RKS-Teknis Boarding School
-
Upload
alfrytha-palimbunga -
Category
Documents
-
view
51 -
download
11
description
Transcript of RKS-Teknis Boarding School
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 1
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1.1 Rencana Kerja dan cara-cara pelaksanaan
Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah pelulusan, Pemborong wajib menyerahkan suatu rencana
kerja.
Rencana kerja tersebut meliputi:
I. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan dari masing-
masing bagian pekerjaan.
II. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.
III. Jadwal kerja yang diusulkan untuk pekerja-pekerja di lapangan.
IV. Jumlah pegawai pemborong yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung dengan
disebutkan fungsi atau keahliannya.
1.2 Buku Harian
Pemborong harus menyediakan Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk,
keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan.
1.3 Laporan
Pemborong harus membuat laporan mingguan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan
pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan risalah kemajuan sebagai berikut:
I. Jumlah pegawai yang dipekerjakan di pekerjaan selama minggu itu.
II. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu.
III. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk.
IV. Keadaan cuaca.
V. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek.
VI. Kunjungan tamu-tamu lain.
VII. Kejadian Khusus.
VIII. Photo-photo ukuran kartu pos dalam rangkap 3 (tiga) dan dibuat sebelum pekerjaan dimulai
sampai pekerjaan selesai sesuai dengan petunjuk Direksi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 2
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
1.4 Bantuan kepada pengawas lapangan
Bila dikehendaki, pemborong wajib atas biaya sendiri mengadakan pegawai sebanyak yang
diperlukan untuk membantu Pengawas Lapangan dalam mengadakan pemeriksaan garis-garis
permukaan (levels), pemeriksaan-pemeriksaan pematokan (setting out), pengambilan contoh,
pemeriksaan bahan-bahan bangunan dan segala fasilitas yang layak untuk pekerjaan atau segala
pekerjaan yang ada hubungannya dengan kontrak.
1.5 Penyediaan
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, semua bahan dan
semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti, katrol-katrol, instalasi, steiger, alat-alat
pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Pemborong dan
untuk menyingkirkan semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak
berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.
1.6 Bangunan sementara (bouwkeet)
Pemborong harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan semi permanent untuk
digunakan sebagai ruang Direksi/pengawas, Kantor pelaksana, gudang-gudang penyimpanan dan
perlindungan bahan-bahan bangunan.
Untuk bangunan Direksi keet dibuat seperti gambar, dan setelah kegunaannya selesai, bangunan
tersebut adalah milik Proyek/Pemberi Tugas tidak dibongkar jikalau tidak ada perintah dari
Pemberi Tugas.
Semua gudang dan perlengkapan Pemborong dan sebagainya pada waktu penyelesaian pekerjaan
harus dibongkar dan disingkirkan dari tapak, juga segala pekerjaan yang terganggu harus
diperbaiki.
1.7 Jalan masuk ke tempat pekerjaan
Jalan masuk ke tempat pekerjaan harus dinyatakan dan dibuat atas biaya pemborong, sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan, dengan seizing Direksi.
1.8 Pembangkit tenaga sementara.
Setelah pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan
harus diadakan oleh Pemborong, termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel, meteran,
upah, dan tagihan dan pemberiannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban
Pemborong. Sebelumnya harus ada persetujuan dan ketentuan-ketentuan lain dari Direksi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 3
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
1.9 Air
Air untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh Pemborong sendiri. Pemborong harus
membayar segala ongkos pengadaan dan penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya
kembali. Pemberi tugas dalam hal ini tidak bertanggung kawab atau pengganti biaya yang
dikeluarkan oleh Pemborong umtuk keperluan itu.
1.10 Iklan
Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas-batas)
lapangan pekerjaan atau di tanah yang bedekatan tanpa izin Pemimpin Bagian proyek/Direksi.
1.11 Orang-orang yang tidak berkepentingan
Pemborong wajib melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan
dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga
untuk melaksanakan larangan tersebut.
1.12 Perlindungan
1.12.1. Wilayah orang lain
Pemborong diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan harus mencegah para
pekerjanya melanggar wilayah yang tidak diperuntukkan operasi proyek ini.
1.12.2. Milik Umum
Pemborong harus menjaga agar perjalanan umum bersih dari alat-alat, mesin, bahan-bahan
bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu-lintas, baik bagi kendaraan maupun
pejalan kaki.
Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi terhadap
saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Pemborong. Ia
wajib membayar segala ongkos dan biaya yang berhubungan dengan pemasangannya kembali
beserta perbaikan-perbaikannya.
1.12.3. Bangunan yang ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala
kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya
di tapak, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Pemborong
dalam arti kata yang luas. Kerusakan tersebut harus diperbaiki oleh Pemborong hingga
memuaskan dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas dan Direksi.
1.12.4. Keamanan
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Pemberi Tugas. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari segala kemungkinan
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 4
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
kerusakan untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh Sub
Pemborong dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan banjir, memompa,
menimba, atau seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.
1.13 Kesejahteraan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama
Pemborong harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan
yang layak untuk dilindungi para pekerja dan tamu yang berkunjung ke tempat pekerjaan.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini selain untuk memuaskan Pemberi Tugas juga harus
menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang dan peraturan mengenai keselamatan kerja yang
berlaku pada waktu ini.
Di Pekerjaan Pemborong Wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama yang mudah dicapai. Sebagai tindakan hendaknya di tiap tapak ditempatkan paling
sedikit seorang petugas yang telah dilatih soal-soal mengenai pertolongan pertama.
1.14 Bangunan pada tetangga
Segala pekerjaan yang menurut pemberi tugas mungkin akan menyebabkan adanya gangguan
pada kegiatan-kegiatan yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu yang akan
ditentukan oleh Pemberi Tugas dan tidak akan ada tambahan penggantian uang yang akan
diberikan kepada Pemborong sebagai tambahan yang mungkin ia keluarkan.
1.15 Upacara keagamaan
Pemborong harus memperhintungkan untuk hal-hal semacam itu agar gangguan karena adanya
upacara keagamaan terjadi sesedikit mungkin.
1.16 Pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja normal
Pemborong akan mendapat izin tertulis dari pengawas Lapangan/Direksi untuk melaksanakan
pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini di luar jam-jam yang biasa pada hari-hari minggu atau
hari-hari libur yang resmi.
Biaya pengawasan akibat lembur seperti ditentukan pasal 17 ayat a.
1.17 Kebersihan dan kerapian
Pemborong harus mengangkut semua sampah secara teratur jika sudah bertumpuk dan pada waktu
penyelesaian pekerjaan keadaan lapangan harus bersih dan rapi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 5
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
1.18 Gambar pelaksanaan di lapangan
Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu ada dilapangan dalam setiap
waktu.
Gambar-gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-
perubahan terakhir.
1.19 Ukuran
Ukuran yang harus diikuti adalah ukuran dengan angka dan tidak daripada ukuran skala dari
gambar-gambar. Jika merasa ragu-ragu tentang suatu ukuran, Pemborong harus segera meminta
nasihat Pemberi Tugas atau wakilnya di pekerjaan.
1.20 Ketidak sesuaian antara gambar dan Uraian & Syarat-syarat
Bilamana ada ketidak sesuaian antara gambar-gambar kontrak dengan syarat-syarat Umum
beserta Uraian dan Syarat-syarat, maka hal ini harus selekas mungkin di tujukan kepada Pemberi
Tugas untuk mendapatkan keputusan.
1.21 Contoh
Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan tanpa
keterlambatan atas biaya Pemborong, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan standard
contoh yang telah disetujui.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara begitu pula hingga dapat dianggap bahwa
bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Standard contoh yang telah disetujui disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan yang dipakai tidak sesuai
dengan standard contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.
1.22 Bahan-bahan dan barang-barang jadi
Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka
ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari barang-barang yang dianggap
dapat memuaskan Pemberi Tugas.
1.23 Pemeriksaan dan Pengujian
Dalam pengajuan penawarannya Pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya pengujian
bahan dan pekerjaan. Pemborong bertanggung jawab atas biaya pengujian dari bahan-bahan yang
tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 6
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
1.24 Perhitungan dan gambar-gambar pelaksanaan
Jika dikehendaki dalam uraian dan syarat-syarat, Pemborong wajjib membuat perhitungan-
perhitungan (kalkulasi) yang terinci dan gambar-gambar pelaksanaan.
Kalkulasi dan gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam rangkap 3
(tiga) untuk diperiksa dan disetujui.
Pmborong wajib menyerahkan Pemberi Tugas hasil perhitungan (kalkulasi) dan gambar-gambar
terakhir yang telah disetujui dalam rangkap 3 (tiga).
