Sastra Jahili

10
Khomisah, M.A.

description

Sejarah Peradaban Islam

Transcript of Sastra Jahili

Page 1: Sastra Jahili

Khomisah, M.A.

Page 2: Sastra Jahili

Jahiliyah ≠ Bodoh <> Ilmu Pengetahuan

Jahiliyah = <> Islam Tunduk patuh

Lalai, acuhTak acuh,

Tersinggung, Mudahmarah

SejarahBangsa

ArabPra Islam

SejakNabiAdam

Sebelum dan sesudah Masehi – Lahirnya Islam

Page 3: Sastra Jahili

KesusastraanArab

Pra Islam

1 ½ abadSebelum

Islam

Al-Jahidh(al-Hayawan)

Sekitar150 tahun

Page 4: Sastra Jahili

Faktor-faktor yang Mendukung Lahirnya Sastra Jahili

Semangat Ashabiyah (fanatisme kesukuan)

Hapalan yang Kuat

Kelihaian dalam Berdagang

Geografis yang Strategis

Pusat PerdaganganDunia

PasarUkaz

Kegiatanbersastra

Ka’bah Berkumpulnya Jama’ah Haji dunia

Page 5: Sastra Jahili

Strategis Kota Mekah:

1. Yaman: Timur Mekah

2. Damaskus (Syam): Asia Kecil & Eropa Timur Mekah

1. Iran: Kabul, Kashmis, Singkiang-Canton Mekah

2. Habsyi, Ethiopia ke Barat Daya Jalur al-Tariq MekahPesisir Timur Afrika-Mesir al-Sikka

Jarur darat

Jarur darat

Page 6: Sastra Jahili

Kedudukan Penyair -Kelas elit- Terhormat

Peran Penyair- Pembela Kabilah

- Pemberi Semangat Juang- Penyampai visi dan misi Kabilah

Page 7: Sastra Jahili

Kreatifitas

- Mampu mengekspresi gejolak dalam jiwanya melalui gubahan puisi yang indah

- Mempunyai daya imajinasi yang tinggi- Lahirnya perhelatan (sayembara) sastra di Pasar Ukaz dengan penghargaan berbentuk

Mu’allaqat

Penyair Mu’allaqat Umrul Qais, Zuhair Bin abu sulma,

Thorofah, Labib Bin rabiah, Antarah Bin Syadad Al Abshi,

Amru Bin Kulsum, dan Haris Bin Hilzah

Page 8: Sastra Jahili

1. Tasybib/Ghazal banyak menyebutkan wanita dan kecantikannya, puisi ini juga menyebutkan tentang kekasih,

tempat tinggalnya dan segala apa saja yang berhubungkan kisah percintaan.

2. Hamasah/Fakher digunakan untuk berbangga dalam segala macam kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh

suatu kaum. Pada umumnya puisi ini digunakan untuk menyebutkan keberanian dan kemenangan yang diperoleh.

3. Madach digunakan untuk memuji seseorang dengan segala macam sifat dan kebesaran yang

dimilikinya, seperti kedermawanan, ketinggian budi, maupun keberanian.

Page 9: Sastra Jahili

4. Rotsa’ digunakan untuk mengingat jasa seseorang yang sudah meninggal.

5. Hijaa’ digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh dengan menyebutkan keburukannya.

6. I’tizar digunakan untuk mengajukan uzur dan alasan dalam suatu perkara dengan jalan mohon maaf dan mengakui kesalahan yang telah diperbuat.

7. Wasfun digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian ataupun segala hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya peperangan, keindahan alam dan sebagainya

Page 10: Sastra Jahili

Al Muhdar, Yusuf ali. 1983. Sejarah Kesusastraan Arab. Surabaya: Bina Ilmu.Bunyamin, Bachrun. 2000. Mu’allaqat. Dalam Jurnal “Thaqâfiyyât”. Vol. I, No.1.

Juli-Desember.Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Dhoif, Syauqy. 1960. Tarikh al-‘Adab al-‘Arabi: al-‘Ashr al-Jahili. Mishr:

Dar al-Ma’arif. Cet. Ke 4.Al-Iskandari, Ahmad dan Mushthofa Anani. 1916. Al-Wasith fi al-Adabi al-Arabi.

Mishr: Dar al-Ma’arif. Cet. Ke 18.______________dkk., 1948. Tarikh al-Adabi al-Arabi. Mishr: al-Mathba’ah al-Amiriyah.Al-Jahidh. 1965. Al-Hayawan. Mishr: Syirkat Maktabah wa Mathba’ah Mushthhofa al-Baba al-

Halabi. Cet. Ke 2.Lombard, Maurice. 1975. The Golden Age of Islam. Amsterdam: North Holand Publishing

Company.Manshur, Fadlil Munawwar. 2011. perkembangan Sastra Arab dan Teori Sastra Islam.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Muntoha dkk. 2002. Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: UII Press.Peursen, C.A. an. 1990. Fakta, Nilai, dan Peristiwa Tentang Hubungan antara Ilmu

Pengetahuan dan etika. (terj). Oleh A. Sonny Keraf dari Judul asli, Facts, Value, Events. Jakarta: PT Gramedia.