rpp Kintan Mektek
description
Transcript of rpp Kintan Mektek
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
1/33
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Medan
Program Keahlian : Teknik Bangunan
Mata Pelajaran : Statika
Kelas/Semester : XI / 3
Materi Pokok :
Pertemuan : 3Waktu : 24 45 menit
A. Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, danprosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar1. Mengidentifikasi konstruksi statis tertentu dan statis tak tentu.
Menghitung Kekuatan Konstruksi
Bangunan Sederhana
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
2/33
C. Indikator1. Menjelaskan pengertian konstruksi statis tertentu dan statis tak tentu.2. Mangidentifikasi macam-macam konstruksi statis tertentu dalam perhitungan statika.
D. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menjelaskan pengertian konstruksi statis tertentu dengan benar
minimal 75 %.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian konstruksi statis tak tentu dengan benarminimal 75 %.
3. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam konstruksi statis tertentu dalamperhitungan statika dengan benar minimal 75 %.
E. Skenario Pembelajaran
KegiatanAlokasi Waktu Media Belajar
Pengajar Siswa
Pendahuluan
Membuka pertemuan dengansalam pembuka dan berdoa .
Mengabsensi siswa.Mengevaluasi pertemuan
sebelumnya.
Menjelaskan deskripsi singkattentang materi yang akan
dibahas.
Menjelaskan proses belajaryang akan dilaksanakan.
Memperhatikan hal-halyang dijelaskan
pengajar pada kegiatan
pra pembelajaran
beserta absensi.
Mengajukanpertanyaan tentang
materi sebelumnya
(bila siswa
memperoleh kesulitan).
3 menit
Kegiatan inti
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
3/33
Menjelaskan fungsimenggambar teknik.
Menjelaskan tentang peralatangambar .
Menjelaskan tentang macam-macam garis.
Menjelaskan pengertianperspektif.
Melaksanakan metode NHT
Memperhatikanpenjelasan materi
pelajaran yang
Disampaikan pengajar.
Menjawab pertanyaanpengajar
30 menit
50 menit
Laptop dan
Proyektor
Memberikan praktek/studikasus pada siswa.
Membimbing siswa bilamendapat kesulitan dalam
memahami materi.
Membimbing siswa bilamendapat kesulitan dalam
menyelesaikan praktek/studi
kasus.
Mengajukanpertanyaan tentang
materi yang telah
Disampaikan pengajar.
Menyelesaikanpraktek/studi kasus.
Meminta bimbingankepada pengajar bila
mengalami Kesulitan.
50 menit
Satu setperalatan
gambar
(pensil,
pengaris,
penghapus)
dan kertas uk.
A3
Meja gambarPenutup
Merangkum inti pelajaranMengevaluasi pertemuan dan
memberi tugas
Menyampaikan materi yangakan datang
Menutup pertemuan
Memperhatikan danmemberi tanggapan
tentang inti pelajaran
Menyelesaikan tugas Tertib
8 menit
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
4/33
F. Materi PembelajaranBangunan atas adalah bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah, seperti
tembok, kolom, pintu & jendela, ringbalok, rangka atap, atap.
4.1 KolomKolom adalah komponen struktur bangunan yang bertugas menyangga beban aksial tekan vertikal
dengan bagian tinggi yang ditopang paling tidak tiga kali dimensi laterial terkecil (Dipohisodo,1994). Kolom
merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang.Kolom beton (tiang beton) adalah beton bertulang yang
diletakkan dengan posisi vertikal. Kolom berfungsi sebagai pengikat pasangan dindng bata dan penerus
beban dari atas menuju sloof yang kemudian diterima oleh pondasi.
Seperti kita ketahui bahwa kolom adalah bagian dari struktur atas dalam posisi vertical yang berfungsisebagai pengikat pasangan dinding bata dan meneruskan beban diatasnya. Sedangkan komponen struktur
yang menahan beban aksial vertikal dengan rasio bagian tinggi dengan dimensi lateral terkecil kurang dari
tiga dinamakan pedestal. Sebagian dari suatu kerangka bangunan dengan fungsi dan peran seperti tersebut.
Kolom menempati posisi penting di dalam sistem struktur bangunan.
Dalam dunia bangunan, kolom secara umum terbagi dua yaitu :
Kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang beradadiatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi
balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolomdibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi
kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan
tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton
diameter 12mm 8 buah, 810 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
http://1.bp.blogspot.com/-wrZ3uQiLY7A/T8s8zxF0m0I/AAAAAAAAAU4/aUv_SrdRKOk/s1600/Gambar+bekesting+kolom.jpg -
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
5/33
Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan
pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10
begel d 8-20. Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari
lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada
tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya.
Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai.
Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang
didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan
pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip
penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi
satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-
kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem
dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah
kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.
4.2BalokBalok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan
bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.
Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
http://4.bp.blogspot.com/-4xTstd-_4Z8/T8s9ZZtfkPI/AAAAAAAAAVA/6JEVZRVf3Ic/s1600/Bekiting+Balok.jpg -
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
6/33
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang
mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam
balok tersebut. Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan
yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian
bawah. Agar stabilitas terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan
lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja
dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis
balok disebut sebagai bertulangan baja tarik saja (Dipohusodo,1996).
4.3DindingDinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/
membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa
dinding partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural
(bearing wall). Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat
dengan rangka (untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat
dibuat dari bermacam-macam material sesuai kebutuhannya, antara lain :
a. Dinding batu buatan : bata dan batakob. Dinding batu alam/ batu kalic. Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirapd. Dinding beton (strukturaldinding geser, pengisiclayding wall/ beton pra cetak)
a. Dinding BataDinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi
standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah).
Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural)
dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus
diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk
mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan
agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb. Pengerjaan dinding pasangan bata dan
plesterannya harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada, baik dari campuran
plesterannya maupun teknik pengerjaannya. (Materi Pasangan Bata)
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
7/33
Fungsi dinding bata pada rangka bangunan
Penutup dari rangka bangunan adlah pasangan dinding tembok bata yangmempunyai fungsi sebagai pembatas antar ruangan.
Pasangan dinding batu bata dibuat dengan pasangan batu yang disusun bergigiatau bertangga dengan menggunakan spesi/ adukan 1 Pc: 4Ps atau satu bagian
Portland cement berbanding empat bagian pasir ditambahkan dengan air
secukupnya. bangunan yang dari sisi pengamanan, atau dari sisi arsitektonis
mungkin dapat ditempatkan pada bangunan yang mempunyai bentang yang
panjang.
Kualitas batu bata harus yang baik dan matang pembakarannya, yang harusdiperhatikan juga persediaan bata dan tata cara memasang juga harus lebih
diperhatikan.
Perkuatan dinding bata dengan kolom praktis
Untuk menjaga agar dinding pasangan batu bata dapat kuat berdiri ada beberapahal yang perlu diperhatikan;
o Mutu bahan batu bata.o Adukan harus merata dan sistem pemasangan.o Pemasangan kolom - kolom praktis.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
8/33
Pasangan dinding batu bata disamping adukannya harus baik dengan spesi 1 Pc:4Ps, hal yang perlu diperhatikan penempatan kusen atau kolom praktisnya,
sehingga pada pekerjaannya saling mengisi dan memperkuat konstruksi dinding
bata tersebut.
Kolom - kolom praktis merupakan bagian kerangka yang membantu danmemperkuat posisi dinding pasangan batu bata, dan pemasangan kolom
ditempatkan pada sudut pertemuan pasangan batu bata dan tempat tertentu
misalnya sebagai penjepit kedudukan kusen gendong yang cukup besar.
Pasangan dan penempatan kolom - kolom praktis yang berukuran 13 x 13 atau 15 x15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi,
penampang kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan penulangan
/ pembesian 4 12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya dengan 8- 20 cm.
Bahan pengait untuk kekokohan pada konstruksi dinding pasangan batu bata adastek yang dipasangkan pada tempat dan jarak tertentu di kolom praktis, termasuk
juga angkur yang dipasangkan tiga buah pada tiang - tiang kusen yang didirikan.
Hubungan dinding bata dengan pasangan kusen:
Pemasangan kusen apakah kusen pintu atau kusen jendela, merupakan penghubungantar ruang dan juga sebagai tempat sirkulasi udara / oksigen dan juga penerangan
atau cahaya matahari yang diharapkan dapat menerangkan kondisi ruang - ruang
tertentu.
Kusen gendong yang diartikan konstruksi kusen pintu dan jendelanya menjadi satu,sehingga kusen ini ukurannya lebih besar yang perlu diperhatikan di bagian atas
dari ambang atas kusen dipasangkan batu bata berdiri atau disebutkan sebagai
rollag dengan adukan menggunakan 1 Pc: 3 Ps.
Kolom praktis dipasangkan pada kiri kanannya pada kusen gendong tersebutdengan penambahan perkuatan tetap diberikan angkur dari kusennya.
