SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …
Transcript of SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …
SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR
MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS
ANDROID
SKRIPSI
Disusun oleh:
HOKI UTAMA
20141010310
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA
TANGERANG
2018
SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR
MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS
ANDROID
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelengkapan gelar kesarjanaan pada
Program Studi Teknik Informatika
Jenjang Pendidikan Strata 1
Disusun oleh:
HOKI UTAMA
20141010310
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA
TANGERANG
2018
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Mengetahui saja tidak cukup, kita harus mempraktekkanya,
Berkeinginan saja tidak cukup, kita harus mengerjakanya.”
(Andrie Wongso)
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. (Alm) Bapak Kwan Sin Yung dan Ibu Thio Giok Lie
tercinta yang telah membesarkan aku dan selalu
membimbing, mendukung, memotivasi dan memberi
apa yang terbaik bagiku serta selalu mendoakan aku
untuk meraih kesuksesanku.
2. Kedua adiku Melisa Utami dan Mega Utami yang
telah menjadi curahan hatiku, yang telah memberiku
semangat.
3. Teman - temanku, yang telah mendukungku dan
menyemangatiku dalam penyelesaian skripsi ini.
Tanpa mereka,
Aku dan karya ini tak akan pernah ada
)
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan
Skripsi ini dengan judul “SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR
MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS ANDROID”. Tujuan
utama dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagi salah satu syarat kelengkapan dalam
menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika di
Universitas Buddhi Dharma. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima
bantuan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana, sebagai Rektor Universitas Buddhi
Dharma
2. Ibu Dr. rer. Nat, Gregoria Illya, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
3. Bapak Rino, M.Kom., sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika
4. Bapak Yusuf Kurnia, M.Kom., sebagai pembimbing yang telah membantu dan
memberikan dukungan serta harapan untuk menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materiil.
6. Teman-teman yang selalu membantu dan memberikan semangat
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih belum
sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca yang berminat pada umumnya.
Tangerang 03 Agustus 2018
Penulis
ii
SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS
MODUL DAN ARDUINO BERBASIS ANDROID
93 + xi halaman/ 37 gambar/ 2 tabel/ 20 pustaka
ABSTRAK
Seiring pesatnya perkembangan teknologi saat ini membuat banyak orang berlomba untuk
membuat sebuah teknologi yang tentunya dapat mempermudah manusia dalam melakukan
pekerjaan dalam segala bidang. Diantaranya dengan dibuatnya sebuah teknologi yang
dapat meminimalisir angka kriminalitas akan terjadinya kehilangan kendaraan bermotor
yang sangat meresahkan masyarakat. Dengan dibuatnya sistem pelacak kendaraan dengan
memanfaatkan fungsi dari GPS (Global Positioning System) diharapkan pemilik kendaraan
dapat memantau kendaraanya dari jarak jauh yang diakses melalui smartphone berbasis
android. Pada kesempatan kali ini, Penulis merancang Simulasi Alat Pelacak Kendaraan
Bermotor Menggunakan GPS Modul dan Arduino Berbasis Android. Dalam prosesnya
pembuatan simulasi alat pelacak ini menggunakan beberapa modul yang diantaranya yaitu
SIM 900A sebagai modul koneksi antara alat dengan aplikasi android, dan GPS Ublox
NEO 6M sebagai modul yang dapat memberikan informasi lokasi kendaraan.Semua modul
tersebut dikombinasikan dengan papan mikrokontroller Arduino Uno R3. Setelah
melakukan beberapa kali percobaan hasil menunjukan bahwa Sistem Pelacak ini bekerja
sesuai dengan apa yang diharapkan dan keakuratan gps yang memberikan informasi lokasi
sesuai dengan dimana lokasi kendaraan berada.
Kata Kunci : Simulasi, alat pelacak, kendaraan bermotor, GPS (Global Positioning
System), Arduino, Android
iii
SIMULATION OF MOTOR VEHICLE TRACKING USING GPS MODULE AND
ARDUINO BASED ON ANDROID
93 + xi pages/ 37 images/ 2 tables/ 20 libarys
ABSTRACT
Along with the rapid development of technology currently make a lot of people race for
make a technology which of course can make it easier for humans to do work in all fields.
Among them is the creation of a technology that can minimize the crime rate will be the
loss of motorized vehicles which is very disturbing to the public. With the creation of a
vehicle tracking system using the functions of the GPS (Global Positioning System), it is
expected that the owner can use the monitor connected via an Android-based smartphone.
On this occasion, the author designed a Simulation of Motor Vehicle Tracking Devices
Using GPS Modules and Arduino Based on Android. In the process of making these tools
using several modules consisting of SIM 900A as a connection module between the device
with the android application, and GPS Ublox NEO 6M as a module that can provide
information on the location of the vehicle. All modules are combined with the Arduino Uno
R3 microcontroller board. After several attempts, the results show that this Tracking
System works according to what is expected and the accuracy of the gps that provides
location information according to where the vehicle is located.
Keywords: Simulation, tracking device, motor vehicle, GPS (Global Positioning System),
Arduino, Android
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL SKRIPSI DEPAN
LEMBAR JUDUL SKRIPSI DALAM
LEMBAR PERSEMBAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Hal.
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
1.2. Rumusah Masalah ................................................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 2
v
1.4. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 3
1.4.1. Tujuan .............................................................................................................. 3
1.4.2. Manfaat ............................................................................................................ 3
1.5. Metode Penelitian ................................................................................................... 4
1.5.1. Analisa Penelitian ............................................................................................ 4
1.5.2. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 5
BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS ............................................................ 6
2.1. Teori Umum ............................................................................................................ 6
2.1.1. Perancangan ..................................................................................................... 6
2.1.2. Konsep Dasar Sistem ....................................................................................... 6
2.1.3. Pengertian Program ....................................................................................... 11
2.1.4. Interaksi Manusia dan Komputer .................................................................. 12
2.2. Teori Khusus ......................................................................................................... 13
2.2.1. Pengertian Simulasi ....................................................................................... 13
2.2.2. Pengertian Sistem Android ............................................................................ 14
2.2.3. Pengertian GPS (Global Positioning System) ............................................... 15
2.2.4. Arduino .......................................................................................................... 15
2.2.5. Jenis – Jenis Arduino ..................................................................................... 19
2.2.6. Bagian – bagian Arduino Uno ....................................................................... 33
2.2.7. Konsep Dasar Mikrokontroler ....................................................................... 34
2.2.8. Internet Of Things .......................................................................................... 41
2.3. Teori Perancangan ................................................................................................ 42
vi
2.3.1. Flowchart ...................................................................................................... 42
2.3.2. Konsep Dasar Algoritma ............................................................................... 47
2.3.3. Bahasa C ........................................................................................................ 48
2.3.4. Perangkat Lunak ............................................................................................ 49
2.3.5. Black Box Testing ......................................................................................... 51
BAB III PERANCANGAN APLIKASI ...................................................................... 55
3.1. Tinjauan Jurnal Nasional ...................................................................................... 55
3.1.1. Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS dan
SMS (Sulistyo Warjono, Samuel Beta K, Andi Kristanto, Hendra Pratama,
Rifkah Retno Andriyani). .............................................................................. 55
3.1.2. Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Berbasis SMS
Gateway (Ahmad Hanafi, Bahar) .................................................................. 56
3.2. Perbandingan Jurnal .............................................................................................. 61
3.3. Perancangan Flowchart Alat ................................................................................ 62
3.4. Permasalahan ....................................................................................................... 66
3.5. Alternatif Pemecahan Masalah ............................................................................. 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 67
4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 67
4.1.1. Metode Penelitian .......................................................................................... 67
4.2. Speifikasi Hardware ............................................................................................. 69
4.2.1. Arduino Uno R3 ............................................................................................ 69
4.2.2. Modul SIM900A ........................................................................................... 71
vii
4.2.3. SIM Card ....................................................................................................... 72
4.2.4. Modul GPS uBlox neo 6m v2 ....................................................................... 73
4.2.5. Indikator LED (Light Emiting Dioda) ........................................................... 74
4.2.6 Kabel Jumper Dupont .................................................................................... 75
4.3. Spesifikasi Software .............................................................................................. 76
4.4. Hasil Pengujian Alat ............................................................................................. 76
4.4.1. Pengujian Arduino IDE ................................................................................. 76
4.4.2. Pengujian Modul Arduino ............................................................................. 79
4.4.3. Pengujian Modul GPS ................................................................................... 80
4.4.4. Pengujian Modul SIM .................................................................................... 80
4.5. Hasil Pengujian Sistem ......................................................................................... 81
4.5.1. Pengujian Ionic Framework........................................................................... 81
4.5.2. Pengujian Keseluruhan .................................................................................. 84
4.6. Pengujian Black Box ............................................................................................. 89
BAB V ............................................................................................................................... 90
5.1. Simpulan ............................................................................................................... 90
5.2. Saran ..................................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 91
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 93
LAMPIRAN ..................................................................................................................... L1
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Arduino Uno ....................................................................................................... 20
Gambar 2. 2 Arduino Due ........................................................................................................ 21
Gambar 2. 3 Arduino Mega ...................................................................................................... 22
Gambar 2. 4 Arduino Leonardo ................................................................................................ 23
Gambar 2. 5 Arduino Fio .......................................................................................................... 24
Gambar 2. 6 Arduino Lilypad................................................................................................... 25
Gambar 2. 7 Arduino Nano ...................................................................................................... 26
Gambar 2. 8 Arduino Pro Mini ................................................................................................. 27
Gambar 2. 9 Arduino Micro ..................................................................................................... 28
Gambar 2. 10 Arduino Ethernet ............................................................................................... 29
Gambar 2. 11 Arduino Esplora ................................................................................................. 30
Gambar 2. 12 Arduino Robot ................................................................................................... 31
Gambar 2. 13 Arduino Galileo ................................................................................................. 32
Gambar 2. 14 Arduino Uno ...................................................................................................... 41
Gambar 2. 15 Simbol Flowchart .............................................................................................. 47
Gambar 3. 1 Flowchart Jurnal Pertama .................................................................................... 62
Gambar 3. 2 Flowchart Jurnal Kedua ...................................................................................... 63
Gambar 3. 3 Flowchart Login .................................................................................................. 64
Gambar 3. 4 Flowchart Lacak Kendaraan................................................................................ 65
Gambar 3. 5 Flowchart Skripsi Alat ........................................................................................ 65
Gambar 4. 1 Arduino Uno R3 .................................................................................................. 69
Gambar 4. 2 Modul SIM900A .................................................................................................. 71
Gambar 4. 3 SIM Card ............................................................................................................. 71
ix
Gambar 4. 4 Modul GPS uBlox neo 6m v2 .............................................................................. 73
Gambar 4. 5 Indikator LED (Light Emiting Dioda) ................................................................. 74
Gambar 4. 6 Kabel Jumper Dupont .......................................................................................... 75
Gambar 4. 7 Proses Verify/Compile (berjalan dengan baik) .................................................... 77
Gambar 4. 8 Proses Upload berjalan dengan baik.................................................................... 78
Gambar 4. 9 Proses Serial Monitor .......................................................................................... 79
Gambar 4. 10 Tampilan Login Aplikasi ................................................................................... 81
Gambar 4. 11 Tampilan Menu Aplikasi ................................................................................... 82
Gambar 4. 12 Historti Pelacakan Kendaraan............................................................................ 82
Gambar 4. 13 Tampilan Pelacakan Kendaraan ........................................................................ 83
Gambar 4. 14 Tampilan Tentang System ................................................................................. 83
Gambar 4. 15 Tampilan Menu Bantuan ................................................................................... 84
Gambar 4. 16 Skema Perancangan Alat ................................................................................... 84
Gambar 4. 17 Tampilan Keseluruhan Alat ............................................................................... 86
Gambar 4. 18 Pengecekan Lokasi 1 ......................................................................................... 87
Gambar 4. 19 Pengecekan Lokasi 2 ......................................................................................... 88
Gambar 4. 20 Pengecekan Lokasi 3 ......................................................................................... 88
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Tabel Perbandingan Jurnal ...................................................................................... 61
Tabel 4. 1 Pengujian Black Box ................................................................................................ 89
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .............................................................................................................................L1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan jaman dan daya pemikiran manusia teknologi telah
berkembang dengan sangat pesat. Sudah banyak teknologi telah diciptakan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk melakukan segala aktivitas,
baik yang disadari maupun yang tidak disadari secara langsung.
