RPP PROSEDURAL
-
Upload
windha-herjinda -
Category
Documents
-
view
2 -
download
1
description
Transcript of RPP PROSEDURAL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri X Surabaya
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok / Aspek : Stoikiometri
Sub Materi : Molaritas dan Pengenceran Larutan
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan
kimia (stoikiometri)
II. Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar
kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam
menyelesaikan perhitungan kimia
III. Indikator
Kognitif
Produk :
1. Membaca skala pipet volume dan labu ukur
2. Menentukan konsentrasi larutan setelah dilakukan pengenceran
Proses:
1. Mengencerkan larutan sampai volume tertentu dengan menggunakan labu
ukur
2. Mengamati perubahan volume larutan sebelum dan sesudah diencerkan
Psikomotor
1. Terampil dalam menggunakan pipet volume dan labu ukur
2. Terampil dalam membaca skala pipet volume dan labu ukur
Afektif
Perilaku berkarakter:
Teliti
Hati-hati
Bertanggungjawab
Keterampilan sosial:
Berkomunikasi
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Produk
1. Setelah melakukan percobaan, siswa secara mandiri mampu membaca
skala pipet volume dan labu ukur
2. Setelah melakukan percobaan, siswa secara mandiri mampu menentukan
konsentrasi larutan setelah dilakukan pengenceran
Proses
1. Dengan melakukan percobaan, siswa mampu mengencerkan larutan
berdasarkan volume yang telah ditentukan dengan menggunakan labu ukur
2. Dengan melakukan percobaan, siswa mampu mengamati perubahan volume
larutan sebelum dan sesudah diencerkan
Psikomotor
1. Setelah melakukan percobaan siswa secara mandiri terampil menggunakan
pipet volume dan labu ukur
2. Setelah melakukan percobaan siswa secara mandiri terampil dalam
membaca skala pipet volume dan labu ukur
Afektif
Perilaku berkarakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada guru, siswa dinilai
membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter teliti, hati-hati, dan tanggung
jawab.
Keterampilan sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada guru,siswa dinilai
membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku keterampilan sosial
berkomunikasi.
V. Materi Pembelajaran
Molaritas (Satuan Konsentrasi)
Satuan konsentrasi, yakni satuan yang menyatakan jumlah atau
banyaknya zat terlarut dalam zat pelarutnya. Konsentrasi bisa di pahami
sebagai tingkat kepekatan suatu larutan. Salah satu satuan konsentrasi adalah
Molar (disimbolkan M). Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
1 liter larutan (Molar berasal dari mol per liter).
M= nV
Di mana :
M = Molaritas ( Molar, atau Mol/L )
n = Jumlah mol zat terlarut
V = Volume pelarut ( Liter )
Jika mol = gram/Mr, dan 1 liter = 1000 ml maka cara mencari molaritas jika
volume larutan mililiter ( mL )
M=n x 1000mL
atauM= gramMassaMolar
x 1000mL
Pengenceran
Jika suatu larutan pekat ditambahkan pelarut air, hal ini disebut pengenceran
dan tentu akan berpengaruh terhadap molaritas. Pengenceran dilakukan
dengan cara menambahkan zat pelarut sehingga volume larutan menjadi lebih
besar dan kemolaran menjadi lebih kecil. Dalam pengenceran jumlah mol zat
terlarut tidak berubah. Rumus pengenceran adalah sebagai berikut :
V 1 x M 1=V 2 x M 2
Keterangan:
V1 = Volume larutan sebelum diencerkan
M1 = Molaritas larutan sebelum diencerkan (L atau mL)
M2 = Molaritas setelah pengenceran (M)
V2 = Volume setelah pengenceran
Prinsip Cara Mengencerkan
1. Lakukan perhitungan pengenceran
2. Masukan larutan pekat ke labu takar (dengan pemipetan)
3. Tambahkan pelarut sampai leher labu takar
4. Kocok hingga homogen
5. Tambahkan pelarut sampai batas
6. Tutup dan kocok lagi
Alat Pengenceran
Labu ukur berbagai ukuran
Cara pengenceran larutan bisa menggunakan alat pipet atau labu ukur.
Penggunaan labu ukur akan lebih tepat dalam penaraan volume. Bila
menggunakan labu ukur, rawat alat dengan cara mencuci dengan sabun lunak
dan bilas dengan air kran diikuti akuades. Kemudian biarkan kering sebelum
digunakan kembali. Pengeringan labu ukur jangan didalam oven.
