Sanksi Kode Etik Profesi Formal
-
Upload
angga-pratama -
Category
Documents
-
view
155 -
download
9
description
Transcript of Sanksi Kode Etik Profesi Formal
![Page 1: Sanksi Kode Etik Profesi Formal](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022020218/5571fa1b4979599169914896/html5/thumbnails/1.jpg)
Angga Sapta Pratama | [email protected] | www.sapta-pratama.com
Nama : Angga Sapta Pratama
NPM : 17110259
Kelas : 4KA22
SANKSI KODE ETIK PROFESI FORMAL
Untuk artikel dengan tema Sanksi Kode Etik Formal kali ini saya kan membahas kode etik
mengenai profesi dari aparat keamanan (TNI & Polri).
Pelanggaran yang sering dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan (TNI / Polri)
diantaranya adalah ;
1. Tindak kekerasan
2. Menerima Suap
3. Tidak Mematuhi Prosedur
4. Mengunjungi Tempat Hiburan yang dilarang
5. Melakukan Tindak Korupsi
Dari kelima pelanggaran diatas akan saya bahas satu - persatu, tentunya dengan batasan
pengetahuan dari saya. Berikut ini pembahasannya.
1. Tindak Kekerasan
Saya akan mengambil contoh dari tindak kekerasan yang dilakukan aparat adalah dari kasus
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat TNI terhadap warga papua yang diyakini dari
kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
2. Menerima Suap
![Page 2: Sanksi Kode Etik Profesi Formal](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022020218/5571fa1b4979599169914896/html5/thumbnails/2.jpg)
Angga Sapta Pratama | [email protected] | www.sapta-pratama.com
Dalam kasus soal suap yang paling kita tau dan rasakan adalah menyuap petugas saat kita kena
tilang oleh polantas, daripada kita harus repot - repot ikut sidang lebih baik memberikan uang
supaya kita dipersilahkan jalan kembali.
3. Tidak Mematuhi Prosedur
Kasus ini masih hangat diperbincangkan mengenai Bom Buku yang akhir - akhir ini meresahkan
masyarakat Indonesia. Bagaimana seorang petugas polisi (Kasat Reskrim Polres Jakarta
Timur Kompol Dodi Rahmawan) terluka parah saat mencoba menjinakan bom tanpa
pengamanan yang memadai dan dikatakan menyalahi prosedur karena tidak menunggu tim
gegana datang.
4. Mengunjungi Tempat Hiburan Yang dilarang
dikutip dari Surabaya Post
Satuan Polisi Militer Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III Surabaya menciduk 22 tentara dari
TNI AL dan TNI AD yang kepergok keluyuran malam hari di kawasan lokalisasi Dolly, Jarak,
cafe dan rumah karaoke. Ke-22 anggota TNI mulai dari pangkat tantama hingga perwira yang
![Page 3: Sanksi Kode Etik Profesi Formal](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022020218/5571fa1b4979599169914896/html5/thumbnails/3.jpg)
Angga Sapta Pratama | [email protected] | www.sapta-pratama.com
terjaring Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) TNI ini terdiri, lima anggota TNI AD dan 17
anggota TNI AL. Lima anggota TNI AD itu terdiri dari dua bintara dan tiga tantama. Sedangkan
dari TNI AL terdiri dari satu perwira pertama, tiga bintara dan 13 tantama.
5. Tindak Korupsi
Kasus korupsi yang terjadi pada oknum polisi sering kita dengar. Untuk kasus besar yang pernah
terjadi di Indonesia adalah kasus korupsi mantan Kabareskrim Komjen Pol. Susno Duadji
Itu adalah pelanggaran yang sering terjadi pada Aparat penegak hukum dan keamanan kita, dari
pelanggaran tersebut akan didapatkan sanksi berupa Hukum Disiplin dan Hukum Pidana.