Pada jaman modern ini teknologi telah digunakan bukan hanya untuk
perusahaan saja tetapi teknologi juga bisa digunakan oleh perorangan. Salah satu
teknologi yang banyak dibutuhkan manusia saat ini yaitu sebuah inovasi yang dapat
meminimalisir dan mencegah terjadinya kehilangan kendaraan bermotor. Banyak
cara untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya kehilangan kendaraan
bermotor yaitu dengan menerapkan alat pendeteksi yang digunakan sebagai alat
pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps, sehingga informasi yang diberikan
oleh alat pelacak tersebut akurat, agar kendaraan yang hilang dapat segera
ditemukan.
Simulasi alat pelacak kendaraan bermotor ini dibuat menggunakan gps modul
yang berguna untuk mengetahui daerah sekitar yang dipancarkan oleh sensor alat
pelacak, dan arduino berbasis android yang digunakan untuk menampilkan lokasi
yang diberikan oleh gps modul dapat langsung diaplikasikan ke smartphone.
Maka dari itu, dibuatlah sebuah teknologi “Simulasi Alat Pelacak
Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Modul Dan Arduino Berbasis
Android” untuk melacak kendaraan bermotor secara optimal.
2
1.2. Rumusah Masalah
Dengan adanya latar belakang yang tersaji, maka dapat dibuat suatu
perumusan masalah yang dihadapi dalam penyajian media informasi mengenai
simulasi alat pelacak kendaraan bermotor, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meminimalisir dan mencegah terjadinya kehilangan
kendaraan bermotor?
2. Bagaimana cara agar kendaraan yang hilang dapat segera ditemukan?
3. Bagaimana cara alat pelacak kendaraan memberikan suatu informasi yang
akurat?
1.3. Ruang Lingkup
Pada umumnya ruang lingkup suatu informasi mengenai simulasi sistem
pelacak kendaraan bermotor sangat luas, untuk itu perlu dibuat batasan –
batasannya agar penulis dapat menjelaskan dengan jelas sesuai dengan tujuan
penulis.
Ruang lingkup analisa simulasi alat pelacak kendaraan bermotor dirancang
hanya sebatas :
1. Modul gps yang digunakan untuk mengetahui daerah sekitar sistem.
2. Modul SIM900A berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan jaringan ke
android yang digunakan untuk menampilkan hasil pelacakan kendaraan
kedalam smartphone.
3. Arduino UNO R3 berfungsi sebagai alat mikrokontroler yang dipilih oleh
penulis untuk membuat alat pelacak kendaraan bermotor.
3
1.4. Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya simulasi sistem pelacak kendaraan
bermotor ini adalah sebagai berikut :
a. Dibuatnya simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps
modul dan arduino berbasis android diharapkan dapat bermanfaat untuk
menjaga keamanan kendaraan bermotor.
b. Simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps modul dan
arduino berbasis android mudah di akses dengan menggunakan
smartphone.
c. Simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps modul dan
arduino berbasis android dapat mencegah terjadinya kehilangan
kendaraan bermotor.
1.4.2. Manfaat
Selain itu juga terdapat beberapa manfaat di dalam simulasi alat
pelacak kendaraan bermotor, yaitu sebagai berikut :
a. Pemilik dapat memantau dimana kendaraan bermotor tersebut berada.
b. Jika terjadi kehilangan kendaraan bermotor maka dapat ditemukan
dengan segera
c. Sistem ini bermanfaat dalam meminimalisir terjadinya kehilangan
kedaraan bermotor.
4
1.5. Metode Penelitian
1.5.1. Analisa Penelitian
a. Perencanaan
Pada tahap ini, memahami permasalahan yang muncul dan
mendifinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan
pembuatan simulasi sistem dan mengidentifikasi segala kendala yang
akan dihadapi. Adapun tahapan – tahapannya, yaitu :
1. Menyadari permasalahan.
2. Mendefinisikan permasalahan.
3. Menentukan pembuatan simulasi alat.
4. Mengindentifikasi kendala pembuatan alat simulasi.
5. Membuat studi kelayakan.
6. Menyiapkan usulan penelitian alat simulasi.
7. Menetapkan mekanisme pengendalian.
b. Analisa
Setelah melakukan perencanaan dan mekanisme pengendalian yang
diterapkan, selanjutnya adalah menganalisa sistem simulasi yang
berjalan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mendefinisikan kebutuhan informasi.
2. Mendefinisikan kriteria performasi sistem simulasi.
c. Desain
Pada tahap ini penulis melakukan perancangan skema pemasangan
alat, mulai dari alur hingga tampilan simulator tersebut.
5
d. Implementasi
Setelah melalui tahap perencanaan, analisa, dan desain, selanjutnya
akan masuk pada tahap implementasi. Pada tahap ini, penulis
membuat simulator tersebut dan melakukan uji coba serta melakukan
penilaian.
1.5.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka yang
dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berkaitan dengan
penyusunan sistem yang diusulkan.
a. Observasi
Mengumpulkan materi dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap komponen yang dipakai dan melakukan
perbandingan terhadap fungsi dari komponen – komponen tersebut
sehingga dapat mengambil kesimpulan dan prinsip kerja dari komponen
dan sistem yang digunakan dalam pembuatan simulasi alat tersebut.
b. Studi Pustaka
Mengumpulkan materi-materi dari berbagai buku penunjang dan
materi-materi lainnya dari internet, jurnal atau yang lainnya, yang
berhubungan dengan pembuatan simulasi tersebut.
6
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
2.1. Teori Umum
Teori umum yang digunakan dalam “simulasi alat pelacak kendaraan
bermotor menggunakan gps modul dan arduino berbasis android.” Didalam
teori ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli komputer dibidangnya yang
menjelaskan serta menguatkan simulasi yang dibuat.
2.1.1. Perancangan
Menurut Yakub (2012:145), “perancangan sistem dapat
didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang
memiliki suatu fungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan
gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram
komputer dan ahli – ahli teknik lainnya.”
2.1.2. Konsep Dasar Sistem
A. Pengertian Sistem
1) Menurut Hutahaean (2014:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk membuat
sesuatu dengan tujuan tertentu”.
7
2) Menurut Mulyanto (2009:4), yaitu ”sistem adalah suatu jaringan dari
beberapa elemen yang saling berhubungan, membentuk satu
kesatuan yang berfungsi untuk menjalankan suatu tujuan pokok dari
sistem tersebut.”
3) Menurut Kusrini (2008:11), yaitu ”sistem adalah sebuah tatanan
yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan
tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-
sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu”
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa sistem merupakan jaringan daripada elemen-elemen yang
terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi
khusus) yang saling berhubungan serta membentuk satu kesatuan
dan melaksanakan suatu tujuan pokok secara bersama-sama
sehingga dapat memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu dari
sistem tersebut.
B. Karakteristik Sistem
Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem mempunyai suatu
karakteristik, diantaranya yaitu sebagai berikut ini:
1) Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem
(components) atau subsistem-subsistem.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang artinya saling bekerja sama dalam
membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat
berupa suatu bentuk sub-sistem.
8
2) Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang
lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
3) Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada
diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut.
4) Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem
dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu
integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
5) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem
(objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai
sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
C. Klasifikasi Sistem
Menurut Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu
sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia
dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
9
2) Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human
made system)
Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara
alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem
buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem
alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan
planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat
berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi
yang dikembangkan manusia.
3) Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu
(probobalistic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat
ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu
sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem
aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya
dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan
dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang
jelas, terstruktur dan baku.
4) Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka
mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem
aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena
tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh
kondisi yang terjadi diluar sistem.
10
Menurut Hutahaean (2014:3), bahwa suatu sistem mempunyai
karakteristik dalam beberapa sudut pandang sebagai berikut:
1) Sistem Abstrak (abstact system) dan Sistem Fisik (phisical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sebaliknya sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik.
2) Sistem Alamiah (natural system) dan sistem Buatan Manusia
(human made system). Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sebaliknya sistem
buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.
3) Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tidak Tentu
(probalistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sebaliknya,
sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
4) Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem
terbuka adalah sistem yang terpengaruh dan berhubungan dengan
lingkungannya.
11
D. Sistem Kontrol
Menurut Zain (2013 : 148), “Sistem kontrol berdasarkan cara
kerjanya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kontrol loop
terbuka dan tertutup.
a. Sistem Loop Terbuka
Pada sistem kendali loop terbuka, hasil keluaran tidak mempunyai
pengaruh terhadap aksi kontrol dengan kata lain pada sistem kendali
ini keluaran tidak dapat digunakan sebagai perbandingan atau umpan
balik dengan masukan sistem.
b. Sistem Loop Tertutup
Sistem yang dapat memanfaatkan keluaran sebagai acuan dari
masukan suatu sistem disebut sebagai sistem kendali loop tertutup
atau sering dikatakan sebagai sistem kontrol umpan balik.
Sederhananya sistem kontrol umpan balik dan sistem kendali loop
tertutup selalu berarti penggunaan aksi kontrol umpan balik untuk
mengurangi kesalahan sistem.
2.1.3. Pengertian Program
Sunarto (2010:90), “Program komputer adalah sekumpulan intruksi
yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain,
yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan
komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi
- fungsi khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi - instruksi
tersebut”.
12
Simarmata (2010:403), “Program komputer merupakan suatu aplikasi
yang dibuat dengan menggunakan bahasa program tertentu dan telah
terinstal didalam komputer”.
Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
program computer adalah himpunan atau kumpulan perintah tertulis yang
dibuat dengan bahasa program sehingga perintah tersebut bisa dijalankan
atau dioperasikan dengan menggunakan komputer agar dapat
mempermudah pekerjaan manusia.
2.1.4. Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Santoso (2009:5), “Interaksi Manusia dan Komputer (untuk
seterusnya disingkat dengan IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari perancangan, implementasi dan evaluasi sistem komputasi
interaktif dan berbagai aspek terkait”.
Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk
merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer
sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling
memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk
memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
Dengan perspektif ilmu komputer, fokus IMK adalah pada interaksi,
khususnya interaksi antara satu atau lebih manusia (sebagai pengguna
komputer) dengan satu atau lebih mesin komputasi (komputer).
Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010:4), ”Interaksi Manusia dan
komputer dimulai dengan mengkombinasikan metode pengumpulan data
13
dan psikologi yang dikembangkan dengan teknologi informasi. Perpaduan
tersebut menghasilkan interaksi yang kuat antara user interface dan
computer user.”
2.2. Teori Khusus
Teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan fakta – fakta khusus. Teori
ini menjelaskan fakta khusus satu dengan yang lainnya. Pada teori ini akan dibahas
secara sistematik bagaimana pembuatan simulasi yang akan dibuat oleh penulis dan
menjalankannya berbasis mikrokontroler.
2.2.1. Pengertian Simulasi
Menurut Syaefudin Sa’ud (2009:129), “Simulasi adalah sebuah
replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah
perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu.
Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi
seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan
yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang
menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasikan secara
nyata.” Tujuan simulasi adalah untuk pelatihan (training), studi perilaku
sistem (behaviour), dan hiburan/permainan (game). Simulasi memeiliki
beberapa kelebihan, diantaranya :
1) Simulasi mampu menggambarkan suatu prosedur operasional untuk
rentang waktu yang lebih singkat dari perencanaan.
