Rupa Dasar 3 - ocw.upj.ac.idocw.upj.ac.id/files/Handout-VCD-104-VCD-104-handout-rupadasar-3D.pdfRupa...
Transcript of Rupa Dasar 3 - ocw.upj.ac.idocw.upj.ac.id/files/Handout-VCD-104-VCD-104-handout-rupadasar-3D.pdfRupa...
Rupa Dasar 3 2017
1
DAFTAR ISI 1. Rupa Dasar Tiga Dimensi 2. 1.1 Maksud 1.2 Tujuan 2. Dasar Teori 3.
3. Perkuliahan 3.1. Pertemuan Minggu ke 1: . 4. 3.1.a. Introduksi: Apa itu Rupa dasar? Desain dasar? 3.2. Pertemuan minggu 2: 9. 3.2.b. Prinsip dalam desain/ seni rupa 3.3.Pertemuan minggu ke 3: 14. 3.3.b. Rupa dasar 3 Dimensi 3.4.Pertemuan minggu ke 4: 20. 3.4.b. Tata Rupa 3.5.Pertemuan minggu ke 5: 22. 3.5.b. Komposisi 3.6.Pertemuan minggu ke 6: 25. 3.6.b. Penjelasan Tugas/ UTS 3.7.Pertemuan minggu ke 7: 26. 3.7.b. Material 3.7.b.1. Kertas 3.7.b.2. Kaca 3.7.b.3. Kaleng 3.7.b.4. Plastik 3.8.Pertemuan minggu ke 8: 30. 3.8.b. Material 3.9.Pertemuan minggu ke 9 32. 3.9.b. Rupa dasar sebagai media ekspresi. 3.10.Pertemuan minggu ke 10: 35. 3.11.Pertemuan minggu ke 11: 36. 3.12.Pertemuan minggu ke 12: 37. 3.13.Pertemuan minggu ke 13 39. 3.14.Pertemuan minggu ke 14: 42. 4. Kesimpulan 43. 5. Referensi 43.
Rupa Dasar 3 2017
2
1. Rupa Dasar Tiga Dimensi
1.1 Maksud
Dalam kuliah ini dipaparkan mengenai konsep dasar dalam penciptaan karya
seni dan desain. Mahasiwa diharapkan dapat mengolah rasa dengan berpegang
pada prinsip dasar senirupa sebagai dasar-dasar rupa. Kemampuan ini diperlukan
guna menjadikan seorang seniman/desainer yang handal
Rupa dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar rupa melalui unsur
elemen yang ada. Didalam perkuliahan ini, mahasiswa dapat mengorganisasi unsur
atau elemen agar menjadi karya rupa. Rupa dasar atau nirmana merupakan core
(inti) yang diterapkan dalam karya sebagai acuan yang penting guna menghasilkan
karya yang estetis.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menghasilkan karya rupadasar 3 yang estetis sesuai
prinsip dasar senirupa, selanjutnya kompetensi ini dapat digunakan untuk
menghasilkan karya desain yang menimbulkan perhatian dan menarik sehingga
disukai sasaran.
Mahasiswa pada dapat mengorganisis unsur-unsur rupa melalui prinsip dasar
senirupa. Kompetensi ini diharapkan dapat memberi dampak pada kekuatan dalam
menyampaikan pesan visual karena karya tersebut memberi perhatian dan menarik
bagi sasaran yang dituju (prinsip AIDA). Rupa dasar 3 ini diharapkan dapat memberi
kontribusi pada kompetensi mahasiswa dalam menciptakan karya-karya desain yang
menarik terutama yang berwujud tiga dimensi. Tujuan pembelajaran rupa dasar
adalah untuk melatih kepekaan diri terhadap rasa keindahan dan artistik sehingga
calon perupa atau desainer dapat menghasilkan karya yang seni dan desain yang
baik. Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dan ekplorasi dalam mewujudkan
karya seni dan desain dengan berbagai macam material. Mahasiswa dapat
memahami mengenai sifat material yang diperlukan yang nantinya kelak diperlukan
dalam kegiatan mendesain. Yang tidak kalah pentingnya adalah mengembangkan
kreativitas dengan melakukan penjelajahan rupa dalam wujud ekspresi karya seni.
Rupa Dasar 3 2017
3
2. Dasar Teori
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual
seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil imajinasi dalam bentuk dwimatra,
trimatra yang harus memiliki nilai estetis. Nirmana disebut juga ilmu rupa dasar,
tatarupa atau desain dasar. Pengorganisasian elemen-elemen visual tersebut
didasari pada prinsip dasar senirupa.
Sumber :
Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain
Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005
Rupa Dasar 3 2017
4
3. Perkuliahan
3.1. Pertemuan Minggu ke 1:
Materi: introduksi mengenai isi dan tata tertib perkuliahan. Pengantar rupa
dasar3, mengenal,kepekaan dan analisis unsur-unsur dan sifat material dan bahan,
penjelasan nirmana.
3.1.a. Introduksi: Apa itu Rupa dasar? Desain dasar?
Rupa dasar sering disebut Nirmana atau dasar-dasar desain adalah ilmu
yang mempelajari, mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya
seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi karya
seni/desain yang bagus dan bermakna. Rupa dasar/ nirmana merupakan core (inti)
yang diterapkan dalam pembuatan setiap karya seni rupa dan desain yaitu aturan-
aturan penting yang wajib dipakai, atau digunakan dalam penciptaan karya
desain/seni.
Dengan mempelajari Rupa Dasar/ Nirmana, diharapkan seseorang akan
memiliki pengertian, dapat mengasah ketrampilan, dan mempertajam kepekaan
terhadap segala sesuatu yang menyangkut dunia desain/seni,
Mata kuliah ini mengajarkan tentang unsur atau elemen yang ada pada suatu
karya rupa. Didalam perkuliahan ini mahasiswa harus dapat mencipta karya dengan
estetika yang baik sesuai prinsip dasar senirupa. Mahasiswa harus dapat
mengorganisasi unsur atau elemen-elemen rupa agar menjadi sebuah karya rupa
yang bagus.
Apa itu Nirmana ? (Nir Makna)
• Kosong, abstrak , tidak bermakna.
• Bahwa seseorang bertindak menciptakan sesuatu, belum ada makna dari
segala sesuatu.
• Nirmana merupakan titik awal atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai
seseorang yg ingin belajar tentang desain sebelum mulai berkarya.
Seperti halnya seseorang dalam belajar bermain musik. Mereka bermain
elemen-elemen dalam musik yaitu nada. Mereka mengolah nada dengan irama yang
Rupa Dasar 3 2017
5
enak didengar namun belum menjadi lagu. Nada-nada tersebut baru menjadi
instrument yang enak didengar namun masih kosong (nir) karena belum menjadi
lagu. Nada-nada tersebut belum ada syairnya dan belum ada misi pesan yang akan
disampaikan. Kepekaan dalam mengolah nada-nada tersebut seperti halnya belajar
rupa dasar sehingga selanjutnya dapat dihasilkan lagu dengan nada-nada yang
menarik dan enak didengar.
Didalam penciptaaan karya seni dan desain yang baik diperlukan
pengetahuan tidak hanya keterampilan. Mahasiswa harus menggunakan rasa guna
memahami konsep dasar atau fundamental dari pembuatan karya seni dan desain.
Kepekaan mengolah rasa tersebut menjadi dasar dalam penciptaan karya rupa/
desain yang estetis. Olah rasa yang baik akan menjadikan seorang
seniman/desainer yang handal. Michelangelo mengatakan, "Seorang pria melukis
dengan otak dan tidak dengan tangannya."
