Rpp Kelas Vi
description
Transcript of Rpp Kelas Vi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SDN Klapagada 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VI / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat
hidupnya.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan
lingkungan hidupnya.
C. INDIKATOR
1.1.1. Memberi contoh hewan-hewan yang memiliki ciri khusus untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
1.1.2. Mendeskripsikan ciri khusus yang dimiliki hewan.
1.1.3 Mengkaitkan antara ciri khusus hewan dengan lingkungan hidupnya.
1.1.4 Mengamati hewan pada gambar yang memiliki ciri khusus.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan dari gambar, siswa dapat memberikan contoh hewan yang
memiliki ciri khusus.
2. Melalui pengamatan, siswa dapat menjelaskan ciri khusus yang dimiliki hewan.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyimpulkan bahwa hewan mempunyai
ciri khusus sesuai lingkungan hidupnya guna mempertahankan hidup.
4. Melalui diskusi kelokmpok, siswa dapat menyebutkan hewan beserta ciri khusus
yang dimiliki.
E. MATERI AJAR
Ciri Khusus Makhluk Hidup: Ciri Khusus Beberapa Jenis Tumbuhan
F. ALOKASI WAKTU
2 x 35 menit
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Mapping
2. Tanya Jawab
3. Penjelasan Guru
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pendahuluan ( 10 menit )
1. Guru memberikan salam dan dilanjutkan berdoa
2. Guru melakukan presensi.
3. Menginformasikan materi yang hendak dipelajari..
4.Menginformasikan tujuan yang hendak dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
5.Guru bersama dengan siswa menyanyikan lagu cicak cicak di dinding
6. Guru melakukan apersepsi :
“ Pernahkah kalian ke kebun binatang ?”
“ Hewan apa yang kalian jumpai di kebun binatang ?”
Kegiatan Inti ( 45 menit )
a. Eksplorasi
1. Guru menunjukkan gambar hewan yang mempunyai ciri khusus.
2. Guru bertanya kepada siswa “ Apakah kaki bebek berbeda dengan kaki burung ?”
b. Elaborasi
1. Guru memberikan pengantar mengenai ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan
2. Guru memberi contoh ciri-ciri khusus hewan dengan lingkungan hidupnya.
3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok.
4. Guru menjelaskan pengertian mapping.
5. Guru memberi contoh mapping.
6. Siswa mengamati beberapa hewan yang memiliki ciri khusus pada gambar.
7. Siswa membandingkan dan membedakan ciri khusus hewan terhadap
lingkungannya.
8. Melalui diskusi siswa membuat laporan hasil pengamatan menggunakan maping
atau bagan.
9. Salah satu siswa mewakili kelompok membacakan hasil pengamatan
menggunakan maping atau bagan yang telah dibuat.
10. Siswa menempelkan maping yang telah dibacakan di dinding.
11. Siswa kembali ke tempat duduk.
c. Konfirmasi
1. Siswa kembali ke tempat duduk.
2. Guru dan siswa membahas hasil diskusi.
3. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar mengajar.
Penutup ( 15 menit )
1. Guru memberikan test evaluasi untuk mengetahui daya serap materi yang telah
dipelajari.
2. Guru memberikan hadiah atau riward
3. Guru memberikan tugas.
4. Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya.
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Proses
· Keaktivan dalam pembelajaran
· Antusiasme siswa
· Partisipasi dalam kelompok
2. Tes Tertulis
· Pilihan Ganda
· Isian
H. SUMBER DAN ALAT BELAJAR
1. Rositawati, S dan Aris Muharam.2008.Senang Belajar IPA 6. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam 6. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Haryanto.2004.Sains Kelas VI.Jakarta:Erlangga
4. Gambar hewan yang memiliki ciri khusus
5. Kertas
Maos Juli .2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
KARSINI,S.Pd RAGIL AGUS FAUZI,S.Pd.SD
NIP196006071980122004 NIP.198808022010011005
LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa
ProsesTes
Tertulis
Jumlah
Skor
Nilai
AkhirKeaktifanKerjasama
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar-gambar Hewan yang Memiliki Ciri Khusus
KELELAWAR
CICAK
Telapak Kaki Cicak
BEBEK
Jari-jari tungkai yang
berselaput memiliki cakar
untuk mencengkeram tanah.
UNTA
Lampiran Lagu
CICAK CICAK DI DINDING
CICAK CICAK DI DINDING
DIAM DIAM MERAYAP
DATANG SEEKOR NYAMUK
HAP..............!
LALU DITANGKAP
SOAL EVALUASI
Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan benar!
I. Pilihan Ganda
1. Setiap hewan memiliki ciri-ciri khusus yang berhubungan dengan ....
a. tingkah lakunya c. lingkungannya
b. warna tubuhnya d. cara bergerak
2. Pernyataan yang benar tentang kelelawar adalah ....
a. kelelawar mencari makan pada siang hari
b. kelelawar dapat menentukan arah terbang hanya dengan menggunakan indra
penglihatan
c. selain indra penglihatan, kelelawar juga mengeluarkan bunyi untuk menentukan arah
terbang
d. pantulan gelombang bunyi yang dikeluarkan kelelawar akan ditangkap kembali oleh
indra penglihatan.
3. Bebek dapat berenang di air dengan menggunakan ....
a. kepakan sayap c. sayap dan ekor
b. selaput kulit pada sela-sela kaki d. ekor
4. Posisi kelelawar pada saat tidur ialah ....
a. bergantung dengan badan terbalik
b. bergantung sambil mendengkur
c. berdiri dengan sayap yang menutupi tubuhnya
d. bergantung dengan sayap membentang
5. Cecak dapat menangkap serangga sebagai makanannya dengan menggunakan....
a. kaki c. lidah yang pendek
b. mulut d. lidah yang panjang dan lengket
6. Ekolokasi adalah kemampuan yang dimiliki kelelawar untuk mengetahui arah
terbang, makanan, dan keadaan lingkungannya dengan menggunakan ....
a. mata c. mata dan bunyi
b. bunyi d. telinga
7. Kelelawar mempunyai kemampuan dalam sistem sonar dengan memanfaatkan
bunyi....
a. supersonik c. infrasonik
b. audiosonik d. ultrasonik
8. Berikut ciri khusus yang dimiliki bebek, kecuali ....
a. memiliki lapisan minyak pada bulunya
b. memiliki selaput di antara jari kakinya
c. memiliki paruh yang pendek dan agak lebar
d. berkembang biak dengan cara bertelur
9. Punuk unta berfungsi untuk ....
a. cadangan air dan makanan
b. melindungi dari panas matahari
c. melindungi dari debu
d. supaya dapat berjalan di gurun pasir
10. Kemampuan mahluk hidup untuk menentukan keadaan di sekitarnya
dengan menggunakan bunyi pantul disebut ....
a. adaptasi c. mimikri
b. ekolokasi d. iritabilita
II. Isian Singkat
1. Bagian menonjol, berbentuk garis pada telapak kaki cicak berfungsi sebagai ....
2. Bentuk paruh yang pipih dan lebar pada bebek berguna untuk ....
3. Kemampuan kelelawar mendeteksi mangsanya disebut …
4. Unta menyimpan cadangan makanan pada bagian ....
5. Bulu mata unta memiliki sistem pengaitan, yang berfungsi untuk ....
Kunci Jawaban :
I. Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. D 7. D
3. B 8. C
4. A 9. A
5. D 10. B
II. Isian
1. Sebagai alat perekat
2. Mencari cacing di balik lumpur
3. Ekolokasi
4. Punuk Unta
5. Mencegah masuknya debu ke mata
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VI / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat
hidupnya.
B. KOMPETENSI DASAR :
1.2 Mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan (kaktus,
kantong semar, raflesia, teratai) dengan lingkungan hidupnya.
C. INDIKATOR :
1.2.1 Menyebutkan ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan tertentu (kaktus,
kantong semar, raflesia, teratai).
1.2.2 Menjelaskan fungsi dan ciri khusus yang dimiliki tumbuhan tertentu (kaktus,
kantong semar, raflesia, tertatai).
1.2.3 Menjelaskan hubungan antara ciri khusus yang dimiliki tumbuhan tertentu
(kaktus, kantong semar, raflesia, teratai) dengan lingkungan hidupnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Melalui gambar, peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri khusus yang dimiliki
tumbuhan tertentu (kaktus, kantong semar, raflesia, teratai) dengan tepat.
