Sejahtera Edisi1-2006
description
Transcript of Sejahtera Edisi1-2006
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
Edisi Perdana No. 1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Bersih & Lebih Peduli
Membangun Badan Kehumasan adalah
menyirami pohon agar tumbuh dengan
baik. Humas bukanlah badan penambal
kejelekan dan menyampaikannya....
Baca Halaman 13
POHON YANG BAIKDalam situasi krisis seperti ini tidak bisa
ditangani dengan manajemen birokrasi
kita yang lamban ini. Oleh karena itu
gunakan manajemen krisis.
Baca Halaman 7
MANAJEMEN KRISIS
PENGHARGAAN ini merupakan
sebuah kebagaan dan amanah.
Amanah dalam artian supaya tek-
nologi lebih bisa berkontribusi untuk
masyarakat, karena IPTEK belum banyak
memberikan teknologi yang besar untuk
masyarakat. Penghargaan ini sebuah
amanah dan bagi saya cukup membang-
gakan. Saya sangat menghargai apresiasi
dari PKS terhadap Tekhnologi dan tema pendidikan dalam milad
sangat bagus sekali karena tanpa didukung oleh pendidkan
bagimanapun teknologi tidak akan maju (Tatiek)
TESTIMONI
WarsitoPenerima Penghargaan Bidang Teknologi
Taufik IsmailPenerima Penghargaan Bidang Seni dan Budaya
Taufik IsmailPenerima Penghargaan Bidang Seni dan Budaya
SAYA sangat bergembira dan
berterimakasih walau dalam
perjalanan pulang dari umrah dan
tidak bisa hadir dalam acara. Dengan
penghargaan ini PKS membuktikan seba-
gai sebuah partai politik sangat perhatian
sekali terhadap seni dan budaya, hal ini
patut di contoh oleh partai lain. (Tatiek)
Saya berterima kasih
akan komitmen PKS
untuk memper-
juangankan keadilan untuk
HAMsehingga tidak adalagi
pembunuhan terhadap aset
bangsa. Saya berharap PKS
terus berkomitmen untuk
memperjuangkan terus Hak
Asasi Manusia.(Tatiek)
SuciwatiIstri almarhum Munir Penerima Penghargaan HAM
SuciwatiIstri almarhum Munir Penerima Penghargaan HAM
Saya merasa senang dan tidak menyangka
mendapatkan penghargaan dari PKS, bangga
karena PKS merupakan partai yang bersih
sehingga lebih obyektif dalam memberikan peng-
hargaan ini. Jika saya memdapat penghargaan dari
pemerintah belum tentu saya mau. Saya meng-
harapkan PKS mampu memperjuangkan kaum buruh
sampai ke tingkat pemerintah yaitu Presiden SBY
dengan mekanisme yang PKS punya. (Tatiek)
Arif MinardiPenerima Penghargaan dari Kaum Buruh
Asep DindinPenerima Penghargaan Bidang Petani
Alhamdulillah..sangat senang mendapatkan
penghargaan ini sekaligus menjadi pendorong
bagi saya untuk memberikan contoh yang baik
untuk orang lain, terima kasih kepada PKS atas
perhatiannya untuk kaum petani”.(Tatiek)
Ferry Ferasta (Pepeng)Penerima Penghargaan Tokoh Seniman
Tuti AlawiyahPenerima Penghargaan Tokoh Wanita
Arief RahmanPenerima Penghargaan Tokoh Pendidikan
Saya sangat bersyukur kepada Allah
SWT, PKS sebagai partai politik
mempunyai konsen perhatiaan kepa-
da peran wanita di Indonesia, walau secara
data sendiri peran wanita Indonesia saat ini
masih sangat sedikit, oleh sebab itu mudah-
midahan dengan apresiasi ini peran dan
pemberdayaan wanita lebih bisa diting-
katkan lagi sehingga muncul peran wanita
disegal bidang seperti Rektor, Doktor,
Politikus, Daiyah dll (Tatiek)
Su b h a n a l l a h … ,
Alhamdulillah atas
segala penghargaan
yang diberikan ini, semoga
dapat memicu saya untuk
lebih meningkatkan seni
budya di Indonesia ini.(Ikaf)
Alhamdulillah.. suatu kehormatan bagi saya
sekaligus sebagai pemicu untuk dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia ini. Tema milad PKS dengan membe-
rikan anugrah kepada guru, sebagai bukti PKS
sebagai partai politik yang sangat mengu-
tamakan pendidikan. (Ikaf)
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
Penasihat: Rb. Suryama M. Sastra Penanggung jawab/Pemred : Ika Fithriyadi, Ak Redaktur Eksekutif : TatiekKancaniati Redaksi : Moh.Yusuf, Ningsih, M. Darocky Distribusi dan Iklan: Heri Purnomo, SE Desain / Artistik:Abi Haura Alamat surat/wesel: Jl. Duren Tiga Raya No. 101 Suite 307 Mampang Prapatan Jakarta Selatan.Telp.(021)7996125, 081802933607 Fax: (021) 7996126 Harga : Rp.3000-/eksemplar untuk kalangan sendiri. Redaksimenerima naskah/surat,tulisan pembaca. Ketik spasi rangkap ukuran folio, lampirkan foto kopi identitas yangmasih berlaku. Naskah tidak kembalikan. E-mail: [email protected]
DAPUR REDAKSI 19SAPA REDAKSI
Diterbitkan oleh Badan KEHUMASANDewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
Tak lapuk dikekang hujan, tak layu dikekang panas”. Kata bijak
ini cukuplah jelas untuk menggambarkan kesiapan sebagian dari tim
Humas Milad VIII PKS untuk meneruskan kiprahnya sebagai crew (baca:
kru) Media Centre Badan Kehumasan DPP PK Sejahtera . Yap…,
memang benar adanya bahwa di struktur Kehumasan yang baru usia lima
bulan ini, ada satu divisi yang dirancang untuk ‘ngurusin’ berbagai kebutuhan
yang berhubungan dengan media informasi, isinya tentulah tentang apa saja
yang dilakukan oleh PKS.
Walaupun Bahumas sekarang ini belum lah lama berlangsung, yaitu kira-
kira di akhir Februari kemarin, pada saat lembaga tinggi partai memutuskan
untuk membentuk Badan baru yang bernama Bahumas (Badan Kehumasan).
Pembentukan Bahumas kali ini setidaknya menunjukkan keseriusan DPP
untuk membenahi peran kehumasan yang sampai awal tahun 2006 belum
berjalan efektif. Keseriusan ini nampak dengan menempatkan kedudukan
Humas sebagai salah satu Badan di kepengurusan DPP karena sebelumnya
Humas menjadi bagian dari Sekretariat Jenderal.
Meskipun hingga tabloid ini dicetak, struktur Bahumas yang baru belum
diratifikasi, namun mengingat tugas untuk mengalirkan informasi baik ke
internal kader dan simpatisan maupun ke masyarakat luas harus terus ada,
maka keberadaan Media Centre harus segera direalisasikan. Dengan action
plant menerbitkan Tabloid SEJAHTERA sebagai tabloid resmi DPP Partai
Keadilan Sejahtera. Kehadiran tabloid ini tentu salah satunya ingin
meneruskan kembali peran tabloid Suara Keadilan yang sempat menjadi
media informasi yang strategis.
Nah…, siapa saja sih yang ikut nimbrung di tim ini? Oche deh, yang pertama
ada nama yang tidak asing lagi di tabloid ini yaitu kang mas Ika Fithriyadi.
Sebagai wakil Pak Suryama di Badan Kehumasan, pria yang satu ini memang
punya kepentingan untuk menggawangi tabloid ini, setidaknya untuk edisi-
edisi awal, karena amanah yang dibebankan di pundaknya dalam Bahumas
salah satunya adalah Media Centre ini. Ia dibantu oleh teh Tatiek
Kancaniati. Wanita strugle dan mandiri ini sangat mumpuni di bidangnya.
Pengalamannya mengelola tabloid Sejahtera di Bogor membuat ia sangat
diandalkan di tim untuk dapat menghandle divisi Liputan dan Berita
termasuk penanganan Website DPP. Di divisi ini ia dibantu oleh bang
Ucup. Bujangan lulusan Jurnlistik yang satu ini telah membuktikan bahwa
dirinya layak untuk diamanahi pada posisi itu. Selain Bang Ucup ada nama
mbak Ningsih. Ia sesungguhnya orang lama di humas karena sebelumnya
hingga hari ini Ningsih masih banyak berperan dalam pengelolaan website
DPP. Kampium yang lain adalah bung Setia Lesmana. Wartawan yang satu
ini memang sudah malang melintang di dunia jurnalistik. Ia akan menghandle
unit Analisa Media. Ia akan dibantu oleh mas Herry Purnomo. Selain
Ningsih, pria beranak satu ini juga bagian dari ’orang lama’ karena sebelumnya
sudah berada di humas DPP PKS. Unit yang lain adalah Media Relationship.
Ada nama mbak Turmalina dan mas Erick disini. Mbak Lina, demikianlah
ia biasa dipanggil, telah membuktikan bahwa ia mampu untuk menghandle
media centre DPW Jawa Tengah beberapa saat yang lalu. Perempuan dengan
background pendidikan di bidang ke-PR-an ini sangat potensial untuk
mengembangkan peran Kehumasan ke depan. Sementara untuk mas Erick,
kemampuannya untuk ikut mengelola hubungan dengan media memberi
harapan yang baik akan keberadaan media informasi. The last but not least
ada sosok mr. Darocky di tim ini. Amanah yang ada pada beliau adalah
sebagai nahkoda di Divisi Komunikasi Internal, sebuah divisi lain diluar
Media Centre. Namun sejauh ini kerja-kerja tim media sangat berkaitan erat
dengan amanahnya. Walhasil, hari-harinya sangat dekat dengan performance
media centre.
Mereka yang ada di tim saat ini mungkin bukanlah yang terbaik, namun
setidaknya tim akan mencoba untuk menjadi yang terbaik, menjadi pihak
yang mampu memfasilitasi kebutuhan informasi yang kian mendesak diantara
kader, simpatisan dan masyarakat yang masih punya begitu banyak harapan
kepada PKS. Semoga. (Ikaf)
Ahlan wa Sahlan yaa..
Tabloid Sejahtera.
Alhamdulillah, ung-
kapan tadi mengiringi
hadirnya kemba li tab-
loid DPP PKS yang
selama kurun waktu
belakangan ini tidak
nampak di pentas par-
tai. Padahal banyak
lho.. pihak yang me-
nanti-nanti. Bukan sa-
ja para stakeholder
partai ini yang me-
nunggu, namun para
kader sekalipun ikut
bertanya-tanya, bagai-
manakah mereka da-
pat memperoleh infor-
masi yang kompre-
hensif tentang kiprah PKS ba’da Pemilu 2004 yang telah
memunculkan PKS meraih angka 7,4 % suara pemilih kalau
tidak ada media yang menginformasikannya?, apalagi
setelah PKS menjadi bagian dalam pemerintahan berkoalisi
dengan SBY-JK.
Tidak dapat dipungkiri masih banyak pihak yang ‘ingin
tahu’ tentang apa sih langkah yang akan diambil PKS ke
depan setelah menjadi bagian dari The Ruling Party?
Sanggupkah PKS mempertahankan Slogan “Bersih &
Peduli ” nya hingga pemilu mendatang?. Apatah lagi PKS
seringkali mengingatkan semua pihak termasuk para
kadernya yang militan bahwa PKS bukanlah sekedar partai
politik, namun PKS adalah Partai Dakwah yang punya misi
yang mulia untuk mengembalikan kejayaan ummat.
Pucuk di cinta, ulam pun tiba … ketika “eksperimen”
Tabloid Sejahtera berkumandang mengitari arena Milad PKS
ke VIII di Jakarta beberapa saat yang lalu, ternyata
kehadirannya mampu diminati oleh kader dan simpatisan
yang sempat membaca tabloid ini di dua edisi spesial
tersebut dan mampu menjawab kegalauan kader untuk ikut
mengetahui apa gerangan yang tengah berlangsung di Milad
VIII sekaligus “oleh-oleh” bagi kader yang tidak sempat
menghadirinya.
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan oleh kami
sebagai evaluasi kepada para pembaca, nampak bahwa
kesinambungan Tabloid Sejahtera ini sebagai sarana
komunikasi yang efektif bagi struktur dan kader adalah
sebuah keniscayaan. Kebutuhan informasi yang rutin tentang
keberadaan DPP dan aktivitas DPW & DPD lainnya yang
terus bergulir di daerah menjadi bahan informasi yang
menarik untuk disimak.
Oleh karena itu pada setiap terbitannya, Tabloid Sejahtera
akan terus berusaha menyajikan dinamika informasi yang
terjadi di pusat dan daerah-daerah baik yang berkaitan
dengan peran, kebijakan, instruksi, taujih-taujih qiyadi, dan
aktivitas lainnya, serta informasi tentang apa sesungguhnya
peran yang telah dimainkan oleh kader-kader terbaik kita
di eksekutif & legislatif.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Menjelang akhir penerbitan
tabloid ini, kita dikejutkan oleh musibah Gempa di Yogya
dan Jawa Tengah yang dampak kehancurannya masih bisa
kita lihat hingga saat ini. Kami tentu tidak ingin ketinggalan
berita sehingga alhamdulillah, tim kami sempat berkunjung
ke lokasi bencana. Lalu apa saja yang berhasil direkam
disana dan adakah kisah menarik di balik musibah ini, semua
akan kami sajikan sebagai Liputan Utama pada edisi kali
ini.
Akhirnya, dengan memohon keberkahan dari Allah SWT
serta dukungan doa dari seluruh kader dan simpatisan
semoga redaksi senantiasa diberi Allah SWT hidayah, inayah
dan kekuatan untuk mampu menopang keberlangsungan
tabloid ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi setiap usaha
kita. Amiin….(Ikaf)
WACANA
Ika Fithriyadi
Sekretaris
Bahumas DPP PKS
URGENSI MEDIA
Di akhir April 2006, Washington Post, sebuah surat kabar yang terbit Amerika Serikat
mengetengahkan sebuah artikel dengan judul “Presiden Bush Tunjuk Pembawa Acara TV Jadi
Jubir Gedung Putih”. Penjelasan ringkasnya adalah bahwa Presiden Amerika Serikat, AS,
George W.Bush telah menunjuk Tony Snow, seorang pembawa acara televisi dan Radio Fox sebagai
juru bicara Gedung Putih yang baru dan akan menggantikan Scott McClelan yang mengajukan
pengunduran dirinya sebagai bagian dari perubahan yang dilakukan oleh kepala rumah tangga
Gedung Putih, Josh Bolton.
Apa sesungguhnya yang diharapkan oleh Bush dengan penunjukkan ini? Jawabannya ternyata
adalah karena sang pembawa acara ditengarai dapat mengurangi ketegangan antara jajaran staff
Gedung Putih dengan pihak pers karena ia mengerti kedua dunia, politik maupun jurnalistik.
Ada hal yang menarik dalam artikel ini. Keputusan Bush untuk menyewa pembawa acara terkenal
sebagai Jubir Kepresidenan adalah sebuah terobosan yang berani. Betapa tidak keputusan untuk
melakukan ”Bridging” dengan pilihan itu adalah upaya untuk mengakomodasi kebutuhan Bush
untuk mengembalikan citra dan dukungan publik kepadanya yang turun hingga 32% dan mencapai
titik terendah sejak terpilih kembali sebagai Presiden AS. Apa esensi yang dapat diperoleh dari
kisah ini terutama bagi sebuah partai politik ?
