mahasiswa fakultas ushuludin IAIN Sts
jambi”( Jambi: fak. Ushuluddin IAIN Sts jambi,2016),68
15
membahas tentang Efektifitas Implementasi Program Nasional Pembaerdayaan
Masyarakat Mandiri Pariwisata menurut perspektif model Gogre Edward III.39
Selanjutnya skripsi saudara Fariz Huzein yang berjudul “ Analisis
Efektifitas Program Pemberdayaan Masyarakat ( study kasus: persepsi masyarakat
miskin terhadap program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaaan
di Kecamatan Tegalempel Kebupaten Bondowoso)”. Penelitian saudara fariz
huzein ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tahap perencanaa terhadap
konerja faslisator pada PNOM-MP di Kecamatan Tegalampel Kabupaten
Bondowoso; untuk mengetahui pengaruh tahap pelaksanaan terhadap efektivitas
PNPM-MP di Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso; untuk
memngetahui pengaruh tahap pelaksanaan terhadap efektivitas PNPM-MP di
Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso; dan untuk mengetahui kinerja
fasilisator terhadap efektivitas PNPM-MP di Kecamatan Tegalampel Kabupaten
Bondowoso.40
Kemudian skripsi saudara A.Sofwan Firdaus dengan judul “Kebijakan
Pemerintah Tentang PNPM Mandiri (study analisis terhadap program fural
infranstructuresupport pada PNPM mandiri Direktorat Jendral Cipta
Karya)”.41
Membahas tentang pelaksanaan PNPM mandiriDirektorat Jendral Cipta
Karya Tahun 2009.
Selanjutnya skripsi saudara Arjamudin yang berjudul “Efektifitas
Sosialisasi Pemanfaatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perdesaan Dikelurahan Jembatan Mas Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batanghari” bertujuan untuk mengetahui efektifitas sosialisai pemanfaatan PNPM
39
Diakses melalui alamat
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/58667%20Arie20%Ardiansyah.pdf
?sequence=1 diakses pada tanggal 05 desember 2017. 40
Diakses melalui alamat
http://repositori.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5664/Faris%20Husein%20-
%2020080810101039.pdf?sequence=1 diakses pada tanggal 05 desember 2017 41
firdaus A.Sofwan, Kebijakan Pemerintah Tentang PNPM Mandiri(study analisis
terhadap Program Rural Insfratructure Support pada PNPM Mandiri Direktorat Jendral Cipta
Karya Tahun Anggaran 2009), Jambi:2011,skripsi.
16
di kelurahan Jembatan Mas Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.42
Akan
tetapi, karya-karya diatas sangat berbeda dengan karya yang sedang penulis buat,
karena karya diatas telah dilakukan pada tahun yang lalu 2015. Namun, dapat
diperjelas dan dipertegas bahwa karya yang sedang dibuat penulis mempunyai
persamaan dibidang penelitian yakni sama- sama meneliti tentang perusahaan jasa
simpan pinjam yakni PNPM dan perbedaan yang mana penelitian yang akan
penulis bahas yaitu tentang strategi komunikasi BKAD untuk meningkatkan
nasabah di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, sedangkan yang
membedakan dengan karya orang lain antara lain tahun pembuatan, tempat atau
lokasi penelitian dan poin poin yang mereka teliti yakni tentang pengaruh,
efektifitas maupun pemanfaat dari program PNPM itu sendiri.
42
Arjamudin, Efektifitas Sosialisasi Pemanfaatan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat ( PNPM) Mandiri Perdesaan Dikelurahan Jembatan Mas Kecamatan Pemayung
Kabupaten Batanghari, Jambi: 2015, Skripsi.
17
BAB II
PROFIL LEMBAGA BKAD KEC BAJUBANG
A. Profil Kecamatan Bajubang
Gambar 1.1 : Peta Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari
Kecamatan Bajubang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Batanghari,
Provinsi Jambi. Kecamatan ini merupakan kecamatan terluas di Kabupaten
Batanghari. Luas wilayahnya adalah 1.203,51 Km² atau 20,73% total wilayah
Kabupaten Batanghari. Kelurahan Bajubang adalah ibukota dari kecamatan ini.
Berikut adalah Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan Bajubang:
1. Kelurahan Bajubang
2. Desa Pompa Air
3. Desa Bungku
4. Desa Mekar Jaya
5. Desa Ladang Peris
6. Desa Penerokan
7. Desa Batin
8. Desa Petajin
9. Desa Sungkai
10. Mekar sari
18
Berikut batas-batas wilayah Kecamatan Bajubang:
1. Sebelah Utara : Kecamatan Pemayung dan Kecamatan Muara Bulian
2. Sebelah Selatan : Provinsi Sumatera Selatan
3. Sebelah Barat : Kecamatan Bathin XXIV dan Kabupaten Sarolangun
4. Sebelah Timur : Kabupaten Muaro Jambi1
A. SEJARAH LEMBAGA BKAD
Badan Kerjasama Desa dibentuk berdasarkan pada asas subsidiaritas atau
berdasarkan kewenangan lokal berskala desa dengan mempertimbangkan
Petunjuk Teknis Operasional PNPM-MP. Pembentukan Badan Kerjasama Desa
secara tegas tidak diatur. Pembentukan BKD ini dibentuk sebagai rangkaian yang
tidak dapat dilepaskan pada Kerjasama Antar Desa.
Pembentukan Badan Kerjasama Desa (BKD) merupakan hak Desa yang
diatur dalam Pasal 67 ayat 1 huruf (b) Undang-Undang Desa, yang mengatur
bahwa : Desa berhak menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa.
Badan Kerjasama Desa yang berperan sebagai badan pembentukan Badan
Kerjasama Antar Desa (BKAD), sesuai dengan ketentuan yang diatur pada Pasal
92 ayat 3 Undang-Undang Desa, yang mengatur bahwa : “Kerjasama Antar-Desa
dilaksanakan oleh Badan Kerjasama Antar-Desa yang dibentuk melalui Peraturan
Bersama Kepala Desa”.
Badan Kerjasama Desa (BKD) sebagai pelaksana Kerjasama Desa atau
Kerjasama Antar Desa dibidang kegiatan kemasyarakatan, pelayanan,
pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar Desa dan bidang keamanan
dan ketertiban, sesuai ketentuan pada Pasal 92 ayat 1 huruf (b) dan (c) Undang-
Undang Desa.
Kerjasama Desa atau Kerjasama Antar Desa dibidang ekonomi yaitu
pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai
1http://tamacang.blogspot.com/2014/05/profil-kecamatan-bajubang.html
19
ekonomi yang berdaya saing, dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa), sesuai ketentuan pada Pasal 92 ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Desa.
BKAD dibentuk berdasarkan UU 32/2004, PP 72 dan 73/2005, pada
awalnya untuk memenuhi kebutuhan bagi perlindungan dan pelestarian hasil-hasil
PPK, sesuai dengan Surat Edaran Mendagri pada Agustus 2006. Sesuai PP 72
tahun 2005, bidang-bidang yang dapat dikerjasamakan adalah peningkatan
perekonomian masyarakat desa, peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan,
pemanfaatan sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan, serta sosial budaya.
Bidang-bidang ini selaras dengan kegiatan yang selama ini telah dilakukan
melalui PPK/PNPM Mandiri Perdesaan.2
Berdasarkan pengamat melihat perkembangan jumlah nasabah BKAD setiap
tahunnya kini meningkat, yang dulunya pada saat masih menyandang nama
PNPM hanya diminta satu RT satu kelompok beranggota 8 orang akan tetapi tidak
semua RT membentuk kelompok peminjaman bahkan satu desa sebanyak-
banyaknya hanya mempunyai 5 kelompok, tetapi setelah menjadi BKAD dan
menjalankan strategi komunikasi satu RT bisa membentuk 2 kelompok
peminjaman. Perubahan ini bisa dikatakan sangat meningkat karena kini setiap
desa di Kecamatan Bajubang mampu membentu kelompok 7 bahkan lebih di
setiap desanya. Peminjaman yang dulunya tidak menggunakan jaminan kini haruis
menggunakan jaminan dan mengharuskan nasabah membayar angsuran tepat
waktu.
Dana yang di kelolah oleh BKAD berbeda dengan dana yang di kelolah oleh
PNPM 2014-2015 sudah berakhir dana dari pemerintah untuk PNPM yang mana
dana tersebut bekerja sama dengan bank dunia. BKAD mulai dari tahun 2016
mengelolah dana pada peminjaman nasabah di tahun 2015 dan di tambah dengan
sisa dana yang ada dari PNPM.
Penjabaran tugas pokok dan fungsi BKAD dilakukan berdasarkan hasil-
hasil pengalaman PPK/PNPM Mandiri Perdesaan. Hasil-hasil pengalaman
PPK/PNPM Mandiri Perdesaan tidak hanya aset produktif yang dikelola UPK,
2 Hasil Dokumentasi Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang. tanggal 22
desember 2017
20
akan tetapi meliputi sistem perencanaan, kegiatan antar desa, pengembangan aset
produktif, serta kemampuan mengelola program masyarakat. BKAD juga
mempunyai potensi untuk menjadi organisasi kerja yang mengkoordinasikan
fungsi kelembagaan masyarakat di tingkat komunitas. Konsep pengakaran
lembaga yang sudah menjadi komitemen dalam Pedum PNPM, harus dapat
diwujudkan dalam pengembangan lembaga kemasyarakatan yang memadukan
pola hubungan fungsional dan bertumpu pada akar lembaga komunitas.
Lembaga komunitas sebagai basis kekuatan BKAD ke depan dapat terdiri
dari RT/RW/dusun/jurong, nagari dsb. Dalam kaitan inilah maka BKAD dapat
berfungsi untuk menggerakkan kembali semangat revitalisasi lembaga lokal/adat.
Pendekatan pemberdayaan dalam CDD pada tahapan sekarang sudah mulai
memadukan penguatan modal sosial dan menumbuhkan solidaritas sosial.
Penguatan modal sosial dan solidaritas sosial akan menggerakkan peningkatan
kegiatan kerja sama, akses dan jaringan sosial, menggerakkan fungsi produksi dan
reproduksi sosial dan sebaginya. Pada konteks inilah maka menumbuhkan
kembali semangat budaya lokal menjadi tugas strategis BKAD.3
Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun dan
menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan
masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra dan
komunikasi mutual benefit relationship.
Termasuk juga di BKAD Kecamatan Bajubang meskipun tidak ada seorang
yang beprofesi sebagai humas tetapi tugas dan fungsi sebagai humas tetap berjalan
karena akan mempermudah untuk masyarakat berinteraksi dengan pihak BKAD
ataupun sebaaliknya.
Humas berfungsi untuk mengetahui dan mengevaluasi opini-opini publik
yang berkaitan dengan organisasi, serta memanfaatkan komunikasi sebagai media
untuk memberikan informasi yang sesuai dengan fakta, disampaikan dengan cara-
cara yang baik dan benar untuk mengarahkan opini publik ke arah yang
diharapkan. Tidak itu saja, HUMAS bisa berfungsi sebagai marketing yang harus
3Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
21
"jualan" apa yang dipunyai organisasi. Fungsi marketing sangat kental di humas
sebagai komunikasi massa. Produk-produk yang dimiliki disampaikan ke
masyarakat, melalui strategi komunikasi tujuannya supaya masyarakat tahu ada
produk yang dikerjakan sehingga masyarakat tahu kinerja organisasi tersebut. Jadi
upaya-upaya yang dilakukan humas ada dua, yaitu menjaring opini publik dan
marketing.4
B. Mekanisme Pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa
1. Tahap pembentukan BKAD
Pembentukan BKAD berdasarkan hasil kesepakatan dalam forum
Musyawarah Desa, yang agendanya Pendirian Badan Kerjasama Antar Desa,
pemilihan pengurus. Berdasarkan berita acara Musyawarah Desa, selanjutnya
hasil Musyawarah ditetapkan dalam Peraturan Desa.
BKAD berkedudukan sebagai lembaga yang akan menjalankan kerjasama
desa dengan desa lain dan kerjasama desa dengan pihak ke tiga dan berkedudukan
sebagai badan yang menjaga kelestarian sistem pengelolaan, perlindungan dan
pelestarian pembangunan partisipatif.
Kepengurusan BKAD ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Desa, dengan komposisi keanggotaan sebagai berikut :
a. Anggota yang berkedudukan sebagai Utusan Wakil Desa; dan
b. Anggota biasa yang berkedudukan sebagai organ perencana dan pelaksanaan
kerjasama desa dengan desa lain atau pihak ketiga.
