Sistem Informasi Akuntansi
description
Transcript of Sistem Informasi Akuntansi
BAB2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2002, pl) " Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebuah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi Informasi ini
yang kemudian akan di komunikasikan kepada pengambil keputusan. Sistem ini
akan menampilkan perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi."
Menurut Romney dan Steinhart (2006, p6) "Sistem Informasi Akuntansi adalah
sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyirnpan dan memproses data
untuk menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan."
Menurut Wilkinson et al(2000, p7) "Sistem Informasi Akuntansi adalah
kesatuan struktur yang terdapat dalam sebuah entitas, seperti firma bisnis, yang
memperkerjakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk mengubah data
ekonomi menjadi informasi akuntasi. Informasi akuntansi ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan informasi pada berbagai penguna."
Menurut O'Brien (2003, p361) "Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem
informasi tertua dan paling banyak digunakan dalam perusahaan. Sistem Informasi
AKuntansi mencatat dan melaporkan berbagai transaksi binis dan kegiatan ekonomi
lainnya."
Dari empat kutipan definisi Sistem Informasi Akuntansi di atas, maka dapat
diambil sirnpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memiliki
kesatuan fungsi dalam suatu perusahaan. Sistem ini bertugas mengumpulkan,
9
mencatat, menyimpan, dan memproses data ekonomi menjadi informasi akuntansi
yang berguna bagi pengambil keputusan.
2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinhart (2006, p6), ada enam komponen dari sistem
informasi akuntansi, yaitu:
L People , yaitu orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan
fungsi yang bervariasi
2. Procedures dan instructions, prosedur dan perintah baik manual maupun
otomatis yang terlibat dalam mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data tentang aktivitas organisasi.
3. Data, data mengenai organisasi dengan proses bisnisnya.
4. Software, perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data
organisasi.
5. Information technology infrastructure, infrastruktur informasi teknologi
termasuk komputer beserta alat - alat disekelilingnya, dan alat jaringan
komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mneyrmpan,
memproses, dan mengirimkan data serta informasi.
6. Internal control dan security measures , pengendalian internal atau
ukuran kearnanan yang menjaga keamanan data dalam system informasi
akuntansi
2.2 Sistem lnformasi Akuntansi Penggajian
2.2.1 Pengertian Gaji
Menurut Warren et a!. ( 2005, p552), " Dalam akuntansistilah gaji diartikan
sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang
10
diberikan selama periode tertentu. Gaji atau upab pokok seorang karyawan sering
ditambab dengan adanya komisi, pembagian laba, atau tunjangan biaya hidup."
Menurut Homgren et a!. (2002, p430), " Gaji merupakan pendapatan yang
jumlahnya dihitung per tabun, per bulan, atau per minggu, sedangkan upab
merupakan pendapatan yang dihitung berdasarkan tarif per jam."
Menurut Fess dan Niswonger (2000, p297) " Gaji biasanya digunakan untuk
pembayaran atas jasa manajerial, administrative, atau jasa lain yang serupa. Tarif
gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulanan atau tabunan.
Jadi dapat disimpulkan gaji adalab jumlah total pendapatan yang dibayarkan
pada karyawan menurut suatu periode waktu tertentu atas jasa-jasa yang telah
diberikan.
2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Menurut Wilkinson et a!. (2000, pl09), " Tujuan utama dari human
resource management cycle adalah untuk memfasilitasi pertukaran kas dengan
pegawai untuk jasa yang telah diberikan. Tujuan ini mempunyai sasaran khusus,
seperti:
a. untuk memastikan status, tariff pembayaran gaji, dan membayar pengurangan
dari gaji pegawai yang diotorisasi .
b. untuk membayar jasa aktual yang telah dilakukan
c. untuk mencatat, mengklasifikasi, mendistribusikao, dan membuat laporan
biaya yang berhubungan dengan pegawai secara tepat dan akurat.
2.2.3 Aktivitas Siklus Sistem lnformasi Akuntansi Penggajian
Menurut Romney dan Steinhart (2006, p495) ada tujuh aktivitas dasar
dalam siklus aktivitas penggajiao, yaitu:
11
1. Meng-update master file penggajian
Aktivitas pertama dalam proses penggajain rm meliputi peng-update-an
master file penggajian untuk merefleksikan tipe variasi dari perubahan
penggajian seperti: perekrutan pagawai baru, pemecatan, perubahan tarif pajak,
atau perubahan dalam pemotongan gaji. Yang menyediakan seluruh informasi
tersebut adalah departemen Human Resourse Management (HRM).
Departemen Human Resourse Management (HRNf) memiliki akses secara
online untuk melakukan perubahan atas master file penggajian. Pengecekan
perubahan yang tepat atau diperboiehkan adalah seperti cek validitas pada angka
pegawai dan tes kelayakan untuk perubahan yang telah dibuat kemudian
diaplikasikan ke transaksi perubahan penggajian.
Adalah sangat penting bahwa semua perubahan penggaJian di masukan
dalam timely manner dan layak untuk direfleksikan dalam periode pembayaran
selanjutnya.
Catatan mengenai pegawai yang berhenti atau dipecat seharusnya tidak
langsung di hapus karena untuk beberapa laporan akhir tahun, dibutuhkan data
tentang semua karyawan yang bekerja pada saat tahun berjalan.
2. Meng-update tarif pajak dan pengurangan
Aktivitas kedua adalah meng-update informasi mengenai tarif pajak dan
pemotongan lainnya. Departemen penggajian membuat perubahann ini, namun
perubahan ini biasanya jarang teljadi. Hal tersebut terjadi ketika departemen
penggajian menerima pemberitahuan atau pengumuman tentang perubahan
dalam tarif pajak dan pengurangan lainnya dari pemerintah dan perusahaan
asuransi.
12
3. Memvalidasi waktu dan data kehadiran
Langkah ketiga dari siklus penggajian adalah memvalidasi data waktu dan
kehadiran setiap karyawannya. Informasi ini datang dalam bentuk berbagai jenis
forms, tergantung pada status pembayaran pegawai.
4. Menyiapkan pembayaran gaji
Departemen dimana pegawai bekerja menyiapkan data mengenai jam kerja
dan masing - masing supervisor biasanya mengkonfrrmasikan data tersebut.
Pertama file transaksi penggajian diatur berdasarkan nomor pegawai. File
yang telah diatur ini kemudian digunakan untuk menyiapkan cek pembayaran
pegawai. Untuk setiap pegawai, catatan master file penggajian dan catatan
koresponden transaksi terbaca dan pembayaran kotor dihitung, pembayaran kotor
merupakan fraksi dari pembayaran tahunan, dimana fraksi merefleksikan panjang
dari periode pembayaran. Contoh , jika pembayaran dilakukan setiap bulan maka
pegawai akan menerima seperduabelas (1/12) dari gaji mereka untuk setiap
periode pembayarannya.
Kemudian semua pengurangan terhadap gaji dijumlahkan dan dikurangkan
dari pembayaran kotor untuk mendapatkan jurnlah pembayaran bersih.
Pengurangan gaji ini biasanya terbagi dalam dua kategori yaitu :
• Pemotongan pajak
Meliputi pajak pendapatan yang dipotong dari jurnlah gaji yang
diterima.
• Pengurangan sukarela
Meliputi dana pensiun , asuransi kesehatan, dan konstribusi ntuk amal.
13
Ketika pembayaran bersih telah diperoleh, maka fields untuk pembayaran
kotor, pengurangan dan pembayaran bersih utnuk setiap catatan karyawan ter
update. Mengurus catatan pendapatan kumulatif yang akurat sangat penting
karena pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lainnya diberhentikan
maka perusahaan hams tahu kapan dan apa pemotongan untuk setiap
karyawarmya serta informasi ini dibutuhkan untuk memastikan jurnlah pajak dan
pengurangan lainnya telah dilaporkan ke kantor pajak, asuransi perusahaan, dan
organisasi lainnya. Informasi ini juga termasuk laporan bervariasi mengenai
agensi - agensi yang berkepentingan. Akhirnya payroll register dan cek
pembayaran pegawai dicetak.
5. Membayarkan Gaji
Setelah cek pembayaran disiapkan, payroll register dikirimkan ke
departemen utang untuk direview dan disetujui. Voucher pembayaran kemudian
disiapkan untuk mengototrisasikan transfer dana dari akun perusahaan ke akun
bank penggajian. Cek gaji sebaiknya tidak dituliskan ke account bank
perusahaan yang regular. Untuk pembatasan dan pengendalian perusahaan,
account penggajian sebaiknya dipisahkan. Hal ini juga memudahkan untuk
merekonsiliasi penggajian dan mendeteksi masalah pada cek pembayaran.
Voucher pembayaran dan payroll register kemudian dikirimkan ke kasir.
Kasir kemudian akan mereview voucher pembayaran dan payroll register setelah
itu menyiapkan dan menandatangani cek untuk mentransfer dana ke dalam akun
bank penggajian perusahaan.
Kasir juga mereview , menantangani dan mendistribusikan cek pembayaran
pegawai. Kasir kemudian akan mengambil kembali cek pembayaran yang tidak
14
di kl.aim dari
pembuatan dan di:rtribusi
perusahaarL Hal h'1i dilaktL"i(a.\1 unttL4: mencegah
pembayaran pa!su
Daflar dari cek pembayaran yang tidak diklaim dikirimkan ke departemen
audit internal untnk investigasi
Kemudian p(J)Iroll register dikembalikan ke departemen penggajian, ya.t1g aka.t>
disirnpan berdasarka11 tanggal dengan time cards dan job time ticket. Voucher
pembayaran kemudian dik iri:mk.an
umum.