Ia harus memiliki pengetahuan dalam rangka menciptakan karya seni yang
baik. Hal ini tidak hanya keterampilan namun juga harus memiliki beberapa rasa
(olah rasa) guna memahami konsep dasar atau fundamental dari pembuatan karya
seni untuk menjadikannya seorang seniman/desainer handal
Gambar 1. Citra Manusia (sumber Sumber : Proses Kreasi, Apreasi & belajar ,Prof. Dr. Primadi Tubrani)
Rupa Dasar 3 2017
6
Nirmana atau rupa dasar merupakan titik awal atau pelajaran yang harus
dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar tentang senirupa dan desain sebelum
mereka mulai berkarya. Kata nir yang berarti tidak dan mana yang berarti ada,
berarti absrak atau tidak bermakna, hanya bisa dirasakan sebagai cara berolah rasa
(olah rasa).
Umumnya beberapa perguruan tinggi menggunakan istilah Nirmana
(mengacu pada istilah yang digunakan pada tahun 70an di Bandung untuk
ilmu/istilah ini adalah dasar bagi pelajaran seni rupa dan desain sebagai pengganti
kata desain dua dan tiga dimensi karangan Wucius Wong (dosen dari Hongkong)
yang mungkin di[pandang sebagian orang kurang tepat.
Gambar 2. Karya mahasiswa ( rupa dasar 3).
Rupa Dasar 3 2017
7
Rupa Dasar 2&3/ Nirmana 2&3
KUALITAS KARYA YANG BAIK
Seni rupa murni • Seni lukis
• Seni grafis
• Seni patung
• Seni instalasi • Seni
pertunjukan
• Seni keramik
Fungsi Seni Rupa
a. media ekspresi b. media komunikasi c. media pengembangan bakat
d. media pendidikan
e media perancangan f media komersial g media politis
h media simbolis
I media terapis
Desain
• Desain grafis
• Desain komunikasi visual
• Desain interior
• Desain busana
• Desain produk
Kriya
• Kriya tekstil • Kriya kayu
• Kriya keramik
• Kriya rotan
• Kriya kulit • Kriya logam
• Kriya jawelri
Rupa Dasar 3 2017
8
Tujuan pengajaran senirupa di sekolah/pt adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar/intuisi rupa yang baik/kepekaan rupa yang baik melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
RUPADASAR 2&3/NIRMANA 2&3
Pendidikan Seni Rupa adalah :
mengembangkan keterampilan menggambar,
menanamkan kesadaran budaya lokal,
mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa,
menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri,
mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural
Rupa Dasar 3 2017
9
3.2.a. Pertemuan minggu 2:
Materi: (Lanjutan) mengenal,kepekaan dan analisis unsur2 dan sifat material
dan bahan, penjelasan nirmana.Membuat bentuk 3D dari material 2D (kertas)
asistensi modul kertas.
3.2.b. Prinsip dalam desain/ seni rupa
Prinsip desain/rupa merupakan pedoman atau cara yang digunakan dalam
mengatur unsur desain, sehingga didapat efek tertentu pada setiap desain. Dasar-
dasar ilmu Senirupa dan desain (yang menjadi dasar yang penting menjadi bagian
yang dipelajari diawal tahun perkuliahan. Hal tersebut menjadi bagian yang penting
bagi desainer maupun seniman dalam menghasilkan karya yang berkualitas.
Prinsip Rupa Dasar 3 Dimensi
Untuk menyusun rangkaian gatra atau modul menjadi sebuah wujud bentuk trimatra,
mengacu kepada prinsip dasar senirupa yaitu :
1. Irama atau keselarasan :
Irama adalah gerak perulangan atau gerak mengalir/aliran yang runtut,
teratur, terus menerus. Elemen-elemen rupa bisa disebut sebagai irama bila
komponennya (modul) lebih dari 3. Seperti halnya dalam bermain musik maka
kita tidak dapat bermain dalam irama bila hanya menggunakan nada kurang dari
3 nada.
a Repetisi
Pengulangan bentuk atau modul yang memiliki kesamaan unsur-unsur rupa.
Repetisi akan menghasilkan perwujudan bentuk yang monoton dan statis.
b. Transisi
Pengulangan dengan perubahan-perubahan jarak pada bentuk atau modul.
c. Oposisi
Pengulangan dengan perbedaan pada beberapa unsur/elemen seni rupa
yang digunakan, hasilnya kontras. Dalam seni rupa dapat berupa perubahan
intensitas perulangan dalam keberkalaan bentuk (besar-kecil, tinggi-rendah,
panjang-pendek), keberkalaan warna (panas dingin, tua-muda, cemerlang-
Rupa Dasar 3 2017
10
suram), keberkalaan ruang atau kedudukan (atas-bawah, kanan-kiri, muka-
belakang), keberkalaan arah (vertikal-diagonal-horizontal), dan keberkalaan
gerak (repetisi-transisi-oposisi).
2. Kesatuan /unity
Unity bisa disebut keutuhan. Kecenderungan cara berpikir manusia adalah
berpikir dalam wujud yang utuh. Contohnya, apabila kita melihat figure manusia
maka kita tidak melihatnya pada bagian-bagian elemen yang membentuknya
misalnya mata, jari, kuping dan sebagainya. Dalam wewujudkan bentuk trimatra,
maka bentuk atau modul yang disusun harus menjadi kesatuan yang utuh, saling
bertautan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
3. Dominasi atau penekanan (Emphasis)
Dominasi mutlak diperlukan agar hasil perwujudan bentuk trimatra memiliki
keunikan dan daya tarik visual. Dominasi dalam hal ini dapat juga disebut sebagai
penekanan atau fokus perhatian dari sebuah perwujudan bentuk. Kecenderungan
mata manusia dalam melihat objek maka akan memberi perhatian pada bagian
dari keutuhan tersebut yang berbeda (keunggulan, keistimewaan, keunikan,
keganjilan, atau kelainan). Cara berpikir manusia akan melihat objek dengan
keseluruhan (menyempurnakan pola) maka apabila ada salah satu bagian yang
tidak sempurna atau berbeda maka akan menjadi perhatian. Setiap karya seni
harus memiliki dominasi agar menarik. Dominasi digunakan sebagai daya tarik.
4. Keseimbangan
Suatu perwujudan bentuk trimatra, harus memiliki keseimbangan agar secara
visual dapat dirasakan harmoni dan selaras sehingga enak untuk dilihat. Setiap
bidang atau bagian perwujudan bentuk trimatra tidak ada saling membebadi atau
dirasa berat pada salah satu bagian yang dapat mengganggu secara visual.
Pengalaman hidup manusia mengajarkan pada kondisi hukum alam yang
seimbang. Keseimbangan telah menjadi bagian dari konsep berpikir yang alamiah
pada tiap manusia.
Rupa Dasar 3 2017
11
Ada dua jenis keseimbangan yaitu keseimbangan simetris dan a-simetris
a. Simetris
merupakan bentuk keseimbangan yang paling sederhana. Dalam
keseimbangan ini, suatu obyek diulang ulang dalam posisi dan jarak yang
sama pada arah yang berlawanan.
b. Asimetris
berdasarkan pada kesamaan daya tarik pada mata. Penyamaran obyek pada
umumnya menarik bagi mata dan menganggapnya sama.
5. Proporsi atau perbandingan
Proporsi atau dapat disebut juga dengan perbandingan dimaksudkan untuk
menghasilkan keserasian atau kesepadanan perwujudan bentuk trimatra.
Proporsi pada hakekatnya adalah perbandingan ukuran secara matematis dan
terukur antara elemen-elemen yang membentuk objek trimatra. Merupakan
prinsip yang mengatur hubungan unsur desain dalam tata letak yang baik,
sehingga mencapai keselarasan yang baik antar keseluruhan unsur desain yang
ada. Proporsi dan skala mengacu pada hubungan antara bagian dari suatu desain
dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Proporsi dapat dilakukan
dengan cara matematis dengan melakukan ukuran-ukuran sesuai satuan ukuran.
