SAP6-7 MKI Kelompok 5
description
Transcript of SAP6-7 MKI Kelompok 5
SAP 6-7RELEVANSI DARI RISIKO NILAI TUKAR, EKSPOSUR TRANSAKSI, EKSPOSUR EKONOMI, DAN EKSPOSUR
AKUNTANSIMANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
OLEH :
KELOMPOK 5
PUTU ANIA CAHYANI PUTRI 1306205097
PINCUR LAMIDUK PURBA 1306205127
FRENGKY DAVID SIJABAT 1306205122
NYOMAN NORITA ASTRYIANTI 1306205195
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
RELEVANSI DARI RISIKO NILAI TUKAR
Sejumlah kritikus mungkin mengatakan bahwa eksposur sebuah perusahaan terhadap
risiko nilai tukar tidak relevan dan dengan demikian perusahaan – perusahaan tidak perlu
mengukur dan mengelola eksposur mereka. Salah satunya adalah :
Menurut teori paritas daya beli (purchasing power parity – PPP ), pergerakan nilai
tukar akan di imbangi oleh pergerakan harga
Alasan kedua adalah investor dalam multinasional memiliki pilihan untuk meng-
hedge risiko nilai tukar yang mereka hadapi
MNC AS sangat terdiversifikasi pada berbagai negara, sehingga nilainya tidak
terpengaruh oleh pergerakan kurs karena dampak saling kompensasi.
Stakeholder atau pemegang saham juga melakukan diversifikasi , mereka akan
terisolasi terhadap kerugian yang dialami MNC karena risiko kurs.
Kreditor yang memberikan pinjaman lebih suka bila MNC mempertahankan eksposur
risiko kurs yang rendah. Dengan melakukan lindung nilai MNC dapat menstabilkan
laba sepanjang beberapa periode dan juga dapat mengurangi beban operasional umum
sepanjang waktu.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kurs tidak dapat diramalkan secara akurat.
Tetapi perusahaan dapat mengukur eksposur fluktuasi kurs yang dihadapi perusahaan.
Beberapa Teknik yang digunakan untuk mempertimbangkan mengurangi eksposur apabila
perusahaan sangat terekspos fluktuasi kursnya.
Eksposur fluktuasi kurs terdiri dari 3 bentuk diantaranya :
1. Eksposur Transaksi
2. Eksposur Ekonomi
3. Eksposur Translasi dan Eksposur Akuntansi
EKSPOSUR TRANSAKSI
Eksposur Transaksi
Nilai arus kas yang diterima perusahaan dalam berbagai satuan mata uang dimana dari
masing – masing mata uang saat dikonversi ke mata uang yang diinginkan dapat saja terkena
dampak kurs. Begitu pula pada nilai arus kas keluar perusahaan akan tergantung pada nilai
kurs masing – masing mata uang. Jadi Eksposur Transaksi merupakan nilai transaksi kas
masa depan perusahaan yang terpengaruh oleh fluktuasi kurs
Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk menilai Eksposur Transaksi yaitu
Estimasi Arus Kas”Bersih” dalam Tiap Satuan Mata Uang
MNC cenderung memusatkan perhatian pada eksposur transaksi pada periode pendek (bulan
depan/kuartal depan) karena MNC dapat mengantisipasi arus kas dalam valuta asing dengan
cukup akurat. Untuk mengukur Transaksinya, suatu MNC perlu memperkirakan jumlah
konsolidasi bersih atas arus masuk atau arus keluar mata uang dari keseluruhan arus kas anak
perusahaannya, yang dikelompokkan berdasarkan mata uang
Mengukur Potensi Dampak Eksposur Mata Uang
Arus Kas Bersih dipandang sebagai suatu portofolio mata uang dan diukur dengan
deviasi standar portofolio. Eksposur portofolio mata uang dapat diukur dengan deviasi
standar portofolio tersebut, yang merupakan indikasi bagaimana nilai portofolio dapat
menyimpang dari perkiraannya.
σ P=√W X2 σ X
2 +W X2 σ X
2 +W X❑W Y
❑σ X❑σY
❑COR RXY
Dimana
σ P=Risiko dari portofolio dua mata uang
W X❑=¿ Proporsi nilai portofolio yang terdiri atas mata uang X
W Y❑=¿ Proporsi nilai portofolio yang terdiri atas mata uang Y
σ X❑=¿ Deviasi standar persentase perubahan bulan atas mata uang X
σ Y❑=¿ Deviasi standar persentase perubahan bulan atas mata uang Y
COR RXY=¿Koefisien korelasi persentase perubahaan bulanan antara mata uang X dan Y
Persamaan ini menunjukkan eksposur MNC terhadap beberapa mata uang terpengaruh oleh
fluktuasi tiap mata uang dan korelasi pergerakan antara mata uang. Tiap komponen dalam
persamaan mempengaruhi risiko portofolio mata uang. Adapun Komponennya yaitu
Pengukuran Fluktuasi Mata Uang
Deviasi Standar mengukur tingkat pergerakan suatu mata uang. Misal, Pergerakan
bulanan Yen Jepang dengan Frenc Swiss. Dimana pergerakaannya 2 kali lebih tinggi
dibandingkan dolar kanada. Maka potensi penyimpangannya juga 2 kali lebih besar.
Fluktuasi Mata Uang Sepanjang Waktu
Fluktuasi suatu mata uang tidak selalu konsisten disetiap periodenya. MNC disini
mengidentifikasi mata uang yang nilainya mungkin besar stabil atau akan berfluktuasi
tinggi dimasa depan. Misal, dolar kanda seacar konsisten berfluktuasi rendah
dibandingkan mata uang lainnya.
Pengukuran Korelasi Mata Uang
Korelasi pergerakan mata uang diukur dengan koefisien korelasinya yang berindikasi
mengenai pergerakan relatif dua mata uang asing terhadap mata uang lainnya.
