sifat struktur teori akuntansi

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung pada pemahamanteknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik diturunkan. Pengembangan struktur teori akuntansi untuk memberikan justifikasi yang lebih baik pada aturan-aturan dan teknik- teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan oleh Paton tentang pondasi dasar akuntansi B. Rumusan Masalah Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih dahulu yaitu kita harus menganalisis dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi itu dimulai dari perumusan tujuan laporan keuangan, baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip, dan akhinrya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan. Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pada perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep informasi. Akuntansi Teori Akuntansi Page 1

description

makalah

Transcript of sifat struktur teori akuntansi

Page 1: sifat struktur teori akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang 

  Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung

pada pemahamanteknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik diturunkan.

Pengembangan struktur teori akuntansi untuk memberikan justifikasi yang lebih baik  pada

aturan-aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan

oleh Paton tentang pondasi dasar akuntansi

B.    Rumusan Masalah

Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih

dahulu yaitu kita harus menganalisis dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu

sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori

akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan

bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi itu dimulai dari perumusan tujuan

laporan keuangan, baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip, dan

akhinrya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan

keuangan.

Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pada

perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep

informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya  adalah menyediakan informasi

kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitias ekonomik yang diperkirakan

bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan

antara alternatif tindakan yang ada.

Para akuntan memliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam

menguraikan perbedaan teori-teori akuntansi. Sebelum menguji pendekatan-pendekatan

tradisional dalam perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila dilakukan pengujian

terhadap beberapa pandangan yang telah membentuk perkembangan akuntansi keuangan.

Teori Akuntansi Page 1

Page 2: sifat struktur teori akuntansi

C.     Tujuan penulisan

Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksikan

dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai

kumpulan gagasarn (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis

tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan

untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.

Teori Akuntansi Page 2

Page 3: sifat struktur teori akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sifat Struktur Teori Akuntansi

Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi

(deduktif atau induktif, normatif atau deskriptif), rerangka acuan yang dihasilkan didasarkan

pada serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi.

Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen-elemen berikut ini:

1) Pernyataan tujuan laporan keuangan.

2) Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi

lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari

pernyataan tujuan.

3) Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep

teoritis.

4) Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

B.     Sifat Postulat Akuntansi

Dalam teori akuntansi kita sering dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak mirip,

tetapi mempunyai arti yang berbeda seperti istilah : aksioma, postulat, konsep, convention,

generalization, praktik, prosedur, prinsip, standar, norma dll. Kebingungan seperti itu dapat

dihindari dengan mempertimbangkan penyusunan struktur teori akuntansi secara deduktif,

proses interaktif di mana tujuan akuntansi menyediakan dasar untuk postulat dan konsep

teoritis dari mana teknik-teknik diturunkan.

Kita memulai dengan definisi berikut ini:

1) Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri

atau disebut juga aksioma yang sudah diterima kesesuaiannya dengan tujuan laporan

keuangan yangmenggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hokum di

suatu tempat dimanaakuntansi  itu beroperasi..

2) Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau

aksioma, juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan

keuangan, yang menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam

ekonomi bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan.

Teori Akuntansi Page 3

Page 4: sifat struktur teori akuntansi

3) Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan

dan konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.

4) Teknik (standar) akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akun-

akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh

entitas akuntansi.

C.    Postulat-postulat Akuntansi

1. Postulat Entitas

Akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas, yang terpisah dan berbeda dari

pemilik entitas. Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan

unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat

entitas merumuskan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, peristiwa dan

atribut peristiwa yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan. Postulat memungkinkan

akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu: akuntan melaporkan transaksi

perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan. Postulat juga mengakui tanggung jawab

pelayanan manajernen pada pemegang saham. Konsep entitas diterapkan pada kemitraan,

kepemilikan tunggal, korporasi (perseroan terbatas dan bukan perseroan terbatas), dan

perusahaan kedl dan besar. Konsep ini juga diterapkan pada segmen perusahaan (seperti

divisi) atau beberapa perusahaan (seperti konsolidasi perusahaan yang saling terkait).

