Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
description
Transcript of Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
SEORANG ANAK DENGAN KELUHAN HEMATURIA DAN
SEMBAB
KELOMPOK 4
030.08.138 Krisna Herdiyanto
030.08.151 Mailiani Safitri H.
030.08.152 Maimunah
030.08.163 Miria Noor Shintawati
030.08.167 Muhammad Yusuf
030.08.170 Nadhilla Nurayu L
030.08.177 Ni Putu Devia Suciyanti
030.08.189 Oryza Sativa
030.08.191 Phoespha Mayangsarie
030.08.225 Shella Pratiwi
030.08.245 Trinda Paramitha
030.09.002 Ageng Budiananti S
030.08.004 Agung Alit D.K.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
BAB I
PENDAHULUAN
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir
dan tingginya angka morbiditas pada anak. Terminologi glomerulonefritis yang
dipakai disini
adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama terjadi pada
glomerulus,
bukan pada struktur ginjal yang lain.
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral. Peradangandimulai
dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan atau hematuria.
Meskipun lesi
utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami
kerusakan,
sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang mula-mula digambarkan oleh Richard
Bright p
ada tahun 1827 sekarang diketahui merupakan kumpulan banyak penyakit dengan
berbagai
etiologi. Sebagian besar glomerulonefritis bersifat kronik dengan penyebab yang tidak jelas
dan sebagian besar tampak bersifat imunologis.
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara
menahun
(kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala. Gejalanya dapat
berupa
mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab
kelopak
mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya disertai hipertensi. Penyakit ini
umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat
fatal.
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
BAB II
LAPORAN KASUS
Lembar 1
Seorang anak R, pria, 10 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan mata sembab dan
kencing berwarna seperti cucian daging sejak 2 hari.
Lembar 2
Orangtua mengatakan anaknya juga demam, kencing semakin berkurang, dan
sembab pada mata awalnya pada pagi hari namun berkurang pada siang hari.
Selanjutnya sembab samakin meluas hingga ke perut dan kaki, terasa lelah dan nafsu
makan menurun. Kepala disertai mual dan jantung terasa berdebar-debar.
Lembar 3
Anak semakin gelisah, napas bertambah cepat, dan kencing semakin
berkurang.meskipun sudah diminumkan obat panas anak masih demam, sehingga
orangtua merasa cemas dan memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah sakit.
Lembar 4
Sepuluh hari sebelumnya anak mengeluh nyeri menelan dan panas. Setelah
perawatan 2 jam di rumah sakit anak kejang, bersifat umum, tonik klonik, selama 2
menit, dan paskakejang anak sadar.
Pemeriksaan fisik, tenggorokan sedikit hiperemis, delirium, BB 30 kg, suhu 38oC,
frekuensi napas 30x/menit, edema pretibia dan tensi 170/120 mmHg.
ANALISA KASUS
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Identitas pasien
Nama: Tn.R
Umur: 10 th
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat: -
Pekerjaan orangtua: -
Anamnesis
Keluhan Utama:
mata sembab
urin seperti cucian daging
Riwayat Penyakit Sekarang:
urin banyak / sedikit?
sakit / tidak saat miksi?
Apakah disertai demam / sakit tenggorokan?
Apakah sebelumnya ada trauma?
Apakah ada sakit kepala, muntah, anorexia?
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Kesadaran:
Suhu: 38 derajat
Tekanan Darah: 170/120
Nadi: -
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Pernafasan: 30x/menit
Status lokalis :
1.inspeksi : adanya edema pada pretibia.
Diagnosis kerja :
Didapatkan dari:
Anamnesis: riwayat infeksi pyoderma/faringitis
Pemeriksaan Fisik: oedem palpebra, hipertensi
Pemeriksaan Lab: urinalisis (hematuria, proteinuria, PMN), darah
lengkap (anemia ec.hemodilution, C3 , ASTO titer )
Pemeriksaan Penunjang: ASTO, komplemen
Berdasarkan tanda tanda klinis yang ditemukan pada pasien ini mulai dari anamnesis terdapat
riwayat infeksi laringitis,pemeriksaan fisik ditemukan oedem palpebra dan hipertensi
kemudian pada pemeriksaan penunjang urinalisis adanya hematuria menunjukan adanya
kerusakan pada glomelurus ginjal.
