SISTIM KESEHATAN

65
SISTEM KESEHATAN Dr Rahmat Bakhtiar, MPPM

Transcript of SISTIM KESEHATAN

Page 1: SISTIM KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN

Dr Rahmat Bakhtiar, MPPM

Page 2: SISTIM KESEHATAN

Pokok bahasan

• Sistem Kesehatan menurut who• Sistem Kesehatan Nasional• Sistem Kesehatan Daerah

Page 3: SISTIM KESEHATAN

Sistem Kesehatan Menurut WHO

Page 4: SISTIM KESEHATAN

Sejarah Sistem Kesehatan

Telah lebih dari100 tahun, dengan tahapan:• Potensi perbaikan: ada orang yang ingin

melakukan perbaikan• Menyediakan layanan yang lebih baik• Mengupayakan keseimbangan yang lebih baik• Melindungi masyarakat miskin

Page 5: SISTIM KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN

Sistem kesehatan terdiri atas orang-orang dan tindakan-tindakan dengan

tujuan utamanya dalam memperbaiki-meningkatkan derajat kesehatan

Page 6: SISTIM KESEHATAN

Tugas Sistem Kesehatan

• Meningkatkan-memperbaiki kesehatan penduduk yang dilayaninya;

• Bertanggung jawab – tanggap terhadap harapan masyarakat yang dilayaninya;

• Menyediakan perlindungan keuangan untuk menutupi biaya yang harus dikeluarkan karena sakit

Page 7: SISTIM KESEHATAN

Asesmen WHO

Sebuah sistem kesehatan diharapkan memenuhi 5 indikator:Derajat kesehatan masyarakat secara umumKetidak merataaan kesehatan (atau disparitas) diantara

masyarakat - populasi Daya tanggap sistem (kombinasi antara kepuasan pelanggan

dengan bagaimana sistem kesehatan bekerja) Pembagian tanggung jawab diantara masyarakat (bagaimana

baiknya sistem kesehatan melayani masyarakat dengan status sosial ekonomi yang berbeda-beda)

Pembagian/distribusi beban pembiayaan diantara masyarakat (siapa membayar biaya kesehatan).

Page 8: SISTIM KESEHATAN

Konstruks Sistem Kesehatan menurut WHO 2000

Page 9: SISTIM KESEHATAN

TUJUAN SISTEM KESEHATAN

Page 10: SISTIM KESEHATAN

Tujuan 1: Good Health

• Mendukung pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

• Indikator yang dipilih: harapan hidup, harapan hidup dgn sehat, dll

• Perlunya pengukuran berulang dan sistematis

Page 11: SISTIM KESEHATAN

Tujuan 2: Fairness in Financial Contribution

Mencapai good health membutuhkan biaya dan adakalanya sangat mahal dan merusak keuangan rumah tangga

Setiap orang harus berkontribusi dalam membiayai kesehatan:◦ Manusia mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

dengan kebutuhan-penyakitnya◦ Manusia membayar sesuai dengan kemampuannya

membayar◦ Manusia dilayani sesuai penyakit dan bukan karena

kemampuan uangnya

Page 12: SISTIM KESEHATAN

Tujuan 3: Responsiveness to

the expectation of the population

• Pelayanan kesehatan yang memenuhi permasalahan dan harapan penduduk

• Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memiliki karakteristik pribadi, penyakit, dan kemampuan sosial ekonomi berbeda

Page 13: SISTIM KESEHATAN

Responsiveness-1:Menghormati Martabat Manusia

Menghormati harga diri manusia: paling ekstrim tidak membedakan manusia karena kelainan genetik, menolak karena penyakit menular, tidak menghina karena sakitnya.

ConfidentialityAutonomy to participate in choices: bebas

memilih untuk menerima atau tidak menerima pelayanan

Page 14: SISTIM KESEHATAN

Responsiveness-2:Berorientasi pada klien

Perhatian yang layak: cepat dan tepat saat emergensi, dan waktu tunggu yang wajar pada non-emergensi

Kenyamanan dari kualitas yang memadai: kebersihan, kenyamanan, keamanan, makanan yang layak

Akses kepada dukungn sosial: keluarga dan teman-teman bagi mereka yang mendapatkan perawatan

Memilih layanan: bebas menentukan layanan mana yang akan dipiliah sesuai dengan kebutuhannya.

