Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

download Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

of 13

Transcript of Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    1/12

    SEKILAS TENTANG TEORI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD DANAPLIKASINYA DALAM PROSES BIMBINGAN

    Oleh: Dra Kusmawati Hatta,M.Pd

    Sigmund Freud is a prominent figure who is very creative and productive in writing his

    works. One of his famous works is the theory about Psychoanalysis. In this theory, Freud

    states several key concepts: 1) Perception about human behaviour. Freud states that human

    behaviour is determined by the irrational power which is not aware of biological motivation

    and motivation of certain psychological sexual instinct at the first six years of life; 2) the

    structure of human personality consists of idea, ego and superego; 3) consciousness and

    unconsciousness; 4) worries; 5) mechanism how to defend ego; and 6) the development of

    individuality. This article tries to look at the six key concepts above and its application to

    counseling.

    Riwayat hidup Sigmund Freud

    Sigmund Freud yang terkenal dengan Teori Psikoanalisis dilahirkan di Morovia, pada tanggal

    6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Gerald Corey dalam

    Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy menjelaskan bahwa Sigmund Freud

    adalah anak sulung dari keluarga Viena yang terdiri dari tiga laki-laki dan lima orang wanita.

    Dalam hidupnya ia ditempa oleh seorang ayah yang sangat otoriter dan dengan uang yang

    sangat terbatas, sehingga keluarganya terpaksa hidup berdesakan di sebuah aparterment yang

    sempit, namun demikian orang tuanya tetap berusaha untuk memberikan motivasi terhadap

    kapasitas intelektual yang tampak jelas dimiliki oleh anak-anaknya.

    Sebahagian besar hidup Freud diabdikan untuk memformulasikan dan mengembangkan

    tentang teori psikoanalisisnya. Uniknya, saat ia sedang mengalami problema emosional yang

    sangat berat adalah saat kreativitasnya muncul. Pada umur paruh pertama empat puluhan ia

    banyak mengalami bermacam psikomatik, juga rasa nyeri akan datangnya maut dan fobi-fobi

    lain. Dengan mengeksplorasi makna mimpi-mimpinya sendiri ia mendapat pemahaman

    tentang dinamika perkembangan kepribadian seseorang.

    Sigmund Freud dikenal juga sebagai tokoh yang kreatif dan produktif. Ia sering

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    2/12

    menghabiskan waktunya 18 jam sehari untuk menulis karya-karyanya, dan karya tersebut

    terkumpul sampai 24 jilid. Bahkan ia tetap produktif pada usia senja. Karena karya dan

    produktifitasnya itu, Freud dikenal bukan hanya sebagai pencetus psikoanalisis yang

    mencuatkan namanya sebagai intelektual, tapi juga telah meletakkan teknik baru untuk bisa

    memahami perilaku manusia. Hasil usahanya itu adalah sebuah teori kepribadian dan

    psikoterapi yang sangat komprehenshif dibandingkan dengan teori serupa yang pernah

    dikembangkan.

    Psikoanalisa dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di bidang psikologi yang

    dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental, hingga menjelma menjadi

    sebuah konsepsi baru tentang manusia. Hipotesis pokok psikoanalisa menyatakan bahwa

    tingkah laku manusia sebahagian besar ditentukan oleh motif-motif tak sadar, sehingga Freud

    dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuat peta ketidaksadaran manusia.

    Lima karya Freud yang sangat terkenal dari beberapa karyanya adalah: (1) The Interpretation

    of dreams (1900), (2) The Psichopathology of Everiday Life (1901), (3) General Introductory

    Lectures on Psichoanalysis (1917), (4)New Introductory Lectures on Psichoanalysis (1933)

    dan (5)An Outline of Psichoanalysis (1940).

    Dalam dunia pendidikan pada masa itu, Sigmund Freud belum seberapa populer. Menurut A.

    Supratika, nama Freud baru dikenal pertama kalinya dalam kalangan psikologi akademis pada

    tahun 1909, ketika ia diundang oleh G. Stanley Hall, seorang sarjana psikologi Amerika,

    untuk memberikan serangkaian kuliah di universitas Clark di Worcester, Massachusetts.