6. Menghitung Paja.'<. yang dibayarkan karyawan
Karyawac'l membayar dan keuntungan untnk pegawai
seeara langsur . federal dan negara bagian memerlnkan agar pegawai
memberil-::an tertentu da.'i gaji kotor setiap ka."}'aV.'lill
yang dipergunakan nntuk kompensasi pengaJ1ggura.11. Selain itu
juga pegawai juga kesehatan, caca.t, dan premi
a.suransi lainnya. Beberapa pe1rusah!tan menawarkan pegawai mereka rencana
kenntungan yang fleksibe akan ditanggung sebagian kecil
asuransi kesehatan kont.ribnsi per!Siun, ditambah kredit keuntungan yang bisa
Menyediakan ja.sa ta.'llbahan ini tentlli'1ya akan mena;-r1bah pen:nintaan dari sistem
penggajian itu sendiri.
7. Membayarkar: pajak pengl1as:ilan da.'1 kesaiahan pengurar"tgan
!5
periodik menyiapakan atau menggunakan t,·ansfer dana elektronik untuk
membayar pajak yang ada.
U'ltor pajak telah mernberitahukan kapan saja waktu untuk pajak tertentu.
Dana sukarda dari setiap ka:ryawan digunakan berbagai macam
keuntungan., seperti rencana simpanan gajyang harus dibayarkan ke organisasi
yang berwenang.
2.2.4 Fangsi yang terkailt
Wilkinson et (2000, 10) berpendapat bahwa fungsi fungsi yang terlibat
dalam Human Resources Cycle adalah sebagai berikut:
l. Fungsi p,.,.'"'."HlrH
Fw"lgsi personalla memiliki tujuan utarna untuk perencanaan, pengenda!ian,
dan mengkoordinasi karyawan yang berada da1am sebuah orgal'isasi. Fungsi
personalia bawah rumngan Wakil Presiden bagian personalis.
lv! najer memiJiki tangg>.mg
jawab atas dan perencanaan personalia, keamanan dan
keuntungan, hubungan industrial., pengemhangan pegawai dan administrasi
Stktnber daya manusia.
dan perencanaan personalia berhubungan dengan.
perekruta..11 pengujian potensi karyawan, memperkerjakan karyawan yang
terpilih, mt:oilll stikan promosi yang berkualitas, prosedur pemecatan, dan
menentukan ke'bul:uhanpegav.-zi urJ.u...masa yang akan (untuk kriteria
16
Unit Pengembangan pegawai bruhubungan dengan masalah pelatihan
para pegawai dan pengembanangan eksekutif para manajer.
Unit Administrasi Sumbaer Daya Manusia bertanggiung jawab atas
perencanaan kompensasi untuk gaji, asurans1, dan program lain yang
berkaitan. Unit ini juga mengatur data pegawai dan kegiatan kepegawaian
lainnya, dengan demikian , unit admisnistrasi sumber daya manusia merniliki
hubungan yang erat dengan kegiatan penggajian.
Unit Hubungan Industrial bertanggung jawab atas menjalin hubungan
dengan serikat buruh dan organisasi lainnya.
2. Fungsi Finansial I Akuntansi
Tujuan dari manajemen fmancial dan akuntansi berkaitan secara luas dengan
dana, data, informasi, perencanaan, dan pengendalian atas sumber daya.
Unit - unit organisasi dalam fungsi ini terlibat dalam manajemen jasa
karyawan yaitu :
a. Timekeeping
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian waktu dan
daftar kehadiran karyawan.
b. Payroll
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan cek pembayaran,
mengurus data penggajian dan melengkapi laporan yang dibutuhkan
dengan penggajian.
c. Account Payable
Fungsi ini menurut konteks jasa kepegawaian, merupakan menyetujui
disbursement voucher yang berhubungan denganjasa karyawan.
17
d. Cash Disbursement
Unit ini bekerja sama dengan kasir menandatangani dan mendistribusikan
paycheck.
e. Cost Distribution
Unit ini mengurus catatan- catatan yang merefleksikan biaya- biaya dari
sebuah produk secara detil.
f General Ledger
Unit ini mengurus pengendalian terhadap seluruh asset, modal, biaya, dan
pendapatan.
Sebagai catatan tambahan, unit timekeeping dan cost distribution
biasanya ditemukan dalam perusahaan manufaktur.
2.2.5 Dokumen Somber yang Biasa Digunakan
2.2.5.1 Forms oflnput
Menurut Wilkinson et al. (2000, p111) dokumen sumber yang biasa
digunakan dalam manajemenjasa kepegawaian adalah:
1. Personnel Action Forn
Formulir ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak
pihak yang terkait dengan aktivitas kepegawaian. Aktivitas ini termasuk
keputusan untuk memperkerjakan karyawan baru, perubahan status,
evaluasi kinerja pekerjaan, dan lain lain.
Formulir ini memberikan informasi kepada departemen penggajian
mengenai situasi atau perubahan yang mempengaruhi status pembayaran
pegawai. Kategori lain dari tindakan personalia adalah mengenai
pengurangan.
18
2. Time Card
Kartu v.'aktu disini ada!ah kar'rn yang mencatat wak:tu yang scbenamya
yang dihabiskan karyawan di tcmpat mereka bekerja. Pada formulir ini
terdapat nama dan nmrJDr kat')'awan. Set'12.p kali pegawai masuk dan pulang,
si pegawai memasukkan kartu ke claiam time clock.
3. Job-time ticket
Job-time ticket berfokus pada pesanan kerja atau pada pekerjaau tertentu.
Setiap ka'i karyawan upa..lmn seperti buruh p:roduksi, memulai dan
mengakhiri pekerjaan, dia mencatat waktu pada kartu untuk pekerjaan
tertentu dan dimas;li::an ke claiam time dock seperti time card.
4. Paycheck
Bersama dengan voucher, struk, tnerupakan dokumen akhir pada siklus
manajemen SUlnber daya manusia Paycheck ini biasanya disiapkan oleh
komputer. Struk menunju_l<:an semna detail ya.11g diperlukan, tennasuk
pembayara.n ua:<g lembur berikut dengan pengurangan dari gaji karyawan.
2.2.5.2 Pertimlumgan Desain File dan Records
Memrnt Wilkinsou et a1 (2000, pliO) dalam mendesain files dan
records,
bebernpa data manajemen perlu di ta:1yakan, misa!nya:
l. tentang siapa yang menggunakanfile tersebut,
2. untuk tujuan apa,
19
Untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut tergantung pada
bagian mana meminta bagian aplikasi ini didesain. Ini juga dipengaruhi oleh
penyimpanan, efisiensi dalam pemeliharaan, dan aksesbiliti dari data yang
tersimpan.
2.2.5.3 Information Output
Berdasarkan Wilkinson et al. (2000, pl22) hasil informasi keluaran dari
siklus manajemen sumber daya manusia ini ada tiga, yaitu :
1. Operational listings, Statements, and Required Reports
Salah satu dari output yang sering digunakan adalah payroll register.
Berisikan data yang berhubungan dengan setiap karyawan untuk setiap periode
pembayaran, tersusun dari pembayaran kotor hingga pembayaran bersih.
Output yang berhubungan lainnya adalah deduction register, yang
menyediakan detail potongan dari setiap pegawai. Sedangkan cumulative
earnings register menunjukkan saldo yang diperoleh hingga saat ini, dan bisa
dalam triwulan, untuk setiap pegawainya dan untuk keseluruhan karyawan.
Laporan kontrol yang bervariasi juga diperlukan. Contohnya adalah laporan
yang menunjukkan nomor dari cek yang telah dicetak dan total saldo dari cek
tersebut.
Dibutuhkanjuga laporan untuk pemerintah meliputi Jamsostek dan pajak
penghasilan, ditambah variasi dari lainnya. Beberapa jatuh tempo setiap tiga
bulan sekali, sementara lainnya setiap akhir tahun
2. Inquiry Screens
Sistem on-line memungkinkan personnel clerks dan lainnya untuk
melihat data dalam catatan gaji pegawai secara individual maupun data
20
personal. Pegawai juga dapat mengakses data mereka sendiri. Akses Iainnya
berhubungan dengan penggajian per departemen atau pendapatan kumulatif per
departemen.
3. Managerial Reports
Analisa yang bervariasi dari manajer yang berhubungan, seperti misalnya
mengenai absensi, pembayaran lembur, turn over, komisi penjualan, dan biaya
tenaga kerja tidak Iangsung. Salah satu analisa yang berguna adalah proyeksi
gaji setiap bulan untuk tahun depan. Laporan Iainnya yang sering membantu,
antara lain :
a. Survei tarif pembayaran rata -rata untunk setiap kategori pekerjaan
hila dibandingkan dengan perusahaan serupa.
b. Laporan kekuatan personalia, menunjukan tingkat jumlah pegawai
dan perubahannya selama beberapa bulan terkhir.
Labor distribution summary bisa disajikan dengan dua tujuan, yaitu sebagai
dasar entry bagian akuntansi dan sebagai analisa untuk pihak manajemen.
Laporan tersebut menunjukan saldo dari biaya jasa pegawai yang dikenakan
dalam beberapa akun. Bagaimanapun juga, hal tersebut bisa termasuk detail
biaya yang ditimbulan setiap pegawai dan departemen dalam berbagai tugas.
Laporan ini juga memisahkan antara biaya tenaga kerja langsung dan tidak
langsung.
2.2.6 Hubungan antara Payroll System dengan Human Resource Management
System
Menurut Hall ( 2004, p305) " Proses penggajian terintegrasi dengan Human
Resource Management System (HRM). HRM sistem menyimpan dan memproses
22
terintegrasi yaitu orar,g, s 1:ur, proses dan prosedur yang bertindak sebagai
penyedia jaminarc yang rnasuk akal bahwa sasanm control dari perusahaan akan
tercapai.