Cerita besar di atas patut kiranya ditiru dan diamini oleh Bahumas DPP PKS saat ini. Bagaimana
tidak, setelah cukup ’terpuruk’ dengan hasil survey LSI di awal tahun 2006 tentang kinerja parpol
saat ini, sejatinya harus ada perubahan yang signifikan dalam pengelolaan kehumasan di partai
dakwah ini.
Lepas dari validitas informasi yang diolah melalui survey tersebut bisa diperdebatkan namun
sebagai partai yang telah berhasil meningkatkan dukungan publik cukup tinggi dan bahkan hari ini
telah menjadi bagian dari The Rulling Party, hasil dari survey tersebut hendaknya dapat memacu
PKS untuk terus berbenah diri agar menjadi partai pilihan masyarakat yang dipandang masih punya
kesempatan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dalam posisi ini nampaknya keberadaan Bahumas khususnya Media Center di DPP PKS menjadi
semakin penting. Keterlambatan dalam membangun tim kerja yang solid ditengarai tidak akan
mampu mengimbangi kerja-kerja kehumasan yang semakin hari pasti semakin banyak.
Belum selesai untuk satu amanah pasti akan muncul lagi amanah-amanah lainnya yang semestinya
harus dikelola dengan profesional. Boleh jadi amanah tertentu selesai dengan baik, lepas dari hasil
yang diperolehnya jauh atau dekat dengan harapan. Namun jika kondisi seperti ini berlangsung
terus dikhawatirkan kita tidak akan pernah mampu menciptakan sebuah sistem yang mumpuni bagi
sebuah Badan Kehumasan.
Ini berarti bahwa ke depan partai akan semakin sulit untuk mengakomodasi keinginan masyarakat
karena tidak ada ruang dialog yang cukup bagi masyarakat, karena harapan akan perubahan yang
diletakkan di partai dakwah ini tidak tertransformasikan dengan baik informasinya ke masyarakat.
Di tengah penantian ini ada sisi yang secara bijak perlu segera dipenuhi yaitu begitu besarnya
keinginan sebagian besar kader terutama kader di daerah yang haus akan informasi tentang aktivitas
pusat. Ataupun kebutuhan kader daerah yang berharap sampai ke pusat sebagai bagian dari aspirasi.
Untuk itu terbentuknya sebuah media center sebagai bagian dari kerja-kerja kehumasan baik di
tingkat pusat maupun daerah sangatlah urgen posisinya terutama ditengah adu opini publik yang
terus merebak di seantero negeri ini.
Ketidakadaan dan atau keterlambatan informasi yang cukup memadai di satu sisi dikhawatirkan
akan membuat kader partai yang dikenal militan ini tidak mempunyai penjelasan yang kuat akan
kebijakan yang dikeluarkan oleh partai dalam kaitannya dengan keluarnya sebuah aturan perundang-
undangan . Di sisi lain hal ini akan memicu kurangnya rasa memiliki / sense of belonging kader
terhadap partainya sendiri. Peristiwa yang terjadi beberapa saat yang lalu dengan bagaimana
sesungguhnya sikap PKS tentang kenaikan BBM yang tidak secara utuh sampai ke kader cukuplah
menjadi pelajaran mahal yang baik agar kiranya dapat diambil hikmahnya sehingga tidak akan
berulang kembali di masa mendatang. �
CENTRE
WACANA
abihaura/sejahtera
abihaura/sejahtera
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
3KOMENTAR MEREKA
“Kita bersyukur akhirnya ada media dari PKS yang bisa terbit. Media
(dari sisi syariah) adalah suatu i’lam, media memberikan keilmuan agar
orang mencapai pengetahuan yang benar tentang sesuatu (dalam hal
ini PKS dan dakwah). Saya berharap tim pengelola bisa sungguh-sungguh
dan serius agar terjaga penerbitannya. Tabloid SEJAHTERA akan sangat
bermanfaat bukan hanya sebagai komunikasi internal tapi juga bagi
masyarakat dan ksontituen.Dengan media ini juga masyarakat yang sudah
tahu PKS akan menjadi tahu dan lebih dekat. Saya menyarankan media ini
menjadi media komunikasi timbal balik antara masyarakat dengan PKS. Ke
depan media ini menjadi jembatan antara partai dengan konstituennya.untuk
itu wajib di adakan.Slamat untuk Tabloid Sejahtera” (Yusuf)
Media Itu Juga Ilmu
UST. SURRAHMAN HIDAYATKetua Dewan Syariah Pusat PKS
Musibah dan ujian itu
adalah kehendak dan ke
pastian Allah yang akan
ditimpakan kepada hamba-Nya di
dunia. Karena dunia memang
tempat ujian dan cobaan. Dan
ucapan yang paling baik jika kita
tertimpa cobaan dan musibah
adalah; Inna Lillahi wa Inna
ilaihi Raaji’uun . Bahwa kita
milik Allah dan akan kembali
menghadap Allah. Dibalik musi-
bah ini pasti banyak terdapat
hikmah yang Allah Ta’ala berikan
kepada umat manusia, baik yang
ditimpa musibah maupun yang
tidak.
Musibah yang menimpa manu-
sia harus disikapi dengan benar,
tidak boleh berburuk sangka
kepada Allah. Bahwa Allah Ta’ala
Maha Lembut terhadap hamba-
Nya, dengan kelembutannya Allah
memberikan peringatan bagi
manusia yang lalai agar tidak
berbuat maksiat dan menyekutu-
kan-Nya. Ujian bagi orang-orang
yang beriman untuk bersabar dari
setiap musibah yang menimpanya
dan hukuman bagi orang-orang
bermaksiat dan ingkar kepada
Allah.
Saudaraku kaum muslimin…..
Sebagai orang beriman, marilah
kita melihat musibah ini dari tiga
dimensi: dimensi keimanan, di-
mensi keilmuan dan dimensi
kemanusiaan. Dimensi keimanan
mengajak kita untuk merenung,
mempelajari dan menangkap
hikmah dari tanda-tanda zaman
ini. Kemudian kita bermu-
hasabah, mendekatkan diri kepa-
da Allah dan bertaubat dari segala
kesalahan dan dosa yang kita
lakukan. Dimensi keilmuan meng-
haruskan kita untuk mengan-
tisipasi sebab-sebab gempa dan
bencana alam lainnya kemudian
berikhtiar secara ilmiyah untuk
mengurangi korban baik jiwa
maupun harta. Dimensi kema-
nusiaan memanggil kita untuk
peduli, tanggap dan cepat mem-
bantu saudara kita dengan segala
Tadzkiroh Dewan Syariah Pusat
MELIHAT BENCANA DENGAN TIGA DIMENSI
“Saya punya ha-
rapan khusus se-
moga PKS men-
jadi pembaharu
bagi masa depan
negri ini,karena PKS mempunyai visi dan misi kedepan
yang baik, serta berani ‘melawan arus’. Saya berharap
kedepan, apalagi dengan hadirnya Tabloid Sejahtera ,
PKS bisa menjadi pembelajaran politik bagi partai
lainnya.Secara umum dari mulai lay out sudah cukup
bagus, ide dan isunya pun bagus. Tambahkan info DPP
kepada DPW atau info daerah ke DPP sehingga ada
forum silaturahim antar kader, juga jangan melulu
info politik saja, hadirkan rubrik ringan seperti kartun
islami, komedi ringan dan hadis Rasulullah.” (Tatiek)
DAVID CHALIKArtis
Berharap Kartun Islami
“Kehadiran Suara Keadilan saat
masa Partai Keadalian dulu
sangat efektif. Saya berharap
untuk Tabloid Sejahtera mampu
menjadikan nasrul fikroh yang
baik, sebagai wadah sosialisasi
dan informasi tentang kinerja
DPP, legislatifve dan kinerja
kewilayahan yang bersipat po-
sitif.
Untuk itu DPP harus mau
‘membuang uang’ (subsidi red) untuk membiayai media ini,
Saya berharap kedepan Tabloid Sejahtera mampu mengkaji
lebih dalam lagi dan mempunyai sisipan berita kedaerahan
seperti system Radar sekarang ini.” (Tatiek)
IMAN NUGRAHAMantan Pemred Suara Keadilan
EDI KUNCOROBendahara DPP
“Media seperti ini sudah di-
tunggu-tunggu oleh kader dan
struktur. Juga penting sebagai
mediasi antara kader dengan
struktur. Bagi sebuah partai,
media massa adalah sebuah
keharusan. Biasanya partai-
partai memandang ini sebagai
sebuah biaya.
Jadi walaupun kader PKS,
sedikit mengeluarkan uang
untuk mengganti ongkos ce-
tak, saya rasa tidak akan
keberatan. Untuk itu cukup
tepat apalagi dalam rangka
menyongsong pemilu yang
akan datang. Tidak ada kata
terlambat bagi kita untuk
menerbitkan sebuah media,
yang penting nantinya Tim TS
solid terus dan bisa terdis-
tribusi sampai ke tingkat
bawah.” (Tatiek)
Bisa Nyampe Ke Kader
DPP Harus mau
‘membuang uang’
daya dan potensi yang Allah
berikan kepada kita. Dengan
energi keimanan, keilmuan dan
kemanusiaan yang Allah berikan
kepada kita, insya Allah kita
mampu mengatasi musibah ini.
Saudaraku umat Islam dan
bangsa Indonesia….
Marilah kita membuka mata
hati kita, belajar dan bermuha-
sabah:
1. Dalam sekejap mahluk-
mahluk yang bernyawa menemui
ajalnya. Ribuan manusia mening-
gal dalam musibah Yogya dan kota
lainnya di Jawa Tengah. Bukankah
ini bukti yang kuat dari Allah Ta’ala
bahwa kematian itu pasti. Kema-
tian akan mendatangi setiap
manusia, baik secara sendiri,
maupun jama’ah. Kematian akan
datang setiap saat, baik siang
maupun malam, waktu pagi, sore
atau yang lainnya. Jadi kita harus
selalu siap siaga menghadapi
kematian yang pasti itu.
“Tiap-tiap umat mempunyai
batas waktu; Maka apabila Telah
datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang
sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya” (QS Al-A’raaf 34).
Kita bertaubat kepada Allah
dengan taubat yang sebenarnya.
Taubat dari keyakinan yang salah,
kewajiban yang ditinggalkan dan
kemaksiatan yang dilanggar.
Musibah gempa dan lainnya bukan-
lah karena kemarahan Nyi Loro
Kidul atau kurangnya sesajen dll.
Karena syetan dan jin itu tidak
memiliki kekuasaan dan kekua-
taan. Musibah ini adalah semata
bagian dari kekuasaan Allah untuk
mengingatkan hamba-Nya agar
mereka bertaubat dan kembali
pada Allah.
“Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan
Karena perbuatan tangan manusi,
supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)”.
2. Musibah ini harus menya-
darkan kita, bahwa kita ini milik
Allah dan akan kembali kepada
Allah, kita tidak berdaya, tidak
memiliki kekuatan kecuali dari
Allah. Kita sangat membutuhkan
Allah, kita sangat lemah dan kita
ini hamba Allah yang harus tunduk
patuh pada-Nya. Mayoritas infra-
struktur kehidupan hancur. Ru-
mah, masjid, pasar dan aktivitas
ekonomi, sekolah dan aktifitas
pendidikan, kantor-kantor peme-
rintah dan aktifitas birokrasi dan
pelayanan publik tidak berjalan.
Yogya yang disebut Daerah Isti-
mewa itu lumpuh dan kembali ke
titik nol.
“Hai manusia, kamulah yang
butuh kepada Allah; dan Allah Dia-
lah Yang Maha Kaya (tidak memer-
lukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”
(QS Faathir 15).
Musibah ini adalah bagian dari
ujian Allah Ta’ala kepada hamba-
Nya orang-orang beriman. Musibah
itu bagian dari sifat Rahman dan
Rahiim-Nya, agar Allah mening-
katkan kualitas orang-orang beri-
man dan menghapuskan dosa
mereka. Allah tidak punya kepen-
tingan untuk menyiksa hamba-
Nya, bahkan rahmat Allah menda-
hului murka-Nya.
“Sesungguhnya besarnya bala-
san sesuai besarnya ujian. Dan
Sesungguhnya jika Allah mencintai
suatu kaum, maka mereka diuji.
Siapa yang ridha, maka Allah juga
ridha, dan siapa yang benci, maka
Allah juga benci”(HR At-Tirmidzi
dan Ibnu Majah )
3. Selagi kita masih hidup, maka
kita masih mempunyai harapan,
mempunyai kesempatan untuk
kembali, bertaubat dan bangkit
menghadapi musibah ini dengan
keimanan dan kerja keras. Mari kita
manfaatkan sisa-sisa hidup ini untuk
beramal shalih dan memberikan
yang terbaik untuk diri, keluarga dan
masyarakat kita sehingga akan
berdampak pada kebahagiaan
hidup kita di dunia dan akhirat.
“Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridhaan) kami,
benar- benar akan kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan kami.
dan Sesungguhnya Allah benar-
benar beserta orang-orang yang
berbuat baik” (QS Al-ankabuut 69).
4. Kepada seluruh umat Islam dan
bangsa Indonesia, marilah kita
jadikan musibah ini sebagai sarana
muhasabah (evaluasi), pendekatan
diri kita kepada Allah dengan
meningkatkan keimanan dan ketaq-
waan kepada Allah, kemudian kita
bersyukur atas segala ni’mat Allah
tersebut dan tidak mengkufurinya
dengan kemaksiatan yang kita
lakukan.
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memper-
hatikan apa yang Telah diper-
buatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha menge-
tahui apa yang kamu kerjakan. Dan
janganlah kamu seperti orang-
orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa
kepada mereka sendiri. mereka
Itulah orang-orang yang fasik” (QS
Al-Hasyr 18-19).
Kepada seluruh umat Islam dan
bangsa Indonesia, kewajiban dalam
menangani korban musibah ada
pada pundak kita semua. Marilah
kita bekerjasama untuk menanggu-
langinya secara cepat dan menye-
luruh. Merawat, memberi makanan
dan minuman, menyediakan air
bersih, memberikan tempat penam-
pungan, menyelenggarakan jenazah
secara Islami bagi korban mening-
gal, serta merehabilitasi mental, fisik
dan sarana mereka secara baik dan
cepat.
“Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelang-
garan. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya” (QS Al-Maa-
idah2).
5. Kepada seluruh relawan dan
tim penanggulangan musibah Yogya
dan Jawa Tengah, baik pemerintah
maupun masyarakat, marilah kita
ikhlaskan niat kita, bahwa upaya ini
semata-mata amal shalih dan iba-
dah kepada Allah SWT. bukan untuk
meraih popularitas, kepentingan
politik dan pujian manusia.
“...padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan keta`atan
kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang de-
mikian itulah agama yang lurus” (QS
Al-Bayyinah 5).
Akhirnya, semoga Allah mene-
rima segala amal shalih dan ibadah
kita, menghapuskan segala dosa
dan kesalahan kita dan melindungi
kita dari musibah terbesar, yaitu
musibah dalam urusan agama,
musibah siksa api neraka. Amien
“Sesungguhnya kita datang dari
Allah dan akan kembali kepada-
NYA. Cukuplah Allah bagi kita. Dia-
lah sebaik-baiknya sandaran, pelin-
dung dan penolong.
