Sambungan Baja
-
Upload
eri-el-nino -
Category
Documents
-
view
71 -
download
4
description
Transcript of Sambungan Baja
Kelompok IV
PENYAMBUNGAN STRUKTURAL BAJA
1. Keadaan batas
Rancangan struktur didasarkan pada konsep bahwa semua kom- ponen struktur dirancang
untuk tingkat kekuatan dan kekakuan yang sesuai. Kekuatan akan berkaitan dengan keselamatan
dan yang utama adalah kemampuan suatu struktur atau komponen-komponennya untuk mela-
yani beban yang bekerja pada bangunan. Kekakuan strukutr pada umumnya dikaitkan dengan
kemam puan layan. Kemampuan layan sendiri terkait dengan berbagai ukuran-ukuran kinerja dari
suatu struktur atau komponennya selama proses pelayanan terhadap beban kerja.
Gambar 6.1 Sambungan siku-siku ganda Gambar 6.2 Sambungan momen
Untuk diterimanya keselamatan dan kepuasan kinerja dari struktur, beban dan faktor
tahanan dalam mendisain digunakan secara statistik didasarkan faktor-faktor beban dan tahanan
untuk memodifikasi tahanan nominal dan layanan beban. Faktor beban meningkatkan beban-
beban yang nominal, dan faktor-faktor tahanan (juga yang dikenal sebagai faktor Φ) mengurangi
tahanan nominal komponen struktur. Faktor beban meliput kemungkinan yang lebih tinggi
dibanding beban-beban yang dianti- sipasi selama layanan. Faktor-faktor tahanan meliputi
kemungkinan lebih rendah dari kekuatan yang diantisi- pasi. Beban desain dan kuat rancang
diperoleh ketika beban-beban layanan dan nilai-nilai tahanan nominal dikalikan dengan faktor-
faktor beban dan tahanan yang sesuai.
Komponen struktur harus sesuai dengan kuat rancang untuk menahan beban desain yang
bekerja. Sebagai tambahan terhadap kekuatan, satu tingkatan kekakuan yang sesuai harus
disediakan untuk memuaskan persya- ratan-persyaratan pelayanan yang bisa diterapkan. Ketika
beban-beban melebihi persyaratan-persyaratan kuat rancang atau pelayanan, suatu keadaan
batas sudah dicapai. Suatu keadaan batas adalah kondisi di mana struktur atau komponen adalah
secara fungsional tidak cukup kuat. Unsur-unsur struktural cenderung untuk memiliki beberapa
keadaan batas, sebagian berdasar pada kekuatan dan yang lain berdasar pada layanan.
Penyambungan Struktural Baja Page 1
Kelompok IV
Suatu sambungan tunggal mungkin akan termasuk sejumlah besar komponen struktur dan
beberapa grup pengencang sambungan. Bagaimanapun juga, komponen-kom- ponen dasar dari
sambungan adalah sistim pengencang dan bahan-bahan sambungan. Jadi dengan demikian,
keadaan batas berbasis kekuatan untuk sambungan- sambungan dapat didasarkan pada bahan
atau pengen- cang sambungan. Keadaan batas kekuatan sambungan dari kedua-duanya
pengencang dan lapisan-lapisan bahan diakibatkan oleh tegangan, geser, atau gaya-gaya
flexural.
Setiap keadaan batas kekuatan mempunyai jalur kegagalan tertentu, melalui atau sepanjang
elemen atau komponen struktur. Jalur kegagalan adalah garis sepanjang bahan yang pecah.
Keadaan batas pelayanan pada umumnya termasuk menyedia kan satu jumlah yang sesuai dari
kekakuan atau keuletan di suatu elemen struktural. Persyaratan-per syaratan pelayanan
bergantung pada fungsi yang diharapkan dari kompo- nen atau elemen dalam pembahasan.
Suatu sambungan mungkin punya banyak atau hanya sedikit keadaan batas. Pengendalian
keadaan batas dapat merupakan kekuatan yang terkait atau yang didasarkan pada ukuran-ukuran
pelayanan konstruksi. Pengendalian keadaan batas kekuatan adalah kondisi yang spesifik yang
mempunyai tahanan yang paling rendah terhadap beban desain yang diberi. Pada awalnya,
kebanyakan para perancang cende- rung kepada unsur-unsur proporsi berdasar pada
persyaratan-persya- ratan kekuatan lalu memeriksa bahwa desain yang tertentu memenuhi
kemampuan layanan yang bisa dite- rapkan. Kebalikan prosedur dalam mendisain juga bisa
diterima: disain untuk kemampuan melayani dan lalu memeriksa kekuatannya.
Dengan mengabaikan metodologi, pengendaian keadaan batas mendikte desain yang
optimal. Halaman-halaman berikut akan menjelaskan deskripsi dan gambar-gambar yang
menjelaskan aplikasi yang umum dari keadaan batas sambungan. Aplikasi dari segala keadaan
batas yang diberi adalah tergantung atas geometri sambungan yang spesifik dan beban-beban.
Gambar-gambar ini hanyalah suatu pemandu dan tidak dimaksud untuk mewakili setiap dan
semua kombinasi yang mungkin tentang keadaan batas.
Gambar 6.3 Sambungan pelat tunggal Gambar 6.4 Sambungan siku tunggal
Penyambungan Struktural Baja Page 2
Kelompok IV
1.1 Pecahan geser satu blok(block shear rupture)
Pecahan geser adalah suatu keadaan batas di mana jalur kega galannya termasuk satu
luasan tertentu kena pengaruh gaya geser dan satu luasan tertentu yang kena pengaruh
tegangan. Keadaan batas ini begitu dinamai karena dikaitkan dengan jalur kegagalannya
menyebabkan satu luasan (block) tertentu dari bahan terlepas terjadi pada lapisan bahan yang
dibaut atau pada lapisan bahan yang dilas. Satu-satunya perbedaan antara perlakuan-perlakuan
dengan pembautan atau pengelasan adalah ketiadaan dari lubang baut, sedangkan luas bruto
dari bahan sama dengan luas netto. Gambar 6-5 menunjukkan pelat guset setelah keadaan batas
pecahan geser terjadi.
1.2 Bantalan baut (bolt bearing)
Bantalan baut adalah terkait dengan deformasi bahan pelat akibat beban berlebih pada
lubang baut. Kapasitas bantalan sambungan itu dipengaruhi oleh dekatnya batang baut dengan
beban yang bekerja. Bantalan baut dapat diaplikasikan untuk setiap baut pada sebuah
sambungan. Ketentuan spesifikasi AISC berisi dua persamaan desain, satu persamaan
didasarkan pada kekuatan (ketika deformasi di sekitar lubang baut tidak menjadi suatu
pertimbangan) dan yang lain didasarkan pada pelayanan struktur (ketika deformasi di sekitar
lubang baut menjadi suatu pertimbangan desain).
Gambar 6.5 Pecahan geser satu blok Gambar 6.6 Bantalan baut luluh
1.3 Baut geser
Baut geser adalah dapat digunakan untuk setiap baut dari suatu sambungan yang mendapat
gaya geser. Kuat geser dari suatu baut berbanding lurus dengan jumlah penghubung (bidang
geser) antara lapisan-lapisan di dalam cengkeraman dari baut yang mana sebuah gaya geser
terjadi. Geser tunggal terjadi ketika setiap gaya geser disalurkan melalui baut dimana sambungan
tersebut terdiri dua pelat yang dicengkeram baut. Lapisan-lapisan tambahan lebih lanjut
mendistribu sikan gaya geser. Tiga lapisan dari bahan mewakili dua bidang geser, jadi kelompok
baut atau baut di dalam geser ganda dan mempunyai secara efektif dua kali kekuatan sebagai
geser tunggal. Adalah penting untuk menyadari bahwa geser ganda, geser rangkap tiga, dll.
memerlukan vektor gaya geser individu disebarkan ke lapisan-lapisan bahan. Mungkin ada suatu
kondisi di mana ada dua atau lebih bidang geser, tetapi gaya-gaya tersebut tidak didistribusikan
Penyambungan Struktural Baja Page 3
Kelompok IV
dibagi-bagikan. Jika pola beban tidak melalui titik berat kelompok baut, lalu beban itu
dipertimbangkan menjadi beban eksentrik. Kelompok baut yang dibebani secara eksentrik adalah
subjek dari gaya-gaya momen yang berakibat mempengaruhi gaya geser tambahan atau
kombinasi geser dan tegangan.
Pada kenyataannya kebanyakan sambungan-sambungan memiliki beberapa derajat tingkat
eksentrisitas, tetapi bagaimanapun sebagian dari eksen trisitas ini adalah kecil dan biasanya
diabaikan.
1.4 Baut putus akibat beban tarik
Jika baut-baut menerima beban sepanjang bodinya lalu baut itu terbe- bani dalam tegangan.
Baut-baut yang gagal di dalam tegangan akan terjadi pula di dalam bagian ulir baut, melalui salah
satu akar dari ulir-ulir tersebut. Hal ini bersamaan dengan luas penam pang yang paling sedikit.
1.5 Gaya-gaya terpusat
Kadang-kadang gaya-gaya yang ditransfer dari satu komponen struktur ke yang lain
menciptakan deformasi yang dilokalisir atau tekuk. keadaan batas yang bisa diterapkan bergan-
tung pada geometri sambungan yang khusus. Keadaan batas untuk gaya terpusat paling sering
kali terjadi pada sambungan-sambungan biasa dan sambungan-sambungan momen.
Gambar 6.7 Baut keadaan luluh
Gambar 6.8 Baut putus
Sebagai contoh, ketika balok yang didukung dilepas, (yaitu. bahan flange sudah dilepas)
sisa web balok bisa rentan terhadap tekuk web lokal. Untuk sambungan-sambungan yang
didudukkan, kaki siku-siku di tempat dudukannya menyediakan suatu daerah yang tegas untuk
flensa bawah dari balok yang didukung. Daerah bearing ini menciptakan suatu reaksi yang
terpusat pada ujung balok. Web dari balok yang didukung adalah rentan terhadap perlemahan
web. Sejak kebanyakan sambungan-sam bungan momen menyediakan kesinambungan antara
pendukung dan mendukung para komponen struktur, flanges dari komponen struktur pendukung
menyalurkan tegangan dan kompresi kepada komponen pendukung.