Cara tersebut lebih rasional karena menggunakan cara berpikir yang sistematis.
Namun dalam pekerjaan rupa dasar maka cara berpikir olah rasa maka melihat
proporsi dapat dilakukan dengan menggunakan intuisi.
6. Kesederhanaan atau Kejelasan (Simplicity)
Kesederhanaan bisa dipadankan dengan pengertian “pas” artinya tidak lebih
dan tidak kurang. Dalam perancangan wujud bentuk trimatra, kesederhanaan
berhubungan apakah suatu susunan modul dan elemen perlu dikurangi atau
ditambahkan. Kejelasan yaitu objek yang disusun harus jelas dan dapat
dimengerti raut, warna, bidang dll secara visual. Cara berpikir manusia hanya
melihat objek dengan bagian-bagian yang penting-penting saja. Oleh karena itu
Rupa Dasar 3 2017
12
hukum kesederhanaan memberi kesadaran bahwa kita melihat objek dengan
wujud tidak lebih dan tidak kurang.
Perancangan dalam „dua dimensi‟ akan membentuk „area‟, sedangkan
perancangan „tiga dimensi‟ membentuk „volume‟
Tugas I : Mengolah bentuk bidang 2D menjadi bentuk 3D dengan bahan kertas.
Pengolahan bentuk 3D dari material kertas dengan melipat, sehingga
dicapai modul dengan bentuk yang dapat dibuat perulangan. Material
kertas berwarna putih (tidak boleh menggunakan lem, dikaitkan dengan
kuncian kertas.
Gambar 3 :karya rupa dasar dengan bahan kertas art karton 190gr-210gr. Jenis kertas ini biasanya untuk
membuat kalender, company profile, kartu nama, kartu undangan, katalog atau booklet. Karakteristik kertas ini
sama dengan kertas art paper, akan tetapi kertas art karton memiliki ketebalan yang berbeda. Sifatnya licin dan
kedua sisinya berwarna putih (karya mahasiswa)
Sumber : Foto Hery
Rupa Dasar 3 2017
13
Proses asistensi tugas dapat dilakukan menggunakan kertas HVS. Cara membuat
modul dapat dilakukan dengan melipat kertas (membentuk bidang datar (area)
menjadi ruang yang bervolume. Mahasiswa dapat membuat sebanyak mungkin
alternatif mudul dengan lipatan kertas seperti origami. Namun perbedaanya pada
tugas ini mahasiswa tidak boleh membuat modul dengan bentuk yang berasosiasi
terhadap benda tertentu.
Modul dibuat dengan melipat tanpa menggunakan lem. Keterkaitan antar modul
dapat dilakukan dengan saling mengkait (kunci). Setelah dicapai modul yang secara
dimensional bagus dari pandangan segala arah maka dibuat perulangannya.
Tempelkan pada bidang karton 3mm dengan batas pinggir 5-6cm.
Gambar 4: origami modular bisa menjadi cara untuk menggali ide dalam pembuatan modul untuk rupa dasar 3.
Sumber : httpwww.loop.co.idarticlesorigami-seni-melipat-kertas-dari-jepang
Gambar perulangan modul
Gambar 5: alternatif lipatan kertas
Sumber :foto pribadi
Rupa Dasar 3 2017
14
3.3.a. Pertemuan minggu ke 3:
Materi : membuat bentuk 3D dari material 2D (kertas) dengan sistem modular
(asistensi bentuk) Rupa dasar 3 D.
3.3.b. Rupa dasar 3 Dimensi
Artinya trimatra adalah : sesuatu yang terlihat bukan hanya panjang dan lebar
tetapi memiliki kedalaman. Didalam merancang Trimatra maka yang harus
diperhatikan adalah arah berbagai sudut pandang sehingga dicapai keserasian rupa
yang mengasyikan. Belajar rupa dasar bukanlah pekerjaan yang sangat rasional,
namun diperlukan kemampuan kreatif yang baik sehingga dihasilkan ide gagasan
yang baik pula. Didalam rupa dasar kita tidak mencari “jawaban yang benar”. Dalam
pekerjaan kreatif ini maka nilai yang berlaku adalah nilai kualitatif bukan kuantitatif
(kebenaran). Diperlukan ide gila Kita terlalu mendewakan pikiran logis pada tahap
awal. Mungkin saja “ide gila” yang tampak tidak rasional bisa menjadi pendobrak
kondisi yang sudah mapan. Karya kreatif yang baik dapat saja muncul dari ide yang
gila.
Mengapa diperlukan belajar rupadasar diawal anda menjadi mahasiswa ?
Gambar 6. Skema AIDCA , Sumber : skema dok.pribadi
Rupa Dasar 3 2017
15
Seringkali mahasiswa mengabaikan proses belajar ini sehingga pada
akhirnya karya yang dihasilkan kurang menarik, tidak muncul sentuhan estetis dan
tidak menarik. Perlu disadari bahwa, pekerjaan desainer dihadapkan pada kompetisi
karya dengan para competitor. Oleh karena itu didalam proses perencanaan desain
maka diperlukan kompetensi yang dapat menghasilkan karya desain yang
menimbulkan perhatian dan ketertarikan (minat) sasaran. Rupa dasar adalah salah
satu upaya untuk melatih kepekaan mahasiswa agar dapat membuat karya yang
menimbulkan perhatian (attention) dan ketertarikan/minat (interest), Didalam belajar
kepekaan rasa melalui mata kuliah rupa dasar 3 maka capainya belum sampai pada
konsep sehingga capaian tersebut tidak sampai pada tahap desire (keinginan),
conciction (keyakinan) dan action (tindakan). Oleh karena itu didalam belajar
kepekaan rasa melalui mata kuliah rupa dasar 3 disebut pula sebagai Nirmana
(nir=tidak/kosong, dan mana=makna), artinya belum ada konsepnya (nir). Proses
berkarya desain dan seni capainya adalah mencakup secara keseluruhan tahap-
tahap tersebut sehingga capainya jelas yakni action (tindakan)
Prinsip dalam berkarya rupa dasar haruslah estetis sehingga menarik dan
memberi dampak visual yang mengasyikan bagi sasaran. Oleh karena itu, desain
dapat memberi dampak emosional secara visual yang kuat pada sasaran. Hal
tersebut dapat dicapai apabila mahasiswa memiliki kemampuan mengolah unsur-
unsur rupa seperti
1. Titik, yakni unsur visual yg wujudnya kecil. Dimensi panjang dan lebarnya
dianggap tidak berarti
2. Garis,banyak berpengaruh thd pembentukan suatu objek. Sebagai batas limit
suatu bidang atau warna. Garis merupakan deretan titik yang menyambung
dengan kerapatan tertentu, atau dpat pula berupa dua buah titik yang
dihubungkan. Garis memiliki sifat memanjang dan memiliki arah tertentu.
Walaupun memiliki unsur ketebalan, namun sifat yang paling menonjol adalah
dimensi panjangnya. Dari bentuknya, garis dibedakan atas garis lurus, garis
lengkung, dan garis patah (zig zag). Garis juga memiliki karakter tertentu
tergantung pada media, teknik, dan tempat membuatnya.
3. Bidang, berdimensi panjang lebar. Dikategorikan bidang geometri/ beraturan yg
mudah diukur keluasannya, dan bidang non-geometri/tdk beraturan yg sulit
diukur keluasannya. Bidang merupakan unsur rupa yang memiliki dimensi
Rupa Dasar 3 2017
16
panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan
tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi
atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa
macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut,
dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis
yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna.
