Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan
description
Transcript of Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan
![Page 1: Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022072105/55cf9ac1550346d033a34107/html5/thumbnails/1.jpg)
Nasya Dwi Ariestanti160110110050
Sasaran, Standar dan Bentuk
Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran yang terdapat dalam program menjaga mutu pelayanan kesehatan adalah terjaganya
mutu dari pelaksanaan pelayanan kesehatan itu sendiri dan terjadinya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan pada akhirnya. Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya menunjuk pada
penampilan dari pelayanan kesehatan yang dikenal dengan keluaran (output )yaitu
hasil akhir kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti
perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya. Sedangkan baik atau
tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses (process), masukan (input) dan
lingkungan (environment). Maka jelaslah bahwa untuk menjamin baiknya mutu pelayanan
kesehatan ketiga unsur harus diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau
kebutuhan.
a. Unsur masukan
Unsur masukan (input) adalah tenaga, dana dan sarana fisik, perlengkapan serta peralatan.
Secara umum disebutkan bahwa apabila tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standardofpersonnel and facilities), serta jika
dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu
pelayanan (Bruce 1990).
b. Unsur lingkungan
Adalah kebijakan,organisasi, manajemen. Secara umum disebutkan apabila
kebijakan,organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar dan atau tidak
bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan.
c. Unsur proses
Adalah tindakan medis,keperawatan atau non medis. Secara umum disebutkan apabila
tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standard of conduct),
maka sulitlah diharapkan mutu pelayanan menjadi baik (Pena, 1984).
![Page 2: Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022072105/55cf9ac1550346d033a34107/html5/thumbnails/2.jpg)
Nasya Dwi Ariestanti160110110050
Standar Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan
Program menjaga mutu tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan standar, karena kegiatan
pokok program tersebut adalah menetapkan masalah, menetapkan penyebab
masalah,menetapkan masalah, menetapkan cara penyelesaian masalah,menilai hasil dan saran
perbaikan yang harus selalu mengacu kepada standar yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai
alat menuju terjaminnya mutu.Secara umum standar program menjaga mutu dapat dibedakan :
1. Standar persyaratan minimal
Adalah yang rnenunjuk pada keadaan minimal yang harus dipenuhi untuk menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang dibedakan dalam :
Standar masukan
Dalam standar masukan yang diperlukan untuk minimal terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang bermutu, yaitu jenis, jumlah, dan kualifikasi/spesifikasi tenaga pelaksana
sarana,peralatan, dana (modal).
Standar lingkungan
Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu yakni
garis-garis besar kebijakan program, pola organisasi serta sistim manajemen,yang harus
dipatuhi oleh semua pelaksana.
Standar proses
Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus dilakukan
untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni tindakan medis,
keperawatan dan non medis (standard of conduct), karena baik dan tidaknya mutu
pelayanan sangat ditentukan oleh kesesuaian tindakan dengan standar proses. Ke dalam
standar tindakan medis termasuk persyaratan minimal tata cara anamnesa,pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa terapi dan pelayanan tindak lanjut. Ke dalam
standar tindakan non medis termasuk persyaratan minimal tata cara
pendaftaran,konseling, penyuluhan dan pengaturan
2. Standar penampilan minimal
Adalah standar penampilan minimal adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan
kesehatan yang masih dapat diterima. Standar ini karena menunjuk pada unsur keluaran
maka sering disebut dengan standar keluaran atau standar penampilan (Standard of
![Page 3: Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022072105/55cf9ac1550346d033a34107/html5/thumbnails/3.jpg)
Nasya Dwi Ariestanti160110110050
Performance). Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan yang diselenggarakan masih dalam
batas-batas kewajaran, maka perlu ditetapkan standar keluaran. Bila ditemukan
penyimpangan,perlu segera diperbaiki. Dalam pelaksanaannya pemantauan standar-standar
tersebut tergantung kemampuan yang dimiliki, maka perlu disusun prioritas.
1) Standar keluaran aspek medis
Yang termasuk dalam standar ini antara lain angka kesembuhan, angka efek samping,
angkakomplikasi dan angka kematian.
2) Standar keluaran aspek non medis
Yang termasuk dalam standar ini antara lain hubungan dokter pasien, keramahtamahan
petugas, keluhan pasien dan kepuasan pasien. Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang memenuhi syarat, keempat standar ini perlulah dipantau serta dinilai secara
sistematis, objektif dan berkesinambungan. Apabila ditemukan penyimpangan, perlulah
segera di perbaiki sehingga pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dapat
dipertanggungjawabkan.
