SILABUS · 2020. 12. 23. · (pneumonia, asma, bronchitis) - Melakukan rujukan ke profesi lainnya...

33
SILABUS STASE PEDIATRI 2019 PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Transcript of SILABUS · 2020. 12. 23. · (pneumonia, asma, bronchitis) - Melakukan rujukan ke profesi lainnya...

  • SILABUS STASE PEDIATRI

    2019

    PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

  • PEDOMAN PERKULIAHAN

    Abstrak

    Fisioterapi Pediatri merupakan rangkaian pembelajaran proses asuhan fisioterapi berupa:

    assessment, diagnose, planning, intervensi, serta evaluasi pada kondisi kasus fisioterapi pediatri.

    Adapun capaian pembelajaran yang diharapkan yaitu: Menjunjung tunggi nilai kemanusiaan

    dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; Menghargai keanekaragaman

    budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

    Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliaanya secara mandiri. (CP

    Sikap). Menguasai teori aplikasi pada bidang keilmuan fisioterapi dasar (fundasi), ilmu gerak

    manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan kesehatan manusia secara umum yang berkaitan

    dengan gerak dan fungsi; Menguasai teori aplikasi pelaksanaan asuhan Fisioterapi yang

    dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan Fisioterapi Pediatri;

    Menguasai teori aplikasi konsep dan prinsip Clinical Reasoning dalam pemecahan masalah

    fisioterapi dan masyarakat. (CP Pengetahuan). Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk

    jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan

    standar kompetensi kerja profesinya; Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang

    dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mampu mendokumentasikan,

    menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk

    keperluan ngembangan hasil kerja profesinya. (CP Ketrampilan umum). Mampu menerapkan

    IPTEK laboratorium Biomedik Dasar yang berhubungan dengan masalah gerak dan fungsinya

    yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumberdaya

    yang tersedia; Mampu menerapkan IPTEK komunikasi, psikososial yang berhubungan dengan

    masalah gerak dan fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu

    beradaptasi dengan sumber daya yang tersedia; Mampu menerapkan pendokumentasian, dan

    informasi layanan fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr) dalam menetapkan

    tindakan Fisioterapi lanjutan/rujukan. (CP Ketrampilan khusus)

    Tujuan

    Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment

    menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

    intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi kasus sistem saraf pusat, sistem saraf tepid an

    kardiovaskular-pulmonal, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan

    kardiovaskular-pulmonal: (Cerebral Palsy, Autism/ADHD, Meningitis/Enchepalitis,

    Hidrochepalus/Microchepalus Down Syndrome, Retardasi Mental, Brachial Palsy, Paralysis

    Nerve Phrenic, Facial Palsy, Dystropia Muscular Progressive (DMP), Club Foot, Scoliosis,

    CTEV, Pneumonia, Asma, Bronchitis, Wellnes, dan Functional Disorder).

  • SILABUS BERBASIS KOMPETENSI

    I. IDENTITAS MATA KULIAH

    Jurusan/Program Studi : Profesi Fisioterapi

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode : PFT1005

    SKS : 4 SKS

    Semester : I

    Prasyarat : -

    II. STANDAR KOMPETENSI

    Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses asuhan fisioterapi pada

    kasus pediatri.

    No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok/

    Rincian Materi

    1.

    Mahasiswa dapat melakukan

    assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi sistem

    saraf pusat (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    - Melakukan assessment

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    patologi sistem saraf pusat

    (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    - Menetapkan planning

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    Proses asuhan fisioterapi

    pada cerebral palsy,

    autism/ADHD

  • sistem saraf pusat (cerebral

    palsy, autism/ADHD)

    2

    Mahasiswa dapat melakukan

    assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi sistem

    saraf pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    - Melakukan assessment

    terkait patologi sistem saraf

    pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    sistem saraf pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    - Menetapkan planning

    terkait patologi sistem saraf

    pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi sistem saraf

    pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi sistem saraf

    pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    sistem saraf pusat

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    )

    Proses asuhan fisioterapi

    pada meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus

    3 Mahasiswa dapat melakukan

    assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    - Melakukan assessment

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (down syndrome,

    Proses asuhan fisioterapi

    pada down syndrome,

    retardasi mental

  • ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi sistem

    saraf pusat (down syndrome,

    retardasi mental )

    retardasi mental )

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    patologi sistem saraf pusat

    (down syndrome, retardasi

    mental ))

    - Menetapkan planning

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (down syndrome,

    retardasi mental )

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (down syndrome,

    retardasi mental )

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi sistem saraf

    pusat (down syndrome,

    retardasi mental )

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    sistem saraf pusat (down

    syndrome, retardasi mental )