Menerapkan Korelasi Mata Uang pada Arus Kas Bersih
Persamaan deviasi standar suatu portofolio menyatakan apabila arus kas positif pada
suatu mata uang dengan korelasi tinggi maka itu akan menyebabkan risiko kurs yang
tinggi bagi MNC. Dan bisa saja beberapa MNC posisi arus kasnya negatif dan
menyebabkan korelasinya memiliki dampak berbeda terhadap risiko MNC
Korelasi Mata Uang Sepanjang Waktu
MNC tidak menggunakan korelasi masa lalu untuk memprediksi korelasi masa depan
secara akurat. Namun, hubungan umum tetap berlaku sepanjang waktu. Misal
pergerakan nilai pound sterling, euro dan mata uang Eropa lain terhadap dolar
cenderung sangat berkolerasi pada sebagian periode
Menilai Eksposur Transaksi Berdasarkan Nilai Risiko
Metode untuk menilai eksposur adalah metode nilai risiko (value at risk VAR), yang
menghubungkan volatilitas dan korelasi mata uang untuk menentukan potensi kerugian per
hari maksimum terhadap nilai posisi MNC yang memiliki eksposur terhadap pergerakan kurs.
Dengan memperhatikan arus kas masuk perusahaan, penjualan lokalnya diperkirakan
akan berkurang jika mata uang lokal menguat karena perusahaan akan menghadapi
meningkatnya persaingan dari perusahaan asing. Pembeli lokal dapat memperoleh produk
substitusi asing dengan harga lebih murah karena menguatnya mata uang mereka. Besarnya
penurunan penjualan lokal akan tergantung dari tingkat kompetisi asing pada pasar domestik.
Arus kas dari ekspor dalam satuan mata uang lokal juga akan berkurang sebagai akibat
apresiasi mata uang tersebut. Alasannya adalah bahwa untuk membayar produk tersebut
importir asing akan memerlukan mata uangnya sendiri dalam jumlah yang lebih besar.
Eksposur Ekonomi terhadap Pelemahan Mata Uang Lokal
Jika mata uang lokal perusahaan mengalami depresiasi, maka transaksinya akan
terkena dampak yang berlawanan dengan dampak apresiasi. Penjualan lokal akan meningkat
karena berkurangnya kompetisi asing, karena harga produk dalam satuan mata uang asing
yang menguat akan menjadi mahal bagi konsumen lokal.
Dalam hal arus kas keluar , perlengkapan impor dalam satuan mata uang lokal tidak
langsung terpengaruh oleh perubahan kurs. Namun, biaya untuk mengimpor perlengkapan
dalam satuan mata uang asing akan meningkat, karena dibutuhkan lebh banyak mata uang
lokal yang melemah untuk memperoleh mata uang asing yang diperlukan.
Cara Pengelolaan Eksposur Transaksi
Mengidentifikasi Eksposur Transaksi Bersih
Sebelum mengambil keputusan terkait Lindung nilai, MNC harus mengidentifikasi tiap
eksposur transaksi bersih berdasarkan basis mata uang. Istilah bersih mengacu pada
konsolidasi perkiraan arus masuk dan arus keluar pada waktu dan dalam mata uang tertentu.
Perusahan yang tersentralisasi mengonsolidasi laporan anak perusahaan untuk
mengidentifikasi taksiran posisi dalam tiap mata uang asing, bagi MNC secara keseluruhan,
selama beberapa periode mendatang. MNC dapat mgenali eksposurnya dengan mengkaji
konsolidasi posisi anak perusahaan.
Misal:
anak perusahaan mungkin memiliki piutang bersih dalam peso Meksiko untuk tiga bulan
mendatang, sementara anak perusahaan lain memiliki utang bersih dalam peso. Jika peso
terapresiasi, hal ini akan menguntungkan anak perusahaan pertama dan merugikan anak
perusahaan kedua. Namun, bagi MNC secara keseluruhan, paling tidak dampak apresiasi
sebagian akan terkompensasi. Tiap anak perusahaan mungkin ingin melakukan hedging
posisi mata uang bersihnya untuk menghindari kemungkinan dampak merugikan dan
fluktuasi nilai mata uang terhadap kinerjanya. Namun inerja MNC secara keseluruhan telah
terisolasi dari posisi antaranak perusahaan yang saling terkompensasi. Jadi, hedging posisi
tiap anak perusahaan mungkin tidak diperlukan.
Menyesuaikan Kebijakan Harga untuk Mengelola Eksposur
Dalam beberapa kondisi, perusahaan AS ingin memodifikasi kebijakan harganya untuk
melakukan Lindung Nilai terhadap eksposur transaksi. Dengan kata lain, perusahaan ingin
menentukan ekspornya dalam satuan mata uang sama yang dibutuhkan untuk membayar
impor
Grafik : Perbandingan biaya dengan dan tanpa lindung nilai
-5 -2 0 2 4 5 8 100%
5%
10%
15%
20%
25%
*Piutang dengan Lindung Nilai Forwad versus Tanpa Lindung Nilai.
Bagi perusahaan dengan eksposur dalam bentuk piutang, biaya riil nilai lindung piutang
(RCHr) diperkirakan sebagai berikut:
RCHr = NRr – NRHr
Dimana
NHr = biaya nominal lindung nilai piutang
NRHr = biaya nominal piutang tanpa lindung nilai
Sehingga biaya riil lindung nilai piutang positif jika lindung nilai menghasilkan pendapatan
yang lebih rendah dibandingkan tanpa lindung nilai. Seperti halnya juga posisi utang
perusahaan dapat menentukan apakah akan melakukan lindung nilai posisi piutang pertama
dengan membuat distribusi probabilitas RCHr,jika hasilnya kemungkinan negative, maka
perusahaan lebih baik melakukan lindung niali. Dan bila positif perusahaan perlu
mengevaluasi apakah potensi manfaat tanpa lindung nilai sebanding dengan risikonya.
Jika kurs forward dianggap sebagai taksiran kurs spot masa depan yang tidak bias,
perusahaan mungkin mempertimbangkan lindung nilai posisi piutang dengan taksiran biaya
riil nol (dengan mengabaikan biaya transaksi).
*Mengukur Biaya Riil Lindung Nilai dengan Kontrak Forward.
RCH disini adalah dalam mata uang asala MNC. RCH dapat dinyatakan dalam persentase
jumlah lindung nilai nominal.
Contoh :
Mata uang asal MNC dolar AS
Jika suatu perusahaan AS melakukan lindung nilai berbagai mata uang asing dalam berbagai
jumlah, perbandingkan jumlah dolar RCH antara mata uang akan terdistorsi oleh jumlah
utangpiutang yang dilindung nilai dalam dolar. RCH tiap mata uang seharusnya dinyatakan
sebagai persentasi dari jumlah lindung nilainya agar RCH dapat bandingkan.
