SBM Dan Faktor Penentunya
-
Upload
hepi-nuriyawan -
Category
Documents
-
view
43 -
download
0
Transcript of SBM Dan Faktor Penentunya
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan Ilmu Pengetahuan saat ini semakin tinggi. Bahkan, Ilmu
Pengetahuan pada saat ini semakin sulit untuk dicerna dan dimengerti oleh para
kaum pelajar. Untuk itu, banyak sekolah yang menawarkan berbagai macam cara
pembelajaran yang menarik, yang dimungkinkan dapat menambah kualitas para
pelajar.
Sebenarnya, beberapa macam penawaran sekolah tersebut haruslah
dibuktikan terlebih dahulu dengan melihat bagaimana sistem pembelajaran di
sekolah. Terlebih lagi kita harus melihat bagaimana Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) yang diterapkan dalam proses belajar mengajar tersebut. Biasanya dilihat
dari beberapa prestasi – prestasi yang diraih oleh sekolah tersebut, mulai dari
Akreditasi, bidang akademik, bidang non akademik, dan lain sebagainya.
Untuk itu, dibutuhkanlah sebuah strategi pembelajaran yang tepat dan
menarik, agar pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terasa
menyenangkan dan pada akhirnya prestasi siswa semakin meningkat. Strategi
pembelajaran ini haruslah berorienatasi pada beberapa aspek, seperti kondisi
siswa, kurikulum yang digunakan, kompetensi guru yang dimiliki, dan masih
banyak lagi. Ada banyak macam strategi guru untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Istilah lain yang ada yaitu model pembelajaran, metode
pembelajaran, dan pendekatan.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Strategi Belajar Mengajar?
2. Apa perbedaan antara Strategi, Pendekatan, Metode, dan model pembelajaran
dan apa saja contohnya?
3. Bagaimana cara merumuskan strategi belajar mengajar yang tepat guna?
4. Apa saja faktor-faktor penentu strategi belajar mengajar?
5. Mengapa strategi belajar mengajar itu penting?
Pendidikan Kimia 2012 1
III. TUJUAN
1. Mengerti pengertian dari Strategi Belajar Mengajar.
2. Mengetahui perbedaan antara Strategi, Pendekatan, Metode, dan Model
Pembelajaran beserta contohnya.
3. Mengetahui cara-cara merumuskan strategi belajar mengajar yang tepat guna.
4. Mengetahui faktor-faktor penentu strategi belajar mengajar.
5. Mengerti pentingnya strategi belajar mengajar bagi insan pendidikan.
Pendidikan Kimia 2012 2
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Banyak guru yang sering mengganti gaya atau cara mengajar suatu disiplin
ilmu kepada para pelajarnya, seperti menggunakan alat peraga dalam kegiatan
belajar mengajar, ada yang menggunakan praktik lapangan langsung, ada juga
yang menggunakan bahan cerita sebagai alat untuk menyampaikan ilmu kepada
siswanya. Memang seharusnya guru itu memiliki pemikiran yang kreatif dan
efektif demi jalannya sebuah kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan
dapat diterima dengan baik oleh siswa – siswanya.
Untuk itu, para guru harusnya mengerti apa saja yang harus dilakukan
ketika akan mengajarkan sesuatu yang efektif dan mudah diterima oleh siswanya.
Itulah yang disebut sebagai dengan strategi belajar mengajar. Menurut para ahli
kependidikan, Gerlach dan Ely:
“Strategi Belajar Mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat,
lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada
siswanya.”
Strategi sebenarnya tidak hanya bagaimana cara menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswanya, melainkan bisa juga dengan paket pengajaran
maupun materi yang akan diajarkan (Dick dan Carey). Jadi, semua hal yang
menyangkut tentang variasi – variasi yang digunakan untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan kegiatan belajar mengajar, serta membuat kegiatan tersebut
menyenangkan dan mudah diterima oleh siswa disebut sebagai sebuah strategi
belajar mengajar.
Sebuah strategi belajar mengajar membutuhkan beberapa aspek, diantaranya
pendekatan, metode pembelajaran, dan model pembelajaran. Semua itu
membangun struktur strategi belajar mengajar yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Aspek – aspek tersebut harus ada, mengingat sebuah strategi
membutuhkan pondasi pondasi demi keberhasilan sebuah kegiatan belajar
mengajar.
Pendidikan Kimia 2012 3
II. PERBEDAAN STRATEGI, PENDEKATAN, METODE, DAN
MODEL PEMBELAJARAN
A. STRATEGI PEMBELAJARAN
Mungkin setiap orang memiliki sebuah strategi untuk mendapatkan sesuatu
yang diinginkan. Dengan sebuah strategi tersebut, semua orang akan lebih
percaya diri untuk menjalankan apa – apa saja yang harus dia peroleh. Sebuah
strategi harus dipikirkan dan dirancang sedemikian rupa agar supaya dalam
menjalankan dapat meminimalisir kesalahan.
Setiap orang memiliki definisi yang berbeda – beda terhadap yang dimaksud
dengan strategi. Ada yang mengatakan strategi sebagai suatu sikap “kuda-
kuda” untuk mencapai suatu tujuan, ada juga yang mengatakan bahwa strategi
sebagai suatu rancangan kegiatan untuk memperoleh hasil.
Strategi bisa saja digunakan dalam beberapa kegiatan, salah satunya adalah
kegiatan pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk
merancang teknik-teknik dan metode-metode pembelajaran yang efektif dan
efisien dalam sebuah kegiatan belajar mengajar. Tanpa sebuah strategi dalam
pembelajaran tak akan ada inovasi dan kreasi yang didapat oleh siswa, bahkan
bisa saja menimbulkan sebuah kejenuhan tersendiri. Untuk itu, strategi
pembelajaran dipandang perlu dan wajib ada bagi insan pendidikan agar
supaya kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan. Dengan belajar yang
menyenangkan, semua ilmu pengetahuan yang diperoleh dari guru akan lebih
mudah diserap dan dipahami siswa.
Jadi, secara garis besarnya, strategi pembelajaran didefinisikan sebagai
sebuah rancangan pembelajaran yang diciptakan oleh seorang guru untuk
menciptakan suasana pembelajaran dalam kelas yang efektif dan efisien.
Semua elemen dari metode dan segala sumber daya yang ada disekitar
dimanfaatkan demi terciptanya sebuah kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan, sehingga siswa mudah memahami apa – apa saja yang
disampaikan oleh guru. Strategi tersebut belum masuk ke rahan tindakan, baru
sekedar dalam bentuk rancangan.
Setiap guru mempunyai beberapa macam strategi yang dinilai cocok dalam
kegiatan belajar mengajar. Guru merancanakan strategi pembelajaran dengan
melihat kondisi dan situasi, sarana dan prasarana, serta sumber daya yang ada
Pendidikan Kimia 2012 4
di sekitarnya. Ada beberapa macam strategi pembelajaran yang saat ini masih
digunakan oleh guru – guru, yaitu:
1. Ekspositori
Dalam ranah strategi pembelajaran bentuk ekspositori, guru hanya
menyampaikan beberapa informasi berupa teori, generalisasi, hukum, dan
dalil serta bukti-bukti yang mendukung. Guru disini hanya sebagai media
pemberi informasi yang menyampaikan beberapa informasi tentang ilmu
pengetahuan.
Guru telah mempersiapkan beberapa materi yang siap disampaikan
kepada siswa – siswa. Materi yang disiapkan haruslah dirancang dengan
matang matang, agar tidak sampai menimbulkan keambiguitas dalam
kegiatan belajar mengajar. Semua hal tersebut diharapkan siswa dapat
menerima segala materi yang diberikan oleh guru.
Dalam bentuk ekspositori ini, guru tidak melakukan beberapa
penemuan yang baru. Seakan bentuk ini seperti menjelaskan sesuatu yang
sudah ada dan tidak ada pembaharuan lagi. Guru hanya menjelaskan materi
– materi yang telah disiapkan sebelumnya. Saat penyampaian materi, guru
menggunakan beberapa metode yang dianggap cocok dalam kegiatan
belajar mengajar. Biasanya, guru menggunakan metode campuran untuk
menyampaikan materi tersebut.
Ada beberapa keunggulan akan bentuk strategi pembelajaran
ekspositori, diantaranya:
a. Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi, sehingga guru
dapat mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yangb telah
disampaikan.
b. Dianggap sangat efektif, karena ada beberapa materi yang
mengharuskan siswa memahami sangat luas, sedangkan waktu yang
dimiliki dalam pembelajaran terbatas.
c. Selain dapat mendengar melalui penuturan seorang guru, siswa dapat
melihat atau mengobservasi dengan melakukan demonstrasi.
d. Dapat dilakukan pada kelas yang memiliki jumlah siswa yang banyak.