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi dan ciri khusus yang
dimiliki tumbuhan tertentu (kaktus, kantong semar, raflesia, tertatai) dengan benar.
3. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara ciri khusus yang
dimiliki tumbuhan tertentu (kaktus, kantong semar, raflesia, teratai) dengan lingkungan
hidupnya dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan :
· Cinta lingkungan (love nature)
· Kreatif (creative)
· Disiplin (discipline)
· Rasa hormat dan perhatian (respect)
· Komunikatif (communicative)
· Aktif (active)
· Tekun (diligence)
· Tanggung jawab (responsibility)
· Ketelitian (carefulness)
E. MATERI PEMBELAJARAN :
Ciri Khusus Makhluk Hidup : Ciri khusus beberapa jenis tumbuhan
F. ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit
G. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Metode : - Tanya jawab
- Diskusi
- Penugasan
Pendekatan : Inkuiri
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal ( 10 menit)
- Guru membuka pelajaran dengan salam.
- Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa
- Guru melakukan presensi
- Apersepsi :
- Guru menanyakan materi sebelumnya.
- Guru memberikan Apersepsi dengan meminta peserta didik menyanyikan lagu
“Lihat Kebunku”
Lihat Kebunku
Penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
Setiap hari ku siram semua
Mawar melati semuanya indah
- Kemudian guru mengaitkan lagu tadi untuk menginformasikan mata pelajaran,
indikator dan tujuan yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti ( 45 menit)
· Eksplorasi
- Guru memberikan pertanyaan dan menyuruh peserta didik untuk memberikan
contoh tumbuhan yang memiliki ciri khusus
Misalnya : Tumbuhan apa saja yang kalian ketahui?
Bagaimana ciri – ciri tumbuhan tersebut?
· Elaborasi
- Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 – 5 anak berdasarkan nomor
absen.
- Setiap kelompok diberi gambar Tumbuhan kaktus, Tumbuhan kantong
semar, tumbuhan Raflesia, tumbuhan teratai.
- Guru meminta setiap kelompok untuk mengidentifikasi ciri – ciri
khusus tumbuhan yang ada pada gambar.
- Setiap kelompok mendiskusikan fungsi dan ciri khusus tumbuhan yang ada
pada gambar.
- Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi
- Setiap kelompok melakukan presentasi yang diwakili oleh satu anggota
kelompok yang untuk mengemukakan hasil diskusi kelompok.
- Guru meminta semua peserta didik mencatat hal-hal yang penting tentang apa
yang dipresentasikan temannya di depan.
· Konfirmasi
- Setiap Kelompok mengumpulkan laporan hasil diskusi
- Guru memberikan penjelasan dan mengevaluasi tentang apa yang
dipresentasikan peserta didik.
- Guru memberikan penguatan dan membuat simpulan bersama peserta didik
dengan memanfaatkan gambar yang tersedia.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
3. Kegiatan Penutup (± 15 menit)
- Peserta didik diberi soal-soal yang merupakan tes akhir tentang materi yang
sudah dipelajari.
- Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya.
- Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan Berdoa.
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian Proses
b. Penilaian Hasil
2. Teknik Penilaian
a. Tes
b. Non tes
3. Bentuk tes
a. Non objektif tes
4. Jenis tes
a. Lisan
b. Tertulis
5. Instrumen
a. LKS
b. Soal evaluasi
J. MEDIA BELAJAR
- Gambar
K. SUMBER BELAJAR:
- Haryanto.2007.Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI.Jakarta:Erlangga
- Khamim,dkk.2007.Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas
VI.Semarang:Aneka
Ilmu
- Buku Cambell
- Buku Bahan Ajar
- LKS SD Kelas VI Semester 1
Semarang, April 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI
…………………………… Slamet Nur Hariyadi
NIP : NIM : 1401411317
Lampiran :
BAHAN AJAR
1. Rongga Udara pada Teratai
Teratai biasanya hidup di air, terapung di kolam atau danau. Daun teratai lebar tipis dan
umumnya berbentuk bundar, sehingga mempermudah penguapan air dari tanaman
tersebut dan penyerapan cahaya matahari. Teratai tumbuh di dasar air. Tangkai daun
cenderung tumbuh menjalar, sehingga helai daun selalu terlihat mengapung. Jika batang
atau akar teratai di belah melintang akan terlihat lubang-lubang atau rongga udara.
Rongga-rongga ini berfungsi membawa oksigen ke batang dan akar sehingga teratai
dapat bernapas walaupun batang dan daun akar terendam dalam air.
2. Batang penyimpan Air pada Kaktus
Kaktus biasanya tumbuh di daerah padang pasir yang panas dan kering. Di daerah
padang pasir, dalam sehari bisa turun hujan dalam jumlah yang banyak sekali.
Kaktus harus mengumpulkan dan menyimpan air sebanyak mungkin pada saat hujan
tiba. Kaktus mempunyai satu akar yang lurus panjang dan masuk jauh kedalam tanah
dan akar-akar samping yang banyak menyebar. Akar-akar ini menyerap air sebelum air
itu menguap. Kaktus menyimpan air dalam batangnya yang berdaging. Batang kaktus
dilindungi oleh kulit yang tebal untuk mengurangi kehilangan air karena penguapan.
Daunnya berbentuk duri atau seperti jarum sehingga permukaannya kecil. Dengan
permukaan daun yang kecil kaktus dapat mengurangi penguapan air sehingga tanaman
tetap tumbuh. Selain itu, duri juga melindungi kaktus dari hewan-hewan yang ingin
merusak lapisan tahan airnya.
3. Nektar Pemikat Serangga pada Kantung Semar dan Venus
Beberapa tumbuhan tidak dapat membuat makanannya sendiri, tetapi mempunyai cara
untuk mendapatkan makanan siap santap dari mana saja. Kantung semar merupakan
tumbuhan khas yang ada di daerah rawa-rawa. Daerah ini memiliki kandungan nitrogen
yang sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan tumbuhan yang hidup di sana. Untuk
memenuhi kebutuhannya kantung semar sangat bergantung pada serangga sebagai
makanannya karena serangga mengandung banyak nitrogen. Tumbuhan kantung semar
memiliki daun yang berbentuk seperti piala. Dinding daun ini akan mengeluarkan nektar
untuk memikat serangga. Serangga yang terpikat oleh nektar akan hinggap pada dinding
daun yang licin sehingga tergelincir dan terjatuh ke dalam cairan yang ada di dasar
daun. Cairan ini akan menguraikan dan melarutkan serangga yang kemudian akan
diserap oleh tubuh kantung semar.
Tumbuhan yang mirip dengan kantong semar adalah venus penjebak serangga.
Bentuknya seperti kendi. Daunnya membentang lebar yang berguna untuk menjebak
serangga yang datang. Daun akan mengatup cepat dan menjebak serangga di dalamnya
untuk dicerna. Tumbuhan ini akan melarutkan serangga yang terjebak dengan getah
pencerna khusus, kemudian menyerap cairannya. Serangga yang sering terjebak
biasanya capung. Venus penjebak serangga memerlukan waktu dua minggu untuk
mencerna seekor capung.
4. Bau Busuk pada Bunga Rafflesia
Tumbuhan rafflesia tidak memiliki klorofil. Untuk mendapatkan makanannya,
tumbuhan ini hidup sebagai parasit pada akar tumbuhan mrnjalar di hutan hujan tropis
Asia tenggara. Salah satunya di hutan Bengkulu.
Batang tumbuhan rafflesia terdiri dari jaringan benang halus yang tumbuh di dalam
jaringan tumbuhan inangnya. Tumbuhan ini baru terlihat ketika kuncup bunganya
menembus tumbuhan inangnya. Lama kelamaan bunga ini tumbuh membesar.
Tumbuhan rafflesia berkembang biak melalui penyerbukan yang dibantu oleh serangga
(lalat). Untuk menatik lalat agar datang, bunga ini mengeluarkan bau busuk. Selain itu
untuk memandu lalat datang, bunga ini memiliki bagian yang dapat memantulkan
cahaya.
