SCAN -...
Transcript of SCAN -...
HUBUNGAN ANTAf~A KEMANDIRIAN El\ONOMI D'.?.NGAN PERIL/\KU
--------~··sERTIF PERE:MPUAN PEKERJJ\
SUDAH D\ SCAN Skripsi
Diajukan kepacla F~1kultas Psikologi untuk m.:Jmenuhi syer<=.t-syarat
rnencapai gelar· Sarjami Psii:olooi
Oleh •
MARLINA GU FRON
NIM 00710204·12
Di bawah Bimbingan
Pernbimbing II
Ora. Aficlah Mc :s'ud, M. Pel
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HID.1\YATUU .. JUi
JAKARTA
2005
Pl:'.NGESAHAN PANITIA UJif1N
Skripsi ya'lg beriudul HUBUNGAN ANTARA KEMANDiRIAN EKON)MI DElllGAlll
PERILAKU ASSERTIF Pt:REMPUAN PEKERJA telah diujikan dalam Sidang
fvlunaqasyah Fakultas P:;ikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tc,nggal 19
Januari 2005. Skripsi ini 1.elah diterima sebagai salah satu syarat unt,-1k memperoleh
gelar Sarjana Program Strata1 (S1) pada Fakultas Psikologi
,,; Dra.Hj. Ne~ Hartati, M. Psi.
NIP. 150\2c\l38
I Pembimbi g I,
I
Ora. 'J. N~tty\ artati, M. Psi
J~IP. 150 21~8
1:•enguji I,
N!P. 160 215 283
Jakarta, 18 Januari 2005
Sidang Munaqasyah
Anggota:
Pembimbir1g II, '
Dra. Afidah Mas'ud, M. Pd
NIP. 150 228 775
Pei 1guji II,
ora. HJ. ~Z !-L~rtati, M. Psi
Nlf.'. 15(1 2 5~13~; J
CJ'eruntuk, <Perempuan <Pek§tja:
")lcfa 6anyak, sef?s>fan, tempat-tempat k,ursus yang k,nusus mengajarkg,n perempuan untuk, menjatfi seorang pek§tja yang 6aiki, tapi ticfak,peman acfa sef?s>fa/i, ataupun tempat k,ursus yang k,nusus mengajarkg,n perempuan menjatfi seorang i6u yang 6aift' .
.Semuanya 6etpufang k§pacfa pri6adi perempuan, se6a6 pri6atfi menunjukg,n perifak,u seseorang. <Ber6angga natifa/i, menjacfi seorang perempuan se6a6 ia sym6o{ ak,an k§tegunan, k§sa6aran, dan tetadan akg,n k§fem6utan, dimana segafa k.§6aik,an acfa pacfanya. <Perempuan acfafan mak,n{uk, mu{ia yang JI{(a/i, ciptakg,n untuk, mefanirkg,n generasi-generasi pem6erani '](arena itu, mari jatfikg,n perempuan tefadan generasi terse6ut cfengan cara menunjuk,kg,n perifak,u · yang "ter6aift' dimanapun, k,apanpun, cfan k§pada siapapun.
Penu{is, 190105
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Allah Swt Sang Pengatur semua kejadian yang dialami setiap
insan. Walaupun dengan jalan yang lambat dan tertatih-tatih, akhirnya
penulis ditakdirkan untuk menjadi sarjana psikologi tahun ini. Dengan
limpahan rahmatNya penulis mampu melewati berbagai kesulitan dalam
proses pembuatan skripsi ini, semua itu merupakan pengalaman dan
pelajaran yang sangat berharga untuk menghadapi kE hidupan ke depan yang
tentunya semakin tidak mudah. Salam sejahtera bagi =<.asulullah beserta
keluarga dan segenap pengikutnya, kegigihan dan kei;abaran beliau menjadi
teladan bagi penulis untuk tetap tegar dalam menghadapi segala
permasalahan yang timbul selama proses pembuatan skripsi ini.
/i\//'·'....i / ~_$,.,,,,.ll'
Seka Ii lagi "~WI y _) "'" ... i.',.;Ji" atas nikmat yang besar ini, tentunya banyak .· /
pihak yang terlibat dan membantu penulis hingga rampungnya tugas berat
ini, untuk itu ungkapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kiranya patut
penulis sampaikan pada:
1. Ayah, lbu yang selalu membantu ananda dengan kasih sayang serta
doa, support, dan materi yang tidak sedikit. Selama hidup penulis pun
tidak akan pernah dapat membalasnya, skripsi ini penulis
persembahkan khusus untuk mereka. Juga keluarga di rumah Bang
Dias, Kak Nana, Mas Chandra, lik, dan Daus yang selalu mendukung
penulis untuk terus maju dan tetap semangat.
2. lbu Netty dan lbu Afidah pembimbing skripsi, yang terus membantu
penulis mewujudkan sebuah skripsi yang "bernilai". Di sela-sela
kesibukan beliau masih mau meluangkan waktu untuk penulis guna
memberi koreksian dan masukan agar karya ini mengalami kemajuan.
II
3. Perpustakaan Nasional, Fakultas Psikologi UIN dan UI serta
Soemantri Brodjonegoro, yang setia dan mempermudah penulis untuk
mendapatkan literatur agar skripsi ini dapat terealisasi.
4. Kak Yudi yang senantiasa mendo'akan penulis dari kejauhan, selalu
memberi support agar penulis berusaha menyelesaikan skripsi tahun
ini. Harapan untuk ketemu kamu secepatnya menjadi pemicu untuk
terus bersabar dan tetap jadi yang terbaik dalam melakukan apapun
dan keadaan bagaimanapun.
5. Seluruh teman-teman seperjuangan di Fak. Psikologi angkatan 2000.
terutama sahabat-sahabatku Rien, Niq, Wie, Aka yang selalu memberi
support sehingga penulis tetap semangat dan ingin segera
menyelesaikan tugas ini. Umeh dan Adi yang setia menemani penulis
kapan saja, dan kemana saja, selalu siap jadi teman curhat dan bisa
membuat penulis sedikit tenang selama proses ini, "you are the best".
Daus dan Hadi yang membantu penulis untuk penelitian di Telkom,
"kalian memang dewa penolong ... !" Bowo, Rena dan Emi juga David
yang telah membantu penulis mengolah data penelitian ini, sehingga
hasil dari usaha penulis dapat terlihat. lyoh, Nafil, Ara, Eva, Aci, terima
kasih banyak alas semua masukannya ..... Pokoknya "I love you all".
Yang terpenting terima kasih banyak untuk semua pihak yang telah
membantu dari awal hingga skripsi ini selesai, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Saya tidak dapat membalas apa-apa, hanya do'a
semoga kebaikan kalian mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT,
Amin.
Jakarta, 19 Januari 2005
{D) MARLINA GUFRON
111
ABSTRAKSI
{A) FAKUL TAS PSIKOLOGI (B) JURUSAN PSIKOLOGI {C) JANUARI 2005
{E) HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN PERILAKU ASSERTIF PEREMPUAN PEKERJA
(F) xi+ 82 {G) Seringkali perempuan mendapat diskriminasi dalam kehidupan sehari
hari, dan kaum perempuan tidak mengerti bahwa mereka memiliki hak-hak untuk merubah tradisi diskriminasi tersebut, sehingga mereka tidak assertif menyikapi hal ini. Dalam rumah tangga sering terdapat kasus kekerasan terhadap perempuan, pembagian tugas rumah tangga yang tidak seimbang,dan banyak kasus lainnya. Perempuan tidak dapat berperilaku assertif, sementara dari hasil penelitian diketahui alasan terkuat karena perempuan tidak memiliki kemandirian ekonomi. Untuk dapat mandiri ekonomi perempuan harus bekerja. Akan tetapi fenomena di kantor juga sama, perempuan sering mengalami diskriminasi. Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan diri, memajukan karir, dan gaji yang tidak seimbang. Perempuan tidak bisa assertif untuk menegakkan hak-haknya tersebut. Namun ada perempuan-perempuan pekerja yang sukses dan mandiri ekonomi, mereka dapat berperilaku assertif. Hal ini terlihat dari keterlibatan mereka dalam mempelopori gerakan-gerakan kewanitaan yang tujuannya membela hak perempuan dalam dunia kerja, mengangkat martabatnya, serta meningkatkan taraf ekonomi perempuan. Perempuan pekerja tersebut lebih aktif, ekspressif dan assertif dalam kehidupannya sehari-hari baik di rumah maupun di kantor. Jadi, apakah ketika seorang perempuan pekerja memiliki kemandirian ekonomi ia dapat berperilaku assertif dalam kehidupannya, baik di rumah maupun di kantor? Dari fenomena tersebut penulis menarik sebuah masalah tentang hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja.
Kemandirian ekonomi dalam penelitian ini adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain dalam masalah ekonomi, artinya seseorang mampu menghasilkan uang atas usahanya sendiri, dan mampu mengaturnya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku assertif yang dimaksud adalah mampu dengan tegas mengungkapkan perasaan dalam diri, mempertahankan hak pribadi, dengan tetap menjaga perasaan dan
\
JV
hak oran~J lain. Perempuan pekerja disini adalah perempuan yang bekerja pada sektor formal dan memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kriteria berusia 20-50 tahun, telah menikah 0-25 tahun dan bekerja di PT. Telkom Jakarta Pusat.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja, baik perilaku assertif di rumah maupun perilaku assertif di kantor.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan skala forced choice sebagai alat pengumpt1I data. Kuesioner kemandirian ekonomi terdiri dari 21 point pertanyaa1. Skala assertif terdiri dari 33 item dan memiliki reliabilitas Alpha Cro1bach sebesar 0.8172. Populasi penelitian adalah karyawan perempua,1 PT. Telkom Jakarta Pusat dengan sampel 38 orang, dan teknik samplingnya adalah Purposif Sampling.
Dari hasil penelitian terdapat 21 orang responden yang memiliki kemandirian ekonomi dan 17 orang responden yang tidak memiliki kemandirian ekonomi. Hasil uji hipotesis dengan Chi Square tentang hubungan kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja menghasilkan Asymp Sig. 0.723, maka dengan menggunakan cx0.05 dapat dikatakan Ho diterima, sehingga hasilnya "tidak ada hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja". Uji hipotesis selanjutnya memperoleh Asymp Sig. 0.723, maka dengan menggunakan cx0.05 dapat dikatakan Ho diterima, sehingga hasilnya "tidak ada hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja di rumah. Uji hipotesis selanjutnya memperoleh Asymp Sig. 0.695 , maka dengan menggunakan cx0.05 dapat dikatakan Ho diterima, sehingga hasinya "tidak ada hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja di kantor".
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah Tidak ada hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja, Tidak ada hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja di rumah, Tidak ada hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja di kantor. Artinya perempuan pekerja yang memiliki kemandirian ekonomi dan perempuan yang tidak memiliki kemandirian ekonomi
mempunyai kecenderungan yang sama dalam berperilaku assertif, baik itu di rumah maupun di kantor.
Saran-saran yang diberikan peneliti adalah (1) untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik menambah point asuransi unluk meneliti kemandirian ekonomi, mencari perusahaan yang lebih b~sar agar memperoleh responden lebih banyak, perbanyak teori kemandirian ekonomi, meneliti tingkat assertifitas perempuan pekerja. (2) perempuan pekerja yang masih pasif dan agresif ag;;if meningkatkan assertifitas mereka, perempuan pekerja yang behJnUnandiri ekonomi agar meningkaikail prestasi supaya memiliki kemaf'idirian ekonomL (3) kepada perus'Elhaan agar mengadakan pelatihan assertifitas bagi karyawan.
(H) 38 (1971 - 2004)
v
VI
DAFTAR ISi
KAT A PEN GANT AR. . . . . . . . . . . . . . .... I-II
ABSTRAKSL ..... . . ........... 111-V
DAFT AR ISL .................. . . ............ vi-viii
DAFTAR TABEL. ............. . . ................................................ ix-x
DAFTAR LAMPIRAN. . ... XI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masai ah ................................................... 1-7
1.2. Perumusan Masalah ............................................................ 8
1.3. Pembatasan Masai ah ................................. . . .... 9
1.4. Tujuan Penelitian ..... . . ... 9
1.5. Manfaat Penelitian ............. . . ............. 10
1.6. Sistematika Penulisan ........................................................ 11
BAB 2 TINJAUAN PUST AKA
2.1. Perilaku Assertif
2.1.1. Definisi Assertif .................................................... 12-14
2.1.2. Hak lndividu Dalam Hidup ....................................... 14-15
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Perilaku
Assertif pada Seseorang ......................................... 16-18
2.1.4. Alasan Seseorang Bertindak Assertif dan Tidak
Assert if.. .............................................................. 18-21
2.1.5. Karakteristik Orang Yang Assertif.. ........................... .21-22
2.1.6. Perilaku Assertif Pada Perempuan ............................ 22-25
2.2. Kemandirian Ekonomi
2.2.1. Definisi Kemandirian Ekonomi. ................................. 26-27
VII
2.2.2. Karakteristik Orang yang Mandiri Secara
Ekonomi... . . ......................................... .28-30
2.2.3. Stereotipe Masyarakat tentang Kemandirian Ekonomi
Perempuan... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30-32
2.3. Perempuan Bekerja Dalam Pandangan Islam.. . .................. 33-38
2.4. Kerangka Berfikir .............................................................. 38-42
2.5. Hipotesis Penelitian .......................................................... .42-43
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian ........................................................... .44
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................... .44-45
3.3. Definisi Operasional... .. . . . ... ... ... . . . . . . ... .. . ... . . . . . . . . . . ... .45-47
3.4. Teknik Pengumpulan Data.................. ... ... ... ... ... . ... .47-52
3.5. Prosedur Penelitian ........................................................... 52-53
3.6. Teknik Analisa Data ........................................................... 53-55
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Responden
4.1.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan .................. 56-57
4.1.2. Gambaran Responden Berdasarkan Usia, Usia Perkawinan,
dan Pendidikan ......................................................... 57-58
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Alasan Bekerja, Status
Bekerja, dan Usia Bekerja ........................................... 59-60
4.1.4. Gambaran Responden Berdasarkan Kemandirian
Ekonomi. ................................................................. 60-63
4.2. Gambaran Umum Responden Yang Memiliki
Kemandirian Ekonomi dan Yang Tidak Memiliki Kemandirian
Ekonomi
4.2.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan ...................... 64
VIII
4.2.2. Gambaran Responden Berdasarkan Alasan Bekerja ............. 65
4.2.3. Gambaran Responden Berdasarkan Rentang Usia dan Tingkat
Pendidikan ................................................................. 65
4.2.4. Gambaran Responden Berdasarkan Penghasilan, Pengeluaran
Pribadi Perbulan ...................................................... 66-68
4.3. Gamba ran Um um Perilaku Assertif Responden .................... 68-70
4.4. Uji Hipotesis Hubungan Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku
Assertif Perempuan Pekerja ............................................. 70-71
4.5. Uji Hipotesis Hubungan Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku
Assertif Perempuan Pekerja di Rumah ............................... 71-72
4.6. Uji Hipotesis Hubungan Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku
Assertif Perempuan Pekerja di Kantor ................................ 73-7 4
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan ..................................................................... 75-76
5.2. Diskusi... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............. 76-80
5.3. Saran ............................................................................. 81-82
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Taoel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9.
IX
DAFTAR TABEL
Kisi-kisi skala uji coba 1 . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... 50
Kisi-kisi ska la uji coba .............. . . ..................... 51
Gambaran jabatan responden ........................ . . ......... 56
Gambaran usia responden ............................................. 57
Gamba ran usia perkawinan responden...... .. . . . . . . . .. . . . .. 58
Gambaran tir·gkat pendidikan responden ........................... 58
Gambaran alasan bekerja responden ................................. 59
Gambaran status kerja responden... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......... 59
Gambaran usia kerja responden ....................................... 60 .·
Jawaban responden pada ketiga pertanyaan inti ................. 61
Penghasilan responden perbulan ...................................... 61
Tabel 4.10. Pengeluaran pribadi responden perbulan ............................ 62
Tabel 4.11. Apakah pendapatan anda lebih besar dari suami? ............... 63
Tabel 4.12. Jabatan responden ........................................................ 64
Tabel 4.13. Alasan bekerja responden ............................................... 65
Tabel 4.14. Rentang usia responden ................................................. 65
Tabel 4.15. Tingkat pendidikan responden .......................................... 66
Tabel 4.16. Penghasilan responden perbulan ...................................... 66
Tabel 4.17. Pengeluaran pribadi responden perbulan ............................ 67
Tabel 4.18. Apakah pendapatan anda lebih besar dari suami? ............... 67
Tabel 4.19. Gambaran perilaku responden .......................................... 68
Tabel 4.20. Gambaran perilaku responden di rumah berdasarkan usia
perkawinan .................................................................. 69
Tabel 4.21. Gambaran perilaku responden di kantor berdasarkan usia
kerja ........................................................................... 69
Tabel 4.22. Kemandirian Ekonomi * Perilaku Assertif Crosstabulation ...... 70
x
Tabel 4.23. Chi Square Test.... . .................................. . . .... 71
Tabel 4.24. Kemandirian Ekonomi * Perilaku Assertif di rumah
Crosstabulation ..... . . ................ 71
Tabel 4.25. Chi Square Test....... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . .............. 72
Tabel 4.26. Kemandirian Ekonomi * Perilaku Assertif di kantor
Crosstabulation ............................................................. 73
Tabel 4.27. Chi Square Test.. .......................................................... 73
DAFT AR LAMPI RAN
1. Kuesioner Kemandirian Ekonomi
2. Gambaran Kemandirian Ekonomi Responden
3. Kisi-kisi Skala Assertif Uji Caba 1
4. Kisi-kisi Skala Assertif Valid Uji Caba 1
5. Skala Assertif Uji Caba 1
6. Kisi-kisi Skala Assertif Uji Caba 2
7. Kisi-kisi Skala Assertif Valid Uji Caba 2
8. Skala Assertif Uji Caba 2
9. Kisi-kisi Skala Assertif Penelitian
10. Skala Assertif Penelitian
11 . Hasil Perhitungan Spearmen Uji Caba 1
12. Item-item Valid Uji Caba 1
13. Hasil Perhitungan Spearman Uji Caba 2 dan Item Validnya
14. Hasil Perhitungan Spearman Skala Penelitian dan Perilaku Assertif
Responden
15. Reliabilitas Alpha Cronbach Skala Assertif Penelitian
16. Data Perilaku Assertif Responden di rumah
17. Data Perilaku Assertif Responden di kantor
18. Hasil Chi Square Hubungan Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku
Assertif Perempuan Pekerja
19. Hasil Chi Square Hubungan Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku
Assertif Perempuan Pekerja di rumah
20. Hasil Chi Square Hubungan Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku
Assertif Perempuan Pekerja di kantor
21. Surat lzin Penelitian dari Fakultas Psikologi UIN
22. Surat lzin Penelitian dari PT. Telkom Jakarta Pusat
XI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perempuan memang selalu menarik untuk dibicarakan, banyak hal dalam diri
Jerempuan yang menarik untuk dicermati. Tidak bisa dipungkiri bahwa
:;elama ini kehidupan perempuan memang selalu paradoks. Di satu sisi,
perempuan dibutuhkan dan diagungkan, tetapi disisi lain ia dinilai rendah dan
dimarginalkan. Dalam pandangan Islam, laki-laki dan perempuan diciptakan
sederajat dan semartabat. Derajat dan martabat manusia tidak diukur secara
anatomis, ia tercermin pada segenap perilaku dalam kehidupan keseharian,
yang bermula dan berakhir pada kesadaran moral, ketakwaan, dan
ketulusan, bukan pada pembuktian klinis berdasarkan jenis kelamin.
Masyarakat lebih sering menganggap bahwa perempuan pada dasarnya
makhluk yang berkualitas rendah, kekeliruan ini sangat merugikan dan
menjadikan peradaban pincang. Pendidikan perempuan diabaikan,
intelektualitas dan spiritualitas mereka diremehkan dan akhirnya suara-suara
mereka hanya terdengar samar-samar, sayup-sayup dan terlupakan. Hal ini
sama saja dengan membuang setengah dari sumber daya manusia yang
1
2
sangat berperan dalam pembangunan peradaban. Maka tidak heran jika
perempuan lebih sering dihambat untuk mengembangkan dirinya (Zulkarnaini
Abdullah, 2003: 63).
Perempuan sering menciptakan masalah karena mereka mengatakan "ya"
pada saat ingin mengatakan "tidak" , tetapi ketika mengatakan "tidak" mereka
merasa bersalah. Karena itu, mereka harus melatih berkata jujur dan
menampilkan diri sebagaimana adanya. Perempuan sulit untuk
mengungkapkan perasaan dan haknya, hal inilah yang menghambat kaum
perempuan untuk maju dan hak-haknya kurang diakui. Mampu mengatakan
keinginan, dan berkata "tidak" pada hal yang tidak disukainya, dalam istilah
psikologi disebut assertif. Assertif adalah yakin dan teguh dalam berbicara
dan memberikan pendapat (Peter Salim, 1991: 44 ).
Menu rut Fernsterheims dan Baer ( dalam Vera Yumira, 1992: 11 ), orang yang
assertif adalah orang yang merasa bebas untuk mengungkapkan diri, dapat
berkomunikasi dengan berbagai macam orang dalam berbagai situasi,
memiliki orientasi aktif dalam kehidupan serta menyadari keterbatasannya
dan menghargai diri sendiri. la mampu bertindak dengan kesadaran bahwa
dia berhak untuk meminta pertolongan, tetapi orang lain juga berhak untuk
menolaknya. Sementara ini dalam masyarakat, perempuan identik dengan
makhluk yang pasif, sebab pengetahuan rata-rata perempuan mengenai
haknya masih sangat minim, karena terbentur pada adat, budaya, bahkan
agama (Kompas, 27 April 2004).
3
Menurut Kartini Kartono (1992: 31 ), seorang perempuan memiliki tendensi
narsisme, masokhisme, pasivitas dan aktivitas, yakni rasa ingin menunjukkan
kasih sayang pada orang yang dicintainya sehingga rela mengorbankan diri
untuk orang yang dicintainya, dan menerima begitu saja perlakuan orang
yang disayang dengan tetap menjalankan profesi keibuannya. Dengan
melakukan hal tersebut, perempuan menjadi bangga dan bahagia. Karena
itulah perempuan sulit untuk berperilaku assertif. Sebagai contoh, seringkali
terjadi kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan oleh orang-orang
terdekatnya, pembagian tugas dalam rumah tangga yang tidak seimbang,
kurang didengarnya pendapat perempuan dalam pengambilan suatu
keputusan rumah tangga. Contoh-contoh tersebut mengisyaratkan bahwa
perempuan tidak bisa mempertahankan haknya dan seringkali bertindak
pasif. Dari banyak kasus diketahui bahwa alasan utamanya karena
kebanyakan perempuan tidak mandiri secara ekonomi. la sangat bergantung
hidup dengan pasangan sehingga sulit untuk berkata "tidak". (Fathul Ojannah
dkk, 2003: 6).