2.3.2 Komponen Sistem Pengendaiian Inl:en1al
Menurut COSO dalam buku Romney dan Steinhart (2006, p196) "da
komponen dalam sistem pengendalian intern antara lab sebagai berikut:
1. Control Environment
Inti dari semua bisnis adalah orangnya yang memiliki sifat masil:g-masing
i'1dividu, termasuk integritas, nilai, etika, dan kemampuan lingkungan di mana
mereka beroperasi. Mereka adalah alat yang mengendalikan organisasi
merupakan dasar dari segala sesuat11.
2. Control Activities
Prosedur dan kebijakan per.gendalian ditetapkan dan dijalankan untuk
membantu meyakinkan bahwa tinda.lcan yang dilakukan oleh pihak manajemen
untuk menanggulangi resiko dan untuk mencapai tujuan organisasi terlibat
efekti:f.
3. Risk Assessment
Perusahaan hams berhati-hati terhadap risiko yang dihadapi. l:'eJ:usabEtan
membentuk suata tujuan, yang digabu.i1gkan dengan penjualan, produk:si,
pemasaran, keru:mgan, dai1 aktivitas lainoya sehingga perusahaan dapat
beroperasi dengan baik Peru.sahaan juga hartLmenyusun sebuah mekanisme
=tuk rr::ec1gide;:;tif'Jmsi, menganalisis dan mengatur risiko-risiko yang
21
data personal yang saling terkait, termasuk kelli-:ttungan karyawan, perencanaan
daya rml:nu:>ai, hubllfl.gan karyawan, kerrra::npuan karya\\'rul, tarif
penggajian. HRM sistem hams mendukung a.l,:ses yang real-time kepada data
personal untuk peru:latalli£ dan pencata::an seca::a langsung apabila terjadi perubahan
da.1am status"Karyawan. ·
Pengerti:u. Sis:te!n Pengendali:m Internal
MenJL'"llt Gelinas (2008, p219) "Pengendalian Internal adalah suatu sistem
dengan elemen teric'ltegrasi ya.i<:ni, orang, struk:tur, proses dan prosedur yang
bertimiak unl:uk menyediakan jaminan yang masuk aka! bahwa perusahaan akan
mencapai tujuan proses bisnisnya."
Sedangkan mermrut dan Steinba.'i (2006, pl92) "Pengendalian
Internal adalah suatu proses yang diimplementasikan okh para direksi perusahaan,
menajemen, dan mereka yang berada bawah araban untuk menyediakan jaminan
yang masuk a.'<al bahwa sasaran control dari perusahaan akan tercapai."
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, pl82) "?engendalian Internal adalah
sebuah proses yang dipenga.-uhi !ingkungan direksi perusahaan, manajemen,
dax: personel lainnya. didesain unuk menyediakan jaminan yang masuk aka!
tergantung dari pencapaian tujuan dari kategor::
(a) reliabilitas dari pelaporan keuangan,
(b) efektivitas dan efb;ien:si dari operasi,
23
4. Information and Communication
Yang mengelilingi aktivitas pengendalian adalah system informasi dan
komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dari perusahaan menerima dan
saling bertukar inforrnasi yang dibutuhkan untuk memimpin, mengatur, dan
mengontrol operasi yang ada.
5. Monitoring
Tujuan dari monitoring ini adalah untuk menilai kualitas Internal Control
Structure overtime dengan memperhatikan aktivitas yang terus-menerus terjadi
dan evaluasi terpisah yang dilakukan. Memonitor aktivitas yang terus-menerus
terjadi meliputi supervision untuk karyawan dilakukan setiap hari, dan aktivitas
memonitor terpisah meliputi audit Internal Control Structure dan Accounting
record dilakukan secara periodik.
2.3.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Menurut COSO dalam buku Gelinas (2008, p216) , tujuan pengendalian sistem
internal adalah :
1. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya
2. Menghasilkan operasi yang efektif dan efisien
3. Memenuhi dalil I hukum dan peraturan
.4 Sistem Pengendalian Internal Penggajian
2.4.1 Tujuan Sistem Pengendalian Internal Penggajian
Menurut Wilkinson et al. (2000, pl26) tujuan dari sistem pengendalian
internal peggajian adalah untuk memastikan bahwa:
24
a. Semua jasa yang telah dilakukan oleh karyawan, termasuk jam kerja pada
tugas tertentu seperti pekeljaan produksi, dicatat secara akurat dan tepat
waktu.
b. Semua karyawan dibayar berdasarkan kontrak kelja atau kebijakan lainnya.
c. Semua cek pembayaran dihitung secara tepat , dengan tunjangan dan
potongan gaji yang terotorisasi.
d. Semua biaya untuk jasa karyawan didistribusikan ke akun yang sesua1
dengan kebijakan akuntansi.
e. Semua laporan yang dibutuhkan disiapkan secara lengkap dan akurat sesuai
dengan hokum dan aturan yang berlaku serta diserahkan tepat waktu.
2.4.2 Kontrol dalam Sistem Pengendalian Internal Penggajian
Menurut Hall (2004, p302) dalam sistem pengendalian internal penggajian
mempunyai kontrol meliputi:
1. Otoritasi Transaksi
Formulir tindakan personel adalal! untuk menyediakan control otorisasi yang
penting dalam sistem penggajian. Dokumen ini penting untuk mencegal!
penipuan penggajian dengan mengidentiflkasi karyawan yang terotorisasi.
Bentuk penipuan yang umum adalal! memasukkan time cards ke gaji karyawan
yang sudal! tidak bekerja lagi dalam perusal!aan. Formulir tindakan personel ini
mengizinkan departemen penggajian untuk mengatur daftar karyawan, yang
kemudian dicocokkan dengan time card.
2. Pembagian Tugas
Fungsi timekeeping harus terpisal! dari fungsi personalia. Departemen
personalia menyediakan menyediakan gaji dengan informasi tarif gaji.
25
Mungkin saja terdapat jarak antar tarif gaji tergantung dari pengalaman,
klasiftkasi pekerjaan, senioritas, dan jasa. Untuk mencegah penipuan, informasi
ini harus dihasilkan dari sumber yang independent yaitu departemen
personalia.
3. Supervisi
Area lain yang beresiko adalah timekeeping. Terkadang beberapa karyawan
akan "clock in" untuk karyawan lain yang datang terlambat atau bahkan tidak
datang. Supervisor harus mengobservasi proses clocking dan merekonsiliasi
time cards dengan kehadiran aktual.
4. Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen berikut :
a. Time cards, job tickets, dan disbursement vouchers.
b. Informasi jurnal, yang datang dari ringkasan distribusi tenaga kerja dan
payroll register.
c. Account buku besar pembantu, yang mengandung catatan karyawan dan
account biaya yang bervariasi.
d. Account jurnal umum : control penggajian, kas, payroll clearing (imprest
account).
5. Kontrol akses
Aset yang berhubungan dengan penggajian adalah tenaga keija dan kas.
Keduanya bisa disalahgunakan melalui akses yang tidak tepat ke dalam catatan
akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat menyalahgunakan total time cards
yang telah terjadi dan kemudian menggelapkan kas. Mengontrol akses ke
sumber dokumen dan catatan dalam sistem penggajian adalah penting.
27
® wak:tu
Fonnulir yang digur <.an l.h'ltuk m<!ncatat wak:tu kerja seorang karyawan
Register enggajian
Lapm·an yang rnenunjukan nama, penghasilan kotor, potongan gaji dan
serta bersih yang dilakukan selama periode
.. Rek:enir1g bank penggajian imprest
Kekenmcg yang menampung setoran sebesar total gaji dan upah bersih
yang dilakllkan s•elama periode pembayaran.
® gaji
Perintah p<enaJtikllo kepoda bank Imtu_l;: membayar karyawan.
" Ikl:tti$:1! d!stribusi biaya tenaga kerja
Laporan menurtjill;an klasiflimsi akun utnuk penghasilan pabrik
selama periode pembayaran.
pajak gaji dan upah
d.itetapkan oleh otoritas pajak untuk diserallkan bersmra
persona!ia karyawan
memuat data mengenai ikatac> kelja setiap karyawan dan
memuat semua otorisasi personaiia yang dikeluarkan untuk karyawan
28
File computer ini berisi data terkini mengenai karyawan yang diperlukan
untuk me:: .ghitung gaji dan upah seperti klasiflkasi pekeJjtariff upah,
potongan.
"' File induk pengr,asilan karyawan
com;mter yang berisi penghasilan kotor, potongan gaji dair upah,
serta pembayran be::sih setiap karyavvan selarna tahun berjalan hingga
tanggal pada hari itu rnenurut periode pembayaran.
2.4.3.2 Fmmgsi-fungsi Pengendalian Terkait
Menumt Boynton et (2001, p178) pemrosesan transaksi penggajian
melibatkan fimgsi-sungsi penggajian berikut ini :
" 'vlemu!ai transaksi penggajiau yang mencaugk:up:
o MenganglGitkaryavvan
o Mengotcrisasi perubahan gaji dan upah
" Penerimaan jasa, meucanglrup:
o Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
" Pencatatan transaksi pengajian, yang meucangkup:
o Menyiapkan dac4:ar serta rneneatat g<;ji dan upah
" Pembayara.'l gaji dan yang mencangkup
o Membayar gaJI dan upah serta menjaga upah yang belum
diambil
o Menyiapkan pajak gaji dan upah
26
6. Verifikasi independen.
Beberapa contoh verif..kasi independent da!am system penggajian :
a. Verr;kasi waktu : sebelum mengirimkan time cards ke bagian penggajian,
supervisor hams memverifikasi keak:trrataE dan men.andatanganinya.
b. Paymaster : weuggurmkan paymaster untuk mendistribusikan cek
pembayaran membantu memveriflkasi karyaViran yang masih ada.
c. Utang dagang : bagian utang dagang mereverifikasi ketepatan payroll
register sebeiam mt:mbml:t disbursement voucher untuk mengirinl:kan dana
ke dalm:n imprest account.
d. Jumal umum :
semllll: proses dengan r: erekonsiliasi laporan distribusi tenaga kerja dan
disbursement voucher penggajian.