    Pengaruh Freud di lingkungan psikologi baru terasa sekitar tahun 1930-an. Akan tetapi

    Asosiasi Psikoanalisis Internasional sudah terbentuk tahun 1910, begitu juga dengan lembaga

    pendidikan psikoanalisis sudah didirikan di banyak negara.

    Persepsi tentang sifat manusia

    Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak

    disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam

    tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud

    tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik. Namun demikian menurut Gerald

    Corey yang mengutip perkataan Kovel, bahwa dengan tertumpu pada dialektika antara sadar

    dan tidak sadar, determinisme yang telah dinyatakan pada aliran Freud luluh. Lebih jauh

    Kovel menyatakan bahwa jalan pikiran itu adalah ditentukan, tetapi tidak linier. Ajaran

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    3/12

    psikoanalisis menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang

    dibayangkan pada orang tersebut.

    Di sini, Freud memberikan indikasi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalahbagaimana mengendalikan dorongan agresif itu. Bagi Sigmund Freud, rasa resah dan cemas

    seseorang itu ada hubungannya dengan kenyataan bahwa mereka tahu umat manusia itu akan

    punah.

    Struktur Kepribadian

    Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dansuperego.

    Idadalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem

    kerjanya dengan prinsip kesenangan pleasure principle.Ego adalah bagian kepribadian

    yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai

    realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan idagar

    tidak melanggar nilai-nilaisuperego.Superego adalah bagian moral dari kepribadian

    manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu

    yang dilakukan oleh dorongan ego.

    Gerald Corey menyatakan dalam perspektif aliran Freud ortodoks, manusia dilihat sebagaisistem energi, dimana dinamika kepribadian itu terdiri dari cara-cara untuk mendistribusikan

    energi psikis kepada id, ego dan super ego, tetapi energi tersebut terbatas, maka satu diantara

    tiga sistem itu memegang kontrol atas energi yang ada, dengan mengorbankan dua sistem

    lainnya, jadi kepribadian manusia itu sangat ditentukan oleh energi psikis yang

    menggerakkan.

    Menurut Calvil S. Hall dan Lindzey, dalam psikodinamika masing-masing bagian dari

    kepribadian total mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja dinamika dan mekanisme

    tersendiri, namun semuanya berinteraksi begitu erat satu sama lainnya, sehingga tidak

    mungkin dipisahkan.Idbagian tertua dari aparatur mental dan merupakan komponen

    terpenting sepanjang hidup.Iddan instink-instink lainnya mencerminkan tujuan sejati

    kehidupan organisme individual. Jadi idmerupakan pihak dominan dalam kemitraan struktur

    kepribadian manusia.

    Menurut S. Hall dan Lindzey, dalam Sumadi Suryabarata, cara kerja masing-masing struktur

    dalam pembentukan kepribadian adalah: (1) apabila rasa id-nya menguasai sebahagian besar

    energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak primitif, implusif dan agresif dan ia akan

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    4/12

    mengubar impuls-impuls primitifnya, (2) apabila rasa ego-nya menguasai sebagian besar

    energi psikis itu, maka pribadinya bertindak dengan cara-cara yang realistik, logis, dan

    rasional, dan (3) apabila rasasuper ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka

    pribadinya akan bertindak pada hal-hal yang bersifat moralitas, mengejar hal-hal yang

    sempurna yang kadang-kadang irrasional.

    Jadi untuk lebih jelasnya sistem kerja ketiga struktur kepribadian manusia tersebut adalah:

    Pertama,Idmerupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika manusia itu

    dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis

    dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta, dan banyak tuntutan dengan

    selalu memaksakan kehendaknya. Seperti yang ditegaskan oleh A. Supratika, bahwa aktivitas

    Id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.

    Kedua,Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar dirinya. Di sini ego

    berperan sebagai eksekutif yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian,

    sehingga prosesnya persis seperti polisi lalulintas yang selalu mengontrol jalannya id,

    super- ego dan dunia luar. Ia bertindak sebagai penengah antara instink dengan dunia di

    sekelilingnya. Ego ini muncul disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme,

    seperti manusia lapar butuh makan. Jadi lapar adalah kerja Id dan yang memutuskan untuk

    mencari dan mendapatkan serta melaksanakan itu adalah kerja ego. Sedangkan yang ketiga,

    superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian,

    sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak

    sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.