Anggota BKD yang berkedudukan sebagai Utusan Wakil Desa ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa. Tugas pokok anggota BKD sebagai
Utusan Wakil Desa adalah mewakili Pemerintah Desa dalam forum Musyawarah
Antar Desa di wilayah satu Kecamatan. Anggota Utusan Wakil Desa memiliki
hak dipilih dan memilih dalam forum Musyawarah Antar Desa di wilayah satu
Kecamatan. Tugas yang dijelaskan sebelumnya, termasuk mewakili Pemerintahan
Desa dalam pembentukan dan pengelolaan di BKAD.
4 https://www.kanal.web.id/2016/09/peran-humas-dalam-organisasi.html diakses pada
tanggal 5 juli 2018
22
Pelaku di desa adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan
dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. Pelaku di desa meliputi:
a. Kepala Desa ( kades)
Peran kepala desa adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta
keberhasilan pelaksana Lembaga BKAD. Bersama BPD kepala desa menyusun
peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan
prinsip dan prosedur BKAD sebagai pola pembangunan partisipatif, serta
pengembangan dan pelestarian aset PNPM Mandiri Perdesaan yang telah ada di
desa. Kepala desa jugaa berperan mewakili desanya dalam pembentukan forum
musyawarah atau Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD)
b. Badan Permusyawaratan Desa ( BPD)
Dalam pelaksanaan BKAD, BPD berperan sebagai lembaga yang
mengawasi proses dari setiap tahapan BKAD termasuk sosialisasi, perencanaan,
pelaksanaan dan pelestarian di desa. Selain itu juga berperan mengesahkan
peraturan desa yang berkaitan dengan pelembagaan dan pelestarian BKAD.
c. Tim Pengolah Kegiatan ( TPK)
TPK terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa
sosialisasi yang berfungsi dan berperan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
kegiatan di desa dan mengelolah administrasi, serta keuangan BKAD. TPK
sekurang-kurangnya terdiri atas ketua, bendahara dan sekretaris. Pada saat
musyawarah desa informasi hasil MAD keanggotaan TPK dilengkapi dengan
ketua bidang yang menangani kegiatan yang akan dilaksanakan.
d. Tim Penulis Usulan ( TPU)
TPU berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah
desa. Persan TPU adalah menyiapkan dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan
yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan musyawarah khusus
perempuan, serta dokumen-dokumen yang diperlukan untuk musrenbang reguler,
termasuk RPJMDes dan RKPDes. Anggota TPU dipilih oleh masyarakat
berdasarkan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang
diajukan masyarakat dalam menalankan tugasnya TPU bekerja sama dengan
kader-kader desa yang ada.
23
e. Tim pemantau
Tim pemantau menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan
kegiatan yang ada di desa. Keanggotaanya berasal dari anggota masyarakat yang
dipilih melalui musyawarah desa dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
dan kesepakatan. Hasil pemantauan kegiatan disampaikan saat musyawarah desa
antar desa.
f. Tim Pemelihara
Berperan menjalankan tugas terhadap hasil-hasil kegiatan yang ada di desa
termasuk perencanaan dan pelaporan kegiatan. Anggota berasal dari masyarakat
dan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan musyawarah. Hasil laporan
disampaikan saat musyawarah desa antar desa. Dalam menjalankan fungsinya,
didukung dengan dana yang telah dikumpulkan atau berasal dari swadaya
masyarakat setempat.
g. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan (KPMD/K)
KPMD/K adalah wwarga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu
masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan BKAD di desa dan
kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaann, maupun
pemeliharaan.
h. Kelompok masyrakat
Kelompok masyrakat merupakan kelompok yang terlibat dan mendukung
kegiatan BKAD, baik kelompok sosial, kelompok ekonomi, maupun kelompok
perempuan. Termasuk sebagai kelompok masyarakat misalnya kelompok arisan,
pengajian, kelompok ibu-ibu PKK, kelompok usaha ekonomi, kelompok
pengelolah air, kelompok pengelolah pasar desa, dsb.5
Dalam undang-undang no. 6 tahun 2014 tentang desa,Undang-Undang yang
baru saja dikeluarkan tentang Desa pada tahun 2014 yaitu, Undang-Undang No.6
5 Hasil Dokumentasi Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang. tanggal 22
desember 2017
24
tahun 2014. Dimana dalam UU tersebut dijelaskan bahwa desa nantinya pada
tahun 2015 akan mendapatkan kucuran dana sebesar 10% dari APBN. 6
Desa bisa melakukan kerjasama antar desa, yang bertujuan untuk
meningkatkan pengelolaan potensi atau penyelesaian masalah antar desa.
misalnya desa A dan desa B memiliki potensi ekonomi berupa pasar desa, dimana
pasar tersebut terletak di desa A sementara pedagangnya kebanyakan dari desa B.
untuk mengoptimalkan potensi tersebut perlu ada perbaikan bangunan dan tata
kelola pasar.
Maka untuk menguatkan pengelolaan pasar tersebut akan lebih kuat apabila
dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa sebagai komisaris (ditetapkan melalui
peraturan bersama kepala desa tentang Kerjasama pengelolaan pasar desa dan
peraturan bersama kepala desa tentang Badan Kerjasama Antar Desa) sebagai
payung hukumnya, dan untuk pelaksana teknisnya di bentuk unit usaha (berbadan
hukum sesuai peraturan yang ada, koperasi, PT atau PBH)
Terkait dengan pengelolaan dana bergulir yang diwarisi PPK/PNPM
Mandiri Perdesaan, maka BKAD yang sudah dibentuk oleh PNPM Mandiri
Perdesaan harus selaras dengan pola yang dituangkang di Undang-Undang No.6
tahun 2014. Peraktek yang paling sederhana adalah:
a. Kepala desa membuat perdes tentang kerjasama
b. Desa-desa yang memiliki perdes kerjasama, bekerjasama untuk melestarikan
pengelolaan dan bergulir yang dikelola oleh UPK;
c. Desa-desa yang bersepakat kerjasama mendeklarasikan kerjasamanya dengan
membuat peraturan bersama kepala desa tentang pengelolaan ekonomi yang
disepakati dan ditetapkan di forum MAD;
d. Untuk menjalankan proses kerjasamanya, dibentuk lembaga yang bertugas
sebagai regulator yakni Badan Kerjasama Antar Desa yang disahkan dengan
peraturan bersama kepala desa tentan Badan kerjasama Antar Desa (BKAD)
e. Untuk menjalankan bidang yang dikerjasamakan, BKAD membentuk unit
kerja. unit kerja yang ada di bawah BKAD disesuaikan dengan banyaknya
6 http://www.keuangandesa.com/2017/04/dana-desa-menurut-undang-undang-no-6-tahun-
2014/ diakses pada tanggal 16 oktober 2018
25
bidang yang dikerjasamakan oleh desa-desa. Unit kerja yang bergerak dalam
bidang usaha sperti UPK harus berbadan hukum. maka UPK akan berdiri
indevenden dan propesional.
Dengan mekanisme ini, sistem pengelolaan dana bergulir yang selama ini
dianggap berhasil akan tetap lestari dimana semua pihak yang terlibat tetap ada
dan pola partisipatif akan semakin tumbuh hingga mandiri, serta keberadaan UPK
akan mudah menentukan badah hukum yang sesuai denga kondisi yang cocok di
kecamatannya.7
2. Tujuan dan fungsi Pendirian BKAD
a. Badan Kerjasama Antar Desa (BKD) didirikan dengan tujuan :
1.) Mengelola, melindungi dan melestarikan Aset Desa beserta hasil
pembangunan partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat
2.) Menjalankan kerjasama Desa dengan Desa lain dan kerjasama Desa
Keniten dengan pihak ketiga
3.) Untuk meningkatkan kepentingan Desa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; dan
4.) Sebagai lembaga yang representatif mewakili masyarakat dalam pengambilan
keputusan pembangunan di tingkat Kecamatan .
BKAD dibentuk dengan tujuan melindungi, melestarikan dan mengembangkan
hasil-hasil program yang terdiri dari :
1). Sistem pembangunan partisipatif
2). Kelembagaan PMPN-MPd
3). Sarana prasarana
4). Hasil kegiatan bidang kesejahteraan masyarakat
5). Perguliran dana, peningkatan kapasitas
6). Hal lain yang dikerjasamakan
Diantara beberapa hal yang mesti dilakukan yakni pembenahan dalam
kelembagaan BKAD, selain peningkatan kapasitas personal pengurus BKAD juga
kerjasama secara tim BKD yang telah terbentuk ditingkat desa, masing-masing
7 Hasil Dokumentasi Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang. tanggal 22
desember 2017
26
agar dapat terus dibina sesuai dengan tahapan masing-masing kegiatan. Hal yang
tak kalah penting lainnya BKAD kedepan diharapkan dapat lebih intens
membangun komunikasi aktif dengan pihak pemerintah baik ditingkat kecamatan
bahkan dengan pihak kabupaten, agar pembangunan dan penyaluran dana dapat
berjalan lancar, tepat sasaran dan sesuai dengan harapan masyarakat serta
pemerintah demi untuk mewujudkan kemakmuran bagi masyarakat utamanya
masyarakat miskin yang produktif.8
b. Fungsi BKAD
Fungsi BKAD secara umum adalah merumuskan, membahas, dan
menetapkan rencana strategis untuk pengembangan UPK dalam bidang micro
finance, pelaksanaan program, dan pelayanan usaha kelompok. BKAD juga
berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, serta evaluasi kinerja UPK.9
Selama mengelola dana bergulir semasa PNPM Mandiri Perdesaan masih
aktif, agar digunakan sebagai bekal untuk melanjutkan kegiatan penyaluran dana
SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan). Dalam hal ini adalah Unit Pengelola
Kegiatan (UPK). Inventarisasi penerima manfaat SPP oleh jajaran UPK menjadi
sangat penting dalam rangka keberlangsungan hidup dan pelestarian pengelolaan
dana, artinya UPK harus lebih teliti terhadap kelompok agar tidak terjadi
tunggakan dana SPP kian besar yang dapat menggerogoti asset peninggalan
program ini, apapun alasannya. Sebagai dana masyarakat yang harus digunakan
untuk pemberdayaan masyarakat, utamanya bagi RTM produktif, maka sudah
menjadi tugas UPK agar pengelolaannya bisa tepat sasaran.10
c. Tugas dan Peran BKAD
Badan Kerjasama Desa (BKD), mempunyai tugas pokok :
1). Membantu Kepala Desa dalam merumuskan rencana dan program kerjasama
dengan desa lain dan/atau pihak ketiga.
8 Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018 9 http://bkadpaliyan.blogspot.com/2016/04/tugas-dan-fungsi-bkad.html diakses pada
tanggal 10 oktober 2018 10
Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
27
2). Membatu secara langsung pengelolaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kerjasama Desa dengan Desa lain atau pihak ketiga
3). menjaga kelestarian sistem pengelolaan, perlindungan dan pelestarian
pembangunan partisipatif.
4). Memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban pelaksanaan Kerjasama
Desa kepada masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa.
Dalam sistem Integrasi Pembangunan BKAD senantiasa mengambil peran
Strategis dalam membantu Pemerintah dan Program PNPM-MPd guna
tercapainya pola Pembangunan yang Partisipatif dengan membantu Pemerintah
Desa dalam Penyusunan RKP dan RPJMDes, Pelaksanaan Musrenbang Desa, dan
Musrenbang Kecamatan serta mendampingi dalam proses Musrembang
Kabupaten.
Dalam Hubungan Lain BKAD juga menawarkan kegiatan-kegiatan lain
yang menyangkut kegiatan beberapa Desa agar bisa di BKAD masuk Membantu
memfasiltasi sebagai wadah penyampaian aspirasi, Musyawarah Mufakat, lahan
pengembangan Kreatifitas, dan Pembangunan Sumberdaya.
Hubungan dengan lembaga-lembaga bentukan PPK (UPK, BP-UPK, TV,
TPK, dan lain-lain) BKAD menjadi jalan keluar dari masalah statuta dan payung
hukum. BKAD menjelaskan tentang status kepemilikan, keterwakilan, dan batas
kewenangan. Dalam kaitan dengan UPK, maka fungsi BKAD adalah
merumuskan, membahas, dan menetapkan rencana strategis untuk pengembangan
UPK dalam bidang pengelolaan dana bergulir, pelaksanaan program, dan
pelayanan usaha kelompok. BKAD juga berperan dalam pengawasan,
pemeriksaan, serta evaluasi kinerja UPK.