1.25 Gambar revisi Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan (as built drawing)
Untuk semua penyimpangan pekerjaan yang belum terdapat dalam gamabr-gamabr, baik
penyimpanan Itu atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Pemborong harus membuat gambar-
gambar yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan (gambar revisi), yang memperlihatkan dengan
jelas perbedaan antara gambar-gambar kontrak dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan dalam
waktu tidak lebih dari 4 (empat) setelah pelaksanaan perubahan gambar tersebut harus sudah
selesai dilaksanakan.
Pemborong harus menyerahkn gambar-gamabar yang sesuai dengan kenyataan pelaksanaan (as
built dwaing) dakam bentuk buku pada waktu penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga) dan
semua pembuatannya ditanggung oleh 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oeh
pemborong
1.26 Peraturan dan standard
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain yang syah yang diperhhubungan dengan peraturan
pembangunan yang syah yang berlaku di Negara Republik Indonesia selama pelaksanaan kontrak
ini harus betul-betul ditaati, kecuali jika dibatalkan oleh Uraian dan syarat-syarat ini.
Pada khususnya peraturan-peraturan ini berkenan dengan pasal ini di atas meliputi:
a) Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB)/1996, NI-3/1963,
PUBB-1969, NI-3/1970.
b) Peraturan Beton Indonesia (PBI-NI-2/1971).
c) Peraturan Muatan Indonesia (PMI-NI-18/1970).
d) Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga kerja; harian, mingguan dan
bulanan/borongan).
e) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-5/1961)
f) Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrrik Negara.
g) Peraturan A.V. tanggal 24 mei 1941 No. 9
h) Peraturan Umum Instalasi Listrrik (PUIL-NI-6/1972).
i) Pedoman Plumbing Indonesia 1974 (Rancangan Peraturan).
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 7
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari Pemerintah setempat harus
ditaati, hanya bila ketentuan-ketentuan lebih keras daripada yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Pusat.
Bilamana dalam Uraian dan syarat-syarat telah ditentukan patokan untuk kualitas bahan-bahan
bangunan, maka sumber dari standard itu dianggap telah pula ditambahkan. Jika tidak ada
ketentuan lain, standard lainnya yang biasa diperbandingkan dapat dipergunakan sebagai
pengganti standard-standard yang telah diperinci di atas asal saja disetujui oleh Pemberi Tugas.
1.27 Site Supervisor/Direksi Lapangan
Site Supervisor adalah wakil Arsitek yang akan betindak sebagai Pengawas pelaksanaan kontrak
dan harus memberi bantuan sesuai dengan ayat 4 pasal ini.
Pasal 2
PEKERJAAN LAPANGAN
2.1 Luas Pekerjaan
a) Membongkar dan memindahkan penghalang-penghalang.
b) Melindungi harta-harta dan barang-barang yang berguna.
c) Daya upaya yang bersifat melindungi.
d) Pengeringan dan kontrol drainase.
e) Menggali dan mengurung
f) Memadatkan.
g) Membuang bahan bangunan dan sisa bahan bangunan yang tidak berguna lagi.
h) Menyediakan bahan-bahan tanah urug yang cocok.
i) Menyediakan tenaga kerja dan peratalan serta bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan lapangan.
j) Pembuatan Jalan masuk (entrance) dan pedestrian.
2.2 Permukaan tanah
Sebelum memulai sesuatu penggalian, Pemborong harus yakin bahwa semua permukaan tanah
baik setempat maupun garis transisi yang tertera dalam gambar kontrak adalah betul.
Jika terdapat ketidak sesuaian permukaan tanah, maka Pemberi Tugas harus diberitahu secara
tertulis dalam waktu 10 (sepuluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja, jika tidak maka tuntutan tidak
akan dipertimbangkan dan gugatan dari Pemborong mengenai ketidaksesuaian garis transisi, tidak
akan dibenarkan setelah tanah di lapangan sudah tergali.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 8
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
2.3 Pembongkaran dan pembersihan
2.3.1 Semua penghalang dalam batas tanah bangunan yang menghalangi jalannya pekerjaan
harus dibongkar atau dibersihkan dan dipindahkan dari tanah bangunan itu, kecuali hal-
hal yang tercantum dalam gambar atau yang ditentukan oleh Pemberi Tugas harus
dilindungi agar tetap utuh.
2.3.2 Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan
harta benda atau bangunan yang berdekatan dari kerusakan.
2.3.3 Kerusakan yang terjadi pada harta/benda instansi atau badan lain atau perorangan di
dalam atau di luar halaman karena alasan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dari
Pemberi Tugas/Pemilik.
2.3.4 Tempatkan semua bahan bangunan dan sisa bahan yang dibongkar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2.3.5 Semua pohon-pohonan, semak-semak, rumput-rumputan dan tumbuh-tumbuhan lainnya
yang ada di daerah yang harus diurug, harus dihilangkan/dibersihkan kecuali kalau
tercantum supaya tetap berada disitu.
2.4 Perlindungan pada benda-benda yang berfaedah dan pekerjaan
2.4.1 Semua saluran-saluran yang masih berjalan; roil, air, listrik atau benda-benda lain yang
berfaedah harus di lindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan.
Bila timbul kerusakan harus diperbaiki atau diganti oleh Pemborong atau beban
Pemborong. Bila Benda-benda tersebut di atas itu ada dan masih berfungsi dan tidak
dinyatakan dalam gambar dan yang tidak diberitahukan kepada pemborong dan kini
membutuhkan perlindungan atau perlu ditempatkan kembali, maka Pemborong harus
bertanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menjamin agar
benda-benda itu tetap berjalan lancar dan tidak mendapat gangguan.
Bila terganggu karena operasi pekerjaan Pemborong, maka ia harus segera mengambil
langkah-langkah dengan jalan membetulkan agar dapat berfungsi terus tanpa penambahan
biaya dari pemberi tugas.
2.4.2 Adakan pemeliharaan selama pekerjaan berjalan dan perlindungan yang diminta oleh jenis
dan sifat pekerjaan.
2.4.3 Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah yang berada
sekelilingnya harus dilindungi dari erosi yang mungkin terjadi dengan tanggul-tanggul
tanah dan selokan-selokan sementara.
2.4.4 Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir lubang galian dan tidak ada
tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan menembok, bahan
atau cara membuat lainnya, dalam hal ini Pemborong harus bertanggung jawab atas segala
kerusakan terhadap bangunan-bangunan lain di tempat pekerjaan atau jalan umum,
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 9
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
gedung dan lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir dan tanggul-tanggul
lubang galian.
2.5 Lapisan permukaan tanah asli (top soil)
Pada daerah tapak bangunan dan daerah untuk jalan dan daerah yang harus di urug, top soil harus
dibuang minimum 20 cm. Setelah top soil dibuang daerah itu harus dipadatkan sebelum dimulai
pengurugan.
2.6 Penggalian
Semua penggalian harus dilaksanakan menurut apa yang di syaratkan mengenai panjangnya,
dalamnya, serongan-serongan dan kelokal-kelokan yang diperlukan untuk konstruksi pekerjaan-
pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar untuk bahan apapun, dan tanah kelebihannya
harus dipergunakan untuk urugan atau dibuang menurut apa yang diinstruksikan oleh Pemberi
Tugas/Direksi.
2.7 Pemadatan Tanah
Pemadatan Tanah yang dilakukan pada daerah tapak bangunan dan titik titik pondasi dan jalur
pondasi poer serta jalan-jalan harus mencapai 90 % kepadatan maksimum,. Untuk daerah luar
tapak bangunan sekurang-kurangnnya 85 % kepadatan maksimum.
Standard kepadatan maksimum sesuai dengan standard proktor, kecuali kalau ditentukan lain oleh
Pemberi Tugas.
2.8 Penggalian dan pengurugan
2.8.1 Lapisan tanah paling atas harus dibuang seperti tercantum dalam ayat 5 pasal ini dan
permukaan tanah harus digilas untuk mencapai 90 % kepadatan maksimum. Ketebalan
maksimum setiap lapisan pengurungan adalah 15 cm.
2.8.2 Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah
buyar dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum.
Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Pemberi Tugas/Direksi, pemadatan tersebut
tidak dengan dibasahi air. Pemberian air untuk pembahasan tanah hanya seperlunya saja,
sampai kadar air tanah mencapai w optimum (hasil test lab). Pemadatan urugan dilakukan
dengan memakai alat penggilas untuk pemadatan seperti; Sheep Foot Roller, Hand
Compaction, Light Mechanical Tampor, atau alat lain yang sesuai dengan persetujuan
Direksi.
2.8.3 Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 10
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
2.8.4 Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Pemberi
Tugas/Direksi harus segera diberitahu agar ia dapat segera mengatur untuk mengadakan
pengujian kepadatan.
2.8.5 Kayu-kayu, bekas-bekas dan lain-lain tidak boleh di biarkan tertinggal pada waktu
pengurugan dilaksanakan.