RCH tidak pat ditentukan hingga periode hutang dan piutang berakhir. Perusaan yang
melakukan lindung nilai akan senang jika RCH didapa rendah apalagi jika bernilai negative.
Namun bagi perusahaan yang konservatif mungkin merasa lindung nilai akan bermanfaat
meskipun RCH ternyata tinggi.
Lindung Nilai Pasar Uang
Melibatkan mengambil posisi di pasar uang untuk menutup posisi utang dan piutang di masa
depan.
*Lindung Nilai Pasar Uang atas Utang
Jika perusahaan memiliki kelebihan kas, perusahaan dapat membuat deposito jangka pendek
dalam mata uang asing yang akan dibutuhkannya di masa depan.
MNC memilh melakukan lindung nilai utang tanpa menggunakan saldo kasnya. Lindung ilai
pasar uang tetap dapat digunakan dalam situasi ini, tapi dibutuhkan dua posisi mata uang:
1. Meminjam dana dalam mata uang asal
2. Deposito jangka pendek dalam mata uang asing.
*Lindung Nilai Pasar Uang atas Piutang
Jika perusahaan memiliki piutang dalam mata uang asing, perusahaan dapat melakukan
lindung nilai atas posisi ini dengan meminjam dalam mata uang tersebut sekarang dan
mengonversinya menjadi dolar.. Piutang yang diterima akan digunakan untuk melunasi
pinjaman tersebut.
*Lindung Nilai Pasar vs Lindung dengan Kontrak Forward
Lindung nilai kontak forward dan pasar uang dapat dibandingkan secara langsung. Karena
kedua lindung nilai ini diketahui sebelumnya, perusahaan dapat memilih mana yang lebih
tetap. Tentunya, perusahaan tidak dapat mengetahui strategi lindung nilai mana yang lebih
unggul hingga periode terkait berakhir.
*Aplikasi IRP terhadap Lindung Nilai Pasar Uang
Jika terdapat paritas suku bunga (IRP) maka tidak ada biaya transaksi, lindung nilai pasar
uang akan memberikan hasil yang sama dengan lindung nilai forward. Hal ini disebabkan
karena premi forward pada kurs forward mencerminkan perbedaan suku bunga antara kedua
mata uang. Lindung nilai utang masa depan dengan pembelian forward akan sama dengan
meminjam dengan suku bunga asal dan menginvestasikan dana tersebut pada suku bunga
asing.
Lindung nilai piutang masa depan dengan penjualan forward serupa dengan meminjam nilai
suku bunga asing dan menginvestasikannya pada suku bunga asal. Meskipun premi forward
mencerminkan perbedaan suku bunga antara dua Negara, adanaya biaya transaksi ini
menyebabkan hasil yang diperoleh dari lindung nilai forward berbeda dengan hasil dari
lindung nilai pasar uang.
Lindung nilai opsi mata uang
Saat posisi satuan mata uang dalam utang terdepresiasi atau satuan mata uang dalam piutang
terapresiasi teknik lindung nilai forward dan lindung nilai pasar uang akan merugikan. Pada
saat inilah strategi tanpa lindung nilai menjadi lebih unggul. Lindung nlai yang ideal
seharusnya mengisolasi perusahaan terhadap dampak negative dan memanfaatkan dampak
positif dari pergerakan kurs.
*Lindung Nilai Utang dengan Opsi Beli Mata Uang.
Opsi beli mata uang memberikan hak untuk membeli sejumlah mata uang tertentu dengan
harga tertentu (exercise price) selama suatu periode waktu tertentu. Jika kurs sport mata uang
tetap lebih rendah dibandingkan exercise price selama masa berlaku opsi, maka perusahaan
dapat membiarkan opsi kedaluwarsa dan membeli mata uang pada kurs spot yang berlaku.
Dan sebaliknya, jika kurs sport mengalami apresiasi sepanjang waktu, maka opsi beli
memungkinkan perusahaan untuk membeli mata uang senilai exercise price.
*Lindung Nilai Piutang dengan Opsi Jual Mata Uang
Opsi jual mata uang memberikan hak untuk menjual sejumlah mata uang tertentu pada harga
tertentu (exercise price) selama periode waktu tertentu. Opsi jual dapat digunakan sebagai
lindung nilai piutang dalam mata uang asing, karena telah menjamin adanya harga tertentu
(exercise price)yang digunakan untuk menjual mata uang dari pelunasan piutang. Opsi
initidak mewajibkan pemiliknya menjual mata uang dengan harga tertentu. Jika kur spot saat
perusahaan menerima mata uang asing lebih tinggi dari exercise price, perusahaan dapat
menjual mata uang yang diterimanya pada kurs spot dan membiarkannya kedaluwarsa.
*LindungNilai Eksposur Kontinjen
Opsi bel mata uang juga bermanfaat untuk lindung nilai eksposur kontinjen, dimana exposure
suatu MNC tergantung dari terjadinya peristiwa tertentu.
Contoh. Suatu perusahaan di Florida melakukan negosiasi untuk membeli perusahaan Austral
3 bulan mendatang, Harga perusahaan yang dibeli dalam dolar tergantung dari nilai dolar
Australia 3 bulan mendatang. Perusahaan florida ingin menetapkan kurs untuk menukar dolar
AS menjadi doalr Australia karena khawatir dolar Australia akan terapresiasi.
Perbandingan teknik lindung nilai
Saat menggunakan lindung nilai futures, forward, atau pasar uang, perusahaan dapat
mengestimasikan dana yang dibutuhkanuntuk pelunasan utang masa depan, atau dana yang
akan diterima setelah mengonversi mata uang asing yang diterima pada pelunasan piutang.
Teknik Lindung Nilai Untuk Lindung Nilai Utang Untuk Lindung Nilai Piutang
Lindung Nilai Future Membeli kontrak futures
mata uang(atau kontrak)
yang mencerminkan mata
uang dan jumlah sesuai
jumlah uang.
Menjual kontrak futures mata
uang (atau kontrak yang
mencerminkan mata uang dan
jumlah sesuai jumlah piutang.