    Kesadaran dan ketidaksadaran

    Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan

    terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami perilaku dan problema

    kepribadian bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena

    perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi logisnya. Menurut Gerald Corey, bukti

    klinis untuk membenarkan alam ketidaksadaran manusia dapat dilihat dari hal-hal berikut,

    seperti: (1) mimpi; hal ini merupakan pantulan dari kebutuhan, keinginan dan konflik yang

    terjadi dalam diri, (2) salah ucap sesuatu; misalnya nama yang sudah dikenal sebelumnya, (3)

    sugesti pasca hipnotik, (4) materi yang berasal dari teknik asosiasi bebas, dan (5) materi yang

    berasal dari teknik proyeksi, serta isi simbolik dari simptom psikotik.

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    5/12

    Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran

    manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut,

    dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan.

    Demikianlah juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang

    tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.

    Kecemasan

    Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan. Gerald Corey

    mengartikan kecemasan itu adalah sebagai suatu keadaan tegang yang memaksa kita untuk

    berbuat sesuatu. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego

    dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Fungsinya adalah

    mengingatkan adanya bahaya yang datang.

    Sedangkan menurut Calvin S. Hall dan Lindzey, kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita,

    neurotikdan moral. (1) kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari

    dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata. (2)

    kecemasan neurotikadalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan

    sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan (3) kecemasan moraladalah

    rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang

    cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.

    Mekanisme pertahanan ego

    Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa mengambil

    tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan yang demikian itu, disebut

    mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan

    kecemasan. Dalam teori Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:

    (1) represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta perasaan yang

    menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran, (2) memungkiri; ini adalah cara

    mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,

    (3)pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan

    kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran, (4)proyeksi; ini berarti memantulkan

    sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar, (5)penggeseran;

    merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan perasaan atau impuls

    dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke sasaran yang lebih aman, (6)

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    6/12

    rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang masuk akal untuk

    menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur, (7)sublimasi; ini suatu cara untuk

    mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan

    ada yang dikagumi, (8) regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah

    mereka alami, (9) introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta menelaah sistem

    nilai atau standar orang lain, (10) identifikasi, (11) konpensasi, dan (12) ritualdan

    penghapusan.

    Perkembangan kepribadian

    Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari

    proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam

    teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses

    menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian

    yang bersifat menetap.

    Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun (dalam A.Supratika),

    yaitu: (1) tahap oral, (2) tahap anal: 1-3 tahun, (3) tahap palus: 3-6 tahun, (4) tahap laten: 6-12

    tahun, (5) tahap genetal: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia

    setengah baya dan usia senja.

    Aplikasi Teori Sigmund Freud Dalam Bimbingan

    Apabila menyimak konsep kunci dari teori kepribadian Sigmund Freud, maka ada beberapa

    teorinya yang dapat aplikasikan dalam bimbingan, yaitu: Pertama, konsep kunci bahwa

    manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Konsep ini dapat

    dikembangkan dalam proses bimbingan, dengan melihat hakikatnya manusia itu memiliki

    kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan dasar. Dengan demikian konselor dalam

    memberikan bimbingan harus selalu berpedoman kepada apa yang dibutuhkan dan yang

    diinginkan oleh konseli, sehingga bimbingan yang dilakukan benar-benar efektif. Hal ini

    sesuai dengan fungsi bimbingan itu sendiri. Mortensen (dalam Yusuf Gunawan) membagi

    fungsi bimbingan kepada tiga yaitu: (1) memahami individu (understanding-individu), (2)

    preventif dan pengembangan individual, dan (3) membantu individu untuk

    menyempurnakannya.

    Memahami individu. Seorang guru dan pembimbing dapat memberikan bantuan yang efektif

    jika mereka dapat memahami dan mengerti persoalan, sifat, kebutuhan, minat, dan

    kemampuan anak didiknya. Karena itu bimbingan yang efektif menuntut secara mutlak

    pemahaman diri anak secara keseluruhan. Karena tujuan bimbingan dan pendidikan dapat

    dicapai jika programnya didasarkan atas pemahaman diri anak didiknya. Sebaliknya

    bimbingan tidak dapat berfungsi efektif jika konselor kurang pengetahuan dan pengertian

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    7/12

    mengenai motif dan tingkah laku konseli, sehingga usaha preventif dan treatment tidak dapat

    berhasil baik.

