Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
description
Transcript of Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1
Kuliah terbuka kali ini berjudul
“Pilihan Topik Matematika -III”
2
Sesi 2
Matriks
4
Matrik adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi panjang yang kita perlakukan sebagai suatu kesatuan.
Contoh:
123
421
302
baris
kolom
Nama matriks: huruf besar cetak tebal.
123
421
302
A
203
142B
Contoh:
Notasi:
Bilangan ini bisa berupa bilangan nyata atau kompleks.
Kita akan melihat matriks berisi bilangan nyata.
5
Elemen Matriks
Isi suatu matriks disebut elemen matriks
Contoh:
203
142B
2, 4, 1 dan 3, 0, 2 adalah elemen-emenen matriks yang membentuk baris
2, 3 dan 4, 0, dan 1, 2 adalah elemen-elemen matriks yang membentuk kolom
Ukuran Matriks
Secara umum suatu matrik terdiri dari b baris dan k kolom, sehingga suatu matrik akan terdiri dari bk elemen-elemen
Ukuran matriks dinyatakan sebagai bk
Contoh:
203
142B adalah matriks berukuran 23
6
123
421
302
A
b = k = 3 matriks bujur sangkar 33
Nama Khusus
Matriks dengan b = k disebut matriks bujur sangkar.
Matriks dengan k = 1 disebut matriks kolom atau vektor kolom.
Matriks dengan b = 1 disebut matriks baris atau vektor baris.
Matriks dengan b k disebut matrik segi panjang
Contoh:
203
142B
b = 2, k = 3 matriks segi panjang 23
4
2p k = 1
vektor kolom 423q b = 1 vektor baris
Notasi nama vektor: huruf kecil cetak tebal
7
Secara umum, matriks A dapat kita tuliskan sebagai
bk
mnmm
n
n
a
aaa
aaa
aaa
21
22221
11211
A
elemen-elemen a11 …amn disebut diagonal utama
Diagonal Utama
8
Matriks Segitiga
Contoh:
Matriks segitiga bawah :
343
011
002
1T
Matriks segitiga atas :
300
310
122
2T
Ada dua macam matriks segitiga yaitu
matriks segitiga bawah dan matriks segitiga atas
Matriks segitiga bawah adalah matriks yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol.
Matriks segitiga atas adalah matriks yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
9
Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks yang elemen-elemen di atas maupun di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
Contoh:
000
010
002
D
10
Matriks Satuan
Jika semua elemen pada diagonal utama adalah 1, sedang elemen yang lain adalah 0, matriks itu disebut matriks satuan.
Contoh:
IA
100
010
001
Matriks Nol
Matriks nol, 0, yang berukuran mn adalah matriks yang berukuran mn dengan semua elemennya bernilai nol.
11
Anak matriks atau sub-matriks
203
142B
142 203- Dua anak matriks 1 3 , yaitu:
3
2
0
4
2
1- Tiga anak matriks 2 1, yaitu:
- Enam anak matriks 1 1 yaitu: [2] , [4] , [1] , [3] , [0] , [2];
- Enam anak matriks 1 2 yaitu: 42 12 14
03 23 20
03
42
23
12
20
14- Tiga anak matriks 22 yaitu:
Contoh:
Matriks B memiliki:
12
Matriks dapat dipandang sebagai tersusun dari anak-anak matriks yang berupa vektor-vektor
123
421
302
A
3
2
1
a
a
a
A dapat kita pandang sebagai matriks
dengan anak-anak matriks berupa vektor baris
3021 a 4212 a 1233 a
dapat kita pandang sebagai matriks 321 aaaA
3
1
2
1a
2
2
0
2a
1
4
3
3a
dengan anak-anak matriks yang berupa vektor kolom
Contoh:
Contoh yang lain:
123
421
302
A
13
Kesamaan Matriks
Dua matriks A dan B dikatakan sama jika dan hanya jika berukuran sama dan elemen-elemen pada posisi yang sama juga sama.
A = B
03
42AJika
03
42B maka haruslah .