Penyambungan Struktural Baja Page 4
Kelompok IV
1.6 Flexural yielding
Ketika suatu balok dikurangi luas penampangnya, akan mengurangi modulus penampang
dari luas penampang balok sisa, dan mungkin akan mengurangi kuat lendut dari komponen
struktur tersebut. Kejadian-kejadian lain dari flexural yielding adalah flexure dari batang suatu
bentuk T pada suatu sambungan T geser dan lenturan kaki siku-siku dari suatu sambungan yang
tidak kaku.
Gambar 6.9 Tekuk setempat pada flens Gambar 6.10 Tekuk pada
1.7 Geser leleh dan geser retak
Kebanyakan sambungan diperlaku kan sebagai komponen geser dari muatan. Bahkan
sambungan-sambungan momen harus mempunyai ketentuan untuk menerima geser Web.
Dengan demikian, unsur-unsur di dalam sambungan yang adalah subjek dari gaya geser harus
diselidiki untuk lelehan geser dan pecahan geser. Kedua keadaan batas akan diterapkan dengan
mengabaikan metoda pengencangan (baut atau las).
Gambar 6.11 Tekuk pada Web Gambar 6.12 Yielding pada web
Penyambungan Struktural Baja Page 5
Kelompok IV
Untuk sambungan las, tanpa lubang baut, geser lelehnya biasanya akan mengendalikan
atas pecahan geser. (Daerah netto dari pengelasan tanpa lubang baut sama dengan luas bruto.
Jika rasio kuat leleh dengan daya rentang adalah kurang dari 1.2, lalu pecahan geser akan secara
umum terkendali). geser leleh adalah suatu keadaan batas yang dapat dibentuk; ini merupakan
suatu fungsi daerah geser bruto dari elemen. Lintasan kegagalan bersam bungan dengan geser
leleh adalah linear dalam arah beban dari tepi atas dari elemen itu ke tepi alas dan melalui
ketebalan dari lapisan.
Gambar 6.13 Deformasi pada Tee Gambar 6.14 Deformasi pada siku-siku
Pecahan geser adalah satu keadaan batas yang ultimate, ini merupakan suatu fungsi dari
daerah geser yang netto dari elemen. Lintasan kegagalan bersambungan dengan pecahan geser
juga linear, dalam arah beban dari tepi atas dari elemen itu ke tepi alas dan melalui ketebalan dari
lapisan. Jika kedua flange dari komponen yang didukung dikurangi, lalu suatu lintasan kegagalan
geser yang potensial di balok hadir dan geser leleh dan pecahan geser harus diselidiki untuk
komponen struktur ini.
Gambar 6.15 Tindakan mengumpil
1.8 Tarik leleh dan Tarik retak
Keadaan batas leleh tegangan ada-lah suatu fungsi dari luas penampang bruto dari komponen
yang dibebani dengan beban tegangan. Model tegangan pecah adalah suatu keada-an batas
yang merupakan suatu fungsi daerah netto efektif. Daerah netto adalah daerah bruto dikurangi
Penyambungan Struktural Baja Page 6
Kelompok IV
lubang baut atau takik-takik. Daerah netto ini lebih lanjut dikurangi sebagai akibat dari beban
geser ketinggalan (shear lag). Geser ketinggalan (shear lag) terjadi ketika gaya tegangan tidak
didistribusikan melalui luas potongan dari komponen. Daerah-daerah geometris tertentu mung kin
mempunyai stress lokal yang lebih tinggi. Geser ketinggalan (shear lag) sering kali terjadi di
dalam komponen ketika mereka digunakan sebagai batang-batang/topangan. Pengencang (baut
atau las) secara umum dibuat sepanjang satu kaki dari siku-siku. Ketika siku-siku itu terisi tega-
ngan kaki yang diikatkan mempunyai suatu bagian yang tidak sebanding dari beban tegangan.
Kondisi tak seimbang ini menyebabkan suatu gaya geser untuk ketinggalan ke seberang bagian.
Gambar 6.16 Bengkok memar
Gambar 6.17 Bengkok retak
1.9 Geser las
Geser las adalah dapat digunakan untuk setiap lapisan yang dilas pada suatu sambungan.
Modus kegagalan untuk las siku-siku adalah selalu diasumsikan untuk menjadi kegagalan geser di
web yang efektip dari las. Di suatu pertunjukan yang serupa sebagai baut geser, jika lintasan
beban tidak menerobos titik berat suatu kelompok las, lalu beban itu dipertimbangkan eksentrik.
Keesen trikan beban grup las adalah tunduk kepada momen yang mempengaruhi salah satu
geser tambahan (karena di dalam bidang beban) atau kombinasi geser dan tegangan (karena
diluar bidang beban).
1.10 Bagian whitmore
Whitmore section yielding atau tekukan adalah keadaan batas yang terjadi pada pelat guset
yang dibaut dan dilas dan fiting yang serupa yang lebih luas dibanding pola dari baut-baut atau
las-las di antara mereka. Distribusi tegangan melalui akhir dari komponen struktur yang terikat
dengan pelat sambung itu adalah kompleks. Keadaan batas ini melibatkan leleh atau tekukan
bahan plat dekat akhir dari para komponen struktur yang terlampir.
Metoda Whitmore dari analisis mengasumsikan gaya komponen adalah seragam
didistribusikan atas satu daerah yang efektip. Daerah efektip ini ditentukan dengan perkalian
Penyambungan Struktural Baja Page 7
Kelompok IV
ketebalan pelat guset dengan panjang efektif yang digambarkan dari proyeksi bentuk garis 30
derajat dalam setiap sisi sisi dari "batang" komponen yang disambungkan ke pelat guset.
Proyeksi itu diasumsikan untuk memulai pada baris yang pertama dari baut-baut di plat atau
las. Proyeksi itu diasumsikan untuk mengakhiri di bidang yang lewat melalui baris yang terakhir
dari baut-baut atau pada akhir las-las. Bentuk proyeksi 30-degree membentuk suatu segi empat
trapesium, dan panjang efektif itu diasumsikan sebagai dimensi dasar dari segi empat trapesium
ini.
Gambar 6.18 Putus karena tarikan
Gambar 6.19 Retak pada sambungan las
Gambar 6.20 Keadaan batas tekuk
Gambar 6.21 Potensi keadaan batas pada
sambungan geser
Gambar 6.22 Potensi keadaan batas pada
sambungan momen
Penyambungan Struktural Baja Page 8
Kelompok IV
Gambar 6.23 Potensi keadaan batas pada
sambungan tarik
Gambar 6.24 Potensi keadaan batas pada
sambungan tarik
2 SAMBUNGAN-SAMBUNGAN GESER SEDERHANA
Sambungan-sambungan geser sederhana diasumsikan untuk memiliki tahanan rotasi yang
kecil atau tidak sama sekali. Mereka diasumsikan untuk membawa hanya komponen geser dari
beban dan diidealisasikan sebagai pin atau roll untuk desain. Oleh karena itu, tanpa gaya-gaya
momen diasumsikan disalurkan oleh sambungan dari kom-ponen yang didukung ke komponen
pendukung. Tambahan dari suatu sambungan geser bisa dibuat ke web dari balok yang didukung,
biasanya dengan flens yang terlepas satu sama lain. Perkecualian itu adalah sambungan yang
didudukkan di mana sambungan itu dibuat kepada flens dari balok yang didukung.
Secara eksperimen itu sudah ditunjukkan bahwa sambungan-sam bungan geser memiliki
beberapa tahanan putaran. Untuk desain dimak- sud, abaikan tahanan ini mengha- silkan suatu
hasil yang konservatif. Mayoritas fleksibilitas putaran dari kebanyakan sambungan-sambungan
geser dicapai di dalam deformasi elemen sambungan (plat, siku-siku, T, dll.) atau melalui lubang-
lubang longgar. Deformasi pengencang-pe- ngencang, jika ini merupakan suatu sambungan baut,
atau las, jika ini merupakan suatu sambungan yang dilas biasanya ditambahkan sedikit untuk
seluruh fleksibilitas sambungan.
Tujuan dari sambungan-sam-bungan geser untuk memiliki cukup kekuatan dan cukup
keuletan putaran. Unsur-unsur sambungan geser pada umumnya dirancang menggunakan bahan-
bahan yang tipis dan/atau kuat leleh (yaitu A36) untuk menyediakan fleksibilitas putaran lebih dari
apa yang komponen pendukung memer lukan.
Banyak unsur-unsur sambungan geser dapat berupa baut pada sisi yang didukung dan
pengelasan pada sisi pendukung, atau pengelasan disisi yang didukung dan baut disisi
pendukung, atau semua baut atau semua las. Bagaimanapun, dari sisi pandangan erectabilas,
semua sam- bungan geser las selalu tidak dapat dipraktekan. Karena suatu praktek yang umum
untuk mengelas dibengkel dan pemasangan baut dilokasi proyek, banyak sambungan geser
dilakukan dengan memasang baut disatu sisi dan pengelasan disisi yang lain.
Penyambungan Struktural Baja Page 9
Kelompok IV
Ketika merancang sambungan-sambungan geser, pin diasumsikan untuk ditempatkan pada
bagian paling flexible dari sambungan. Kekakuan dan kekuatan dari beberapa sambung an
bergantung pada ya atau tidaknya komponen yang didukung dipertim bangkan fleksibel atau
kaku. Termino logi fleksibel dan kaku ketika mereka mengacu pada sisi pendukung dari suatu
sambungan bersifat subjektif dan terbuka bagi interpretasi.
