Rumusan Evaluasi Laporan Akhir 2019 dan Proposal 2020...
Transcript of Rumusan Evaluasi Laporan Akhir 2019 dan Proposal 2020...
1
Rumusan Evaluasi Laporan Akhir 2019 dan Proposal 2020
Balitklimat, 6-7 Januari 2020
RPTP
Rekomendasi umum :
1. Untuk penelitian terkait dengan Revolusi Industri 4.0 perlu penyamaan persepsi dan
pemahaman tentang pengertian Revolusi bidang pertanian yang ke empat (Agriculture 4.0).
Kemampuan: (i) membaca, menganalisa, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big
Data), (ii) memahami cara kerja mesin aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence,
enginering principles), dan (iii) internet untuk segala (internet of things).
2. Semua aplikasi SI sebaiknya disusun dalam APPS agar lebih mudah diakses oleh pengguna
3. Istilah perubahan iklim dan dampak iklim ekstrim sebaiknya mengacu pada: (i) UU 32/ 2009
tentang PPLH (pengertian perubahan iklim); (ii) Per-Men LHK No. 7/2018 (terkait dengan
Risiko Iklim); WGII AR5 Technical Summary (2014) dan Per-Men LHK No. 7/2018 (terkait
dengan istilah dampak perubahan iklim)
Pemutakhiran SI Katam Terpadu Mendukung Peningkatan produksi Pangan
Menghadapi Keragaman dan Perubahan Iklim
Model prediksi waktu tanam Katam Rawa yang digunakan perlu dijelaskan persamaan matematik
antara curah hujan (P) dan debit bendung (Q) dengan waktu (T) dan potensi luas tanam (A).
Integrasinya estimasi potensi produksi dan produktivitas padi dan tanaman pangan semusim
lainnya dalam menentukan rekomendasi waktu tanam perlu dijelaskan. Kolaborasi Penelitian
Katam Rawa dengan kegiatan lahan rawa di kelti hidrologi, BBSDLP dan Balittnah.
Pengembangan Key Area Keragaman Iklim dan Dampaknya pada produksi pertanian
untuk Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Hubungan antara CH dan indikator pertanian dianalisis dengan menggunakan korelasi sederhana,
perlu memperhatikan batasan dan syarat berlakunya korelasi sederhana. Key Area ditentukan
oleh akurasi data stasiun hujan yg terkonsentrasi di Jawa, sehingga key area tidak terdistribusi
se Indonesia. Disarankan ada pendekatan yang digunakan agar seluruh stasiun yang ada dapat
diperbaiki sehingga sebarannya merata di Indonesia
Proposal 2020: Kemiripan antara laporan hasil tahun sebelumnya dengan proposal tahun
berikutnya. Metodologi perlu dijelaskan lebih detil, dan disajikan fungsi matematisnya.
Disarankan dilakukan uji akurasi pada kegiatan tahun 2020. Dalam proposal perlu dijelaskan
parameter utama untuk penentuan awal musim untuk katam rawa. Dalam proposal 2020 perlu
dimasukkan model rekomendasi pupuk. SI Katam perlu disusun dalam bentuk yang lebih ringan
dan perlu terus mengembangkan inovasinya untuk dapat mengimbangi berbaga inovasi lain
seperti Simotandi, SICA, SIPINDO dan lainnya
Penelitian dan Pengembangan Sistem Peringatan Dini Risiko iklim Menuju Pertanian
Tangguh Iklim Mendukung Kedaulatan Pangan
2
Perlu dilakukan kalibrasi dan validasi data TRMM dan GS Map dengan menggunakan data
observasi untuk mengantisipasi permasalahan bias curah hujan dan rendahnya resolusi spasial.
Untuk rekomendasi strategi adaptasi, perlu dilakukan kompilasi berbagai teknologi yang tersedia
dan melakukan uji untuk memilih teknologi yang paling tepat.
TA. 2020: Penelitian dan Pengembangan Sistem Peringatan Dini Risiko Iklim Menuju Pertanian Tangguh Iklim Mendukung Kedaulatan Pangan
Perlu penjelasan dalam proposal mengapa menggunakan model SPI (hanya menggunakan data
hujan) dan bukannya SPEI (yg menggunakan data hujan dan evapotranspirasi). Model-model
serangan OPT memerlukan jumlah populasi awal untuk inisiasi yang menggunakan data-data
yang sudah ada dilapang, sehingga perlu inventarisasi data yang lengkap. Dilakukan studi
literatur terkait penggunaan data radar hujan.
Pemutakhiran Peta Sumberdaya Agroklimat Skala 1:500.000 Untuk mendukung
Perencanaan Pertanian
Sumberdaya Agroklimat berisi informasi, 18 tipe agroklimat di Indonesia, potensi indeks
pertanaman, alternatif pola tanam, alternatif pilihan kelompok komoditas (tanaman pangan,
perkebunan dan hortikultura). Perlu dilakukan pengecekan lapang untuk menguji kesesuian
kategori berbeda apakah sesuai dengan apa yang dipetakan dan verifikasi untuk jenis tanaman
yang direkomendasikan berdasarkan zona agroklimat
Pengembangan Teknologi Agroklimat dan Hidrologi mendukung Pertanian Tangguh
Iklim dan Revolusi Industri 4.0 Sektor Pertanian
- Perlu rancangan lebih detail apa saja yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan penelitian
untuk mencapai tujuan teknolgi hasil penelitian berbasis RI 4.0.
- Harus siap dengan feedback dari user mengenai apps dan kolaborasi dengan swasta
diperlukan untuk mewujudkan revolusi industri 4.0
- Disarankan riset ini diarahkan ke Smart Agriculture Management System (SAMS) terutama
khusus untuk lahan rawa dan lahan kering
Model Pengelolaan Air Terpadu Untuk meningkatan Indeks Pertanaman Tanaman
Pangan dan Produksi Pertanian
Format penyusunan tujuan riset dan metodologi yang digunakan perlu ditata kembali dengan
menyusun diagram alir risetnya. Pengelolaan sumberdaya air secara terpadu (IWRM) adalah
pengelolaan SDA berbasis DAS. Perlu djelaskan penggunaan skala adminsitrasi dalam SISDA.
Sisda memerlukan upaya untuk menyeragamkan resolusi data dan keseragaman metode untuk
setiap wilayah.
Parameter pengelolaan air, hasil pengamatan dapat diseragamkan menggunakan parameter
efisiensi penggunaan air, sehingga dampak perlakukan irigasi, varietas dan perlakukan lainnya
dapat diukur dengan standar yang sama hasil
3
Penelitian dan Pengembangan Sistem Irigasi Modern untuk Meningkatkan Produksi
Hortikultura yang Hemat air, Hemat energi dan Ramah Lingkungan (Laporan)
Pelaksanaan penelitian sistem irigasi berbasis PRS ini masih terbatas untuk skala kecil, karena
komitmen CSIRO dan Bappenas tidak jadi dilaksanakan. Hasil penelitian dampak penggunaan
irigasi modern berbasis PRS belum dapat disimpulkan karena tanaman terserang hama sehingga
tidak panen. Dilakukan analisis kelayakan PRS secara detil tidak hanya dengan B/C ratio, apakah
sistem ini menguntungkan petani. Dijelaskan sistem pergiliran penggunaan pompa dan pipa.
Perlu waktu dan pendampingan agar teknologi ini bisa diaplikasi masyarakat.