KISI-KISI SOAL
Indikator
Aspek
Kognitif
Nomor Soal
Isian
1.2.1 Menyebutkan ciri-ciri khusus yang
dimiliki tumbuhan tertentu (kaktus,
kantong semar, raflesia, teratai).
1.2.2 Menjelaskan fungsi dan ciri khusus
yang dimiliki tumbuhan tertentu (kaktus,
kantong semar, raflesia, tertatai).
1.2.3 Menjelaskan hubungan antara ciri
khusus yang dimiliki tumbuhan tertentu
(kaktus, kantong semar, raflesia, teratai)
dengan lingkungan hidupnya.
C1
C2
C3
1, 2, 6
4, 5, 7, 8
3, 9, 10
SOAL EVALUASI :
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Daun yang lebar pada teratai berfungsi untuk…
2. Tumbuhan yang memiliki ciri khusus berbentuk kantong dan bisa menjerat
serangga adalah…
3. Kaktus mempunyai daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan karena
kaktus hidup di …
4. Tumbuhan yang memakan serangga bertujuan memenuhi kebutuhan ...
5. Bunga Raflessia berbau busuk berfungsi untuk…
6. Bau busuk pada bunga Rafelssia merupakan bentuk adaptasi…
7. Dinding daun pada tumbuhan pemakan serangga mengeluarkan nectar untuk…
8. Daun kaktus berbentuk duri berfungsi untuk …
9. Tumbuhan teratai mempunyai daun yang lebar dan tipis karena teratai hidup di…
10. Tumbuhan kantong semar sangat bergantung pada serangga sebagai makanannya.
Tumbuhan kantong semar hidup di daerah …
Kunci Jawaban
1. Mempermudah penguapan
2. Venus dan kantong semar
3. Gurun / padang pasir
4. Nitrogen
5. Menarik lalat agar datang
6. Fisiologi
7. Memikat serangga
8. Memperlambat penguapan
9. Air
10. Rawa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VI / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. STANDAR KOMPETENSI:
6. Memahami faktor penyebab perubahan pada benda
II. KOMPETENSI DASAR :
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebaba perubahan pada benda (pelapukan,
pembusukan, perkaratan) melalui pengamatan
III. INDIKATOR :
6.1.1 Menyebutkan hasil pengamatan perubahan benda yang dipengaruhi oleh berbagai
kondisi (suhu kelembaban, bakteri ).
6.1.2 Menggolongkan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya.
IV. TUJUAN :
1. Melalui eksperimen,siswa dapat menyebutkan hasil pengamatan perubahan benda
yang dipengaruhi oleh berbagai kondisi ( suhu, kelembaban, bakteri ).
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggolongkan perubahan benda berdasakan
faktor yang mempengaruhinya.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Metode Eksperimen dan Diskusi Kelompok
Pendekatan :
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Salam
2. Doa
3. Presensi
4. Pengkondisian kelas
5. Apersepsi
Dalam apersepsi, guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas.
Guru tanya jawab seperti :
Siapa yang pernah melihat kursi kayu ditaman?
Apa yang terjadi pada kursi tersebut setelah bertahun-tahun kena panas dan hujan?
Apa yang terjadi jika susu dibiarkan dua hari dalam keadaan terbuka?
Mengapa kita mendapati buah yang busuk?
Apa yang terjadi pada pagar besi rumah yang telah bertahun-tahun tidak dirawat
atau dibiarkan terkena hujan dan panas?
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
7. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari:
1. Eksplorasi
a. Guru memberi pancinngan pertanyaan mengenai pelapukan ,perkaratan, pembusukan.
b. Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan pelapukan, perkaratan,
pembusukan
2. Elaborasi
a. Guru membagi kelas dalam 5 kelompok kecil. Selanjutnya, siswa akan
bekerjasama dalam kelompok tersebut.
b. Guru menjelaskan tujuan dibaginya kelompok-kelompok kecil.
c. Guru membagikan alat dan bahan untuk eksperimen yang akan dilakukan.
d. Guru memberikan LKS kepada tiap-tiap kelompok.
e. Siswa melakukan eksperimen“Proses Pelapukan” sesuai dengan LKS
f. Siswa mendiskusikan tentang apa yang terjadi pada eksperimen dan apa
sebabnya dalam kelompok.
g. Siswa mengerjakan laporan eksperimen “Proses Pelapukan” dengan berdiskusi
dalam kelompok.
h. Guru melihat dan mengawasi proses berlangsungnya eksperimen dalam tiap
kelompok. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas (guru hanya
memberikan rangsangan atau stimulus yang memancing pola pikir siswa agar sesuai
dengan konteks).
i. Guru memberi kesempatan bagi siswa untuk berpikir, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah.
3. Konfirmasi
a. Guru mempersilakan salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil eksperimen dan pengerjaan diskusi LKS. Siswa dari
kelompok lain dapat memberikan tanggapan.
b. Guru mengkonfirmasi hasil dari masing-masing kelompok.
c. Guru memberikan penguatan.
d. Guru mengkonfirmasi dann mengevaluasi serta memberikan penguatan.
e. Guru bersama siswa membuat simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan soal-soal evaluasi
2. Guru memberikan tugas (PR) untuk pertemuan selanjutnya.
3. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
VII. ALAT DAN MEDIA : 1. Kertas / kardus
2. Air
3. Wadah transparan
VIII. PENILAIAN : 1. Teknik non tes (penilaian proses)
2. Teknik tes tertulis.
IX. SUMBER BELAJAR :Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VI
SD/MI
Penulis : S. Rositawaty- Aris Muharom
Geografi SMA kelas 1, Erlangga
Kimia SMA kelas 3, Erlangga
Semarang, April
2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Kelas
……………………………… Slamet Nur Hariyadi
NIP...………...……………… NIM. 1401411317
Lampiran :
BAHAN AJAR
1. Perubahan pada Benda
1.1. Pelapukan
Perubahan pada kayu dan dinding seperti itu disebut pelapukan.Pelapukan adalah
proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan, baik berasal dari makhluk hidup
maupun makhluk tidak hidup. Hal itu dapat disebabkan oleh organisme maupun
anorganisme. Waktu yang diperlukan untuk proses pelapukan itu sangat lama.
Pelapukan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pelapukan biologis dan pelapukan
mekanik. Berikut penjelasannya.
a. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis disebabkan oleh aktivitas organisme, yaitu jamur dan jasad
renik lainnya. Contohnya, kayu yang tadinya keras, lama-kelamaan akan hancur
dimakan rayap. Untuk menghindarinya, kayu tersebut harus dicat terlebih dahulu.
b. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik terjadi akibat suhu, tekanan, angin, dan air. Pelapukan mekanik
dapat berlangsung lama atau sebentar. Contohnya, kamu pasti pernah melihat batuan
yang ketika dipegang dan ditekan sedikit akan hancur. Batuan tersebut sudah
mengalami proses pelapukan yang sangat lama akibat terkena air, perubahan, suhu, dan
tekanan.
1.2. Perkaratan
Perkaratan adalah proses pembentukan lapisan merah (kekuning-kuningan) yang
melekat pada lapisan logam besi sebagai akibat proses kimia. Perkaratan ini terjadi
karena logam besi bereaksi dengan air dan gas oksigen. Logam yang dapat mengalami
perkaratan adalah besi dan berbagai logam hasil campuran besi. Jika besi disimpan
beberapa lama dalam keadaan terbuka maka akan mengalami perkaratan. Udara yang
ada di sekitar kita mengandung oksigen. Oksigen dimanfaatkan makhluk hidup untuk
bernapas. Namun, jika oksigen bersentuhan dengan logam besi secara terus menerus
dalam waktu tertentu maka akan timbul karat. Perkaratan sangat merugikan bagi
manusia. Logam besi sebelum berkarat memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap.
Namun, jika sudah mengalami perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah,
rapuh, warnanya berubah menjadi coklat bahkan menjadi hitam.
1.3 Pembusukan pada benda
Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk hidup
akibat bakteri atau jamur sehingga rusak dan berbau. Pembusukan umumnya terjadi
pada bahan makanan. Penyebab pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil, seperti bakteri dan jamur.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan pada Benda
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan pada benda, yaitu suhu,
kelembapan, waktu, dan kuman.