Ini definisi-definisi kulitatif dan terserah kepada pertimbangan insi- nyur seperti pada
penumpu itu harus diperlakukan sebagai kaku atau fleksibel.
Contoh-contoh sambungan geser
Sambungan-sambungan geser adalah kuda beban dari rangka baja struktur. Dewasa ini,
mayoritas sam bungan-sambungan bangunan baja struktur adalah sambungan-sam- bungan
geser. Bahkan kebanyakan sambungan-sambungan momen mengintegrasikan suatu sambungan
geser untuk membawa komponen geser dari reaksi balok. Secara individu, sambungan-
sambungan ge- ser memperlihatkan perilaku relatif kompleks dan cenderung untuk memi- liki
cukup banyak keabaan batas yang perlu dicek.
Gambar 6.25 Tampak sebelah utara
AISC Manual mempunyai tabel-tabel daftar kuat rancang untuk kebanyakan sambungan-
sambungan geser. Meski tabel-tabel menyediakan suatu cara sederhana dan cepat untuk
mendisain sambungan-sambungan geser, ada beberapa poin yang harus dicatat mengenai
pemakaian tabel-tabel desain. Pertama adalah bahwa daftar tabel-tabel kekuatan-kekuatan yang
didasarkan pada geometri sambungan yang distandardisasi. Tabel-tabel mempunyai efektivitas
terbatas untuk menganalisis atau perancangan dari sambungan-sam- bungan dengan geometri
yang tidak biasa. Ke dua, dan paling penting, adalah bahwa daftar tabel-tabel hanya
mengendalikan kekuatan sambungan. Tabel-tabel ini menyediakan sedikit informasi seperti
keadaan batas pengendalian desain. Tambahan pula, kedaan batas lain yang bisa diterapkan
Penyambungan Struktural Baja Page 10
Kelompok IV
mungkin perlu dicek. Hal ini untuk mencegah perbandingan ma- cam apapun dari keadaan batas
yang bisa diterapkan untuk sambungan.
2.1 Sambungan siku-siku ganda
Sambungan-sambungan siku ganda (Double-angle) dibuat dengan memasang pada bidang
sepasang kaki-kaki (dengan baut atau las) kepada web dari balok yang didukung dan diluar
bidang sepasang kaki-kaki (juga dengan baut atau mengelas) kepada web dari balok penunjang,
atau flens atau web dari rangka kuda-kuda.
standar semua baut atau semua sambungan-sambungan siku-siku gan da yang dilas bersifat
efisien dari siku-siku pandang bahan. untuk semua baut sambungan siku-siku ganda, pada
umumnya ada dua bentuk dari
Gambar 6.26 Sambungan siku ganda
baut-baut sisi pendukung (satu garis baut di setiapi kaki) dan satu garis dari baut-baut di sisi yang
didukung. Banyaknya baris baut biasanya umum pada kedua sisi.
Kedua garis baut pada sisi pendukung adalah dalam geser tunggal dan satu garis baut satu
sisi yang didukung pada geser ganda. Meskipun sisi pendukung mungkin mempunyai separuh
dari banyak baut, mereka dalam geser ganda. Sering kali berdasarkan kekuatan pada geser baut
sendiri adalah sama dimanapun lapisan dari siku-siku ganda. Gaga- san umum sama juga bisa
diterapkan pada semua sambungan-sambungan siku-siku ganda yang dilas. Las pada sisi
pendukung pada umumnya ditempatkan sepanjang setiap jari kaki dari kaki-kaki dari siku-siku
dengan suatu hasil ada di puncak. Las sisi yang didukung (yang disebut di dalam AISC Manual
sebagai Weld A) pada umumnya ditempatkan sepanjang jari kaki dan/atau ke seberang tepi-tepi
atas dan alas dari kedua-duanya di dalam kaki-kaki siku-siku. Tabel minimum ketebalan di dalam
manual untuk mengelas diasumsikan elektroda E70 dan didasarkan pada kesesuaian kekuatan
pecahan geser dari las dengan geser pemecahan kekuatan logam dasar. Jika kurang dari tabulasi
ketebalan disediakan tabulasi nilai-nilai las yang harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang
disediakan kepada ketebalan diperlukan.
Penyambungan Struktural Baja Page 11
Kelompok IV
Jadi; Dengan demikian, las-las lebih panjang dan lebih kecil menjadi lebih baik, sebagai las-las
yang lebih besar menyediakan tanpa kelebihan kekuatan ketika ketebalan pemba- tasan sudah
dicapai.
Untuk memudahkan pema- sangan struktur, sambungan mungkin punya lubang slot yang
pendek dan/atau suatu panjangnya detail bahwa menyeluruh panjangnya komponen struktur
seperti sedikit lebih pendek dibanding bentang dengan ganjal-ganjal yang disediakan untuk
mengisi setiap kesenjangan.
Jika siku-siku itu dikerjakan di bengkel yang dihubungkan dengan muka rangka kuda-kuda, lalu
balok yang didukung akan dipasang di suatu cara yang dikurangi di mana flensa bawah dari balok
yang didukung dihadapi mem biarkannya yang untuk diturunkan ke dalam posisi antara di dalam
kaki-kaki siku-siku bidang. Lokasi yang diasumsikan pin yang diidealkan untuk suatu sambungan
siku-siku ganda adalah di kaki-kaki. Apakah baut atau mengelas, itu melalui deformasi kaki-kaki
yang fleksibilitas putaran dicapai. Bim bingan disiapkan dalam bentuk AISC Manual untuk
ketebalan siku-siku dan persyaratan-persyaratan untuk me-mastikan fleksi bilitas rotasi.
Posisi dan pengaturan jarak yang absolut dari lubang baut diken dalikan oleh pembatasan-
pembatasan jarak kelonggaran atau pembatasan jarak tepi, bagaimanapun, untuk beberapa
keteraturan, satuan yang umum telah dibentuk menurut kebi asaan. Satuan yang umum adalah
suatu fungsi matra kaki siku-siku dan didasarkan pada desain, pembikinan, dan kenyamanan
pemasangan. Untuk ukuran-ukuran siku-siku yang diberi, lubang-lubang adalah secara umum
dijaga sama.
Las pada sisi komponen struktur pendukung mempunyai sifat keuletan. Las-las itu ditempatkan
sepanjang kaki dari tiap dari siku-siku yang terpenting, jadi seluruh kaki siku-siku penting dapat
menerima deformasi. Tepi-tepi atas dari siku-siku
Gambar 6.27 Tampak sebelah selatan
Penyambungan Struktural Baja Page 12
Kelompok IV
Gambar 6.28 Sambungan siku ganda
(seperti juga konektor-konektor geser yang lain) pada sisi pendukung harus tidak dilas sepanjang
bagian atas, kecuali las pendek. Jika seluruh tepi atas dari kaki siku-siku yang terpenting dilas, itu
akan menghalangi fleksibilitasnya dan jadi fleksibilitas putaran dari sambungan.
Pada skulptur baja, sambungan-sambungan para komponen struktur B1B, B3A, B3B, B8, B8A,
dan B8B adalah contoh-contoh dari sambung- an-sambungan siku-siku ganda. sambungan B1B
adalah sambungan siku-siku ganda dengan baris-baris baut pada sisi komponen struktur
pendukung dari sisi komponen struktur yang didukung. Offset pitch memerlukan siku-siku untuk
sedikit lebih panjang tetapi menyediakan lebih baik memasuki dan mengen cangkan kelonggaran-
kelonggaran. Sambungan siku-siku ganda dirakit di bengkel pada sisi yang didukung.
Gambar 6.29 Tampak sebelah timur
Sejak kedua balok penopang pendu- kung dan balok yang didukung adalah ketinggian yang sama
dan flens atas dari kedua balok diluruskan, balok yang didukung harus dicoak ganda untuk
mengizinkan pemasangan. Sambungan B3A/B3B adalah satu contoh dari suatu kondisi back-to-
Penyambungan Struktural Baja Page 13
Kelompok IV
back dengan dua sambungan siku-siku ganda baut. Ketika sambungan-sambungan seperti itu
akan terjadi dalam kolom web, atau di dalam web-web balok penopang secara langsung
melampaui bagian atas dari suatu kolom (eg. seperti di penyusunan atap yang cantilevered),
Standar-standar keselamatan kerja OSHA melarang kecuali jika pendirian disediakan untuk satu
pemasangan atau maksud lain. Satu solusi masalah digambarkan di
Gambar 6.30 Tampak sebelah barat
skulptur baja -disediakan satu baris tambahan dari baut-baut di salah satu dari siku-siku ganda
(double-angles) yang tidak dibagi bersama dengan yang lain.
Hal ini mengizinkan pemasa- ngan balok dengan baris baut tambahan sampai balok yang
lain selesai dipasang. Solusi-solusi lain melibatkan penyediaan satu baut tambahan dalam dua
siku-siku berlawanan setiap sambungan, atau menyetel balok seperti mereka kedua-duanya
bagian hanya satu garis baut. Catat bahwa baut-baut umum untuk kedua sambungan-sambungan
bukanlah di dalam geser ganda. Daripada mereka di dalam geser tunggal di dua bidang. Puncak
balok yang didukung sudah coak untuk mengizinkan flens-flens dibariskan dengan tegak lurus.
Balok Penopang B8 menun- jukkan suatu semua perencanaan las dari sambungan-
sambungan siku-siku ganda. Sambungan-sambungan las siku-siku ganda sulit dipasang. Sedi-
kitnya salah satu dari komponen struktur harus bagaimanapun juga didukung sehingga siku-siku
ganda dapat dilas.
Pemasangan baut sementara biasa- nya digunakan untuk mendukung dan menstabilkan
komponen struktur sela-ma pemasangan. Praktek tentang penggunaan pemasangan baut se-
mentara untuk mendukung komponen struktur guna menghasilkan sam-bungan las untuk
menghapuskan alasan untuk mengelas. Pengelasan bengkel sudah dilaksanakan pada sisi yang
didukung dari tiap balok. Kedua-nya kaki-kaki siku-siku yang terpenting dan daerah-daerah yang
Penyambungan Struktural Baja Page 14
Kelompok IV
mereka bingkai belum dicat. Pengelasan dilapangan harus dilaksanakan untuk baja yang tidak
dicat.