4. Ruang, (kedalaman) dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang
atau jarak antar objek, berunsur : titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih
mengarah pada perwujudan tiga dimensi ( ruang nyata,ruang semu ). Ruang
tidak dapat diraba tapi dapat dimengerti. Ruang dalam karya tiga dimensi dapat
dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang
kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas
bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat
semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar,
menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. Oleh karena itu dalam karya
dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa
cara, diantaranya:
1). Melalui penggambaran gempal,
2). Penggunaan perspektif,
3). Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur,
4). Pergantian ukuran,
5). Penggambaran bidang bertindih,
6). Pergantian tampak bidang,
7). Pelengkungan atau pembelokan bidang, dan
8). Penambahan bayang-bayang.
5. Warna, berkaitan dengan bahan yg mendukung keberadaannya ditentukan leh
jenis pigmennya. Kesan yg diterimaoleh mata ditentukan oleh cahaya.
Dibagi 3 jenis warna:
a. Hue ( spektrum warna/ gradasi )
b. Saturation ( Nilai kepekatan )
c. Lightness ( Nilai cahaya dr gelap-terang )
Rupa Dasar 3 2017
17
Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu teori warna
berdasarkan cahaya (dipelopori Isac Newton), dan teori warna berdasarkan
pigmen warna (Goethe) Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui
tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Untuk
kepentingan pembelajaran seni rupa, artikel ini membahas teori warna
berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang
perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;
1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat
diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan
biru,
2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna
primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
3). Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna
sekunder,
4). Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah,
deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
5). Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan
dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan
lain-lain.
6. Tekstur, nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik dibagi 2 jenis: tekstur kasar
dan tekstur halus. Efek tampilannya dibagi 2 jenis :
a. tekstur nyata ( permukaan kasar diraba jg kasar) ,
b. tekstur semu ( adanya perbedaan antara hasil penglihatan dan perabaan ).
mis : tekstur tembok & tekstur marmer.
Rupa Dasar 3 2017
18
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat
berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya.
Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh
karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan
yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan,
dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara
penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
7. Lindap
Kata lindap dalam istilah senirupa artinya adalah efek gelap terang. Dalam karya
seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara
lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan
ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam
karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula
terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang bentuk karyanya dinikamati
dengan indera penglihatan dan rabaan. Oleh karena itulah, seni rupa dalam bahasa
Inggris disebut visual art. Artinya karya seni yang dapat dilihat, memiliki wujud yang
nyata (kasat mata).
Sebagai salah satu cabang seni, karya seni rupa memiliki beberapa elemen yang
membentuknya, bagaimanapun sederhananya karya tersebut. Elemen-elemen
pembentuk tersebut dalam dunia seni rupa disebut dengan unsur rupa.. Unsur unsur
tersebut
Pada umumnya, proses belajar rupa dasar 2 dan 3 dilakukan pada semester-
semester awal oleh mahasiswa. Karya rupa dasar memang dituntut rasa bermain
yang tinggi, jadi seolah-olah tampak sebagai pekerjaan iseng, bermain-main dan
mungkin tampak tanpa guna. Rasa bermain ini mungkin telah dikuburkan pada
pendidikan sebelumnya yang tampak rasional dan sangat serius.
Rupa Dasar 3 2017
19
Oleh karena perkuliahan ini tampak penuh permainan, iseng dan cenderung
ekspresif maka mahasiswa sering menganggap remeh dan mengabaikan mata
kuliah ini. Rupa dasar dianggap sebagai mata kuliah yang tidak penting. Mereka
lebih fokus menyukai mata kuliah yang berbasis teknologi seperti komputer grafis
dan fotografi. Sehingga dampaknya ketika mereka pada tahap Tugas Akhir,
karyanya akan kehilangan (attention) perhatian dan (interest) ketertarikan/minat.
Karya mereka tidak ada ruh-nya sehingga tampak kering dan tidak estetis.
Rupa Dasar 3 2017
20
3.4.a. Pertemuan minggu ke 4:
Materi : Membuat bentuk 3D dari material 2D (kertas) dengan sistem modular
(asistensi bentuk) (lanjutan, asistensi terakhir).
3.4.b. Tata Rupa
Kemampuan menata (tatarupa)/ pengorganisasian atau penyusunan elemen-
elemen rupa seperti Titik, Garis, Bidang, Ruang, Warna, Tekstur, diupayakan
membentuk kesatuan yang harmonis. Karya rupa tersebut merupakan hasil
kreativitas dan imajinasi yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra maupun trimatra
yan mpunyai nilai keindahan.
Proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk bentuk menjadi
satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk
menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan
tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang
baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap
penciptanya.
Dengan belajar Nirmana/ rupa dasar maka seorang diharapkan akan
memiliki, pengertian, mengasah ketrampilan, mempertajam kepekaan terhadap
segala sesuatu yang menyangkut desain secara formal. Nirmana harus dipelajari
dengan melakukan banyak latihan secara terus menerus sehingga dapat
menghayati seni rupa& desain dengan baik.
Proses belajar ini dilakukan sebagai kompetensi awal pada awal semester
mahasiswa mengikuti perkuliahan. Proses yang runut (sistematis) dilakukan sebagai
cara mahasiswa belajar olah rasa. Olah rasa sebenarnya bisa saja dilakukan secara
otodidak tanpa melewati proses belajar formal di kampus. Mereka bisa belajar
senirupa dan desain tanpa belajar rupa dasar/ nirmana. Cara belajar mereka secara
alamiah sehingga capaianya mungkin lama sehingga karya yang dihasilkan mereka
lemah dalam menampilkan perhatian dan ketertarikan/minat tersebut.
Belajar rupa adalah belajar melatih intuisi. Intuisi adalah istilah untuk
kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan
intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain
Rupa Dasar 3 2017
21
dan di luar kesadaran kita. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang
yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih
baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa.
Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak
menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, hal mana
menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering
muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan
yang mereka ambil.
Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat
agar seseorang dapat sukses dalam hidup. Oleh karena itu tidak mengherankan jika
banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi
mempertajam intuisi.
intuisi dalam bahasa sederhana bisa diartikan getaran hati (jiwa) akan
sesuatu hal (Causalitas) yang dihadapi atau yang akan terjadi. getaran hati atau
mungkin bisa juga diartikan "perasaan" akan sesuatu (itu) muncul atau terasa. akal
(sehat) berpikir dan berbicara (sehat) akan membuat hati/perasaan sehat (tenang)
bgt pun sebaliknya.
Rupa Dasar 3 2017
22
3.5.a. Pertemuan minggu ke 5:
Materi : mengolah karakter material 2 D (kertas) menjadi bentuk rupa dasar
3D dengan dengan sistem modular, tugas 2 (dengan elemen warna),asistensi
3.5.b. Komposisi
Untuk menghasilkan sebuah karya rupadasar yang bagus , perlu diperhatikan
masalah Komposisi. Komposisi, pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun
dalam karya secara harmonis antara bagian-bagian. Cara pengorganisasian unsur-
unsur ini memerlukan kepekaan rasa (olah rasa) sehingga karya tampak menarik
dan estetis.
Tugas II : Mengolah bentuk bidang 2D menjadi bentuk 3D dengan bahan kertas.
Pengolahan bentuk 3D dari material kertas dengan membentuk
bangun balok (kosong) dengan material karton 3mm, sehingga dicapai
modul dengan bentuk yang dapat dibuat perulangan. Material kertas
berwarna (dicat poster) pada karton.
Ketinggian modul min. 0,5 cm
Dan maks. 9 cm.
Ditempel pada karton 3mm,
Modul dibuat dari karton 2mm. Dicat poster
Gambar 7 : Sumber dok.pribadi
Maks. 9 cm
Membuat komposisi bentuk dengan ketinggian yang berbeda.
Gradasi pada bidang modul, menggunakan warna primer dan percampurannya.