A!divitas Pengendalian Transaksi Penggajian
Mern.rrut Boynton et al.(200l,pl77) dokumen dan catatan be:ikut ini
peJ1tir1g dalam melaksanakan serta mencacat tra.'1saksi penggajian :
'" Otorisasi personalia
Memo yang dlkeluarkan oleh dcpartemen persor.aFa yang menunjuk
pengangkatan seorang ka.;awan dan setiap pe:-ubahan selanjutnya atas
status karyawn itu untuk tujlumpenggaJJan.
@ Kartu absen
29
2.5 Pajak Penghasilan Pasal21
Undang-undang No.7 Tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan (PPh) berlaku sejak
1 januari 1984. Undang-undang ini telah beberapa kali mengalami perubahan dan
terakhir kali diubah dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Ketentuan Pasal21 UU
PPh mengatur tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan
pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan.
2.5.1 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal21
Mengacu pada www.pajak.go.id, Pajak penghasilan pasal21 adalah pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.
Pemotong Pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 baik
diminta maupun tidak pada saat dilakukannya pemotongan pajak kepada orang
pribadi bukan sebagai pegawai tetap, penerima uang tebusan pensiun, penerima
Jarninan Hari Tua, penerima uang pesangon, dan penerima dana pensiun.
Pemotong Pajak PPh Pasal21 wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal
21 tahunan (form 1721-A1 atau 1721-A2) kepada pegawai tetap, termasuk penerima
pensiun bulanan dalam waktu 2 (dua) bulan setelah tahun takwim berakhir.
2.5.2 Pemotong PPh Pasal 21
a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan.
b. Bendaharawan pemerintah baik Pusat maupun Daerah
c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jarnsostek), PT Taspen, PT ASABRI.
30
d. Perusahaan dan bentuk usaha tetap.
e.Yayasan, lembaga, kepanitia-an, asosiasi, perkumpulan, organisasi massa,
organisasi sosial politik dan organisasi lainnya serta organisasi internasional
yang telah ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.
£ Penyelenggara kegiatan.
2.5.3 Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal21
a. Pegawai tetap.
b. Tenaga lepas (seniman, olahragawan, penceramah, pemberijasa, pengelola
proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi), distributor
MLM/direct selling dan kegiatan sejenis.
c. Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli
warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jarninan Hari Tua.
d. Penerima honorarium.
e. Penerima upah.
£ Tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris,
Penilai, dan Aktuaris).
2.5.4 Penerima Penghasilan yang Tidak Dipotong PPh Pasal21
a. Pejabat perwakilan diplornatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara
asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja
pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat:
- bukan warga negara Indonesia dan
- di Indonesia tidak menerirna atau memperoleh penghasilan lain di luar
jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan
memberikan perlakuan timbal balik;
31
b. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Keputusan
Menteri Keuangan sepanjang bukan warga negara Indonesia dan tidak
menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan di Indonesia.
2.5.5 Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal21
a. penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai atau penerima pensiun
secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan, upah, honorariu (termasuk)
honorarium anggota dewan komisaris atau anggota dewan pengawas), premi
bulanan, uang lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi,
tunjangan isteri, tunjangan anak, tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan,
tunjangan khusus, tunjangan transpot, tunjangan pajak, tunjangan iuran
pensiun, tunjangan pendidikan anak, bea siswa, premi asuransi yang dibayar
pemberi kerja, dan penghasilan teratur lainnya dengan nama apapun
b. penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai, penerima pension atau
mantan pegawai secara tidak teratur berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi,
tunjangan cuti, tunjangan hari raya, tunjangan tahun baru, bonus, premi
tahunan, dan penghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap;
c. upah harian, upah mingguan, upah satuan, dan upah borongan yang diterima
atau diperoleh pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, serta uang saku
harian atau mingguan yang diterima peserta pendidikan, pelatihan atau
pemagangan yang merupakan caJon pegawai
d. uang tebusan pensiun, uang Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua,
uang pesangon dan pembayaran lain sejenis sehubungan dengan pemutusan
hubungan kerja;
32
e. honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam
bentuk apapun, komisi, bea siswa, dan pembayaran lain sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri, terdiri dari :
1. tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan,
Notaris, Penilai, dan Aktuaris)
2. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film,
bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, crew film, foto mode
peragawan/ peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan
seniman lainnya;
3. olahragawan;
4. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;
5. pengarang, peneliti, dan penerjemah;
6. pemberijasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan
sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi
dan sosial;
7. agen iklan;
8. pengawas, pengelola proyek, anggota dan pemberijasa kepada
suatu kepanitiaan, dan peserta sidang atau rapat;
9. pembawa pesanan atau yang menemukan langganan;
10. peserta perlombaan;
11. petugas penjaja barang dagangan;
12. petugas dinas luar asuransi;
13. peserta pendidikan, pelatihan, dan pernagangan bukan pegawai
35
atau bukan sebagai caJon pegawai;
14. distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan
kegiatan sejenis lainnya.
£ Gaji, gaji kehormatan, tunjangan-tunjangan lain yang terkait dengan gaji dan
honorarium atau imbalan lain yang bersifat tidak tetap yang diterima oleh
Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil serta uang pensiun dan tunjangan
tunjangan lain yang sifatnya terkait dengan uang pensiun yang diterima oleh
pensiunan termasukjanda atau duda dan atau anak-anaknya.
2.5.6 Tidak Termasuk Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal21
a. pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan,asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;
b. penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dalam bentuk apapun yang
diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali diberikan oleh bukan
Wajib Pajak selain Pemerintah, atau Wajib Pajak yang dikenakan Pajak
Penghasilan yang bersifat final dan yang dikenakan Pajak Penghasilan
berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit).
c. iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan dan iuran Jarninan Hari Tua kepada badan
penyelenggara Jamsostek yang dibayar oleh pemberi kerja;
d. zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga
ami!zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.
2.5.7 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap
Penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto,
36
maksimum Rp 1.296.000,- setahun atau Rp 108.000,- (sebulan); dikurangi
34
iuran pensiun. luran jaminan hari tua, dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP).
2.5.7.1 Penghasilan Tidak Kena Pajak
Besarnya Penghasilan Kena Pajak dari seorang pegawai dihitung
berdasarkan penghasilan netonya dikurangin dengan Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP). Berdasarkan Pokok-Pokok Perubahan UU no 36 tahun 2008
tentang PPh, pemerintah melakukan penyesuaian besarnya PTKP yang
diberlakukan sejak tahun pajak 2009 menjadi:
1. Rp. 15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu
rupiah) untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi sendiri per tahun.
2. Rp. 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)
tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin.
3. Rp. 15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu
rupiah) tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami.
4. Rp. 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)
tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap
keluarga.
2.5.7.2 TarifPajak Penghasilan Pasal21
Sesuai dengan pasal 17 Undang-undang PPh, besarnya tarif pajak
pengasilan bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dapat dilihat dalam
tabel 2.1 berikut ini:
39
. .Tabe12.1 Tar1f PaJak Penghasilan Pasa121
2.5.8 Contoh Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal21
1. Roni adalah pegawai tetap di PT Maju Terus sejak 1 Januari 2009. Ia
memperoleh gaji sebulan sebesar Rp. 2.000.000,- dan membayar iuran pensiun
sebesar Rp. 25.000,- sebulan. Saefudin menikah tetapi belum mempunyai anak
(status K/0).
l>enghitungan PPh Ps. 21 terutang
Gaji Sebulan = Rp. 2.000.000
Pengh. bruto = Rp. 2.000.000
l>engurangan
Biaya Jabatan: = 5%x Rp. 2.000.000 = Rp. 100.000
Iuran pensiun = Rp. 25.000
Total Pengurangan = Rp. 125.000
Pengh netto sebulan = Rp. 1.875.000
Pengh. Netto setahun 12 x Rp. 1.875.000 = Rp. 22.500.000
PTKP setahun:
WP sendiri = Rp. 15.840.000
Lapisan Penghasilan Kena Pajak TarifPajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5% (lima persen)
Diatas Rp.50.000.000,00 s.d Rp.250.000.000,00 15% (lima belas persen)
Diatas Rp.250.000.000,00 s.d Rp.500.000.000,00 25% (dua pu1uh lima
persen)
Diatas Rp. 500.000.000,00 30% (tiga pu1uh persen)
36
Tambahan WP kawin = Rp. 1.320.000
TotalPTKP=Rp. 17.160.000
PKP setahun = Rp. 5.340.000
PPh Ps. 21 = 5% x Rp. 5.340.000 = Rp. 267.000
PPh Ps. 21 sebulan = Rp. 22.250
2. Rocky adalah pegawai tetap di PT Jaya Selalu. !a memperoleh gaji bulan
Desember sebesar Rp. 2.200.000,00 menerima THR sebesar Rp. 600.000,00 dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp. 25.000,00 sebulan. Ikhsan Alisyahbani
menikah tetapi be1um mempunyai anak (status K/0)
PPh Pasa121 atas gaji dan THR
Penghasilan Bruto setahun = 12x Rp. 2.200.000 = Rp. 26.400.000
THR = Rp. 600.000
Jurnlah Penghasilan Bruto Rp. 27.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan: 5%x Rp. 27.000.000 = Rp.1.296.000
luran pensiun 12x Rp. 25.000 = Rp.300.000
Total Pengurangan = Rp. 1.596.000
Penghasilan netto setahun Rp. 25.404.000
PTKP (K/0) setahun = Rp. 17.160.000
PKP setahun = Rp. 8.244.000
PPh Ps. 21 terutang:
5% X Rp. 8.244.000 = Rp. 412.200
PPh Pasa121 atas gaji
Penghasilan Bruto setahun = 12x Rp. 2.200.000 = Rp. 26.400.000
41
Pengurangan:
Biaya Jabatan: 5%x Rp. 26.400.000 = Rp. 1.296.000
luran pensiun 12x Rp. 25.000 = Rp. 300.000
Total Pengurangan = Rp. 1.596.000
Penghasilan netto setahun Rp. 24.804.000
PTKP (K/0) setahun = Rp. 17.160.000
PKP setahun = Rp. 7.644.000
PPh Ps. 21 terutang: 5% x Rp. 7.644.000 = Rp. 382.200
PPh Pasal21 atas gaji dan THR- PPh Pasal21 atas gaji:
= Rp. 412.200- Rp. 382.200,00
= Rp. 30.000,00
.6 Konsep Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek
2.6.1Pengertian Object
Berdasarkan Mathiassen et al. (2000, p4), "object adalah suatu entitas yang
memiliki identity, state dan behavior."
