Sektor Transportasi
-
Upload
rochman-hadi -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Sektor Transportasi
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
1/25
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan
produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu
mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian.
Ekonomi transportasi meliputi prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep
ekonomi teknik dalam penggunaaan/pengoperasian moda transportasi,
optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastrukturtransportasi termasuk
mengidentifikasi dan mengkuantifikasi parameter-parameterbiaya dan manfaat,
seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu,biaya operasi
kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspekakuntansi yang
perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan
beberapa metoda kajian kelayakan investasi.
Dalam perencanaan transportasi untuk memenuhi permintaan kebutuhan
transportasi yang senantiasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan ekonomi diperlukan pengembangan jalan, terminal, pelabuhan,
pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman
dan lancar serta berwawasan lingkungan. Sistem transportasi yang efisien ini
menggunakan pertimbangan ekonomi sebagai acuan dalam investasi sarana dan
prasarana transportasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sektor transportasi?
2. Bagaimanakah kondisi sektor transportasi di Indonesia?
3. Bagaimana kontribusi sektor transportasi terhadap APBN?
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transportasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distribusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lalu_lintashttp://id.wikipedia.org/wiki/Infrastrukturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manfaat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Operasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeliharaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_waktuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biaya_operasi_kendaraan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biaya_operasi_kendaraan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transportasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distribusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lalu_lintashttp://id.wikipedia.org/wiki/Infrastrukturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manfaat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Operasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeliharaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_waktuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biaya_operasi_kendaraan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biaya_operasi_kendaraan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi -
8/7/2019 Sektor Transportasi
2/25
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sektor transportasi.
2. Untuk mengetahui kondisi sektor transportasi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui kontribusi sektor transportasi terhadap APBN.
2
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
3/25
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Transportasi
Pengertian transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, di mana
transberarti seberang atau sebelah lain danportare berarti mengangkut atau
membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti transportasi
merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong orang dan barang untuk
dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan demikian, transportasi dapat
diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan
atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Usaha transportasi ini, bukan hanya berupa gerakan barang dan orang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara dan kondisi yang statis tanpa perubahan,
tetapi transportasi selalu diusahakan perbaikan dan kemajuanya sesuai dengan
perkembangan peradaban dan teknologi. Dengan demikian, transportasi selalu
diusahakan perbaikan dan peningkatannya, sehingga akan tercapai efisiensinya
yang lebih baik. Ini berarti bahwa orang akan selalu berusaha mencapai efisiensi
transportasi sehingga pengangkutan barang dan orang akan memakan waktu yang
secepat mungkin dan dengan pengeluaran biaya yang sekecil mungkin.
Ada berbagai rupa transportasi, namun demikian untuk setiap bentuk
transportasi itu terdapat empat unsure pokok transpor yaitu jalan, kendaraan dan
alat angkutan, tenaga penggerak dan terminal. Dalam hubungan ini, perbaikan
transportasi terjadi bilamana dilakukan atau terjadi perbaikan dari salah satu atau
lebih dari unsur-unsur transportasi tersebut. Namun demikian, perbaikan sistem
transportasi secara keseluruhan akan dapat pula berlangsung bilamana diusahakan
atau terdapat perbaikan dalam organisasi, sistem, dan pengaturan transportasi
yang bersangkutan.
Infrastruktur Transportasi
Secara umum infrastrukutur transportasi berfungsi sebagai katalisator
dalam mendukung pertumbuhan wilayah, pertumbuhan ekonomi, dan sebagai alat
persatuan dan kesatuan. Secara khusus, peranan dari infrastruktur transportasi ini
3
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
4/25
sebagai fungsi perangsang bagi timbul dan tumbuhnya sub sektor-sub sektor
perekonomian lainnya. Fungsi perangsang ini terbagi atas dua hal, yaitu fungsi
aktif dan fungsi pasif. Fungsi perangsang secara aktif maksudnya bahwa
infrastruktur ini hadir sebelum adanya kegiatan produksi yang lain ada ( trade
follows the ship). Biasanya infrastruktur transportasi diperlukan di daerah-daerah
terpencil di mana kegiatan ekonomi atau perdagangan belum ada. Sedangkan
fungsi perangsang secara pasif yaitu fungsi penunjang atau melayani kegiatan
ekonomi lainnya (ship follows the trade). Biasanya infrastrukutur pada kondisi
tersebut diperlukan di daerah-daerah yang sudah established di mana hanya
diperlukan tambahan kapasitas dari transportasi sebagai akibat dari perkembangan
ekonomi, pertambahan penduduk, kegiatan social politik, dan kegiatankegiatan
lainnya.
Untuk mendukung perwujudan kesejahteraan masyarakat, maka fungsi
pelayanan umum transportasi adalah melalui penyediaan jasa transportasi guna
mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas
dengan harga terjangkau baik di perkotaan maupun perdesaan, mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta
untuk melancarkan mobilitas distribusi barang dan jasa dan mendorong
pertumbuhan sub sektor-sub sektor ekonomi nasional.
Oleh sebab itu pembangunan transportasi diarahkan untuk meningkatkan
pelayanan jasa transportasi secara efisien, andal, berkualitas, aman dan dengan
harga terjangkau. Selain itu perlu dikembangkan pembangunan system
transportasi nasional (Sistranas) untuk mencapai keterpaduan secara intermoda
dan keterpaduan dengan sistem tata ruang nasional, pembangunan wilayah dan
berkelanjutan; serta terciptanya sistem distribusi nasional, regional daninternasional yang mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat
luas, termasuk meningkatkan jaringan transportasi antara desa-kota dan daerah
produksi-pemasaran serta memadai. Berkaitan dengan peran yang diberikan oleh
sub sektor transportasi di dalam mendukung pembangunan perekonomian di
Indonesia, data statistik menunjukkan bahwa sub sektor ini memberikan
kontribusi antara 3-4 persen terhadap dari tahun 2000 2004. Sumbangan yang
4
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
5/25
diberikan oleh sub sektor transportasi 46,75 triliun rupiah pada tahun 2000
kemudian meningkat menjadi 62,25 triliun rupiah pada tahun 2004.