    4

    Mahasiswa dapat melakukan

    assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi sistem

    saraf tepi (brachial palsy,

    paralysis nerve phrenic,

    dystropia muscular

    progressive, dan facial palsy

    )

    - Melakukan assessment

    terkait patologi sistem saraf

    tepi (brachial palsy, paralysis

    nerve phrenic, dystropia

    muscular progressive, dan

    facial palsy )

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    patologi sistem saraf tepi

    (brachial palsy, paralysis

    nerve phrenic, dystropia

    muscular progressive, dan

    facial palsy )

    - Menetapkan planning

    terkait patologi sistem saraf

    tepi (brachial palsy, paralysis

    nerve phrenic, dystropia

    muscular progressive, dan

    Proses asuhan fisioterapi

    pada brachial palsy,

    paralysis nerve phrenic,

    dystropia muscular

    progressive, dan facial palsy

  • facial palsy )

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi sistem saraf

    tepi (brachial palsy, paralysis

    nerve phrenic, dystropia

    muscular progressive, dan

    facial palsy )

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi sistem saraf

    tepi (brachial palsy, paralysis

    nerve phrenic, dystropia

    muscular progressive, dan

    facial palsy )

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait sistem

    saraf tepi (brachial palsy,

    paralysis nerve phrenic,

    dystropia muscular

    progressive, dan facial palsy

    )

    5

    Mahasiswa dapat melakukan

    assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi sistem

    saraf tepi (club foot,

    torticollis, scoliosis, CTEV )

    - Melakukan assessment

    terkait patologi patologi

    sistem saraf tepi (club foot,

    torticollis, scoliosis, CTEV)

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    patologi patologi sistem saraf

    tepi (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV)

    - Menetapkan planning

    terkait patologi sistem saraf

    tepi (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV)

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi sistem saraf

    tepi (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV)

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi sistem saraf

    Proses asuhan fisioterapi

    pada patologi sistem saraf

    tepi club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV

  • tepi (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV)

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    patologi sistem saraf tepi

    (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV)

    6

    Mahasiswa dapat melakukan

    assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    - Melakukan assessment

    terkait patologi patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    patologi patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    - Menetapkan planning

    terkait patologi sistem

    kardiovaskuler-pulmonal

    (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    patologi kardiovaskuler-

    pulmonal (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    Proses asuhan fisioterapi

    pada patologi pneumonia,

    asma, bronchitis

    7 Mahasiswa dapat melakukan - Melakukan assessment Proses asuhan fisioterapi

  • assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara

    ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke

    profesi terkait apabila

    dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (wellness, dan functional

    disorder)

    terkait patologi patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (wellness, dan functional

    disorder)

    - Melakukan diagnosa

    fisioterapi secara ICF terkait

    patologi patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (wellness, dan functional

    disorder)

    - Menetapkan planning

    terkait patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (wellness, dan functional

    disorder)

    - Melakukan intervensi

    terkait patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (wellness, dan functional

    disorder)

    - Melakukan evaluasi

    terkait patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    (wellness, dan functional

    disorder)

    - Melakukan rujukan ke

    profesi lainnya apabila

    dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi

    patologi kardiovaskuler-

    pulmonal (wellness, dan

    functional disorder)

    pada wellness, dan

    functional disorder

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 1

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    patologi sistem saraf pusat

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana cerebral palsy,

    autism/ADHD

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

    3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

    4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

    C. MODEL PEMBELAJARAN

  • Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana (cerebral palsy,

    autism/ADHD)

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

    Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-39.

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 2

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem

    saraf pusat

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana

    meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus.

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus ).

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

    3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

    4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

  • 6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus )

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi

    (meningitis/enchepalitis,

    hidrochepalus/microchepalus ).

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

  • Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-

    39.

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 3

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem

    saraf pusat

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana down

    syndrome, retardasi mental.

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi

    mental )

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental ))

    3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

    4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

  • C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching

    - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi pediatri(bedah

    thorax dan bronchiectasis).

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

    Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

  • 2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-

    39.

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 4

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem

    saraf tepi

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana brachial palsy,

    paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan

    facial palsy

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis

    nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

    3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

    4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

  • 6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia

    muscular progressive, dan facial palsy )

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching

    - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana patologi (brachial

    palsy, paralysis nerve phrenic,

    dystropia muscular progressive,

    dan facial palsy ).

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

  • Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-

    39.

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 5

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem

    saraf tepi

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana club foot,

    torticollis, scoliosis, CTEV.

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV ).

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

    3. Menetapkan planning terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

    4. Melakukan intervensi terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

    5. Melakukan evaluasi terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

  • C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching

    - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana (club foot, torticollis,

    scoliosis, CTEV ).

