Sifat Kimia Tanah
-
Upload
wiranggitprihardhani -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Sifat Kimia Tanah
IDENTITAS MODUL PEMBELAJARAN
Topik/ Pokok Bahasan : Faktor Pembentukkan Tanah
Mata Kuliah : Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman I
Jumlah SKS : 2 (dua)
Jumlah Kelas : 6 (enam)
Semester diberikan : Genap
Kompetensi Umum : Mahasiswa akan dapat menjelaskan sifat dan
karakteristik tanah dengan benar
Kompetensi Khusus : Mahasiswa akan mampu menjelaskan konsep
sifat-sifat kimia tanah dengan benar
Metode Pembelajaran : Ceramah Interaktif dan diskusi (Class Discusion
dan Small Group Discussion)
Pertemuan ke- : 5 (1 kali); 2 x 50 menit
Proses Pembelajaran : Tahapan proses pembelajaran :
1. Penjelasan Konsep Sifat dan karaketristik
tanah secara umum
2. Penjelasan mengenai sifat-sifat kimia tanah
(pH, KTK, KTA, KB, kondisi keharaan pada
berbagai pH tanah)
3. Pembagian Tugas
Bahan Ajar : 1. Bahan Bacaan:
1) E. Saifuddin Sarief (1993). Ilmu Tanah
Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
2) Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno,
M.Sc. (2007). Ilmu Tanah. Akademi
Presindo. Jakarta.
3) Kim H Tan. (1991)
4) Brady (1974)….
5) Hendry D. Foth, (1984). Fundamental of
Soil Science. Jhon Willey Publishing
Company, Inc. New York. USA.
6) Fitz Patrick, (1996). Soil Science: An
Introductions. Jhon Willey Publishing
Company, Inc. New York. USA.
2. Modul Pembelajaran
FORMAT RANCANGAN TUGAS
I. TUJUAN TUGAS
Mahasiswa secara individu dalam kelompok mampu mengidentifikasi kriteria
dari sifat-sifat kimia tanah yang terdapat pada analisis tanah awal berbagai jenis
tanah di Indonesia secara benar.
II. URAIAN TUGAS
a. Obyek Garapan
1. Pengetahuan dasar mengenai sifat kimia tanah (pH, KTK,KPA,KB, kondisi
keharaan pada berbagai pH tanah) serta kriterianya.
b. Metode/ cara pengerjaan (acuan cara pengerjaan)
1. Penjelasan umum kompetensi tugas yang ingin dicapai (Dosen MK).
2. Pembagian mahasiswa dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah
anggota maksimum 5 orang.
3. Pembagian materi tugas kelompok
4. Pengenalan karakteristik sifat kimia tanah
5. Pengisian kriteria dari berbagai sifat kimia tanah yang sudah disediakan,
serta mengklasifikasikan tingkat kesuburan tanah kaitannya dengan
sifat kimia tanah tersebut.
c. Deskripsi luaran tugas
1. Hasil identifikasi terhadap analisis tanah awal pada tiga jenis tanah di
Indonesia ditulis pada form dengan format yang telah disediakan (Form
Isian 1).
2. Satu form berlaku untuk satu jenis tanah sehingga terdapat tiga form
yang harus disiapkan.
3. Pengisian form dapat dilakukan dengan menulis tangan.
4. Setiap kolom pada setiap form diisi sesuai dengan ketentuannya
d. Proses penugasan dan pembelajaran
Setiap kelompok mahasiswa secara bersama-sama menganalisis dan
mengkategorikan kriteria sifat-sifat kimia tanah yang tertera pada analisis
tanah awal. Terdapat tiga jenis analisis tanah awal yang harus diidentifikasi,
yaitu : tanah Inceptisols, Ultisols dan Andisols. Masing-masing mahasiswa
bertugas di dalam membahas kriteria sifat-sifat kimia tanah yang terdapat
di dalam setiap masing-masing tanah tersebut. Dalam pengisian form
terdapat informasi yang harus dicari dari buku refferensi.