Hal ini mengindikasikan bahwa sub sektor transportasi memberikan
sumbangan baik bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Manfaat lainnya
yang diberikan oleh sub sektor ini di dalam perekonomian adalah memberikan
pelayanan bagi distribusi barang dan jasa. Khusus untuk distribusi barang, sub
sektor ini berperan dalam distribusi input produksi dan hasil produksi (produk).
Secara makro kontribusi sub sektor transportasi terhadap nilai PDRB
untuk masing-masing daerah akan sangat bervariasi tergantung dari berbagai
faktor penentu perkembangan maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola
dana pembangunannya dan kebijakan kredit yang dikucurkan untuk mendanai sub
sektor ini. Perlu diketahui bahwa antar sub sektor transportasi, secara teknis
terdapat hubungan komplementer, akan tetapi secara ekonomis bersifat
subtitusi/kompetitif. Misalnya, angkutan ekspor-impor umumnya lewat laut dan
udara untuk mendistribusikan barangnya, namun secara teknis memerlukan
angkutan darat untuk mengantarkan barang ekspor dan impor tersebut dari dan ke
pelabuhan bongkar muat.
Sub sektor transportasi merupakan sub sektor yang cukup komplek.
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam sub sektor transportasi adalah
transportasi darat (angkutan kereta api, lalu litas angkutan jalan, dan angkutan
sungai danau serta penyeberangan), transportasi laut, transportasi udara, dan jasa
penunjang angkutan. Berbagai aktivitas di atas memiliki karakteristik yang
berbeda tetapi juga memiliki bobot dalam menunjang pembangunan daerah
tergantung dari struktur perekonomian dan distribusi penduduk serta distribusi
pendapatan. Oleh karena itu, untuk menggambarkan kondisi dari masing-masingsub sektor transportasi tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Transportasi Darat
a.) Perkembangan perkeretaapian nasional sudah dimulai sejak tahun 1842
semasa penjajahan Hindia Belanda, yaitu dengan dimulainya pembangunan jalan
rel kereta api pertama dari Semarang ke Kedu dan Yogyakarta/Surakarta
(Bappenas, 2003). Namun seiring dengan perjalanan waktu, perkembangan
perkeretaapian masih sangat terbatas hanya di pulau Jawa dan Sumatera saja
5
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
6/25
sedangkan di pulau-pulau lainnya belum ada perkeretaapian. Bahkan tingkat
pertumbuhan angkutan ini semakin menurun semenjak tahun 2000, karena
terjadinya kejenuhan dalam kapasitas dan sistem jaringan pelayanan, sumberdaya
yang terbatas, tingkat pelayanan yang masih rendah terhadap penumpang, serta
semakin tajamnya persaingan antarmoda transportasi. Persaingan terjadi
khususnya untuk pelayanan rute jarak jauh yang menghubungkan antar propinsi di
mana angkutan kereta api mendapat persaingan dari angkutan udara dan angkutan
jalan raya.
Angkutan kereta api masih menjadi salah satu angkutan alternatif bagi
masyarakat menengah ke bawah karena menawarkan biaya yang relatif murah
dibandingkan dengan menggunakan angkutan jalan raya, khususnya untuk
angkutan kereta api dalam kota. Hal tersebut didukung dengan semakin tingginya
harga bahan bakar minyak yang berdampak besar terhadap sektor transportasi.
Harga yang yang relatif terjangkau tersebut sesuai dengan amanat UU No. 13
Tahun 1992 di mana perkeretaapian diselenggarakan berdasarkan pada asas
manfaat, adil dan merata, keseimbangan kepentingan umum, keterpaduan dan
percaya diri sendiri.
Secara umum kendala perkeretaapian sebagai suatu industri jasa angkutan
yang mandiri sulit dapat berkembang secara komersial ataupun menguntungkan.
Perkeretaapian harus didukung oleh berbagai sistem dan fasilitas pendukung
lainnya, seperti: keterpaduan jaringan pelayanan transportasi antarmoda dengan
feederservice-nya, agar pelayanan secara door to door service dapat
ditingkatkan, bisnis properti dan fasilitas stasiun yang aman, nyaman dan mudah
terjangkau; system pelayanan terpadu antarmoda, kondisi struktur kelembagaan
dan regulasi pemerintah yang efisien dan kondusif; dukungan industri teknologiperkeretaapian yang murah dan tepat guna; kualitas SDM, serta manajemen yang
profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Selain itu, perkeretaapian
pada umumnya masih memiliki fungsi untuk pelayanan umum, serta berbagai
penugasan dari pemerintah (public serviceobligation) dengan kompensasi berupa
subsidi yang disediakan oleh Pemerintah.
Peran pemerintah masih sangat dominan dalam pengembangan kereta api
nasional, baik dalam aspek pendanaan dan investasi, regulasi, serta
6
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
7/25
pengembangannya. Dengan keterbatasan pendanaan,SDM dan kelembagaan di
bidang perkeretaapian, kondisi fisik prasarana dan sarana kereta api saat ini masih
banyak mengalami backlog pemeliharaan yang berlangsung secara terus
menerus, baik karena perencanaan, pengoperasian, dan dukungan pendanaan yang
masih terbatas. Di masa mendatang, diperlukan redefinisi tentang sistem
pelayanan publik, peran pemerintah sebagai regulator, peran owner, dan operator
di bidang perkeretaapian. Hal tersebut sangat perlu dilakukan agar angkutan
kereta api tetapsurvive dan menjadi angkutan alternative bagi masyarakat.
Penggunaan sarana transportasi angkutan kereta api tidak hanya digunakan
untuk angkutan penumpang saja melainkan digunakan juga sebagai angkutan
barang. Konsentrasi terbesar dari angkutan kereta api ini terjadi di pulau Jawa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI), jumlah
angkutan penumpang terus mengalami peningkatan baik di Pulau Jawa maupun
Sumatera. Saat ini, teknologi rel kereta api telah mampu dikembangkan untuk
melayani kecepatan yang lebih tinggi dan dapat menahan beban yang lebih berat.