    Preventif dan pengembangan individual. Preventif dan pengembangan merupakan dua sisidari satu mata uang. Preventif berusaha mencegah kemorosotan perkembangan anak dan

    minimal dapat memelihara apa yang telah dicapai dalam perkembangan anak melalui

    pemberian pengaruh-pengaruh yang positif, memberikan bantuan untuk mengembangkan

    sikap dan pola perilaku yang dapat membantu setiap individu untuk mengembangkan dirinya

    secara optimal.

    Membantu individu untuk menyempurnakan. Setiap manusia pada saat tertentu

    membutuhkan pertolongan dalam menghadapi situasi lingkungannya. Pertolongan setiap

    individu tidak sama. Perbedaan umumnya lebih pada tingkatannya dari pada macamnya, jadi

    sangat tergantung apa yang menjadi kebutuhan dan potensi yang ia meliki. Bimbingan dapat

    memberikan pertolongan pada anak untuk mengadakan pilihan yang sesuai dengan potensi

    dan kemampuan yang dimilikinya.

    Jadi dalam konsep yang lebih luas, dapat dikatakan bahwa teori Freud dapat dijadikan

    pertimbangan dalam melakukan proses bantuan kepada konseli, sehingga metode dan materi

    yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan individu.

    Kedua, konsep kunci tentang kecemasan yang dimiliki manusia dapat digunakan sebagai

    wahana pencapaian tujuan bimbingan, yakni membantu individu supaya mengerti dirinya dan

    lingkungannya; mampu memilih, memutuskan dan merencanakan hidup secara bijaksana;

    mampu mengembangkan kemampuan dan kesanggupan, memecahkan masalah yang dihadapi

    dalam kehidupannya; mampu mengelola aktivitasnya sehari-hari dengan baik dan bijaksana;

    mampu memahami dan bertindak sesuai dengan norma agama, sosial dalam masyarakatnya.

    Dengan demikian kecemasan yang dirasakan akibat ketidakmampuannya dapat diatasi dengan

    baik dan bijaksana. Karena menurut Freud setiap manusia akan selalu hidup dalam

    kecemasan, kecemasan karena manusia akan punah, kecemasan karena tidak dapat

    bersosialisasi dengan lingkungan dan banyak lagi kecemasan-kecemasan lain yang dialami

    manusia, jadi untuk itu maka bimbingan ini dapat merupakan wadah dalam rangka mengatasi

    kecemasan.

    Ketiga, konsep psikolanalisis yang menekankan pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap

    perjalanan manusia. Walaupun banyak para ahli yang mengkritik, namun dalam beberapa hal

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    8/12

  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    9/12

    Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, Op Cit.

    Sumadi Suryabarata, Psikologi Kepribadian, UGM Yokyakarta 1982:170.

    A. Supratika, Pokok dan Tokoh Psikologi Modern, IKIP Yokyakarta, tahun 1984 hal.52.

    Gerald Corey, Op Cit: hal. 142.

    Ibid, hal. 143

    Gerald Corey, Op Cit, hal 145-147.

    A. Supratika, Op Cit, hal. 56.

    Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling: buku panduan mahasiswa, PT

    Prehalindo Jakarta, tahun 2001 hlm 42-46

    . Syaikh M. Jamaluddin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Pustaka Al- Kautsar,Tahun 2001 hal. 91

    Sigmund Freud, Tentang Keoribadian dan Psikoanalisis

    Judul Buku : Teori Kepribadian Dan Terapi Psikoanalitik FREUD

    Peresensi : Syafruddin Azhar

    Dimuat di : PARLE, 26 Februari - 5 Maret 2007

    Tantangan di bidang Psikologi sangat luas dan rahasia. Bidang ilmu ini menyelidiki

    gejala fisik dan psikis yang sangat kompleks. Selain disebabkan oleh bervariasinya tingkah

    laku manusia, kompleksitas tersebut bisa didekati dari berbagai perspektif dan disiplin ilmu.