Locis / neut merupakan angkur yang dicor pada kaki - kaki tiang kusennya denganmenggunakan adukan 1 Pc: 2 Ps: 3 Kr artinya satu bagian semen berbanding dua
bagian pasir dan berbanding tiga bagian krikil atau split.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
9/33
Pada konstruksi kusen pintu atau konstruksi kusen jendela, ada yang disebut telingakusen, ini merupakan bagian konstruksi kusen sebagai perkuatan pada pasangan
dinding batu batanya.
Fungsi kolom praktis dan kolom konstruksi :
Dalam pemasangan dinding batu bata, ada perkuatan pasangan dinding yangdisebut kolom praktis 15/15 terpasang pada dinding bata sejarak 3 - 4 m2 dan
didalam pelaksanaannya dikerjakan pengecoran beton 1 Pc: 2 Ps: 3 Kr. Secara
bertahap setiap tinggi 1 M, sampai ke pertemuan ringbalk atau balok beton yang
mendatar atau sebagai tumpuan / perletakan kuda - kuda kayu.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa kolom praktis 15/15 yang terpasang padaseluas 12 m2, bagian kolom ini bertemu diatas dengan ringbalk dan dibagian
bawahnya berhubungan atau masuk ke beton sloof yang ada diatas pasangan
pondasi batu kali.
Yang berhubungan dengan dinding batu bata selain kusen pintu, kusen jendela danjuga kolom praktis 15/ 15 ada lagi kolom konstruksi.
Kolom konstruksi merupakan kolom yang menerima pembebanan suatu konstruksidan menyalurkan ke arah balok beton dan ke arah beton soof, dimensi kolom
konstruksi dan banyaknya pembesian serta diameter yang ditentukan seluruhnya
berdasarkan perhitungan konstruksi.
Pelaksanaan pekerjaan/ pengecoran khusus kolom konstruksi tidak boleh dicorsecara bertahap tetapi harus menerus dari pelat lantai dua sampai ke beton sloof,
begitu juga kolomkolom konstruksi dibagian atasnya dan seterusnya.
b. Dinding batakoBatako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang
tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadangkadang ditambah PC.
Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan
bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang. Selain
itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak
memerlukan plesteran+acian lagi untuk finishing.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
10/33
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara
lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh
direndam dengan air.
c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/batu yang lancip.
d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir ditengah - tengah.
e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom danbalok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang
pada sudut- sudut, pertemuan dan persilangan.
c. Dinding Kayua. Dinding Kayu Log/ Batang Tersusun
Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di
eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi
seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudahmerupakan dinding struktural.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
11/33
b. Dinding papanDinding papan biasanya digunakan
pada bangunan konstruksi rangka kayu.
Papan digunakan untuk dinding
eksterior maupun interior, dengan
sistem pemasangan horizontal dan
vertikal. Konstruksi papan dipaku/
diskrup pada rangka kayu horizontal
dan vertikal dengan jarak sekitar 1
meter (panjang papan di pasaran 2 m,
tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll). Pemasangan dinding papan
harus memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan (tanpa celah) agar air
hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa
mengalami muai dan susut.
c. Dinding sirapDinding sirap untuk bangunan kayu merupakan
material yang paling baik dalam penyesuaian
terhadap susut dan muai. Selain itu juga
memberikan perlindungan yang baik terhadap
iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan
perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku
(paku kepala datar ukuran 1) pada papan ataureng, dengan 24 lapis tergantung kualitas sirap.
(panjang sirap 5560 cm).
d. Dinding Batu AlamDinding batu alam biasanya terbuat
dari batu kali utuh atau pecahan batu
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
12/33
cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal
harus dipasang selang-seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1
kapur : 1 tras untuk bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan PC : 1 kapur : 6
pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam
umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom
praktis, hanya diperlukan.
4.4 Pintu Dan Jendela
Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau
jendela dipengaruhi oleh perletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam
merencanakan pintu dan jendela, ada 4 (empat) hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :
1. MatahariPintu dan jendela merupakan sumber pengurangan dan penambahan panas,
sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur dan/atau barat .
2. PeneranganUntuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, dengan menempatkan
jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan
memantulkan ke dalam ruangan.
3. PemandanganJendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan.
Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang
yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela
membagi dua atau lebih suatu pemandangan.