Di samping itu, sistem trackdi beberapa negara telah dikembangkan dan didesain
sesuai dengan teknologi sarananya. Namun, perkembangan teknologi
perkeretaapian di Indonesia masih belum banyak berkembang. Hal ini terbukti
dengan banyaknya rel yang sudah tua dan perlu segera di ganti. Berdasarkan data
yang dikeluarkan PT. KAI yang dikutip oleh Bappenas sebanyak 45% rel kereta
api di Indonesia dengan kategorikan rel tipe kecil dan sudah tua (lebih dari 80
tahun). Di samping itu, prasarana pendukung rel seperti bantalan umumnya sudah
melebihi batas usia teknisnya, bahkan dibeberapa lintasan masih terdapat bantalan
yang menggunakan batalan kayu. Sistem persinyalan kereta api di Indonesia
sebagian masih menggunakan sistem sinyal dan block mekanik. Sedangkan padasebagian lintasan yang padat lalu lintas angkutannya sudah menggunakan sistem
sinyal elektrik. Di samping itu, sistem telekomunikasi dan persinyalan masih
banyak menghadapi gangguan terutama gangguan cuaca dan pengrusakan serta
pencurian.
b.)Sarana angkutan jalan raya merupakan armada yang berfungsi untuk
mendistribusikan barang dan jasa ataupun sebagai angkutan penumpang yang
mengantarkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Besarnya permintaan pada
7
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
8/25
alat transportasi angkutan jalan akan diiringi dengan perkembangan industry
otomotif di Indonesia. Akhir-akhir ini perkembangan industri otomotif di
Indonesia cukup berkembang dengan pesat seiring dengan permintaan akan
kendaraan roda empat dan bermotor yang cukup besar. Berbagai jenis dan merk
kendaraan yang ada di Indonesia cukup beragam bahkan kendaraan yang cukup
mahal pun sekarang ini dapat dijumpai setelah pemerintah mengijinkan impor
kendaraan mewah. Ini merupakan sinyal yang cukup baik bagi perkembangan
industri otomotif di Indonesia.
Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dan bermotor sangat ditunjang
dengan perkembangan infrastruktur jalan. Banyaknya infrastruktur jalan yang
dibangun di suatu wilayah akan berkorelasi positif dengan peningkatan jumlah
kendaraan. Seiring dengan permintaan terhadap kendaraan yang cukup pesat,
timbul pula permasalahan di seputar lalu lintas yaitu masalah kemacetan,
kelebihan muatan, pengaturan jumlah armada angkutan jalan, dan berbagai jenis
pelanggaran lalu lintas lainnya. Masalah kemacetan biasanya terjadi di beberapa
wilayah kota-kota besar dan sedang khususnya di Pulau Jawa dan Bali.
c.) Transportasi sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) berfungsi untuk
menghubungkan jaringan transportasi darat yang terputus oleh perairan. Jenis
transportasi ini sangat penting sekali keberadaannya mengingat kondisi geografis
Indonesia yang berpulau, bersungai dan berdanau menyebabkan Indonesia harus
memiliki jenis transportasi ini. Sistem transportasi ini meliputi sistem angkutan
dalam pulau (inland waterways) berupa angkutan sungai dan danau dan angkutan
antarpulau atau yang dikenal dengan angkutan penyeberangan.
Transportasi sungai di Indonesia pada umumnya digunakan untuk melayani
distribusi barang dan penumpang baik di sepanjang aliran sungai maupunpenyeberangan sungai. Adapun sistem perairan sungai yang dapat dilayani oleh
jenis transportasi ini harus memenuhi persyaratan teknis kedalaman, kelandaian
dan kecepatan arus tertentu sehingga aman dan mudah dilayari. Penyelenggaraan
angkutan sungai kebanyakan dilakukan oleh masyarakat terutama untuk
menghubungkan daerah yang belum mempunyai prasarana jalan. Adapun
pemerintah berperan dalam pembangunan dermaga penyeberangan sungai yang
jumlahnya masih relatif sedikit.
8
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
9/25
Kalimantan dan Sumatera sebagai salah satu pulau terbesar mempunyai
sungai-sungai yang dapat dimanfaatkan menjadi jaringan transportasi.
Berdasarkan karakteristik geografisnya, pulau Kalimantan merupakan pulau di
Indonesia yang banyak dilalui oleh sungai-sungai. Oleh karena itu, berbagai
aktivitas manusia dilakukan melalui sungai, maka pantaslah bahwa transportasi
sungai sangat diperlukan sekali di Kalimantan. Seperti halnya transportasi
lainnya, permasalahan yang timbul saat ini adalah tingginya harga bahan bakar
minyak yang dapat menyebabkan penurunan aktivitas angkutan sungai ini. Sarana
angkutan sungai dan danau pada umumnya menggunakan kapal bertipe kecil dan
dimiliki oleh masyarakat atau perorangan. Adapun jenis dan tipe kapal yang
digunakan untuk angkutan sungai dan danau berupa: bis air, tug boat, tongkang,
long boat, kapal barang, speed boat, kapal motor, kapal getek/klotok, perahu
motor, dan truk air.
Dibandingkan jumlah lintasan penyeberangan yang ada saat ini, serta
kebutuhan lintasan yang dilayani, maka jumlah sarana penyeberangan masih
sangat terbatas. Keterbatasan jumlah sarana penyeberangan tersebut terutama
karena belum berkembangnya peran serta swasta serta maupun pemerintah daerah
dalam memenuhi kebutuhan pelayanan ASDP, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan transportasi perintis. Jumlah armada penyeberangan pada
tahun 2010 sebanyak 205 unit di mana 45% diantaranya dimiliki oleh BUMN (PT
ASDP), 53% dimiliki oleh swasta, dan 2% Kerjasama Operasi (KSO) antara
BUMN-Swasta.
2. Transportasi Laut
Transportasi laut mempunyai peranan sangat penting pada perekonomian
Indonesia. Pemerintah mengeluarkan paket deregulasi dalam penyelenggaraan danpengusahaan angkutan laut dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 17
Tahun 1988. Berdasarkan peraturan tersebut maka kapal-kapal tua harus
dihapuskan dari pelayaran nasional, adanya pembebasan trayek dan tarif tanpa
harus meminta ijin pada pemerintah, perijinan dan persyaratan pendirian usaha
pelayaran dipermudah. Selain itu, penggunaan kapal asing di dalam negeri harus
dilaporkan kepada pemerintah yang diwakili oleh Ditjen Perhubungan Laut.