Desain dan pengembangan Teknologi SDA untuk meningkatkan Produktivitas Padi
gogo dan palawija dibawah tegakan tanaman tahunan (Laporan)
Potensi masa tanam padi gogo di lahan kering bulan Januari-April. Pada kondisi defisit ditanam
padi dan jagung dengan irigasi tambahan dari embung. Pada saat kekeringan sumber air dari
embung tidak dapat dimanfaatkan selama 4 minggu. Hasil penelitian pengaruh naungan dan
irigasi terhadap produksi padi gogo dan palawija belum dapat gagal panen akibat kekeringan.
Model Pengelolaan Lahan dan Air Terpadu Berbasis Revolusi Teknologi 4.0 untuk
meningkatkan IP dan produktivitas lahan (Proposal).
Model pengelolaan air terpadu, format metodologi perlu ditata agar lebih jelas. Diagram alirnya
perlu dijelaskan bagaimana setiap komponen dalam diagram alir sampai menghasilkan peta lokasi
Tingkat naungan yang digunakan dibedakan berdasarkan umur tegakan, karena umur sangat
menentukan tingkat naungan dan radiasi yang dapat digunakan oleh tanam sela. Dengan tingkat
naungan yang berbeda pengaruhnya berbeda terhadap produksi. Setelah umur 7-8 tahun
umumnya naungan sudah tinggi dan tidak optimal radiasinya. Kebutuhan air dianalisis
berdasarkan perbedaan panjang akarnya, karena tanam tahunan akan menggunakan air pada
lapisan tanah yang berbeda dengan tanaman sela yang mempunyai kedalaman akar yang lebih
pendek.
Inovasi Tirta Moble dengan teknologi 4.0 tidak saja melakukan otomatisasi menyiraman tetapi
perlu mengukur kelembaban tanah sebelum pemberian irigasi agar diketahui kebutuhan air
aktualnya.
Pengelolaan Lahan dan Air Menurut Karakteristik Hidrologis Rawa Pasang Surut
Monitoring TMA dan salinitas dilakukan minimal 1 tahun untuk mengetahui variasinya
sepanjang tahun diperlukan untuk menentukan jenis tanaman yang cocok
Disarankan dilakukan pemetaan genangan di lahan rawa untuk mengetahui perubahan tipologi lahan rawa akibat adanya perubahan iklim
Karakteristik lahan rawa unik, sehingga perlu menambahkan variabel, selain curah hujan dan
tinggi muka air. Penggunaan model HEC-RAS memonitor sebaran banjir perlu dibandingkan
dengan data lapang untuk akurasi kecepatan aliran. Disarankan menggunakan alternatif
model lainnya seperti SIMCLEAN untuk memonitor kenaikan permukaan air laut dan
dampaknya terhadap TMA
4
Pengukuran TMA dengan AWLR atau dengan sensor sebaiknya dalam waktu siklus 1 tahun,
rekomendasinya perlu diperjelas terkait untuk menentukan rancang bangun desain
(tanggul/pintu air dll).
TA. 2020: Pengembangan Model Pengelolaan Sumber Daya Air Lahan Rawa Berbasis
Karakteristik Hidrodinamika Untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan.
- Perlu mengembangkan teknologi 4.0 secara bertahap melalui berbagai kombinasi melalui uji
di website, tindak lanjutnya dapat melengkapi data menu SI.
- Perlu mencari data yang lengkap dengan jangka yang lebih panjang di lokasi penelitian untuk
membangun IoT perencanaan desain
- Uji coba dengan berbagai parameter sehingga hasilnya lebih akurat. Model yang telah
dihasilkan tahun 2019 belum teruji, tahun 2020 perlu diuji dengan periode pengukuran waktu
siklus 1 tahun
RDHP dan RKTM
Diseminasi Teknologi Hasil Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
Kegiatan Jaslit yang sudah dilakukan ada beberapa yang masih perlu dukungan dan support
seperti medsos, pengurusan HAKI dan PATEN. Kegiatan pameran perlu dilengkapi dengan
questioner untuk mengetahui respon dan mendapat umpan balik dari pengunjung. Kegiatan
magang sebaiknya dibuat laporannya sehingga dapat diketahui keragaan dan umpan baliknya.
Akses publikasi untuk mendukung penelitian perlu diupayakan dan diwujudkan melalui kerjasama
dengan perpustakaan. Dalam kegiatan BIMTEK perlu melitbatkan dari Jaslit
Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS, Komoditas Strategis, TSP,
TTP dan Bio-Industri
Bentuk kegiatan yang utama adalah SID dan UPSUS. Untuk SID dipilih daerah yang ada DI Rawa.
Target dan pencapaian SID dan UPSUS perlu dilaporkan untuk melihat keberhasilan, kendala dan
tantangannya. Rencana kegiatan tahun 2020 lebih difokuskan untuk memperkuat kostratani,
penyerapan KUR, peningkatan produksi serta pengembangan Kawasan Tanaman Pangan
Korporasi (ProPakTani).
Pembinaan, Koordinasi dan Sinkronisasi Kelembagaan Satker
Perlunya mengundang PE BBSDLP dalam setiap pembahasan hasil dan proposal agar benang
merah kegiatan dan program bisa dipertajam dan dapat respon dari PE. Keberadaan AWS serta
pengelolaannya perlu disampaikan dan dibahas dalam rapat di level eselon 2 dan dilanjutkan ke
eselon 1.
5
Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium Agrohidromet
Keberadaan alat di lab dan rumah kasa yang perlu penataan dan perawatan yang lebih baik untuk
menjaga kualitas alat. Kalibrasi drone perlu dilakukan di tahun 2020. Database perlu disinkronkan
antara yang lama dan yang baru. Pengelolaan database perlu diangkat ke level eselon 1 dalam
rangka mendukung WAR Room Kementerian Pertanian. Penanganan AWS perlu upaya
menyeluruh dan intens sehingga dapat berfungsi lagi dengan baik. Pengelolaan CCTV perlu
disiapkan pemeliharaannya supaya berkelanjutan. Formulir dan sertifikat lab perlu dilengkapi lagi
terkait dengan ISO.
Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan
Realisasi anggran tahun 2019 dalah 97.23%, sisa yang banyak ada di gaji pokok sebesar 150
juta, bahan pendukung dan honor output kegiatan.
Pengelolaan Kepegawaian dan Rumah Tangga dan Sistem Manajemen Mutu
Kepegawaian dan rumah tangga realisasi anggara 99.31 dan realisasi PNPB 106%. Peta jabatan
Desember 2019, Perubahan Penelit PU 2 orang, dan Peneliti Pertama 1 orang. Monitoring
pemberkasan kenaikan pangkat pegawai yang terhambat. Penilaian SKP yang sebagian besar
buruk perlu diperbaiki. Status Kepegawaian perlu ditampilkan secara terbuka dan diperbaharui
setiap bulan. Setiap ada SK baru segera disosialisasi terutama yang perlu ditindaklanjuti segera.
Perlu sistem memonitong realisasi keuangan rutin setiap bulan.
Penyusunan Program, Rencana Kerja dan Anggaran
Pada tahun 2019 terdapat 8 RPTP, 6 RKTM dan 3 RDHP, beberapa revisi terkait nomenklatur dan
akun. Revisi uang, makan, Pengukuran Kinerja. Target PK realisasi dengan tingkat kesesuian
82% (dari 85%) dan kesenjangan fisik dan anggara (5%). Kegiatan matrik kegiatan TA 2020
(Flagship dan In House). Rencana ada realokasi dana bekerja untuk optimalisasi laboratorium.
Pengukuran kinerja perlu diinfokan yang perlu diprioritas sehingga bisa didukung untuk
pencapaiannya olehstaf Balitklimat. Mekanisme cascading IKU, untuk menyerderhanakan di
eselon 2 dan 3 dengan output generik dan teknis perlu ditindaklanjuti.