2.6.2 Keuntungan Dalam Menggunakan Object Orientation
Mengacu pada Mathiassen et al. (2000, p5), keuntungan menggunakan object
orientation adalah:
• Merupakan konsep yang umum yang dapat digunakan untuk memodel hampir
semua phenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natura/language)
- Noun menjadi object atau class
- Verb menjadi behaviour
- Aqjective menjadi attributes
42• Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem
38
• Mengurangi biaya maintenance
Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah
Membuat perubarum menjadi tidak bepengaruh pada modu!yang
lairh'lya
2Ai.3 Penge1'ti:Jm objected oriented analysi!i' design
Mathiassea et al (2000, p9) menyatakan bahwa "Object Oriented Analysis
and Design merupakan suatu metode yang berguna mengembangkan sistem
yang mempunyai model problem domain seperti sebuah elemen kunci
da.,-, kemudian mencari pemecat'1aan masalah yang logical yang berbasisiGL"l
objek. Object Oriented Analysis and Design meru!Jakan kumpulan pctunjuk umum
dalam menganalisis dan mendesain."
Terdapat ernpat aktivitas uta.rna dalam Object Oriented Analysis and Design
yaitu :
1. Problem Domain Analysis
2. Application Domain Analysis
3. Architectural Design
4. Component Design
39
I.C
Des1gnoJ
[]Specifications of
components
Gambar 2.1Em pat Aktivitas Utama dan Basil dari Object Oriented Analysis and
Design
2.6.4 System Choice
• System Definition
Menurut Matbiassen et a!. (2000, p24), "System Definition adalab
merupakan suatu gambaran secara umum dari sistem yang berjalan dalam
perusabaan tersebut dan yang kita babas dalam skripsi ini adalab sistem
penggajian."
• Rich Picture
Mengacu pada Mathiasssen eta!(2000, p25), "Rich Picture adalah sebuah
gambaran informal yang digunakan oleh pengembangan sistem untuk
menyatakan pemahaman mereka terhadap sistuasi dari sistem sedang
berlangsung."
Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut,
yang ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi
40
perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut beroperasi, berbicara,
dengan banyak orang untuk mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya
terjadi dan mungkin melakukan beberapa wawancara formal.
Contoh dari Rich Picture bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
j UD ;=;-l N
update pain ' rangkap 2dalflbdo;e poin dan dlstrlbulor
.,,;., '""''"
LJj_J-"'""j'" }?bM:_ j I "!:'
D•t•b"'"""' .\membuat lapa-an po!n J
8agia!l Penju !an mencetak
faktUr
menglsl form pembetlan
FakMrangkap 1
membelikan barang
Dl lri!Jutcr
Gambar 2.2 Contoh Rich Picture
Barang
• Kriteria FACTOR
Kriteria FACTOR terdiri dari 6 elemen yaitu:
1. Functionality : fungsi dari suatu sistem yang mendukung fokus
application domain.
2. Application domain : bagian dari organisasi yang mengadministrasi,
memonitor atau mengontrol problem domain.
3. Condition: dalam kondisi seperti apa sistem akan dibangun dan
l m- = "'"'
digunakan.
41
4. Technology: teknologi yang digunakan untuk menghasilkan sistem dan
dengan teknologi seperti apa sist·em akan berjalan
5. Object: objek ut= da!amproblem domain
6. Responsibility: tanggung jawab keselu:ruhan sistem yang berhubungan
dengan konteks
Mengacu pada Mathiassen et aL (2000, p45), Problem Domain adala..'l bagian
dari konteks yang diatur, dimonitor atau dikendalikan oleh sistem. Tujuan d.ari
problem domain ana.Esis adalah untclk mengident:fikasi dan membuat model dari
problem domain. Tujuan dari aktivitas iu:i ad.alah membangun sebuah model yang
dapat d:gunakan untJLlc merancang dan mengimplementasikan sebuah system yang
dapat mew4Jroses, bcrkomunikasi menyajik:an informasi mengenai problem
domain.
G!u-nbar di bawah iui merupakan akthitas dalam problem domain:
r, Si!sl:emDefinWon
G!tmbar 2.3 Aktivitas Problem Domain
42
Absensl
Tanggal :DateN!K: string
Jabatan iatus:Boolean
-KcxleJabatan:String l.j:mMasuk:Date-JabBIM : Char mPulang :Date 1
1VarlabeiGajiYangDlterima:String +menglsl_data_absensi()
HakAkses: Sbing -tmencetak data absensl()
+membuat_data_jabatan()Lambur
tmenylmpan_data_Jabatan() 1 •
+meng-updale_datajabatan()+menghapus datajabatan()
.
0..'" KodeFormlembur:stl'ing NIK:String NIKPenurlt*Lembur:String A!asanlembur: Olar
1 Tangga!Lembur:Date
,'- Karyawan
+menglsl_data_lemb!X()focetak_daleJembur()
K:strlngamaKaryawan :strlng
-JenlsKelamln:Char1 -Aiamat: string
-Telepon: String-NoKTP: String iusPerkBYIInan :String TernpatLahlr:S1ring•Tanggallahlr:Data-Agama :string-PendldlkanTerakhlr:String-Kewarganegaraan :SiringTanggaiMliaiKelja: Date
-Oivlsi:Sbing.Jabalan :stringPTKP :Integer
ssword :Stringtatus: string
1-G;J!Pok:ok: Integer+membuaLdata_karyawan_baru()+meng.update_data_karyawan()+menylmpan_data_karyawan()fflle-non-aktifkan data karyawan()
Gambar 2.4 Contoh Class Diagram
Analisis problem domain memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani
oleh sistem dan menghasilkan sebuah model yang menghasilkan sebuah model.
Sebuah model yang merupakan gambar dari kelas-kelas, object-object, struktur dan
perilaku (behavior yang ada dalam problem domain). Dalam table 2.2 berikut ini
dapat dilihat aktivitas pada problem domain analisis.
Aktivitas isi Konsep
classes Object dan event yang mana yang Class, object dan event
merupakan bagian dari problem domain
structure Bagaimana kelas dan objek secara Generalization,
51
Tabel 2.2 Tabel aktiVItas Problem Domam Anahs1s
2.6.5.1 Class
Menurut Mathiassen et al. (2000, p53), "Class adalah gambaran atau
definisi dari kumpulan objek yang mempunyai structure, behavior pattern, dan
attribute yang bersamaan."
Mengacu pada Mathiassen et al. (2000), kegiatan class merupakan
kegiatan pertama dalam analisis problem domain. Ada beberapa tugas dalam
kegiatan ini, yaitu : abstraksi fenomena problem domain dengan melihatnya
sebagai objek dan event, klasifikasi objek dan event tersebut dan memilih kelas
dan event dari sistem yang akan dipelihara informasinya. Classes merupakan
kegiatan utaina untuk mendefmisikan dan membatasi problem domain.
Classes bertujuan untuk memilih elemen-elemen dari suatu problem
domain. Classes terdiri dari tiga bagian, yaitu:
I. Nama class, setiap class harus mempunyai nama untuk dibedakan dari
suatu class yang lain.
2. Attribute, merupakan kepemilikan deskriptif dari class atau event. Setiap
class boleh memiliki beberapa attribute atau sebagian saja.
3. Operation merupakan proses kepemilikan yang spesiflk di dalam class dan
diaktifkan melalui class object.
konseptual digabungkan bersama? aggregation,
association dan cluster
Behavior Properti-properti dinamik yan gmana
yang seharusnya dimiliki objek?
Event trace,behavioral
pattern dan attribute
. . . ..
44
Pemilihan class bertujuan untuk mendefmisikan dan membatasi problem
domain, sedangkan pemilihan event bertujuan untuk membedakan tiap class
dalam problem domain.
Kegiatan class akan menghasilkan suatu event table. Dimensi horizontal
dari event table menggambarkan class yang akan dipilih, sedangkan dimensi
vertikal menggambarkan event yang terpilih, tanda cek digunakan untuk
mengindikasikan objek dari kelas yang berhubungan dalam event tertentu
2.6.5.2 Structure
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p69), "Structure merupakan kegiatan
kedua dalam problem domain. Tujuan dari structure adalah untuk mencari
hubungan struktural antara kelas-kelas dan objek-objek dalamproblem domain.