9
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
10/25
Angkutan Laut. Angkutan laut sangat penting di dalam pelayaran nasional
terutama dalam mendistribusikan barang antar wilayah di Indonesia maupun ke
luar wilayah Indonesia atau mempermudah ekspor impor barang dari dalam dan
luar negeri. Bila ditinjau dari sisi bongkar muat antar pulau di Indonesia, pulau-
pulau yang mempunyai tingkat bongkar muat yang besar adalah Sumatera,
Kalimantan, Jawa dan Bali. Begitu pula dengan bongkar muat antar negara di
mana ketiga pulau tersebut memiliki jumlah bongkar muat yang lebih besar
dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Bila dilihat dari sisi barang yang
dibongkar dan dimuat, khusus untuk pulau Jawa dan Bali berupa barang-barang
setengah jadi atau barang jadi sedangkan di wilayah Sumatera dan Kalimantan
cenderung pada barang-barang mentah dan setengah jadi. Hal ini dapat dilihat
bahwa industri yang dihasilkan oleh pulau Sumatera dan Kalimantan adalah
berupa komoditas hasil hutan, perkebunan, pertambangan, minyak bumi dan gas.
Adapun dari sisi angkutan penumpang, setiap tahun terjadi kenaikan
jumlah penumpang yang memanfaatkan transportasi laut. Perusahaan pemerintah
yang bertugas untuk melayani pelayaran nasional untuk angkutan penumpang
adalah PT. Pelayaranan Nasional Indonesia (Pelni). Di samping perusahaan
pemerintah yang bergerak dalam pelayaran nasional, perusahaan swasta pun ikut
berperan dalam meramaikan lalu lintas pelayaran nasional Indonesia untuk
angkutan penumpang.
Sektor Pelabuhan. Pelabuhan laut mempunyai peran yang sangat penting
di dalam mendukung transprotasi laut, baik untuk perdagangan domestik maupun
perdagangan internasional. Sebagai sarana tempat berlabuhnya kapal-kapal
dagang dan penumpang, peran bagi sektor pelabuhan ini adalah sebagai tempat
transit, tempat bongkar dan muat barang dan sebagai moda angkutan penumpang,ataupun berperan sebagai tempat transaksi perdagangan. Dalam PDB, peran
transportasi laut mempunyai peran kedua terbesar setelah jalan dan di atas
kontribusi ASDP, udara, dan perkeretaapian. Kontribusi transportasi laut terhadap
PDB sub sektor transportasi sebesar 15% pada tahun 2002.
Begitu pentingnya pelabuhan laut ini di Indonesia yang berbasis negara
kepulauan, maka berdasarkan data BPS (2000), jumlah pelabuhan yang
diusahakan (commercial) adalah 91 buah (diantaranya 25 buah merupakan
10
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
11/25
pelabuhan strategis) dan 191 buah merupakan pelabuhan yang tidak diusahakan
(non commercial). Jumlah pelabuhan yang commercialpaling banyak terdapat di
Propinsi Riau dan Kepulauan Riau, yaitu sebanyak 10 buah dan Propinsi Jawa
Timur sebanyak 7 buah. Sedangkan yang non commercialterbanyak terdapat di
Propinsi Riau dan Kepulauan Riau sebanyak 22 buah, Maluku sebanyak 20 buah,
dan Sulawesi Selatan sebanyak 17 buah. Akan tetapi, apabila merujuk pada
Keputusan Menteri Perhubungan No. 53 Tahun 2002 tentang Tatanan
Kepelabuhan Nasional, maka jumlah pelabuhan yang ada di Indonesia sebanyak
725 pelabuhan. Sejumlah pelabuhan tersebut terdiri dari 20 pelabuhan
internasional, 245 pelabuhan nasional, 139 pelabuhan regional, dan 321 pelabuhan
lokal.
Kepelabuhan dibedakan menjadi pelabuhan umum, baik yang dikelola
oleh BUMN maupun unit pelasana teknis (UPT) dibawah kewenangan
Departemen Perhubungan, serta kepelabuhan khusus. Pelabuhan khusus banyak
digunakan untuk keperluan bongkar muatsingle commodity, yaitu minyak, gas,
batu bara, dan semen. Saat ini terdapat 112 pelabuhan yang dikelola oleh BUMN
(PT. Pelindo I, II, III, dan IV), sedangkan sisanya masih dikelola oleh UPT.
Sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah maka berdasarkan
PP No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan, maka pelabuhan-pelabuhan UPT
diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah yang bersangkutan.
Bila dilihat dari sisi tingkat pemanfaatan kapasitas pelabuhan atau berth
occupancy ratio (BOR), untuk pelabuhan-pelabuhan yang dikelola UPT
umumnya masih rendah, yaitumempunyai BOR rata-rata di bawah 30%. Dari 23
pelabuhan strategis,terdapat 10 pelabuhan yang memiliki BOR (berth occupancy
ratio) di atas 70 persen.Hal ini berarti dibutuhkan tambahan fasilitas baru untukmenghindari ketidaklancaranbongkar muat di pelabuhan.
Adanya kontroversi tentang kewenangan atas pengelolaan pelabuhan
antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah khususnya pemerintah kabupaten
dan kota sering terjadi perentangan tentang siapa yang berhak mengelola
pelabuhan. Walaupun UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
telah direvisi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 namun kontroversi masih
berlanjut. Sementara itu Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang
11
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
12/25
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
13/25
perekonomian nasional. Apabila dihitung secara proporsional, maka sumbangan
devisa yang diberikan oleh wisma tersebut sebesar US$ 5,3 milyar di mana US$
2,3 milyar disumbang oleh transportasi udara. Hal ini menunjukkan begitu
pentingnya transportasi udara dalam mendatangkan wisma ke Indonesia yang
pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian nasional.
Adapun angkutan udara domestik juga mempunyai peran yang cukup
besar pula bagi pembangunan nasional. Penerbangan domestik seluruhnya
dilayani oleh perusahaan penerbangan nasional, baik BUMN ataupun swasta.
Perusahaan penerbangan pemerintah mempunyai pangsa pasar yang cukup besar.
