Sistem Indera 1 (Versi Dr Gatot)

11

Oleh : Oleh : Laboratorium Ilmu FaalLaboratorium Ilmu Faal

Fakultas KedokteranFakultas KedokteranUniV. Wijaya Kusuma SurabayaUniV. Wijaya Kusuma Surabaya

SISTEM INDERASISTEM INDERA

22

PENDAHULUANPENDAHULUAN TIAP ORGANISME HIDUP SLL TIAP ORGANISME HIDUP SLL BERINTERAKSI DG LINGKUNGAN BERINTERAKSI DG LINGKUNGAN

(INTERNAL & EKTERNAL)(INTERNAL & EKTERNAL) INTERAKSI MELALUI PROSES 2 TAHAP :INTERAKSI MELALUI PROSES 2 TAHAP :

SENSASI : PENANGKAPAN INFORMASI TTG SENSASI : PENANGKAPAN INFORMASI TTG ADANYA PERUBAHAN LING. EKS & INT.ADANYA PERUBAHAN LING. EKS & INT.

PERSEPSI : PENILAIAN & TANGGAPAN THD PERSEPSI : PENILAIAN & TANGGAPAN THD STIMULUS LING. (SCR SADAR/TDK SADAR) STIMULUS LING. (SCR SADAR/TDK SADAR)

DIBTHKAN KEKUATAN STIMULI DIBTHKAN KEKUATAN STIMULI TERTENTU TERTENTU MELAMPAUI TRESHOLD U/ MELAMPAUI TRESHOLD U/

MENIMBULKAN SENSASI & PERSEPSIMENIMBULKAN SENSASI & PERSEPSI FUNGSI SENSASI & PERSEPSI FUNGSI SENSASI & PERSEPSI SURVIVAL SURVIVAL

33

RESEPTOR ADLH S/ BAG RESEPTOR ADLH S/ BAG DARI NEURON/SEL DARI NEURON/SEL KHUSUS PADA SISTEM KHUSUS PADA SISTEM INDERAINDERA

SEGALA INFORMASI SEGALA INFORMASI DARI LING. (EKS & INT) DARI LING. (EKS & INT) SMP PADA SSP MELALUI SMP PADA SSP MELALUI RESEPTOR SENSORIKRESEPTOR SENSORIK

RESEPTOR BERFUNGSI RESEPTOR BERFUNGSI SBG TRANDUSER SBG TRANDUSER MERUBAH BERBAGAI MERUBAH BERBAGAI BTK ENERGI DARI LING. BTK ENERGI DARI LING. POTENSIAL AKSI POTENSIAL AKSI DLM NEURONDLM NEURON

BENTUK ENERGI LING. :BENTUK ENERGI LING. : MEKANIK : raba, tekan, getar, MEKANIK : raba, tekan, getar,

dlldll SUHUSUHU ELEKTROMAGNETIK : ELEKTROMAGNETIK :

cahayacahaya KIMIAWI : bau, rasa, kadar KIMIAWI : bau, rasa, kadar

O2, pH, dllO2, pH, dll MASING-2 RESEPTOR DPT MASING-2 RESEPTOR DPT

DIRANGSANG O/ BANYAK DIRANGSANG O/ BANYAK STIMULI, TAPI BIASANYA STIMULI, TAPI BIASANYA ADA 1 BENTUK KHUSUS ADA 1 BENTUK KHUSUS ENERGI YG PLG SPESIFIK ENERGI YG PLG SPESIFIK U/ RESEPTOR TSBU/ RESEPTOR TSB

PENGERTIAN RESEPTORPENGERTIAN RESEPTOR

55

S/ STIMULI DIMANA RESEPTOR S/ STIMULI DIMANA RESEPTOR MEMILIKI NILAI AMBANG TERENDAH MEMILIKI NILAI AMBANG TERENDAH

U/ STIMULI TSB DISEBUT RANGSANGAN U/ STIMULI TSB DISEBUT RANGSANGAN ADEKUATADEKUAT

RASANGAN DIKATAKAN ADEKUAT RASANGAN DIKATAKAN ADEKUAT BILA IA SPESIFIK & SENSITIF U/ BILA IA SPESIFIK & SENSITIF U/

RESEPTOR TERTENTURESEPTOR TERTENTU SOMATOSENSORI RESEPTOR : SOMATOSENSORI RESEPTOR :

RESEPTOR YG MENERIMA STIMULI RESEPTOR YG MENERIMA STIMULI DARI DINDING TBH & EKTERMITAS DARI DINDING TBH & EKTERMITAS

SENSASI & PERSEPSI DISADARISENSASI & PERSEPSI DISADARI

66

MACAM-2 RESEPTOR SENSORIK :MACAM-2 RESEPTOR SENSORIK : BERDASARKAN SUMBER STIMULUS :BERDASARKAN SUMBER STIMULUS :

EKSTERORESEPTOR : INFO DARI LUAR EKSTERORESEPTOR : INFO DARI LUAR (PAIN, TEMPERATURE, TOUCH, PRESSURE, (PAIN, TEMPERATURE, TOUCH, PRESSURE, SPECIAL SENSE)SPECIAL SENSE)

ENTERORESEPTOR : INFORMASI DARI DLM ENTERORESEPTOR : INFORMASI DARI DLM TBH, PERUBAHAN KIMIA, STRECTH (= VI-TBH, PERUBAHAN KIMIA, STRECTH (= VI-CERORESEPTOR) CERORESEPTOR) TDK DISADARI TDK DISADARI

PROPIORESEPTOR : POSISI TBH DLM RU-PROPIORESEPTOR : POSISI TBH DLM RU-ANG (ADA PADA JOINT, MUSCLE, TENDON, ANG (ADA PADA JOINT, MUSCLE, TENDON, LIGAMENT & CONNECTIVE TISSUE) LIGAMENT & CONNECTIVE TISSUE) BO- BO-DY SENSEDY SENSE

77

BERDASARKAN STRUKTUR/KOMPLEKSITASBERDASARKAN STRUKTUR/KOMPLEKSITAS SIMPLE RESEPTORSIMPLE RESEPTOR : DIBENTUK O/ MODIFIKASI : DIBENTUK O/ MODIFIKASI

UJUNG DENDRIT S/ NEURON UJUNG DENDRIT S/ NEURON RESEPTOR DI RESEPTOR DI KULIT, SENDI, MUKOSA, OTOT & JAR. KONEKTIFKULIT, SENDI, MUKOSA, OTOT & JAR. KONEKTIF

COMPLEX RESEPTORCOMPLEX RESEPTOR : DIBENTUK O/ SEKUMPU- : DIBENTUK O/ SEKUMPU-LAN SEL YG BEKERJA SAMA U/ PROSES PENGIN-LAN SEL YG BEKERJA SAMA U/ PROSES PENGIN-DERAAN DERAAN HEARING, VISION, SMELL & TASTE HEARING, VISION, SMELL & TASTE (SPECIAL SENSE)(SPECIAL SENSE)

BERDASARKAN JENIS STIMULUSBERDASARKAN JENIS STIMULUS NOSISEPTOR (NYERI), THERMORESEPTOR (SU-HU), NOSISEPTOR (NYERI), THERMORESEPTOR (SU-HU),

PHOTORESEPTOR (CAHAYA), MECHANORE-PHOTORESEPTOR (CAHAYA), MECHANORE-SEPTOR (MEKANIK)SEPTOR (MEKANIK)

KHEMORESEPTOR : SUSUNAN KIMIA LINGKU-KHEMORESEPTOR : SUSUNAN KIMIA LINGKU-NGAN NGAN TDK DISADARI TDK DISADARI

BARORESEPTOR : TEK. GAS BARORESEPTOR : TEK. GAS TDK DISADARI TDK DISADARI

1212

BAGAIMANA STIMULI BAGAIMANA STIMULI DITANGGAPI O/ SSP ?DITANGGAPI O/ SSP ?

ADA 3 LEVEL INTEGRASI SISTEM ADA 3 LEVEL INTEGRASI SISTEM SOMATOSENSORI :SOMATOSENSORI :

LEVEL RESEPTOR LEVEL RESEPTOR RESEPTOR RESEPTOR SENSORIKSENSORIK

LEVEL SIRKUIT LEVEL SIRKUIT ASCENDING ASCENDING PATHWAYPATHWAY

LEVEL PERSEPSI LEVEL PERSEPSI CEREBRAL CEREBRAL CORTEXCORTEX

1414

PROSES TRANDUKSI O/ RESEPTORPROSES TRANDUKSI O/ RESEPTOR KETIKA RESEPTOR MENERIMA ENERGI KETIKA RESEPTOR MENERIMA ENERGI

PERMEABILITAS MEMBRAN BERUBAH PERMEABILITAS MEMBRAN BERUBAH SEJUMLAH ION CHANNEL TERBUKA/TERTUTUP SEJUMLAH ION CHANNEL TERBUKA/TERTUTUP

TIMBUL POTENSIAL TIMBUL POTENSIAL POTENSIAL POTENSIAL RESEPTOR (EPSP)RESEPTOR (EPSP)

BILA POTENSIAL RESEPTOR MELAMPAUI NILAI BILA POTENSIAL RESEPTOR MELAMPAUI NILAI AMBANG AMBANG DEPOLARISASI SERABUT AFEREN DEPOLARISASI SERABUT AFEREN

POTENSIAL GENERATOR POTENSIAL GENERATOR NEUROTRANSMITER DILEPAS SAAT TERJADI NEUROTRANSMITER DILEPAS SAAT TERJADI

POT. RESEPTOR POT. RESEPTOR MEMBUKA VOLTAGE GATE MEMBUKA VOLTAGE GATE ION CHANNEL ION CHANNEL POTENSIAL AKSI DI POTENSIAL AKSI DI

PROPAGASI SEPANJANG AXON AFEREN PROPAGASI SEPANJANG AXON AFEREN MENUJU NEURON CNSMENUJU NEURON CNS

1616

MEKANISME ADAPTASI RESEPTORMEKANISME ADAPTASI RESEPTOR

UMUMNYA PERUBAHAN INTENSITAS/ FREKUENSI UMUMNYA PERUBAHAN INTENSITAS/ FREKUENSI STIMULI MENYEBABKAN PERUBAHAN POT. STIMULI MENYEBABKAN PERUBAHAN POT.

RESEPTORRESEPTOR PENGECUALIAN TSB DI ATAS DISEBUT ADAPTASI, PENGECUALIAN TSB DI ATAS DISEBUT ADAPTASI,

DIMANA RESEPTOR MENJADI KURANG DIMANA RESEPTOR MENJADI KURANG RESPONSIF THD STIMULI KONSTAN RESPONSIF THD STIMULI KONSTAN

PENURUNAN/HILANGNYA POT. RESEPTOR, ADA PENURUNAN/HILANGNYA POT. RESEPTOR, ADA YG CEPAT (FASIK)/LAMBAT (TONIK)YG CEPAT (FASIK)/LAMBAT (TONIK)

CONTOH : RESEPTOR U/ TEKANAN, RABA, CONTOH : RESEPTOR U/ TEKANAN, RABA, PENCIUMAN, SUHU DLLPENCIUMAN, SUHU DLL

NOSICEPTOR & PROPRIOSEPTOR NOSICEPTOR & PROPRIOSEPTOR SGT LAMBAT SGT LAMBAT BERADAPTASI BERADAPTASI FAKTOR PROTEKSI TBH FAKTOR PROTEKSI TBH

1717

THE ASCENDING PATHWAYSTHE ASCENDING PATHWAYS PENGERTIAN UNIT SENSORY : S/ KESATUAN DARI PENGERTIAN UNIT SENSORY : S/ KESATUAN DARI

NEURON AFEREN + RESEPTOR + LAP. SENSORINEURON AFEREN + RESEPTOR + LAP. SENSORI ASCENDING PATHWAY (CIRCUIT LEVEL) ME-ASCENDING PATHWAY (CIRCUIT LEVEL) ME-

NERUSKAN INFORM. DARI RESEPTOR KE CNSNERUSKAN INFORM. DARI RESEPTOR KE CNS NEURON-2 CIRCUIT LEVEL DIBAGI 3 :NEURON-2 CIRCUIT LEVEL DIBAGI 3 :

TKT 1 : SOMA ADA DI GANGLION, MENGHUB. TKT 1 : SOMA ADA DI GANGLION, MENGHUB. RESEPTOR SUPERFISIAL DG MEDULLA SPIN.RESEPTOR SUPERFISIAL DG MEDULLA SPIN.