Kegiatan BKAD dalam kaitan dengan Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
adalah sebagai berikut:
1) Kebijakan diarahkan kepada kebutuhan pelestarian dan pengembangan
hasil-hasil program,
2) Pembentukan BKAD dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART),
28
3) Melaksanakan MAD, Sosialisasi, MAD Prioritas Usulan, MAD Penetapan
Usulan, dan MAD Tutup Buku,
4) Menyusun dan Menetapkan SOP UPK, BP-UPK, Tim Verifikasi dan
Perguliran,
5) Melaksanakan Rakor Kecamatan Sebagai Kontrol Kegiatan di Tingkat
Kecamatan, Serta Menyusun Rencana Kegiatan Bulan Berjalan,
6) Mengikuti Rakor Kabupaten Sebagai sarana Informasi terbaru mengenai
program,
7) Melakukan Pembinaan terhadap Kelompok SPP/UEP baik Melalui
Pertemuan ataupun kunjungan keKelompok SPP/UEP,
8) Mendampingi /Bersama Tim Verifikasi Usulan Kegiatan melakukan
Kunjungan KeDesa dan Lokasi Kegiatan,
9) Mencari Solusi dan Menyelesaikan Masalah-Masalah Tingkat Desa dan
Kecamatan,
10) Mengambil Peran Sebagai Tim Pelatih Masyarakat (TPM) dalam Setiap
Kegiatan Pelatihan,
11) Membantu UPK dalam hal Penyelesaian Masalah Tunggakan,
12) Membantu Menyusun dan Menata Administrasi di Kantor UPK,
13) Mendorong Percepatan Kegiatan /Progres pada setiap Desa yang terdanai,
14) Mendorong / dan memfasilitasi kelompok (Chaneling) yang baik untuk
diajukan menjadi Kelompok Eksecuting (Meli),
15) Memfasilitasi Rakor KPMD/K,
16) Memfasilitasi dalam proses Penyaluran Dana Bantuan Sosial PNPM-MPd,
17) Aktif Mengikuti Kegiatan yang dilaksanakan PNPM-MPd TK Kabupaten.
Kegiatan BKAD dalam kaitan dengan Kegiatan Pembangunan dan Sosial
Ekonomi Masyarakat adalah sebagai berikut
1) Mendorong Pemerintah Desa untuk menyusun RPJMDes secara baik dan
aspiratif,
2) Membantu Pemerintah Desa dalam hal Review RKP dan RPJMDes,
3) Mendampingi Proses kegiatan Musrenbang Desa,
29
4) Membantu Pemerintah Kecamatan dalam Melaksanakan Musrenbang
Kecamatan,
5) Menjadi Utusan Kecamatan untuk mengawal Hasil Musrenbang TK
Kecamatan,
6) Membantu/Memfasilitasi Penyelesaian persoalan Batas Desa,
7) Berperan dalam Kegiatan HUT Lutra di TK Kecamatan
Dengan Demikian Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kiranya dapat
Menjadi Mitra Pemerintah dalam Proses Pembangunan Daerah Mulai dari
Penjaringan Aspirasi, Proses Penyusunan RKP/RPJMDes, Musrenbang Desa,
Musrenbang Kecamatan, Dan Kabupaten, begitupun dalam Proses Pelaksanaan
Kiranya dapat dilibatkan sebagai TIM Monitoring dan Evaluasi Pembangunan,
sehingga BKAD tidak lagi dianggap Produk PNPM yang hanya bergulut di
Wilayah Kegiatan PNPM, tetapi Wujud dari harapan Undang Undang Nomor 32
Tahun 2014. 11
C. Visi dan Misi BKAD Kec Bajubang
1. Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang tujuan-tujuan BKAD, apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang.
Visi : “Meningkatkan Kehidupan Ekonomi Warga Kecamatan Bajubang
Yang Lebi Maju, Mandiri, Cerdas, Terampil Dan Berkualitas”
2. Misi
Lembaga BKAD Kec Bajubang memiliki misi sebagai penjabaran dari Visi
yang telah ditetapkan, maka perlu arah komitmen pada peran dan program-
program kepada seluruh anggota yang bersangkutan.
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun
tuntutan dari masyarakat dan anggota yang terkait dalam lingkungan Lembaga
BKAD.
Misi BKAD kecamatan bajubang adalah:
11
http://pnpm-sulsel.blogspot.com/2014/09/bkad-mitra-pemerintah-dalam-proses.html
30
a. Menjadikan BKAD Sebagai Pengelola yang Transparansi dan akuntebel.
b. Menciptakan pelayanan yang baik sehingga menjadi pedoman dan dapat
dipercaya masyarakat.
c. mampu menjadi Organisasi yang kuat dan Pemersatu masyarakat.
d. Berorientasi Kepada Masyarakat Miskin. 12
Untuk merealisasikan Visi dan Misi tersebut anggota Lembaga BKAD dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dituntut untuk:
a. Konsisten
Konsisten yaitu suatu sikap dan perilaku anggota yang tidak berubah
terhadap suatu kesepakatan dalam implementasi kebijakan. Nilai konsisten bagi
anggota merupakan hal yang sangat penting, karena inkonsistenya akan
menyebabkan tidak dapat diterapkan standar-standar pelayanan yang dipedomani,
yang pada akhirnya akan menghambat mekanisme kinerja anggota Lembaga
BKAAD.
b. Kreatif
Kreatif yaitu setiap anggota harus mempunyau kemapuan dalam melakukan
terobosan-terobosan sebagai upaya meningkatkan pelayanan dalam meningkatkan
nasbah serta dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pelayanan dengan tetap
berpegang kepada koridor dan normativ yang ada, mengingat arus perkembangan
informasi, ilmu pengertahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat.
c. Objektif
Objektif yaitu dalam pemecahan masalah dalam tugas dan pelayanan
disarankan atas data dan informasi sehingga perumusan kebijakan dan keputusan
pelayanan yang dihasilkan mampu menjawab permasakahan yang ada. Dalam hal
pemberian pelayanan kepada masyarakat harus berlandaskan kepada norma dan
standar yang berlaku tidak membeda-bedakan pelayanan secara persial sehingga
dapat menciptakan tertibdan optimalisasi penyelenggaraan tugas dan fungsin
Lembaga BKAD.
d. Loyalitas
12 Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD
Kec Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
31
Loyalitas setiap anggota harus memiliki integrritas, displin dan pemgabdian
yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengemban Visi dan
Misi dengan berorientasi kepada kredibilitas dan kapabilitas individi atau pun
kelompok, sehingga optimalisasi pencapaian hasil diharapkan terwujud.
3. Tugas dan Tanggung Jawab BKAD
Tugas dan tanggung jawab BKAD secara umum meliputi:
a. Manajemen Pembangunan Partisipatif
1). Meningkatkan kualitas forum-forum musyawarah yang dilakukan
masyarakat baik di desa maupun antar desa.
2).Melakukan pengelolaan hasil‐hasil musyawarah desa dan antar desa dalam
kaitan pembangunan partisipatif.
3). Menjembatani terwujudnya penggalian gagasan yang lebih berpihak kepada
kebutuhan pengembangan wilayah antar desa.
4). Mendorong terwujudnya kelembagaan masyarakat yang lebih aktif/dinamis
dan partisipatif.
5). Memotivasi dan mendorong kelompok RTM agar berperan aktif dalam
setiap kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian kegiatan.
6). Meningkatkan kapasitas pelaku‐pelaku yang ada di desa dan kecamatan
dalam kaitan pengelolaan pembangunan partisipatif.
7). Melakukan supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan berkala setiap
perkembangan kegiatan.
8). Menjaga sistem, mekanisme, prosedur, aturan main, dan prinsip‐prinsip
pembangunan partisipatif.
9). Mendorong lahirnya perdes partisipatif berkaitan dengan kelembagaan, dan
hasil‐hasil pembangunan partisipatif.
10). Menjalin sinergitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah, dunia
usaha, dunia pendidikan, legislatif dan pelaku lainnya dalam rangka
memperkuat manajemen pembangunan partisipatif.
Pertanggung jawaban BKAD beserta unit kerjanya pertahun anggaran
memiliki maksud dan tujuan, untuk melihat sejauh mana kinerja pengurus dalam
pencapaian target/realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
32
b. Manajamen Antar Desa
1). Memfasilitasi pembahasan, perumusan, dan penyusunan kesepakatan
kesepakatan kerja sama antar desa.
2). Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kerja sama antar desa.
3). Melakukan identifikasi potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi
sentra pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya antar desa.
4). Melakukan kelola informasi potensi desa‐desa dalam lingkup wilayahnya.
5). Memfasilitasi penanganan dan penyelesaian masalah perselisihan antar desa
dan masalah lain yang timbul dari pelaksanaan kerja sama antar desa.
6). Memfasilitasi keberlanjutan fungsi‐fungsi kelembagaan desa dan antar desa
dalam pengelolaan kegiatan dan kerja sama antar desa.
7). Mengelola informasi masyarakat antar desa untuk menumbuhkan semangat
transparansi, akuntabilitas, dan kerja sama.
8). Meningkatkan kapasitas pelaku‐pelaku yang ada di desa dan antar desa
dalam kaitan pengelolaan kegiatan antar desa.
9). Mendorong pelaksanaan pelestarian hasil‐hasil kegiatan desa dan antar
desa.
c. Manajamen Aset Produktif
1). Memfasilitasi terbentuknya kerja sama dengan pihak ketiga dalam kaitan
pengelolaan aset produktif, sumber daya lokal, teknologi tepat guna.
2). Mendorong pengembangan UPK sebagai pengelola kegiatan yang handal,
dengan basis kegiatan sebagai lembaga keuangan mikro dan lembaga
pengelola teknis program.
3). Membantu dan mendorong fasilitasi akses sumber bantuan bagi kelompok
dan atau lembaga usaha masyarakat baik produksi, distribusi maupun
pemasaran.
4). Mendorong terbentuknya kelompok dan lembaga usaha desa yang
berbasis pada pengembangan sumber daya ekonomi lokal.
6). Melakukan kajian dan evaluasi sederhana tentang pelaku‐pelaku ekonomi
di wilayahnya.
33
7). Mendorong pengembangan BP‐UPK sebagai badan pengawas dan
pemeriksa keuangan UPK yang handal dan dapat dipercaya.
8). Mendorong pengembangan lembaga penunjang UPK sesuai dengan
kebutuhan tugas pokok dan fungsi masing‐masing.
9). Meningkatkan efektivitas pemberlakuan dan pelaksanaan sanksi lokal
sebagai komitmen bersama.
d. Pengelola BKAD Maupun Pihak Ketiga
1). Melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa berkaitan dengan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
2) Memberikan memotivasi terhadap pelaku‐pelaku kecamatan dan desa
terkait dengan pelaksanaan kegiatan.
3). Melakukan pemantauan setiap tahapan kegiatan.
4). Mendorong kualitas partisipasi dan keswadayaan masyarakat.
5). Melakukan evaluasi kinerja UPK terkait dengan tugas sebagai pengelola
teknis program.
6). Mengkoordinasikan tugas pemantauan kegiatan sarana prasarana sosial
dasar dan ekonomi.
7). Mengkoordinasikan tugas pengawasan terhadap pelaksanaan proses
pengelolaan teknis program.
8). Meningkatkan kinerja tim pelestarian (TP3) yang telah terbentuk dan
mendorong pihak desa untuk mengembangkan kegiatan pelestarian hasil‐
hasil kegiatan.
9). Melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap hasil kinerja pengelolaan
program, baik pengelolaan teknis oleh UPK maupun lembaga lainnya.13
Adapun Tujuan Pertanggung Jawaban BKAD Kecamatan Bajubang adalah :
1). Memberikan acuan bagi masyarakat atau pelaku-pelaku lain untuk dapat
melihat dan menilai sejauh mana kinerja dari pengurus BKAD beserta
unit kerjanya.
13
https://pnpmtamanrajo.wordpress.com/peran-pelaku-pnpm-mpd-kecamatan/bkad/
34
2). Menghasilkan suatu laporan keuangan tahunan BKAD yang informatif,
transparan dan akuntabel.
3). Memberikan acuan bagi masyarakat untuk melihat besaran aset yang
dikelolah oleh UPK.
Pertanggung jawaban BKAD beserta unit kerjanya dalam pelaksanaan
pengelolaan kegiatan diharapkan bermanfaat bagi pengelola khususnya dan
pelaku-pelaku lain serta masyarakat pada umumnya dan menjadi bahan evaluasi
atas kinerja pelaksanaan pengelola kegiatan sehingga pencapaian keberhasilan dan
kesuksesan pengelolaan serta kendala-kendala / permasalahan dapat
terpecahkan.14
e. Keanggotaan BKD
Keanggotaan Badan Kerjasama Desa (BKD), sebagai berikut :
1) masyarakat desa yang dipilih dalam Musyawarah Desa berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
2) Anggot BKD berjumlah 7 atau 9 orang dari unsur Pemerintah Desa, Anggota
Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan
memperhatikan keadilan gender.