Kami bertawakkal kepada Allah,
tiada daya dan kekuatan kecuali
dari Allah”. �
Musibah kembali menimpa saudara kita di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Padasaat penduduk sedang bersiaga menghadapi musibah gunung Merapi. Dalamhitungan menit, musibah gempa tektonik yang tidak diduga ini menelan lebihdari enam ribu korban jiwa meninggal, puluhan ribu korban luka-luka danmerusak infrastruktur di dua propinsi tersebut.Harta benda yang telahdikumpulkan berpuluh tahun lenyap seketika. Tetesan air mata, tangisanorang yang ditinggal keluarga, kebingungan, kelaparan, dan kesakitanbersatu padu mengiringi musibah ini. Subhanallah !Betapa lemah dan tidakberdayanya manusia dihadapan kekuasaan Allah Ta’ala.
TAUJIH18
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
17
SABTU
(27/5)
pukul
05 .58, gempa
bumi meng-
guncangkan
Yo gyakar t a
dan Jateng.
Prahara itu
menderu de-
ngan cepat la-
lu menghempas mereka ke jalan,
ketenda-tenda, reruntuhan puing,
serta ke alun-alun beratap langit.
Saat itu anak-anak dari pelukan
ayah dan ibu terpelanting
kesebuah ruangan dan waktu,
yang dengan kasar merengut
keindahan masa kanak-kanak
mereka. Darah, kematian, lolong
tangis, lula-luka, dan rasa lapar
kini menyertai hari-hari mereka.
DIY dan Jateng yang koyak oleh
gempa kini, kita bisa saksikan
bagaimana mereka bertarung
melawan keadaan, menatang
kaleng ditepi jalan untuk men-
dapat sedikit belas kasihan,
mereka menadahi receh, me-
mohon remah-remah makanan
serta belas kasihan dari orang-
orang yang tak pernah dikenalnya.
Belum lama negri katulistiwa ,
Indonesia ini mengeringkan air
mata, menyeka keringatnya se-
lepas megangkat puing-puing
reruntuhan, akibat gelombang
Tsunami yang memporak-poran-
dakan Aceh. Ribuan orang ter-
masuk anak-anak serta bangunan
rumah dan kantor disapu habis
oleh gelombang tsunami.
Setelah itu tak selesai bencana
ini saja, tak lama datang bencana
banjir di Trenggalek Jawa Timur,
tanah longsong di Bandung,
meletusnya gunung Merapi di Jawa
Tengah dan kini gempa tektonik
berkekuatan 6,2 skala richter
mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Jateng.
Melihat kenyataan itu, dengan
sigap dan cepat Partai Keadilan
Sejahtera yang menyandang ber-
sih dan peduli segera membuka
posko. “Bagaikan satu tubuh”
begitulah yang dirasakan oleh
PKS, begitu bumi serambi mekkah
kesakitan maka tubuh yang
lainnya dapat merasakan kesa-
kitan pula.
Tak hanya membuka posko
darurat, PKS juga mendirikan
pusat Posko Penanggulangan
Bencana (P2B) yang tersebar
diwilayah bencana. Dari sinilah
kiprah PKS peduli terhadap ber-
bagai korban bencana yang terjadi
di tanah air. Dari Tsunami Aceh,
meletusnya Gunung Merapi, Long-
sor di Bandung, Banjir di Jakarta
hingga bencana terakhir gempa
bumi di Yogyakarta dan Jawa
Tengah. Tidak hanya itu, bahkan
ketika terjadi gempa di Iran PKS
turut mengirimkan bala bantuan.
Ketika tsunami terjadi sudah
banyak hal yang dilakukan para
kader dan simpatisan PKS dalam
berupaya menyelamatkan korban.
Tidak hanya kader, pimpinan
tertinggi partai dan pejabat peme-
rintah dari PKS pun ikut turun.
Presiden PKS Tifatul Sembiring dan
Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid
ikut menggotong dan menye-
lamatkan korban tsunami. Tak
terkecuali pada bencana gempa
bumi di Yogyakarta dan Jawa
Tengah, dua sejoli ini langsung
terbang ke Yogya. Hidayat sowan
ke rumah orangtuanya yang ikut
roboh, sementara Tifatul Sem-
biring berkunjung ke lokasi pe-
ngungsi.
Melihat kondisi yang begitu
memprihatinkan Presiden PKS itu
menginstruksikan kepada seluruh
kadernya untuk menyisihkan reze-
kinya sebesar Rp 10 ribu per kader
untuk korban gempa. Selain itu
melalui surat instruksinya pula,
seluruh Dewan Pengurus Wilayah
PKS membuka Posko Penang-
gulangan Bencana (P2B). Turunnya
instruksi tersebut menjadi lang-
kah awal kepedulian PKS ter-
hadap bencana gempa yang terjadi
ba’da shubuh itu. Tanpa per-
debatan panjang, seluruh elemen
PKS menjadi garda terdepan
dalam menyelamatkan korban
bencana.
Selain menurunkan ribuan rela-
wan yang tergabung dalam Pos
Penanggulangan Bencana (P2B),
PKS juga menyerahkan bantuan
senilai Rp 2,2 miliar kepada para
korban gempa. Dana tersebut
merupakan hasil sumbangan dari
kader dan simpatisan PKS di
seluruh Indonesia.
”Kita akan menyerahkan ban-
tuan ini langsung kepada korban”
ujar Presiden PKS. PKS sendiri
kata tifatul tak hanya berupaya
membantu meringankan korban
bencana lewat bantuan dana,
Hingga kini sedikitnya seribu
relawan sudah terjun ke Yogja dan
Jateng. Selain itu PKS mendirikan
puluhan posko diwilayah Yogja
maupun Klaten.
Program P2B meliputi tahap
emergency, recovery hingga reha-
bilitasi.
Meski demikian Tifatul juga me-
minta pemerintah tetap bertindak
cept dalam mengatasi pasca
bencana, jangan sampai , korban
bencana terlantar terlalu la-
ma.apalagi hanya gara-gara ter-
hambat urusan birokrasi dan
urusan protokoler. “urusan pena-
nganan ini jelas tugas pemerintah,
pihak ketiga seperti ormas dan
partai hanalah membantu”, tegas-
nya
KESADARAN terhadap
bencana yang menimpa
Yogyakarta dan Jawa Te-
ngah. Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (FPKS) DPR RI menyum-
bang lima buah genset (pem-
bangkit listrik) untuk korban
bencana gempa bumi di Desa
Mulyodadi, Kecamatan Bambang-
lipuro, Bantul. Penyerahan di-
lakukan oleh Abdi Sumaiti, ang-
gota Komisi X dari FPKS, Rabu (31/
1) malam. Ikut serta menyerahkan
bantuan Mahfudz Siddiq (Ketua
FPKS/Komisi II), Agus Purnomo
(Komisi III), Untung Wahono (Ko-
misi I), dan Suryama MS (Komisi
II). Selain lima buah genset, FPKS
juga menyumbang seperangkat
alat penerangan seperti lampu,
kabel, dan lainnya.
Abdi Sumaiti mengemukakan,
bantuan tersebut itu untuk mem-
bantu aktivitas relawan dan warga
pada malam hari mengingat pu-
tusnya saluran listrik akibat
gempa. Bantuan itu juga dimak-
sudkan untuk mencegah pen-
jarahan terhadap harta benda
korban bencana yang terjadi
marak dilakukan belakangan ini.
“Mudah-mudahan dengan ban-
tuan ini masalah penerangan
listrik bisa teratasi, sehingga tidak
terjadi lagi penjarahan,” kata Abdi
Sumaiti.Dari lima buah genset
yang disumbangkan, tiga buah
diberikan untuk Kecamatan Bam-
banglipuro, dan dua buah dibe-
rikan ke Kecamatan Pleret.Usai
acara penyerahan Mahfudz Siddiq
mengemukakan, bantuan itu ber-
sumber dari gaji 100% bulan juni
dari anggota FPKS seluruhnya.
Jumlah gaji sekitar Rp. 16 juta,
sehingga dari 45 anggota dewan
PKS akan terkumpul sekitar Rp.
720 juta.(yusuf)
KUNJUNGAN Agus bersama aleg PKS asal Jawa Tengah,
Mutammimul ‘Ula, dalam rangka menemukan fakta di
lapangan. Agus menuturkan, setelah mengetahui
bencana gempa bumi tersebut, ia bersama Tamim berangkat
dari Jakarta pukul 11 siang, sampai Yogyakarta pukul 23
malam. “Di sana kita bermalam di kantor DPW, untuk
berkoordinasi dengan pengurus DPW, guna mendapatkan
informasi dari Tim Penggulangan Bencana DPW PKS, apa dan
yang sedang dilakukan,” tuturnya, Rabu (31/5).
Mengingat gempa bumi tersebut berhubungan dengan 2
provinsi, maka koordinasi secara keseluruhan ditangani
Wilayah Dakwah (Wilda) Jawa Tengah, dengan kantor pusatnya
di DPW Yogyakarta. Keeskokan harinya, Agus langsung ke
lokasi paling parah, Bantul. “Kondisi Bantul lumpuh total.
Gedung-gedung pemerintahan hancur. Sepanjang Jalan Parang
Tritis macet, karena dipenuhi orang dari luar daerah, yang
ingin mengetahui kondisi keluarganya. Diduga mereka berasal
dari Jakarta-Bandung, akibat tidak ada bis yang mengangkut,”
kenangnya.
Kantor DPC Bantul sendiri digunakan sebagai tempat
pengungsian. Dari Bantul, rencana Agus berlanjut ke Bantul
Selatan, bersamaan dengan rombongan Ketua MPR Hidayat
Nur Wahid. “Kita sebelumnya singgah ke rumah orang tua Pak
Hidayat, di daerah Prambanan, yang juga ikut hancur. Tapi
keluarganya selamat. Tapi ada kejadian unik, Masjid yang
dibangun dekat rumah orang tua Hidayat Nur Wahid u-
tuh,”tutur Agus.
Saat di Jawa Tengah, ujar Agus, di Klaten, diwakili Pak
Hidayat, aleg PKS menyerahkan bantuan kepada para korban,
berupa mie instan, air mineral. Ada kondisi yang mem-
prihatinkan di Klaten. Korban sudah mulai meminta paksa,
karena belum ada bantuan dari pemerintah setempat, karena
pegawai pemerintahan sendiri jadi korban. Setelah itu
berlanjut ke daerah Wedi, lalu ke daerah Gunung Kidul.
Umumnya, imbuh Agus, banyaknya korban jatuh, akibat
korban luka-luka tidak tertangani dengan cepat. Dampaknya,
mengalami pendarahan, akhirnya meninggal. Kader PKS
sendiri, menurut data sementara yang dihimpun DPW PKS
Yogyakarta, yang menjadi korban sebanyak empat orang, 2
laki-laki dan 2 perempuan.
Agus mengakui sumbangan gaji seluruh anggota DPR PKS,
sebagaimana telah menjadi keputusan DPP PKS, tidak cukup
menutupi seluruh kebutuhan korban. Sumbangan tersebut,
menurutnya, hanya untuk situasi tanggap darurat (rescue).
Sumbangan itu digunakan untuk membeli bahan makanan dan
obat-obatan. “Kalau untuk recovery pasca gempa, diper-
kirakan bisa menghabiskan sebesar Rp 2 trilyun. Ini lebih
banyak menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Agus.
(mca)
AGUS PURNOMO,Anggota DPR Fraksi PKS Daerah Pemilihan DIY:
Banyak Korban Tewas
Akibat Tidak Segera
Ditangani
Warga korban gempa mulai frustasi nampak terlihat spanduk lusuh bertuliskan : “ Saya lapar”, “ Kami makan”, “Kami bukan ton-
tonan”, “Jangan Cuma Nonton Doang”, ”Kami sudah tidak punya apa-apa lagi” dan tulisan lainnya begitu menyentuh hati.
LIPUTAN UTAMA4 PARLEMENTARIA
FPKS Serahkan 100% Gaji
untuk Gempa Yogya dan Jateng
Ketua MPR M. Hidayat Nur Wahid menjelaskan, kebocoran
keuangan negara merupakan hal yang menghambat tercapainya
anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Kalau keuangan
negara dikelola dengan semangat good dan clean government maka
anggaran tersebut tidak akan ada masalah.
‘’Banyak orang menyebut kebocoran anggaran kita mencapai 30
persen. Kalau saja kebocoran bisa dicegah 15 persen, maka sudah
memenuhi anggaran pendidikan yang saat ini hanya 9,1 persen,’’ ujar
Hidayat, di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (6/6).
Dalam hal anggaran pendidikan 20 persen, menurut Hidayat, MPR
sejak awal mendorong pemerintah merealisasikannya. Sebab hal itu
merupakan penegasan tekstual UUD 1945. ‘’Sejak Januari lalu, kami
sudah mendorong itu. Ketika MK (Mahkamah Konstitusi) mengeluarkan
fatwa kami mendukungnya,’’ tegas dia.
Ini pembelajaran politik kalau pemerintah segera menyesuaikan
kebijakannya, dengan menaikkan APBN maupun APBD. ‘’Persoalannya
kita mau melaksanakan UUD 1945 secara konsekuen atau tidak. Kalau
ingin melaksanakan ya harus diwujudkan anggaran yang efektif dan
efisien,’’ papar mantan Presiden PKS ini.
Hidayat juga mengungkapkan, kalau SDM di dunia pendidikan tidak
bisa menyerap anggaran 20 persen secara efektif maka itu sangat
menyedihkan. Diingatkannya, diknas secara umum disebut sebagai
departemen yang punya rasionalitas, banyak pakar, maupun tulus
mengabdi ke masyarakat. ‘’Kalau Diknas tidak bisa melakukan secara
efektif, lalu departemen mana yang bisa melaksanakannya,’’ tandasnya.
Hidayat menyatakan, bila terjadi penyimpangan anggaran maka harus
ada sanksi yang tegas. Penyimpangan anggaran bisa diklasifikasikan
sebagai bentuk korupsi, yang harus ditindak tegas. (fud)
Keuangan Negara Bocor, Anggaran
Pendidikan 20% Tak Terpenuhi
galerikeadilan
yusuf/sejahtera
yusuf/sejahtera
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
16
Sigapnya pengurus, kader dan simpatisan PKS dalam
menanggapi bencana gempa nampaknya tidak terlihat
di media massa. Hal ini terlihat dari tidak adanya liputan
media terhadap kegiatan-kegiatan bantuan PKS di
daerah ataupun dari media itu sendiri tidak mampu
memblowup secara ‘jujur’. Padahal pada hari pertama
pasca gempa, kader-kader PKS Yogyakarta sudah terlebih
dahulu membantu korban. Meski menjadi korban gempa
kader PKS tetap membantu warga yang tertimpa
musibah. Namun demikian, pengakuan justru datang
dari masyarakat yang menerima bantuan baik secara
langsung yang mengatas namakan PKS maupun melalui
lemabaga-lembaga sosial lainnya.”Wah salut deh buat
PKS. Memang saya lihat sendiri PKS datang duluan ke
lokasi bencana,” cetus Gatot ketika bertemu dengan
salah satu tim relawan PKS di Yogyakarta.