Monev, Evaluasi Pelaporan dan SPI
Monev telah dilakukan dan 3 kali dan monev lapang pada kegiatan Rawa di Kalimantan Selatan
dan Sumatera Selatan. Laporan bulanan dan perjalan kegiatan yang belum lengkap agar segera
dilengkapi dan diserahkan tepat waktu. Nili SPI untuk kegiatan pengendalian masih rendah, agar
lebih menyiapkan data dukung. Monev dapat dilakukan mulai dari awal, agar pelaksanaan
penelitian sesuai dengan perencanaan. Revisi anggaran sebaiknya dilaksanakan setelah bulan
April. Untuk penilaian IKU harus menentukan eviden teknologi yang dideseminasikan dan sudah
dimanfaatkan.
6
OPAL
Balitklimat Membuat OPAL hidroponik berbasis PRS sebanyak 4 buah. Apakah sudah
menggunakan model teknologi efisiensi penggunaan air dan apakah otomatisasi pengairan dan
vertifikasi? Perlu dikaji lebih detil desain OPAL terkait kuantifikasi penggunaan radiasi surya dari
solar sel.
Tim Perumus
Dr. Nono Sutrisno
Dr. Setyono Hariadi
Dr. Popi Redjekiningrum
Dr. Woro Estiningtyas
Dr. Elza Surmaini
7
NOTULEN EVALUASI LAPORAN AKHIR TAHUN 2019 06 JANUARI 2020
RPTP 1.
PEMUTAKHIRAN SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU MENDUKUNG PENINGKATAN
PRODUKSI PANGAN MENGHADAPI KERAGAMAN DAN PERUBAHAN IKLIM (Dr. YAYAN
APIYANA)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Ketersediaan air dan pendugaan awal waktu tanam belum dapat dilakukan secara akurat
dengan berbagai metode yang dilakukan
- Uji keakuratan prediksi belum dilakukan dan ini penting dilakukan untuk menguji
keakuratan penentuan awalmusim tanam
- Parameter utama apa yang digunakan untuk katam rawa
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Adanya kerjasama antar bidang dalam pemanfaatan hasil penelitian
- Sejauh mana diseminasi KATAM dan sejauh mana pemanfaatannya oleh stakeholder
karena belum terlihat dari laporannnya, guna mengukur kelemahan yang masih terdapat
dalam katam tersebut
Dr. Harmanto
- Proposal dinerikan ke pembahas seminggu sebelum evaluasi
- KATAM punya siaingan yaitu SImotandi, ….
- Terkait dengan output untuk tahun 2019 SI ketersediaan air, jadi harus ada kolaborasi
antara pak yayan dengan pak ahid dan bu woro.
- Akurasi KATAM dirawa sebelumnya hanya 5 %, karena ada penguruh besar sungai
- Rekomendasi pupuk, dirjen PSP tidak mengetahui dosis rekomendasi pupuk majemuk,
harus ada rekomendasi jumlah N, P dan K sehingga mungkin 2020 harus penelitian
rekomendasi pupuk dengan keluaran jumlah dana yang digunakan untuk pengadaan
pupuk
- APSIM hanya untuk memastikan bahwa
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Yayan Apriyana
- Diseminasi mempunyai tim gugus tugas diseluruh Indonesia, mereka yang bertugas
untuk mendiseminasikan, dari laporan mereka ada peningkatan 2 ton/ha apabila
mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh KATAM
- Untuk 4.0 masih mencari terobosanya untuk art
- SI KATAM memang belum focus ke KATAM rawa, tahun 2020 akan lebih memfokuskan ke
analisis katam rawa dan memasukkan analisis dinamika air berhubungan kebutuhan
program SERASI
8
Dr. Budi Kartiwa
- Ada kesalahan dalam paparan Pak Yayan, itu maksudnya adalah Pola aliran debit
- Kita tidak membuat hubungan langsung antara curah hujan dengan dinamika aliran
bawah
- Curah hujan – model debit yaitu GR2M – dinamaka air permukaan di lahan rawa
- Kita bisa kerjasama dengan kegiatan pak ahid karena pak ahid memasang banyak logger,
RPTP 2.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RISIKO
KERAGAMAN IKLIM DAN IKLIM EKSTREM MENDUKUNG PROGRAM STRATEGIS
KEMENTERIAN PERTANIAN (Dr. ELZA SURMAINI)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Rekomendasi strategi adaptasi, perlu dilakukan kompilasi berbagai teknologi tersedia,
melakukan uji untuk memilih teknologi yang paling tepat
- Model prediksi risiko kekeringan sudah sampai ke produktivitas tetapi belum diverifikasi
ke lapang untuk melihat kondisi dilapang
- Untuk proposal: system peringatan dini serangan OPT, model2 serangnan OPT biasanya
memerlukan jumlah populasi awal untuk inisiasi atau menggunakan data-data yang sudah
ada dilapang,
- Kenapa bu eLza menggunakan SPI tidak SPEI karena peruntukannya untuk pertanian
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Secara umum sudah bagus
- TRMM ada bias, apakah sudah dilakukan koreksi bias terlebih dahulu sebelum digunakan
lebih lanjut
- Untuk GSMAp juga harus dilakukan koreksi bas krena data reanalis
Dr. Harmanto
-
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Elza Surmaini
- Menjelang bulan maret kita mengumpulkan semua informasi dari BMKG untuk menyusun
rekomendasi yang bersifat general kearah kebijakan yang dilakukan 2 kali 1 tahun
- SPEI tidak digunakan karena memerlukan data untuk menghitung evaporasi seluruh
Indonesia
- Tingkat bahaya risiko tinggi sedang dan rendah dihitung berdasarkan produktivitas bukan
mengeluarkan data produktivitas.
- OPT baru dikembangkan dan data yang dibutuhkan tidak hanya curah hujan maka kita
cari juga data radar yang tersedia datanya.
9
- TRMM dikoreksi untuk daerah tertentu seperti Sulawesi selatan, untuk data stasiunnya
rapat dan bagus, untuk gsMAP juga akan dilakukan koreksi bias
- BMKG sedang membentuk tim ensemble model-model prediksi yang dikeluarkan oleh
berbagai instansi di Indonesia seperti dari Kementan, IPB (SiPINDO), ITB dan lain-lain
Dr. Erni
- Kita mau mengembangkan deteksi dini untuk serangan OPT, dan banyak analisis
dilakukan dengan menggunakan data radar. Data radar itu digunakan untuk memprediksi
tanaman apa yang rawan terkena OPT
RPTP 3.
PENGEMBANGAN KEY AREA KERAGAMAN IKLIM INDONESIA DAN DAMPAK PADA
PRODUKSI PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN
(Dr. WORO ESTININGTYAS)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Penentuan key area sangat ditentuaan oleh data stasiun, dari 4000 stasiun lebih hanya
1200 yang bisa digunakan untuk penentuan key arean dan kebanyakanmenyeabar dijawa,
26 stasiun yang mempunyai siginifaknsi yang tiggi sedangkan untuk la nina berubah
menjadi 30 stasiun, sebaiknya 4000 stasiun bisa digunakan untuk penentuan key area,
sehingga perlu diperbaiki data stasiun 4000 stasiun sehingga key area bisa digunakan
untuk penentuan waktu tanam seluruh indonesia
- Pengaruh elnino di Indonesia, Bu woro harus keluar dengan deliniasi wilayah, artinya ada
wilayah walaupun elnino tidak berpengaruh.