Hasil dari kegiatan structure adalah membuat class diagram. "
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p336) class diagram menggambarkan
kumpulan dari kelas-kelas dan merupakan hubungan yang terstruktur.
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p73-77) tipe dari object oriented
structure terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Classs structure, mengekspresikan hubungan konseptual yang statis antar
class. Class structure dibagi menjadi dua bagian yang meliputi:
a. Generalization : sebuah kelas umum (super class) yang menjelaskan
property pada suatu kelompok kelas khusus (subclasses). Hubungan
dalam generalization dapat dikatakan sebagai hubungan "is-a", yang
artinya subclass akan mempunyai attribute dan operation yang sama
dengan superclasses.
53
4
Taxi 1...._1 _ .
Gambar 2.5 Generalization Structure
b. Cluster : sebuah kumpulan dari kelas-kelas yang saling berhubungan.
Cluster digambarkan dengan notasifile folder yang didalanmya terdapat
kumpulan class yang berkaitan. Class-class yang ada pada cluster yang
berbeda dihubungkan dengan hubungan association.
«cluster «cluster» •
I Car I Owner I
r' t.,Motor I IPassengerCarf I
Clerk
' •
I Cylinder II Taxi I
Gambar 2.6 Cluster Stucture
2. Object structure menggambarkan hubungan yang dinamik dan konkret
antar objek-objek dalam problem domain. Hubungan ini berubah secara
dinamis tanpa mempengaruhi perubahan pada class description. Object
structures terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Aggregation : objek superior (keseluruhan) yang terdiri dari sejumlah
objek inferior (sebagian). Hubungan aggregation dirumuskan sebagai
hubungan "has-a" atau "is-part-of''
I I
''
46
Car
Motor
Gambar 2.7 Aggregation Structure
b. Association: hubungan yang penting antara sejumlah objek-objek.
Hubungan association digambarkan sebagai gar1s yang
menghubungkan class-class yang relevan. Association structure
mendefmisikan hubungan antara dua buah objek atau lebih. Hasil dari
aktivitas ini adalah membuat class diagram yang berisi class dengan
hubungan struktur dengan class lainnya.
.. c_a_r_ .l o.: Ownership 1..- I.. P_e_r_so_n _.
Gambar 2.8 Association Structure
2.6.5.3 Behavior
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p90), kegiatan ketiga adalah kegiatan
behavior yang bertujuan untuk memodelkan apa yang terjadi dalam sistem
problem domain sepanjang waktu. Behavior bertujuan untuk membuat model
yang dinamis dari problem domain. Hasil dari kegiatan behavior adalah
membuat statechart diagram. Contoh dari statechart adalah seperti dibawah
Ill!:
47
//membuat_laporan_penambahan_poin
4ll --/-/lo_g_i_n-3> C, a_ _if-- ) --'-n_og_o_u_t )>
//men""
c'etak_
)fa
ktur
Gambar 2.9 Statechart Diagram
Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan event (event trace) yang
harus dilewati oleh objek tertentu sepanjang waktu. Contoh:
Bagian keuangan :
login- membuat_laporan_penambahan_poin- mencetak_faktur -logout
Mengacu pada pendapat Mathiassen et a!. (2000, p93) ada tiga jenis
notasi dalam behavioral pattern yaitu:
I. Sequence : sekumpulan event muncul satu per satu
2. Selection : teljadi peilihan satu event dari sekumpulan event yang muncul.
3. Iteration : sebuah event muncul sebanyak no!atau beberapa kali.
2.6.6 Application Domain Analysis
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p 115), ''Application Domain adalah
organisasi yang mengatur, memonitor atau mengendalikan problem domain.
56
Requirements
Gambar 2.10 Aktivitas Application Domain Analysis
Analisis application domain memiliki tiga kegiatan yang dapat dilihat dalam
table 2.3 berikut ini:
Tabel2.3. Tabel
Akti.VJ
.tas
. .Applicatio
2.6.6.1 Usage
Menurut Mathiassen et al. (2000, pll8), "Kegiatan usage merupakan
kegiatan pertama dalam application domain analysis yang bertujuan untuk
menentukan bagaimana aktor-aktor yang merupakan pengguna atau system lain
berinteraksi dengan sistem yang dituju. Interaksi antara actor dengan system
Aktivitas lsi Konsep
Usage Bagaimana sistem berinteraksi dengan
orang dan sistem dalam konteks?
Use case dan actor
Functions Apa kemampuan sistem dalam
memproses informasi?
Function
Interfaces Apa kebutuhan-kebutuhan tampilan
layar yang system targetkan
Interface, user interface
dan system interface
n
57tersebut dinyatakan dalam use case."
49
Mathiassen et a!. (2000, p120) menyatakan bahwa, "use case adalah pola
sistem untuk berinteraksi dengan actor dalam application domain", sedangkan
"actor adalah abstraksi dari pengguna atau system lain yang berinteraksi
dengan sistem target". Tujuan dari application domain analysis adalah untuk
menganalisis kebutuhan dari pengguna sistem. Prinsip dari aktivitas ini adalah:
- menentukan application domain dengan use case
- mengevaluasi use case dalam kerjasama dengan user
hasil dari usage adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang
ada, yang digambarkan dalam actor table dan use case diagram. Use case
diagram adalah diagram yang menggambarkan fungsi dari sebuah sistem dan
berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem.
Untuk mengidentifikasikan actor adalah dengan menentukan bagian dan
tugas dari bagian apa saja yang berhubungan atau terlibat langsung dengan
konteks sistem yang dituju. Masing - masing actor memiliki peranan yang
berbeda. Actor yang digambarkan dalam actor specification yang memiliki tiga
bagian, yaitu tujuan, karakteristik, dan contoh. Tujuan menunjukan peranan
dari actor dalam sistem target sedangkan karakteristik menggambarkan aspek
aspek yang penting dari actor.
Use case dapat dikatakan gambaran suatu interaksi antara sistem dengan
actor. Untuk menggambarkan suatu use case dapat menggunakan statechart
diagram, use case specification atau keduanya. Use case specification terdiri
dari tiga bagian, yaitu use case, objects danfunction. Use case menjalankan
urutan dari sistem yang berjalan, objects menunjukan actor apa saja yang
59
berhubungan dengan aktivitas use case tersebut, dan function akan dijelaskan
setelah usage. Contoh use case diagram dapat dilihat pada garnbar 2.11 ini :
System lnformasi Kursus PT.WebMath
Pendaftaran
Pembayaran
Pembalajal'l!ln
Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram
2.6.6.2 Function
Admlnlstrat.:lr
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p138), "Kegiatan function
memfokuskan pada bagaimana cara sebuah sistem dapat membantu actor
dalam melaksanakan pekerjaan mereka." Function memiliki 4 tipe yang
berbeda, yaitu:
1. update, function ini disebabkan oleh event problem domain dan
menghasilkan perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut.
51
2. Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari
model yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat
berupa tampilan bagi aktor dalam application domain, atau intervensi
langsung dalam problem domain.
3. Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan
aktor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi yang disediakan
oleh aktor atau model .
4. Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam
pekerjaan aktor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi yang
disediakan oleh aktor atau model, hasil dari function ini adalah tampilan
dari hasil komputasi.
Hasil dari kegiatanfunction adalahfunction list yang lengkap, yang merinci
function yang kompleks. Function list dibuat berdasarkan use case description.
Kompleksitas function list dimulai dari yang simple hingga very complex.
Untuk mengidentiflkasikan function adalah dengan melihat deskripsi
problem domain yang dinyatakan dalam kelas dan event yang dapat
menyebabkan munculnya function read dan update, dan melihat deskripsi
application domain yang dinyatakan use case yang dapat menimbulkan segala
macam tipe function.
2.6.6.3 User Interface
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p151), "Interface menghubungkan
sistem dengan semua aktor yang berhubungan dalam konteks." Terdapat dua
jenis interface, yaitu
52
• user interface yang menghubungkan pengguna (user) dengan sistem
dan
• sistem interface yang menghubungkan sistem dengan sistem lainnya.
Sebuah user interface yang baik, harus dapat beradaptasi dengan
pekerjaan dan pemahaman user terhadap sistem. Kualitas user interface
ditentukan oleh kegunaan atau usability tersebut bagi pengguna. Usability
tergantung pada siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut
digunakan. Oleh sebab itu usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan
objekti£
Suatu user interface harus dapat menangani berbagai macam pengguna
yang memiliki kemampuan dan kapabilitas yang berbeda. User interface sangat
sulit untuk dikembangkan apabila tidak menerima umpan balik berupa ide yang
berarti pengguna. Suatu system interface tidak hanya dapat digunakan untuk
sistem administrasi tetapi dapat digunakan pada sistem-sistem lainnya. System
interface lebih banyak digunakan pada monitoring system dan control system.
Ada empat jenis dialog penting dalam menentukan user interfitce, yaitu:
a. Menu-selection. Suatu jenis dialog yang terdiri dari daftar pilihan-pilihan
yang dapat atau mungkin dilakukan dalam user interface.
b. Farm filling. Merupakan pola klasik yang digunakan untuk mengentri
data.
c. Command Language. Merupakan suatu jenis dialog yang memungkinkan
pengguna memasukkan dan memulai format perintah sendiri.
62
d. Direct manipulation. Pengguna memilih object dan melaksanakan
.fUnction atas oQjek dan melihat interaksi mereka tersebut.
Kegiatan dari interface didasarkan atas hasil dari kegiatan-kegiatan
sebelumnya yang dilakukan, problem domain, fuinction dan use case. Hasil
waupun system interface yang lengkap. Interface element hams juga
dilengkapi dengan suatu navigation diag-ram yang me"lyediakan sebuah
ringkasan dari elemen-elemen tersebut.