4. PenampilanJendela akan dapat mempengaruhi penampilan ekterior rumah/bangunan.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
13/33
Gambar Pintu dan Jendela Pada Suatu Bangunan
Syarat pintu dan jendela pada sebuah bangunan meliputi :
1. Bekerja dengan aman2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus dipilih dari
bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah mengalami kembang/susut
(muai, melengkung)
3. Tidak ada celah/ cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu, udara) masukke dalam ruangan.
4. Kuat5. Minimal ada 1(satu) buah jendela dalam sebuah ruangan.
Fungsi pintu dan jendela dalam sebuah bangunan
1. Fungsi pintu Dalam kegiatan/komunikasi antar ruang maka pintu sangatdibutuhkan, demikian juga sarana lintas antara bagian dalam dan bagian luar
bangunan.
2. Fungsi jendelaa. Penerangan alami ruangan
b. Pengatur suhu ruangan, sirkulasi anginc. Melihat pemandangan/situasi luar bangunan
Jenis-Jenis Kusen Pintu
a. Kusen Pintu Tunggal
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
14/33
b. Kusen Pintu Gendong
c. Kusen Pintu Gendong Ventilasi Melingkar
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
15/33
Jenis-Jenis Kusen Jendela
a. Kusen Jendela Tunggal
b. Kusen Jendela Ganda
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
16/33
4.5AtapAtap merupakan bagian dari struktur bangunan yng befungsi sebagai
penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memberikan
kenyamanan bagi penggunan bangunan. Struktur atap pada umumnya terdiri dari tiga
bagian utama yaitu : struktur penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda. Penutup atap
akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk dan
reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan/atau balok.
Konstruksi atap memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan baik. Lebih detail
bagian-bagian atap seperti gambar.
Bentuk-bentuk Atap
a. Atap Limasan
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
17/33
b. Atap Pelana
c. Atap Gerigi (Gergaji)/ Sawteeth
d. Atap Tenda Terpatah (Joglo)1) Tanpa soko guru
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
18/33
2) Dengan Soko Guru
Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan,
usuk, reng, penutup atap, dan talang
a. Kuda-kudaKonstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada
struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss).
Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal
sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umunya mampu mendukung beban atap
sampai dengan 10 meter, Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap,
dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai
dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga,
bangunan pabrik, dll. Kuda-
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
19/33
kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10
hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk
memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangakaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan
bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi
setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh
yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
Kuda-kuda diletakkan diatas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan
bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena
tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan
mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-
beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk,
gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat
memasang/memperbaiki atap).
b. GordingGording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi
horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban
angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas
kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat
ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang
tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Bahan- bahan
untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording
dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk
memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan
sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording
Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan
lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari baja
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
20/33
profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyi dimensi; panjang satu
batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm.
Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12
cm dan tebal sekitar 0,5 cm.
c. JuraiPada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang
disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
d. SagrodSagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya
memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser (diperpanjang/diperpendek).
e. Usuk/kasoUsuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke
gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m.
Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah
tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan
paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk
menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.
f. RengReng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3
m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidakdigunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng
akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan
panjang dari penutup atapnya (genteng).
g. Penutup Atap
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
21/33
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus mempunyai
sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan. Sifat tidak
rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur penutup atap
merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca)
sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca.
G. Model/Metode Pembelajaran1. Model STAD (Student Team Achievement Division)
2. Pembimbingan
3. Penugasan
4. Tanya Jawab
H. Kegiatan PembelajaranKegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi Membuka pelajaran dengan memberikan
salam.
Menyiapkan peserta didik secara psikis danfisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Menjelaskan secara singkat tentang pengertiandasar bangunan gedung.
Menuliskan indicator yang harus di kuasaisiswa.
2. Apersepsi Mengajukan pertanyaan tentang pemahaman
siswa tentang dasar bangunan gedung yang
akan dilaksanakan.
Menanggapi situasi kelas.3. Motivasi
Memberikan gambaran manfaat dari materikonstruksi bangunan atas gedung.
30 menit
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
22/33
Mengidentifikasi materi mengenai bagian-bagian konstruksi bangunan atas gedung.
Inti 1. Eksplorasi Siswa menyimak dan konstruksi bangunan atas
gedung.
Siswa menyimak dan mencermati uraiansingkat mengenai bagian-bagian konstruksi
bangunan atas gedung.
2. Elaborasi
Guru membagi siswa kedalam beberapakelompok belajar yakni dengan sifat
pembagian yang heterogen.