TKT 2 : SOMA ADA DI DORSAL HORN/MEDULLARY TKT 2 : SOMA ADA DI DORSAL HORN/MEDULLARY NUCLEI, MELANJUTKAN INFORM. KE THALAMUS/ NUCLEI, MELANJUTKAN INFORM. KE THALAMUS/ CEREBELLUMCEREBELLUM

TKT 3 : SOMA TERLETAK DI THALAMUS, TKT 3 : SOMA TERLETAK DI THALAMUS, MENERUSKAN INFORM. KE SOMATOSENSORI MENERUSKAN INFORM. KE SOMATOSENSORI CORTEXCORTEX

PENGECUALIAN U/ JARAS OLFACTORY MENUJU PENGECUALIAN U/ JARAS OLFACTORY MENUJU SISTEM LIMBIK, TDK MELALUI TAHALAMUSSISTEM LIMBIK, TDK MELALUI TAHALAMUS

1919

THE MAIN ASCENDING PATHWAYSTHE MAIN ASCENDING PATHWAYSADA 3 JARAS UTAMA DIMANA HAMPIR SEMUA IMPULS ADA 3 JARAS UTAMA DIMANA HAMPIR SEMUA IMPULS

SOMATOSENSORI MELALUI JARAS INI MENUJU KE SOMATOSENSORI MELALUI JARAS INI MENUJU KE CNSCNS1. NON SPESIFIC ASCENDING PATHWAY (ANTEROLATERAL 1. NON SPESIFIC ASCENDING PATHWAY (ANTEROLATERAL

PATHWAY)PATHWAY) MENERIMA IMPULS DARI BYK RESEPTOR/SERAT POLIMODALMENERIMA IMPULS DARI BYK RESEPTOR/SERAT POLIMODAL DIBENTUK O/ TRAKTUS SPINOTHALAMICUS ANTERIOR & DIBENTUK O/ TRAKTUS SPINOTHALAMICUS ANTERIOR &

LATERALLATERAL SERAT MENYILANG GRS TENGAHSERAT MENYILANG GRS TENGAH MEYALURKAN IMPULS U/ NYERI, SUHU, RABA KASARMEYALURKAN IMPULS U/ NYERI, SUHU, RABA KASAR

2. SPESIFIC ASCENDING PATHWAY (LEMNISCAL PATHWAY)2. SPESIFIC ASCENDING PATHWAY (LEMNISCAL PATHWAY) MENERIMA IMPULS HANYA DARI BEBERAPA RESEPTOR MENERIMA IMPULS HANYA DARI BEBERAPA RESEPTOR

PRESISI PERSEPSI TINGGIPRESISI PERSEPSI TINGGI DIBENTUK O/ FASCICULUS CUNEATUS & GRACILIS, TRACTUS DIBENTUK O/ FASCICULUS CUNEATUS & GRACILIS, TRACTUS

LEMNICUS MEDIALISLEMNICUS MEDIALIS MENYALURKAN IMPULS DISKRIMINASI TAKTIL, GETAR, MENYALURKAN IMPULS DISKRIMINASI TAKTIL, GETAR,

TEKAN, PROPRIOSEPTIVETEKAN, PROPRIOSEPTIVE

2222

JARAS SPESIFIK & NON SPESIFIK JARAS SPESIFIK & NON SPESIFIK PARALLEL PATHWAYS, MENJAMIN PERSEPSI PARALLEL PATHWAYS, MENJAMIN PERSEPSI YG LBH BAIK & JARAS ALTERNATIVE BILA YG LBH BAIK & JARAS ALTERNATIVE BILA ADA YG RUSAKADA YG RUSAK

3. TRACTUS SPINOCEREBELLAR 3. TRACTUS SPINOCEREBELLAR DIBENTUK O/ TRAKTUS ANT. & POST. DIBENTUK O/ TRAKTUS ANT. & POST.

SPINOCEREBELLARSPINOCEREBELLAR MENYALURKAN IMPULS PROPRIOSEPTIVE KE MENYALURKAN IMPULS PROPRIOSEPTIVE KE

CEREBELLUM TANPA PERSEPSI CORTEXCEREBELLUM TANPA PERSEPSI CORTEX JARAS TDK MENGADAKAN JARAS TDK MENGADAKAN

DECUSSATIO/MENYILANG 2 KALIDECUSSATIO/MENYILANG 2 KALI

2727

LEVEL PERSEPSILEVEL PERSEPSI PERSEPSI MERUP. PROSES SENSORIS PERSEPSI MERUP. PROSES SENSORIS

FINAL, DIMANA STIMULUS DISADARI FINAL, DIMANA STIMULUS DISADARI DITANGGAPI O/ CORTEX CEREBRIDITANGGAPI O/ CORTEX CEREBRI

CORTEX MEMILIKI KEMAMPUAN CORTEX MEMILIKI KEMAMPUAN PROYEKSI PROYEKSI IMPULS YG DTG DARI SATU IMPULS YG DTG DARI SATU BAG RESEPTOR AKAN DIPROYEKSIKAN BAG RESEPTOR AKAN DIPROYEKSIKAN KE TMPT YG SAMA TNP PEDULI JENIS KE TMPT YG SAMA TNP PEDULI JENIS

STIMULINYASTIMULINYA PERSEPSI SBR-NYA SDH DIMULAI PERSEPSI SBR-NYA SDH DIMULAI

KETIKA IMPULS MENCAPAI THALAMUS, KETIKA IMPULS MENCAPAI THALAMUS, TAPI ASAL & MODALITAS IMPULS TAPI ASAL & MODALITAS IMPULS

DIPERSEPSI SCR KASARDIPERSEPSI SCR KASAR

2828

DARI THALAMUS IMPULS DITRS-KAN DARI THALAMUS IMPULS DITRS-KAN KE SOMATOSENSORY CORTEX & KE SOMATOSENSORY CORTEX &

AREA ASOSIASI SENSORIS AREA ASOSIASI SENSORIS STIMULUS DISADARI STIMULUS DISADARI BEHAVIORAL BEHAVIORAL

RESPONE (TGT PENGALAMAN)RESPONE (TGT PENGALAMAN) ADA 6 ASPEK PERSEPSI SENSORISADA 6 ASPEK PERSEPSI SENSORIS

PERCEPTUAL DETECTIONPERCEPTUAL DETECTION MAGNITUDE ESTIMATIONMAGNITUDE ESTIMATION

SPATIAL DISCRIMINATIONSPATIAL DISCRIMINATION FEATURE ABSTRACTIONFEATURE ABSTRACTION

QUALITY DISCRIMINATIONQUALITY DISCRIMINATION PATTERN RECOGNITIONPATTERN RECOGNITION

2929

PERCEPTUAL DETECTIONPERCEPTUAL DETECTION KEMAMPUAN MENDETEKSI ADANYA STIMULI KEMAMPUAN MENDETEKSI ADANYA STIMULI

PADA LEVEL PLG SEDERHANAPADA LEVEL PLG SEDERHANA DIBUTUHKAN KEKUATAN IMPULS TTT U/ DIBUTUHKAN KEKUATAN IMPULS TTT U/

TIMBULKAN DETEKSI PERSEPTUALTIMBULKAN DETEKSI PERSEPTUAL MAGNITUDE ESTIMATIONMAGNITUDE ESTIMATION

KEMAMPUAN PUSAT PERSEPSI MENDETEKSI KEMAMPUAN PUSAT PERSEPSI MENDETEKSI SEBERAPA KEKUATAN STIMULISEBERAPA KEKUATAN STIMULI

SPATIAL DISCRIMINATIONSPATIAL DISCRIMINATION MENGIDENTIFIKASI JARAK, SISI/ARAH STIMULIMENGIDENTIFIKASI JARAK, SISI/ARAH STIMULI

FEATURE ABSTRACTIONFEATURE ABSTRACTION MERUPAKAN INTERPLAY DARI BBRP STIMULUS, MERUPAKAN INTERPLAY DARI BBRP STIMULUS,

PENTING U/ IDENTIFIKASI TEXTURE & BENTUKPENTING U/ IDENTIFIKASI TEXTURE & BENTUK

3030

QUALITY DISCRIMINATIONQUALITY DISCRIMINATION KEMAMPUAN U/IDENTIFIKASI KEMAMPUAN U/IDENTIFIKASI

MODALITAS STIMULI, DPT SCR :MODALITAS STIMULI, DPT SCR : ANALITYC : MAMPU MEMBEDAKAN MSG-2 ANALITYC : MAMPU MEMBEDAKAN MSG-2

UNSUR MODALITASUNSUR MODALITAS SYNTHETIC : IDENTIFIKASI KOMBINASI DARI SYNTHETIC : IDENTIFIKASI KOMBINASI DARI

BERBAGAI MODALITAS SENSORI (PENTING BERBAGAI MODALITAS SENSORI (PENTING DLM VISION & OLFACTION)DLM VISION & OLFACTION)

PATTERN RECOGNITIONPATTERN RECOGNITION KEMAMPUAN U/ MENGENAL POLA YG KEMAMPUAN U/ MENGENAL POLA YG

PENTING/DIKENALPENTING/DIKENAL

3131

PUSAT SENSORY CORTEX SEREBRALPUSAT SENSORY CORTEX SEREBRAL

MSG-2 HEMISPHERE MELAYANI SISI TBH MSG-2 HEMISPHERE MELAYANI SISI TBH YG BERLAWANANYG BERLAWANAN

KEDUA HEMISPHERE TDK BNR-2 SIMETRIS, KEDUA HEMISPHERE TDK BNR-2 SIMETRIS, ADA LATERALISASI ADA LATERALISASI

WALAUPUN AREA TTT BERTANGGUNG WALAUPUN AREA TTT BERTANGGUNG JWB THD S/ JNS SENSORI, TDK ADA BATAS JWB THD S/ JNS SENSORI, TDK ADA BATAS

YG BENAR-2 TEGASYG BENAR-2 TEGAS SEBAG BSR SENSORI CORTEX ADA DI SEBAG BSR SENSORI CORTEX ADA DI

LOBUS PARIETAL, TEMPORAL & LOBUS PARIETAL, TEMPORAL & OCCIPITALOCCIPITAL

3232

PRIMARY SOMATOSENSORY PRIMARY SOMATOSENSORY CORTEXCORTEX

TERLETAK PD GIRUS TERLETAK PD GIRUS POSTSENTRALIS LOBUS PARIETALIS POSTSENTRALIS LOBUS PARIETALIS

BAG-2 TBH DIREPRESENTASIKAN/ BAG-2 TBH DIREPRESENTASIKAN/ DIPETAKAN BERDASARKAN BYK-NYA DIPETAKAN BERDASARKAN BYK-NYA

RESEPTOR YG DIMILIKI, BKN ATAS RESEPTOR YG DIMILIKI, BKN ATAS UKURAN BAG TBH UKURAN BAG TBH HOMONCULUS HOMONCULUS

MENAMPUNG IMPULS DARI MENAMPUNG IMPULS DARI RESEPTOR KULIT DAN RESEPTOR KULIT DAN

PROPRIOSEPTIVEPROPRIOSEPTIVE

3535

SOMATOSENSORY ASSOCIATION CORTEXSOMATOSENSORY ASSOCIATION CORTEX TERLETAK DI POST SMT.SENSORI CORTEXTERLETAK DI POST SMT.SENSORI CORTEX FUNGSI : INTEGRASI SENSORI YG BERBEDA-2 SHG FUNGSI : INTEGRASI SENSORI YG BERBEDA-2 SHG

IMPULS DPT DIPAHAMI SCR KOMPREHENSIF O/ IMPULS DPT DIPAHAMI SCR KOMPREHENSIF O/ SMT. SENSORI CORTEX (CTH AMBIL BENDA DR SMT. SENSORI CORTEX (CTH AMBIL BENDA DR SAKU)SAKU)

VISUAL AREAVISUAL AREA PRIMARY VISUAL CORTEXPRIMARY VISUAL CORTEX

TERLETAK DI UJUNG POST LOBUS OCCIPITALIS, TERLETAK DI UJUNG POST LOBUS OCCIPITALIS, ADA PEMETAAN SPT SMT.SENS CORTEXADA PEMETAAN SPT SMT.SENS CORTEX

VISUAL ASSOCIATION AREAVISUAL ASSOCIATION AREA TERLETAK DISEKITAR P. VISUAL CORTEX, TERLETAK DISEKITAR P. VISUAL CORTEX,

MENGKOMUNIKASIKAN VISUAL STIMULI DG MENGKOMUNIKASIKAN VISUAL STIMULI DG CORTEK PRIMERCORTEK PRIMER

3636

AUDITORY AREAAUDITORY AREA PRIMARY AUDITORY CORTEXPRIMARY AUDITORY CORTEX

TERLETAK DI TEPI SUP. LOBUS TEMPORALIS TERLETAK DI TEPI SUP. LOBUS TEMPORALIS DKT SULCUS LAT.DKT SULCUS LAT.

MENGOLAH BUNYI SEHUB DG TINGGI-RDHNYA MENGOLAH BUNYI SEHUB DG TINGGI-RDHNYA NADA, IRAMA, INTENSITASNADA, IRAMA, INTENSITAS

AUDITORY ASSOCIATION AREAAUDITORY ASSOCIATION AREA TERLETAK DI BLKG CORTEX PRIMER, TERLETAK DI BLKG CORTEX PRIMER,

MENGOLAH IMPULS PERCAKAPAN, MUSIC, MENGOLAH IMPULS PERCAKAPAN, MUSIC, BISING, DLLBISING, DLL

OLFACTORY CORTEXOLFACTORY CORTEX TERLETAK DI LOBUS FRONTALIS DIBWH TERLETAK DI LOBUS FRONTALIS DIBWH

ORBITA, UNCUS DI LOBUS PIRIFORMISORBITA, UNCUS DI LOBUS PIRIFORMIS MERUP. SISA RHINENCHEPALON, ERAT MERUP. SISA RHINENCHEPALON, ERAT

KAITANNYA DG SISTEM LIMBIKKAITANNYA DG SISTEM LIMBIK

3737

GUSTATORY CORTEXGUSTATORY CORTEX TERLETAK DI SISI DALAM LOBUS TERLETAK DI SISI DALAM LOBUS

TEMPORALISTEMPORALIS VESTIBULAR CORTEXVESTIBULAR CORTEX

LETAK PASTI SULIT DIDETEKSI, TAPI LETAK PASTI SULIT DIDETEKSI, TAPI PEMERIKSAAN IMAGING TERLETAK DI PEMERIKSAAN IMAGING TERLETAK DI INSULA LOBUS TEMPORALISINSULA LOBUS TEMPORALIS

3939

Persepsi dipengaruhi oleh emosi, ke-Persepsi dipengaruhi oleh emosi, ke-pribadian, pengalaman, latar bela-pribadian, pengalaman, latar bela-kang sosial, obat, adanya inhibisi dllkang sosial, obat, adanya inhibisi dll

Persepsi juga sangat tergantung dari Persepsi juga sangat tergantung dari aspek stimulus, meliputi :aspek stimulus, meliputi :

Tipe stimulusTipe stimulus Intensitas stimulusIntensitas stimulus Lokasi stimulusLokasi stimulus Lama stimulusLama stimulus

4040

TIPE STIMULUSTIPE STIMULUS Msg-2 tipe stimulus terbagi menjadi subjenis Msg-2 tipe stimulus terbagi menjadi subjenis

stimulus cth : dingin-panas adalah subjenis stimulus cth : dingin-panas adalah subjenis temperaturtemperatur

Tipe reseptor sensitif dan adekuat pada jenis Tipe reseptor sensitif dan adekuat pada jenis stimulus tertentustimulus tertentu

INTENSITAS STIMULUSINTENSITAS STIMULUS Peningkatan kekuatan stimulus sebanding Peningkatan kekuatan stimulus sebanding

dg besarnya potensial reseptor & dg besarnya potensial reseptor & peningkatan frekuensi potensial aksipeningkatan frekuensi potensial aksi

Intesitas stimuli dpt diubah dlm 2 cara : Intesitas stimuli dpt diubah dlm 2 cara : perub. frekuensi & jumlah reseptor yg perub. frekuensi & jumlah reseptor yg diaktivasidiaktivasi

4141

LOKASI STIMULUSLOKASI STIMULUS Ketepatan dr s/ stimulus dpt dilokalisasiKetepatan dr s/ stimulus dpt dilokalisasi Inhibisi lateral meningkatkan kontras Inhibisi lateral meningkatkan kontras

antara informasi yg relevan & tdk antara informasi yg relevan & tdk relevan, jadi meningkatkan efektivitas dr relevan, jadi meningkatkan efektivitas dr s/ jalur.s/ jalur.