3) Unsur Pemerintah Desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa masing-
masing 1 (satu) orang.
4) Cara pemilihan anggota Badan Kerjasama Desa Keniten diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Desa.
f. Susunan Kepengurusan BKD
Kepala Desa berkedudukan sebagai Penanggungjawab BKD dalam
menjalankan kegiatannya Kerjasama Antar Desa atau dengan pihak ketiga.
Susunan Pengurus BKD terdiri dari :
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Bendahara
4) Anggota
14
Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
35
BKAD Kecamatan Bajubang terdiri dari unit yang berfungsi sebagai
pengelolah kegiatan dan atau usaha-usaha BKAD yang bersifat strategis, meliputi;
a). Badan Pengawas Unit Kerja BKAD (BPUK BKAD) bertugas mengawasi
pengelolaan kegiatan, administrasi, dan keuangan yang dilakukan oleh
UPK dan unit kerja lainnya,
b). Unit Pengelola Kegiatan (UPK) bertanggung jawab terhadap pengelola
admininstrasi dan pelaporan seluruh transaksi; bertanggung jawab
terhadap pengelolaan administrasi dokumen; bertanggung jawab terhadap
pengelolaan dana bergulir; melakukan pembinaan terhadap kelompok
peminjam; melakukan administrasi dan pelaporan setiap transaksi
keuangan; membuat perencanaan keuangan (anggaran) dan rencana kerja
yang disampaikan pada MAD; membuat pertanggung jawaban keuangan
dan realisasi rencana kerja pada MAD sesuai dengan kebutuhan, bahan
laporan pertanggung jawaban disampaikan kepada seluruh pelaku desa
terkait; membuat draft aturanperguliran yang sesuai dengan aturan atau
prosedur yang ada untuk disahkan oleh MAD dan menegakkan dalam
pelaksanaan dengan tujuan pelestarian dana bergulir; melakukan
penguatan kelompok peminjam dalam kelembagaan, pengelola keuangan,
pengelolah pinjaman, dan memfasilitasi pengembangan usaha kelompok
atau pemanfaat, membantu pengembangan kapasitas pelaku melalui
pelatihan, mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan,
pengelolaan pinjaman, dan informasi lainnya melalui papan informasi dan
menyampaikan secara langsung kepada pihak yang membutuhkan ; dan
melakukan fasilitas (bersama pelaku lain) penyelesaian permasalahan-
permasalahan yang menyangkut pelestarian dana bergulir Kecamatan
Bajubang,
c). Tim Verifikasi berperan melakukan pemeriksaan serta penilaian kelayakan
usulan kelompok SPP perguliran dan selanjutnya membuat rekomendasi
kepada tim pendanaan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan
sebelum dibawa ke MAD,
36
d). Tim pendaan bertugas memeriksa hasil rekomendasi Tim Verifikasi sesuai
dengan dokumen dan syarat administrasi pengajuan pinjaman sebagai bahan
perimbangan pengambilan keputusan di MAD,
e). Tim penyehat pinjaman bertugas menagih kelompok SPP yang menunggak
diatas kolektibilitas V.
Berkenaan dengan tugas dan tanggungjawab tersebut maka dalam setiap
tahunnya BKAD berkewajiban membuat Laporan Tahunan atau disebut Laporan
Pertanggung jawaban / Tutup Buku BKAD laporan tahunan adalah laporan
lengkap mengenai kinerja BKAD beserta unit kerjanya dalam kurun waktu 1
(satu) tahun. Laporan tahunan sekurang-kurangnya mencakup
1). Informasi Umum yang meliputi kepengurusan dan pengelolaaan dana
bergulir,
2). Laporan Keuangan Tahunan yang terdiri dari neraca, Laporan
Operasional, Laporan perubahan ekuitasi/modal, dan Laporan Inventaris,
3). Opini hasil pemeriksaan BP-UK.
BP-UK atau dikenal dengan Badan Pengawasan UPK (unit pengelolah
kegiatan), fungsi dari BP-UK adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pengawasan
a. Sebagai Lembaga Pengawas UPK dan Kelompok, melakukan pemantauan
terhadap tugas dan tanggung jawab UPK.
b. BP-UPK dibentuk dan memperoleh mandat dan kewenangan dalam bidang
pengawasan dari BKAD yang meliputi:
- Melaksanakan audit keuangan.
- Melaksanakan audit operasional.
- Memberikan rekomendasi tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
2. Fungsi Pemeriksaan
a. Sebagai Auditor, untuk menguji dan memastikan kelayakan transaksi,
administrasi dan pelaporan bulanan.
b. Sebagai Advisor, untuk memberikan saran dan masukan serta
pertimbangan.
37
c. Sebagai Investigator, untuk menemukan kecurangan, menguji kelayakan
usaha.
3. Tugas Dan Tanggungjawab Badan Pengawas Upk
a.. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi transaksi, bukti transaksi, dokumen-
dokumen, pelaksanaan administrasi dan pelaporan UPK.
b. Melakukan pengawasan terhadap ketaatan UPK pada prinsip dan
mekanisme PNPM.
c. Melakukan pengawasan ketaatan UPK terhadap aturan-aturan MAD,
termasuk aturan perguliran.
d. Memantau Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus UPK.
e. Memantau Realisasi anggaran UPK dan rencana kerja UPK.
f. Memantau Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tim lain yang
dibentuk MAD dalam pelaksanaan PNPM.
g. Memantau Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Pengurus UPK.
h. Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugasnya kepada forum MAD.
4. Ruang Lingkup Pemeriksaan
a. Pengelolaan Pinjaman
Melakukan penilaian sistem/ aturan perguliran, kondisi permodalan dan
hasil (performance) pengelolaan pinjaman.
b. Pengelolaan Keuangan
Melakukan penilaian keuangan yang mencakup proses perencananan,
pelaporan dan hasil (performance) pengelolaan.
c. Kelembagaan Melakukan penilaian apakah kelembagaan UPK dan lembaga
pendukung lainnya mempunyai sistem/ aturan yang memadai.15
Adapun struktur organisasi kantor Lembaga BKAD Kecamatan Bajubang
terdiri atas Camat selaku pembina, Kasi PMD, Kasi Pemerintahan, Pendamping
Desa, anggota BKAD yang terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Bendahara, BPUK BKAD, Pengurus UPK, Tim Verifikasi, Tim Pendanaan, Tim
Penyehat Pinjaman.
15
https://bpupkrgj.wordpress.com/fungsi-bp-upk/
4. Tabel 1.1 Struktur kelembagaan BKAD Kec. Bajubang
camat selaku pembina
Agung wihadi,S.Pd
kasi pemerintahan Kasi PMD
SUMARNI,SH
PENDAMPING DESA
BKAD
KETUA : SUGENG, SH
WAKIL KETUA : JUMADI, S.Ag
SEKRETARIS : MARYANI, S.Pd.I
BENDAHARA : RINA FITRIYANTI,
S.Pd
Bpuk bkad
Ketua : SUPARDIN
Anggota : MARTAVERI
Anggota : UTOMO, SE
PENGURUS UPK
KETUA : NUR HIDAYAH, SP
SEKRETARIS : SEPTI DEWINTA, SP
BENDAHARA : RENI ASTUTI, SE
TIM VERIFIKASI
JAMARI
SIROYUDIN, SE
BUNGA
VANTARI,SE
TIM PENDANAAN
MUHAMMAD
SYARIF
T TIM PEYEHAT
PINJAMAN (TP2)
DESWIKA
EDRIYANI
D
BKAD
ANGGOTA MASYARAKAT
5. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana mempunyai peran yang sangat penting dalam satu
instansi atau lembaga berguna untuk memperlancar semua proses pekerjaan di
Kantor BKAD Kec. Bajubang Kab. Batanghari
Tabel 1.2 : keadaan sarana dan prasarana di Kantor BKAD Kec. Bajubang Kab.
Batanghari.1
No Nama barang jumlah Keterangan
1. Camera digital sony 1 set Baik
2. Cas baterai enigizer 1 buah Baik
3 Warles lengkap + mic 1 unit Baik
4 Filling kabinet lian 44 1 Baik
5 Printer canon MP 190 1 Baik
6 Papan informasi 1 Baik
7 LCD Proyektor + layar 1 Baik
8 Meja ½ biro 4 Baik
9 Meja rapat 1 Baik
10 Meja kasir 1 Baik
11 Kursi tunggu 1 Baik
12 Kursi futura 40 Baik
13 Antena parabola 1 Baik
14 Neon box 2 Baik
15 AC sharp 1 ½ pk 1 Baik
16 AC shar 1 pk 1 Baik
17 Wireles DAT 1 Baik
18 Papan tulis 1 Baik
19 Mesin hitung uang 1 Baik
20 Printer canon MJ 2570 1 Baik
21 Note book acer E51 1 Baik
22 Sepeda motor matic suzuki nex 1 Baik
1 Dokumentasi, 04 Juli 2018,12:56 WIB, Kantor BKAD Kec. Bajubang Kab. Batanghari
40
23 Pompa air shimizu 1 Baik
24 Kipas angin 4 Baik
25 Cctv 1 Baik
26 Kursi kantor manager 1 Baik
27 Aplikasi UPK 1 Baik
Sarana dan perasarana yang ada di Lembaga BKAD Kecamatan Bajubang
dalam keadaan baik dan dapat digunakan untuk bekerja. Pihak BKAD masih terus
berusaha untuk melengkapi sarana san prasarana yang masih kurang karena
apabila sarana dan prasarananya lengkap, maka nantinya akan memudahkan
proses pekerjaan yang ada di kantor Lembaga BKAD Kec Bajubang.
BAB III
LANGKAH DALAM MENJALANKAN STRATEGI KOMUNIKASI BKAD
DALAM MENINGKATKAN NASABAH
A. Langkah Yang Dilakukan BKAD dalam Meningkatkan Nasabah Melalui
Strategi Komunikasi
Dalam menjalankan strategi perusahaan harus mempunyai target yang harus
dicapai sehingga perusahaan tersebut dinyatakan berhasil dalam menerapkan
strategi. Pada BKAD pihak yang ada harus mempunyai cara tersendiri agar
konsumen dapat tertarik pada jasa yang ditawarkan sehingga terwujud tujuan dari
penerapan strategi yakni meningkatkan jumlah nasabah. Masyarakat sudah
banyak mengetahui tentang apa itu BKAD atau yang awalnya adalah PNPM, jadi
tidak sulit untuk memperkenalkan kembali kepada mereka untuk itu pihak BKAD
melakukan strategi untuk meningkatkan jumlah nasabah.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk
memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu
pertandingan".61
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilalui
oleh setiap fungsi bisnis dalam suatu organisasi, termasuk fungsi pendukung
berupa komunikasi. Perencanaan dibuat agar tujuan komunikasi ini mencapai
hasil yang diinginkan, yakni efektivitas komunikasi. Kegiatan komunikasi dapat
dikatakan efektif bila terjadi pemahaman antara komunikator (dalam hal ini
Kementerian Keuangan) dan komunikan (stakeholder). Setelah adanya
pemahaman maka para stakeholder akan percaya (trust) kepada Kementerian
Keuangan.
61
https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi
42
Cara terbaik untuk menentukan tujuan komunikasi adalah menentukan
kebutuhan stakeholders, apa yang mereka butuhkan dan apa yang diinginkan dari
Kementerian Keuangan. Membuat daftar keinginan dan kebutuhan informasi
tersebut menjadi kunci dalam menentukan tujuan komunikasi yang tepat bagi
setiap stakeholder.
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi
merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi
untuk mencapai suatu tujuan.62
BKAD berusaha melakukan Strategi Komunikasi yang bertujuan agar
nasabah tertarik untuk menggunakan jasanya. Komunikasi dilakukan sebaik
mungkin dalam memperkenalkan jasa kepada masyarakat, berorientasi pada
tujuan untuk menjadi BKAD semakin dikenal, dapat membantu perekonomian
masyarakat yang kurang mampu. Untuk mencapai tujuan tersebut Pihak BKAD
melakukan strategi komunikasi dalam meningkatkan jumlah nasabahnya.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang
positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah
persepsi dan apresiasi.