Pertemuan Minggu Pertama
Pembagian Kelompok dan penjelasan tugas. Ketentuan dan pelaksanaan
tugas sebagai berikut :
− Tugas dikerjakan di luar jam perkuliahan namun diberikan keleluasaan
untuk mengkonsultasikan materi dan format tugas kepada dosen
pengampu atau asisten yang telah ditunjuk
− Tugas harus selesai dalam bentuk laporan (print out) sebanyak satu
buah laporan per kelompok, dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya (sebelum kegiatan perkuliahan dimulai)
Pertemuan Minggu Kedua
Monitoring perkembangan tugas. Permasalahan dalam pengerjaan tugas
diutarakan pada minggu kedua yakni pada saat kuliah telah selesai
diberikan. Tugas yang sudah selesai dapat segera dikumpulkan dan di
koreksi.
III. Rubrik Penilaian
DIMENSI
Sangat
Memuaskan
(5)
Memuaskan
(4)
Batas
(3)
Kurang
Memuaskan
(2)
Di bawah
standard
(1)
SKOR
Ketepatan
waktu
pengumpulan
hasil
Mengumpul
kan pada
hari yg
telah
ditetapkan
- - - Mengumpul
kan pada
hari setelah
ditetapkan
3
Kerapihan Sangat
rapih
Rapih Agak
rapih
Kurang
rapih
Tidak rapih 3
Ketepatan
mengkriteriaka
nkan tingkat
kesuburan
tanah
berdasarkan
sifat kimia dari
3 jenis tanah
100 %
klasifikasi
adalah
benar
80 %
klasifikasi
adalah
benar
60 %
klasifikasi
adalah
benar
40 %
klasifikasi
adalah
benar
< 40 %
klasifikasi
adalah
benar
8
Kelengkapan
data
Semua
kolom diisi
dengan
tepat
80 % kolom
diisi dengan
tepat
60 %
kolom
diisi
dengan
tepat
40 %
kolom diisi
dengan
tepat
< 40 %
kolom diisi
dengan
tepat
6
Total Nilai : (S1 x NC1) + (S2 x NC2) +(S3 x NC3)
S : Skor, NC : Nilai kriteria (5/4/3/2/1)
Kriteria Kompetensi : > 85 : Sangat Kompeten
70 – 85 : Cukup Kompeten
60 – 70 : Kurang Kompeten
< 60 : Tidak Kompeten
Jenis tanah …………………………………………...
No. Sifat Kimia
Tanah Ciri/karakteristik Kriteria Kondisi tanah
FORM ISIAN I Kelas : _________________________
Nama : _________________________
NPM : _________________________
MATERI PEMBELAJARAN
DESKRIPSI SINGKAT
Tanah merupakan tubuh alam yang dihasilkan dari berbagai proses dan
faktor pembentuk yang berbeda, sehingga tanah mempunyai karakteristik yang
berbeda satu sama lain. Fungsi tanah yang berjalan baik akan menjadikan tanah
tersebut dikategorikan sebagai tanah yang subur, yaitu tanah yang menyimpan dan
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Kesuburan tanah tidak
hanya dipengaruhi oleh sifat fisik dan biologi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh
sifat-sifat kimia tanah diantaranya yaitu : pH tanah, KTK (Kapasitas tukar Kation),
KTA (Kapasitas Tukar anion), KB (Kejenuhan Basa), dan banyaknya kandungan
bahan organik di dalam tanah.
GLOSARIUM
− Ion : sesuatu yang bermuatan, bisa bermuatan positif, netral atau negatif.
− Kation : Ion yang bermuatan positif
− Anion : Ion yang bermuatan negatif
− Adsorpsi : Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau
senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya
permukaan partikel, penyerapan partikel tersebut hanya berlangsung sampai di
permukaan suatu zat.
− Absorpsi : Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau
senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya
permukaan partikel, penyerapan partikel tersebut sampai ke bawah permukaan
suatu zat.
− Bahan Organik : Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa
tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan
pembentukan kembali.