Namun, disamping keunggulan yang dimiliki, strategi pembelajaran
ekspositori juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
Pendidikan Kimia 2012 5
a. Hanya dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan menyimak dan
mendengarkan dengan baik.
b. Tidak dapat melayani segala bentuk perbedaan, mulai dari kemampuan
siswa, pengetahuan, minat dan bakat, serta gaya belajar siswa.
c. Karena kebanyakan menggunakan metode ceramah, siswa akan merasa
kesulitan dalam hal bersosialisasi, hubungan interpersonal, dan
kemampuan untuk berpikir kritis.
d. Guru harus benar-benar memiliki rancangan pembelajaran yang sesuai
dan tepat, jika tidak maka proses pembelajaran yang ingin dicapai tidak
akan berhasil dicapai.
e. Strategi ini menggunakan sistem Komunikasi Satu Arah (one-way
communication), sehingga ada kesempatan yang sedikit untuk
mengontrol pemahaman siswa dalam hal mencerna materi yang
diberikan. Selain itu, pengetahuan yang terserap akan terasa lebih
terbatas dirasakan oleh siswa.
2. Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri ini lebih menekankan pada penemuan
yang lebih lanjut lagi. Di sini, guru dituntut untuk mampu berinovasi dan
berkreasi lebih dalam akan apa yang akan dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Biasanya, inkuiri banyak dipertukar dengan istilah “Discovery”
atau Penemuan.
Discovery ini menekankan pada proses mental yang diasimilasikan
terhadap suatu konsep atau suatu prinsip. Kegiatan Penemuan ini lebih
pada cara mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat
kesimpulan, dan lain sebagainya. Guru biasanya melakukan pembelajaran
dengan strategi tersebut di lapangan. Siswa sebelumnya telah dibekali ilmu
pengetahuan sehingga hanya menjelaskan saja hasil apa yang telah
ditemukan.
Sementara itu, Inkuiri lebih menekankan pada proses mental yang
lebih tinggi tingkatannya dari discovey. Maksudnya siswa belum dibekali
apa – apa untuk mencari sebuah jawaban. Siswa hanya diberitahu garis-
garis besarnya saja, sisanya siswa harus mencari jawaban tersebut sendiri
dan menyimpulkan sendiri. Strategi Pembelajaran Inkuiri lebih pada cara
Pendidikan Kimia 2012 6
menyusun problematika, merancang eksperimen dan melaksanakannya,
mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan lain –
lain. Siswa di sini hanya berfungsi sebagai “penemu” dalam sebuah ilmu
pengetahuan, sedangkan guru hanya berlaku sebagai pembimbing siswa.
Menurut Sanjaya (2008:196), ada beberapa hal yang menjadi ciri
utama dalam metode pembelajaran inkuiri, yaitu :
a. Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya strategi pembelajaran inkuiri menempatkan siswa
sebagai subjek belajar. Siswa diperlakukan selain penerima penjelasan
dari guru tapi juga berperan menemukan sendiri inti dari materi mata
pelajaran.
b. Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
sendiri suatu pertanyaan yang diharapkan bisa menambahkan sikap
percaya diri (self believe). Artinya, dalam hal ini guru bukan sebagai
sumber belajar, akan tetapi sebagai seorang fasilitator dan motivator
belajar siswa. Semua dilakukan dengan cara menggunakan sistem tanya
jawab.
c. Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Artinya,
siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pembelajaran, melainkan
dapat menggali apa saja potensi yang dimiliki.
Selain itu, strategi pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Orientasi
Tahap ini guru melakukan langkah membina suasana dan iklim
pembelajaran yang kondusif. Hal yang perlu disampaikan adalah:
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dan
dicapai oleh siswa.
Menjelaskan pokok – pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Tahap ini menjelaskan bagaimana
langkah inkuiri dan tujuan setiap langkah mulai dari merumuskan
masalah hingga merumuskan kesimpulan.
Pendidikan Kimia 2012 7
Memberikan pentingnya melakukan kegiatan belajar agar siswa
lebih termotivasi.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah berarti langkah membawa siswa pada suatu
permasalahan yang bersifat teka – teki. Siswa diharapkan mampu
menjawab teka – teki yang disajikan, yang dalam strategi pembelajaran
inkuiri memiliki tujuan untuk mengembangkan sikap mental pada diri
siswa itu sendiri.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas suatu permasalahan yang akan
dipecahkan. Hal ini mendorong siswa untuk lebih mengembangkan
pola berpikir dengan cara menebak jawaban sementara atau
memperkirakan segala sesuatu yang akan terjadi dari suatu
permasalahan.
d. Mengumpulkan Data
Kegiatan inti bertujuan untuk menemukan bukti – bukti yang mungkin
memperkuat hipotesis yang sebelumnya telah dirancang. Proses ini
merupakan pembentukan mental yang sangat penting bagi
pengembangan intelektual siswa. Dalam hal ini, selain dibutuhkan
sebuah motivasi, juga memerlukan ketekunan dan kemampuan
menggunakan potensi berpikirnya.
e. Menguji Hipotesis
Kegiatan ini dilakukan untuk menguji apakah sebuah hipotesis yang
sebelumnya telah dirumuskan sesuai dan dapat diterima. Mengujj
hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Maksudnya adalah jawaban tersebut bukanlah hanya bersifat
argumentatif, melainkan juga diperkuat dengan data yang diperoleh.
f. Merumuskan Kesimpulan
Kegiatan ini menggunakan cara mempresentasikan hasil temuannya
yang diperoleh dari menguji hipotesis. Untuk mengetahui kesimpulan
yang akurat, guru harus menunjukan data yang relevan kepada
siswanya.
Pendidikan Kimia 2012 8
Dalam strategi pembelajaran inkuiri, terbagi menjadi tiga jenis
berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswanya, atau berdasarkan
bimbingan seorang guru terhadap siswanya. Ketiga jenis tersebut yakni:
a. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry Approach)
Jenis ini merupakan strategi dari guru dalam hal membimbing para
siswanya dengan melakukan berbagai kegiatan, seperti pengajuan
pertanyaan yang mengarahkan pada diskusi. Tahapan pada inkuiri
terbimbing adalah dengan memberikan pertanyaan terlebih dahulu
pada awal pertemuan. Selanjutnya bimbingan tersebut mulai dikurangi
pada pertemuan-pertemuan sehingga para siswa dapat melakukan
inkuiri secara mandiri. Pada proses belajarnya, guru harus memantau
siswa – siswanya agar mengetahui dan dapat memberikan petunjuk –
petunjuk yang diperlukan oleh siswa.
b. Inkuiri Bebas (Free Inquiry Approach)
Pada jenis ini, siswa dianggap sebagai sebuah ilmuwan yang bebas
akan berpikir dan melakukan penelitian terhadap suatu permasalahan.
Guru hanya memberikan bimbingan dengan jumlah yang sangat
sedikit, bahkan tidak sama sekali diberikan. Keuntungan dari jenis ini
adalah siswa dapat menemukan berbagai kemungkinan untuk
memecahkan suatu masalah open ended dan mempunyai cara
alternative untuk memecahkannya. Bahkan, bisa jadi dapat
menemukan jalan lain untuk memecahkannya yang sebelumnya belum
diketahui oleh orang – orang.
Namun, ada beberapa kelemahan yang terdapat pada jenis ini,
diantaranya:
Waktu yang diperlukan relatif lama sehingga menyedot waktu lagi
yang telah ditetapkan kurikulum.
Ada kemungkinan permasalahan yang akan diungkapkan diluar
konteks yang ditetapkan kurikulum.
Ada kemungkinan siswa sendiri maupun kelompok memliki topik
yang berbeda – beda, sehingga guru harus bekerja ekstra dengan
waktu yang lama untuk memeriksanya.
Pendidikan Kimia 2012 9
Ada kemungkinan dengan adanya topik yang berbeda – beda
menimbulkan ketidakpahaman siswa akan permasalahan tersebut,
sehingga diskusi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
c. Inkuiri Bebas yang dimodifikasi (Modified Free Inquiry Approach)
Jenis ini merupakan hasil penggabungan antara inkuiri terbimbing
dengan inkuiri bebas. Dalam jenis ini, guru memberikan keleluasaan
untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Namun apabila
siswa menemui kendala dalam proses pencarian solusi, maka guru
akan memberikan bimbingan kepada siswa tersebut, dengan kadar
yang sedikit dan tidak terstruktur. Jenis ini menuntut guru untuk tidak
selalu memberikan bimbingan, bahkan sangat sedikit memberikan
bimbingan, itupun dengan cara tidak langsung, seperti memberikan
contoh – contoh yang relevan seperti permasalahan yang dihadapai
atau dengan cara berdiskusi dengan kelompok lain.
Strategi pembelajara inkuiri memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:
a. Mengedepankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga
pembelajaran lebih bermakna.
b. Memberi ruang pada siswanya untuk mengeksplorasi gaya belajarnya.
c. Sesuai dengan psikologi modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan.
d. Dapat melayani siswa dengan kemampuan di atas rata-rata.