Page 15: SISTIM KESEHATAN

FUNGSI KUNCISISTEM KESEHATAN

Page 16: SISTIM KESEHATAN

Fungsi Kunci-1:Penyediaan Pelayanan

• Penyediaan pelayanan yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan

• Kontinum pelayanan kesehatan yang lengkap (5 level of prevention of diseases)

• Fokus intervensi pemerintah pada layanan yang paling cost-effective

• Perhatikan layanan swasta dan masyarakat yang cenderung membesar

Page 17: SISTIM KESEHATAN

5 Level of Prevention of Diseases

• Health promotion• Specific protection • Early diagnostic and prompt treatment• Disability limitation• Health Rehabilitation

Page 18: SISTIM KESEHATAN

Manusia adala Fokus utama Sistem Kesehatan

Page 19: SISTIM KESEHATAN

Manusia adala Fokus utama Sistem Kesehatan

• Penyedia: barang dan layanan kesehatan• Konsumen: perilaku sehat• Kontributor: pembiayaan• Warganegara: stewardships

Karena itu pelayanan kesehatan haruslah:• Dipilih dengan baik• Dipikelola dengan baik

Page 20: SISTIM KESEHATAN

Fungsi Kunci-2:Resource Generation

• Membangun dan memelihara sumber daya:– SDM Kesehatan: medis non medis penunjang– Fasilitas kesehatan– Obat dan alat kesehatan

• Membangun kekuatan lokal• Tidak bergantung kepada bantuan asing

Page 21: SISTIM KESEHATAN

Fungsi Kunci-3:Financing

• Pembiayaan pelayanan dan program kesehatan• Perlindungan kepada masyarakat miskin• Mengubah – menghilangkan out of pocket atau

bayar dari kantong menjadi pre-payment atau prabayar

• Pra-bayar:– Bersumber pajak– Asuransi

Page 22: SISTIM KESEHATAN

Fungsi Kunci-4:Stewardship

The careful and responsible management of something entrusted to one’s care

Manajemen yang penuh ketelitian dan tanggungjawab dalam menjalankan suatu layanan

Manusia mempercayakan tubuh dan nasibnya kepada layanan kesehatan dan selayaknya harus dilayani dengan penuh tanggung jawab

Buat kebijakan dan jamin ketaatannya

Page 23: SISTIM KESEHATAN

WHO: Kesimpulan Keadaan Siskes

Tanggung jawab terakhir dari kinerja sistem kesehatan ada pada pemerintah

Kegagalan investasi kesehatan telah mengakibatkan tingginya kejadian sakit, kecacatan, dan kematian

Sistem kesehatan tidaklah hanya berurusan dengan menyehatkan manusia, tapi melindungi dari kerugian akibat biaya kesehatan: tantangannya bagaimana mengurangi pembiayaan dari kantong ke arah metode pra-bayar

Banyak pemerintah terlalu fokus pada dana publik dan tidak menggali dana swasta-masyarakat-lembaga sosial

Stewardship terutama terkait dengan: mengawasi seluruh sistem, menghindarkan “rabun jauh”, dan mengarahkan visi secara benar

Page 24: SISTIM KESEHATAN

Sistem Kesehatan Nasional

Page 25: SISTIM KESEHATAN

Evolusi SKN: 1982, 2004, 2009Sistem Kesehatan Nasional

Tujuan Nasionaldalam

Pembukaan UUD 1945

PEMBANGUNANNASIONAL

PEMBANGUNANKESEHATAN

PEMBANGUNAN

SEKTOR LAIN

PEMBANGUNANBIDANG LAIN

PEMIKIRAN AWAL

Page 26: SISTIM KESEHATAN

SKN SK Menkes No. 99a/SK/MenKes/III/1982

RPJPK sd 2000

BENTUK POKOK SKN

PemikiranDasar SKN

Panca Karsa Husada

Panca Karya Husada

Page 27: SISTIM KESEHATAN

Visi Indonesia Sehat 2010 (thn 1999)