PENDAHULUAN
Di dalam tanah, terdapat bagian penting yang memiliki peranan aktif di
dalam reaksi-reaksi fisikokimia, yang biasa disebut sebagai koloid tanah. Koloid
tanah adalah bahan mineral dan bahan oranik yang sangat halus sehingga
mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per satuan berat (massa). Koloid
tanah yang memiliki peranan di dalam reaksi fisikokimia yaitu koloid anorganik
(koloid liat atau mineral) dan koloid organik (humus). Kedua koloid ini mempunyai
sifat dan ciri yang jauh berbeda. Menurut Brady (1974), koloid berukuran < 1 mm,
sehingga tidak semua fraksi liat termasuk koloid. Partikel-partikel koloid yang
sangat halus biasa disebut sebagai micelle (microcell), yang umumnya bermuatan
negatif, karena ion-ion bermuatan positif (kation) tertarik pada koloid tersebut
sehingga membentuk lapisan ganda ion. Bagian dalam dari lapisan ganda ion ini
terdiri dari partikel koloid yang bermuatan negatif (anion) sedangkan bagian luar
merupakan kerumunan kation yang tertarik oleh partikel-partikel koloid tersebut.
A. Kapasitas Tukar Kation (KTK)
Adalah kapasitas lempung untuk menyerap dan menukar kation Ion
bermuatan positif dinetralisir oleh ion bermuatan negatif disebut dengan electric
double layer Kation yang tertukar disebut : exchangeable cations, sedang proses
pertukaran disebut cation exchange. Partikel tanah yang bertanggung jawab
terhadap penyerapan dan pertukaran kation disebut exchange complex.
Contoh :
Soil-Ca + 2 H+ Soil-2H + Ca2+
Adsorbed Ca Adsorbed H+
KTK dipengaruhi oleh (1) kandungan lempung (2) tipe lempung (3) kandungan
bahan organik
Tipe Lempung Kisi Kandungan Hara
KPK (pH 7)
(me/100gr dr
lempung)
Kaolinit dan Haloisit 1:1 Sedikit < 10
Illit 2:1 Menyediakan K 15-40
Montmorillonit 2:1 Mg, K, Fe dll 80-100
Vermikulit 2:1 Mg, K, Fe dll Sekitar 100
Bahan Organik - - Sekitar 200
Tanah kandungan BO rendah :
CEC (me/100 gr) = {CEC (me/100 gr tanah): % clay} X 100
Kriteria KPTK untuk Top Soil
KTK (me/100 gr tanah) Kriteria
> 40 Sangat Tinggi
25-40 Tinggi
15-25 Sedang
5-15 Rendah
<5 Sangat Rendah
KTK sangat penting untuk mengetahui :
1. Kesuburan tanah
2. Aplikasi pupuk
3. Pengambilan hara
4. Kualitas lingkungan
Besarnya KTK tanah dipengaruhi oleh sifat dan unsur tanah itu sendiri, antara lain :
a. Reaksi tanah atau pH
Dalam suasana sangat asam (pH rendah), hidrogen akan terikat kuat pada gugus
aktifnya yang menyebabkan gugus aktif berubah menjadi bermuatan positif (-COOH dan
OH2+), sehingga koloid-koloid yang bermuatan negatif menjadi rendah, akibatnya KTK turun.
Sebaliknya dalam suasana alkali (pH tinggi) larutan tanah banyak mengandung ion OH-,
akibatnya terjadi pelepasan H+ dari gugus organik dan terjadi peningkatan muatan negatif (-
COO- dan O-), sehingga KTK meningkat.
b. Tekstur tanah atau Jumlah liat
Semakin tinggi jumlah liat suatu jenis tanah, KTK akan semakin besar.
Semakin halus tekstur tanah, semakin besar pula jumlah koloid liat organiknya,
sehingga KTK makin besar. Sebaliknya tekstur kasar seperti debu atau pasir, jumlah
koloid liat relatif kecil demikian pula koloid organiknya, sehingga KTK relatif lebih
kecil daripada tanah bertekstur halus.
c. Jenis Mineral Liat
Pada mineral liat kaolinit masing-masing unit melekat dengan unit lain
dengan kuat (oleh ikatan H) sehingga mineral ini tidak mudah mengembang dan
mengkerutbila basah dan kering secara bergantian. Subsitusi isomorfik sedikit atau
tidak ada sehingga kandungan muatan negatif atau KTK rendah. Sedangkan untuk
mineral liat monmorilonit, masing-masing unit dihubungkan dengan unit lain oleh
ikatan yang lemah (oksigen ke oksigen), sehingga mudah mengembang dan
mengkerut. Oleh karena itu monmorilonit mempunyai muatan negatif yang tinggi
(KTK tinggi).
d. Bahan Organik
Pengaruh bahan organik tidak dapat disangkal terhadap kesuburan tanah.
