SAP Menarik Diri

13
SAP Menarik Diri OLEH : SGD PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2013

description

makalah

Transcript of SAP Menarik Diri

Page 1: SAP Menarik Diri

SAP

Menarik Diri

OLEH :

SGD

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

2013

Page 2: SAP Menarik Diri

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENARIK DIRI

Topik : Menarik Diri

Judul : Perilaku Menarik Diri pada Remaja

Sasaran : Klien (remaja) dan Keluarga

Hari/Tanggal : Selasa/ 34 September 2013

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa PSIK FK Unud

Tempat : Rumah klien dan keluarga

I. Latar Belakang

Sebanyak 29% penduduk dunia terdiri dari remaja, dan 80% diantaranya tinggal di

negara berkembang. Berdasarkan sensus di Indonesia pada tahun 2005, jumlah remaja

yang berusia 10 – 19 tahun adalah sekitar 41 juta orang (20% dari jumlah total penduduk

Indonesia dalam tahun yang sama). Bullying merupakan serangkaian kegiatan yang

meliputi tingkah laku agresif yang dilakukan oleh remaja. Tindakan-tindakan seperti

menghina, menebar gosip, memukul, menendang, dikunci di suatu ruangan, dan lain-lain

sering terjadi di sekolah. Tindakan-tindakan tersebut dapat membuat para remaja merasa

tertekan (stres). Kasus bullying ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara-

negara lain juga terjadi sejumlah kasus, seperti di negara Australia sebanyak 25-30 %

populasi pelajar menjadi korban bullying setiap hari. Selain itu, pada tahun 2001, data

dari Departemen Kehakiman Amerika menunjukkan bahwa 77 % populasi pelajar

Amerika mengalami bullying secara verbal, fisik, dan psikologis. Hasil riset yang

dilakukan oleh National Association of School Psychologist menunjukkan bahwa lebih

dari 160.000 remaja di Amerika Serikat bolos sekolah setiap hari karena takut di

bullying. Dampak lain namun berefek jangka panjang pada korban bullying adalah

penyesuaian sosial yang buruk, ingin pindah atau keluar dari sekolah tersebut, sulit

konsentrasi di kelas karena hanya memikirkan bagaimana caranya untuk menghindari

para pelaku bullying.

Menarik diri merupakan salah satu dampak dari kejadian bullying yang sering terjadi di

lingkungan sekolah maupun lingkungan sepermainan. Remaja yang menarik diri

cenderung akan mengurung diri dan tidak mau berinteraksi dengan lingkungan sekitar

termasuk keluarganya. Adanya ketidakharmonisan di dalam keluarga juga dapat

Page 3: SAP Menarik Diri

memperburuk keadaan psikologis anak dengan menarik diri. Peran anggota keluarga

dalam memberikan support system pada anak sangat diperlukan agar menarik diri tidak

menimbulkan dampak yang maladaptive seperti halusinasi hingga percobaan bunuh diri.

II. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu

mengenal dan memahami prilaku menarik diri pada klien.

2. Tujuan Instruktional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan tentang menarik diri selama 30 menit, diharapkan

keluarga dapat menyebutkan:

a. Pengertian menarik diri

b. Penyebab menarik diri

c. Tanda dan gejala menarik diri

d. Dampak yang dapat ditimbulkan

e. Peran keluarga yang dapat dilakukan

III. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Ceramah dan tanya jawab

2. Media : Leaflet

3. Garis Besar Materi

a. Pengertian menarik diri

b. Penyebab menarik diri

c. Tanda dan gejala menarik diri

d. Dampak yang dapat ditimbulkan

e. Peran keluarga yang dapat dilakukan

IV. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan penyuluhan disajikan pada table berikut :

Alokasi

Waktu

Tahapan

Kegiatan

Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran

5 menit Pembukaan Memberikan salam pada

peserta

Sasaran

membalas salam

Sasaran

Page 4: SAP Menarik Diri

Memperkenalkan diri

Menjelaskan topik

penyuluhan

Menjelaskan tujuan

penyuluhan

Menjelaskan waktu

pelaksanaan

Persepsi awal sasaran

mendengar dan

memperhatikan

penjelasan

Sasaran

mempersepsikan

pengetahuan

awal mereka

20 menit

(10 menit

materi 10

menit

tanya

jawab)

Inti Penyampaian Materi

Materi

a. Pengertian menarik

diri

b. Penyebab menarik

diri

c. Tanda dan gejala

menarik diri

d. Dampak yang dapat

ditimbulkan

e. Peran keluarga yang

dapat dilakukan

Membuka sesi tanya

jawab

Menjawab pertanyaan

peserta

Sasaran

mendengarkan

penjelasan yang

diberikan

Sasaran

mengajukan

pertanyaan

Sasaran

mendengarkan

jawaban dari

Tim Penyuluh

5 menit Penutup Evaluasi hasil

Menyampaikan

kesimpulan

Mengakhiri dengan

salam

Sasaran

menjawab

pertanyaan dari

peyuluh

Mendengarkan

kesimpulan

Penyuluh

Menjawab

salam

Page 5: SAP Menarik Diri

V. Setting Tempat

Keterangan gambar:

1. Keluarga 3. Keluarga

2. Keluarga 4. Penyaji

VI. Pengorganisasian Kelompok

Penyaji : Ni Luh Putu Dian Yunita Sari

VII. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Tahap persiapan-awal pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses

Selama proses berlangsung (jumlah peserta, keaktifan dari peserta, hambatan yang

dihadapi selama proses berlangsung)

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan pengertian menarik diri

b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan penyebab menarik diri

c. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan tanda dan gejala menarik diri

d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan dampak yang dapat ditimbulkan

e. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan peran keluarga yang dapat dilakukan