14
2) Simulasi mampu menyajikan sistem nyata yang lebih besar dan rumit
atau kompleks, dibandingkan dengan model matematika yang masih
konvensional.
3) Dengan simulasi, penggunanya dapat menjadikan hasil simulasi sebagai
pengambilan keputusan misalnya untuk penerapan sistem maupun
memutuskan langkah-langkah prefentif aspek lainnya.
Selain kelebihan, tentunya simulasi juga memiliki beberapa kelemahan,
seperti :
i. Simulasi bukan merupakan proses optimasi, tetapi menghasilkan
cara untuk menilai suatu solusi, simulasi tidak menghasilkan solusi.
ii. Pembuatan simulasi memerlukan waktu yang cukup lama
mengingat harus merepresentasikan kondisi nyata dan juga biaya
yang diperlukan cukup besar untuk simulasi kasus yang kompleks.
iii. Tidak semua kasus dapat disimulasikan karena untuk kasus yang
menuntut kepastian akan sangat sulit menggunakan simulasi.
2.2.2. Pengertian Sistem Android
Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (Operating
System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang
dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan
masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan
memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi
yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya
keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel,
15
berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak
ketiga untuk platform mereka.
2.2.3. Pengertian GPS (Global Positioning System)
Global Potioning System (GPS) adalah sistem navigasi yang dapat
menentukan posisi sasaran dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang
singkat (Widodo, 2009).
2.2.4. Arduino
Menurut Budiharto (2010 : 74), “Arduino adalah pengendali mikro
single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform,
dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya
memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino adalah sebuah board
mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino
mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz,
sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat
tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan
sebuah kabel USB atau menyuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC
atau menggunakan baterai untuk memulainya”.
A. Sumber daya
Menurut Budiharto (2010 : 75), “Arduino dapat diaktifkan melalui
koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih
16
secara otomatis. Untuk sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal
baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan
dengan memasukkan 2.1 mm jack DC ke colokan listrik board. Baterai
dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor daya”.
Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20
volt. Jika Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin
tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan
bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7
sampai 12 volt.
Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut:
1) VIN. Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan
sumber daya eksternal. Anda dapat menyediakan tegangan
melalui pin ini, atau, jika Anda ingin memasok tegangan melalui
colokan listrik, gunakan pin ini.
2) 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh
regulator papan Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya,
baik dari colokan listrik DC (7 - 12V), konektor USB (5V), atau
pin VIN board (7-12V). Jika Anda memasukan tegangan melalui
pin 5V atau 3.3V secara langsung (tanpa melewati regulator)
dapat merusak papan Arduino.
3) Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-
board. Menyediakan arus maksimum 50 mA.
4) GND. Pin Ground.
5) IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan
referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang
17
dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF
sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat
bekerja dengan 5V atau 3.3V.
B. Memory
ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader). ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB
EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan / library
EEPROM).
C. Input dan Output
Menurut Budiharto (2010 : 76), Masing-masing dari 14 pin digital
Uno dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi
pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada
tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima
maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (terputus
secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi spesial:
1) Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX)
dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung
dengan pin ATmega8U2 USB-to-Serial TTL.
2) Eksternal Interupsi: Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk
memicu interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau
falling edge, atau perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt()
untuk rinciannya.
18
3) PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Menyediakan 8-bit PWM
dengan fungsi analogWrite()
4) SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung
komunikasi SPI dengan menggunakan perpustakaan SPI
5) LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED
akan menyala ketika diberi nilai HIGH
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai
A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024
nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukur dari ground
sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin
AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin
tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA
dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan
perpustakaan Wire.
D. Komunikasi
Menurt Budiharto (2010 : 77), “Arduino Uno memiliki sejumlah
fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau
mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V)
komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).
Pada ATmega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul
sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada
driver eksternal diperlukan. Namun, pada Windows, diperlukan file .inf.
Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan
19
data tekstual sederhana akan dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan
TX LED di papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui
chip USB-to-serial dan koneksi USB komputer (tetapi tidak untuk
komunikasi serial pada pin 0 dan 1)”.
ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI.
Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire berfungsi
menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI,
menggunakan perpustakaan SPI.
2.2.5. Jenis – Jenis Arduino
(Ajang Rahmat 2014, Jenis – Jenis Arduino,
http://www.kelasrobot.com/2014/jenis-jenis-microcontrollerarduino.html)
seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan
berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:
Arduino Uno. Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan.
Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino
Uno. Dan banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi
yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan
ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital
dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan
koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada
USB printer.
20
Gambar 2. 1 Arduino Uno
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Due. adalah board mikrokontroler yang berbasis pada CPU
Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3. Ini adalah board Arduino pertama
yang berbasis pada mikrokontroler ARM inti 32-bit. Ini memiliki 54 pin
input / output digital (12 di antaranya dapat digunakan sebagai output
PWM), 12 input analog, 4 UART (port serial perangkat keras), jam 84
MHz, koneksi USB OTG yang mampu, 2 DAC (digital to analog) , 2
TWI, colokan listrik, header SPI, header JTAG, tombol reset dan
tombol hapus.
Peringatan: Tidak seperti kebanyakan board Arduino, board Arduino
Due berjalan pada 3.3V. Tegangan maksimum yang dapat ditoleransi I /
O pin adalah 3.3V. Menerapkan voltase yang lebih tinggi dari 3.3V ke
pin I / O manapun dapat merusak board. Board berisi segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan
21
ke komputer dengan kabel micro-USB atau nyalakan dengan adaptor
AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. The Due kompatibel dengan
semua perisai Arduino yang bekerja di 3.3V dan sesuai dengan pinout
Arduino 1.0.
Gambar 2. 2 Arduino Due
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Mega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroller
yang berbasis Arduino dengan menggunakan chip ATmega2560. Board
ini memiliki pin I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O
pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART
(serial port hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah
oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan
tombol reset. Board ini sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala
sesuatu yang dibuthkan untuk sebuah mikrokontroller. Dengan
22
penggunaan yang cukup sederhana, anda tinggal menghubungkan
power dari USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC
Gambar 2. 3 Arduino Mega
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Leonardo adalah papan mikrokontroler yang didasarkan
pada ATmega32u4 (datasheet).Ini memiliki 20 pin input / output digital
(dimana 7 dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 sebagai input
analog), osilator kristal 16 MHz, koneksi micro USB, colokan listrik,
header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang dibutuhkan untuk
mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan ke komputer dengan
kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk
memulai. Arduino Leonardo berbeda dari semua papan sebelumnya
karena ATmega32u4 memiliki komunikasi USB built-in, sehingga
menghilangkan kebutuhan akan prosesor sekunder. Hal ini
23
memungkinkan Leonardo untuk tampil ke komputer yang terhubung
sebagai mouse dan keyboard, selain port serial / COM virtual (CDC).
Gambar 2. 4 Arduino Leonardo
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Fio adalah papan mikrokontroler dengan mikrokontroler
ATmega328P bekerja pada tegangan 3.3V dan 8 MHz. Arduino ini
memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 dapat digunakan
sebagai output PWM), 8 input analog, resonator on-board, tombol reset,
dan lubang untuk pemasangan pin header. berbeda dengan arduino
lainya, arduino fio memiliki koneksi untuk baterai LithiumPolymer.
Arduino Fio juga mempunyai Soket XBee tersedia di bagian bawah
papan. Arduino Fio ditujukan untuk aplikasi nirkabel. Pengguna dapat
meng-upload sketsa dengan kabel FTDI atau Sparkfun breakout
board.Selain itu, dengan menggunakan modifikasi USB-to-XBee
24
adaptor seperti XBee Explorer USB, pengguna dapat meng-upload
sketsanirkabel menggunakan kabel. Arduino Fio dirancang oleh Shigeru
Kobayashi dan SparkFun Electronics, dan diproduksi oleh SparkFun
Electronics. Ukuran dari arduino cukup kecil dengan panjang 2,6 inch
dan lebar 1,1 inch. membuat arduino ini cukup laris di pasaran
Mikrokontroler dan Robotika.
Gambar 2. 5 Arduino Fio
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Lilypad dirancang untuk proyek e- tekstil dan wearables
projects. Arduino ini dapat dijahit pada kain dan juga beri aliran listrik,
sensor dan aktuator dengan benang konduktif. Arduino Lilypad USB
adalah papan mikrokontroler yang berbasis pada ATmega32u4.
Arduino ni memiliki 9 pin input / output digital (dimana 4 dapat
digunakan sebagai output PWM dan 4 sebagai input analog), resonator
25
8 MHz, koneksi micro USB, konektor JST untuk baterai LiPo 3.7V, dan
tombol reset. Berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler; cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB atau
nyalakan dengan baterai untuk memulai. Arduino USB berbeda dari
papan LilyPad sebelumnya karena ATmega32u4 memiliki komunikasi
USB built-in, sehingga menghilangkan kebutuhan akan adaptor USB-
to-serial yang terpisah. Ini memungkinkan LilyPad Arduino USB
muncul ke komputer yang terhubung seperti mouse dan keyboard,
selain port serial / COM virtual (CDC).
Gambar 2. 6 Arduino Lilypad
Sumber : http://www.kelasrobot.com
26
Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan
mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung
penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan basis
mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih
memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam
paket yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC
berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port
USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan
Gravitech.
Gambar 2. 7 Arduino Nano
Sumber : http://www.kelasrobot.com
27
Arduino Pro Mini adalah papan pengembangan (development
board) mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P dengan bentuk
yang sangat mungil dan paling minimalis. Secara fungsi tidak ada
bedanya dengan Arduino Uno, dan sangat mirip dengan Arduino Nano.
Perbedaan utama terletak pada ketiadaan jack power DC dan konektor
Mini-B USB, sehingga harus menggunakan modul FTDI atau USB to
TTL untuk menghubungkan ke komputer. Disebut sebagai papan
pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena
prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan
pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian
elektronika mikrokontroller dibanding jika anda memulai merakit
ATMega328 dari awal di breadboard. Terdapat dua versi Arduino Pro
Mini. Versi 3.3 volt dan versi 5 volt, yang dipilih menurut kebutuhan
rangkaian mikrokontroller yang anda gundakan.
Gambar 2. 8 Arduino Pro Mini
Sumber : http://www.kelasrobot.com
28
Arduino Mikro adalah board mikrokontroler berdasarkan
ATmega32u4 (lihat datasheet) yang dikembangkan. ini memiliki 20
digital pin input / output (yang dapat digunakan sebagai output PWM
dan 12 input analog sebagai), osilator 16 MHz kristal, koneksi USB
mikro, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan
untukmendukung mikrokontroler; hanya menghubungkannya ke
komputer dengan kabel USBmikro untuk memulainya. Arduino Micro
mirip dengan Arduino Leonardo in bahwa ATmega32u4 telah built-in
USB komunikasi. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk prosesor
sekunder. Hal ini memungkinkan Micro muncul ke komputer yang
terhubung sebagai mouse dan keyboard, selain virtual (CDC) serial /
COM port. Ini juga memiliki implikasi lain untuk pemanfaatan board.
Gambar 2. 9 Arduino Micro
Sumber : http://www.kelasrobot.com
29
Arduino Ethernet. Ini arduino yang sudah dilengkapi dengan
fasilitas ethernet. Membuat Arduino kamu dapat berhubungan melalui
jaringan LAN pada komputer. Untuk fasilitas pada Pin I/O Digital dan
Input Analognya sama dengan Uno.