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikas,
yaitu:
1. Pengirim pesan ( sender atau komunikator)
2. Pesan yang dikirimkan ( message)
3. Bagaimana pesan tersebut disampaikan
4. Penerimaan pesan
5. Umpan balik
62
https://www.komunikasipraktis.com/2015/10/strategi-komunikasi-pengertian-dan.html
43
Dalam menyelesaikan tugas akhir pembuatan skripsi ini, penulis melakukan
riset dengan cara wawancara serta melakukan observasi di kantor BKAD
Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari tentang bagaimana cara anggota
BKAD Kecamatan Bajubang dalam meningkatkan jumlah nasabah.
1. Melakukan Rakor (Rapat Koordinasi)
Rapat Koordinasi (RAKOR) merupakan wadah untuk membentuk satu
tujuan dan satu misi semua organisasi antar organisasi dapat berjalan beriringan
untuk mencapai tujuan tersebut, juga sebagai wadah penghubung aspirasi yang
tidak ternaungi.1
Rakor dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi baru atau
membentuk strategi baru untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan,
mengevaluasi kinerja, dan melakukan realisasi kerja. Realisasi adalah suatu proses
untuk menjadikan suatu rencana menjadi perwujudan yang nyata.
Realisasi merupakan tindakan untuk mencapai suatu yang direncanakan atau
diharapkan. Dibidang akuntansi realisasi bermakna “uang” yaitu konversi dari
aktiva, barang dan jasa cash atau piutang (receivable) yang melalui tahapan
penjuaalan. Realisasi adalah langkah penting dalam setiap perencanaan. Betapa
sering kita lihat dalam rencana hebat yang tidak menghasilkan apa-apa karena
tidak pernah di realisasikan atau kalaupun direalisasikan akan tetapi tidak sesuai
dengan rencana atau asal-asalan sehingga hasilnya sangat jauh dari yang
diharapkan. Istilah realisasi digunakan dalam berbagai bidang seperti bisnis,
akuntansi, pemasaran dan lain sebagainya untuk mengetahui seberapa besar
pencapaian yang telah diraih untuk kemudian dibandingkan dengan target yang
telah ditentukan.
Kinerja merupakan hasil yang ingin dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab menurut ukura atau standar yang
berlaku pada masing-masing organisasi atau lembaga. Pandangan penulis merujuk
kepada pemikiran Dewi K. S oerdarsono yang menjelaskan tentang kinerja.
1 KBBI
44
Menurut Dewi K. S oerdarsono adalah “ [H]asil kerja secara kalitas dan
kuantitas yang ingin dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.2 Dengan demikian
kinerja berhubungan erat dengan tingkat produktivitas dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya di suatu badan atau lembaga.
Rakor itu juga diadakan bermacam-macam ada yang dilihat dari waktu
pelaksanaan dan tempat pelaksanaan. BKAD disetiap Kecamatan dalam
menjalankan rakor di Desa, Kecamatan dan Kabupaten pihak BKAD merupakan
tamu undangan yang dihadirkan untuk memberikan informasi tentang BKAD dari
setiap Kecamatan yang dikelolah. Berbeda dengan rakor yang mereka adakan di
kantor BKAD yang mana anggota dari rakor itu adalah anggot BKAD itu sendiri.
Berikut Rakor yang dilakukan BKAD Kecamatan Bajubang Kabupaten
Batanghari terbagi atas :
a. Rakor Bulanan
pihak BKAD Kecamatan Bajubang mengadakan rakor setiap bulannya
yang dilakukan di kantor BKAD Kecamatan Bajubang yang dihadiri oleh
pesertanya adalah anggota BKAD Kecamatan Bajubang, KPMD, UPK, BP, Tim
Verifikasi. Pertemuan ini membahas tentang hasil bulanan yang masing-masing
mereka kelolah.
Rakor desa yang diadakan setiap bulannya membahas tentang kinerja
perangkat desa dan apabila rapat tersebut ada kaitannya dengan BKAD maka
pihak BKAD Kecamatan Bajubang diundang untuk menghadiri rakor tersebut.
Dalam kesempatan ini beberapa kelompok nasabah BKAD Kecamatan bajubang
juga diundang, kelompok yang diundang adalah kelompok yang dalam waktu
dekat akan melakukan pencairan dana ataupun kelompok yang bermasalah dalam
hal pembayaran. Pihak BKAD akan menjelaskan kembali tentang BKAD dan
menginformasikan kepada ibu-ibu nasabah BKAD untuk menginformasikan
kembali ke masyarakat yang ada disekitar mereka bahwa pihak BKAD masih
2 Dewi K. Soedarsono, Sistem Manajemen Komunikasi: Teori, Model dan Aplikasinya,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014),86.
45
mencari kelompok baru. Komunikasi yang dilakukan inilah nanti akan
berpengaruh kepada BKAD dalam peningkatan nasabahnya.
Berikut hasil wawancara penulis dengan ketua UPK yaitu ibu Nur Hidayah
di Kantor BKAD Kecamatan Bajubang tentang rakor yang diadakan BKAD,
yaitu:
“[D]i desakan kito ado kades dan pihak KPMD yang nanti akan
mengadakan rakor tiap bulannyo yang nanti BKAD juga diundang,
nah disitulah kito kasih tau jugo tentang BKAD misalnyo tunggakan
berapo, data misalnyo kito mau verifikasi nah itu kito kooridinasinyo
melalui rakor itu tadi”.3
Rakor Kecamatan dilakukan di kantor Kecamatan Bajubang setiap bulannya
dihadiri oleh Camat Bajubang atau perwakilan, ketua BKAD atau perwakilan
anggota BKAD yang bersangkutan, perangkat desa seperti kepala desa, kasi Pem
dan KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD, tokoh agama, tokoh
masyarakat, pegawai kecamatan dan seluruh pihak yang terkait. Pihak BKAD
dalam rakor kecamatan merupakan tamu undangan, karena setiap kecamatan akan
mengadakan rakor kepada pihak yang berewenang di bawah pengawasannya.
KPMD mengadakan rakor desa yang juga menghadiri pihan BKAD yang akan
memberi penjelasan tentang BKAD kepada calon nasabah baik tentang cara
peminjaman, pembayaran maupun dendanya.
Rakor Kabupaten juga dilakukan setiap bulan, rakor ini di lakukan di
kantor Bupati Batanghari yang dihadiri oleh Bpk. Ir. Syahirsah SY selaku bupati
batanghari atau perwakilannya, semua ketua dan anggota BKAD, UPK, BP yang
bersangkutan dari setiap desa seKabupaten Batanghari.
b. Rakor Triwulan
Rakor Triwulan adalah rapat koordinasi yang dilakukan setiap tiga bulan
sekali, anggota dan tempat untuk mengadakan rakor sama dengan rakor yang
diadakan pada setiap bulannya. Rakor ini diadakan apabila pada rakor bulanan
tidak mendapatkan hasil atau tidak terialisasinya rakor yang diadakan pada setiap
bulannya.
3Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
46
c. Rakor Persemester
Rakor Persemester merupakan rakor yang dilakukan pada tiap enam bulan
sekali. Sama dengan rakor triwulan, rakor ini diadakan apabila pada rakor
bulanan dan triwulan tidak mendapatkan hasil atau tidak terialisasinya rakor yang
diadakan pada setiap bulannya dan triwulan tersebut. Rakor ini juga diadakan
apabila ada hal-hal yang mendesak dan mengharuskan semua anggota yang terkait
untuk melakukan tindakan.
d. Rapat Tahunan
Rapat Tahunan ini adalah diadakan pada awal dan akhir tahun, bertujuan
untuk mengevaluasi kegiatan yang telah berjalan dan merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan pada tahun yang akan datang.
Kegiatan rakor ini diadakan guna untuk mengevaluasi kinerja khususnya
bagi anggota BKAD. Rakor ini juga betujuan untuk membahas hasil bulanan,
untuk itu di harapkan untuk semua tim yang ada di BKAD memberikan laporan
bulanan yang selama satu bulan belakangan mereka kelolah.
2. Bunga Pada Dana Peminjaman
Setiap yang melakukan peminjaman dana baik di Bank ataupun lembaga
pasti menerapkan bunga pada setiap pembayaran sesuai dengan kesepakatan dari
pihak itu sendiri.
BKAD merupakan badan yang menawarkan jasa simpan pinjam dana,
pinjaman tidak melakukan potongan pada dana disetiap peminjaman, hal ini
dikarenakan pihak BKAD tidak mengadakan asuransi yang berbeda dengan sistem
peminjaman dana yang dilakukan di Bank dimana setiap dana yang dipinjam akan
di lakukan pemotongan guna untuk asuransi peminjaman.
BKAD juga menerapkan bunga pada setiap peminjaman yang dilakukan.
Bunga yang diterapkan hanya 1% dari dana yang dipinjam oleh nasabah karena
ini merupakan startegi dari BKAD menarik minat masyarakat untuk memakai
jasa yang di tawarkan.
47
Berikut hasil wawancara penulis dengan ketua UPK yaitu ibu Nur Hidayah
di Kantor BKAD Kecamatan Bajubang tentang tentang potongan dana pinjaman
yang dilakukan pihak BKAD, yaitu:
”[S]etiap yang meminjam dana di BKAD kami tidak melakukan potongan,
misalnyo orang mau minjam 25 juta kami kasih 25 juta kalo di Bank kan
ado potongannyo. Kito disini bunganyo 1% memang ado Bank yang
bunganyo 0,3 % tetapi mereka pakai potongan dari dana yang mereka
pinjam” 4
3. Jaminan untuk satu kelompok
Setiap peminjaman dana yang dilakukan pasti ada jaminan, karena dengan
adanya jaminan akan lebih menjaga apabila ada penyelewengan dari nasabah.
Barang yang akan menjadi jaminan juga harus sebanding dengan dana yang akan
dipinjam oleh nasabah. Berbeda pada beberapa tahun yang lalu saat BKAD belum
menerapkan pinjaman yang harus diadakan jaminan, banyak nasabah yang kurang
disiplin sehingga merugikan pihak BKAD. Kasus inilah banyak menyebabkan
BKAD yang ada di beberapa Kecamatan tidak dapat berkembang bahkan
mengalami kerugian yang mengakibatkan BKAD dibeberapa Kecamatan itu
tutup.
Berikut hasil wawancara penulis dengan ketua UPK yaitu ibu Nur Hidayah
di Kantor BKAD Kecamatan Bajubang tentang jaminan dalam hal peminjaman
dana BKAD, yaitu:
”[J]aminan yang dipakai biso untuk individu biso jugo untuk kelompok
tergantung berapo besar nilai yang mau dipinjam dibandingkan dengan
nilai barang yang mau dijadiin jaminan, kalo jaminannyo besak nilainyo
biso dipakek 2,3 orang ataupun 1 kelompok asalkan sebanding nilainyo
dengan dana yang mau dipinjam.”
4. Melalui Media Sosial
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju teknologinya,
pihak BKAD sepakat untuk membuat sarana komunikasi yang dilakukan di group
WA (whatsapp) yang beranggotakan anggota BKAD Bajubang itu sendiri dengan
4Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
48
anggota BKAD lainnya maupun dengan KPMD yang ada di setiap desa selaku
tangan kanan atau yang melakukan tanggung jawab di desa masing-masing. Sama
seperti penyampaian pesan yang dilakukan pada rakor desa, informasi yang
disampaikan di sini bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah BKAD dengan
memberikan informasi kepada KPMD yang ada di desa dan melakukan sosialisai
kepada nasabah.
KPMD yang anggotanya juga termasuk dalam golongan nasbah BKAD
pastinya akan mengerti tentang BKAD dan mereka juga dapat melakukan
penyampaian informasi kepada non nasbah melalui kelompok ataupun individu
seperti halnya mereka sendiri terjun langsung bertemu kemasyarakat. Komunikasi
melalui Group WA Ini dilakukan untuk mempermudahnya jalinan informasi yang
mereka akan saling tukar menukar pikiran antara satu dan yang lainnya dan
berbagi informasi.
Berikut hasil wawancara penulis tentang komunikasi yang dilakukan Pihak
BKAD dengan ketua UPK yaitu ibu Nur Hidayah di Kantor BKAD Kecamatan
Bajubang yaitu:
”[S]ekarang sudah ado grup wa jugo grup wa BKAD grup WA KPMD
disitu kito koordinasinyo disitu dan memberi informasi kapan akan
dilakukan pencairan dan informasi lainnyo yang dapat langsung dengan
mudah kami informasikan di grup”5
5. Komunikasi informal
Kelompok yang sudah menjadi nasabah merupakan kelompok yang
anggotanya sudah pernah meminjam dana di BKAD dengan mengajukan
persyaratan dan menaati ketentuan yang sudah ada.