Pada pasien ini terdapat gejala klinis berupa hematuria nyata dan sembab setelah infeksi
laryngitis. Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis, bukti adanya infeksi
streptokokus secara laboratoris dan rendahnya kadar komplemen C3 mendukung bukti untuk
menegakkan diagnosis. Tetapi beberapa keadaan lain dapat menyerupai
glomerulonefritis akut pascastreptokok pada awal penyakit, yaitu nefropati-IgA dan
glomerulonefritis kronik. Anak dengan nefropati-IgA sering menunjukkan gejala hematuria
nyata mendadak segera setelah infeksi saluran napas atas seperti glomerulonefritis akut
pascastreptokok, tetapi hematuria makroskopik pada nefropati-IgA terjadi bersamaan pada
saat faringitas (synpharyngetic hematuria), sementara pada glomerulonefritis akut
pascastreptokok hematuria timbul 10 hari setelah faringitas; sedangkan hipertensi dansembab jarang tampak pada nefropati-IgA.
Glomerulonefritis kronik lain juga menunjukkan gambaran klinis berupa hematuria
makroskopis akut, sembab, hipertensi dan gagal ginjal. Beberapa glomerulonefritis kronik
yang menunjukkan gejala tersebut adalah glomerulonefritis membranoproliferatif, nefritis
lupus, dan glomerulonefritis proliferatif kresentik. Perbedaan dengan glomerulonefritis akut
pascastreptokok sulit diketahui pada awal sakit.
Pada glomerulonefritis akut pascastreptokok perjalanan penyakitnya cepat membaik
(hipertensi, sembab dan gagal ginjal akan cepat pulih) sindrom nefrotik danproteinuria masih lebih jarang terlihat pada glomerulonefritis akut pascastreptokok
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
dibandingkan pada glomerulonefritis kronik. Pola kadar komplemen C3 serum selama tindak
lanjut merupakan tanda (marker) yang penting untuk membedakan glomerulonefritis akut
pascastreptokok dengan glomerulonefritis kronik yang lain. Kadar komplemen C3 serum
kembali normal dalam waktu 6-8 minggu pada glomerulonefritis akut pascastreptokok
sedangkan pada glomerulonefritis yang lain jauh lebih lama.kadar awal C3 100 kesatuan Todd.
Eksaserbasi hematuria makroskopis sering terlihat pada glomerulonefritis kronik akibat
infeksi karena streptokok dari strain non-nefritogenik lain, terutama pada glomerulonefritis
membranoproliferatif. Pasien glomerulonefritis akut pascastreptokok tidak perlu dilakukan
biopsi ginjal untuk menegakkan diagnosis; tetapi bila tidak terjadi perbaikan fungsi ginjal dan
terdapat tanda sindrom nefrotik yang menetap atau memburuk, biopsi merupakan indikasi.
Diagnosis Banding
Adapun diagnosis banding pada pasien tersebut adalah :
Hematuria berulang dengan glomerulonefritis fokal (IgA
nefropati)
Hematuria berulang yang asimtomatis, tanpa penurunan fungsi ginjal dan
Timbunan IgA di glomeruli. Periode laten antara infeksi dengan onset nefritis
adalah 1-2 hari, atau ini mungkin berhubungan dengan infeksi saluran
pernafasan atas.
Diagnosa ini disingkarkan karena pada gejala gejala?
Lupus nefritis ( SLE) ,
Dengan pertimbangan : Gambaran yang mencolok adalah gross hematuria
Diagnosa ini di singkirkan karena penyakit ini lebih menyerang pada dna penderita
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
yang di anggap sebagai antigen
Rapidly progresive glomeluronefritis
Dengan pertimbangan : pada umumnya sama denga glomeluronefritis akut,
Diagnosis ini di singkirkan karena hanya saja keluhan-keluan dan
gejala cepat memburuk dan dalam waktu 3 bulan bisa menjadi gagal ginjal kronik.