Telah dikemukakan bahwa organik mempunyai daya serap kation yang lebih besar
daripada koloid liat. Berarti semakin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah,
maka akan semakin tinggi KTKnya.
e. Pengapuran
Masukan kapur akan menaikkan pH tanah. Pada tanah-tanah yang
bermuatan bergantung pH, seperti tanah kaya monmorilonit atau koloid organik,
maka KTK akan meningkat dengan pengapuran. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pengaruh pengapuran ini berkaitan erat dengan perubahan pH, yang
selanjutnya mempengaruhi KTK tanah.
B. KTA (Kapasitas Tukar Anion)
KTA adalah Kapasitas lempung untuk menyerap dan menukar anion.
Lempung akan bermuatan positif hanya terjadi dalam kondisi asam, ketika dimana
pH tanah dibawah ZPC Clay atau karena patahnya ikatan mineral lempung.
Jenis Anion : SiO44-, H2PO4
-, SO42-, NO3
- dan Cl-
o Partikel kasar seperti pasir, debu dan bahan organik belum terdekomposisi
secara kimia. Lembam (Inert) luas permukaan rendah dan tidak
memperlihatkan sifat koloid.
o Lempung dan humus luas permukaan besar dan menunjukkan
permukaan yang secara kimia mengandung mengandung muatan elektrik.
o Partikel lempung membawa muatan negatif sebagai hasil satu atau lebih
beberapa reaksi berbeda. Dua sumber utama muatan negatif adalah
isomorphous subtitution dan dissociation of exposed hydroxyl groups.
Isomorphous substitution
o Adalah subtitusi atom dalam struktur kristal tanpa mempengaruhi struktur
kristal tersebut
o Misal : unit sel kaolinit mempunyai rumus : Al2O.2SiO2.2H2O
o Perhitungan berikut menunjukkan bagaimana muatan positif dinetralkan
oleh muatan negatif
Al 3+ Si4+ H+ O2-
2X 2X 2X 9X
18+ 18+
o Permanent negative charges : Apabila penggantian salah satu ion
menyebabkan adanya satu muatan negatif (tdk netral) dan tidak bergantung
pH.
Dissociation of Exposed Hydroxyl Groups
o Adalah grup OH yang ada dalam permukaan lapisan Al oktahedra. Umumnya
pada lempung tipe 1:1, sesquioksida dan lempung amorf. OH akan
berhubungan dengan cairan tanah dan terdisosiasi, melepaskan proton.
o contoh:
- Al - OH. - Al - O- + H+
Netral octahedron muatan negativ octahedron
o Muatan tergantung pH terjadi pada pH tinggi dan menurun pada pH rendah.
B. Reaksi Tanah (pH tanah)
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah
dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion
hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin
masam tanah tersebut. Di dalam tanah juga ditemukan ion OH-, yang jumlahnya
berbanding terbalik dengan banyaknya H+. Pada tanah-tanah yang masam jumlah
ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan OH- lebih
banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah bereaksi
netral yaitu mempunyai pH = 7. Rumus pH = - log (H+) atau pH = log
+H
1
Terdapat dua jenis reaksi tanah atau kemasaman tanah, yaitu kemasaman aktif dan
potensial. Reaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi ion hydrogen yang
terdapat bebas dalam larutan tanah. Reaksi tanah potensial ialah banyaknya
hydrogen dapat tukar baik yang dijerap oleh kompleks koloid tanah maupun yang
terdapat dalam larutan. Jumlah atau konsentrasi kedua ion hydrogen dan hidroksil
ini sangat dipengaruhi oleh kompleks liat. Kompleks koloid yang jenuh basa
menyebabkan reaksi tanah basa atau alkalis, oleh karena basa-basa yang dijerap ini
akan ditukar oleh ion-ion hydrogen bebas tadi. Begitu pula pada kompleks koloid
yang jenuh oleh ion-ion H+ akan selalu terjadi reaksi tanah masam.
Klasifikasi pH tanah berdasar bahan pengekstrak :
PH tanah aktual (pH H2O)
- menunjukkan konsentrasi H+ dalam larutan tanah, sesuai dengan kondisi
alam sebenarnya.