Tak hanya petinggi PKS dari laki-laki saja, Ketua
Bidang Kewanitaan DPP PKS, Ledia Hanifa, Dewi staf
Pemberdayaan Wanita dan Tatiek dari staf humas DPP
bergegas ‘terbang’ ke Yogya untuk melihat langsung
korban di daerah bencana selama 3 hari. Dengan
membawa bantuan perlengkapan pakaian dalam, susu
untuk anak-anak dan peralatan penerangan lainnya yang
dikumpulkan dari bidang kewanitaan DPD. Dari hasil
kunjungan seperti daerah Mulyohadi Bantul, Imogiri,
Bleber Prambanan, Kretek Klaten dll. Ledia Hanifah
mengambarkan bahwa bantuan yang dibawa saat ini
dengan yang dibutuhkan korban seperti makanan jadi,
susu bayi,pakaian dalam perempuan, mungkena serta
peralatan sarana belajar untuk anak-anak korban sudah
sangat dinanti. Penanganan Trauma Terapy dari para
korban juga sangat urgen dilakukan, disaat berkunjung
ke Wedi Klaten untuk meresmikan sekolah darurat,
seorang warga menjelaskan kepada Dewi bahwa baru
saja kemarin ada salah satu warga ibu-ibu yang bunuh
diri karena stress ditinggal oleh suami dan anak-anaknya
yang tertimbun rumahnya.
Sepanjang perjalanan berdasarkan pemantauan
reporter Tabloid SEJAHTERA, mobil yang menggunakan
stiker PKS sangat diharapkan bantuannya. Padahal kami
waktu itu hanya rombongan yang sedang menjalani
peliputan. Kondisi para korban gempa sangat menge-
naskan. Rumah dan bangunan hancur, kalaupun ada
rumah yang masih berdiri tegak, itu pun dikhawatirkan
akan roboh sewaktu-waktu.
Sejak hari pertama kejadian, banyak masyarakat yang
trauma menghadapi bencana gempa. Tidak sedikit dari
mereka kemudian yang tidak mau menempati rumahnya,
mengigau ketika tidur, termenung sendiri dan lain-lain.
Sementara itu para pemuda dan anak-anak mendirikan
posko seadanya. Mereka meminta bantuan dari para
pengguna jalan di depan rumah mereka yang rata-rata
adalah jalan raya. Menurut pantauan PKS, paling tidak
setiap 200 meter terdapat posko mandiri masyarakat
meminta bantuan. Terlihat tulisan-tulisan permintaan
bantuan, “Posko RT. 01, Posko Bencana Gempa, Pak,
kami lapar, menerima bantuan bencana gempa.”
Tak hanya di sepanjang jalan yang dekat dengan kota,
jalan-jalan menuju daerah yang terisolasi pun demikian.
Menuju Kecamatan Imogiri dan Pundong misalnya,
sepanjang jalan anak-anak memegang
Dari hasil pengumpulan dana masyarakat, Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) PKS mengucapkan terima kasih
kepada para donatur yang telah menyisihkan rizki, guna
meringankan beban penderitaan para korban bencana
Gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Atas kemurahan
hati para donatur, Keluarga Besar PKS mendoakan
semoga segala kebaikan para donatur mendapat balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT,” doa Tifatul Sembiring
di Jakarta.
Hingga seminggu pasca bencana gempa, telah
terkumpul dan tersalurkan dana sebesar Rp 2,5 Milyar.
Selain itu juga telah berdiri 73 posko PKS yang
menampung pengungsi, juga telah berdiri dapur umum,
sarana ibadah, MCK dan layanan kesehatan. PKS juga
telah mengirim 1500 relawan dan mendirikan 7 sekolah
darurat. Meski demikian, DPP PKS masih terus membuka
rekening amal bagi para korban gempa, yang dapat
dikirim melalui rekening Bank Mandiri, an. Partai
Keadilan Sejahtera no, rek. 127.00 .11 11 11 17, Bank
BCA, an. PKS P2B, no. rek. 7600 31 8181. (Yusuf,Tatiek)
KEWANITAAN LIPUTAN UTAMA 5
Kondisi korban gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah masih sangat
memprihatinkan. Beberapa daerah banyak yang belum mendapatkan bantuan seperti
makanan, air minum, tenda darurat, penerangan dan lahan ibadah. Untuk mengatasi
berbagai keperluan korban gempa, tim Posko Penangulangan Bencana (P2B) PKS
mendirikan beberapa dapur umum, posko penampungan korban bencana, mendirikan
sekolah darurat, menurunkan tim medis dan ribuan relawan termasuk ribuan relawan
perempuan untuk membantu dapur umum, membentuk tim terapi trauma sampai ke
membantu evakuasi.
Tak kurang dari 200 orang per hari dari berbagai wilayah di Yogyakarta dan
Jateng, mengatri untuk mendaftarkan dirinya sebagai relawan P2B PKS.
Menurut Septri bagian administrasi P2B, usia rata-rata relawan yang mendaftar
berkisar usia 20 tahunan yang berprofesi sebagai mahasiswa dan pelajar SMA
serta ada juga beberapa ibu-ibu yang datang untuk membantu dapur umum.
Kebutuhan akan relawan perempuan sangatlah dibutuhkan, karena dalam
penanganan bencana gempa ada beberapa hal yang diperlukan untuk mendapatkan
penangan khusus oleh perempuan. Penempatan relawan perempuan ini dibagi
menjadi beberapa bagian, menurut ketua P2B DIY Joko Widodo, P2B di bagi 3
bagian kerja seperti : Tim Dapur Umum, Tim Medis dan Tim ‘Tombo Ati’ (terapi
psikis). Seperti yang dituturkan oleh relawan Hawa dan Puspa, “Saya tergerak
untuk bergabung menjadi relawan karena gak tega aja liat bencana ini, kebetulan
juga sekolah sedang libur, Alhamdulillah orang tua juga menginjinkan”. Ungkap
siswi kelas 3 SMA 11 Yogya ini.Ditanya pekerjaan relawan apa yang akan diambil
dengan semangat mereka menjawab “ingin membantu mengajar di sekolah darurat
dan membantu psychology korban anak-anak” .
Sama halnya dengan Sulis, relawan dari Solo yang membantu dapur umum di
posko P2B PKS di Mulyo hadi Bantul. Menurut Sulis “ Saat ini dapur umum sudah
bisa dikelola oleh para korban ibu-ibu, kami saat ini sedang merancang sekolah
darurat untuk anak-anak. Seperti pagi hari untuk olah raga dan belajar, malam hari
membuat api unggun dan membacakan buku cerita”. Antusia anak-anak para korban
begitu menikmati program ini dan trauma mereka dapat berangsur hilang”.
Pelayanan dapur umum tak kalah urgen dan super sibuk, guna memenuhi
kebutuhan 2000 bungkus per sekali makan atau sekitar 4000 bungkus perhari
untuk para makan para relawan, untuk itu dibutuhkan relawan yang cekatan
dalam meramu masakan dalam jumlah besar. Hingga hari kelima, PKS sudah
membangun lebih dari 10 dapur umum yang tersebar di beberapa lokasi. Keha-
diran seorang relawan dari bekasi Ibu Siti yang datang sendiri ke kantor DPW DIY
untuk membantu memasak, sangat besar kontribusinya, nampak tanpa kelelahan
dan rasa bosan ia terus meramu masakan dari bungkus perbungkus nasi yang
dibantu oleh 10 siswi SMA 5 Yogya..
Penanganan medis P2B PKS juga ditangani oleh 2 dokter perempuan dan
dibantu juga oleh tim medis Haluan dari Malaysia sebanyak 5 orang yang terdiri
dari tenaga specialis jantung dan penyakit dalam serta bekerjasam dengan Tim
BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia). Pada saat tahap Emergency Posko darurat
medis seperti rumah Ibu Nunung kader DPD Bantul dan kantor DPD Bantul, pada
saat itu tak ubah seperti rumah sakit, hingga show room disamping kantor DPD
Bantulpun digunakan untuk merawat para korban. Tangan-tangan cekapatan para
perawat, dokter dan relawan perempuan memberikan pengobatan dan perhatiannya
untuk terus memberikan dorongan kesabaran untuk para korban memberikan
ketenangan bathin dari korban.Seperti yang dikisahkan Sutinah yang baru 1 pekan
melahirkan dengan dicaesar, anaknya yang masih merah dan bekas jahitan perutnya
yang terkena pasir reruntuhan rumahnya dapat seketika diselamatkan dan ditangani
dengan cepat oleh para relawan perempuan P2B. Begitupun dengan Winarni
seorang kader DPD PKS Sleman dengan singap membantu evakuasi untuk mencari
korban dan membantu mengangkat puing-puing reruntuhan untuk memcari korban
yang tertimbun. Masih banyak kiprah yang begitu besar dari para relawan perepuan
ini. Walau fitrahnya yang lembut tak gentar dirinya untuk membantu bencana
gempa di Yogya dan Jateng ini.(Tatiek)
Relawan PerempuanP2B PKS Kerahkan 1000P2B PKS Kerahkan 1000Relawan Perempuan
Menyadari akan hal ini
DPP PKS cepat
tanggap dalam me-
ngirimkan bantuan perso-
nilnya termasuk ketua Bi-
dang Kewanitaan Ledia Ha-
nifa S.Si,MPsi.T beserta Ku-
suma Dewi staf Pember-
dayaan wanita yang didam-
pingi oleh Tatiek Humas DPP
untuk terjun langsung me-
lihat dan berkonsolidasi
dengan para bidang kewa-
nitaan tingkat wilayah DIY
dan DPD di
Jateng. Le-
dia Hanifa
member i -
kan bebera-
pa pertim-
bangan dan
m a s u k a n
saat ia me-
ngadakan
kunjungan
bencana di
Aceh
Rabu (31/
5) Bidang
Kewanitaan
DPP beker-
jasama de-
ngan bidang kewanitaan DIY
menyalurkan bantuan “Paket
Keluarga”, di 10 titik di
kabupaten di propinsi DIY
Fokus perhatian terhadap anak balita, anak yang kehilangan ortu, wanita ibu hamil, perempuan produktif, manula dan keluarga kader korban
gempa menjadi perhatian khusus Bidang kwanitaan PKS untuk melakukan koordinasi bagi penanganan pasca gempa ini. Kasus terlantarnya
pendidikan anak usia sekolah, stress yang begitu berat dialami oleh sebagian para ibu yang kehilangan anak dan suaminya, serta kehilangan
mata pencaharian menjadi focus utama yang menuntut kerja keras bidang untuk mencari solusi permasalahan yang menimpa para korban ini.
dan Jawa Tengah. Paket Keluarga ini berisi peralatan mandi, pakaian
dalam pria dan wanita, susu, biskuit dan pakaian anak-anak. Distribusi
pemberian bantuan ini langsung diberikan ke wilayah gempa seperti
Mulyodadi Bantul, Bleber Sleman, Kretek dll. Dengan mengunakan mobil
APV yang langsung dikendarai oleh bidang kewanitaan ini.
Selain program penyaluran bantuan , bidang kewanitaan DPP Ledia
Hanifah berkonsolidasi dengan kewanitaan DPW untuk membentuk
program-program penangulangan korban gempa khususnya korban
wanita dan anak-anak, Menurut Wiwi, Ketua bidang kewanitaan DPW
DIY beserta stafnya, membuat suatu rancangan program seperti:1
Rescue : model aktivitasnya seperti dapur umum, pemenuhan kebutuhan
anak, ibu hamil, dan perempuan serta santunan kel kader dan
simpatisan yang tertimpa musibah.2.Recovery : program ini bersifat
berkelanjutan, modelnya seperti community development dengan cover
Pos Wanita keadilan dan membangun kerjasama yang baik dengan
wajihah-wajihah yang ada seperti BSMI,Tim Medis Haluan, Salimah dll.
Dengan rencana kegiatan ini nantinya akan membuat data para korban
anak-anak dan wanita, pemantaun suport gizi anak-anak balita,
pendampingan ibu hamil dan mendirikan sekolah Ceria/Darurat untuk
daerah-daerah yang diperkirakan aktifitas pendidikan baru bisa normal
dalam waktu lama.
Ketua Kewanitaan DPW ini pun membuat satu rancangan Support
System, program yang dirancang untuk bertindak secara cepat guna
menangulanngi psikologi para korban. Dengan membuat manajemen
dan konsultasi diharapkan sistem pemulihan korban dapat dengan
cepat tertangani.
Melihat dilapanganl peran-peran strategis P2B. Ketua wida DIY Jateng
Mantri Agung yang hadir saat rapat onsoidasi tersebut mengutarakan
dukungkan penuh terhadap bidang kewanitaan dengan program-
proramnya untuk mendukung P2B ini. Iapun memberikan arahan untuk
berkonsolidasi dengan pengurus P2B yag lain untuk saling bersinergis
dan mengrahkan para relawan perempuan P2B yang sudah mendaftar
untuk di bina dan di tempatkan sesuai bidang yang diperlukan. Mantri
Agungpun menambahkan bahwa P2B wilayah DIY ini dijadikan plot projek
oleh DPP agar perencanaan penangulangan bencana kedepan bisa
memiliki platform yang strategis. (Tatiek)
PENUHI KEBUTUHAN KORBAN ANAK & WANITA
Konsolidasi Bidang Kewanitaan PKS
dewi/sejahtera
dewi/sejahtera
dewi/sejahtera
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
15
DITENGAH kerut rentanya,
Mbah solihah (80 thn)
masih bisa menatap tajam atas
musibah yang dihadapinya, terik mentari
dan kucuran hujan ditengah malam tak
membuat dirinya gentar menghadapi getir
kehidupan. Jumat lalu di desa Srihandono
kecamatan Pundong Kabupaten Bantul,
gempa bumi dengan kekuatan 6,2 skala
richter telah meluluh latahkan rumahnya
yang besar dan luas menjadi seonggok
puing-puing diatas tanah, saat itu pohon-
pohonan yang terus tegak di pekarangan
rumahnya menjadi saksi nyata.
Saat itu dikala yang lain menjerit histeris,
berlari kencang dikejar teriakan Tsunami
dan gempa susulan yang terus mengayun
tanah jawa ini. Dengan berjalan tertatih-
tatih bersama suaminya Muhammad, Mbah
Solihah tetap tersenyum sejuk merangkul
cucunya dengan kelembutan seraya
berucap berkali-kali : “infirru illallah…infirru
illallah….” Keguncangan tanah yang dasyat
tak membuat hatinya guncang.
Kini hari-harinya bersama suami, putra-
2 dan putra bungsunya, serta dua menantu
juga ke 7 cucunya, tidur berselimut angin
malam dan beratap terpal hijau. Saat
rombongan Pos Penangulangan Bencana
Partai Keadilan Sejahtera (P2B PKS) pusat
kamis (1/6) tiba di tengah teriknya
matahari, selepas dzuhur nenek tua itu
diam sejenak setelah melipat mukena
MBAH SHOLIHAH BUTUH MUKENA…lusuhnya, dengan kaca mata tebalnya ia
terus menatap dan melafalkan huruf per
huruf alquran basah yang sudah mulai
robek itu.
