Sistem Akhlak

7
LTM MPKT ISLAM Sistem, Pengertian, Hakikat, Ruang Lingkup, dan Nilai Akhlak dalam Kehidupan Oleh Hanifa Aristia, 1406578211 1. Sistem Akhlak Menurut Dr. Abdul Karim Zaidan lagi, satu ciri yang khusus dalam sistem akhlak. Islam ialah kesyumulannya atau ruang lingkup yang dirangkuminya secara menyeluruh. Berbeda dengan pegangan sistem yang ada pada hari ini, akhlak dikesampingkan. Contohnya, dalam hal hubungan antarabangsa. Sistem akhlak Islam juga berpegang kepada nilai akhlak pada matlamat dan cara. Dalam system akhlak islam tidak ada “matlamat menghalalkan cara.” Walaupun umat Islam diwajibkan membantu saudara seagama yang dizalimi, pertolongan tersebut tidak diperbolehkan jika pertolongan tersebut melanggar perjanjian dengan orang yang menzalimi. Akhlak boleh dibentuk melalui beberapa kaedah. Pertama, tidak menurut perasaan marah. Secara tidak langsung, aqidah menghindari kesan-kesan negatif akibat sifat marah. Namun, kita tidak berupaya membuang sifat tersebut kerana sifat amarah adalah sifat semula jadi manusia. Kaedah kedua ialah mendidik jiwa dengan membuang sifat-sifat yang keji dan menggantikannya dengan sifat terpuji. 2. Pengertian dan Hakikat Akhlak Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahuanhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad, dishahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam

description

Agama Islam

Transcript of Sistem Akhlak

LTM MPKT ISLAMSistem, Pengertian, Hakikat, Ruang Lingkup, dan Nilai Akhlak dalam KehidupanOleh Hanifa Aristia, 1406578211

1. Sistem AkhlakMenurut Dr. Abdul Karim Zaidan lagi, satu ciri yang khusus dalam sistem akhlak. Islam ialah kesyumulannya atau ruang lingkup yang dirangkuminya secara menyeluruh. Berbeda dengan pegangan sistem yang ada pada hari ini, akhlak dikesampingkan. Contohnya, dalam hal hubungan antarabangsa. Sistem akhlak Islam juga berpegang kepada nilai akhlak pada matlamat dan cara. Dalam system akhlak islam tidak ada matlamat menghalalkan cara. Walaupun umat Islam diwajibkan membantu saudara seagama yang dizalimi, pertolongan tersebut tidak diperbolehkan jika pertolongan tersebut melanggar perjanjian dengan orang yang menzalimi. Akhlak boleh dibentuk melalui beberapa kaedah. Pertama, tidak menurut perasaan marah. Secara tidak langsung, aqidah menghindari kesan-kesan negatif akibat sifat marah. Namun, kita tidak berupaya membuang sifat tersebut kerana sifat amarah adalah sifat semula jadi manusia. Kaedah kedua ialah mendidik jiwa dengan membuang sifat-sifat yang keji dan menggantikannya dengan sifat terpuji.2. Pengertian dan Hakikat AkhlakAkhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW: Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya. (HR. Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahuanhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad, dishahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al Ash radhiallahuanhuma disebutkan: Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya. Kata akhlak diambil dari bahasa Arab al akhlaq yang berarti tabiat, perangai dan kebiasaan, Kata akhlak ditemukan pula di dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, salah satunya hadis yang berbunyi: Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Ahmad).Dalam Al-Quran, akhlak diumpamakan dengan kata lain dalam bentuk kata tunggal yang disebut khuluq yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4, Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung (QS. Al-Qalam: 4).Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan.Definisi-definisi akhlak secara substansial tampak saling melengkapi, dan memiliki lima ciri penting dari akhlak, yaitua. Akhlakadalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi kepribadiannya. Dalam artian sudah menjadi kebiasaan.b. Akhlakadalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.c. Akhlakadalah perbuatan yang timbul dari dalam diri seseorang yang melakukannya.Tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.d. Akhlakadalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya bukan main-main atau sandiwara. Perbuatan ini umumnya hanya dilakuan satu kali seumur hayat.e. Sejalan dengan ciri yang ke empat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik),akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas karena sematamat Allah SWTbukan karena ingin mendapatkan suatu pujian.Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah dan syariah. Ibarat bangunan, akhlak merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah fondasi dan bangunannya kuat. Jadi, tidak mungkin akhlak ini akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memiliki aqidah dan syariah yang baik. Oleh karena itu, akhlak berfungsi sebagai pengatur tingkah laku manusia.