Salah satu definisi melihat bahwa entitas akuntansi merupakan unit ekonomi yang

bertanggung jawab atas aktivitas ekonomi dan pengendalian administratif atas unit. Difinisi

lainnya yang berorientasi pemakai menyatakan bahwa entitas akuntansi berada dalam

kerangka kepentingan ekonomi berbagai pemakai, dan bukan aktivitas ekonomi dan

pengendalian administratif unit. Konsep dari American Accounting Assodation tahun 1964

dan komite studi penelitian standar tentang konsep entitas bisnis mendukung pandangan ini,

meyatakan bahwa "batasan entitas ekonomi dapat diidentifikasi:

1) Dengan menentukan kepentingan individual atau kelompok.

2) Dengan menentukan sifat kepentingan individual atau kelompok.

Teori Akuntansi Page 4

Page 5: sifat struktur teori akuntansi

Pendekatan kedua ini menjustifikasi kemungkinan perluasan data yang merupakan

hasil dari skopa akuntansi baru sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan potensial semua

pemakai.

2.   Postulat Kelangsungan Usaha

Postulat kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas

akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas yang

sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk

dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas

akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu. Jadi, laporan keuangan

menyediakan pandangan sementara atas situasi keuangan perusahaan dan hanya merupakan

bagian dari seri laporan yang berkelanjutan. Kecuali untuk kasus likuidasi, pemakai

menginterpretasikan informasi yang dihitung dengan dasar asumsi kontinyuitas perusahaan.

Jika entitas memberi kehidupan, yang terbatas, maka laporan yang sesuai akan

menspesifikasi data terminal dan sifat likuidasi.

Postulat kelangsungan usaha menjustifikasi penilaian aset dengan dasar nonlikuidasi

dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi dengan pertimbangan:

1) Pertama, karena baik nilai sekarang maupun nilai likuidasi tidak memadai

untuk penilaian aset, postulat kelangsungan usaha meminta penggunaan kos

historis untuk penilaian aset.

2) Kedua, aset tetap dan aset tidak berwujud diamortisasi selama umur

manfaatnya, dan bukan selama periode yang lebih pendek dalam ekspektasi

likuidasi.

Postulat kelangsungan usaha juga diterapkan untuk mendukung teori manfaat.

Harapan tentang manfaat di masa mendatang mendorong manajer untuk melihat ke depan dan

memotivasi investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan. Kelangsungan usaha

(yaitu, kontinuitas entitas akuntansi yang tidak terbatas) adalah penting untuk justifikasi teori

manfaat.

Beberapa teoritikawan akuntansi mempertimbangkan postulat kelangsungan usaha

sebagai sesuatu yang diperlukan dan sebagai konvensi akuntansi yang penting. Paton dan

Teori Akuntansi Page 5

Page 6: sifat struktur teori akuntansi

Littleton secara sederhana menyatakan bahwa "kemungkinan suatu aktivitas berhenti secara

tibatiba tidak dapat menghasilkan pondasi bagi akuntansi".

Semua teoritikawan akuntansi tidak sepakat dalam interpretasi tentang postulat

kelangsungan usaha. Storey dan Sterling secara terpisah berpendapat bahwa postulat

kelangsungan usaha tidak memberikan justifikasi untuk penilaian sediaan dengan kos. Storey

berpendapat bahwa "hal tersebut merupakan konvensi realisasi dan bukan konvensi

kelangsungan usaha yang mensyaratkan penilaian sediaan dengan kos". Sterling berpendapat,

anggapan bahwa entitas akuntansi memiliki kehidupan yang tidak terbatas tidak

menjustifikasi nilai likuidasi, tetapi juga bahwa asumsi ini bukan alasan yang memadai untuk

menggunakan kos historis ketika terdapat alternatif penilaian lain yang lebih relevan.