Selain keunggulan, strategi ini juga memiliki beberapa kelemahan,
yaitu:
a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Sulit merencanakan pembelajaran karena terbentur oleh kebiasaan
siswa dalam belajar.
c. Memerlukan waktu yang lama untuk mengimplementasikannya.
d. Selama keberhasilan siswa didapat berdasarkan kemampuan siswa
menguasai pelajaran, strategi ini sulit diimplementasikan oleh guru.
Pendidikan Kimia 2012 10
3. Kontekstual
Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) adalah sebuah strategi pembelajaran yang menghubungkan
dunia nyata yang ada di luar dengan dunia pembelajaran yang ada di dalam
kelas. Dalam strategi ini, siswa diharapkan mampu membuat hubungan
antara materi yang dipelajari dalam kelas dengan semua hal yang ada
dalam kehidupan sehari-hari siswa. Proses pembelajaran yang dihadapi
siswa adalah dengan kegiatan bekerja dan mengalami, bukan transfer
pengetahuan dari guru. Dengan hal ini, diharapkan pembelajaran terasa
lebih bermakna bagi siswa.
Tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai tujuannya. Guru
disini hanya bekerja lebih banyak mengatur strategi daripada
menyampaikan sebuah informasi. Guru hanya memberikan sebuah
pancingan kepada siswa untuk mencari sesuatu, sehingga sesuatu tersebut
datang dari penemuan siswa itu sendiri bukan dari guru yang mengajar.
Pada Strategi Pembelajaran Kontekstual memiliki tujuh (7) asas yang
harus ada dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya, yaitu:
a. Konstruktivisme (Constructuvisme)
Konstrustivisme adalah proses membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa bedasarkan
pengalaman. Dalam Konstruktivisme, pengetahuan itu memang dari
luar, namun harus dibangun atau dikonstruksi dalam diri seorang
individu. Sehingga pada hal ini terdapat dua hal yang terpenting, yakni
objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk
mengintepretasikan objek yang diamati. Pengetahuan menjadi bukan
bersifat statis, melainkan bersifat dinamis.
Menurut Jean Piaget, hakikat pengetahuan ada tiga hal:
Pengetahuan bukan sekedar gambaran dunia nyata belaka,
melainkan sebuah kontruksi dari gambaran dunia nyata yang
dihasilkan oleh kegiatan subjek.
Pendidikan Kimia 2012 11
Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur
yang perlu untuk membentuk pengetahuan.
Pengetahuan dibentuk dari hasil struktrur konsepsi seseorang, jika
berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman – pengalaman
seseorang.
b. Inkuiri (Inquiry)
Seperti yang dijelaskan pada sebelumya, inkuiri adalah proses
pembelajaran yang didasarkan atas pencarian sebuah pengetahuan dan
penemuannya dilakukan secara sistematis. Sehingga pengetahuan
bukanlah sekedar untuk dihafal, melainkan dipahami dan dimengerti
oleh siswa. Pengetahuan tersebut merupakan serangkaian usaha yang
sadar dari siswa untuk mencari dan mengembangkannnya.
c. Bertanya (Questioning)
Hakikat belajar adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Dalam hal
ini guru tidak selalu menyampaikan sebuah informasi begitu saja,
melainkan memberi pancingan kepada siswa agar siswa dapat mencari
dan menemukan sendiri. Dengan pancingan tersebut, diharapkan siswa
menjadi lebih banyak mengajukan pertanyaan kepada gurunya,
sehingga terjadi sistem pembelajaran yang dialogis.
Bertanya mempunyai kegunaan, yaitu sebagai sarana motivasi siswa
untuk menemukan jawaban dari permasalahan, dapat merangsang siswa
keingintahuan siswa terhadap permasalahan itu, dan siswa dapat
terbimbing untuk menemukan dan menyimpulkan jawaban
permasalahan tersebut.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Dalam asas ini, belajar tidak mungkin dilakukan secara sendiri,
melainkan masih membutuhkan orang lain. Banyak hal yang dilakukan
dengan cara bekerja sama dengan orang lain. Dalam strategi
pembelajaran kontekstual, masyarakat belajar diimplementasikan ke
dalam sebuah kelompok belajar. Kelompok belajar ini haruslah dari
kalangan heterogen, agar menciptakan sebuah transfer ilmu
Pendidikan Kimia 2012 12
pengetahuan. Diharapkan dalam kelompok belajar ini, siswa dapat
mengembangkan integritas intelektual yang tinggi.
e. Pemodelan (Modelling)
Dalam asas ini, siswa memperoleh pengetahuan dari sebuah peniruan
dari seorang guru yang dapat dipraktikan oleh siswa. Bahkan tidak
hanya guru, siswa yang berprestasi juga dapat memberikan sebuah
contoh yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi teman-teman
lainnya. Sehingga pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran
kontekstual terhindar dari sifat teoritis-abstrak yang memungkinkan
terjadinya verbalisme.
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi disini adalah proses pengendapan pengetahuan yang telah
dipelajari oleh siswa tersebut dengan cara mengurutkan peristiwa –
peristiwa yang terjadi pada siswa selama proses pembelajaran. Dengan
refleksi, siswa diharapkan dapat memperbarui pengetahuan yang telah
dimiliki atau menambah khazanah pengetahuan. Guru disini
memberikan waktu untuk siswanya untuk merenungkan atau mengingat
kembali pelajaran yang telah lalu, sehingga siswa dapat menyimpulkan
apa saja yang dia peroleh selama proses belajar.
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk
mengumpulkan berbagai informasi tentang perkembangan
pembelajaran siswa. Penilaian otentik ini terintegrasi pada proses
pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga penilaian ditekankan
pada proses pembelajaran bukan kepada hasil pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Kontekstual ini memiliki beberapa macam
keunggulan, diantara :
a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya adalah
pembelajaran yang diperoleh dari siswa dapat dihubungkan dengan
kehidupan nyata siswa. Sehingga materi pembelajaran bukan hanya
Pendidikan Kimia 2012 13
berfungsi secara fungsional, melainkan akan tertanam erat dalam
memori siswa sehingga tidak mudah terlupakan.
b. Terdapat penguatan konsep, karena strategi ini menggunakan asas
konstruktivisme, yakni memperoleh pengetahuan dari cara
“mengalami” bukan dari cara “mengahafal”.
Namun, selain keunggulan, strategi pembelajaran kontekstual juga
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Guru lebih insentif untuk melakukan bimbingan terhadap siswanya.
Siswa dipandang oleh guru sebagai insan yang sedang berkembang,
sehingga pembelajaran dilakukan sesuai dengan tingkat kemampuan
dan keluasan akan pengalaman. Guru disini bukanlah seorang
“penguasa” yang memaksa kehendak, melainkan sebagai pembimbing
siswa untuk bekerja sama agar siswa dapat belajar sesuai dengan
perkembangannya.
b. Guru disini mempersilahkan siswanya untuk menemukan beberapa
pengetahuan dengan cara mereka sendiri. Namun, guru akan
melakukan bimbingan ekstra kepada siswa agar pengetahuan yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.
4. Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif disangkut-pautkan dengan kegiatan
berkelompok. Dalam kegiatan kelompok ini terdapat individu – individu
yang memiliki perbedaan sifat (heterogen). Strategi Pembelajaran
Kooperatif lebih mengutamakan bagaimana cara individu menyelesaikan
sebuah permasalahan secara berkelompok untuk menerapkan pengetahuan
dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran kooperatif ini adalah hasil yang diperoleh bidang
akademik siswa meningkat dan dapat menerima berbagai keanekaragaman
dari teman – temannya, serta pengembangan ketrampilan sosialnya. Unsur
yang ingin diperoleh bukan hanya bidang akademik yang meningkat,
melainkan juga unsur kerja sama yang dalam upaya penguasaan
pengetahuan tersebut.
Pendidikan Kimia 2012 14
Menurut Sanjaya (2009), ada empat tahap yang mendasari strategi
pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Penjelasan Materi
Tahap ini guru melakukan pemberian informasi terhadap gambaran
umum pengetahuan yang harus dipahami dan dimengerti oleh siswa,
yang selanjutnya akan lebih mendalam lagi dalam kegiatan
kelompoknya.
b. Belajar dalam Kelompok
Siswa –siswa dikelompokan dalam beberapa kelompok yang memiliki
sifat heterogen. Satu kelompok harus ada yang berbeda - beda sifat,
agar supaya tujuan sosialnya tercapai. Dalam kegiatan kelompok ini,
siswa dapat saling bertukar pikiran tentang informasi dan pendapat,
mendiskusikan permasalahan, membandingkan jawaban – jawaban
yang diperoleh, dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.
c. Penilaian
Hasil dari kegiatan belajar kelompok kemudian diuji dalam sebuah tes
atau kuis. Kegiatan ini bisa dengan hanya individu maupun dengan
kelompok. Hasil akhir penilaian diekuilibrasi penilaian individu dan
penilaian kelompok.
d. Pengakuan Tim
Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian penghargaan bagi sebuah
kelompok yang paling menonjol dan berprestasi. Pengakuan tim ini
diharapkan mampu memotivasi siswa dalam usaha meningkatkan
semangat mengejar prestasi.