Visi 2010Masyarkat sehat dg:Lingkungan sehat,

Perilaku sehat,Yankes bermutu, adil dan meratra

MISI:1. Pembangunan berwawasan kesehatan

2. Kemandirian Masyarakat3. Peningkatan Yankes yang bermudtu,

merata, dan terjangkau

Kebijakan1. Peningkatan KS Lintor2. Peningkatan perilaku dan

pemberdayaan dan kemitraan

3. Peningkatan Kesling4. Peningkatan Upaya

Kesehatan5. Derajat Kesehatan

Strategi1. Pembangunan Was Kes2. Profesionalisme3. JPKM

SASARAN1. Perilkau hiudp sehat

2. Lingkungan Sehat3. Upaya Kesehatan

4. Manajemen Bangkes5. Derajat Kesehatan

POKOK PROGRAM

DAN PROGRAM KEEHATAN UNGGULAN

Page 28: SISTIM KESEHATAN

Kecenderungan dan Isu strategis

PrinsipDasar

Pemb. Kes yg bermutu &berkeadilan

Derajat kes. Masy yg setinggi-tingginya

IPOLEKSOSBUDHANKAM Nasional, Regional Dan Global

Upaya

Kes

Pemberdayaan

Masy

ManajemenKes

Sumber Daya

Kesehatan

PembiayaanKesehatan

Umpan balik

Landasan

KERANGKA PIKIR SISTEM KESEHATAN NASIONAL, 2004

Page 29: SISTIM KESEHATAN

SKN 2009

Page 30: SISTIM KESEHATAN
Page 31: SISTIM KESEHATAN

Pengertian SKN

• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.

Page 32: SISTIM KESEHATAN

Pembangunan kesehatan

• Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan merata, serta 4) Pengutamaan dan manfaat.

Page 33: SISTIM KESEHATAN

Perkembangan dan MasalahSistem Kesehatan Nasional

• Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007).

• Angka Kematian Ibu (AKI) dari 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007).

• Umur harapan hidup (UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007.

• Prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 25,8 % pada akhir tahun 2003 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas, 2007).

Page 34: SISTIM KESEHATAN

PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

GLOBALISASI• Proses perubahan interaksi manusia secara luas, yang mencakup ekonomi, politik, sosial, budaya,

teknologi, dan lingkungan. Dipicu dan dipercepat dengan berkembangnya teknologi, informasi, dan transportasi.

• Komitmen Internasional seperti: MDGs, revitalisasi pelayanan kesehatan dasar, kesetaraan gender, climate change, ASEAN Charter, jejaring riset Asia Pasifik perlu menjadi perhatian dalam pembangunan kesehatan. Komitmen internasional tersebut harus dalam konteks mendukung pembangunan kesehatan nasional.

NASIIONAL• Proses politik, seperti: desentralisasi, demokratisasi, dan politik kesehatan yang berdampak pada

pembangunan kesehatan, sebagai contoh: banyaknya peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menggunakan isu kesehatan sebagai janji politik.

• Proses desentralisasi yang semula diharapkan mampu memberdayakan daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, namun dalam kenyataannya belum sepenuhnya berjalan dan bahkan memunculkan ephoria di daerah yang mengakibatkan pembangunan kesehatan terkendala.

