SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI
-
Upload
muh-syafii -
Category
Technology
-
view
281 -
download
4
Transcript of SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI
SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI
Muhammad Syafi’i1, Budi Waluyo2, Chindy Ulima Zanetta3 dan Dedi Ruswandi4
1Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang2Universitas Brawijaya, Malang
3Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) - ITB, Bandung
4Universitas Padjadjaran, Bandung
Disajikan pada Seminar Agroteknologi FAPERTA UNPAD Bandung, 3-4 September 2015
Pendahuluan
Prakiraan produksi dan konsumsi Jagung Nasional 2015 (BPS, 2015)
No Kebutuhan jagung 2015 Pipil kering (juta ton)
1 Pabrik pakan ternak 8,56
2 Peternak lokal 5,14
3 Industri pangan 4,86
4 Industri non pangan dan non ternak
3,04
5 Benih 0,06
6 Konsumsi langsung 0,42
7 Total kebutuhan tahun 2015
22,08
8 Sasaran produksi 2015 20,31
9 Defisit kebutuhan 2015 1,77 (setara 53,1 Trilyun)
Agroforestri
Kendala
Hasil penelitian terdahulu
Tujuan penelitian
Bahan dan metode
Hasil analisis varians terhadap karakter yang diamati pada 32 genotip jagung pada penelitian ini
menunjukkan keragaman yang nyata.Hal ini menunjukkan bahwa setiap karakter pada setiap
genotip yang diuji menampilkan karakter yang bervariasi dalam merespons lingkungan yang
ternaungi. Adanya perbedaan respons ini merupakan salah satu
bentuk adaptasi genotip terhadap lingkungan ternaungi dan memberikan peluang bagi seleksi
genotip yang adaptif terhadap naungan.
Dendogram pengelompokan
Dendogram • Analisis serentak pada karakter yang diamati menunjukkan genotip
yang ditanam dan diuji di bawah naungan berdasarkan keeratan respons terbagi menjadi empat kelompok (gambar dendogram).
• Kelompok pertama terdiri dari 16 genotip, kelompok kedua terdiri dari 11 genotip, kelompok ketiga terdiri dari tiga genotip, dan kelompok keempat terdiri dari dua genotip.
• Pengelompokkan ini menunjukkan adanya tingkat respons yang berbeda dari setiap genotip sebagai kompensasi antar karakter agar lingkungan ternaungi menjadi optimal bagi pertumbuhan genotip-genotip jagung.
• Perbedaan respons sebagai kompensasi pemanfaatan lingkungan secara optimal ini memberikan peluang bagi pembentukan populasi baru genotip-genotip yang toleran lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan dalam budidaya dengan sistem agroforestri
Biplot PCA
Biplot• Berdasarkan biplot, genotip-genotip yang diuji di bawah
naungan tersebar pada enam sektor. Karakter yang merespons kondisi lingkungan ternaungi menyebar pada empat sektor.
• Sektor-sektor ini merupakan pembatas bagi penciri khusus dalam hubungannya antara karakter dengan genotip dalam beradaptasi dengan lingkungan naungan
• Berdasarkan sebaran karakter dan sektor, maka dapat diidentifikasi bahwa karakter panjang daun merupakan menciri khusus respons 13 genotip dan indeks luas daun yang menjadi penciri khusus tiga genotip dalam merespon lingkungan ternaungi.
KESIMPULAN• Terdapat keragaman pada karakter jumlah daun, diameter
batang, panjang ruas, panjang daun, luas daun, indeks luas daun, bobot brangkasan basah, dan bobot brangkasan kering pada genotip yang ditanam di bawah naungan.
• Penampilan genotip berdasarkan karakter terbagi menjadi 2 sampai dengan 12 kelompok.
• Respon 8 karakter genotip jagung pada naungan terbagi menjadi 4 kelompok.
• Genotip menyebar ke dalam 6 sektor dan karakter menyebar pada empat sektor. Terdapat dua karakter yang menjadi penciri khusus di bawah naungan, yaitu panjang daun yang menjadi penciri 13 genotip dan indeks luas daun yang menjadi ciri 3 genotip potensial jagung di bawah naungan.
Terima kasih