Dengan cara informasi dari kelompok yang sudah berjalan mereka saling
berbagi informasi dan mengajak anggota lainnya untuk bergabung min 5 orang
max tidak terbatas tergantung kesepakatan kelompok masing-masing.
5Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
49
BKAD sudah berjalan cukup lama dan sudah banyak dikenal masyarakat.
Kelompok yang sudah berjalanpun juga sudah banyak sehingga memudahkan bagi
calon nasbah yang ingin bergabung bisa dengan mudah mendapatkan informasi
dari mereka yang sudah berpengalaman sebelumnya. Informasi yang dilakukan
dari mulut ke mulut membuat suatu referensi bagi calon nasabah baik tentang
persyaratan, cara pembayaran maupun denda dan lain sebagainya. Cara ini bisa
dibilang efektif karena kebanyakan ibu-ibu melakukan atau mencari i nformasi
yang benar itu dari teman yang telah berpengalaman.
Keterlambatan satu anggota di dalam kelompok tidak mempengaruhi
kelompok lainnya, untuk setahun belakangan berlaku untuk individu yang
bersangkutan apabila satu orang yang tidak lancar dalam pembayaran maka hanya
satu orang itu yang tidak diperbolehkan untuk melakukan pinjaman. Apabila ada
yang seperti itu boleh individu yang lain boleh melakukan pinjaman dengan
kelompok lain dengan nama yang berbeda, karena apabila masih memakai nama
kelompok yang sama data yang ada belum menyatakan bahwa kelompok itu lunas
dan boleh melakukan pemunjaman lagi.
Berikut hasil wawancara penulis dengan ketua UPK yaitu ibu Nur Hidayah
di Kantor BKAD Kecamatan Bajubang tentang informasi yang bisa di dapatkan
anggota BKAD, yaitu:
“[D]ulu misalnyo nunggak kito dak biso lagi minjam sampai kelompok itu
lunas, sekarang kami idak lagi pokok nyo sekarang individu kalo memang
dio dak lunas berarti dionyo yang dak boleh minjam lagi. Bagi individu yang
lancar dalam permbayaran boleh ikut kekelompok yang lain atau buat
kelompok baru dengan namo yang beda, karena kalo bawak kelompok yang
lamo misalnyo kelompok melati ado anggota kelompok yang belum bayar
misalnyo tapi yang lain mau ngajuin pinjaman lagi kito dak boleh buat namo
kelompok melati karna kelompok melati dalam catatan kami belum lunas.”6
6. Verifikasi
Setiap anggota yang ingin mengajukan pinjaman harus memenuhi syarat
terlebih dahulu dan kemudian melakukan verfikasi yang mana pihak BKAD akan
melakukan pendatan apakah calon nasabah tersebut sesuai dengan syarat yang
6Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
50
pihak BKAD inginkan. Setiap anggota yang ingin bertanya mengenai BKAD bisa
langsung dengan pihak BKAD yang melakukan verifikasi, begitu pula sebaliknya
pihak BKAD dapat langsung mengetahui apakah anggota itu dikira mampu atau
tidak nantinya dalam hak pembayaran yang akan dilakukan setiap bulannya.
Tahap verifikasi dalam BKAD adalah tahap dimana calon nasabah bertemu
langsung dengan anggota BKAD dan melakukan wawancara. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui tentang perekonomian calon nasabah itu sebelum
calon nasabah melakukan peminjaman dana di BKAD. Pada tahap ini lah ketidak
jujuran dari calon nasbah, mereka memanipulasi jawaban seakan-akan
perekonomian yang dialami baik-baik saja. Perekonomian sangat berpengaruh,
karena pihak BKAD memberikan pinjaman kepada nasabah yang sekiranya
mampu untuk membayar setiap bulannya. Hal ini diantisipasi terjadinya
penunggakan pembayaran yang akan dilakukan nasabah apabila perekonomiannya
tidak stabil.
Berikut hasil wawancara penulis dengan ketua BKAD Kecamatan Bajubang
dalam hal Verivikasi:
“[S]aat ditanyo ibu penghasilannyo berapo pengeluarannyo berapo dalam
sebulan? Pada saat verifikasi semua ngomongnyo penghasilan nyo besak-
besak galo pengeluarannyo kecik galo, pas giliran pembayaran kesekian
kalo yang dak jujurkan akhirnyo ketahuan bahwa pendapatannyo cuma
sekian sedangkan pengeluarannyo sekian”7
7Hasil Wawancara Penulis dengan Pak Sugeng Sebagai Ketua Lembaga BKAD Kecamatan
Bajubang, pada tanggal 4 juli 2018
BAB IV
TANTANGAN DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI
STRATEGI KOMUNIKASI LEMBAGA BKAD DALAM
MENINGKATKAN NASABAH
A. Tantangan Yang Dihadapi BKAD Dalam Meningkatkan Nasabah
Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk
menggugah kemampuan. Jika berbicara tentang tantangan, perlu diketahui bahwa
tantangan merupakan hal-hal yang mengganggu suatu kegiatan dan akan berakibat
kegagalan, baik itu kegiatan dalam sebuah lembaga ataupun instansi. Tantangan
memang seringkali dihadapi oleh Lembaga BKAD.
Komunikasi secara sederhana diartikan sebagai penyampaian informasi
yang jelas dan ditangkap secara baik oleh pendengar. Komunikasi yang baik dan
efektif apabila dilaksanakan dua arah, ada mendengar ada berbicara atau ada
umpan balik.
Namun tak jarang kita masih menjumpai pesan atau informasi yang kita
sampaikan tidak sesuai atau kita mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Berikut adalah hasil pengalaman dalam pelatihan komunikasi yang biasa saya
laksanakan, hal-hal yang menghambat komunikasi yakni:
1. Hambatan fisik.
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan
seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi
lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya
karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek
pun terkadang tidak sesuai.
Untuk mengatasi hambatan komunikasi terhadap nenek saya ini atau orang
yang memiliki fungsi pendengaran yang kurang maka saya akan berbicara dengan
ekspresi muka yang jelas dan suara lantang sehingga bisa “terbaca”. Atau,
informasi dituliskan sehingga nenek langsung paham maksudnya. Hambatan
51
komunikasi juga bisa saja terjadi apabila salah satu pihak memerlukan bahasa
isyarat seperti pada orang tuna wicara.
2. Hambatan kepribadian.
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara
seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya.
Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia
berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan
jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat
kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
Selain sifat pribadi di atas, orang-orang introvert juga cenderung mengalami
kesulitan untuk membangun percakapan pertama kali. Kepribadian seperti
sanguinis tentu jarang mengalami hambatan berkomunikasi. Mereka biasanya
selalu punya topik pembicaraan dalam benak mereka dan memiliki pribadi yang
menarik komunikatif.
3. Hambatan usia.
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi.
Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat
orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya
terjadi satu arah saja.
Paling terkini misalnya, bagaimana anak remaja sekarang (:baca Alay)
menggunakan kalimat-kalimat slank yang sulit dipahami oleh orang yang lebih
tua. Kesenjangan usia memang harus dijembatani dengan baik sehingga pesan
yang disampaikan tercapai. Di sekolah, kerap saya menemukan ada upaya mediasi
antara orangtua dengan anak melalui guru BP atau guru wali kelas agar tidak
terjadi hambatan komunikasi antara orangtua siswa dengan siswa.
4. Hambatan budaya.
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang
perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi
saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya
tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa melihat ekspresi mukanya saat
52
berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan penutup mulut. Ia adalah
perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang harus mengenakan
busana demikian.
misalnya, di Thailand untuk mengucapkan kalimat “terimakasih” akan
berbeda bila disampaikan perempuan menjadi “Kopunka” sedangkan apabila laki-
laki menjadi “Kopunkap”. Untuk budaya tertentu misalnya perempuan dalam
berkomunikasi mendapat porsi nomor dua setelah ayah, suami dan kakak laki-
laki.
5. Hambatan bahasa.
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama
bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya
berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara
Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas
pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus
persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
Lain lagi saat saya kedatangan teman dari Tiongkok yang hanya bisa bahasa
Mandarin dan kami bersahabat untuk bertukar informasi satu sama lain. Saya
tidak bisa bahasa mandarin. Dia tidak bisa bahasa Inggris dan sedikit mengerti
bahasa Indonesia. Saya terkesan sekali saat kami merayakan hari ulang tahun
bersama, saling mentraktir dan berkomunikasi dengan berbagai macam cara
seperti menulis, gerakan tangan, menggambar, ekspresi muka hingga
menggunakan alat peraga. Intinya adalah kita harus saling mendengarkan satu
sama lain agar komunikasi terkesan “nyambung”.
Beberapa kali saya kesasar di negara orang pun, bekal saya dalam
berkomunikasi dengan bahasa sebagai hambatan yakni membawa kamus, alat
tulis, kertas, kalkukator dan alamat kita tinggal.
6. Hambatan kecakapan teknologi.
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu
sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada
kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa alay.
53
Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga
cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang
terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
Kecakapan teknologi lainnya seperti penggunaan fitur-fitur handphone
pintar yang tidak semua orang bisa menggunakannya. Saya pernah mengalami
hambatan komunikasi saat tawar menawar membeli sovenir. Jurus komunikasi
saya cuma satu dalam tawar menawar, yakni bawa kalkulator. Saat sedang tawar
menawar kalkulator di HP saya habis baterai. Atau, mau menggunakan google
translate tetapi baterai HP mati.
7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud
komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara. Lingkungan alam lain
misalnya letak atau jarak pengirim pesan dengan penerima pesan yang berjauhan
menyebabkan informasi tidak diterima dengan jelas.
Kita juga misalnya akan berbicara dengan pelan saat malam hari, waktu
tidur. Atau waktu tidur siang di beberapa negara Eropa, orang sekitar diharapkan
tidak menimbulkan kegaduhan suara sehingga kita cenderung berbisik atau
bersuara pelan jika berbicara.1
Nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi
pelanggan (dalam hal keuangan). Nasabah merupakan faktor yang sangat
menentukan maju atau tidak sebuah Lembaga.
Dalam sebuah instansi atau lembaga yang melibatkan banyak orang pasti
akan mengalami tantangan dalam menjalankan tujuannya. Lembaga BKAD juga
mempunyai tantangan dalam menghadapi nasabah, terlebih lagi dalam hal
meningkkatkan nasabah. Konsumen atau nasabah sangatlah berarti dalam instansi
atau lembaga, karena tanpa konsumen dan nasabah tidak akan berjalan dengan
baik tujuan yang akan dicapai.
1 https://liwunfamily.com/2014/02/07/7-hambatan-komunikasi/
54
Berdasarkan waawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Pak Sugeng
selaku ketua Lembaga BKAD Kecamatan Bajubang, mengenai tantangan yang
dihadapi oleh Lembaga BKAD. Berikut ada beberapa tantangan yang dihadapi:
1. Masyarakat Kurang mengetahui BKAD
Sebagian masyarakat yang belum mengetahui tentang BKAD merupakan
tantangan yang utama bagi lembaga BKAD untuk memberikan penjelasan dan
melakukan pelayanan sehingga calon nasabah yang akan lebih merasa nyaman
dan tertarik untuk bergabung. Akan tetapi tidak sulit bagi mereka karena ini sudah
berjalan cukup lama dan sudah banyak yang mengenal Lembaga BKAD yang
dahulunya adalah PNPM.
Terdapat empat agen sosialisasi yang sebagai pihak-pihak yang
melaksanakan atau melakukan sosialisasi yaitu:
a. Keluarga
Keluarga adalah sebagian langkah awal kita dalam mengenal segala
sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan sekitar
b. Kelompok bermain
Kelompok bermain akan membentuk karakter pribadi manusia, hal ini
didasarkan dari seberapa sering mereka bermain, berinteraksi serta
saling mengenal satu sama lain.
c. Sekolah
lingkungan sekolah dikatakan sebagai temapat yang tepat untu
dijadikan agen sosialisasi. Karena dilingkungan sekolah atau lembaga
pendidikan, kita diajarkan untuk memulai mengenal orang lain, mulai
mengetahuio konflik, seta mencari tahu pemecahan masalah yang
seharusnya dihadapi.2
d. Media massa
2Kamanto Sunarto, Penghantar Sosiologi (Jakarta: Fak. Ekonimo Universitas
Indonesia,2004)21-22.