3. Ruang Lingkup dan Nilai Akhlak dalam KehidupanDalam Al-Quran surat An-Nisa Allah SWT menjelaskan: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (QS. An-Nisa[4]: 36).Ayat di atas menjelaskan tentang dua akhlak yang harus dimiliki manusia. akhlak kepada Allah SWT, yaitu untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya, serta memurnikan keimanan dengan tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Quran: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa [4]: 48).Akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).Adapun ruang lingkup bidang studi akhlak adalah:1. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara rohani (membirkan larut dalam kesedihan). Akhlak pribadi meliputi: shiddiq, amanah, istiqamah, iffah, mujahadah, syajaah, tawadhu, sabar, malu dan pemaaf.2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak berkata-kata yang menyakitkan mereka. Seorang muslim wajib memberi penghormatan terhadap ayah dan ibunya. Memelihara mereka di hari tuanya, mencintai mereka dengan kasih sayang yang tulus serta mendoakan setelah mereka tiada. 3. Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang berlandaskan Al-Quran dan hadist.4. Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam bentuk lisan maupun fikiran.5. Akhlak terhadap agama meliputi beriman kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, beribadah kepada Allah. Taat kepada rasul dan meneladani tindakannya. Akhlak terhadp Allah SWT meliputi: takwa, cinta dan ridha, ikhlas, khauf dan raja, tawakal syukur, muraqabah dan taubat. Akhlak terhadap rasul meliputi: mencintai dan memuliakan rasul, mengikuti dan menaati rasul, dan mengucapkan shalawat dan salam.Nilai akhlak ini adalah nilai yang membahas mengenai mana yang baik dan mana yang buruk dan bagaimana seseorang untuk dapat berbuat baik. Jadi nilai akhlak dapat dibagi menjadi bermacam macam nilai antara lain nilai spiritual dan nilai absolut.Nilai Spiritual adalah nilai kerohanian, yang terletak dalam hati. Bila dilihat tinggi rendahnya nilai-nilai yang ada, nilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang akan selalu memilki pandangan atau persepsi akan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan yang melebihi manusia, dalam pandangan orang beragama disebut sebagai yang Maha Kuasa, Allah, Sang Hyang Widi, Tuhan, God, Yang Maha Pencipta, dan sebagainya.Manusia sangat tergantung dan hormat pada kekuatan yang ada di luar dirinya, bahkan memujanya untuk melindungi dirinya bila perlu rela mengorbankan semuanya yaitu harta dan jiwa sebagai bukti kepatuhan dan yang mempunyai ketundukan terhadap kekuatan tersebut. Nilai absolut adalah adalah kebenaran dan kebaikan sebagai nilai-nilai yang akan mengantarkan kepada kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat secara individual dan sosial. Didalam nilai absolut tersebut terdapat bermacam macam nilai yang akan menuntun manusia kejalan yang benar dan tentunya akan sukses di dunia dan di akhirat. Antara lain adalah adanya nilai sosial dan nilai kemanusiaan yang bersumber dari manusia sendiri.Dengan demikian akhlak sangat menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Akhlak yang ada di kehidupan ini adalah akhlak yang bersumber dari petunjuk Al-Quran dan Hadist yang kesemuanya tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriah.DAFTAR PUSTAKAAkhlak, http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab5-akhlak.pdf. [18 Maret 2015]Kusmiati, http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/14/jhptump-a-kusmiati-664-2-babii.pdf. [19 Maret 2015]Marzuki, Konsep Akhlak Islam. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan. [18 Maret 2015]Yuliarti, 2014. Akhlak Islam dan Implementasinya. http://sulsel.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=24458. [18 Maret 2015]