LAMA STIMULUSLAMA STIMULUS Stimulus yg lama & konstan Stimulus yg lama & konstan

menimbul-kan adaptasi, dpt scr menimbul-kan adaptasi, dpt scr cepat/lambatcepat/lambat

4242

ORGAN INDERAORGAN INDERA ADA BRP JENIS RESEPTOR SENSORI ADA BRP JENIS RESEPTOR SENSORI MNS ? APAKAH HANYA ADA 5 ORGAN MNS ? APAKAH HANYA ADA 5 ORGAN

INDERA ? INDERA ? PANCA INDERA ? PANCA INDERA ? PEMBAGIAN INDERA SCR UMUM PEMBAGIAN INDERA SCR UMUM INDERA YG DISADARI/TDK DISADARIINDERA YG DISADARI/TDK DISADARI

INDERA YG DISADARI INDERA YG DISADARI SOMATOSENSORY ORGAN ADA 11 SOMATOSENSORY ORGAN ADA 11

MACAM (Ganong)MACAM (Ganong)

4545

INDERA KULITINDERA KULIT ADA 4 JENIS SENSASI KULIT : RABA-TEKAN ADA 4 JENIS SENSASI KULIT : RABA-TEKAN

(RABA KONTINYU), DINGIN, HANGAT & (RABA KONTINYU), DINGIN, HANGAT & NYERINYERI

SENSASI TSB DILAYANI O/ RESEPTOR SENSASI TSB DILAYANI O/ RESEPTOR TERTENTU : TERTENTU : FREE NERVE ENDINGFREE NERVE ENDING UJUNG SARAF MENGGEMBUNG : MERKEL & UJUNG SARAF MENGGEMBUNG : MERKEL &

RUFFINIRUFFINI UJUNG SARAF BERKAPSUL : PAPILA VATER-UJUNG SARAF BERKAPSUL : PAPILA VATER-

PACINI, CORPUSCULUS MEISSNER, BULBUS PACINI, CORPUSCULUS MEISSNER, BULBUS KRAUSEKRAUSE

5151

SIFAT-2 MSG-2 RESEPTORSIFAT-2 MSG-2 RESEPTORSIFAT-2 MSG-2 RESEPTORSIFAT-2 MSG-2 RESEPTOR

RUFFINI & PACINI JUGA TERDPT PD JAR. RUFFINI & PACINI JUGA TERDPT PD JAR. PROFUNDAPROFUNDA

FREE NERVE ENDING JUGA TERDPT PD FOLIKEL FREE NERVE ENDING JUGA TERDPT PD FOLIKEL RAMBUTRAMBUT

UJUNG RESEPTOR MENGGEMBUNG/BERKAPSUL UJUNG RESEPTOR MENGGEMBUNG/BERKAPSUL MEKANORESEPTORMEKANORESEPTOR

RUFFINI (HANGAT) & KRAUSE (DINGIN) RUFFINI (HANGAT) & KRAUSE (DINGIN) TERMORESEPTORTERMORESEPTOR

PACINI SGT PEKA THD TEKANAN, FREE NERVE PACINI SGT PEKA THD TEKANAN, FREE NERVE ENDING PEKA THD NYERIENDING PEKA THD NYERI

MEISSNER & PACINI MEISSNER & PACINI RESEPTOR RABA CEPAT RESEPTOR RABA CEPAT MERKEL & RUFFINI MERKEL & RUFFINI RABA LAMBAT RABA LAMBAT

RESEPTOR KULIT TDK SPESIFIK SCR HISTOLOGIS, RESEPTOR KULIT TDK SPESIFIK SCR HISTOLOGIS, TAPI SPESIFIK SCR FISIOLOGISTAPI SPESIFIK SCR FISIOLOGIS

5252

PROSES TRANSDUKSI RESEPTOR KULITPROSES TRANSDUKSI RESEPTOR KULIT SBG MODEL DIPAKAI CORPUCLE PACINI SBG MODEL DIPAKAI CORPUCLE PACINI

UKURAN CKP BESAR, BERLAMELA UKURAN CKP BESAR, BERLAMELA MRP ONION SKIN, DI DLMNYA TERDPT MRP ONION SKIN, DI DLMNYA TERDPT NON MYELINATED AXONNON MYELINATED AXON

BILA STIMULI TEKANAN DIBERIKAN, BILA STIMULI TEKANAN DIBERIKAN, DPT DIUKUR PERUBAHAN POTENSIAL DPT DIUKUR PERUBAHAN POTENSIAL (EPSP) (EPSP) POTENSIAL GENERATOR/RE- POTENSIAL GENERATOR/RE-SEPTORSEPTOR

5353

JARAS SENSASI KULITJARAS SENSASI KULIT

IMPULS DARI RESEPTOR KULIT IMPULS DARI RESEPTOR KULIT DITERUSKAN KE NEURON DI DITERUSKAN KE NEURON DI GANGLION RADIX DORSALIS GANGLION RADIX DORSALIS MELALUI 3 JENIS SERABUT AFEREN :MELALUI 3 JENIS SERABUT AFEREN :

AAββ BERMYELIN (MEKANORESERTOR) BERMYELIN (MEKANORESERTOR) AAδδ BERMYELIN (DINGIN, NYERI BERMYELIN (DINGIN, NYERI

CEPAT)CEPAT) C TDK BERMYELIN (MEKANORESEP-C TDK BERMYELIN (MEKANORESEP-

TOR, NYERI & SUHU)TOR, NYERI & SUHU)

5454

JARAS SENSORI JARAS SENSORI KULITKULIT

JARAS SENSORI JARAS SENSORI KULITKULIT

5555

RABA :RABA : RESEPTOR MEISSNER & PACINI BEREAKSI THD RESEPTOR MEISSNER & PACINI BEREAKSI THD

RABA CEPAT (GETAR, SENTUH), RUFFINI & RABA CEPAT (GETAR, SENTUH), RUFFINI & MERKEL LAMBAT (TEKANAN). PACINI MERKEL LAMBAT (TEKANAN). PACINI TERBANYAK DI SUBCUTIS, OTOT-SENDI, TERBANYAK DI SUBCUTIS, OTOT-SENDI, MUCOSAMUCOSA

SERABUT AFEREN : ASERABUT AFEREN : Aββ (5-12 (5-12 μμm) DG KECEPATAN m) DG KECEPATAN 30-70 m/s & C30-70 m/s & C

JARAS : ANTEROLATERAL & LEMNICUSJARAS : ANTEROLATERAL & LEMNICUS PROPRIOSEPSI :PROPRIOSEPSI :

JARAS : LEMNICUS (SPESIFIC ASCENDING JARAS : LEMNICUS (SPESIFIC ASCENDING PATHWAY) & SPINOCEREBELLARPATHWAY) & SPINOCEREBELLAR

GANGGUAN PROPRIOSEPSI GANGGUAN PROPRIOSEPSI ATAXIA ATAXIA RESEPTOR ADA DI OTOT, SYNOVIA, LIGAMENTRESEPTOR ADA DI OTOT, SYNOVIA, LIGAMENT

5656

SUHU :SUHU : RESEPTOR : KRAUSE, SEBAG FREE NERVE ENDINGRESEPTOR : KRAUSE, SEBAG FREE NERVE ENDING RENTANG SUHU ; HANGAT (35-45RENTANG SUHU ; HANGAT (35-4500C), DINGIN (10-C), DINGIN (10-

404000C)C) SERABUT AFEREN : A & CSERABUT AFEREN : A & C JARAS : TRAKTUS SPINOTHALAMICUS LATERALIS JARAS : TRAKTUS SPINOTHALAMICUS LATERALIS

(NON SPES. ASC. PATHWAY)(NON SPES. ASC. PATHWAY)

NYERI :NYERI : RESEPTOR : FREE NERVE ENDING, HAMPIR RESEPTOR : FREE NERVE ENDING, HAMPIR

DISEMUA JAR. TBHDISEMUA JAR. TBH SERABUT AFEREN : ASERABUT AFEREN : Aδδ (2-5 (2-5 μμm) KECEPATAN m) KECEPATAN

HANTAR 12-30 m/s & C (0,4-1,2 HANTAR 12-30 m/s & C (0,4-1,2 μμm) KEC. 0,5-2 m/sm) KEC. 0,5-2 m/s JARAS : TRAKTUS SPINOTHALAMICUS LAT, SEBAG JARAS : TRAKTUS SPINOTHALAMICUS LAT, SEBAG

KE SISTEM RETICULARIS KE SISTEM RETICULARIS BERKAITAN DG AFEK BERKAITAN DG AFEK & EMOSI& EMOSI

NYERI CPT NYERI CPT TAJAM & TERLOKALISIR, NYERI TAJAM & TERLOKALISIR, NYERI LAMBAT LAMBAT DIFUS, TUMPUL, TAK MENYENANGKAN DIFUS, TUMPUL, TAK MENYENANGKAN

5757

NYERI PROFUNDA/VISCERA :NYERI PROFUNDA/VISCERA : SLT DILOKALISIR, DISERTAI GJL OTONOM, SPASM SLT DILOKALISIR, DISERTAI GJL OTONOM, SPASM

OTOT, NYERI MENJALAR KE SKT-NYAOTOT, NYERI MENJALAR KE SKT-NYA RESEPTOR VISERA TDK BYK, TAPI SENSITIF THD RESEPTOR VISERA TDK BYK, TAPI SENSITIF THD

DISTENSI ORGANDISTENSI ORGAN JARAS : JARAS :

DAERAH ABD & THORAX DAERAH ABD & THORAX SARAF SIMPATIS SARAF SIMPATIS ESOPHAGUS, TRACHEA ESOPHAGUS, TRACHEA N. IX & X N. IX & X DAERAH PROFUNDA DAERAH PROFUNDA SARAF PARASIMPATIS SARAF PARASIMPATIS

NYERI OTOT : DISEBABKAN ‘P’ SUBSTANE NYERI OTOT : DISEBABKAN ‘P’ SUBSTANE ANGINA, ANGINA, CLAUDICATIO INT.CLAUDICATIO INT.

HIPERALGESIA : SENSASI NYERI YG DIPERSEPSI SCR HIPERALGESIA : SENSASI NYERI YG DIPERSEPSI SCR BERLEBIHAN BERLEBIHAN

PRIMER PRIMER RADANG, INFEKSI RADANG, INFEKSI SEKUNDER SEKUNDER DISEKITAR DAERAH TRAUMA, DISEKITAR DAERAH TRAUMA,

DISEBABKAN KRN FASILITASI SENTRAL O/ IMPULS DISEBABKAN KRN FASILITASI SENTRAL O/ IMPULS DARI AREA TRAUMADARI AREA TRAUMA

5858

REFFERED PAINREFFERED PAIN SENSASI NYERI YG DIRASAKAN O/ SEJUM-SENSASI NYERI YG DIRASAKAN O/ SEJUM-

LAH STRUKTUR SOMATIK YG JAUH DARI LAH STRUKTUR SOMATIK YG JAUH DARI SUMBER/ASAL NYERISUMBER/ASAL NYERI

HNY TERJADI PD NYERI PROFUNDA/VICERAHNY TERJADI PD NYERI PROFUNDA/VICERA PENYEBAB : PENYEBAB :

ADANYA KONVERGENSI JARAS ASCENDING ADANYA KONVERGENSI JARAS ASCENDING DARI LOKASI ALIHAN NYERI BERHUB DG DARI LOKASI ALIHAN NYERI BERHUB DG SEGMEN EMBRIONIK/DERMA-TOME YG SAMA SEGMEN EMBRIONIK/DERMA-TOME YG SAMA DG ASAL NYERIDG ASAL NYERI

TURUNNYA AMBANG NYERI AFEREN SOMATIK TURUNNYA AMBANG NYERI AFEREN SOMATIK PD NEURON SPINOTHALAMICUSPD NEURON SPINOTHALAMICUS

CTH : ANGINA PECTORIS CTH : ANGINA PECTORIS LENGAN, LENGAN, KETIAK, LEHER, DAGU. DIAFRAGMA KETIAK, LEHER, DAGU. DIAFRAGMA UJUNG BAHUUJUNG BAHU