2.9 Bahan Tanah Urug
2.9.1 Didapat dari tanah daerah bangunan setempat atau dari tempat-tempat/sumber-sumber di
luar tanah bangunan yang bebas dari akar-akaran, bahan organic, sampah dan batu-batuan
yang lebih besar dari 10 cm dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2.9.2 Bila terdapat bahan urug yang tidak memuaskan untuk pemadatan seperti diuraikan di
atas, maka bahan urug itu harus diganti dengan pasir urug (fill sand)
2.10 Pengurugan kembali
2.10.1 Pengurugan kembali tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang
dibangun yang bakal ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dan disetujui
oleh Pemberi Tugas/Direksi.
2.10.2 Pengurugan sekitar pondasi, septitank dan lain-lain yang dibangun harus dilaksanakan
sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah, kecuali jika ada
persetujuan Pemberi Tugas. Menurut ayat 9 dari pasal ini, hanya bahan yang telah
disetujui boleh dipakai untuk urugan dan ini harus ditaruh lapisan demi lapisan yang
masing-masing tebalnya tidak boleh melebihi 5 cm.
Tiap lapisan harus ditibris betul-betul dan dikuatkan, sebaiknya dengan memakai alat
mesin dan tidak boleh dicampur dengan air, kecuali jika dikehendaki dan disetujui oleh
Direksi.
2.11 Perataan Terakhir
2.11.1 Semua daerah yang dicakup Proyek termasuk bagian-bagian yang digali dan diurug, dan
daerah-daerah transisi yang berdekatan harus diratakan secara licin dan sama dan bebas
dari permukaan-permukaan yang tidak beraturan.
2.11.2 Harus diusahakan agar permukaan tanah memiliki kemiringan 2% dari arah bangunan,
kecuali bilamana dinyatakan lain dalam gambar.
2.12 Pemeriksaan pekerjaan tanah
2.12.1 Pekerjaan pemadatan tanah diperiksa dan ditest oleh Laboratoriun Tanah yang ditunjuk
oleh Direksi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 11
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
2.12.1 Tugas pekerjaan yang disampaikan pada Laboratorium Tanah ditentukan oleh Arsitek
yang pada umumnya terdiri dari:
a) Cara mengurug dan pemadatan
b) Test kepadatan untuk semua fill & back fill (compaction test) dan pemeriksaan bahan
urug.
c) Mengirimkan laporan-laporan hasil pemadatan kepada Arsitek.
2.12.2 Bilamana hasil test pemadatan tidak memenuhi angka test pemadatan yang ditentukan,
maka Pemborong harus membongkar kembali tanah urug sampai ke permukaan tanah asli
kemudian memadatkannya kembali.
2.13 Biaya untuk test dan pengukuran
2.13.1 Pemborong harus memasukkan ke dalam penawarannya segala biaya untuk keperluan
pengetesan dan pengontrolan, pengukuran.
2.13.2 Pemborong harus bertanggung jawab pula untuk semua ongkos-ongkos, semua test-test
yang gagal dalam memenuhi permintaan standard yang ditentukan.
2.14 Pembersihan
Pembersihan semua bahan bekas galian yang berlebihan yang tidak dipakai untuk fill, back fill
atau grading dan semua sampah dan bekas bongkaran bangunan harus dibuang dari tanah
bangunan.
2.15 Perlindungan terhadap gangguan air
Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, Pemborong harus melindungi seluruh site dari
gangguan air ataupun erosi. Untuk itu termasuk pembuatan selokan-selokan sementara, sumur-
sumur pompa atau lainnya yang dapat mencegah kerusakan terhadap hasil pekerjaan ataupun yang
mungkin menghambat jalannya pekerjaan.
2.16 Perlindungan terhadap sarana utlitas
Semua sarana air buangan, air minum, listrik dan sarana utilitas lainnya yang masih berjalan harus
dilindungi dari perusakan dan bila terjadi kerusakan harus diperbaiki dan dibetulkan oleh
Pemborong atas biaya Pemborong.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 12
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Pasal 3
PEKERJAAN BETON
3.1. Material Bahan Beton
3.1.1. S e m e n
Yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis merk dan mutu yang baik atas persetujuan
direksi dan ditetapkan harus memakai produk lokal, semen yang tidak boleh digunakan
adalah :
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya.
Kantong zaknya telah sobek.
Semen yang tertumpah
Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam.
Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari.
Keamanan / tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas
dari kelembaban lantai atau percikan air.
3.1.2. Pasir Beton
Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik
serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis
lainnya.
Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat alat
pemecahan batu.
Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan
organis lainnya.
Pasir harus terhindar dari batu batu tajam dan keras. Butir butir halus bersifat
kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat
kering).
Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus
memenuhi syarat syarat PBI 71 Bab 3.3.
3.1.3. Kerikil/Batu Pecah Beton
Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan batuan yang diperoleh dari
pemecahan batu.
Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari bahan
bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 13
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan dalam PBI 1971
Bab 3.
Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan keras serta dihindarkan
terjadinya pengotoran serta tercampur adukan.
Bahan untuk batu gunung keculi dipersyaratan lain, harus sesuai dengan PUBB 1977
NI-3.
Batu gunung / kali yang digunakan berukuran sesuai standar kebutuhan untuk
pondasi dan untuk pasangan batu kosong bahwa pondasi, berstruktur cukup kuat dan
awet serta tidak keropos.
Kerikil/batu pecah beton sebelum digunakan harus dicuci dengan air sampai bersih
(bila kotor). Penumpukan bahan kerikil/batu pecah beton harus dipisahkan dengan
material lain.
3.1.4. Air
Air yang digunakan harus air tawar bersih tidak mengandung minyak, asam, garam,
alcohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.
3.1.5. Takaran Material Beton
Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya
menggunakan skop/diperkirakan saja. Takaran yang diperbolehkan adalah ukuran
dan bahan sama, antara lain seperti : ember, drum plastik, atau tong dari kayu dengan
standar yang telah ditentukan yakni dengan ukuran K175 atau 225.
Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab 4.7. termasuk slump test maupun
compression test. Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka seluruh adukan
tidak boleh digunakan dan harus dibuang keluar site oleh kontraktor.
Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur PBI. 1997 untuk perbaikan
beton yang harus dilakukan. Mutu beton harus K.225. pemborong harus membuat
mixed desain untuk ditujukkan dan disetujui Direksi sebelum mulai dengan
pengecoran dan pada tiap perubahan sumber pengambilan agregat.
3.1.6. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan kekuatan
konstruksi yang diperlukan yaitu baja dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat cacat
seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Memenuhi syarat syarat
yang ditentukan dalam PBI 1985.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 14
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk
gambar kerja (FULL dan sesuai standar SII), memenuhi batas toleransi minimal
seperti yang dipersyaratkan dalam PBI 1971.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Biaya
menjadi tanggungan kontraktor.
Batang baja/besi beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk. Harus
disimpan terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka
waktu panjang.
Besi beton harus bersih dari lapisan, minyak, karat bebas dari cacat seperti retak,
bengkok bengkok dan lain lain sebagainya serta harus berpenampang, bulat dan
memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971.
3.2. Pekerjaan Pembesian Beton
3.2.1. Pembesian/rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan diukur
dengan mm (millimeter) untuk besaran diameternya.
3.2.2. Ikatan besi beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat selama
pengecoran & selimut beton harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
3.2.3. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan potongan besi
minimal sama dengan diameter besi tersebut.
3.2.4. Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan standar PBI-
1971 adalah minimal 2,5 cm anatara besi.
3.2.5. Ketentuan ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam PBI 1971.
3.2.6. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi.
3.3. Jenis dan Mutu Beton
3.3.1. Beton bertulang K 225 (Sesuai dengan hasil Job Mix), digunakan untuk semua jenis
pekerjaan beton bertulang..
3.3.2. Beton tidak bertulang campuran K 100 (Sesuai dengan hasil JobMix), digunakan untuk
lantai beton (rabat) pada overstek keliling bangunan (T-7 cm).
3.3.3. Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan standar komposisi
bahan atau setara/minimal:
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 15
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
3.4. Pengecoran dan Perawatan Beton
3.4.1. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan kapasitas diatas 250 L. lebih
disukai molen yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk
berdasarkan volume, maka kontraktor harus menghitung perbandingan material dalam
volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.
3.4.2. Lubang-lubang Serta Kelos Kayu Dan Lain-lain
Kontraktor harus menentukan tempat serta pembuatan lobang-lobang, kelos-kelos kayu,
angker-angker dan sebagaimana yang diperlukan untuk jalan pipa, pemasangan alat-alat
penyambung dan sebagainya. Apabila kemudian ternyata tempatnya tidak sesuai maka
harus dipindahkan sesuai dengan petunjuk Direksi dan perlengkapan lainnya harus
dilakukan agar dicapai tujuan yang disyaratkan.
3.4.3. Toleransi
1. Toleransi untuk beton kasar.
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 cm dengan syarat
toleransi ini tidak boleh komulatif.
Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas-batas ketelitian 0,3 dan + 0,5 cm.
2. Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 cm untuk penempatan bagian-bagian dan antara 0
dan 0,2 cm untuk ukuran-ukuran bagian.