• Secara geografis, sebagian besar wilayah Indonesia rawan bencana, di sisi lain situasi sosial politik yang berkembang sering menimbulkan konflik sosial yang pada akhirnya memunculkan berbagai masalah kesehatan,

• Perangkat regulasi dan hukum yang terkait dengan kesehatan masih belum memadai, sementara itu kesadaran hukum masyarakat masih rendah, dan masih lemahnya penegakan hukum menyebabkan berbagai hambatan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Page 35: SISTIM KESEHATAN

SUB-SISTEM DLM SKN

SKN 20041. SUBSISTEM UPAYA

KESEHATAN 2. SUBSISTEM PEMBIAYAAN

KESEHATAN 3. SUBSISTEM SUMBERDAYA

MANUSIA KESEHATAN4. SUBSISTEM OBAT DAN ALAT

KESEHATAN5. SUBSISTEM MANAJEMEN 6. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN

MASYARA-

SKN 2009

1. SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN 2. SUBSISTEM PEMBIAYAAN

KESEHATAN 3. SUBSISTEM SUMBERDAYA

MANUSIA KESEHATAN4. SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI,

ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN

5. SUBSISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI KESEHATAN

6. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARA-

Page 36: SISTIM KESEHATAN

Isu dalam SKNUU No. 36/2009: Bab XIII: Pengelolaan Kesehatan Pasal 67:(1) Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan olehPemerintah,

pemerintah daerah dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

(2) Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah.(3) Pengelolaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat

dalam suatu sistem kesehatan nasional.(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)

diatur dengan Peraturan Presiden.

Page 37: SISTIM KESEHATAN

Kinerja SKN

Page 38: SISTIM KESEHATAN

Luas Wilayah dalam Km2 1.890.754

Provinsi 33

Kabupaten – Kota 440

-Kabupaten 359

-Kota 91

Kecamatan 7.054

Desa 62.080

Kelurahan 6,918

Total Populasi

220.000.000

Profil Negeriku Indonesia

Page 39: SISTIM KESEHATAN

39

BUKTI-1:Kualitas Manusia Indonesia

diantara negara-negara ASEANIPM IPM IPM

1990 1995 2000 Index Ranking Index Ranking

1. Singapura 0,821 0,859 - 0,902 25 0,907 252. Brunei Darussalam - - - 0,867 33 0,866 333. Malaysia 0,720 0,759 0,789 0,793 59 0,796 614. Thailand 0.707 0,742 - 0,768 76 0,778 735. Philippines 0,719 0,735 - 0,753 83 0,758 846. Vietnam 0,610 0,649 0,686 0,691 112 0,704 1087. Indonesia 0,623 0,662 0,680 0,692 111 0,697 1108. Kamboja - 0,540 0,551 0,568 130 0,571 1309. Myanmar - - - 0,551 132 0,578 12910. Laos 0,449 0,485 0,520 0,534 135 0,545 13311. Timor Leste 0,436 157 0,513 140

IPM 2003Negara

IPM 2002

Page 40: SISTIM KESEHATAN

40

BUKTI-2:Komitmen Anggaran ASEAN

Publik Masyarakat Jumlah Publik Masyarakat Jumlah

1. Singapura 1,3 2,6 3,9 1,3 3,0 4,3

2. Brunei Darussalam 2,5 0,6 3,1 2,7 0,8 3,5

3. Malaysia 2,1 1,8 3,9 2,0 1,8 3,8

4. Thailand 2,1 1,6 3,7 3,1 1,3 4,4

5. Philippines 1,5 1,8 3,3 1,1 1,8 2,9

6. Indonesia 0,6 1,8 2,4 1,2 2,0 3,2

7. Vietnam 1,5 3,7 4,2 1,5 3,7 4,2

8. Kamboja 1,8 10,0 11,8 2,1 9,9 12,0

9. Myanmar 0,4 1,7 2,1 0,4 1,8 2,2

10. Laos 1,7 1,4 3,1 1,5 1,4 2,9

11. Timor Leste 5,8 4,0 9,8 6,2 3,5 9,7

2001 2002Negara

Page 41: SISTIM KESEHATAN

Bukti-4: pembiayaan

• Piramida terbalik• Jumlah kecil• Terpecah-pecah• Kurang u/ kegiatan operasional• Lemah hubungan dengan kinerja• Telat turun dan penyerapan kecil• Cenderung pada infrastruktur - fisik• Cenderung kuratif• Alokasi yang kaku• Kebocoran - inefisien