Berdasarkan produktivitas daya tampung penumpang yang disediakan baik oleh
pemerintah maupun swasta masing-masing hanya terisi sebesar 57,7% dan 68,4%
tempat duduk saja sedangkan pada tahun 2010 masing-masing kapasitas tampung
sebesar 62,4% dan 67,3%. Artinya adalah tidak setiap tempat duduk yang
disediakan oleh masing-masing penerbangan pemerintah dan swasta dapat terisi
penuh oleh penumpang. Begitu pula dengan muatan barang yang disediakan oleh
angkutan penerbangan domestik, baik pemerintah ataupun swasta masing-masing
hanya terisis sebesar 50,7% dan 56,5% dari kapasitas muatan barang yang
disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa transportasi udara hanya merupakan
alternatif transportasi bagi beberapa penumpang khususnya bagi penumpang yang
memerlukan waktu cepat untuk sampai ke tempat tujuan terutama antar propinsi.
Seiring dibebaskannya pembatasan tarif harga terhadap penerbangan
nasional, maka tingkat kompetisi dari masing-masing maskapai penerbangan
mulai terjadi persaingan yang cukup tajam terutama antara tahun 2002-
pertengahan 2005. Perang harga pun mulai terjadi diseluruh maskapai
penerbangan nasional dengan menawarkan harga murah dan pelayanan yangterbaik bagi penumpang. Alhasil, banyak penumpang domestik memanfaatkan
penerbangan nasional untuk berbagai keperluan. Akan tetapi, seiring dengan
kenaikan harga bahan bakar minyak yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka para
maskapai penerbangan pun mulai merevisi kebijakan harga mereka masing-
masing.
13
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
14/25
2.2 Peran Kemajuan Transportasi
Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat
nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas
penduduk yang tumbuh bersamaan dan mengikuti perkembangan yang terjadi
dalam berbagai bidang dan sektor tersebut. Hubungan antara kemajuan berbagai
aspek jasa transportasi ini adalah berkaitan erat sekali dan saling bergantung satu
sama lainnya.
Sesungguhnya peran dan pentingnya transportasi beserta kemajuannya
juga mencakup segi-segi politik seperti dalam kaitan dengan terciptanya kesatuan
nasional dan berkembangnya kebersamaan antarbangsa, tercipta dan kuatnya
keamanan dan ketahanan nasional serta berkembangnya saling pengertian serta
hubungan politik dan pemerintahan di antara berbagai negara di dunia. Di
samping itu, transportasi juga dapat berfungsi membina dan mengembangkan
pengetahuan dan budaya nasional, lebih tersebarnya distribusi penduduk dengan
berbagai aspeknya pada wilayah yang luas, dan sebagainya.
Peran dan pentingnya transportasi adalah sebagai berikut.
a Tersedianya Barang
b Stabilisasi dan Penyamaan Harga
c Penurunan Harga
d Meningkatnya Nilai Tanah
e Tersedianya Spesialisasi Antarwilayah
f Berkembangnya Usaha Skala Besar
g Terjadinya Urbanisasi dan Konsenstrasi Penduduk
Disamping terdapatnya berbagai rupa peran dan manfaat transportasi
dalam kaitan dengan aspek ekonomi dan sosial sebagaimana yang dikemukakan diatas, ada pula berbagai permasalahan atau dampak negatif yang mungkin terjadi
akibat dari kemajuan transportasi di suatu negara maupun antarnegara. Ini yang
terutama di antaranya adalah: (1) bahaya atas kehancuran umat manusia, (2)
hilangnya sifat-sifat individual dan kelompok dalam masyarakat, (3) frekuensi dan
intensitas kecelakaan yang relatif lebih tinggi, (4) makin meningkatnya urbanisasi,
kepadatan, dan konsentrasi penduduk, dan (5) hilang atau tersingkirnya industry
kerajinan dan rumah tangga.
14
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
15/25
2.3 Perlunya Campur Tangan dan Bantuan Pemerintah
Pemerintah pada umumnya memandang bahwa bidang transportasi adalah
sangat vital untuk kepentingan negara baik dari sudut perekonomian maupun dari
sudut-sudut sosial, politik, pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
Karena itu pemerintah berpendapat bahwa bidang transportasi ini perlu mendapat
perhatian dan bantuan, bahkan seringkali pula berpandangan bahwa bagian-bagian
yang terpenting di bidang transportasi ini perlu diusahakan sendiri oleh
pemerintah. Pada waktu ini telah diselenggarakan oleh pemerintah kita melalui
badan usaha milik negara adalah pengngkutan kereta api, pengangkutan udara,
pelayaran antarpulau di samping bidang-bidang komunikasi lainnya seperti
telepon, pos, telegram, dan sebagainya.
Di samping hal tersebut di atas banyak pula usaha di bidang transportasi
ini yang dimiliki, diselenggarakan dan diusahakan oleh pihak swasta, seperti pada
angkutan jalan (misalnya, usaha angkutan bus, truk, angkot, dan taksi), angkutan
laut, angkutan udara, dan sebagainya. Pemilikan swasta ini mempunyai beberapa
kebaikan atau keuntungan yang antara lain ialah bahwasupply dari jasa-jasa
angkutan tertentu secara relatif akan lebih terjamin atau lebih baik. Relatif
maksudnya di sini ialah karena bagi beberapa daerah bias terjadi penawaran dan
penyediaan jasa-jasa angkutan berlebihan dan baik sekali, sedangkan bagi daerah-
daerah tertentu lainnya adalah kurang sekali. Hal ini disebabkan oleh karena usaha
secara swasta tersebut hanya memilih daerah-daerah atau trayek-trayek yang
menguntunkan, di mana terdapat banyak lalu lintas dan perdagangan.
Kelemahannya di sini adalah bahwa jasa-jasa angkutan itu pada daerah tertentu
yang tidak atau kurang menguntungkan ditinjau dari sudut profit akan sangat
kurang sekali atau tidak ada sama sekali penyediaan fasilitas jasa angkutan yangdiperlukan.