4 2

3

1

Page 6: SAP Menarik Diri

Lampiran Materi

MENARIK DIRI PADA REMAJA

a. Pengertian Menarik Diri

Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam

membina hubungan secara terbuka dengan orang lain. Menurut Townsend, M.C. (1998)

isolasi social merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang

lain dianggap menyatakan sikap negatif  dan mengancam dirinya. Sedangkan menurut

DEPKES RI 1989) penarikan diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan

melepaskan diri baik perhatian ataupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara

langsung yang dapat bersifat sementara atau menetap.

b. Penyebab Menarik Diri

Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan negatif terhadap diri

sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan, yang ditandai dengan

adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan

hubungan sosial, merendahkan martabat, percaya diri kurang, dan juga dapat mencederai

diri (Carpenito,L.J,1998). Menurut Townsend,M.C. ( 1998:152) isolasi social : menarik

diri sering disebabkan oleh karena kurangnya rasa percaya kepada orang lain, perasaan

panik, regresi ke tahap perkembangan sebelumnya, waham, sukar berinteraksi di masa

lampau, perkembangan ego yang lemah serta represi rasa takut.

 Selain itu, penyebab dari menarik diri juga dijelaskan sebagai berikut :

a.  Perkembangan : Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan

individu menyendiri, kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat yang

berakhir dengan menarik diri.

b.  Komunikasi dalam keluarga : Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan

dengan anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga tida

Page 7: SAP Menarik Diri

konsisten (kadang boleh, kadang tidak). Situasi ini membuat klien enggan

berkomunikasi dengan orang lain.

c.   Sosial Budaya : Di kota besar, masing – masing individu sibuk memperjaungkan

hidup sehingga tidak waktu bersosialisasi. Situasi ini mendukung perilaku menarik

diri.

Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman

dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang

penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan

kehangatan emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang

menimbulkan rasa aman.

Dunia merupakan alam yang tidak menyenangkan, sebagai usaha untuk melindungi diri,

klien menjadi pasif dan kepribadiannya semakin kaku (rigid). Klien semakin tidak dapat

melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup

itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak tercapai.

Hal ini menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas

daripada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.

Konflik antara kesuksesan dan perjuangan untuk meraih kesuksesan itu sendiri terus

berjalan dan penarikan diri dari realitas diikuti penarikan diri dari keterlibatan secara

emosional dengan lingkungannya yang menimbulkan kesulitan. Semakin klien menjauhi

kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam mengembangkan hubungan dengan

orang lain. Menarik diri juga disebabkan oleh perceraian, putus hubungan, peran

keluarga yang tidak jelas, orang tua pecandu alkohol dan penganiayaan anak serta

bullying yang sering terjadi pada remaja. Resiko menarik diri adalah terjadinya resiko

perubahan sensori persepsi (halusinasi).

c. Tanda dan Gejala Menarik Diri

Tanda – tanda menarik diri dilihat dari beberapa aspek :

a. Aspek fisik :

Ø  Makan dan minum kurang

Ø  Tidur kurang atau terganggu

Ø  Penampilan diri kurang

Ø  Keberanian kurang

b. Aspek emosi :

Page 8: SAP Menarik Diri

Ø  Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil

Ø  Merasa malu, bersalah

Ø  Mudah panik dan tiba-tiba marah

c. Aspek sosial

Ø  Duduk menyendiri

Ø  Selalu tunduk

Ø  Tampak melamun

Ø  Tidak peduli lingkungan

Ø  Menghindar dari orang lain

Ø  Tergantung dari orang lain

d. Aspek intelektual

Ø  Putus asa

Ø  Merasa sendiri, tidak ada sokongan

Ø  Kurang percaya diri

d. Dampak yang Dapat Ditimbulkan dari Menarik Diri

Menarik diri dapat mengakibatkan halusinasi (Townsend, M.C, 1998) merupakan

gangguan persepsi di mana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Tanda dan gejala yang dapat dilihat pada pasien halusinasi yaitu tersenyum dan tertawa

sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, diam dan asyik sendiri.

e. Peran Keluarga yang Dapat Dilakukan

Adapun peranan keluarga yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala menarik diri

pada klien adalah:

1. Berkomunikasi secara intensif dengan klien

2. Menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap klien

3. Motivasi klien untuk menceritakan permasalahan yang dialaminya

4. Menjadi pendengar yang baik ketika klien menceritakan masalahnya

5. Memberi solusi dan support terhadap permasalahan yang dialami klien

6. Tidak menyalahkan klien atas permasalahan yang terjadi

7. Jika terjadi permasalahan dalam keluarga, selesaikan dengan kepala dingin tanpa

melibatkan emosi.

Page 9: SAP Menarik Diri

Daftar Pustaka

Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998

Budi Anna Keliat. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999 Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999

Townsend MC. 1995. Nursing Diagnosis in Psychatric Nursing; A Pocket Guide For Care Plan Construction.  Alih Bahasa: Novi Helena CD. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri; Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan. Jakarta: EGC

Stuart G.W & Sundeen S.J . 1995. Pocket Guide To Psychiatric Nursing. Alih Bahasa Achir Yani. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

 Stuart G.W & Sundeen S.J .1995. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St. Lois: Mosby Year Book

Kaplan & Sadock. 1993. Pocket Handbook of Clinical Psychiatry. Alih Bahasa: Willie Japaris.1994. Buku Saku Psikiatri Klinik. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Kaplan & Sadock. 1996. Synopsis of  Psychiatry. Alih Bahasa : Wijaya Kusuma. 1997. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Bina Rupa Aksara