Perempuan yang bekerja pun seringkali mengalami ketidakadilan.
Perempuan sulit untuk menghilangkan sikap pasif tersebut, sehingga mereka
4
merasa lemah dan merasa tak punya kekuatan untuk bangkit. Dalam dunia
kerja seringkali hak-hak perempuan diabaikan, seperti lebih kecilnya upah
yang diterima dan tidak sebanding dengan pekerjaannya, sulit untuk
meningkatkan karir artinya prospek perempuan dalam pekerjaan tidak pernah
cerah karena sering dihambat untuk mengembangkan kemampuan. Hal ini
semakin subur karena sebagian besar perempuan tidak assertif menyikapi
hal ini, padahal dengan berperilaku assertif ia akan lebih berhasil dalam
pekerjaannya. Perilaku assertif perempuan pekerja bisa terlihat denf;an
terbentuknya gerakan-gerakan buruh perempuan yang dimotori oleh
perempuan-perempuan yang sukses dan mandiri ekonomi. Gerakan ini
menjadi wadah bagi perempuan untuk mengadukan nasibnya, dan bertujuan
mengangkat derajat kaum perempuan, sehingga dapat lebih maju, dan bisa
mengembangkan kemampuannya, juga membantu perempuan agar lebih
assertif (Suzanne. S, 2003: 17).
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku assertif perempuan adalah
kemandirian dibidang ekonomi. Kemandirian ini membuat perempuan dapat
mengatur kehidupannya dengan lebih baik. Kemandirian ekonomi bisa
diperoleh dengan bekerja, seperti yang ditunjukkan hasil survey AC Nelson
dan pernah dimuat dalam harian Republika pada tanggal 7 Desember 1997,
adanya kebangkitan kaum perempuan di Asia Tenggara dalam hal jabatan
bisnis, politik, budaya dan lain-lain. Tanpa perlu mengecek ulang validitas
5
hasil survey tersebut, dalam kehidupan kita sehari-hari pun kita juga bisa
membuktikan bahwa jumlah kaum perempuan yang keluar dari rumah untuk
mengisi jabatan di organisasi tertentu makin hari semakin meningkat. Bahkan
Indonesia dan Philipina mengangkat wanita menduduki jabatan eksekutif
tertinggi (Ubaydillah. AN, 2003).
Seperti yang dikemukakan Jacinta F. Rini (2002), ada beberapa alasan yang
memotivasi seorang perempuan untuk bekerja:
1. Kebutuhan finansial.
2. Kebutuhan sosial-relasional.
3. Kebutuhan aktualisasi diri.
4. Kebutuhan Lain-lain.
Pada dasarnya alasan tersebut bertujuan untuk meraih kemandirian ekonomi.
Dengan penghasilan yang mereka dapatkan, perempuan bisa memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kemandirian ekonomi membuat perempuan !ebih
dihargai dan didengar pendapatnya, ia lebih dihormati dan kesetaraannya
diakui, karena dalam dunia kerja perempuan masih sering dianggap makhluk
nomor dua yang kurang dihargai hak-haknya. Di dalam rumah tangga,
kemandiriannya tersebut bisa digunakan untuk saling berbagi dalam tugas
rumah tangga dengan pasangannya, saling melengkapi dalam kiµbutuhan
finansial, sehingga kehidupannya bertambah sejahtera dan berjalan dengan
baik.
Kemandirian ekonomi inilah yang membuat seseorang bisa berperilaku
assertif. Untuk menunjukkan bahwa perempuan dapat berperilaku assertif
6
dan mempertahankan haknya, banyak dilakukan seminar, workshop tentang
perempuan, bahkan konferensi-konferensi yang dipelopori oleh wanita-wanita
sukses dan mandiri ekonomi. Seperti dalam Konferensi tingkat Dunia tentang
Perempuan ke IV di China pada tanggal 4-15 September 1995 yang dikutip
www.theceli.com/apik/fact-25.htm menghasilkan Beijing Declaration and
Platform for Action yang memuat berbagai masajah tentang perempuan,
diantaranya mengenai perempuan dan ekonomi yang salah satu butirnya
berisi:
"Memajukan hak-hak dan kemandirian ekonomiperempuan, termasuk akses
mereka atas /apangan kerja, kondisi-kondisi kerjayang memadai serta
pengendalian sumber-sumber ekonomi."
Perilaku assertif sangat dibutuhkan ketikaseseorang bergaul dan berinteraksi
baik di rumah atau di kantor. Penelitian Woolfolk & Denver (dalam Vera
Yumira, 1992: 10) menunjukkan, bahwa orang menilai perilaku assertif
sebagai "pilihan respon yang pating tepat dafE!ttl situasi-situasi sosial". Orang
yang assertif akan mempunyai mental yang sehat dan dapat berhubungan
baik dengan orang-orang disekitarnya. Mental yang sehat sangat dibutuhkan
oleh seorang perempuan, karena dia adalah pendidik dan pembentuk
generasi berikutnya. Sebagai seorang ibu ia wajib menjadi contoh yang baik
bagi anak-anaknya dan menjadi istri yang baik bagi suaminya.
Fenomena yang terjadi pada perempuan pekerja tersebut mengindikasikan
bahwa kemandiri;m ekonomi akan memunculkan perilaku assertif, sebab
perempuan tidak Gungkan lagi untuk mempertahankan hak-haknya. Apakah
perilaku assertif ini memang betul dimiliki oleh para perempuan pekerja yang
mempunyai kemandirian ekonomi?. Penulis mencoba meneliti hal ini dan
mengangkat sebuah skripsi yang berjudul Hubungan Antara Kemandirian
Ekonomi Dengan Perilaku Assertif Perempuan Pekerja.
7
1.2. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih fokus maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Kemandirian ekonomi adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung kepada orang lain dalam masalah ekonomi, artinya
mampu menghasilkan uang at'3s usahanya sendiri, dan mampu
mengaturnya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Perilaku Assertif adalah mampu dengan tegas mengungkapkan
perasaan dalam diri, mempertahankan hak pribadi, dengan tetap
menjaga perasaan dan hak orang lain.
3. Perempuan Pekerja adalah perempuan yang bekerja pada sektor
formal dan memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya Peremp~an yang telah menikah dan berusia 20-50
tahun, dengan usia perkawinan 0-25 tahun, serta bekerja di PT.
Telkom Jakarta Pusat.
8
1.3. Perumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan penulis dalam meneliti masalah ini maka dibuat
perumusan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan per laku assertif perempuan pekerja di rumah?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja di kantor?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis untuk memperoleh data tentang
hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan
pekerja, hubungan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif
perempuan pekerja di rumah dan perilaku assertif perempuan pekerja di
kantor.
9
10
1.5. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori-teori
psikologi, khususnya yang berkaitan dengan masalah psikologi sosial dan
psikologi wanita.
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap penelitian ini akan memberi wawasan tentang
keperempuanan, dan dapat dijadikan sumbangsih untuk meningkatkan
martabat perempuan sehingga tidak lagi dianggap sebagai makhluk
nomor dua, mempertahankan hak-hak perempuan agar lebih bisa
mengembangkan kemampuannya dalam dunia kerja, dan lebih
berprestasi. Mengetahui pentingnya perilaku assertif dalam kehidupan
rumah tangga pada perempuan pekerja. Sehingga perempuan bisa
assertif terhadap pasangannya, agar keluarga menjadi lebih harmonis
karena pasangan saling membantu dan saling menghargai
11
1.6. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini, penulis menggunakan gaya penulisan APA (American
Psychological Association) style sesuai acuan pada APA Style Essentials
(Degelman & Harris, 2003). Hasil penelitian ditulis dan tersusun menjadi lima
Bab, dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bab 1 pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. Bab 2 membahas teori-teori yang mendasari penelitian ini, kerangka
berfikir, dan hipotesis penelitian.
3. Bab 3 berisi metodologi penelitian, terdiri dari metode penelitian yang
dilakukan, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, teknik
pengumpulan data, prosedur penelitian, dan teknik analisa data.
4. Bab 4 berisi hasil penelitian, yang mempresentasikan gambaran umum
responden, gambaran umum responden yang memiliki kemandirian
ekonomi dan yang tidak memiliki kemandirian ekonomi, gambaran umum
perilaku assertif responden, serta analisa hasil uji hipotesis.
5. Bab 5 penutup, terdiri dari kesimpulan hasil penelitian, diskusi, dan saran
saran yang dianjurkan demi keperluan penelitian selanjutnya.
BAB2
Tl NJ AU AN PUST AKA
2.1. Perilaku Assertif
2.1.1. Definisi Assertif
Assertif berasal dari kata Assert, yang artinya adalah menyatakan
(mengatakan sesuatu dengan penuh keyakinan), menerangkan;
mempertahankan. Assertif berarti mengatakan sesuatu secara terbuka,
seringkali mengetahui bahwa hal itu akan di tentang (Depdikbud, 1999: 130-
131 ). Assertif merupakan sikap percaya terhadap diri sendiri dan sangat
berani, yakin dan teguh dalam berbicara dan memberikan pendapat. (Peter
Salim, 1991: 44)
Menurut Counseling Center University of Illinois (2004), "Assertiveness is the
ability to express yourself and your rights without violating the rights of others.
It is appropriately direct, open, and honest communication which is self
enhancing and expressive". Definisi ini memberi penekanan pada hasil dari
tingkah laku seseorang. Orang yang assertif dapat berkomunikasi dengan
13
baik, sebab ia akan berbicara jujur dan apa adanya dengan tetap menghargai
pendapat orang lain.
Lange & Jakubowski (1976) mengemukakan bahwa perilaku assertif adalah
"standing up for personal rights and expressing thoughts, feelings, and beliefs
in direct, honest and appropriate ways". Definisi ini menggambarkan bahwa
sebagai manusia kita harus menegakkan hak-hak pribadi, agar lebih dihargai
orang lain. Caranya dengan selalu menghormati serta menghurgai orang
lain, yakni dengan berperilaku assertif{dalam JF.Calhoun, 1990: 352).
Rathus & Nevid (1983: 343) mendefinisikan perilaku assertif sebagai "The
expression of your genuine feelings, standing up for your legitimate rights,
and refusing unreasonable request" Definisi ini menekankan pada hal
pengungkapan diri sehingga kita bebas untuk mengungkapkan apa yang ada
dalam diri kita, menerima, dan menolak sesuatu bila kita tidak
menghendakinya. Dengan berperilaku assertif kita dapat menyampaikan hal
itu dengan baik.
Dari definisi perilaku assertif yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perilaku assertif menyangkut sejumlah hal. Hal-hal tersebut adalah
mengungkapkan perasaan positif, perasaan negatif, mengemukakan
pendapat, serta mempertahankan hak pribadi dengan menjaga perasaan dan
hak orang lain. Jadi, perilaku assertif yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah perilaku yang memungkinkan seseorang untuk bertindak demi
kebaikan dirinya tanpa merasa cemas, mampu mengungkapkan perasaan
positif dan negatif secara nyaman dengan menghargai perasaan orang lain,
juga mempertahankan haknya tanpa melanggar hak orang lain.
2.1.2. Hak lndividu Dalam Hidup
Sebelum mempertahankan hak dalam perilaku assertif, terlebih dahulu kita
harus meyakini mana yang menjadi hak dan mana yang bukan. Dalam
Counseling Center University of lllnois (2004) dikatakan bahwa seseorang
mempunyai beberapa hak, diantaranya:
14
1. Hak untuk memutuskan bagaimana mengarahkan atau membawa
diri, termasuk memutuskan bagaimana mencapai tujuan, mimpi dan
menentukan prioritas.
2. Hak terhadap nilai-nilai kita sendiri, kepercayaan, pendapat dan
emosi, hak untuk menghargai diri sendiri dengan tidak
mempermasalahkan pendapat orang lain.
3. Hak untuk menerangkan perasaan atau perbuatan kita kepada orang
Jain.
4. Hak untuk mengatakan kepada orang lain bagaimana kita ingin
diperlakukan.
15
5. Hak untuk mengekspresikan diri dan mengatakan "tidak" atau "tidak
tahu" atau "saya tidak mengerti" bahkan "saya tidak peduli". Kita juga
memiliki hak utuk memformulasikan kata-kata sebelum
mengekspresikannya.
6. Hak untuk meminta informasi atau pertolongan.
7. H<1k untuk merubah pikiran, berbuat salah atau kadang-kadang
melakukan ha! yang irrasional dengan menyadari dan menerima
konsekuensinya.
8. Hak untuk menyukai diri sendiri walaupun kita tidak sempurna, dan
hak untuk sesekali melakukan sesuatu yang tidak optimal.
9. Hak untuk memiliki hubungan yang positif, memuaskan, nyaman,
dan bebas untuk mengekspresikan diri, dan hak untuk merubah atau
mengakhiri hubungan jika kebutuhan kita tidak terpenuhi didalamnya.
10. Hak untuk berubah, meningkatkan hidup dengan cara yang
memungkinkan.
Dari hak-hak yang telah dikemukakan, setiap individu memiliki kewajiban
untuk menghargai serta menghormati hak-hak orang lain, agar tercipta
hubungan interpersonal yang efektif diantara sesama individu.
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Perilaku Assertif
Pada Seseorang
Perilaku assertif muncul pada pribadi seseorang karena beberapa faktor,
yakni:
1. Lingkungan Sosial
16
Show & Costanzo (1970) berpendapat bahwa lingkungan sosial
berpengaruh terhadap proses individual, sehingga kehadiran orang lain,
keberadaan seseorang dalam kelompok tertentu atau norma-norma yang
berlaku dalam suatu masyarakat mempengaruhi persepsi, motivasi,
proses belajar, sikap dan perilaku juga sifat seseorang (dalam Sarwono,
1999:20).
2. Pola Asuh
Pola asuh yang memberi peluang pada anak untuk belajar berperilaku
assertif adalah pola asuh demokratis, sebab orang tua memberikan
kesempatan pada anak untuk mengeluarkan pendapat, ikut berpartisipasi
dalam kehidupannya sehari-hari. Dari sini menimbulkan rasa percaya diri
pada anak, sehingga ia bisa mandiri dan dapat menentukan sikap dan
perilaku yang terbaik bagi dirinya ( Hurlock, 1973).
3. Kebudayaan
Menurut Sarwono (1999), kebudayaan yang berbeda akan menyebabkan
perbedaan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan keluarga,
17
sehingga tindak-tanduk suku tertentu akan berbeda dengan suku lainnya.
Kebudayaan dimana seseorang tinggal sangat mempengaruhi
kepribadiannya, termasuk perilakunya.
4. Tingkat Pendidikan
Menurut Lewin (1947), segala informasi yang masuk diproses dalam
kognisi manusia sebelum akhirnya dijadikan keputusan, simpulan,
pandangan, sikap dan perilaku. Manusia cenderung berfikir sebab akibat,
dan cenderung menggolongkan segala sesuatu (baik dan buruk, benar
atau salah). Pendidikan merupakan sarana informasi yang mengajarkan
manusia segala hal, apa yang didapat dari proses belajar itu mengubah
pola pikir, dan pola pikir itu mengubah perilaku manusia, sehingga individu
akan berperilaku sesuai dengan tingkat pendidikannya (dalam Sarlito,
1999: 84).
5. Kepercayaan diri
Anne Dickson (2001) berpendapat, bahwa orang yang assertif adalah
pribadi yang percaya diri, komunikatif, selalu siap, tidak terganggu,
seimbang, dan efektif. Singkatnya ia selalu menjadi pemenang.
Kepercayaan diri membuat seseorang yakin dengan diri dan
kemampuannya, ia bisa mengemukakan perasaan dan haknya tanpa
merasa bimbang.
18
6. Kemandirian
Menurut Brewer (1973) kemandirian merupakan perilaku yang timbul
karena dorongan dalam diri sendiri, bukan karena pengaruh orang lain.
Dengan kemandirian seseorang mampu menunjukkan adanya kontrol
terhadap perilakunya. Orang yang mandiri memiliki otonomi dan identitas
yang jelas, dan menunjukkan perkembangan pribadi yang terintegrasi
serta dorongan-dorongannya lebih terkontrol. la memiliki pribadi yang
khas, penuh percaya diri dan mampu menguasai perilakunya. (dalam
Supartinah, 1992: 18)
2.1.4. Alasan Seseorang Bertindak Assertif dan Tidak Assertif
Situasi dan kondisi sangat menentukan seseorang untuk berperilaku. Berikut
ini beberapa alasan yang mendasari seseorang memutuskan untuk bertindak
assertif atau tidak assertif. Kelley (1979) mengemukakan alasan-alasan
tersebut:
Alasan-alasan mengapa seseorang memilih untuk bertindak tidak assertif
adalah:
a. Resiko yang akan timbul terlalu besar.
b. Tidak cukup berguna untuk bertindak assertif.
c. Akibat yang ditimbulkan terhadap orang lain lebih besar daripada
keuntungan dari bertindak assertif bagi diri sendiri.
d. Orang lain sudah mengubah tingkah lakunya atau situasi dengan
tepat.
Sedangkan alasan-alasan mengapa seseorang memilih untuk bertindak
assertif adalah karena tingkah laku assertif:
a. Bersifat menghargai kedua belah pihak.
b. Menimbulkan perasaan yang lebih baik bagi kedua belah pihak.
c. Memberikan perasaan bahwa ia dapat mengendalikan tingkah
lakunya.
19
d. Biasanya lebih berhasil daripada non assertif atau agresif, dan orang
lebih menyukai hasil "menang-menang".
e. Lebih memberikan kebebasan, tanggung jawab, dan kekuatan untuk
memilih.
f. Meningkatkan ketenangan.
g. Membantu seseorang mengkomunikasikan apa yang dirasakannya,
dipikirkannya, dan diinginkannya.
h. Membantu seseorang untuk membuat orang lain mengetahui dirinya
yang sebenarnya dan ia mengetahui orang lain.
20
Perilaku assertif merupakan tipe perilaku yang ideal, namun tidak semua
orang mampu berperilaku assertif kapan saja dan dimana saja dia berada,
situasi dan kondisi sangat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku.
Selain tipe perilaku assertif dan non assertif (pasif) ada juga perilaku agresif
yang dapat dipilih seseorang ketika berada dalam situasi tertentu. Berikut ini
ciri-ciri dari tipe perilaku tersebut menurut JF.Calhoun (1990):
a. Perilaku Pasif (non assertif)
Seseorang dikatakan bersikap pasif, jika ia gaga! mengekspresikan
perasaan, pikiran dan pandangan atau keyakinannya; atau jika orang
tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah
memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif.
b. Perilaku Agresif
Perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali
bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang
(secara verbal atau pun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam,
sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar),
sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip. Dalam agresif, ekspresi
yang dikemukakan justru terkesan melecehkan, menghina, menyakiti,
merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain sehingga tidak ada rasa
saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut.
21
c. Perilaku Assertif
Seseorang dikatakan assertif hanya jika dirinya mampu bersikap tulus
dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya
pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam integritas
pihak lain.
2.1.5. Karakteristik Orang Yang Assertif
Menurut Jacinta F. Rini (2004) ada beberapa karakteristik orang yang
assertif, yaitu sebagai berikut:
1. Terbiasa mengekspresikan secara jelas perasaan atau
pandangannya pada orang lain.
2. Mampu meminta pertolongan pada orang lain pada saat dia
memang membutuhkan pertolongan.
3. Mampu mengekspresikan kemarahan atau pun rasa tidak enak
secara proporsional pada pihak lain yang telah membuatnya
merasa sakit hati.
4. Suka bertanya pada orang lain pada saat menghadapi
kebingungan.
5. Mampu memberikan pandangan secara terbuka saat ia merasa
tidak sepaham dengan pendapat orang lain.
6. Mampu berbicara di depan umum dengan baik.
7. Mampu untuk berkata "tidak" pada saat ia tidak ingin melakukan
suatu pekerjaan.
8. Berbicara dengan sikap percaya diri, serta berkomunikasi secara
hangat.
9. Memandang wajah lawan bicaranya pada saat ia berbicara.
2.1.6. Perilaku Assertif Pada Perempuan
Dalam tatanan kehidupan sosial kerap kali berkembang asumsi bahwa
perempuan adalah makhluk lemah, bukan hanya secara fisik tapi juga
secara psikologis. Perempuan adalah makhluk yang lembut, penuh
perasaan, pasif dan patuh. Berbeda dengan laki-laki yang berwatak keras,
dapat berpikir lebih rasional, dan penuh inisiatif. Karena itu muncul
anggapan bahwa watak dasar perempuan seperti itulah yang
menyebabkan ia harus tunduk kepada laki-laki, dan laki-laki adalah
pelindung dan pembimbingnya (Zulkarnaini Abdullah, 2003: 110).
Wolfe & Fodor (1975) mengemukakan bahwa mitos-mitos yang tidak
rasional telc::h tersosialisasikan dan mengakar pada sebagian perempuan,
mereka mengatakan "saya butuh bersandar pada seseorang yang lebih
kuat dari saya, yaitu - laki-laki". Banyak perempuan yang mempercayai hal
itu, perempuan merasa tidak mampu melindungi dirinya, sehingga tidak
22
dapat berkiprah di dunia kerja, dan tidak sanggup melakukan pekerjaan
berat. Selanjutnya mereka menawarkan sebuah pendapat alternatif yang
lebih rasional "akan lebih baik jika kita bisa bersandar pada seseorang,
tetapi kita mampu untuk mempelajari sesuatu sehingga dapat memecahkan
permasalahan yang kita hadapi". Hal ini akan menjadikan perempuan
makhluk yang lebih aktif dan assertif. (dalam Rathus & Nevid, 1983: 348)
Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dan mendapat
kesempatan untuk berperilaku. Karena dalam Al-Quran pun dikatakan
bahwa tiap orang memiliki hak yang sama baik laki-laki maupun
perempuan.
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang ma'ruf' (Al-Baqarah:228).