Selanjutnya, jika postulat kelangsungan usaha dipertahankan, hal tersebut diyakini sebagai

prediksi.

Beberapa teoritikawan akuntansi tidak menyukai memasukkan postulat kelangsungan

usaha dalam struktur teori akuntansi. Chambers memandang kelangsungan usaha sebagai

entitas yang berada terus dalam keadaan likuidasi teratur, bukan dalam likuidasi dipaksakan.

Interpretasi kelangsungan usaha ini sesuai dengan penggunaan "ekuivalen kas sekarang"

sebagai dasar penilaian seperti diusulkan Chambers. Teoritikawan lain tidak memasukkan

postulat kelangsungan usaha, karena. mereka menganggap hal tersebut tidak relevan dengan

struktur teori akuntansi.

Semua titik pandang ini perlu untuk menginterpretasikan kembali postulat

kelangsungan usaha. Postulat dipandang sebagai pertimbangan tentang kontinuitas

berdasarkan bukti aktual terhadap dampaknya. Fremgen menawarkan suatu definisi yang

konsisten dengan pandangan bahwa postulat kelangsungan usaha merupakan kesimpulan atau

pertimbangan dan bukan asumsi, ketika dia menyatakan bahwa "entitas dipandang sebagai

tetap berada dalam operasi secara tidak terbatas" dalam pengakuan bukti bukti terhadap

kenyataan tersebut, tidak "dalam adanya bukti yang sebaliknya".

Teori Akuntansi Page 6

Page 7: sifat struktur teori akuntansi

3.      Postulat unit pengukur (Unit Of Measure)

Postulat ini, yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap

transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat ukur yang

dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini menimbulkan 2 keterbatasan

yaitu :

1) Akuntansi terbatas pada pemberian informasi dalam satuan moneter tanpa

mencatat informasi non moneter lainnya yang relevan. Sehingga akuntansi

dianggap hanya menginformasikan sebatas : kuantitatif, formal, terstruktur,

dapat diaudit, angka-angka dan berorientasi pada masa lalu. Informasi non

akuntansi dianggap kualitatif, informal, penjelasan, tidak dapat diaudit dan

berorientasi pada masa depan. Namun para ahli pada saat ini teus berupaya

agar informasi yang diberikan oeh akuntansi keuangan dapat memasukkan

aspek kualitatif melalui berbagai instrumen laporan.

2) Unit moneter itu sendiri sifatnya berfluktuasi tergantung pada kemampuan

daya beli. Pada kenyataannya, daya beli itu tidak stabil karena termakan oleh

inflasi sehingga informasi keuangan yang disajikannya akan kehilangan

relevansi.

4.      Postulat Periode Akuntansi

Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap ada

untuk periode waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi tentang posisi

keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka pendek. Sebagai

tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan pemakai, postulat periode akuntansi

menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan

perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.

Panjangnya periode waktu dapat bervariasi tetapi hukum pajak penghasilan yang

mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan dan praktik bisnis tradisional,

menggunakan periode normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan

periode akuntansi yang terkait dengan tahun kalender, beberapa perusahaan menggunakan

tahun fiskal atau tahun bisnis alami". Bila siklus bisnis tidak berhubungan dengan tahun

kalender akan lebih bermanfaat untuk mengakhiri periode akuntansi ketika aktivitas bisnis

telah mencapai titik terendah. Karena kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, relevan

dan sering, kebanyaka perusahaan juga menerbitkan laporan interim yang menyediakan

Teori Akuntansi Page 7

Page 8: sifat struktur teori akuntansi

informasi keuangan triwulanan atau bulanan. Studi empiris tentang reaksi pasar modal atas

penerbitan laporan interim dan dampaknya terhadap keputusan investasi pemakai

mengindikasikan kegunaan laporan interim. Untuk menjamin kredibilitas laporan interim,

Accounting Principles Board menerbitkan APB Opinion No.28, yang mensyaratkan laporan

interim seharusnya didasarkan pada prinsip akuntansi dan praktik yang sama dengan yang

digunakan dalam pembuatan laporan tahunan.