Gambar 2. 10 Arduino Ethernet
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Esplora. Arduino Esplora adalah papan mikrokontroler
yang berasal dari Arduino Leonardo. Esplora berbeda dari semua papan
Arduino sebelumnya karena menyediakan sejumlah sensor onboard
built-in dan siap pakai untuk interaksi. Hal ini dirancang untuk orang-
orang yang ingin membuat dan menjalankan Arduino tanpa harus
belajar tentang elektronik terlebih dahulu. Esplora memiliki suara
30
onboard dan keluaran cahaya, dan beberapa sensor input, termasuk
joystick, slider, sensor suhu, accelerometer, mikrofon, dan sensor
cahaya. Hal ini juga memiliki potensi untuk memperluas
kemampuannya dengan dua konektor input dan output Tinkerkit, dan
soket untuk layar LCD TFT berwarna.
Seperti papan Leonardo, Esplora menggunakan mikrokontroler
ATmega32U4 AVR dengan osilator 16 MHzcrystal dan koneksi USB
mikro yang mampu bertindak sebagai perangkat klien USB, seperti
mouse ataupun keyboard.Di sudut kiri atas papan ada tombol tekan
reset, yang bisa Kamu gunakan untuk merestart board. Ada empat status
LED yaitu:
a. ON [hijau] menunjukkan apakah papan menerima catu daya
b. L [kuning] terhubung langsung ke mikrokontroler, bisa diakses
melalui pin 13
c. RX dan TX [kuning] menunjukkan data yang dikirim atau diterima
melalui komunikasi USB
Gambar 2. 11 Arduino Esplora
Sumber : http://www.kelasrobot.com
31
Arduino Robot. Ini adalah paket komplit dari Arduino yang sudah
berbentuk robot. Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor
Infrared, dan semua yang dibutuhkan untuk robot sudah ada pada
Arduino.
Gambar 2. 12 Arduino Robot
Sumber : http://www.kelasrobot.com
Arduino Intel Galileo adalah papan mikrokontroler berdasarkan
Intel ® Quark SoC X1000Application Processor, 32-bit sistem
Pentium-kelas Intel pada sebuah chip(datasheet). Ini adalah board
pertama berdasarkan arsitektur Intel ® dirancang untuk menjadi
hardware dan software pin-kompatibel dengan perisai
Arduinodirancang untuk Uno R3. Digital pin 0-13 (dan AREF
berdekatan dan pin GND),Analog input 0 sampai 5, header listrik, ICSP
header, dan pin port UART (0 dan 1),semua di lokasi yang sama seperti
pada Arduino Uno R3. Hal ini juga dikenalsebagai Arduino 1.0 pinout.
32
Galileo dirancang untuk mendukung shield yang beroperasi di kedua
tegangan 3.3V atau 5V. Tegangan operasi inti Galileo adalah 3.3V.
Namun, jumper di boardmemungkinkan terjemahan tegangan 5V di pin
I / O. Hal ini memberikan dukungan untuk 5V shield Uno dan perilaku
default. Dengan beralih posisi jumper, terjemahantegangan dapat
dinonaktifkan untuk menyediakan operasi 3.3V di pin I / O. Tentu saja,
board Galileo juga perangkat lunak yang cocok dengan Arduino
Software Development Environment (IDE), yang membuat kegunaan
dan pengenalan snap. Selain hardware Arduino dan kompatibilitas
software, Arduino Galileo memiliki beberapa industri PC standar I / O
port dan fitur untuk memperluaspenggunaan asli dan kemampuan luar
ekosistem perisai Arduino. Sebuah ukuranpenuh Slot mini-PCI Express,
pelabuhan 100Mb Ethernet, slot Micro-SD, RS-232 port serial, port
host USB, port USB Client, dan 8MByte NOR Flash.
Gambar 2. 13 Arduino Galileo
Sumber : http://www.kelasrobot.com
33
2.2.6. Bagian – bagian Arduino Uno
Menurut Fatoni dan Rendra (2014:24) bagian yang terdapat pada
arduino uno sebagai berikut :
1. 14 pin input/ output digital (0-13). Berfungsi sebagai input atau output,
dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan
11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan
output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram
antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
2. USB, berfungsi untuk:
a. Membuat program dari komputer ke dalam papan
b. Komunikasi serial antara papan dan komputer
c. Memberi daya listrik kepada papan
d. Sambungan SV1
Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari
sumber eksternal atau menggunakan USB. Q1-Kristal (quartz crystal
oscillator).
3. Tombol Reset S1, Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai
lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk
menghapus program atau mengosongkan microcontroller.
4. In-Circuit Serial Programming (ICSP). Port ICSP memungkinkan
pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa
melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini
sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
5. IC 1 – Microcontroller Atmega. Komponen utama dari papan Arduino,
di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.
34
6. X1 – sumber daya eksternal. Jika hendak disuplai dengan sumber daya
eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9 - 12V.
7. 6 pin input analog (0-5). Pin ini sangat berguna untuk membaca
tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu.
Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana
hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
2.2.7. Konsep Dasar Mikrokontroler
A. Definisi Mikrokontroler
Menurut Setiawan (2011:1), “Mikrokontroler adalah suatu IC
dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang
diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping,
biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random
Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial &
Parallel, Timer, Interupt Controller”.
Menurut Setiawan (2011:10), “Seperti umumnya komputer,
mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang
diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu
sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh
seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk
melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk
melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh
programmer.”
35
B. Arsitektur Mikrokontroler
Menurut Setiawan (2011:11), “arsitektur adalah rancangan
hardware internal yang berkaitan dengan: tipe, jumlah dan ukuran
register serta rangkaian lainnya. Arsitektur pada sebuah
mikrokontroler sangat mempengaruhi kinerja pada saat melakukan
proses pengendalian (control)”.
Menurut Setiawan (2011:11) Semua jenis mikrokontroler didasarkan
pada arsitektur Von-Neuman atau arsitektur Harvard.
1) Arsitektur Von-Neuman
Mikrokontroler yang di disain berdasarkan arsitektur ini
memilik sebuah data bus 8-bit yang dipergunakan untuk "fetch"
instruksi dan data. Program (instruksi) dan data disimpan pada
memori utama secara bersama-sama. Ketika kontroler
mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama yang
dilakukan dalah mengambil instruksi untuk dilaksanakan dan
kemudian mengambil data pendukung dari instruksi tersebut.
2) Arsitektur Harvard
Arsitektur ini memilik bus data dan instruksi yang
terpisah, sehingga memungkinkan eksekusi dilakukan secara
bersamaan. Secara teoritis hal ini memungkinkan eksekusi yang
lebih cepat tetapi dilain pihak memerlukan desain yang lebih
kompleks.
36
C. Intruksi Mikrokontroler
Menurut Setiawan (2011:12) Instruksi pada mikrokontroler dikenal
ada 2 yaitu:
1) CISC
Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler
CISC (Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki
lebih dari 80 instruksi. Keunggulan dari CISC ini adalah adanya
instruksi yang bekerja seperti sebuah makro, sehingga
memungkinkan programmer untuk menggunakan sebuah
instruksi menggantikan beberapa instruksi sederhana lainnya.
2) RISC
Saat ini kecenderungan industri untuk menggunakan
disain mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set Computer).
Dengan menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit,
memungkinkan lahan pada chip digunakan untuk meningkatkan
kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah kesederhanaan
disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit
mengkonsumsi daya.
D. Memory Mikrokontroler
Menurut Setiawan (2011:12) Mikrokontroler mempunyai beberapa
macam memory antara lain :
1) Eeprom - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
Beberapa mikrokontroler memiliki EEPROM yang
terintegrasi pada chipnya. EEPROM ini dugunakan untuk
37
menyimpan sejumlah kecil parameter yang dapat berubah dari
waktu ke waktu. Jenis memori ini bekerja relatif pelan, dan
kemampuan untuk dihapus/tulis nya juga terbatas.
2) FLASH (EPROM)
FLASH memberikan pemecahan yang lebih baik dari
EEPROM ketika dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile
untuk program. FLASH ini bekerja lebih cepat dan dapat
dihapus/tulis lebih sering dibanding EEPROM.
3) Battery Backed-Up Static RAM
Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang
besar untuk menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari
RAM statis adalah sangat cepat dibanding memori non-volatile,
dan juga tidak terdapat keterbatasan kemampuan hapus/tulis
sehingga sangat cocok untuk aplikasi untuk menyimpan dan
manipulasi data secara lokal.
4) Field Programming/Reprogramming
Dengan menggunakan memori non-volatile untuk
menyimpan program akan memungkinkan mikrokontroler tersebut
untuk diprogram ditempat, tanpa melepaskan dari sistem yang
dikontrolnya. Dengan kata lain mikrokontroler tersebut dapat
diprogram setelah dirakit pada PCB.
5) OTP - One Time Programmable
Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat
diprogram satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi.
Biasanya digunakan untuk produksi dengan jumlah terbatas. OTP
38
menggunakan EPROM standard tetapi tidak memiliki jendela
untuk menghapus programnya.
6) Software Protection
Dengan "encryption" atau proteksi fuse, software yang telah
diprogramkan akan terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau
rekayasa ulang. Kemampuan ini hanya dipunyai oleh komponen
OTP atau komponen yang dapat diprogram ulang. Pada komponen
jenis Mask ROM tidak diperlukan proteksi, hal ini dikarenakan
untuk membajak isi programnya seseorang harus membacanya
(visual) dari chip nya dengan menggunakan mikroskop elektronic.
E. Input/Output Mikrokontroler
Menurut Setiawan (2011:14) Mikrokontroler mempunyai beberapa
Input/Output diantaranya yaitu :
1) UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) adalah
adapter serial port adapter untuk komunikasi serial asinkron.
2) USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver
Transmitter) merupakan adapter serial port untuk komunikasi serial
sinkron dan asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak memerlukan
start/stop bit dan dapat beroperasi pada click yang lebih tinggi
dibanding asinkron.
3) SPI (serial peripheral interface) merupakan port komunikasi serial
sinkron.
4) SCI (serial communications interface) merupakan enhanced UART
(asynchronous serial port).
39
5) I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial
2 kawat yang dikembangkan oleh Philips. Dikembangkan untuk
aplikasi 8 bit dan banyak digunakan pada consumer elektronik,
otomotif dan indistri. I2C bus ini berfungsi sebagai antarmuka
jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data.
Jaringan dapat dipasangkan hingga 128 titik dalam jarak 10 meter.
Setiap titik dalam jaringan dapat mengirim dan menerima data.
Setiap titik dalam jaringan harus memiliki alamat yang unik.
6) Analog to Digital Conversion (A/D). Fungsi ADC adalah merubah
besaran analog (biasanya tegangan) ke bilangan digital.
Mikrokontroler dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk aplikasi-
aplikasi yang memerlukan informasi analog (misalnya voltmeter,
pengukur suhu dll). Terdapat beberapa tipe dari ADC sbb:
1. Succesive Approximation A/D converters.
2. 2Single Slope A/D converters.
3. Delta-Sigma A/Ds converters.
4. Flash A/D.
7) D/A (Digital to Analog) Converters. Kebalikan dar ADC seperti
diatas.Comparator.
F. Interupsi
Menurut Setiawan (2011:15) Interupt merupakan metode yang
efisien bagi mikrokontroler untuk memproses periperalnya,
mikrokontroler hanya bekerja memproses peripheral tsb hanya pada
saat terdapat data diperiperal tsb. Pada saat terjadi interupt,
40
mikrokontroler menunda operasi yang sedang dilakukan kemudian
mengidentifikasi interupsi yang datang dan menjalankan rutin
pelayanan interupsi. Rata-rata mikrokontroler memiliki setidak-
tidaknya sebuah interupsi eksternal, interupsi yang dimiliki bisa dipicu
oleh "edge" atau "level". Edge triggered interupt bekerja tidak
tergantung pada pada waktu terjadinya interupsi, tetapi interupsi bisa
terjadi karena glitch. Sedangkan Level triggered interupt harus tetap
pada logika high atau low sepanjang waktu tertentu agar dapat terjadi
interupsi, interupsi ini tahan terhadap glitch Interrupts ada 2.