Gambar 6.31 Sambungan siku ganda- baut
las
Gambar 6.32 Sambungan siku ganda- baut
las
6.2.2 Sambungan geser pelat ujung (Shear end-plate connection)
Suatu sambungan geser pelat ujung melibatkan pengelasan satu plat tegak-lurus pada ujung web
yang didukung dan baut atau las plat itu ke komponen struktur pendukung. Dimen si vertikal plat
mestinya tidak melebihi web baloknya yang didukung. Jika sisi pendukung dibaut, dimensi
horisontal itu akan bergantung pada ukuran baut, pengaturan jarak gage, dan jarak tepi.
Pengelasan bengkel adalah satu-satunya metoda sambungan web balok yang didukung dan plat.
Gambar 6.33 Sambungan siku ganda-
baut las
Gambar 6.34 Sambungan siku ganda- baut
las
Penyambungan Struktural Baja Page 15
Kelompok IV
Gambar 6.35 Sambungan siku ganda- baut
las Gambar 6.36 Sambungan siku ganda
dengan las
Gambar 6.37 Sambungan siku ganda
dengan las
Gambar 6.38 Sambungan siku ganda
dengan las
Di dalam AISC Manual, tabulasi minimum ketebalan untuk mengelas diasumsikan elektroda-
elektroda E70 dan didasarkan pada kesesuaian kekuatan pecahan geser dari las dengan pecah
geser dari kekuatan logam dasar. Jika kurang dari keteba- lan tabulasi yang tersedia, tabulasi
nilai-nilai las yang harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang disediakan untuk ketebalan
diperlukan. Jadi; Dengan demikian, las-las yang lebih panjang dan lebih kecil adalah yang lebih
baik cocok dengan las yang lebih besar menyediakan tanpa keun- tungan kekuatan ketika
batasan ketebalan sudah dicapai.
Sambungan geser pelat-ujung secara umum sederhana untuk didi- sain tetapi memerlukan
kontol yang baik dari toleransi pada fabrikasi karena panjangnya yang terperinci harus cocok
diantara penumpu-penumpu.
Panjangnya yang terperinci normalnya dibentuk seperti suatu gap kecil pema-sangan. Celah ini
dapat diisi dengan ganjal-ganjal.
Penyambungan Struktural Baja Page 16
Kelompok IV
Pelat geser pada dasarnya ha nya mempunyai satu lapisan yang diasumsikan pin diidealkan
adalah diplat itu diri sendiri. Fleksibilitas rotasi untuk suatu plat geser akan mendekati bahwa dari
suatu sam- bungan siku-siku ganda dengan kete- balan yang serupa, dan panjangnya
sambungan.
Balok B2A menggambarkan sua- tu sambungan geser pelat ujung. Plat itu adalah dilas di
bengkel untuk web balok yang didukung, dan baut yang dipasang lapangan untuk balok peno
pang. Balok B2A adalah suatu bentuk (S) shape , yang ditandai oleh flens-flens yang
diruncingkan. S shapes tidak biasa lagi digunakan pada rangka baja hari ini, tetapi digunakan di
sini untuk maksud ilustrasi.
6.2.3 Sambungan tidak kaku
( Unstiffened Seated Connection)
Sambungan yang didudukkan tidak kaku adalah agak unik untuk keluarga dari sambungan-
sambungan geser. Tidak seperti semua sambu-ngan-sambungan
Gambar 6.39 Sambungan baut diujung balok
penopang Gambar 6.40 Sambungan baut diujung balok
penopang
geser yang lain, tambahan untuk dudukkan sambungan yang tidak dibuat di web dari balok yang
didukung. Suatu sambungan yang didudukkan dibuat dari suatu siku-siku yang dipasang untuk
penumpu balok, sehingga balok bisa duduk dan mendukung reaksi reaksi. Siku-siku tempat
dudukan juga menyediakan satu tempat untuk mendudukan balok yang didukung selama proses
pema sangan, karena siku-siku itu dilas ke bagian komponen struktur pendukung di bengkel.
Siku-siku tempat dudukan bisa disambungkan dengan kom-ponen struktur pendukung salah satu
dengan baut atau sambungan las.
Di dalam Manual AISC, Tabulasi ketebalan minimum untuk mengelas sambungan dudukkan
diasumsikan menggunakan elektroda-elektroda E70 dan berdasarkan pada kesesu- aian kekuatan
geser pecah dari las dengan kekuatan geser pecah logam dasar. Jika kurang dari tabulasi
ketebalan yang tersedia, tabulasi nilai-nilai las harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang tersedia
Penyambungan Struktural Baja Page 17
Kelompok IV
untuk ketebalan diperlukan. Jadi; Dengan demikian, las-las yang lebih panjang dan lebih kecil
adalah lebih baik dari pada pengelasan lebih pendek dan lebih besar, yang tidak menyediakan
keuntungan kekuatan ketika batas ketebalan sudah dicapai.
Tidak seperti sambungan-sambungan geser yang lain, keadaan batas tumpuan pelat
karena gaya terpusat dapat digunakan untuk sambungan-sambungan yang diduduk kan. Flens
bagian bawah dari balok yang didukung dipikul oleh kaki siku-siku. Oleh karena itu, keadaan batas
tambahan dari lokal web melemahkan dan tekukan lokal web komponen struktur yang didukung
harus dise-lidiki.
Jika balok yang didukung adalah hanya untuk ditempatkan di siku-siku tempat dudukan, itu
bisa membuat balok berguling atau meluncur, di bawah beban. Untuk mencegah balok dari
meluncur dari siku-siku dudukan, bagian bawah flens dari balok harus sambungkan dengan kaki
siku-siku dan ini biasanya dilaksanakan dengan pemasangan baut dengan 2 A325 baut.
Untuk mencegah balok bergu- ling, satu siku-siku kestabilan tambahan yang harus
sambungkan dengan flens atas atau sepanjang web dari balok yang didukung. AISC tidak
memiliki persyaratan kekuatan tertentu berkaitan dengan siku-siku kestabilan. Haruslah dicatat
bahwa penambahan perlengkapan-perleng- kapan ini akan memberikan beberapa kekakuan
tambahan pada sambungan. AISC Manual menyarankan dengan sebuah siku-siku 4 × 4 × ¼
disambungkan dengan dengan las fillet minimum atau dua buah baut. Bagaimanapun, hanya
siku-siku tempat dudukan diasum- sikan akan memberikan kekuatan untuk sambungan.
Fleksibilitas putaran dari sam- bungan dudukan yang tidak kaku dicapai melalui deformasi
dari kaki siku-siku tempat dudukan, seperti juga halnya deformasi pada siku-siku bagian atas atau
sisi. Siku-siku tempat dudukan harus cukup tebal untuk membawa reaksi tetapi cukup tipis untuk
memberikan fleksibilitas putar an. Jika siku-siku tempat dudukan dilas ke komponen struktur
pendu- kung, las-las itu harus ditempatkan sepanjang sisi vertikal dari siku-siku. Las untuk sisi
pendukung dan mendukung dari siku-siku kestabilan harus ditempatkan pada setiap jari kaki dari
kaki siku-siku. Mengelas sepanjang sisi vertikal bagian atas suatu siku-siku akan menghalangi
fleksibilitas sambungan. Ujung balok didudukan pada siku-siku dudukan; dengan begitu
pelemahan web dari balok yang didukung harus dicek.
Balok B5 dan B6 mewakili sam- bungan-sambungan dudukan tidak kaku. balok B5
mempunyai dudukan yang vertikal dan di baut ke flens kolom. Flens bagian bawah dari balok
yang didukung dilaskan ke siku-siku tempat dudukan. Bagian atas siku-siku terikat dengan bagian
atas flens balok. Sebaliknya balok B6 mempunyai tempat dudukan yang yang dilas pada web
kolom. Tempat dudukan itu dibaut pada flens bawah dari balok yang didukung. Sambungan B6
juga terdapat siku-siku yang dilas pada bagian atas dan penempatannya pada posisi yang
opsional.
6.2.4 Sambungan pelat tunggal (single plate connection)
Penyambungan Struktural Baja Page 18
Kelompok IV
Sambungan pelat tunggal terdiri dari suatu plat yang dilas pada komponen struktur
pendukung dan dibaut pada web dari balok yang didukung. Karena sambungan ini adalah
sambungan pelat satu sisi, hal ini dapat dengan mudah dipasang dengan meletakkan balok yang
didukung ke dalam posisinya. Persa- maan-persamaan di dalam AISC Manual itu didasarkan
pada elektroda-elektroda E70. Ukuran las di setiap sisi dari plat itu harus tiga perempat dari
ketebalan dari plat tunggal untuk memastikan bahwa kekuatan las bukan elemen yang
dikendalikan di dalam sambungan.
Orientasi dari sambungan plat tunggal adalah pada bidang dari web dari komponen struktur
yang didu- kung. Ini berarti bahwa fleksibilitas putaran dan lokasi ideal pin itu bersifat tergantung
pada kekakuan yang relatif dari plat dan penumpu (dan ya atau tidaknya lubang slot yang pendek
digunakan). Jika penumpu itu luwes, lalu rotasi akan diakomodasikan oleh deformasi komponen
struktur pendu- kung. Jika penumpu itu kaku, lalu rotasi terjadi terutama di dalam sambungan
plat.