Rupa Dasar 3 2017
23
Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan,
irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar bentuk yang baik
harus memerhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat menghasilkan
kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras.Komposisi dalam seni rupa
adalah usaha untuk mengatur/menyusun unsur-unsur sehingga menjadi harmonis
(serasi, selaras dan seimbang). komposisi pada seni rupa adalah cara menyusun
dan mengatur objek gambar yang digunakan sebagai model gambar sehingga hasil
gambar tampak menarik dan indah.Komposisi yaitu tata susunan yang menyangkut
keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa.
Komposisi pada dasarnya sama dengan prinsip seni. Di dalamnya membahas
tentang bagaimana mengatur, menata, atau mengorganisasikan unsur-unsur rupa
agar karya seni yang dibuat menjadi enak dipandang. Komposisi ialah susunan
unsur-unsur yang dapat memancarkan kesan kesatupaduan, irama, dan
keseimbangan dalam suatu karya sehingga karya itu terasa utuh, jelas, dan
memikat. Paduan unsur-unsur yang berdampingan akan menimbulkan kesan
selaras atau pertentangan. Apabila kita perhatikan paduan unsur yang
berdampingan dari satu ke yang lain, maka kesan selaras dan bertentangan itu akan
silih berganti dan bervariasi sehingga menimbulkan kesan rangkaian gerak.
Keselarasan paduan unsur yang berdampingan disebut harmoni, sedang kesan
pertentangan paduan unsur disebut kontras. Rangkaian harmoni dan kontras dalam
komposisi disebut irama atau ritme.
Komposisi sama halnya dengan suatu masakan, dapat terasa hambar, enak,
atau sedap. Komposisi akan terasa hambar kalau iramanya tidak menentu.
Komposisi akan terasa enak jika iramanya jelas, dan mempunyai pusat perhatian
(fokus). Komposisi akan terasa sedap kalau iramanya bervariasi dan mempunyai
keseimbangan yang dinamis, sehingga tidak membosankan. Komposisi yang
demikian akan terasa lebih hidup.
Untuk mencapai kesatuan dalam sebuah komposisi masing-masing unsur
harus ”ditakar”, sehingga perbandingan masing-masing unsur itu sedah tertentu.
Dalam komposisi, perbandingan antar unsur atau antar bagian disebut proporsi.
Rupa Dasar 3 2017
24
Untuk mencapai komposisi yang baik kadang-kadang diperlukan sebuah
penambahan agar susnannya memiliki kekuatan tersendiri. Penambahan tersebut
dalam komposisi sering disebut dengan istilah aksen. Kehadiran aksen aka
menimbulkan daya tarik yang lebih besar ke arah bagian yang diberi aksen itu.
Apabila dalam komposisi hanya diletakkan satu saja aksen yang kuat, maka bagian
itu akan menjadi centre of interest atau pusat perhatian.
Pola komposisi ada beberapa macam, yaitu: simetri, asimetri, dan bebas/informal.
Rupa Dasar 3 2017
25
3.6.a. Pertemuan minggu ke 6:
Materi : mengolah karakter material 2 D (kertas) menjadi bentuk rupa dasar
3D dengan dengan sistem modular. asistensi tugas2, penjelasan UTS.
3.6.b. Penjelasan Tugas/ UTS
Penjelasan UTS
Penjelasan mengenai material yang diperlukan dalam Ujian Tengah Semester.
Asistensi dilakukan dengan beberapa alternatif desain. Mahasiswa membuat alternatif dengan pola ketinggian tiap-tiap modul dan gradasi warna yang akan dibuat..
Asistensi dapat menggunakan sketsa pada kertas dengan pensil
Gambar 8 : modul kertas spiral, dibuat dengan tinggi maksimal 9 cm dan terendah 0.5 cm.
Ditempel pada bidang karton 3 mm, dengan batas pinggir 5 cm.
Rupa Dasar 3 2017
26
3.7.a. Pertemuan minggu ke 7:
Materi : mengolah karakter material 2 D (kertas) menjadi bentuk rupa dasar
3D dengan dengan sistem modular. asistensi tugas 2, lanjutan
3.7.b. Material
Material memiliki potensi wataknya sendiri . Setiap material memiliki
karakteristik warna, struktur,kekuatan,ukuran,daya tahannya, umurnya, susunan
kimianya,dan lainnya. Seorang desainer atau seniman dituntut harus mengetahui
karakteristik tersebut sebelum berkarya. Penguasaan sifat dan karakteristik material
akan sangat membantu ketika nanti mereka akan berkarya. Dapat dipahami bahwa
kualitas sebuah karya seni dan desain utamanya tidak ditentukan oleh material,
namun dapat diyakini bahwa jenis material adalah factor yang menentukan terhadap
kualitas karya seni. Calon desainer dan seniman perlu belajar dan mengekplorasi
jenis-jenis material.
Melalui belajar Rupa dasar maka mahasiswa dapat memahami karakteristik
jenis-jenis material. Didalam mata kuliah rupa dasar maka mahasiswa dapat
memiliki pengalaman baru dalam memperlakukan material dengan mengekplorasi
jenis-jenis material. Mahasiswa dapat memperlakukan material berdasarkan sifat
bahannya.
Didalam melakukan eksplorasi material tersebut mahasiswa dapat
menemukan pengalaman-pengalaman baru yang estetis. Pengalaman estetis
tersebut ditemukan ketika mahasiswa mengolah dan mengorganisir susunan garis,
warna, bidang, ruang, tekstur. Proses berkarya rupa dasar tersebut digunakan
prinsip-prinsip seni dan desain (irama, kesatuan, keseimbangan, proporsi,
kesederhanaan, dan kejelasan) sehingga dapat dihasilkan karya yang estetis..
3.7.b.1. Kertas
Didalam pekerjaan rupa dasar material yang paling sering digunakan adalah
kertas. Kertas merupakan bahan buatan yang dibuat dari pulp (bubur kayu). Kertas
biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kelemahan kertas adalah mudah
robek dan terbakar. Kertas dibuat dari bubur kayu, sehingga dapat didegradasi
secara alami pula. Pemahaman jenis-jenis kertas diperlukan sehingga dapat
diperlakukan sesuai sifatnya yang estetis. Karakter sifat permukaan kertas dan efek
Rupa Dasar 3 2017
27
terhadap pantulan cahaya dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan kertas
dalam membuat karya rupa dasar.
Beberapa jenis kertas adalah
1. Art Paper : Kertas jenis ini biasanya digunakan untuk brosur. Untuk yang
permukaannya halus dan licin disebut art paper, sedangkan yang
permukaannya semi doff disebut matt paper.
2. Art Carton : Kertas jenis ini berbahan yang sama dengan art paper. Hanya
saja gramasinya lebih tebal. Art karton biasa digunakan untuk pembuatan
kartu nama, brosur, katalog dan produk cetak apapun yang membutuhkan
kertas yang tebal.
3. Carbon Paper: Carbon paper atau kertas karbon adalah kertas
yang memiliki lapisan tinta kering diikat dengan lilin di salah satu sisinya.
Kertas karbon berfungsi untuk menyalin tulisan. Namun saat ini fungsi kertas
karbon sudah digantikan dengan mesin fotokopi.
4. Concorde Paper: Kertas bertekstur ini biasa digunakan untuk sertifikat atau
kop surat. Concorde paper juga memiliki nama lain yaitu linen Jepang.
5. Corrugated Paper: Corrugated paper atau dalam bahasa Indonesia kertas
bergelombang merupakan jenis kertas karton yang tengahnya bergelombang,
sesuai namanya. Kertas jenis ini biasa digunakan untuk kardus mie instan
atau produk lainnya.
6. Crepe Paper Flower: Kertas tipis mirip tisu ini disebut juga crepe paper flower
atau bunga kertas krep. Jika pernah melihat hiasan bunga di sebuah acara
pernikahan, umumnya bahan yang digunakan adalah kertas krep.