Saat ditanya Ummu Khansa relawan
perempuan P2B PKS tetang apa yang ia
baca, dengan logat Jawanya yang kental,
dengan tenang ia mengungkapkan “Saya
sedang baca tentang hari kiamat dan
akherat” sambil tersenyum. Istri Mu-
hammad inipun terus menceritakan bagai-
mana ia dan keluarga besarnya bisa
selamat. Menurut Surtinah menantunya,
mbah biasanya tidur kembali selepas
shalat subuh di surau (mushalah, red)
disamping rumahnya yang besar, namun
di pagi yang cerah itu telah menggerakkan
tubuhnya yang sudah membungkuk untuk
menyapu halaman surau bersama suami
dan cucu-cucunya. Dewi, Rina, Joko, Gatot
dan 2 adik balitanya yang biasanya jam 6
pagi belum beranjak dari tempat tidur,
saat itu anak-anaknya sangat berse-
mangat bersiap untuk berseragam
sekolah dan akhirnya keluarga besarnya
terselamatkan, tambah Sutinah.
Ketika ditanya apa yang mbah Solihah
harapan saat ini, dengan sederhana ia
mengungkapkan “ Si mbah betah rukuh
kagem sholat”. Mukena yang ia pakai
sekarang sudah ‘burem’ karena dipakai
bergantian dengan yang lain, tambah
Surtinah. (Tatiek)
Indonesia juga menghadapi masalah
keuangan yang serius dengan beban
pinjaman luar negeri yang semakin
meningkat. Hal ini bukan hanya masalah
yang dihadapi oleh pemerintah saat ini,
tetapi juga generasi mendatang. In-
donesia masih dikategorikan sebagai
negara berpenghasilan rendah dengan
beban pinjaman yang besar, walaupun
krisis ekonomi 1998 telah berlalu lebih
dari lima tahun. Global Development
Finance 2002 menempatkan Indonesia
dengan status Severely Indebted and
Low Income Countries (SILIC), sama
dengan Afghanistan, Nigeria, dan Ethi-
opia, yang menunjukkan posisi Indo-
nesia jauh di belakang negara-negara
Asia lain yang juga menjadi korban
krisis seperti Malaysia, Thailand, dan
Korea, yang sekarang telah dikate-
gorikan sebagai negara dengan level
pendapatan dan beban pinjaman mene-
ngah.
Mempertimbangkan keadaan eko-
nomi Indonesia saat ini, akumulasi
pinjaman luar negeri akan menjadi
masalah yang besar bagi generasi
berikutnya. The United Nations Child-
ren’s Fund (UNICEF) pada tahun 2002
memperingatkan bahwa Indonesia a-
kan menghadapi kenyataan “Generasi
yang Hilang” sebagai konsekuensi
kurang gizi, pelayanan kesehatan
yang buruk dan tingkat pendidikan
yang rendah.
Jutaan orang di Indonesia akan
kehilangan kesempatan untuk mem-
perbaiki mutu hidupnya, karena peme-
rintah harus mengalokasikan dana yang
besar untuk membayar pinjaman luar
negerinya, sehingga kesulitan menyiap-
kan anggaran yang cukup untuk menga-
tasi masalah-masalah tersebut.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
sebagai sebuah partai yang mengusung
slogan “Bersih dan Peduli” berusaha
mengekspresikan kepeduliannya pada
ekonomi Indonesia dengan menawarkan
kebijakan-kebijakan ekonomi yang
benar-benar dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Salah satunya adalah mengurangi
beban pinjaman luar negeri Indonesia,
sehingga pemerintah bisa mengaloka-
sikan anggaran pembangunan lebih
banyak pada program-program pemba-
ngunan nyata yang dapat dinikmati oleh
rakyat Indonesia.
Selama ini banyak program pembangunan
yang hanya mendapat porsi yang tidak
seimbang dalam APBN karena pemerintah
harus melakukan mengalokasikan bagian
besar APBN untuk membayar cicilan pinja-
man luar negeri yang cukup besar.
Dalam hal ini PKS memandang Debt Swap
adalah salah satu alternatif penyelesaian
pinjaman luar negeri Indonesia dan ingin
memahami mekanisme tersebut lebih dalam
sebagai bahan penyusunan rekomendasi
terhadap kebijakan penyelesaian pinjaman
luar negeri Indonesia.
Pusat Informasi dan Pelayanan Partai
Keadilan Sejahtera Jepang (PIP-PKS Jepang)
sebagai representasi PKS di Jepang ingin
menjajaki kemungkinan dilaksanakannya
mekanisme Debt Swap antara pemerintah
Indonesia dan Jepang sebagai salah satu
alternatif penyelesaian pinjaman luar negeri
Indonesia kepada Jepang. Jepang adalah
kreditor pinjaman luar negeri Indonesia yang
terbesar Jumlah bantuan bersih Jepang
secara bilateral melalui mekanisme ODA
(Official Development Assistance) diper-
kirakan 1,6 milyar dolar Amerika pada tahun
1999, atau sekitar 60% dari seluruh bantuan
bilateral yang diterima Indonesia dari
negara-negara di dunia.
Berkaitan dengan pengkajian hal ter-
sebut PIP-PKS Jepang telah mengadakan
seminar dengan tema “Pinjaman Luar Negeri
Indonesia dan Debt Swapt sebagai Solusi
Potensial”, yang dilakukan pada tanggal 1
April yang lalu, bertempat di Balai Indo-
nesia, Tokyo, 4-6-6 Meguro Meguro-ku Tokyo
153-0063, dengan Pembicara: Ir. Tifatul
Sembiring (Presiden Partai Keadilan Sejah-
tera) sebagai Keynote Speech. Sebagai
pembicara utama Professor Yoshinori Murai
(Professor, The Institute of Asian Cultures,
Sophia University) dan Asnar Ashari SH, MA
(Analis Eksekutif, Perwakilan Bank Indo-
nesia Tokyo).
Professor Yoshinori Murai menyampaikan
makalah yang berjudul “Japan’s ODA and
Indonesia”. Sementara itu Asnar Ashari SH,
MA menyampaikan “Debt Swap dalam
konteks pinjaman luar negeri Indonesia.”
Diharapkan melalui seminar ini didapatkan
masukan tentang terobosan-terobosan yang
dapat dimanfaatkan pemerintah Indonesia
dalam menegosiasikan Debt Swap sebagai
salah satu alternatif penyelesaian luar
negeri Indonesia dengan pemerintah
Jepang. (Darocky)
Trauma gempa bumi Yogya
dan Jateng memicu tindak
bunuh diri dan trauma men-
tal berat dikalangan korban,
tercatat hingga tanggal 7 juni
sedikitnya enam orang meninggal
akibat bunuh diri dan dikabarkan
dari lapangan oleh seorang kopa-
sus yang bertugas di posko Wedi
Klaten, ada seorang ibu bunuh diri
dengan cara mengatungkan diri
akibat stress melihat anak dan
suaminya meninggal tertimpa
reruntuhan rumahnya.
Diklaten ditemukan puluhan
korban gempa yang harus dirawat
dirumah sakit jiwa, dari data
lapangan yang dilaporkan Yusuf
Hasan Humas Pusat P2B, Rumah
Sakit Jiwa Daerah Dr Soerdjarwadi
hingga senin lalu merawat lebih
dari 20 pasien baru, mereka
berasal dari daerah bencana
gempa seperti Gantiwarno,Wedi
dan Prambanan.
Dari permasalahan yang ada
dilapangan, dengan sigap relawan
P2B yang eksis dalam pena-
nganan trauma terapy para korban
gempa di Yogya dan Jateng,
membentuk tim ‘Tombo Ati’,
tujuan dari tim ini adalah untuk
memberikan konseling kepada
korban, membentuk sekolah daru-
rat, pemberdayaan ekonomi,
mendirikan Fun Learning sebagai
TIM ‘TOMBO ATI’
TEBAR KEPEDULIAN
6 LIPUTAN UTAMA
terapy psicology
bagi anak-anak
korban dll.
Dalam aplikasi
program ini, P2B
PKS dalam pro-
gram Recovery
nya, membuat
program jangka
panjang dalam
penanganan kor-
ban gempa, ka-
rena masalah pe-
nanganan gempa
ini tidak cukup
satu sampai dua
bulan saja, pena-
nganan ini akan
berkelanjutan sampai kondisi
stabil.
Dalam tahap awal Tim Tombo Ati
ini melakukan program pendataan
jumlah korban anak-anak, wanita
hamil dan korban lainnya dibe-
berapa titik wilayah bencana,
melakukan pemantauan dan sup-
port gizi, mengadakan pendam-
pingan konsultasi dan psychology,
Mengadakan training psychology
penanganan korban, pendamping-
an produktif untuk membangkit-
kan ekonomi korban dan men-
dirikan sekolah darurat dengan
bekerjasama dengan lembaga-
lembaga pendidikan yang ada.
Seperti halnya yang telah di-
lakukan oleh tim ini di wilayah
Mul yodadi Banbanglipuro Bantul,
Septri dan empat temannya,
mendirikan sekolah ‘Ceria’ di
posko P2B, dengan 22 anak
korban yang rata-rata usia 4-15
tahun. Setiap pagi melakukan
permainan olahraga, mengajar
menyanyi dan belajar dengan
sarana yang ada, malam hari-
nyapun mereka memanfaatkan
suasana malam yang beratap
langit dengan membuat per-
mainan api unggun sambil men-
dengarkan cerita.
Nampak sudah hitungan hari
ke-5 para anak-anak dan korban
lainnya, trauma gempa ber-
angsur-angsur pulih, para anak-
anak dengan tawanya yang lepas
asyik bermain bola, juga ibu-ibu
asyik meramu masakan sambil
sebentar-sebentar tersenyum
dengan ibu lainnya di dapur
umum.
Musibah yang mereka alami,
ketraumaan jiwa yang terus me-
nyerang relung-relung hati dan
pikiraanya seakan tak pernah bisa
terjawab dengan hanya menon-
ton, membaca dari surat kabar
atau hanya dengan mendengar
tentang kisah mereka.kini sudah
saatnya ‘tombo ati’ kita me-
nebarkan kepeduliaan dan ber-
bagi rasa. (Tatiek)
PKS-OVERSEAS
P ada dua dekade terakhir, pinjaman luar negeri telah menjadi masalah besar yang dihadapi
oleh negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia. Jumlah pinjaman luar negeri negara-
negara berkembang pada tahun 2004 adalah sebesar 2,5 triliun dolar Amerika atau sekitar
34% dari Produk Nasional Bruto negara-negara berkembang. Dibandingkan dengan jumlah
sebesar 50 milyar dolar Amerika pada tahun 1968, jumlah tersebut telah meningkat lebih
dari 50 kali selama 36 tahun terakhir.
Pinjaman Luar Negeri
Indonesia dan Debt Swap
sebagai Solusi Potensial
MAHASISWA Indonesia di Jepang, rajin menyelenggarakan
seminar-seminar kebangkitan ekonomi Indonesia. Mulai dari
mencari beasiswa kuliah, mencari kerja hingga kepada mecari
jalan keluar bagaimana Indonesia bisa terbebas dari hutang.
Ilustrasi foto: Persatuan Mahasiswa Islam Jepang (PMIJ), Kedubes
Jepang.(innet)
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
14
”BADAN kehumasan
ibaratnya adalah qaulan
sadiidaan (berkata yang
baik). Menyampaikan kebaikan-
kebaikan yang ada. Bukan menam-
bal yang bolong-bolong dan mem-
besar-besarkan apa yang terlihat
cantik atau bagus”, ungkap ayah
dari 2 anak ini.
Melirik amanat Munas I PKS Juli
tahun lalu, tersimpan pekerjaan
rumah yang menumpuk. Mulai dari
pembenahan kader, pelaksanaan
amanat munas, hingga pertukaran
dan penyegaran struktur pengurus
DPP PKS. Salah satu bagian yang
mendapat penyegaran itu adalah
Departemen Kehumasan yang
berada di bawah wakil sekretariat
jenderal DPP PKS. Kini depar-
temen tersebut mengalami meta-
morfosis menjadi Bahumas yang
posisinya langsung berada di
bawah presiden.
Ketika ditanya mengenai tan-
tangan dan hambatan dalam
menjalankan Bahumas, ia meng-
ungkapkan departemen manapun
memiliki tantangan. Suryama
melihat tantangan Bahumas saat
ini berbeda dengan Humas sebe-
lumnya. Ada dua situasi yang bisa
menggambarkan bagaimana tan-
tangan bahumas kedepan. Yang
pertama adalah kondisi dimana
PKS saat ini mendapatkan hara-
pan yang amat besar dari masya-
rakat.
Tidak seperti tahun-tahun yang
lalu, keterlibatan PKS kepada
HUMAS YANG BAIK, BERKATA YANG BAIK
Suryama Majana Sastra, ditengahkesibukannya sebagai Anggota
Legislatif DPR RI bidang kerumahtanggaan, komandan humas yangbaru menjabat 4 bulan ini masih
bisa meyempatkan diri untukberdialog dengan Repoter Tabloid
Sejahtera Mohamad Yusuf digedung DPR/MPR RI. Karakternyayang supel, care dan dekat denganpara wartawan. Pantaslah ia jika ia
pas untuk mengamanahi KetuaBadan Humas (Bahumas) DPP
PKS.
Dari hasil data dilapangan
dan pemantauan
reporter Tabloid SEJAH-
TERA kerusakan sekolah ter-
banyak diderita kabupaten
gunung kidul, sebanyak 179
sekolah dengan rusak hebat.
Berikutnya kabupaten Bantul,
138 sekolah, kulon progo 68
sekolah, Sleman 38 sekolah,
Yogyakarta 27 sekolah. Hingga
secara keseluruhan Provinsi
Yogyakarta terdapat 3.515 yang
hancur.
Dalam perjalanan menuju Pa-
rangtritis dan Imugiri Bantul,
gempa juga merusak gedung
beberapa perguruan tinggi di
Yogyakarta. Misalnya Sekolah
Tinggi Ekonomi Kerjasama di
jalan Pangrangritis, Yogyakarta
dan Universitas Muhamadiyah
Yogya karta di Wirobrajan.
Sementara itu, di kabupaten
Klaten, Jawa Tengah hingga
Senin (12/6) tercatat sekolah
roboh 28 sekolah, 24 diataranya
Sekolah Dasar (SD). Tiga gedung
Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan satu Sekolah Mene-
ngah Atas (SMA). ”Ini baru data
sementara, ada kemunginan
bertambah,“ ujar anggota Komi-
si E DPRD Jateng Muhammad
Haris.
Wakil ketua Fraksi PKS DPRD
Jateng itu diperkirakan, mem-
butuhkan dana 15 milyar untuk
memperbaiki sarana pendidikan
tersebut. Menurut nya pemba-
ngunan gedung sekolah harus
menjadi prioritas dalam reha-
bilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana. Selain gedung sekolah,
tercatat ada 10 kantor cabang
Dinas Pendidikan yang mengalami
kerusakan akibat gempa ini,”
ujarnya.
Lumpuhnya proses belajar me-
ngajar di daerah bencana gempa
di Klaten mendorong DPW PKS
Jawa tengah berinisiatif mendirikan
sekolah ditempat pengungsian.
“Kami buat tenda untuk sekolah
anak-anak disiang hari. Semen-
tara ini, baru kami dirikan di Birit
Kecamata Wedi, Klaten. Mudah-
mudahan nanti ditempat lain juga
bisa dilakukan hal yang sama
bahkan di Yog yakarta sendiri
sekolah darurat ini sudah yang ke
17,” ujar Ketua Bidang Kesra DPW
PKS Jateng Budi Hartono kepada
para korban kemarin saat meres-
mikan sekolah darurat di Wedi
Klaten.