Rekomendasi batas bagian atas dan bawah ketebalan pelat telah ditetapkan untuk tipe
sambungan ini. Batas bawah ketebalan pelat untuk mengendalikan tekukan lokal mengum
pamakan alas separuh dari plat itu di dalam kompresi karena flexure. Ketebalan minimum adalah
suatu fung si panjang plat, L, tegangan luluh bahan, Fy, dan a koefisien tekuk, K.Ketebalan yang
minimum:
Tetapi tidak kurang dari ¼ inci. Ketebalan batas atas untuk memas- tikan keuletan
pemutaran yang cukup pada plat. Ketebalan plat yang maksimum adalah suatu fungsi diame- ter
baut yang digunakan, db, dan sama dengan db/2 +1/16 inci. tetapi tidak kurang dari ketebalan plat
yang minimum yang didirikan sebelumnya.
Gambar 6.41 Sambungan geser: las
dudukan
Gambar 6.42 Sambungan geser: las
dudukan
Penyambungan Struktural Baja Page 19
Kelompok IV
Eksentrisitas harus selalu dipertim- bangkan di dalam perancangan sam-bungan-sambungan plat
tunggal. Eksentrisitas, untuk tujuan kalkulasi, mungkin satu dari empat kasus yang mungkin
tergantung pada kekakuan penumpu dan apakah standar atau lubang slot pendek yang
digunakan. Kedua persamaan-persamaan untuk lubang slot pendek (kaku dan penumpu luwes)
hampir serupa. Demi kian juga, kedua persamaan-persa- maan untuk standar lubang (kaku dan
penumpu luwes) adalah juga hampir serupa. Berdasarkan pada salah satu dari standar lubang
atau lubang slot pendek, satu-satunya perbedaan di dalam rumusan untuk eksentrisitas antara
suatu penumpu yang kaku dan penumpu yang luwes adalah dikare- nakan persamaan-persamaan
penum- pu yang luwes mempunyai suatu batas bawah yang dihubungkan de- ngan mereka. Nilai
batas bawah untuk penumpu yang luwes adalah sama dengan jarak horisontal dari garis las ke
garis baut.
Pada skulptur baja ditunjukkan suatu sambungan plat tunggal dengan Beam B2B. Plat itu
dilas pada balok penopang dan baut pada balok yang didukung. Mengumpamakan lubang-lubang
standar ini akan cocok dengan kondisi penumpu yang luwes. bagian atas balok pendukung dicoak
untuk memberikan kesejajaran vertikal antara flens atas dari balok penopang dan balok utama.
6.2.5 Sambungan siku-siku tunggal (single angle connection)
Sebuah sambungan siku-siku tunggal serupa dengan sambungan siku-siku ganda, kecuali
hanya satu siku-siku yang digunakan. Yang terpenting dan kaki-kaki bidang dari siku-siku tunggal
dapat disambungkan dengan salah satu dari pendukung atau komponen struktur yang didu kung
dengan menggunakan baut atau las. Sekilas nampak serupa dengan sambungan plat tunggal,
sambungan siku-siku tunggal adalah suatu sam bungan satu sisi, mengizinkan balok yang
didukung untuk diayunkan dalam penempatannya, dibanding diturun- kan, ke posisi sambung an.
Siku-siku tunggal disambungkan dibengkel de- ngan komponen struktur pendukung. Ketika baut
yang dipasang di lapa- ngan digunakan, slot-slot pendek di dalam siku-siku dapat menyediakan
setiap penyetelan yang diperlukan.
Sambungan-sambungan siku tunggal bersifat sederhana untuk dipa sang terutama sekalli
ketika disam bungkan dengan penumpu dibengkel. Semua standar baut, sambungan siku-siku
tunggal mempunyai semua baut pada geser tunggal.
Penyambungan Struktural Baja Page 20
Kelompok IV
Gambar 6.43 Sambungan geser: pelat
tunggal
Gambar 6.44 Sambungan geser: pelat
tunggal
Dengan demikian, kekuatan ber- dasar pada baut geser sendiri adalah sama dengan lapisan
pelat dari siku tunggal. Untuk suatu standar semua baut sambungan siku-siku tunggal, pada
umumnya satu garis baut di kedua lapisan pelat dengan semua baut di dalam geser tunggal. Jadi;
Dengan demikian, seperti suatu siku-siku ganda, kekuatan berdasar pada baut geser sendiri
adalah sama lapisan manapun dari siku-siku tunggal.
Eksentrisitas perlu selalu diper- timbangkan di kaki siku-siku. Eksen- trisitas perlu juga
dipertimbangkan pada kaki siku-siku yang dilas. Jika dua atau lebih baris dari baut-baut
digunakan di web dari balok yang didukung, lalu eksentrisitas harus dipertimbangkan pada bidang
kaki siku-siku.
Seperti suatu sambungan siku-siku ganda, fleksibilitas putaran sam- bungan siku-siku
tunggal dicapai terutama melalui deformasi kaki siku-siku. Pengelasan sisi pendukung harus
ditempatkan sepanjang tepi ujung kaki dan alas dari siku-siku. Pengelasan harus dilakukan di tepi
puncak dari siku-siku; pengelasan pada seluruh bagian sisi atas dari sisi yang didukung harus
dihindarkan karena akan menghalangi fleksibilitas sambungan.
Balok B4A dan B4B menun- jukkan pemakaian sambungan-sam- bungan siku-siku tunggal
di skulptur baja. Para komponen struktur yang didukung di setiap sambungan-sam -bungan ini
adalah berbentuk kanal, yang menunjukkan pada umumnya dengan beban ringan para
komponen struktur yang digunakan untuk kerang ka baja .
Siku-siku tunggal untuk Beam B4A adalah dilas dengan sambungan bengkel untuk balok
penopang dan sambungan baut lapangan untuk balok, sementara balok B4B mempu nyai siku-
siku tunggal kepada balok penopang dengan sambungan baut lapangan dan dilas bengkel untuk
kanal.
6.2.6 Sambungan geser T (Tee Shear Connection)
Sambungan geser T dibuat dari sebuah WT section dengan buritannya disambungkan ke
web dari komponen struktur yang didukung dan flens dikaitkan dengan komponen struktur
Penyambungan Struktural Baja Page 21
Kelompok IV
pendukung. Kedua buritan dan flens itu bisa disambung dengan baut atau las pada komponen
struktur yang sesuai. Memunduran balok diperlukan untuk suatu sambungan geser T adalah lebih
besar dari sambungan-sambung an yang lain. T mempunyai kemung- kinan putaran di setiapi sisi
pada pencabangan flens dan buritan, yang memerlukan suatu jarak kemunduran cukup sehingga
tidak menghalangi putaran fillet. Suatu jumlah dibatasi tentang gangguan putaran fillet diizinkan
tergantung pada ukuran dari putaran fillet dari bagian WT.
Lokasi teoritis dari pin (diasumsikan yang paling luwes dari bagian sam bungan) akan bergantung
pada penumpu dan pilihan T. AISC Manual memberi bimbingan untuk desain yang tepat
mengenai ini.
Sambungan T dengan flens-flens yang tebal bisa memberikan fleksibilitas putaran melalui
perilaku buritan serupa dengan suatu sam- bungan geser. Sambungan T dengan flens-flens yang
lebih tebal bisa mem berikan fleksibilitas putaran melalui perilaku flens serupa dengan satu pelat
ujung atau sambungan siku-siku ganda. AISC Manual menyediakan bimbingan yang pantas untuk
semua kasus.
Balok B1A menunjukkan suatu sambungan geser T. T disambung dengan sambungan las
bengkel ke balok penopang dan baut lapangan ke balok.
Gambar 6.45 Sambungan geser:baut- las
siku tunggal
Gambar 6.46 Sambungan geser:baut- las
siku tunggal
6.3 SAMBUNGAN-SAMBUNGAN
MOMEN
Sambungan-sambungan momen memindahkan momen yang dibawa oleh flens-flens dari
balok yang didu- kung kepada komponen struktur pendukung. Sambungan-sambungan momen
(atau berkelanjutan atau sambungan kerangka kaku) diasum sikan memiliki sedikit atau tanpa
rotasi antara komponen struktur pendukung dan komponen struktur yang didu- kung. Sambungan
terikat penuh (Fully Restrained) mengasumsikan siku-siku yang terukur antara potongan
komponen struktur dipertahankan (yaitu. tanpa rotasi relatif) dan di sana perpindahan penuh dari
momen. Sambungan terkendali parsial (partially restrained) berasumsi bahwa akan ada beberapa
Penyambungan Struktural Baja Page 22
Kelompok IV
gerakan putaran relatif bahwa terjadi antara potongan komponen struktur, meskipun akan ada
perpindahan dari pada momen.
Gambar 6.47 Sambungan geser:baut- las
Tee
Gambar 6.48 Sambungan geser:baut- las
Tee
Kekakuan tanpa batas tidak pernah dapat secara realistis dicapai; oleh karena itu, bahkan
sambungan-sambungan momen pengendalian penuh sungguh memiliki beberapa fleksibilitas
jumlah putaran minimal, yang biasanya diabaikan. FR sambu- ngan-sambungan diidealkan
sebagai mempunyai fixity penuh antara komponen struktur.
Untuk memindahkan tegangan dan gaya kompresi yang dibawa oleh flens-flens,
kesinambungan antara flens-flens balok yang didukung dan komponen struktur pendukung harus
direalisir. Karenanya, flens-flens dari komponen struktur yang didukung terikat dengan salah satu
elemen sambungan atau secara langsung kepada komponen struktur pendu- kung.
Kebanyakan sambungan-sam- bungan momen dibuat dari balok yang didukung ke salah
satu flens atau web para komponen struktur kolom (dise- but sambungan balok ke kolom). Balok
menyambung untuk memin dahkan momen-momen adalah juga umum. Sambungan-sambungan
mo- men juga termasuk satu sambungan geser yang sederhana di web dari komponen struktur
yang didukung untuk membawa komponen geser dari reaksi balok. Setiap pertimbangan-
pertimbangan eksentrisitas beban di dalam sambungan geser sebagai bagian dari sambungan
momen bisa diabaikan sebagaimana dibawa oleh momen sambungan. Jika momen sambungan
dibuat ke web suatu kolom, unsur-unsur sambungan bisa diperluas sehingga mengelas
dilapangan dan/atau baut-baut dapat ditempatkan di luar flens-flens kolom untuk erectabilas yang
lebih mudah.
