#Sesi 9, Kamis 24 April 2015 - qobid.files.wordpress.com · • Thales dari Miletus dijuluki...
Transcript of #Sesi 9, Kamis 24 April 2015 - qobid.files.wordpress.com · • Thales dari Miletus dijuluki...
• Mula-mula, pertanyaan-pertanyaan mengenai alam
semesta dijawab melalui kepercayaan atau mitos yang
bersifat spiritual-religius.
• Matematika dikenalkan untuk pertama kalinya di Mesir
dan Babilonia kemudian diterapkan dalam bidang
astronomi.
• Para filosof Pra-Socrates dipercaya pertama kali
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sistematis
berdasar logika dan observasi.
• Thales dari Miletus dijuluki “Bapak Sains”, pada abad
7 SM telah menjelaskan penyebab terjadinya gempa
bumi dan kilat berdasar observasi, bukan religi.
“Hal tersulit dalam hidup ini adalah
mengetahui dirimu sendiri” -Thales
• Anaximander, mengemukakan
asal kehidupan dari air dan
lumpur, manusia telah
berkembang dari jenis
kehidupan yang lebih rendah.
• Empedocles, mengemukakan adanya materi udara.
• Demokritus, seluruh materi terdiri dari ‘atom’ yakni
sesuatu yang tidak dapat dibagi lagi.
• Eratosthenes, mengukur bumi dengan sangat
akurat....
• Pythagoras, membuka sekolah yang
mempelajari matematika dan
penerapannya.
• Hereclitus dan Paramenides, pertanyaan
mengenai ilmu pengetahuan: apakah ilmu
didapat dari logika atau pengalaman?,
apakah alam itu tetap atau berubah?
• Hippocrates dan Galen,
mengembangkan ilmu anatomi dan medis
berdasar pengalaman, bukan perdukunan.
• Penemuan 5 elemen kimiawi: tanah,
udara, api, air dan minyak.
• Socrates (469 SM – 399), peletak
dasar filsafat etika, moral dan
dialektika.
• Plato (427 - 347 SM), menggagas
tentang idea. Idea tidak diciptakan
oleh pemikiran manusia, tidak
tergantung pada pemikiran manusia,
melainkan pikiran manusia yang
tergantung pada idea. Idea adalah
citra pokok dan perdana dari
realitas, nonmaterial, abadi, dan
tidak berubah.
Aristotle (384 – 322 SM), sumbangannya:
• Mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis.
• Materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada
(eksis).
• Menemukan silogisme yang dapat digunakan dalam
menarik kesimpulan baru yang tepat dari dua
kebenaran yang telah ada.
• Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk
demokrasi dan monarki.