Contoh:
14
Matriks Negatif
Negatif dari matriks berukuran mn adalah matriks berukuran mn yang diperoleh dengan mengalikan seluruh elemennya dengan faktor (1).
Contoh:
03
42A
03
42A
15
Penjumlahan Penjumlahan dua matriks hanya didefinisikan
untuk matriks yang berukuran sama
Jumlah dari dua matriks A dan B yang masing-masing berukuran mn adalah sebuah matriks C berukuran mn yang elemen-
elemennya merupakan jumlah dari elemen-elemen matriks A dan B yang posisinya sama
ABBA
CBACBA
03
42 A
22
31B
Jika
25
73BAmaka
Sifat-sifat penjumlahan matriks:
Contoh:
16
Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks dapat dipandang sebagai penjumlahan dengan matriks negatif
A0A
0AAAA )(
03
42 A
22
31B
21
11
22
31
03
42BA
Contoh:
17
Perkalian Matriks
mnmm
n
n
aaa
aaa
aaa
21
22221
11211
A
BAAB
18
pqmp
q
q
aaa
aaa
aaa
21
22221
11211
B
Jadi jika matriks A berukuran mn dan B berukuran pq
maka perkalian AB hanya dapat dilakukan jika n = p.
Hasil kali matriks AB berupa matriks berukuran mq dengan nilai elemen pada baris ke b kolom ke k merupakan hasil kali internal (dot product) vektor
baris ke b dari matriks A dan vektor kolom ke k dari matriks B
Perkalian antara dua matriks A dan B yaitu C = AB hanya terdefinisikan jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B.
Dalam perkalian matriks, urutan hatus diperhatikan.
Perkalian matriks tidak komutatif.
Perkalian Matriks dengan Bilangan Skalar
Hasil kali suatu bilangan skalar a dengan matriks berukuran mn adalah matriks berukuran mn yang seluruh elemennya bernilai a kali.
aA = Aa
646
462
244
2
323
231
122
323
231
122
2
Perkalian matriks dengan bilangan skalar ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut
BABA aaa
AAA baba
AA abba
Contoh:
19
Perkalian Internal Vektor (dot product)
32a
3
4bvektor baris: vektor kolom:
.
Contoh:
2 kolom
2 baris
Perkalian internal antara dua vektor a dan b yaitu c = ab hanya terdefinisikan jika banyak kolom vektor a sama dengan banyak baris
vektor b.
Dalam perkalian internal vektor, urutan perkalian harus diperhatikan.
1733423
4 32
bac
Jika urutan dibalik, b : 1 kolom, a : 1 baris, perkalian juga dapat dilakukan tetapi memberikan hasil yang berbeda
96
128
3323
342432
3
4abd
perkalian internal dapat dilakukan
Perkalian matriks tidak komutatif. 20
Perkalian Matriks Dengan Vektor
43
12A
3
2bMisalkan dan
dapat dikalikan 2 kolom
2 baris
18
7
3423
3122
2
1
2
1
ba
bab
a
aAbC
Jika urutan perkalian dibalik, perkalian tidak dapat dilakukan karena b terdiri dari satu kolom sedangkan A terdiri dari dua baris.
Contoh:
21
Perkalian Dua Matriks Bujur Sangkar
43
12A
35
24B dan
Contoh:
dapat dikalikan kolom = 2
baris = 2
Matriks A kita pandang sebagai
2
1
a
aA
Matriks B kita pandang sebagai 21 bbB
1832
713
34235443
31225142
2212
211121
2
1
baba
bababb
a
aABC
22
Perkalian dua matriks persegi panjang
231
342A
32
34
21
B dan
dapat dikalikan kolom = 3
baris = 3
1717
2525
323321224311
333422234412
32
34
21
231
342ABC
Contoh:
23
2
1
a
aA 21 bbB
2212
211121
2
1 baba
bababb
a
aABC
Pernyataan matriks dengan anak matriks pada contoh di atas adalah
,
sehingga
.