Lindung Nilai Forward Melakukan negosiasi kontrak
forward untuk membeli
jumlah mata uang asing yang
diperlukan untuk menutup
utang
Melakukan negosiasi kontrak
forward untuk menjual
jumlah mata uang asing yang
diperlukan untuk menutup
piutang
Lindung Nilai Pasar Uang Meminjam mata uang asal
dan mengonversinya menjadi
mata utang. Investasikan
dana ini hingga dana tersebut
Meminjam dalam mata uang
piutang, mengonversinya
menjadi mata uang asal dan
menginvestasikannya. Lalu
digunakan untuk menutup
utang.
melunasi utang dengan arus
kasmasuk dari piutang.
Lindung nilai opsi Membeli opsi mata uang
(atau opsi) yang
mencerminkan mata uang
dan jumlah sesuai utang
Membeli opsi jual mata uang
(atau opsi) yang
mencerminkan mata uang dan
jumlah sesuai piutang.
*Perbanding Teknik Lindung Nilai Utang
Perbandingan teknik lindung nilai akan dipusatkan pada memproleh mata uang asing dalam
biaya yang paling rendah.
Contoh
Fresno Corp akan memperoleh piutang sebesar £200.000 dalam 180 hari mendatang.
Perusahaan tersebut melakukan perbandingan teknik lindung nilai forward, nilai pasar uang,
lindung nilai opsi beli dan tidak melakukan lindung nilai. Nilai dollar yang diperoleh dari
lindung nilai forward sebesar $ 294.000. Pada lindung nilai pasar uang diperoleh nilai sebesar
$301.436 sedangkan lindung nilai opsi beli adalah $297.200 dan jika tanpa lindung nilai
diperoleh sebesar $292.200. Maka dari perbandingan lindung nilai tersebut diperoleh bahwa
strategi tanpa lindung nilai yang akn lebih menguntungkan tetapi jika fresno corp ingin
melakukan lindung nilai maka lindung nilai forward yang lebih optimal dibandingan yang
lainnya.
*Perbandingan Teknik Lindung Piutang
Analisis eksposur transaksi dilakukan oleh perusahaan jika akan melakukan lindung nilai
piutang. Berdasarkan sudut pandang perusahaan asing contohnya perusahaan AS, akan
memilih teknik yang memaksimalkan dollar yang akan diterima dari hasil lindung nilai.
Contoh
Gator Corp akan memperoleh piutang sebesar £300.000 dalam 180 hari mendatang.
Perusahaan tersebut melakukan perbandingan teknik lindung nilai forward, nilai pasar uang
dan opsi jual. Nilai dollar yang diperoleh dari lindung nilai forward sebesar $ 441.000. Pada
lindung nilai pasar uang diperoleh nilai sebesar $447.857 sedangkan lindung nilai dari teknik
opsi jual adalah $441.900. Maka dari perbandingan lindung nilai tersebut diperoleh bahwa
lindung nilai pasar uang yang paling optimal bagi Gator Corp.
Jika Gator Corp memilih untuk tidak melakukan lindung nilai, maka berdasarkan perhitungan
opsi jual diperoleh nilai sebesar $438.000. Hasil penilaian tanpa lindung nilai yang diperoleh
dari opsi jual lebih rendah jika dibandingkan dengan melakukan teknik lindung nilai pasar
uang sebesar $447.857.
*Perbandingan Alternatif Kontrak Opsi Mata Uang
Pada umumnya tersedia beberapa alternative opsi mata uang dengan exercise price yang
berbeda. Ketika melakukan lindung nilai utang, perusahaan dapat mengurangi premi yang
harus dibayar dengan memilih opsi beli dengan exercise price tertinggi. Sedangkan jika
perusahaan melakukan lindung nilai piutang dapat mengurangi premi yang harus dibayar
dengan memilih opsi jual yang menggunakan exercise price yang lebih rendah.
Saat MNC membeli opsi beli sebagai lindung nilai utang MNC dapat membiayai pembelian
tersebut dengan menjual opsi jual.
Contoh:
Dido Corp memiliki utang sebesar € 100 dan menjual opsi jual untuk menutup posisi
tersebut. Apabila opsi beli dengan exercise price $ 1,14 memiliki premi sebesar $ 0,3
sedangkan opsi jual dengan exercise price $ 1,10 memiliki premi sebesar $ 0,3. Ketika kurs
spot tetap berada antara $1,10 dan $1,14 hingga hutang jatuh tempo maka kedua opsi tersebut
tidak dapat digunakan jika kurs spot naik diatas $1,14 maka Dido Corp dapat menggunakan
opsi belinya dan membiarkan opsi jual kadaluwarsa. Hal tersebut dikarena opsi beli dapat
direalisasikan jika exercise price dibawah kurs spot. Jika kurs spot turun dibawah $ 1,10
maka opsi jual akan digunakan dan Dido Corp akan memenuhi kewajibannya dengan
membeli euro dengan exercise price seharga $ 1,10. Namun Dido Corp tetap perlu membeli
euro guna melunasi utangnya.
Kebijakan Lindung Nilai MNC
Terdapat tiga kebijakan lindung nilai untuk menghindai resiko yang dihadapi oleh
management pada MNC yang dijelaskan pada uraian sebagai berikut:
1. Lindung nilai sebagian besar eksposur
Kebijakan lindung nilai ini dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan agar tidak
terlalu terpengaruh oleh kurs. Penerapan lindung nilai sebagian besar eksposur yang
dilakukan oleh MNC tidak selalu bertujuan untuk mengharapkan adanya suatu yang
menguntungkan. Hal ini dikarenakan untuk menghindari pergerakan kurs besar yang
tidak menguntungkan walaupun dengan hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan
tanpa lindung nilai. Lindung nilai memungkinkan perusahaan mengetahui arus kas
masa depan yang akan diperoleh dari transaksi asing yang telah dinegosiasi.
2. Tidak melakukan lindung nilai
Strategi ini didasarkan pada pandangan bahwa adanya satu set eksposur yang telah
terdiverfikasi akan membatasi dampak kurs actual terhadap MNC selama periode
tersebut.
3. Lindung nilai selektif
Pada kebijakan lindung nilai selektif memberikan dampak bahwa MNC lebih
menyukai melakukan pengendalian terhadap eksposurnya dan mengambil keputusan
berdasarkan kondisi yang dapat mempengaruhi nilai mata uang masa depan.
Sebagai contoh:
MNC mungkin melakukan lindung nilai piutang jika diperkirakan akan terjadi
depresiasi pada satuan mata uang piutang tersebut.