Karena itu setiap orang bebas memilih perilaku apa yang ia perbuat. Akan
tetapi karena manusia hidup bermasyarakat, dengan berbagai watak, ia
harus saling menghargai agar tercipta kehidupan yang damai. Perilaku
assertif adalah salah satu kunci kemaslahatan umat, dengan begitu akan
terjalin komunikasi yang baik diantara sesama manusia baik laki-laki
maupun perempuan. Komunikasi yang baik mengindikasikan seseorang
untuk selalu berkata jujur dan benar, demi kebaikan orang lain. lnilah cara
23
24
berperilaku assertif yang telah diajarkan dalam Al-Quran, seperti kutipan
ayat berikut:
"Sesungguhnya Allah akan memutuskan diantara mereka tentang apa yang
mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang
orang yang pendusta dan sangat ingkar". (Az-zumar: 3)
Gerakan-gerakan kewanitaan membantu pere11puan untuk lebih assertif,
dan membangun kesadaran bahwa sebagaimuna laki-laki, ia juga memiliki
hak untuk bertindak assertif. Berikut ini rancangan hak-hak yang
dikemukakan oleh wanita-wanita masa kini agar dapat bertindak assertif
seperti yang dikatakan Rathus & Nevid (1983: 347) :
1. Hak untuk mengekspresikan keinginan dan perasaan dalam dirinya.
2. Hak untuk bersaing secara sehat dalam dunia bisnis.
3. Hak untuk menangani keuangan.
4. Hak untuk mengeluh jika orang lain mengacuhkan apa yang ia
inginkan.
5. Hak untuk bernegosiasi dalam tugas-tugas rumah tangga.
6. Hak untuk bernegosiasi dalam tugas membesarkan anak.
7. Hak untuk mendapatkan informasi agar dapat membuat suatu
keputusan.
8. Hak untuk berbuat kesalahan.
9. Hak untuk berkata tidak dan hak untuk berkata iya.
Hak tersebut boleh saja diterapkan selama bertujuan untuk kebaikan dan
tidak merugikan pihak laki-laki atau perempuan. Al-Quran pun menjelaskan
bahwa sesama manusia harus saling tolong menolong dalam kebaikan,
serta diciptakannya laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi, bahu
mE mbahu agar kehidupan lebih harmonis.
"Dan orang-orang yang beriman, /elaki dan perempuan, sebagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka meryuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada'Al/ah dan Rasul-Nya."
(At-Taubah: 71)
25
Sesungguhnya jika hak-hak diatas dibuat untuk melarikan diri dari tanggung
jawab sebagai perempuan, maka yang timbul bukanlah perilaku assertif,
sebab perilaku assertif bertujuan menciptakan hubungan interpersonal yang
efektif dan memuaskan kedua belah pihak.
_, -~
26
2.2.Kemandirian Ekonomi
2.2.1. Definisi Kemandirian Ekonomi
lstilah kemandirian berasal dari kata mandiri. Mandiri secara bahasa adalah
keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain.
Kemandirian adalah hal atau keadaaan dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung kepada orang lain (Depdikbud, 1999: 625). Dalam JP. Chaplin
( 1999: 48) dikatakan bahwa kemandirian sama artinya dengan autonomy
(otonomi); keadaan pengaturan diri, yakni kebebasan individu manusia untuk
memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan
menentukan dirinya sendiri. Havighurst (1972) mengemukakan bahwa salah
satu aspek dari kemandirian adalah aspek ekonomi, aspek ini ditunjukkan
dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan
ekonomi pada orang lain. (dalam Zainun Mu'tadin, 2003)
Sedangkan dalam Depdikbud (1999: 251) dikatakan, ekonomi secara bahasa
adalah pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga;
tata kehidupan perekonomian; laporan urusan keuangan rumah tangga
(organisasi, negara). Dalam istilah ekonomi, kemandirian diartikan sebagai
kemampuan untuk membuka usaha sendiri, dan menghasilkan uang dengan
kemampuan sendiri, mampu melihat peluang, serta pantang menyerah
(Goeffrey G. et.al, 2002 6).
27
Menu rut DJ. Schwartz ( 1996: 387-388) orang yang sukses dalam pekerjaan
akan memiliki kemandirian ekonomi dan kehidupan yang damai. Kemandirian
ekonomi yang dimaksud adalah jika seseorang:
1. Memiliki penghasilan.
2. Dapat memenuhi kebutuhan hidupnya_
3. Memiliki investasi atau tabungan dari penghasilannya untuk
menghadapi masalah ekonomi yang mungkin saja terjadi.
Kemandirian ekonomi tidak diukur secara mutlak dengan nominal, tetapi dari
bagaimana seseorang dapat memaksimalkan apa yang ia dapatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain, ia dapat meminimalisir dan
mengatur kebutuhan ekonominya dengan cerdik, sehingga tidak
membelanjakan uangnya dengan sia-sia (DJ. Schwartz, 1996: 389).
Jadi dari definisi-definisi di atas, kemandirian ekonomi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada
orang lain dalam masalah ekonomi, artinya mampu menghasilkan uang atas
usahanya sendiri, dan mampu mengaturnya agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
28
2.2.2. Karakteristik Orang Yang Mandiri Secara Ekonomi
Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan
tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di lingkungannya
hingga waktu tertentu. Namun ada saatnya seseorang harus bisa mandiri dan
bebas dari ketergantungan dengan orang lain. Menurut Ubaydillah AN (2003),
ada dua hal yang mendasari kemandirian seseorang:
1. Bebas lntimidasi
2. Memiliki ketegasan.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa memiliki kemandirian lebih baik
daripada bergantung pada orang lain.
"Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah" (HR.
Tabrani)
Untuk dapat memberi kepada orang lain kemandirian ekonomi sangat
berperan dalam diri seseorang. Agar memiliki kemandirian seseorang
membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta
lingkungan di sekitarnya, sehingga ia mencapai otonomi alas diri sendiri.
Agar mandiri secara ekonomi menurut DJ. Schwartz (1996: 403), seseorang
harus:
29
1. Memiliki komitmen dalam diri untuk mengumpulkan uang.
2. Mampu menyisihkan pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan.
3. Memaksimalkan pendapatan yang diterima, dengan cara
meminimalkan kebutuhan.
4. Berfikir secara mikro ekonomi, artinya mampu hidup sederhana.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Reber (1985) bahwa kemandirian
meru:Jakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari
pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Dengan otonomi
tersebut seseorang diharapkan akan lebih berkembang dan bertanggung
jawab terhadap diri dan keluarganya (dalam Zainun Mu'tadin, 2003)
Menurut DJ. Schwartz (1996: 6-7), orang yang memiliki kemandirian ekonomi
.merupakan orang yang sukses dalam keuangan. Orang-orang seperti ini
biasanya memiliki karakter:
1. Yakin dan bersemangat dalam bekerja.
2. Berkemampuan di bidangnya, dan professional.
3. Disiplin.
4. Menikmati pekerjaannya.
Lerner R. M (1976: 188) mengatal<an bahwa dengan l<emandiriannya
seseorang bebas bertindak, tidak tergantung orang lain, tidak terpengaruh
!ingkungan dan bebas mengatur kebutuhan sendiri. Hal ini sesuai dengan
pendapat DJ. Schwartz (1996: 391-395), bahwa mereka yang mandiri
ekonomi biasanya pandai mengatur keuangan, bebas menggunakan uang
untuk kebaikan, dan berfikir maju agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi.
30
2.2.3. Stereotipe Masyarakat Tentang Kemandirian Ekonomi Perempuan
Seringkali masyarakat berpendapat bahwa "wanita itu tempatnya di dapur''.
Artinya untuk wanita tidaklah diperlukan pendidikan yang serius atau
pengalaman kerja yang luas. Karena mereka nantinya akan mengakhiri
semuanya dalam kehidupan rumah tangga yang klasik. Wanita memang
berbeda secara kodrati dari pria. Karena itu kemandirian wanita tidaklah
berarti wanita mengerjakan segala sesuatunya sendiri, namun dengan
kemandirian tersebut diharapkan dapat saling melengkapi, saling membantu
antara pria dan wanita, yang akan memperkaya kedua belah pihak. (Franz
Dahler & Julius Chandra, 1984: 122)
Penelitian yang dilakukan oleh Kimmel (1974) menunjukkan bahwa orang
menganggap wanita lebih mudah dipengaruhi, sangat submissif, pasif, tidak
menyukai petualangan, merasa kesulitan dalam memutuskan sesuatu,
kurang percaya diri, tidak ambisius, dan sangat tergantung (dalam Tina
Afiatin, 1993: 8).
31
Dalam ekonomi, umumnya perempuan sulit untuk mengembangkan diri dan
mandiri. Menurut Telly dan Scott (1978), pada abad 19 perempuan yang
masuk angkatan kerja usianya masih muda dan lajang, karena akan sulit
menggabungkan pengasuhan anak dan kerja produktif di dunia ekonomi
industri. Sedang perempuan menikah dan punya anak cenderung bekerja di
luar rumah jika keuangan keluarga benar-benar tidak tercukupi. Padahal
perempuan memiliki kemampuan untuk bekerja dan mengembangkan karir
sesuai keahliannya. (dalam Suzanne S, 2003: 17). Hal inilah yang menjadi
faktor penghambat kemandirian ekonomi pada perempuan, dan stereotip
bahwa perempuan makhluk yang tidak mandiri semakin melekat pada
masyarakat.
Di banyak negara berkembang, partisipasi ekonomi kaum wanita terhalangi
oleh norma-norma tertentu yang menganggap wanita bekerja sebagai suatu
aib yang harus dihindari. Hal ini merupakan faktor yang mengakibatkan terus
bertahannya status ekonomi kaum wanita yang rendah, yang selanjutnya
semakin membatasi kontrol mereka terhadap tingkat penghasilan atau
sumber-sumber daya ekonomi keluarga. (Michael. P, 2000: 204)
Untuk memajukan taraf hidup kaum perempuan dan meningkatkan
kemandirian ekonomi perempuan, Konferensi tingkat Dunia tentang
Perempuan ke IV di China pada tanggal 4-15 September 1995 menghasilkan
Beijing Declaration and Platform for Action, memuat beberapa masalah
mengenai perempuan dan ekonomi yang berisi:
32
1. Memajukan hak-hak dan kemandirian ekonomi perempuan, termasuk
akses mereka alas lapangan kerja, kondisi-kondisi kerja yang
memadai serta pengendalian sumber-sumber ekonomi.
2. Memfasilitasi persamaan akses perempuan pada sumber-sumber,
kesempatan kerja, pasar dan perdagangan.
3. Menyediakan pelayana:1-pelayanan bisnis, pelatihan dan akses atas
pasar-pasar, informasi dan teknologi, terutama bagi perempuan yang
berpenghasilan rendah.
4. Memperkuat kapasitas ekonomi perempuan dan jaringan kerja
komersialnya.
5. Menghapus pengkotak-kotakan jabatan dan semua bentuk
diskriminasi ketenagakerjaan.
6. Memajukan harmonisasi kerja dengan tanggung jawab terhadap
keluarga bagi perempuan dan laki-laki. (dalam
www.theceli.com/apik/fact-25.htm)
Dengan kemandirian ekonomi tersebut, perempuan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, bahkan
mampu membantu orang lain.
33
2.3. Perempuan Bekerja Dalam Pandangan Islam
Perempuan merupakan bagian potensial dan memiliki peranan penting dalam
kehidupan. Tugas perempuan yang pertama, yang paling besar, dan tidak
ada pertentangannya adalah mendidik generasi yang telah dipersiapkan oleh
Allah, baik secara fisik maupun jiwa. Bagi perempuan wajib untuk tidak
melupakan tugas mulia ini disebabkan karena pengaruh materi atau
modernisasi apa pun, karena tidak ada seorang pun yang mampu melakukan
tugas agung ini, serta sangat menentukan masa depan umat kecuali dia.
Mengenai perempuan bekerja diluar rumah masih terdapat kontroversi, ada
yang membolehkan dan ada yang tidak. Semuanya berpendapat dengan
dasar yang kuat dan memiliki alasan yang sama benarnya. Tetapi pada
dasarnya asal segala sesuatu dan tindakan itu diperbolelikan jika ada hal
yang memberatkan dan dapat dimaklumi alasannya.
Menurut Yusuf Qardhawi (2004) perempuan bekerja pada dasarnya
diperbolehkan, bahkan bisa jadi diperlukan, terutama bagi janda, dicerai, atau
belum dikaruniai suami. Sementara itu dia tidak mempunyai pemasukan dan
tidak pula ada yang menanggungnya, sedang dia mampu bekerja untuk
mencukupi keperluannya sehingga tidak meminta-minta. Terkadang justru
keluarga membutuhkan perempuan bekerja, untuk membantu suaminya, atau
mendidik anak-anaknya dan saudara-saudaranya yang masih kecil, atau
membantu bapaknya yang sudah tua. Seringkali masyarakat yang
memerlukan kerja wanita, seperti tenaga dokter, perawat, guru untuk anak
anak perempuan dan yang lainnya dari setiap aktifitas yang khusus wanita.
Yusuf Qardhawi (2004) juga mengatakan, apabila kita membolehkan
perempuan bekerja maka harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai
berikut:
1. Hendaknya jenis pekerjaan yang memang tidak dilarang, artinya
pekerjaan itu tidak diharamkan dan tidak mengarah pada perbuatan
haram.
34
2. Hendaknya perempuan Muslimah tetap beradab lslami bila ia keluar dari
rumahnya, dalam berpakaian, berjalan, berbicara, dan berpenampilan
3. Hendaknya pekerjaannya itu tidak mengorbankan kewajiban-kewajiban
yang lainnya yang tidak boleh ditelantarkan. Seperti kewajibannya
terhadap suaminya dan anak-anaknya yang merupakan kewajiban
pertama dan tugasnya yang utama.
M. Al-Bahiy (1994: 33) berpendapat, perempuan sebaiknya bertugas di
rumah mengurus keluarganya, sebab itu adalah tanggung jawab utama
seorang perempuan. la tidak perlu bekerja, karena dengan bekerja ia akan
35
memiliki kemerdekaan ekonomi, dan hal itu bagi seorang perempuan hanya
akan membuatnya mengalami krisis mental sebagai berikut:
1. Lemahnya rasa kewanitaan.
2. Lemahnya rasa keibuan.
3. Timbulnya syak, atau merosotnya hubungan suami istri jika ia sebagai
isteri.
4. Kecenderungan mengasingka l diri yang semakin kuat sejalan dengan
pertambahan umur, teutama ji;ca ia tidak mendapat suami atau anak
yang akan menemani hidupnya Uika ia lajang).
Al Bahiy ( 1994) mengisyaratkan bahwa laki-laki adalah pemimpin keluarga
dan bertanggung jawab menghidupi keluarga, dengan begitu yang wajib
bekerja hanyalah laki-laki. Sementara perempuan bertugas sebagai ibu yang
mengatur urusan rumah tangga, dan mendidik anak-anaknya. Hal ini
dilakukan karena secara psikologis seringkali perempuan menjadi sombong
dan arogan jika ia mempunyai penghasilan. la mampu merendahkan suami
serta kurang menghargai suami karena merasa mampu menghidupi dirinya
dan keluarganya tanpa bantuan sang suami. . .
Pada dasarnya Allah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini dengan
seimbang, ada siang ada malam., ada panas dan dingin, ada laki-laki dan
perempuan, yang kesemuanya mempunyai tugas masing-masing. Mereka
36
harus saling bekerja sama dalam tugasnya agar kehidupan menjadi
harmonis. Demikian juga dengan perempuan bekerja, yang sebenarnya
dituntut oleh Islam adalah perempuan boleh bekerja apabila ia mampu
mengatur segala persoalan hidup, dan pekerjaannya membawa
kemaslahatan bagi dirinya, keluarganya dan masyarakatnya, tanpa
menghilangkan perasaan malunya atau bertentangan dengan keterikatannya
dan kewajibannya terhadap Tuhannya, dirinya, dan rumahnya. Sebab tanpa
bekerjapun, seperti yang dikatakan Kartini Kartono (1992: 9-10) bahwa
seorang perempuan telah memiliki tugas dan peran yang penting dalam
kehidupannya, diantaranya adalah:
a. Perempuan sebagai istri
Sebagai seorang istri, perempuan harus memiliki sikap hidup yang
mantap, ia bisa mendampingi suami dalam situasi yang bagaimanapun
juga, disertai rasa kasih sayang, kecintaan, loyalitas dan kesetiaan pada
partner hidupnya. Juga mendorong suami untuk berkarir dengan cara
cara yang sehat.
b. Perempuan sebagai partner seks
Hal ini mengimplikasikan terdapatnya hubungan heteroseksual yang
memuaskan dengan pasangannya, tanpa disfungsi seks. Ada relasi
seksual yang tidak berlebihan, tidak hiperseksual, juga tidak kurang.
37
c. Perempuan sebagai ibu dan pendidik
Perempuan dapat menjadi ibu dan pendidik yang baik bagi anak-anaknya,
mampu menciptakan iklim psikis yang gembira-bahagia dan bebas;
sehingga suasana rumah tangga menjadi semarak, dan bisa memberi
rasa aman. Dengan begitu anak-anak dan suami akan betah di rumah ..
d. Perempuan sebagai pengatur rumah tangga
Hal ini cukup berat, dalam hal ini terdapat relasi-relasi formal dan
semacam pembagian kerja; di mana suami terutama sekali bertindak
sebagai pencari nafkah, dan sebagai istri ia berfungsi sebagai pengurus
rumah tangga; tetapi acapkali juga berperan sebagai pencari nafkah.
Yang terpenting adalah kemampuan seorang perempuan membagi waktu
dan tenaga agar segala urusan rumah tangga dapat berjalan baik.
e. Perempuan sebagai partner hidup
Dalam hal ini perempuan memerlukan kebijaksanaan, harus mampu
berpikir luas, dan sanggup mengikuti gerak karir suami. Dengan begitu
terdapat kesamaan pandangan, perasaan, dan sederajat; sehingga bisa
mengurangi kesalahpahaman dalam rumah tangga dan memperkecil
timbulnya kemungkinan perselisihan serta terjadinya perceraian.
Jadi, boleh atau tidaknya perempuan bekerja tergantung kemampuan dia
membagi waktu untuk berkarir dan keluarga, selama hal itu bertujuan untuk
38
mensejahterakan dirinya dan keluarga, serta tidak mengorbankan tugas dan
peranannya sebagai perempuan maka bekerja diperbolehkan.
2.4. Kerangka Berfikir
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali dijumpai diskriminasi terhadap
perempuan, baik dalam keluarga maupun dalam lingkunga,1 sosialnya. Di
rumah sering kita dengar kekerasan dan ketimpangan pem.iagian tugas oleh
pasangannya, ini terjadi karena perempuan tidak assertif dalam menyikapi
perlakuan yang ia terima. Sementara dari penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan diketahui alasan terkuat adalah ketidakmandirian perempuan
dalam bidang ekonomi (www.rifka-annisa.or.id/links/asp). Hal ini
menyuburkan sikap pasif pada perempuan, sehingga ia tidak berani
mengubah keadaan hidupnya.
Ketidak mampuan untuk menghidupi diri sendiri membuat perempuan takut
untuk lari dari masalah yang dihadapinya. Agar dapat memiliki kemandirian
ekonomi seseorang harus bekerja, dengan bekerja ia dapat menghidupi
dirinya, sehingga memiliki otonomi alas dirinya sendiri tanpa campur tangan
orang lain. Di zaman ini sering kita temui perempuan yang bekerja, mereka
bekerja dengan berbagai alasan yang tujuan utamanya untuk dapat mandiri
39
secara ekonomi. Namun demikian diskriminasi tetap ada, di tempat kerja
perempuan seringkali kurang mendapat kesempatan yang sama dengan
kaum pria. Karena itu banyak gerakan-gerakan yang dipelopori wanita-wanita
yang mandiri ekonomi dan sukses guna memperjuangkan hal ini. Gerakan
gerakan ini mengusung perilaku assertif, yang tujuannya membela hak-hak
perempuan agar lebih diperhatikan, serta dihapuskannya diskriminasi
perempuan di tempat kerja agar perempuan bisa meningkatkan karir,
mengembangkan kemampuan sehingga bisa sukses dalam pekerjaan dan
memiliki kemandirian ekonomi. Kesuksesan dan kemandirian ekonomi yang
telah diraih perempuan diharapkan mampu membuat perempuan berperilaku
assertif di kantor (Suzanne. S, 2003: 17).
Kemandirian ekonomi dapat diraih bukan alas kegigihan usaha saja, tapi
butuh kemampuan berkomunikasi dengan baik sehingga memunculkan
banyak relasi kerja. Dalam pergaulan pun sangat dibutuhkan perilal<u assertif,
sehingga ketika ada kekurangan, ada kesalahan, dan keingintahuan seorang
perempuan pekerja dapat bertanya serta berbicara dengan leluasa pada
rekannya, sehingga bisnisnya dapat berjalan dengan baik (Anne Dickson,
2001: 5). Seperti halnya Retno lswari Tranggono, perempuan yang ulet
dalam berkarir sehingga mampu menjadi orang nomor satu di PT. lndofood
Sukses Makmur pada tahun 2002. la mampu meraih prestasi gemilang dalam
profesinya, dan dianugerahi CEO terbaik versi majalah Swa. Dasar
mempunyai hak yang sama dengan suami dalam memenuhi kebutuhan
keluarga. (TO. lhrom, 1999: 105)
41
Seorang perempuan yang mandiri ekonomi tentunya dapat menerapkan
perilaku assertif tersebut baik di rumah maupun di lingkungan kerja, sehingga
ia berhasil dan semakin mantap dalam menjalani hidup dan membangun
keluarg:mya. Menurut Jacinta F. Rini (2004) perempuan pekerja dapat
merasa puas jika ia bebas mengekspresikan dirinya baik di keluarga maupun
di tempat ia bekerja. Ekspresi diri sangat tergantung dengan bisa tidaknya
seseorang berperilaku assertif. Studi lain yang dilakukan oleh WR!ters &
McKenry (1985) dalam Jacinta menunjukkan, bahwa para ibu bekerja akan
merasa bahagia apabila ia dapat mengintegrasikan kehidupan keluarga dan
kehidupan kerja secara harmonis, sehingga ia dapat bertindak assertif di
rumah juga di kantor dengan bebas.
Seperti yang telah dikemukakan Rathus & Nevid (1983: 347) bahwa
seorang perempuan dikatakan berperilaku assertif jika mampu
menegakkan hak-haknya. Hak-hak tersebut dapat terealisasi dalam
kehidupan seorang perempuan jika ia memiliki otoritas, dan otoritas itu bisa
hadir dalam diri ketika seseorang mandiri secara ekonomi. Di rumah, di
kantor , maupun di lingkungan sosialnya la dapat dihargal serta mampu
mengekspresikan dirinya di tempat dia berada dengan tepat.