7. Glossy Paper: Glossy paper merupakan kertas untuk cetak foto. Permukaan
kertas jenis ini mengkilat dan licin. Ada beberapa jenis kertas glossy, ada
yang kertas glossy biasa ada pula yang kertas glossy premium. Untuk yang
biasa gambar yang dicetak sudah cukup bagus, harganya pun tidak terlalu
mahal. Sedangkan kertas glossy premium sangat cocok untuk mencetak foto
yang memiliki resolusi tinggi. Hasil cetaknya maksimal, sehingga terlihat
sangat bagus. Namun harga kertas glossy premium ini cukup mahal.
8. Jasmine Paper: Jasmine paper umumnya digunakan untuk surat undangan
pernikahan. Kertasnya berkilau, sehingga terlihat menarik dan mewah.
Rupa Dasar 3 2017
28
Jasmine paper tersedia dalam berbagai warna. Namun untuk ukuran gramasi
hanya ada tipis dan tebal.
9. NCR Paper: NCR paper merupakan kependekan dari non carbon required
paper yang artinya kertas tanpa karbon. Jika dilihat dari fungsinya kertas NCR
mirip dengan kertas karbon. Kertas NCR memiliki dua lapisan yaitu lapisan
color transfer dan lapisan color receiver. Lapisan color transfer atau pemberi
warna mengandung microcapsule. Ketika kertas dengan lapisan color
receiver diletakan di bawah kertas berlapis color transfer, maka apabila ada
tekanan di kertas dengan lapisan color transfer akan menyebabkan
microcapsule pecah. Sehingga terjadi reaksi antara lapisan color transfer
dengan lapisan color receiver. Dan terbentuklah warna yang kontras di
lapisan color receiver.
10. Samson Paper: Samson paper atau nama aslinya kraft paper merupakan
kertas hasil dari daur ulang. Umumnya berwarna coklat dan kasar
permukaannya. Karena terkesan klasik, maka kertas samson ini biasa
digunakan untuk paper bag dan hand tag, terutama distro jeans.
11. Sublime Paper: Sublime paper disebut juga kertas transfer. Karena
kemampuannya memindahkan gambar ke t-shirt, gelas atau lainnya.
12. Washi Paper: Kertas Washi merupakan kertas khas dari Jepang berkualitas
tinggi untuk origami. Motifnya unik dan biasanya digunakan untuk membuat
washi doll. Harganya cukup mahal, jadi biasanya dicampur dengan kertas
origami paper biasa supaya hemat.
Disamping itu ada kertas jenis karton yang lain yaitu:
1. Duplex: kertas karton ini sering digunakan untuk membungkus nasi (box
nasi).Kertas duplex dapat dikenali dari warnanya. Satu sisi kertas duplex
berwarna putih, sedangkan sisi lainnya berwarna abu-abu.
2. Yellow Board : Kertas karton bernama Yellow Board ini cukup tebal. Biasanya
banyak digunakan untuk pembuatan undangan hard cover, box souvenir, atau
lainnya yang biasanya dilapisi dengan kertas yang lebih menarik. Hal itu
karena Yellow Board akan memberikan kesan yang kokoh dan kuat sehingga
daat menampilkan kesan elegan. Namun sayangnya Yellow Board tak bisa
dicetak offset dikarenanan ketebalannya dan tekturnya yang mudah
Rupa Dasar 3 2017
29
menyerap air, hanya dapat dilapisi dengan art paper, duplex ataupun bahan
lainnya.
3.7.b.2. Kaca
Kaca biasanya dibentuk sebagai botol atau kaca datar. Keunggulan kaca
adalah dapat dipanaskan, transparan (dapat memperlihatkan isinya). Kaca adalah
bahan material yang sulit dibentuk selain dipanaskan. Kaca dapat dipergunakan
untuk membuat karya rupa dasar namun sebaiknya ditambahkan material lain.
3.7.b.3. Kaleng
Kaleng dibuat dari logam aluminium, tembaga, besi atau jenis logam lain.
Dibandingkan dengan kaca, kaleng jauh lebih ringan. Keunggulannya hampir sama
dengan kaca dan tidak bisa pecah, namun biasanya tidak transparan sepert kaca.
Material kaleng/besi/alumunium dapat diolah bentuknya namun material ini memiliki
sifat material yang keras.
3.7.b.4. Plastik
Plastik merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk banyak
kebutuhan seperti kemasan bahan pangan atau produk makanan. Bentuk yang
fleksibel sehingga dapat diolah bentuknya lebih fleksibel. Plastik memiliki sifat
tranparan (tembus pandang) sehingga bila dipadukan pada beberapa bidang plastic
yang berwara maka dapat membentuk perpaduan yang menarik, misalnya plastik
mika.
Gambar 9 : Karya mahasiswa Sumber : foto Herry
Rupa Dasar 3 2017
30
3.8.a. Pertemuan minggu ke 8:
Materi : penjelasan tugas , mengolah, membentuk dan membuat sebuah
karya rupa dasar 3D dari material mika warna-warni. mengolah karakter material 2 D
(mika) menjadi bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. asistensi
tugas2, lanjutan asistensi tugas karton (sebelumnya).
Gambar 10 : Karya mahasiswa Sumber : foto Herry
3.8.b. Material
Mika cover (Plastik Mika Jilid Warna) adalah sampul plastik bening tembus
pandang, yang transparan tembus pandang. Material ini memiliki warna-warna
transparan sehingga bila beberapa bidang saling bertumpukan akan terjadi
perpaduan warna. Mahasiswa dapat mengolah material ini dengan membuat modul-
modul yang saling bertumpang tindih. Perulangan modul dengan material yang
transparan warna-warni maka akan dihasilkan perpaduan layer-layer warna yang
menarik ( warna merah, biru, hijau, kuning)
Gambar 11: lembaran-lembaran mika dapat dibentuk menjadi modul-modul dengan dilipat menjadi bentuk-bentuk geometris.
Modul-modul tersebut dapat direkatkan dengan lem pada bidang karton 3mm atau alat kertas warna putih.
Sumber: dari foto: https://www.google.co.id/search?q=nirmana+kertas+mika&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjywO7mgcnUAhWCgI8KHWRsDmgQ_AUIBigB&biw=1525&bih=709#tbm=isch&q=nirmana+plastik+mika,pada tanggal 19 Juni 2017 pukul 11.00.
Rupa Dasar 3 2017
31
Tugas III: Mengolah bentuk bidang 2D menjadi bentuk 3D dengan bahan plastic
mika cover. Pengolahan bentuk 3D dari dari material mika (cover)
warna-warni dengan melipat, sehingga dicapai modul dengan bentuk
yang dapat dibuat perulangan. Material mika berwarna (boleh
menggunakan lem untuk melem modul pada bidang). Mengolah karakter
material 2 D (mika) menjadi bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem
modular.
.
Gambar 12: Karya mahasiswa , sumber : foto Herry
Rupa Dasar 3 2017
32
3.9.a. Pertemuan minggu ke 9
Materi: mengolah, membentuk dan membuat sebuah karya rupa dasar 3D
dari material mika warna-warni. mengolah karakter material 2 D (mika) menjadi
bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. Asistensi tugas.
3.9.b. Rupa dasar sebagai media ekspresi.
Salah satu tujuan dari belajar pada matakuliah rupa dasar adalah yang tidak
kalah pentingnya adalah mengembangkan kreativitas dengan melakukan
penjelajahan rupa dalam wujud ekspresi karya seni. Rupa dasar adalah cara
pengenalan mahasiswa pada tahap awal untuk memicu kemampuan
kreatifnya. Didalam pekerjaan seni dan desain kreativitas adalah ujung depan
dalam menilai karya seni atau desain berkualitas atau tidak. Pekerjaan seni
dan desain sarat dengan eksplorasi kreatif sehingga dituntut ide-ide yang unik
dan kreatif. Ide-ide yang biasa saja dan hanya mengikuti contoh yang sudah
ada akan kurang menarik dan tidak berkualitas. Oleh karena itu rupa dasar
harus menjadi wahana ekspresi kreatif bagi pembuatnya. Ide-ide kreatif
diperlukan guna memperoleh inovasi-inovasi yang bernilai tambah tinggi.