Sindroma nefritis
Dengan pertimbangan Keluhan utama terjadi oedem pada muka
Diagnosis ini disingkirkan karena karena sudah terjadi oedem pada ekstremitas bawah.
Pemeriksaan Penunjang
Meskipun sudah didapatkan tanda-tanda dari pasien ini untuk mengarah ke Glomerulonefritis
Akut Pasca Streptococcus, suatu pemeriksaan penunjang seperti ASTO dan Pemeriksaan
Komplemen berguna untuk menentukan penyebab utama dari penyakit tersebut.
Penatalaksanaan
1. Terapi
Medikamentosa
Golongan penisilin dapat diberikan untuk eradikasi kuman, dengan amoksisilin 50 mg/kg
BB dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan
eritromisin 30 mg/kg BB/hari dibagi 3 dosis.
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Diuretik diberikan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi. Jika terdapat hipertensi,
berikan obat antihipertensi, tergantung pada berat ringannya hipertensi.
Bedah
Tidak diperlukan tindakan bedah.
Suportif
Pengobaan GNAPS umumnya bersifat suportif. Tirah baring umumnya diperlukan jika
pasien tampak sakit misalnya kesadaran menurun, hipertensi, edema. Diet nefritis
diberikan terutama pada keadaan dengan retensi cairan dan penurunan fungsi ginjal. Jika
terdapat komplikasi seperti gagal ginjal, hipertensi ensefalopati, gagal jantung, edema
paru, maka tatalaksananya disesuaikan dengan komplikasi yang terjadi.
Lain-lain (rujukan subspesialis, rujukan spesialisasi lainnya dll)
Rujuk ke dokter nefrologi anak bila terdapat komplikasi gagal ginjal, ensefalopati
hipertensi, gagal jantung.
2. Pemantauan
Terapi
Meskipun umumnya pengobatan bersifat suportif, tetapi pemantauan pengobatan
dilakukan terhadap komplikasi yang terjadi karena komplikasi tersebut dapat
mengakibatkan kematian. Pada kasus yang berat, pemantauan tanda vital secara berkala
diperlukan untuk memantau kemajuan pengobatan.Tumbuh Kembang
Penyakit ini tidak mempunyai pengaruh terhadap tumbuh kembang anak, kecuali jika
terdapat komplikasi yang menimbulkan sekuele.
Pengobatan terpenting adalah suportif, hipertensi dapat diatasi secara efektif dengan vasodilator
perifer (hidralasin, nifedipin). Diuretik diperlukan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi.
Sebagian pasien hanya memerlukan terapi anti hipertensi jangka pendek (beberapa hari sampai
beberapa minggu). Pemberian cairan dikurangi, pemberian sedative untuk menenangkan pasien
sehingga dapat cukup beristirahat. Pasien dengan gejala encelopati hipertensif memerlukan terapi
anti hipertensi yang agresif, diberikan reserpin sebanyak 0,07 mg/kgBB secara intramuskuler. Bilaterjadi diuresis 5-10 jam kemudian maka selanjutnya reserpin diberikan per oral dengan dosis 0,03
mg/kgBB/hari.
Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah dengan
beberapa cara misalnya dialysis peritoneum atau hemodialisis. Diuretikum dulu tidak diberikan pada
glomeruloefritis akut tetapi akhir-akhir ini pemberian furosemid (lasix) 1mg/kgBB/kali secara intra
vena dalam 5-10 menit berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus.
Pemberian penicillin pada fase akut akan mengurangi menyebarnya infeksi streptococcus yang
mungkin masih ada. Pemberian antibiotika ini dianjurkan hanya untuk 10 hari. Pasien
glomerulonefritis akut dengan gagal ginjal akut memerlukan terapi yang tepat, pengaturan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Kortikosteroid dan imunosupresan tidak diberikan oleh karena
tidak terbukti berguna untuk pengobatan.
Pada Fase akut diberikan makanan rendah protein (1g/kgBB/hari) dan rendah garam (1g/hari).