40
keberhasilannya adalah work hard dan work smart. Selain itu ia mampu
menjunjung tinggi kepercayaan, menghayati hidup sebagai proses belajar,
mampu menempatkan diri dalam segala posisi, dan yang terpenting ia diberi
kesempatan oleh keluarga, pimpinan, maupun staf untuk memimpin (Panji, 2
Mei 2001).
lnilah hal yang jarang didapatkan perempuan pada umumnya, oadahal itu
semua memberi kesempatan agar seseorang mampu berkarya, mandiri,
berani bersikap, tidak takut bersaing, dan mampu menempatkan diri dengan
baik. lni semua menjadi sarana agar hak asasi perempuan sebagai manusia
diakui. Kemandiriannya inilah yang menuntun perempuan berperilaku assertif
sehingga ia dapat maju dan berkembang dibidangnya.
Seorang perempuan pekerja tidak boleh melupakan kodrat sebagai istri dan
ibu, karenanya ia harus tetap mementingkan keluarga dalam kehidupannya.
Perilaku assertif sangat dibutuhkan dalam hubungan keluarga. Pada saat
pembagian tugas serta pengambilan keputusan dalam rumah tangga
semuanya harus didiskusikan bersama, agar tidak terjadi ketimpangan.
Perilaku assertif berperan agar kesepakatan diantara pasangan dapat
terjalin. Perempuan yang memiliki kemandirian ekonomi akan mampu
bertindak tepat, dengan cara berperilaku assertif di rumah, sebab ia sadar ia
42
Perempuan dapat mengembangkan kemampuannya di kantor, mendapat
perilaku dan hak yang sama sebagai pekerja. Sedangkan di rumah,
perempuan dan pasangannya dapat saling melengkapi dalam kebutuhan
hidup, dan memiliki kesetaraan peran dalam keluarga. Pembagian tugas juga
sangat memerlukan diskusi serta kerjasama dari pasangan, dan hal ini dapat
terwujud dengan perilaku assertif yang dimiliki perempuan. Sedangkan
kemandirian ekonomi adalah salah satu faktor yang membentuk perilaku
assertif tersebut pada perempuan. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh
Kartini Kartono (1992:8), bahwa dengan perilaku assertif seorang perempuan
akan dapat menjadi ibu yang baik serta te!adan bagi anak-anaknya.
2.5. Hipotesis Penelitian
Dari paparan teori dan kerangka berfikir diatas, maka dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
1. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja.
H1: Ada hubunganyang signifikan antara kemandirian ekonomi dengan
perilaku assertif perempuan pekerja.
2. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja di rumah.
H1: Ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi dengan
perilaku assertif perempuan pekerja di rumah.
3. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja di kantor.
H1: Ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi dengan
perilaku assertif perempuan pekerja di kantor.
43
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang
dihasilkan dari hasil penelitian adalah berwujud data kuantitatif, yakni data
yang berbentuk bilangan (Iqbal Hasan, 2002: 200).
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perempuan PT. Telkom
Jakarta Pusat, dengan mengambil sampel sebanyak 38 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non probability
sampling dengan cara purposif sampling, yaitu pengambilan sampel secara
pertimbangan (Sudjana, 1996: 168). Metode ini digunakan untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, karena jumlah sampel
yang terbatas. Jumlah sampel sebanyak 38 orang sudah termasuk ke dalam
jumlah sampel minimum untuk penelitian, karena menurut Bailey ukuran
sampel yang paling minimum adalah 30 orang (Iqbal Hasan, 2002: 60).
44
45
Sampel diambil sesuai dengan karakteristik yang telah peneliti tentukan.
Karakteristik responden sebagaimana terlampir dalam pembatasan masalah,
yakni perempuan pekerja di sektor formal berusia 20 - 50 tahun, yang telah
menikah dengan usia perkawinan 0 - 25 tahun. Sesuai tugas
perkembangannya, usia 20 - 50 tahun berada pada masa dewasa, dimana
seseorang mulai memiliki pasangan, membina keluarga, mulai bekerja dan
mencapai prestasi dalam karir pekerjaannya (Hurlock, 1980: 10). Usia
perkawinan O - 25 tahun dipilih karena usia ini merupakan periode awal
perkawinan, dimana ketegangan emosional dan penyesuaian diri pada
pasangan terus terjadi (Hurlock, 1980: 289).
3.3. Definisi Operasional
Untuk dapat mengukur konsep-konsep dalam penelitian ini, diperlukan
pengoperasionalisasian konsep tersebut yakni dengan cara menetapkan
rincian indikator variabel yang digunakan dalam pengukuran (Kerlinger,
2000). Variabel adalah gejala yang bervariasi (Arikunto, 1987), dalam
penelitian ini terdapat 2 variabel penelitian, yakni kemandirian ekonomi dan
perilaku assertif dengan definisi operasional sebagai berikut: .
1. Yang dimaksud dengan kemandirian ekonomi dalam penelitian ini adalah
"keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain dalam
\ \
I
masalah ekonomi, artinya mampu menghasilkan uang atas usahanya
sendiri, dan mampu mengaturnya agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya".
lndikator dari kemandirian ekonomi tersebut berdasar pada teori DJ.
Schwartz (1996) dan Havigurst (1972), yakni sebagai berikut:
1. Dapat memenuhi kebutuhan hidup.
2. Mampu mengatur keuangan.
3. Mempunyai penghasilan dan bisa menabungnya.
2. Yang dimaksud perilaku assertif dalam penelitian ini adalah "mampu
mengungkapkan perasaan dan mempertahankan hak pribadi dengan
menjaga perasaan dan hak orang lain.
46
lndikator perilaku assertif berdasar pada teori Peter Salim (1991 ), Lange &
Jakubowski (1976), Rathus & Nevid (1983), dan Counseling Center
University of Illinois (2004). Dengan indikator yang akan diukur sebagai
berikut:
1. Mengungkapkan perasaan dengan tetap menghargai perasaan orang
lain.
perasaan positif
perasaan negatif
47
mengemukakan pendapat
2. Mempertahankan hak pribadi dengan tetap menghargai hak orang lain.
mampu berkata tidak
mampu berkata iya
mampu bertanya
mampu meminta pertolongan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan skala.
Kuesioner digunakan untuk menentukan responden yang memiliki
kemandirian ekonomi. Skala Forced Choice digunakan untuk meneliti perilaku
assertif responden.
Kuesioner disini berupa daftar pertanyaan tertulis yang diberikan pada
responden penelitian. Responden diminta memberikan jawaban terhadap
masing-masing pertanyaan tersebut secara tertulis. Penggunaan kuesioner
dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan, yaitu dapat memperoleh
data sesuai jumlah yang dibutuhkan dengan waktu yang relatif singkat (Iqbal
Hasan, 2002: 84).
48
Kuesioner kemandirian ekonomi dibuat berdasarkan teori DJ. Schwartz
( 1996) dan Havigurst ( 1972). Dengan indikator sebagai berikut: dapat
memenuhi kebutuhan hidup, mampu mengatur keuangan, mempunyai
penghasi/an dan bisa menabungnya. Jika responden dapat memenuhi kriteria
tersebut, maka ia dikatakan sebagai orang yang memiliki kemandirian
ekonomi. Kriteria tersebut mengacu pada pertanyaan inti, yakni dapat
memenuhi kebutu'lan hidup, selalu memprogram keuangan, dan dapat
menabung. Jika re·sponden menjawab "Ya" pada ketiga pertanyaan tersebut,
dan pengeluarannya tidak melebihi penghasilan, maka ia dikategorikan
sebagai orang yang memiliki kemandirian ekonomi.
Sedangkan untuk perilaku assertif digunakan Skala Forced Choice yang
berisi pemyataan tentang suatu kasus, responden diminta memberi jawaban
dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan. Jawaban tersebot terdiri
dari respon perilaku assertif, agresif, dan pasif. Pernyataan-pernyataan
dalam kasus tersebut kemudian diberi bobot skor sebagai berikut:
1 = Untuk pilihan jawaban pasif.
2 = Untuk pilihan jawaban agresif.
3 = Untuk pilihan jawaban assertif.
Seorang responden dikategorikan memiliki perilaku assertif, agresif, atau
pasif ditentukan dengan berdasar pada banyaknya jawaban assertif, agresif
49
atau pasif yang ia berikan. Jika lebih banyak menjawab pilihan assertif pada
item pertanyaan skala maka dikategorikan berperilaku assertif. Begitu juga
pada jawaban agresif dan pasif, jika ia lebih banyak memilih jawaban agresif
atau pasif pada skala maka dikategorikan berperilaku agresif atau pasif.
Aspek perilaku assertif yang dibahas dalam skala ini adalah aspek dalam
rumah tangga dan dalam kantor. Sedangkan skala ini dibuat dengan
berdasar pada teori Peter Salim (1991), Lange & Jakubowski (1976), R<1thus
& Nevid (1983), dan Counseling Center University of Illinois (2004), dan
indikatornya sebagai berikut:
1. Mengungkapkan perasaan dengan tetap menghargai perasaan orang lain.
perasaan positif
perasaan negatif
mengemukakan pendapat
2. Mempertahankan hak pribadi dengan tetap menghargai hak orang lain.
mampu berkata tidak
mampu berkata iya
mampu bertanya
mampu meminta perto!ongan
Dari indikator tersebut dibuat sebuah instrumen penelitian berjumlah 40 item,
yang kemudian diujicobakan kepada 30 orang perempuan pekerja, dengan
50
karakteristik sama dengan responden penelitian, yakni bekerja di sektor
formal, memiliki usia 20 - 50 tahun, dan usia perkawinan 0 - 25 tahun. Hasil
uji coba tersebut tersaji dalam kisi-kisi skala sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi ska/a uji coba 1
No lndikator Rumah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K %
1. Mampu
mengekspresikan
perasaan.
a. Perasaan Positif 34*,38 2 37* 1 3 7.5
b. Perasaan Negatif 2,16 2 1*,7,19,23,2 5 7 17.5
9*
c. Pendapat 4, 10,26* 3 13*,31 2 5 12.5
2. Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 6, 12*,18*, 5 3,9, 15,25,27 5 10 25
30*,32*
b. Berkata lya 22* ,35* ,36* 3 40* 1 4 10
c. Mampu Bertanya 14,20,24* 3 5,11*,17,21 4 7 17.5
d. Minta Pertolongan 8*,28* 2 33,39 2 4 10
Jumlah 19 21 40 100%
Ket: * item yang valid
Dari 40 item yang diujicobakan, hasilnya dengan menggunakan formula
Spearman didapatkan 18 butir item yang valid. Karena ada beberapa
indikator yang tidak terwakili, maka dibuatlah instrumen baru yang kemudian
51
diujicobakan kepada 30 orang perempuan pekerja yang karakteristiknya
hampir sama dengan responden penelitian. Hasilnya tersaji dalam kisi-kisi di
bawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi ska/a uji coba 2
No. lndikator Rum ah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K %
1. Mampu
mengekspresi <an
perasaan.
a. Perasaan Positif 21 1 23 1 2 7.14
b. Perasaan Negatif 1*,11*,27 3 6*,13*,16* 3 6 21.42
c. Pendapat 3, 8* 2 19* 1 3 10.71
2. Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 5 1 2*,7, 10*, 5 6 21.42
17*, 18
b. Berkata lya 24 1 25* 1 2 7.14
c. Mampu Bertanya 9,14 2 4,12*,15 3 5 17.85
d. Minta 26* 1 20*,22, 3 4 14.28
Pertolongan 28*
Jumlah 11 17 28 100%
Ket: * rtem yang valid
Dari 28 butir item yang diujicobakan, diuji validitasnya menggunakan formula
Spearman terdapat 15 item yang valid. Hasil item uji coba 1 yang valid
sebanyak 18 butir ditambah dengan 15 butir item valid pada uji coba 2,
sehingga didapatkan 33 item valid yang selanjutnya digunakan untuk
penelitian. 33 item ini memiliki reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,8172.
3.5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus
dilalui dan dikerjakan dalam suatu penelitian (Iqbal Hasan, 2002: 29-30).
Prosedur dalam penelitian ini adalah:
1. Tahap perencanaan penelitian
Tahap dimana semua hal yang berhubungan dengan penelitian ini
dipersiapkan, seperti merancang desain penelitian dengan membuat
pendahuluan, mencari teori, juga metodologi yang sesuai dengan
penelitian ini, serta membuat instrumen penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2004, dan
pengambilan data dilakukan pada tanggal 24 Agustus - 17 September
2004 di PT. Telkom Jakarta Pusat, peneliti memberikan langsung skala
yang akan diisi kepada responden dengan memberi keterangan
52
53
seper!unya jika subjek bertanya. Selain tahap pengumpulan data, analisis
data dan penarikan kesimpulan juga dilakukan pada tahap ini.
3. Tahap penulisan !aporan penelitian
Tahap dimana penelitian ini sudah dilakukan dan dibuat da!am sebuah
laporan.
3.6. Teknik Analisa Data
Menurut Bogdan dan Taylor ( Iqbal Hasan, 2002: 97), analisis data adalah
proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Teknik analisa data pada
penelitian ini terdiri dari uji alat pengumpulan data dan uji hipotesis penelitian.
1. Uji Alat Pengumpulan Data
1.1 Korelasi Spearman
Korelasi Spearman digunakan karena data penelitian adalah data ordinal.
Korelasi ini berfungsi untuk membuang item yang tidak valid dan tidak
dihitung dalam penskoran (Az>Nar, 2003: 62). Dengan rumus :
54
Keterangan:
r;(x-I) = Koefisien korelasi aitem total setelah dikoreksi dari efek spurious
overlap.
r;x = Koefisien korelasi aitem total sebelum dikoreksi.
s; = Deviasi standar skor aite:n yang bersangkutan.
Sx = Deviasi standar skor skala
1.2 Realibilitas Alpha Cronbach
Setelah didapatkan sejumlah butir item yang valid, maka dilakukan uji
reliabilitas melalui teknik Alpha Cronbach (Azwar, 2003: 87). Dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
a = Skar reliabititas Alpha Cronbach
s1 2 dan sl = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
s.2 = Varians skor skala
55
2. Uji hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis penelitian, maka dilakukan uji hipotesis.
Penghitungan data dilakukan menggunakan program SPSS versi 10.0. Data
diolah memakai Chi Square (Arikunto, 1987:89). Dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
x2 = Uji signifikansi perbedaan frekuensi
fo = Frekuensi yang diobservasi (diperoleh berdasarkan data)
fh = Frekuensi yang diharapkan
BAB4
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Seperti yang diungkapkan dalam Bab 3 bahwa penelitian ini dilakukan di PT.
Telkom Jakarta Pusat. Untuk itu peneliti akan memaparkan sekelumit tentang
gambaran karakteristik responden penelitian sebagai berikut:
4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan
Tabel 4.1
Gambaran jabatan responden
No. Jabatan Ju ml ah FR%
1. Officer 3 13 34.2 2. Staff 9 23.6 3. Sekretaris 4 10.5 4. Accounting 2 5.26 5. Pelaksana 5 13.1 6. Senior Supervisor 1 2.63 7. Oi::ierasional 3 7.89 8. Resei::isionis 1 2.63
Total 38 100
56
58
Tabel 4.3
Gambaran usia perkawinan responden
No. Tahun Jumlah FR% 1. < 1 tahun 3 7.89 2. 1 tahun 4 10.5 3. 4-5 tahun 7 18.4 4. 7 -8 tahun 5 13.1 5. 1 O - 12 tahun 5 13.1 6. 17 -19 tahun 7 18.4 7. 20-22 tahun 7 18.4
Total 38 100
Tabel menunjukkan usia perkawinan responden menyebar dari tahun ke O
hingga tahun ke 22.
Tabel 4.4
Gambaran tingkat pendidikan responden
No. Pendidikan Jumlah FR% 1. SMA 16 42.1 2. 01 4 10.5 3. 03 6 15.7 4. Si 12 31.5
Total 38 100
Dari tabel pendidikan diketahui bahwa responden sebagian besar
berpendidikan SMA dan S1.
59
4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Alasan Bekerja, Status
Bekerja, dan Usia Bekerja
Tabel 4.5
Gambaran alasan bekerja responden
No. Alasan Bekerja Jumlah FR % 1. Menambah income keluarga 13 34.1
~~~~~~~~~~~~~~~~~-
2. Mencari penghas Ian sendiri 15 39.4 ~~~~~~~~~~~~~~~~~-
3. Mengamalkan ilmu dan kemampuan 3 7.89 ~~~~~~~~~~~~~~~~~
4. Berkarir 3 7.89 5. Daripada menganggur di rumah 4 13.1
Total 38 100
Dari tabel di atas menunjukkan alasan-alasan yang menyebabkan seorang
perempuan harus bekerja.
Tabel 4.6
Gambaran status kerja responden
No. Status Kerja Jumlah FR% 1 . Karyawan tetap 36 94.7 2. Karyawan kontrak 2 5.26
Total 38 100
Tabel menunjukkan hampir keseluruhan responden telah menjadi karyawan
tetap.
60
Tabel 4.7
Gambaran usia kerja responden
No. Tahun Jumlah FR% 1. 3- 5 tahun 6 15.7 2 6-8 tahun 7 18.4 3. 9 - 11 tahun 3 7.89 4. 12- 14 tahun 4 10.52 5. 18-20 tahun 3 7.89 6. 21 -23 tahun 11 28.9 7. 24-26 tahun 3 7.89 8. 27 -29 tahun 1 2.63
Total 38 100
Tabel menggambarkan bahwa kebanyakan responden bekerja pada tahun ke
21-23 di perusahaan tersebut.
4.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan lndikator Kemandirian
Ekonomi
Berikut ini pertanyaan inti pada kuesioner yang dapat menyimpulkan
kemandirian ekonomi pada responden.
1. Apakah penghasilan anda dapat mencukupi kebutuhan diri anda
sehari-hari?
2. Apakah anda selalu memprogram pengeluaran keuangan?
3. Dari penghasilan yang ada, apakah anda masih dapat menabungnya?
61
Tabel 4.8
Jawaban responden pada ketiga pertanyaan inti
No. Jawaban Jumlah FR %
1. Ya 21 55.26 2. Tidak 17 44.73
Total 38 100
Dari label diketahui bahwa ada 21 orang yang menjawab "ya" dan 17 orang
yang menjawab "tidak".
Tabel 4.9
Penghasilan Responden Perbulan
No. Penghasilan Jumlah FR% 1. < 500 ribu 2. 500 ribu - 1 juta 6 15.78 3. 1 juta - 2 juta 8 21.05 4. 2 juta - 3 juta 7 18.42 5. > 3 juta 17 44.73
Total 38 100
Penghasilan responden berada diatas Upah Minimum Regional (UMR), dan
paling banyak berjumlah diatas 3 juta.
62
Tabel 4.10
Pengeluaran Pribadi Responden Perbulan
No. Pengeluaran Jumlah FR % 1. < 500 ribu 3 7.89
- c··-------~~~
_____ 500 ribu - 1 juta 5 13.15 1 juta-2juta 12 31.57
---~ "' v.
4_. __ 2~j~u_ta_-_3~ju_t_a _____ 7 ____ 1_8_.4_2 __ 5. > 3 juta 11 28.94 --~----- -- -~-----~ ····----···-~-- .. ·-------
Total 38 100
Tabel menunjukkan jumlah pengeluaran pribadi responden setiap bulannya,
rata-rata responden memiliki pengeluaran 1-2 juta per bulan, ini terlihat dari
prosentasenya sebesar 31,57%.
Tabel 4.8 merupakan pertanyaan inti dari kemandirian ekonomi yang
dimaksud dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian didapatkan 21 orang
menjawab "ya'' pada tiga pertanyaan ini dan 17 orang menjawab "tidak".
Untuk itu 21 orang yang menjawab "ya" pada ketiga pertanyaan tersebut
masuk dalam kategori responden yang memiliki kemandirian ekonomi,
sedangkan 17 orang yang menjawab "tidak" masuk kategori responden yang
tidak memiliki kemandirian ekonomi.
Ketiga item tersebut disesuaikan pula dengan jumlah penghasilan dan
pengeluarannya, serta jawabannya pada pertanyaan pendukung.
Responden harus memiliki pengeluaran yang lebih kecil dari penghasilan.
63
Tabel 4.11
Apakah pendapatan anda lebih besar dari suami? No. Jawaban Jumlah FR % 1. Ya 10 26.31 2. Tidak 18 47.36 3. Sama besar 10 26.31 ---·
Total 38 100
Pertanyaan di atas merupakan pendukung untuk mengetahui kemandirian
ekonomi seseorang. Dari label 4.11 terlihat 10 orang menjawab "ya" artinya
26,31 % dari responden berkesempatan lebih besar untuk memenuhi
kebutuhan keluarga dibanding suami, ini mengindikasikan bahwa responden
memiliki kemandirian ekonomi. 10 orang menjawab "sama besar'' artinya
26,31 % responden punya andil yang sama dengan suami dalam menyokong
kebutuhan hidup keluarga, dengan begitu ia berpeluang 50% untuk memiliki
kemandirian ekonomi. 18 orang atau 47,36% responden menjawab "tidak"
artinya suami mensubsidi kebutuhan keluarga lebih besar dibanding dia.
Dari jawaban responden pada tiga pertanyaan inti, besarnya penghasilan dan
pengeluaran, serta pertanyaan pendukung, maka di dapatkan 21 orang
responden memiliki kemandirian ekonomi dan 17 orang responden tidak
memiliki kemandirian ekonomi.
64
4.2 Gambaran Umum Responden Yang Memiliki Kemandirian
Ekonomi dan Yang Tidak Memiliki Kemandirian Ekonomi
Dari gambaran umum responden di atas diketahui bahwa 21 orang
responden yang memiliki kemandirian ekonomi dan 17 orang tidak memiliki
kemandirian ekonomi. Berikut ini gambaran rinci responden tersebut:
4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan.
Tabel 4.12
Jabatan responden
No. Jabatan Mandiri Tidak Mandiri
1. Officer 3 8 5 2. Staff 6 3 3. Sekretaris 2 2 4. Accounting 2 5. Pelaksana 2 3 6. Senior Supervisor 1 7. O[!erasional 3 8. Resepsionis 1
Total 21 17
Melalui tampilan tabel terlihat bahwa rata-rata responden yang memiliki
kemandirian ekonomi mengisi jabatan-jabatan yang tinggi, dengan begitu
mereka memiliki penghasilan yang lebih banyak
65
4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Alasan Bekerja
Tabel 4.13
Alasan bekerja responden
No. Alasan Bekerja Mandiri Tidak Mandiri 1. Menambah income keluarga 4 9 2. Mencari penghasilan sendiri 10 5 3. Mengamalkan ilmu dan kemampuan 2 1 4. Berkarir 3 5. Daripada menganggur di rumah 2 2
Total 21 17
Tabel diatas menunjukkan bahwa alasan bekerja untuk mencari penghasilan
sendiri lebih banyak muncul pada responden yang mandiri ekonomi,
sedangkan kebanyakan responden yang tidak mandiri ekonomi bekerja untuk
menambah income keluarga.