15
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
16/25
Lampiran
TRANSPORTASI LAUT
Total Kedatangan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama2006-2011 [Orang]
Tahun BelawanTanjungPriok
TanjungPerak
Balikpapan Makassar
2006
Januari 7 968 21 009 30 651 19 158 23 761
Februari 6 707 13 807 21 635 14 324 21 013
Maret 4 775 13 446 24 752 14 636 19 253
April 3 469 13 864 24 482 15 516 19 861
Mei 3 955 14 423 23 914 13 831 27 766
Juni 5 128 15 002 28 659 15 183 21 900
Juli 8 309 29 007 39 662 20 761 36 825Agustus 4 074 16 870 28 991 15 829 21 607
September 1 630 15 505 38 732 21 809 25 284
Oktober 10 825 33 038 89 098 22 897 38 980
November 5 124 29 976 35 644 19 178 40 019
Desember 7 040 19 517 38 723 65 817 29 933
2007
Januari 5 467 18 793 24 933 19 218 29 065
Februari 3 076 10 787 26 967 15 592 27 516
Maret 1 120 13 258 33 469 17 458 23 006
April 3 469 13 705 28 224 18 704 22 760
Mei 3 190 15 451 34 009 16 847 23 335
Juni 4 984 19 811 42 557 20 781 39 184
Juli 8 309 34 639 54 096 26 015 56 188
Agustus 2 667 15 660 40 875 19 642 22 846
September 4 051 17 265 56 584 19 449 37 389
Oktober 10 505 30 062 87 259 41 676 38 146
November 4 223 13 316 28 208 45 274 34 517
Desember 12 857 13 586 38 228 23 657 32 251
2008
Januari 4 857 15 290 28 268 26 514 24 240
Februari 4 209 11 853 24 557 21 592 18 261
Maret 2 904 13 740 32 980 26 783 20 009
April 4 241 17 266 37 825 9 143 23 226
Mei 4 663 21 338 36 938 21 910 26 148
Juni 9 567 26 625 50 326 23 024 30 764
Juli 7 719 41 054 63 428 25 259 44 121Agustus 5 446 30 641 57 807 25 260 31 031
September 11 271 43 987 101 912 20 000 30 492
Oktober 7 095 35 289 56 666 16 694 53 371
November 6 822 19 959 35 335 65 139 34 864
Desember 11 515 22 849 45 428 21 978 47 911
2009
Januari 7 161 22 387 34 389 22 468 29 015
Februari 4 236 10 919 27 324 20 947 18 261
Maret 5 125 14 374 30 607 11 520 23 634
April 2 456 10 976 28 545 13 890 22 584
Mei 2 881 12 322 28 778 10 826 22 404
Juni 7 543 22 370 43 860 13 633 36 710
16
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
17/25
Juli 7 471 30 603 44 535 15 437 39 293
Agustus 2 934 20 911 47 272 21 500 33 144
September 9 804 34 889 89 845 15 328 33 315
Oktober 2 895 17 478 33 033 15 328 37 088
November 2 073 11 592 29 115 51 888 29 567
Desember 12 713 19 106 35 044 41 523 35 735
2010
Januari 4 728 14 349 30 325 15 669 27 759
Februari 3 694 10 841 24 742 13 805 18 339
Maret 2 206 13 986 30 111 7 841 17 667
April 3 250 11 380 24 282 16 453 22 584
Mei 2 315 13 730 30 269 12 180 16 302
Juni 5 164 16 950 41 721 15 623 22 450
Juli 6 379 28 837 52 035 17 286 26 274
Agustus 5 012 13 730 60 057 14 416 28 663
September 11 128 35 874 71 859 32 733 31 874
Oktober 3 296 13 369 25 129 31 918 49 090
November 1 352 11 083 22 926 9 259 23 794Desember 8 653 18 017 30 955 15 286 24 909
2011
Januari 6 625 14 735 29 230 11 940 25 147
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
OktoberNovember
Desember
Total Keberangkatan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama
2006-2011 [Orang]
Tahun BelawanTanjungPriok
TanjungPerak
Balikpapan Makassar
2006
Januari 11 610 18 125 45 873 19 838 35 698
Februari 5 044 12 990 32 223 15 415 28 134Maret 4 483 14 024 30 675 16 200 24 774
April 4 075 10 858 28 657 14 819 24 316
Mei 4 404 10 988 30 387 14 143 25 694
Juni 5 870 17 170 30 798 17 834 27 943
Juli 8 914 29 982 41 111 21 278 52 264
Agustus 5 292 13 973 30 734 15 000 27 379
September 549 14 012 24 892 15 938 38 789
Oktober 8 133 32 769 47 548 18 329 44 844
November 7 343 43 971 105 339 49 027 54 206
Desember 12 279 31 318 43 781 39 766 32 052
2007
Januari 9 154 17 162 39 378 15 012 39 689
Februari 4 003 13 920 37 644 12 808 32 829
Maret 1 150 12 081 35 313 15 743 28 693
April 4 075 13 826 37 162 24 996 28 171
17
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
18/25
Mei 3 298 14 137 42 282 16 294 32 491
Juni 5 738 21 040 46 511 28 495 32 421
Juli 8 914 29 541 57 775 23 782 40 858
Agustus 2 922 13 838 36 474 19 242 33 041
September 3 491 10 146 31 260 25 083 25 718
Oktober 3 796 28 518 87 092 46 453 61 747
November 4 684 27 151 71 242 14 070 27 625
Desember 6 303 12 389 36 833 12 670 35 540
2008
Januari 7 756 14 322 40 007 29 505 35 947
Februari 4 150 12 124 29 464 14 285 26 896
Maret 2 671 13 181 34 519 17 134 30 917
April 4 380 13 412 36 045 17 437 36 600
Mei 3 837 18 297 39 318 14 719 33 973
Juni 9 030 20 680 43 784 30 270 46 708
Juli 7 394 33 029 61 204 28 764 66 406
Agustus 5 873 25 692 42 030 28 596 51 443
September 5 354 30 862 29 561 27 583 51 739
Oktober 15 886 45 064 132 579 64 210 71 034
November 5 693 23 964 53 390 20 654 39 189
Desember 3 538 24 978 41 409 13 699 61 189
2009
Januari 14 465 18 970 34 380 16 267 44 615
Februari 3 195 9 824 23 229 21 350 26 896
Maret 3 388 11 798 27 784 12 933 34 569
April 1 966 7 564 29 723 11 048 30 399
Mei 2 027 11 893 28 098 11 490 29 508
Juni 7 085 12 366 40 845 11 492 50 439
Juli 6 786 21 819 41 830 16 852 59 599
Agustus 2 213 14 178 29 574 19 504 50 232
September 8 755 24 746 46 969 12 364 50 386Oktober 5 416 24 801 79 933 12 364 51 908
November 1 757 14 046 41 407 12 547 33 752
Desember 3 863 23 840 42 038 35 088 44 141
2010
Januari 15 217 13 482 35 777 13 609 36 605
Februari 4 904 11 791 27 202 10 964 18 191
Maret 3 388 13 225 30 502 12 188 28 294
April 2 993 11 452 33 603 12 562 30 399
Mei 3 304 11 169 27 029 10 659 19 393
Juni 7 205 15 977 33 529 16 539 26 408
Juli 7 205 26 084 48 222 21 003 37 635
Agustus 3 997 11 169 27 455 18 607 42 085September 12 937 34 136 77 157 29 640 44 095
Oktober 4 455 24 739 61 161 8 797 46 135
November 1 828 11 291 29 356 11 805 33 219
Desember 3 387 21 017 35 955 16 447 25 164
2011
Januari 16 427 14 529 32 284 18 754 36 605
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
18
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
19/25
Agustus
September
Oktober
November
Desember
untuk transportasi laut, khususnya kapal laut di pelabuhan-pelabuhan
utama di Indonesia mengalami suatu hal yang fluktuatif dalam kedatangan
maupun keberangkatan penumpang dalam negeri. perlu di lihat bahwa pada bulan
oktober kedatangan penumpang selalu naik, hal ini dikarenakan pada bulan
iktober merupakan bulan dimana terjadi hari raya idul fitri. sedangkan untuk
keberangkatan penumpang lonjakan penumpang juga naik pada bulan november,
hal ini terjadi karena pada bulan november merupakan arus balik dari mudik hari
raya idul fitri.