1) Maskable Interrupts
Dengan maskable interupt kita dapat bebas memilih untuk
menggunakan satu atau lebih interupsi. Keuntungan maskable
interupt ini adalah kita dapat mematikan interupsi pada saat
mikrokontroler sedang melakukan proses yang kritis sehingga
interupsi yang datang akan diabaikan.
2) Vectored Interrupts
Pada saat terjadi interupsi, interupt handler secara otomatis akan
memindahkan program pada alamat tertentu yang telah ditentukan
sesuai dengan jenis interupsi yang terjadi.
41
Gambar 2. 14 Arduino Uno
Sumber : http://www.kelasrobot.com
2.2.8. Internet Of Things
Menurut (Arie Ordinary 2016, Internet Of Things,
https://www.tembolok.id/pengertian-internet-of-things-implementasi-dan-
contoh-perangkat-iot/ diakses pada tanggal 20 Mei 2018) internet of things
atau sering disebut IoT adalah sebuah gagasan dimana semua benda di
dunia nyata dapat berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian dari
satu kesatuan sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai
penghubung. misalnya CCTV yang terpasang di sepanjang jalan
dihubungkan dengan koneksi internet dan disatukan di rung kontrol yang
jaraknya mungkin puluhan kilometer. atau sebuah rumah cerdas yang dapat
dimanage lewat smartphone dengan bantuan koneksi internet. pada
dasarnya perangkat IoT terdiri dari sensor sebagai media pengumpul
data,sambungan internet sebagai media komuniakasi dan server sebagai
pengumpul informasi yang diterima sensor dan untuk analisa.
42
Dasar prinsip kerja perangkat IoT adalah, benda di dunia nyata
diberikan identitas unik dan dapat dikali di sistem komputer dan dapat di
representasikan dalam bentuk data di sebuah sistem komputer.Pada awal-
awal implementasi gagasan IoT pengenal yang digunakan agar benda dapat
diidentifikasi dan dibaca oleh komputer adalah dengan menggunakan kode
batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio
(RFID). dalam perkermbangan nya sebuah benda dapat diberi pengenal
berupa
IP address dan menggunakan jaringan internet untuk bisa
berkomunikasi dengan benda lain yang memiliki pengenal IP address.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah
argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu
menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara
otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa
pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin
tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas
bekerjanya alat tersebut secara langsung.
2.3. Teori Perancangan
2.3.1. Flowchart
Menurut Indrajani (2011:22), mengatakan bahwa “Flowchart
merupakan penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan
prosedur suatu program. Biasanya mempermudah penyelesaian masalah
yang khususnya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
43
Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system
flowchart, document flowchat, schematic flowchart, program flowchart,
process flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan di jelaskan berikut
ini:
1. System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan
urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir
sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
2. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya.
3. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang
mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur
di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.
Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan
komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol
bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk
dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
44
4. Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan
alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir
program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program
(program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci
(detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program
digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program
komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan
oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika
program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer
program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-
instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan
oleh pemrogram.
5. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang
banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Menurut Krismiaji (2010:71) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa: ”Bagan alir merupakan teknik
analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi
secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol
standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan
45
oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah
sistem.”
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan
urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini
dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan
proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan
garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan
adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada
penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart
selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya
ke bentuk program dengan bahasa pemrograman. Flowchart disusun dengan
simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan
proses di dalam program.
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang
bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran
dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart
yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram
lainnya. Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga
bagian utama, yaitu:
a. Input berupa bahan mentah.
b. Proses pengolahan.
c. Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan
dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu:
46
a. START: berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan
sebelum menangani pemecahan masalah.
b. READ: berisi intruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
c. PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan
sesuai dengan data yang dibaca.
d. WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan
output.
e. END: mengakhiri kegiatan pengolahan.
Maka didapat kesimpulan dari gambar flowchart terlihat bahwa
suatu flowchart harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang
menjadi topik dalam pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan
ini banyak mengandung variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang
akan dipecahkan.
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan
flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu:
a. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit
sehingga jalannya proses menjadi singkat.
b. Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.
c. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Dalam penggunaan flowchart terdapat simbol-simbol dasar yang
sering digunakan yaitu:
47
Proses Input Output Keterangan
Pengujian Pemberian Nilai
Awal
Awal/Akhir Program
Konektor pada satu
halaman
Konektor pada
halaman lain
Arah
Gambar 2. 15 Simbol Flowchart
Sumber : Indrajani, 2011
2.3.2. Konsep Dasar Algoritma
Menurut Munir (2011:1), “Pemrograman sudah menjadi kegiatan
yang sangat penting di era teknologi informasi saat ini. Program yang
berjalan di berbagai device seperti komputer (personal computer), netbook,
handheld, web (berbasis internet) pada dasarnya tidak dibangun begitu saja,
melainkan ada suatu proses yang menjadi suatu pola kerja dari program itu
sendiri yaitu algoritma”.
A. Sejarah Algoritma
Algoritma mempunyai sejarah yang panjang. Jika dilihat dari asal
katanya yaitu “algoritma”, kata ini tidak muncul dalam kamus Webster
pada tahun 1957.
48
Menurut Rinaldi Munir (2011:10), Para ahli bahasa menemukan
kata algorism berasal dari nama cendikiawan muslim yang terkenal
yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarijmi (Al-
Khuwarijmi dibaca oleh orang Barat menjadi algorism) dalam bukunya
yang berjudul Kitab Aljabar Wal-muqabala, yang artinya “Buku
Pemugaran dan Pengurangan” (The book of restoration and reduction).
Dari judul buku itu kita memperoleh kata “aljabar” (algebra).
Perubahan dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata
algorism sering dikelirukan dengan arithmetic sehingga akhiran –sm
berubah menjadi –thm.
Pada tahun 1950 algoritma yang lebih condong ke arah aritmatika
terbukti dengan dipakainya kata algoritma tersebut dalam “Algoritma
Euclidean” yaitu algoritma yang mencari pembagi bersama terbesar
(Great Common Divisor) diantara kedua bilangan. Dalam algoritma ini
sangatmembantu dalam mencari nilai enciphering pada algoritma RSA.
Kemudian dari hal tersebut, algoritma dikembangkan ke arah
prosedur komputasi sehingga komputer dapat bekerja seperti yang
diharapkan seperti saat ini.
2.3.3. Bahasa C
Bahasa Pemrograman C adalah sebuah bahasa pemrograman
komputer yang bisa digunakan untuk membuat berbagai aplikasi (general-
purpose programming language), mulai dari sistem operasi
(seperti Windows atau Linux), antivirus, software pengolah gambar (image
processing), hingga compiler untuk bahasa pemrograman, dimana C banyak
49
digunakan untuk membuat bahasa pemrograman lain yang salah satunya
adalah PHP.
Meskipun termasuk general-purpose programming language, yakni
bahasa pemrograman yang bisa membuat berbagai aplikasi, bahasa
pemrograman C paling cocok merancang aplikasi yang berhubungan
langsung dengan Sistem Operasi dan hardware. Ini tidak terlepas dari tujuan
awal bahasa C dikembangkan.
Bahasa pemrograman C dibuat pertama kali oleh Dennis M.
Ritchie pada tahun 1972. Saat itu Ritchie bekerja di Bell Labs, sebuah pusat
penelitian yang berlokasi di Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat.
(Andre, 2017, Pengertian Bahasa Pemrograman C,
http://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-c-pengertian-bahasa-
pemrograman-c/, diakses pada tanggal 10 Juni 2018).
2.3.4. Perangkat Lunak
A. Pengertian Perangkat Lunak
Pengertian perangkat lunak menurut Simarmata (2010:3),
”menjelaskan bahwa perangkat lunak adalah objek tertentu yang dapat
dijalankan seperti kode sumber, kode objek atau sebuah program yang
lengkap. Produk perangkat lunak memiliki pengertian perangkat lunak
yang ditambahkan dengan semua item dan pelayanan pendukung yang
secara keseluruhan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Produk
perangkat lunak memiliki banyak bagian yang meliputi manual,
referensi, tutorial, intruksi instalasi, data sampel, pelayanan pendidikan,
50
pelayanan pendukung teknis dan sebagainya. Semua yang dihasilkan
oleh proyek perangkat lunak adalah produk kerja (work product)”.
Produk kerja meliputi:
a. Dokumen Engineering yang dipakai untuk menentukan, mengontrol,
dan memantau usaha kerja.
b. Objek yang dijalankan seperti prototype, kendali test (test harness),
dan piranti pengembangan tujuan khusus.
c. Data yang digunakan untuk testing, melacak proyek dan sebagainya.
Komputer memerlukan program-program penunjang, yang
biasanya disebut dengan perangkat lunak system yang akan digunakan
untuk mengoperasikan aplikasi perangkat lunak.
Perangkat lunak pada dasarnya merupakan perilaku dinamis dari
program suatu program komputer, sedangkan program adalah ekspresi
intelektual yang dapat dirancang oleh seorang pemakai pada tingkatan
tertentu. Program akan terdiri dari algoritma-algoritma yang terstruktur
bahkan akan mengarah atau berorientasi kepada objek tertentu yang
diinginkan oleh pembuat program.
B. Karakterristik Perangkat Lunak
Penelitian dan pemahaman tentang karakteristik perangkat lunak
sangatlah penting, untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat
lunak yang pada dasarnya berbeda dengan hal-hal lain yang dibangun
oleh manusia. Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan
51
bukan merupakan elemen system fisik. Sehingga perangkat lunak
memiliki cirri yang berbeda dari perangkat keras:
1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam
bentuk klasik.
2. Perangkat lunak tidak pernah usang.
3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara custom-built, serta
dapat dirakit dari komponen yang sudah ada.
2.3.5. Black Box Testing
Menurut Simarmata (2010:316) black box testing adalah sebagai
berikut:
1. Pengujian Fungsional (Functional Testing).
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah
aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi
seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-
perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis,
pengguna layar, dan integrasi.
2. Pengujian Tegangan (Stress Testing).
Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam
lingkungan.
3. Pengujian Beban (Load Testing).
Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau
masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk
mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.
52
4. Pengujian Khusus (Ad-hoc Testing).
Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian
atau kasus pengujian. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian
khusus adalah untuk penemuan. Pengujian ini membaca persyaratan
atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas
mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan
dokumentasi pengguna tidak menangkap ”look and feel” dari sebuah
program.
5. Pengujian Penyelidikan (Exploratory Testing).
Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan
dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi.
6. Pengujian Usability (Usability Testing).
Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna
akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana
pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka
berinteraksi dengannya.
7. Pengujian Asap (Smoke Testing).
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut
sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik
tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan.
8. Pengujian Pemulihan (Recovery Testing).
Pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan
baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan
hardware, masalah bencana, dan lain-lain.
53
9. Pengujian Volume (Volume Testing).
Pengujian volume adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat
keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume
data yang diproses adalah subjek dari pengujian.
10. Pengujian Domain (Domain Testing).
Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering
menjelaskan teknik pengujian.
11. Pengujian Skenario (Scenario Testing).
Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dn
memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah
penguji melakukan evaluasi.
12. Pengujian Regresi (Regression Testing).
Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada
pengujian ulang setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi
berorientasi resiko.
13. Penerimaan Pengguna (User Acceptance).
Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat
pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang
mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.
14. Pengujian Alfa (Alpha Testing).
Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat
pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang
mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.
54
15. Pengujian Beta (Beta Testing).
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai
sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi disitus
mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada
pengembang.
Black box testing merupakan pendekatan pengujian dimana program
dianggap sebagai suatu ”black box” (kotak hitam). Program test case
berbasiskan spesifikasi Test Planning dapat dimulai sejak awal proses
pengembangan sistem.