Pusat

Provinsi

Kab/Kota

Puskesmas

Sources: Cited and Modified from Ascobat Gani, 2006

Administrasi

Pertemuan

Pembinaan

Pelayanan Masyarakat

Page 42: SISTIM KESEHATAN

Bukti-5:Belanja kesehatan Pemerintah

Thn Populasi Total Health Expenditure Per Capita HE US$2003 214.374.096 2.660.981.489.999 12.413 1,38 2004 216.517.837 5.294.553.000.000 24.453 2,72 2005 218.683.015 7.795.950.000.000 35.650 3,96 2006 220.869.845 13.532.544.000.000 61.269 6,81

No. Komponen (2003) Alokasi Penyerapan % 

Serap%

Komponen      1 Sekretariat Jenderal 1.276.754.589.999 1.226.050.679.773 96,03% 47,98%

      3Pembinaan Kesehatan Masyarakat

78.584.089.000 62.416.929.437 79,43% 2,95%

      4 Pelayanan Medik 655.870.376.000 475.836.364.817 72,55% 24,65%      5 P2 PL 560.298.527.000 458.611.974.000 81,85% 21,06%      6 Yanfar 11.413.225.000 11.197.826.903 98,11% 0,43%      7 Penelitian dan Pengemb 13.626.468.000 13.607.865.000 99,86% 0,51%      8 SDM Kes 64.434.215.000 50.593.107.798 78,52% 2,42%  Total DOH 2.660.981.489.999 2.298.314.747.728 86,37% 100,00%

Page 43: SISTIM KESEHATAN

Bukti-6:Kesenjangan SDM kesehatan

No. Jenis Tenaga Ratio Kebutuhn Nyata Gap

1 Dokter Specialist 1 : 16.000 13.440 5.000 8.440

2 Dokter Umum 1 : 5.000 43.000 16.108 26.892

3 Dokter Gigi 1 : 19.000 11.316 4.715 6.601

4 Perawat 1 : 2.000 107.500 64.251 43.249

5 Bidan 1 : 3.500 61.429 47.148 14.281

6 Apoteker 1 : 20.000 10.750 943 9.807

7 Kes. Masyarakat 1 : 13.000 16.538 3.356 13.182

8 Nutrionist 1 : 4.500 47.778 6.075 41.703

Page 44: SISTIM KESEHATAN

Bukti-7:pelayanan yang tidak merata

Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Rumah sakit umumnya berlokasi di Ibukota Kabupaten - Propinsi Puskesmas berlokasi di ibukota kecamatan dan wilayah perkotaan

Tenaga Kesehatan: Lebih memilih bertugas di daerah perkotaan dan daerah dengan

sosial ekonomi lebih tinggi

Wilayah:Jawa > Sumatera > Sulawesi > Kalimantan > Papua

Page 45: SISTIM KESEHATAN

45

Introspeksi: Mengapa demikian?

• Apa sebab kualitas manusia Indonesia seperti tertinggal/terkejar oleh negara-negara lain?

• Apakah kesehatan tidak berperan dalam peningkatan kualitas manusia?

• Apakah kesehatan tidak melakukan upaya yang memadai?

Page 46: SISTIM KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN DAERAH

(SISKESDA)

Page 47: SISTIM KESEHATAN

Landasan Yuridis Sistem Kesehatan Daerah: SKN 2004

• Bab III: Pokok-pokok SKN, Hubungan SKN dg SKD• Untuk menjamin keberhasilan pembangunan kesehatan di

daerah perlu dikembangkan Sistem. • Kesehatan Daerah (SKD). Dalam kaitan ini kedudukan SKN

merupakan suprasistem dari SKD.• SKD menguraikan secara spesifik unsur-unsur upaya

kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah. SKD merupakan acuan bagi berbagai pihak dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.

Page 48: SISTIM KESEHATAN

Landasan Yuridis Sistem Kesehatan Daerah: SKN 2009

• Bab VI: Dukungan Penyelenggaran SKNB. Tatacara Penyelenggaraan SKN• Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah perlu

memperhatikan SKN dan peraturan daerah setempat. • Untuk menjaga kepentingan rakyat, penyelenggaraan SKN

memerlukan peran regulasi dari pemerintah sesuai dengan tingkatannya (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota)

C. Penyelenggara SKN• Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

berperan sebagai penanggung-jawab, penggerak, pelaksana, dan pembina pembangunan kesehatan dalam lingkup wilayah kerja dan kewenangan masing-masing.