Apabila menjadi menjadi orang kreatif maka seseorang harus dapat
mengalahkan “kendala-kendala” kreatifnya yang sebenarnya berada dalam
dirinya sendiri. Kendala kreativitas muncul apabila terjadi rintangan psikologis
yang menghalangi seseorang dalam menggali kemampuan kreatifnya.
Rintangan terbesar adalah suara-suara dalam benak dirinya, yang terus
menerus menyebut alasan mengapa ia tak bisa melakukan sesuatu, dan
alasan mengapa sesuatu tidak akan berhasil.
Di dalam awal proses kreasi, ada baiknya menangguhkan dulu suara kritik
agar pikiran kita bisa menghasilkan banyak alternatif karya kreatif. Umumnya
didalam proses ini kita cenderung membangun arena kritik yang terlalu awal,
sehingga membuat kreativitas mati. Sebagian besar alternatif tersebut
memang akan dibuang nantinya, tetapi jika pikiran kita dibiarkan bergerak
bebas tanpa takut akan kritik maka akan tersedia lebih banyak kemungkinan
pilihan karya kreatif. Penting untuk diingat bahwa kita akan kembali ke suara
logis pada tahap implementasi nanti. Agar kita selalu kreatif maka harus
Rupa Dasar 3 2017
33
mendobrak dahulu rintangan yang menjadi kendala untuk kreatif. Beberapa
kendala kreativitas adalah;
1. Kita selalu diajarkan mencari “jawaban yang benar”. Di dalam pekerjaan
kreatif maka nilai yang berlaku adalah nilai kualitatif bukan kuantitatif
(kebenaran).
2. Kita terlalu mendewakan pikiran logis pada tahap awal. Mungkin saja “ide
gila” yang tampak tidak rasional bisa menjadi pendobrak kondisi yang
sudah mapan. Karya kreatif yang baik dapat saja muncul dari ide yang
gila.
3. Sistem pendidikan kita terlalu menerapkan “aturan”, sehingga gagasan
yang melawan aturan cenderung dipadamkan. Di dalam pekerjaan kreatif
maka terkadang harus berani menentang aturan.
4. Kendala kreativitas lainnya adalah kritik yang terlalu awal sehingga
gagasan yang “gila” menjadi padam. Sebaiknya dalam memulai
gagasan(brainstorming) tidak seharusnya mengkritik gagasan yang terlalu
awal
5. Sistem pendidikan kita juga menghindari makna ganda, sehingga
mahasiswa cenderung hanya mencari makna tunggal. Di dalam berkarya
kreatif maka guru harus mampu berpikir alternative (multi linerar).
6. Takut salah, kreativitas sering berakibat pada kegagalan.
7. Kurangnya naluri untuk bermain. Karya kreatif yang baik mungkin dapat
dimulai karena adanya dorongan bermain yang tinggi.
8. Ketakutan untuk menjelajahi bidang lain.
9. Merasa tidak kreatif, pengakuan sebagai orang tidak kreatif
Ciri-ciri orang guru yang kreatif.
1. Memiliki keberanian : ia adalah orang kreatif berani menghadapi tantangan
2. Ekspresif : orang yang kreatif adalah tidak takut menyatakan pemikiran dan
perasaanya.
3. Humor: humor berkaitan dengan kreatif. Jika kita menggabungkan hal-hal
demikian rupa sehingga menjadi berbeda, tak terduga, tidak lazim, berarti kita
bermain-main dengan humor. Menggabungkan dengan hal-hal yang baru,
dengan cara baru, dan bermanfaat akan menghasilkan kreativitas.
Rupa Dasar 3 2017
34
4. Intuisi: orang kreatif menerima intuisi sebagai aspek wajar dalam
kepribadiannya.
Orang yang kreatif: mandiri, percaya diri, berani mengambil resiko, berenergi tinggi,
antusias, spontan, suka berpetualang, cermat, selalu ingin tahu, humoris, suka
bermain , dan terkadang polos seperti anak-anak.
Orang kreatif akan melakukan pekerjaannya melalui tahap-tahap;
1. Tahap persiapan : mengumpulkan informasi, berkonsentrasi dan
mengakrabkan diri dengan aspek masalah.
2. Tahap inkubasi :beristirahat sejenak, mengesampingkan dahulu masalah,
memberi waktu bagi pikiran untuk beristirahat dan mengumpulkan energi.
3. Iluminasi : saat menemukan ide “ Euureka…!”
4. Implementasi: menyelesaikan masalah praktis, berusaha memperoleh
dukungan orang lain, menentukan berbagai sumber daya yang diperlukan.
Gambar 13: Orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan
cenderung menggunakan kreativitas untuk memecahkan suatu
masalah. Mereka lebih banyak mengandalkan intuisi dan lebih
cepat menangkap gambaran keseluruhan situasi.
Rupa dasar merupakan latihan (olah rasa ) untuk
mengembangkan cara berpikir dengan dominasi otak kanan.
Sumber: dari foto: https://www.google.co.id/search?q=otak+kanan+atau+otak+kiri&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiFns3NhcnUAhWBtY8KHfIED4MQ_AUIBigB&biw=1
525&bih=709, tanggal 19 Juni 2017 pukul 11.30
Rupa Dasar 3 2017
35
3.10.a. Pertemuan minggu ke 10:
Materi : mengolah, membentuk dan membuat sebuah karya rupa dasar 3D
dari material mika warna-warni.mengolah karakter material 2 D (mika) menjadi
bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. asistensi tugas. (lanjutan acc
tugas.
Gambar 14: Karya mahasiswa, sumber :foto Herry
Kertas plastik cover folio mempunyai ciri permukaan yang halus. Kertas ini dapat
dijumpai dalam banyak pilihan warna, seperti ungu, merah, putih, pink, orange, hijau,
biru, kuning. Kertas plastik cover folio banyak dipakai untuk keperluan
menjilid(cover), seperti jilid kliping untuk tugas sekolah, kerajinan tangan, dsb.
Rupa Dasar 3 2017
36
3.11.a. Pertemuan minggu ke 11:
Materi : mengolah, membentuk dan membuat sebuah karya rupa dasar 3D
dari material mika warna-warni. mengolah karakter material 2 D (mika) menjadi
bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. asistensi tugas. (lanjutan acc
tugas mika)
Gambar 15: Karya Nirmana dari bahan plastik mika, Sumber: dari foto:
https://www.google.co.id/search?q=nirmana+kertas+mika&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahU
KEwjywO7mgcnUAhWCgI8KHWRsDmgQ_AUIBigB&biw=1525&bih=709#tbm=isch&q=nirmana+plasti
k+mika,pada tanggal 19 Juni 2017 pukul 11.00.
Rupa Dasar 3 2017
37
3.12.a. Pertemuan minggu ke 12:
Materi: mengolah, membentuk dan membuat sebuah karya rupa dasar 3D
dari material sedotan plastik (bisa yang warna-warni). mengolah karakter material
menjadi bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. asistensi tugas.
Gambar 17: Batang sedotan menjadi modul piramid, sumber: dok. Pribadi.
Tugas IV: Mengolah bentuk batang plastik sedotan menjadi modul dengan bentuk
yang dapat dibuat dengan perulangan bentuk geometris. Material
sedotan bisa yang berwarna (tidak boleh menggunakan lem untuk melem
modul pada batang-batang menjadi modul ). Apabila modul sudak jadi
dapat dilem pada bidang alasnya. Bidang alas disesuaikan dengan
rangkaian modul-modul tersebut.