5959

GATAL & GELI GATAL & GELI TIMBUL KRN STIMULI RELATIF RINGAN (TERUTAMA TIMBUL KRN STIMULI RELATIF RINGAN (TERUTAMA

BERGERAK LAMBAT/BERU-LANG) DI KULITBERGERAK LAMBAT/BERU-LANG) DI KULIT RESEPTOR DARI FREE N. ENDINGRESEPTOR DARI FREE N. ENDING RASA GATAL TDK PERNAH DARI PROFUNDA/VISCERARASA GATAL TDK PERNAH DARI PROFUNDA/VISCERA

VIBRASI VIBRASI : TIMBUL KRN S/STIMULI TEKAN (RINGAN) : TIMBUL KRN S/STIMULI TEKAN (RINGAN) YG BERIRAMA YG BERIRAMA RESEPTOR DARI PACINI RESEPTOR DARI PACINI

2 POINT TACTILE DISCRIMINATION2 POINT TACTILE DISCRIMINATION KEMAMPUAN U/ MEMBEDAKAN 2 STIMULI RABA-TEKAN KEMAMPUAN U/ MEMBEDAKAN 2 STIMULI RABA-TEKAN

SECARA TERPISAHSECARA TERPISAH SEMAKIN BANYAK RESEPTOR SEMAKIN BANYAK RESEPTOR SEMAKIN DEKAT SEMAKIN DEKAT

JARAKNYA (PUNGGUNG JARAKNYA (PUNGGUNG ± 6,5 mm, TELUNJUK ± 3 mm)± 6,5 mm, TELUNJUK ± 3 mm) STEREONOGSIS STEREONOGSIS ::

KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK OBYEK TNP MELIHATKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK OBYEK TNP MELIHAT MENGANDALKAN KOMBINASI TEKAN DAN RABA MENGANDALKAN KOMBINASI TEKAN DAN RABA

PERLU CORTEX ASOSIASIPERLU CORTEX ASOSIASI

6060

HEARING &HEARING &EQUILIBRIUMEQUILIBRIUM

GUSTATIONGUSTATION

OLFACTIONOLFACTION

VISIONVISION

ANDENGANDENGANDENGANDENG

6262

MATA MERUP. INDERA PLG DOMINAN, 70 % MATA MERUP. INDERA PLG DOMINAN, 70 % RESEPTOR SENSORIS ADA DI MATARESEPTOR SENSORIS ADA DI MATA

HAMPIR ½ DARI CEREBAL CORTEX HAMPIR ½ DARI CEREBAL CORTEX TERLIBAT DLM MEMPROSES INFORMASI TERLIBAT DLM MEMPROSES INFORMASI VISUAL VISUAL JENDELA INFORMASI DUNIA JENDELA INFORMASI DUNIA

MEMPUNYAI STRUKTUR AKSESORIS : MEMPUNYAI STRUKTUR AKSESORIS : EYEBROWS, EYELIDS, CONJUNGTIVA, EYEBROWS, EYELIDS, CONJUNGTIVA, LACRIMAL APPARATUS & EXTRINSIC LACRIMAL APPARATUS & EXTRINSIC

MUSCLE MUSCLE HRP DIPELAJARI SENDIRI !!!HRP DIPELAJARI SENDIRI !!!

6767

EXTRINSIC EYE MUSCLESEXTRINSIC EYE MUSCLESEXTRINSIC EYE MUSCLESEXTRINSIC EYE MUSCLES ADA 2 GERAKAN DASAR MATA :ADA 2 GERAKAN DASAR MATA :

SACCADES : GERAK MENYENTAK (JERK), SACCADES : GERAK MENYENTAK (JERK), MENGGERAKKAN MATA DARI 1 POINT KE TITIK LAIN, MENGGERAKKAN MATA DARI 1 POINT KE TITIK LAIN, VISUAL FIELD DITANGKAP SESAATVISUAL FIELD DITANGKAP SESAAT

SCANNING/TRACKING MOVEMENT : GERAK TERFOKUS SCANNING/TRACKING MOVEMENT : GERAK TERFOKUS MENGIKUTI OBYEK DALAM LAP PANDANGMENGIKUTI OBYEK DALAM LAP PANDANG

PARALISIS OTOT MATA PARALISIS OTOT MATA FOKUS LAP PANDANG 2 FOKUS LAP PANDANG 2 MATA BERBEDA MATA BERBEDA DIPLOPIA/DOUBLE VISION DIPLOPIA/DOUBLE VISION

KELEMAHAN OTOT MATA KONGENITAL KELEMAHAN OTOT MATA KONGENITAL STRASBISMUS STRASBISMUS TDK TERJADI DOUBLE VISION, TDK TERJADI DOUBLE VISION, KRN CORTEX MENANGGAPI INPUT DARI MATA YG KRN CORTEX MENANGGAPI INPUT DARI MATA YG DOMINAN/NORMAL DOMINAN/NORMAL MATA KONTRALATERAL MATA KONTRALATERAL BUTA FUNGSIONAL BUTA FUNGSIONAL

6868

TERDIRI DARI 3 LAPISTERDIRI DARI 3 LAPIS1. TUNICA FIBROSA1. TUNICA FIBROSA

TERSUSUN DARI JAR. KONEKTIF PADAT TERSUSUN DARI JAR. KONEKTIF PADAT AVASKULER, TERBAGI ATAS AVASKULER, TERBAGI ATAS

SCLERA (BAG POST) SBG PROTEKTOR & SCLERA (BAG POST) SBG PROTEKTOR & MEMPERTAHANKAN BENTUK BOLA MATA, MEMPERTAHANKAN BENTUK BOLA MATA, JUGA SBG TEMPAT INSERTIO OTOT MATAJUGA SBG TEMPAT INSERTIO OTOT MATA

KORNEA : KORNEA : LUAS 1/6 BOLA MATA, DIBENTUK O/ SERAT KOLAGEN LUAS 1/6 BOLA MATA, DIBENTUK O/ SERAT KOLAGEN

YG TERSUSUN REGULER YG TERSUSUN REGULER JERNIH, AVASKULER JERNIH, AVASKULER INERVASI O/ FREE NERVE ENDING (PAIN RESEPTOR)INERVASI O/ FREE NERVE ENDING (PAIN RESEPTOR) DAYA REGENERASI SEL DAYA REGENERASI SEL ↑, LAP DLM MEMILIKI Na ↑, LAP DLM MEMILIKI Na ++

PUMP PUMP MEMPERTAHANKAN TRANSPARANSI MEMPERTAHANKAN TRANSPARANSI KORNEAKORNEA

6969

2. TUNICA VASCULAR (UVEA)2. TUNICA VASCULAR (UVEA) : TERSUSUN : TERSUSUN ATAS CHOROID, CILLIARY BODY & IRISATAS CHOROID, CILLIARY BODY & IRIS

CHOROID : CHOROID : SEJENIS MEMBRANE KAYA VASKULER, SEJENIS MEMBRANE KAYA VASKULER,

MENUTUPI 5/6 DINDING POST. UVEAMENUTUPI 5/6 DINDING POST. UVEA WARNA KECOKLATAN (MELANOCYTE), WARNA KECOKLATAN (MELANOCYTE),

MENCEGAH PANTULAN CAHAYAMENCEGAH PANTULAN CAHAYA CILIARY BODY :CILIARY BODY :

MENGANDUNG CILLIARY MUSCLE U/ KONTROL MENGANDUNG CILLIARY MUSCLE U/ KONTROL KETEBALAN LENSAKETEBALAN LENSA

CILIARY PROCESSES MEMPRODUKSI CAIRAN CILIARY PROCESSES MEMPRODUKSI CAIRAN MENGISI SEGMEN ANT. OCULIMENGISI SEGMEN ANT. OCULI

ZONULE/SUSPENSORY LIG ZONULE/SUSPENSORY LIG FIXATIE LENSA FIXATIE LENSA

7070

IRISIRIS BAG TER-DPN UVEA, BENTUK SIRKULER, MENGANDUNG BAG TER-DPN UVEA, BENTUK SIRKULER, MENGANDUNG

PIGMEN COKLAT PIGMEN COKLAT WARNA COKLAT GELAP WARNA COKLAT GELAP WARNA IRIS LAIN (BIRU, HIJAU, ABU-2) KRN KURANG/SEDIKIT-WARNA IRIS LAIN (BIRU, HIJAU, ABU-2) KRN KURANG/SEDIKIT-

NYA PIGMEN COKLATNYA PIGMEN COKLAT BAG TENGAH BERLUBANG BAG TENGAH BERLUBANG PUPIL, DIAMETER DIPENGARUHI PUPIL, DIAMETER DIPENGARUHI

SARAF OTONOMSARAF OTONOM FUNGSI : MENGATUR KEKUATAN CAHAYA YG MASUKFUNGSI : MENGATUR KEKUATAN CAHAYA YG MASUK OTOT-2 YG MENGATUR DIAMETER …… ?OTOT-2 YG MENGATUR DIAMETER …… ?

IRISIRIS BAG TER-DPN UVEA, BENTUK SIRKULER, MENGANDUNG BAG TER-DPN UVEA, BENTUK SIRKULER, MENGANDUNG

PIGMEN COKLAT PIGMEN COKLAT WARNA COKLAT GELAP WARNA COKLAT GELAP WARNA IRIS LAIN (BIRU, HIJAU, ABU-2) KRN KURANG/SEDIKIT-WARNA IRIS LAIN (BIRU, HIJAU, ABU-2) KRN KURANG/SEDIKIT-

NYA PIGMEN COKLATNYA PIGMEN COKLAT BAG TENGAH BERLUBANG BAG TENGAH BERLUBANG PUPIL, DIAMETER DIPENGARUHI PUPIL, DIAMETER DIPENGARUHI

SARAF OTONOMSARAF OTONOM FUNGSI : MENGATUR KEKUATAN CAHAYA YG MASUKFUNGSI : MENGATUR KEKUATAN CAHAYA YG MASUK OTOT-2 YG MENGATUR DIAMETER …… ?OTOT-2 YG MENGATUR DIAMETER …… ?

7171

3. TUNICA SENSORY3. TUNICA SENSORY DIBENTUK O/ RETINA, TERDIRI DARI DIBENTUK O/ RETINA, TERDIRI DARI

PIGMENTED LAYER : MEMPUNYAI SEL FAGOSITOSIS, PIGMENTED LAYER : MEMPUNYAI SEL FAGOSITOSIS, MENYIMPAN VIT AMENYIMPAN VIT A

NERVOUS LAYER : TERSUSUN ATAS SEL-2 FOTORESEPTOR, NERVOUS LAYER : TERSUSUN ATAS SEL-2 FOTORESEPTOR, BIPOLAR, GANGLION, HORISONTAL & AMACRINEBIPOLAR, GANGLION, HORISONTAL & AMACRINE

BAG FUNDUS/POST. TEMPAT KELUARNYA N. BAG FUNDUS/POST. TEMPAT KELUARNYA N. OPTICUS DISEBUT OPTIC DISC/BLIND SPOT OPTICUS DISEBUT OPTIC DISC/BLIND SPOT TDK TDK MEMPUNYAI FOTORESEPTORMEMPUNYAI FOTORESEPTOR

LATERAL DARI BLIND SPOT TER-DPT MACULA LATERAL DARI BLIND SPOT TER-DPT MACULA LUTEA/YELLOW SPOT, DITENGAH-2NYA DISEBUT LUTEA/YELLOW SPOT, DITENGAH-2NYA DISEBUT FOVEA CENTRALIS FOVEA CENTRALIS PLG PEKA THD CAHAYA PLG PEKA THD CAHAYA

ABLATIO RETINAE/RETINAL DETACHMENTABLATIO RETINAE/RETINAL DETACHMENT : TER- : TER-LEPASNYA NEURAL LAYER DARI PIGMENTED (SRG LEPASNYA NEURAL LAYER DARI PIGMENTED (SRG KRN TRAUMA) KRN TRAUMA) SPT MELIHAT GORDEN PD LAP. SPT MELIHAT GORDEN PD LAP. PANDANGPANDANG

7373

RONGGA MATA & CAIRANRONGGA MATA & CAIRAN LIG SUSPENSORY & LENSA MATA MEMBAGI BOLA LIG SUSPENSORY & LENSA MATA MEMBAGI BOLA

MATA MJD 2 RUANG :MATA MJD 2 RUANG : POST. SEGMENT POST. SEGMENT

TERISI HUMOUR VITREUS, TERSUSUN DR FIBRIL TERISI HUMOUR VITREUS, TERSUSUN DR FIBRIL KOLAGEN TERENDAM DLM SUBSTANSI GEL KAYA AKAN KOLAGEN TERENDAM DLM SUBSTANSI GEL KAYA AKAN AIR, FUNGSI :AIR, FUNGSI :

TRANSMISI CAHAYATRANSMISI CAHAYA MENAHAN POSISI LENSA, LAP. RETINA & BENTUK MATAMENAHAN POSISI LENSA, LAP. RETINA & BENTUK MATA MEMPERTAHANKAN TEKANAN INTRAOKULERMEMPERTAHANKAN TEKANAN INTRAOKULER

ANT. SEGMENTANT. SEGMENT O/ IRIS DIBAGI ATAS CAMERA OKULI ANT-POST. O/ IRIS DIBAGI ATAS CAMERA OKULI ANT-POST.

TERISI AQUEOUS HUMORTERISI AQUEOUS HUMOR AQUEOUS HUMOR SCR KONTINYU DIPRODUKSI AQUEOUS HUMOR SCR KONTINYU DIPRODUKSI

(PROCESUS CILIARIS) & DIABSORBSI (CANAL OF (PROCESUS CILIARIS) & DIABSORBSI (CANAL OF SCHLEMM) SCHLEMM) TEKANAN INTRA OKULER 16 mmHg. TEKANAN INTRA OKULER 16 mmHg.