Sequence Diagram
Sequence diagram menggamba.rkan interaksi antara beberapa object.
Sequence diagram memba.'ltu seorang analis untuk mengidentifikasi rincian
da.ri kegiatan yang dibui.uhkan untuk menjalank:an fungsi da.ri sebuah use
case.Tidak ada suatu sequence diagram yang tepat untuk use case tertentu,
melainkan ada beberapa kemungkiiJan sequence diagram yang masing-masing
dari diagram tersebut dap>t; i.ebih atau kurang dalam memenuhi kebutu.lmn dari
use case. Conto:h gambar sequence diagram dapat dilibat di bawah ini :
sAtuc;,tent
' createO _I VVIndows:NIIal, I '
' createO' .I ystNIIaj I I Ia
'get_nllal()
'
select*()
result()
«------------
result()
select"'"()
Close()
result()
close()
Gam bar 2.12 Contoh Sequence Diagram
2.6.7 Architecture Design
Mengacu pada Mathiassen et a!. (2000, pl75), Architecture Design adalah
merancang arsitektur secara garis besar yang terdiri dari komponen dan proses.
Kegiatan archirecture design bertujuan untuk membangun sistem yang
terkomputerisasi. Arsitektur membentuk sistem sesuai dengan :fungsi sistem tersebut
dan dapat memenuhi criteria desain tertentu.
Gam bar 2.13 Aktivitas Architectural Design
Kegiatan-kegiatan yang dilakakan di dalam desain arsitektur dapat dilihat pada
le 2.4 di bawah
J Kcgiatan
---1 Criteria
i isi TKondisi1
TKondisi d-an -c-ri-ter-3a u ,ntllk I C-r-it-erio-n-. - ······ ---i!
' pendesainan i
l 1 menjadi komponen-komponen , I
j Pracess --+1-=B·agaimana process sistem : Archite ture proc sslI I '
I ! didistibusikan dan dikoordDasi ! I
Tabe!2.4 Tabel Aktivitas Architecture Design
Criteria
· - j
Mathlassen et al. (2000, p177) menyatakan bahwa tujtlfu'l dari sebuah
criteria adalah uni:uk mempersiapkan prioritas dari sebuah perancangan.
Konscp utama ?ada aktvitas criteria, yaitu:
e Criteria : menentukan property yang diingi.'lkan dari sebua arsitektur.
" Condition: hal-hal yang bersilat teknis, organisasional, kelebihan dan
keterbatasan manusia ya..'lg terlibat dalam tugas.
Criteria adzlah suatu sifut istimewa dari sebuah a..>"Sitektur. Aktivitas
bertujuan untuk membuat desain. Desain yang bagus bukan hanya dinilai dari
sifutnya, tetapi ap tbil'a terdapat kekmangan menjadi tidak berguna dalam
1 Component I Bagairnana sistem dibentuk I Architectucomnonent II '" '
Karakteristik dalam membuat design yang baik adalab sebagai berikut :
> Desain yang baik tidak memiliki kelemaban
Prinsip ini memperlibatkan tujuan utama dari object criteria design.
Prinsip ini menimbulkan penekanan pada evaluasi kualitas berdasarkan review
dan eksperimen dan membantu dalam menentukan prioritas dari kriteria. Ada
beberapa kriteria umum yang digunakan dalam kegiatan desain yang
berorientasi objek, yang dapat di libat pada tabel berikut ini:
Criteria Ukuran
Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan konteks,
organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis.
Secure Ukuran kemanan sistem dalam menhadapi akses yang tidak
terotorisasi terhadapa data dan fasilitas.
Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fusilitas platform teknis.
Correct Pemenuhan dari kebutuhan.
Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
fungsi.
Maintainable Biaya untuk menemukan da memperbaiki kerusakan.
Testable Biaya untuk mernastikan babwa sistem yang dibentuk dapat
melaksanakan fungsi yang diinginkan.
Flexible Biaya untuk mengubab sistem yang dibentuk.
Comprehensible Usaba yang diperlukan untuk mendapatkan pemabaman
terhadap sistem.
Reuseable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem pada sistem
66
.Tabel2.5 Cntena untuk Software Quality
Desain yang baik mempunyai criteria yang seimbang
Tidak semua kriteria neniliki prioritas. Beberapa criteria dapat menunjukkan
objektivitas secara keseluruhan, sehingga dapat mewakili beberapa criteria
lainnya.
Desain yang baik adalah usable, flexibility dan comprehensibility
Kriteria ini bersifat universal dan dapat digunakan pada hamper setiap proyek
pengembangan sistem, bagaimanapun mengorganisasikannya menunjukkan tiga
criteria ideal pada proyek pengembangan sistem.
Usable menspesifJkasikan kualitas pada sistem yang pokok tergantung
bagaimana cara keljanya. Flexibility memuat sistem arsitektur merubah
organisasi dan kondisi teknik. Sedangkan comprehensibility memberikan
peningkatan pada sistem terkomputerisasmodel dan deskripsi harus mudah
untuk dipahami.
2.6.7.2 Component Architecture
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p190), " Component Architecture
adalah suatu struktur sistem yang terdiri dari komponen yang saling
berhubungan dan Komponen merupakan kumpulan begian-bagian program
yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki fungsi yang jelas."
lain yang berhubungan.
Portable Biaya untuk mernindahkan sistem ke platform teknis yang
berbeda.
Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang lain.
. .
Tujuan dari component architecture ini adalah untuk membuat struk:tur
sistem yang komprehensif dan flexible. Dengan ektivitas awalnya adalah
dengan mengurangi tingkat kompleksitas dengan pemisahan focus sistem,
kemudian merefleksikan struk:tur konteks yang stabil, dan menggunakan
kompinen yang telah ada. Sedangkan hasil dari kegiatan ini adalah class
diagram dengan spesifikasi dari komponen yang kompleks.
Beberapa pola yang dapat digunakan untuk merancang Component
Architeture adalah sebagai berikut:
1. layer architecture pattern
Merupakan bentuk yang paling umum dalam software, yaitu terdiri dari
beberapa komponen yang dibentuk menjadi beberapa lapisan-lapisan yang mirip
dengan prinsip OSI Layer pada model jaringan, dimana lapisan yang berada di
atas tergantung pada lapisan yang berada dibawahnya, begitu pula sebaliknya,.
Arsitektur ini sangat berguna untuk memecahkan sistem menjadi komponen-
komponen.
I
<<Component»
Layer i+1
•Upward interface
I
<<component»Layer;
I
<<component>>
Layer ;.1
Gambar 2.14 Layered Architecture Pattern
I
• Downward interface
2. Generic architecture pattern
Pattern ini dapat digunakan untuk menguraikan sistem dasar yang terdiri dari
interface, function, dan model component. Model component berada di layer
yang paling bawah kemudian dilanjutkan oleh function layer yang paling atas
adalah interface layer.
' nenl» Interface
«component» «CCmponent»User Interface Svstem Interface
c
«Componenh>Model
II» Technical latform
«Component»U/S
«COmponent»DBS
«componenb>NS
Gambar 2.15 The Generic Architecture Pattern
3. Client server architecture pattern
Pattern ini dibangun untuk mengatasi sistem yang didistribusikan di beberapa
proses yang tersebar. Arsitektur ini terdiri dari sebuah server dan beberapa client.
Server memiliki kumpulan operation yang dapat digunakan oleh client. Client
menggunakan server secara independent. Bentuk distribusi dari bagian sistem
harus diputuskan antara client dan server. Identifikasi komponen, di dalam
perancangan sistem atau subsistem, pada umumnya dirnulai dengan layer
architecture yang menggunakan interface, function dan model component.
I I ... I I
II
I I «CCmp
Funy
onent»
I Ition II
l I I
•I
I I I I+
I«component «Component <<Component
}) ))Ill ))
Client, Clienh Client,
"' / /
' / /
«Component))
Server
Gambar 2.16 The Client-Server Architecture Pattern
Berikut ini adalah beberapa jenis ditribusi dalam arsitektur client-server
dimana U adalah user interface, F adalah function, dan M adalah Model yang
dapat dilihat dalam tabel2.6 dibawah ini :
Client Server Achitecture
u U+F+M Distributed presentation
u F+M Local presentation
U+F F+M Distributed fonctionality
U+F M Centralized data
U+F+M M Distributed data
Tabel2.6 Jenis Distribusi pada Client-Server Architecture
Hasil dari suatu component architecture adalah component diagram yang
menunjukkan hubungan antar komponen (dalam hal ini adalah server dan
beberapa client). Contoh component diagram dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
61
Cllent..._Karyawan
11
Intue r.f a ce
I
r::' -'
sysmmInterface
Cllen\_Menager_HRD
11
Intu
er.f.a.ce
I
i
[: :0. I''11:
sys•omInterface
Server
•,
11!Sys;tem ----- --------------Interface
Gambar 2.17 Component Diagram
2.6.7.3 Process Architecture
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p209), "Process Architecture adalah
struktur eksekusi sistem yang terdiri dari proses yang saling bergantungan."
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mendefmisikan struktur sistem. Menurut
Mathiassen et a!. (2000, p209) ada empat konsep yang harus diketahui
diantaranya adalah:
1. Process architecture adalah struktur eksekusi sistem yang tersusun dari
proses yang saling bergantungan.
2. Processor adalah sebuah sebuah peralatan yang dapat mengeksekusi
sebuah program.