Sedotan adalah plastik yang berbentuk seperti pipa
dengan warna yang beragam. Bentuk pipa tersebut
dapat dirangkai menjadi modul-modul dengan ikatan
yang saling mengkait. Beberapa alternatif modul
dapat dikait dari batang-batang pipa sedotan yang
saling mengkait. Bentuk-bentuk modul bisa
berbentuk geometris misalnya; piramid, kubus, dan
lain-lain.
Gambar 16: alternatif lipatan kertas
Sumber :foto Herry
Rupa Dasar 3 2017
38
Sumber Gambar :
https://www.google.co.id/search?biw=1468&bih=685&tbm=isch&sa=1&q=tugas+nirmana+sedotan&
oq=tugas+nirmana+sedotan&gs_l=psy-
ab.12...482250.492592.0.495168.43.30.1.0.0.0.158.2261.26j2.28.0....0...1.1.64.psy-
ab..19.17.1465...0j0i67k1j0i30k1.EXRAOcKQNu0#imgrc=lZYLRoUoZ299lM:
Rupa Dasar 3 2017
39
3.13.a. Pertemuan minggu ke 13
Materi: mengolah, membentuk dan membuat sebuah karya rupa dasar 3D
dari material sedotan plastik (bisa yang warna-warni). mengolah karakter material
menjadi bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. asistensi tugas.
Nirmana atau rupa dasar merupakan titik awal atau pelajaran yang harus dikuasai
oleh seseorang yang ingin belajar tentang senirupa dan desain sebelum mulai
berkarya. Proses belajar senirupa dan desain memerlukan keterampilan dan
kreativitas agar dihasilkan karya yang estetis dan menarik. Pada tugas mengolah
sedotan dengan dirangkai tanpa menggunakan lem mahasiswa dituntut kreatif
sehingga hanya diperbolehkan merangkai bilah-bilah sedotan hanya menggunakan
kuncian. Kuncian dapat dibuat dari potongan-potongan sedotan yang diselipkan
diantara dua bilah sedotan tersebut.
Senirupa dan desain adalah sebuah proses. Seringkali mahasiswa mengabaikan
sebuah proses ketika mereka membuat karya misalnya membuat karya dalam
rangka tugas rupadasar. Mereka lebih mendahulukan out-put bila dibandingkan
prosesnya. Proses asistensi seringkali diabaikan, sehingga mahasiswa seringkali
membuat kejutan dengan karya-karya tanpa proses asistensi. Karya yang dibuat
tanpa proses asistensi ini biasanya dibuat dengan mencontoh karya orang lain
misalnya dari kawan atau dari internet. Desain dan senirupa dimulai dari cara
berpikir alternatif. Orang kreatif cara berpikirnya tidak linier, artinya cara berpikirnya
dengan banyak pilihan. Mereka selalu mencari dan menemukan jalan lain, dari sudut
pandang yang berbeda. Didalam situasi yang terasa mentok maka dorongan kreatif
akan mencari jalan baru. Seperti contoh Archimedes ketika ia menemukan cara baru
ketika harus “dipaksa” menemukan kebenaran pencurian emas pada mahkota raja.
Archimedes-pun menyebutkan kata-kata “eureka” karena sangat bahagia karena
ada sesuatu yang ditemukan atau terpecahkan. Kondisi terdesak akan mendorong
seseorang bertindak kreatif.
Berpikir alternatif adalah berpikir dengan banyak pilihan. Didalam proses asistensi
tugas rupa dasar, mahasiswa harus mengajukan beberapa alternatif gagasan
kepada dosen. Beberapa pilihan ditawarkan dan dosen terkadang bertindak
memaksa seperti Raja kepada Archimedes. Apabila beberapa alternatif gagasan
tugas rupa dasar tersebut ternyata “ditolak” maka seharusnya mahasiswa berupaya
Rupa Dasar 3 2017
40
mencari gagasan baru dan dipilih yang terbaik. Proses mencari alternative terbaik
harus selalu diupayakan dalam penciptaan karya rupa dasar yang baik. Mahasiswa
harus menggunakan rasa guna memahami konsep dasar atau fundamental dari
pembuatan karya seni dan desain. Olah rasa dapat ditemukan dalam proses belajar
rupa dasar yang baik akan menjadikan seorang seniman/desainer yang handal. Ia
harus memiliki pengetahuan dalam rangka menciptakan karya seni yang baik. Hal ini
tidak hanya keterampilan namun juga harus memiliki beberapa rasa (olah rasa)
guna memahami konsep dasar atau fundamental dari pembuatan karya seni untuk
menjadikannya seorang seniman/desainer handal
Penjelasan UAS dan tugas-tugas.
Pengolahan bentuk-bentuk (minimal 3 jenis benda yang padat), digabungkan
dengan ikatan benang kasur. Mahasiswa diharapkan memiliki kepekaan bentuk
(dimensi) dan dapat melihat bentuk dari segala sisi dengan lindap (efek gelap
terang) yang menarik. Objek dapat dipilih dari benda-benda disekitar kita misalnya:
botol, sendok dan lain-lain. Dikerjakan dirumah dan dikumpulkan pada saat ujian.
Rupa Dasar 3 2017
41
Gambar 18 : Karya tugas mahasiswa, material benda-benda dililit benang, sumber : foto Herry.
Cara mengerjakan tugas rupadasar lilitan benang
1. Siapkan benang kasur warna putih
2. Siapkan benda-benda yang bentuknya statis (tidak berubah bentuknya).
3. Lem plastik.
Rekatkan benda-benda tersebut dengan jumlah dan ukuran yang berbeda-beda
menggunakan lem plastik. Selanjutnya lilit objek-objek tersebut dengan benang
kasur. Usahakan lilitan tersebut rapih dan terbentuk efek gelap terang yang menarik.
Rupa Dasar 3 2017
42
3.14.a. Pertemuan minggu ke 14:
Materi: mengolah, membentuk dan membuat sebuah karya rupa dasar 3D
dari material sedotan plastik (bisa yang warna-warni). mengolah karakter material
menjadi bentuk rupa dasar 3D dengan dengan sistem modular. Asistensi tugas.
Penjelasan UAS dan tugas-tugas. Pengumpulan tugas-tugas.
Gambar19: Karya dari bahan material sedotan Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=otak+kanan+atau+otak+kiri&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiFns3NhcnUAhWBtY8KHfIED4MQ_AU
IBigB&biw=1525&bih=709#tbm=isch&q=nirmana+sedotan, pada tanggal
ggal 19 Juni 2017 pukul 11.00.
Rupa Dasar 3 2017
43
4. Kesimpulan
Rupa Dasar 3
Kepekaan estetis terhadap bentuk-bentuk dimensional diperlukan bagi
seorang yang menekuni bidang desain komunikasi visual. Kepekaan estetis dapat
dipelajari melalui mata kuliah rupa dasar baik itu yang berdimensi 2 (2D) maupun 3
(3D). Karya yang estetis dapat dicapai bila mahasiswa dapat mengolah unsur-unsur
rupa dengan prinsip-prinsip desain/seni yang baik sehingga dapat dicapai tampilan
visual yang baik.
Didalam upaya menghasilkan karya desain dan seni yang berkualitas maka
mahasiswa diharapkan dapat memiliki kompetensi yang baik pada mata kuliah rupa
dasar. Rupa dasar menjadi dasar bagi penciptaan karya desain yang berkualitas.
E. Referensi
Wong, Wucius (1977) Principles of three-dimensional design, edisi
terjemahan bahasa Indonesia, ITB Bandung.
Sanyoto. Sadjiman E., 2005. Dasar-dasar Tata rupa & Desain (Nirmana),
Yogyakarta, Arti Bumi Intaran.