2.1. Suhu
Suhu dingin ataupun panas dapat mempengaruhi perubahan pada benda,
misalnya suhu dingin dapat ,menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan
pembusukan. Cuaca panas dan hujan menyebabkan kayu dan bahan sejenisnya menjadi
lapuk dan berjamur.
2.2 Kelembapan
Udara lembab mengandung uap air yang menyebabkan benda-benda menjadi
rusak, lapuk, busuk maupun berkarat.
2.3 Waktu
Bertambahnya waktu akan menyababkan pembusukan makanan makin
bertambah. Demikian pula perkaratan dan pelapukan pada benda-benda. Makin lama
karat akan makin banyak, benda-benda yang lapuk akan makin rapuh dan hancur.
2.4. Kuman
Kuman atau bakteri adalah penyabab utama dari pembusukan. Hidup di tempat
yang lembab ( tidak panas dan tidak dingin ) sehingga kuman dapat dibunuh dengan
dipanaskan atau didinginkan.
3. Pencegahan Terjadinya Perubahan pada Benda
3.1 Perkaratan
Dengan di cat ( dari besi )
3.2 Pelapukan
Dengan dipelitur ( bahan dari kayu )
3.3 Pembusukan
Pembusukan dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pengeringan
b. Penyimpanan dalam lemari pendingin
c. Pemberian bahan pengawet
d. Penyimpanan dalam tempat atau kemasan kedap udara.
Lembar Kerja Siswa
Proses Pelapukan Kertas
Tujuan
Mengamati proses pelapukan pada kertas karena pengaruh air.
Alat dan Bahan
1. Kertas koran
2. Stoples besar dan transparan
3. Air
4. Gunting
Langkah Kerja
1. Gunting kertas koran dengan ukuran 20 cm × 20 cm.
2. Masukkan air ke dalam stoples hingga 3/4-nya.
3. Masukkan potongan kertas tadi ke dalam stoples dan biarkan selama 25 menit.
4. Tulis
Diskusikanlah bersama teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan berikut.
1. Apa yang terjadi pada kertas, apakah sama dengan kondisi kertas sebelum direndam
dan sesudah direndam? Jelaskan penyebabnya!
2. Bagaimana jika waktu perendaman dilakukan selama 1hari dan bagaimana jika waktu
perendaman dilakukan selama 1 minggu?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya pelapukan?
KISI-KISI SOAL
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Bahasan : Perubahan Benda
Kelas/ Semester : VI / 1
Standar Kompetens
i
Kompetensi
Dasar
Indikator Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Memahami Faktor
Perubahan Benda
Menjelaskan
faktor-faktor
penyebab
perubahan
benda (pelapukan,
perkaratan, dan
pembusukan)
melalui
pengamatan.
- Menyebutkan
hasil pengamatan
bahwa perubahan
benda dipengaruhi
oleh berbagai
factor(suhu, bakteri
dan kelembaban)
- Menggolongkan
perubahan benda
berdasarkan factor
yang
mempengaruhinya.
C1
C2
C3
C4
C5
A = 1, 2, 4,
10
A = 3, 5, 7,
9
A = 6, 8,
B = 1-5
C = 1, 2
C6
C = 3, 4
C = 5
SOAL EVALUASI :
A.Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini yang bukan penyebab perubahan pada benda . . . .
a. perkaratan c. pelapukan
b. pembusukan d. pemuaian
2. Pencegahan pelapukan kayu dilakukan dengan cara ....
a. ditaburi garam c. pengecatan
b. dijemur d. diangin-anginkan
3. . Benda yang dapat mengalami perkaratan adalah . . . .
a. c.
b. d.
4. Perkaratan lebih cepat terjadi pada lingkungan ....
a. basah c. panas
b. kering d. Cerah
5. Proses penghancuran bahan, baik yang berasal dari makhluk hidup maupun makhluk
tidak hidup, yang disebabkan oleh mikroorganisme maupun anorganisme disebut ....
a. perkaratan
b. pelapukan
c. pembusukan
d. pengikisan
6. Apa yang harus dilakukan agar pagar besi rumah tidak berkarat ....
a. ditutup plastik agar tidak kehujanan
b. dicuci setiap hari
c. dilapisi dengan cat
d. dibiarkan saja
7. Batang kayu yang mati dan sudah tersimpan lama akan melapuk, hal ini disebabkan
oleh ....
a. udara kering
b. semut
c. manusia
d. jamur
8. Apakah yang terjadi jika sepotong kawat selalu terkena air?
a. Mencair c. Berkarat
b. Membusuk d. Lapuk
9. Manakah pernyataan yang benar tentang pembusukan?
a. Pembusukan dapat terjadi pada semua benda.
b. Makanan di tempat tertutup cepat membusuk.
c. Pendinginan mempercepat pembusukan.
d. Mikroba merupakan penyebab pembusukan pada makanan.
10. Salah satu tanda pembusukan makanan adalah . . . .
a. terjadi perubahan wujud
b. ditumbuhi jamur
c. berbau khas
d. lunak
B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Jamur dan bakteri pada makanan menyebabkan ....
2. Kayu yang terkena air akan cepat menjadi ....
3. Besi yang berkarat biasanya akan menjadi berwarna ....
4. Pengecatan pagar besi bertujuan mencegah . . . .
5. Mengeringkan makanan di oven bertujuan mencegah . . . .
Kunci Jawaban :
A. Pilihan Ganda
1. D
2. C
3. C
4. A
5. C
6. C
7. D
8. C
9. D
10. C
B. Isian Singkat
1. Pembusukan
2. Lapuk
3. Coklat
4. Perkaratan
5. Pembusukan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VI / 2
Alokasi Waktu : 2X 35 menit
I. Standar Kompetensi :
7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi.
II. Kompetensi Dasar :
7.2 Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik.
III. Indikator :
7.2.1 Menjelaskan cara perpindahan energi listrik
7.2.2 Mendriskripsikan perubahan energi listrik menjadi energi lain
IV. Tujuan :
1. Melalui percobaan perpindahan energi listrik siswa dapat memahami perpindahan
energi listrik dengan benar
2. Dengan mengamati percobaan siswa dapat memahami perubahan energi listrik
menjadi energi lain dengan tepat dan benar
Karakteristik yang diharapkan:
· Kerjasama
· Tanggungjawab
· Kejujuran
· Keaktifan
V. Materi :
1. Perpindahan dan perubahan energi listrik
2. Lingkungan dan daerah-daerah yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
tenaga air.
3. Cara kerja dalam pembangkit listrik tenaga air.
4. Pemanfaatan atau keuntungan yang di dapat dari Pembangkit Listrik Tenaga
Air bagi masyarakat di lingkungan setempat dalam kegiatan sehari-hari.
VI. Metode dan Model Pembelajaran
Model Pembelajaran : NHT (Numbered Heads Together) berbasisSains
Enviroment Technologi Society ( SETS)
Metode Pembelajaran : Ceramah, pengamatan, demonstrasi, tanya jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
Pra kegiatan :
1. Salam
2. Doa
3. Presensi
4. Pengkondisian kelas
Kegiatan awal :
- Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
- Guru memberikan tanya jawab tentang pemanfaatan kincir air pada pembangkit
listrik, “anak-anak, apakah kalian pernah melihat kincir air?”
B. Kegiatan Inti
a. Guru memberi penjelasan tentang perpindahan dan perubahan enegri listrik.
(eksplorasi)
b. Guru menunjukan video “Membuat Daya Lisrik dengan menggunakan kincir air”
(eksplorasi)
c. Guru menjelaskan cara kerja dari kincir air. (elaborasi)
d. Guru menjelaskan lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk tempat pembuatan
PLTA. (elaborasi)
e. Guru membagi kelas dalam 3 kelompok besar dan menjelaskan tujuan dibaginya
kelompok-kelompok. (elaborasi)
f. Guru memberikan nomor kepada tiap-tiap anggota kelompok dengan nomor yang
berbeda-beda (elaborasi)
g. Guru memberikan LKS kepada tiap-tiap kelompok. (elaborasi)
h. Siswa mempraktikan cara membuat pembangkit listrik tenaga air sederhana
secara kelompok. (elaborasi)
i. Guru membimbing siswa dalam membuat pembangkit listrik tenaga air
sederhana. (elaborasi)
j. Guru memanggil nomor kepala siswa secara acak. (elaborasi)
k. Siswa mendemostrasikan cara kerja pembangkit listrik tenaga air yang telah
dibuatnya. (elaborasi)
l. Siswa menjelaskan pemanfaatan PLTA bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari. (elaborasi)
m. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju. (konfirmasi)
n. Guru mengkonfirmasi hasil dari masing-masing kelompok. (konfirmasi)
o. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya. (konfirmasi)
p. Guru mengkonfirmasi dan mengevaluasi serta memberikan penguatan atau umpan
balik terhadap hasil kerja siswa. (konfirmasi)
C. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa membuat simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung.