    Di antara semua teori kepribadian yang ada, misalnya teori behavioral, teori kognitif,teori humanistik-eksistensial, terdapat nama Sigmud Freud (1856-1939) yang terutama dan

    para pengikutnya. Meskipun ada perbedaan di antara teoritikus Psikodinamik, semuanya

    memiliki beberapa pandangan yang sama, seperti pandangan determinisme psikis (pandangan

    bahwa tingkah laku manusia normal dan abnormal ditentukan oleh hasil dari proses

    dinamik dan konflik intrapsikis), motivasi tak sadar, dan pentingnya pengalaman masa kanak-

    kanak dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku.

    Dr. Freud adalah neurolog asal Austria dan pendiri aliran Psikoanalisis dalam bidang

    Psikologi. Psikoanalisis adalah gerakan yang mempopulerkan teori bahwa motif tidak sadar

    mengendalikan sebagian besar perilaku. Freud tertarik pada hipnotis dan penggunaannyauntuk membantu penderita penyakit mental. Ia kemudian meninggalkan hipnotis untuk

    asosiasi bebas dan analisis mimpi guna mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai

    obat dengan berbicara. Hal-hal seperti ini menjadi unsur inti Psikoanalisis. Freud terutama

    tertarik pada kondisi yang dulu disebut histeria dan sekarang disebut sindrom konversi.

    Teori-teori Freud dan caranya mengobati pasien, menimbulkan kontroversi di Wina

    abad ke-19, yang hingga kini masih diperdebatkan secara sengit. Gagasan Freud biasanya

    dibahas dan dianalisis sebagai karya sastra, filsafat, dan budaya umum, selain sebagai debat

    yang berterusan sebagai risalah ilmiah dan kedokteran.

    Teori Psikodinamik berasal dari teori Psikoanalisis Freud. Penjelasan dalam buku

    Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freudkarya Yustinus Semiun ini difokuskan pada

    pandangan Sigmund Freud.Teori Psikoanalisis Freud memusatkan perhatian pada pentingnya pengalaman masa

    kanak-kanak awal. Dalam pandangan ini, benih-benih dari gangguan psikologis sudah

    http://www.kanisiusmedia.com/resensi_detail.php?idresensi=37http://www.kanisiusmedia.com/resensi_detail.php?idresensi=37
  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    10/12

    ditanamkan pada tahun-tahun awal pertumbuhan. Pandangan Freud tentang seksualitas masa

    kanak-kanak benar-benar jelas dan kontroversial.

    Freud juga mengemukakan tiga struktur mental atau psikis, yakniId, Ego, dan

    Superego. Satu-satunya struktur mental yang ada sejak lahir adalah id, yang merupakan

    dorongan biologis dan berada dalam ketidaksadaran.Idberoperasi menurut prinsipkenikmatan (pleasure principle) dan mencari kepuasan segera.Ego adalah pikiran yang

    beroperasi menurut prinsip kenyataan (reality principle) yang memuaskan dorongan idmenurut cara-cara yang dapat diterima masyarakat. Adapunsuperego, yang terbentuk melalui

    proses identifikasi dalam pertengahan masa kanak-kanak, merupakan bagian dari nilai-nilai

    moral dan beroperasi menurut prinsip moral.

    Mekanisme pertahanan seprti represi, melindungi ego dari kecemasan dan

    mengeluarkan dorongan yang tidak dapat diterima dari kesadaran. Meskipun menggunakan

    mekanisme pertahanan adalah normal, namun bila digunakan secara berlebihan dapat

    menyebabkan pola tingkah laku abnormal.

    Berdasarkan kajian Freud, ada garis tipis perbedaan antara yang normal dan abnormal

    (dalam hal derajat). Orang normal dan abnormal didorong oleh dorongan irasional dari id.Normalitas hanya merupakan masalah keseimbangan energi antara struktur psikis dari id, ego,

    dansuperego.Freud berpendapat bahwa manusia dapat menjadi neurotik bahkan psikotik - struktur

    mental menjadi tidak seimbang. Pada orang-orang normal, ego memiliki kekuatan untukmengontrol insting dari iddan untuk menahan hukuman dari superego.

