Rpp hidrolik TSM
-
Upload
riyan-jua-pate -
Category
Documents
-
view
2.332 -
download
6
Transcript of Rpp hidrolik TSM
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMK PANDANARAN BOYOLALIKOMPETENSI KEAHLIAN : Kompetensi KejuruanKELAS/SEMESTER : X/2KODE KOMPETENSI : 021.KK.04PERTEMUAN KE : 1, 2ALOKASI WAKTU : 10 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI1. Melakukan Perbaikan Sistim Hidrolik Sepeda Motor
KOMPETENSI DASAR1.1. Memelihara Sistim Hidrolik Sepeda Motor
INDIKATOR1.1.1. Mengidentifikasi komponen-komponen sistem hidrolik.1.1.2. Memahami fungsi komponen sistem hidrolik1.1.3. Memahami prinsip kerja komponen sistem hidrolik1.1.4. Memahami karakteristik hidrolik1.1.5. Mengamati komponen-komponen sistem hidrolik dari adanya tanda tanda kerusakan.1.1.6. Melakukan pemeriksaan komponen- komponen sistem hidrolik
I. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa mampu memilih macam dongkrak sesuai beban yang diangkat diakses dari
buku manual dan pengamatan langsung dibengkel otomotip.2. Siswa mampu mengidentifikasi cairan hidrolik dan penggunaannya3. Siswa mampu mengunakan sistim hidrolik untuk melaksanakan pelepasan roda dan
ban dibengkel otomotip.4. Siswa mampu mengidentifikan simbol – simbol yang digunakan dalam perlalatan
sistem hidrolik5. Siswa mampu memelihara secara rutin pada sistem hidrolik dengan menambah
pelumas sesuai SOP.6. Siswa mampu merawat/ servis sistem hidrolik sesuai SOP
II. MATERI PEMBELAJARANSistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat
dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ).Kata hidrolik sendiri
berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja.
Masalah pemeliharaan pada sistem hidraulik adalah hal yang sangat penting untuk menjamin sistem hidraulik bekerja dengan benar sesuai prosedur yang ada. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan sistem hidraulik tidak bekerja dengan baik. Untuk itu kita perlu mengetahui prinsip dasar dari system hidraulik seperti pada gambar dibawah ini.
Kita membebani piston dari pompa piston tunggal dengan gaya tertentu. Makin kuat kita menekan piston, makin kuat gaya pada piston, maka tekanan makin meningkat. Tekanan meningkat berdasarkan luas dari silinder dan dapat mengalahkan beban. Kecepatan gerak beban hanya tergantung pada volume fluida yang dimaksudkan ke selinder. Hal ini bahwa makin cepat piston diturunkan ke bawah, makin bannyak fluida per satuan waktu yang dialirkan ke dalam silinder. Sehingga beban akan terangkat lebih cepat.
Sumber energi mekanik dapat berupa :1. Gerakan tekan dari tangan2. Gerakan tekan dari kaki 3. Gerakan putar engine4. Gerakan putar motor listrik5. Dan lain-lainnya
Pengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik:1. Pompa piston aksial2. Pompa piston radial3. Pompa roda gigi4. Pompa sudu / vane5. Pompa sekrup
Fluida yang digunakan dapat digolongkan dalam dua jenis: 1. Fire Resistance Oils
2. Hydraulic Mineral OilsPengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik:
1. Silinder kerja tunggal2. Silinder kerja ganda
Dari uraian dan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada tiga bagian / komponen utama dari sistem hidraulik yaitu: Unit penghasil energi hidraulik, Fluida dan katup-katup, Unit pengubah energi hidraulik menjadi mekanik. Sehingga masalah pemeliharaan sistem hidraulik harus dilakukan secara berkala pada tiga unit tersebut.
I. METODE PENGAJARAN
Ceramah Tanya Jawab Diskusi
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke satu (90 menit)No Kegiatan Waktu Metode1 Pendahuluan :
1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi salam dan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran dan kerapian siswa, mengkontrol kebersihan sebagai wujud kepedulian lingkungan.
2. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan SK/KD dan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi sistem hidrolik kepada siswa dengan rasa tanggung jawab dengan memberikan contoh system hidrolik.
4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan memberi penjelasan tentang system hidrolik.
10 ’ Ceramah, tanya jawab
2 Kegiatan intia. Eksplorasi
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil . Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2. Siswa berdiskusi secara komunikatif tentang sistem hidrolik.
3. Masing masing peserta/anggota kelompok menyampaikan pendapatnya secara mandiri dan bertanggungjawab tentang pentingnya sistem hidrolik.b. Elaborasi
1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi secara mandiri dan bertanggungjawab sedangkan kelompok lain merespon secara demokratis.