Dengan meminta entitas untuk menyediakan secara periodik, laporan keuangan

jangka pendek, postulat periode akuntansi membebankan akrual dan tangguhan, penerapan

yang menyebabkan perbedaan penting antara akuntansi akrual dan kas. Setiap periode,

penggunaan akrual dan tangguhan diminta dalam pembuatan posisi keuangan perusahaan

dalam istilah seperti expenses dibayar dimuka, pendapatan yang belum diterima, gaji yang

belum dibayar, dan expenses depresiasi. Meskipun laporan keuangan jangka pendek bersifat

arbitrer dan kurang tepat, kekurangan dikesampingkan karena signifikasinya bagi pemakai,

dengan cara menentukan bahwa proses akuntansi terus menghasilkannya.

Cat : - Deferral dan akrual adalah perangkat yang diperlukan untuk memadukan secara tepat

antara pendapatan dan biaya. Deferal artinya menunda pembedaan antara biaya yang telah

dibayarkan atau pendapatan yang telah dikumpulkan.

Sementara akrual adalah biaya yang belum terbayarkan atau pendapatan yang belum

diterima.

Apabila dasar pencatatan akuntansi yang digunakan adalah cash basis, maka

pendapatan dan beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam periode dimana

uang kas diterima (untuk pendapatan) atau uang kas dibayarkan (untuk beban). Jadi,

dapat disimpulkan di sini bahwa transaksi pendapatan dan beban yang akan

dilaporkan dalam laporan laba rugi adalah transaksi-transaksi yang melibatkan arus

uang kas masuk (untuk pendapatan) ataupun arus uang kas keluar (untuk beban).

Sedangkan apabila dasar pencatatan akuntansi yang digunakan adalah accrual basis,

maka baik untuk pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi

dalam periode dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memperhatikan

arus uang kas masuk ataupun arus uang kas keluar.

Dasar pencatatan cash basis pada umumnya masih diterapkan pada organisasi

organisasi yang tergolong kecil, dimana kepemilikan dananya hanya dimiliki oleh

satu atau beberapa orang saja. Sedangkan untuk organisasi-organisasi yang tergolong

Teori Akuntansi Page 8

Page 9: sifat struktur teori akuntansi

menengah ke atas, khususnya untuk organisasi-organisasi yang dananya dimiliki oleh

banyak donor, diharuskan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk

menerapkan accrual basis sebagai dasar pencatatan akuntansinya. Ini dapat dimengerti

bahwa penerapan dasar akrual diharapkan bisa memberikan transparansi dan

akuntabilitas laporan keuangan kepada para donatur selaku pemilik dana

Teori Akuntansi Page 9

Page 10: sifat struktur teori akuntansi

BAB III

KESIMPULAN

Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri

atau disebut juga aksioma yang sudah diterima kesesuaiannya dengan tujuan laporan

keuangan yangmenggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hokum di suatu

tempat dimanaakuntansi  itu beroperasi.

Postulat-postulat Akuntansi tediri dari empat yaitu, (a)Postulat entitas dimana

akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas, yang terpisah dan berbeda dari pemilik

entitas, (b)Postulat kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa

entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas

yang sedang berjalan.(c) Postulat monetery bahwa setiap transaksi harus diukur dengan

suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam.(d)Postulat Periode Akuntansi, meskipun

postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap ada untuk periode

waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi tentang posisi keuangan dan

kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka pendek.

Teori Akuntansi Page 10

Page 11: sifat struktur teori akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

http://shantycr7.blogspot.com/2013/05/postulat-postulat-akuntansi-lengkap.html

http://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/9/30/makalah-struktur-teori-

akuntansi.html

http://wiranyenyen.blogspot.com/2013/04/makalah-struktur-teori-

akuntansi.html

Teori Akuntansi Page 11