Salmon Ellos Is
-
Upload
sari-ramadhan -
Category
Documents
-
view
126 -
download
5
Transcript of Salmon Ellos Is
SALMONELLOSISBy Kelompok 2
FKHUniversitas Syiah Kuala
2013
ANGGOTA
Sari RamadhaniTesha Aprilya Putri Jamilatun HidayahWahyu SihombingMuhammad Toras
Dedy SahputraAzrina
Taufiqurrahman Juliana Rossa
SALMONELLOSIS
ETIOLOGISerovar yang belum beradaptasi (tidak membutuhkan host). Salmonella ini sangat patogen pada manusia dan hewan, diantaranya termasuk seluruh foodborne serovar. Dikelompokkan menjadi perbedaan komponen epitope lipopolisaccharida (LPS) dan Variasi flagellinnya (H antigen)
Spesies Salmonella KejadianS. paratyphi S. abortivoequina S. schottmuelleri S. typhimurium S. cholerasius S. newport S. enteritidis S. gallinarum S. pullorum S. typhi S. dublin S. anatum
Paratifoid pada manusia Abortus pada kuda Paratifoid pada manusia Gastroenteritis pada manusia ,Berbagai infeksi pada hewan Bakteri sekunder pada pes babi Enteritis nekrotika pada babi Infeksi pada ternak dan manusia ,Infeksi pada hewan ,Gastroenteritis pada hewan Tifoid unggas Infeksi unggas Demam tifoid pada manusia Infeksi pada ternak Infeksi pada bebek
KARAKTERISTIK
Menurut COX (2000) genus Salmonella termasuk dalam famili Enterobacteriaceae, adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang langsing (0.7 – 1.5 x 2-5 µm), fakultatif anaerobik, oxidase negatif, dan katalase positif. Dinding selnya terdiri atas murein, lipoprotein, fosfolipid, protein, dan lipopolisakarida (LPS) dan tersusun sebagai lapisan-lapisan (Dzen, 2003) Sebagian besar strain motil dan memfermentasi glukosa dengan membentuk gas dan asam. Merupakan bakteri mesophylic, dapat dimatikan pada suhu dan waktu pasteurisasi, sensitif pada pH rendah (≤4,5) dan tidak berbiak pada Aw 0,94, khususnya jika dikombinasikan dengan pH 5,5 atau kurang.
Salmonella typhi
Salmonella Dalam Media Agar
Salmonella Dalam Kuning Telur
FAKTOR VIRULENSIAntigen Vi dari serotip S. typhi
merupakan bentuk antigen K,
mempunyai sifat antiopsonik dan
antifagositik.
Memiliki antigen O menurunkan
kepekaan bakteri terhadap protein komplemen, host cationic proteins,
dan interaksi dengan makrofag
S. enterica memiliki region DNA, Region ini
disebut sebagai Salmonella
Patogenicity Island sering disingkat
dengan SPI (Retamal, 2010). SPI berfungsi dalam menambah
fungsi virulensi yang kompleks oleh bakteri terhadap inang yang diinfeksinya (Saroj,
2008).
PATOGENESISSetelah masuk ke saluran cerna dan
mencapai usus halus, Salmonella typhi akan
ditangkap oleh makrofag di usus halus
dan memasuki peredaran darah,
menimbulkan bakteriemia primer.
Salmonella di dalam tubuh host akan
menginvasi mukosa usus halus, berbiak di
sel epitel dan menghasilkan toxin
yang akan menyebabkan reaksi
radang dan akumulasi cairan di dalam usus.
Kemampuan salmonella untuk menginvasi dan merusak sel berkaitan dengan diproduksinya thermostable cytotoxic factor. Salmonella ada
di dalam sel epitel akan memperbanyak diri dan
menghasilkan thermolabile
enterotoxin yang secara langsung
mempengaruhi sekresi air dan elektrolit
Salmonella akan berkambang biak di
dalam alat pencernaan penderita, sehingga terjadi radang usus
(enteritis).
Radang usus serta penghancuran lamina propria alat pencernaan oleh penyususpan (proliferasi)
salmonella inilah yang menimbulkan diare, karena
salmonella menghasilkan racun yang disebut cytotoxin dan
enterotoxin
GEJALA KLINIS
Gastroenteritis
•Merupakan infeksi pada usus dan terjadi lebih dari 18 jam setelah bakteri patogen itu masuk ke dalam host. Ciri-cirinya adalah demam, sakit kepala, muntah, diare, sakit pada abdomen (abdominal pain) yang terjadi selama 2 - 5 hari biasanya S. typhimurium.
Septisemia •Septisemia oleh Salmonella menunjukkan ciri-ciri demam, anoreksia dan anemia
Demam-demam enterik •Manusia merupakan host tunggal untuk S. typhi, ciri-cirinya antara lain lesu, anoreksia, sakit kepala, kemudian diikuti oleh demam (demam tifoid), juga dapat disebabkan oleh S. paratyphi A dan B.
DIAGNOSIS
Diagnosis salmonelllasis didasarkan pada gejala dan tanda klinis berupa demam, diare hebat dehidrasi dan lain-lain, Pemeriksaan bahan makanan yang diberikan, air minum dan bahan lain di sekitarnya perlu menjadi sample untuk mencari kemungkinan adanya bakteri salmonella. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
Metode isolasi Salmonella Metode serologi Blood culture PCR method Reaksi biokimia
EPIDEMIOLOGI
Distribusi penyakit.Tersebar di seluruh dunia; lebih banyak dilaporkan di Amerika Utara dan Eropa karena sistem pelaporannya baik. Salmonellosis dikategorikan sebagai penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) oleh karena makanan yang terkontaminasi, terutama kontaminasi oleh binatang, merupakan cara penularan
yang utama.
Reservoir .Sejumlah besar binatang peliharaan dan binatang liar bertindak sebagai reservoir, termasuk unggas, babi, hewan ternak, tikus dan binatang peliharaan seperti iguana, kura-kura, terapin, ayam, anjing, kucing dan juga manusia misalnya penderita, carrier yang sedang dalam masa penyembuhan dan terutama kasus-kasus ringan dan
kasus tanpa gejala. Carrier kronis jarang terjadi pada manusia tetapi cukup tinggi pada binatang dan burung.
PENCEGAHAN
• Menurut LAY dan HASTOWO (1992) pencegahan dapat pembasmian penyakit dilakukan dengan fumigasi lemari pengeram pada ayam.
• Menurut DHARMOJONO (2001) tindakan sanitasi dan higienik merupakan tindakan yang tepat untuk dilakukan dan tindakan ini adalah tindakan yang paling murah untuk dilakukan.
• Menurut WEGENER et al. (2003) pencegahan pada ayam bisa dilakukan dengan prinsip top-down eradication.
• Direktorat Bina Kesehatan Hewan (1982) telah mengeluarkan pedoman bahwa untuk mencegah penyebaran salmonella pada breeder atau peternakan ayam, selain sanitasi dan fumigasi perlu juga dilakukan pengujian laboratorium.
PENGOBATAN
Chloramphenicol adalah antibiotik pilihan yang tepat untuk mengobati septicemia, tetapi telah menghasilkan strain-strain yang resisten. Oleh itu uji kepekaan antibiotik perlu dilakukan. Ampicillin dan trimethoprim sulfamethoxazole kini digunakan. Untuk gastroenteritis, yang paling penting dilakukan ialah penggantian cairan dan elektrolit yang hilang.