2. Siswa bekerja keras melakukan pengamatan terhadap hidrolik.c. Konfirmasi
1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan
70’ Diskusi &Pengamatan
hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya system
hidrolik dengan bertanggungjawab.3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.3 Penutup
1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas
2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan membuat laporan hasil diskusi yang sudah dikembangkan secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
10 ‘ Ceramah, tanya jawab
Pertemuan ke dua (90 menit)No Kegiatan Waktu Metode1 Pendahuluan :
1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi salam dan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran dan kerapian siswa, mengkontrol kebersihan sebagai wujud kepedulian lingkungan.
2. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan SK/KD dan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi prinsip kerja sistem hidrolik kepada siswa dengan rasa tanggung jawab dengan memberikan pertanyaan pentingnya prinsip kerja system hidrolik.
4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan cara memberikan contoh sistem hidrolik.
10 ’ Ceramah, tanya jawab
2 Kegiatan intia. Eksplorasi
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil .
70’ Diskusi &Pengamatan
Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.2. Siswa berdiskusi secara komunikatif tentang prinsip
kerja sistem hidrolik.3. Masing masing peserta/anggota kelompok menyampaikan
pendapatnya secara mandiri dan bertanggungjawab tentang prinsip kerja sistem hidrolik.b. Elaborasi
1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi secara mandiri dan bertanggungjawab sedangkan kelompok lain merespon secara demokratis.
2. Siswa bekerja keras melakukan pengamatan terhadap prinsip kerja sistem hidrolik pada sepeda motor.c. Konfirmasi
1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya prinsip kerja sistem hidrolik dengan bertanggungjawab.
3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
3 Penutup1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah dibahas2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang
telah diberikan secara bertanggungjawab.3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah
diajarkan secara demokratis.4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri
dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan membuat laporan hasil diskusi yang sudah dikembangkan secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
10 ‘ Ceramah, tanya jawab
III. Sumber dan Media Pembelajaran
Mohamad Rahino, 2004. Pemeliharaan / servis “Sistem Hidrolik “ Jakarta : Dirjendikdasmenkejur
Tim Harapan Putra Abadi, 2006. Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor Udara. Surakarta : Smart
VI. Penilaian
1. Teknik : Tertulis dan tes praktek2. Bentuk : Tes Uraian dan Tes Praktek
Soal/InstrumenTes Uraian:
1. Apa sistem hidrolik itu?2. Sebutkan penggunaan sistem hidrolik dalam kendaraan!3. Apakah fungsi konektor itu?
4. Untuk menyalurkan cairan hidrolik ke dalam sistem hidrolik diperlukan…………………………...berupa …………………………..……
5. Ditinjau dari fungsinya, unit pengatur atau katup-katup ada tiga jenis. Sebutkanlah ketiga jenis tersebut dan fungsi masing-masing!6. Coba jelaskan cara kerja katup logic AND dan katup OR!7. Sebutkan macam-macam katup pengatur aliran (flow control)!8. Jelaskan cara kerja silinder kerja ganda!9. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat cairan hidrolik?10. Bagaiman cara pemeliharaan cairan hidrolik?
Tes Praktek:
1. Lakukan prosedur membuang udara dari saluran rem hidrolis!
VII. Analisis
· Nilai < KKM dilaksanakan remidiasi· Nilai ═ KKM dilaksanakan pengayaan· Nilai > KKM dilaksanakan percepatan materiKunci Jawaban dan Penskoran
No Soal
Kunci Jawaban SkorButir
SkorMaks
1 Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ).Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan
10 10
menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja.
2 Penggunaan sistem hidrolik pada kendaraan:bolduser, traktor, car lift, dongkrak hidrolik, dump truck, komponen-komponen kendaraan ( power steering, rem )
8 8
3 Fungsi konektor untuk menyambungkan komponen-komponen hidrolik hingga menjadi satu rangkaian.
8 8
4 Konduktor berupa selang atau pipa atau tube. 5 55 Klasifikasi katup menurut fungsinya:
1) Katup pengarah untuk mengatur arah gerak actuator2) Katup pengatur tekanan untuk mengatur tekanan udara kempa yang
masuk maupun yang ada dalam sistem. 3) Katup pengatur aliran untuk mengatur besar kecilnya aliran udara
sesuai keperluan.
12 12
6 Cara kerja katup AND apabila ada sinyal dari kedua sisi bersamaan maka katup aktifCara kerja katup OR, katup akan aktif apabila ada sinyal dari salah satu sisi atau dari kedua sisi.
11 11
7 Macam-macam katup pengatur aliran:1) Fix flow control.2) Adjustable flow control.3) Adjustable flow control with check valve bypass.