Budi mengatakan, inisiatif itu
muncul karena anak-anak yang
seharusnya sekolah kini harus
berhenti. Sebab, fasilitas belajar
mereka ikut hancur terkena
gempa. Makanya dengan fasilitas
seadanya PKS memutuskan men-
dirikan sekolah darurat di pe-
ngungsian.
Ditegaskan pula oleh H Umung
TAK ADA GENTENG, TERPAL PUN JADI
Lebih dari 450 sekolah diwilayah Profinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jaawa Tengah rusak akibat gempa bumi.
Akibat kerusakan itu, semua lembaga pendidikan formal dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi diliburkan
hingga satu pekan.
Sekolah Darurat:
pemerintah (rulling party) saat ini membuat partai dakwah harus benar-
benar menjalankan harapan tersebut.
Selain itu koalisi yang dijalankan PKS bukan koalisi konvensional
yang membela mati-matian apa pun yang dilakukan pemerintah. “Koalisi
PKS adalah koalisi yang kritis dan konstruktif. Oleh karena itu sekarang
kita harus menambahkan jargon kita, selain Bersih dan Peduli kita juga
harus profesional (terhadap pemerintah)”, tegas Suryama.
Kondisi kedua, lanjut Suryama, dari 8,3 juta pemili, kader kita hanya
ada kurang dari 10 persennya. Berarti 90 persen lebih konstituen kita
bukan kader. Mereka ini lebih banyak berinteraksi dengan media,
tokoh-tokoh informal serta informasi-informasi yang sekadar lewat. “Dan
mengelola situasi ini tidak mudah,” katanya.
Untuk itu Suryama menyarankan, interaksi, perhatian dan pelayanan
PKS terhadap media harus berlipat kali lebih besar daripada sebe-
lumnya. “Syukurlah Munas I PKS tahun lalu mengamanatkan DPP PKS
untuk bisa melahirkan adanya sebuah media massa nasional, pendirian
radio-radio di tingkat wilayah (provinsi). Ditambah lagi ditingkat
parlemen, Fraksi PKS lima bulan ini mendorong anggota-anggotanya
untuk lebih banyak berinteraksi dan bisa tampil di media,” papar ayah
dua anak ini.
“Sekarang bepulang kepada mereka yang mendapat amanah ini.
Apakah siap mengemban posisi dan tugas atau tidak,” tantang Kepala
Bahumas DPP PKS, RB Suryama M Sastra. Dia melanjutkan, tugas yang
diemban itu tidak hanya pekerjaan-pekerjaan taktis operasional saja
tetapi juga pekerjaan strategis.
Taktis operasional menurutnya adalah pekerjaan sehari-hari Bahu-
mas, yakni media centre, komunikasi organisasi(internal) dan memantau
isu-isu yang berkembang di publik melalui media.
Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah melihat apa-apa yang
dipahami oleh kader dan simpatisan dengan kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh partai. “Ini penting demi menjaga keseimbangan an-
tara kader, simpatisan dan pengurus partai,” ungkap Suryama.
Sementara itu, pekerjaan strategis adalah Bahumas bisa menjaga
kredibilitas PKS yang berbasis kader dengan jargonnya “Bersih dan
Peduli”. Pekerjaan strategis ini kalau dalam dunia marketing dikenal
dengan nama brand management. “Ini lebih dari sekedar citra atau
images PKS di mata masyarakat, tapi juga merek,” ungkap anggota
Komisi II DPR RI ini tegas.
Bagaimana Bahumas menyampaikan kebaikan-kebaikan tersebut.
Bahumas perlu melihat konsep Qoulan Sadiidaa (QS:33:70).
Menurut Imam Aththobari, Qoulan Sadiidaan bermakna apa yang
disampaikan (isi) dengan kemasan(humas) harus sama-sama baik.
“Jangan sampai niat baik yang ingin dilakukan PKS disalahi masyarakat.
Begitu juga sebaliknya, niat yang busuk tapi dikemas dengan baik
sehingga masyarakat percaya,” katanya.
“Imam Aththobari juga menyampaikan isinya harus 100% halal, pesan
yang disampaikan harus sampai di masyarakat. Bahumas harus
mengawal proses pesan ini sampai di masyarakat.”
Menjaga brand PKS yang bersih dan peduli tidak hanya tugas kader
dan pengurus partai. Yang lebih penting dan benar-benar terlihat adalah
anggota legislatif yang terpilih oleh masyarakat. Karena dari mereka-
lah sebagai pembuat Undang Undang, pengawas anggaran akan terlihat.
Apakah diri mereka sudah bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme, dan apakah kebijakan-kebijakan mereka sudah peduli
terhadap konstituen dan rakyat Indonesia atau belum.
Oleh karena itu, seorang anggota dewan khususnya dari PKS harus
menjadi pohon yang penuh dengan kebaikan-kebaikan. Akarnya kuat
(di masyarakat), batangnya kokoh (keberadaannya di dewan), daun-
daunnya rindang (bisa memayungi rakyat).
“Kalau sudah baik begitu, tidak perlu basa-basi, orang akan segera
mendekat karena pohonnya rindang bisa menjadi tempat berteduh,”
kata Suryama. Yang diperlukan sekarang adalah bagaimana Bahumas
bisa menyebarkan kebaikan-kebaikan itu agar bisa lebih dilihat,
didengar dan dirasakan oleh masyarakat.
Suryama berpesan, jangan sampai tidak ada bedanya antara anggota
dewan dengan pengamat politik, juga anggota dewan dengan wartawan,
harus ada bedanya yaitu seperti antara dai yang ada di parlemen dengan
dai yang tidak ada di parlemen.(yusuf)
KIPRAH DPP LIPUTAN UTAMA 7
Anwar Sanusi, anggota komisi I PKS
DPR RI, bahwa belajar itu tidak
boleh berhenti dalam situasi
apapun, dan seharusnya. Peme-
rintah bisa bertindak cepat dalam
memberikan alternatif pembelaja-
ran. Karena keputusan pemerintah
untuk menunggu dan meliburkan
sampai 10 hari sangat terlalu lama.
Pada saat yang sama Ledia
Hanifah dan Kusuma Dewi dari
Bidang Kewanitaan DPP PKS
mengadakan kunjungan dan ber-
konsolidasi dengan para relawan
P2B yang bertugas menjadi guru,
untuk memberikan gambaran
tentang pentingnya system Fun
Learning bagi para korban agar
motivasi untuk belajar terus bisa
bangkit kembali.
Respon positif pun disampaikan
sama oleh Kepala Sekolah SMP 1
Wedi Dra Rodiah Jannah MPd. Ia
mengungkapkan kegembiraannya
atas ide serta inisiatif dari PKS untuk
mendirikan sekolah darurat bagi
siswa-siswanya.
Karena bagaimanapun juga para
siswa harus mempersiapkan ujian
pada Juni nanti, dengan sistem
pembelajaran fun learning ini
diharapkan siswa SMP 1 yang
termasuk sekolah terfavorit ini
dapat lekas pulih kembali dari
ketraumanaan gempa. Fasilitas
untuk para guru pun Rodiyah
mengharapkan untuk lebih dipriori-
taskan, karena di Wedi sendiri
hampir 50% rumah para guru roboh.
(Tatiek)
Lebih dari 450 sekolah diwilayah Profinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jaawa Tengah rusak akibat gempa bumi.
Akibat kerusakan itu, semua lembaga pendidikan formal dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi diliburkan
hingga satu pekan.
yusuf/saksi
tatiek/sejahtera
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
138
Ir. H. Tifatul SembiringPresiden Partai Keadilan Sejahtera
MANAJEMEN KRISIS
Bagaimana tanggapan
Bapak tentang musi-
bah gempa yang me-
landa Yogya dan
Jateng ini?
Pertama, kami me-
ngucapkan innaali-
llaahi wainnaa ilahi
raaji’uun. Kami turut
berduka cita yang seda-
lam-dalamnya terhadap
musibah yang terjadi ini.
Untuk membantu para
korban gempa itu kami
secara cepat dan tanggap
membentuk sebuah tim yak-
ni Pusat Penanggulangan
Bencana atau P2B.
Strategi apa yang P2-
B lakukan dalam me-
nangani bencana
ini?
Dalam menangani
bencana, kami mem-
punyai tiga tahap
yang tentunya ber-
beda antara benca-
na yang satu de-
ngan yang lainnya.
Tergantung dari
skala benca-
na yang ter-
jadi. Jadi
ada ta-
hap emergency, recovery, re-
konstruksi dan rehabilitasi.
Pada tahap emergency ini
presiden (PKS) memberikan in-
struksi langsung kepada tim P2B
yang bekerja dengan sistem
search and rescue. Artinya mereka
ini berangkat melakukan per-
tolongan darurat, dan mencari
informasi awal kerusakan-ke-
rusakan yang terjadi. Pada kasus
Yogya dan Jawa Tengah misalnya,
kita memberangkatkan sekitar 50
orang sebagai tim awal yang mem-
buka dan mendirikan posko da-
rurat. Pekerjaaan pertama mereka
melakukan evakuasi jenazah,
membuat peta kerusakan sebesar
apa, kemudian melisting (mendaf-
tar) apa yang dibutuhkan para
korban. Dari situ mereka mela-
porkan kepada kita untuk selan-
jutnya diambil langkah-langkah
yang diperlukan.
Pada hari kedua bencana kita
sudah memberangkatkan 900 rela-
wan, bahkan hampir seribu. Rela-
wan ini berasal dari daerah ter-
dekat yang tidak terkena musibah.
Dalam kejadian ini, relawan awal
berasal dari Semarang, Salatiga,
Solo dan lain-lain. Namun demi-
kian ada juga kader PKS yang
menjadi korban tapi mereka
menyebar ke daerah yang lebih
parah dan membantu eva-
kuasi. Kalau di-
hitung relawan da-
ri Yogyakarta dan
Jawa Tengah saja
sudah 600 orang
sedangkan dari
daerah lain berasal
dari Surabaya se-
hingga pada hari
ketiga kita sudah
memberangkat-
kan 1500 relawan
ke lokasi bencana.
Apa tugas pa-
ra relawan ini?
Tugas relawan
yang datang pada
hari kedua dan se-
terusnya ini me-
Bencana kembali menerpa Indonesia. Dan untuk kesekian kalinya gempa tak bosan-bosan meminta korban. Pertanda ujian atau murka
Allah Subhaaanahu wata’alaa? Terlepas dari itu, PKS kembali menurunkan pasukannya untuk menolong para korban gempa bumi yang
menggoyang Yogyakarta dan Jawa Tengah Sabtu (27/5), lalu. Bagaimana konsep Pusat Penanggulangan Bencana yang dibentuk PKS
menolong para korban, berikut petikan wawancara reporter Mohamad Yusuf dengan Presiden PKS Ir H Tifatul Sembiring.
orang tersebut. Beberapa peserta
bahkan terpaksa berada di luar
dengan fasilitas layar video yang
menampilkan suasana di dalam
ruangan.
Musda Sleman juga diisi dengan
ceramah politik yang disampaikan
DPP PKS oleh Mahfudz Sidiq.
Ketua Fraksi PKS DPR RI tersebut
menyampaikan tentang penting-
nya PKS memperhatikan kader
dan masyarakat dalam menja-
lankan fungsinya sebagai lembaga
yang peduli terhadap kemajuan
bangsa ini. “Beliau juga berpesan
kepada seluruh kader untuk selalu
taat dan berpegang teguh pada
aturan Allah dan tali ukhuwah,”
ujar Anik R, Humas Musda I PKS
Sleman.
Seremonial Musda di Sleman
yang pas bertepatan dengan Hari
Kartini (21/4), Bidang Kewanitaan
DPD PKS Sleman mengadakan
Aksi Wanita Keadilan Menyong-
song Hari Kartini. Aksi tersebut
dilangsungkan pada dua titik
strategis, yaitu Terminal Jombor
dan perempatan Kentungan. Para
peserta aksi turut membagikan
bunga dan menyebarkan leaflet
kepada pengunjung dan pengguna
jalan.
Akhirnya pada hari terakhir
Musda Arif Haryanto SSi meraih
suara terbanyak sebagai Ketua
DPD I PKS Bantul periode 2006-
2011. Pemilihan ketua itu sendiri
diikuti oleh 3 orang kandidat, yaitu
Arif Haryanto SSi, Bimo Sakayo dan
Muhammad Fajri SPT. Dalam pemi-
lihan yang diikuti 62 peserta yang
memiliki hak suara, dalam voting
Arif Haryanto SSi meraih 33 suara,
sedang dua rivalnya Bimo Sakayo
mendapat 18 suara dan Muham-
mad Fajri STP mendapat 11 suara.
MUSDA BEKASI
Musda Perdana PKS Bekasi yang
mengusung tema “Bangun Keber-
samaan, Sejahterakan Kota Be-
kasi”, disoroti berbagai persoalan
yang menyangkut kepentingan
umum, diantaranya adalah masa-
lah pendidikan, perburuhan, ke-
sehatan dan ekonomi.
Hasil Musda diharapkan dapat
merekomendasikan kebijakan po-
litik yang dapat membawa pe-
rubahan di Kota Bekasi. Musda I
PKS Bekasi, berlangsung selama
tiga hari (28-30/4) di Asrama Haji
Kota Bekasi. Acara di hadiri oleh
ribuan kader dan simpatisan PKS
Kota Bekasi.
Pada Musda itu Sutriyono, S.Pd
terpilih sebagai Ketua DPD Kota
Bekasi 2006-2009. Sementara
Ketua MPD dan DSD diamanahkan
kepada Affanda Kristaldy, S.Kom,
SSA dan Ustadz Abdullah Adam.
MUSDA SEMARANG
Ir H Johan Rifai terpilih kembali
untuk memimpin DPD PKS Kota
Semarang periode 2006-2010.
Johan yang sebelumnya menjabat
pelaksana harian Ketua DPD PKS
meraih 43 suara dalam musda,
Minggu (21/5) petang Johan
berhasil meraih dukungan mayo-
ritas dari 69 peserta Musda yang
memiliki hak suara yang berasal
dari unsur Majelis Pertimbangan
Wilayah, Dewan Syariah Wilayah,
Dewan Pengurus Wilayah, Majelis
Pertimbangan Daerah, Dewan Sya-
riah Daerah, Dewan Pengurus Da-
erah, ketua Dewan Pimpinan
Cabang, serta unit-unit peng-
kaderan.
Alumnus Universitas Jenderal
Soedirman itu mengungguli dua
saingannya,yaitu Doddy Apriyanto
SSi dan M Yusuf Khairuddin AMd.
Dalam pemungutan suara yang
dipimpin Ketua MPD Marzuki itu,
Doddy hanya meraup 17 suara dan
Yusuf 8 suara.
Dalam pidato politiknya seusai
pemilihan, Johan menargetkan
PKS akanmenjadi partai dua
besar dalam Pemilihan Umum
2009 dengan perolehan200.000
suara dan memperoleh 14 kursi
DPRD. “Selain itu, PKS juga
menargetkan memenangkan
Pemilihan Wali Kota Semarang
2010 dengan mencalon kader
sendiri, serta memenangkan
calon gubernur yang didukung
PKS pada Pemilihan Gubernur
2008 mendatang,” tandasnya
disambut tepuk tangan para
peserta Musda.