Strategi Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:
a. Semua pengetahuan yang diperoleh tidak selalu berpusat pada guru.
b. Pembelajaran ini bersifat mencari potensi yang dimiliki siswa,
sehingga dapat mengungkapkan ide-ide dari siswanya.
c. Kegiatan kelompok mengajarkan siswa tentang arti tanggung jawab
atas kerjanya.
Pendidikan Kimia 2012 15
d. Pengetahuan yang diperoleh bukan bersifat abstrak lagi, melainkan
menjadikan sesuatu yang nyata bagi siswanya.
Namun, selain keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Menjawab suatu permasalahan diperlukan waktu yang lama untuk
mencapai keberhasilan.
b. Pada tahap penilaian lebih ditekankan pada penilaian kelompok,
sehingga penilaian terhadap kemampuan per individu menjadi kurang
akurat.
c. Kemampuan individu yang berbeda-beda dapat menimbulkan
kesenjangan dalam kelompok. Di sini guru berusaha untuk meyakinkan
kelompok agar menghindari segala bentuk perbedaan.
5. Kuantum
Strategi Pembelajaran Kuantum merupakan penciptaan sebuah
interaksi antara sebuah individu terhadap lingkungan belajar yang efektif.
Dalam strategi ini, guru memadukan beberapa hal dalam bidang seni untuk
dieksplorasikan dalam kegiatan belajar mengajar, agar supaya dalam
kegiatan belajar mengajar mencapai sebuah “kemenarikan” yang
memotivasi siswa untuk meraih prestasi.
Manfaat yang diharapakan dari strategi pembelajaran kuantum adalah
mampu meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul tanggung jawab
pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan
belajar sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ini menggunakan metode
“belajar aktif”. Belajar aktif berarti tidak stagnan dengan apa yang ada,
seperti kata aktif yaitu selalu terbuka dan melaksanakan segala sesuatu
terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan.
Adapun landasan yang mendasari strategi pembelajaran kuantum
adalah:
Pendidikan Kimia 2012 16
a. Mengorkestrasikan Suasana yang Menggairahkan
Menurut Walbreg dan Greenberg, suasana kelas merupakan psikologi
utama dalam kegiatan belajar yang bersifat akademis. Kunci untuk
membangun suasana adalah,
Kekuatan Terpendam (Niat)
Jalinan rasa simpati dan saling pengertian
Keriangan dan ketakjuban
Rasa saling memiliki
Keteladanan
b. Mengorkestrasikan landasan yang kokoh
Tujuan yang sama
Prinsip – prinsip dan nilai yang sama
Keyakianan akan kemampuan pelajar, belajar, dan mengajar
Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan.
- Kesepakatan : lebih informal dari peraturan, mendukung
melancarkan pembelajaran.
- Kebijakan : mendukung komunitas belajar
- Prosedur : memberitahu peserta didik apa yang diharapkan dan
apa yang diambil.
c. Mengorkestrasikan Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan sekeliling
Alat bantu yang mewakili gagasan
Pengaturan bangku
Tumbuhan, hewan peliharaan, dan unsur-unsur organik yang
disusun serasi
Musik
d. Mengorkestrasikan Perencanaan Pengajaran yang Dinamis
Dari dunia mereka ke dunia kita
Artinya adalah guru harus mampu menjembatani apa yang menjadi
dunia siswa agar dapat masuk ke dalam dunia guru tersebut.
Modalitas VAK (Visual Auditorial Kinestik)
Visual, ciri-cirinya :
- Teratas
- Memperlihatkan segala sesuatu
Pendidikan Kimia 2012 17
- Menjaga penampilan
- Mengingat dengan gambar
- Lebih suka membaca daripada dibaca
- Membutuhkan gambaran yang jelas dan tujuan yang
menyeluruh
Auditorial, ciri-cirinya:
- Perhatian mudah pecah
- Berbicara dengan pola berirama
- Belajar dengan cara mendengarkan
- Bersuara dalam membaca untuk lebih menyerap materi yang
dipelajari
Kinestik, ciri-cirinya:
- Mudah mengingat dan ungkapan wajah banyak bergerak atau
belajar langsung mengerjakan
- Senang kegiatan fisik untuk menyerap informasi
- Menggunakan media
Kecerdasan Berganda bertemu Slum – n – Bil
Seorang guru harus keluar dari zona nyamannya dalam kegiatan
mengajar dan merancang pengajaran siswa harus diberi kesempatan
mengatur kecerdasan sesuai dengan potensinya.
Penggunaan metafora, perumpamaan dengan sugesti
Sementara itu, strategi pembelajaran kuantum memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
a. Lebih menekankan pada perkembangan bidang akademis dan
keterampilan.
b. Lebih santai dan menyenangkan karena belajar diiringi oleh musik.
c. Penyajian materi pembelajarannya secara alami.
d. Dapat memadukan antara berbagai sugesti positif dan interaksinya
pada lingkungan.
Pendidikan Kimia 2012 18
Selain keunggulan, pembelajaran kuantum juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu:
a. Memerlukan dan menuntut guru untuk memiliki keterampilan khusus.
b. Memerluakan proses perancangan pembelajaran yang cukup matang
dan terancana dengan cukup baik.
c. Adanya keterbatasan sarana dan prasarana, sumber belajar, dan
menuntut situasi dan kondisi, serta waktu yang relatif lama.
B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Sebuah strategi pembelajaran membutuhkan sebuah hubungan antara guru
dengan siswanya. Hal ini dimaksudkan agar interaksi dalam kegiatan belajar
mengajar menjadi terarah dan terstruktur. Untuk itu, dibutuhkan sebuah
pendekatan yang mampu menghubungkan antara siswa dengan gurunya.
Makna dari pendekatan pembelajaran itu sendiri adalah titik tolak atau
sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, di dalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
Ada beberapa jenis yang dimaksud dalam pendekatan, diantaranya:
a. Pendekatan Individu
Pendekatan jenis ini sering digunakan oleh kebanyakan guru untuk
mengetahui karakter dan watak para siswanya. Dalam penguasaan dan
pengendalian kelas, guru harus menggunakan pendekatan individu. Dengan
pendekatan individu, kesulitan belajar pada siswa bisa terpecahkan. Dasar
dari pendekatan ini adalah perbedaan setiap individu (siswa).
b. Pendekatan Kelompok
Pendekatan ini digunakan sebagai sarana pembinaan dan mengembangkan
sikap sosial pada diri siswanya. Dengan pendekatan kelompok ini,
diharapkan siswa dapat dengan sendirinya tumbuh rasa sosial yang tinggi,
mengendalikan rasa egois, sehingga terbentuk rasa kesetiakawanan dalam
kelas.
Pendidikan Kimia 2012 19
c. Pendekatan Bervariasi
Pendekatan bervariasi didasarkan pada permasalahan setiap siswa
bermacam - macam. Setiap permasalahan memiliki cara penyelesaian
sendiri, sehingga guru disini harus mampu menggunakan variasi teknik
pemecahan masalah siswa tersebut.
d. Pendekatan Edukatif
Tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah membina,
membimbing, dan mendidik anak didik. Semua itu haruslah diniati dalam
hati tanpa ada motif lain. Pendekatan edukatif ini sebagai sarana untuk
mendidik siswa agar memiliki kepribadian yang baik. Sebagai contoh
ketika bel masuk berbunyi, siswa diharuskan berbaris di luar kelas sebelum
masuk, dan lain sebagainya.
e. Pendekataan Keagamaan
Pendekatan keagamaan didasarkan pada segi spiritual pada diri siswa.
Siswa dituntut selain memiliki intelektual dan emosial yang tinggi, juga
dari segi spiritual yang tinggi. Pendekatan ini dimaksudkan agara nilai
budaya tidak sekuler, tapi menyatu dalam nilai agama.
f. Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan ini menitikberatkan pada bahasa yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Bahasa adalah alat pembelajaran yang berfungsi
untuk menyampaikan gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan dalam lisan
maupun tulisan. Pendekatan ini memasukkan unsur-unsur terpenting dalam
pembelajaran menjadi suatu kebermaknaan tersendiri.