    Walaupun buku ini terbilang menyangkut hal-hal yang sifatnya teknis Psikologi,

    namun Yustinus Semiun menuturkannya dengan gaya penyajian populer sehingga dapat

    diterima secara luas oleh kalangan di luar bidang Psikologi. Buku ini menarik dan

    menyegarkan untuk disimak oleh siapa pun yang ingin memahami dirinya sendiri secara

    ilmiah.

    Dimensi Kepribadian

    Februari 16, 2007 oleh goldfriend

    Saya mempunyai suatu kebiasaan buruk pada diri saya sendiri, yaitu : suka meminta orang

    lain menilai seperti apa diri saya yang sebenarnya. Dan biasanya penilaian orang lain itu

    kebanyakan adalah hal-hal yang bersifat negatif, karena memang lebih mudah melihat sisi

    negatif orang lain daripada sisi positifnya. Tapi itu sebenarnya tidak menjadi masalah, karenasaya juga butuh penilaian negatif agar dapat melihat kekurangan-kekurangan apa saja pada

    diri saya yang mungkin dapat diperbaiki. Penilaian negatif itu bermacam-macam, misalnya :

    kurang mempunyai ikatan emosional dengan teman-teman, cenderung tertutup jika ada

    masalah, introvert, dan jarang mempercayai orang lain.

    Semua yang diatas dapat kita lihat pada suatu makhluk yang ada pada SEMUA manusia yang

    bernama Personality (Kepribadian). Personality berasal dari kata dalam bahasa Latin :

    Persona, yang berarti Mask(Topeng). Mengapa topeng ? Jawabannya sangat banyak, tetapiada yang mengatakan bahwa apa yang dinamakan Kepribadian seseorang sebenarnya adalah

    suatu selubung atau tabir yang menutupi apa yang sebenarnya ada dalam jiwa seseorang.

    Kepribadian yang ditampilkan sebenarnya adalah sesuatu yang telah dimodifikasi olehindividu (sadar dan tak sadar) agar sesuai dengan harapan lingkungan.

    http://fertobhades.wordpress.com/author/fertobhades/http://fertobhades.wordpress.com/author/fertobhades/
  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    11/12

    Dari sekian banyak definisi tentang Personality (yang membuat saya sendiri pusing) ada satu

    definisi yang, menurut saya, mendekati atau menggambarkan secara keseluruhan seperti apa

    Personality itu, yaitu yang dikemukakan olehGordon W Allport :

    PERSONALITY IS THE DYNAMIC ORGANIZATION WITHIN THE INDIVIDUALOF THOSE PSYCHOPHYSICAL SYSTEMS THAT DETERMINE HIS UNIQUE

    ADJUSTMENTS TO HIS ENVIRONMENT

    Lebih lanjut Allport membagi studi psikologi mengenai Personality dalam 2 bagian besar

    yaitu : Nomothetic, yang memahami kepribadian dalam differential psychology

    (membedakan karakter dan kepribadian tiap orang), dan Idiographic, yang mencoba

    memahami keunikan tiap individu berdasarkan karakternya.

    Begitu banyaknya teori-teori di seputar Personality bisa saja membuat orang memahami

    kepribadian hanya sepotong-sepotong. Misalnya saja seperti contoh saya diatas : Introvert,

    yang dilawankan dengan Ekstrovert. Atau juga melihat pembagian kepribadian kuno (yang

    aslinya dilakukan oleh Galenus) yang menggunakan cairan dalam tubuh sebagai penanda

    temperamen seseorang : Phlegmatic, Sanguinic, Melancholic, dan Choleric. Itu hanyalah

    suatu usaha untuk melakukan suatu klasifikasi agar memudahkan kita menggolongkan

    seseorang. Dan teori-teori kepribadian juga biasanya menggolongkan individu dalam suatu

    type kerpibadian tertentu agar mudah dilakukan penelitian.

    Dari sekian banya teori kepribadian itu, kita dapat mencoba menjelaskan dimensi-dimensi apa

    saja yang menjadi titik penekanan tiap teori kepribadian itu. Saya sendiri membagi-baginya

    dalam beberapa dimensi. Bagi mereka yang mau menyusun skripsi atau menempuh ujian

    komprehensif di jurusan psikologi, mungkin ringkasan ini dapat membantu.