Guru membagi siswa dalam enam kelompokdengan cara memberikan kartu nomor 1, 2, 3,
4, dan 5 kepada siswa dimana setiap siswa
mendapatkan satu kartu nomor, setiap siswa
yang mendapatkan nomor yang sama akan
dimasukkan dalam kelompok yang sama pula.
Tiap kelompok mendapat tugas:- Kelompok 1 mendiskusikan tentang kolom.- Kelompok 2 mendiskusikan tentang
dinding.
- Kelompok 3 mendiskusikan tentang ringbalok.
- Kelompok 4 mendiskusikan tentang pintudan jendela.
- Kelompok 5 mendiskusikan tentang atap. Guru menanggapi hasil presentasi kelompok
dan meluruskan perbedaan pendapat yang
terjadi pada saat proses diskusi berlangsung.
Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
185 menit
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
23/33
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila
ada kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya.3.Konfirmasi:
Guru melakukan tanya jawab sambilmengarahkan siswa menemukan jawaban atas
permasalahan yang ditemukan
Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikanpermasalahan diberikan reward
Siswa yang belum aktif diberikan motivasiPenutup Guru bersama siswa baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran danhasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersamamenemukan manfaat langsung maupun tidaklangsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
memberikan umpan balik terhadap proses danhasil pembelajaran;
melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok; dan menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
20 menit
I. Alat/Media Pembelajaran1. Spidol dan White board.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
24/33
2. Worksheet atau lembar kerja (siswa)3. Infocus4. Lembar penilaian
J. Sumber PembelajaranBuku Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1
K. Penilaian Hasil Belajar1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis2. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalampembelajaran
menginterpretasikan ilmu
bangunan.
b. Bekerjasama dalamkegiatan individu.
c. Toleran terhadap prosespemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
Pengamatan Selama pembelajaran dan
saat diskusi
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan kembalimateri mengenai dasar-
dasar konstruksi bangunan
gedung, bagian-bagian
bangunan gedung serta
fungsinya.
b. Menyatakan kembalihubungan nilai fungsi
menginterpretasikan ilmu
bangunan.
Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu
dan kelompok
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
25/33
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
3. Keterampilan
a. Terampil dalammempresentasikan hasil
diskusi.
b. Terampil dalammemahami dan menjawab
semua pertanyaan tentang
konstruksi bangunan
gedung.
Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
individu maupun kelompok)
dan saat diskusi
L. Instrumen Penilaian Hasil belajarTes tertulis
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bangunan gedung, konstruksi bangunangedung bagian bawah dan kontruksi bangunan gedung bagian atas!
2. Sebutkan bagian-bagian konstruksi bangunan gedung bagian bawah! Jelaskanfungsinya masing-masing!
3. Sebutkan bagian-bagian konstruksi bangunan gedung bagian atas! Jelaskanfungsinya masing-masing!
INSTRUMEN PENILAIAN
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
26/33
NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR
MAKS.
SOAL ESSAY/lisan
1. Jelaskan secara singkat
mengenai konstruksi
bangunan bawah gedung!
Serta jelaskan macam-
macam struktur
bangunannya!
Bangunan bawah berfungsi untuk
menahan seluruh berat bangunan yang
ada di atasnya, kemudian
meneruskannya ke tanah. Bangunan
bawah harus kuat, tidak mudah
bergerak dan stabil. Bagian bangunan
yang letaknya di bawah lantai :
pondasi dan balok sloof.
Pondasi adalah bagian bangunan
paling bawah yang mempunyai bidang
kontak langsung dengan dasar tanah
keras di bawahnya yang berfungsi
memikul seluruh bobot bangunan
beserta isi/muatannya dan
menyalurkan/mendistribusikan-nya
secara merata ke tanah di bawahnya.
Sloof adalah struktur dari bangunan
yang terletak diatas fondasi, berfungsi
untuk meratakan beban yang diterima
oleh fondasi, juga berpungsi sebagi
pengunci dinding agar apabila terjadi
pergerakan pada tanah, dinding tidak
roboh.
30
2. Sebutkan dan jelaskan
bagian-bagian dari
pondasi batu kali!
1. Lapisan Pasir DasarLapisan pasir yang dipadatkan
setebal 5-10 cm, berfungsi sebagai
drainase untuk mengeringkan air
35
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
27/33
tanah yang terdapat di sekitar
badan pondasi, juga agar pori-pori
pada permukaan tanah dasar dan
bidang bawah pondasi dapat
tertutup rapat.