Page 49: SISTIM KESEHATAN

MENGAPA HARUS ADA SKD ?

1. Kesehatan belum menjadi mainstraim pembangunan krn :

a. Anggapan pihak luar hanya bersifat tradisionalb. Ada kesehatan sektor kesehatan main sendiri

2. Pelaksanaan dari Renstra Pembangunan Kesehatan

Page 50: SISTIM KESEHATAN

Bentuk dasar SKDBisa bervariasi dengan tetap menjamin 3 Tujuan• 1. Peningkatan derajat kes setinggi-tingginya• 2. Pelayanan yang tanggap dan bertanggung jawab

terhadap harapan penduduk• 3. Adil dalam kontribusi keuangandan berjalannya 4 f 4 Fungsi kunci :• 1. Penyediaan upaya pelayanan• 2. Penyediaan sumber daya• 3. Pembiayaan• 4. Stewarhip

Page 51: SISTIM KESEHATAN

ESENSI PROSES PENGEMBANGAN SKD

1. Memahami proses pelayanan kesehatan2. Memotret kapasitas sistem saat ini3. Menetapkan sistem yg akan dikembangkan4. Analisis kesenjangan5. Strategi tranformasi

Page 52: SISTIM KESEHATAN

Sistem Kesehatan Daerah

• Merupakan penyelenggaraan pembangunan Kesehatan

• Mengacu kepada SKNDapat berupa : 1. Sistem Kesehatan Propinsi (SKP)2. Sistem Kesehatan Kota/ Kabupaten (SKK)

Page 53: SISTIM KESEHATAN

GAMBARAN SKD YG ADA

• Copy Paste SKN• Tidak menggambarkan permasalahan spesifik• Kontruksi sistem belum mengarah pada

perubahan dan perbaikan• Belum memasukan analisis kebutuhan dan

kesenjangan• Tahapan penerapan sistem yg akan dibangun

belum terlihat

Page 54: SISTIM KESEHATAN

IMPLIKASI TERHDP MANAJEMEN KESEHATAN

• Belum menjadi acuan dan pedoman• Manajemen kesehatan kembali kepada

rutinitas• Pola pikir sistem tidak dipergunakan dalam

meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan

Page 55: SISTIM KESEHATAN

Arahan WHO untuk membuat Sistem Kesehatan

• Dirancang dengan baik• Dikelola dengan baik

Page 56: SISTIM KESEHATAN

Sistem yang Gagal-1

StepA

Step B

StepC

Step D

Step EInputs

Outputs

Unit/ 25 20 18 17 20hari Permintaan Konsumen 15

Berapa output maximum sistem per hari?

Berapa output yang bisa dimanfaatkan?

Dimanakah rantai terlemah?

Ini masuk kegagalan yang mana?

Page 57: SISTIM KESEHATAN

Sistem yang Gagal-2

StepA

Step B

StepC

Step D

Step EInputs

Outputs

Unit/ 25 20 18 17 20hari Permintaan Konsumen 25

Berapa output maximum sistem per hari?

Berapa output yang bisa dimanfaatkan?

Dimanakah rantai terlemah?

Ini masuk kegagalan yang mana?

Page 58: SISTIM KESEHATAN

Sistem yang Gagal-3

StepA

Step B

StepC

Step D

Step EInputs

Outputs

Kg Mas/ 25 25 25 25 25hari Permintaan Konsumen 25 Kg Baja

Berapa output maximum sistem per hari?

Berapa output yang bisa dimanfaatkan?

Dimanakah rantai terlemah?

Ini masuk kegagalan yang mana?