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Penggujian dalam penggunaan data hujan perlu dilakukan untuk menghasilkan key area
yang akurat
-
Dr. Harmanto
- Ada permintaan dari Pak Anas (direktur pangan) untuk pengembangan sistem kerentanan
akan menjadi lebih baik
- Harus ada sinkronisasi dengan apa yang dirilis di KATAM terkait luas panen
- Harus ada updating standing crop ke sentinel 2 dikegiatan key area
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Woro Estiningtyas
- Dari 4000 sekian stasiun yang terseleksinya hanya 1200 sekian, memelurkan kualitas
curah hujan yang baik untuk menentukan key area
- Kami sudah melakukan seleksi untuk stasiun yang melebihi 20 tahun dan kekosongan
data maksimal 20%
10
RPTP 4.
PEMUKTAHIRAN PETA SUMBERDAYA AGROKLIMAT INDONESIA SKALA 1:500.000
UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN PERTANIAN (IR. ERNI SUSANTI, M.SC)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Penelitian sangat baik, apakah sudah dicek dilapang untuk kategori2 yang berbeda apakah
sesuai dengan apa yang dipetakan
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Metodologinya sudah tersusun dengan baik
Dr. Harmanto
-
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Bu Erni
- Cek lapang kami tdak melakukan karena kegiatan hanya 1 tahun, tapi kami menggunakan
expert judgment untuk menyesuaikan batas-batas masing2 kategori.
Saran Narasumber
-
RPTP 5.
MODEL PENGELOLAAN AIR TERPADU UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PERTANAMAN
TANAMAN PANGAN DAN PRODUKSI PERTANIAN (Dr. Ir. NONO SUTRISNO, MS)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Untuk judul, secara garis besar penelitian bersifat demplot yang dibahas hasil tingkat plot,
sehingga terpadu belum dimunculkan, kalau di judul DAS dihubungkan dengan lahan,
keterpaduan belum terlihat.
- Untuk lahan kering dan sawah tadah hujan, kemudian tanaman yang diteliti itu jagung
basah BISI 18, kering BISI 228, kenapa dibedakan?
- Analisa beda nyata dilakukan di masing2 treatment, namun hasil tidak berbeda nyata,
kalau air yang diberikan apakah berbeda nyata? Perlu dilihat efisiensi dari pemberian
airnya
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Penelitian sangat menarik
- Apabila dari Sistim Informasi , untuk model model hidrologi IFAS, karena ini system
terdistribusi, apakah bisa per titik/ grid untuk ketersediaan airnya?
- Metode sudah baik dan tidak ada masalah
11
Dr. Harmanto
- Kedepan terkait irigasi, konsentrasi bukan ke agronomis, tekankan ke hidrologi berikan 4
parameter (WUE, perlakuan, keseragaman, volume dan frekuensi)
- Untuk SISDA, agar berat level kecamatan, memerlukan effort yang cukup banyak.
Ketersediaan irigasi yang teknis mungkin masih bisa, namun untuk yang belum agak sulit
tidak perlu 1 Indonesia
Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Nono Sutrisno
- Model Mosaic dan FAO, data sudah terkumpul namun karena data dari Litbang tidak dapat
diakses, sehingga metode diganti
- Demfarm 2 Ha, superimpose menggunakan bahan organic dan level irigasi, namun di
Demfarm bukan 2 perlakuan 2018 10Ha, berdampingan dengan 2019 untuk pendetailan.
- Keterpaduan, pengamatan eksplorasi identifikasi sumber air, dan melakukan Demfarm,
keterpaduan dimaksud adanya air yang mengalir dari hulu hingga ke damparit dan
dikoneksikan kedalam kebutuhan dengan system perpipaan
- Varietas, berbeda karena mengikuti keinginan petani, 2 varietas untuk varietas musim
kemarau. Untuk jumlah air tentu diamati, efisiensi dihitung, dari 1 lubang 200 ml, dan
hanya dilakukan 5x, setiap tanaman total 1 liter. (Dengan catatan ada sifat tanah vertisol,
clay 2/1 akan merekah pada saat kering, petani kearifan lokal memberikan informasi).
Efisiensi air mencapai 93,8% dibandingkan dengan rekomendasi PUPR 0,6 lt/dt/ha
- Interval irigasi, fisika tanah dan PF dari analisa lab, sehingga menjadi patokan pemberikan
irigasi.
- Produktivitas air dan keseragaman akan dimasukan kedalam laporan
- Pa Adang: SISDA untuk wilayah Jawa cukup lengkap, karena terkait ketersediaan sentra
padi dikaitkan model, namun untuk SISDA terkait pertanian, sampai dengan saat ini SISDA
sudah hampir selesai tinggal Indonesia Timur. Proporsi jaringan di DAS itu dibangunkan
dari persamaan model yang dibangun secara logika. Data debit yang tersedia tidak masuk
akal yang banyak di Indonesia.
RPTP 6.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM IRIGASI MODERN UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKSI HORTIKULTURA YANG HEMAT AIR, HEMAT ENERGI, DAN
RAMAH LINGKUNGAN (Dr. Ir. BUDI KARTIWA, CESA)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Lahan yang digunakan teknik sprinkler 1700 m2, kabut 2300 m2 untuk 2 sistemjenis
pompa kapasitasnya sama?
- Sampel 1 ha / petani, sehinga saluran pipa dibuatkan bagaimana rekomendasi apakah
ada perbedaan pompa surya dengan 1 ha dengan berkumpul bersama 20 ha?
12
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Meskipun force major, namun tetap ditampilkan itu baik. Bagaimana prototype untuk
pompa, berapa estimate apabila di scale up bila di demplot hanya 1 ha
- Untuk solar cell, apakah biaya dianalisa secara detail, seandainya diaplikasikan apakah
petani untung? Bisa dilakukan analisa biaya dan studi kelayakan
- Dari hidrogeologi, pompa ini dapat mengambil air tanah dalam? Atau dangkal, sebaiknya
ditampilkan dalam penjelasan pembahasan
Dr. Harmanto
- Kerjasama dengan CSIRO, penanggung jawab pensiun, sehingga tidak ada penerusnya
untuk kegiatan. Lokasi di Lombok 80 titik air tanah dalam, 80-100 m. Titik tersebut sudah
semua dibangun sumur dan pompa, investasi 2 Milyar/titik, pompa dari jerman (plunger)
air disedot. Lokasi Lombok utara di lokasi gempa, pa menteri sedang gencar budidaya
jagung, Sumbawa dijadikan sentra jagung dana dari BRR untuk sumur. Bupati sudah
punya rencana 1000 Ha irigasi tetes, CSIRO baru tahu irigasi untuk jagung, karena dari
investasi belum bisa memberikan keuntungan. Irigasi dahulu dengan tampungan
- Kementan pendampingan dan pemberian saprodi, namun dalam perjalanannya berubah
sehingga ouputnya menjadi rekomendasi. Sehingga masukan studi tim Australia mohon
dimasukan kedalam laporan akhir. Simulasi teknologi dengan yang kita punya, jadi buat
2 skenario 50 Ha dan 2 Ha, jika dikembangkan 50 Ha kebutuhannya bagaimana, biaya
dan operasional berapa
- Untuk kedepan kelti hidrologi penelitian harus focus kedalam WUE Water Use Eficiency,
karena agronomis bukan skup dan keahlian dari kelti hidrologi. Lebih focus kedalam
scenario air, distribusi air, frekuensi
- Output kesimpulan rancangan, dan rekomendasi
Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Budi Kartiwa
- Bu Popi, untuk tanaman bawang yang tidak bisa dipanen (gagal) apakah tidak pakai
feromon? Pa Budi : sudah dilimpahkan bantuan kepada BPTP namun dikarenakan kegiatan
berhenti dan berkendala tidak diteruskan
- Scale up menurut pengalaman untuk 1 Ha , dengan biaya 200juta, apabila dengan irigasi
di Jawa Timur dengan system pipanisasi dapat menghemat hingga mencapai 6 juta.