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Makanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah
normal. Pada penderita tanpa komplikasi pemberian cairan disesuaikan dengan kebutuhan,
sedangkan bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi, dan oliguria maka jumlah
cairan yang diberikan harus dibatasi.
- Pemberian obat yang menekan sistem kekebalan dan kortikosteroid tidak
efektif, kortikosteroid bahkan bisa memperburuk keadaaan.
- Jika pada saat ditemukan sindroma nefritik akut infeksi bakteri masih
berlangsung, maka segera diberikan antibiotik.
- Jika penyebabnya adalah infeksi pada bagian tubuh buatan (misalnya katup
jantung buatan), maka prognosisnya tetap baik, asalkan infeksinya bisa diatasi.
- Penderita sebaiknya menjalani diet rendah protein dan garam sampai fungsi
ginjal kembali membaik.
- Bisa diberikan diuretik untuk membantu ginjal dalam membuang kelebihan
garam dan air.- Untuk mengatasi tekanan darah tinggi diberikan obat anti hipertensi.
- Jika diperlukan perlu dirujuk ke rumah sakit.
Prognosis
Ad vitam: Bonam
Ad Fungsionam: Dubia Ad Bonam
Ad Sanationam: Dubia Ad Bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Glomerulonefritis akut paska-streptokokus (GNAPS) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal
terhadap bakteri atau virusyang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A. Penyakit ini sering mengenai anak-anak.
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit
ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme
imunologis.
Etiologi
Glomerulonefritis akut didahului oleh infeksi ekstra renal terutama di traktus respiratorius bagian
atas dan kulit oleh kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A tipe 12,4,16,25,dan 29.
Hubungan antara glomerulonefritis akut dan infeksi streptococcus dikemukakan pertama kali oleh
Lohlein pada tahun 1907 dengan alas an timbulnya glomerulonefritis akut setelah infeksi
skarlatina,diisolasinya kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A, dan meningkatnya titer
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
anti- streptolisin pada serum penderita.
Antara infeksi bakteri dan timbulnya glomerulonefritis akut terdapat masa laten selama kurang
10 hari. Kuman streptococcus beta hemoliticus tipe 12 dan 25 lebih bersifat nefritogen daripada
yang lain, tapi hal ini tidak diketahui sebabnya. Kemungkinan factor iklim, keadaan gizi, keadaan
umum dan factor alergi mempengaruhi terjadinya glomerulonefritis akut setelah infeksi kuman
streptococcus.Glomerulonefritis akut pasca streptococcus adalah suatu sindrom nefrotik akut yang ditandai
dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal. Gejala-gejala ini
timbul setelah infeksi kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A disaluran pernafasan
bagian atas atau pada kulit. Glomerulonefritis akut pasca streptococcus terutama menyerang
pada anak laki-laki dengan usia kurang dari 3 tahun.Sebagian besar pasien (95%) akan sembuh,
tetapi 5 % diantaranya dapat mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat.
Penyakit ini timbul setelah adanya infeksi oleh kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A
disaluran pernafasan bagian atas atau pada kulit, sehingga pencegahan dan pengobatan infeksi
saluran pernafasan atas dan kulit dapat menurunkan kejadian penyakit ini. Dengan perbaikan
kesehatan masyarakat, maka kejadian penyakit ini dapat dikurangi.
Glomerulonefritis akut dapat juga disebabkan oleh sifilis, keracunan seperti keracunan timah
hitam tridion, penyakitb amiloid, trombosis vena renalis, purpura anafilaktoid dan lupus
eritematosus.