4.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Rentang Usia dan Tingkat
Pendidikan.
Tabel 4.14
Rentang usia responden
No. Usia Mandiri Tidak Mandiri 1 . 25 - 30 tahun 5 4 2. 31 - 35 tahun 3 3 3. 36 - 40 tahun 2 5 4. 41 -45 tahun 8 5 5. 46 - 50 tahun 3
Total 21 17
66
Tabel 4.15
Tingkat pendidikan responden
No. Pendidikan Mandiri Tidak Mandiri 1. SMA 9 7 2. 01 2 2 3. 03 2 4 4. S1 8 4
Total 21 17
Tabel menunjukkan responden yang mandiri ekonomi lebih banyak berada
pada rentang usia 41-45 tahun, sedangkan responden yang tidak mandiri
ekonomi memiliki rentang usia yang menyebar. Rata-rata responden berada
pada jenjang pendidikan SMA, dan responden yang berpendidikan S1 lebih
banyak terdapat pada responden yang mandiri ekonomi dibanding responden
yang tidak mandiri ekonomi.
4.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Penghasilan, l?engeluaran
Pribadi Perbulan
Tabel 4.16
Penghasilan responden perbulan
No. Penghasilan Mandiri FR% Tidak Mandiri FR% i. < oOO ribu 2. 500 ribu - 1 juta 1 4.76 5 29.41 3. 1 juta - 2 juta 5 23.80 3 17.64 4. 2 juta - 3 juta 3 14.2 4 23.52 5. > 3 juta 12 57.14 5 29.41
Total 21 100 17 100
67
Tabei 4.17
Pengeluaran pribadi responden perbulan
No. Pengeluaran Mandiri FR% Tidak Mandiri FR% 1. < 500 ribu 1 4.76 2 11.76 ·------2. 500 ribu - 1 juta 2 9.52 3 17.64 ~ ..)_ 1 juta - 2 juta 8 38.09 4 23.52 4. 2 juta - 3 juta 5 23.80 2 11.76 5. > 3 juta 5 23.80 6 35.29
Tota! 21 100 17 100
Tabei 4.18
Apakah pendapatan anda lebih besar dari suarni?
No. Jawaban Mandiri FR% Tidak Mandiri FR% 1. Ya 10 4/.61 2. Tidak 3 14.28 15 88.23 3. Sama besar 8 38.09 2 11-76
Tota! 21 100 17 100
Dari tabel penghasilan diketahui bahwa 57,14% responden yang mandiri
ekonomi berpenghasilan di atas 3 juta per bulan, sedangkan responden yang
tidak mandiri ekonomi berpenghasilan merata dari 500 ribu hingga di atas 3
juta per bulan.
Pada tabel pengeluaran perbulan, diketallui responden yang mandiri ekonomi
38,09% memiliki pengeluaran 1-2 juta, dan responden yang tidak mandiri
ekonomi 35,29% memiliki pengeluaran di atas 3 juta. Disini terlihat bahwa
responden yang mandiri ekonomi memiliki pengeluaran yang tidak melebihi
68
penghasilannya, sedangkan responden yang tidak mandiri kebanyakan
berpengeluaran melebihi penghasilannya per bulan.
Dari tabel 4.18 diketahui bahwa 47,61 responden yang mandiri ekonomi
memiiiki penghasilan yang lebih besar dari suaminya, dan 88.23% responden
yang tidak mandiri ekonomi memiliki penghasilan lebih kecil dari suaminya.
4.3 Gambaran Um um Perilaku Assertif Responden
Berikut ini tabel mengenai perilaku assertif responden:
Tabel 4.19
Gambaran perilaku responden
No. Periiaku Mandiri FR% Tidak mandiri FR% 1. Assertif 17 80.95 12 70.58 2. Ag res if 2 9.52 2 11.76 3. Pasif 2 9.52 3 17.64
Total 21 100 17 100
Dari prosentase tabel di atas sebesar 80.95% terlihat, bahwa responden yang
mandiri ekonomi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk berperilaku
assertif.
69
Tabe! 1.1 .. 20 ;r-,
Gan1baran perilaku responden di rumah berdasarkan usia perkavvit1a11
No. ;ahun Mr.ctr Ass Agr t'as ;dk Mndr Ass Agr Pas 1. < 1 th 1 1 2 i i 2. 1 th n ') n n
L. ~ L. L.
3. 4-5 th 4 2 i i 3 2 1 4. 7 -8th 2 2 3 2 1 5. 10-12th 3
,.., 1 2
,.., L L
6. 17-19th ,; 4 3 . ., .., J
7. 20-22 th ::; 4 i 2 2 Total 21 17 2 2 17 12 2 3
Tabe! 4.21
Gambaran perilaAu responden di kantor berdasarkan usia kerja
No. Tahur. Mndr Ass Agr Pas Tdk Mndr Ass Agr Pas ·-···· ...
i. 3-5th 4 3 1 2 2 2. 6-8 th 2 2 1 1 3. 9 - 11 th 2 2 1 i 4. 12-14th 1 1 3 i i 1 5. i8-20th 3 3 3 3 6. 21 - 23th 6 5 1 1 1 7. 24-26 th 2 2 4 3 i 8. 27 -29th 1 1 2 1 1
Total 21 18 2 1 17 13 2 2
Tabel menunjukkan bahwa responden memiliki usia menikah dan usia
bekerja yang beragam, dari rentang usia terendah hingga rentang usia
tertinggi responden tersebar secara merata. Dari tampilan label 4.20 dan
label 4.21 dapat dikatakan bahwa responden yang mandiri ekonomi dan yang
tidak mandiri ekonomi ketika di rurnah dan di kantor cenderung berperilaku
asseriif.
4.4 Uji Hipotesis tentang Hubu11ga11 Kema11diria11 Ekonomi
dengan Perilaku Assertif Pere1npuan Pekerja
Count
Kemandirian Ekonomi
Total
Tabe! 4.22
Kemandiriai Ekonomi * Perilaku Asertif Crosstabulation
Perilaku Asertif
Pasif Agresif Asertif
Mandiri 2 2 17 Tidak iviandid 3 2 i2
5 4 29
Tota!
21
17
70
Tabel diatas menggambarkan kecenderungan responden untuk berperilaku,
hasilnya menunjukkan bahwa responden yang mandiri ekonomi dan yang
tidak mandiri ekonomi memiliki kecenderungan untuk berperilaku assertif.
Hasil perhitungan dengan Chi Squarenya sebagai berikut:
72
Sesuai dengan uji hipotesis sebelurnnya, label diatas juga menggarnbarkan
bahwa ketika di rumah responden yang mandiri ekonon1i dan yang tidak
rnandiri ekonomi memiliki kecenderungan untuk berperilaku assertif, sehingga
hasil analisa dengan Chi Square rnenjadi:
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Tabel 4.25
Chi-Square Tests
Value
.648 a
.646
.631
38
df
2
2
1
a . . 4 ce!!s (66.7%} have expected count less than 5. The minimum expected count is 1. 79.
· Asymp. Sig. (2-sided)
.723
.724
.427
Hasil perhitungan Chi Square rnenunjukkan Asyrnp. Sig. sebesar 0.723
dengan df 2, maka Ho di terima karena Asymp. Sig > 0,05. Dengan kata lain
"Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi dengan
perilaku assertif perempuan pekerja di rumah".
4.6 Uji Hipotesis tentang Hubungan Kemandirian Ekonomi
dengan Perilaku Assertif Perempuan Pekerja di Kantor
Tabet 4.26
Kemandirian Ekonomi "' Perilaku Asertif di Kantor Crosstabulation
Count
Perilaku Asertif di Kantor
Pas if Agresif Asertif Total
Kemandirian Mandiri 1 2 18 21 Ekonomi
Tidak Mandiri 2 2 13 17 Total 3 4 31 38
73
Tabel menunjukkan bahwa ketika di kantor responden yang mandiri ekonomi
dan yang tidak mandiri ekonomi sama-sama memiliki kecenderungan
berperilaku assertif. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan Chi
Square berikut ini:
Tabel 4.27
Chi-Square Tests
Value df Pearson Chi-Square .727 a 2 Likelihood Ratio .728 2 Linear-by-Linear
.686 1 Association
N of Valid Cases 38 a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.34.
Asymp. Sig. (2-sided)
.695
.695
.407
74
Dari hasil Chi Squarn diperoleh Asymp Sig. sebesar 0.695, maka dengan
menggunakan a 0 105 dapat dikatakan Ho diterima, sebab Asymp. Sig> 0,05.
Dengan demikian hasilnya "Tidak ada hubungan yang signifikan antara
kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan pekerja di kantor".
5.1 Kesimpulan
BAB 5
PENUTUP
Dari uji hipotesis yang dilakukan maka hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja. Artinya, perempuan
pekerja yang memiliki kemandirian ekonomi dan yang tidak memiliki
kemandirian ekonomi mempunyai kecenderungan yang sama untuk
berperilaku assertif.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja di rumah. Artinya,
perempuan pekerja yang memiliki kemandirian ekonomi dan yang
tidak memiliki kemandirian ekonomi mempunyai kecenderungan yang
sama untuk berperilaku assertif ketika di rumah.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif perempuan pekerja di kantor. Artinya,
perempuan pekerja yang memiliki kemandirian ekonomi dan yang
75
76
tidak memiliki kemandirian ekonomi mempunyai kecenderungan yang
sama untuk berperilaku assertif ketika di kantor.
5.2 Diskusi
Secara keseluruhan hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang
signifikan antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif perempuan
pekerja. Artinya individu yang mandiri ekonomi dan yang tidak mandiri
ekonomi memiliki kecenderungan yang sama untuk berperilaku assertif.
Responden pada penelitian ini adalah perempuan pekerja yang sering
berinteraksi dengan orang lain, mereka harus memiliki kemampuan bergaul,
sehingga mereka dituntut untuk bisa mengkomunikasikan perasaannya, juga
bisa menunjOkkanperilaku yang baik dihadapan rekan-rekannya, sesuai
dengan norma yang berlaku di kantor.
Pekerjaan mengharuskan mereka berperilaku assertif agar mereka lebih maju
dalam karirnya. Perilaku assertif mengajarkan seseorang pada hal
pengungkapan diri, sehingga individu dapat mengkomunikasikan kebenaran
tentang apapun yang ia rasakan, dengan mengungkapkannya melalui kata
kata yang baik (Anne Dickson, 2001: 45). Sesuai dengan Show & Costanzo
(1970) yang berpendapat bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap
proses individual, sehingga kehadiran orang lain, keberadaan seseorang
dalam kelompok tertentu atau norma-norma yang berlaku dalam suatu
masyarakat mempengaruhi persepsi, motivasi, proses belajar, sikap dan
perilaku juga sifat seseorang (dalam Sarlito, 1999:20).
77
Pendidikan responden yang mulai tinggi tentunya menyadarkan seseorang
untuk memilih mana yang terbaik untuk diririya, dan biasanya pendidikan
seseorang juga mencerminkan perilaku apa yang muncul dalam
kesehariannya. Menurut Lewin (1947), bahwa segala informasi yang masuk
diproses dalam kognisi manusia sebelum akhirnya dijadikan keputusan,
simpulan, pandangan, sikap dan perilaku. Manusia cenderung berfikir sebab
akibat, dan cenderung menggolongkan segala sesuatu (baik dan buruk,
benar atau salah). Pendidikan merupakan sarana informasi yang
mengajarkan manusia segala ha!, apa yang didapat dari proses belajar itu
mengubah pola pikir, dan pola pikir itu mengubah perilaku manusia, sehingga
individu akan berperilaku sesuai dengan tingkat pendidikannya (dalam
Sarlito, 1999: 84). Namun yang perlu diingat bahwa perilaku adalah sebuah
kecenderungan, jadi seseorang tidak dapat berperilaku assertif terus
sepanjang hidupnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat Anne Dickson (2001)
yang mengatakan bahwa seorang individu tidaklah dapat berperilaku agresif,
assertif, atau pasif secara terus menerus, akan tetapi setiap individu mampu
78
bersikap seperti ini pada waktu yang berbeda, terhadap orang yang berbeda,
dan dalam situasi yang berbeda.
Karena responden adalah pekerja yang sering bergaul, maka ia akan memilih
perilaku yang menurutnya paling baik. Perilaku assertif dipilih seseorang
karena berbagai alasan, hal ini sesuai dengan pendapat Kelley (1979)
karena perilaku assertif:
1. Bersifat menghargai kedua belah pihak.
2. Menimbulkan perasaan yang lebih baik bagi kedua belah pihak.
3. Memberikan perasaan bahwa ia dapat mengendalikan tingkah lakunya.
4. Biasanya lebih berhasil daripada non assertif atau agresif, dan orang
lebih menyukai hasil "menang-menang".
5. Lebih memberikan kebebasan, tanggung jawab, dan kekuatan untuk
memilih.
6. Meningkatkan ketenangan.
7. Membantu seseorang mengkomunikasikan apa yang dirasakannya,
dipikirkannya, dan diinginkannya.
8. Membantu seseorang untuk membuat orang lain mengetahui dirinya
yang sebenarnya dan ia mengetahui orang lain.
Menurut Woolfolk dan Denver (dalam Vera Yumira, 1992: 10) juga dikatakan
bahwa perilaku assertif dipilih karena orang menilai perilaku assertif sebagai
79
pilihan respon yang paling tepat dalam situasi-situasi sosial. Responden
cenderung berperilaku assertif ketika di rumah karena ia dan pasangannya
sama-sama bekerja. Pada individu yang mandiri perilaku assertif di rumah
muncul karena mereka memiliki kemampuan finansial sama dengan
suaminya bahkan lebih, dan mereka mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri walaupun tanpa bantuan finansial dari suami. Sedangkan individu
yang tidak mandiri dapat assertif karena mereka dan suaminya sama-sama
mempunyai andil dalam memenuhi kebutuhan keluarga. lnilah alasannya
mengapa tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian ekonomi
dengan perilaku assertif di rumah pada perernpuan pekerja.
Hipotesis selanjutnya mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara kemandirian ekonomi dengan perilaku assertif di kantor pada
perempuan pekerja. Dalam berkomunikasi di kantor perilaku assertif sangat
dibutuhkan, ketika seseorang bekerja ia akan berhadapan dengan berbagai
orang, ia harus mampu berkomunikasi dengan baik juga menunjukkan sikap
yang baik di mata orang lain agar ia disukai, dan mendapat perlakuan yang
baik pula dari rekannya. Menurut penelitian Anne Dickson (2001) bahwa
orang yang assertif adalah pribadi yang percaya diri, komunikatif, selalu siap,
tidak terganggu, dan efektif. Orang seperti ini akan lebih maju dan
berkembang serta akan dihargai rekannya. Karenanya ia akan lebih punya
kesempatan mengembangkan karir dan kemampuannya tanpa merasa
sungkan.
80
Orang-orang mandiri ekonomi dapat assertif karena memiliki kemampuan
finansial dibanding rekannya, dan mereka pun mampu mengungkapkan apa
yang ia rasakan kepada orang lain dengan baik. Sejalan dengan Rathus &
Nevid (1983: 343), ia menekankan perilaku ;1ssertif pada hal pengungkapan
diri sehingga seseorang bebas untuk mengungkapkan apa yang ada dalam
dirinya, menerima, dan menolak sesuatu bila ia tidak menghendakinya. Oleh
sebab itu mereka biasanya bergabung dalam organisasi-organisasi buruh
untuk membantu memperjuangkan hak-hak pekerja wanita (Suzanne. S,
2003). Sedangkan perilaku assertif muncul pada individu yang tidak mandiri
agar mereka bisa lebih maju dalam karir, sehingga bisa memperoleh
kemandirian ekonomi.
Jadi, pendidikan responden, serta kesehariannya dalam bekerja dan bergaul
dengan orang banyaklah yang melatihnya untuk berperilaku assertif , lalu
membentuk karakter tersebut untuk dibawa dalam kehidupannya sehari-hari,
sehingga responden yang memiliki kemandirian ekonomi dan responden
yang tidak memiliki kemandirian ekonomi mempunyai kecenderungan yang
sama untuk berperilaku assertif dalam kehidupannya.
81
5.3 Saran
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang mungkin bermanfaat, akan tetapi
penu:is merasa masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dihasilkan
dalam penelitian ini. Untuk itu penulis mencoba memberikan beberapa saran
agar penelitian selanjutnya dapat lebih baik, efektif dan lebih mendalam.
1. Kepada peneliti selanjutnya, akan lebih baik menambahkan pain
tentang asuransi untuk meneliti kemandirian ekonomi, sebab sekarang
ini asuransi merupakan kebutuhan jangka panjang yang penting dan
semakin diminati oleh orang berbagai kalangan. Dari sini diketahui
kepandaian seseorang dalam mengatur dan merencanakan kebutuhan
keuangan masa depan.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan mencari perusahaan yang lebih besar
dan memiliki banyak karyawan, agar lebih mudah dan lebih banyak
mendapatkan responden penelitian.
3. Peneliti selanjutnya lebih memperbanyak teori tentang kemandirian
ekonomi agar hasil penelitiannya semakin baik.
4. Agar penelitian ini lebih bermanfaat dan ada kelanjutannya, bagi
peneliti selanjutnya agar meneliti tingkat assertifitas perempuan
pekerja yang mandiri ekonomi dan yang tidak mandiri ekonomi.
82
5. Kepada perempuan pekerja yang memiliki kecenderungan berperilaku
agresif dan pasif, agar lebih meningkatkan assertifitas mereka.
6. Kepada perempuan pekerja yang belum mandiri ekonomi agar
meningkatkan prestasi kerja, supaya memiliki kemandirian ekonomi.
7. Kepada perusahaan, ada baiknya menyelenggarakan pelatihan
tentang assertifitas kepada karyawan agar komunikasi kerja
antarkaryawan menjadi lebih baik dan makin efektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. BUKU
Al-Quran dan Terjemahnya. (1971). Jakarta: Depag
A. Rathus, Spencer & S. Nevid, Jeffrey. (1983). Adjusment and Growth The
Challenges of Life. New York: CBS College Publishing. ed 2.
Calhoun, James F. (1990). Psychology of Adjusment ancl Human
Relationships. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company. ed 3.
Chaplin, JP. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press. 6 ed
Dickson, Anne. (2001 ). Women at Work (Wanita di tempat kerja); Strategies
for Survival and Success. Jakarta: Grasindo
Depdikbud. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Cet 10.
Franz Dahler & Julius Chandra. (1984). Asa/ dan Tujuan Manusia (teori
evolusi yang menggemparkan dunia). Jakarta: Kanisius. cet 5.
G. Meredith, Geoffrey, et.al. (2002). Kewirausahaan Teori dan Praktek.
Jakarta: Lembaga Manajemen PPM.
Hurlock, B Elizabeth. (1973). Adolesence Development. Tokyo: Mc. Graw Hill.
Kogakusha. Ltd. 4 ed
----------------. (1980). Psikologi Perkembangan (suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan). Jakarta: Erlangga.
Iqbal Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Pene/itian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
J. Schwartz, David. {1996). Berpikir dan Menjadi Sukses; Penuntun pribadi
Anda Menuju Kemandirian Keuangan dan Kehidupan yang Damai.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Kartini Kartono. (1992). Psikologi Wanita, Bandung: CV. Mandar Maju.
Kelley, C. (1979). Assertion Training. A Facilitator's Guide. San Diego:
University Associate
Kerlinger, Fred N. (2000). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Lerner, R M. (1976). Concept and Theories of Human Development.
Philippines: Addison-Wesley Publishing Company Inc.
M. Al-Bahiy. (1994). Kecenderungan Wanita Muslim Masa Kini", Jakarta:
Kalam Mulia.
Michael P Todaro. (2000). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ke 3, Jakarta:
Erlangga. ed 7.
Peter Salim. (1991 ). The Contemporary English-Indonesian Dictionary.
Jakarta: Modern English Press. ed 6.
Saifudin A-li/ar. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sarlito WS. (1999). Psikologi Sosial (individu dan teori-teori psikologi sosial).
Jakarta: Balai Pustaka.
Staggenborg, Suzanne. (2003). Gender, Keluarga, & Gerakan-Gerakan
Sosial, Jakarta: Media Tor.
Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
S. Arikunto. (1987). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
BinaAksara
T. O lhrom (ed). (1999). Bunga Rampai Sosio/ogi Keluarga. Jakarta: IKAPI
Zulkarnaini Abdullah. (2003). Mengapa Harus Perempuan?, Yogyakarta: Ar
ruzz Media.
2. JURNAL DAN SKRIPSI
Tina Afiatin. (1993). Persepsi Pria dan Wanita Terhadap Kemandirian. Jurnal
Psikologi. no 1. thn XX
Vera Yumira. (1992). Hubungan antara Tingkah Laku Assertif sebagai
Sebuah Keterampilan Sosial dan Dukungan Sosial pada Dewasa Awai.
Skripsi S1 Psikologi. Jakarta: Perpustakaan UI.
Tien Supartinah & H. Sugiyanto. (1992). Laporan Penelitian Mengenai
Kontribusi Harga Diri, Kemandirian, dan Motif Berprestasi Akademik
Mahasiswa FKIP-UNS Surakarta. Dirjen Pembinaan Penelitian & PPM
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
3. KORAN DAN MAJALAH
Mengikuti Debut Rora Mendut. Panji, 2 Mei 2001
Perempuan Dalam Formalisasi Syari'at Islam. Kompas, 27 April 2004
4. INTERNET
Jacinta F. Rini. (2002). Wanita Bekerja.
www.e-psikologi.com/dewasa/keluarga/280502.htm
Jacinta F. Rini. (2004). Assertivitas. www.e-
psikologi.com!dewasa/assertiv.htm
Yusuf Qardhawi. (2004). Wanita Sebagai Masyarakat Sosia/.
www.media.isnet.org!islam/Qardhawi/Masyarakat/Sebagai
Masyarakat. html
Ubaydillah. AN. (2003). Merdeka atau Mati. www.e-
psikologi.com/dewasa/keluarga/190903.htm,
Ubaydillah. AN. Antara Rumah dan Kantor.
www.e-psikologi.com/dewasa/keluarga/210503. htm
University of Illinois. (2004). www.couns.uiuc.edu/Brochures/assertiv.htm
Zainun Mu'tadin. (2002). Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Pada
Remaja. www.e-psikologi.com/remaja/250602. htm
Tanpa Nama. (2004). Beijing Declaration and Platform for Action
www.theceli.com/apik/fact-25.htm
Tanpa Nama. (2003). Kekerasan terhadap Perempuan. www.rifka
annisa.or.id/I inks/asp
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Salam teriring doa kami sampaikan semoga Anda selalu berada dalam
lindungan Allah SWT.