GLAUCOMA : PENINGKATAN TEK. INTRAOKULER KRN GLAUCOMA : PENINGKATAN TEK. INTRAOKULER KRN GANGGUAN DRAINASE AQUEOUS HUMOR GANGGUAN DRAINASE AQUEOUS HUMOR NYERI NYERI KEPALA HEBAT KEPALA HEBAT KEBUTAAN KEBUTAAN

7575

HRP DIPELAJARI SENDIRI !HRP DIPELAJARI SENDIRI !

LENSA & REFRAKSILENSA & REFRAKSI PENY. CATARACTPENY. CATARACT

AKOMODASI MATAAKOMODASI MATA KELAINAN REFRAKSIKELAINAN REFRAKSI

Kuliah Indera - PS POLI /GATOT S

82

TANGANNYA TANGANNYA MULUUUSSS … MULUUUSSS …

PAKAI PAKAI OLI ‘TOP ONE’OLI ‘TOP ONE’ JUGA YA …JUGA YA …

8383

SEL FOTORESEPTORSEL FOTORESEPTOR Sel-2 fotoreseptor terletak dlm retina : sel batang Sel-2 fotoreseptor terletak dlm retina : sel batang

(rod) & kerucut (cone)(rod) & kerucut (cone) Sel batang sgt peka thd cahaya,memberi respons Sel batang sgt peka thd cahaya,memberi respons atas sinar yg lemah dari semua panjang gel. Penting atas sinar yg lemah dari semua panjang gel. Penting

u/ penglihatan dlm gelap/mlm. Dipersepsi sbg u/ penglihatan dlm gelap/mlm. Dipersepsi sbg warna abu-2 oleh cortexwarna abu-2 oleh cortex

Sel kerucut kurang peka, tapi penting u/ ketajaman Sel kerucut kurang peka, tapi penting u/ ketajaman gambar (image) & penglihatan warna, bekerja pada gambar (image) & penglihatan warna, bekerja pada

cahaya yg terangcahaya yg terang Semua sel pd fovea centralis adlh kerucut, sebag. Semua sel pd fovea centralis adlh kerucut, sebag.

bsr makula lutea terdiri dari sel kerucut & scr bsr makula lutea terdiri dari sel kerucut & scr gradual sel batang mengisi retina kearah perifergradual sel batang mengisi retina kearah perifer

8686

SEL-2 FOTORESEPTOR TERBAGI MENJADI 2 SEL-2 FOTORESEPTOR TERBAGI MENJADI 2 LAPIS :LAPIS : OUTER SEGMENTOUTER SEGMENT

MENGANDUNG PIGMENT VISUAL BERUPA TUMPUKAN MENGANDUNG PIGMENT VISUAL BERUPA TUMPUKAN KOIN (DISC)KOIN (DISC)

INNER SEGMENTINNER SEGMENT DIHUB DG OUTER SEG. DG CONNECTION STALKDIHUB DG OUTER SEG. DG CONNECTION STALK KEARAH DLM RODS BERHUB DG BODYCELL MELALUI KEARAH DLM RODS BERHUB DG BODYCELL MELALUI

OUTER FIBER, SEDANGKAN CONES LANGSUNG BERHUB OUTER FIBER, SEDANGKAN CONES LANGSUNG BERHUB DG BODY CELLDG BODY CELL

SEL FOTO RESEPTOR MEMILIKI DAYA SEL FOTO RESEPTOR MEMILIKI DAYA REGENERASI YG TINGGI PADA OUTER SEGMENT REGENERASI YG TINGGI PADA OUTER SEGMENT SEL YG TUA, RUSAK, DEGENERASI SEL YG TUA, RUSAK, DEGENERASI DIFAGOSITOSIS DLM LAP. PIGMEN DIFAGOSITOSIS DLM LAP. PIGMEN DISC BARU DISC BARU DISINTESIS DARI PROXIMALDISINTESIS DARI PROXIMAL

8888

DI DLM DISC TERDPT MOLEKUL PENGABSORBSI DI DLM DISC TERDPT MOLEKUL PENGABSORBSI CAHAYA DISEBUT RETINAL (DIBENTUK DARI VIT A)CAHAYA DISEBUT RETINAL (DIBENTUK DARI VIT A)

RETINAL YG TERIKAT PD OPSIN AKAN BERUBAH RETINAL YG TERIKAT PD OPSIN AKAN BERUBAH BENTUK BILA ADA CAHAYABENTUK BILA ADA CAHAYA RETINAL DILEPAS RETINAL DILEPAS DARI OPSIN (BLEACHING)DARI OPSIN (BLEACHING) TIMBUL REAKSI TIMBUL REAKSI ELEKTROKIMIAELEKTROKIMIA

PERUBAHAN BENTUK RETINAL DARI 11-CIS ISOMER PERUBAHAN BENTUK RETINAL DARI 11-CIS ISOMER ALL-TRANS ISOMER DISEBUT IZOMERIZATION ALL-TRANS ISOMER DISEBUT IZOMERIZATION

REGENERASI ALL-TRANS ISOMER REGENERASI ALL-TRANS ISOMER 11-CIS ISOMER 11-CIS ISOMER MEMBUTUHKAN ISOMERASE + ATP MEMBUTUHKAN ISOMERASE + ATP

PD RODS OPSIN DISEBUT RHODOPSIN (DEEP PURPLE PD RODS OPSIN DISEBUT RHODOPSIN (DEEP PURPLE PIGMENT) PIGMENT)

PD CONES OPSIN TERDIRI 3 PIGMEN BIRU, HIJAU & PD CONES OPSIN TERDIRI 3 PIGMEN BIRU, HIJAU & MERAH, SESUAI DG KEPEKAANNYA THD PANJANG MERAH, SESUAI DG KEPEKAANNYA THD PANJANG GEL. TTTGEL. TTT

PHOTOPIGMENT & PHOTORESEPTIONPHOTOPIGMENT & PHOTORESEPTION


90

SEORANG ANAK NAKAL SEORANG ANAK NAKAL SEDANG MENJALANI SEDANG MENJALANI

HUKUMAN NAIK TURUN HUKUMAN NAIK TURUN BANGKU, BANGKU, WAJAHNYA SENGAJA WAJAHNYA SENGAJA

DIKABURKANDIKABURKAN UTK UTK MERAHASIAKAN IDENTITASNYAMERAHASIAKAN IDENTITASNYA

NAIK… NAIK… KE NAIK… NAIK… KE PUNCAK GUNUNG PUNCAK GUNUNG CAPEK … CAPEK CAPEK … CAPEK

SEKALI !!!SEKALI !!!

SEDANGSEDANGMENUNGGUMENUNGGU

GILIRANGILIRANHUKUMANHUKUMAN

9191

S/ KELAINAN KONGENITAL INHERITED S/ KELAINAN KONGENITAL INHERITED SEX LINKED PADA X KROMOSOM SEX LINKED PADA X KROMOSOM

RESESIF RESESIF OKI OKI ♂ JAUH > BYK DARI ♀♂ JAUH > BYK DARI ♀ TERBANYAK DEFISIENSI RED-GREEN CONE TERBANYAK DEFISIENSI RED-GREEN CONE

(ABSOLUT/RELATIVE) (ABSOLUT/RELATIVE) KE-2NYA KE-2NYA DIPERSEPSI SAMA O/ CORTEXDIPERSEPSI SAMA O/ CORTEX

TIPE PROTANOPIA, DEUTANOPIATIPE PROTANOPIA, DEUTANOPIA TES DG BUKU ISHIHARATES DG BUKU ISHIHARA

TOTAL COLOR BLINDNESS TOTAL COLOR BLINDNESS SGT JARANG SGT JARANG PERSEPSI HNY ABU-2 PERSEPSI HNY ABU-2

9494

PROSES TRANSDUKSIPROSES TRANSDUKSI DLM GELAP cGMP TERIKAT PADA NA+ GATE CHAN-DLM GELAP cGMP TERIKAT PADA NA+ GATE CHAN-

NEL NEL GATE TERBUKA GATE TERBUKA NA+ INFLUX KE OUTER NA+ INFLUX KE OUTER SEGMENT SEGMENT PERUBAHAN MEMB. POT -40 mV PERUBAHAN MEMB. POT -40 mV MEM-BUKA CA2+ GATE MEM-BUKA CA2+ GATE RELEASE NEUROTRANS- RELEASE NEUROTRANS-MITER (GLUTAMATE) PD SINAPS BIPOLAR CELLMITER (GLUTAMATE) PD SINAPS BIPOLAR CELL

BILA ADA CAHAYA DG KEKUATAN MELAMPAUI BILA ADA CAHAYA DG KEKUATAN MELAMPAUI AMBANG AMBANG IZOMERIZATION + BLEACHING IZOMERIZATION + BLEACHING OPSIN DIBEBASKAN (FREE OPSIN) AKAN MENGAK-OPSIN DIBEBASKAN (FREE OPSIN) AKAN MENGAK-TIVASI G-PROT TRANSDUCINTIVASI G-PROT TRANSDUCIN

TRANSDUCIN MENGAKTIVASI PHOSPODIESTERASE TRANSDUCIN MENGAKTIVASI PHOSPODIESTERASE (PDE) (PDE) IKATAN cGMP DG Na + GATE LEPAS IKATAN cGMP DG Na + GATE LEPAS GATE TERTUTUP GATE TERTUTUP HYPERPOLARISASI (-70 mV) HYPERPOLARISASI (-70 mV) RELEASE N.TRANSMITER DIHAMBATRELEASE N.TRANSMITER DIHAMBAT

PADA ROD & CONE HNY TERJADI GRADED/LOCAL PADA ROD & CONE HNY TERJADI GRADED/LOCAL POTENTIALS, POTENSIAL AKSI BARU TERJADI POTENTIALS, POTENSIAL AKSI BARU TERJADI PADA GANGLION CELLPADA GANGLION CELL

9696

JARAS VISUAL KE CORTEXJARAS VISUAL KE CORTEX AXON-2 GANGLION RETINAL KELUAR AXON-2 GANGLION RETINAL KELUAR

DARI MATA MJD N. OPTICUS, SISI NASAL DARI MATA MJD N. OPTICUS, SISI NASAL MENYILANG KA-KI MENYILANG KA-KI CHIASMA OPTICUS CHIASMA OPTICUS OPTICUS TRACT OPTICUS TRACT SINAPS DI NUKLEUS SINAPS DI NUKLEUS GENICULATUM LAT. HIPOTHALAMUS GENICULATUM LAT. HIPOTHALAMUS RADIATIO OPTICA RADIATIO OPTICA PRIMARY VISUAL PRIMARY VISUAL CORTEX LOBUS OCCIPITALISCORTEX LOBUS OCCIPITALIS

SEBAG TRAKTUS OPTICUS BERHUB DG SEBAG TRAKTUS OPTICUS BERHUB DG MIDBRAIN DI COLICULI SUP. (PUSAT REFLEK MIDBRAIN DI COLICULI SUP. (PUSAT REFLEK

EXTRINSIC EYE MUSCLES)EXTRINSIC EYE MUSCLES) NUKLEUS PRETECTAL ( REFLEK CAHAYA NUKLEUS PRETECTAL ( REFLEK CAHAYA

PUPIL)PUPIL) NUKLEUS SUPRACHIASMA (PUSAT BIORITME)NUKLEUS SUPRACHIASMA (PUSAT BIORITME)

9898

PROSES VISUALPROSES VISUAL1.1. HIPERPOLARISASI FOTORESEPTOR O/ CAHAYAHIPERPOLARISASI FOTORESEPTOR O/ CAHAYA2.2. SIGNAL DITERUSKAN O/ BIPOLAR CELL, SIGNAL DITERUSKAN O/ BIPOLAR CELL,

1.1. DARI CONE KE EXC. SINAPS DI GANGLION CELL TIPE PDARI CONE KE EXC. SINAPS DI GANGLION CELL TIPE P2.2. DARI ROD KE AMACRINE CELL VIA GAP JUNGTION, BARU DARI ROD KE AMACRINE CELL VIA GAP JUNGTION, BARU

KE EXC. SINAPS DI GANGLION CELL TIPE M KE EXC. SINAPS DI GANGLION CELL TIPE M ADA SUMASIADA SUMASI

3.3. IMPULS DR ROD SEBAG DIINHIBISI O/ HORIZONTAL IMPULS DR ROD SEBAG DIINHIBISI O/ HORIZONTAL CELL CELL INTEGRASI DR PROSES INI SEOLAH-2 TING- INTEGRASI DR PROSES INI SEOLAH-2 TING-KATKAN KONTUR/KONTRAS SHG PERSEPSI > BAIKKATKAN KONTUR/KONTRAS SHG PERSEPSI > BAIK

4.4. POTENSIAL GENERATOR DARI GANGLION CELL POTENSIAL GENERATOR DARI GANGLION CELL DITERUSKAN KE LGN DI THALAMUS U/ DIRELAYDITERUSKAN KE LGN DI THALAMUS U/ DIRELAY

5.5. DARI LGN IMPULS DITERUSKAN KE CORTEX DARI LGN IMPULS DITERUSKAN KE CORTEX VISUAL DG PROYEKSI YG BERLAWANANVISUAL DG PROYEKSI YG BERLAWANAN

1.1. CORTEX PRIMER MENGOLAH VISUAL BASIC (GELAP, CORTEX PRIMER MENGOLAH VISUAL BASIC (GELAP, TERANG. BENTUK, WARNA, ORIENTASI OBYEK, DLLTERANG. BENTUK, WARNA, ORIENTASI OBYEK, DLL

2.2. CORTEX ASOSIASI MENGOLAH LBH DETAIL & CORTEX ASOSIASI MENGOLAH LBH DETAIL & MENGKOORDINASI DG PUSAT LAIN DI LOBUS TEMPORAL, MENGKOORDINASI DG PUSAT LAIN DI LOBUS TEMPORAL, FRONTAL & PARIETAL FRONTAL & PARIETAL


100

EH…. EH ….LAGI EH…. EH ….LAGI DIFOTO LHO …. PURA-2 DIFOTO LHO …. PURA-2

SIBUK YUK …SIBUK YUK …

KAMU ENAK PURA-2 KAMU ENAK PURA-2 SIBUK, LENGAN GUE UDAH SIBUK, LENGAN GUE UDAH

KEMENG NICH DI TENSI KEMENG NICH DI TENSI TERUSTERUSAWAS !!AWAS !!