    1. CONSCIOUS | UNCONSCIOUS

    Sadar dan tak sadar adalah dimensi yang sejak lama ada dalam teori kepribadian. Para

    pendukung Psikoanalisis (Freud, Jung, Horney) adalah orang-orang yang menekankan bahwa

    kepribadian dikontrol oleh proses yang tidak disadari. Sementara Psikologi Aliran

    Humanisme menekankan pada faktor kesadaran sebagai pembentuk kepribadian (Allport,

    Rogers, Maslow).

    2. HEREDITY | ENVIRONMENT

    Pada dasarnya hampir semua teori kepribadian mengakui peran faktor keturunan sebagai

    penentu kepribadian sseorang. Tetapi kalangan Behaviorist mengatakan bahwa kepribadian

    dapat dipahami tanpa harus mempertimbangkan faktor genetis dan biologis. Rogers &

    Bandura menekankan pada lingkungan sosial, dimana kepribadian adalah suatu proses belajar

    sosial seseorang.

    3. ACQUISITION | PROCESS OF LEARNING

    Teori Behaviorisme lebih menekankan pada proses belajar yang membentuk suatu

    kerpibadian, yaitu cara bagaimana suatu tingkah laku dimodifikasi. Dan biasanya teori-teori

    kepribadian mengakui peran proses belajar dalam pembentukan suatu kepribadian. Walaupun

    demikian, ada beberapa teorist yang juga menekankan pada acquisition of behavior, misalnya

    Cattel dan Murray.

    4. PAST | PRESENT

    Sigmund Freud adalah pendiri Psikoanalisis yang mengatakan bahwa kepribadian adalah hasil

    http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://en.wikipedia.org/wiki/Four_humourshttp://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://en.wikipedia.org/wiki/Four_humours
  • 8/9/2019 Sekilas Tentang Teori Kepribadian Sigmund Freud

    12/12

    dari bentukan masa lalu, yaitu masa 5 tahun pertama kehidupan. Setelah masa itu, kepribadian

    hanyalah ulangan atau fiksasi dari apa yang didapat dulu. Dan pandangan ini menjadi

    pegangan dalam aliran psikoanalisis. Sementara Lewin dan Alport mengatakan bahwa yang

    terpenting dari kepribadian bukanlah masa lalu tetapi masa kini.

    5. PERSON | SITUATION

    Dimensi ini menekankan pada proses dimana kepribadian itu terbentuk. Penekanan pada

    Person berarti kepribadian adalah bentukan dari inner process yang terjadi dalam diri

    individu, sementara penekanan pada Situation berarti bahwa kepribadian adalah bentukan dari

    faktor lingkungan sosial dimana individu itu berada. Walaupun demikian ada juga yang

    menjadikan kedua dimensi itu sebagai dasar pembentukan suatu kepribadian. Fromm &

    Skinner, misalnya, menekankan pada faktor sosiokultural dalam kepribadian, sementara

    Sheldon dan Binswanger lebih menekankan pada faktor biologis internal dalam diri individu.

    6. HOLISTIC | ANALITIC

    Dimensi holistik menyaratkan bahwa suatu tingkah laku hanya dapat dimengerti berdasarkan

    konteksnya, dan juga segala sesuatu yang dilakukan oleh individu berhubungan dengan

    fungsi-fungsi fisiologis dan biologisnya. Sementara dimensi analitik berpendapat bahwa suatu

    tingkah laku bisa saja dipelajari dan didapat secara terpisah dari tingkah laku yang lainnya.

    Mereka yang beraliran analitik misalnya adalah Lewin dan Binswanger.

    7. NORMAL | ABNORMAL

    Banyak juga teori kepribadian yang menekankan pada abnormalitas suatu kepribadian.

    Dengan mempelajari abnormalitas itu maka pemahaman tentang orang normal dapat

    diperoleh. Perbedaan normal/abnormal dapat dilihat secara kualitatif yaitu melihat seberapajauh hal-hal patologis dalam kepribadian itu berbeda dari yang normal. Allport dan Cattel,

    misalnya, menekankan pada orang-orang normal.

    Dan lain-lain.

    Capek juga nulis segitu banyak. Oke, semoga berguna walaupun teramat sangat singkat dan

    padat. Lain waktu dilanjutkan kembali. Sekian dan terima kasih (halah )