Saya Marlina Gufron, mahasiswa Fakultas Psikologi semester IX UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian tentang Hubungan antara
Kemandirian Ekonomi dengan Perilaku Assertif Pada Perempuan Pekerja.
Karena itu, saya membutuhkan bantuan Anda untuk memberikan data guna
melengkapi penelitian yang sedang kami lakukan.
Bantuan Anda merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi saya. Anda
saya pilih sebagai responden dengan harapan data-data yang Anda berikan
sesuai dan representatif.
Pada halaman berikut akan dijumpai beberapa pernyataan, dimana pada
setiap pernyataan disediakan beberapa jawaban yang dapat dipilih berdasarkan
pilihan yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda. Oleh karena itu saya
berharap agar Anda menjawab dengan jujur
Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Kami menjamin
kerahasiaaan dan tidak ada publikasi untuk data-data yang Anda berikan. Atas
kesediaan Anda untuk menjadi responden, kami ucapkan terima kasih.
Wassalaamu'alaikum Wr. Wb
Jakarta, Agustus 2004
Peneliti
8/
KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang kami ajukan. Sebelum mengisi,
baca, dan pahami baik-baik setiap pertanyaan. Anda hanya diminta mengisi data
sesuai dengan apa adanya. Mohon periksa kembali dan jangan sampai ada satu
pun pertanyaan yang tidak terjawab. Alas partisipasi anda kami ucapkan terima
kasih. Selamat mengerjakan.
o Apakah Anda sudah menikah?
a. Ya b. Tidak (terima kasih, anda bukan termasuk responden yang kami
maksud)
o Apakah Anda bekerja?
a. Ya b. Tidak (terima kasih, anda bukan termasuk responden yang kami
maksud)
PERTANYAAN
1. Usia
2. Pendidikan Terakhir
3. Suku Bangsa
4. Tempat Tinggal
5. Jabatan
6. Alasan Anda bekerja
7. Anda terdaftar sebagai karyawan ......... (a. Kontrak b. Tetap)
8. Sud ah berapa lama anda bekerja ? ............... .
9. Sudah berapa lama anda menikah? ............... .
10. Apakah Anda mempunyai <mak?
a. Ya, sebutkan berapa ...... b. Tidak
8.1
11. Berapa jumlah penghasilan Anda 1 bu Ian?
a. < 500 ribu c. 1 juta - 2 juta e. > 3juta
b. 500 ribu - 1 juta d. 2 - 3 juta
12. Berapa jumlah penghasilan suami Anda 1 bulan?
a. < 500 ribu c. 1 juta - 2 juta e. > 3 juta
b. 500 ribu - 1 juta d. 2 - 3 juta
13. Apakah pendapatan Anda lebih besar dari suami Anda?
a. Ya b. Tidak c. Sama besar
14. Apakah penghasilan Anda dapat mencukupi kebutuhan Anda sehari-hari?
a. Ya b. Tidak
15. Berapa jumlah pengeluaran pribadi Anda dalam 1 bulan?
a. < 500 ribu c. 1 juta - 2 juta e. > 3 juta
b. b. 500 ribu - 1 juta d. 2 - 3 juta
17. Apakah Anda selalu memprogram pengeluaran keuangan setiap bulannya?
a. Ya b. Tidak
o Jika "Ya", biaya apa saja yang biasanya selalu Anda program? (bo/eh dipi/ih
lebih dari satu)
1. pakaian 6. jalan-jalan
2. telepon genggam 7. olahraga
3. salon 8. kendaraan
4. kosmetik 9. lainnya,
5. kesehatan sebutkanc ...............
18. Dari penghasilan yang ada, apakah Anda masih dapat menabung tiap bulannya?
a. Ya b. Tidak
o Jika "Ya", berapa jumlah yang biasa Anda tabung?
a. < 50 ribu c. 100 - 500 ribu e. > 1 juta
b. 50-100 ribu d. 500 ribu - 1 juta
21. Apakah Anda memiliki telepon genggam?
a. Ya b. Tidak
o Jika "Ya'', berapa rupiah yang biasa Anda keluarkan untuk pulsa telepon
genggam tiap bulan?
a. > 50 ribu c. 100 - 200 ribu e. > 500 ribu
b. 50 - 100 ribu d. 300 - 500 ribu
11
GAMBARAN KEMANDIRIAN EKONOMI RESPONDEN
No. Responden Kemandirian 1 Mandiri Ekonomi 2 Mandiri Ekonomi 3 Mandiri Ekonomi 4 Mandiri Ekonomi 5 Mandiri Ekonomi 6 Mandiri Ekonomi 7 Mandiri Ekon0mi 8 Mandiri Ekone>mi 9 Mandiri Ekonc,mi 10 Mandiri Ekoncmi 11 Mandiri Ekonomi 12 Mandiri Ekonomi 13 Mandiri Ekonomi 14 Mandiri Ekonomi 15 Mandiri Ekonomi 16 Mandiri Ekonomi 17 Mandiri Ekonomi 18 Mandiri Ekonomi 19 Mandiri Ekonomi 20 Mandiri Ekonomi 21 Mandiri Ekonomi 22 Tidak Mandiri Ekonomi 23 Tidak Mandiri Ekonomi 24 Tidak Mandiri Ekonomi 25 Tidak Mandiri Ekonomi 26 Tidak Mandiri Ekonomi 27 Tidak Mandiri Ekonomi 28 Tidak Mandiri Ekonomi 29 Tidak Mandiri Ekonomi 30 Tidak Mandiri Ekonomi 31 Tidak Mandiri Ekonomi 32 Tidak Mandiri Ekonomi 33 .· Tidak Mandiri Ekonomi 34 Tidak Mandiri Ekonomi 35 Tidak Mandiri Ekonomi 36 Tidak Mandiri Ekonomi 37 Tidak Mandiri Ekonomi 38 Tidak Mandiri Ekonomi
KISl-KISI SKALA UJI COBA 1 <)
lndikator Rum ah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K %
Mampu
mengekspresikan
perasaan.
a. Perasaan Positif 34*,38 2 37* 1 3 7.5
b. Perasaan 2,16 2 1*,7,' 9,23,29* 5 7 17.5
Negatif
c. Pendapat 4, 10,26* 3 13*,3·; 2 5 12.5
Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 6, 12*, 18*,30*,32* 5 3,9, 15,25,27 5 10 25
b. Berkata lya 22*,35*,36* 3 40* 1 4 10
c. Mampu Bertanya 14,20,24* 3 5,11*,17,21 4 7 17.5
d. Minta 8*,28* 2 33,39 2 4 10
Pertolongan ' ~-·"'
Jumlah 20 20 40· -- . 100
KISl-KISI SKALA VALID UJI COBA 1
No lndikator Rumah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K %
1. Mampu
mengekspresikan
perasaan.
a. Perasaan Positif 14 1 17 1 2 11.11
b. Perasaan 1, 11 2 2 11.11
Negatif
c. Pendapat 9 1 5 1 2 11.11
2. Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 4,6,12,13 4 4 22.22
b. Berkata !ya 7.15.16 3 18 1 4 22.22
c. Mampu Bertanya 8 1 3 1 2 11.11
d. Minta 2,10 2 2 11.11
Pertolongan
Jumlah 12 6 18 100
PETUNJUK PENGISIAN
Di halaman berikut terdapat pernyataan-pernyataan, Anda diminta untuk
membuat memilih satu dari pilihan-pilihan jawaban yang telah tersedia, manakah
dari pilihan tersebut yang paling menggambarkan diri Anda. Dengan kata lain
apabila anda berada dalam posisi/ situasi tersebut, bagaimana reaksi anda.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan diri anda. Anda dapat menulis jawaban dengan memberi tanda
silang (X) pada kotak kecil yang tersedia. Untuk memudahkan anda dalam
memberikan data kami berikan contoh pengisiannya:
Seseorang menyalakan rokok dalam bus AC yang anda tumpangi, Reaksi anda:
o Saya tegur dan ingatkan akan larangan merokok dalam bus.
o Saya diamkan saja meskipun saya terganggu dan jengkel.
o Saya hampiri, ambil rokoknya, saya buang dan saya injak saat itu juga.
Keterangan:
Dalam situasi tersebut reaksi yang anda pilih dan paling menggambarkan diri anda
pada situasi tersebut adalah "saya hampiri, ambil rokoknya, saya buang dan injak
saat itu juga". Artinya, ha! itulah yang akan anda lakukan jika anda dalam situasi
seperti itu.
SELAMAT MENGERJAKAN
SKALA PERILAKU ASSERTIF
1. Dalam sebuah pembicaraan, rekan ke~a anda menyinggung perasaan dan
menghina anda. Reaksi anda:
o Jujur mengatakan kalau anda tersinggung dengan perkataannya.
o Menganggap tidak te~adi apa-apa.
o ry!emukul orang tersebut.
2. Suami anda memukul karena anda merusak baju kesayangannya ke'ika
disetrika. Reaksi anda:
o Mengakui kesalahan dan minta maaf, serta mengajak suami men1;ari
solusi sama sama.
o Marah dan balik memuku! karena tidak terima diperlakukan begitu.
o Menerima pukulan tersebut tanpa prates, karena memang anda yang
salah.
3. Anda diminta lembur untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, sedangkan
urusan di rumah tidak bisa ditinggalkan, karena anda seorang ibu rumah
tangga. Reaksi anda:
o Berbicara pada atasan kalau anda tidak bisa lembur dengan nada kesal.
o Mengikuti perintah tersebut tan pa membantahnya.
o Meminta pengertian pada atasan dan menjelaskan alasan anda tidak bisa
lembur.
4. Suami anda meng-kredit mobil tanpa persetujuan anda terlebih dulu,
sedangkan keperluan lain yang lebih penting belum terpenuhi. Reaksi anda:
o Membiarkan saja selama uang yang digunakan adalah gaji miliknya,
tanpa minta bantuan anda.
o Menegurnya baik-baik agar membicarakan dulu segala sesuatunya
bersama-sama.
o Mengatakan padanya bahwa suami anda bodoh dan tidak berpikir
panjang.
5. Anda tidak bisa mengerjakan suatu tugas karena belum mengerti bagaimana
caranya. Reaksi anda:
0 Bertanya kepada tern an atau atasan anda agar lebih cepat dikerjakan.
0 Menggerutu sendiri tanpa bertanya dan memukul-mukul meja karena
kesal.
0 Berusaha sendiri sampai bisa, karena malu bertanya dan gengsi.
6. Anda tidak sempat membuatkan sarapan untuk suami, karena anda
kesiangan dan sudah telat masuk kantor, suami anda kesal dan memarahi
anda. Reaksi anda:
o Memarahi balik suami anda dan menyuruhnya membuat sarapan sendiri.
o Terpaksa membuatkan sarapan karena takut pada suami.
o Meminta maaf dan pengertiannya agar sarapan diluar saja.
7. Anda diminta untuk menghadiri seminar oleh kantor, tiba-tiba pad a hari H
digantikan oleh rekan anda yang laki-laki tanpa alasan yang jelas. Reaksi.
anda:
o Melupakan kejadian itu biarpun kecewa tanpa mengklarifikasinya.
o Mengatakan bahwa anda kecewa, dan menanyakan alasan yang jelas
tentang semua itu.
o Marah-marah pada orang yang menggantikan anda.
8. Suami anda tidak mau berbagi dalam tugas-tugas rumah tangga pada hari
libur, padahal anda telah membantunya mencari nafkah dengan bekerja
setiap harinya. Reaksi anda:
o Meminta pengertiannya dan mengatakan padanya bahwa sekecil apapun
yang ia lakukan akan sangat membantu anda.
o Tetap mengerjakan tugas-tugas tersebut semampu anda walaupun
jengkel, karena itu memang tugas anda sebagai ibu rumah tangga.
o Mengatakan bahwa suami anda egois dan tidak bertanggung jawab.
9. Anda sedang sibuk, atasan meminta anda untuk mengerjakan sesuatu yang
bukan tugas anda. Reaksi anda:
o Mengerjakannya tanpa berani membantah, karena itu perintah atasan.
o Menolaknya dengan mengatakan "masa saya harus mengerjakan ini,
yang lain aja deh".
o Menolaknya dengan mengatakan "maaf ini bukan tugas saya, tapi tugas
bagian lain".
10. Dalam menentukan keputusan di rumah, hanya pendapat suami yang harus
dipenuhi sedangkan pendapat anda tidak pernah di dengar. Reaksi anda:
o Mengajaknya berdebat dan memaksakan keinginan anda yang harus
dipenuhi, karena anda merasa benar.
o Mengajak suami memikirkan kembali keputusannya dan memintanya
sesekali mau mendengarkan anda.
o Tidak berbuat apa-apa karena suami adalah kepala keluarga.
11.. Anda memperoleh gaji yang tidak sesuai dengan kontrak dari perusahaan.
Reaksi and;i:
o Mengklcrifikasi hal tersebut dan menanyakan alasannya dengan jelas.
o Mengan<;am akan melaporkan perusahaan pada Depnaker, jika tidak
memberi hak anda.
o Menerima hal ini sebagai rezeki anda, karena lebih baik diam daripada
dipecat.
12. Suami anda bercerita masalahnya di kantor dan meminta pendapat anda
tentang masalah tersebut, padahal anda sedang dikejar deadline tugas
kantor yang rumit. Reaksi anda:
o Memberi alasan kalau anda tidak bisa fokus mendengarkan ceritanya
karena sedang sibuk, dan berusaha membahasnya esok hari.
o Mendengarkan dan memberi pendapat sebisanya dengan meninggalkan
tug as kantor karena "tidak enak".
o Mengeluh, dan berbicara seadanya agar ia mengerti anda sedang sibuk
dan tidak bisa mendengarkan ceritanya.
13. Anda tidak sepakat dengan rekan anda tentang suatu pendapat di kantor.
Reaksi anda:
o Mengungkapkan keberatan anda tanpa mempedulikan keyakinan dan
alasan dia.
o Cukup mendengarkan saja daripada ribut di kantor.
o Berdebat dan berusaha mematahkan argumennya.
14. Tiba-tiba saja suami anda pulang ke rumah dengan wajah kesal dan marah
marah tanpa sebab. Reaksi anda:
o Diam saja karena takut ribut tanpa bicara apa-apa.
o lkut merasa kesal dan malah lebih marah kepada suami anda.
o Membiarkan hingga marahnya reda, dan bertanya ada apa sebenarnya.
15. Sebelum bekerja anda telah menyepakati sebuah kontrak bahwa masuk
kerja hanya 5 hari dalam seminggu, tapi kenyataannya anda harus masuk
selama 6 hari. Reaksi anda:
o Berhenti bekerja dan mengancam akan menuntut perusahaan.
o Menunjukkan kontrak dan menegaskan kesepakatan tersebut karena itu
hak anda.
o Menjalankan peraturan tersebut walaupu 1 terpaksa, karena anda butuh
pekerjaan tersebut.
16. Suatu hari ketika melakukan hubungan seks, c;uami anda tidak seperti
biasanya dan anda merasa tidak puas dengan hal itu. Reaksi anda:
o Pura-pura puas saja supaya suami anda senang.
o Mengatakan bahwa suami anda "payah".
o Berbicara jujur padanya dengan hati-hati agar tidak tersinggung.
17. Gaji and a pada suatu bu Ian dikurangi oleh perusahaan karena alasan yang
tidak jelas. Reaksi anda:
o Mengkonfirmasi dengan tenang dan mempertahankan hak anda untuk
menerima gaji yang semestinya.
o Mengikuti saja apa yang telah diputuskan oleh kantor, daripada di pecat.
o Datang ke atasan dengan marah-marah, agar tidak melakukan hal ini
lagi.
18. Suami anda minta dimasakkan sesuatu yang tidak anda bisa. Reaksi anda:
o Menunjukkan wajah kesal dan mengatakan supaya ia memilih masakan
lain saja yang anda bisa.
o Berusaha memasak walaupun bingung, karena gengsi dan ingin
menyenangkan suami.
o Mengatakan dengan jujur kalau anda tidak bisa, dan akan
memasakkannya lain kali.
19. Kantor selalu mengutus laki-laki untuk rapat keluar, anda tidak pernah diberi
kesempatan karena anda perempuan dan dianggap tidak mampu. Reaksi
and a:
o Membiarkan saja, karena takut dianggap sok' mampu dan sombong.
o Berusaha meyakinkan bahwa anda mampu melakukan tugas tersebut
dengan baik.
o Memprotes, dan pergi saja ke tempat rapat tanpa di perintah oleh
kantor.
20. Anda dilarang pulang kerja lewat dari jam 7 malam oleh suami, sedangkan ia
sering pulang lebih dari jam 9. Reaksi anda:
o Menanyakan alasannya dan sebab mengapa ia pulang malam.
o Menuruti saja dan membiarkan kelakuannya.
o Tidak peduli pada larangannya, dan mengatakan kalau suami anda
"egois".
21. Anda rajin masuk kantor dan seringkali lembur, tapi pada saat menerima gaji,
kantor tidak memberi anda bonus sebagaimana seharusnya. Reaksi anda:
o Meminta bonus tersebut sesuai prosedur yang berlaku dengan baik-baik.
o Mendatangi atasan dengan jengkel dan malas-malasan beke~a karena
merasa tidak dihargai.
o Diam saja menunggu sampai bonus diberikan, dan berpikir mungkin
kantor lupa.
22. Masakan anda hari itu keasinan, suami anda jengkel dan tidak mau
memakannya. Reaksi anda:
o Mengakui kesalahan anda dan memaklumi perbuatannya.
o Diam tanpa berbuat apa-apa.
o Menjadi kesal dan marah "udah untung dimasakin, nggak bersyukur
lagi!".
23. Pekerjaan anda tidak sesuai dengan permintaan atasan, dan beliau
mengatakannya di depan rekan-rekan anda. Reaksi anda:
o Membela diri dengan mengatakan pada teman-teman kalau atasan
andalah yang salah.
o Diam menerima hal ini tanpa usaha apapun karena malu.
o Menerima kesalahan dan membela diri dengan cara berusaha
memperbaikinya.
24. Suami anda memberi uang bulanan dengan jumlah kurang dari yang biasa
anda terima. Reaksi anda:
o Menerima saja uang tersebut dan bertanya dalam hati.
o Menanyakannya dengan mengatakan "kamu yakin cuma kasih saya
segini?".
o Menanyakannya dengan mengatakan "kok cuma segini?! sisanya
kemana?!!".
25. Teman kerja anda pulang lebih dulu karena ada urusan, ia belum
menyelesa1~an tugasnya dan meminta anda untuk membantunya, sedang
pekerjaan 2nda juga masih banyak. Reaksi anda:
o Mengatakan padanya "kamu liatkan saya masih sibuk, sama yang lain aja
kenapa!!"
o Mengatakan dengan jujur kalau anda tidak bisa.
o Meng-iyakan, walaupun anda tidak bisa karena merasa tidak enak.
26. Anda menemani suami belanja, lalu ia memilih baju yang menurut anda tidak
cocok untuknya. Reaksi anda:
o Menganjurkan dia untuk mencari baju lain dan mengarahkan baju
seperti apa yang cocok untuknya.
o Cuek saja, karena anda harus menghargai pilihan suami anda.
o Mengatakan kalau itu "jelek" dan menertawainya.
27. Anda sedang dikejar tugas yang menumpuk, rekan ke~a anda mengajak
anda ngobrol. Reaksi anda:
o Mendengarkannya dengan terpaksa.
o Menolaknya dengan berkata bahwa saat ini anda sedang sibuk,
ngobrolnya nanti saja.
o Mengatakan "kamu punya mata kan?, masa nggak lihat aku lagi sibuk!''.
28. Anda baru saja pulang bekerja, merasa sangat lelah dan ingin sekali
dibuatkan minum oleh suami, karena ia sudah lebih dulu sampai di rumah
dan saat itu ia sedang duduk santai. Reaksi anda:
o Langsung berkata "aku cape nih, gantian dong sekali-kali bikinin aku
minum!".
o Menghampirinya, menunjukkan kalau anda Jelah dan menunggu
inisiatifnya membuatkan minuman.
o Menghampirinya dan berkata "kalau nggak ada ke~aan boleh minta
tolong nggak?bikinin aku minum dong?"
29. Pada saat berbicara di ruang rapat, seseorang menyela pembicaraan anda
dan mengklaim kalau apa yang anda katakan tidak berguna. Reaksi anda:
Q Diam dan menunggu kesempatan anda berbicara lagi supaya tidak ribut.
Q Mengangkat tangan, agar ia menghargai anda dan mengatakan "bisa
saya selesaikan dulu pembicaraan ini?".
o Menggebrak meja, meninggikan suara agar ia diam dan menghormati
pembicaraan anda.
30. Suami anda dan keluarga mengajak Jiburan dan meminta anda cuti kerja
beberapa hari, sedangkan pekerjaan di kantor tidak dapat ditinggalkan.
Reaksi anda:
Q Meminta maaf karena tidak bisa dan berusaha mewujudkannya Jain
waktu.
o lkut saja, karena keluarga adalah ha! terpenting.
o Mengatakan "lihat kondisi dong, kapan-kapan aja deh sekarang Jagi
repot banget nih!".
31. Pendapat anda pada saat rapat tidak disetujui dan dibantah rekan anda.
Reaksi anda:
Q Menuruti dan mengikuti sarannya karena malas berdebat.
o Menaikkan volume suara dan mengatakan bahwa dia sok tahu.
o Berusaha mempertahankan dengan alternatif jawaban yang anda
kuasai.
32. Suami anda meminta melakukan hubungan seks, padahal saat itu anda
sedang tidak menginginkannya. Reaksi anda:
o Menolaknya dengan cara marah dan mengunci pintu kamar, membiarkan
suami anda tidur diluar.
o Menolaknya dan mengatakan dengan jujur bahwa anda sedang tidak
ingin melakukan ha! itu.
o Menuruti saja, karena itu perintah suami walaupun anda terpaksa.