12 12
8 Bila tekanan masuk dari saluran belakang, piston akan bergerak maju dan apabila tekanan dari saluran depan silinder akan bergerak mundur.
10 10
9 Cairan hidrolik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :1) Kekentalan (Viskositas) yang cukupCairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan
2) Indeks Viskositas yang baikDengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan padansistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.3) Tahan api (tidak mudah terbakar)Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu
12 12
perlu cairan yang tahan api.4) Tidak berbusa (Foaming)Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembunggelembung udara yang terperangkap dlam cairan hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.5) Tahan dinginTahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh cairan hydrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (star-up). Hal ini untukk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.6) Tahan korosi dan tahan ausCairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.7) Demulsibility (Water separable)Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.8) Minimal compressibilitySecara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar seminimal mungkin dpat dikempa.
10 Pemeliharaan Cairan Hidrolik1) Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan terlindungi (dari hujan, panas dan angin).2) Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik kedalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukannya.3) Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan (pre-filter).4) Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hidrolik.5) Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat sambung sendiri yang ada pada saluran balik.6) Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga
12 12
oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. (periksa dengan pemasok cairan hidrolik).7) Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli yang baik.8) Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive resistence.9) Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang maitenanceman yang terlatih.10) Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik.
1 Sikap, pengetahuan, keterampilan (Penilaian praktek) 100 100Skor Maksimum= Tes teori (30%) + Tes praktek (70%) 100 100
PRAKTEK KE-1 PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK (9 X 45 menit) Tujuan:
1. Dapat melakukan pemeriksaan rutin / berkala pada sistem hidraulik2. Dapat melakukan perawatan secara rutin / berkala pada sistem
hidraulik Alat dan Bahan:
1. Alat – alat tangan (hand tool)2. Kain pembersih (majun)3. Cairan pembersih4. Sebuah cermin kecil
Keselamatan Kerja :1. Pastikan Sistem rem bekerja dengan baik atau engine dalam keadan mati.2. Pastikan tidak ada minyak / fluida hidraulik yang tercecer dilantai.3. Pastikan ruangan dalam keadaan bersih.4. Selalu memperhatikan K3
Langkah kerja: 1. Bukalah semua penutup / body yang menutupi system hydraulik2. Periksalah mulai dari reservoir fluida / minyak hidraulik, apakah kurang, cukup,
berubah warna dan kekentalannya dan sebagainya.3. Periksalah pompa hidraulik pastikan tidak ada kebocoran internal4. Periksalah bagian actuator pastikan silinder dapat bekerja sempurna, langkah batang
silinder sesuai sfesifikasi.5. Periksalah sambungan – sambungan pipa atau selang
6. Periksalah keadaan pipa dan selang apakah berkarat, retak, pecah-pecah dan sebagainya.
NO Nama Komponen Yang diperiksa Hasil pemeriksaan Ket1 Fluida / minyak hidraulik
jenisb. jumlah
keadaand. warna
2. Pompa hidraulik jenis
b. keadaan kebocoran
3 Aktuaora. jenisb. jumlah silinderc. keadaan silinderd. seal
4 Pipa dan selanga. keadaan pipab. keadaan selangc. keadaan fitting
5 Kesimpulan hasil pemeriksaan :
No
Asp
ek
Indikator
A. Nilai Teori (NT) 30%B.1.
Sik
ap
1. Disiplin2. Kebersihan3. Keselamatan kerja
Sub Total NS (20%)B.2.
Pen
geta
huan 1. Pemahaman nama komponen
2. Pemahaman prinsip kerja3. Analisa permasalahan4. Analisa perbaikan
Sub Total NPE(30%)B.3.
Ket
ram
pil
an
1. Urutan kerja sesuai dengan prosedur2. Melakukan pemeriksaan3. Melakukan pengukuran
4. Melakukan perakitan5.Tepat waktu
Sub Total NK(50%)Nilai Praktek (NP) 70% =NS + NPE + NK
NILAI STANDAR KOMPETENSI=NSK= (NT + NP)
VIII. Kriteria Penilaian
Kriteria ketuntasan nilai : Nilai < 7.5 : Belum tuntas
7.50 – 7.99 : Cukup8.00 – 8.59 : Baik8.60 – 10.0 : Amat Baik
IX. Analisis Penilaian
· Nilai < KKM dilaksanakan remidiasi· Nilai ═ KKM dilaksanakan pengayaan· Nilai > KKM dilaksanakan percepatan materi
Waka Kurikulum
Drs. Edris
Boyolali, Januari 2013Guru Mata Pelajaran
Yoyok Prasetyo U, S.Pd, MM
Kepala SekolahSMK PANDANARAN BOYOLALI