Investasi dari awal sangat mahal, sehingga dibutuhkan CSR
- Sistem pergiliran yang dilakukan pada lokasi penelitian dimaksudkan karena debit air tidak
bisa mencukupi dalam 1 waktu dan efisiensi penggunaan alat pompa
- Untuk masukan Kabalai terimakasih dan akan diperbaiki untuk kedepannya
13
RPTP 7
DESAIN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR
UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI GOGO DAN PALAWIJA DI
BAWAH TEGAKAN TANAMAN TAHUNAN (Dr. Ir. NANI HERYANI, M.Si)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Penelitian dilakukan pada tegakan sengon dan karet, padi dengan jagung, bahwa ada
kemungkinan pengaruh naungan dari tegakan lebih rendah produksinya. Saran saat
melakukan analisa potensi wilayah, perlu dilihat umur tegakan, sawit 7-8 tahun, setelah
itu intensitas sudah tidak feasible karena berkurang. Harus ada perencanaan kedepannya
- Tanaman yang ditanam diperlukan analisa kebutuhan radiasi
- Untuk penggunaan air, panjang akar Antara padi jagung sengon dan karet mereka
menggunakan air pada layer yang berbeda, sehingga sensor bisa digunakan tanaman
tahunan dan tanaman musiman sehingga bisa dihitung kebutuhan air
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Dari system informasi geografi, dari luarannya dihasilkan peta potensi, oleh karena itu
harapannya mungkin tidak dijelaskan Antara masing-masing kotak dengan peta lokasi
- Di SIG hubungan antara layer, bisa map prossing atau menggunakan map satu dengan
lainnya
Dr. Harmanto
- Dahulu ingin scientifikan data padi gogo dari pusat, arahannya peta adalah tanaman
tegakan <3 tahun. Dari hasil penelitian, solanimeter bisa dipetakan mana potensi yang
bisa ditanami atau tidak.
Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Nani Heryani
- Sensor akan dijadikan bahan catatan penelitian selanjutnya
RPTP 8.
PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR MENURUT KARAKTERISTIK HIDROLOGIS RAWA
PASANG SURUT (SETYONO HARI ADI, S.Kom, M.Sc, Ph.D)
Diskusi:
Dr. Tania June
- Apakah tinggi muka air variasinya sepanjang tahun lokasi Kalsel dan Sumsel? Penting
untuk menentukan jenis tanaman yang cocok disana, pertimbangan salinitas juga dalam
pengaruhnya
Dr. Bambang Dwi Dasanto
14
- Penggunaan data CHIPS? Untuk apa, data ini tidak dapat dipakai
- Kebetulan pernah melakukan kajian di Telang di Sumsel, menggunakan coding, hingga
rayapan sampai dengan mana, sekarang bisa SIMCLEAN untuk kenaikan muka laut, bisa
terjadi muka air laut untuk dimasukan kedalam model, pemanfaatannya bisa lebih baik
- Identifikasi karakteristik lahan rawa unik, mungkin bukan CH dan TMA, sehingga ada
variable model lainnya, sehingga data yang lainnya bisa lebih digabungkan
- HEC-RAS, apakah sebaran cukup bagus? Dibandingkan dengan data lapangan, sebaran
banjir sehingga muncul ketelitian kecepatan aliran
Dr. Harmanto
- Kaitannya dengan pengukuran TMA dalam waktu siklus 1 tahun, rekomendasinya seperti
apa perlu diperjelas diharapkan bisa menjadi rancangbangun desain
Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Pa Ahid
- Karakteristik dinamikan TMA kalsel dan sumsel sama, TMA dipengaruhi pasang surut air
laut, di sumsel pengaruh air laut lebih besar karena dekat laut, salinitas lebih tinggi
dibandingkan kalsel. Periode tanam tidak semata2 diakibatkan TMA, namun salinitas juga
berpengaruh
- Di Kalsel, pH cenderung stabil, karena di hulu kondisi sudah rusak tanah tersingkap
sehingga pirit tersingkap turun ke hilir dan mengenai demfarm. Sirkulasi air di sumsel
lebih baik.
- Data CHIPS pada proposal telah disusun, stasiun curah hujan di jejangkit ada, namun
tidak jadi dipakai
- HEC-RAS 1 D tujua hanya mengukur kemampuan tanggul dari dinamika muka air yang
terekam, ini akan dibuktikan nanti di Februari dan Maret karena prediksi mulai banjir,
statusnya hari ini banjir. Informasi di Kalsel Januari tejadi hujan selama 7 hari, tanggul
belum tenggelam, lahan banjir, mungkin terjadi adanya bocoran
15
NOTULEN PROPOSAL TAHUN 2020 06 JANUARI 2020
RPTP 1.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SI KATAM TERPADU DAN PEMANTAUAN DAMPAK
KEJADIAN IKLIM EKSTREM DI KEY AREA KERAGAMAN IKLIM INDONESIA
MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 4.0 (Dr. YAYAN
APIYANA)
Diskusi:
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Kemiripan antar proposal tahun 2020 dengan kegiatan tahun 2019
- Dalam judul ada pemanfaaran hasil key area didalam KATAM ini sudah bagus
- SI katam merupakan kelanjutan dari riset sebelumnya, cara mencapai tujuan 1 dan 2
sudah dijelaskan tetapi metodologinya belum tersusun dengan rapi.
- Perlu penyamaan persepsi dan pemahaman tentang pengertian Revolusi bidang pertanian
yang keempat (Agriculture 4.0)
o Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari sejarah revolusi industri yang
dimulai pada abad ke-18. yang ditandai dengan adanya jaringan intenet
o Dalam Industri 4.0, umumnya kita harus memiliki kemampuan: (i) membaca,
menganalisa, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data), (ii)
memahami cara kerja mesin aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence,
enginering principles), dan (iii) internet untuk segala (internet of things)
- Perlu dijelaskan bagaimana cara membangun hubungan curah hujan (historical and
future?) dan debit bendung dengan waktu dan potensi luas tanam. Jika memungkinkan
silakan diungkapkan bentuk fungsi matematiknya
- Dalam penentuan masa tanam dengan modul Neraca Air Rawa, peneliti akan membangun
hubungan antara curah hujan dan pola aliran sungai. Terkait hal ini, peneliti perlu
menjelaskan apa yang dimaksud dengan pola aliran sungai, dalam konteks geomorfologi,
hal itu mencakup pola aliran sungai dendritic, rectangular, dsb. Pada umumnya pola aliran
tsb dikuantifikasi menjadi morfometri DAS
- Dalam penentuan masa tanam dengan modul Neraca Air Rawa, peneliti juga akan
membangun hubungan antara dinamika aliran dasar debit simulasi (Qsim) dan dinamika
elevasi muka air (TMA) pada lahan rawa. Dalam konteks ini, peneliti perlu menjelaskan
model hidrologi yang akan digunakan dalam penentuan Qsim tersebut.
- Peneliti perlu menjelaskan batasan atau tipologi dari lahan rawa (misal tipologi A, B, C,
dan D) dan apa akibatnya bila ada perubahan iklim – apakah tetap sifatnya atau berubah.
Atas dasar hal tersebut perlu dijawab pertanyaan berikut: (i). bagaimana mengantisipasi
perubahan tipologi lahan rawa jika terjadi perubahan iklim dan (ii) bagaimana cara
memetakan perubahan tipologi lahan rawa? => perlu diingat bahwa Tipe atau tipologi
lahan di daerah studi akan berubah apabila pola penggenangannya berubah. Perubahan
tipologi lahan akan berdampak pada perubahan pola pemanfaatan lahan rawa, dan setiap
16
perubahan peruntukan tersebut berimplikasi pada perubahan sosial ekonomi
kemasyarakatan.