- Larutan pengekstrak adalah air suling (H2O) dengan perbandingan tanah
dan H2O adalah 1:2,5
- Skema keseimbangannya :
PH tanah Oksidatif (pH H2O2)
- Menunjukkan nilai pH tanah setelah tanah mengalami oksidasi
- Larutan pengekstrak adalah H2O2 30% atau karena proses`pengeringan
pada udara terbuka.
- Pentung untuk daerah tergenang atau rawa untuk melihat potensi bahaya
zat clay (lempung belang) karena dilakukan pengatusan.
- Jika setelah oksidasi (pengatusan) nilai pH <= 3,5 maka mengandung pirit
yang menghasilkan sulfat yang meracun.
- Reaksi : 2 H+
FeS + On + H2O Fe (OH)3 + H2SO4
SO4-
Pirit dlm tanah oksidator Fase padat Dlm larutan tanah
PENGARUH KEMASAMAN TERHADAP BEBERAPA REAKSI-REAKSI KIMIA YANG
TERPENTING DIDALAM TANAH.
Group dipengaruhi Reaksi umum yang Terjadi
Hidroxides and Oxides xAl 3+ + 3xOH- AlxOHy+ (3x-y) + y OH-
X Al (OH)3 + Fe 3+ + 3x OH-
Fex OH y+ + yOH- x Fe (OH)3 ½ x Fe2 O3
+ 3x H2O
Carbonates CaCO3 + 2H+ Ca2+ + CO2 + H2O
Complexes * CuCh + 2 H+ Cu2+ +H2Ch
Phosphates (Similar principles for
Mo O34 and Mo 2-
4 bonded to Fe
and Al
Fe(OH)2 H2PO4 + OH Fe(OH)3 + H2PO4
Al (OH)2 H2PO4+OH- Al(OH)3 + H2PO4-
Ca10(PO4)6 (OH)2 + 14H+ 10 Ca2+ +
6H2PO4- + 2H2O
CEC (pH-dependent)+ M+X- + H+ M+ + HX
Edge Charge on Silicates + Si Si
O1/2- + H+ OH1/2+
Al Al
Al-OH1/2- + H+ Al-OH1/2
+
Redox Systems Mn2+ + H2O + O2 2H+ + MnO2
2 Fe2+ + 5 H2O + O2 4H+ + 2Fe(OH)3
H2S + 2O2 2H+ + SO4
NH4+ + 2O2 2H+ + NO3 + H2O
Ion-Ion Dalam Larutan tanah HPO43- + H+ H2PO4-
H2CO3 HCO3- + H+ CO3
2- + 2H+
Cu2+ + OH- Cu OH+
Mikroorganisme Pengaruhnya beragam, tergantung spesies
C. Kondisi Keharaan pada berbagai kisaran pH
(1). Sangat Tinggi (diatas 8,5)
- Tanah alkali, sodik
- Ca dan Mg, kemungkinan tidak tersedia
- Fospat terjerap dalam bentuk Ca-P, Mg-P
- Bila kadar Na Tinggi, P terjerap menjadi Na-P yang mudah larut
- Keracunan Boron (B) pada tanah garaman dan Sodik
- Persentase Na tertukar (ESP) di atas 15 dapat menyebabkan kerusakan
struktur.
- Aktivitas bakteri rendah
- Proses nitrifikasi menurun
- Ketersediaan hara mikro menurun, kecuali Mo
(2). Tinggi ( 7,0 – 8,5 )
- Penurunan ketersediaan P dan B sehingga terjadi kekahatan hara P dan B
- Kekahatan Co, Cu, Fe, Mn dan Zn
- Kadar Ca dan Mg Tinggi
- Tanah alkali
(3). Sedang (5,5 – 7,0)
- Sifat netral
- Kisaran pH yang baik untuk sebagianj besar tanaman
- Kadar hara (makro & mikro) optimum
- Aktivitas mikroorganisme optimum)
- Sifat kimia tanah optimum
(4). Rendah (<5,5)
- Tanah masam
- Ion Fosfat bersenyawa dengan Fe dan Al membentuk senyawa yang tidak
cepat tersedia bagi tanaman.
- Semua hara mikro (kecuali Mo) menjadi lebih tersedia dengan peningkatan
kemasaman,
- Ion Al dilepaskan dari mineral lempung pada nilai pH di bawah 5,5 dan
- Aktivitas bakteri menurun
- Proses nitrifikasi terhambat.