2. Guru memberikan soal-soal evaluasi
3. Guru memberikan tugas (PR) untuk pertemuan selanjutnya.
4. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media :
1. Video “ Membuat Daya Lisrik dengan menggunakan kincir air”
2. Perlengkapan membuat pembangkit listrik tenaga air sederhana
- Sumber daya alam : air yang mengalir dapat dari keran yang mengalir
- Turbin : sendok, gabus atau kayu, sumpit bulat atau batang
- Generator : dinamo, rantai
- Lampu : kabel, lampu, penyangga lampu
Sumber :
1. Sulistyono, Heri.2008. BSE Ilmu pengetahuan Alam.Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
2. Rositawaty,S dkk.2008. BSE Senang Belajar Ilmu Pegetahuan Alam.Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan nasional:Jakarta.
3. Sumber dari internet
- http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrohidro
- http://www.inmystery.com/2010/05/prinsip-kerja-plta.html
- http://www.youtube.com/watch?v=S4B2gODY3Mk&feature=related
IX. Penilaian :
1. Prosedur penilaian : proses, tes akhir
2. Jenis penilaian : tertulis, lisan, perbuatan
3. Tehnik tes : tes tertulis dan non tes
Semarang, ...............2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
(............................) (............................)
NIP. NIP.
MATERI AJAR
Bentuk-bentuk energi
Energi yang paling besar adalah energi matahari. Energi panas dari sinar matahari
memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di muka bumi ini. Manfaat energi matahari
dapat dirasakan oleh manusia yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian,
untuk menghangatkan ruangan, sebagai penghangat tubuh, untuk mengeringkan hasil
pertanian seperti padi, kopi, cengkeh, untuk pembengkit tenaga listrik. Selain dapat
bermanfaat bagi manusia energi matahari juga bermanfaat bagi tumbuhan yang
memiliki klorofil untuk dapat melakukan proses pembuatanan makanan atau proses
fotosintesis.
Selain energi matahari yang merupakan energi yang paling besar secara umum energi
dapat dibagi menjadi beberapa macam bentuk energi yaitu:
1. Energi kimia
Energi kimia adalah suatu energi yang tersimpan di dalam persenyawaan kimia yang
berbentuk ikatan antara atom yang satu dengan atom yang lainnya. Energi kimia
adalah suatu energi yang dihasilkan dalam suatu proses kimia. Besarnya energi yang
dihasilkan tergantung dari jenis dan jumlah pereaksi dalam suatu reaksi kimia. Alat-
alat yang dapat menghasilkan energi dari reaksi kimia misalnya aki dan beterai.
2. Energi listrik
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan.
Energi ini dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam
konduktor yang disebut arus listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi
yang lain seperti energi gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi.
3. Energi panas
Energi panas atau energi kalor merupakan suatu energi yang bersumber dari matahari,
dimana matahari merupakan sumber energi panas yang paling besar. Sinar matahari
yang memberikan panas yang sesuai sangat bermanfaat bagi makhluk hidup yang ada
di muka bumi.
4. Energi bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dihasilkan oleh bunyi atau suara, yaitu benda
yang bergetar. Contohnya bunyi gitar, bunyi bom, bunyi halilintar, dan bunyi petasan.
5. Energi nuklir
Energi nuklir adalah suatu energi yang terkandung dalam inti atom dari unsur-unsur
nuklir. Energi nuklir akan keluar bila suatu inti atom berubah menjadi inti lain.
Besarnya energi nuklir yang dihasilkan tergantung pada jumlah dan jenis inti.contohnya
ledakan yang terjadi pada bom atom.
6. Energi mekanik
Energi mekanik merupakan energi yang disebabkan karena adanya suatu usaha yang
berhubungan dengan gerakan yang terjadi pada benda. Energi mekanik terdiri atas 2
buah energi yaitu energi potensial dan energi kinetik.
a. Energi potensial
Energi potensial merupakan suatu energi tersimpan yang dimiliki oleh suatu benda
karena posisi (kedudukan) terhadap suatu acuan. Sebagai contoh yaitu batu yang kita
angkat pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial apabila batu kita lepas maka
batu tersebut akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau jatuh.
b. Energi kinetik
Energi kinetik merupakan suatu energi yang dimiliki oleh suatu benda yang
dipengeruhi oleh gerakan aktif dari suatu benda yang bersangkutan.
Perubahan Energi Listrik
Suatu energi manfaatnya baru akan dapat terlihat apabila energi tersebut mengalami
suatu perubahan bentuk dari energi satu ke dalam energi yang lainya. Seperti yang kita
ketahui bahwa energi memiliki suatu hukum yang sering disebut dengan hukum
kekekalan energi. Bunyi dari hukum kekekalan energi adalah energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk dari bentuk
yang satu ke bentuk yang lainnya.
Dari hukum kekekalan energi di atas apabila energi dapat dirubah ke dalam bentuk
energi lainnya maka energi tersebut akan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari. Perubahan energi yang paling banyak bisa dimanfaatkan adalah perubahan dari
energi listrik dirubah ke dalam bentuk energi yang lainnya.
PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah Generator yang dihubungkan
ke turbinyang digerakkan oleh tenaga kinetik
dari air. Namun, secara luas, pembangkit
listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air
dari sebuahwaduk atau air terjun, melainkan
juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti
tenaga ombak.
PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian
generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan
kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti
Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang.
Photo dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA
menengah yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
KEUNTUNGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Pembangkit Listrik Tenaga Air memiliki beberapa kelebihan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan yang membuatnya semakin menarik, seperti berikut ini :
(1) Bahan bakar PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) adalah batu bara. Berdasarkan
pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakar untuk PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air) adalah Air. Keunggulan bahan bakar untuk PLTA ini
sama sekali tidak habis terpakai ataupun berubah menjadi sesuatu yang lain. PLTU
sekarang ini menghadapi masalah tentang menipisnya sumber-sumber kekayaan bumi
yang ada dan masalah pembuangan limbahnya yang berupa abu batu bara. Sedangkan
PLTA tidak menghadapi masalah yang serupa. Ia merupakan suatu sumber energi yang
abadi, tidak seperti bahan bakar fosil. Air melimpas melalui turbin, tanpa kehilangan
kemampuan pelayanan sungai untuk wilayah hilirnya. Ia masih mampu mengairi sawah-
sawah ataupun menghilangkan dahaga kota-kota akan air bersih.
(2) Biaya pengoperasian dan pemeliharaan PLTA sangat rendah jika dibandingkan
dengan PLTU atau PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Pada PLTU, di samping
pengeluaran biaya untuk batu bara, perlu diperhitungkan pula biaya transportasi bahan
bakar tersebut. Demikian pula hal ini berlaku pada PLTA. Pada PLTA, transportasi
berlangsung secara alamiah hampir pada setiap kasus (kecuali pada PLTA dengan
sistem kombinasi antara tampungan dan pompa).
(3) Turbin-turbin pada PLTA bisa dioperasikan atau dihentikan pengoperasiannya setiap
saat. Hal ini tidak dimungkinkan pada PLTU atau PLTN. Untuk memenuhi kebutuhan
puncak yang hanya terjadi selama beberapa jam saja, bukan merupakan masalah bagi
PLTA, karena dengan kemampuan untuk dioperasikan atau dihentikan kembali hampir
pada setiap saat merupakan suatu modal utama dalam pengoperasian, sementara pada
PLTU dan PLTN akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar yang luar biasa.
(4) PLTA, cukup sederhana untuk dimengerti dan cukup mudah untuk dioperasikan.