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

    Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-

  • 39.

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 6

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana pneumonia,

    asma, bronchitis.

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

    3. Menetapkan planning terkait patologi sistem kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

    4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

  • 5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching

    - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana (pneumonia, asma,

    bronchitis)

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

  • Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-

    39.

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN

    Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

    Semester : I

    Minggu ke : 7

    Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi

    kardiovaskuler-pulmonal

    Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

    diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana wellness, dan

    functional disorder.

    Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

    Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN

    A. KOMPETENSI

    Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,

    menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait

    apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan

    functional disorder)

    B. INDIKATOR

    1. Melakukan assessment terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

    2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

    3. Menetapkan planning terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

    4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

  • 5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

    6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

    penunjang terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional

    disorder)

    C. MODEL PEMBELAJARAN

    Metode Pembelajaran :

    - Bed side teaching

    - Tugas lapangan

    D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

    1. White Board

    2. Board Marker

    3. Laptop

    4. Multi Media Projector/LCD

    E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

    Pembukaan Materi tentang assessment,

    menetapkan diagnose fisioterapi

    secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi, serta

    evaluasi dan rujukan ke profesi

    terkait apabila dibutuhkan dalam

    tatalaksana (wellness, dan

    functional disorder)

    Mendengarkan,

    mencatat

    Soft skill

    mahasiswa

    Penyajian Bed side teaching

    Mendengarkan,

    melihat, mencatat

    dan bertanya jika

    tidak jelas

    Soft skill

    mahasiswa

    Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

    tugas lapangan.

    Mendengarkan dan

    mencatat

    Tugas

    lapangan dan

    morning

    report.

  • Sumber Belajar :

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-

    39.

  • KONTRAK PERKULIAHAN

    Nama Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

    Kode Mata Kuliah : PFT1005

    Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

    Semester : 1

    Hari pertemuan/Jam :

    Tempat Pertemuan : RSUP Sanglah Denpasar, YPAC Jakarta.

    1. Manfaat Mata Kuliah

    Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment

    menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

    intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat dan tepi, serta melakukan

    rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait

    patologi pediatri.

    2. Deskripsi Perkuliahan

    Mata kuliah ini membahas tentang diantaranya :

    1. Cerebral Palsy 2. Autism/ADHD 3. Meningitis/Enchepalitis 4. Hidrochepalus/Microchepalus 5. Down Syndrome 6. Retardasi Mental 7. Brachial Palsy 8. Paralysis Nerve Phrenic 9. Facial Palsy 10. Dystropia Muscular Progressive (DMP) 11. Club Foot 12. Scoliosis 13. CTEV 14. Pneumonia 15. Asma 16. Bronchitis 17. Wellnes 18. Functional Disorder

    3. Tujuan Instruksional

  • Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa mampu

    melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

    melakukan intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi

    dan kardiovaskular-pulmonal, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan

    terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan

    kardiovaskular-pulmonal.

    4. Organisasi Materi

    Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan.

    5. Strategi Perkuliahan

    Perkuliahan berupa kuliah tutorial morning report, bed side teaching, dan penugasan

    lapangan. Selain itu, mahasiswa akan dievaluasi melalui presentasi kasus, presentasi jurnal,

    dan ujian bagian.

    6. Materi/Bacaan Perkuliahan

    Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:

    1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

    2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-39.

    7. Tugas

    Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut:

    1. Morning Report (MR)

    a. MR di lakukan bersama CE dengan sistem SGD

    b. Topik MR dapat ditentukan kemudian oleh CE dan/atau Mahasiswa

    c. Jumlah minimal pelaksanaan MR berbeda di setiap stase

    d. Mahasiswa wajib menyiapkan FORM PENILAIAN MORNING REPORT

    (perkelompok) di setiap pelaksanaan MR (form code : 1.FTR.MR)

    e. Form Penilaian MR yang telah diisi nilai tetap dibawa oleh CE

    f. Mahasiswa berhak dan wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai MR

    kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait

    2. Tugas Lapangan (TL)

    a. TL di lakukan setiap hari praktik dengan arahan atau pengawasan dari CE

    b. Mahasiswa akan diberikan tanggung jawab untuk mengawasi beberapa pasien atas petunjuk CE

    c. Mahasiswa wajib mencatat perkembangan pasien yg menjadi tanggung jawabnya dalam FORM TUGAS LAPANGAN tiap hari / kali (form code : 1.FTR.TL) dan

    melengkapi laporan pembelajaran TL yang ada pada buku log

    d. Mahasiswa wajib melakukan diskusi dengan CE berkaitan dengan perkembangan pasien