Pergeseran bekisting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 cm
penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus dalam batas-batas 1 % tetapi toleransi
ini tidak boleh kumulatif.
3.4.4. Pemberitahuan Sebelum Pengecoran
Sebelum melakukan proses pengecoran Kontraktor diwajibkan memberitahukan Direksi
serta mendapatkan persetujuan.
Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui oleh
Direksi, maka Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan
biayanya sendiri.
3.4.5. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Beton harus diangkut dengan menghindari dengan terjadinya penguraian dari komponen-
komponennya serta tidak diperkenankan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2 m kecuali
disetujui Direksi. Pada kolom yang panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang pada
bekisting untuk menghindari hal tersebut.
Semua kotoran dan lain lain harus dibersihkan sebelum pengecoran.
Permukaan bekisting yang menghadap beton harus dibasahi dengan air bersih segera
sebelum pengecoran.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 16
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras, lunak dan
sebagainya.
3.4.6. Pengecoran Beton
Pengecoran beton dalam bekisting harus diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu
sebelum 30 menit pada keadaan normal.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian
pengecoran tidak dibenarkan tanpa persetujuan Direksi.
Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan didalam
PBI. 1997.
Pengecoran tidak boleh dilakukan waktu hujan kecuali apabila Kontraktor telah
mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui oleh Direksi.
3.5. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan mempunyai
frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan lebih
dari 20 detik. Bila disaran kan oleh direksi.
Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung, maupuin melalui
penulangan.
Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam PBI. 1997.
3.6. Proses Pengerasan
Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai
beton tersebut mengeras secara wajar dan menghindarkan pengeringan yang terlalu cepat dengan
cara sebagai berikut :
3.6.1. Semua bekisting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur
sampai dibongkar.
3.6.2. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi untuk 14 hari setelah
pengecoran.
3.6.3. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan memberi
tutup yang basah.
Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton yang menurut
pendapat Direksi belum cukup mengeras.
3.7. Pembongkaran Bekisting
3.7.1. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting, sebelum memcapai kekuatan sesuai PBI
1997 Bab 5 ayat 8 (hal 51).
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 17
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
3.7.2. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton mandapat
tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya
untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan disini bahwa
tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya ada dipihak kontraktor serta harus
memenuhi peraturan mengenai pembongkaran bekisting didalam PBI 1997.
3.7.3. Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting
bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tapi
hal ini tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.
3.8. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi.
3.9. Pembongkaran mall beton harus dapat dibongkar setelah berumur 3 (tiga) minggu, kecuali beton
beton praktis, bila dianggap perlu dapat dibongkar setelah berumur 3-7 hari dengan persetujuan
Direksi.
Pasal 4
PEKERJAAN PASANGAN TEMBOK
4.1. Lingkup pekerjaan
4.1.1. Berkaitan dengan pekerjaan:
a) Pondasi
b) Dinding
c) Speci penguat
4.1.2. Termasuk didalamnya perlengkapan alat-alat, tenaga dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan menembok sebagaimana ditunjukan dalam bentuk dan Gambar.
4.2. Bahan-bahan
4.2.1. Semen
Yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis merk dan mutu yang baik atas persetujuan
direksi dan ditetapkan harus memakai produk lokal, semen yang tidak boleh digunakan
adalah :
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya.
Kantong zaknya telah sobek.
Semen yang tertumpah
Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam.
Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari.
Keamanan / tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas
dari kelembaban lantai atau percikan air.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 18
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
4.2.2. Air
Air yang digunakan harus air tawar bersih tidak mengandung minyak, asam, garam,
alcohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.
4.2.3. Pasir/agregat
Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik
serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis
lainnya.
Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat alat
pemecahan batu.
Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan
organis lainnya.
Pasir harus terhindar dari batu batu tajam dan keras. Butir butir halus bersifat
kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat
kering).
Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus
memenuhi syarat syarat PBI 71 Bab 3.3.
4.2.4. Bata
Bata harus bata biasa dari tanah liat hasil produksi lokal dengan ukuran-ukuran nominal 5
x 11 x 22 cm, yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan tanpa cacat atau
mengandung kotoran. Berkwalitas baik dan tidak banyak/mudah patah/hancur bila kena
air.
Meskipun ukuran bata yang bias diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dedngan
ukuran tersebut di tas, harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-
ukuran tersebut.
Sesuai dengan pasal S1 dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate harus 30 kg/cm2
4.2.5. Jenis adukan
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam gambar atau
dalam uraian dan syarat-syarat ini:
M1 = Pas. tembok adukan (1 pc : kp : 5 Psr) atau (1 pc : 4 Psr)
M2 = Pasangan tembok trasraam 1 pc: 2 psr
4.3. Cara mencampur
Adukan harus dicampur dalam alat tempat mencapur yang telah disetujui atau dicampur dengan
tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilaranag memakai adukan yang sudah mulai
mengeras atau membutuhkan untuk dipakai lagi.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 19
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
4.4. Dinding
4.2.1. Bahan
Untuk dinding dipakai bata merah seperti ditentukan dalam bab 4.2.4 pasal ini.
4.2.2. Adukan
a) Semua dinding mulai dari ujung atas balok pondasi beton sampai 30 cm di atas lantai
dasar yang sudah jadi harus dibuat dari adukan jenis M 2.
b) Seperti ditujukan dalam gambar, dinding untuk kamar mandi, toilet, jika tidak
ditentukan lain harus memakai adukan jenis M 2, sampai ketinggian sesuai gambar,
atau bila tidak ditentukan dalam gambar, maka tingginya minimal 175 cm.
c) Untuk dinding-dinding bata lainnya diatas trasraam dipakai jenis adukan M 1.
4.5. Pelaksanaan
Dinding harus dipasang (uitzet) dan didirikan menurut masing-masing ukuran, ketebalan dan
ketinggian, yang disyaratkan seperti yang ditujukan dalam gambar, dan Pemborong harus
memasang piket (uitzet), lobang-lobang dan sebagainya dengan alat uirzet yang disetujui. Semua
unit harus betul-betul kering kalau mau dipakai, hanya ujung-ujungnya dibasahi jika dianggap
perlu untuk mengatur pengisapan.
Bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan 10 mm, didasari dengan baik dan sambungan-
sambungan yang terus lurus dan rata. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan di satu
bagian lebih dari satu meter tingginya.
4.6. Mengorek sambungan
Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm, agar finish dinding dapat melekat dengan
baik.
4.7. Perlindungan
Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus
diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk
perlindungan.
4.8. Perawatan
Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah
didirikan.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 20
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Pasal 5
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
5.1. Lingkup pekerjaan
5.1.1. Berkaitan dengan pekerjaan:
Dinding
Beton yang nampak
5.1.2. Termasuk didalamnya perlengkapan alat-alat, tenaga dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan menembok sebagaimana ditunjukan dalam bentuk dan Gambar.
5.2. Bahan-bahan
Jenis dan kualitas material sebagaimana yang telah diatur dalam bab sebelumnya.
5.3. Adukan
Plesteran adukan 1 pc: kp : 5 psr atau adukan 1 pc: 4 psr, digunakan untuk: Seluruh pasangan
tembok dan termasuk kolom beton yang rata dengan tembok/dinding, kecuali kolom, balok,
ringbalk, plat beton yang terpisah digunakan adukan 1 pc: 3 psr.
5.4. Pelaksanaan
5.4.1. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan penyiraman
sampai jenuh didaerah rencana plesteran.
5.4.2. Pemasangan benang pada keempat sisi bidang ditambah dengan posisi diagonal bidang
yang akan diplester dilakukan untuk mengontrol ketebalan dan kerataan hasil plesteran.
5.4.3. Sedapat mungkin menggunakan alat Bantu Aluminium batang untuk dapat menjamin
kerataan plesteran.
5.4.4. Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok dengan campuran 1
PC : 8 PCputih. Diaci/digosok hingga permukaannya licin dan rata.
Pasal 6
PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA
6.1 Lingkup pekerjaan
Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium harus dikerjakan menurut instruksi
pabrik/produsen dan standar-standar antara lain:
1. The Alumunium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
3. American Society for Testing Materials (ASTM)
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 21
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
6.2 Bahan
Aluminium yang akan digunakan adalah produksi Super Bangunan-Alcan, NIKKEI, YKK atau
setara produksi dalam negeri yang baik (sesual Sll extrusi 0695-82 dan SH jendela 0649-82).
Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan scrap/sisa).
Anodizing terdiri, dari
1. Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron
2. Lapisan kedua resin film tebal 12 micron
Seluruh pekerjaan aluminium memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:
1. Kusen Aluminium
2. Ukuran profil
Kusen Aluminium UK 4 x 1
Bingkai Jendela UK 2 x 1
3. Beban angin 100 kg/m2
4. Tebal profil minimal 1.35 mm
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion tidak kurang
dari 30 x 30 cm. Dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk proyek tersebut.