Sebagian besar (75%) glomerulonefritis akut paska streptokokus timbul setelah infeksi
saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus
grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49. Sedang tipe 2, 49, 55, 56, 57 dan 60 menyebabkan infeksi
kulit 8-14 hari setelah infeksi streptokokus, timbul gejala-gejala klinis. Infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus ini mempunyai resiko terjadinya glomerulonefritis akut paska
streptokokus berkisar 10-15%..3,7
Streptococcus ini dikemukakan pertama kali oleh Lohlein pada tahun 1907 dengan alasan
bahwa :
Timbulnya GNA setelah infeksi skarlatina
Diisolasinya kuman Streptococcus beta hemolyticus golongan A
Meningkatnya titer anti-streptolisin pada serum penderita.4
Mungkin faktor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan faktor alergi mempengaruhi
terjadinya GNA setelah infeksi dengan kuman Streptococcuss. Ada beberapa penyebab
glomerulonefritis akut, tetapi yang paling sering ditemukan disebabkan karena infeksi daristreptokokus, penyebab lain diantaranya:
1. Bakteri : streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans, Gonococcus,
Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi dll
2. Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis
epidemika dl
3. Parasit : malaria dan toksoplasma 1,8
2.3.2.1. Streptokokus
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Sterptokokus adalah bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas membentuk
pasangan atau rantai selama masa pertumbuhannya. Merupakan golongan bakteri yang
heterogen. Lebih dari 90% infeksi streptokkus pada manusia disebabkan oleh Streptococcus
hemolisis kumpulan A. Kumpulan ini diberi spesies nama S. pyogenes9,10
S. pyogenes -hemolitik golongan A mengeluarkan dua hemolisin, yaitu:
a. Sterptolisin O
adalah suatu protein (BM 60.000) yang aktif menghemolisis dalam keadaan tereduksi
(mempunyai gugus-SH) tetapi cepat menjadi tidak aktif bila ada oksigen. Sterptolisin O
bertanggung jawab untuk beberapa hemolisis yang terlihat ketika pertumbuhan dipotong
cukup dalam dan dimasukkan dalam biakan pada lempeng agar darah. Sterptolisisn O
bergabung dengan antisterptolisin O, suatu antibody yang timbul pada manusia setelah
infeksi oleh setiap sterptokokus yang menghasilkan sterptolisin O. antibody ini menghambat
hemolisis oleh sterptolisin O. fenomena ini merupakan dasar tes kuantitatif untuk antibody.
Titer serum antisterptolisin O (ASO) yang melebihi 160-200 unit dianggap abnormal dan
menunjukkan adanya infeksi sterptokokus yang baru saja terjadi atau adanya kadar antibodi
yang tetap tinggi setelah serangan infeksi pada orang yang hipersensitifitas.9
Sterptolisin S
Adalah zat penyebab timbulnya zone hemolitik disekitar koloni sterptokokus yang tumbuh
pada permukaan lempeng agar darah. Sterptolisin S bukan antigen, tetapi zat ini dapat
dihambat oleh penghambat non spesifik yang sering ada dalam serum manusia dan hewan
dan tidak bergantung pada pengalaman masa lalu dengan sterptokokus.9
Gambar 6. Bakteri Sterptokokus 10
Bakteri ini hidup pada manusia di tenggorokan dan juga kulit. Penyakit yang sering
disebabkan diantaranya adalah faringitis, demam rematik dan glomerulonefritis.9
Anatomi dan Histologi
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen, retroperitoneal
antara vetebra lumbal 1 dan 4. pada neonatus kadang-kadang dapat diraba. Ginjal terdiri dari
korteks dan medula. Tiap ginjal terdiri dari 8-12 lobus yang berbentuk piramid. Dasar
piramid terletak di korteks dan puncaknya yang disebut papilla bermuara di kaliks minor.
Pada daerah korteks terdaat glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan distal. Panjang dan
beratnya bervariasi yaitu 6 cm dan 24 gram pada bayi lahir cukup bulan, sampai 12 cm atau
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
lebih dari 150 gram. Pada janin permukaan ginjal tidak rata, berlobus-lobus yang kemudian
akan menghilang dengan bertambahnya umur.
Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron (glomerulus dan tubulus yang berhubungan
dengannya ). Pada manusia, pembentukan nefron selesai pada janin 35 minggu. Nefron baru
tidak dibentuk lagi setelah lahir. Perkembangan selanjutnya adalah hipertrofi dan hiperplasia
struktur yang sudah ada disertai maturasi fungsional.
Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, tubulus proksimal, anse henle dan
tubulus distal. Glomerulus bersama denga kapsula bowman juga disebut badan maplphigi.