Kolom-kolom pada sambung- an-sambungan balok ke kolom diper- lakukan untuk gaya
terpusat dari flens-flens komponen struktur yang didukung. Dalam beberapa peristiwa bagian
kolom mungkin punya keku- atan lokal yang tidak cukup di lokasi gaya terpusat ini. Dalam
keadaan yang sedemikian, suatu bagian kolom yang lebih berat atau suatu kolom kekuatan yang
lebih tinggi bisa diganti, atau garis melintang kolom pekaku dan/atau web ganda bisa diinstall.
Penyambungan Struktural Baja Page 23
Kelompok IV
Pekaku-pekaku garis melin-tang adalah plat-plat yang dibuat untuk mencocokan antara
flens-flens dari kolom di titik dari beban terpusat (tegangan atau kompresi). Web doubler plates
adalah pelat baja yang dibuat untuk meningkatkan ketebalan menyeluruh dari web pada suatu
bagian. Kedua tipe-tipe dari kompo- nen-komponen (pekaku-pekaku garis melintang dan web
doubler plates) dilas kepada bagian itu untuk meningkatkan kekakuan. Pemakaian komponen ini
akan meningkatkan biaya-biaya fabrikasi, dengan demiki- an hal tersebut bisa lebih hemat untuk
memilih suatu bagian kolom yang lebih berat atau satu dengan kuat leleh lebih tinggi.
6.3.1 Sambungan pelat flens (flange-plated connection)
Sambungan pelat flens dibuat dengan bagian atas dan dasar pelat flens bahwa
menyambung flens-flens dari balok yang didukung ke tiang
Gambar 6.49 Sambungan momen: baut plat
flens
Gambar 6.50 Sambungan momen: baut plat
flens
penupang. Ada beberapa tipe-tipe dari sambungan-sambungan pelat flens. Pelat flensa itu adalah
las isian atau alur yang dilas kepada penumpu-penumpu. Flens-flens dari komponen struktur yang
didukung bisa salah satu dari baut atau las pada plat-plat. Pelat flens biasanya menggunakan
sam- bungan
Gambar 6.51 Sambungan momen: las plat
flens
Gambar 6.52 Sambungan momen: las plat
flens
Penyambungan Struktural Baja Page 24
Kelompok IV
bengkel yang dihubungkan dengan kolom dan terkait sambungan lapangan dengan flens-flens
dari komponen struktur yang didukung.
Pelat flens biasanya diposisikan sedikit lebih luas dibanding kedalaman komponen struktur
pendukung jika mereka akan dibaut ke flens-flens dari komponen struktur yang didukung.
Perencanaan ini membuatnya lebih mudah untuk dipasang, memberikan cukup kelonggaran.
Ganjal-ganjal disediakan untuk mengisi celah. Jika pelat flens itu dilas pada flens-flens dari
komponen struktur pendukung, lalu plat-plat itu dirancang dan diperinci seperti pengelasan pelat
flens dapat dilaksanakan di dalam kedudukan rata. Ini dapat tercapai dengan menggunakan suatu
pelat flens yang sedikit lebih sempit dari flens balok di atas sekali dan suatu pelat flens yang
sedikit lebih luas dibanding flens balok di alas. Peren-canaan ini mengizinkan pengelasan
kedudukan rata (bawah tangan).
Jika bingkai balok masuk ke dalam web dari suatu kolom, plat-plat itu harus cukup lebar
untuk mengisi ruang di dalam flens-flens kolom, tetapi membatasi di luar kolom itu untuk
mengizinkan pengelasan rata. Dalam hal ini pelat atas itu akan mungkin lebih luas dibanding flens
atas dari balok yang didukung. Dengan demikian, untuk mengako- modasi posisi pengelasan rata
pelat flens berkait dengan kolom web, plat flens atas harus dihalangi untuk membuat satu batang
yang lebih mudah untuk mengelas kepada komponen struktur yang didukung. Dengan
mengabaikan perencanaan baut atau mengelas, jika sambungan itu dibuat pada web dari suatu
kolom, tambahan sisi yang didukung perlu menyediakan ruang cukup untuk mengakomodasi baut
atau akses mengelas. Lihat AISC Manual untuk diskusi jepitan-jepitan sudut dan konfigurasi plat
ketika memasang ke web-web kolom. Balok B2 dan B4 adalah pelat flens yang dibaut dan dilas
disambung ke web kolom C1 secara berturut-turut. Pelat flens untuk balok B2 dibaut pada bagian
atas dan bawah flens
Gambar 6.53 Sambungan momen: plat flens langsung las
dari balok. Seperti di sebutkan di atas, pelat flens diposisikan menjadi sedikit lebih luas
dibanding kedalaman Girder B2 dan suatu ganjal sudah disediakan untuk mengisi celah. Kedua
sam- bungan terikat dengan web dari kolom. Plat-plat itu dibentuk seperti itu agar mereka mengisi
seluruh ruang antara flens- flens. sudut-sudut plat telah menjepit untuk mengakomodasi las isian
Penyambungan Struktural Baja Page 25
Kelompok IV
dari tiang penupang dan memisahkan las-las. Meski sambung- an geser belum diperluas (baut
dari elemen ini mengambil tempat di da- lam flens-flens dari kolom), dalam praktek ini akan
membuktikan bahwa sulit membuat sambungan ini di lapangan. Dinasehatkan untuk mem-
perluas geser tab. Kedua balok peno- pang akan secara normal dispesifi- kasikan pendek dan
unsur-unsur sambungan diperluas sehingga semua las dan baut-baut ditempatkan di luar flens
kolom itu untuk erectabilas yang lebih mudah.
6.3.2 Sambungan flens dengan las
sambungan-sambungan momen de ngan cara dilas secara langsung pada umumnya dibuat
dengan las alur complete-joint-penetration yang seca- ra langsung menyambung pada bagian atas
dan bawah flens dari balok yang didukung ke satu tiang penupang. Las siku-siku, atau las alur
partial-joint-penetration bisa diguna kan jika sesuai untuk perpindahan gaya yang diperlukan.
Las alur untuk sambungan-sam- bungan las flens secara langsung memerlukan persiapan
penting untuk mempersiapkan alur las. Lubang akses las dipotong dibagian web pada
perpotongan flens-flens dari balok yang didukung. Batangan pendukung dan las aliran
ditambahkan kepada flens-flens. Las alur yang menghu- bungkan balok ke flens-flens kolom
kemudian bisa dibuat dalam posisi pengelasan datar. Begitu sambungan itu diselesaikan, batang
penganjal dipindahkan; tetapi bagaimanapun juga kadang-kadang diizinkan untuk ditinggalkan
pada tempatnya.
Gambar 6.54 Sambungan momen: plat flens langsung las
Gaya geser bisa ditransfer oleh salah satu dari penambahan suatu sambungan geser yang
standar atau oleh secara langsung mengelas web balok yang didukung pada flens kolom.
Pengelasan langsung web sangat memerlukan akomodasi dari pabrik, fabrikasi, dan toleransi
ereksi dan tidak sering kali digunakan.
Di skulptur baja, Balok Peno- pang B1 secara langsung dilas pada flens dari Column C1.
Rekening-rekening aliran telah dipindahkan, tetapi batang penghalang telah dibi- arkan tempat
setelah pengelasan. Juga perlu dicatat bahwa ujung balok itu ditinggalkan mencat untuk menga-
komodasi pengelasan batang. Suatu rekening geser memindahkan beban geser kepada kolom.
Penyambungan Struktural Baja Page 26
Kelompok IV
6.3.3 Memperluas sambungan pelat ujung
Pelat-ujung diperluas bersifat sebangun di dalam penampilan dan orientasinya ke
sambungan pelat-ujung geser. Perbedaan utama secara fisik adalah bahwa plat itu lebih panjang
dibanding kedalaman balok yang didukung karena harus dihubungkan dengan kedua web dan
flens-flens dari balok yang didukung. Plat itu biasanya dilas dengan las isian dan dilas pada flens-
flens dan web dari balok yang didukung, bagaimanapun juga melengkapi atau las partial-joint-
penetration bisa digunakan jika ukuran las isian adalah terlalu besar. Plat itu kemudian dibaut
dengan baut kekuatan tinggi ke komponen struktur pendukung.
Sambungan-sambungan pelat ujung digolongkan berdasarkan pada banyaknya baut-baut
yang digunakan pada flens tegangan, seperti empat baut untuk sambungan tidak kaku dan
delapan baut untuk sambungan kaku. Baut-baut di dalam tegangan harus diatur dengan suatu
pola yang sime- trik dengan separuh di atas dan separuh di bawah flens tegangan. Sedikitnya
dua baut harus digunakan di flens kompresi; baut-baut ini melayani terutama untuk membawa
gaya geser. Lebih lanjut, baut-baut di flens kompresi harus ditempatkan antara flens-flens dari
balok yang didukung kapan pun yang mungkin untuk mengurangi panjangnya plat yang
diperlukan. Baut-baut tambahan bisa ditempatkan di dalam plat, dekat sumbu netral dari balok itu
untuk memastikan kewajaran merakit de- ngan kolom dan membantu flens kompresi baut di dalam
perpindahan geser. Seperti sambungan geser lainnya, sambungan pelat ujung yang diperluas
memerlukan akomodasi yang dekat dengan pabrik, fabrikasi, dan toleransi pemasangan. balok itu
bisa dibuat pendek untuk mengako- modasi toleransi lapangan dengan pemasangan ganjal untuk
mengisi celah-celah yang ada.
Balok girder B3 memiliki sebuah sambungan ujung pelat yang diper-luas ke kolom C1.
Sambungannya adalah sam- bungan empat baut tidak kaku dengan empat baut dalam dua
baris pada bagian atas dari flens.