Black box testing berfokus pada persyaratan fungsional peraangkat
lunak. Metode ini memungkinkan software developer untuk
mendapatkan serangkaian kondisi input yang mempergunakan semua
persyaratan fungsional program. Black box testing bukan alternatif
white box testing, namun merupakan pelengkap yang mampu
mengungkapkan kesalahan, jika dibandingkan metode white box
testing.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam
kategori:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
55
BAB III
PERANCANGAN APLIKASI
3.1. Tinjauan Jurnal Nasional
3.1.1. Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS
dan SMS (Sulistyo Warjono, Samuel Beta K, Andi Kristanto, Hendra
Pratama, Rifkah Retno Andriyani).
1. Pendahuluan
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari
Sulistyo Warjono, Samuel Beta K, Andi Kristanto, Hendra Pratama, Rifkah
Retno Andriyani yang berasal dari Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Semarang, Indonesia. Penelitian dilakukan dengan latar belakang
sebagai berikut:
Kejahatan pencurian kendaraan bermotor semakin meningkat setiap
harinya dan sistem pelacakan kendaraan bermotor masih menggunakan
sistem manual. Sistem manual yang dimaksud yaitu ketika pemilik
kendaraan bermotor kehilangan kendaraan, pemilik hanya dapat
melaporkan ke kantor polisi. Setelah itu pemilik hanya dapat menunggu
informasi dari polisi dan tidak pernah tahu tindak lanjutnya secara jelas.
Selain itu, pemilik kendaraan mengabaikan atau tidak memperhatikan
keamanan dengan tidak memasang sistem alarm atau kunci ganda. Untuk
mengatasi adanya kondisi tersebut, maka dibuatlah rancang bangun
sistem pelacak dan pengaman kendaraan bermotor dengan menggunakan
GPS (Global Positioning System) dan SMS (Short Message Service). Saat
sekarang terdapat banyak jenis GPS untuk pengamanan kendaraan (mobil),
56
namun harganya relatif mahal dan hanya dapat mengetahui posisi mobil
saja, sedangkan fasilitas untuk mematikan mesin belum ada. Sistem ini
dirancang agar pemilik dapat memantau keberadaan kendaraannya dan
mematikan mesin jika diperlukan (saat terjadi pencurian).
2. Hasil Pembahasan Jurnal
a. Dapat memantau posisi kendaraan dengan menggunakan teknologi
gps.
b. Cukup baik karena sistem ini dilengkapi dengan pengaman
tambahan berupa alat yang dapat mematikan mesin dari jarak jauh.
c. Hanya dapat melacak kendaraan bermotor menggunakan perintah
sms gateway
d. Harga yang relatif mahal
e. Membutuhkan pulsa untuk menggunakan sistem ini.
3.1.2. Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Berbasis
SMS Gateway (Ahmad Hanafi, Bahar)
1. Pendahuluan
Penelitian tersebut dilakukan oleh Ahmad Hanafi dan Bahar berasal
dari Program Studi Teknik Informatika, STMIK Banjarbau. Penelitian
dilakukan dengan latar belakang sebagai berikut:
Keamanan merupakan suatu hal yang menjadi bahan pertimbangan
penting dalam kehidupan. Setiap manusia membutuhkan jaminan atas
aktifitas yang dilakukan. Seperti halnya kesehatan, keamanan merupakan
salah satu aspek penting dalam kehidupan. Berbagai macam pertimbangan
57
dalam bidang teknologi diarahkan untuk memberikan atau meningkatkan
keamanan dalam kehidupan manusia. Dewasa ini banyak terjadi kehilangan
barang – barang berharga termasuk kendaraan dan hal ini menyebabkan
kesulitan dalam pencarian karena petunjuk yang sangat minim. Kendaraan
pribadi merupakan aset berharga bagi setiap orang. Setiap pemilik
kendaraan biasanya memiliki cara masing-masing untuk melindungi dari
kerusakan atau kehilangan. Dengan banyaknya kasus pencurian kendaraan
bermotor membuat pemilik kendaraan waspada, apalagi kendaraan yang
hilang akan sulit ditemukan. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya untuk
melacak posisi dari kendaraan saat terjadi tindakan pencurian. Ada
beberapa cara untuk melakukan pencarian barang hilang khususnya
kendaraan. Salah satunya adalah dengan melakukan pencarian secara
manual, yaitu dengan menghubungi pihak tukang parkir, satpam atau
kepolisian, atau mencari secara langsung. Namun dengan cara tersebut
masih kurang optimal karena dalam pencarian manual untuk mendapatkan
kendaraan kembali butuh waktu lama dan belum tentu didapatkan kembali.
Saat ini telah dibuat teknologi keamanan kendaraan yang bisa menemukan
kendaraan dengan mudah, namun masih banyak masyarakat yang belum
memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang saat ini untuk
mengamankan dan melacak kendaraan yang sudah dicuri. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Muhammad Syamsudin, tahun 2005 dengan judul
Sistem Keamanan Kendaraan Dari Pencurian Berbasis Jaringan Sensor
Nirkabel.
Perkembangan teknologi jaringan sensor sekarang ini bervariasi,
banyaknya kasus pencurian kendaraan bermotor mendorong semakin
58
berkembangnya sistem keamanan kendaraan tersebut. Salah satu teknologi
yang sedang dikembangkan untuk sistem keamanan kendaraan adalah
menggunakan jaringan sensor nirkabel (Wireliss Sensor), dan berikut
beberapa hasil penelitian tentang bagaimana cara membuat sistem
keamanan dengan menggunakan teknologi yang sederhana dan bpenjelasan
tentang fungsi alat yang digunakan untuk membuat sistem keamanan.
1. Penelitian Doni Karseno, tahun 2011 yaitu sistem keamanan rumah
Security password menggunakan remote berbasis mitrokontroller
arduino. Pada penelitian ini mikrokontroller yang digunakan adalah
Arduino Mega 128 sebagai pengolah dan pemroses data. Dan untuk
sistem keamanan pada penelitian ini menggunakan remote, dan infra
merah sebagai penerima (Receiver) dan pemancar serta Buzzer
sebagai indikator outputnya.
2. Penelitian Dwi Nata Syahputra, tahun 2008 Perancangan dan
pembuatan alat keamanan kendaraan terkoneksi Handphone berbasis
Mikrokontroler AT89S51 dengan megendalikan sistem jarak jauh.
Dengan pengendalian ini digunakan handphone sebagai media
komunikasinya.
3. IComSat merupakan suatu modul yang cocok dengan arduino, yaitu
modul SIM900A Quad-Band GSM/GPRS. IComSat digunakan
untuk pengiriman data yang menggunakansistem SMS (Short
Message Service) maupun GPRS. IComSat dikontrol dengan
menggunakan AT commands.
4. Mikrokontroller ATmega 2560 memiliki arsitektur Harvard, yaitu
memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data
59
sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelisme. Instruksi –
instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satualur tunggal,
dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya
sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang
memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap
satu siklus Clock.32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk
mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat
dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat
digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode
pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang
memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan
register X ( gabunganR26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan
R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31). Hampir semua
instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori
program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba
guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik
Memory Mapped I/O selebar 64 byte.
5. GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi
dengan bantuan penyelarasan (Synchronization) sinyal satelit.
Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di
permukaan dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah
dan waktu.
60
6. Penelitian mengenai penggunaan SMS Gateway untuk sistem
reminder dan penyampaian pesan telah dilakukan oleh dan Achmad
(2008) dalam kasus Alarm Mobile.
7. Sujoko (2017) dalam Sistem Informasi Transfusi Dara berbasis
web.
Untuk membantu manusia dalam pencarian kendaraan bermotor,
munculah ide untuk membuat alat sistem keamanan sepeda motor
yang berfungsi untuk mempermudah melakukan pencarian
kendaraan. Pada penelitian ini berupaya membahas sistem keamanan
kendaraan bermotor yang dapat membantu manusia dalam
melakukan pencarian kendaraan bermotor. Berawal dari hal tersebut
maka pada penelitian ini, penulis melakukan perancangan sistem
keamanan kendaraan bermotor untuk membantu melakukan
pencarian, juga penerapan SIM900A untuk mengirim koordinat dari
GPS.
2. Hasil Pembahasan Jurnal
a. Dapat melacak kendaraan dengan menggunakan modul gps.
b. Hanya dapat melacak kendaraan bermotor menggunakan perintah
sms gateway
c. Tidak adanya keamanan tambahan untuk kendaraan apabila terjadi
pencurian
d. Membutuhkan pulsa untuk menggunakan sistem ini.
e. Sangat berketergantungan dengan sinyal jaringan.
61
3.2. Perbandingan Jurnal
Tabel 3. 1 Tabel Perbandingan Jurnal
Jurnal Pertama Jurnal Kedua Skripsi
Kategori
Sistem Pengaman dan
Pelacak Kendaraan
Bermotor
Menggunakan GPS
dan SMS
Sistem Keamanan
Kendaraan Bermotor
Menggunakan GPS
Berbasis SMS Gateway
Simulasi Alat
Pelacak Kendaraan
Bermotor
Menggunakan GPS
Modul Dan Arduino
Berbasis Android
Kelebihan
1. Dilengkapi dengan
pengaman tambahan
berupa alat yang
dapat mematikan
mesin dari jarak jauh.
1. Melacak kendaraan
bermotor dengan
menggunakan
perintah sms
gateway.
1. Dapat memantau
lokasi kendaraan
secara real time
(tanpa jeda
waktu).
2. Dapat
diaplikasikan di
smartphone.
3. Mudah untuk
digunakan.
Kekurangan
1. Harga yang relatif
mahal
2. Sangat menguras
pulsa.
1. Hanya mendapat
pemberitahuan berupa
titik terakhir dimana
lokasi kendaraan berada.
1. Tidak adanya
pengaman tambahan
seperti dapat
mematikan mesin dari
jarak jauh.
Dari pembahasan kedua jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua
jurnal itu sama – sama merancang sebuah alat yang dapat membantu manusia
dalam meminimalisir terjadinya kehilagan kendaraan bermotor dengan menerapkan
konsep berupa alat pelacak kendaraan.
Dan setelah memahami isi dari kedua jurnal tersebut penulis mendapatkan
ide untuk membuat sistem alat pelacak kendaraan bermotor yang mudah untuk
diaplikasikan pada jaman era modern ini dengan membuat alat pelacak yang dapat
memantau dimana kendaraan berada yang dapat digunakan dimana saja dan kepan
62
saja secara real time (tanpa jeda waktu) dan dapat diakses melalui smartphone
berbasis android.
3.3. Perancangan Flowchart Alat
Dalam perancangan flowchart, digunakan untuk mengetahui alur dan
langkah-langkah dari sistem alat yang telah dibuat oleh penulis, seperti dibawah ini:
1. Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS
dan SMS.
Gambar 3. 1 Flowchart Jurnal Pertama
63
2. Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Berbasis SMS
Gateway
Gambar 3. 2 Flowchart Jurnal Kedua
64
3. Simulasi Alat Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Modul
Dan Arduino Berbasis Android
Gambar 3. 3 Flowchart Login
Gambar 3. 4 Flowchart Lacak Kendaraan
65
Gambar 3. 5 Flowchart Skripsi Alat
66
3.4. Permasalahan
Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh penulis didapat permasalahan
yang harus diperbaiki yang kemudian menjadi acuan penulis dalam melakukan
penelitian ini, permasalahannya adalah sebagai berikut :
a. Proses pelacakan kendaraan hanya berupa pemberitahuan berupa titik terakhir
dimana lokasi kendaraan berada saat diminta.
b. Sistem tersebut hanya mengirimkan notifikasi sms pada nomor yang telah
terdaftar ketika terjadi kehilangan kendaraan.
c. Masih menggunakan cara konvensional yang kurang efektif.
