Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
description
Transcript of Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1
Kuliah terbuka kali ini berjudul
“Mengenal Sifat Material II”
2
Sesi 4
Sifat ListrikKonduktor
Model Klasik Sederhana Tentang Metal
Jika pada suatu material konduktor terjadi perbedaan potensial, arus listrik akan mengalir melalui konduktor tersebut
ΕΕ
J ee
e
kerapatan arus [ampere/meter2]
kuat medan [volt/meter]
resistivitas [m]
konduktivitas [siemens]
Medan listrik E memberikan gaya dan percepatan pada elektron sebesar
EF ee em
ea
E
Karena elektron tidak terakselerasi secara tak berhingga, maka dapat dibayangkan bahwa dalam pergerakannya ia harus kehilangan energi pada
waktu menabrak materi pengotor ataupun kerusakan struktur pada zat padat.
Jika setiap tabrakan membuat elektron kembali berkecepatan nol, dan waktu antara dua tabrakan berturutan adalah 2 maka kecepatan rata-rata adalah:
em
ev
E
ee m
ev
E
emaks m
ev
E2
kerapatan elektron bebas
Jika tak ada medan listrik, elektron bebas bergerak cepat pada arah yang acak sehingga tak ada aliran
elektron netto. Medan listrik akan membuat elektron bergerak pada arah yang sama.
ee m
nevne
EJ
2
Eee
e m
ne 2
kerapatan arus
0 2 4 6
kece
pata
n
waktu
benturan
Teori Drude-Lorentz Tentang Metal
1900: Drude mengusulkan bahwa konduktivitas listrik tinggi pada metal dapat dijelaskan sebagai kontribusi dari elektron valensi yang dianggap dapat bergerak
bebas dalam metal, seperti halnya molekul gas bergerak bebas dalam suatu wadah. Gagasan Drude ini dikembangkan lebih lanjut oleh Lorentz.
Elektron dapat bergerak bebas dalam kristal metal pada potensial internal yang konstan. Ada dinding potensial pada permukaan metal, yang menyebabkan elektron
tidak dapat meninggalkan metal.
Semua elektron bebas berperilaku seperti molekul gas (mengikuti statistik Maxwell-Boltzmann); elektron ini memiliki distribusi energi yang kontinyu.
Gerakan elektron hanya dibatasi oleh tabrakan dengan ion-ion metal.
Medan listrik E memberikan gaya dan percepatan pada elektron sebesar EF ee
em
ea
E
Integrasi a terhadap waktu memberikan kecepatan elektron, yang disebut kecepatan drift :
tm
ev
edrift
E
Jika jalan bebas rata-rata elektron adalah L maka waktu rata-rata antara tabrakan dengan tabrakan berikutnya adalah
tm
ev
edrift
E
Kecepatan drift ini berubah dari 0 sampai vdrift maks , yaitu kecepatan sesaat sebelum tabrakan dengan ion metal.
driftv
Lt
kecepatan thermal driftv
Lt
tm
evv
e
driftdrift 22
EKecepatan drift rata-rata dapat didekati dengan:
L
m
et
m
ev
eedrift 22
EE
Kerapatan arus adalah:
EEJ
edrifte m
Lnevne
2
2
Lne
me2
2
Model Pita EnergiMetal, Semikonduktor, Isolator
Jika banyak atom bergabung menjadi padatan, tingkat valensi terluar dari setiap atom cenderung akan terpecah membentuk pita energi. Tingkat-tingkat
energi yang lebih dalam, yang disebut tingkat inti, tidak terpecah.
Setiap tingkat valensi dari dari suatu padatan yang terdiri dari N atom berbentuk pita valensi yang terdiri dari N tingkat energi.
Dengan demikian maka tingkat valensi s yang di tiap atom memuat 2 elektron, akan menjadi pita s yang dapat menampung 2N elektron.
Tingkat valensi p yang di tiap atom memuat 6 elektron, akan menjadi pita p yang dapat menampung 6N elektron.
Gambaran pita-pita energi pada suatu padatan:
pita s
pita p
celah energi
Pada metal, pita valensi biasanya hanya sebagian terisi
Pita energi paling luar, jika ia hanya sebagian terisi dan padanya terdapat
tingkat Fermi, disebut sebagai pita konduksi.
kosong
celah energi
terisi
kosong
pita valensiEF
pita konduksi
Sodium
Pada beberapa metal, pita valensi terisi penuh. Akan tetapi pita ini overlap dengan pita di atanya yang kosong. Pita yang kosong ini
memfasilitasi tingkat energi yang dengan mudah dicapai oleh elektron yang semula berada di pita valensi.
terisi penuh
kosong
EF
pita valensi
Magnesium
Pada beberapa material, pita valensi terisi penuh dan pita valensi ini tidak overlap dengan pita di atasnya yang kosong. Jadi antara pita
valensi dan pita di atasnya terdapat celah energi.