Dalam operasi perkalian matriks:
matriks yang pertama kita susun dari anak matriks yang berupa vektor baris
matriks yang kedua kita susun dari anak matriks yang berupa vektor kolom
Jadi perkalian matriks adalah perkalian dari baris ke kolom
24
BAABBA aaa
CABBCA
BCACCBA
CBCABAC
Sifat-sifat perkalian matriks
b. Tidak komutatif. Jika perkalian AB maupun BA terdefinisikan, maka pada umumnya AB BA
a. Asosiatif dan distributif terhadap penjumlahan
Jika AB = 0 tidak selalu berakibat A = 0 atau B = 0.
c. Hukum pembatalan tidak selalu berlaku.
25
Putaran matriks atau transposisi dari matriks A berukuran m×n adalah suatu matriks AT yang berukuran n×m dengan kolom-
kolom matriks A sebagai baris-barisnya yang berarti pula bahwa baris-baris matriks A menjadi kolom-kolom matriks AT
bk
mnmm
n
n
a
aaa
aaa
aaa
21
22221
11211
A
pq
mnnn
m
m
a
aaa
aaa
aaa
21
22212
12111
TA
Jika
maka
26
Putaran Vektor Baris Dan Vektor Kolom
Putaran vektor baris akan menjadi vektor kolom.
Sebaliknya putaran vektor kolom akan menjadi vektor baris.
3
4
2
342 Taa
345
3
4
5T
bb
Contoh:
27
Putaran Jumlah Dua Vektor Baris
Putaran jumlah dua vektor baris sama dengan jumlah putaran masing-masing vektor
231dan 342 ba
573ba
TTT
2
3
1
3
4
2
5
7
3
baba
TTT baba
Jika
maka
Secara umum :
Contoh:
28
Putaran Hasil Kali Vektor Baris Dan Vektor Kolom
Putaran hasil kali vektor baris dengan vektor kolom atau vektor kolom dengan vektor baris, sama dengan hasil kali putaran
masing-masing dengan urutan dibalik
2
3
1
dan 342 ba
233412 ab
Jika
maka
Contoh:
TTT
3
4
2
231233412 abab
29
Contoh:
Jika 231dan
3
4
2
ba
maka
233313
243414
223212
ab
TTT 342
2
3
1
232422
333432
131412
abab
Secara umum :
TTT abab
30
Contoh:
Putaran Matriks Persegi Panjang
231
342A
23
34
12TAJika maka
ma
a
A 1
TT1
TmaaA
Jika matriks A dinyatakan sebagai susunan dari vektor baris
maka
maaaA 21Jika matriks A dinyatakan dengan vektor kolom
ma
a
A 1
T maka
31
Putaran Jumlah Matriks
Putaran jumlah dua matriks sama dengan jumlah putaran masing-masing matriks.
Hal ini telah kita lihat pada putaran jumlah vektor baris.
TTT BABA
maaA 1 mbbB 1
mm babaBA 11
Jika
Dengan demikian
dan
maka
TT
T
T1
T
T1
TT
T1
T1
T
T11
T BA
b
b
a
a
ba
ba
ba
ba
BA
mmmmmm
32
Putaran Hasil Kali Matriks
Putaran hasilkali dua matriks sama dengan hasil kali putaran masing-masing dengan urutan yang dibalik. Hal ini telah kita lihat
pada putaran hasil kali vektor baris dan vektor kolom.
TTT ABAB
ma
a
A 1
nbbB 1
nmnm
n
baba
baba
AB
111
Jika dan
maka
TT1
1111T ABaa
b
b
baba
baba
AB
m
nnmnm
n
Dengan demikian maka
33
Matriks Simetris
Jika
dikatakan bahwa matriks B adalah simetris miring.
BB T
Matriks simetris adalah matriks yang putarannya sama dengan matriksnya sendiri. Jadi matriks A dikatakan simetris apabila
AA T
Karena dalam setiap putaran matriks nilai elemen-elemen diagonal utama tidak berubah, maka matriks simetris miring dapat terjadi jika
elemen diagonal utamanya bernilai nol.
Berkaitan dengan putaran matriks, kita mengenal kesimetrisan pada matriks nyata.
34
Kuliah Terbuka
Pilihan Topik Matematika III
Sesi 2
Sudaryatno Sudirham
35