6.3 Pelaksanaan
Pekerjaan Pelaksanaan
a.Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta kaca harus
dilaksanakan oleh pemborong alumunium yang ahli dalam bidangnya.
b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, pemborong aluminium harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran
c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen alumunium harus dilakukan di
pabrik secara masimal dan dilapangan tinggal pasang, kecuali mendapat persetujuan
penyedia jasa
d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan sealen" yang elastis
e.Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket
f. Semua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang
mempengaruhi permukaan aluminium
g. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang,
demikian juga pengkombinasian profil-profil alumimum harus dipasang sempurna
h. Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan-bahan
tahan karat.
i. Kaca tidak boleh bergetar dan diber tanda setelah terpasang
j. Apabila aluminium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapis dengan zinc chromate
+ bitumen.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 22
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
6.4 Pengetesan
Pengetesan terdiri dari hal-hal sebagal berikut :
Performance Test (Test terhadap kebocoran air, udara, beban angin, kekedapan suara dan
lain-lain harus dilaksanakan dilaboratorium yang disetujul Direksi)
Matenial Test (Test terhadap bahan, powder coating, test koros, berat dan lain-lain)
dilaksanakan di laboratorium yang disetujui Direksi.
Hasil test harus diserahkan secara lengkap kepada Direksi. Apabila hasil pengetesan gagal,
pemborong wajib melakukan pengetesan ulang hingga mencapai standar test yang
disyaratkan.
Biaya pengetesan dan lain-lain menjadi tanggungjawab pemborong.
6.5 Memperbaiki pekerjaan yang tidak sempurna
Semua pintu dapat ditutup dan di buka dengan bebas tapi tidak longsor, tanpa macet atau
terlambat, dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.
Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi melengkung atau bengkok atau
kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan aluminium sebelum masa pemeliharaan berakhir,
maka pekerjaan yang cacat tesebut harus dibongkar dan di ganti hingga Pemberi Tugas merasa
puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus
dibetulkan atas biaya pemborong.
Perapihan dan penyempurnaan pada semua pertemuan antara tembok dan kozen aluminium harus
dilakukan secara berhati-hati agar tidak mengganggu/merusak lapisan permukaan Aluminium.
Semua pengujian kozen, daun pintu, daun jendela, kaca mati, penggantung harus dipastikan
berfungsi dengan baik dan kokoh sebelum pekerjaan dianggap selesai.
6.6 Pembersihan
Kontraktor diharuskan melakukan pembersihan terhadap sambungan-sambungan, serta hubungan
antara aluminium dengan tembok sehingga campuran yang melekat pada a;uminium harus
dibersihkan.
6.7 Garansi (Jaminan)
Pemborong wajib memberikan garansi bahan selama 2 tahun. dan garansi pemasangan selama 5
tahun, terhitung sejak selesainya masa perawatan
Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat pewarnaan akibat dari proses
powder coating yang tidak sempurna dan lain-lain, sedang garansi pemasangan sebagai
perlindungan kemungkinan terjadinya kebocoran udara & air akibat dari aplikasi yang tidak
sempurna
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 23
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Pasal 7
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN KUNCI
7.1. Lingkup pekerjaan
Berkaitan dengan
a. Pemasangan Kunci-kunci
b. Pemasangan engsel dan kelengkapan jendela
c. Pemasangan kaca
7.2. Jenis Bahan
7.2.1. Untuk pintu menggunakan engsel biasa Kw 1 penggantung sebanyak 2 (dua buah) dan
daun jendela menggunakan engsel sebanyak 2 (dua buah). Dan semua daun jendela
menggunakan hak angin serta grendel dari dalam.
7.2.1. Semua jenis kaca menggunakan kaca bening ketebalan 5 (lima) mm tidak bergelombang
dan harus produksi pabrik yang disetujui direksi, sesuai petunjuk gambar detail Tiap kunci
harus mempunyai 3 buah anak kunci, pengunciannya harus 2 (dua) kali putar sebagai
petunjuk kualitas kunci yang dimaksud adalah antara lain produksi pabrik DOM = Jerman
Barat, DORMA, ALFA, YALE USA atau lainnya yang setara.
7.2.1. Kaca yang digunakan adalah kaca bening 5 mm berkualitas baik tidak bergelombang/
bergelembung udara. (Perletakan sesuai gambar).
7.2.1. Gantungan/engsel daun pintu Panil menggunakan engsel sebanyak 3 bh untuk setiap
pintu.
7.2.1. Gantungan/engsel daun jendela kaca menggunakan engsel anti karat dengan jumlah 2 bh
setiap jendela.
7.2.1. Kait/hak angin dan tarikan digunakan untuk daun jendela kaca dengan bahan berkualitas
baik.
7.2.1. Grendel dan tarikan berkualitas baik digunakan untuk daun jendela kaca.
7.2.1. Kunci pintu tanam 2x putar dipakai merk Union/Jangkar/Ses atau dengan kualitas setara.
7.2.1. Khusus penggunaan pintu utama menggunakan engsel Otomatis yang ditanam dalam
lantai dan ambang kosen aluminium (Ex. Alfa)
7.2.1. Spanyolet / Door Closer digunakan pada pintu kepala bagian sebagaimana yang tertera
dalam gambar detail.
7.2.1. Pemborong harus memperhatikan contohnya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
Pemberi Tugas/Arsitek.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 24
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
7.3. Cara pelaksanaan
7.3.1 Syarat-syarat besi harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar, harus dihasilkan dari
pabrik yang terkenal dan disetujui, dipilih atau yang selaras dengan yang dikehendaki
oleh Pemberi Tugas.
7.3.2 Pegangan-pegangan dan engsel-engsel
Pegangan-pegangan dan engsel-engsel harus dari baja yang galvanisir/Kuningan dengan
memakai ring nylon. Engsel-engsel menerus/piano dan engsel sendok untuk pekerjaan
halus harus dari kuningan (beras) pemakaian jenis engsel untuk satu daun pintu
menggunakan tiga buah engsel, sedangkan untuk daun jendela menggunakan dua buah
engsel jendela atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar. Pintu-pintu harus diberi
door closer kecuali pada daun pintu PVC dan door stopper dari karet yang ditanam pada
lantai, kalau keadaan tidak mengizinkan, door Stoper ditanam pada dinding.
7.3.3 Pemasangan dan penggantungan tidak boleh kandas baik terhadap ambang atas maupun
terhadap lantai keramik, sehingga daun dapat dengan leluasa dibuka dan ditutup tanpa da
halangan sedikitpun.
Pasal 8
PEKERJAAN RANGKA BAJA RINGAN DAN ATAP.
8.1 Lingkup Pekerjaan
Ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan serta pemasangan dari
semua pekerjaan baja ringan yang bersifat struktur.
8.2 Syarat-syarat umum:
8.2.1. Pekerjaan baja ringan harus dilakukan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera
dalam gambar lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan
menyambung, pelat-pelat siku dan sebagainya.
8.2.2. Semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan
terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangan
tidak akan memerlukan pengisi kecuali kalau gambar detail menunjukkan hal tersebut.
8.2.3. Semua detail hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk
menghasilkan tampak yang rapi sekali.
Semua perlengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan
pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau
dipersyaratkan di sini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau
dipersyaratkan lain.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 25
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
8.2.4. Pemborong diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat pekerjaan dan
tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya,
terutama pada bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain.
8.2.5. Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi ketentuan pasal 8.2.1 akan
ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran-puntiran,
bengkokan dan sambungan-sambungan yang menganga.
8.2.6. Konstruksi baja ringan yang telah dikerjakan harus segera di lindungi terhadap pengaruh-
pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat.
8.2.7. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu
sudah diberi lubang dan sudah dibersihjkan dari tahi besi, maka bagian-bagian itu harus
diperiksa dalam keadaan tidak di cat.
8.3 Persyaratan Material Rangka Atap
8.3.1. Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)
Untuk pengadaan material kontraktor harus berkoordinasi dengan konsultan pengawas,
konsultan perencana, dan pemberi kerja yang meliputi :
Mutu baja
Kekuatan leleh minimum
Tegangan maksimum
Modulus Elastisitas
Modulus geser
8.3.2. Lapisan anti karat
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi
8.3.3. Multigrip (MG)
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) yang berfundi untuk
menahan gaya lateral tiga arah harus sesuai dengan standar yang disyaratkan
8.3.4. Brace System (bracing)
Bottom Chord Bracing, pengaku/ikatan pada batang tarik bawah pada kuda-kuda
Lateral Tie Bracing, Pengaku antara web pada kuda-kuda baja ringan, sekaligus
berfungsi untuk mengurangi tekuk local (buckling) pada batang tekan (web) standar
teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda
Ikatan Angin
Pita Baja sesuai dengan perhitungan desain struktur
Talang Jurai Dalam, ketebalan minimal 0.45mm atau disesuaikan dengan gambar
konstruksi
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 26
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
8.3.5. Alat sambung
Kelas ketahanan korosi minimum kelas 2
Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
Kepadatan alur 16 alur/inci
8.4 Tahapan Pelaksanaan :
8.4.1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan
rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
8.4.2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada
dokumen tender.
