Seri Doa Bapa Kami: Pengenalan

6
1 “Bapa Kami yang Di Sorga”

Transcript of Seri Doa Bapa Kami: Pengenalan

1

“Bapa Kami yang Di Sorga”

2

Pengenalan:

Di dalam Injil Matius 6, Tuhan Yesus mengajarkan satu doa yang begitu indah dan agung,

iaitu: “Doa Bapa Kami”.

Apabila anda berkata, ‘ Bapa kami yang di sorga’ anda sedang mengakui bahawa anda tidak

berdoa sendiri. Anda sedang menghadap satu peribadi.

Doa ini bukan doa yang memuaskan keinginan manusia, tetapi mengundang kehadiran Allah

dan memuliakan Allah.

Saya ingin, sebagai orang percaya fahami erti dan esensi daripada Doa yang diajarkan oleh

Tuhan Yesus sendiri.

J. I. Packer, menyelediki bahawa ada 7 kegiatan atau aktiviti rohani yang berbeza di dalam

Doa Bapa Kami ini, iaitu:

a. menghampiri Allah dalam penyembahan dan pujian;

b. menyedari pekerjaan dan kemuliaan-Nya, dalam ibadah;

c. mengakui dosa dan memohon pengampunan;

d. memohon dicukupkannya keperluan - keperluan kita dan orang lain;

e. bergumul dengan Allah untuk berkat, seperti Yakub yang bergumul dalam Kejadian 32

(Allah senang diajak bergumul);

f. menerima dari Allah setiap situasi sebagai alat pembentukan bagi seseorang; dan

g. mentaati Allah dengan setia dalam kelebihan dan kekurangan.”1[1]

Berikut isi doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus di dalam Matius 6:9-13:

“Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

datanglah Kerajaan-Mu,

jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang

yang bersalah kepada kami;

dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari

pada yang jahat.

(Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai

selama-lamanya. Amin.)”

3

Dalam minggu-minggu yang akan datang saya ingin membawa kita belajar dengan teliti

satu per satu isinya doa Bapa Kami. Kerana begitu pentingnya hubungan yang baik

dengan Allah sehingga Tuhan Yesus sendiri mengajarkan cara berdoa yang benar

ketika datang kepada Bapa di Sorga.

Hari ini, kita akan membahas frasa “Bapa kami yang di Sorga”.

1. Belajar Memanggil Allah ‘Bapa’.

“Bapa” (Matius 6:9)

Dalam bahasa Yunani, kata “Bapa” adalah Pater, kata ini menandakan sebuah panggilan.

Dalam Surat Surat Paulus yang lain Bapa dirujuk sebagai ABBA merujuk kepada sebuah

hubungan

Di awal doa, Tuhan Yesus mengajar kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa, di mana

kata “Bapa” ini menunjukkan ada ikatan kekeluargaan intim antara Allah dengan umat-

Nya

Mazmur 103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada

orang-orang yang takut akan Dia.

Kita sebagai umat-Nya diperkenankan memanggil Allah sebagai Bapa, kerana kita telah

dilahir barukan Roh Kudus

Roma. 8:15 “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,

tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya

Abba, ya Bapa!"

Roh Kudus MELAYAKKAN kita memanggil Bapa, sedangkan orang orang yang belum

percaya kepada Kristus TIDAK layak menyebut Allah sebagai Bapa.

Dengan memanggil Allah sebagai Bapa, maka secara langsung, kita menyedari bahawa kita

adalah anak-anak-Nya. Anak-anak Allah adalah mereka yang telah dipilih oleh Allah

sebelum dijadikan, lalu dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan-Nya kelak di dalam Kristus

Roma 8:29-30

30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari

semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi

yang sulung di antara banyak saudara.

30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan

mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-

Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Di sini, kita belajar yang disebut anak-anak Allah adalah HANYA mereka yang telah dipilih

Allah untuk percaya kepada Kristus. Orang-orang yang belum atau bahkan menolak untuk

percaya kepada Kristus TIDAK layak disebut anak-anak Allah.

4

Galatia 3:26 “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus

Kristus.”

# Orang yang tidak percaya kepada Kristus tidak dapat disebut sebagai anak Tuhan, kerana

menyamakan yang bukan milik Allah sebagai milik Allah!

Ketika berdoa, belajarlah memanggil Allah sebagai Bapa.

2. Belajar Memanggil Allah ‘Bapa Kami’.

Kami (Mat. 6:9)

Apabila anda memanggil Tuhan Bapa, anda mengatakan bahawa ada satu peribadi yang di

sorga yang mendengar dan mengetahui dan mengambil berat akan diri anda.

Jika bapa di dunia ini sanggup melakukan apa yang baik kepada anaknya, begitu juga dengan

Allah Bapa yang melakukan apa yang terbaik kepada kita sebagai anak anakaNya.

Dalam bahasa Yunani, kata “kami” adalah hēmon yang merupakan kata ganti kepunyaan

atau kepemilikan (genitive) orang pertama jamak. Menurut tata bahasa Yunani, kata hēmon

ini diterjemahkan sebagai milik kami (our).