Selain itu, ada juga tipe – tipe pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu:
a. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan ini dicetuskan oleh John Dewey pada tahun 1916. Pendekatan
kontekstual didasarkan pada siswa bahwa semua materi pembelajaran
tidaklah harus menggunakan sistem menghafal. Siswa harus
mengonsktrusikan pengetahuan dari dalam dirinya. Selain itu, belajar akan
Pendidikan Kimia 2012 20
lebih terasa kebermaknaannya jika siswa mengalami apa yang dipelajari,
bukan sekedar mengetahuinya.
b. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme menekankan pada kreativitas siswa untuk
memunculkan ide-ide baru yang dihasilkan oleh buah pikiran siswa-siswa.
Pendekatan ini dikhususkan untuk siswa agar siswa mengalami pengalaman
secara langsung dan keterlibatannya terhadap kegiatan pembelajaran.
c. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk
menarik satu atau lebih kesimpulan berdasarkan premis yang ada.
Pendekatan ini ditujukan pada pengambilan sesuatu yang bersifat umum ke
sesuatu yang bersifat khusus.
d. Pendekatan Induktif
Berbeda dengan deduktif, pendekatan induktif lebih menekankan pada
penarikan kesimpulan dari hal – hal yang bersifat khusus menjadi hal yang
bersifat umum. Pada pendekatan ini, siswa diharapkan untuk mampu
menyimpulkan berbagai persoalan dari yang bersifat khusus.
e. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep bertujuan agar siswa mengerti dan memahama sebuah
konsep agar tidak terjadi kesalahan pemahaman konsep (misconcept).
Siswa langsung diberi pemahaman tentang konsep tanpa diberitahu
bagaimana konsep itu hadir.
f. Pendekatan Proses
Pendekatan proses menitikberatkan pada proses penyusunan suatu konsep
yang dilakukan oleh siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dan psikomotorik siswa. Evaluasi
dari pendekatan ini terletak pada proses percobaan yang mencakup hasil
kerja, ketelitian, keuletan, dan keakuratan dalam bekerja.
g. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan ini berorientasi pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan keadaan
masyarakat saat ini. Pendekatan ini biasanya dikatakan sebagai pendekatan
lingkungan. Tujuan pendekatan ini adalah menghasilkan siswa yang
memiliki pengetahuan yang luas, sehingga mampu memecahkan berbagai
Pendidikan Kimia 2012 21
permasalahan yang ada dalam masyarakat dan melakukan tindakan sesuai
dengan apa yang telah dipecahkan.
C. METODE PEMBELAJARAN
Selain strategi dan pendekatan, ada salah satu hal yang harus dimiliki oleh
setiap insan pengajar, mungkin juga sebagai dasar untuk merencanakan suatu
kegiatan belajar mengajar. Inilah yang disebut sebagai dengan metode
pembelajaran.
Mungkin setiap orang mengatakan metode adalah cara untuk mencapai
suatu tujuan. Tanpa sebuah metode, strategi yang telah dirancang tidak akan
berjalan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Metode pembelajaran adalah
cara yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ada beberapa contoh yang merupakan metode pembelajaran, diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ini menggunakan kata – kata untuk menyampaikan informasi
dari pengajar kepada siswanya. Dari kata “ceramah” sudah jelas diartikan
sebagai metode dengan sistem verbalistik, yang menuntut guru memiliki
keahlian secara lisan dalam menyampaikan materinya. Biasanya, metode
ini digunakan dalam kegiatan pembelajaran sejarah. Guru harus berhati-
hati dalam menggunakan metode ini, karena akan ada kemungkinan siswa
menyalah-artikan makna-makna yang disampaikan oleh guru tersebut.
Adapun keunggulan yang ada dalam metode ceramah, yaitu:
Guru mudah untuk menguasai kelas.
Mudah mengorganisasikan kelas dengan mengatur posisi tempat
duduk.
Dapat diikuti oleh peserta didik dengan jumlah yang besar.
Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
Lebih ekonomis dalam hal waktu.
Memberi kesempatan guru dalam hal menggunakan pengalaman,
pengetahuan, dan kearifan.
Menggunakan bahan pelajaran yang luas,
Pendidikan Kimia 2012 22
Membantu siswa untuk memperhatikan secara fokus, akurat, kritis,
dan penuh perhatian.
Dapat menjadi stimulus untuk mengejar dan meraih prestasi
akademik.
Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber
lain.
Selain keunggulan, metode ceramah ini juga memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya:
Mudah menjadi verbalisme, artinya untuk menemukan dan
memahami suatu pengetahuan siswa harus mendengarkan apa yang
diucapkan gurunya.
Yang menggunakan penangkapan secara visual menjadi rugi, hanya
yang auditif (pendengar) yang mampu menangkap materi-materi
yang disampaikan.
Siswa akan merasa cepat bosan dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Keberhasilan metode ini hanya bagi yang memiliki keterampilan
dalam hal berbicara.
Cenderung membuat siswa menjadi pasif, karena hanya
mendengarkan apa saja yang disampaikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Setelah guru menyampaikan materi pada hari ini, biasanya guru akan
melakukan Tanya jawab tentang apa yang telah disampaikan kepada
siswanya pada hari esoknya. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah siswa
sudah memahami akan materi yang sudah disampaikan atau belum. Itulah
yang dinamakan dengan metode Tanya jawab.
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan
cara mengajukan berbagai pertanyaan dan siswa menjawab semua
pertanyaan tersebut, atau sebaliknya. Kegiatan ini bisa menjadi suatu
pemantik bagi kegiatan belajar mengajar agar lebih hidup, dikarenakan
adanya interaksi aktif dari guru dan siswanya.
Tujuan dari metode Tanya jawab tersebut adalah,
Pendidikan Kimia 2012 23
Mengecek dan mengetahui sejauh mana kemampuan anak didik
terhadap pelajaran yang dikuasai.
Memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada
guru untuk mengetahui apa yang belum mereka pahami.
Memotivasi dan menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Melatih siswa untuk berfikir secara orisinil dan berbicara secara
sistematis.
Metode Tanya jawab ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Suasana kelas akan hidup, karena siswa diajarkan bagaimana
berpikir dan berbicara secara sistematis hasil dari pemikirannya.
Baik untuk melatih siswa mengemukakan pendapatnya.
Membawa kelas pada suasanan diskusi.
Selain itu, ada pula kelemahan yang ada pada metode ini, yaitu:
Apabila ada perbedaan pendapat maka akan membutuhkan waktu
untuk menyelesaikannya.
Kemungkinan akan terjadi peralihan perhatian siswa terutama jika
terdapat jawaban yang dinilai menarik perhatian namun bukan
sasaran atau materi yang dituju.
Dapat menghambat cara berpikir jika guru kurang pandai dalam
penyajian materi.
3. Metode Diskusi
Metode ini lebih mengarah pada suatu pembelajaran secara
berkelompok. Metode diskusi lebih mengarah pada semua keaktifan dari
siswa tersebut. Keaktifan siswa dapat dilihat dari kegiatan saling bertukar
pendapat dan berdialog satu dengan lainnya.
Dengan metode ini, siswa diharapkan mampu berkomunikasi dengan
teman sebayanya dengan bertukar pendapat dan mampu menghargai
pendapat orang lain yang berbeda, dalam rangka mengembangkan
kecerdasan interpersonal siswa.
Ada beberapa jenis metode diskusi, diantaranya:
Pendidikan Kimia 2012 24
a. Whole Group, yaitu diskusi kelompok besar. Seperti pleno, klasikal,
dan paripurna.
b. Buzz Group, yaitu diskusi kelompok kecil (3 -6 orang) dengan cara
duduk saling berhadapan untuk mempermudah pertukaran pendapat.
c. Panel, yaitu diskusi kelompok kecil (3 – 6 orang) dengan cara duduk
melingkar dengan salah seorang moderator.
d. Syndicate Group, yaitu diskusi kelompok kecil (3-6 orang) yang
masing-masing kelompok membahas berbagai macam aspek
permasalahan yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru membagi
kelompok dengan masing permasalahan yang berbeda untuk dibahas
dalam diskusi besar seperti pleno.
e. Simposium, yaitu diskusi dengan menghadirkan beberapa penyaji yang
membahas aspek tertentu dengan diikuti sesi Tanya jawab dari peserta.
Pembahasan dan sanggahan dapat diambil sebagai hasil symposium.
f. Brainstorming, yaitu diskusi kelompok yang menghasilkan beberapa
ide baru dari tiap-tiap kelompok secara bebas, kemudian ide-ide
tersebut dicatat dan diurutkan. Kelompok ini dipimpin oleh ketua dan
dilaksanakan secara cepat.
g. Informal Debate, yakni diskusi kelompok dengan membagi kelas
menjadi dua kelompok pro dan kontra. Selanjutnya tiap-tiap kelompok
memberi sanggahan dan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar
diperoleh kajian dengan pendalaman yang mendalam.
h. Seminar, yaitu diskusi kelompok yang biasanya bersifat ilmiah.