55
Media yaitu sebagai alat atau sarana komunikasi seperti majalah, radio,
televisi, internet, film, poster, dan sepanduk untuk suatu proses
penyaluran informasi.3
Informasi tentang BKAD akan di dapat oleh non nasabah melalui
penyampaian yang dilakukan oleh nasabah dan KPMD yang ada di desa.
Informasi inilah nanti yang akan menambah pengetahuan bagi non nasabah dan
mereka akan mulai mengerti bahkan tertarik untuk menjadi nasabah di BKAD
kecamatan Bajubang.
“saya sebelumnyo tau PNPM/ BKAD itu dari tetanggo sayo yang lagi
cerito- cerito tentang kelompok pembayaran, terus saya tanyolah apo maksudnyo,
ruponyo tentang PNPM/ BKAD yang orang ni sedang ceritoin. Sayo tertarik
untuk meanadi nasabahnyo tapi sekarang ni sayo masih nyari-nyari orang jugo
untuk satu kelompok dengan sayo meminjam dana”.4
2. Keberadaan Instansi lain di Kecamatan Bajubang
Banyak instansi atau lembaga yang menawarkan berbagai peminjaman baik
barang ataupun jasa seperti Bank, koperasi dll. Ini merupakan tantangan bagi
pihak BKAD menarik minat bagi masyarakat untuk menggunakan jasanya.
Setelah penulis melakukan pengamatan di Kecamatan Bajubang, terdapat
BANK yang dapat meminjamkan dana yang besar, bunga yang kecil dan adanya
asuransi, dan terdapat juga sejumlah Koperasi diwilayah tersebut dengan
menawarkan kelebihannya masing-masing. Ini merupakan tantangan yang
dihadapi BKAD dalam meningkatkan nasabah.
Strategi yang dilakukan BKAD adalah memberikan pinjaman dengan
bunga sekecil mungkin yakni hanya 1% dari dana peminjaman. Peminjaman juga
dilakukan dengan cara berkelompok sehingga selain memberikan pinjaman
dengan bunga yang kecil juga membangun kekompakan dan silaturahmi antar
anggota dalam satu kelompok.
3Apriadi Tamburaka, Literasi Media, ( Jakarta: PT. Grafindo Persada,2013),39.
4 Hasil wawancara penulis dengan rita novita selaku masyarakat non nasbah BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
56
B. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Strategi Komunikasi Lembaga BKAD
Dalam Meningkatkan Nasabah
Dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi (baik itu negatif
atau positif) dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh satu / sekelompok orang
yang melakukan kegiatan tertentu.5
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kata dampak merupakan kata yang telah
lazim digunakan dalam masyarakat luas dan hampir familiar di semua tataran
usia. Penggunaan kata dampak biasanya dibarengi dengan imbas akhir dari suatu
kalimat atau kegiatan.
Dalam mencapai tujuan, BKAD akan melakukan berbagai strategi dan
segala upaya demi mendapatkan apa yang ingin dicapai oleh BKAD. mulai dari
menyusun strategi yang baik juga menjalankan strategi itu dengan cara yang baik
pula kepada konsumen atau sasaran yang akan dituju. Semua dilakukan untuk
meraih keuntungan yang tinggi bagi Lembaga. Dari seluruh bentuk dari strategi
itu sendiri akan menimbulkan dampak baik itu dampak positif maupun dampak
negatif.
Pihak BKAD Kec Bajubang melakukan penerapan beberapa strategi
tersebut dengan maksud ingin menginformasikan tentang jasa yang mereka
kelolah, mendekatkan diri kepada masyarakat atau konsumen, mempermudah
konsumen, serta menarik minat konsumen untuk bergabung dan melakukan
peminjaman di BKAD Kec Bajubang.
Tujuan dari BKAD dalam menerapkan strategi komunikasi, selain untuk
meningkatkan jumlah konsumen, pihak BKAD juga menginginkan strategi
tersebut dapat menjadi alat komunikasi Lembaga dalam menyampaikan informasi
tentang jasa kepada calon nasabah, Untuk mengetahui hasil dari penerapan
strategi dan upaya yang dilakukan, pihak BKAD melakukan beberapa cara yakni:
5 www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-dampak-menurut-para-ahli/
57
1. Melihat respon dari masyarakat yang sudah tergabung dan mejadi nasabah
BKAD.
Pada hakikatnya respon merupakan suatu tanggapan atau balasan dari
stimulus atau reaksi akibat dari penerimaan stimulus, dimana stimulus adalah
berita, pengetahuan, informasi, sebelum diproses atau diterima oleh indrany.
Individu berperan sebagai unsur pengendali antarastimulus dan respon, sehingga
yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus adalah stimulus dan
individu itu sendiri.
Setiap instansi menginginkan setiap apa yang diinformasikan dapat diterima
oleh masyarakat. Maka BKAD perlu mengetahui respon dari masyarakat terhadap
strategi komunikasi yang telah dilakukan.
Setiap masyarakat atau warga pasti mempunyai respon yang berbeda-beda
terhadap kinerja ataupun pelayanan yang telah diberikan BKAD kepada
masyarakat. Untuk mengetahui respon masyarakat, penulis mewawancarai
beberapa masyarakat yang menilai kinerja BKAD, dan menghasilkan informasi di
antaranya:
“[S]ayo ni salah satu masyaraklat yang pakek jasa BKAD, selamo ni sayo
sudah bekali-kali melakukan peminjaman dana dengan kelompok sayo.
Dana yang kami pijam bergulir dari dulunyo kecik sampe sekarang yang
sudah besak nilainyo. Kami meraso sangat tebantu dengan adonyo BKAD
ni, kami biso makek dananyo untuk keperluan kami pribadi yang setiap
tahunnya melakukan pencairan dana”. 6
Selama ini respon yang timbul dari masyarakat tentang Lembaga BKAD
bersifat positif, karena BKAD selalu menerima masukan dan tanggapan dari
masyarakat sendiri jadi tidak susah bagi pihak Lembaga BKAD untuk mengetahui
respon dari masyarakat.
2. Peningkatan Kualitas Jaminan
kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat
sesuatu. Istilah ini banyak digunakan dalam dalam bisnis, rekayasa, dan
6Hasil Wawancara Penulis dengan salah satu nasabah BKAD Kecamatan Bajubang pada
tanggal 10 juli 2018
58
manufaktur dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
Jaminan atau agunan adalah aset pihak peminjam yang dijanjikan kepada
pemberi pinjaman jika peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut.
Jika peminjam gagal bayar, pihak pemberi pinjaman dapat memiliki agunan
tersebut
Sekitar dua tahun yang lalu pihak BKAD Kec Bajubang meminjamkan
dana kepada nasabah tidak menggunakan jaminan, hanya menggunakan syarat
pada saat verifikasi yakni berupa Photocopy KK (Kartu Keluarga) dan fotocopy
KTP (Kartu Tanda Penduduk). Dengan cara tersebut ternyata Lembaga BKAD
Kec Bajubang mengalami kerugian, untuk itu pihak BKAD memerikan syarat
tambahan bagi nasabah yang ingin meminjam dana di Lembaga BKAD Kec
Bajubang untuk menggunakan jaminan. Ini bertujuan untuk menjaga agar dana
yang ada dapat bergulir kembali.
jaminan atau barang yang menjamin dalam kelancaran pembayaran harus
lebih besar atau harus sama nilainya dengan dana yang akan dipinjam, semakin
besar dana semakin besar pula nilai jaminan.
“kalo peminjaman diatas 10 juta cenderung caminannyo aadalah sertivikat,
kalo dibawah 10 juta BPKB atau bagi yang dak punyo jaminan boleh nebeng
ke kawannyo tapi jaminannyo harus sertivikat kalo BPKB dak boleh,
jaminannyo pun harus lebih tinggi dari dana yang kito pinjam”.7
3. Tidak Terjadi Penumpukan Uang di Bank
BKAD akan melakukan pencairan hampir disetiap bulan, hal ini agar tidak
terjadi penumpukan uang di Bank karena hal itu akan merugikan BKAD itu
sendiri, karena perguliran dana disetiap tahun harus sesuai dengan perencanaan
yang terdapat di BKAD dan harus tercapai karena itu yang akan mencapai prestasi
kerja apabila tidak tercapai berarti kinerja yang dilakukan menurun dan perlu
dilakukan evaluasi agar mendapat tittik kesalahan.
7Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD Kec
Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
59
Penumpukan ini terjadi apabila terjadi keterlambatan pembayaran yang
dilakukan nasabah BKAD dan pihak BKAD tidak melakukan pencairan terhadap
kelompok yang mengalami keterlambatan dalam hal pembayaran. Akan tetapi hal
ini dapat teratasi karena pertumbuhan nasabah yang terus betambah dan BKAD
juga melakukan stop pencairan kepada nasbah perindividu bukan kelompok. Jadi
bagi individu yang terlambat dalam pembayaran tidak akan dilakukan pencairan.
4. Meningkatnya Kualitas Nasabah Dalam Hal Pembayaran
Semua jenis masyarakat boleh meminjam kecuali PNS, tetapi istri PNS
diperbolehkan. Pada beberapa tahun yang lalu nasabah Lembaga BKAD
dikhususkan pada masyarakat menengah kebawah, karena ini diharpakan mampu
membantu perekonomian pada masyarakat tersebut. Tetapi tidak sekarang, pihak
BKAD sudah memberika kepada masyarakat yang ingin memakai jasa BKAD
kepada semua kalangan masyarakat kecuali PNS. Hal ini juga berdampak dari
pembayaran yang dilakukan oleh nasabahnya, karena nasbah menggunakan dana
dari BKAD untuk membuka usaha mandiri yang dapat dilakukan individu atupun
kelompok.
“[D]ulu peminjaman diprioritaskan untuk kelas 2 yang artinyo punyo
usaha tapi kurang modal, kalo sekarang kito bukan pakek orientasi itu lagi
orientasi orang kayopun kito pinjamin kecuali PNS tapi kalo istri PNS
boleh”.8
5. Meningkatkan Kerja Sama
Kerja Sama yang dimaksud adalah hubungan antar anggota BKAD
Sekabupaten Batanghari, BKAD dengan masyarakat, kelompok dengan kelompok
maupun individu dengan individu yang ada dalam suatu kelompok .
kelompok akan menjalin kerja sama yang baik, karena dengan sharing
melakukan interaksi antara satu dengan yang lain akan menjalin keakraban dan
tali silaturahmi. Hubungan kerja sama yang baik akan berpengaruh pada kinerja
dan hasil dari tujuan yang ingin dicapai. Karena hubungan yang baik akan
medapatkan hasil yang baik pula. Kerja sama ini tidak selalu dilakukan oleh
8Hasil Wawancara Penulis dengan Pak Sugeng Sebagai Ketua BKAD Kecamatan
Bajubang, pada tanggal 4 juli 2018.
60
anggota yang ada di kantor BKAD karena yang berkaitan dengan BKAD adalah
satu wilayah yang terkait termasuk juga nasabah yang terkait karna mereka juga
berpengaruh untuk menanamkan citra positif untuk BKAD Kecamatan Bajubang
Kabupaten Batanghari.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian tentang Strategi Komunikasi Lembaga BKAD dalam
meningkatkan nasabah penulis mengambil beberapa kesimpulan diantaranya
sebagai berikut:
a. Melakukan Rakor ( Rapat Koordinasi)
Rakor BKAD Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari diadakan
setiap bulannya. Diantaranya
e. Rakor Bulanan
f. Rakor Triwulan
g. Rakor Persemester
h. Rakor Tahunan
b. Bunga Pada Dana Peminjaman
BKAD merupakan badan yang menawarkan jasa simpan pinjam dana,
pinjaman tidak melakukan potongan pada dana disetiap peminjaman, hal ini
dikarenakan pihak BKAD tidak mengadakan asuransi yang berbeda dengan sistem
peminjaman dana yang dilakukan di Bank dimana setiap dana yang dipinjam akan
di lakukan pemotongan guna untuk asuransi peminjaman.
c. Jaminan untuk satu kelompok
Setiap peminjaman dana yang dilakukan pasti ada jaminan, karena dengan
adanya jaminan akan lebih menjaga apabila ada penyelewengan dari nasabah.
d. Melalui media sosial
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju teknologinya,
pihak BKAD sepakat untuk membuat sarana komunikasi yang dilakukan di group
WA (whatsapp) yang beranggotakan anggota BKAD Bajubang itu sendiri dengan
anggota BKAD lainnya maupun dengan KPMD.