“Kami” di sini menunjuk kepada siapa? Dalam Injil Matius, kata “kami” menunjuk kepada

para murid-Nya yang kepadanya Kristus berkhotbah di atas bukit.

Ia hendak mengajar para murid-Nya bahwa mereka yang berada di dalam satu tubuh Kristus

bersama-sama bersehati berdoa kepada Allah yang sama, iaitu Allah Bapa.

#Yesus berkata, "Bapa", bukan Abang. Ada perbezaan yang besar di sini. Dalam pengajaran

Yesus selama di bumi Dia tidak pernah mengajar tentang keBapaan Allah yang universal

(umum).

Tidak ada ajaran dalam Firman Tuhan tentang ke-Bapaan yang universal, yang mana Allah

adalah bapa kepada semua orang.

#Penganut ajaran Kristian Universalisme mengajarkan bahawa Allah adalah bapa kepada

semua orang. Ini adalah ajaran PALSU. Allah bukanlah bapa kepada semua orang.

Yesus dengan jelas mengajarkan bahawa Allah bukan seorang bapa universal, tetapi Ia dapat

menjadi "Bapa kita". Inilah tujuannya Injil. Injil adalah Khabar Baik bahawa anda dan saya,

manusia biasa seperti kita, justeru dapat menjadi anak-anak Allah.

Anak Anak yang telah ditebus oleh Darah Kristus. Allah mengangkat kita dari bahagian

ciptaan yang paling hina menjadi yang paling tinggi, dan menempatkan kita di tempat paling

atas dalam seluruh hirarki ciptaan Allah dan menjadikan kita anak-anak-Nya!

1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,

umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar

dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:”

5

“umat kepunyaan Allah sendiri” – (KJV) "a peculiar people" ertinya, "suatu umat yang

unik, kepunyaan Allah Pribadi" - Private Property, No Trespassing!" (Milik pribadi,

dilarang masuk!).

Itu bererti, ada perlindungan Allah yang kuat atas kita!

Dan hal ini dijamin oleh Roma 8 : 31, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan

melawan kita?" Dan, jika hal ini adalah jaminan yang kuat dari Allah atas Milik Pribadi-

Nya

Kita sering mendengar bahwa kita adalah anak-anak Allah, tetapi tahukah Anda apa ertinya?

Kita diangkat ke atas, ditempatkan di samping Allah. Seperti kata Paulus, kita diberikan

tempat bersama-sama dengan Yesus Kristus, tepat di samping Allah. Anak-anak berada di

sisi kanan Allah. Dia ingin kita berada dekat dengan-Nya.

Di sini, kita belajar bahwa satu Allah Bapa yang diajarkan Kristus adalah satu Allah yang

diimani oleh semua umat pilihan-Nya yang telah ditebus oleh darah Kristus!

1 Petrus 1:18 “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu

yang sia-sia

yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula

dengan perak atau emas,”

Dengan kata lain, orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus TIDAK sedang

menyembah Allah Bapa seperti yang disembah oleh orang percaya.

3. Belajar Berdoa Kepada ‘Bapa yang di Sorga’.

DI SORGA (Mat. 6:9)

“Di Sorga” yang dalam bahasa Yunaninya en tois ouranois (baca: en tois uranois; dalam

bahasa Inggeris: in the heaven; ertinya: di dalam Sorga) menunjuk kepada “tempat” di mana

Allah bertakhta/tinggal.

Di dalam PL, Yakub menyebut rumah Allah sebagai sorga

Kejadian 28:17 “Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah

Allah, ini pintu gerbang sorga”

Musa menyamakan Sorga sebagai tempat kediaman Allah yang kudus

Ulangan 26:15 Jenguklah dari tempat kediaman-Mu yang kudus, dari dalam sorga, dan

berkatilah umat-Mu Israel, dan tanah yang telah Kauberikan kepada kami, seperti yang telah

Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami--suatu negeri yang berlimpah-

limpah susu dan madunya."

Raja Daud menyebut Sorga sebagai takhta Allah

Mazmur 11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya

mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

6

Di sini, kita mendapatkan penjelasan bahawa ketika kita berdoa: Bapa kami yang ada di

(dalam) Sorga, ini bererti kita yang ada di bumi sedang berdoa kepada Bapa di Sorga.

Apabila kita menyebut Bapa kami yang di sorga” anda sedang memproklamasi bahawa Dia,

Allah mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mendengar dan menolong pada saat

anda berdoa.

Kristus hendak mengajar kita bahawa doa yang tepat adalah doa yang dipenuhi dengan rasa

hormat dan takut kepada Allah yang berdaulat.

Doa Kristen adalah doa yang didasari oleh kerinduan umat-Nya untuk berkomunikasi intim

dengan Allah sebagai Bapa, sekaligus menyedari bahawa Bapa itu tetap adalah Allah yang

Mahakudus, sedangkan manusia adalah makhluk berdosa.

Kesimpulan:

Biarlah dengan berdoa “Bapa kami yang di Sorga”, kita diajar pertama-tama untuk

menyembah Allah kita sebagai Bapa (yang dekat dengan kita, umat-Nya), namun Bapa itu

tetap sebagai Allah yang harus kita sembah dan permuliakan selama-lamanya