Bentuk penjaminan mutu pelayanan ditinjau dari kedudukan organisasi pelaksana
program menjaga mutu
1. Program menjaga mutu internal (Internal Quality Assurance), kegiatan program menjaga
mutu diselenggarakan oleh institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan tersebut dapat berupa perseorangan dan ataupun bersama-sama dalam
suatu organisasi.
2. Program menjaga mutu eksternal (Eksternal Quality Assurance), kegiatan program menjaga
mutu tidak diselenggarakan oleh institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
melainkan oleh suatu organisasi khusus yang berada di luar institusi kesehatan.
Bentuk ditinjau dari waktu dilaksanakan kegiatan menjaga mutu
a. Program Menjaga Mutu Prospektif (Prospective Quality Assurance)
Adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan. Pada
bentuk ini perhatian utama lebih ditunjukkan pada standar masukan dan standar lingkungan
yaitu pemantauan dan penilaian terhadap tenaga pelaksana, dana, sarana, di samping
![Page 4: Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022072105/55cf9ac1550346d033a34107/html5/thumbnails/4.jpg)
Nasya Dwi Ariestanti160110110050
terhadap kebijakan, organisasi, dan manajemen institusi kesehatan. Prinsip pokok program
menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan dan tercantum dalam banyak peraturan
perundang-undangan, di antaranya : Standardisasi (Standardization), perizinan (Licensure),
Sertifikasi (Certification), akreditasi (Accreditation).
a) Standarisasi
Untuk menjamin akan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu ditetapkanlah
standar institusi kesehatan. Izin menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan
kepada institusi yang memenuhi standar.
b) Perizinan
Untuk mencegah pelayanan yang tidak bermutu, standarisasi perlu diikuti dengan perizinan
yang diikuti secara berkala. Izin hanya diberikan kepada institusi atau tenaga yang tetap
memenuhi standar.
c) Sertifikasi
Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni dengan memberikan sertifikat
(pengakuan) kepada institusi atau tenaga kesehatan yang benar-benar telah memenuhi
standar persyaratan.
d) Akreditasi
Akreditasi merupakan bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggi.
Lazimnya akreditasi dilaksanakan secara bertingkat sesuai dengan kemampuan institusi
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
b. Program Menjaga Mutu Konkuren (Concurent quality assurance)
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren adalah yang diselenggarakan
bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan
pada standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis, keperawatan dan non
medis yang dilakukan.
c. Program Menjaga Mutu Restrospektif (Retrospective Quality Assurance)
Yang dimaksud dengan program menjaga mutu restrospektif adalah yang diselenggarakan
setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar
keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan, maka obyek yang
dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana
![Page 5: Sasaran Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022072105/55cf9ac1550346d033a34107/html5/thumbnails/5.jpg)
Nasya Dwi Ariestanti160110110050
pelayanan .atau berupa pandangan pemakai jasa kesehatan. Contoh program menjaga mutu
retrospektif adalah : Record review, tissue review, survei klien dan lain-lain.
1) Review rekam medik
Semua catatan yang ada dalam rekam medik dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan. Tinjauan rekam medis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, misalnya
tinjauan penggunaaan obat, tinjauan kasus bedah, tinjauan lama perawatan dll bergantung pada
masalah yang ingin dipantau. Dari rekam medik dapat diambil data medis (perawatan) dan non
medis (data umum). Pemeriksaan dan penilaian rekam medik disebut dengan audit. Karena
penilaian berdasarkan catatan maka catatan itu harus dapat dipercaya dan akurat.
2) Tissue Review (Tinjauan Jaringan)
Pada tinjauan jaringan, penampilan pelayanan yang dilihat (khusus untuk bedah) dilihat dari
jaringan pembedahan yang dilakukan. Jika gambaran patologi anatomi dan jaringan yang
diangkat telah sesuai dengan diagnosis yang telah ditegakkan, maka berarti pelayanan bedah
tersebut adalah pelayanan yang bermutu.
3) Client Survey (Survey Klien)
Survey dapat dilakukan secara informal dengan melakukan tanya jawab langsung (wawancara)
setelah pelayanan, atau secara formal dengan survey yang dirancang khusus.