Meskipun ultrafiltrasi plasma terjadi di glomerulus tetapi peranan tubulus dala pembentukan
urine tidak kalah pentingnya.
Fungsi Ginjal
Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam
batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi
glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.3
Fungsi utama ginjal terbagi menjadi :
1. Fungsi ekskresi
Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan
mengubah ekskresi air.
Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan H+dan membentuk kembali HCO3
Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam
rentang normal.
Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein
terutama urea, asam urat dan kreatinin.
2. Fungsi non ekskresi
Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah.
Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam
stimulasi produk sel darah merah oleh sumsum tulang.
Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Degradasi insulin.
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Menghasilkan prostaglandin
Fungsi dasar nefron adalah membersihkan atau menjernihkan plasma darah dan substansi
yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui ginjal. Substansi yang paling penting
untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-
lain. Selain itu ion-ion natrium, kalium, klorida dan hidrogen yang cenderung untuk
berakumulasi dalam tubuh secara berlebihan.3
Mekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak diperlukan dalam
tubuh adalah :
Nefron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang
akan menghasilkan cairan filtrasi.
Jika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi yang tidak
diperlukan tidak akan direabsorpsi sedangkan substansi yang diperlukan direabsorpsikembali ke dalam plasma dan kapiler peritubulus.
Mekanisme kerja nefron yang lain dalam membersihkan plasma dan substansi yang tidak
diperlukan tubuh adalah sekresi. Substansi-substansi yang tidak diperlukan tubuh akan
disekresi dan plasma langsung melewati sel-sel epitel yang melapisi tubulus ke dalam cairan
tubulus. Jadi urine yang akhirnya terbentuk terdiri dari bagian utama berupa substansi-
substansi yang difiltrasi dan juga sebagian kecil substansi-substansi yang disekresi.
Sistem glomerulus normal
Glomerulus terdiri atas suatu anyaman kapiler yang sangat khusus dan diliputi oleh
simpai Bowman. Glomerulus yang terdapat dekat pada perbatasan korteks dan medula
(juxtame-dullary) lebih besar dari yang terletak perifer. Percabangan kapiler berasal dari
arteriola afferens, membentuk lobul-lobul, yang dalam keadaan normal tidak nyata , dan
kemudian berpadu lagi menjadi arteriola efferens. Tempat masuk dan keluarnya kedua
arteriola itu disebut kutub vaskuler. Diseberangnya terdapat kutub tubuler, yaitu permulaan
tubulus contortus proximalis. Gelung glomerulus yang terdiri atas anyaman kapiler tersebut,
ditunjang oleh jaringan yang disebut mesangium, yang terdi ri atas matriks dan sel
mesangial. Kapiler-kapiler dalam keadaan normal tampak paten dan lebar. Di sebelah dalam
daripada kapiler terdapatsel endotel, yang mempunyai sitoplasma yang berfenestrasi. Di
sebelah luar kapiler terdapatsel epitel viseral, yang terletak di atas membran basalis dengan
tonjolan-tonjolan sitoplasma, yang disebut sebagai pedunculae atau foot processes. Maka
itu sel epitel viseral juga dikenal sebagaipodosit. Antara sel endotel dan podosit terdapat
membrana basalis glomeruler (GBM = glomerular basement membrane). Membrana basalis
ini tidak mengelilingi seluruh lumen kapiler. Dengan mikroskop elektron ternyata bahwa
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
membrana basalis ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu dari arah dalam ke luar ialah lamina rara
interna, laminadensa dan lamina rara externa.Simpai Bowman di sebelah dalam
berlapiskansel epitelparietal yang gepeng, yang terletak pada membrana basalis simpai
Bowman. Membrana basalis ini berlanjut dengan membrana basalis glomeruler pada kutubvaskuler, dan dengan membrana basalis tubuler pada kutub tubuler . Dalam keadaan
patologik, sel epitel parietal kadang-kadang berproliferasi membentuk bulan sabit
(crescent). Bulan sabit bisa segmental atau sirkumferensial, dan bisa seluler, fibroseluler
atau fibrosa.