D. Kejenuhan Basa (KB)
Kejenuhan basa merupakan perbandingan antara jumlah kation-kation basa
dengan jumlah semua kation tanah (kation basa dan kation asam) yang ada di
kompleks jerapan tanah. Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap tanah
menunjukkan tingginya nilai kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
Cara menghitung kejenuhan basa adalah :
Kejenuhan Basa (KB) : Jumlah Kation basa x 100%
KTK
Ca2+, Mg2+, K+, dan Na+ merupakan contoh kation-kation basa dalam tanah,
sementara H+ dan Al3+ termasuk ke dalam kation asam.
CONTOH SOAL dan PEMECAHAN MASALAH
Pemahaman Konsep
Uraian
1. Unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman diserap dari larutan tanah
dalam bentuk ion, dan untuk menentukan ada tidaknya ion-ion tersebut
dilakukan analisis tanah. Apakah yang dimaksud dengan Ion-ion penting makro
maupun mikro apa yang didapat dari tanah itu ?
Pemecahan Soal :
Ion adalah sesuatu yang bermuatan, ion yang bermuatan positif disebut sebagai
kation, dan ion yang bermuatan negatif biasa disebut sebagai anion. Sifat
pertukaran ion berperan penting dalam penilaian kesuburan tanah. Tanaman
menyerap unsur hara makro dan mikro dalam bentuk ion, diantaranya adalah
NO3-, NH4
+, H2PO4-, HPO4
-, K+, Cl-, Fe2+, Mg2+, Ca2+, dan masih banyak lagi.
2. Apa tujuan umum analisis tanah itu apabila ditinjau dari sifat kimia tanahnya?
Terangkan dengan singkat !
Tujuan analisis tanah adalah untuk mengetahui kandungan dari masing-masing
unsur yang terkandung di dalam tanah. Apabila kita melihat dari kandungan
sifat kimianya, setiap unsur yang terdapat di dalam tanah akan dapat kita
kriteriakan sehingga akan terlihat kelas kesuburan tanahnya pada jenis tanah
tersebut dan dapat kita jadikan rekomendasi bagi pemupukan atau perlakuan
tanah yang akan diberikan.
3. Jelaskan bagaimana mekanisme dari sifat-sifat larutan tanah, koloid tanah,
reaksi tanah dan KTK saling berinteraksi dan menentukan tingkat kesuburan
suatu jenis tanah!
Koloid tanah adalah bahan mineral atau bahan organik yang sangat halus
sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per satuan berat
(massa). Fraksi liat yang merupakan bagian terkecil dari bagian padat ini
merupakan fraksi penting yang aktif dalam tanah. Fraksi ini merupakan koloid
tanah yang dapat menyeliputi atau bersifat sebagai semen dari butir-butir
primer tanah sehingga dapat membentuk agregat mikro yang dapat menjerap
atau mengikat unsur hara bagi tanaman. Dengan demikian, kompleks koloid
tanah ini dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia atau kesuburan tanah.
LATIHAN UJI KOMPETENSI KOMPREHENSIF
Latihan ini disajikan dibagian paling akhir dari modul MK, terdiri atas soal-
soal pemecahan masalah yang meliputi seluruh materi bahasan dalam kurun waktu
1 semester. Beberapa contoh soal latihan ini dapat digunakan sebagai pelatihan
dalam menghadapi UTS.
Uraian (Skor = 5 soal @ 10 point = 50):
1. Apakah yang dimaksud dengan pengelompokan sifat kimia unsur-unsur
berdasarkan fraksi aktifnya?
2. Bagaimanakah tanda-tanda bahwa suatu unsur hara bersifat esensial bagi
pertumbuhan tanaman?
3. Bagaimanah pengaruh khelat terhadap mobilitas unsur hara di dalam tanah?
4. Apakah peranan pH terhadap pertumbuhan tanaman?
5. Bagaimanakah pengaruh kejenuhan basa terhadap kandungan kapasitas
tukar kation di dalam tanah?