HANTU HANTU JADI-JADIANJADI-JADIAN

101101

102102

POINT PEMBAHASANPOINT PEMBAHASAN

STRUKTUR STRUKTUR ANATOMI TELINGAANATOMI TELINGA

SUARASUARA HEARING PROCESSHEARING PROCESS

HAIR CELLHAIR CELL AUDITORY AUDITORY

PATHWAYPATHWAY PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI

PENDENGARANPENDENGARAN

103103

ANATOMI TELINGAANATOMI TELINGA TERBAGI ATAS :TERBAGI ATAS :

OUTER EAROUTER EAR MIDDLE EARMIDDLE EAR INNER EAR INNER EAR FUNGSI PENDENGARAN & FUNGSI PENDENGARAN &

KESEIMBANGANKESEIMBANGAN OUTER EAR :OUTER EAR :

PINNA/AURICLE : CARTILAGE, TNP OTOTPINNA/AURICLE : CARTILAGE, TNP OTOT EXT AUDITORY CANAL : EXT AUDITORY CANAL :

CARTILAGE LGS MELEKAT PD OS TEMPORALCARTILAGE LGS MELEKAT PD OS TEMPORAL PROD. CERUMEN : MODIFIKASI KEL. APOKRIN PROD. CERUMEN : MODIFIKASI KEL. APOKRIN

PROTEKSI TELINGA PROTEKSI TELINGA BILA BERLEBIHAN MENYUMBAT BILA BERLEBIHAN MENYUMBAT SERUMEN OBSTURAN SERUMEN OBSTURAN

FUNGSI PENDENGARANFUNGSI PENDENGARAN

104104

105105

MIDDLE EARMIDDLE EAR DARI LUAR DIBATASI MEMB. TYMPANI : DARI LUAR DIBATASI MEMB. TYMPANI :

JAR KONEKTIF TRANSLUSEN BENTUK JAR KONEKTIF TRANSLUSEN BENTUK KERUCUT DATAR DIBUNGKUS KULIT KERUCUT DATAR DIBUNGKUS KULIT (LUAR) & MUKOSA (DLM)(LUAR) & MUKOSA (DLM)

DARI DLM DIBATASI FOR. OVALE/VESTIBU-DARI DLM DIBATASI FOR. OVALE/VESTIBU-LAR & FOR. ROTUNDUM/CHOCLEARLAR & FOR. ROTUNDUM/CHOCLEAR

BERHUB DG MASTOID CAVITY VIA ANTRUM BERHUB DG MASTOID CAVITY VIA ANTRUM MASTOID, DG NASOPHARYNX VIA MASTOID, DG NASOPHARYNX VIA EUSTACHIAN/PHARYNGOTYMPANIC TUBEEUSTACHIAN/PHARYNGOTYMPANIC TUBE

TERISI AUDITORY OSSICLES : MALLEUS TERISI AUDITORY OSSICLES : MALLEUS (HAMMER), INCUS (ANVIL), STAPES (HAMMER), INCUS (ANVIL), STAPES (STIRRUP) & M. TENSOR TYMPANI, M. (STIRRUP) & M. TENSOR TYMPANI, M. STAPEDIUS STAPEDIUS PROTEKSI THD SUARA KERAS PROTEKSI THD SUARA KERAS

106106

107107

108108

INNER EAR/LABYRINTINNER EAR/LABYRINT STRUKTUR TERTANAM DLM OS TEMPORAL, STRUKTUR TERTANAM DLM OS TEMPORAL,

TERBAGI ATAS :TERBAGI ATAS : OSSEUS/BONY LABYRINT : ISI PERILYMPHOSSEUS/BONY LABYRINT : ISI PERILYMPH

VESTIBULE (SACULUS & UTRICULUS) VESTIBULE (SACULUS & UTRICULUS) PELA- PELA-JARI STRUKTUR MACULA !JARI STRUKTUR MACULA !

COCHLEA, PELAJARI STRUKTUR ORGAN CORTI, COCHLEA, PELAJARI STRUKTUR ORGAN CORTI, SCALA !SCALA !

CANALIS SEMICIRCULARIS (ANT/POST/LAT) CANALIS SEMICIRCULARIS (ANT/POST/LAT) PELAJARI STRUKTUR AMPULA & CRISTA AMP. !PELAJARI STRUKTUR AMPULA & CRISTA AMP. !

MEMBRANOUS LABYRINT : MENGIKUTI MEMBRANOUS LABYRINT : MENGIKUTI BTK OSSEUS LABYRINT, ISI ENDOLYMPHBTK OSSEUS LABYRINT, ISI ENDOLYMPH

109109

110110

STRUKTUR COCHLEASTRUKTUR COCHLEA BENTUK KERUCUT SPIRAL/RUMAH KEONG, BENTUK KERUCUT SPIRAL/RUMAH KEONG,

MELINGKARI MODIOLUS 2 ½ PUTARANMELINGKARI MODIOLUS 2 ½ PUTARAN TERBAGI MJD 3 RUANGTERBAGI MJD 3 RUANG

SCALA VESTIBULI : PLG ATAS, BERHUB DG FOR. SCALA VESTIBULI : PLG ATAS, BERHUB DG FOR. OVALE, TERISI PERILYMPHOVALE, TERISI PERILYMPH

SCALA MEDIA = COCHLEAR DUCT,SCALA MEDIA = COCHLEAR DUCT, ATAS ATAS MEMB. VESTIBULARIS, BWH MEMB. VESTIBULARIS, BWH MEMB. BASILARIS MEMB. BASILARIS DINDING LATERAL DINDING LATERAL STRIAE VASCULARIS STRIAE VASCULARIS PROD PROD

ENDOLYMPHENDOLYMPH SCALA TYMPANI : PLG BWH, BERHUB DG FOR. SCALA TYMPANI : PLG BWH, BERHUB DG FOR.

ROTUNDUM, TERISI PERILYMPH. BERHUB DG SCALA ROTUNDUM, TERISI PERILYMPH. BERHUB DG SCALA VEST. VIA HELICOTREMAVEST. VIA HELICOTREMA

DI ATAS MEMB BASILARIS TERDPT ORGAN DI ATAS MEMB BASILARIS TERDPT ORGAN CORTI DG HAIR CELL SBG RESEPTOR DI CORTI DG HAIR CELL SBG RESEPTOR DI DLMNYADLMNYA

111111

112112


113

DOK ! APA NGGAK DOK ! APA NGGAK SALAH TUH… HARUS SALAH TUH… HARUS

NYA KE BONBIN.. NYA KE BONBIN.. BUKAN MENUR !!!BUKAN MENUR !!!

LHO … KOK NGGAK LHO … KOK NGGAK KEDENGERAN … INI KEDENGERAN … INI TANGAN APA KAKI TANGAN APA KAKI

YA ? KOK GEDE YA ? KOK GEDE SEKALI ?!?!SEKALI ?!?!

LUMAYAN BISA LUMAYAN BISA DIFOTO WARTAWAN DIFOTO WARTAWAN

TRUBUS, MOGA-2 JADI TRUBUS, MOGA-2 JADI COVER IKAN LOU HANCOVER IKAN LOU HAN

TERNYATA ANDA TERNYATA ANDA SAKIT HIPERTENSI !! SAKIT HIPERTENSI !! NICH .. SAYA KASIH NICH .. SAYA KASIH SURAT PENGANTAR SURAT PENGANTAR

KE KE RS.J. MENURRS.J. MENUR

114114

PENGERTIAN : PERUBAHAN TEKANAN UDARA PENGERTIAN : PERUBAHAN TEKANAN UDARA AKIBAT GETARAN S/ OBYEK, YG DIHANTARKAN AKIBAT GETARAN S/ OBYEK, YG DIHANTARKAN LEWAT SUATU MEDIA LEWAT SUATU MEDIA S/ BTK ENERGY S/ BTK ENERGY

FREKUENSI : FREKUENSI : BANYAKNYA GELOMBANG YG TERJADI DLM SATUAN BANYAKNYA GELOMBANG YG TERJADI DLM SATUAN

WAKTU TTTWAKTU TTT HERTZ HERTZ RENTANG FREK SUARA YG DPT DIDENGAR 20-20.000 HERTZ, RENTANG FREK SUARA YG DPT DIDENGAR 20-20.000 HERTZ,

OPTIMAL 1500-4000 HERTZOPTIMAL 1500-4000 HERTZ PITCH : TINGGI-RENDAHNYA FREK. SUARAPITCH : TINGGI-RENDAHNYA FREK. SUARA SUARA DG SINGLE FREK SUARA DG SINGLE FREK PURE TONE PURE TONE

AMPLITUDO/INTENSITY OF SOUND : AMPLITUDO/INTENSITY OF SOUND : TINGGI-RENDAHNYA PUNCAK-LEMBAH GELOMBANG TINGGI-RENDAHNYA PUNCAK-LEMBAH GELOMBANG

KERAS LEMAHNYA SUARA.KERAS LEMAHNYA SUARA. SATUAN BELL SATUAN BELL PENGERTIAN …? SATUAN LAIN … ? PENGERTIAN …? SATUAN LAIN … ?

115115

116116

117117

TRANSMISI SUARATRANSMISI SUARA U/ MENCAPAI ORGAN CORTI SUARA HRS U/ MENCAPAI ORGAN CORTI SUARA HRS

DIPROPAGASI VIA UDARA, TULANG & DIPROPAGASI VIA UDARA, TULANG & CAIRAN CAIRAN

GEL. SUARA MSK EXT. AUDITORY CANAL GEL. SUARA MSK EXT. AUDITORY CANAL TYMPANIC MEMB. (TNP PERUB. FREK)TYMPANIC MEMB. (TNP PERUB. FREK)

SAMPAI PD OSSICLES TERJADI AMPLIFIKASI SAMPAI PD OSSICLES TERJADI AMPLIFIKASI (20 X) (20 X) FOR. OVALE FOR. OVALE PERILYMPH DLM PERILYMPH DLM SCALA VEST. SCALA VEST. MENGAYUN MEMB. BASILAR MENGAYUN MEMB. BASILAR GEL. TEKANAN DITRANSFER KE GEL. TEKANAN DITRANSFER KE COCHLEAR DUCT & SCALA TYMPANICOCHLEAR DUCT & SCALA TYMPANI

MEMB. BASILAR BERGETAR SESUAI DG FREK MEMB. BASILAR BERGETAR SESUAI DG FREK SUARA SUARA RESONANSI RESONANSI

118118

119119

120120

PROSES EKSITASI HAIR CELLPROSES EKSITASI HAIR CELL STRUKTUR ORGAN CORTI STRUKTUR ORGAN CORTI

MEMILIKI MEMILIKI ± ± 16.000 COCHLEAR HAIR CELL, TERSUSUN 1 16.000 COCHLEAR HAIR CELL, TERSUSUN 1 DERET (INNER H.C.) & 3 DERET (OUTER H.C.) DERET (INNER H.C.) & 3 DERET (OUTER H.C.)

MSG-2 H.C. MEMILIKI STEREOCILLIA YG KONTAK DG MSG-2 H.C. MEMILIKI STEREOCILLIA YG KONTAK DG ENDOLYMPH (KAYA K+) & UJUNGNYA TERTANAM DLM ENDOLYMPH (KAYA K+) & UJUNGNYA TERTANAM DLM MEMB. TECTORIALMEMB. TECTORIAL

BAG DASAR H.C. TERDPT AFEREN FIBER DARI N. BAG DASAR H.C. TERDPT AFEREN FIBER DARI N. COCHLEARIS, 90-95 % IMPULS BERASAL DARI INNER H.C.COCHLEARIS, 90-95 % IMPULS BERASAL DARI INNER H.C.