Populasi glomerulus ada 2 macam yaitu :
glomerulus korteks yang mempunyai ansa henle yang pendek berada
dibagian luar korteks.
glomerulus jukstamedular yang mempunayi ansa henle yang panjang
sampai ke bagian dalam medula. Glomerulus semacam ini berada di perbatasan
korteks dan medula dan merupakan 20% populasi nefron tetapi sangat penting untuk
reabsoprsi air dan slut. 1
Jalinan glomerulus merupakan kapiler-kapiler khusus yang berfungsi sebagai penyaring.
Kapiler glomerulus dibatasi oleh sel-sel endotel, mempunyai sitoplasma yang sangat tipis,
yang mengandung banyak lubang disebut fenestra dengan diameter 500-1000 A. Membran
basal glomerulus membentuk suatu lapisan yang berkesinambungan, antara sel endotel
dengan mesangial pada satu sisi dan sel epitel disisi lain.1,2
Membran tersebut mempunyai 3 lapisan yaitu :
1. Lamina dense yang padat (ditengah)
2. Lamnina rara interna, yang terletak diantara lamina densa dan sel endotel
3. Lamina rara eksterna, yang terletak diantara lamina densa dan sel epitel 1
Sel-sel epitel kapsula bowman viseral menutupi kapiler dan membentuk tonjolan sitoplasma
foot process yang berhubungan dengan lamina rara eksterna. Diantara tonjolan-tonjolan
tersebut adalah celah-celah filtrasi dan disebut silt pore dengan lebar 200-300 A. Pori-pori t
ersebut ditutupi oleh suatu membran disebut slit diaphgrma. Mesangium (sel-sel mesangial
dan matrik) terletak dianatara kapiler-kapiler gromerulus dan membentuk bagian medial
dinding kapiler. Mesangium berfungsi sebagai pendukung kapiler glomerulus dan mungkin
bereran dalam pembuangan makromolekul (seperti komplek imun) pada glomerulus, baik
melalui fagositosis intraseluler maupun dengan transpor melalui saluran-saluran intraseluler
ke regio jukstaglomerular.
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Tidak ada protein plasma yang lebih besar dari albumin pada filtrat gromerulus menyatakan
efektivitas dari dinding kapiler glomerulus sebagai suatu barier filtrasi. Sel endotel,membran
basal dan sel epitel dinding kapiler glomerulus memiliki kandungan ion negatif yang kuat.
Muatan anion ini adalahhasil dari 2 muatan negatif :proteoglikan (heparan-sulfat) danglikoprotein yang mengandung asam sialat. Protein dalam daragh relatif memiliki isoelektrik
yang rendah dan membawa muatan negatif murni. Karena itu, mereka ditolak oleh dinding
kapiler gromerulus yang muatannnya negatif, sehingga membatasi filtrasi.1
gambar 5. anatomi sistem ginjal6
2.2. FISIOLOGI
2.2.1. Filtarasi glomerulus
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus, plasma disaring melalui dinding
kapiler glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel, mengandung semua substansi
plasma seperti ektrolit, glukosa, fosfat, ureum, kreatinin, peptida, protein-protein dengan
berat molekul rendah kecuali protein yang berat molekulnya lebih dari 68.000 (seperti
albumin dan globulin). Filtrat dukumpulkan dalam ruang bowman dan masuk ke dalam
tubulus sebelum meningalkan ginjal berupa urin
PATOFISIOLOGI
Patogenesis yang mendasari terjadinya GNAPS masih belum diketahui dengan pasti.
Berdasarkan pemeriksaan imunofluorosensi ginjal, jelas kiranya bahwa GNAPS adalah suatu
glomerulonefritis yang bermediakan imunologis. Pembentukan kompleks-imun in situ diduga
sebagai mekanisme patogenesis glomerulonefritis pascastreptokokus. Hipotesis lain yang
sering disebut adalah neuraminidaseyang dihasilkan oleh streptokokus, merubah IgG
menjadi autoantigenic.Akibatnya, terbentuk autoantibodi terhadap IgG yang telah berubah
tersebut. Selanjutnya terbentuk komplek imun dalam sirkulasi darah yang kemudian
mengendap di ginjal.