8.4.3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap
titik buhul.
8.4.4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
8.4.5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen
dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan
(fabrikasi)
8.4.6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia
jasa Rangka Atap Baja ringan,
8.4.7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi
nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).
8.4.8. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai
gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan
sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
8.4.9. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
8.4.10. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin
rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi
dengan kontrol torsi.
8.4.11. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
8.4.12. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli
berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
8.4.13. Jarak gording sesuai ukuran dalam gambar detail.
8.4.14. Pasangan gording harus rata sesuai dengan rencana kemiringan atap.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 27
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
8.4.15. Pasangan kuda-kuda dan gording harus vertical dan Horisontal serta sesuai kemiringan
yang telah ditetapkan didalam gambar kerja.
Pasal 9
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN NOK
9.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan dalam hubungannya
dengan gambar-gambar dan spesifikasi.
9.2. Contoh
Pemborong jauh sebelumnya harus menyarankan contoh dari bahan-bahan tersebut di atas untuk
mendapat persetujuan Pengawas.
9.3. Bahan
9.3.1. Bahan penutup atap menggunakan atap zyncalum 0.6cm permukaan rata dan halus.
Warna ditentukan kemudian.
9.3.2. Nok atap digunakan type Nok Long Spandek Type G550 AZ-100 T=0.4 mm.
9.4. Sistim pemasangan :
Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang harus dicek/ditimbang
(elevasi), rata dan tidak bergelombang pada permukaan.
Sambungan antara senk yang saling bersinggungan adalah minimal 10 cm baik kearah atas.
Sedapat mungkin tidak melakukan penyambungan pada setiap lajurnya.
Penutup Nok Long Spandek Type G550 AZ-100 T=0.4 mm dipasang harus elevasinya
rata/timbang dan ditopang dengan balok nok, ditambah campuran untuk memperkuat hubungan
antara nok dengan miring untuk mendapatkan hasil yang rapih dan lurus.
9.5. Pekerjaan atap zynkalum dianggap selesai bila telah dibersihkan semua bekas-bekas campuran
yang menempel, dan plesteran nok telah di cat sesuai warna yang ditentukan
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 28
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Pasal 10
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
10.1. Persyaratan Umum
Sebeum pekerjaan finishing lantai dilakukan, Pemborong wajib mengadakan pengecekan kembali
peil lantal dan kemiringannya disesuaikan dengan gambar krja dan persyaratan teknis yang sudah
ditentukan
10.2. Lingkup Pekerjaan
Lingku pekerjaan meliputi semua tenaga kerja, penyediaan bahan, persiapan pemasangan,
pembersihan lantai yang akan dikerjakan dan pelaksanaan pemasangan.
10.3. Bahan ;
10.2.1. Lantai utama untuk gedung kantor, menggunakan bahan dari ubin Keramik dengan
ukuran 40x40 cm (sesuaikan gambar detail), berkualitas baik (siku dan rata) tidak pecah,
warna ditentukan kemudian (Ex. INA dan/atau KIA atau setaraf).
10.2.2. Lantai bahan dari ubin Keramik dengan ukuran 20x25 cm (sesuaikan gambar detail) ,
berkualitas baik (siku dan rata) tidak pecah, warna ditentukan kemudian (Ex. INA
dan/atau KIA atau setaraf).
10.2.3. Lantai toilet, menggunakan bahan dari ubin Keramik ukuran 20 x 20 cm dari
kasar/Tekstur dan berkualitas baik dan warna yang disesuaikan dengan gambar (Ex.
INA,ASIA dan/atau KIA).Alas pedestrian dari rabat beton adukan 1sm : 3ps : 5kr,
setelah waterprofing.
10.2.4. Alas lantai digunakan dari beton cor mutu K100 setelah pasir ruang dipadatkan
10.2.5. Keramik yang digunakan adalah produksi dalam negeri yang sekualitas dengan ASIA atau
INA.
10.2.6. Ubin keramik untuk dinding dan lantai yang cacat tidak boleh dipasang dengan tetap
memperhatikan permukaan dinding keramik yang harus rata dan pemasangannya rapih
dan bersih.
10.4. Adukan
a) Adukan untuk alas : 1 bag pc : 4 bag pasir
b) Adukan untuk sambungan : 1 bag pc : 3 bag pasir
Portland Cement (PC), pasir dan air, dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan pasal
terdahulu.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 29
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
10.5. Cara pemasangan Tegel Keramik Lantai/Dinding :
10.4.1. Pemeriksaan
Sebelum mulai memasang ubin, Pemborong harus memeriksa apakah persiapan
dasarnya sudak baik dan yakin bahwa dasar pasir sudah betul-betul padat.
Semua pasangan pipa-pipa, penanaman ke tanah, saluran-saluran dan sebagainya harus
dilaksanakan dan diperiksa sebelum memulai memasang ubin.
Cara mencampur adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur
adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur yang telah disetujui
atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilarang memakai
adukan yang sudah mulai mengerah atau membubukannya/menghancurkannya untuk
dipakai lagi
10.4.2. Memotong Tegel./Ubin
Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan tidak boleh pada ada potongan
yang lebih kecil dari 0,5 ukuran ubin, kecuali jika tercantum dalam gambar.
Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa pinggirnya berigi-rigi atau kelihatan
lapisannya.
10.4.3. Memasang tegel Portland Cement
Tegel harus dipasang di atas adukan yang setengah kering seperti ditentukan pada bab
2.4 dari pasal ini dan tabelnya di manapun tidak boleh lebih tipis dari 20 mm,
dipadatkan sampai dasar dan dibiarkan lembab untuk mengurangi penghisapan. Lapisan
atas adukan yang akan dipasangi tegel itu harus di jatuhkan dan disebarkan seperti
dikehendaki dan sambungan-sambungan harus merupakan garis lurus dan juga
warnanya harus diusahakan sama dengan tegelnya.
Sebelum memasang tegel, alas adukan harus ditaburi cemen kering 1 m2 setiap kali dan
tegel-tegel disiapkan dengan jalan membersihkan debu dari bagian bawahnya dan
mengusapkan adonan semen 24 jam sebelum dipasang.
Lebar sambungan harus 3 mm dan diisi dengan adonan kering yang diuraikan pada Bab
2.4 ayat b dari pasal ini, di atas adukan yang terdiri dari 1:1 semen sesudah menunggu
sampai isian pertama menjadi kuat.
10.4.4. Nat ubin keramik yang diizinkan adalah 3 mm harus rata dan lurus serta pemasangan
harus dileveling dengan memakai waterpass.
10.4.5. Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan yang
baik terutama pemadatan pasir urugan yang menggunakan mesin stemper dengan baik
permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Harus
disetujui oleh pengawas/direksi, baik kontrol rencana peil lantai yang diinginkan
maupun leveling.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 30
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
10.4.6. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai,
pemasangan keramik lantai, dimulai dari tulangan/patokan yang telah direncanakan.
10.4.7. Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu.
10.4.8. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
10.4.9. Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus penuh, baik dipermukaan dasar
maupun dibadan belakang keramik yang terpasang, yang sementara terpasang.
10.4.10. Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata dianjurkan adalah : untuk lantai 1pc :
3ps dengan ketebalan rata-rata 0,5 1,5 cm diatas lantai kerja.
10.4.11. Lebar Nat yang dianjurkan, untuk lantai 3 mm dengan adukan pengisi nat dari semen
Tegel special hingga berisi penuh dan dioles dengan jari tangan atau dengan
menggunakan bahan dari karet atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow
agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap dipandang mata.
10.4.12. Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam sesudah pemasangan tegel
keramik lantai.
10.4.13. Pemotongan ubin harus dihindarkan buila terpaksa harus dipotong, maka potongan
terkecil tidak boleh kurang dari ukuran ubin. Pemotongan harus dilakukan dengan
hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.
10.4.14. Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas tidak memenuhi mutu standard atau
percontohan yang sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib melakukan perintah
pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana kontraktor dilapangan.
Pasal 11
PEKERJAAN INSTALASI AIR (PLUMBING)
11.2.1. Umum
Lingkup pekerjaan Pemborong termasuk semua persiapan, pengerjaan, pengadaa peralatan dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan instalasi-instalasi plumbing selengkapnya.
Untuk pekerjaa-pekerjaan tersebut di bawah ini sampai selesai dan berfungsi baik, yaitu:
a) Penyediaan air bersih
b) Pembuangan air hujan, Saluran kotoran dan pembuangannya.