Pekaku garis melintang adalah juga bagian dari sambungan. Plat menye-diakan perpindahan
kesinam- bungan dari pada gaya momen dari Girder B3 sisi yang utara, melalui
Gambar 6.55 Sambungan momen: plat ujung diperluas
Penyambungan Struktural Baja Page 27
Kelompok IV
bagian kolom dan ke dalam Girder B1 sisi selatan. Plat itu dilas diantara flens-flens dari bagian
kolom dan
Gambar 6.56 Sambungan momen: plat ujung diperluas
diluruskan vertikal dengan flens atas dari Girders B3 dan B4. Perencanaan ini adalah sebagai
ilustrasi saja; dalam praktek pekaku-pekaku garis melin- tang akan tersedia dalam kedua sisi dari
web kolom.
6.3.4 Sambungan pertemuan momen
Sebuah sambungan pertemu- an momen dirancang untuk memin-dahkan gaya-gaya
flens ke seberang dua balok (beam) atau dua balok penopang (girder) yang dihubungkan dalam
garis yang ujungnya bertemu untuk membuat satu komponen struktur yang lebih panjang. Seperti
sambungan-sambungan momen yang lain, suatu sambungan geser (perte-muan geser) pada
umumnya dise-diakan di web untuk menangani komponen gaya geser. Momen perte-muan dapat
didesain yang serupa dari salah tiga sambungan-sambungan momen dari balok (beam) ke kolom
yang sebelumnya dibahas. Pelat ujung diperluas dapat digunakan pada suatu desain pertemuan
back-to-back pada akhir dari balok untuk membentuk momen sambungan. Pelat flens dapat dibaut
atau dilas di bagian atas atau alas dari flens di kedua komponen struktur untuk memindahkan
gaya-gaya flens. Flens-flens dari kedua komponen struktur dapat secara langsung dilas satu sama
lain oleh suatu las complete-joint-penetration atau partial-joint-penetration. Jika flens-flens itu
secara langsung dilas, lubang akses las dan batang penghalang mungkin diper-lukan. Batang
penghalang dan tempat aliran, subjek pada pembe-banan lelah, akan perlu untuk dipindahkan.
Balok Penopang (Girder) B3 kenyataannya dua, balok penopang dari potongan-potongan serupa,
yang disambung bersama-sama dengan flens pelat sambungan. Plat-plat dibaut pada bagian
paling atas flens dan pada alas dari flensa bawah. Jika plat-plat digunakan pada kedua sisi dari
tiap flens, lalu baut-baut itu di dalam geser ganda dan suatu sambungan momen pertemuan
mungkin dihasilkan. Plat web adalah suatu sambungan geser. Plat itu dibaut timbal balik dan
memindahkan gaya geser antara web-web dari balok penopang (Girder).
Penyambungan Struktural Baja Page 28
Kelompok IV
6.4 SAMBUNGAN KOLOM
Kolom-kolom terutama dibebani dalam kompresi, tetapi bisa juga menerima tegangan axial,
geser, dan momen. Oleh karena itu, tujuan dari sambungan-sambungan kolom adalah untuk
memindahkan beban-beban itu ke salah satu komponen struktur pendukung atau ke pondasi
struktur.
Ketika suatu kolom digunakan untuk memindahkan muatan antara komponen struktur yang
didukung dan
Gambar 6.57 Sambungan momen: semua
baut Gambar 6.58 Sambungan momen: semua
baut
komponen struktur pendukung, setiap komponen struktur ini perlu untuk dicek di tempat itu.
Pekaku-pekaku mungkin diperlukan untuk mencegah luluh lokal atau tekukan lokal dari gaya
kompresi yang sedang ditransfer. Ketika sambungan kolom ke suatu pelat dasar, perlu suatu
daerah penumpu yang pantas disediakan untuk mencegah penghan- curan pondasi beton.
6.4.1 Sambungan pertemuan kolom
Sambungan kolom digunakan ketika salah satunya adalah untuk penghematan perubahan
ukuran kolom atau tinggi dari struktur melebihi panjang kolom tersedia. Sambungan kolom pada
lokasi-lokasi perimeter lebih disukai ditempatkan empat kaki di atas lantai akhir untuk
mengakomo- dasi tambahan dari kabel kesela- matan, yang mungkin diperlukan pada sisi lantai
atau terbuka dan untuk mempermudah pemasangan. Bagian atas dan shaft yang lebih rendah
dari kolom tidak perlu untuk kontak penumpu penuh satu sama lain. Suatu kesenjangan sampai
dengan 1/16 inci diizinkan tanpa kebutuhan akan reparasi atau penambahan ganjal. Jika
kesenjangan itu adalah antara 1/16 dan ¼ inci ganjal-ganjal baja tidak diruncingkan diperlukan.
Evaluasi rancang-bangun harus dilak- sanakan pada kesenjangan lebih besar dari ¼ inci.
Di dalam kebanyakan sambung- an kolom , daerah penumpu antara kolom-kolom itu akan
cukup untuk memindahkan beban kompresi. Seba- gai tambahan, gaya-gaya lateral (geser)
didistribusikan antar beberapa kolom-kolom. Ketika gaya di setiap kolom tunggal adalah kecil,
gesekan di daerah kontak penumpu dan/atau pelat flens bisa cukup untuk menahan gaya ini. Jika
Penyambungan Struktural Baja Page 29
Kelompok IV
gaya geser itu besar, sambungan kolom harus dirancang untuk menahan gaya dan memegang
semua bagian dengan aman pada tempatnya. Sambungan kolom harus pula dirancang untuk
menahan gaya-gaya tegangan yang mungkin berkembang karena beban angkat. Dengan
mengabaikan pengendalian kondisi beban, sambungan itu harus cukup aman untuk memegang
semua bagian aman pada tempatnya. Pelat flens, pelat penumpu, atau penge-lasan flens-flens
secara langsung merupakan cara efektif untuk menyambung kolom-kolom.
Gambar 6.59 Sambungan kolom: pertemuan kolom
sambungan-sambungan plat flens melibatkan pemasangan plat-plat (dengan baut atau las) ke
flens-flens dari atas dan shaft lebih rendah. Ketika dua kolom yang sedang disambung berasal
dari ukuran-ukuran yang berbeda dan hanya dari
Gambar 6.60 Sambungan kolom: pertemuan kolom
kedalaman nominal sama, adalah suatu kejadian yang umum, lalu ganjal-ganjal atau pengisi pelat
harus digunakan untuk mengisi setiap celah.
Pelat penumpu digunakan antara akhir dari bagian atas dan shaft yang lebih rendah dari
sambungan kolom. Penumpu pelat bersifat nyaman ketika kedalaman nominal dari bagian atas
dan shaft lebih rendah perbedaannya cukup besar .
Kolom-kolom boleh juga disam- bung secara langsung mengelas flens-flens dari bagian atas
dan shaft lebih rendah. Web-web dari kolom-kolom itu harus dipasang dengan pengelasan atau
Penyambungan Struktural Baja Page 30
Kelompok IV
dengan pemasangan pelat. Plat-plat itu bisa dibaut atau dilas ke bagian atas atau shaft yang lebih
rendah.
Skulptur baja menggunakan satu buah sambungan untuk menggam- barkan menyambung
dua kolom yang berbeda. Kolom C1 (batang yang lebih rendah) disambung ke Column C2 (batang
yang bagian atas) oleh pengelasan langsung, flens-flens sisi utara dan menggunakan suatu
sambungan las - baut pelat flensa pada sisi selatan. Ini tidak pernah akan dilakukan dalam
praktek; sambungan mempunyai flens yang di las seluruhnya atau menggunakan pelat flens pada
kedua sisinya.
Ujung flens pada sisi yang utara dari batang bagian atas (sisi dari flens-flens secara
langsung dilas) mempunyai sambungan beveled untuk mengakomodasi suatu las alur ditiruskan.
Sebagai tambahan, suatu plat yang dilas ke batang yang lebih rendah dan baut kepada batang
bagian atas sudah dimasukkan untuk kesiapan dan pemasangan.
Pada sisi selatan, suatu pelat flens dilas di bengkel pada batang yang lebih rendah dan di
baut dilapangan pada batang bagian atas. Keduanya batang-batang dari kolom berasal dari
kedalaman nominal sama (W12 ), tetapi batang alas adalah sebuah W12×170 sementara batang
yang bagian atas adalah sebuah W12×106. Pada umumnya bentuk kolom dari kedalaman
nominal yang sama mempunyai jarak yang sama antara muka bagian dalam, sementara
ketebalan flens dan web berbeda menurut berat nominal per kaki dari bagian. Karena muka-
muka yang luar dari batang-batang itu tidaklah sama, baut lapangan bagian dari sam- bungan
yang bagian atas diperleng- kapi dengan ganjal-ganjal untuk mengisi celah dari hasilnya.
6.4.2 PELAT DASAR
Kolom pelat dasar digunakan untuk menyediakan suatu daerah tumpuan yang cukup pada
bahan di bawah agar supaya gaya-gaya di suatu kolom ditransfer dengan baik ke pondasi. Pelat
dasar biasanya men- jangkarkan kolom-kolom ke suatu pondasi beton oleh baut jangkar. Pelat
dasar dari batang-batang silang mungkin dibaut atau dilas ke komponen struktur baja yang lain.
Pelat dasar itu dapat disam-bungkan dengan kolom salah satunya oleh pengelasan
langsung kolom ke pelat, atau unsur-unsur tambahan (yaitu siku-siku) dapat disambungkan ke
kolom yang memudahkan tamba- han dari pelat dasar
Gambar 6.61 Sambungan kolom: pelat dasar
Penyambungan Struktural Baja Page 31
Kelompok IV
Gambar 6.62 Sambungan kolom: pelat dasar
Gambar 6.63 Sambungan kolom: pelat dasar
Gambar 6.64 Sambungan kolom: pelat dasar
Ketika kolom itu dalam kompresi, itu membawa secara langsung ke bahan di bawahnya.