MUSDA KOTA TANGERANG
Musda PKS Kota Tangerang
yang pertama pada Jumat 12 Mei
2006 lalu. Memang cukup sema-
rak, bagaimana tidak, GOR Kota
Tangerang yang biasanya kumuh,
malam itu disulap menjadi tem-
pat perhelatan yang apik dan
sumringah.
Sekeliling dinding dalam GOR
ditutupi oleh kain hitam dan di
lapangan dalam GOR yang sel-
uruhnya digelar karpet merah
berdiri megah panggung 9 X 12
meter diperlengkapi sound sys-
tem yang baik, tata cahaya yang
artistik dan layar animasi, belum
lagi pendingin ruangan yang
menjadikan GOR yang biasanya
panas dan pengap menjadi agak
sejuk dan nyaman.
Rangkaian kegiatan MUSDA 1
PKS Kota Tangerang ini sebe-
narnya sudah dimulai sejak tang-
gal 27 April 2006 dengan rang-
kaian kunjungan ke sekolah dan
pesantren oleh Pengurus DPD
PKS Kota Tangerang bersama-
sama dengan anggota FPKS
DPRD Kota Tangerang. Di sam-
ping dalam rangka mereali -
sasikan seruan DPP PKS untuk
semakin menggiatkan dakwah
pada lingkungan sekolah, kam-
pus dan pesantren, kegiatan ini
juga merupakan wujud kepe-
dulian PKS Kota Tangerang
terhadap permasalahan pendi-
dikan rakyat.
Yang juga tidak kalah mena-
riknya adalah kegiatan pertan-
dingan sepak bola persahabatan
yang diselenggarakan pada Ahad
7 Mei 2006 antara Tim Sepakbola
PKS melawan Tim Sepakbola
Pemerintah Kota Tangerang yang
juga diperkuat oleh Walikota
Tangerang Drs.H.Wahidin Halim,
MSi. Tim Sepakbola Pemerintah
Kota Tangerang memenangkan
pertadingan dengan skor 2-1.
Musda Kota Tangerang ak-
hirnya memutuskan H.Saring
Suparyono menjadi Ketua DPD
yang baru, mendampingi Ir .
Bonnie Mufidjar dan H.M. Jam-
huri, Lc sebagai Ketua MPD dan
Ketua DSD yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dilanjutkan dengan sambutan
Walikota Tangerang Drs. H. Wa-
hidin Halim, MSi yang disambut
dengan takbir oleh ribuan kader
PKS ketika beliau menyampaikan
komitmennya untuk terus mem-
pertahankan pemberlakuan Per-
da anti Miras dan Pelacuran di
Kota Tangerang dalam rangka
menciptakan Kota Tangerang
yang ber-Akhlakul Karimah.
Semoga syiar MUSDA mampu
memberikan suntikan semangat
buat kader-kader PKS Kota Ta-
ngerang untuk terus mengha-
silkan karya-karya dakwah dan
semoga DPD PKS Kota Tangerang
di bawah kepemimpinan H.Saring
Suparyono mampu menjadi lo-
komotif bagi gerbong dakwah di
Kota Tangerang menyongsong
kemenangan Islam.
Demikianlah kilasan kegiatan
Musda diberbagai daerah. Se-
moga amanah yang diberikan
dapat dijalankan dengan baik.
(Ningsih,Disarikan dari web-
site daerah-daerah PKS)
UNTUK PENANGANAN BENCANAMANAJEMEN KRISIS
WAWANCARA
Daftar Nama Pengurus Tingkat Daerah Partai Keadilan Sejahtera 2006-2009NAMA KAB/ KOTA
Kabupaten Tangerang
Kota Tangerang
Kotamadya Jakarta Utara
Kotamadya Jakarta Pusat
Kotamadya Jakarta Selatan
Kotamadya Jakarta Timur
Seram Bagian Barat
Kabupaten Bandung
Kota Bandung
Kota Banjar
Kabupaten Bekasi
Kota Bekasi
Kabupaten Bogor
Kota Bogor
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Cianjur
Kota Cimahi
Kabupaten Cirebon
Kota Cirebon
Kota Depok
Kabupaten Garut
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Karawang
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Subang
Kabupaten Sukabumi
Kota Sukabumi
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya
KETUA DEWAN SYARIAH DAERAH (DSD)
H. Imron Rosadi, Lc.
KH. M Jamhuri
Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Marsono
Abdullah Komaruddin, Lc.
Muhendri Mukhtar, BIRK
Ust. Aam Salam Taufiq, S.Ag.
Ust. Asep Rodhi
Ust. Mohamad Nasir
Ust. Hizbullah Undu, Lc.
Ust. Abdullah Adam
Ust. Drs. Masdan Sutan Panis
Ust. Ahmadi Sukarno
Ust. Muhtadin, Lc.
Ust. Drs. Ade Syatibi Darwis
Ust. Iwan kartiwan, Lc.
Ust. Nurul Ain Akyas, Lc.
Ust. Muh. Abdullah, M. Ag.
-
Ust. H. Imron Rosyadi, Lc.
KH. Drs. M. Yunus Rasyidi
Ust. Jajat Sudrajat
KH. Syaerazi Hasan, MA.
Ust. H. Amam Badruttamam
Ust. Hasan Sobari
Ust. T. Munandar Hilmi, S. Ag.
Ust. Abdul Aziz, Lc.
Ust. Walidul Amin
Ade Rucita Hudaya, S. Pt.
Ust. Syahidin, Lc.
Ust. Syarif Hidayatulloh, S. Ag.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
KETUA DPD
Ir. H. Ruhamabean
H. Saring Supariyono
H. Muhammad Subkhi, Lc
M. Agus Setiawan
Khoiruddin
Dite Abimanyu
Jalil Renyaan, SP
Ir. Arief Setiansyah
Haru Suandharu, S. Si., M. Si.
Asep Ibrahim
Asmeldi Firman
Affanda Kristaldy, S.Kom., SSA.
H. Ade Dodo, SE.
Ir. Yocie Gusman
Ir. H. Suhdi Ade Candra
Drs. Ahmad Maftuhi Syafe’i
Masrokhan
Ahmad Priyatna, Ak.
Agus Talik, S.Ag.
DR. Prihandoko
dr. Helmi Budiman
Ruswa, S. Ag.
Drs. Karmin Amrullah
Daswa, S. Si.
Ir. Dedi Supriyadi
Drs. Thoha Mahsun
Ir. Nurul Fatoni
drh. Slamet
Yayan Suryana
Ridwan Solichin, S. IP.
Yuda Cahyadi, Bs.CF.
Heri Ahmadi
KETUA MAJELIS PERTIMBANGAN DAERAH (MPD)
Drs. Anugrah, MM
Ir.M. Bonnie Mufidjar
Amin Laduni
Anwar Khanifudin
Drs. Ahmad Maulana
Mahbub
Didik Agus Triwiyono
Oded M. Danial
Abdullah M. Syafe’I, S.Sos.I.
Abdul Jabar, MA.
Sutriyono, S. Pd.
Ir. Arief Munandar
Kaliman Iman Sasmita
drh. Totong Karyo
Ir. R. K. Dadan Suryanegara
Ir. Achmad Zulkarnaen
Nasirudin
Agung Novedi
-
Ahab Syihabudin
Muidil Adha, S. Sos. I
Avontaridzkia
Rijaluddin, S. Pd.
H. Didi Zaenal Abidin
Iskandar Zulkarnain
dr. Encep Sugiana
drh. Priyo Indriyanto
Deden Muhlisin
Rikrik Hartadi
KH. Asep Hidayat, Lc.
Dede Muharram
UNTUK PENANGANAN BENCANA
saksi
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
912
nindaklanjuti laporan tim pertama
yang berjumlah 50 orang itu.
Mereka kemudian mendirikan
tenda-tenda yang lebih manusiawi,
membangun dapur umum, MCK.
Dengan bekerjasama dengan
BSMI (Bulan Sabit Merah Indo-
nesia) kita bekerja sama membuka
posko pelayanan kesehatan. Bah-
kan kita sudah bisa melakukan
operasi patah tulang di posko kita
itu. Yaaa walaupun dilakukan
secara darurat, alhamdulillah
dapat terselamatkan.
Dengan adanya musibah
ini, P2B akan menjadikan
Yogyakarta sebagai pilot
project lembaga emergency?
Sebenarnya kita tidak mela-
kukan hal yang khusus. Kita
melakukan hal yang sama di Aceh
dan Nias ketika terjadi gelombang
tsunami. Hari kedua saya sudah
di Kota Banda Aceh kemudian
membuat peta wilayah mana yang
mengalami kerusakan. Pada wak-
tu itu P2B baru bisa berangkat
pada hari ketiga. Saya waktu itu
melakukan pendataaan skala dan
seberapa besar kerusakan yang
terjadi. Karena itu, saya menjadi
rujukan para wartawan.Saat
ditanya “Menurut Pak Tifatul ada
berapa korban?”, saya jawab
korban ini diatas 20 ribu orang.
Wartawan bertanya lagi, darimana
anda dapatkan angka itu. Yaa
kalau dihitung satu rw saja ada dua
ribu orang, saya tanyakan yang
hidup atau sisanya ada berapa?
dia (Ketua RW) jawab tinggal dua
orang. Berdasarkan skala-skala
dan sampel, saya rasa ini lebih
dari 20.000 orang. Wartawan mem-
persoalkan perkiraan saya, “Jum-
lah itu banyak sekali Pak Tifatul,”
tanya wartawan. Yaa ternyata pada
akhirnya korban justru lebih dari
100 ribu.
Dulu Untuk Aceh sendiri
bagaimana?
Setelah melakukan pemetaan
awal, saya menginstruksikan
seluruh jajaran struktur PKS untuk
membuka posko di DPW-DPW,
mengumpulkan dana di DPD-DPD,
mngirimkan barang bantuan. Kita
mncoba untuk mengorganisir ban-
tuan sebaik mungkin. Jadi saya
rasa tidak benar menjadikan
Yogyakarta sebagai pilot project.
Hanya pengalaman kita di NAD,
Nias, Pantura, Trenggalek, Jember
dan daerah-daerah lain bisa kita
jadikan pengalaman. Untuk Yogya-
karta kita bisa mengantisipasi
bagaimana seharusnya kita mela-
kukan penanggulangan darurat.
Apakah P2B diproyeksikan
menjadi lembaga emergency
PKS, posisinya dimana nan-
t i?
Dalam struktur kita ada Bidang
Kepanduan dan Kepemudaan, nah
dibawahnya ini ada P2B itu. Jadi
P2B ini menjadi wajihah atau
lembaga yang menampung keingi-
nan masyarakat dan kader secara
aktif untuk membantu korban
bencana. Kita siapkan tempatnya
disitu. Komandonya tetap di
bawah DPP.
Hari pertama kita sudah bentuk
organisasi di tingkat Pusat. Isinya
gabungan dari beberapa bidang,
salah satunya P2B yang ada di
bidang kepanduan dan kepemu-
daan itu. Organisasi ini bisa
mobile, bergerak cepat tanpa ada
birokrasi dan mereka sudah ada
di lokasi bencana. Setelah itu kita
rapat dan membentuk organisasi
di daerah yang berada di bawa
kontrol langusng DPP. Nah biasa-
nya organisasi ini tidak ditangani
oleh DPW. Karena bayangan kita
DPW-nya bisa jadi bagian dari
korban juga. Jadi kita bentuk tim
itu yang datang cepat, agar mere-
ka melakukan pendataan itu.
Di DPW nantinya yang mengor-
ganisasikan secara operasional,
mendirikan posko-posko, menye-
barkan relawan, mengirimkan
bantuan-bantuan, kerjasama de-
ngan LSM atau NGO, pemerintah
dan lain-lain.
Dari dana yang terkumpul,
dibandingkan dengan lem-
baga lain nampaknya cukup
besar sekali. Darimana PKS
mampu mengumpulkan dana
sejumah 2,5 milyar dalam
waktu dekat?
Ya. Jumlah itu terus terang
datang dari macam-macam. Yaa
lembaga, individu, organisasi
masyarakat. Kita kan pasang iklan
di media massa sehingga sambu-
tannya cukup luar biasa. Dua
setengah milyar itu padahal itu
hanya dalam waktu empat hari
saja. Ini memang luar biasa, saya
juga tidak menyangka. Menurut
saya ini prestasi yang luar biasa.
Bahkan untuk Aceh saja tidak
sampai sebesar itu (dalam waktu
yang sama). Hanya saja kita
melihat Yogyakarta mudah dicapai
beda dengan di Aceh. Di Aceh,
setelah tsunami di goyang gempa
pula.
Anggota legislatif dari
Fraksi PKS menyumbangkan
100 persen gajinya di bulan
Juni untuk korban gempa, ini
atas inisiatif sendiri atau
ada himbauan dari DPP?
Anggota legislatif kita sudah
biasa menyumbangkan gajinya
untuk para korban bencana. Jadi
saya rasa itu bukan sesuatu yang
dipaksakan, itu keluar langsung
dari hati nurani mereka. Kita
bersama-sama dengan masya-
rakat dalam suka maupun duka.
Kan, sayyidul qoum khodimuhum,
pemimpin ummat adalah pelayan
masyarakat. Prinsipnya itu, bahwa
kita berpolitik adalah ibadah. Toh
mereka lahir dari partai juga kan?
anggota dewan itu bagian dari
partai.
Sebenarnya penanganan
bencana adalah tugas peme-
rintah, lalu koordinasi anda
ke pemerintah seperti apa?
Pertama ini memang tugas
pemerintah. Karena mereka yang
punya otoritas, memiliki kewe-
nangan dari resources (sumber-
sumber) bantuan. Sebagai relawan
kita hanya membantu, kita juga
koordinasi dengan pemerintah.
Nah kalau koordinasinya lamban,
terlalu birokratis seperti satkorlak,
yaa kita tidak mau menunggu
selama itu.
Bayangkan, sudah hari kelima
tapi bantuan masih di kecamatan
mau makan apa masyarakat. Hari
kelima kita sudah sampai di
puncak Gunung Kidul membagikan
bantuan. Jadi untuk pemerintah
dalam berbagai kesempatan saya
sudah sering sampaikan hal ini.
Bahwa suasananya dalam rangka
krisis.
Definisi krisis itu kan ada tiga
parameternya. Yang pertama
adalah time constrain, waktunya
begitu mendesak. Situasinya
kalau tidak segera ditangani
korbannya akan bertambah. Yang
kedua volume pekerjaan kita
serentak pada saat yang sama
besar dan tinggi. Yang ketiga
complexcity, Persoalannya kait
mengkat. Di rumah sakit ada anak
yang bapak ibunya sudah tidak
ada, meninggal, ada yang nyasar.
Nah kita kan harus sediakan
relawan untuk menangani secepat
mungkin.
Dalam situasi krisis seperti ini
tidak bisa ditangani dengan ma-
najemen yang normal, manajemen
birokrasi kita yang lamban ini. Jadi
saya usulkan kita tangani dengan
manajemen krisis. Pada mana-
jemen krisis, kita langsung me-
metakan persoalan tidak melalui
birokrasi seperti kemarin. Jadi ini
menjadi semacam pasukan ko-
mando. Tutup dulu lobang-lobang
yang ada. Ada masyarakat yang
belum makan, kasih makanan. Ada
orang yang meninggal, yaa di-
evakuasi, diangkat dulu, ada
masyarakat yang belum kebagian
tenda, kasih tenda. Kan begitu.