3. Program component adalah modul fisik dari kode program
:
IJ
1
4. Active object adalah sebuah objek yang telah ditugaskan oleh sebuah proses.
72
Pada process architecture, sumber daya yang digunakan secara bersama
perlu diidentifikasikan untuk mencari bottleneck. Bottleneck artinya kemacetan
yang terjadi pada proses. Seperti yang telah disebutkan bahwa untuk mencari
bottleneck, kita perlu memperhatikan penggunaan processor, external device,
tempat penyimpanan data atau juga sistem koneksi. Hasil dari process
architecture adalah membuat deployment diagram.
Dlvlsl
g=-u_K----, •·I• SEJ ': i ,
8'-""'"'"' l;--J' -- - -
HRD r
§;"-""""1 ¢::=J g=-,_s----,e.w•l
---_ ---- "·· ·o g =.-ltl-,----------- ---------------------------------- --g so _j
g _KSo•l
'
'
!
jGambar 2.18 Deployment Diagram
Menurut Mathiassen et a!. (2000, p220), sumber daya yang ada pada
73
umumnya digunakan secara bersama adalah:
63
a. Processor. Penggunaan processor secara bersamaan terjadi apabila dua
atau Jebih proses yang dieksekusi secara bersarnaan pada satu processor.
b. Program component. Program Component digunakan secara bersamaan
apabila dua atau lebili proses yang seeara bersamaan memanggii operasi
pada komponeu.
c. External device. External device digunakan secara bersamaan pada saat
terjadi pernrosesan dua atau lebili pada suatu pera!atan.
Contoh : penggunaan printer yang terhubung melalui jaringan.
Beberapa pola distribusi dalam Proeess Architectu.re :
1. Centralized Pattern
Mengacu pada Mathiassen et al.(2000, p215), pada pola ini smeua data
dite::rcpatkan pada server dan hanya meng-handle user interface saja.
Keselumhan model dan semua fhngsi bergantung pada server dan client hanya
berperan seperti terminaL
64
2. Distributed Pattern
Mengacu pada Mathiassen et al.(2000, p217), pola ini merupakan kebalikan
dari centralized pattern. Pada pola ini, semua didistribusikan pada client dan
server hanya diperlukan untuk melakukan uodate model diantara clients.
:Client
Moreclient
Gam bar 2.20 Deployment Diagram untuk Distributed Pattern
3. Decentralized Pattern
Mengacu pada Mathiassen et al.(2000, p219), pola ini dapat dikatakan
merupakan gabungan dari kedua pola sebelumnya. Pada pola ini, client
mengirnplementasikan model yang lokal, sedangkan server akan memakai
model common (umum).
65
Gam bar 2.21Deployment Diagram untuk Decentralized Pattern
2.6.8 Component Design
Menurut Mathiassen (2000, p231), " Component Design adalah menentukan
implementasi kebutuhan dalam kerangka arsitektural. Kegiatan desain komponen
berawal dari spesifikasi arsitektural dan kebutuhan sistem, sedangkan basil dari
kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling berhubungan. Berikut ini
adalah beberapa kegiatan dari desain komponen dapat dilihat pada tabel2.7 :
Kegiatan Konteks Konsep
Model component Bagaimana suatu model di gambarkan
sebagai class dalam sebuah sistem.
Model component
dan attribute
Function
component
Bagaimana suatu function
diimplementasikan.
Function component
dan operation
Connecting
component
Bagaimana komponen-komponen
dihubungkan.
Component dan
connection
Tabel2.7 Tabel Aktivitas Component Design
77
2.6.8.1 Model Component
Berdasarkan Mathiassen (2000, p235), "Model Component adalah
bagian dari sistem yang mengimplementasikan model problem domain."
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengantarkan data historis dan sekarang
ini kepada fungsi, interface dan kepada user dan sistem lainnya. Terdapat dua
aktivitas utarna dalam kegiatan model component ini adalah :
1. Mempresentasikan event sebagai classes, structures, dan attributes
Class diagram dari aktivitas analisis direvisi dengan merepresentasikan secara
sistematis event dari objek-objek dalam classes, structures, dan attributes yang
baru
2. Memilib representasi yang paling mudah dari events
Jika common even hanya terlibat dari iterasi saja, kita mungkin harus
menguraikan dan membandingkan alternatif desain yang mendasar.
Terdapat dua jenis events yang harus direpresentasikan, yaitu private
events dan common events. Private events adalah events yang hanya terlibat
dalam objek problem domain. Panduan untuk merepresentasikan private
events:
• Event yang muncul dalam sequence dan selection :
a. Merepresentasikan event ini sebagai atribut state dalam class yang
dideskripsikan dalam statechart diagram. Setiap satu event muncul,
sistem akan memberikan nilai baru dari atribut state tersebut.
b. Mengintegrasikan atribut yang dari events yang terlibat dengan class.
• Event yang muncul dalam iterasi :
67
a. Merepresentasikan event ini sebagai class baru, mengikatkan mereka
dengan class yang dideskripsikan dengan statechart diagram dengan
menggunakan struktur agregasi. Untuk setiap iterasi, sistem akan
menghasilkan objek baru dari class.
b. Mengintegrasikan atribut event ke dalam class baru.
Common events adalah events yang melibatkan beberapa objek.
Maka panduan untuk merepresentasikan common events adalah :
• Jika events terlibat dalam statechart diagram dalam cara yang berbeda,
representasikan hal tersebut dalam relasinya dengan class yang
menawarkan presentasi yang paling sederhana.
• Jika events terlibat dalam statechart diagram dalam cara yang sama, kita
harus mempertimbangkan kemungkinan representasi yang berlawanan satu
sama lain.
Hasil dari model component ini adalah berupa versi revisi dari class
diagram dari aktivitas analisis. Revisi ini biasanya terdiri dari penambahan
class, atribut dan struktur baru untuk merepresentasikan events.
2.6.8.2 Function Component
Menurut Mathiasen (2000, p252), "Function Component adalah bagian
dari sistem yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional." Aktivitas ini
bertujuan untuk memberikan user interface dan komponen sistem lainnya
mengakses model dan menentukan implementasi dari fungsi. Terdapat dua
aktivitas utarna dalamfunction component ini, yaitu :
1. Membuat desain dari tipe-tipe fungsi
79
Desain dari implementasi fungsi individual bisa berdasarkan dari pertanyaan
dasar dari desain untuk setiap masing-masing tipe fungsi.
.Tabel2.8 Pertanyaan utama berdasarkan desam t1pe fungs1
2. Menspesifikasikan operasi yang kompleks
Hasil utarna dari aktivitas ini adalah class diagram untuk function component
dan ekstensi dari model's component class diagram. Hasil kedua dari aktivitas
ini adalah spesiflkasi untuk setiap operasi yang kompleks.
Empat pola Function Component :
• Model Class Placement
Tipe Fungsi Pertanyaan Utarna
Untuk semua tipe • Bagaimana sebarusnya fungsi diimplementasikan sebagai
operasi di class yang berbeda?
• Bagaimana operasi utama aktif dan apa input data yang
digunakan?
• Objek dan koneksi apa yang terlibat dalam menampilkan
operasdan bagaimana mereka diidentifikasikan?
• Apa feedback dari operasi utama?
Update Bagaimana kita menentukanjika suatu update adalah legal?
Read Atribut dan koneksi mana yang harus dibaca, dan bagaimana mereka
ditemukan?
Compute Algoritrna mana yang harus digunakan?
Signal Aturan apa yang digunakan dalam signal?
. .
69
Po!a ini menempatkan operation dalam model component class dan berguna
ketika sebuah operation mengclcses hanya sebuah single object atau struktur
aggregation yang sederhana. Po!a ini juga dapal digu..rmkar: ketika beberepa
object terlibaJ: namun hanya jika tanggung jawab operation ter:;eb"ilt dapat dengan
jelas ditempatkan pada salab. satu ;node/ class.
" Function Class Placement
Pola ini digunakan ketika tanggu..""lg jawab operation tidclc dapat dengan jelas
ditempaJ:kan da!am model class. Sebaliknya satu atau lebihfonctional-component
clctSs dapat di.gambarka.ll. dengan menempatkan operation yang merealisasikan
function.
'" Strategy
Pola ini digu.11akan untuk mendefinisikan seku.'l!pulan oper-ations yang umum
terenkapsulasi dan tidclc dapat dipertuk:arkan
., Active Function
Active signal .function dapat direalisasikan sebagai operation yang secara
permanen aktif dan berkala memberikan sinyal kepada interface. Active
function ditempatkan sebagai active object dan per:formancenya tergantung dari
state model component
2.6.!1.3 Connecting Components
Berdasarkan Mathiassen (2000, p271)," Conneeting Components
adalah nenyambu.ngkan antar komponen yang ada dalan1 system." Dalam
aktivitas yang lain, kita memodelkan hubungarr antar kompor.en sebagai
dependencies. Dependencies ini bisa direalisasikan dalarn beberapa cara.
70
Dalam aktivitas ini, kita mendesain koneksi antar komponen untuk
mendapatkan desain yang komprehensif dan fleksibel.
Prinsip dalam aktivitas ini adalah menghasilkan hubungan komponen
dengan cohesion yang tinggi dan coupling yang rendah, dimana kita harus
menukarkan untuk mendapatkan class dan komponen dimana keduanya kohesif
dan mempunyai coupling, yaitu :
a. Outside coupling : sebuah class atau component yang berhubungan langsung
dengan properti publik dari class atau component lainnya.
b. Inside coupling : sebuah operasi yang berhubungan langsung dengan operasi
lainnya, properti private dalam class yang sama.
c. Coupling from below : class spesialisasi yang berhubungan langsung dengan
properti private dalam super class
d. Sideways coupling : class yang berhubungan langsung dengan properti
private dalam class yang berbeda.