Dr. Harmanto
- Di KATAM rawa analisis yang menggunakan parameter sungai harus selesai dilakukan
RPTP 2.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PERINGATAN DINI RISIKO IKLIM
MENUJU PERTANIAN TANGGUH IKLIM MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN (Dr. ELZA
SURMAINI)
Diskusi:
Tania June
-
Dr. Bambang Dwi Dasanto
- Perlu diluruskan kembali terkait batasan risiko iklim, dampak perubahan iklim dan iklim
ekstrim. Sumber acuan adalah: (i) UU 32/ 2009 tentang PPLH (pengertian perubahan
iklim); (ii) Per-Men LHK No. 7/2018 (terkait dengan Risiko Iklim); WGII AR5 Technical
Summary (2014) dan Per-Men LHK No. 7/2018 (terkait dengan istilah dampak
perubahan iklim)
- Secara umum tujuan dan metode yang digunakan dalam riset ini telah sinkron dan baik,
dan diungkapkan dengan cara yang sederhana tapi tepat
- Penggunaan TRMM perlu dikalibrasi dan validasi sebelum digunakan lebih lanjut karena
Menurut Wang dan Wolff (2011) data hujan produk TRMM mengalami masalah dalam hal
besarnya sampel, metode pengambilan sampel dan adanya kesalahan sistematis
(systematic errors); dan, tiga permasalahan terakhir ini merupakan bias curah hujan
(precipitation biases). Berdasarkan permasalahan bias curah hujan dan rendahnya
resolusi spasial maka produk TRMM itu perlu dikalibrasi dengan menggunakan data
observasi agar diperoleh output yang lebih realistis (Sharma et al. 2007).
- Untuk penggunaan gsMAP juga sebaiknya dilakukan koreksi bias karena merupakan data
reanalysis yang masih memiliki kesalahan sistematis (bias)
- Peneliti perlu menjelaskan kenapa menggunakan model SPI (hanya menggunakan data
hujan) dan bukannya SPEI (yg menggunakan data hujan dan evapotranspirasi)
- Mengenai penggunaan data radar hujan, mahasiswa IPB, Nindia Ali sudah melakukan
penggunaan data radar hujan.
17
Dr. Harmanto
-
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Elza Surmaini
- Tanggapannya di bagian RPTP 3
RPTP 3.
MODEL PENGELOLAAN AIR TERPADU BERBASIS REVOLUSI TEKNOLOGI 4.0 UNTUK
MENINGKATKAN INDEKS PERTANAMAN DAN PROODUKTIVITAS LAHAN
Tania June
- Teknologi irigasi 4.0 dikaitkan dengan kebutuhan air actual, namun yang ditampilkan
distribusi, tidak ditampilkan kelembapan tananhnya, sehingga dipasang sensor bisa
memberikan informasi apabila kelembapan turun, air dapat terdistribusi
Bambang Dwi Dasanto
- Proposal 2020 ketika membaca tidak urut dari latar belakang, ada beberapa yang loncat,
diharapkan direvisi dengan diurutkan
- Pembahasan umum alangkah baiknya, mencoba berawal dari judul penelitian, peneliti bisa
memberikan penjelasan dari judul, setiap frase dipahami sehingga diksinya jelas Contoh
: Model Pengelolaan Air Terpadu, dijelaskan
- Pada dasar ini riset ini baik, metodologi perlu ditata dari diagram alir
- Dalam konteks jangka panjang, model ini memerlukan investasi, peneliti dapat
mengestimasi, biaya dan skala waktu untuk pengembangan dan analisa dampak
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Untuk teknologi 4.0, ada 2 output? Jadi perlu dikaji saran dan masukan. Tirta mini yang
di 4.0, masih membawa 60 liter, yang sudah tidak ada peralatan yang dibawa kecuali pake
traktor bow sprayer.
Dr. Nani
- Penggunaan sensor akan dibahas untuk aplikasinya di 2020 untuk penelitian selanjutnya
Pa Adang
- Peta padi gogo, akan mempertimbangkan data yang dimiliki dari BBSDLP dan KemenDes
pemetaan infrastruktur lahan kering yang bisa ditingkatkan IPnya dari 1 menjadi 2,
metode yang disepakati peta kawasan, peta tegalan, untuk infrastruktur >10 %
kemiringan lahannya, dan peta lainnya
18
RPTP 4.
PENGEMBANGAN MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR LAHAN RAWA BERBASIS
KARAKTERISTIK HIDRODINAMIKA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN PANGAN
Tania June
- Setuju dengan penelitian pa ahid hubungan dengan CH dengan TMA, wilayah rawa
terutama dapat memberikan informasi yang lebih baik
Bambang Dwi Dasanto
-
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Teknologi 4.0 perlu tahap awal tidak harus app, uji di informasi website, tindak lanjutnya
data menu Sistem Informasi, dikembangkan dengan kombinasi
- IOT sebagai perencanaan desain tanggul atau rawa untuk tujuan produksi, hasil 2019
belum teruji, jejangkit masih banjir, siklus belum mencapai 1 tahun.
RPTP 5.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI MENDUKUNG
PERTANIA TANGGUH IKLIM DAN REVOLUSI INDUSTRI 4. PERTANIAN (Dr.
HARMANTO)
Diskusi:
Tania June
- Perlu rancangana lebih detail apa saja yang perlu di otomatisasi dan di optimasi dari hasil
kegiatan penelitian yang dilakukan
Bambang Dwi Dasanto
- Harus siap dengan feedback dari user mengenai app yang akan dikembangkan
- Kolaborasi dengan swasta diperlukan untuk mewujudkan revolusi industry 4.0
- Rencana riset ini sangat menjanjikan untuk kajian dan implementasi Agriculture 4.0
- Perlu penyamaan persepsi dan pemahaman tentang pengertian Revolusi bidang pertanian
yang keempat (Agriculture 4.0)
- Alangkah bagusnya jika riset ini diarahkan ke Smart Agriculture Management System
(SAMS) khusus untuk lahan rawa dan lahan kering
- Perlu segera diidentifikasi dan disusun arsitektur SAMS-nya, seperti:
1. Hardware-nya:
Modelling and analytics;
Real-Time Monitoring and Control System;
Decision Support System and Visualization
2. Agriculture Information System (Big data management and analysis)
19
Penyimpanan dan pemrosesan data
3. Software-nya:
Sensor perolehan dan pemantauan data
Konversi dan transmisi data
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Akan kita tambahkan pilot project untuk melihat kesiapan petani daalam menggunakan
teknologi dalam usaha pertanian
- BPP sudah dilengkapi dengan perangkat untuk mendukung revolusi industry 4.0 seperti
laptop, hp, dll.
- Informasi di SI KATAM terlalu padat dan akan dilakukan pemecahan
- Proposal akan kita perbaiki
20
NOTULEN EVALUASI LAPORAN AKHIR TAHUN 2019 07 JANUARI 2020
RDHP 1.
DISEMENASI TEKNOLOGI HASIL PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI (Anggri
Herviani, SP, M.Sc)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
- Sempat terjadi masalah pengurusan HAKI namun sudah ditindaklanjuti dengan sigap
- Apakah juknis udah dikeluarkan? Karena ada di proposal 2019
- Apakah IKM diumumkan kepada warga Balitklimat?