Keterbatasan Lindung Nilai
Kekurangan yang dapat diakibatkan pada lindung nilai akan dibahas dalam uraian berikut:
1. Keterbatasan melakukan lindung nilai pada jumlah yang tidak pasti
Nilai yang terlalu besar (overhedging) atau lindung nilai dalam jumlah mata uang yang lebih
besar dibandingkan jumlah transaksi actual, dapat memberikan dampak negatif. Hal ini
disebabkan karena terdapat transaksi international yang melibatkan produk yang dipesan
dalam jumlah yang tidak pasti dan karenanya jumlah transaksi dalam mata uang yang tidak
pasti. Hal ini mengakibatkan MNC menggunakan lindung nilai sejumlah unit yang lebih
besardari yang sesungguhnya diperlukan. Sebagai contohGantor Corp akan menerima uang
sebesar £300.000 dalam jangka waktu 180 mendatang. Gatot Corp menggunakan lindung
nilai pasar uang £300.000 dan jumlah actual piutang sejumlah £200.000. Hal ini
mengakibatkan Gator Corp harus menutup selisih sebesar£100.000 pada asar spot untuk
melunasi pinjaman.
Solusi untuk menghindari overhedging adalah untuk melakukan lindung nilai sejumlah
minimum dari transaksi masa depan.Dimana terkait dengan kasus diatas, jika piutang di masa
depan paling rendah mencapai sejumlah £200.000, maka Gator Corp akan melakukan lindung
nilai pasar uang sebesar nilai tersebut. Transaksi actual ternyata berjumlah £300.000, maka
Gator Corp sebagaian terlindung dan harus menjual kelebihan pound sterling sebesar
£100.000. Contoh tersebut berkaitan dengan tingkat piutang minimum di pasar uang.
Alternative lain Gator Corpyakni lindung nilai jumlah tersisa yang mungkin terjadi dengan
menggunakan lindung nilai opsi jual. Dengan cara ini Gator Corp akan terlindungi jika
piutang melebihi jumlah minimum. Apabila piutang Gator Corp melebihi jumlah minimum,
maka perusahaan akan terlindungi. Namun Gator Corp dapat membiarkan opsi jual
kadaluwarsa jika piutang tidak melebihi jumlah minimum.
2. Keterbatasan Lindung Nilai Jangka Pendek Berulang
Lindung nilai transaksi berulang yang diperkirakan akan terjadi di masa depan secara terus
menerus memiliki efektivitas terbatas pada jangka panjang. Jika teknik lindung nilai dapat
diterapkan untuk periode jangka panjang, teknik ini dapat mengisolasi perusahaan dari risiko
kurs yang lebih efektif dalam jangka panjang. Namun strategi ini memilki keterbatasan,
terkait dengan ketidakpastian jumlah dalam yen yang perlu
Lindung Nilai Eksposur Transaksi Jangka Panjang
Beberapa MNC memiliki arus kas mata uang dalam jumlah yang pasti selama beberapa tahun
dan berusaha untuk menggunakan lindung nilai jangka panjang. Karenanya diperlukan teknik
lindung nilai eksposur kurs jangka panjang. Perusahaan dapat mengestimasi utang atau
piutang dalam mata uang asing yang akan terjadi selama beberapa tahun mendatang
umumnya menggunakan 3 teknik untuk lindung nilai eksposur transaksi jangka panjang
tersebut.
1. Kontrak forward jangka panjang
Kontrak forward jangka panjang (long term forward contract) atau forward jangka panjang
menarik bagi perusahaan yang telah memiliki kontrak ekspor atau impor dalam harga tetap
selama periode waktu panjang dan ingin melindungi nilai arus kas dari fluktuasi kurs.
2. Swap mata uang
Swap mata uang (currency swap) merupakan teknik lain untuk lindung nilai jangka panjang
atas eksposur transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi kurs. Salah satu bentuk swap mata
uang melibatkan dua perusahaan yang memiliki kebutuhan jangka panjang berbeda. Untuk
dapat menghasilkan swap mata uang, perusahaan mengandalkan pialang untuk memenuhi
kebutuhannya. Pialang, menemukan suatu perusahaan yang memerlukan mata uang yang
akan ditukar oleh perusahaan lain (dan sebaliknya) dan kemudian memasangkan kedua
perusahaan tersebut. Pialang menerima honor atas jasa tersebut. Perjanjian swap dapat
mengisyartakan pembayaran secara berkala dari satu pihak pada pihak lain untuk
menanggung perubahan kurs, yaitu untuk dapat mengurangi kemungkinan bahwa salah satu
pihak tidak akan memenuhi kewajibannya pada saat pertukaran mata uang harus dilakukan.
3. Pinjaman Paralel
Pinjaman parallel (parallel back-to-back loan) melibatkan pertukaran mata uang antara dua
belah pihak, dengan perjanjian untuk dapat menukarkan kembali mata uang tersebut dengan
kurs tertentu, pada tangal tertentu di masa depan.
Teknik Lindung Nilai Alternatif
Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk mengurangi eksposur transaksi yang di
jelaskan sebagai berikut.
1. Leading dan Lagging
Strategi leading (mempercepat) dan lagging (memperlambat) melibatkan penyesuaian waktu
dalam melakukan pembayaran atau pengeluaran kas untuk mencerminkan pergerakan mata
uang di masa depan. Contoh dari strategi leading dan lagging dapat di gambarkan pada
perusahaan Corvalis Co. yang berlokasi di Amerika Serikat yang memiliki anak perusahaandi
beberapa negara. Anak perusahaan di Inggris membeli perlengkapan pada anak perusaahn
yang berlokasi di Hongaria, dimana pembeliannya dalam mata uang Hongaria. Apabila
Corvalis Co. memperkirakan pounsterling sebagai mata uang Inggris akan terdepresiasi
terhadap forint yakni mata uang Hongaria, maka Corvalis akan mempercepat pembayaran ke
Hongaraia. Strategi ini disebut sebagai leading. Apabila, pound sterling diperkirakan akan
terapresiansi terhadap forint maka Corvalis Co. mungkin akan menunda pembayaranya
hingga apresiasi pound sterling terjadi. Strategi ini menunjukkan lagging.