Beban kompresi menentukan ukuran dari pelat dasar. Sambungan pelat dasar secara efektif pasif
ketika ada satu beban tekanan aksial. Jika, bagaimanapun, kolom itu berisi tegangan dan/atau
geser, lalu sambungan pelat dasar menjadi aktif. Ukuran pelat dasar adalah suatu fungsi beban
kompresi dan sam- bungan ke pelat dasar adalah suatu fungsi geser dan/atau beban tegangan.
Gambar 6.65 Sambungan kolom: pelat dasar
(kolom penguat)
Penyambungan Struktural Baja Page 32
Kelompok IV
Gambar 6.66 Sambungan kolom: pelat dasar
(kolom penguat)
Tambahan pelat dasar di skulptur baja menunjukkan sambung- an geometri yang sangat
berbeda antara yang utara dan sisi-sisi selatan. Dalam praktek hanya satu metoda yang akan
digunakan pada dua sisi dikeraskan dan dikaitkan dengan kolom ke pelat dasar. Sambungan baja
skulptur adalah untuk tujuan-tujuan ilustratif.
Skulptur baja juga menggam- barkan suatu sambungan pelat dasar untuk suatu batang
pengikat. Pipa kolom, Kolom C3, didukung oleh Girder B4 dan penumpu-penumpu Girder B8 di
atas. Plat-plat telah dilas ke setiap akhir dari kolom pipa. Plat-plat itu dibaut ke bagian atas dan
flensa bawah dari Girders B4 dan B8, secara berturut-turut.
Dua pekaku-pekaku web yang berbeda telah dilas di setiapi sisi dari web dari Girder B4. Pekaku-
pekaku memperbaiki penampilan tekuk web dari balok penopang. Setiap pekaku-pekaku web
adalah sama pentingnya, perbedaan berada di pekaku web sisi selatan tersebut dengan
sepenuhnya dari flens atas ke flens bawah dari Girder B4. Pekaku sisi utara diperpendek dan
suatu celah dise-diakan antara tepi alas dari pekaku dan flensa bawah dari balok penopang.
menghindari celah mem-punyai pekaku membawa secara langsung di flensa bawah dan
mempertimbangkan lebih sedikit toleransi fabrikasi yang bersifat membatasi. Aransemen ini
adalah untuk ilustrasi saja. Lagi, dalam praktek hanya satu pekaku akan digunakan.
6.5 MACAM-MACAM JENIS SAMBUNGAN LAINNYA
Bermacam-macam sambungan adalah tambahan-tambahan sambung -an yang tidak bisa
ditandai salah satu dari kategori-kategori sambungan sebelumnya dibahas. Sambungan-
sambungan ini boleh jadi ditetapkan karena tipe-tipe yang spesifik dari komponen struktur seperti
balok lantai atap atau komponen struktur rangka kuda-kuda. Mereka boleh juga termasuk
sambungan-sambungan de- ngan geometri penyusunan yang tidak biasa seperti sambungan-
sambungan canted atau skewed.
6.5.1 Clevises
Komponen struktur bracing pada umumnya digunakan untuk menam- bahkan kekakuan
dan/atau kestabilan pada suatu struktur. Kebanyakan kait-kait sambungan bracing adalah
kompresi beban axial atau komponen struktur tegangan. Jarang sekali sebuah komponen bracing
perlu untuk memindahkan geser atau flexure. Penghematan bahan yang substansi pada kedua
komponen struktur kait dan sambungan adalah mungkin jika yang bracing dirancang sebagai
suatu komponen tegangan. Keuntungannya adalah bahwa komponen struktur kait mungkin
langsing (seperti suatu kabel atau batang). Pekaku-pekaku mungkin diperlukan untuk menangani
gaya terpusat yang sering kali dihubungkan dengan beban axial.
Penyambungan Struktural Baja Page 33
Kelompok IV
Gambar 6.67 Sambungan lain: clevis, pelat
dan batang
Gambar 6.68 Sambungan lain: clevis, pelat
dan batang
Gambar 6.69 Sambungan lain: clevis, pelat
dan batang
Gambar 6.70 Sambungan lain: clevis, pelat
dan batang
Clevises adalah peralatan meka- nis yang dirancang untuk memindah- kan beban dari suatu
batang yang diulir sampai suatu pin. Clevis memindahkan tegangan dari batang yang diulir ke
geser ganda dalam pin. Pin itu dijamin aman melalui suatu lubang di suatu plat yang dihubungkan
dengan komponen struktur baja yang sesuai.
Clevises diklasifikasikan berda- sarkan nomor clevis yang menggam- barkan diameter luar
dari mata. Perencanaan kekuatan dari sebuah clevis didasarkan pada ukuran clevis.
Tegangan batang yang mendukung balok penopang B6 adalah mungkin bracing yang paling
nyata di baja sculpture. Balok penopang B6 membu -tuhkan penguat tegangan karena
sambungan tempat balok penopang dengan kolom adalah sambungan dudukan. Sambungan
dudukan dia- sumsikan tidak menyediakan tahanan rotasi, jadi, tanpa penguat tegangan, balok
cantilever B6 akan roboh.
Penahan tegangan pendukung balok penopang dengan #3 clevis yang disekrup dengan dia.
4 inci ulir panjang pada bagian bawah dari batang baja. Clevis menggunakan suatu pin dia. 1¾
inci. melalui suatu plat yang dilas dibagian atas flens dari balok penopang. Kebalikannya, ujung
dari batang baja menembus lobang pada web kolom dan dijangkar dengan sebuah ring dan baut.
Penyambungan Struktural Baja Page 34
Kelompok IV
6.5.2 Sambungan skewed
Sambungan-sambungan skewed ada karena diakibatkan oleh kompo- nen struktur tidak
membingkai bersama-sama dalam satu ortogonal.
Sambungan-sambungan skewed bisa dibuat oleh suatu plat yang dibengkok- kan, atau jika lebih
banyak kekuatan yang diperlukan, sepasang plat bisa dibengkokkan. Perancangan suatu plat
yang dibengkokkan atau plat ganda yang dibengkokkan adalah sama dengan sambungan-
sambungan geser. Plat atau pelat ganda mungkin bisa dibaut atau dilas pada sisi pendukung atau
sisi yang didukung. Setiap eksentrisitas-eksentrisitas yang diakibatkan oleh skewed harus tepat
dipertimbangkan.
Pelat yang miring sekitar 45o. Pelat miring ini dipasang dengan baut lapangan untuk ke
balok penopang dan las untuk ke kanal
Gambar 6.71 Sambungan lain: baut- las
pelat bengkok
Gambar 6.72 Sambungan lain: baut- las
pelat bengkok
Gambar 6.73 Sambungan lain: joist yang di
las
Gambar 6.74 Sambungan lain: joist yang di
las
6.5.3 Open web steel joist
Open web steel joist adalah komponen struktural yang terstandar buatan pabrik. Steel joist
institute menyediakan petunjuk untuk penggu naan komponen ini. Empat buah open web steel
Penyambungan Struktural Baja Page 35
Kelompok IV
joist yang dilaskan ke balok penopang B5 mengilustrasikan pemasangan komponen ini. Ketika
digunakan untuk rangka atap, sambungan joist berfungsi menerima beban tegangan dan
penumpu.
6.5.4 Sambungan balok gording baja ringan
Pada sistem bangunan logam, gording atap sering terbuat dari struk- tur baja yang dibentuk
dingin. Memo- tong, menggulung, dan membeng- kokkan lembar tipis baja baja membentuk
komponen struktur baja yang dibentuk dingin.
Gambar 6.75 Sambungan lain: gording Z
Gording bentuk Z yang dibentuk dingin terpasang pada kaki kuda-kuda B7 pada baja
sculpture. Batang gording dibaut pada bagian atas dari kuda-kuda atap. Gording bentuk Z
mempunyai titik simetri dan cenderung terguling pada kemiringan atap. Untuk mencegah gording
bentuk Z ini terguling, bagian atas dari flens harus dipasang menghadap kemiringan atap.
6.5.5 Konektor-konektor tap geser
Shear stud connector digunakan pada konstruksi komposit untuk memindahkan gaya geser
horisontal antara suatu balok baja dan suatu lembaran beton. Tap-tap itu adalah tahanan yang
dilas pada bagian atas flens dari balok melalui lembaran metal deck. Ketika suatu beton
dituangkan di atas deck dan balok, tap-tap menjadi menyatu dengan beton. Suatu kelompok
delapan tap geser telah dipasang dengan balok penopang B1 di skulptur baja.
6.5.6 Sambungan-sambungan rangka kuda-kuda
Rangka kuda-kuda pada umum- nya digunakan sebagai suatu sistim kerangka atap atau di
dalam penerapan-penerapan jembatan. Kom -ponen strukturnya terbebani tegang- an, kompresi,
atau lenturan dan bisa dilas bersama-sama, atau dibaut atau dilas bersama-sama menggunakan
pelat guset. Pelat guset menyediakan daerah yang tambahan yang penting bagi las atau baut.
Jika sambungan-sambungan itu adalah baut dan rangka kuda-kuda adalah untuk suatu
penerapan jembatan, lalu beban gerak menyebabkan tegangan balikan pada komponen struktur
Penyambungan Struktural Baja Page 36
Kelompok IV
dan slip critical joint harus digunakan. Ketika beberapa komponen struktur rangka kuda-kuda
membingkai bersama-sama, baris aksi untuk gaya itu lebih disukai bertemu pada suatu titik kerja
yang umum. Pelat guset harus diukur untuk tekukan di bawah kompresi, tegangan leleh, tegangan
pecah, pecah geser blok dan Whitmore tekukan bagian.
Gambar 6.76 Sambungan lain: shear stud
Gambar 6.77 Sambungan lain: shear stud
Gambar 6.78 Sambungan lain: kuda-kuda
Gambar 6.79 Sambungan lain: kuda-kuda
Penyambungan Struktural Baja Page 37