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Riwayat peserta magang dibuat grafik pertahun sehingga dapat dilihat pola dan dibuat
rangkuman (feedback dan sarannya)
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Anggri Herviani, SP, M.Sc
- Masukan akan ditampung dan ditindaklanjuti terkait IKM dan peserta magang
- Jika ada bimtek dan jaslit dikabari, dapat memberi dukungan leaflet dsb
RDHP 1.
KOORDINASI, BIMBINGAN, DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI UPSUS, KOMODITAS
STRATEGIS, TSP,TTP, DAN BIO-INDUSTRI (Dr. HARMANTO, M.Eng)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
- Disampaikan dan dilaporkan hasil-hasil pendampingan dan peningkatan hasil Balitklimat
- Apakah UPSUS dan pendampingan lain dilaporan sesuai target pada pendampingan
tersebut?
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Hasil kegiatan belum terlihat, hanya proposal saja
- Apakah di hasil ada hasil mengenai TTP, TSP, dan bio-industri?
- Apakah ada indikator keberhasilan dari LTT tersebut? Bukan hanya sekedar apa saja yang
sudah diaplikasikan. Sehingga akan ada sesuatu yang bisa disampaikan sebelum dan
setelah ada perlakuan
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Hasil LTT dan laporan akan diperbaiki sesuai masukan pembahas
- Judul UPSUS 2019 dan 2020 harus sama. Namun sebagian besar yang dilaporkan memang
hanya upsusnya saja. Tapi akan ditindaklanjuti untuk diperbaikidan disertakan laporannya
21
- Indikatornya hanya dari LTT yang bertambah, tidak berdasarkan indikator teknologi yang
digunakan
RKTM 1.
PEMBINAAN, KOORDINASI DAN SINKRONISASI KELEMBAGAAN SATKER
(Dr. HARMANTO, M.Eng)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
- Apakah Balitkimat mengundang Kabid PE BBSDLP, karena biasanya hadir saat pembasan
penelitian (Kasie Yantek)
- Realisasi 97% kalau bisa ditingkatkan
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Sinkronisasi di Balitklimat perlu ditingkatkan kembali baik antar riset yang berhubungan
dengan agroklimat dan hidrologi, seperti adanya pertemuan rutin antar kelti sehingga
dapat mengingat kembali tujuan dan arah penelitian
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Terkait evaluasi 2019 dan kegiatan 2020 akan dikomunikasikan dengan Kabid PE KSPHP
BBSDLP
- Harus berkoordinasi dengan yantek terkait monev dan koordinasi riset
Dr Popi Rejekiningrum
- BBSDLP memiliki akselerasi dengan rekon setiap minggu, sehingga dapat diketahui pos
anggran mana yang masih besar, sehingga bisa dialihkan ke yang lain
RKTM 2.
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM AGROHIDROMET
(Dr. Ir. SUCIANTINI, MS)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
- Hampir semua proker sudah dikerjakan.
- Dana pemeliharaan baiknya juga diusulkan untuk RTK, TS, dan peralatan lainnya tidak
hanya AWS
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Database sangat penting. Bagaimana agar database hanya ada 1 saja, sehingga lebih
sinkron, rapi, dan terorganisir. Sehingga perlu ditingkatkan lagi
- AWS dari tahun ketahun progresnya cenderung stagnan, apa kendala sebenarnya?
Bagaimana kondisi AWS di luar jawa? Karena data AWS sangat penting. Terutama dengan
adanya program kostratani, sehingga bagaimana cara untuk menghire semua AWS yg
ada?
- Bagaimana SOP peminjaman?
22
- Bagaimana PNBP permintaan data, PNBP perlu diperbaiki manajemennya
- Terkait relokasi AWS, apakah dulu tidak ada perjanjian yang menyebutkan pihak terkait
tidak boleh direlokasi begitu saja? Sehingga Baitklimat bisa mempertimbangkan langkah
yang harus diambil
- BBSDLP memasang CCTV, bagaimana dengan CCTV Balitklimat? Bagaimana data CCTV
tersebut akan dikirim?
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Suciantini
- Penyimpanan alat memang masih mengalami kesulitan karena ruangannya masih
tergabung dengan workshop. Perlu di tata ulang ruangan agar lebih rapi
- Akan dijadwalkan perbaikan dan kalibrasi drone
- Pemeliharaan dan perbaikan alat akan diperbaiki jika alatnya rusak dan jika dananya
tersedia, baik AWS maupun alat-alat hidrologi. Perbaikan current meter sudah mau
dilakukan namun terkendala karena harus dikirim ke pabriknya di Jerman
- Database dipegang oleh Mas Dani yang sedang melakukan tugas belajar
- Pemantauan AWS di luar Jawa Barat biasanya diikutserakan dengan kegiatan lainnya
- Beberapa CCTV yang tahun 2015 masih aktif
- PNPB jika berasal dari kementan tidakdikenakan biaya, baru dikenakan ketika berasal dari
luar kementan
- Relokasi AWS jika sepanjang ada dananya, maka akan dibawakembali ke Balitklimat
Dr. Harmanto
- CCTV BBSDLP diperintahkan oleh BBSDLP untuk AWR Balitbang, sehingga datanya dapat
mengiduk ke Balitklimat
- Instrumentasi alat harus ada sertifikat sesuai dengan ISO
- Green house merupakan prioritas juga sehingga dibuuhkan ada tenaga kebun, akan
mengadakan irigasi mikro berbasir android
Dr. Harmanto
- Apakah ada standar nilai tertentu untuk setiap alat?
RKTM 3.
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN (PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
PERLENGKAPAN)
(M. Nurimansyah, S.Kom)
Diskusi:
Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS
- SPJ/mekanisme keuangan untuk dapat dijadwalkan secara rutin, dengan mengundang
peneliti dan bagian yang terkait, karena setiap peneliti mempunyai rencana kegiatan
bulanan yang harus disesuaikan dengan anggarannya
- Monitoring keuangan setiap bulan bisa berbeda beda realisasinya, tetapi harus
mempunyai range opini
23
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
-
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
M. Nurimansyah, S.Kom
-
RKTM 4.
PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN (PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN, RT DAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU
(M. Nurimansyah, S.Kom)
Diskusi:
Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS
- Perlu merecord status pegawai
- Melakukan diskusi untuk mengetahui status pegawai
- Dapat dilakukan sosialisasi setiap ada SK baru, yang bersifat urgent dan melibatkan waktu
yang sempit, sosialisasi sangat diperlukan
- Perlu lebih sering koordinasi dengan BBSDLP dan Biro OK, untuk keperluan SKP
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Informasi untuk peta jabatan lebih jelas lagi
- Kenaikan jabatan fungsional ada bermasalah, PAK sudah keluar tetapi belum dilantik,
tolong dicarikan solusinya (monitoring pemberkasan)
- Penilaian SKP
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
M. Nurimansyah, S.Kom
- Sebelumnya peta jabatan sudah dilakukan pemeberian informasi tetapi hanya awal saja,
untuk daptat di ingatkan
- Untuk pemberkasan bermasalah, bagian biro tidak menerima berkas dan mental ke e-
mutasi, sampai saat ini pemberkasan sudah dilakukan ulang dan menunggu kabar lagi
- Saat ini semua data yang harus di scan ke e-mutasi harus scan asli
- SKP hampir semua nilai buruk untuk menilai prestasi kerja, sudah dilakukan koordinasi
dengan penanggung jawab
- List status pegawai harus seperti apa? Apakah harus ditempel di pegumuman setiap ada
perubahan?
- Koordinasi sudah dilakukan baik ke BBSDLP maupun ke Biro OK
- Keuangan sudah dilakukan perekapan yag akan dilakukan pelaporan ke LItbang per
semester Triwulan
24
RKTM 5.