Ketangguhan sistemnya dapat lebih diandalkan dibandingkan dengan sumber-sumber
daya lainnya.
(5) Peralatan PLTA yang mutakhir, umumnya memiliki peluang yang besar untuk bisa
dioperasikan selama lebih dari 50 tahun. Hal ini cukup bersaing jika dibandingkan
dengan umur effektif dari PLTN yang sekitar 30 tahun.
(6) Mengingat kemudahannya untuk memikul beban ataupun melepaskannya kembali,
PLTA juga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan yang bisa diandalkan pada sistem
kelistrikan terpadu antara PLTU, PLTA dan PLTN.
(7) Dengan teknik perencanaan yang mutakhir, PLTA dapat menghasilkan tenaga
dengan efisiensi yang sangat tinggi meskipun fluktuasi beban cukup besar.
(8) Pengembangan mutakhir yang telah dicapai pada pengembangan turbin air, telah
dimungkinkan untuk memanfaatkan jenis turbin yang sesuai dengan kadaan setempat.
(9) Pengembangan PLTA yang juga ramah lingkungan dengan memanfaatkan arus
sungai dapat menimbulkan juga manfaat lain misalnya pariwisata, perikanan, dan lain-
lain, sedangkan jika diperlukan waduk untuk keperluan tersebut dapat dimanfaatkan
pula misalnya sebagai irigasi dan pengendali banjir.
KISI-KISI SOAL
Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Indikator Bentuk
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
7.Mempraktikkan pola
penggunaan dan
perpindahan energi.
7.2 Menyajikan
informasi
tentang
perpindahan
dan
perubahan
energi listrik.
7.2.1 Menjelaskan
pengertian
perpindahan energi
listrik
7.2.2 Menjelaskan
pengertian
perubahan energi
listrik
7.2.3 Menjelaskan cara
perpindahan energi
listrik
7.2.4 Mendriskripsikan
perubahan energi
listrik menjadi
energi lain
A. Pilihan
ganda
B. Essay
C1
C1
C3
A. 2
B. 3
A. 5
B. 1
B2
A. 1,3
B. 4,5
SOAL EVALUASI
A. Pilihlah jawaban yang kamu anggap benar!
1. Air terjun dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Energi air terjun diubah
menjadi energi listrik menggunakan . . . .
a. dinamo
b. generator
c. sel surya
d. turbin
2. Gejala kelistrikan dapat ditimbulkan oleh muatan yang diam. Gejala kelistrikan
ini disebut listrik . . . .
a. Statis
b. Dinamis
c. Kinetis
d. Praktis
2. Lampu neon mengubah energi listrik menjadi energi . . . .
c. panas dan bunyi
d. panas dan cahaya
e. bunyi dan cahaya
f. cahaya dan gerak
3. Kegiatan manakah yang dapat menghemat energi listrik?
a. Membiarkan komputer menyala walaupun tidak digunakan.
b. Membuka tutup lemari es dalam waktu lama.
c. Mematikan lampu ketika mau pergi.
d. Menonton televisi sampai larut malam.
5. Masyarakat dapat menikmati aliran listrik di rumah-rumah. Aliran listrik di
Indonesia umumnya berasal dari . . . .
a. PLTG c. PLTA
b. PLTU d. PLTN
6. Alat yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik yang berasal dari
pusat listrik adalah ....
a. sekering
b. trafo
c. sakelar
d. dinamo
7. Tempat muatan listrik berpotensial tinggi disebut ....
a. kutub netral
b. kutub negatif
c. kutub positif
d. kutub arus
8. Rangkaian listrik disusun dengan tiga cara, kecuali ....
a. paralel
b. seri
c. campuran
d. saling silang
9. Alat ukur tegangan listrik adalah ....
a. voltmeter
b. amperemeter
c. ohmmeter
d. wattmeter
10. Salah satu sumber listrik adalah ....
a. batu baterai
b. lampu
c. bohlam
d. sakelar
B. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Contoh dari perubahan energi listrik adalah...
2. Langkah terakhir dalam pembuatan PLTA sederhana adalah...
3. 4 macam bentuk energi yaitu...
4. Manfaat dari pembuatan PLTA dalam masyarakat adalah...
5. Perbandingan manfaat penggunaan PLTA dengan PLTU adalah...
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda
1. B 6. B
2. A 7. C
3. B 8. D
4. C 9. A
5. C 10. A
Uraian
1. Contoh dari perubahan energi listrik adalah :
a. Perubahan dari energi listrik menjadi energi panas misalnya setrika listrik dan
solder listrik.
b. Perubahan dari energi listik menjadi energi menjadi energi suara misalnya radio
dan tape.
c. Perubahan dari energi listrik menjadi energi cahaya misalnya lampu.
d. Perubahan dari energi listik menjadi energi cahaya (gambar) dan suara misalnya
pada televisi.
e. Perubahan dari energi listik menjadi energi menjadi energi gerak misalnya
terdapat pada kipas angin.
2. Mengalirkan air pada turbin.
3. Energi kimia, energi panas, energi cahaya, dan energi listrik
4. Manfaat dari pembuatan PLTA
Manfaat pembuatan PLTA adalah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik
yang dapat digunakan sebagai sumber energy yang dapat menerangi rumah. Selain itu
juga dapat dimanfaatkan sebagai peluang pariwisata, perikanan, irigasi, dan pengendali
banjir.
5. PLTU menggunakan bahan bakar batu bara sedangkan PLTA memnfaatkan air
Penilaian
Nilai = (Jumlah benar
pilihan ganda x 2 )+ (Jumlah benar essay x 4)
3
SINTAK MODEL PEMBELAJARAN
Numbered Heads Together adalah metode pembelajaran yang menuntut
keseriusan siswa dalam belajar. Karena pada pelaksanaanya guru akan melakukan
evaluasi secara acak pada siswa dengan memilih nomor yang telah diberikan
sebelumnya.
Pembentukan kelompok dalam pembelajaran NHT kelas dibagi dalam beberapa
kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Tiap kelompok mempunyai sifat
heterogen dalam hal jenis kelamin dan kemampuan akademik sebelum materi pelajaran
di berikan kepada siswa. Tiap-tiap siswa dalam satu kelompok diberi nomor yang
berbeda.
Pemberian materi pelajaran dalam NHT diberikan berupa pengajaran langsung
atau diskusi dalam pelajaran yang dilakukan oleh guru. Masing-masing kelompok
diberikan tugas untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah di sediakan..
Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk merangkai alat peraga sederhana sesuai
dengan petunjuk yang ada di LKS. Setelah diskusi selesai, guru memanggil acak nomor
yang diberikan. Siswa yang terpilih maju ke depan untuk memaparkan hasil diskusi
kelompoknya.Guru mempersilahkan siswa lain untuk menyampaikan tanggapannya
mengenai hasil diskusi yang disampaikan. Kemudian guru bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan mengenai drama yang sedang dibicarakan. Siswa yang sudah
berani maju ke depan diberi penghargaan oleh guru.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : ..............................
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : VI / 2
Materi Pokok : Hemat Energi
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
8. Memahami pentingnya penghematan energi
B. Kompetensi Dasar
8.2 Membuat suatu karya/model yang menggunakan energi listrik (bel listrik / alarm /
model lampu lalu lintas / kapal terbang / mobil-mobilan / model penerangan rumah)
C. Indikator
8.2.1 menjelaskan kinerja model karya/model yang menggunakan energi listrik (bel listrik)
8.2.2 menjelaskan cara membuat karya/model yang menggunakan energi listrik (bel listrik)
8.2.3 membuat karya/model yang menggunakan energi listik (bel listrik)
D. Tujuan Pembelajaran:
o Siswa dapat memahami kinerja karya/model yang menggunakan energi (bel listrik)
secara sederhana melalui penjelasan guru
o Siswa dapat Menjelaskan kinerja dari karya/model yang menggunakan listrik (bel listrik)
secara sederhana melalui presentasi langsung
o Siswa dapat Membuat karya/model yang menggunakan listrik (bel listrik) melalui
praktek
E. Materi
Karya yang menggunakan energi listrik.
o Model bel listrik.