3.5. Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternatif penyelesaian dari permasalahan diatas yang didapat adalah
sebagai berikut:
a. Penulis ingin menggunakan modul Arduino Uno sebagai port (dasar) untuk
membentuk sebuah alat pelacak
b. Penulis ingin menggunakan modul gps untuk melacak kendaraan.
c. Penulis ingin menggunakan modul SIM900A sebagai alat penghubung koneksi
antara alat dengan aplikasi android.
d. Penulis ingin membuat aplikasi mobile berbasis android yang dapat terhubung
ke alat pelacak menggunakan ionic framework.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil-hasil dari pengujian terhadap alat yang
telah dirancang dari penelitian ini dan hasil penelitian. Pengujian dimulai dari masing-
masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan rangkaian alat.
4.1. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini seperti apa yang diharapkan oleh penulis simulasi
alat pelacak kendaraan ini dapat memberikan informasi dimana posisi kendaraan
yang hilang berada melalui aplikasi android yang praktis dan mudah digunakan.
Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari metode penelitian yang penulis gunakan.
4.1.1. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:2) pengertian metode penelitian adalah
sebagai berikut “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode yang penulis pakai adalah metode analisi penelitian, yang
memiliki langkah – langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini, memahami permasalahan yang muncul dan
mendifinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan
alat simulasi dan mengidentifikasi segala kendala yang akan dihadapi.
Merencanakan hal dasar untuk merancang sistem ini.
68
b. Analisa
Setelah melakukan perencanaan dan mekanisme pengendalian yang
diterapkan, selanjutnya adalah menganalisa alat simulasi yang berjalan.
Menganalisa apakah alat atau komponen yang diperlukan mampu
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
c. Design
Menentukan kebutuhan proses dan data pada system baru yang akan
dirancang, membuat tampilan alat simulasi menjadi menarik agar user
mampu membayangkan bagai mana sistem berjalan dan tertarik untuk
melihatnya.
Berdasarkan metode yang penulis gunakan untuk membuat simulasi alat
pelacak kendaraan berbasis android, penulis mendapatkan hasil sesuai
dengan yang direncanakan berdasarkan permasalahan yang ada mengenai
tingkat keamanan kendaraan, dan merancangnya sesuai dengan simulasi
agar dapat mudah di mengerti dan dipahami oleh orang awam. Sistem
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulis, sistem dapat
melacak kendaraan bermotor dan dapat diaplikasikan ke smartphone
android.
69
4.2. Speifikasi Hardware
Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan
perangkat keras atau modul yang digunakan. Adapun perangkat keras (hardware)
yang digunakan meliputi sebagai berikut:
4.2.1. Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 disebut juga sebagai papan pengembangan
mikrokontroler, karena board ini memang berfungsi sebagai arena
prototyping sirkuit mikrokontroler.
Gambar 4. 1 Arduino Uno R3
Sumber : https://www.tokopedia.com/daelectronics/arduino-uno-r3
70
Spesifikasi:
a. Chip Mikrokontroller : Atmega2560
b. Uploader : CH340G USB Serial
c. Tegangan kerja : 5V DC
d. Tegangan Input : 7-12V DC melalui Jack DC IN
e. Jumlah pin digital : 14 (6 PWM)
f. Jumlah pin analog : 6
g. Arus DC pin I/O : 20mA
h. Arus DC 3.3V : 50mA
i. Flash Memory : 32KB
j. SRAM Memory : 2KB
k. EEPROM Memory : 1KB
l. Clock Speed : 16Mhz
m. Dimensi : 68.6mm x 53.4 mm
n. Berat : 25 g
71
4.2.2. Modul SIM900A
Gambar 4. 2 Modul SIM900A
Sumber : http://www.belajarduino.com/2016/06/sim900a-connect-to-
arduino-getting.html
Spesifikasi :
a. GPRS GSM
b. Quad-Band 850/ 900/ 1800/ 1900 MHz
c. Dual-Band 900/ 1900 MHz
d. GPRS multi-slot class 10/8GPRS mobile station class B
e. Compliant to GSM phase 2/2+Class 4 (2 W @850/ 900 MHz)
72
f. Class 1 (1 W @ 1800/1900MHz)
g. Control via AT commands (GSM 07.07 ,07.05 and SIMCOM
enhanced AT Commands)
h. Low power consumption: 1.5mA(sleep mode)
i. Operation temperature: -40°C to +85 °C
4.2.3. SIM Card
Gambar 4. 3 SIM Card
Sumber : https://www.google.com/search?q=sim+card+3g&safe
Spesifikasi SIM Card 3G:
a. Layanan : 1.900 MHz
b. Kecepatan : 384 kbps
c. Frekuensi : 900 – 1800 MHz
73
Spesifikasi SIM Card 4G (LTE):
a. Layanan : 2300 MHz
b. Kecepatan : 300 mbps
c. Frekuensi : 2.4 GHz – 5.8GHz
4.2.4. Modul GPS uBlox neo 6m v2
Gambar 4. 4 Modul GPS uBlox neo 6m v2
Sumber : https://www.tokopedia.com/arduino-robot/module-gps-ublox-neo-
6m-v2
Spesifikasi :
a. Standalone GPS receiver
b. 9600 baud (default setting; can be changed)
c. VCC = 3,3V – 5V
d. Serial TTL 3V3 (PIN IO harus menggunakan resistor pembagi tegangan
atau TTL converter untuk koneksi ke Arduino, lihat foto)
e. Onboard LED which flashes to indicate lock
74
f. U-blox NEO-6M GPS module
g. Under 1 second time-to-first-for hot and aided starts
h. Indoor GPS -162 dBm tracking sensitivy
i. Anti-jamming technology
j. Support SBAS (WAAS, EGNOS, MSAS, GAGAN)
k. U-blox 6 50 channel positioning engine with over 2 million effective
correlators
l. Timepulse
m. 5Hz position update rate
n. Operating temperature range -40 TO 85C
o. UART TTL socket
p. EEprom to store settings
4.2.5. Indikator LED (Light Emiting Dioda)
Gambar 4. 5 Indikator LED (Light Emiting Dioda)
75
Spesifikasi :
a. Tegangan : 1,2 – 4,0 v
b. Warna : Merah, Putih, Kuning, Biru, Hijau
4.2.6 Kabel Jumper Dupont
Kabel Jumper Dupont digunakan untuk menghubungkan antar
komponen-komponen alat dalam pembuatan simulasi alat.
Gambar 4. 6 Kabel Jumper Dupont
Sumber : https://www.tokopedia.com/rajacell/kabel-dupont-wire-jumper-
cable-for-breadboard-project-board
Spesifikasi:
a. Panjang : 20cm
b. Jenis : Male – Female (M-F)
76
4.3. Spesifikasi Software
Spesifikasi dari perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi dan
pengujian berbasis Arduino adalah sebagai berikut :
1. Operating system yang digunakan pada laptop adalah Microsoft Windows 10.
2. Menggunakan bahasa C untuk membuat program pada Arduino Mega 2560 R3
sebagai board controller.
3. Menggunakan Arduino IDE sebagai aplikasi yang akan digunakan untuk
membuat program.
4. Menggunakan Ionic Framework untuk membuat sistem aplikasi Android.
4.4. Hasil Pengujian Alat
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hasil pengujian sistem secara
keseluruhan. Pengujian tersebut meliputi komponen yang digunakan seperti
pengujian modul arduino, modul sim, modul gps dan indicator lampu led beserta
program pendukung yang digunakan.
4.4.1. Pengujian Arduino IDE
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi program
Arduino IDE (Integrated Development Environment) yang akan diupload ke
Arduino Uno sudah benar atau masih perlu adanya perbaikan. Pengujian ini
dilakukan dengan cara Verify/Compile pada lembar Sketch, bila program
pada lembar sketch berjalan dengan baik setelah kita Verify/Compile maka
akan terlihat seperti gambar 4.5.
77
Gambar 4. 7 Proses Verify/Compile (berjalan dengan baik)
Setelah proses Verify/Compile berjalan dengan baik langkah
selanjutnya adalah melakuakan upload program dengan cara
menghubungkan Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel
USB (Universal Serial Bus) lalu klik upload pada program Arduino IDE
(Integrated Development Environment) bila proses compile dan upload
berhasil dengan baik akan terlihat seperti gambar 4.6 dan gambar 4.7
78
Gambar 4. 8 Proses Upload berjalan dengan baik
Setelah proses compile dan upload berhasil dengan baik, maka tahap
selanjutnya adalah melakukan serial monitor yang berguna untuk
mengetahui apakah ada permasalahan di alat atapun sistem.
79
Gambar 4. 9 Proses Serial Monitor
4.4.2. Pengujian Modul Arduino
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan
dengan baik atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan memasukan
program kedalam mikrokontroler dengan mengecek input/output pada
setiap port mikrokontroler.
80
4.4.3. Pengujian Modul GPS
Tujuan pengujian modul gps adalah sebagai alat yang dapat melacak
titik kordinat dari lokasi kendaraan berada. Hasilnya dapat diketahui dari
serial monitor arduino IDE dan web server (sebagai perantara) yang
kemudian dikirim ke aplikasi android. Pengujian modul gps dilakukan
sebagai berikut:
1. Modul gps dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Mega 2560
R3 yang telah ditanam program.
2. Ketika diminta perintah “Lacak Kendaraan” maka system akan
melakukan pelacakan titik kordinat lokasi.
Modul gps yang ada pada simulasi alat pelacak kendaraan bermotor
menggunakan gps modul dan arduino berbasis android mendukung
framework internet of things sehingga dapat berfungsi dengan lebih optimal.
4.4.4. Pengujian Modul SIM
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah modul dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya atau tidak, Pengujian dilakukan dengan
memberikan perintah ke modul sim 900A dan mengecek apakah ada
feedback (balasan) yang diberikan dari perangkat sim 900A tersebut.
81
4.5. Hasil Pengujian Sistem
4.5.1. Pengujian Ionic Framework
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat pelacak dan
aplikasi berbasis android sudah saling terhubung atau tidak. Pengujian ini
dilakukan dengan memberikan perintah dari aplikasi android berupa
“Lacak Kendaraan” lalu alat akan bekerja sesuai dengan fungsinya dan
memberikan balasan berupa kordinat dimana lokasi kendaraan berada.
Gambar 4. 10 Tampilan Login Aplikasi
82
Gambar 4. 11 Tampilan Menu Aplikasi
Gambar 4. 12 Histori Pelacakan Kendaraan
83
Gambar 4. 13 Tampilan Pelacakan Kendaraan
Gambar 4. 14 Tampilan Tentang System
84
Gambar 4. 15 Tampilan Menu Bantuan
4.5.2. Pengujian Keseluruhan
Pengujian “Simulasi Alat Pelacak Kendaraan Bermotor
Menggunakan GPS Modul Dan Arduino Berbasis Android” adalah
pengujian yang dilakukan terhadap gabungan dari seluruh rangkaian
elektronika dan sensor. Pengujian simulasi alat ini dilakukan untuk menguji
apakah alat ini berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak. Peralatan yang
digunakan untuk pengujian adalah :
1. GPS Modul berfungsi sebagai alat pelacak lokasi kendaraan yang akan
mengirimkan kordinat dimana lokasi kendaraan berada.
85
2. Modul SIM900A berfungsi sebagai alat penghubung koneksi antara alat
pelacak dengan sistem akan mengirimkan pemberitahuan ke aplikasi.
3. Mikrokontroler arduino uno R3 sebagai penghubung peralatan
elektronika lainnya.