PENYUSUNAN PROGRAM, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
(M. Wahyu Trinugroho S.T, M.Eng)
Diskusi:
Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS
- Siklus perencanaan harus menyesuaikan karena mekanismenya berubah (Flagship dan In
House)
- IKU sangat beragam dan banyak, IKU dapat dikategorikan menjadi 2 : output generik dan
output teknis (terkait domain kegiatan)
-
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Dukungan CCTV di lapang, untu dapat dilakukan penambahan untuk CCTV di AWS
- Pengukuran kinerja harus benar benar di push, sehingga tahu mana yang prioritas mana
yag tidak, sehingga kerja selalu baik
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
M. Wahyu Trinugroho S.T, M.Eng
- RKAKL untuk CCTV ada anggaran CCTV untuk indoor, yang gunanya untuk memonitor
kegiatan yang dilakukan di dalam kantor(tiap ruangan)
- Penilaian pengukuran kinerja harus ada waktu khusus untuk menghitung
RKTM 6.
MONEV, PELAPORAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI)
(M. Wahyu Trinugroho S.T, M.Eng)
Diskusi:
Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS
- Monev tidak hanya dilaksankan pertengahan dan akhir, tetapi bisa juga di awal, supaya
dapat dilakukan emantauan kegiatan yang berjalan
- Anggaran yang revisi boleh dilakukan tetapi jangan dilakukan terlalu awal, sebaiknya April
dan bulan seterusnya, sehingga diperlukan penjadwalan khusus
- SPI untuk poin poinnya dapat dibuat bersama untuk menyusun, sehingga sesuai
- Penentuan teknologi disesuaikan mana yang dimanfaatkan dengan yang didesiminasikan,
harus ada kerjasama antara struktural
-
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
-
25
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
M. Wahyu Trinugroho S.T, M.Eng
- 2019 sudah dijadwalkan untuk evaluasi awal, baik monitor apangan progress, tetapi
realisasinya hanya menentukan mana yang harus dilakukan monitoring lapang pada
tengah tahun
- Rencana bulanan untuk kegiatan penelitian sudah dilakukan inisiasi, yaitu membuat
google form yang berisi apa kegiatan yang sudah dilakukan, sudah berjalan sampai mana,
dan output yang dikeluarkan
- Revisi anggaran memang sebaiknya tidak dilakukan di awal tahun
- Lakin akan disusun setelah ini
- SPI harus dilakukan pertengahan dan akhir
DISEMINASI OPAL
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Tujuan yang berbeda, untuk efisiensi penggunaan air
- Apakah kegiatan sudah otomatisasi? Sehingga dapat berkaitan dengan 4.0
- Pemupukan yang sudah dilakukan seperti apa? Apakah otomatis atau manual?
- Bisa dikaitkan dengan aquakultur, untuk mendapatkan pupuk organic
Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS
- Desain perlu dikaji detail apakah solar cell bisa menggerakan pompa, harus diukur dengan
akurat, dengan beberapa perlakuan yang berbeda
Pak Adang
- Ingin membuat 1 model yang memiliki data logger untuk mencatat air yang masuk,
tampilan di on farm akan dilakukan seperti irigasi tetes yang tanamannya mudah untuk
pegawai, semua akan disesuaikan karana keterbatasan dana
26
NOTULEN PROPOSAL TAHUN 2020
RDHP 1.
DISEMENASI TEKNOLOGI HASIL PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI (Anggri
Herviani, SP, M.Sc)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
- Saat pameran buatlah kuesioner yang sifatnya sederhana, sehingga kita dapat masukan
apa yang kurang atau diperlukan
- Pertemuan dengan BPATP lebih mendapat perhatian Karen salah satu penilaian utuk
Balitklimat
- Saat Bimtek untuk diseminasi jaslit dapat diturut sertakan
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Penataan ulang perpus apakah ruangannya tetap di sana? Apakah bisa ruangannya
dipidah ke bawah sehingga akses lebih mudah
- Adanya renana pertemuan paten dan HAKI dengan BPATP sudah baik
- Seberapa rutin website akan diupdate?
- Bisakah peneliti difasilitasi akses publikasi yang berbayar? Misal: join dengan
perpustakaan sehingga bisa akses publikasi yang berbayar?
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Anggri Herviani, SP, M.Sc
- Updating website dilakukan by request, media social kontinyu setiap ada berita langsung
ditindaklanjuti
- Akses publikasi, Balitbangtan sudah ada akses jurnal gratis
- Publikasi jurnal minimal S2 kadang berbayar, kemarin konsultasi ke PPK apakah dana jaslit
dapat dialokasikan untuk publikasi jurnal karena bagian dari diseminasi
- Buletin balitklimat sudah cantol di jurnal online, namun proses untuk mencapai S2 masih
memerlukan effort
- Penataan ulang perpus akan mengoptimalkan ruangan yang telah ada
Wahyu Nugroho
- Dana publikasi di litbang sudah ada, sehingga Balitklimat tidak bisa menganggarkan lagi
27
RDHP 2.
KOORDINASI, BIMBINGAN, DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI UPSUS, KOMODITAS
STRATEGIS, TSP,TTP, DAN BIO-INDUSTRI (Dr. HARMANTO, M.Eng)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
-
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Di proposal tidak meihat uraian yang berhubungan dengan Kostratani dsb, hanya LTT saja
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Proposal akan ada perbaikan 2020 termasuk penambahan kostratani
RKTM 1.
PEMBINAAN, KOORDINASI DAN SINKRONISASI KELEMBAGAAN SATKER
(Dr. HARMANTO, M.Eng)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
-
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Sinkronisasi di Balitklimat perlu ditingkatkan kembali baik antar riset yang berhubungan
dengan agroklimat dan hidrologi, seperti adanya pertemuan rutin antar kelti sehingga
dapat mengingat kembali tujuan dan arah penelitian
- Harus berkoordinasi dengan yantek terkait monev dan koordinasi riset
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Harmanto
- Terkait evaluasi 2019 dan kegiatan 2020 akan dikomunikasikan dengan Kabid PE KSPHP
BBSDLP
28
RKTM 2.
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM AGROHIDROMET
(Dr. Ir. SUCIANTINI, MS)
Diskusi:
Dr. Ir. Nono Sutrisno, M.Si
- Utuk data iklim dan inventarisi data dikelola eselon 1
- Namun, untuk posisi peralatan dalam ruanga masih belm tertata, sehingga perlu
diperhatikan lagi kondisi penempatan, penyimpanan dan perawatan alat-alat lab
- Kalibrasi dan service untuk drone dan TS
Dr. Ir. Yayan Apriyana, MS
- Apakah CCTV tersebut masih diperlukan oleh Balitklimat, jika iya, maka perlu disiapkan
data maintenance-nya
- Sertifikasi dan formulir perlu segera diselesaikan karena berkaitan dengan ISO Balitklimat
Tanggapan, Saran dan Pertanyaan (Peneliti/Peserta Undangan)
Dr. Suciantini
- Pengelolaan data di eselon 1 mungkin akan lebih baik, karena jika diserahkan pada eselon
3, pembiayaan sangat tergantung dengan kepala balai yang bersangkutan
- SOP peminjaman alat akan dikembangkan lagi
- Rumah kassa akan dikomunikasikan ke PJ agar pelaksanaannya dipercepat
Dr. Harmanto
- CCTV BBSDLP diperintahkan oleh BBSDLP untuk AWR Balitbang, sehingga datanya dapat
mengiduk ke Balitklimat
Dr. Popi Rejekiningrum
- Dikelola dengan manajemen yang lebih detail, disarankan untuk dikeola eselon 1
guna mendukung data untuk pak kabadan dan pak menteri