F. Metode pembelajaran
o Ceramah
o Diskusi kelompok
o Demonstrasi
o Tanya jawab
G. Model Pembelajaran
STAD (Student Team Achievement Division)
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pra Kegiatan ( 5 menit )
· Guru meminta siswa untuk berbaris lalu masuk kelas.
· Guru mengucapkan salam kemudian meminta siswa untuk berdoa.
· Guru mengabsen siswa.
2. Kegiatan awal ( 5 menit )
· Guru menginformasikan materi pokok dan tujuan pembelajaran.
· Motivasi
Anak-anak kalian tau kegunaan listrik bukan? Ya, untuk membuat semua urusan
menjadi lebih mudah. Kalian tau tidak bagaimana cara kerja lampu sehingga menerangi
ruangan yang gelap? Kali ini kita akan belajar membuat lampu sederhana.
· Apresepsi
Mengadakan tanya jawab tentang kegunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan inti ( 20 menit )
- Guru menjelaskan kinerja bel listrik (eksplorasi)
- Guru meminta siswa untuk memahami dan mencatat apa yang telah guru jelaskan
(elaborasi)
- Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri
dari 4 orang siswa (elaborasi)
- Siswa berdiskusi dengan kelompok mengenai materi yang telah disampaikan guru
sebelumya, diskusi dilakukan sampai semua anggota kelompok benar-benar yakin telah
memahami materi tersebut. (elaborasi)
- Guru memberikan kuis untuk menguji kemampuan siswa dan mengetahui hasil
diskusi yang di lakukan siswa (eksplorasi)
- Siswa menjawab kuis dari guru secara individu namun penilaiannya berdasarkan
kelompok (elaborasi)
- Guru memberi skor kepada setiap siswa yang menjawab kuis (eksplorasi)
- Skor tertinggi diberikan penghargaan oleh guru, penghargaan di berikan kepada
kelompok (eksplorasi)
- Guru selanjutnya menjelaskan cara membuat model/karya bel listrik (eksplorasi)
- Guru menunjukan gambar dan contoh karya bel listrik beserta langkah-langkah
pembuatanya (eksplorasi)
- Dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya siswa membuat bel listrik
dengan alat dan bahan yang sudah tersedia sesuai langkah-langkah yang di berikan guru
(elaborasi)
- Guru memberikan lembar isian yang harus diisi siswa setelah melakukan praktek
sebagai laporan praktek siswa (eksplorasi)
- Setelah siswa mengisi lembar tersebut, guru menawarkan salah satu kelompok untuk
maju menunjukan dan menjelaskan hasil karya kelompok mereka. (eksplorasi)
- Siswa mempresentasikan hasil kerjanya (elaborasi)
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah maju (eksplorasi)
- Guru menjelaskan apa saja yang telah di pelajari hari ini dan manfaatnya (eksplorasi)
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan menyimpulkan apa yang sudah dipelajari (konfirmasi)
4. Kegiatan akhir ( 5menit )
o Guru menjelaskan ulang semua mata pelajaran yang telah diajarkan.
o Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi yang telah diajarkan. Jika
belum, siswa dapat menanyakan ke orang tua, kakak, saudara, atau teman yang sudah
paham mengenai materi itu.
o Jangan lupa guru menanyakan bagaimana perasaan siswa setelah belajar materi yang
telah diajarkan.
o Berdoa dan pulang.
I. Sarana dan Sumber Belajar
o Buku BSE Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas VI, Heri Sulistyanto
o Gambar model bel listrik
o Contoh karya/model bel listrik
J. Evaluasi
Prosedur : Tes awal, tes proses, tes akhir
Jenis : Lisan, tulis, praktek
Alat : Kuis, laporan praktek, Soal Evaluasi
Bentuk : Pilihan Ganda, Isian
K. Penilaian
Skor masing-masing jawaban benar = 10
Nilai = Jumlah jawaban benar x 10 = 100
Semarang, ......................2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
.................................. ..................................
NIP : NIP :
MATERI AJAR
Membuat Suatu Model Menggunakan Energi Listrik
Alat listrik terdiri dari bebrbagai macam jenis dan kegunaannya. Beberapa alat
listrik tersebut dapat kita buat sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Berikut ini, kita
akan membuat bel listrik. Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat bel
listrik adalah sebagai berikut :
1. Kawat email kecil sebesar rambut (0,01 mili) antara 5 - 10 meter.
2. Bekas gulungan/kelos benang satu buah
3. Mur baud ukuran 5 - 8 mili atau paku besar satu buah
4. Sepotong triplek
5. Dua meter kabel dua warna
6. Empat buah batu baterai berikut tempatnya
7. Satu lempeng kecil seng yang agak keras bekas plat atau kaleng makanan/kue
8. Sakelar
9. Paku kecil 2 - 4 buah.
Contoh gambar/ skema bel listrik
SOAL EVALUSASI
Jawablah soal di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Tuliskan empat alat yang bekerja menggunakan energi listrik!
2. Apakah perbedaan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel?
3. Jelaskan cara kerja bel listrik!
4. Jelaskan cara menghemat energi listrik!
5. Apa yang dimaksud dengan PLTA, PLTU, PLTG, PLTD, dan PLTN?
6. Nama lain dari trafo adalah ....
7. Aliran muatan listrik pada rangkaian tertutup yang mengalir dari tempat
berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah disebut ....
8. Perbedaan potensial kutub positif dan negatif disebut ....
9. Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang disebut rangkaian ....
10. Energi dari bahan bakar minyak bumi semakin lama semakin ....
Kunci Jawaban :
1. Televisi,Radio,Setrika,Senter
2. Rangkaian seri : listrik seri tidak memiliki cabang
Rangkaian paralel : listrik paralel memiliki cabang. Arus listrik mengalir melalui
titik percabangan
3. Bel listrik mengubah energi listrik menjadi energi bunyi
4. Cara menghemat energi :
§ Menggunakan listrik seperlunya
§ Menggunakan lampu dengan daya yang rendah sesuai dengan kebutuhan.
§ Tidak terlalu sering menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan daya
tinggi,misalnya setrika.
§ Tidak lupa mematikan lampu pada saat bangun pagi.
5. PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air
PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap
PLTG : Pembangkit Listrik Tenaga Gas
PLTD : Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
PLTN : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
6. Transformator
7. Arus listrik
8. Tegangan listrik
9. Seri
10. Berkurang
SINTAKS STAD (Student Team Achievement Division)
Penyampaian materi, Pada awal pembelajaran STAD, guru menerangkan materi
secara klasikal kepada seluruh siswa.
Membagi kelompok, Kelompok yang dibentuk diusahakan heterogen
Belajar kelompok / diskusi, Setelah kelompok terbetuk maka selanjutnya setiap
kelompok kembali membahas apa yang telah disampaikan oleh guru di awal kelas.
Kuis, Guru memberikan kuis secara individual kepada para siswa.
Pemberian skor peningkatan inividu, Hasil dari kuis tersebut dapat digunakan
sebagai indikator keberhasilan pembelajaran kooperatif melalui metode STAD.
Penghargaan kelompok, skor nilai yang lebih tinggi akan diberikan penghargaan oleh
guru kepada masing-masing siswa dalam kelempok tersebut
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Mata : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : VI (Enam)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi :
9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
II. Kompetensi Dasar :
9.3 Menjelaskan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
III. Indikator:
9.3.3. Menjelaskan terjadinya gerhana matahari.
9.3.4. Menyebutkan macam-macam gerhana matahari.
IV. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan siswa dapat
1. Menjelaskan terjadinya gerhana matahari
2. Menyebutkan macam-macam gerhana matahari.
V. Materi Ajar
Gerhana bulan dan gerhana matahari
VI. Sumber dan Alat Bantu
Buku Pelajaran IPA kelas VI
Buku lain yang relevan.
Lembar Kerja Kelompok
Gambar gerhana matahari
VII. Model dan Metode Pembelajaran
1. Snowball Throwing
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
4. Diskusi
5. Pemecahan Masalah
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
A. Pra Kegiatan (5 menit)
· Guru mengucapkan salam.
· Guru mengisi daftar hadir siswa atau presensi.
· Guru menyiapkan alat peraga dan sumber belajar.
B. Apersepsi (5 menit)
· Motivasi dengan menyanyikan lagu disini senang disana senang.