/~(
33. Pekerjaan anda sedang menumpuk dan harus selesai secepatnya, anda
merasa kewalahan dan melihat rekan anda sedang santai karena
pekerjaannya telah selesai. Reaksi anda:
o Berusaha mengerjakan sendiri hingga selesai karena ini adalah tugas
anda.
o Meminta tolong padanya untuk membantu pekerjaan anda.
o Mendatanginya, dan menarik dia ke tempat anda agar mau membantu
anda.
34. Pada hari ulang tahun anda suami lupa memberikan ucapan selamat, tapi
sebagai gantinya ia memberi hadiah sebuah "kejutan". Reaksi anda:
o Tetap marah padanya dan tidak peduli dengan kejutan tersebut.
o Memaafkannya dar. mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
o Tidak marah dan tidak memberi penghargaan apapun atas
pemberiannya.
35. Anda diutus perusahaan keluar negeri selama satu minggu, tetapi suami
melarang anda untuk pergi, padahal anda sudah sejak lama menunggu
kesempatan ini. Reaksi anda:
o Meyakinkan suami tentang hal itu hingga ia mengerti dan mengizinkan
anda pergi.
o Mengikuti perintah suami tanpa berani membantah sebab ia patut dituruti.
o Berangkat saja tanpa bicara lagi padanya, karena ini kesempatan emas.
36. Suami anda melarang anda untuk berprestasi di kantor, karena ia malu jika
nantinya karir anda lebih maju darinya. Reaksi anda:
o Mengatakan padanya bahwa berprestasi adalah hak anda, dan
meyakinkannya bahwa dengan prestasi itu anda akan membuatnya
bangga bukan malu.
o Berhenti bekerja agar suami anda tidak merasa malu dan membantu
karirnya agar lebih maju.
o Marah padanya, serta mengatakan kalau ia adalah orang yang kuno dan
egois.
37. Orang yang anda benci mendapat penghargaan dari kantor karena
prestasinya. Reaksi anda:
/fJ.Z.
o Mengatakan pada rekan yang lain kalau prestasinya biasa saja, dan
andapun mampu melebihi dia.
o Pura-pura tidak tahu, sehingga tidak perlu mengucapkan selamat.
o Mengucapkan selamat padanya dan ikut merasa bahagia.
38. Tidak seperti biasanya, suatu pagi suami membuatkan sarapan untuk anda.
Reaksi anda:
o Merasa senang dan memujinya.
o Cuek saja, karena bagi anda ini hanya ha! biasa.
o Mengomentari hasil masak< mnya.
39. Anda ingin mengambil sebuah <irsip yang diletakkan rekan anda diatas
lemari, dan anda tidak bisa mer·ggapainya. Reaksi anda:
o Mencari tangga supaya dapat mengambilnya sendiri.
o Mencari teman, dan meminta bantuannya untuk mengambil arsip
terse but.
o Marah-marah pada orang yang meletakkan arsip tersebut.
40. Selama ini anda pantang meminjam uang dari siapapun, suatu saat anda
sangat membutuhkan uang secepatnya, sementara kantor memberi bantuan
uang pinjaman bagi karyawan yang membutuhkan. Reaksi anda:
o Berusaha mencari sendiri uang tersebut karena malu menerima
pinjaman.
o Mengatakan kalau anda tidak butuh pinjaman tersebut karena gengsi.
o Meminjam pada kantor dan mengakui kalau anda sangat membutuhkan
uang tersebut.
- TERIMA KASIH -
/a>
KISl-KISI SKALA UJI COBA 2
No. lndikator Rum ah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K FR%
1. Mampu
mengekspresikan
perasaan.
a. Perasaan Positif 21 1 23 1 2 7.14
b. Perasaan Negatif 1*, 11*, 27 3 6*, 13*, 16* 3 6 21.42
c. Pendapat 3, 8* 2 19* 1 3 10.71
2. Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 5 1 2* '
7, 10*, 5 6 21.42
17*, 18
b. Berkata lya 24 1 25* 1 2 7.14
c. Mampu Bertanya 9, 14 2 4, 12*, 15 3 5 17.85
d. Minta Pertolongan 26* 1 20*, 22,28* 3 4 14.28
Jumlah 11 17 28 100%
KISl-KISI SKALA VALID UJI COBA 2
No. lndikator Rumah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K FR%
1. Mampu
mengekspresikan
perasaan.
a. Perasaan Positif
b. Perasaan Negatif 1,6 2 3,8,9 3 5 33.33
c. Pendapat 4 1 11 1 2 13.33
2. Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 2,5,10 3 3 20
b. Berkata lya 13 1 1 6.6
c. Mampu Bertanya 7 1 1 6.6
d. Minta Pertolongan 14 1 12,15 2 3 20
Jumlah 4 11 15 100
o Meminta maaf dan pengertiannya agar sarapan diluar saja_
6. Anda diminta untuk menghadiri seminar oleh kantor, tiba-tiba pada hari H
digantikan oleh rekan anda yang laki-laki tanpa alasan yang jelas. Reaksi
anda:
o Melupakan kejadian itu biarpun kecewa tanpa mengklarifikasinya.
o Mengatakan bahwa anda kecewa, dan menanyakan alasan yang jelas
tentang semua itu.
o Marah-marah pada orang yang mengoantikan anda.
7. Anda sedang sibuk, atasan meminta anda untuk mengerjakan sesuatu yang
bukan tugas anda. Reaksi anda:
o Mengerjakannya tanpa berani membantah, karena itu perintah atasan.
o Menolaknya dengan mengatakan "masa saya harus mengerjakan ini,
yang lain aja deh" _
o Menolaknya dengan mengatakan "maaf ini bukan tugas saya, tapi tugas
bagian lain".
8. Dalam menentukan keputusan di rumah, hanya pendapat suami yang harus
dipenuhi sedangkan pendapat anda tidak pernah di dengar. Reaksi anda:
o Mengajaknya berdebat dan memaksakan keinginan anda yang harus
dipenuhi, karena anda merasa benar.
o Mengajak suami memikirkan kembali keputusannya dan memintanya
sesekali mau mendengarkan anda.
o Tidak berbuat apa-apa karena suami adalah kepala keluarga.
9. Tiba-tiba saja suami anda pulang ke rumah dengan wajah kesal dan marah
marah tanpa sebab. Reaksi anda:
o Diam saja karena takutribut tanpa bicara apa-apa.
o lkut merasa kesal dan malah lebih marah kepada suami anda.
o Membiarkan hingga marahnya reda, dan bertanya ada apa sebenarnya.
10. Anda ditugaskan oleh atasan menjadi asisten untuk menemaninya tugas
keluar kota, sebab asisten beliau sedang berhalangan. Reaksi anda:
o Melaksanakan tugas tersebut tanpa izin keluarga demi kemajuan karir
and a.
/'oC
o Minta diberi kesempatan berfikir dan izin dari keluarga.
o Melaksanakan tugas tersebut tanpa membantah karena takut dipecat.
11 . Suatu hari ketika melakukan hubungan seks, suami anda tidak seperti
biasanya dan anda merasa tidak puas dengan hat itu. Reaksi anda:
o Pura-pura puas saja supaya suami anda senang.
o Mengatakan bahwa suami anda "payah".
o Berbicara jujur padanya dengan hati-hati agar tidak tersinggung.
12. Gaji anda pada suatu bulan dikurangi oleh perusahaan karena alasan yang
tidak jelas. Reaksi anda:
o Mengkonfirmasi dengan tenang dan mempertahankan hak anda untuk
menerima gaji yang semestinya.
o Mengikuti saja apa yang telah diputuskan oleh kantor, daripada di pecat.
o Datang ke atasan dengan marah-marah, agar tidak melakukan hal ini
lagi.
13. Kantor selalu mengutus laki-laki untuk rapat keluar, anda tidak pernah diberi
kesempatan karena anda perempuan dan dianggap tidak mampu. Reaksi
anda:
o Membiarkan saja, karena takut dianggap sok' mampu dan sombong.
o Berusaha meyakinkan bahwa anda mampu melakukan tugas tersebut
dengan baik.
o Memprotes, dan pergi saja ke tempat rapat tanpa di perintah oleh
kantor.
14. Anda dilarang pulang kerja lewat dari jam 8 malam oleh suami, sedangkan ia
sering pulang lebih dari jam 9. Reaksi anda:
o Menanyakan alasannya dan sebab mengapa ia pulang malam.
o Menuruti saja dan membiarkan kelakuannya.
o Tidak peduli pada larangannya, dan mengatakan kalau suami anda
"egois".
15. Anda rajin masuk kantor dan seringkali lembur, tapi pada saat menerima gaji,
kantor tidak memberi anda bonus sebagaimana seharusnya. Reaksi anda:
o Meminta bonus tersebut sesuai prosedur yang berlaku dengan baik-baik.
o Mendatangi atasan dengan jengkel dan malas-malasan bekerja karena
merasa tidak dihargai.
o Diam saja menunggu sampai bonus diberikan, dan berpikir mungkin
kantor lupa.
16. Pekerjaan anda tidak sesuai dengan permintaan atasan, dan beliau
mengatakannya di depan rekan-rekan anda. Reaksi anda:
o Membela diri dengan mengatakan pada teman-teman kalau atasan
andalah yang salah.
o Diam menerima hal ini tanpa usaha apapun karena malu.
o Menerima kesalahan dan membela diri dengan cara berusaha
memperbaikinya.
17. Teman kerja anda pulang lebih dulu karena ada urusan, ia belum
menyelesaikan tugasnya dan meminta anda untuk membantunya, sedang
pekerjaan anda juga masih banyak. Reaksi anda:
o Mengatakan padanya "kamu liatkan saya masih sibuk, sama yang lain aja
kenapa!!"
o Mengatakan derigan jujur kalau anda tidak bisa.
o Meng"iyakan, walaupun anda tidak bisa karena merasa tidak enak.
18. Anda sedang dikejar tugas yang menumpuk, rekan kerja anda mengajak
anda ngobrol. Reaksi anda:
o Mendengarkannya dengan terpaksa.
o Menolaknya dengan berkata bahwa saat ini anda sedang sibuk,
ngobrolnya nanti saja.
o Mengatakan "kamu punya mata kan?, masa nggak lihat aku lagi sibuk!".
19. Pendapat anda pada saat rapat tidak disetujui dan dibantah rekan and a.
Reaksi anda:
o Menuruti dan mengikuti sarannya karena malas berdebat.
o Menaikkan volume suara dan mengatakan bahwa dia sok tahu.
o Berusaha mempertahankan dengan alternatif jawaban yang anda
kuasai.
20. Pekerjaan anda sedang menumpuk dan harus selesai secepatnya, anda
merasa kewalahan dan melihat rekan anda sedang santai karena
pekerjaannya telah selesai. Reaksi anda:
o Berusaha mengerjakan sendiri hingga selesai karena ini adalah tugas
and a.
o Meminta tolong padanya untuk membantu pekerjaan anda.
o Mendatanginya, dan menarik dia ke tern pat anda agar mau membantu
and a.
21. Tidak seperti biasanya, suatu pagi suami membuatkan sarapan u11tuk anda.
Reaksi anda:
o Merasa senang dan memujinya.
o Cuek saja, karena bagi anda ini hanya hal biasa.
o Mengomentari hasil masakannya.
22. Anda ingin mengambil sebuah arsip yang diletakkan rekan anda diatas
lemari, dan anda tidak bisa menggapainya. Reaksi anda:
o Mencari tangga supaya dapat mengambilnya sendiri.
o Mencari teman, dan meminta bantuannya untuk mengambil arsip
tersebut.
o Marah-marah pada orang yang meletakkan arsip tersebut.
23. Anda memperoleh kenaikan jabatan karena prestasi gemilang anda di
kantor, reaksi anda:
o Merasa senang dan berusaha menjalankan tugas lebih baik lagi.
o Tidak merasa bangga karena itu hal yang biasa dalam menjalani
karir.
o Menghina rekan anda yang tidak naik jabatan agar ia lebih
berprestasi seperti anda.
24. Keluarga mengajak anda jalan-jalan tepat pada saat anda cuti, reaksi anda:
o Mengiyakan, karena anda memang sedang ada waktu.
o Membantahnya karena anda ingin istirahat di rumah.
o Mengikuti apa saja yang diinginkan oleh keluarga.
25. Anda memiliki hak untuk mengambil cuti selama satu minggu, reaksi anda:
o Tergantung kapan kantor mengizinkannya anda baru cuti, karena tidak
berani.
o Meminta cuti tambahan karena tidak puas.
o Memanfaatkannya dengan mengambil cuti tersebut pada saat yang tepat
26. Kamar mandi di rumah sangat kotor, anda tidak sempat membersihkannya.
Suami anda sedang santai dan tidak ada kerjaan.
o Memintanya untuk menolong anda membersihkan kamar mandi.
o Tetap membersihkan sendiri karena takut merepotkan.
o Menyindimya agar ia sadar sendiri dan segera membersihkan kamar
mandi.
27. Suami anda marah karena anda merusak baju kesayangannya ketika
disetrika. Reaksi anda:
o Mengakui kesalahan dan minta maaf, serta mengajak suami
mencari solusi sama sama.
o Lebih marah kepada suami anda karena diperlakukan begitu.
o Menerima marahnya tanpa protes, karena memang anda yang
salah.
28. Anda akan datang terlambat ke kantor.karena ada urusan mendadak, supaya
tidak tertinggal absen anda harus meninggalkan pesan. Reaksi anda:
o Menelepon teman anda dan minta diizinkan bahwa anda terlambat
datang.
o Menelepon teman dan memaksanya untuk mengisi absen anda.
o Diam saja sebab itu adalah resiko anda.
/lo
!((
KISl-KISI SKALA
No. lndikator Rumah Jmlh Kantor Jmlh Jmlh R&K FR%
1. Mampu
mengekspresikan
perasaan.
a. Perasaa11 Positif 14 1 17 1 2 6.06
b. Perasaa11 Negatif 19,24 2 1,11,21,26,27 5 7 21.21
c. Pendapat 9,22 2 5,29 2 4 12.12
2. Mempertahankan
hak pribadi.
a. Berkata Tidak 4, n,12,13 4 20,23,28 3 7 21.21
b. Berkata lya 7,15,16 3 18,31 2 5 15.15
c. Mampu Bertanya 8 1 3,25 2 3 9.09
d. Minta Pertolongan 2, 10,32 3 30,33 2 5 15.15
Jumlah 16 17 33 100%
SKALA PERILAKU ASSERTIF
1. Oalam sebuah pembicaraan, rekan kerja anda menyinggung perasaan dan
menghina anda. Reaksi anda:
o Jujur mengatakan kalau anda tersinggung dengan perkataannya.
o Menganggap tidak terjadi apa-apa.
o Memukul orang tersebut.
2. Suami anda tidak mau berbagi dalam tugas-tugas rumah tangga p'3da hari
libur, padahal anda telah membantunya mencari nafkah dengan b<·kerja
setiap harinya. Reaksi anda:
o Meminta pengertiannya dan mengatakan padanya bahwa sekecil apapun
yang ia lakukan akan sangat membantu anda.
o Tetap menge~akan tugas-tugas tersebut semampu anda walaupun
jengkel, karena itu memang tugas anda sebagai ibu rumah tangga.
o Mengatakan bahwa suami anda egois dan tidak bertanggung jawab.
3. Anda memperoleh gaji yang tidak sesuai dengan kontrak dari perusahaan.
Reaksi anda:
o Mengklarifikasi hal tersebut dan menanyakan alasannya dengan jelas.
o Mengancam akan melaporkan perusahaan pada Depnaker, jika tidak
memberi hak anda.
o Menerima hal ini sebagai rezeki anda, karena lebih baik diam daripada
dipecat.
4. Suami anda bercerita masalahnya di kantor dan meminta pendapat anda
tentang masalah tersebut, padahal anda sedang dikejar deadline tugas
kantor yang rum it. Reaksi anda:
o Memberi alasan kalau anda tidak bisa fokus mendengarkan ceritanya
karena sedang sibuk, dan berusaha membahasnya esok hari.
o Mendengarkan dan memberi pendapat sebisanya dengan meninggalkan
tug as kantor karena "tidak enak".
o Mengeluh, dan berbicara seadanya agar ia mengerti anda sedang sibuk
dan tidak bisa mendengarkan ceritanya.
//:2_
5. Anda tidak sepakat dengan rekan anda tentang suatu pendapat di kantor.
Reaksi anda:
a Mengungkapkan ke_beratan anda tanpa mempedulikan keyakinan dan
alasan dia.
a Cukup mendengarkan saja daripada ribut di kantor.
a Berdebat dan berusaha mematahkan argumennya.
6. Suami anda minta dimasakkan sesuatu yang tidak anda bisa. Reaksi anda:
a Menunjukkan wajah kesal dan mengatakan supaya ia memilih masakan
lain saja yang anda bisa.
a Berusaha memasak walaupun bingung, karena gengsi dan ingin
menyenangkan suami.
a Mengatakan dengan jujur kalau anda tidak bisa, dan akan
memasakkannya lain kali.
7. Masakan anda hari itu keasinan, suami anda jengkel dan tidak mau
memakannya. Reaksi anda:
a Mengakui kesalahan anda dan memaklumi perbuatannya.
a Diam tanpa berbuat apa-apa.
a Menjadi kesal dan marah "udah untung dimasakin, nggak bersyukur
lagi!".
8. Suami anda memberi uang bulanan dengan jumlah kurang dari yang biasa
anda terima. Reaksi anda:
a Menerima saja uang tersebut dan bertanya dalam hati.
a Menanyakannya dengan mengatakan "kamu yakin cuma kasih saya
segini?".
a Menanyakannya dengan mengatakan "kok cuma segini?! sisanya
kemana?!!".
9. Anda menemani suami belanja, lalu ia memilih baju yang menurut anda tidak
cocok untuknya. Reaksi anda:
a Menganjurkan dia untuk mencari baju lain dan mengarahkan baju
seperti apa yang cocok untuknya.
a Cuek saja, karena anda harus menghargai pilihan suami anda.
/17
o Mengatakan kalau itu "jelek" dan menertawainya.
10. Anda baru saja pulang bekerja, merasa sangat lelah dan ingin sekali
dibuatkan minum oleh suami, karena ia sudah lebih dulu sampai di rumah
dan saat itu ia sedang duduk santai. Reaksi anda:
o Langsung berkata "aku cape nih, gantian dong sekali-kali bikinin aku
. I" mmum ..
o Menghampirinya, menunjukkan kalau anda lelah dan menunggu
inisiatifnya membuatkan minuman.
o Menghampirinya dan berkata "kalau nggak ada kerjaan boleh minta
tolong nggak?bikinin dku minum dong?"
11. Pada saat berbicara di ruar1g rapat, seseorang menyela pembicaraan anda
dan mengklaim kalau apa yang anda katakan tidak berguna. Reaksi anda:
o Diam dan menunggu kesempatan anda berbicara lagi supaya tidak ribut.
o Mengangkat tangan, agar ia menghargai anda dan mengatakan "bisa
saya selesaikan dulu pembicaraan ini?".
o Menggebrak meja, meninggikan suara agar ia diam dan menghormati
pembicaraan anda.
12. Suami anda dan keluarga mengajak liburan dan meminta anda cuti kerja
beberapa hari, sedangkan pekerjaan di kantor tidak dapat ditinggalkan.
Reaksi anda:
o Meminta maaf karena tidak bisa dan berusaha mewujudkannya lain
waktu.
o lkut saja, karena keluarga adalah hal terpenting.
o Mengatakan "lihat kondisi dong, kapan-kapan aja deh sekarang lagi
repot banget nih!".
13. Suami anda meminta melakukan hubungan seks, padahal saat itu anda
sedang tidak menginginkannya. Reaksi anda:
o Menolaknya dengan cara marah dan mengunci pintu kamar, membiarkan
suami anda tidur diluar.
o Menolaknya dan mengatakan dengan jujur bahwa anda sedang tidak
ingin melakukan hal itu.
a Menuruti saja, karena itu perintah suami walaupun anda terpaksa.
14. Pada hari ulang tahun anda suami memberikan ucapan selamat, Reaksi
anda:
a Diam, sebab bingung harus berlaku seperti apa.
a Merasa senang dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
a Tidak memberi penghargaan apapun atas perhatiannya.
15. Anda di utus perusahaan keluar kola tetapi suami melarang anda untuk
pergi, padahal anda sudah sejak lama menunggu kesempatan ini. Reaksi
anda:
a Meyakinkan suami tentang hal itu hingga ia mengerti dan mengizinkan
anda pergi.
a Mengikuti perintah suami tanpa berani membantah sebab ia patut dituruti.
a Berangkat saja tanpa bicara lagi padanya, karena ini kesempatan emas.
16. Suami anda melarang anda untuk berprestasi di kantor, karena ia malu jika
nantinya karir anda lebih maju darinya. Reaksi anda:
a Mengatakan padanya bahwa berprestasi adalah hak anda, dan
meyakinkannya bahwa dengan prestasi itu anda akan membuatnya
bangga bukan malu.
a Berhenti bekerja agar suami anda tidak merasa malu dan membantu
karirnya agar lebih maju.
a Marah padanya, serta mengatakan kalau ia adalah orang yang kuno dan
egois.
17. Orang yang anda benci mend a pat penghargaan dari kantor karena
prestasinya. Reaksi anda:
a Mengatakan pada rekan yang lain kalau prestasinya biasa saja, dan
andapun mampu melebihi dia.
a Pura-pura tidak tahu, sehingga tidak perlu mengucapkan selamat.
a Mengucapkan selamat padanya dan ikut·merasa bahagia.
18. Selama ini anda pantang meminjam uang dari siapapun, suatu saat anda
sangat membutuhkan uang secepatnya, sementara kantor memberi bantuan
uang pinjaman bagi karyawan yang membutuhkan. Reaksi anda:
o Berusaha mencari sendiri uang tersebut karena malu menerima
pinjaman.
o Mengatakan kalau anda tidak butuh pinjaman tersebut karena gengsi.
o Meminjam pada kantor dan mengakui kalau anda sangat membutuhkan
uang tersebut.
19. Ketika pulang kantor anda mendapati rumah acak-acakan dan berantakan,
reaksi anda:
o Berusaha tenang dan menanyakan pada penghuni rumah, mengapa bisa
begini berantakan?.
o Segera membereskan rumah tanpa bertanya apa-apa.
o Marah-marah dan mengatakan kalau anda sangat lelah.