  • e. Di minggu akhir di tempat terkait, Mahasiswa wajib mengumpulkan FORM TL dilengkapi dengan FORM PENILAIAN TUGAS LAPANGAN (perorang) untuk

    dilakukan penilaian oleh CE (form code : 2.FTR.TL )

    f. Form TL yang telah dinilai oleh CE daoat diminta kembali untuk berikutnya dikumpulkan ke Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud

    g. Mahasiswa wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai TL kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait

    3. Presentasi Kasus (Presus)

    a. Jumlah presentasi kasus berbeda di setiap stase

    b. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait kasus yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada

    buku log

    c. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor

    d. Mahasiswa wajib mengisi FORM STATUS KLINIS untuk kasus yang akan di presentasikan (form code : 1.FTR.STAKIS)

    e. Mahasiswa wajib membuat PPT untuk sarana presentasi (format disesuaikan dgn isi STAKIS)

    f. Mahasiswa wajib mengirimkan/upload tugas Status Klinis (WORD dan PPT) beserta Jurnal Pendukung (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018

    (max H-3 ujian)

    g. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN PRESUS (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESUS)

    h. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE

    4. Presentasi Jurnal (Presjur)

    a. Jumlah presentasi jurnal berbeda di setiap stase

    b. Pemilihan jurnal dapat ditentukan oleh Mahasiswa/CE

    c. Mahasiswa dapat mereview 1 atau lebih jurnal

    d. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait jurnal yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada

    buku log

    e. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor

    f. Mahasiswa wajib mereview jurnal sesuai FORM REVJUR (form code : 1.FTR.REVJUR

    g. Mahasiswa wajib mengumpulkan hardcopy JURNAL ASLI , HASIL REVIEW, FORM PENILAIAN REVJUR (perorang) (form code : 2.FTR.REVJUR) ke CE (max

    H-3)

    i. Mahasiswa wajib mengirimkan Hasil Review (WORD) dan Jurnal Asli (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018 (max H-3 ujian)

    h. CE akan memilih 1 jurnal terbaik untuk di presentasikan perkelompok

    i. Mahasiswa wajib menyiapkan 2 (Dua)/ 3 (Tiga) FORM PENILAIAN PREJUR (perkelompok) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESJUR)

    j. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE

  • 5. Kuliah Kepakaran

    a. Kuliah kepakaran bersifat isidental

    b. Kuliah kepakaran dapat dilakukan apabila terdapat kasus baru atau kasus sulit dan lain lain

    c. Mahasiswa wajib berdiskusi secara aktif dengan CE terkait kasus atau permasalahan yang akan diangkat pada kuliah kepakaran

    d. Jadwal kuliah kepakaran ditentukan oleh Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud

    e. Kuliah kepakaran diberikan oleh dr. spesialis atau bidang ilmu lain

    f. Mahasiswa wajib menyiapkan ABSENSI KULIAH KEPAKAKARAN (form code : 1.FTR.ABS.KK)

    6. Ujian Bagian

    a. Jumlah pelaksanaan Ujian Bagian berbeda di setiap stase

    b. Jadwal Ujian Bagian ditentukan CE dan/atau Preseptor

    c. Preseptor akan meminta CE untuk memilihkan kasus yang akan di Ujikan kepada Mahasiswa

    d. Penilaian Ujian Bagian akan dilakukan oleh CE dan Preseptor

    e. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN UJIAN BAGIAN (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.UB)

    f. Apabila pada Mahasiswa tidak lulus U1 di tempat terkait, maka Mahasiswa berhak mengajukan U2 kepada CE di tempat terkait dengan persetujuan Preseptor

    8. Kriteria Penilaian

    Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

    Nilai Angka Huruf Mutu Angka Mutu Gabungan

    Kemampuan

    ≥ 80 – 100 A 4,0 Istimewa

    ≥ 75 – 79 B+ 3,5 Sangat Baik

    ≥ 70 – 74 B 3,0 Baik

    ≥ 62 – 69 C+ 2,5 Cukup Baik

    ≥ 56 – 61 C 2,0 Cukup

    ≥ 50 – 55 D+ 1,5 Kurang Cukup

    ≥ 40 – 49 D 1,0 Kurang

    0 – 39 E 0 Sangat Kurang

    Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:

    1. Nilai Total (100%) = Morning Report (10%) +Tugas Lapangan (20%) + Presentasi

    Kasus (20%) + Presentasi Jurnal (15%) + Ujian Bagian (20%) + Sikap (15%)

  • Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.

    Menyetujui

    Mahasiswa Dosen pengampu

    (……………………………) (…………………………………….)