11.2.2. Standard
Semua pekerjaan harus dilakukan dengan baik dan penuh keahlian dan sesuai dengan
spesifikasidan gambar-gambar. Harus mentaati semua persyaratan standard yang berlaku di
Indonesia antara lain Perancangan Pedoman Plumbing Indonesia 1974 dan standard lain yang
dapat dipakai seperti Uniform Plumbing Code U.S.A.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 31
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
11.2.3. Spesifikasi manufacture/pabrik
Spesifikasi semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan harus sudah ditunjukan kepada
perencana untuk disetujui Pemberi Tugas sekurang-kurangnnya 30 hari sebelum pekerjaan.
11.2.4. Bahan-bahan yang harus dipakai
11.4.1. Air Bersih.
i. Menggunakan pipa PVC AW 1 AB
ii. Untuk pipa PVC, diameter 3/4 MB termasuk sambungan-sambungannya digunakan
pada pipa distribusi dan suplay air bersih yang tidak tertanam dalam
dinding/lantai/beton. Sistim penyambungan menggunakan Lem.
iii. Penggunaan lem (pada pemakaian pipa PVC) memakai bahan Ex Jepang dalam
kaleng. Tidak dibenarkan memakai bahan lem selain yang telah ditentukan dan
apabila ingin melaksanakan pemakaian lem tersebut terlebih dahulu harus diketahui
oleh direksi/ pengawas lapangan.
iv. Pemasangan pipa Instalasi air bersih tersebut ditanam ditembok, lantai atau beton.
11.4.2. Air Kotor/ buangan.
Instalasi air kotor terdiri atas 2 jenis yaitu air padat dan air buangan cair dengan uraian
sebagai berikut :
i. Instalasi air kotor padat.
a. Menggunakan pipa PVC diameter 4 dengan standard ketebalan D dan
sambungannya menggunakan ketebalan AW.
b. Penggunaan lem dan pemasangan seperti uraian diatas (air bersih) point A.
ii. Instalasi air kotor cair.
a. Instalasi untuk KM/WC baik vertikal maupun horisontal memakai pipa PVC
diameter 3 dengan standard ketebalan D , sampai ke riol terbuka dan
sistim sambungan danpemasangan sambungannya menggunakan ketebalan
AW. seperti dalam uraian tersebut diatas (air bersih) ayat b & c.
b. Sedangkan pipa buangan Washtafel/wasbashin menggunakan PVC diameter
1 dengan standar ketebalan AW
c. Instalasi lingkungan atau saluran pembuangan memakai instalasi (got) terbuka
dengan pembuatan dari bahan batu bata diplester/diaci semen licin sehingga
bentuk seperti dalam gambar bestek.
d. Jika dibutuhkan penutup saluran, maka digunakan plat beton cor dengan camp.
1 pc: 2psr: 3 krk, dengan ketebalan 10 cm, dengan peil disesuaikan dengan
kebutuhan.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 32
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
11.2.5. Stop kran dan Fitting
Stop kraan untuk air harus dari Stainlees Steel yang tidak karatan dengan sekrup tekanan rendah
yang disetujui.
Fitting-fitting harus dari jenis standard dan dikeluarkan oleh pabrik yang disetujui. Pipa dan
fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet, perekat khusus atau cara-cara lain yang
sesuai.
11.2.6. Instalasi/Pemasangan
Semua pekerjaan pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di
bawah ini:
11.6.1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak ada hawa busuk yang keluar
dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara, letaknya lurus dan rata.
11.6.2. Pipa-pipa panjang harus dipakai pada konstruksi saluran-saluran pipa, kecuali jika
panjang saluran yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjangnya pipa.
11.6.3. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan tekanan-
tekanan.
11.6.4. Sambungan-sambungan harus halus dan didalamnya tidak tersumbat. Sebelum pipa
panjang dan fitting dipasang harus diperikas dengan seksama dan segala yang
menyumbat disingkirkan. Uliran harus dipotong dengan teliti dan tidak boleh dari 3
uliran yang kelihatan di luar fitting.
11.6.5. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga menjamin
pengaliran air yang lancar dan memungkinkang drainage total dan pengontrolan
sistimnya. Jika diperlukan, lubang pemeriksaan atau lubang untuk membersihkan pipa-
pipa buangan harus diadakan.
11.6.6. Ujung-ujung Pipa dan Lubang-lubang harus segera ditutup selama pemasangan untuk
mencegah kotoran memasuki pipa dan pasangan.
11.6.7. Pengujian pekerjaan instalasi harus dilaksanakan sebelum pekerjaan finiching dimulai.
11.2.7. Penggunaan Material Sanitair
11.7.1. Semua WC menggunakan Closet Duduk merk Toto/KIA Atau Kloset Jongkok (sesuai
Petunjuk Gambar kerja).
11.7.2. Kran air memakai bahan stainless stell anti karat, merk setara Ito/San-Ei/Cess.
11.7.3. Floor Drain memakai bahan anti karat setara merk Puma datar (dikoordinasikan dengan
direksi).
11.7.4. Urinoir memakai bahan keramik setara merk KIA putih lengkap dengan seafon dan
saringan serta kran otomatis.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 33
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
11.7.5. Partisi Urinoir memakai bahan dari PVC ukuran 60x120 cm dipasang menempel di
dinding sesuai gambar atau bahan lain yang disetujui Direksi.
11.7.6. Septic Tank memakai bahan batu bata, diplester kedap air dan menggunakan
perembesan sesuai penjelasan gambar kerja.
Pekerjaan memasang alat-alat saniter hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah
ahli dan berpengalaman dalam bidang ini, seorang mandor yang betul-betul cakap harus selalu
mengawasi di tempat tersebut selama pekerjaan itu dilaksanakan.
11.2.8. Pengujian
11.2.8.1. Pengujiam sistem-sistem pengalihan air
Semua pipa-pipa air dan saluran-saluran utama harus diuji hingga tekanan hydroliknya
10 kg/cm2 atau dua kali tekanan yang biasa, mana saja yang lebih kecil.
Air harus diperiksa memasuki saluran-saluran utama dengan pomp adan dibiarkan
mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama satu jam. Tidak oleh menutup pipa,
bagian pipa atau fittingnya, atau parit-parit galian sebelum disetujui oleh Pemberi
Tugas.
11.2.8.2. Pengujian sistem air pembuangan
Seluruh sistem sanitasi harus diuji pada waktu penyelesaian dengan mengadakan
pengujian yang disetujui oleh Pemberi Tugas, dan Pemborong harus memberikan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengadakan pengujian-pengukian seperti ini.
Segala yang cacat harus diperbaiki oleh Pemborong atas biaya sendiri sampai Pemberi
Tugas Puas.
11.2.9. Penyesuaian dengan sistem pengaliran air.
Sedapat mungkin saluran pipa-pipa air hujan sesuai dalam segala hal dengan ketentuan
Pemerintah setempat tetntang sistem pengaliran air, jika ketentuan-ketentuan tersebut berbeda
deengan yang diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat atau gambar-gambar detail, maka Pemberi
Tugas harus segera diberitau.
11.2.10. Penahan pipa Vertikal pada dinding (vertical support)
Untuk perletakan dekat/pada dinding agar pipa terpasang baik dengan penahan
Untuk pipa yang ditanam pada dinding diberi kaitan terutama pada dinding sehingga pipa
letaknya baik.
11.2.11. Saluran pembuangan
Saluran pembuangan dari site, jalan, parit-parit harus dibuat sesuai gambar kerja.
Pemborong harus memeriksa posisi saluran yang disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 34
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Perubahan atau penyesuaian dengan lapangan supaya ditentukan bersama dengan Pemberi
Tugas.
Pasal 12
PEKERJAAN PLAFOND
12.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Pemborong termasuk semua persiapan, pengerjaan, pengadaan peralatan dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan plafond selengkapnya
12.2. Persyaratan Bahan dan Teknis
12.2.1. Semua bahan rangka plafond menggunakan Hollow sesuai gambar rencana
12.2.2. Penutup Plafond Ruang bersih menggunakan bahan Gypsum, Penutup plafond yang
dipasang harus dalam keadaan baik dan tanpa cacat atau noda lainnya( air,minyak,dan
kotoran lainnya).
12.3. Persyaratan Pelaksanaan
12.3.1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama Gambar Kerja dan
memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan serta mengadakan
koordinasi dengan disiplin lain yaitu: Elektrikal, Mekanikal dan Sanitasi; terhadap
peletakan-peletakan diantaranya
Perpipaan Instalasi air
Dan instalasi listirik
Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana langit-
langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang bersangkutan.
Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas/ Direksi, untuk mendapatkan keputusan yang harus dilaksanakan.
Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan pengarahan dari
Konsultan Pengawas/Direksi.
Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari bahan dan
material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain mengikuti
Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.
12.3.2. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka langit-langit
disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi
12.3.3. Bahan untuk semua rangka plafond yang digunakan harus memenuhi persyaratan
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 35
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
12.3.4. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan jarak pemakuan
maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-langit. Lubang bekas paku harus
ditutup dengan dempul, kemudian diratakan dengan permukaan memakai ampelas halus.
