SEKILAS KISAH ‘ C A L O N A R A N G ’

4
SEKILAS KISAH C A L O N A R A N GMenurut “Arca Tothok Kerotdi Desa Gayam serta Petilasan Calonarang, Sukorejo, Kecamatan Gurah sebagai bukti bahwa kisah itu nyata! Pada peninggalan kerajaan itu, jaman pemerintahan “ Raja Erlannga”, saat terjadinya kisah Calonarang tersebut. Diceritakan, kisah Calonarang terjadi di “Desa Girahyang kini sudah menjadi Desa Gurah. Di sisi timur kerajaan Kediri’ hidup seorang rondo (janda) setengah baya, dukun penguasa ilmu hitam dan penganut aliran ‘Durgayang sangat sakti dan jahat Adapun tokoh, dalam cerita Calonarang seorang tokoh mistik ilmu hitam, oleh masyarakat di sana dijuluki “Rondo Naten Girah(janda, yang tinggal di Girah). Karena sangat jahat, ada yang menamainya “ Calonarang ”, yang merupakan lambang kepahlawanan bagi masyarakat ‘Desa Girah’ tetapi menjadi lambang kejahatan masyarakat di Kerajaan Kediri (Raja Airlangga).

description

SEKILAS KISAH ‘ C A L O N A R A N G ’. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SEKILAS KISAH ‘ C A L O N A R A N G ’

Page 1: SEKILAS  KISAH  ‘  C A L O N A R A N G ’

SEKILAS KISAH ‘ C A L O N A R A N G’

Menurut “Arca Tothok Kerot” di Desa Gayam serta Petilasan Calonarang,

Sukorejo, Kecamatan Gurah sebagai bukti bahwa kisah itu nyata! Pada peninggalan kerajaan

itu, jaman pemerintahan “Raja Erlannga”, saat terjadinya kisah Calonarang tersebut.

Diceritakan, kisah Calonarang terjadi di “Desa Girah” yang kini sudah menjadi Desa

Gurah. Di sisi timur kerajaan ‘Kediri’ hidup seorang rondo (janda) setengah baya, dukun

penguasa ilmu hitam dan penganut aliran ‘Durga’ yang sangat sakti dan jahat

Adapun tokoh, dalam cerita Calonarang seorang tokoh mistik ilmu hitam, oleh

masyarakat di sana dijuluki “Rondo Naten Girah” (janda, yang tinggal di Girah). Karena

sangat jahat, ada yang menamainya “ Calonarang ”, yang merupakan lambang

kepahlawanan bagi masyarakat ‘Desa Girah’ tetapi menjadi lambang kejahatan masyarakat

di Kerajaan Kediri (Raja Airlangga).

Page 2: SEKILAS  KISAH  ‘  C A L O N A R A N G ’

Calonarang, sebagai guru dari padepokan ilmu hitam miliknya dan memiliki puluhan

murid yang kesemuanya perempuan. Di antara sisyanya, empat paling senior yang ilmunya

sangat tinggi, yakni; Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa,

serta mempunyai putri yang sangat cantik bernama ‘Diah Ratnamanngali’

Pemicu permusuhan ‘Raja Erlangga dengan Calonarang’. Bahwa

‘Ratnamanggali’ mengusai ilmu hitam seperti ibunya, semakin tersebar luas

dipergunjingkan di masyarakat. Calonarang marah, merasa terhina dan naik pitam serta

membalas dendam kepada masyarakat.

Page 3: SEKILAS  KISAH  ‘  C A L O N A R A N G ’

Tak lama kemudian, korban mulai berjatuhan, masyarakat Desa Girah dan

sekitarnya dilanda wabah dan warga mati sambung-menyambung, warga

ketakutan dan memilih mengungsi.

“Raja Erlangga” murka, mendapat laporan dari perangkat desa, bahwa warganya

menjadi ilmu hitam Calonarang. Raja mengutus prajurit-prajurit terbaiknya untuk

menumpas Calonarang dan murid-muridnya. Namun usaha itu gagal, karena kesaktian

Calonarang jauh lebih tinggi, sehingga semua prajurit termasuk “Ki Patih Madri” yang

memimpin pasukan itu tewas.

Calonarang memuja ‘Batari Durga, agar diizinkan menyebarkan

penyakit untuk membunuh masyarakat sebanyak banyaknya. Keinginannya

direstui, Calonarang mengutus ‘Nyi Larung’ dan mengumpulkan semua

muridnya, ditugaskan menyebarkan penyakit di masyarakat.

Page 4: SEKILAS  KISAH  ‘  C A L O N A R A N G ’

Kemudian Raja memanggil penasehatnya, agar mengutus “Empu Baradah” untuk

menumpas selain menggunakan kesaktian juga harus pakai taktik (siasat). Mpu Baradah

meminta putranya ‘Empu Bahula’ agar memperistri ‘Diah Ratnamanggali’ dengan

tujuan agar bisa mencuri kitab yang menjadi ‘rahasia’ kesaktian Calonarang.

“Taktik Empu Baradah sukses dan kitab rahasia Calonarang berhasil dicuri,

sehingga kelemahan ilmu Calonarang bisa diketahui. Akhirnya Empu Baradah mendatangi

padepokan Calonarang untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kejinya. Setelah

semua kesalahannya dibeberkan, Empu Baradah bertarung dengan Calonarang dan

dimenangkan ‘Empu Baradah’.

Kisah Calonarang di Kediri tak jauh berbeda dengan cerita yang berkembang di Bali.

Hanya nama tempat kejadiannya yang sudah mengalami sedikit perubahan. Seperti; ‘Daha’

yang kini menjadi ‘Doho’, ‘Girah’ berubah menjadi ‘Gurah’ dan ‘Jenggala’ menjadi

Jenggolo.