Streptokinase yang merupakan sekret protein, diduga juga berperan pada terjadinya GNAPS.
Sreptokinase mempunyai kemampuan merubah plaminogen menjadi plasmin. Plasmin ini
diduga dapat mengaktifkan sistem komplemen sehingga terjadi cascade dari sistem
komplemen. Pada pemeriksaan imunofluoresen dapat ditemukan endapan dari C3 pada
glomerulus, sedang protein M yang terdapat pada permukaan molekul, dapat menahan
terjadinya proses fagosistosis dan meningkatkan virulensi kuman. Protein M terikat pada
antigen yang terdapat pada basal membran dan IgG antibodi yang terdapat dalam sirkulasi.
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Pada GNAPS, sistim imunitas humoral diduga berperan dengan ditemukannya endapan C3
dan IgG pada subepitelial basal membran. Rendahnya komplemen C3 dan C5, serta
normalnya komplemen pada jalur klasik merupakan indikator bahwa aktifasi komplemen
melalui jalur alternatif. Komplemen C3 yang aktif akan menarik dan mengaktifkan monositdan neutrofil, dan menghasilkan infiltrat akibat adanya proses inflamasi dan selanjutnya
terbentuk eksudat. Pada proses inflamasi ini juga dihasilkan sitokin oleh sel glomerulus yang
mengalami injuri dan proliferasi dari sel mesangial.
GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada golongan umur 5-15
tahun, dan jarang terjadi pada bayi. Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan perempuan,
namun laki laki dua kali lebih sering dari pada perempuan. Diduga ada faktor resiko yang
berhubungan dengan umur dan jenis kelamin.
Sistem Renin Angiotensin Aldosterone
Manifestasi Klinis
Tanda utama kelainan glomerulus adalah proteinuria, hematuria, sembab, hipertensi dan penurunan
fungsi ginjal, yang dapat terlihat secara tersendiri atau secara bersama seperti misalnya pada
sindrom nefrotik, gejala klinisnya terutama terdiri dari proteinuria massif dan hipoalbuminemia,
dengan atau tanpa sembab.
Kerusakan pada kapiler gromelurus mengakibatkan hematuria/kencing berwarna merah
daging dan albuminuria, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Urine mungkin tampak
kemerah-merahan atau seperti kopi Kadang-kadang disertai edema ringan yang terbatas di
sekitar mata atau di seluruh tubuh. Umumnya edema berat terdapat pada oliguria dan bila ada
gagal jantung. Edema yang terjadi berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus
(LFG/GFR) yang mengakibatkan ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin berkurang,
sehingga terjadi edema dan azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada
retensi air dan natrium. Dipagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem
periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggotaGFR biasanya menurun (meskipun
aliran plasma ginja biasanya normal) akibatnya, ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen
mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga
berperan pada retensi air dan natrium. Dipagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama
edem periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggota bawah tubuh ketika
menjelang siang. Derajat edema biasanya tergantung pada berat peradangan gelmurulus,
apakah disertai dnegan payah jantung kongestif, dan seberapa cepat dilakukan pembatasan
garam.1,2,7,8
-
5/23/2018 Seorang Anak Dengan Keluhan Hematuria Dan Sembab-1
Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama, kemudian pada akhir
minggu pertama menjadi normal kembali. Bila terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka
tekanan darah akan tetap tinggi selama beberapa minggu dan menjadi permanen bila keadaan
penyakitnya menjadi kronis. Suhu badan tidak beberapa tinggi, tetapi dapat tinggi sekali pada
hari pertama. Kadang-kadang gejala panas tetap ada, walaupun tidak ada gejala infeksi lainyang mendahuluinya. Gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, konstipasi
dan diare tidak jarang menyertai penderita GNA.1,4,7
Hipertensi selalu terjadi meskipun peningkatan tekanan darah mungkin hanya sedang.
Hipertensi terjadi akibat ekspansi volume cairan ekstrasel (ECF) atau akibat vasospasme
masih belum diketahui dengna jelas.
Komplikasi
60% hipertensi
10% encepalophaty
Heart failure
Seizure
Uremia