Intan
celah energi
terisi penuh
kosong
celah energi
terisi penuh
kosong
pita valensi
Silikon
isolator semikonduktor
Model Mekanika Gelombang
Dalam model mekanika gelombang, elektron dipandang sebagai paket gelombang, bukan partikel.
Kecepatan grup dari paket gelombang adalah dk
dfvg 2
f = frekuensi DeBrogliek = bilangan gelombang
Percepatan yang dialami elektron adalah
dt
dk
dk
Ed
hdk
dE
dt
d
hdt
dva g
2
222
Karena E = hf , maka:dk
dE
hvg
2
dt
dk
dk
Ed
hdk
dE
dt
d
hdt
dva g
2
222
dtdk
dE
h
edtvedxedE g
EEE
2 Ee
hdt
dk 2
2
2
2
24
dk
Ed
hea
E
Percepatan yang dialami elektron adalah
Percepatan ini terjadi karena ada medan listrik E, yang memberikan gaya sebesar eE
Gaya sebesar eE memberikan laju perubahan energi kinetik pada elektron bebas sebesar
Sehingga percepatan elektron menjadi:
2
2
2
24
dk
Ed
hea
E
percepatan elektron :
Bandingkan dengan relasi klasik: amF ee
Dibuatlah definisi mengenai massa efektif elektron:
1
2
2
2
2
4*
dk
Edhm
*m
ea
E
Untuk elektron bebas m* = me . Untuk elektron dalam kristal m* tergantung dari energinya.
1
2
2
2
2
4*
dk
Edhm
m* = me jika energinya tidak mendekati batas pita energi dan
kurva E terhadap k berbentuk parabolik
Pada kebanyakan metal m* = me karena pita energi tidak terisi penuh. Pada material
yang pita valensinya terisi penuh m* me
menurun dk
dEnegatif
2
2
dk
Ed
negatif *m
meningkat dk
dEpositif
2
2
dk
Ed
kecil *m
k
E
k1 +k1
celah energi
sifat klasik
Teori Sommerfeld Tentang Metal
Metal dilihat sebagai benda padat yang kontinyu, homogen, isotropik.
Gambaran tentang elektron seperti pada teori Drude-Lorentz; elektron bebasa berada pada potensial internal yang konstan.
Perbedaannya adalah bahwa elektron dalam sumur potensial mengikuti teori kuantum dan bukan mekanika klasik
Berapa statuskah yang tersedia untuk elektron atau dengan kata lain bagaimanakah kerapatan status?
Bagaimana elektron terdistribusi dalam status yang tersedia dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam proses fisika?
Lihat lagi Persamaan Schrödinger
2x
22
L8m
hnE xx 2
y
22
L8m
hnE yy
2z
22
L8m
hnE zz
Energi elektron :
Energi elektron dinyatakan dalam momentumnya:
m
pE xx 2
2
m
pE yy 2
2
m
pE zz 2
2
sehingga :2
x
2
L2
hnp xx
2
y
2
L2
hnp yy
2
z
2
L2
hnp zz
momentum :iL2
hnp ii
momentum :iL2
hnp ii
Tanda ± menunjukkan bahwa arah momentum bisa positif atau negatif.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa momentum terkuantisasi.
px, py, pz membentuk ruang momentum tiga dimensi. Jika ruang
momentum berbentuk kubus, maka satuan sisi kubus adalah h/2L
Kwadran pertama ruang momentum (dua dimensi):
px
py
0
setiap titik menunjukkan status momentum yang diperkenankan
setiap status momentum menempati ruang sebesar h2/4L2 (kasus 2 dimensi).
Kwadran pertama ruang momentum (dua dimensi)
px
py
0 px
py
0
pdp
setiap status momentum menempati ruang sebesar
h2/4L2
3
2
L8/
8/ 4)(
3h
dppdppN
tiga dimensi
3
V 4)(
2
h
dppdppN
px
py
0
pdp
tiga dimensi
3
V 4)(
2
h
dppdppN
Karena 2/12mEp dEmEdp 2/122
maka
dEmEmmEh
VdEEN 2/122
4)(
3
dNdEEmh
VdEEN 2/12/32
2)(
3
massa elektron di sini adalah massa efektif
Inilah kerapatan status. Setiap status mencakup 2 spin
Berapakah yang terisi?