2. Lintas Lindung Nilai
Lintas lindung nilai (cross hedging) merupakan metode umum untuk mengurangi eksposur
transaksi saat tidak dapat dilakukan lindung nilai mata uang.
Contoh strategi ini: Greeley Co. yang merupakan perusahaan AS memiliki utang dalam
bentuk mata uang polandia (zloty) yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 90 hari.
Karena ketidaktersediaan teknik kontrak forward dan lindung nilai lain untuk zloty maka
digunakan teknik lintas lindung nilai dalam melakukan strategi ini Geeley mengidentifikasi
mata uang yang dapat di lindung nilai dan berkorelasi tinggi dengan zloty. Greeley
memutuskan untuk menggunakan euro karena mata uang tersebut memiliki tren searah
dengan zloty dalam arti memiliki korelasi yang tinggi antara euro dengan zloty. Dalam
membeli euro secara forward yang berjangka 90 hari, Greeley Co. dapat menukar euro
menjadi zloty. Efektivitas strategi lintas lindung nilai tergantung pada tingkat korelasi positif
antara kedua mata uang tersebut. Semakin kuat korelasi positifnya maka semakin efektif
strategi lintas lindung nilai.
3. Diversifikasi Mata Uang
Diversifikasi mata uang (currency diversification) dapat membatasi potensi dampak
pergerakan satu mata uang tertentu terhadap nilai MNC. Perusahaan MNC seperti The Coca
Cola Co. menyatakan bahwa eksposur perusahaan tersebut terhadap perubahan kurs
berkurang cukup besar karena melakukan diversifikasi usaha diberbagai negara. Nilai dollar
dari arus masuk masa depan dalam mata uang asing akan lebih stabil jika mata uang asing
yang diterima tidak memiliki korelasi positif yang tinggi. Ini disebabkan karena korelasi
positif yang rendah atau korelasi negative mampu mengurangi fluktuasi nilai dollar atas
seluruh arus masuk mata uang asing. Namun bila antar mata uang asing berkorelasi tinggi,
diversifikasi antar mata uang tersebut bukan cara yang efektif untuk mengurangi resiko.
EKSPOSUR EKONOMI
A. Pengertian Eksposur Ekonomi
Eksposur Ekonomi adalah tingkat dimana nilai sekarang arus kas suatu perusahaan
akan dipengaruhi fluktuasi kurs. Semua jenis antisipasi transaksi masa depan yang
menyebabkan eksposur transaksi juga akan menyebabkan eksposur ekonomi karena transaksi
ini mencerminkan arus kas yang dapat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs.
B. Eksposur Ekonomi terhadap Penguatan Mata Uang Lokal
Dengan memperhatikan arus kas masuk perusahaan, penjualan lokalnya (penjualan
dinegara asal perusahaan) diperkirakan akan berkurang jika mata uang lokal (mata uang asal)
menguat dimana perusahaan akan menghadapi meningkatnya persaingan dari perusahaan
asing. Pembeli lokal dapat memperoleh produk substitusi asing dengan harga lebih murah
karena menguatnya mata uang mereka. Besarnya penurunan penjualan lokal akan tergantung
dari kompetisi asing pada pasar domestik.
C. Eksposur Ekonomi Terhadap Pelamahan Mata Uang Lokal
Jika mata uang lokal perusahaan mengalami depresiasi maka transaksinya akan
terkena dampak yang berlawanan dengan dampak apresiasi. Penjualan lokal akan meningkat
karena berkurangnya kompetisi asing, karena harga produk dalam satuan mata uang asing
yang menguat akan menjadi mahal bagi konsumen lokal. Ekspor perusahaan dalam satuan
mata uang lokal akan menjadi murah bagi importir, karenanya permintaan asing atas produk
tersebut akan meningkat.
D. Eksposur Ekonomi Terhadap Perusahaan Domestik
Meskipun pembahasan kita terpusat pada menajemen keuangan MNC, namun
perusahaan domestik juga dipengaruhi oleh eksposur ekonomi.
Contoh:
Washington, Inc adalah produsen baja AS yang membeli seluruh perlengkapannya pada
pasar lokal dan menjual seluruh bajanya kepada perusahaan Lokal. Karena transaksinya
hanya dalam satuan mata uang lokal, Burlington tidak kena eksposur transaksi. Namun
perusahaan terkena eksposur ekonomi, karena menghadapi pesaing asing dipasar lokal.
E. Mengukur Eksposur Ekonomi
- Sensitifitas laba terhadap kurs. salah satu metode untuk mengukur eksposur ekonomi
MNC adalah dengan menggolongkan arus kas menjadi pos laba rugi yang berbeda dan
memperkirakan secara subjektif tiap pos laporan laba-rugi berdasarkan prediksi kurs.
laba berbagai skenario kurs dapat dipertimbangkan dan dilakukan kompetisi atas pos
laporan laba rugi.
- sensitifitas arus kas terhadap kurs. eksposur ekonomi suatu perusahaan terhadap
pergerakan mata uang juga dapat dinilai dengan menggunakan analisis regresi atas arus
kas histories dan data kurs sebagai berikut.
PCFt= a0 + a1 lt + µt
Mode regresi ini dapat diregresi untuk situasi yang lebih rumit. Misalnya, jika mata uang
tambahan akan dinilai, maka mata uang tersebut dapat dimasukan dalma model variabel
bebas tambahan. Dampak tiap mata uang diukur dengan mengestimasikan koefisien regresi
masing-masing. Jika suatu MNC dipengaruhi oleh sejumlah mata uang, MNC tersebut dapat
mengukur sensitifitas PCF atas indeks (atau gabungan) mata uang.
EKSPOSUR AKUNTANSI DAN EKSPOSUR TRANSLASI
Eksposur tranlasi adalah laporan keuang konsilidasi MNC terhadap fluktuasi nilai tukar.
Contohnya adalah sebagai berikut: apabila aktiva atau kewajiban dari anak – anak perusahaan
MNC ditranslasikan memakai kurs selain kurs historis, maka neraca tersebut akan
dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Hal lain adalah laba anak perusahaan MNC yang
ditranslasikan kedalam suatu pelaporan perusahaan induk MNC dalam sebuah laporan laba
– rugi konsolidasi juga akan dipengaruhi oleh nilai tukar. Hal pertama yang akan diuraikan
adalah relvansi dari exposur translasi. Lalu apa saja factor – factor penentu exposure
translasi. Lalu pada tahap terakhir adalah, ulasan mengenai akibat dari prinsip – prinsip
akuntansi yang dilakukan pada saat sekarang ini terhadap eksposur transalasi diberikan secara
bersama – sama dengan contohnya.