2. Anstamping/pas. Batu kosongLapis atas pasir dasar, terbuat dari
batu kali berdiameter sekitar 10-
15 cm, disusun tegak dan rapat
tanpa adukan (batu kosong),
disela-selanya diisi pasir yang
disiram air lalu dipadatkan
(ditumbuk) sehingga tidak ada
rongga kosong dan susunan batu
menjadi kokoh bersama-sama.
3. Badan PondasiDibuat dari pasangan batu kali
dengan perekat (beraping)
campuran 1 kp:1 sm:2 ps atau 1
pc:3 ps.
4. Tembok Dg Perekat TrasramTingginya sampai 20 cm di atas
permukaan lantai. Fungsi untuk
mencegah merembesnya air dari
tanah naik ke tembok sehingga
tembok menjadi rusak.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
28/33
5. Tanah UrugUntuk mengisi sisa lubang
pondasi yang tidak terisi pasangan
pondasi.
3. Sebutkan bagian-bagian
konstruksi bangunan
gedung bagian atas!
Jelaskan fungsinya
masing-masing!
Kolom adalah batang tekan vertikal
dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Fungsi kolom adalah
sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi.
Ring balok adalah struktur yang di
letakan di atas pasangan batu dan bata.
Fungsi ring balok adalah sebagai
tumpuan konstruksi atap dan sebagai
pengikat pasangan dinding batu bata
bagian atas agar tidak runtuh.
Atap adalah penutup atas suatu
bangunan yang melindungi bagian
dalam bangunan dari hujan maupun
salju.Atap adalah bagaian paling atas
dari suatu bangunan, yang melilndungi
gedung dan
penghuninya secara fisik maupun
metafisik
(mikrokosmos/makrokosmos).
Dinding adalah suatu struktur padat
yang membatasi dan kadang
melindungi suatu area. Dinding
bangunan memiliki dua fungsi utama,
35
http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hujanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saljuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saljuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hujanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan -
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
29/33
yaitu menyokong atap dan langit-
langit, membagi ruangan, serta
melindungi terhadap intrusi dancuaca.
pintu adalah tempat untuk masuk dan
keluar dari suatu tempat atau
bangunan maka fungsi dan
keberadaannya sangat diperlukan
sebagai media penghubung (antara).
Jendela ialah tempat keluar masuknya
cahaya dan uadara, di jendela
tergantung di kusen .
Catatan:
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi
juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman.
Keterangan :
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untukjawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman,
komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran
(logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.
Peserta uji dinyatakan mencapai kompetensi jika mencapai nilai KKM 75.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
http://id.wikipedia.org/wiki/Ataphttp://id.wikipedia.org/wiki/Langit-langithttp://id.wikipedia.org/wiki/Langit-langithttp://id.wikipedia.org/wiki/Cuacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cuacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Langit-langithttp://id.wikipedia.org/wiki/Langit-langithttp://id.wikipedia.org/wiki/Atap -
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
30/33
Mata Pelajaran : Ilmu Bangunan
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Waktu Pengamatan : Selama Pembelajaran
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Fungsi dan Sifat Gambar
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugaskelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatankelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompoktetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompoksecara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahanmasalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap prosespemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap prosespemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
31/33
No Nama Siswa Sikap
Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1 Budi Zamil
2 Tamba Tua Rambe
3 Agus Tri Harsoyo
4 M.Ramadhan
5 Fahrul Rozi
6 Husnul Fahmi
7 Kintan Jenisa
8 Lisa Gusmira
9 M.Syafii
10 Yafri Riandi Nst
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
32/33
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Ilmu BangunanKelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Waktu Pengamatan : Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok)
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang
relevan yang berkaitan dengan Fungsi dan sifat gambar sebagai bahasa teknik
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategipemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Fungsi dan sifat gambar
sebagai bahasa teknik
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip danstrategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Fungsi dan sifat
gambar sebagai bahasa teknik tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsipdan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Fungsi dan sifatgambar sebagai bahasa teknik dan sudah tepat.
Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
-
5/25/2018 rpp Kintan Mektek
33/33
No Nama Siswa Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan
masalah
KT T ST
1 Budi Zamil
2 Tamba Tua Rambe
3 Agus Tri Harsoyo
4 M.Ramadhan
5 Fahrul Rozi
6 Husnul Fahmi
7 Kintan Jenisa
8 Lisa Gusmira
9 M. Syafii
10 Yafri Riandi Nst
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil
Stabat, Juni 2014
Kepala sekolah Mahasiswa Calon Guru
Drs. SEMPURNA P. M.Pd HENDRA SYAHPUTRA
NIP. NIM. 5113111017