Tingkat Energi FERMI
Densitas Status pada 0 K
dNdEEmh
VdEEN 2/12/32
2)(
3
Status energi diisi oleh elektron valensi mulai dari tingkat terendah secra berurut ke tingkat yang lebih tinggi sampai seluruh elektron terakomodasi.
Elektron pada status energi yang paling tinggi analog dengan elektron pada tingkat energi paling tinggi di sumur potensial.
Elektron ini memerlukan tambahan energi sebesar work function untuk meninggalkan sumur potensial.
Status energi paling tinggi, yaitu tingkat yang paling tinggi yang ditempati oleh elektron pada 0 K secara tentatif didefinsikan sebagai tingkat Fermi, EF. (Definisi
ini sesungguhnya tidak lengkap, tetapi untuk sementara kita gunakan).
px
py
0
pdp
Jika p adalah jarak dari titik pusat ke momentum paling luar, maka akan diperoleh status yang terisi.
Status yang terisi adalah:
3
3
3
33
3
V 8
2L
3
4
h
phpN
Karena 2/12mEp
3
2/33/2
3
V2m 8
h
EN
Energi Fermi: 32/3
2/3
2
1
V
3
8
1h
m
NEF
3/222
3/2
V
3
82
1
V
3
4
1
N
m
hh
m
NEF
N(E)
EEF
E1/2
Densitas & Status terisi pada 0 K
Densitas Status pada 0 K dNdEEmh
VdEEN 2/12/32
2)(
3
Jumlah status yang terisi dihitung dari jumlah status momentum yang terisi dalam
ruang momentum: 3
3
33
3
3h
V8
L/
)3/4(2
p
h
pN
Jika elektron pada tingkat energi EF kita pandang secara klasik, relasi energi:
Pada tingkat energi EF sekitar 4 eV, sedang
FBF TkE
di mana TF adalah temperatur Fermi
eV 106,8 5Bk
maka KTF 107,4 4
Jadi suatu elektron klasik berada pada sekitar 50.000 K untuk setara dengan elektron pada tingkat Fermi.
Hasil Perhitungan
6,45,5Au
6,45,5Ag
8,27,0Cu
1,81,5Cs
2,11,8Rb
2,42,1K
3,73,1Na
5,54,7Li
TF [oK10-4]EF
[eV]elemen
FBF TkE
Resistivitas Metal
Menurut mekanika gelombang elektron bebas dalam kristal dapat bergerak tanpa kehilangan energi. Setiap kelainan pada struktur kristal akan
menimbulkan hambatan pada gerakan elektron yang menyebabkan timbulnya resistansi listrik pada material.
Bahkan pada 0o K, adanya resistansi dapat teramati pada material nyata sebab pengotoran, dislokasi, kekosongan, dan berbagai ketidaksempurnaan kristal
hadir dalam material.
Pada metal murni, resistivitas total merupakan jumlah dari dua komponen yaitu komponen thermal T, yang timbul akibat vibrasi kisi-kisi kristal, dan resistivitas residu r yang disebabkan adanya pengotoran dan ketidaksempurnaan kristal.
Relasi Matthiessen:
erT
1
resistivitas total
resistivitas thermal resistivitas residu
konduktivitas
Eksperimen menunjukkan:
200 300 oK100
| |
Cu
Cu, 1,12% Ni
Cu, 2,16% Ni
Cu, 3.32% Ni
[o
hm-m
]
108
1
2
3
4
5
6 Di atas temperatur Debye komponen thermal dari resistivitas hampir linier terhadap temperatur:
frekuensi maks osilasi
B
DD k
hf
D
sD f
c
Temperatur Debye:
konstanta Boltzmann1,381023 joule/oK
kecepatan rambat suara
panjang gelombang minimum osilator
xAxr 1
konstanta tergantung dai jenis metal dan
pengotoran
konsentrasi pengotoran
Relasi Nordheim:
Jika x << 1 Axr
2% 3%1%
| |
r / 2
73
0,05
0,10
0,15
0,20
4%|
In dalam Sn
Pengaruh Jenis Pengotoran pada Cu
| | | |
2,0108
2,5108
1,5108
[o
hm-m
eter
]
0 0,05 0,10 0,15 0,20
T (293)
Sn
Ag
CrFe
P
% berat
Kuliah Terbuka
Mengenal Sifat Material IISesi-4
Sudaryatno Sudirham
32