Apakah Exposure TransalasiRelevan?
Transalasi laporan keuangan memiliki tujuan agar konsolidasi tidak mempengaruhi
arus kas perusahaan MNC itu sendiri. Maka dari itu sejumlah analisi menyatakan bahwa
exposure transalasi itu tidak relevan. Namun ada juga analisis lain yang berpendapat bahwa
eksposur tranlasi itu relevan.
Ada beberapa peusahaan MNC tidak mengkhawatirkan eksposur translasi karena
mereka berpendapat bahwa keuntungan dari anak perusahaan sebenarnya tidak perlu lagi
dikonversikan kedalam valuta perusahaan induk. Dari penjelasan diatas maka oleh itu apabila
valuta local dari anak perusahaan MNC sedang mengalami penurunan atau pelemahan laba
perusahaan anak MNC tersebutdapat ditahan dan tidak akan dikirim keperusahaan induk
MNC. Oleh sebab itu laba tersebut dapat diinvestasikan kembali keanak perusahaan MNC
apabila terdapat peluang bisnis yang sangat memungkinkan. Dikarenakan translasi valuta
local dari anak perusahaan yang tengah mengalami penurunan atau pelemahan dapat
mendistorsi kinerja yang sesungguhnya dari anak perusahaan, maka laba tersebut tidak harus
ditranslasikan kedalam valuta induk. Sekalipun analisis keuangan kemudian menemukan
distorsi ini, mereka tidak akan secara mudah memberikan penilaian yang buruk kepada
perusahaan MNC yang keuntungan konsolidasinya telah mengalami
penurunanakibatmelemahnyavaluta local darianak – anakperusahaan.
Penentu Eksposur Translasi
Tingkat eksposur translasi MNC tergantung dari berbagai hal sebagai berikut:
Tingkat keterlibatan anak perusahaan dalam bisnis luar negeri. Apabila semakin
tinggi persentase bisnis dari sebuah MNC dapatdilakukan oleh anak perusahaan
MNC luar negeri, maka semakin tinggi pula keretanan dari suatu laporan keuang
tertentu terhadap eksposur translasi. Keterlibatan mereka dalam bentuk ekspor. Jadi
laporan keuangan konsolidasi itu tidak akan berpengaruh secara significant oleh
fluktuasi nilai tukar.
Lokasi anak perusahaan asing. Lokasi anak perusahaan juga dapat memengaruhi
tingkat eksposur translasi ini dikarenakan rincian dari laporan keuangan dari tiap anak
perusahaan MNC biasanya diukur dalam valuta local tempat anak perusahaan
beroperasi.
Motode akuntansi yang digunakan. Tingkat eksposur translais MNC dapat sangat
dipengaruhi oleh prosedur akuntansi yang digunakan untuk translasi saat
mengonsolidasikan data laporan keuangan.
ContohEksposurTranslasi
Lebih dari sepertiga aset dan penjualan perusahaan multinasional seperti Black &
Decker dan The Coca-Cola Company berasal dari luar negeri yang menyebabkan perusahaan
ini sangat sensitif terhadap pergerakan nilai tukar. Laba perusahaan akan penurunan jika mata
uang asing mengalami terdepresiasi terhadap dollar AS. Pada periode 2000-2001
melemahnya euro dapat mengakibatkan beberapa perushaan MNC AS melaporkan
keuntungan yang lebih kecil atau rendah dari perkiraan awal. Pada bulan september 2000
ketika DuPont mengumumkan bahwa laba konsolidasi akan dipengaruhi oleh eksposur
translasi euro, dengan cepat investor menanggapi dengan menjual saham DuPont. Tetapi
pada tahun 2002 dan 2003 euro menguat dan membaiknya laporan laba rugi konsolidasi
MNC AS.
Laporan keuangan anak perusahaan pada umumnya disajikan dalam mata uang
lokalnya. Untuk dapat dikonsolidasikan atau digabungkan, laporan keuangan setiap anak
perusahaan harus ditranslasikan atau dipindahkan dalam mata uang induk perusahaan MNC-
nya. Karena nilai tukar berubah seiring waktu, translasi laporan keuangan anak perusahaan
menjadi mata uang yang berbeda akan dipengaruhi perubahan kurs. Eksposur laporan
keuangan konsolidasi MNC terhadap fluktuasi kurs dinamakan Eksposur translasi.
Umumnya laba anak perusahaan, yang ditranslasikan dalam mata uang pelaporan pada
laporan keuangan konsolidasi, terpengaruh oleh perubahan kurs.
Pelapora
n
Laba Lokal Anak
Perusahaan
Kurs Rata-rata Tertimbang Pound
Sterling selama Periode Pelaporan
Translasi Laba Anak Perusahaan
Inggris menjadi Dolar AS
Tahun 1 £ 10.000.000 $ 1,70 $ 17.000.000
Tahun 2 £ 10.000.000 $ 1,50 $ 15.000.000
Meskipun laba anak perusahaan dalam pound sterling sama tiap tahun, laba
konsolidasi yang ditranslasi dalam dolar berkurang $2 juta pada Tahun 2. Perbedaan disini
terjadi karena perubahan kurs rata-rata tertimbang pound sterling Inggris. Penurunan laba
bukan karena kesalahan anak perusahaan, tetapi karena melemahnya pound sterling Inggris
sehingga menyebabkan laba tahun 2 terlihat kecil (saat diukur dengan dolar AS).
Eksposur translasi perlu diperhatikan berdasarkan perspektif arus kas atau perspektif
harga saham.
Perspektif Arus Kas
Jika mata uang lokal anak perusahaan saat ini lemah, laba dapat ditahan untuk tidak
dikonversikan serta dikirim ke induk perusahaan. Laba dapat diinvestasikan kembali di
negara lokasi anak perusahaan jika terdapat kemungkinan peluang.
Kurs spot saat ini, dapat digunakan sebagai prediksi kurs spot saat laba dikirimkan,
mata uang asing yang saat ini lemah akan menghasilkan prediksi kurs yang lemah saat laba
dikirimkan. Taksiran arus kas masa depan akan dipengaruhi oleh melemahnya mata uang
asing pada saat tersebut.