Pilihan berganda (Skor = 10 soal @ 5 point = 50):
1. Yang dimaksud dengan koloid tanah adalah:
a. Fraksi tanah pasif yang terdiri dari butiran berukuran halus (0,005 -
0,2µm)
b. Fraksi pasir dan debu yang bermuatan dan menjerap unsur hara dalam
bentuk ion
c. Fraksi tanah aktif yang berasal dari liat dan bahan organik, berukuran
sangat halus dan bermuatan negatif
d. Semua jawaban a, b dan c benar
2. Tipe ikatan kimia yang melibatkan redistribusi valensi elektron dan terjadi
antara atom yang identik atau atom dengan sifat-sifat listrik yang sama
disebut:
a. ikatan van Der Waals
b. ikatan ion/elektrostatik
c. katan kovalen
d. ikatan hidrogen
3. Substitusi isomorfik terjadi di dalam tanah melalui proses-proses:
a. penggantian kation berukuran tidak sama pada tetra-hedral dan
oktahedral dengan valensi yang lebih tinggi
b. penggantian kation pada tetra-hedral dan oktahedral dengan valensi
yang lebih rendah
c. adanya sumber utama muatan negatif tipe liat 1 : 1
d. Semua jawaban a, b dan c benar
4. Sebelum diabsorpsi oleh akar tanaman atau hilang tercuci, pelepasan ion-ion
di dalam tanah terjadi melalui:
a. Pertukaran-pertukaran kation, anion, dan ligand
b. Presipitasi, pertukaran-pertukaran kation, anion, dan ligand
c. Khelasi unsur pada permukaan mineral dan presipitasi,
d. Presipitasi, pertukaran kation dan anion, pertukaran ligand dan khelasi
unsur di permukaan mineral
5. Reaksi pertukaran kation di dalam tanah dapat terjadi bila:
a. Kation berada pada kompleks jerapan (misel) dan kation lain berada
dalam larutan tanah
b. Kation berada pada satu kompleks jerapan (misel) dan kation lain
berada dalam kompleks jerapan lainnya
c. Kation berada pada tempat berbeda dalam satu kompleks jerapan
(misel) yang sama
d. Semua jawaban a, b dan c benar
6. Faktor-faktor yang menentukan kemampuan koloid tanah dalam menjerap
dan mempertukarkan kation antara lain:
a. pH tanah, aktivitas dan kepekatan ion dalam tanah tersebut, tipe liat
b. muatan negatif pada koloid tanah, pH, kapasitas jerapan, bahan organik
tanah
c. pH, hidrasi dan ukuran ion, muatan permanen, pemupukan
d. Semua jawaban a, b dan c benar
7. Penambahan/kehilangan ion H+ dari gugus fungsional pada bahan organik
tanah berasal dari:
a. Gugus hidroksil (-OH), karboksil (-COOH), fenolik (-C6H4OH), dan
alkohol
b. Asam amino, fenol, aluminosilikat, dan asam nukleat
c. Lipida, lignin dan karbohidrat
d. Semua jawaban a, b dan c benar
8. Pada umumnya afinitas/kemampuan tanah untuk mengadsorpsi beberapa
unsur hara penting dan bermuatan negatif adalah sbb.:
a. PO43- > SO4
2- > Cl- > NO3-
b. Cl- > NO3- > PO4
3- > SO42-
c. PO43- > NO3
- > Cl- > SO42
d. Semua jawaban a, b dan c benar
9. Perubahan reaksi-reaksi kimia (reduksi-oksidasi) yang terjadi di dalam
tanah disebabkan oleh:
a. Ketersediaan bahan organik, pergerakan CO2 dan O2, perubahan
kelembaban tanah
b. Respirasi aerob & anaerob akibat aktivitas mikroba, perubahan aerasi
& temperatur
c. Perubahan suhu tanah dan konsentrasi O2 dan CO2
d. Semua jawaban a, b dan c benar
10. Dalam keadaan anaerob, asam-asam organik yang dihasilkan dari reaksi
redoks pada tanah-tanah yang mempunyai pH tinggi (basa) akan
berpengaruh:
a. menurunkan pH tanah, karena adanya peningkatan konsentrasi H+ di
dalam tanah
b. meningkatkan pH tanah, karena adanya peningkatan konsentrasi H+ di
dalam tanah
c. tidak berpengaruh terhadap pH tanah
d. Semua jawaban a, b dan c benar