· Guru menyampaikan topik pembelajaran mengenaigerhana bulan dan gerhana
matahari
· Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
· Guru membagikan materi ajar kepada siswa. (Eksplorasi)
· Guru menyampaikan materi yang berkaitan dengan topik pembelajaran. (Eksplorasi)
· Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
· Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
· Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
· Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok
· Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar
dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
· Setelah 6 siswa terpilih mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
· Guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama dengan siswa.
· Guru memberikan evaluasi kepada siswa sebagai pekerjaan rumah.
· Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak semua siswa berdoa bersama.
IX.Penilaian
Jenis PenilaianTeknis pelaksanaan penilaian
Proses Hasil
Tes (Isian) V
Hasil Kerja Kelompok V
Hasil Kerja Individu V
Observasi V
Penilaian
Pilihan ganda : benar x 2 = 20
Isian : benar x 6 = 30
50 x 2 = 100
Lampiran :
1. Materi Ajar
2. Kisi-kisi
3. Soal
4. LKS
5. Media
6. Sintak
Semarang, 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI
( enam )
.............................. .................................
NIP............................ NIP.............................
Materi Ajar
Gerhana
Bumi dan bulan adalah benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri. Jika
bulan atau bumi terkena cahaya matahari maka pada bagian belakang bulan atau
bumi akan terbentuk bayangan. Karena ukuran matahari jauh lebih besar daripada
ukuran bulan atau bumi maka terbentuk dua macam bayangan berbentuk kerucut,
yaitu umbra dan penumbra. Umbra atau bayangan inti bayangan di bagian tengah
yang sangat gelap. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar
di sekeliling umbra. Jika dalam peredarannya, bumi memasuki bayangan bulan atau
bulan memasuki bayangan bumi maka akan terjadi gerhana. Ada dua macam gerhana,
yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.
1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama. Gerhana bulan terjadi jika
bumi berada di antara matahari dan bulan, serta matahari, bumi, dan bulan
berada pada satu garis lurus, sehingga bulan memasuki bayang-bayang bumi,
atau cahaya matahari ke arah bulan terhalang oleh bumi.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan berada di penumbra dan umbra yang
berlangsung selama ± 6 jam. Ketika bulan berada di penumbra disebut gerhana
bulan penumbra. Ketika bulan sebagian berada di penumbra dan sebagian lagi
berada di umbra disebut gerhana bulan sebagian. Sedangkan, ketika bulan
berada di umbra disebut gerhana bulan total. Gerhana bulan total berlangsung
selama ±1 jam 40 menit.
2.Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru. Pada saat gerhana matahari,
bulan di antara matahari dan bumi, serta matahari, bulan, dan bumi berada pada
satu garis lurus. Sehingga bumi memasuki bayang-bayang bulan, atau cahaya
matahari ke bumi terhalang oleh bulan.
Perhatikan gambar berikut!
Gerhana matahari dibedakan atas gerhana matahari sebagian, gerhana
matahari total, dan gerhana matahari cincin. Gerhana matahari total adalah
gerhana matahari yang diamati dari daerah umbra. Gerhana matahari total
berlangsung selama ± 6 menit. Gerhana matahari sebagian adalah gerhana
matahari yang diamati dari daerah penumbra. Orbit bumi dan orbit bulan berbentuk
elips. Oleh karena itu, jarak bumi-bulan tidak selalu sama tetapi berubah-ubah.
Ketika terjadi gerhana matahari cincin; letak bumi-bulan pada jarak terjauh
sehingga:
a. kerucut umbra bulan lebih pendek daripada
jarak bumi-bulan; dan
b. bumi terkena perpanjangan kerucut umbra
bulan.
Jangan sekali-kali melihat langsung pada saat terjadi
gerhana matahari! Pada saat gerhana, sinar
matahari masih sangat menyilaukan jika dilihat langsung oleh mata kita.
KISI-KISI SOAL
SD :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VI/1
Kompetensi
DasarIndikator
Ranah Kognitif Jumlah
Soal
Nomor
SoalC1 C2 C3 C4 C5 C6
9.3 Menjelaskan
terjadinya
gerhana bulan
dan gerhana
matahari
9.3.3.Menjelaskan
terjadinya
gerhana
matahari.
9.3.4.Menyebutkan
macam-macam
gerhana
matahari.
LEMBAR EVALUASI SISWA
1. Gerhana bulan terjadi jika kedudukan ....
a. bulan berada di antara bumi dan matahari
b. matahari ada di antara bumi dan bulan
c. bumi ada di antara matahari dan bulan
d. bulan berada di antara bumi dan venus
2. Gerhana matahari terjadi karena ....
a. bulan memasuki bayangan bumi
b. bualan di antara matahari dan bumi
c. bumi berada di antara matahari dan bulan
d. bumi masuk ke daerah bayang-bayang matahari
3. Gerhana matahai terjadi saat posisi Bumi, Matahari, dan Bulan berturut turut yaitu...
a. Matahari-bumi-bulan
b. Bulan-matahari-bumi
c. Bumi-matahari-bulan
d. Matahari-bulan-bumi
4. Saat terjadi gerhana bulan, posisi bumi terletak di antara....
a. Bulan dan bintang
b. Bulan dan matahari
c. Matahari dan venus
d. Bintang dan matahari
5. Gerhana yang terjadi bila bayangan bulan tidak cukup menutup sinar matahari
disebut...
a. Gerhana matahari cincin
b. Gerhana matahari total
c. Gerhana matahari sebagian
d. Derhana matahari permukaan
6. Letak bulan, bumi, dan matahari pada saat terjadi gerhana bulan adalah . . . .
a. bulan berada di antara matahari dan bumi
b. bumi berada di antara matahari dan bulan
c. matahari berada di antara bumi dan bulan
d. bulan berada dekat sekali dengan matahari
7. Gerhana matahari total disebut juga . . . .
a. Gerhana matahari cincin
b. Gerhana matahari sebagian
c. Gerhana matahari sempurna
d. Gerhana matahari total
8. Bagian umbra ditunjukkan oleh huruf . . . .
e. A
f. C
g. D
h. B
9. Perputaran bulan pada porosnya disebut ....
a. revolusi
b. kala revolusi
c. rotasi
d. kala rotasi
10. Gerhana bulan terjadi jika kedudukan ....
a. bulan berada di antara bumi dan matahari
b. matahari ada di antara bumi dan bulan
c. bumi ada di antara matahari dan bulan
d. bulan berada di antara bumi dan venus
Isian:
1. Gerhana bulan dan bumi mempengaruhi penampakan permukaan bumi contohnya
adalah terjadinya....
2. Gerhana bulan berlangsung lama hingga....jam
3. Bagaimana terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari?
4. Mengapa gerhana matahari hanya dialami di tempat-tempat tertentu?
5. Terjadinya pergantian siang dan malam adalah karena peristiwa ....
Kunci Jawaban :
1. C 6. B
2. B 7. C
3. D 8. B
4. B 9. C
5. C 10. C
Isian :
1. Adanya pasang surut air laut
2.
3. Gerhana bulan : bumi berada di antara matahari dan bulan, serta matahari, bumi, dan bulan berada pada
satu garis lurus
Gerhana matahari : bulan di antara matahari dan bumi, serta matahari, bulan, dan bumi berada pada satu
garis lurus
4. Karena bulan lebih kecil daripada bumi sehinga permukaan bulan tidak mampu
menutupi seluruh permukaan bumi
5. Karena adanya rotasi bumi
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Petunjuk :
Sebagai pemegang kertas berbentuk bola. Dengarkan pertanyaan yang akan
disampaikan guru.
Jawablah pertanyaan tersebut.
Pertanyaan :
1. Jelaskan terjadinya gerhana matahari!
2. Apakah perbedaan antara bayangan umbra dan penumbra?
3. Gambarkan letak atau posisi matahari, bumi, dan bulan pada saat terjadi gerhana
matahari!
4. Sebutkan macam-macam gerhana matahari!
5. Jelaskan mengapa terjadi gerhana matahari total atau gerhana matahari sebagian!?
6. Jelaskan perbedaan gerhana matahari total dengan gerhana matahari sebagian!
Media : Kertas berbentuk bola
Sintak :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan
satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
6. Setelah 6 siswa terpilih mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi.
8. Penutup.