Perspektif Harga Saham
Beberapa investor cenderung menggunakan laba saat menilai perusahaan, baik dengan
estimasi taksiran arus kas dari laba sebelumnya atau dengan menggunakan rasio harga-laba
(price-earning ratio) untuk memperkirakan laba tahunan yang digunakan untuk memperoleh
nilai saham per lembar. Karena ekposur translasi MNC memengaruhi laba konsolidasi, maka
hal ini dapat memengaruhi penilaian MNC.
Penentu Eksposur Translasi
Tingkat eksposur MNC tergantung dari hal berikut:
Proporsi bisnis yang dilakukan oleh anak perusahaan asing
Semakin besar persentasi bisnis MNC yang dilakukan oleh anak perusahaan asingnya,
semakin besar persentasi pos laporan keuangan yang rentan terhadap eksposur
translasi.
Contoh :
Locus Co. dan Zeuss Co. masing-masing memperoleh 30 persen penjualannya
dari negara asing. Perbedaannya, Locus Co. menghasilkan seluruhbisnis
internasionalnya dari mengekspor sementara Zeuss memiliki anak perusahaan besar di
Meksiko yang melakukan seluruh bisnis internasionalnya. Locus tidak terkena
ekposur translasi (meskipun terkena dampak eksposur ekonomi) sementara Zeuss
memiliki eksposur translasi yang cukup besar.
Lokasi anak perusahaan asing
Lokasi anak perusahaan juga dapat memengaruhi tingkat ekposur translasi karena pos
laporan keuangan anak perusahaan biasanya diukur dengan mata uang asal negara
lokasi anak perusahaan.
Contoh :
Zeuss Co. dan Canton Co. masing-masing memperoleh 30 persen
penjualannya dari negara asing. Namun, Zeuss Co memiliki tingkat eksposur translasi
yang lebih tinggi karena anak perusahaannya berlokasi di Meksiko dan nilai peso
mengalami penurunan besar. Sebaliknya, anak perusahaan Canton berlokasi di
Kanada, dan nilai dolar Kanada terhadap dolar AS saat stabil.
Mengelola Eksposur Translasi
Pada saat perusahaan MNC mentranslasi atau memindahkan data keuangan dari anak
perusahaan ke induk perusahaan ( dalam mata uang asal ) untuk konsolidasi
( menggabungkan ) laporan keuangan maka disinilah terjadi eksposur translasi. Eksposur
Translasi dipertimbangkan disini karena dapat mengurangi laba konsolidasi MNC, dan dapat
menyebabkan penurunan harga saham. Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat
menggunakan strategi lindung nilai dengan kontrak forward.
Menggunakan Kontrak Forward untuk Lindung Nilai Eksposur Translasi
Dengan menggunakan kontrak forward, suatu perusahaan MNC dapat menjual mata
uang yang diterima oleh anak perusahaannya sebagai laba secara forward. Misalkan
perusahaan induk MNC yaitu Colombus Inc yang merupakan MNC Amerika Serikat,
memiliki anak perusahaan di Inggris. Anak perusahaan memperkirakan bahwa laba
tahunannya sebesar £20 juta dengan kors spot $1,50 disini dalam mengkolidasi laporan
keuangannya maka Columbus akan terkena eksposur translasi akibat fluktuasi kurs. Apabila
nilai poundsterling Inggris tidak berubah maka perkiraan translasi laba Inggris menjadi dolar
Amerika adalah $30 juta ( £20 juta x $1,50 ). Disini Induk perusahaan Colombus memikirkan
bahwa nilai translasi laba dari Inggris akan berkurang jika kurs pound sterling turun selama
tahun tersebut.
Untuk mengantisipasi perubahan kurs di masa depan, maka Colombus dapat
menggunakan lindung nilai yaitu dengan kontrak forward sebagai antisipasi apabila terjadi
depresiasi terhadap mata uang poundsterling Inggris. Dengan mengasumsikan bahwa kurs
forward yaitu sebesar $1,50 sama dengan kurs spot saat ini. Apabila pada saat ini terjadi
depresiasi terhadap pound sterling, maka dengan adanya kontrak forward Colombus dapat
membeli £20 juta dengan seharga kurs forward yaitu sebesar $1,50. Disini kerugian dari
translasi akan dikompensasi oleh keuntungan yang diperoleh dari posisi kontrak forward.
Keterbatasan Lindung Nilai Eksposur Translasi
Dalam melakukan lindung nilai eksposur translasi, terdapat juga keterbatasan dari lindung
niilai yang tidak sepenuhnya dapat mengurangi adanya eksposur translasi. Adapun
keterbatasan tersebut ialah :
1. Prediksi Laba yang Tidak Akurat
Perusahaan MNC pada umunya tidak dapat mengetahui laba yang akan diperoleh
pada akhir tahun. Misalkan perusahaan MNC memperkirakan bahwa laba tahunan
yang diperoleh adalah £20 juta, namun pada kenyataannya pada saat itu laba aktual
atau sesungguhnya yang diperoleh diatas dari £20 juta, dan pada saat itu
poundsterling Inggris melemah selama tahun tersebut. Maka kerugian dari translasi
mungkin melebihi keuntungan yang diperoleh dari strategi keuntungan forward.
2. Ketersediaan Kontrak Forward untuk Beberapa Mata Uang
Kontrak forward tidak selalu tersedia untuk semua mata uang, maka disini
kontrak forward memiliki keterbatasan untuk MNC apabila anak perusahaan berada
pada beberapa negara kecil yang tidak bisa menggunakan kontrak forward sebagai
lindung nilai.
3. Distorsi Akuntansi
Keuntungan atau kerugian kurs forward mencerminkan perbedaan antara kurs
forward dengan kurs spot dimasa depan, sedangkan keuntungan atau kerugian
translasi mencerminkan perbedaan antara kurs rata-rata selama periode terkait dengan
kurs spot di masa depan.
4. Peningkatan Eksposur Transaksi
MNC mungkin meningkatkan eksposur transaksinya.. Misalkan mata uang anak
perusahaan terapresiasi maka akan menghasilkan keuntungan translasi. Apabila disini
MNC melakukan lindung nilai, strategi ini akan menghasilkan kerugian transaksi
yang mungkin akan mengkompensasi keuntungan translasi.