Berdasarkan kertas kerja yang ada, peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok dan berdiskusi. Hasil diskusi diserahkan kepada panitia
perumus untuk ditinjau.
i. Qolloqinin, yaitu diskusi kelompok dimana seorang siswa dihadapkan
pada seorang narasumber untuk mengajukan pertanyaan. Selanjutnya
ada pertanyaan-pertanyaan tambahan dari teman-teman lainnya dengan
maksud untuk memperjelas bahan pelajaran yang diterima.
j. Fish Rowt, yaitu diskusi kelompok dengan cara mengatur tempat duduk
setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong ditengah sebagai
tempat kelompok pendengar. Diskusi ini dipimpin oleh seorang ketua,
Pendidikan Kimia 2012 25
dan kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikirannya dapat
duduk di kursi kosong tersebut dengan dipersilahkan oleh ketua.
Metode pembelajaran dengan cara diskusi ini memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
Suasana kelas menjadi hidup, karena siswa dapat saling berdialog
dan bertukar pendapat satu dengan lainnya terhadap permasalahan
yang dihadapi. Partisipasi siswa menjadi aktif.
Siswa belajar tentang arti menghormati pendapat orang lain.
Dapat menaikan prestasi kepribadian seperti toleransi, demokratis,
kritis, berpikir sistematis, dan lain sebagainya.
Siswa diajarkan bermusyawarah.
Selain keunggulan, metode diskusi juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu:
Biasanya diskusi dikuasi oleh siswa yang memiliki keahlian dalam
hal berbicara.
Yang tidak memiliki keahlian berbicara cenderung melepas diri dari
tanggung jawab kelompok.
Pertanyaan dan sanggahan siswa dapat melenceng dari pokok
pembahasan.
Membutuhkan waktu yang lama, seperti untuk mengatur tempat
duduk.
Sulit untuk dilakukan dan diterapkan pada sekolah dasar.
4. Metode Kerja Kelompok
Metode ini hampir mirip dengan diskusi. Namun, dalam diskusi lebih
menekankan pada keahlian penyampaian pendapat secara verbal. Dalam
metode kerja kelompok.
Metode kerja kelompok ini digunakan ketika ada suatu permasalahan
yang harus dipecahkan dan dicari jawabannya dengan cara kerja kelompok,
tidak dapat dilakukan secara sendiri. Metode ini dilakukan atas dasar kerja
sama dalam sebuah kelompok.
Pendidikan Kimia 2012 26
Pengelompokan ini bisa dilakukan dengan pilihan dari siswa itu
sendiri, bisa juga dibentuk oleh guru yang bersangkutan. Untuk yang
memilih sendiri, terkadang memilih anggota kelompok dengan teman
terdekatnya dan lebih intim hubungannya. Sementara guru yang membagi,
maka pekerjaannya akan lebih berat karena harus membedakan mana yang
cerdas, biasa, dan lemah. Hal ini dimaksudkan agar semua kelompok
terdiri atas siswa-siswa yang rata, ada yang cerdas, biasa, dan lemah. Tidak
ada satu kelompok dengan satu sifat, misal cerdas semua.
Metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Memotivasi siswa untuk giat belajar dan meraih prestasi.
Adanya penciptaan rasa kebersamaan antar anggota kelompok.
Menanamkan jiwa solidaritas antar anggota kelompok.
Memperingan kerja siswa jika dikerjakan secara sendirian dinilai
berat.
Mengajarkan kepada siswa bagaimana cara bermusyawarah dengan
anggota kelompoknya mencari jawaban yang tepat.
Selain keunggulan, ada juga kelemahan yang ada dalam metode ini,
yaitu:
Siswa yang lemah akan terasa diremehkan oleh siswa yang
memiliki kecerdasan yang tinggi.
Membosankan bagi siswa yang cerdas karena rekan kelompoknya
tidak memberikan manfaat baginya.
Rasa malas akan timbul akibat tidak adanya pantauan langsung dari
gurunya.
5. Metode Pemberian Tugas
Ada beberapa definisi dari metode pemberian tugas, salah satunya dari
Supriatna, Nana, dkk (2007:200) yang menyebutkan bahwa metode
pemberian tugas adalah suatu penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa menjalankan kegiatan belajar dan
memberikan laporan hasil dari tugas yang dikerjakannya. Metode ini
menggunakan asas “learning by doing”.
Pendidikan Kimia 2012 27
Pemberian tugas disini haruslah mengacu pada syarat – syarat yang
harus dipenuhi dalam menyusun tugas yang akan diberikan siswa. Berikut
ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:
a. Kejelasan dan ketegasan tugas bagi siswa.
b. Penjelasan yang mungkin dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan
tugas yang diterima.
c. Diskusi tugas antara guru dengan siswa.
d. Kesesuaian tugas berdasarkan kemampuan dan minat siswa.
e. Kebermaknaan tugas terhadap siswa.
Metode pemberian tugas ini memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:
Relevan dengan sistem Cara Belajar Siswa Aktif (CSBA), karena
tugas ini merangsang siswa untuk aktif belajar.
Merangsang siswa lebih giat belajar dan lebih banyak berinteraksi
dengan gurunya.
Mengembangkan sikap mandiri pada diri siswa.
Lebih meyakinkan, memperdalam, dan memperkaya pengetahuan
yang telah diterima dan dipelajari siswa.
Membina siswa untuk selalu mengolah dan mencari informasi
secara sendiri.
Dengan hasil belajar sendiri, siswa dapat mengingat pengetahuan
yang diperoleh lebih lama.
Merangsang siswa untuk bersemangat dalam belajar, karena dapat
dilakukan dengan berbagai macam variasi belajar.
Menumbuhkan sikap disiplin pada diri siswa.
Mengembangkan berpikir kreatif pada diri siswa.
Selain keunggulan, metode pemberian tugas ini juga memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya:
Guru akan merasa kesulitan ketika mengecek hasil tugas apakah
dikerjakan sendiri atau dikerjakan orang lain.
Guru akan merasa kesulitan ketika tugas tersebut dihadapkan
kepada siswa – siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda –
beda.
Pendidikan Kimia 2012 28
Banyaknya tugas akan menimbulkan keluhan tersendiri bagi siswa
tersebut.
Tugas yang monoton dapat membosankan siswa untuk belajar.
Tugas untuk kelompok bisa dikerjakan oleh orang tertentu atau
siswa yang dinilai pandai dalam kelompok tersebut.
6. Metode Eksperimen
Metode ini lebih mengarah pada pembelajaran yang bersifat ilmiah.
Metodi eksperimen merupakan metode yang digunakan sistem percobaan
untuk mengetahui, menjawab, dan membuktikan sendiri apa yang
dipelajari. Hasilnya adalah siswa dapat menyimpulkan sendiri apa yang
telah dia temui dan apa yang dialaminya. Metode eksperimen sering
digunakan pada guru yang memiliki strategi pembelajaran secara inkuiri.
Karena metode ini menggunakan praktik percobaan di lapangan, maka
dibutuhkan alat untuk membantu jalannya percobaannya. Adapun
karakteristik pembelajaran dengan metode eksperimen yang dikemukakan
oleh Winataputra (Triadi, 2011) yaitu:
a. Alat bantu yang digunakan.
b. Siswa aktif melakukan percobaan.
c. Guru membimbing.
d. Tempat dikondisikan.
e. Ada pedoman untuk siswa.
f. Ada topik yang dieksperimenkan.
g. Ada temuan – temuan.
Sementara itu, pengalaman belajar siswa yang dapat diperoleh dari
metode eksperimen adalah:
a. Mengamati sesuatu hal.
b. Menguji hipotesis.
c. Menemukan berbagai macam prinsip percobaan.
d. Membuat kesimpulan yang diraih berdasarkan data yang diperoleh.
e. Membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap permasalahan yang
dihadapi.
f. Menerapkan konsep informasi dari eksperimen.
Pendidikan Kimia 2012 29
Metode eksperimen memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Melatih sikap disiplin dan tanggung jawab atas percobaan yang
sedang dihadapinya, terutama dalam hal keikutsertaan, ketelitian,
dan ketekunan dalam melakukan eksperimen.
Memori akan hasil percobaan akan disimpan lebih lama dengan
eksperimen.
Siswa menjadi lebih mengetahui hakikat dari sebuah pengetahuan.
Mengembangan siswa dalam sikap keterbukaan.
Akan terhindar dari sikap verbalisme, karena difokuskan dalam
aktivitas dan kreativitas.
Selain keunggulan, metode ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
Akan menyerap waktu yang lebih lama untuk percobaan ini.
Hanya sebatas pada ilmu bidang sains dan teknologi, tidak tepat
pada ilmu bidang sosial.
Ada beberapa percobaan yang mengandung efek bahaya, seperti
percobaan kimia.
Harus memiliki alat eksperimen yang lengkap, jika tidak maka
eksperimen akan gagal.