Jangan dari pusat ke gubernur, dari
gubernur menginstruksikan ke
bupati/walikota, di kecamatan
musyawarah dulu, dari
camat baru sampai di
masyarakat. Orang ke-
buru mati, akan makin
banyak korban yang
meninggal.
Nah dengan cara ma-
najemen krisis kita
meminimalisir korban.
Pemerintah ren-
cananya akan men-
subsidi masyarakat
yang rumahnya han-
cur 10-30 juta, ba-
gaimana dengan
PKS?
PKS juga kan dari
masyarakat. PKS bu-
kan organisasi yang
kaya. Anda lihat sendiri
sekretariat kita ini se-
dang direnovasi. Jadi ini
kewajiban pemerintah.
Tapi saya mengingat-
kan jangan sampai se-
perti di Aceh. Sampai
hari ini bantuan-bantuan semacam
itu hanya wacana saja. Sampai
orang mempelesetkan BRR (Ba-
dan Rekonstruksi dan Rehabi-
litasi) sebagai Baru Rencana
Rencana. Saya berharap bantuan
itu langsung dikasih. Jangan baru
rencana -rencana, masyarakat
dikasih pepesan kosong. Di Aceh
sekarang ini masih ada yang
tinggal di tenda-tenda. Sudah
hampir dua tahun masih ada orang
yang tinggal di tenda.
Selain itu saya menghimbau
kepada relawan-relawan dari LSM-
LSM, jangan memanfaatkan situasi
ini untuk cari dana anda. Kadang-
kadang ini dijadikan alat untuk
dijadikan funding, memanfaatkan
masyarakat yang dalam kesu-
sahan.
Banyak sekali pekerjaan
yang sudah dilakukan PKS
dalam menangani bencana-
bencana, sampai dimana anda
melihat hal ini terpublikasi dan
diketahui oleh masyarakat?
Masalah publikasi juga saya
sudah lakukan baik di level DPP
dan DPW. Yaa ternyata media lebih
bangga menyebut 30 relawan dari
China ikut membantu korban, dari
Singapura membantu. Tapi relawan
yang ribuan tidak pernah di-
singgung dan disebut.
Hakekatnya kita melihat ini
adalah bahwa bagi kita berbuat ini
bukan hanya publikasi, meski
publikasi itu penting, tapi niat kita
ini adalah ibadah. Berbuat baik
kepada orang lain ghairu mahdhoh
istilahnya. Nah publikasi perlu juga
untuk menghindari fitnah. Jangan
sampai orang berkata, apa saja
yang dikerjakan partai cuma lima
tahun sekali kita dilibatkan untuk
memilih, setelah itu mereka
melupakan kita. Jadi peran PR
sekali lagi saya melihat juga
cambuk bagi teman-teman dila-
pangan. Publikasi juga penting
sekali harus dikelola lebih baik lagi
supaya menjadi news. Ya itu
pelajaran bagi kita.(Yusuf)
Napak tilas perjala-
nan partai dakwah
ini tak dinyana telah
mencapai tahapan
Musyawarah Daerah
(Musda) pertama
Partai Keadilan
Sejahtera (PKS)
diberbagai daerah
penjuru tanah air.
DPP memberi waktu
hingga akhir Juni
kepada DPD untuk
melaksanakan
musda.
KONTEMPLASI penyeleng
garaan Musda sangatlah
penting sebagai bagian dari
introspeksi, evaluasi, reposisi dan
revitalisasi kejuangan dakwah
PKS kedepan khususnya me-
nyambut kemenangan pemilu di
tahun 2009 dan menjawab tan-
tangan dari Internal maupun
eksternal yang tidak bisa diang-
gap enteng dan digarap secara
serampangan.
Dilihat dari macam kegiatan,
nampaknya penyelenggaraan
musda berbeda dengan musda
sebelumnya. Kalau musda tahun
lalu, hampir acara demi acara
terselenggara di dalam ruangan
dan dengan peserta yang terbatas
pula. Sekarang, bukan hanya
kader dan simpatisan yang bisa
‘menikmati’ hajatan PKS daerah
tapi juga masyarakat luas, mulai
dari anak-anak hingga nenek-
nenek.
Penyelenggaraan musda adalah
dalam rangka menjalankan ama-
nat Munas yakni agar PKS menjadi
partai dakwah yang kokoh me-
layani dan memimpin bangsa.
Secara internal, kegiatan setahun
sekali ini berfungsi sebagai
kegiatan konsolidasi struktural.
Dalam rangkaian musda terdapat
acara pemilihan anggota MPD
(Majelis Pertimbangan Daerah),
DSD (Dewan Syariah Daerah) dan
akhirnya memilih Ketua DPD.
Dalam edisi ini, kami mencoba
mengupas tuntas tentang penye-
lenggaraan musda dibeberapa
daerah. Suasana penyelenggaraan
Musda PKS sudah diduga sebe-
lumya oleh banyak pihak, nuansa
yang sejuk dan menarik mampu
membuktikan kesannya.
Sejuk dalam artian tanpa kasak-
kusuk dan intrik-intrik politik
sebagaimana yang terjadi pada
partai politik yang ada. Menarik
karena penyelenggaraan yang
melibatkan semua kalangan, baik
anak-anak sampai dewasa serta
acara yang penuh atraktif. Pe-
nyelenggaraan Musda pun menge-
depankan kiprah PKS dalam men-
jawab peran PKS sebagai partai
dakwah, santun dan memiliki
produk yang nyata.
Pada penyelenggaraan musda
Kabupaten Bogor, contohnya.
Meski pemilihan berlangsung
secara musyawarah mufakat,
proses menuju terpilihnya Ketua
DPD PKS yang baru melalui adu
argumentasi yang cukup seru dari
masing-masing utusan (DPC).
Sejumlah DPC yang berasal dari
Bogor bagian Barat menambah
seru persidangan dengan meminta
jaminan atau garansi dari semua
kandidat untuk mendukung per-
cepatan pembentukan kabupaten
Bogor Barat. Mereka menghen-
daki aspirasinya direspon secara
serius oleh Ketua DPD terpilih.
Setelah melalui dialog panjang dan
cukup melelahkan itu, akhirnya
Ahad (21/5) sore menjadi saksi
sejarah, Ade Dodo terpilih sebagai
Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor.
Dalam pidato politiknya usai
terpilih, Ade beristighfar atas
amanah berat yang berada di
pundaknya. Ia juga meminta
seluruh kader PKS dan masyarakat
untuk mengingatkan, memberi
masukan, mengkritik dan mene-
gur atas kinerja yang dilakukan.
Menurut Ade, menjadi pemimpin
hakekatnya menjadi pelayan umat.
Selain Bogor, daerah lain juga
melaksanakan agenda yang sama,
syiar musda yang sama dan kon-
disi yang sejuk pula. Hampir di
seluruh musda diadakan lomba
bagi anak-anak TKA-TPA, lomba
gerak jalan, bazzar rakyat dan
pentas nasyid. Di ibukota Jakarta
tak mau kalah. Musda dimulai dari
Kotamadya Jakarta Utara, Jakarta
Timur, Jakarta Pusat, Jakarta
Barat dan yang terakhir adalah
Jakarta Selatan. Provinsi Maluku
secara serentak melaksanakan
musda hingga akhir Juni ini.
MUSDA JAKARTA
Wilayah Metropolitan Jakarta
penyelenggaraan Musda cukup se-
marak.Pada Tanggal 13-14 Mei
2006 Musda diadakan secara
bersamaan di wilayah Jakarta
Utara, Jakarta Timur, Kota Tange-
rang dan Kota Bogor. Bulan Musda
ini (April-Juni) menjadi momen
yang bersejarah bagi sebuah
daerah dalam menentukan kebi-
jakan politik serta pemilihan
kepemimpinan DPD PKS, sebagai
sarana persiapan mengarungi
jihad di pemilu 2009 nanti.
Ustadz H. Muhammad Subkhi,
Lc. terpilih sebagai Ketua Umum
DPD PK Sejahtera Jakarta Utara
periode 2006-2009 pada Musya-
warah Daerah I PK Sejahtera
Jakarta Utara yang diselengga-
rakan pada tanggal 13 Mei 2006
di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta
Utara. Setelah melalui proses
musyawarah mufakat yang diikuti
oleh 35 orang peserta utusan,
akhirnya mereka bermufakat
untuk menempuh mekanisme
voting tertutup di dalam memilih
Ketua Umum DPD PK Sejahtera
Jakarta Utara periode 2006-2009.
Sementara itu pada hari yang
sama, di Asrama Haji Pondok
Gede, dalam Musyawarah Daerah
I PK Sejahtera Jakarta Timur,
berlangsung pemilihan Ketua DPD
PKS Jakarta Timur. Dalam proses
pemilihan yang disepakati melalui
mekanisme voting ini, Dite Abima-
nyu terpilih sebagai Ketua DPD
PKS Jakarta Timur setelah meng-
ungguli kandidat lainnya, Bukhari
Jawahir. Dite sendiri sebelumnya
adalah Plh Ketua Umum DPD PKS
Jakarta Timur, sedangkan Bukhori
Jawahir tercatat sebagai pengurus
bidang Takwinul Ummah di DPD
PKS Jakarta Timur. Usai pemilihan,
Ketua terpilih langsung dilantik
oleh M Gunawan, selaku perwa-
kilan dari DPW PKS DKI Jakarta.
Dibagian Barat Jakarta tanggal
20-21 Mei lalu, dua orang lagi
terpilih memimpin PKS di tingkat
kotamadya Jakarta Barat dan
Jakarta Pusat. Pada pelaksanaan
Musyawarah Daerah I PKS, peserta
berhasil memilih ketua baru untuk
memimpin PKS di Jakarta Barat
dan Jakarta Pusat di periode 2006-
2009. Di Jakarta Barat, dengan
musyawarah mufakat, peserta
berhasil memilih Ust. Wasito Al
Wasith sebagai Ketua DPD PKS
Jakarta Barat periode 2006-2009
menggantikan Rois Hadayana
Syaugie yang saat ini telah meme-
gang amanah sebagai Ketua Fraksi
PKS DPRD DKI Jakarta dan Ketua
Bidang Politik, Hukum, Keamanan
dan Pemerintahan DPW PKS DKI
Jakarta.
Dalam Musda yang berlangsung
di Gedung LIN, Meruya Kembangan
Jakarta Barat inilah, untuk per-
tama kalinya Ketua dipilih secara
musyawarah mufakat, tidak me-
lalui mekanisme voting.
MUSDA SLEMAN
Nuansa Musda ternyata bukan
hanya milik ibukota dan jawa barat
saja, di daerah Jawa Tengah pun
penyelengaraan Musda ini berlan-
gsung seperti di Sleman pada hari
Jumat 21 April 2006 di Aula Arofah
Asrama Haji Yogyakarta. Lebih
dari 600 orang hadir di Asrama Haji
yang berkapasitas maksimal 400
Ir. H. Tifatul Sembiring
Tempat Tanggal Lahir:
Bukittinggi, 28 September 1961M
Istri: Sri Rahayu
2 Putri dan 5 Putra
Alamat Rumah:
Kompleks Pondok Mandala II Blok N-1, Cimanggis,
Depok, Jawa Barat
Pengalaman Organisasi:
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS),periode
2005-2010
Pjs. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Oktober 2004-April 2005
Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah I Sumatera
Humas Partai Keadilan
Pendiri PartaiKeadlan (PK)
Aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII)
Aktivis Yayasan Pendidikan Nurul Fikri, 1990
Aktivis Korps Mubaligh Khairu Ummah
Pekerjaan:
Direktur Asaduddin Press, Jakarta
PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jwa, Bali, Madura
1982-1989
Pendidikan:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan
Komputer (STI&K) Jakarta
International Politic Center for Asian Studies
Strategic Islamabad, Pakistan
WAWANCARASUARA DAERAH
SEMARAK, MUSDA DI SEJUMLAH DAERAH
Biodata
innet
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
1110
DIGITAL JUNDI STUDIO
Jadikan Kenangan Manis Anda Lebih
Bermakna ….
1.VIDEO SHOOTING, EDITING, TRANSFER
MN DV to VCD /DVD, COPY CD/VCD/
DVD
a. Company Profile, Launching
Products, Monumental
Events
b. Live / Nasyid
Concert, Wedding
Ceremony
c. Birthday Party,
Seminar Workshop
d. Muslim Events, Spor-
tainment events, Out-
bound Trainings/Outdoor
Activities, All PKS Acti-
vities
e. VCD Production
f. Proverty :
C a m e r a Sony VX 2100-3cccd, MD
9000 Panasonic, AGDP Panasonic.
g. Rental : Mixer, Big Screen, Jimmy Jip
dll.
h. Paket Silver 1.75 Juta, Paket Gold 2.5
jt, Paket Platinum 3 jt, Paket Ekslusif 5
jt, Paket Medium Ekslusif 8.5 jt-10 Jt
2. DIGITAL IMAGE
PRINTING
a. Digital Photo
Print( 1R-10R, max
A3, Frame &Teks,
PasFoto, editing)
b. Posters (max A3),
Businnes Cards
c. Certificates,
Canvas Posters,
Calender
d. ID Cards / Member Cards
e. Greeting Cards, Letter Heads
f. Brochures etc -
(Order sesuai permintaan Anda, Diskon
10 % untuk kader PKS)
3. PINS for Marketing, Promotion,
Events, Souvenirs, Campaigns
Call me :
HP. 0812 8168664 / 775 1739 (Fajar
Jundi)
0813 1789 2274 (Seto)
email : [email protected]
Hot News PROSPEK BISNIS DI DEPOK :
Disewakan Kios DEPOK TOWN SQUARE
US 26/9 Lt.Upper Ground (Murah), dan
di jual Murah Counter No.48 ITC Depok
Lt.Upper Ground (harga super murah
87 Juta saja, harga wkt beli kas 96 Jt)
AKSI PKS DI TANAH BENCANA
LOKASI bencana gempa di Kecamatan Gantiwarno, Klaten
Yogyakarta.BANTUAN makanan dari DPD Bekasi untuk
disalurkan ke berbagai lokasi gempa.
KONDISI rumah Ibunda Hidayat Nur Wahid setelah diguncang
gempa. Namun musholla disampingnya tetap tegak.
PAKET bantuan yang diterima DPW PKS DIY
dari berbagai DPD PKS.
RELAWAN P2B PKS menyiapkan konsumsi
untuk korban gempa.UST. ABU RIDHO menyerahkan seperangkat genset kepada
paerwakilan warga di Desa Mulyodadi Kec. Bambanglipuro.
SALAH satu masjid di Bantul Yog-
yakarta rusak terkena gempa.
KEDUA perempuan bersaudara lanjut
usia yang kehilangan rumah di
Gantiwarno.
POS P2B di Kabupaten Sleman
Yogyakarta.
KETUA Kewanitaan DPP PKS bersama Tim Medis HALUAN dari
Malaysia.
PUTRI Korban dengan senang menerima Al-
Qur’an dari salah seorang relawan.
SALAH seorang Bahumas DPP PKS bersama
korban gempa di Dusun Selo Pameoro Imogiri.