Page 59: SISTIM KESEHATAN

• 1 butir baso seharga Rp 1000 yang dikonversi dari tepung tapioka 10 gram, bumbu2 seberat 3 gram. Berat baso jadi rata-rata 20 gram (air 7 gram)

• Diberikan bahan sebanyak 1000 gram tepung tapioka dan bumbu2 seberat 300 gram

• Diperoleh hasil 80 butir baso masing 2 beratnya 20 gram

Sistem yang Gagal-4

Page 60: SISTIM KESEHATAN

Masalah Kesehatan MasyarakatMasalah Kesehatan Masyarakat

DBDFlu Burung Polio

ISPA

Busung Lapar

HIV

Narkoba

Diare

SebabTidak Langsung

SebabMendasar

SebabLangsung

Individu

Keluarga

Masyarakat

Sakit

GiziJender

Pendidikan,Penghasilan,SDA, Ecosyst.

Kesehatan

Kesehatan +Sektor Lain

SektorLain

Page 61: SISTIM KESEHATAN

Masalah Pelayanan KesehatanMasalah Pelayanan Kesehatan

SDMMalpraktek LambatKepuasan

pelanggan Standar-standar

Kualitas Rendah

Tak Berizin

SebabTidak Langsung

SebabMendasar

SebabLangsung

Individu

Keluarga

Masyarakat

Sakit

GiziJender

Pendidikan,Penghasilan,SDA, Ecosyst.

Kesehatan

Kesehatan +Sektor Lain

SektorLain

Page 62: SISTIM KESEHATAN

Hirarki Domain

Cap. Build.Partnersh.Tech. Ass.

AdvocacyRes. Mob.Cond. Env.

ServiceDelivery

Intervensi

SebabTidak Langsung

Sebab-SebabMendasar

SebabLangsung

Sebab

Sktr. Kes.(+)Sktr. Lain

SektorLainSemua

SektorKesehatan

Domain

Jangka Menengah

JangkaPanjang

JangkaPendek

Dampak

Page 63: SISTIM KESEHATAN

HDI HDI

LIFE EXPECTANCY LIFE EXPECTANCY

¯ MORB.¯ MORB. ¯ CDeathR¯ CDeathR ¯ IMR¯ IMR ¯ MMR¯ MMR ­ UTIL­ UTIL

­ CDR TBC­ CF HIV/AIDS¯ CFR CD/NCD­ EWS­ QS

¯ Bumil KEK¯ Anemia Bumil­ QS­ Sarkes Ponek/d

¯ CD¯ NCD¯

¯

¯ BBLR ­ QS­ MTBS

­ Kepesertaan Gakin­ Ratio Sarana­ Pembiayaan Kes.

­ Ling. Sehat­ Status Gizi­ Promkes­ Imunisasi­ Empower

­ Respon Time Gadar­ SDM Trampil­ Peralatan­ SOP & STANDAR­ Sarana QA

­ Gizi Bumil&Balita­ Cakupan Imuni­ Persalinan Nakes­ Kn1-2­ Peralatan

­ K1 & K4 ­ PMT Bumil­ Promkes ­ Persalinan Nakes

­ Sistem­ Pemb. Fisik­ Anggaran Kes

Kontribusi

POLA PIKIR INDIKATOR KESEHATAN

Program Prioritas & Kegiatan Strategis

Page 64: SISTIM KESEHATAN

DeterminanKota Sehat

Intervensi Sasaran Domain

IS 2010

Kemitraanpean

kapasitas

Pelayanan kesmutu,cakupan

akses

Direct causes

Indirect causes

Basic causes

PenyakitHost,agent,

env

GenderNutrisi

SDA,topografiGeografi,SDMPendidikan,

Income

IndividuKelompmasy

Advokasi,lingk kondusif,asistensi,koord,

SDSektor lain

>>>>>

Depkes <<<Sektor lain >>

Depkes >>>

Page 65: SISTIM KESEHATAN

PEMDA

DPRD

Kab/ KotaSEHAT

DINASKESEHATAN

KIMPRASWILDINAS

TERKAIT LAIN

L S M

MITRA LAIN

MASYARAKAT

ASOSIASI

DUNIA USAHA/SWASTA

STAKEHOLDERS KESEHATAN

Koordinasi & Integrasi