7. Metode Simulasi
Pada metode kali ini, yang disimulasikan bukan sebuah benda
melainkan sebuah kegiatan yang berpura – pura. Metode simulasi masih
menggunakan media kelompok untuk mengadakan simulasinya. Metode
simulasi ini, siswa dituntut untuk mampu berinteraksi antar sesama anggota
kelompok dan dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Ada beberapa jenis dalam metode pembelajaran simulasi, diantaranya:
a. Bermain peran (role playing)
Di sini siswa diajak untuk mampu bermain beberapa peran dalam
bentuk dramatisasi. Sebelumnya guru telah memberi tahu rancangan
kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam
Pendidikan Kimia 2012 30
dramatisasi tersebut. Titik berat tujuan di sini agar siswa mengingat
atau menciptakan suasana seperti pada masa silam yang dapat terjadi
pada masa yang akan datang, atau peristiwa aktual dan bermakna bagi
kehidupan sekarang.
b. Sosiodrama
Di sini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan
permasalahan antar individu, seperti anak kepada orang tuanya, anak
dengan orang lain, dan lain sebagainya.
c. Permainan Simulasi (Simulation Games)
Di sini siswa berperan sebagai apa yang telah ditugaskan oleh guru
sebagai belajar membuat keputusan.
Sementara itu, demi terciptanya suasana pembelajaran yang baik dan
kondusif, guru harus mengerti apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam metode simulasi ini, diantaranya:
a. Guru harus mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik,
prosedur, dan peran yang akan dilakukan dalam simulasi.
b. Guru mampu memberikan ilustrasi.
c. Guru mampu memberikan pesan pada siswanya dalam simulasi.
d. Guru mampu mengamati secara jelas proses simulasi tersebut.
e. Kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam kegiatan simulasi
tersebut.
f. Pemahaman pesan yang akan disampaikan dalam simulasi.
g. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.
Metode simulasi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Siswa dapat menerapkan hubungan sosial seperti berinteraksi
sesama anggota kelompok.
Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Siswa dibiasakan untuk menghadapi berbagai macam permasalahan
dalam sosial.
Siswa dapat menningkatkan daya imajinasinya.
Siswa dilatih untuk membina hubungan personal yang positif.
Membina hubungan komunikatif dan kerja sama dalam kelompok.
Pendidikan Kimia 2012 31
Selain keunggulan, metode simulasi juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu:
Relatif membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
Cenderung memanfaatkan sumber belajar.
Ada beberapa siswa yang tidak menyukai pembelajan simulasi,
sehingga pembelajaran tidak efektif.
8. Metode Demonstrasi
Metode ini hampir menyerupai simulasi, hanya saja demonstrasi ini
masih dalam lingkup yang sederhana. Demonstrasi lebih sering
memperlihatkan secara langsung akan sebuah proses. Sehingga, metode
demonstrasi adalah sebuah metode dimana seorang guru memperlihatkan
pada seluruh kelas tentang adanya sebuah proses pada sesuatu.
Syarat – syarat untuk guru dan siswa dalam mensukseskan metode
pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Guru mampu mengetahui proses yang akan dipraktikan.
b. Guru mampu menguasai dan mengendalikan suasana kelas.
c. Guru mampu menguasai pemakaian alat yang dibutuhkan.
d. Guru mampu melaksanakan penilaian proses.
e. Siswa harus memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti topik yang akan
didemonstrasikan.
f. Siswa harus memahami topik yang akan didemonstrasikan.
g. Siswa harus mampu mengamati secara seksama proses yang dilakukan
guru.
h. Siswa harus mampu mengidentifikasi alat-alat yang digunakan dalam
demonstrasi.
Metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Siswa dapat menghayati apa yang dipelajari.
Memberi pengalaman yang praktis, sehingga merangsang motivasi
dan kemauan belajar siswa.
Perhatian siswa terpusat pada apa yang sedang didemonstrasikan.
Pendidikan Kimia 2012 32
Semua masalah yang timbul bisa langsung terjawab.
Mengurangi kesalahan dalam menyimpulkan jawaban, karena siswa
mengamati secara langsung prosesnya.
Namun, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
Relatif membutuhkan waktu yang lama.
Ketersediaan alat-alat yang minim membuat metode ini kurang
efektif.
Sukar dilaksanakan jika siswa belum matang melakukan
demonstrasi.
Ada beberapa topik yang tidak dapat didemonstrasikan dalam kelas.
Dapat menurunkan citra demonstrator apabila hasilnya tidak sesuai
harapan.
9. Metode Pembelajaran Unit
Metode pembelajaran unit (unit teaching) adalah cara penyajian
pelajaran yang dititik-beratkan pada suatu masalah, kemudian dibahas dari
bebagai segi yang berhubungan sehingga pemecahan masalah menjadi luas
dan menyeluruh.
Adapun tujuan dalam metode pembelajaran unit adalah:
a. Melatih siswa untuk berpikir komprehensif dengan mengkaji dan
memecahkan permasalahan dari berbagai disiplin ilmu.
b. Melatih siswa untuk menggunakan metode ilmiah dalam pemecahan
masalah.
c. Terbentuk sikap kritis, kerja sama, menghargai orang lain, dan rasa
ingin tahu.
d. Melatih siswa dalam merencanakan, mengorganisasi, dan memimpin
suatu kegiatan.
e. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi.
Selain itu, beberapa keunggulan meliputi metode ini, diantaranya:
Siswa menjadi pemikir yang komprehensif.
Pendidikan Kimia 2012 33
Memperluas wawasan peserta didik dalam keanekaragaman
informasi.
Dapat memperhatikan karakteristik peserta didik lebih khusus.
Menciptakan iklim demokrasi dalam kelas, karena siswa dapat ikut
membantu memecahkan masalah bersama dengan guru.
Disesuaikan dengan minat, perkembangan, dan bakat peserta didik,
sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Di sisi lain, metode pembelajaran unit memiliki beberapa kelemahan,
diantaranya:
Sulitnya menentukan topik yang sesuai dengan minat dan bakat
siswa.
Memerlukan kecakapan khusus dalam pengajaran unit.
Memerlukan biaya yang cukup besar dan waktu yang lama.
Pemecahan masalah bisa saja kabur dan dangkal karena didapat dari
berbagai disiplin ilmu, dan tidak semua disiplin ilmu dikuasai
siswa.
10. Metode Jigsaw
Metode ini lebih mengarah pada Pembelajaran terpusat pada siswa
(Strudent Centered Learning). Dalam metode ini, guru hanya menjadi
seorang fasilitator dan motivator bagi siswa-siswanya. Sehingga, tanggung
jawab pembelajaran ini bukan menjadi guru lagi, melainkan siswa yang
melaksanakan pembelajaran.
Metode ini diciptakan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971 dan
dipublikasikan pada 1978. Metode Jigsaw ini menggunakan sistem
kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab akan
penguasaan bahan materi pelajaran dan mampu mengajarkan kepada
anggota lain dalam kelompoknya.
Metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran sendiri
dan juga pembelajaran orang lain.
Selain mempelajari, siswa juga dituntut untuk mampu memberikan
ilmunya yang diperoleh kepada teman – teman sebayanya.
Pendidikan Kimia 2012 34
Menerima keanekaragaman dan menjalin hubungan sosial dalam
belajar.
Meningkatkan kerja sama yang kooperatif untuk mempelajari
materi yang ditugaskan.
Selain keunggulan, metode jigsaw juga memiliki beberapa kelemahan,
yaitu:
Diskusi dalam kelompok akan macet jika guru tidak sering
mengingatkan siswanya untuk menggunakan keterampilan-
keterampilan kooperatif.
Jika anggota kelompoknya berkurang, makan akan terjadi suatu
permasalahan tersendiri.
Membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi jika belum diatur
posisi tempat duduk agar pas digunakan dalam kegiatan diskusi
kelompok.
D. MODEL PEMBELAJARAN
Model adalah bentuk dari suatu gambaran agar lebih mudah dipahami
dalam kegiatan pembelajaran. Model di sini bisa termasuk benda, cara,
maupun sistem yang digunakan. Menurut pengertian, Model Pembelajaran
adalah suatu konsepsi untuk mengajarkan sesuatu materi dalam mencapai
tujuan. Model pembelajaran ini harus sesuai dengan aspek suasana belajar
yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM). Menurut Richard I
Arends, model pembelajaran memacu pada pendekatan yang digunakan seperti
tujuan, tahap kegiatan, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Ada beberapa contoh tentang model pembelajaran, diantaranya:
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalam model pembelajaran yang lebih
mengutamakan sistem berkelompok sebagai media belajar. Dalam satu
kelompok harus memiliki anggota yang memiliki kemampuan yang
berbeda-beda (cepat, biasa, dan lamban). Tujuannya adalah hasil akademik
Pendidikan Kimia 2012 35
siswa yang akan meningkat, dapat menerima perbedaan, serta
mengembangkan keterampilan sosialnya.
2. Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran dengan cara
mengaitkan beberapa kehidupan yang nyata dimasukan ke dalam dunia
pembelajaran. Siswa dituntut untuk mampu menghubungkan antara
pengetahuan yang diperoleh dengan kehidupan yang sesungguhnya.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model ini lebih menekankan pada pendekatan pembelajaran yang inovatif
pada belajar kontekstual dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Dengan pembelajaran berbasis masalah, siswa dapat merasakan
pengalaman belajar yang menarik, dan bermakna bagi siswa dengan usia
dewasa.
4. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran ini lebih terfokus pada guru yang bersangkutan dalam
menerangkan berbagai materi yang disampaikan kepada siswanya.
Pembelajaran langsung digunakan untuk mengembangkan aspek
pengetahuan procedural (bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan
deklaratif (fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi). Model ini juga terfokus
pada pemberian berbagai pelatihan yang dapat diterapkan pada kehidupan
nyata dari yang bersifat sederhana hingga yang lebih kompleks lagi. Walau
terfokus pada guru, siswa juga harus diperhatikan dalam keterlibatan dalam
kegiatan pembelajaran. Guru hanya menyampaikan materi dari sisi
akademik dengan format terstruktur, selanjutnya menguji keterampilan
siswa dengan berbagai latihan dengan bimbingan dan arahan dari guru.
5. Model Pembelajaran Konstruktivisme
Model pembelajaran konstruktivisme lebih menekankan pada proses
pembelajaran ditujukan pada siswa bagaimana siswa mengonstruksikan
beberapa pengetahuan yang diperoleh dalam dirinya. Menurut Piaget
(1973) dalam teori konstruktivisme mengatakan bahwa setiap individu
dapat menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan pengalaman
yang dia alami seperti fenomena, pendapat, atau informasi baru yang
dipelajari. Guru di sini hanya sebagai membina dan membimbing, agar
Pendidikan Kimia 2012 36
pengetahuan yang diperoleh siswa tidak melenceng jauh dari apa yang
seharusnya.
III. FAKTOR-FAKTOR PENENTU STRATEGI BELAJAR
MENGAJAR
Strategi belajar mengajar akan dirasakan berhasil, jika guru memperhatikan
faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan. Ada beberapa faktor yang
menjadi pendorong keberhasilan pembelajaran, diantaranya:
A. Model Penyajian Guru
Hal ini harus memperhatikan minat, bakat, dan perhatian dari siswa. Dahulu,
ada dua model penyajian guru, yaitu dengan menggunakan modul dan buku
atau satuan pelajar. Berdasarkan pengalaman, kesenangan dalam belajar
masing-masing anak berbeda caranya. Untuk itu, guru harus menyesuaikan
bagaimana dan apa model yang cocok diterapkan untk siswa-siswanya.
B. Sikap dan Perilaku Guru
Seperti kata bijak yang menyatakan bahwa anak – anak akan menirukan
kebiasaan orang yang lebih tua. Perilaku dan sikap guru ini harus diperhatikan,
karena nanti ketika belajar di dalam kelas menjadi pusat perhatian bagi siswa –
siswanya. Bisa jadi, kebiasaan guru yang baik akan menular secara tidak
langsung kepada siswa – siswanya.
C. Suasana Belajar
Faktor ini yang cukup penting dalam pembelajaran di kelas. Suasana belajar
akan membuat siswa menjadi terkesan dan senang untuk menimba ilmu. Guru
harus pandai bagaimana mengatur suasana kelas dengan baik.
D. Kompetensi Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus memiliki kompetensi dasar, agar
kegiatan dalam kelas menjadi lebih “hidup”. Kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh guru diantaranya:
a. Penguasaan bahan materi pembelajaran beserta konsep-konsep dasar
keilmuannya.
b. Pengelolaan program belajar mengajar.
c. Pengelolaan kelas.
d. Penggunaan media dan sumber pelajaran.
Pendidikan Kimia 2012 37
e. Penguasaan landasan-landasan pendidikan.
f. Pengelolaan interaksi belajar mengajar.
g. Penilaian prestasi siswa.
h. Pengenalan fungsi dan program bimbingan serta penyuluhan.
i. Pengenalan dan penyelenggara administrasi sekolah.
j. Pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan
untuk kepentingan peningkatan mutu pembelajaran.
E. Kondisi Masyarakat
Faktor ini memberi jawaban apakah masyarakat di sekitarnya menerima
dengan baik kegiatan belajar mengajar tersebut atau tidak. Kondisi masyarakat
juga menentukan situasi belajar yang kondusif, aman, dan nyaman, atau tidak.
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Pendidikan Kimia 2012 38
A. Strategi belajar mengajar merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang
meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada siswanya.
B. Banyak beberapa contoh mengenai strategi dalam pembelajaran, mulai dari
Ekspositori, Inkuiri, Kontekstual, dan Kooperatif.
C. Pendekatan Pembelajaran banyak contohnya berdasarkan jenis dan tipe. Jenis-
jenis pendekatan pembelajaran meliputi pendekatan individu, berkelompok,
bervariasi, edukatif, keagamaan, dan kebermaknaan. Sementara tipe – tipe
pendekatan pembelajaran meliputi kontekstual, konstruktivisme, deduktif,
induktif, konsep, proses, dan sains, teknologi dan masyarakat (STM).
D. Metode pembelajaran adalah cara menerapkan bagaimana sebuah strategi
pembelajaran yang telah dirancang diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
E. Model pembelajaran adalah gambaran mengenai bagaimana sebuah kegiatan
pembelajaran itu disajikan dan diterapkan, agar siswa memahami akan materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
II. SARAN
A. Setiap insan pendidikan harus memahami apa saja strategi pembelajaran yang
cocok untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
B. Guru harus mengerti kondisi, motivasi, minat, bakat, dan perhatian siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
C. Guru harus menguasai beberapa kompetisi yang sesuai dengan bidangnya, agar
tujuan pembelajaran yang telah dirancang dalam strategi pembelajaran.
D. Guru harus pandai memilah dan memilih mana metode dan model yang cocok
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan memperhatikan kondisi
dari siswa tersebut.
E. Faktor – faktor penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar perlu diperhatikan
secara seksama.
Pendidikan Kimia 2012 39
DAFTAR PUSTAKA
NN . 2013 . http://dinadino.blog.unissula.ac.id/2013/04/30/strategi-belajar-mengajar/ .
Strategi Belajar Mengajar . diakses tanggal 27 Agustus 2013 pukul 18:59.
NN. 2013 . http://dsabdoutami.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html . Faktor – faktor yang memengaruhi Strategi Belajar Mengajar .
diakses tanggal 27 Agustus 2013 pukul 19:16.
NN. 2013 . http://aariefr.blogspot.com/2013/05/strategi-pembelajaran-ekspositori.html .
Strategi Pembelajaran Ekspositori . diakses tanggal 27 Agustus 2013 pukul 19:54.
NN . 2012 . http://aceholic.blogspot.com/2012/10/makalah-strategi-pembelajaran-
kooperatif.html . Makalah Strategi Pembelajaran Kooperatif . diakses tanggal 29
Agustus 2013 pukul 19:57.
NN . 2010 . http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/model-pembelajaran-inkuiri/.
Model Pembelajaran Inkuiri . diakses tanggal 29 Agustus 2013 pukul 19:59.
NN . 2013 . http://dedi26.blogspot.com/2013/06/pengertian-pembelajaran-kontekstual.html
. Pengertian Pembelajaran Kontekstual . diakses tanggal 29 Agustus 2013 pukul
20:04.
NN . 2013 . http://www.latansaa.com/2013/03/makalah-pembelajaran-berbasis-
masalah.html . Makalah Pembelajaran Berbasis Masalah . diakses tanggal 29
Agustus 2013 pukul 20:18.
NN . 2011 . http://denis-boyolali.blogspot.com/2011/12/makalah-pembelajaran-
langsung.html . Makalah Pembelaran Langsung . diakses tanggal 29 Agustus 2013
pukul 20:18.
NN . 2013 . http://3bkelompok1konstruktivisme.blogspot.com/2013/01/makalah-
konstruktivisme.html . Makalah Konstruktivisme . diakses tanggal 29 Agustus 2013
pukul 20:45.
NN . 2011 . http://pandidikan.blogspot.com/2011/06/metode-tanya-jawab.html . Metode
Tanya Jawab . diakses tanggal 29 Agustus 2013 pukul 21:12.
NN . 2012 . http://mdsutriani.wordpress.com/2012/06/22/metode-diskusi-dalam-
pembelajaran/ . Metode Diskusi dalam Pembelajaran . diakses tangga 29 Agustus 2013
pukul 21:20.
NN . 2013 . http://riyashingwa.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-tipe-jigsaw.html .
Model Pembelajaran tipe Jigsaw . diakses tanggal 29 Agustus 2013 pukul 21:46.
Pendidikan Kimia 2012