20. Anda diminta lembur untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, sedangkan
urusan di rumah tidak bisa ditinggalkan, karena anda seorang ibu rumah
tangga. Reaksi anda:
o Berbicara pada atasan kalau anda tidak bisa lembur dengan nada kesal.
o Mengikuti perintah tersebut tanpa membantahnya.
o Meminta pengertian pada atasan dan menjelaskan alasan anda tidak bisa
lembur
21. Anda diminta untuk menghadiri seminar oleh kantor, tiba-tiba pada hari H
digantikan oleh rekan anda yang laki-laki tanpa alasan yang jelas. Reaksi
anda:
o Melupakan kejadian itu biarpun kecewa tanpa mengklarifikasinya.
o Mengatakan bahwa anda kecewa, dan menanyakan alasan yang jelas
tentang semua itu.
o Marah-marah pada orang yang menggantikan anda.
22. Dalam menentukan keputusan di rumah, hanya pendapat suami yang harus
dipenuhi sedangkan pendapat anda tidak pernah di dengar. Reaksi anda:
o Mengajaknya berdebat dan memaksakan keinginan anda yang harus
dipenuhi, karena anda merasa benar.
o Mengajak suami memikirkan kembali keputusannya dan memintanya
sesekali mau mendengarkan anda.
/(6
o Tidak berbuat apa-apa karena suami adalah kepala keluarga.
23. Anda ditugaskan oleh atasan menjadi asisten untuk menemaninya tugas
keluar kola, sebab asisten beliau sedang berhalangan. Reaksi anda:
o Melaksanakan tugas tersebut tanpa izin keluarga demi kemajuan karir
and a.
o Minta diberi kesempatan berfikir dan izin dari keluarga.
o Melaksanakan tug as tersebut tan pa membantah karena takut dipecat.
24. Suatu hari ketika melakukan hubungan seks, suami anda tidak seperti
biasanya dan anda merasa tidak puas dengan hal itu. Reaksi and<:
o Pura-pura puas saja supaya suami anda senang.
o Mengatakan bahwa suami anda "payah".
o Berbicara jujur padanya dengan hati-hati agar tidak tersinggung.
25. Gaji anda pada suatu bulan dikurangi oleh perusahaan karena alasan yang
tidak jelas. Reaksi anda:
o Mengkonfirmasi dengan tenang dan mempertahankan hak anda untuk
menerima gaji yang semestinya.
o Mengikuti saja apa yang telah diputuskan oleh kantor, daripada di pecat.
o Datang ke atasan dengan marah-marah, agar tidak melakukan hal ini
lagi.
26. Kantor selalu mengutus laki-laki untuk rapat keluar, anda tidak pernah diberi
kesempatan karena anda perempuan dan dianggap tidak mampu. Reaksi
anda:
o Membiarkan saja, karena takut dianggap sok' mampu dan sombong.
o Berusaha meyakinkan bahwa anda mampu melakukan tugas tersebut
dengan baik.
o Memprotes, dan pergi saja ke tempat rapat tanpa di perintah oleh kantor.
27. Pekerjaan anda tidak sesuai dengan permintaan atasan, dan beliau
mengatakannya di depan rekan-rekan anda. Reaksi anda:
o Membela diri dengan mengatakan pada teman-teman kalau atasan
andalah yang salah.
o Diam menerima hal ini tanpa usaha apapun karena malu.
//;(
o Menerima kesalahan dan membela diri dengan cara berusaha
memperbaikinya.
28. Teman kerja anda pulang lebih dulu karena ada urusan, ia belum
menyelesaikan tugasnya dan meminta anda untuk membantunya, sedang
pekerjaan anda juga masih banyak. Reaksi anda:
o Mengatakan padanya "kamu liatkan saya masih sibuk, sama yang lain aja
kenapa!!"
o Mengatakan dengan jujur kalau anda tidak bisa.
o Meng-iyakan, walaupun anda tidak bisa karena merasa tidak enak.
29. Pendapat anda pada saat rapat tidak disetujui dan dibantah rekan anda.
Reaksi anda:
o Menuruti dan mengikuti sarannya karena malas berdebat.
o Menaikkan volume suara dan mengatakan bahwa dia sok tahu.
o Berusaha mempertahankan dengan alternatif jawaban yang anda kuasai.
30. Peke~aan anda sedang menumpuk dan harus selesai secepatnya, anda
merasa kewalahan dan melihat rekan anda sedang santai karena
pekerjaannya telah selesai. Reaksi anda:
o Berusaha mengerjakan sendiri hingga selesai karena ini adalah tugas
anda.
o Meminta tolong padanya untuk membantu pekerjaan anda.
o Mendatanginya, dan menarik dia ke tempat anda .agar mau membantu
anda.
31. Anda memiliki hak untuk mengambil cuti selama satu minggu, reaksi anda:
o Tergantung kapan kantor mengizinkannya anda baru cuti, karena tidak
berani.
o Meminta cuti tambahan karena tidak puas.
o Memanfaatkannya dengan mengambil cuti tersebut pada saat yang tepat.
32. Kamar mandi di rumah sangat kotor, anda tidak sempat membersihkannya.
Suami anda sedang santai dan tidak ada kerjaan.
o Memintanya untuk menolong anda membersihkan kamar mandi.
o Tetap membersihkan sendiri karena takut merepotkan.
/;&
o Menyindirnya agar ia sadar sendiri dan segera membersihkan kamar
mandi.
33. Anda akan datang terlambat ke kantor karena ada urusan mendadak,
supaya tidak tertinggal abse11 anda harus meninggalkan pesan. Reaksi anda:
o Menelepon teman anda dan minta diizinkan bahwa anda terlambat
datang.
o Menelepon teman dan memaksanya untuk mengisi absen anda.
o Diam saja sebab itu adalah resiko anda.
- TERIMA KASIH -
/{J'
()
~ .... _ .. , .. -····----·· -··-·-. --------. ·--···· - .. - - --- . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 TOTAL
N 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 112
3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 ' 0 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 1 3 3 3 2 1 3 2 3 3 1 3 3 1 100 0 4 3 . 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 108
5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 2 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 102
6 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 103 M
7 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 103
0 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117
9 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3. 3 3 3 3 3 1 1 2 3 103
R 10 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 105
11 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 102
12 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100
13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 107 R 14 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 :j 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 111
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 3 1 2 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 103
E 16 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 99
17 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 102
s 18 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 106
19 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 ' 3 3 1 3 3 3 3 1 103 p 20 1 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
21 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 3 3 2 3 1 1 1 3 1 78
0 22 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 91
23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 3 1 3 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 " N 24 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 102
25 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 99
D 26 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3 1 2 2 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 1 3 1 2 84
27 1 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 1 82
E 28 1 1 3 3 3 1 2 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 2 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 87
29 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 2 2 3 99
N 30 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 99 TOTAL 74 76 82 81 78 76 78 75 78 82 76 77 51 75 76 71 77 80 73 72 79 54 73 66 82 79 68 68 79 82 76 75 72 81 B3 84 68 83 82 79 3021
Hasil validitas item uji coba 1
Korelasi person lihat kolom riX Korelasi spearman dgn koreksi efek superious overlap lihat kolom ri(X-1) Warna hitam angka yg menunjukkan lebih atau sama dgn 0.3 (valid)
Ii Item l!si II Si2 11 riX I ri(X-i) llket
1 0.8604 0.7402 0.5536 2 0.7768 0.6034 0.1701 3 0.5833 0.3402 0.2125 4 0.6513 0.4241 0.0125 5 0.8137 0.6621 0.1925 6 0.8604 0.7402 0.1706 7 0.7184 0.5161 0.2248 8 0.8976 0.8057 0.4561 9 0.7240 0.5241 0.1307 10 0.5683 0.3230 0.2727 11 0.8976 0.8057 0.5288 12 0.8976 0.8057 0.4780 13 0.7944 0.6310 0.3881 14 0.8976 0.8057 0.3326 15 0.8200 0.6724 0.3084 16 0.9223 0.8506 0.2759 17 0.8172 0.6678 0.1896 18 0.8137 0.6621 0.5132 19 0.8976 0.8057 0.2890 20 0.7701 0.5931 0.0635 21 0.7649 0.5851 0.3434 22 0.9223 0.8506 0.3997 ---~·-·~-0~~ ------
23 0.8584 0.7368 0.0095 24 0.7915 0.6264 0.3854 25 0.7184 0.5161 0.2430 26 0.7649 0.5851 0.4201 27 0.9965 0.9931 0.3274 28 0.8277 0.6851 0.3863 29 0.8610 0.7414 0.6423 30 0.6747 0.4552 0.7012 31 0.7761 0.6023 0.3027 32 0.8976 0.8057 0.4707 33 0.9223 0.8506 0.0637 34 0.5960 0.3552 0.4243 35 0.7184 0.5161 0.4292 36 0.5509 0.3034 0.3554 37 0.9444 0.8920 0.4595 38 0.6261 0.3920 0.3309 39 0.6397 0.4092 0.2040 40 0.8172 0.6678 0.5490
Total 10.5691 111.7069
"( .Q{
"""'
R
E
s
p
0
N
D
E
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30 TOT Al
Si Si2 riX
ri(x~1)
r kritis status
1 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 1
3 3
3 1
3 3
1 1
3 3
1 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
1 2
3 1
2 1
3 1
3 3
3 3
2 1
1 3
3 3
3 3
1 2 78 73
0,77 0.858 0.593 0.737 0.491 0.629 0.419 0.564
0.3 0.3 va!id valid
3 4 5 6
3 2 3 3
3 3 3 3
3 3 1 3
3 3 3 3
3 1 3 3
2 3 3 1
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 1
3 1 3 3
3 3 3 1
2 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 1 3 3
3 3 1 3
3 3 3 1
3 1 1 3
3 2 3 3
3 3· 1 1
3 1 3 1
1 1 1 1
2 1 3 3
2 3 3 1
3 3 1 3
3 1 3 1
3 3 3 1
3 1 3 3
1 3 3 3
3 1 3 3 82 68 78 70
0.583 0.944 0.814 0.959 0.34 0.892 0.662 0.92
0.168 0.381 0.333 0.554 0.102 0.283 0.247 0.471
0.3 0.3 0.3 0.3 drop drop drop valid
Butir Pernyataan Skala Perilaku Asertif Uji Caba 2 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 TTL
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 79
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 82
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 3 76
3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 78
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 70
3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 77
1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 68
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 80
' 3 1 1 3 2 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 76
3 1 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 71
3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 69
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 79
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 82
3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 73
1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 2 1 1 1 3 3 1 63
3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 74
3 3 3 1 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 1 3 67
3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 77
3 1 1· 3 3 3 3 3• 3 1 3 3 1 . 3 3 1 3 3· 3 2 1 1 62
3 1 3 3 1 1 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 60
3 1 3 2 1 1 1 3 3 3 1 3 1 2 3 1 1 2 2 1 3 1 49
3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 67
2 3 ' 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 72
1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 70
1 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 1 48
3 1 2 3 3 3 1 1 3 3 1 1 2 3 1 1 3 2 2 1 1 2 57
2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 69
3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 77
1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1, 3 3 3 3 3 3 70
78 75 78 82 74 77 74 75 76 71 76 80 73 85 79 54 73 80 83 78 68 69 2107 0.77 0.861 0.724 0.64 0.86 0.817 0.86 0.861 0.819 0.928 0.819 0.758 0.898 0.461 0.765 0.961 0.858 0.606 0.504 0.77 0.98 0.915 8.744
0.593 0.741 0.524 0.409 0.74 0.668 0.74 0.741 0.671 0.861 0.671 0.575 0.806 0.213 0.585 0.924 0.737 0.368 0.254 0.593 0.961 0.838 76.46
0.327 0.556 0.266 0.412 0.517 0.618 0.48 0.231 0.021 0.457 0.613 0.241 0.584 0.523 0.003 0.24 0.216 0.275 0.529 0.608 0.157 0.495
0.245 0.483 0.187 0.349 0.439 0.555 0.399 0.135 -0.07 0.367 0.549 0.157 0.51 0.483 -0.08 0.132 0.12 0.209 0.486 0.548 0.046 0.41
0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 drop valid drop valid valid valid valid drop drop valid valid drop valid valid drop drop drop drop valid valid drop valid
""' ·~ RELIABILITAS ITEM SKALA ASSERTIF PENELITIAN
Subjek 1 8 11 12 13 18 22 24 26 28 29 30 32 34 35 36 37 40 1 2 6 8 10 11 12 13 16 17 19 20 25 26 28 part 1 part 2 total 1&2 X2 Rel Alpa I
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 49 47 96 9216 0.817226951
2 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 47 93 8649
3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 1 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 43 as 7396
4 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 39 90 8100
' 3 3 3 3 1 3 1 2 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 1 . 41 41 62 6724
6 1 3 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 44 87 7569
7 3 3 3 1 3 1 1 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 1 39 41 80 6400 8 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 46 46 94 8836
8 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 43 34 77 5929 10 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 46 44 90 8100
11 3 1 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 1 1 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 39 41 80 6400
12 3 3 1 3 1 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 1 3 43 37 80 6400
13 3 3 3 3 1 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 44 91 8281
14 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 47 94 8836 15 3 3 1 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 41 45 86 7396
16 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 40 43 83 6889 17 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 45 91 8281
1B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 46 45 91 8281
19 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 ' 46 46 92 8464
20 1 1 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2 1 35 42 77 5929
21 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 33 25 58 3364 22 3 1 1 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 34 28 62 3844 23 3 3 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 41 37 78 6084
24 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 42 44 BS 7396 25 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 44 42 66 7396 26 3 2 1 1 1 3 1 2 1 3 3 2 1 3 1 3 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 24 30 54 2916 27 1 1 3 3 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 2 3 2 1 2 30 29 59 3481
2B 1 3 3 3 1 3 1 1 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 33 44 77 5929 29 2 3 3 3 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 45 89 7921
~ 1 3 1 3 2 3 1 1 3 3 3 3 c -1 3 3 3 1 2 ' 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 TOTAL 74 75 76 77 51 80 54 " 79 68 79 82 75 B1 83 84 68 79 78 73 70 75 82 74 77 74 71 76 73 85 83 78 "
38 42 80 6400
""" ~ '
R
E
s
p
0
N
D
E
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
TOTAL
1 2 3 3 1 3
3 3 2
3 3 3
3 3 3
3 2 3 3 3 3
1 3 1
3 3 3
3 2 3
1 3 3
3 2 3
3 2 1
3 3 3
2 2 1 3 3 3
1 3 3
3 1 1
1 1 3 3 2 3
3 3 3
1 2 3
3 2 1
3 3 2
1 2 2
3 3 3 3 3 3
3 1 3
3 3 3
3 3 1
2 3 3
1 1 1
1 3 1
3 3 3
2 3 3
1 1 3
1 1 3
3 3 1
3 1 3
91 89 93
4 5 6 7 8 9 3 3 3 2 3 3
3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 1
3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1
.3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3
99 99 96 95 88 94
'j
Butir Pernyataan Skala Perilaku 'Asertif Penelitian 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 TOTAL CODE
3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 1 3 86 ASS
3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 1 83 ASS
3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 1 2 84 ASS
3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 86 ASS
3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 88 ASS
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99 ASS
3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 1 72 ASS
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 95 ASS
3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 88 ASS
3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 88 ASS
3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 86 ASS
3 1 3 1 1 3 1 2 3 1 3 3 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 3 1 62 PAS
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 91 ASS
3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 76 AGR
3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 85 ASS
1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 78 ASS
3 1 3 1 1 1 3 1 3 2 3 1 1 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 64 PAS
3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 87 ASS
3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 86 ASS
3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 87 ASS
• 2 1 2 2 1 2 3 1 2 3 3 2 . 2 1 3 3 2 1 . 1 2 2 3 2 69 AGR
2 1 3 1 3 3 3 3 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 75 ASS
3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 89 ASS
2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 76 AGR
3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 1 78 ASS
3 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80 ASS
3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 3 3 1 75 ASS
3 1 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 1 83 ASS
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 87 ASS 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85 ASS
3 1 3 3 3 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 2 3 3 2 3 1 58 PAS
1 3 3 2 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3 3 3 3 62 PAS 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2 88 ASS 2 1 1 1 1 3 1 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 68 AGR
3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 81 ASS 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 79 ASS 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 85 ASS 1 1 3 2 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 3 65 PAS
99 89 96 81 92 97 86 94 98 87 92 96 81 92 83 99 90 91 86 99 96 97 98 91 3054
BUTIR PERILAKU ASSERTIF DI RUMAH
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL CODE
1 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 43 ASS
2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 43 ASS
3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 43 ASS
4 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 45 ASS
5 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 48 ASS
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 ASS
7 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 2 1 42 ASS
8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 53 ASS
9 2 2 3 3 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 47 ASS
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 ASS
11 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 3 49 AGR
12 2 3 3 1 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 3 41 PAS
13 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 56 ASS
14 2 1 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 1 3 2 50 ASS
15 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 55 ASS
16 3 1 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 52 ASS
17 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 2 1 1 3 46 PAS
18 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 59 ASS
19 2 3 . 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 64 ASS
20 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 61 ASS
21 2 3 2 3 1 3 3 1 2 2 1 2 2 2 1 3 54 AGR
22 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 1 3 3 60 ASS
23 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 68 ASS
24 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 59 AGR
25 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 64 ASS
26 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 2 3 61 ASS
27 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 66 ASS
28 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 1 66 ASS
29 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 1 70 ASS
30 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 69 ASS
31 1 1 1 3 1 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 60 PAS 32 3 1 1 1 3 3 1 3 2 2 1 1 3 1 1 3 62 PAS . 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 ·'77 ASS 34 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 2 65 AGR 35 1 3 3 3 1 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 74 ASS
36 1 3 1 2 3 1 1 3 1 3 3 1 1 3 1 3 67 PAS
37 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 80 ASS ..
38 1 3 1 1 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 1 71 ASS
TOTAL 89 99 96 95 88 94 99 96 81 92 97 86 87 81 83 98 1461
BUTIR PERILAKU ASSERTIF DI KANTOR
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10· 11 12 13 14 15 16 17 TOTAL CODE 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 3 44 ASS 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 42 ASS 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 44 ASS 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 45 ASS 5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 45 ASS 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 ASS 7 1 1 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 37 ASS 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 50 ASS 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 ASS 10 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 40 ASS 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 48 ASS 12 3 1 1 1 2 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 1 1 33 PAS 13 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 48 ASS 14 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 40 AGR 15 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 45 ASS 16 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 42 ASS 17 3 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 1 3 35 ASS 18 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 46 ASS 19 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 41 ASS 20 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3, 1 3 3 3 3 3 3 46 ASS 21 1 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 36 AGR 22 3 1 3 1 3 2 1 3 1 1 1 3 2 3 3 3 3 37 ASS 23 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 44 ASS 24 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 41 ASS 25 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 3 3 1 1 39 ASS 26 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 45 ASS 27 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 2 1 1 3 1 36 ASS 28 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 45 ASS 29 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 46 ASS 30 2 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 ASS 31 1 1 1 1 2 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 2 1 29 AGR 32 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 3 3 32 PAS 33 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 44 ASS 34 2 3 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 2 2 37 AGR 35 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 42 ASS 36 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 48 ASS 37 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 1 42 ASS 38 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 2 1 3 32 PAS
TOTAL 91 93 99 89 94 98 92 96 92 99 90 91 86 99 96 97 91 1593
HUBUNGAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN PERILAKU ASSERTIF
Case Processing Summary
Cases
Valid Mlssina Total N Percent N Percent N Percent
Kemandirian Ekonomi 38 100.0%1 0 .Oo/o "" Perilaku Asertif 38 100.0°/o
Kemandirian Ekonomi * Perilaku Asertif Crosstabulation
Count
Perilaku Asertif
Pas if Anresif Kemandirian Mandiri 2 Ekonomi Tidak Mandiri 3
Total 5
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square .6482
Likelihood Ratio .646 Linear-by-Linear
.631 Association
N of Valid Cases 313
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1. 79.
df
2
2
4
Asertif Total 17 21
12 17
29 38
Asymp. Sig. (2-sided\
2 >-') ' .723
2 .724
1 .427
/2/
HUBUNGAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN PERILAKU ASSERTIF DI RU MAH
Case Processing Summary
Cases Valid Missino Total
N Percent N Percent N Percent Kemandirian Ekonomi ...
38 100.0% 0 .0% Perilaku Asertif di Rumah
38 100.0%
Ke·rnandirian Ekonomi * Perilaku Asertif di Rumah Crosstabulation
Count
Perilaku Asertif di Rumah
Pasif An res if Kemandirian Mandiri 2 Ekonomi Tidak Mandiri 3
Total 5
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square .648a
Likelihood Ratio .646
Linear-by-Linear .631 Association
N of Valid Cases 38
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.79.
2
2
4
df
Asertif
2
2
1
Total 17 21
12 17
29 38
Asymp. Sig. 12-sided\
.723
.724
.427
HUBUNGAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN PERILAKU ASSERTIF DI KANTOR
Case Processing Summary
Cases Valid Missinn Total
N Percent N Percent N Percent Kemandirian Ekonomi *
38 100.0% o .Oo/o 38 100.0% Perilaku Asertif di Kantor
Kemandirian Ekonomi * Perilak· • Asertif di Kantor Crosstabulation
Count
?erilaku Asertif di Kantor
Pasif Aoresif Kemandirian Mandiri 1 2 Ekonomi Tidak Mandiri 2 2 Total 3 4
Chi-Square Tests
Value df Pearson Chi-Square .727•
Likelihood Ratio .728 Linear-by-Linear
.686 Association
N of Valid Cases 38
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.34.
Ase rt if Total 18 21
13 17
31 38
Asymp. Sig. (2-sided)
2 .695
2 .695
1 .407
1-<f
DEPARTEIYIEN AGAIYIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI
JI. l<crta !Vlukti No. 5 Cit:cundcu, Ciputat - Jnkarta Sela fan 15419 Tc!p. 74JJ060 Fax. 7433060
Nomor Lamp Hal
I
Tembusan:
: E.Psi/OT.01'.7/3)i't/V!l/2004
: Izin Penelitian
Kcpada Yth. Pimpinan HRD PT. Telkom Kandatel Jakarta Pusat
Jakarta, I 0 Agustus 2004
Dengan honnat kan1i san1paikan bahwa:·
Nama Tempat, Tanggal Lahir Alam at
: Martina Gufron : Jakarta, 14 Juli 1982 : JI. Ungaran Ujung RT. 07105 No.3
Ps. Manggis - Setiabudi Jakai1a Selatan
Adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semester NomorPokok Tahun Akademik Program
: IX (Sembilan) : 0071020442 : 2003/2004 : Strata I (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be1judul: "Hubungan Antara Kemai1dirian Ekonomi Dengan Perilaku Assertif Pada Perempuan Pekerja", mahasiswa tersebut memerlukan izin penelitian di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberilcan bantuannya.
Demikian atas perhatian dai1 bantuan Bapak/Ibu/Saudai·a lcami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan
Delcan Fakultas Psikologi