BILA MEMB. BASILAR BERGETAR, STEREOCILIA BILA MEMB. BASILAR BERGETAR, STEREOCILIA TEREGANG TEREGANG MEMBUKA K+ GATE CHANNEL MEMBUKA K+ GATE CHANNEL INFLUK K+ (JUGA Ca ++) INFLUK K+ (JUGA Ca ++) DEPOLARISASI DEPOLARISASI

BILA STEREOCILIA RELAX BILA STEREOCILIA RELAX ION GATE CHANNEL ION GATE CHANNEL TERTUTUP TERTUTUP HIPERPOLARISASIHIPERPOLARISASI

H.C DEKAT FOR. OVALE HNY TERANGSANG O/ H.C DEKAT FOR. OVALE HNY TERANGSANG O/ FREK TINGGI, KE ARAH PUNCAK TERANGSANG O/ FREK TINGGI, KE ARAH PUNCAK TERANGSANG O/ FREK RENDAHFREK RENDAH


121

MARI KITA BUKA MARI KITA BUKA PERUT KATAK PERUT KATAK BESAR INI DG BESAR INI DG

IRISAN “Y”IRISAN “Y”

CONTOH KATAK YGCONTOH KATAK YGSDH DIRUSAK OTAK &

SDH DIRUSAK OTAK &M. SPINALISNYAM. SPINALISNYA

YA…. NASIB YA…. NASIB JADI JADI

BINTANGBINTANG PERCOBAANPERCOBAAN

122122

AUDITORY PATHWAYAUDITORY PATHWAY IMPULS DR N. COCHLEARIS MSK KE GANG-IMPULS DR N. COCHLEARIS MSK KE GANG-

LION SPIRALIS, BERSAMA-2 N. VESTIBULARIS LION SPIRALIS, BERSAMA-2 N. VESTIBULARIS BERSINAPS DI NUCLEUI COCHLEAR MEDUL-BERSINAPS DI NUCLEUI COCHLEAR MEDUL-LA LA NUCLEUS OLIVARIUS SUP NUCLEUS OLIVARIUS SUP TRACT TRACT LEMNICUS MED LEMNICUS MED COLLICULUS INF (AUDI- COLLICULUS INF (AUDI-TORY REFLEX CENTER) TORY REFLEX CENTER) CORPUS GENICU- CORPUS GENICU-LATE MED. (THALAMUS) LATE MED. (THALAMUS) CORTEX LOBUS CORTEX LOBUS TEMPORALISTEMPORALIS

SEBAG JARAS TDK MENYILANG GRS TGH SEBAG JARAS TDK MENYILANG GRS TGH CORTEX MENERIMA IMPULS DR 2 TELINGACORTEX MENERIMA IMPULS DR 2 TELINGA

COLLICULUS INF & SUP MEMBENTUK RE-COLLICULUS INF & SUP MEMBENTUK RE-FLEX TERKEJUT & MENOLEH KE SBR SUARAFLEX TERKEJUT & MENOLEH KE SBR SUARA

123123

124124

AUDITORY PERCEPTIONAUDITORY PERCEPTION

PROSES DI CORTEX SGT KOMPLEKS, TAPI PROSES DI CORTEX SGT KOMPLEKS, TAPI ADA 3 ASPEK TERPENTING :ADA 3 ASPEK TERPENTING :

DETEKSI TINGGI-RDHNYA NADA (PITCH)DETEKSI TINGGI-RDHNYA NADA (PITCH) DIATUR O/ KERJA SIMULTAN SEKELOMPOK H.C. DIATUR O/ KERJA SIMULTAN SEKELOMPOK H.C.

TTT & SEL CORTEX TTT YG SPESIFIK UTK S/ FREK TTT & SEL CORTEX TTT YG SPESIFIK UTK S/ FREK CORTEX TEMPORAL PUNYA TONOTOPIC MAPSCORTEX TEMPORAL PUNYA TONOTOPIC MAPS

DETEKSI KEKERASAN (LOUDNESS) : DETEKSI KEKERASAN (LOUDNESS) : DIATUR O/ H.C DG NILAI AMBANG YG BERBEDA-2DIATUR O/ H.C DG NILAI AMBANG YG BERBEDA-2

DETEKSI ARAH SUARA : DETEKSI ARAH SUARA : DIATUR O/ NUCLEI OLIVARY SUP YG MENDETEK-DIATUR O/ NUCLEI OLIVARY SUP YG MENDETEK-

SI BEDA TIMING DATANGNYA SUARA & BEDA SI BEDA TIMING DATANGNYA SUARA & BEDA INTENSITAS SUARA YG DITERIMA KE-2 TELINGAINTENSITAS SUARA YG DITERIMA KE-2 TELINGA

125125

PATOFISIOLOGI PENDENGARANPATOFISIOLOGI PENDENGARANHEARING LOSS, ADA 2 JENIS :HEARING LOSS, ADA 2 JENIS : CONDUCTION DEAFNESS (TULI KONDUKSI) :CONDUCTION DEAFNESS (TULI KONDUKSI) :

TERJADI KRN ADA HAMBATAN KONDUKSI SUARA TERJADI KRN ADA HAMBATAN KONDUKSI SUARA MENUJU COCHLEAR FLUID (SERUMEN OBST, OTITIS MENUJU COCHLEAR FLUID (SERUMEN OBST, OTITIS MEDIA, PERFORASI MEMB. TYMPANI, OTOSCLEROSIS, MEDIA, PERFORASI MEMB. TYMPANI, OTOSCLEROSIS, DLL)DLL)

SENSORINEURAL DEAFNESS (PERCEPTIONSENSORINEURAL DEAFNESS (PERCEPTION TERJADI KRN KERUSAKAN JARAS MULAI DARI H.C. S/D TERJADI KRN KERUSAKAN JARAS MULAI DARI H.C. S/D

CORTEX (LABYRINITIS, DRUG SIDE EFEECT, SUARA CORTEX (LABYRINITIS, DRUG SIDE EFEECT, SUARA KERAS, INFARK CEREBRI, BRAIN TUMOR, DLL)KERAS, INFARK CEREBRI, BRAIN TUMOR, DLL)

U/ MENGETAHUI : PEMERIKSAAN AUDIOMETRI U/ MENGETAHUI : PEMERIKSAAN AUDIOMETRI ATAU TES GARPUTALA (RHINE, WEBER, ATAU TES GARPUTALA (RHINE, WEBER, SCHABACH, BING)SCHABACH, BING)

TINNITUS : ADANYA PERSEPSI BUNYI DENGING TINNITUS : ADANYA PERSEPSI BUNYI DENGING TNP STIMULI TNP STIMULI EFEK OBAT, DEGENERASI N. EFEK OBAT, DEGENERASI N. COCHLEARIS, OTITISCOCHLEARIS, OTITIS

126126

KESEIMBANGAN MERUP. INDERA KESEIMBANGAN MERUP. INDERA KOMPLEKS, MENERIMA INPUT DARI KOMPLEKS, MENERIMA INPUT DARI

INNER EAR, EYES & STRECTH INNER EAR, EYES & STRECTH RECEPTOR TENDON-OTOTRECEPTOR TENDON-OTOT

2 ORGAN YG BERTNG-JWB : 2 ORGAN YG BERTNG-JWB : CANALIS SEMICIRCULARIS : U/ CANALIS SEMICIRCULARIS : U/

KESEIMBANGAN DINAMISKESEIMBANGAN DINAMIS VESTIBULA : U/ KESEIMBANGAN VESTIBULA : U/ KESEIMBANGAN

STATISSTATIS

127127

KESEIMBANGAN STATIKKESEIMBANGAN STATIK RESEPTOR : HAIR CELL DLM MACULAE, RESEPTOR : HAIR CELL DLM MACULAE,

TERDPT DI SACCULUS & UTRICULUS TERDPT DI SACCULUS & UTRICULUS (PELAJARI STRUKTURNYA …!) (PELAJARI STRUKTURNYA …!) MEMONITOR POSISI KEPALA DLM RUANG & MEMONITOR POSISI KEPALA DLM RUANG &

KONTROL POSTURKONTROL POSTUR MERESPON GAYA AKSELERASI LINIER, MERESPON GAYA AKSELERASI LINIER,

PERUBAHAN ARAH & KECEPATAN, TAPI TDK PERUBAHAN ARAH & KECEPATAN, TAPI TDK GERAKAN ROTASIGERAKAN ROTASI

GERAK LINIER :GERAK LINIER : HORIZONTAL : MERANGSANG MACULA DLM HORIZONTAL : MERANGSANG MACULA DLM

UTRICULUSUTRICULUS VERTIKAL : MERANGSANG MACULA DLM VERTIKAL : MERANGSANG MACULA DLM

SACCULUSSACCULUS

128128

129129

TRANDUKSI DLM TRANDUKSI DLM AKSELERASI LINIERAKSELERASI LINIER

RESEPTOR RELEASE NEUROTRANSMITER RESEPTOR RELEASE NEUROTRANSMITER SCR KONTINYUSCR KONTINYU

GERAK LINIER KEPALA GERAK LINIER KEPALA MENGGESER MENGGESER MEMB. OTOLITH MEMB. OTOLITH KINOSILIA & STEREO-- KINOSILIA & STEREO--SILIA MEMBENGKOK SILIA MEMBENGKOK INCREASE/DE- INCREASE/DE-CREASE POTENSIAL GENERATOR CREASE POTENSIAL GENERATOR DEPO- DEPO-LARISASI/REPOLARISASILARISASI/REPOLARISASI

GERAK BERLAWANAN TIMBUL SBG GERAK BERLAWANAN TIMBUL SBG AKIBAT ADANYA INERTIA (CONTOH AKIBAT ADANYA INERTIA (CONTOH GERAK KEPALA SAAT MOBIL DI REM/GAS)GERAK KEPALA SAAT MOBIL DI REM/GAS)

130130

131131

KESEIMBANGAN DINAMICKESEIMBANGAN DINAMIC RESEPTOR : HAIR CELL DLM CRISTA RESEPTOR : HAIR CELL DLM CRISTA

AMPULLARIS YG TERDPT PD AMPULA TIAP AMPULLARIS YG TERDPT PD AMPULA TIAP CANALIS SEMICIRCULARIS (PELAJARI CANALIS SEMICIRCULARIS (PELAJARI STRUKTUR AMPULLA …) STRUKTUR AMPULLA …)

MERESPON THD AKSELERASI SUDUT/ROTASIMERESPON THD AKSELERASI SUDUT/ROTASI PROSES TRANSDUKSI :PROSES TRANSDUKSI : GERAK KEPALA BERPUTAR GERAK KEPALA BERPUTAR CUPULA DARI CUPULA DARI

CANALIS S.C SEBIDANG BERGESER KE ARAH CANALIS S.C SEBIDANG BERGESER KE ARAH BERLAWANAN KRN GERAK PERILYMP BERLAWANAN KRN GERAK PERILYMP KINOCILIA & STEREOSILIA MEMBENGKOK KINOCILIA & STEREOSILIA MEMBENGKOK PERUB. POTENSIAL GENERATOR PERUB. POTENSIAL GENERATOR HIPER/DEPOLARISASIHIPER/DEPOLARISASI

132132

133133

JARAS KESEIMBANGANJARAS KESEIMBANGAN IMPULS DARI N. VESTIBULARIS BERJALAN KE 2 ARAH :IMPULS DARI N. VESTIBULARIS BERJALAN KE 2 ARAH : KOMPLEK NUKLEUS VESTIBULARISKOMPLEK NUKLEUS VESTIBULARIS

PUSAT KONTROL BALANCEPUSAT KONTROL BALANCE JUGA TERIMA INPUT VISUAL, RESEPTOR SOMATIK & JUGA TERIMA INPUT VISUAL, RESEPTOR SOMATIK &

PROPRIOSEPTOR PROPRIOSEPTOR INTEGRASI DG PUSAT MOTORIS INTEGRASI DG PUSAT MOTORIS SERAT SERAT EFEREN KE OTOT MATA EKS., OTOT-2 TUNGKAI, LEHER,DLLEFEREN KE OTOT MATA EKS., OTOT-2 TUNGKAI, LEHER,DLL

CEREBELLUMCEREBELLUM JUGA TERIMA INPUT DARI VISUAL & SOMATIC, INTEGRASI DG JUGA TERIMA INPUT DARI VISUAL & SOMATIC, INTEGRASI DG

NUKLEUS VESTNUKLEUS VEST MOTION SICKNESS : MOTION SICKNESS :

TERJADI ADANYA KETIDAKSESUAIAN (MISMATCH) INPUT TERJADI ADANYA KETIDAKSESUAIAN (MISMATCH) INPUT SENSORIS (CONTOH MABUK LAUT)SENSORIS (CONTOH MABUK LAUT)

OBAT ANTI MABUK (DIMENHIDRINAT, AH) MENEKAN IMPULS OBAT ANTI MABUK (DIMENHIDRINAT, AH) MENEKAN IMPULS VESTIBULARVESTIBULAR

NYSTAGMUS : GERAK MATA YG TERJADI SBG RESPON NYSTAGMUS : GERAK MATA YG TERJADI SBG RESPON TERHADAP ROTASI, ADA DUA KOMPONEN GERAK :TERHADAP ROTASI, ADA DUA KOMPONEN GERAK :

GERAK LAMBAT GERAK LAMBAT SEARAH DG ROTASI SEARAH DG ROTASI GERAK MENYENTAK (JERK) GERAK MENYENTAK (JERK) GERAK KOREKSI KE POINT FIKSASI GERAK KOREKSI KE POINT FIKSASI

YG BARUYG BARU

134134

135135

136136

PENDAHULUANPENDAHULUAN PENGECAPAN/GUSTATION & PENGECAPAN/GUSTATION &

PEMBAUAN/OLFACTION, TERMSK CHEMICAL SENSE, PEMBAUAN/OLFACTION, TERMSK CHEMICAL SENSE, BERKERJA BERSAMA SLG MELENGKAPIBERKERJA BERSAMA SLG MELENGKAPI

RESEPTOR PENGECAPAN : TASTE BUD (TUNAS RESEPTOR PENGECAPAN : TASTE BUD (TUNAS PENGECAPAN)PENGECAPAN)

TERDPT TERDPT ± 10 RB T.B. SEBAG BSR DI LIDAH, LAINNYA ± 10 RB T.B. SEBAG BSR DI LIDAH, LAINNYA DI PALATUM, SISI DLM MUKOSA PIPI, PHARYNX & DI PALATUM, SISI DLM MUKOSA PIPI, PHARYNX & EPIGLOTISEPIGLOTIS

RESEPTOR LAIN YG ADA DI MULUT : RESEPTOR LAIN YG ADA DI MULUT : THERMORECEPTOR, MECHANORESEPTOR, THERMORECEPTOR, MECHANORESEPTOR, NOSICEPTOR.NOSICEPTOR.