Pembacaan Miniskus
1. Letakkan labu ukur pada tempat datar
2. Posisi mata sejajar dengan tanda batas
3. Untuk bentuk cekung, batas bawah cekungan tepat pada garis batas (misal air)
4. Untuk cembung, batas atas cembungan tepat pada garis batas (misal Hg)
VI. KKM : 70
VII. Strategi Pembelajaran
Model : Pembelajaran Langsung (prosedural)
Metode: Praktikum, Diskusi
Media : Power Point, LKS, alat praktikum
VIII.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
/Alokasi
Waktu
Rincian KegiatanWaktu
(menit)
Pertama (1
x 45’)
1. Pendahuluan
a. Apersepsi (fase 1)
Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa.
Guru: “ Anak- anak, minggu lalu kita sudah belajar tentang konsentrasi
larutan, siapa yang masih ingat apa pengertian konsentrasi larutan?”
Guru:” Lalu siapa yang bisa menyebutkan rumus cara menghitung
konsentrasi larutan?
Guru:” Ibu kira sudah paham semua tentang konsentrasi larutan, nah
untuk pelajaran hari ini, kita akan melakukan sebuah praktek
mengencerkan larutan.”
b.Motivasi (fase 1)
Guru: ”Anak-anak, ibu punya dua gelas, isinya sirup gula.
Gelas pertama ibu biarkan, nah untuk gelas kedua ibu
tambah air. Kira-kira manakah yang lebih manis?”Guru: ”Nah, anak-anak. Peristiwa tersebut erat kitannya dengan
konsentrasi larutan sebelum dan sesudah ditambahkan air. Sebenarnya
untuk membuat larutan seperti pada gelas kedua bagaimana caranya?
Disebut apa proses tersebut?”
Guru: “ya benar,Proses tersebut disebut proses pengenceran. Nah
sekarang, kita akan mencoba melakukan praktikum pengenceran larutan
sehingga diperoleh konsentrasi yang kita inginkan”
c.Orientasi (fase 1)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
1. Guru menyampaikan langkah-langkah dalam
mengencerkan larutan gula dan garam serta
memperlihatkan alat dan bahan percobaan(fase 2)
Siklus I
2. Guru memperagakan langkah- langkah pengambilan
larutan sesuai analisis tugas no 1 sampai 8. (fase 2)
3. Guru meminta siswa untuk melakukan pengenceran
larutan sesuai tahapan yang sudah diperagakan oleh guru.
5
35’
Praktikum ini dilakukan perkelompok, satu kelompok
terdiri dari 3 siswa. (fase 3)
4. Guru mengecek pemahaman siswa dalam pengambilan
larutan yaitu larutan garam dan cuka. Dengan cara
menyuruh salah satu siswa untuk memperagakan langkah
yang sudah dicontohkan oleh guru. (fase 4)Siklus II
5. Guru memperagakan langkah- langkah pengenceran
sesuai analisis tugas no 9 sampai 15. (fase 2)
6. Guru meminta siswa untuk melakukan praktikum sesuai
tahapan yang sudah diperagakan oleh guru. (fase 3)
7. Guru mengecek pemahamansiswa dalam pengenceran
dengan cara menyuruh salah satu siswa untuk
mempraktekan di depan kelas dan menyuruh siswa lain
untuk menghitung konsentrasinya. (fase 4)
3. Penutup
1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan
yang telah mereka lakukan. (fase 5)
2. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa untuk
mengerjakan LKS untuk dikerjakan di rumah. (fase 5)
3. Guru menutup pelajaran. (fase 5)
5’
IX. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku bahan ajar kimia
M. Purba, KIMIA untuk SMA Kelas XI, Erlangga, 2007.
Nana Sutresna, KIMIA SMA Kelas XI, Grafindo, 2007.
Unggul Sudarmo, KIMIA untuk SMA Kelas XI, Erlangga, 2007.
2. Buku- buku rujukan lain yang relevan
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
X. Penilaian
a. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis Instrumen : Tes tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
b. Penilaian Psikomotor
Jenis Instrumen : Tes keterampilan
Bentuk Instrumen : Menggunakan alat
c. Penilaian Afektif
Jenis Instrumen : Non Tes
Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan siswa
b. Instrumen Penilaian : Terlampir
XI. Tindak Lanjut
Remedial : bagi siswa dengan tingkat ketercapaian KD < KKM
Pengayaan : bagi siswa dengan tingkat ketercapaian KD > KKM
Mengetahui Surabaya, 2016
Kepala, Guru Mata Pelajaran,
NIP. NIP.