12.3.5. Setiap pertemuan sudut harus diadu manis. Setiap perselingan dan pertemuan harus
tegak lurus dan rapi.
12.3.6. Disyaratkan tidak ada sambungan sepanjang kayu utuh yaitu minimal 300 cm
Pasal 13
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam keahlian ini meliputi penyediaan semua bahan yang
diperlukan dalam instalasi penerangan yang lengkap, instalasi tenaga sistem penghubung ke bumi,
termasuk papan-papan sekering, pemutus-pemutus aliran utama, pembantu dan sebagainya.
Pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan dalam pasal ini, dimulai pada pemasukan kabel tanah panil
utama.
13.2. Umum
13.2.1. Cara pemasangan semua peralatan listrik (armatur lampu, kabel, saklar, lemari pembagi
dll), harus dilakukan dengan rapi, memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
oleh PLN setempat.
13.2.2. Semua peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baru, memenuhi syarat-syarat
kekuatan listrik dan mekanis yang distandardkan dan disetujui terlebih dahulu oleh
pemilik atau badan yang ditunjuk oleh pemilik.
13.2.3. Kualitas semua peralatan minimum harus sama dengan kualitas alat-alat buatan TIGER,
SIEMENS, atau pabrik sejenis (dikoordinasikan dengan direksi).
13.2.4. Pekerjaan Instalasi
Semua pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh perusahaan yang ternama dan
dapat dipercaya atau oleh pekerja-pekerja Pemborong yang ahli.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan sesuai dengan edisi paling akhir dari
Peraturan Umum Instalasi-instalasi Listrik di Indonesia, atau peraturan-peraturan
setempat lainnya yang lazim (berlaku), dan harus memerlukan persetujuan Pemerintah
dan Pemberi Tugas.
Perusahaan instalasi tersebut harus mempunyai izin usaha khusus untuk pekerjaan
instalasi yang disahkan oleh PLN pada lokasi eksploitasi dimana proyek dibangun,.
Pekerjaan pada sub Kontraktor ini harus dengan sepengetahuan Pemberi Tugas.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 36
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
13.2.5. Gambar-gambar
Diagram dari instalasi-instalasi listrtik ditunjukan dalam gambar kontrak. Diagram-
diagram ini hanya menunjukan pekerjan instalasi yang akan dipasang. Aliran dan
pengaturan saluran-saluran, kawat-kawat, kedudukan saklar (switch). Stopkontak-
stopkontak, papan sekering (panel board) dan sebagainya dalam garis besarnya harus
seperti yang ditunjuka, dapat diperoleh jika dikehendaki untuk disesuaikan dengan
keadaan bangunan, tapi tergantung kepada persetujuan Pemberi Tugas, meskipun
persetujuan seperti itu tidaj membebaskan Pemborong dari tanggung jawab untuk
mendirikan instalasi dengan cara yang ahli, yang betul dan tepat fungsinya, ukuran-
ukurannya dan sifat-sifat pekerjaan selanjutnya.
Pemborong harus menyerahkan gambar kerja (shop drawings) tentang sakelar-sakelar dan
papan sekering dan untuk tiap satuan (unit) bangunan, menyediakan gambar-gamabar
instalasi yang persis seperti yang dipasang (as installes drawing).
13.3. Jenis Bahan.
13.3.1. Panel Tegangan Rendah.
Panel Tegangan Rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
Panel yang digunakan dari jenis Plastic / Viber yang dapat menampung 4 hingga 8
MCB
Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya
harus diatur sedemikian rupa, sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan-
perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen yang di
maksud maka hal itu dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu
komponen-komponen yang lainnya.
Ukuran dari tiap-tiap unit panel, harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan
sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Komponen-komponen
pengaman yang dapat digunakan, adalah yang sesuai pada Gambar.
13.3.2. Kabel kabel.
Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 KV
dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standard yang diizinkan.
Pada prinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah; Jenis NYM dan NYA
untuk kabel penerangan.
Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.
Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 mm.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 37
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
13.3.3. Lampu - Lampu.
Lampu TL yang digunakan, merk Filifs dan lampu pijar yang digunakan merk Filifs
atau setara termasuk isinya ( lengkap ), berkwalitas baik (dikoordinasikan dengan
direksi).
Condensator yang dipasang seri pada lampu TL harus dapat memberikan koreksi
faktor total minimal 0. 85.
Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis cool daylight 54.
Fitting lampu dari type yang baik jenis Broco/Ellips.
13.3.4. Kotak Kontak dan Saklar.
Saklar yang akan dipasang pada dinding tembok adalah type pemasangan
masuk/Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding yang tampak di
Gambar.
Kotak kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti
Standard VDE sedangkan, kotak kontak khusus 1 (satu) phase (inbow), mempunyai
rating 15 A.
Kotak kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating minimal 15 A.
Kotak Kontak dinding dan Saklar yang dipasang 150 cm dari permukaan lantai.
Jenis kotak Kontak dan Saklar yang digunakan yaitu merk Broco, Clipsal atau setara.
13.3.5. Grounding.
Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang ( BBC = Bare Copper
Conductor ).
Besarnya kawat Grounding yang bisa digunakan, minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk, (incoming feeder).
Elektrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized dengan diameter
minimal satu inchi. Diujung pipa tersebut dipasang Copper Rod sepanjang 0,5 m.
Elekrode Pentahanan yang dipantek didalam tanah, minimal sedalam 6 m atau
sampai menyentuh permukaan air tanah.
13.4. Persyaratan Teknis Pemasangan.
13.4.1. Panel-panel
Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan
harus rata ( horisontal ).
Setiap Kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari karet,
atau Penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
Panel harus di-tanah-kan.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 38
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
13.4.2. Kabel kabel.
Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang jelas dan
tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasikan arah beban.
Setiap Kabel Daya, pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasi- kan phasenya dengan PUIL.
Kabel Daya yang dipasang, harus di Klem dan disusun dengan rapih.
Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya penyambungan, kecuali pada kabel
penerangan.
Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus dibuatkan
Sleeve dari pipa PVC, dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
13.4.3. Lampu lampu Penerangan.
Pemasangan Lampu Penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond dan
artistik serta disetujui oleh Direksi.
Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond.
Penggunaan Lampu sesuai gambar kerja adalah :
- Lampu SL 9 Watt
- Lampu TL 2 x 36 Watt Merek Filifs
- Lampu Downlight DL 9 Watt
13.5. Pentanahan.
13.5.1. Semua bagian dari sistem listrik harus ditanahkan.
13.5.2. Elektroda Pentanahan harus ditanam dengan kedalaman sesuai standard.
13.5.3. Tahanan Pentanahan maximum adalah 2 Ohm.
13.6. Pengujian.
13.6.1. Sebelum semua peralatan utama dari sistem listrik itu dipasang, harus diadakan terlebih
dahulu pengujian secara individual.
13.6.2. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian
yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang
berwenang untuk itu.
13.6.3. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari
sistem, untuk menjamin bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 39
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
Pasal 14
PEKERJAAN CAT.
14.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan termasuk pengadaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan
yang berhubungan dengan semua pekerjaan pengecatan :
Pengecatan Kayu
Pengecatan Tembok dan Plafond
14.2. Persiapan Umum
Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan pelituran, lantai harus dicuci seluruhnya dan
dijaga agar tidak ada deby berterbangan.
Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah disetujui dan
diuraikan dalam bab-bab yang relevan.
14.3. Bahan, ketentuan-ketentuan khusus.
Pekerjaan kayu
Cat yang dipergunakan dapat dari merk-merk pabrik terkenal seperti; Glotex, Aviant, atau lainnya
yang kualitasnya setaraf dan disetujui.
Dinding-dinding
Cat yang dipergunakan dapat dari merk-merk pabrik terkenal seperti; Metrolite, atau lainnya yang
kulaitasnya setaraf dan disetujui.
14.4. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Pemborong garis secepatnya tapi tidak kurang dari 2 (dua) bulan
sebelum memulai pekerjaan pengecatan mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan
dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi kepada Pemberi Tugas/Direksi. Semua bahan-
bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Direksi.
14.5. Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih oleh Arsitek/Direksi, dan pemborong harus memasukan dalam
penawarannya biaya untuk mengadakan contah warna-warna untuk disetujui.
Pemborong harus menyerahkan contah warna-warna tersebut kepada Arsitek pada suatu potongan
triplex atau asbes berukuran 30x30 cm masing-masing warna.
Setelah disetujui oleh Arsitek,maka yang satu akan disimpan oleh Pemborong.
-
RKS Teknis Pembangunan Boarding School 40
RKS Teknis Pembangunan Boarding School
14.6. Metode pelaksanaan
14.6.1. Persiapan dan pengecatan dasar untuk kayu
i. Retak-retak, celah-celah dan lubang-lubang harus digosok, dicat dasar dan diperbaiki
dengan jalam menambal keras dan meratakannya. Penambalannya yang keras harus
dari merk yang disetujui. Mata kayu harus dipotong dan diganti dengan kayu yang