DI LIDAH T.B. DITEMUKAN DI PAPILLAE :DI LIDAH T.B. DITEMUKAN DI PAPILLAE : FILIFORM : JUMLAH SDKTFILIFORM : JUMLAH SDKT FUNGIFORM : SLRH PERMUKAAN LIDAH, TERUTAMA DI FUNGIFORM : SLRH PERMUKAAN LIDAH, TERUTAMA DI

UJUNG & TEPI LIDAHUJUNG & TEPI LIDAH CIRCUMVALLATE : TUNAS TERBESAR & PLG SDKT, CIRCUMVALLATE : TUNAS TERBESAR & PLG SDKT,

MEMBENTUK KOFIGURASI V TERBLK DI BLKG LIDAHMEMBENTUK KOFIGURASI V TERBLK DI BLKG LIDAH

137137

138138

TASTE BUD TERDIRI DARI 40 -100 EPITHELIAL TASTE BUD TERDIRI DARI 40 -100 EPITHELIAL SEL, ADA 3 JENIS :SEL, ADA 3 JENIS : SUPPORTING CELLSUPPORTING CELL RESEPTOR CELL RESEPTOR CELL GUSTATORY/TASTE CELL GUSTATORY/TASTE CELL

MEMILIKI GUSTATORY HAIR YG KELUAR VIA TASTE MEMILIKI GUSTATORY HAIR YG KELUAR VIA TASTE PORE PORE RECEPTOR MEMB. RECEPTOR MEMB.

BASAL CELL BASAL CELL STEM CELL, NANTINYA STEM CELL, NANTINYA MENGGANTIKAN SUPORTING/RECEPTOR CELLMENGGANTIKAN SUPORTING/RECEPTOR CELL

DAYA REGENERASI DAYA REGENERASI ↑↑ DIGANTI TIAP 7-10 HR DIGANTI TIAP 7-10 HR SENSASI RASA KOMPLEK, TAPI DPT DI KEL : SENSASI RASA KOMPLEK, TAPI DPT DI KEL :

MANIS : SUGAR, SACCHARIN, A.A, ALCOHOLMANIS : SUGAR, SACCHARIN, A.A, ALCOHOL MASAM : ACID MASAM : ACID (H (H+)+) YG TERLARUT YG TERLARUT ASIN : GARAM ORGANIK (ION METAL), NaClASIN : GARAM ORGANIK (ION METAL), NaCl PAHIT : ALKALOIDS (QUININE, NICOTINE, PAHIT : ALKALOIDS (QUININE, NICOTINE,

CAFFEINE, MORPHINE), NON ALKALOIDSCAFFEINE, MORPHINE), NON ALKALOIDS ( (ASPIRIN)ASPIRIN) RASA PEDAS RASA PEDAS NOCISEPTOR NOCISEPTOR

139139

140140

141141

PROSES PENGECAPANPROSES PENGECAPAN DAERAH TTT LIDAH SENSITIVIE U/ MODALITAS DAERAH TTT LIDAH SENSITIVIE U/ MODALITAS

RASA TTT RASA TTT TDK ABSOLUT TDK ABSOLUT LIHAT GAMBAR ! LIHAT GAMBAR ! MSG T.B. DPT MERESPON 2-4 KUALITAS RASAMSG T.B. DPT MERESPON 2-4 KUALITAS RASA

PROSES :PROSES :1. BAHAN-2 KIMIA TERLARUT DLM SALIVA1. BAHAN-2 KIMIA TERLARUT DLM SALIVA2. DIFUSI VIA TASTE PORE, KONTAK DG GUSTATORY HAIR2. DIFUSI VIA TASTE PORE, KONTAK DG GUSTATORY HAIR3. SUBSTANSI KIMIA BHN MAK DIIKAT O/ GUST. CELL MEMB.3. SUBSTANSI KIMIA BHN MAK DIIKAT O/ GUST. CELL MEMB.4. DEPOLARISASI MEMB. CELL4. DEPOLARISASI MEMB. CELL5. RELEASE SINAPTIC VESICLE 5. RELEASE SINAPTIC VESICLE NEUROTRANSMITER NEUROTRANSMITER6. PENGIKATAN N.TRANSMITER O/ RESEPTOR6. PENGIKATAN N.TRANSMITER O/ RESEPTOR7. TIMBUL POTENSIAL GENERATOR 7. TIMBUL POTENSIAL GENERATOR POT. AKSI SARAF POT. AKSI SARAF

AFERENAFEREN MSG-2 GUST. CELL MEMILIKI NILAI AMBANG MSG-2 GUST. CELL MEMILIKI NILAI AMBANG

BERBEDA U/ MODALITAS RASA. BERTURUT-2 DARI BERBEDA U/ MODALITAS RASA. BERTURUT-2 DARI YG PLG PEKA ADLH PAHIT, MASAM, MANIS & ASINYG PLG PEKA ADLH PAHIT, MASAM, MANIS & ASIN

MEKANISME ADAPTASI CPT 3-5 S, KOMPLET 3-5 MEKANISME ADAPTASI CPT 3-5 S, KOMPLET 3-5 MINUTEMINUTE

142142

143143

BBRP TEORI TRANDUKSI PENGECAPAN :BBRP TEORI TRANDUKSI PENGECAPAN : BELUM SEMUA PROSES BENAR-2 BELUM SEMUA PROSES BENAR-2

DIKETAHUIDIKETAHUI SPT UMUMNYA MEK. TRANDUKSI BBRP SPT UMUMNYA MEK. TRANDUKSI BBRP

ION BERPERAN DLM DEPOLARISASIION BERPERAN DLM DEPOLARISASI ASIN ASIN INFLUK Na INFLUK Na ++

ASAM ASAM (H (H++) BLOKADE K) BLOKADE K++/Na/Na++

PAHIT & MANIS PAHIT & MANIS VIA 2 VIA 2NDND MESSENGER MESSENGER PADA G-PROTEIN (GUSTDUCIN)PADA G-PROTEIN (GUSTDUCIN)

PAHIT PAHIT PENINGKATAN Ca PENINGKATAN Ca ++++

MANIS PENUTUPAN KMANIS PENUTUPAN K++ CHANNEL CHANNEL

144144

GUSTATORY PATHWAYGUSTATORY PATHWAY

SENSASI PENGECAPAN DI LAYANI O/ SERAT SENSASI PENGECAPAN DI LAYANI O/ SERAT AFEREN DARI N. CRANIALIS :AFEREN DARI N. CRANIALIS :

N. CHORDA TYMPANI N. CHORDA TYMPANI CABANG N. VII CABANG N. VII (FASCIALIS)(FASCIALIS) 2/3 DPN LIDAH 2/3 DPN LIDAH

CABANG LINGUAL N. IX (GLOSOPHARYNGEUS) CABANG LINGUAL N. IX (GLOSOPHARYNGEUS) 1/3 BLKG LIDAH & PHARYNX1/3 BLKG LIDAH & PHARYNX

N. X (VAGUS) N. X (VAGUS) SEBAG KCL T.B. EPIGLOTIS SEBAG KCL T.B. EPIGLOTIS SEMUA SERAT AFEREN BERSINAPS DI NUKLEUS SEMUA SERAT AFEREN BERSINAPS DI NUKLEUS

SOLITARIUS MEDULLA SOLITARIUS MEDULLA THALAMUS THALAMUS CORTEX CORTEX LOBUS PARIETAL LOBUS PARIETAL

SEBAG. SERAT DIPROYEKSIKAN KE SEBAG. SERAT DIPROYEKSIKAN KE HYPOTHALAMUS & SISTEM LIMBICHYPOTHALAMUS & SISTEM LIMBIC

SYNAPS DG NUCLEUS PARASYMPHATETIC SYNAPS DG NUCLEUS PARASYMPHATETIC REFLEK SEKRESI SALIVA, GASTRIC JUICE, REFLEK SEKRESI SALIVA, GASTRIC JUICE, MUNTAHMUNTAH

145145

146146

147147

ORGAN TERLETAK DI ATAP DARI NASAL CAVITY, BERUPA S/ ORGAN TERLETAK DI ATAP DARI NASAL CAVITY, BERUPA S/ PSEUDOSRTATIFIED EPITHELIUM PSEUDOSRTATIFIED EPITHELIUM OLFACTORY EPITHELIUM OLFACTORY EPITHELIUM

NASAL CAVITY JUGA MEMP. NOCISEPTOR (CTH : BAU AMONIA, NASAL CAVITY JUGA MEMP. NOCISEPTOR (CTH : BAU AMONIA, PEDAS, MENTHOL)PEDAS, MENTHOL)

ALIRAN UDARA BIASA SDKT MENGENAI DAERAH OLFACTORY ALIRAN UDARA BIASA SDKT MENGENAI DAERAH OLFACTORY KDG PERLU “MENGENDUS” KDG PERLU “MENGENDUS”

148148

STRUKTUR OLFACTORY STRUKTUR OLFACTORY RECEPTOR CELLRECEPTOR CELL

STRUKTUR OLFACTORY STRUKTUR OLFACTORY RECEPTOR CELLRECEPTOR CELL

BENTUK SPT PIN BOWLINGBENTUK SPT PIN BOWLING TERDPT SUPPORTING CELLS DIANTARANYA & TERDPT SUPPORTING CELLS DIANTARANYA &

BASAL CELLS DI DASARNYABASAL CELLS DI DASARNYA DENDRITE KE ARAH DISTAL MEMANJANG DENDRITE KE ARAH DISTAL MEMANJANG

UJUNGNYA MJD CILIA UJUNGNYA MJD CILIA OLFACTORY CILIA OLFACTORY CILIA PERMUKAAN DILAPISI LAP. MUKUS TIPIS HSL PROD. PERMUKAAN DILAPISI LAP. MUKUS TIPIS HSL PROD.

SUPPORTING CELL & KELENJARSUPPORTING CELL & KELENJAR MUKUS PENTING SBG MEDIA PELARUT BHN KIMIA MUKUS PENTING SBG MEDIA PELARUT BHN KIMIA

MENGGELONTOR ‘BAU YG LAMA’ MENGGELONTOR ‘BAU YG LAMA’ KE ARAH PROKSIMAL TERDPT OLFACTORY NERVE KE ARAH PROKSIMAL TERDPT OLFACTORY NERVE

FILAMENT FILAMENT MENEMBUS LAMINA CRIBRIFORM OS MENEMBUS LAMINA CRIBRIFORM OS ETMOIDALE ETMOIDALE BULBUS OLFC. BULBUS OLFC.

149149

150150

PROSES PEMBAUANPROSES PEMBAUAN BAU (ODOR) TERSUSUN DARI RATUSAN BAU (ODOR) TERSUSUN DARI RATUSAN

BHN KIMIA BHN KIMIA JENIS BAU TDK DPT JENIS BAU TDK DPT DIKATEGORIKAN DIKATEGORIKAN

BHN KIMIA TSB HRS MDH MENGUAP BHN KIMIA TSB HRS MDH MENGUAP GAS TERLARUT DLM LAP MUKOSA GAS TERLARUT DLM LAP MUKOSA TERIKAT PADA PROTEIN (ODORANT TERIKAT PADA PROTEIN (ODORANT

BINDING PROT.) BINDING PROT.) cAMP (2 cAMP (2ndnd MESSENGER MEMBUKA Na MESSENGER MEMBUKA Na ++++ CHANNEL CHANNEL DEPOLARISASI DEPOLARISASI

151151

152152

OLFACTORY PATHWAYOLFACTORY PATHWAY DI DLM BULBUS OLFC. FILAMENT N. OLFC. DI DLM BULBUS OLFC. FILAMENT N. OLFC.

BERSINAPS DG MITRAL CELLS (2BERSINAPS DG MITRAL CELLS (2NDND ORDER NEURON) ORDER NEURON) MELALUI GLOMERULI MELALUI GLOMERULI OLFACTORY TRACT OLFACTORY TRACT MSG GLOMERULI SPESIFIK U/ BAU TTTMSG GLOMERULI SPESIFIK U/ BAU TTT MITRAL CELL BERFUNGSI MEMPERBAIKI & MEMPERKUAT MITRAL CELL BERFUNGSI MEMPERBAIKI & MEMPERKUAT

SIGNAL IMPULSSIGNAL IMPULS PD BULBUS TERDPT GABA (INHIB. NEUROTRANS.) PD BULBUS TERDPT GABA (INHIB. NEUROTRANS.)

MENYEBABKAN MEKANISME ADAPTASIMENYEBABKAN MEKANISME ADAPTASI DARI OLFACTORY TRACT. IMPULS MENUJU :DARI OLFACTORY TRACT. IMPULS MENUJU :

THALAMUS THALAMUS LOBUS PIRIFORMIS & FRONTALIS (U/ LOBUS PIRIFORMIS & FRONTALIS (U/ IDENTIFIKASI & INTERPRETASI BAU)IDENTIFIKASI & INTERPRETASI BAU)

JALUR SUBCORTIKAL JALUR SUBCORTIKAL HYPOTHALAMUS, COR-PUS HYPOTHALAMUS, COR-PUS AMYGDALA/LIMBIC SYSTEM (U/ RESPON EMOSIONAL)AMYGDALA/LIMBIC SYSTEM (U/ RESPON EMOSIONAL)

PEMBAUAN MEMILIKI BYK PROTECTIVE REFLEX PEMBAUAN MEMILIKI BYK PROTECTIVE REFLEX BERSIN, HENTI NAPAS (CESSATION REFLEX)BERSIN, HENTI NAPAS (CESSATION REFLEX)

ANOSMIA : TDK DPT MEMBAU ANOSMIA : TDK DPT MEMBAU

153153

154154

Mmmhh…..LAGI Mmmhh…..LAGI BETE NICH !!!BETE NICH !!!

GARA-2 GARA-2 MIKIRIN FAAL MIKIRIN FAAL NGGA LULUS NGGA LULUS

TERUSTERUS

Sistem Indera 1 (Versi Dr Gatot)

Documents

Transcript of Sistem Indera 1 (Versi Dr Gatot)