62
e. Informasi informal
Kelompok yang sudah menjadi nasabah merupakan kelompok yang
anggotanya sudah pernah meminjam dana di BKAD dengan mengajukan
persyaratan dan menaati ketentuan yang sudah ada.
f. Verifikasi
Tahap verifikasi dalam BKAD adalah tahap dimana calon nasabah
bertemu langsung dengan anggota BKAD dan melakukan wawancara.
2. Tantangan dari Strategi Komunikasi yang dilakukan BKAD
a. Masyarakat Kurang mengetahui BKAD
Sebagian masyarakat yang belum mengetahui tentang BKAD merupakan
tantangan yang utama bagi lembaga BKAD untuk memberikan penjelasan dan
melakukan pelayanan sehingga calon nasabah yang akan lebih merasa nyaman
dan tertarik untuk bergabung.
b. Keberadaan Instansi lain di Kecamatan Bajubang
Banyak instansi atau lembaga yang menawarkan berbagai peminjaman baik
barang ataupun jasa seperti Bank, koperasi dll. Ini merupakan tantangan bagi
pihak BKAD menarik minat bagi masyarakat untuk menggunakan jasanya.
3. Kendala dari Strategi Komunikasi yang dilakukan BKAD
a. Melihat respon dari masyarakat yang sudah tergabung dan mejadi
nasabah BKAD.
b. Peningkatan Kualitas Jaminan
c. Tidak Terjadi Penumpukan Uang di Bank
d. Meningkatnya Kualitas Nasabah Dalam Hal Pembayaran
e. Meningkatkan Kerja Sama
63
B. Implikasi penelitian
Berdasarkan pengawasan dan wawancara yang dilakukan penulis pada
penelitian ini, maka dapat penulis katakan bahwa BKAD Kec. Bajubang dalam
meningkatkan nasabah berjalan dengan cukup baik. Karena sossiaisasi yang
mereka lakukan untuk memperkenalkan kepada masyarakat yakni melalui tatap
muka ke calon nasabah dan melalui perangkat-perangkat desa.
Masyarakat yang mendapat informasi dari perangkat desa atau dari BKAD
yaitu masyarakat uyang aktif di kegiatan yasinan atau kumpul-kumpul.sehingga
masyarakat yang tidak suka bergaul akan sulit mendapatkan informasi tentang
BKAD. Ada beberapa kendala yang dihadapi BKAD dalam meningkatkan
nasabah sehingga alkan sedikit menyulitkan bagi pihak Bkad untuk meningkatkan
nasabah.
Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa dalam meningkatkan jumlah
nasabah di BKAD Kec. Bajubang tidak terlalu sulit karena sebagian besar
masuyarakat sudah banyak mengetahui dan mengerti apa itu BKAD.
Walaupun demikian pihak BKAD harus tetap memberikan informasi atau
selalu mengadakan pertemuan dengan masyarakat guna untuk melihat kondisi
lapangan yang ada pada saaat ini.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur‟an, Al-Quran dan Terjemahnya Surabaya
Dapertemen Agama RI,2004.
Arifullah Dkk,” Panduam Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi, Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS
Jambi,2016.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet Ke-4
Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Cultip,M. Scott. el. Al., Efective Public Relations, Jakarta: Kencana,2009.
Efendy Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya,2013.
Hadi Soetrisno, Metodologi Researt, Yogyakarta; Andi Offiset,1986.
Lukman Sampara, Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta: STIA LAN Press,
2000.
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: UPP STIM
YKPN,1007.
Moleong Lexy, Methode Penelitian Kualitatif, Bandung : alvabeta,2013.
Ruslan Rosady,Manajemen Publik Relation & Media Komunikasi, Jakarta:PT
Raja Grafindo Persada,2007.
Ruslan Rosady.Metode Penelitian Publik Relation Dan Komunikasi. Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.2008.
Simanjuntak John P,et. Al., Publik Relation, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.
Soedarsono Dewi K., Sistem Manajemen Komunikasi: Teori, Model dan
Aplikasinya, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2014
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2013.
Sunarto Kamanto, Penghantar Sosiologi Jakarta: Fak. Ekonimo Universitas
Indonesia,2004. Tamburaka Apriadi, Literasi Media, Jakarta: PT. Grafindo Persada,2013
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiwa Fakultas Ushuluddin
Jambi: Fak Ushuluddun IAIN STS Jambi,2015
SKRIPSI:
firdaus A.Sofwan, Kebijakan Pemerintah Tentang PNPM Mandiri(study analisis
terhadap Program Rural Insfratructure Support pada PNPM Mandiri
Direktorat Jendral Cipta Karya Tahun Anggaran 2009),
Jambi:2011,skripsi.
Arjamudin, Efektifitas Sosialisasi Pemanfaatan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat ( PNPM) Mandiri Perdesaan Dikelurahan Jembatan Mas
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi: 2015, Skripsi.
INTERNET:
Indra Arif, Aspek Hukum Penataan Kelembagaan BKAD, diakses melalui alamat:
https://bkadsemadya.blogspot.com/2015/05/aspek-hukum-penataan
kelembagaan bkad.html diakses tanggal 20 maret 2018
Kelen Maria, bkad mitra pemerintah dalam proses, diakses melalui alamat:
http://pnpm-sulsel.blogspot.com/2014/09/bkad-mitra-pemerintah-dalam-
proses.html diakses tanggal 20 maret 2018
Ardianto, Elvinaro. Peran pelaku pnpm kecamatan, diakses pada alamat:
https://pnpmtamanrajo.wordpress.com/peran-pelaku-pnpm-mpd-
kecamatan/bkad/ di akses tanggal 25 maret 2018
http://repositori.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5664/Faris%20Husein%2
0-%2020080810101039.pdf?sequence=1 diakses tanggal 05 desember 2017
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/58667%20Arie20%Ardia
nsyah.pdf?sequence=1 diakses tanggal 05 desember 2017
kurniawan. Profil kecamatan bajubang,diakses melalui alamat:
http://tamacang.blogspot.com/2014/05/profil-kecamatan-bajubang.html
diakses tanggal 25 maret 2018
www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-dampak-menurut-para-ahli/
diakses tanggal 25 maret 2018
JURNAL:
Untoro, YA. -2011,http://e-journal.uajy.ac.id/1574/3/2EM16271.pdf diakses pada
tanggal 17 november 2017.
http://repositori.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5664/Faris%20Husein%2
0-%2020080810101039.pdf?sequence=1 diakses tanggal 05 desember 2017
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/58667%20Arie20%Ardia
nsyah.pdf?sequence=1 diakses tanggal 05 desember 2017
http://Journal-sdm-blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-
peumusan.html?m=1 diakses pada tanggal 13 maret 2018
Wijaya, Sandy Ari. Dasar Dan Status Hukum Lembaga Keuangan Simpan
Pinjam Eks Program Pnpm Mandiri Pedesaan, diakses pada alamat:
http://ejournal.univgunungrinjani.ac.id/index.php/jir/article/view/76 diakses
pada tanggal 13 maret 2018
DOKUMENTASI:
Dokumentasi, 04 Juli 2018,12:56 WIB, Kantor BKAD Kec. Bajubang Kab.
Batanghari.
WAWANCARA:
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap Kegiatan BKAD di kecamatan bajubang.
tanggal 22 desember 2017
Hasil wawancara penulis dengan Nur Hidayah selaku ketua UPK dikantor BKAD
Kec Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 4 juli 2018
Hasil Wawancara Penulis dengan Pak Sugeng Sebagai Ketua Lembaga BKAD
Kecamatan Bajubang, pada tanggal 4 juli 2018
Hasil wawancara penulis dengan rita novita selaku masyarakat non nasbah BKAD
Kec Bajubang Kab Batanghari pada tanggal 5 juli 2018
Hasil Wawancara Penulis dengan salah satu nasabah BKAD Kecamatan
Bajubang pada tanggal 10 juli 2018
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Strategi Humas BKAD Kec. Bajubang Dalam Meningkatkan Nasabah (
Studi Kasus Kantor BKAD Kec. Bajubang)
No Jenis Data Metode Sumber Data
1. Letak geografis BKAD
Kec. Bajubang
-Wawancara
-Observasi
-Dokumentasi
-Manager BKAD
-Setting
-Dokumen Geografis
2. Sejarah BKAD Kec.
Bajubang
-Wawancara
-Observasi
-Manager BKAD
-Dokumen Sejarah BKAD
3. Visi dan Misi -Dokumentasi -Dokumen Visi dan Misi
BKAD
4. Struktur Organisasi
BKAD
-Dokumentasi -Dokumen Bagian
Struktur BKAD
5. Langkah Menyusun
Strategi Pelayanan
Humas
-Wawancara
-Dokumentasi
-Bagian Humas BKAD
-Manager BKAD
6. Problem Yang
Dihadapi Humas Saat
Memberikan
Pelayanan Dalam
Penanganan
Pemadaman
-Wawancara
-Dokumentasi
-Bagian Humas
-Dokumen
7. Tanggapan
Masyarakat Terhadap
BKAD
-Wawancara -Masyarakat
A. Pedoman Observasi
Nnnn No Jenis Data Data Dokumen
1. Letak geografis kantor
BKAD Kec. Bajubang
Keadaan dan Letak Geografis
2. Sarana/ fasilitas Sarana dan presarana yang tersedia di
kantor BKAD Kec. Bajubang
3. Praktek implementasi Strategi yang diterapkan di kantor BKAD
Kec. Bajubang
4. Relevansi Implementasi Kepercayaan masyarakat
B. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumenter
1. Letak geografis kantor
BKAD Kec. Bajubang
Keadaan dan Letak Geografis
2. Sejarah lembaga BKAD Data dokumentasi tentang sejarah dan
perkembangan BKAD
3. Visi, Misi dan Tujuan BKAD Data dokumentasi tentang Visi, Misi dan
Tujuan BKAD
4. Struktur Organisasi dan
Kepemimpinan BKAD Kec.
Baubang
Data dokumentasi Struktur Organisasi
kepemimpinan pada BKAD Kec.
Bajubang
5. Sarana atau fasilitas BKAD
Kec. Baubang
Data dokumentasi sarana atau fasilitas
pada BKAD Kec. Bajubang
c. butir- butir wawancara
No Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawancara
1. Letak geografis kantor
BKAD Kec. Bajubang
PIMPINAN BKAD Kec. Bajubang:
-Bisa dijelaskan letak geografis kantor
BKAD Kec. Bajubang
2. Sejarah lembaga BKAD PIMPINAN BKAD Kec. Bajubang:
- Bagaimana sejarah berdirinya
BKAD Kec. Bajubang?
- Apa visi dan misi dari BKAD
Kec. Bajubang?
- Kapan dan oleh siapa kantor
BKAD Kec. Bajubang didirikan?
- Apa yang menjadi motivasi
BKAD Kec. Bajubang?
- Bagaimana perkembangan hingga
saat ini?
3. Sarana atau fasilitas BKAD
Kec. Baubang
PIMPINAN BKAD Kec. Bajubang:
-apa saja Sarana atau fasilitas BKAD
Kec. Baubang
4. Apa strategi komunikasi
BKAD dalam meningkatkan
nasabah
PIMPINAN BKAD Kec. Bajubang:
- Strategi komunikasi apa yang
digunakan?
- Bagaimana bentuk strategi
komunikasi yang ada di BKAD?
- Bagaimana menjalankan strategi
komunikasi itu?
5. Apa saja hambatan yang
dihadapi BKAD dalam
meningkatkan nasabah
PIMPINAN BKAD Kec. Bajubang:
- Apa yang menjadi hambatan
dalam menjalankan strategi
komunikasi?
6. Dampak yang ditimbulkan
dari strategi komunikasi di
lembaga BKAD Kec.
Bajubang
PIMPINAN BKAD Kec. Bajubang:
- Bagaimana dampak setelah
dijlankan strategi komunikasi?
- Harapan kedepannya?
Jadwal penelitian
Kegiatan Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penulisan Draf Proposal 2 Konsultasi Dg Ka. Jur/Prodi dan
lain nya untuk fokus Penelitian
3 Revisi Draf Proposal 4 Proses Seminar Proposal 5 Revisi Draf Proposal setelah
Seminar
6 Konsultasi dengan Pembimbing 7 Koleksi Data 8 Analisis dan Penulisan Awal
Skripsi
9 Draf Awal dibaca Pembimbing 10 Revisi Draf Awal 11 Draf Dua di Baca Pembimbing 12 Revisi Draf Dua 13 Draf Dua Revisi dibaca
Pembimbing
14 Penulisan Draf Akhir 15 Draf Akhir di Baca Pembimbing 16 Ujian Munaqasah 17 Revisi Skripsi Setelah Ujian
Munaqasah
18 Mengikuti Wisuda