Untuk melihat rangkaian keseluruhan alat dapat bekerja dengan baik,
seluruh alat harus terhubung satu sama lain. Dari hasil pengujian dan data
yang dihasilkan, alat ini bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Ketika board Arduino Uno R3 terhubung dengan daya (kelistrikan)
maka lampu indikator board Arduino akan menyalah, kemudian ketika
modul gps mendapatkan sinyal maka indikator led biru berkedip akan
menyalah, kemudian ketika modul SIM900A mendapatkan sinyal maka
indikator led bewarna merah berkedip akan menyalah, dengan demikian alat
sudah dapat digunakan sebagaimana dengan fungsinya.
86
Gambar 4. 16 Skema Perancangan Alat
Gambar 4. 17 Tampilan Keseluruhan Alat
87
Ketika alat pelacak terhubung dengan aplikasi system berbasis
android maka aplikasi dapat memberikan perintah “Lacak Lokasi” dan
setelah itu alat pelacak akan bekerja dan memberikan feedback (balasan) ke
aplikasi android berupa lokasi dimana alat pelacak tersebut berada, seperti
pada contoh gambar dibawah ini:
Gambar 4. 18 Pengecekan Lokasi 1
88
Gambar 4. 19 Pengecekan Lokasi 2
Gambar 4. 20 Pengecekan Lokasi 3
89
4.6. Pengujian Black Box
Berasumsi tidak mengetahui struktur internal dari program. Fokus untuk
menemukan kondisi dimana program tidak berjalan sesuai dengan spesifikasi
(fungsional) untuk data tes.
Pengujian ini dilakukan setelah alat dibuat dengan menguji semua fungsi
fungsi sensor dan komponen yang terdapat pada tampilan simulasi alat pendeteksi
banjir ini. Pengujian ini untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan
menghasilkan output yang sesuai atau tidak sesuai dengan rancangan.
Berikut adalah dari black box simulasi alat pendeteksi banjir berbasis
arduino untuk mendukung framework internet of things.
Tabel 4. 1 Pengujian Black Box
Kategori Lokasi
Pengecekan
Lokasi Alat Jarak Tempuh Hasil yang
diharapkan
Hasil Uji
Lokasi
Pelacakan
Kendaraan
1. Jalan Gatot
Subroto No. 8,
Cimone,
Tangerang.
2. Jalan Gatot
Subroto No. 8,
Cimone,
Tangerang.
3. Jalan Gatot
Subroto No. 8,
Cimone,
Tangerang.
1. Jalan Gatot
Subroto No. 8,
Cimone,
Tangerang.
(Kantor)
2. Jalan
Sukamulya
gg.nanam no 2,
Tangerang
(Rumah)
3. Jalan Imam
Bonjol no 41,
Tangerang
(Kampus)
Lokasi yang
sama
8,5 km
2,3 km
Gambar 4.18
Gambar 4.19
Gambar 4.20
Sesuai
Sesuai
Sesuai
90
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, pengujian dan evaluasi alat,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya modul gps yang terkoneksi dengan modul sim 900A, pemilik
kendaraan dapat memantau kendaraanya dari jarak jauh.
2. Dengan menggunakan Arduino Uno R3 sebagai mikrokontroller maka simulasi
alat pelacak kendaraan dapat memberikan informasi dimana lokasi kendaraan
berada dengan akurat.
3. Dengan adanya simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps
modul dan Arduino berbasis android, pemilik kendaraan dapat memantau
kendaraanya dari smartphone.
5.2. Saran
Dalam penerapannya, sistem ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak memiliki kekurangan. Agar penggunaan sistem ini dapat lebih maksimal,
penulis memberikan beberapa saran, antara lain:
1. Menambahkan adaptor agar kelistrikan yang diterima alat ini stabil untuk
meminimalisir terjadinya kerusakan.
2. Pada sistem ini perlu ditambahkan notifikasi ketika terjadi kehilangan
kendaraan secara otomatis.
3. Pada sistem ini perlu ditambahkan sistem keamanan tambahan seperti dapat
mematikan mesin dari jarak jauh.
91
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo. (2010). Robotika Teori dan Implementasi. Andi, Yogyakarta.
Fatoni, Ahmad & Rendra, Dwi Bayu. (2014). Jurnal Prosisko perancangan prototype
sistem kendali lampu menggunakan handphone android berbasis arduino. ISSN
Volume 1, september 2014.
Indrajani. (2011). Perancangan Basis Data dalam All in 1. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Jeperson, Hutahaean. (2014). Konsep Sistem Informasi. Budi Utama, Yogyakarta.
Krismiaji, (2010). Sistem Informasi Akuntansi edisi ketiga. Yogyakarta: unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.
Kusrini. (2008). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi, Yogyakarta.
Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Mustakini, Jogiyanto Hartono. (2009). Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset,
Yogyakarta.
Munir, Rinaldi. (2011). Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C.
Informatika Bandung, Bandung
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.
Simarmata, Janner. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta.
Sunarto. (2010). Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Grasindo, Jakarta.
Setiawan, Afrie. (2011). 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega 8535 & ATMega 16
Menggunakan Bascom-AVR. Andi, Yogyakarta.
Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
92
Zain, Ruri Hartika. (2013). Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan. ISSN Volume 6
No 1, maret 2013.
WEB:
Ajang Rahmat (2014), Jenis-Jenis Arduino, http://www.kelasrobot.com/2014/12/jenis-jenis
microcontroller-arduino.html, Diakses pada tanggal 10 Juni 2018.
Andre. (2017). Pengertian Bahasa Pemrograman C, http://www.duniailkom.com/tutorial-
belajar-c-pengertian-bahasa-pemrograman-c/. Diakses pada tanggal 10 Juni 2018.
Arie Ordinary (2016), Internet Of Things, https://www.tembolok.id/pengertian-internet-of-
things-implementasi-dan-contoh-perangkat-iot/ Diakses tanggal 10 Juni 2018.
Yoush Yahya (2015), Pengertian, Cara Kerja Dan Fungsi GPS,
http://www.suluhtani.com/2015/05/pengertian-cara-kerja-dan-fungsi-gps.html ,
Diakses tanggal 16 Juni 2018.
Toni Haryanto (2016), Upload Program Arduino Via Android,
https://www.codepolitan.com/upload-program-arduino-melalui-smartphonetablet-
menggunakan-bluino-loader, Diakses tanggal 16 Juni 2018.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Hoki Utama
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Februari 1995
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Perumahan Pondok Lestari Blok A-4 no 35
Ciledug, Tangerang
Agama : Buddha
Telepon : 081519590977
Email : [email protected]
Pendidikan Formal
2001 – 2007 : SDK Sang Timur
2007 – 2010 : SMP Setia Bhakti
2010 – 2013 : SMK Setia Bhakti
2013 - Selesai : Program Studi Teknik Informatika, Peminatan Jaringan,
Universitas Buddhi Dharma, Tangerang.
Pengalaman Kerja
2014 – 2018 : Sales Representatif di PT. Catur Sentosa Adiprana,Tbk
Tangerang, 03 Agustus 2018
Hoki Utama
LAMPIRAN
#include <SoftwareSerial.h>
/* Create object named SIM900 of the class SoftwareSerial */
SoftwareSerial SIM900(10, 11);
#include <SoftwareSerial.h>
SoftwareSerial GPSModule(6, 5);
int directionState = 10;
int updates;
int failedUpdates;
int pos;
int stringplace = 0;
String timeUp;
String nmea[15];
String labels[12] {"Time: ", "Status: ", "Latitude: ", "Hemisphere: ", "Longitude: ",
"Hemisphere: ", "Speed: ", "Track Angle: ", "Date: "};
#define gsm_sw 9
bool myNumber;
int state;
void getlok(String a, String b){
String stringget = "/apps.php?req=insertLokasi&lat="+a+"&lang="+b+"&id=1\r\n\x1A";
ATcmdd("AT+CIPSTART=\"TCP\",\"35.187.121.255\",\"80\"");
ATcmdd("AT+CIPSEND");
SIM900.print("GET /contenttitipan/gps_track/mobile"); /* URL for data to be sent to */
SIM900.print(stringget); /* URL for data to be sent to */
delay(10000);
ShowSerialData();
delay(5000);
}
void gps(){
GPSModule.begin(9600);
Serial.flush();
GPSModule.flush();
while (GPSModule.available() > 0)
{
GPSModule.read();
}
if (GPSModule.find("$GPRMC,")) {
String tempMsg = GPSModule.readStringUntil('\n');
for (int i = 0; i < tempMsg.length(); i++) {
if (tempMsg.substring(i, i + 1) == ",") {
nmea[pos] = tempMsg.substring(stringplace, i);
stringplace = i + 1;
pos++;
}
if (i == tempMsg.length() - 1) {
nmea[pos] = tempMsg.substring(stringplace, i);
}
}
updates++;
nmea[2] = ConvertLat();
nmea[4] = ConvertLng();
getlok(nmea[2],nmea[4]);
Serial.print(labels[2]);
Serial.print(nmea[2]);
// sms="";
// send_sms("Lokasi kendaraan anda saat ini adalah http://maps.google.com/maps?q=
"+nmea[2] + "," + nmea[4] + "\nTgl : " + nmea[8]);
Serial.print("\n");
Serial.print(labels[4]);
Serial.print(nmea[4]);
//send_sms(nmea[4]);
Serial.print("\n");
delay(1000);
GPSModule.end();
// sim900.begin(9600);
}
else {
failedUpdates++;
}
stringplace = 0;
pos = 0;
}
String ConvertLat() {
String posneg = "";
if (nmea[3] == "S") {
posneg = "-";
}
String latfirst;
float latsecond;
for (int i = 0; i < nmea[2].length(); i++) {
if (nmea[2].substring(i, i + 1) == ".") {
latfirst = nmea[2].substring(0, i - 2);
latsecond = nmea[2].substring(i - 2).toFloat();
}
}
latsecond = latsecond / 60;
String CalcLat = "";
char charVal[9];
dtostrf(latsecond, 4, 6, charVal);
for (int i = 0; i < sizeof(charVal); i++)
{
CalcLat += charVal[i];
}
latfirst += CalcLat.substring(1);
latfirst = posneg += latfirst;
return latfirst;
}
String ConvertLng() {
String posneg = "";
if (nmea[5] == "W") {
posneg = "-";
}
String lngfirst;
float lngsecond;
for (int i = 0; i < nmea[4].length(); i++) {
if (nmea[4].substring(i, i + 1) == ".") {
lngfirst = nmea[4].substring(0, i - 2);
//Serial.println(lngfirst);
lngsecond = nmea[4].substring(i - 2).toFloat();
//Serial.println(lngsecond);
}
}
lngsecond = lngsecond / 60;
String CalcLng = "";
char charVal[9];
dtostrf(lngsecond, 4, 6, charVal);
for (int i = 0; i < sizeof(charVal); i++)
{
CalcLng += charVal[i];
}
lngfirst += CalcLng.substring(1);
lngfirst = posneg += lngfirst;
return lngfirst;
}
void ATcmd(String cmd){
SIM900.println(cmd); /* Check Communication */
delay(5000);
ShowSerialData();
delay(5000);
}
void ATcmdd(String cmd){
SIM900.println(cmd); /* Check Communication */
delay(10000);
ShowSerialData();
delay(5000);
}
void setup() {
SIM900.begin(9600); /* Define baud rate for software serial communication */
Serial.begin(9600); /* Define baud rate for serial communication */
Serial.println("done");
ATcmd("AT");
ATcmd("AT+CIPMODE=0");
ATcmd("AT+CIPMUX=0");
ATcmd("AT+CGATT=1");
ATcmd("AT+CREG?");
ATcmd("AT+CGATT?");
ATcmd("AT+CSTT=\"internet\"");
ATcmd("AT+CIICR");
ATcmd("AT+CIFSR");
// ATcmd("AT+CIPSHUT");
}
void loop() {
gps();
}
void ShowSerialData()
{
while(SIM900.available()!=0) /* If data is available on serial port */
Serial.write(char (SIM900.read())); /* Print character received on to the serial monitor */
}