TRANSPORTASI DARAT
Jumlah Penumpang Kereta Api, 2006-2011 (000 Orang)
Tahun
Jawa
Sumatera TotalJabotabek Non Jabotabek
Jabotabek +Non Jabotabek
2006
Januari 8 681 2 823 11 504 324 11 828
Februari 8 144 3 561 11 705 226 11 931
Maret 8 920 4 146 13 066 248 13 314
April 8 462 4 195 12 657 252 12 909
Mei 8 899 4 413 13 312 263 13 575
Juni 8 606 4 323 12 929 274 13 203
Juli 8 787 5 300 14 087 346 14 433
Agustus 8 661 4 330 12 991 264 13 255
September 8 829 4 354 13 183 253 13 436
Oktober 8 767 5 182 13 949 341 14 290
November 8 895 4 474 13 369 262 13 631
Desember 8 774 4 570 13 344 270 13 614
2007Januari 8 723 4 924 13 647 313 13 960
Februari 7 566 3 193 10 759 210 10 969
Maret 9 009 4 158 13 167 242 13 409
April 10 206 3 983 14 189 226 14 415
Mei 10 608 4 331 14 939 293 15 232
Juni 10 310 4 510 14 820 284 15 104
Juli 10 761 5 331 16 092 362 16 454
Agustus 10 653 4 491 15 144 275 15 419
September 10 446 4 346 14 792 241 15 033
Oktober 9 887 5 578 15 465 401 15 866
November 10 031 4 110 14 141 250 14 391
Desember 9 895 4 871 14 766 318 15 084
2008
19
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
20/25
Januari 9 868 4 829 14 697 330 15 027
Februari 9 673 4 443 14 116 262 14 378
Maret 10 469 5 287 15 756 315 16 071
April 10 562 4 873 15 435 276 15 711
Mei 10 582 5 472 16 054 309 16 363
Juni 10 824 5 812 16 636 374 17 010
Juli 11 206 6 257 17 463 425 17 887
Agustus 11 129 5 641 16 769 339 17 108
September 10 481 5 123 15 604 275 15 879
Oktober 10 379 6 522 16 901 436 17 337
November 10 583 5 113 15 696 277 15 973
Desember 9 695 5 316 15 011 321 15 332
2009
Januari 10 686 3 560 14 246 248 14 494
Februari 9 984 3 609 13 593 276 13 869
Maret 11 185 5 641 16 826 306 17 132
April 10 908 5 550 16 458 317 16 775
Mei 11 448 6 019 17 467 357 17 824Juni 11 384 6 362 17 746 397 18 143
Juli 11 348 6 611 17 959 426 18 385
Agustus 10 905 6 299 17 204 323 17 527
September 10 243 6 597 16 840 441 17 281
Oktober 11 087 6 351 17 438 313 17 281
November 10 592 5 842 16 434 344 16 778
Desember 10 738 6 472 17 211 371 17 581
2010
Januari 10 541 6 498 17 039 384 17 424
Februari 9 641 5 239 14 880 327 15 207
Maret 10 759 5 858 16 617 375 16 992
April 10 394 5 762 16 156 676 16 832
Mei 10 476 6 089 16 565 423 16 988
Juni 10 312 6 496 16 808 451 17 259
Juli 10 466 6 715 17 181 499 17 680
Agustus 10 438 5 702 16 140 337 16 477
September 9 685 7 028 16 713 588 17 301
Oktober 10 796 5 746 16 542 366 16 908
November 10 106 5 982 16 088 381 16 469
Desember 10 694 6 605 17 299 434 17 733
2011
Januari 10 354 6 092 16 446 445 16 891
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
jumlah penumpang kereta api cukup besar, terutama di daerah jawa yang
merupakan central kegiatan transportasi kereta api di indonesia. jumlah
20
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
21/25
penumpang kereta api juga fluktuatif, hal ini dikarenakan oleh berbagai macam
hal, akan tetapi pada bulan oktober ataupun november kenaikan penumpang pada
kereta api kurang begitu melonjak, berbeda dengan transportasi laut yaitu kapal
laut.
Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2009
TahunMobilPenumpang
Bis Truk Sepeda Motor Jumlah
1987 1 170 103 303 378 953 694 5 554 305 7 981 480
1988 1 073 106 385 731 892 651 5 419 531 7 771 019
1989 1 182 253 434 903 952 391 5 722 291 8 291 838
1990 1 313 210 468 550 1 024 296 6 082 966 8 889 022
1991 1 494 607 504 720 1 087 940 6 494 871 9 582 138
1992 1 590 750 539 943 1 126 262 6 941 000 10 197 955
1993 1 700 454 568 490 1 160 539 7 355 114 10 784 5971994 1 890 340 651 608 1 251 986 8 134 903 11 928 837
1995 2 107 299 688 525 1 336 177 9 076 831 13 208 832
1996 2 409 088 595 419 1 434 783 10 090 805 14 530 095
1997 2 639 523 611 402 1 548 397 11 735 797 16 535 119
1998 2 769 375 626 680 1 586 721 12 628 991 17 611 767
1999*) 2 897 803 644 667 1 628 531 13 053 148 18 224 149
2000 3 038 913 666 280 1 707 134 13 563 017 18 975 344
2001 3 261 807 687 770 1 759 547 15 492 148 21 201 272
2002 3 403 433 714 222 1 865 398 17 002 140 22 985 193
2003 3 885 228 798 079 2 047 022 19 976 376 26 706 705
2004 4 464 281 933 199 2 315 779 23 055 834 30 769 093
2005 5 494 034 1 184 918 2 920 828 28 556 498 38 156 278
2006 6 615 104 1 511 129 3 541 800 33 413 222 45 081 255
2007 8 864 961 2 103 423 4 845 937 41 955 128 57 769 449
2008 9 859 926 2 583 170 5 146 674 47 683 681 65 273 451
2009 10 364 125 2 729 572 5 187 740 52 433 132 70 714 569
jumlah kendaraan bermotor untuk semua jenis kendaraan selalu
mengalami peningkatan dari tahun 1987 hingga tahun 2009, akan tetapi dari tahun
1987 ke tahun 1988 jumlah kendaraan bermotor mengalami penurunan. setelah
tahun 1988 hingga 2009 jumlah kendaraan bermotor selalu meningkat. hal ini
membuktikan bahwa transportasi darat kecuali kereta api semakin deperlukan
oleh masyarakat dan memiliki peranan yang penting di tengah kegiatan
masyarakat.
TRANSPORTASI UDARA
Lalu Lintas Penerbangan Dalam Negeri Indonesia Tahun 2003-2009
21
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
22/25
Deskripsi Unit 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pesawat
Berangkat Unit352028
444346
453 177475728
454 041 328 775 509 305
Datang Unit340467
446651 440 520
470956 454 264 430 961 513 132
2. Penumpang
Berangkat Orang21 171281
27852759
29 817126
32 687079
34 864 507 36 114 035 41 691 068
Datang Orang19 285473
29150506
24 812276
33 816344
36 418 333 36 854 040 42 565 099
Transit Orang2 068460
2 742690
1 156249
2 856287
4 271 062 4 227 022 4 809 422
3. Barang
Muat Ton175627
275397
260 354265940
297 683 300 170 288 651
Bongkar Ton194
878
210
151
235 575255
204
274 392 331 517 311 428
4. Bagasi
Muat Ton203257
248179
292 662323346
368 934 352 245 396 552
Bongkar Ton207808
277406
287 318216440
364 691 357 494 395 810
5. Pos/Paket
Muat Ton 7 804 8 883 8 449 7 039 7 881 16 640 11 335
Bongkar Ton 6 653 8 937 7 944 8 931 7 804 19 398 10 639
Lalu Lintas Penerbangan Luar Negeri Indonesia Tahun
2003-2009
Deskripsi Unit 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pesawat
Berangkat Unit41149
54481
56322
56 453 49 406 56 255 62 266
Datang Unit41176
54233
56203
55 610 47 971 55 786 61 680
2. Penumpang
Berangkat Orang4 281049
5 359675
5 744631
5 672 214 6 581 348 7 297 757 8 016 229
Datang Orang4 214278
5 380779
5 812458
5 748 730 6 552 583 7 303 343 8 068 039
Transit Orang 192482
212387
301269
277 033 236 943 251 374 229 027
3. Barang
Muat Ton130323
132447
135156
141 676 174 418 169 181 157 904
Bongkar Ton100026
100094
94876
107 567 148 450 150 814 133 043
4. Bagasi
Muat Ton56529
69105
74282
71 226 83 792 90 730 96 713
Bongkar Ton71719
83363
92718
96 708 105 785 116 091 122 337
5. Pos/Paket
Muat Ton 475 463 588 789 812 1 297 1 259
22
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
23/25
Bongkar Ton 1 061 1 116 1 171 1 696 1 939
Untuk transportasi udara, jalur lalu lintas luar negeri atau pun dalam negeri selalu
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun baik untuk pemberangkatan ataupun
kedatangan. begitu pula dengan bongkar muat barang juga mengalami kenaikan
dari tahun ke tahun. dari data tersebut membuktikan bahwa fasilitas penerbangan
sudah digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan mereka. dan perkembangan
transportasi udara sudah cukup baik.
Bab III
Penutup
3.1 Simpulan
23
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
24/25
Sektor transportasi merupakan sektor yang memegang peranan
vital di Indonesia. Kondisi geografis yang berupa kepulauan membuat
sarana transportasi yang beragam dan memadai dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan perekonomian. Dari tahun ke tahun sektor
transportasi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga
menyebabkan sektor ini menjelma menjadi sektor yang berkontribusi besar
bagi APBN. Pemerintah pun juga mulai menetapkan kebijakan untuk
mempermudah sektor transportasi agar terus berkembang seperti
pembangunan dan perbaikan sarana transportasi, mendiversifikasi ragam
transportasi baru yang lebih efisien, dan kebijakan penghapusan fiskal
pada subsektor penerbangan.
Akan tetapi peran pemerintah tersebut belumlah berjalan secara
maksimal terbukti dengan masih tertinggalnya tekhnologi transportasi dari
negara-negara tetangga dan masih banyaknya angka kecelakaan lalu lintas
yang terjadi baik karena faktorhuman errormaupun karena tekhnologi
transportasi itu sendiri. Dengan sektor transportasi masih harus mendapat
banyak perhatian dan perbaikan terutama dalam hal kelayakan dan
kenyamanan, kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga dan menggunakan
alat transportasi secara benar juga perlu ditingkatkan.
24
-
8/7/2019 Sektor Transportasi
25/25
Daftar Pustaka
www.bps.go.id
www.wikipedia.com
Kamaluddin, Rustian. 2003.Ekonomi Transportasi : Karakteristik, Teori, dan
Kebijakan. Jakarta : Ghalia Indonesia
http://www.bps.go.id/http://www.wikipedia.com/http://www.bps.go.id/http://www.wikipedia.com/