Rks Reservoar

download Rks Reservoar

of 6

description

deskripsi

Transcript of Rks Reservoar

  • Dokumen Lelang

    Konsultan Perencana CV. DECONT MITRA80

    BAB VISPESIFIKASI TEKNIS

    6.1. UMUM

    6.1.1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kontraktor wajib memberitahukan kepada Direksi/Pengawas mengenai jadwal pematokan dan pekerjaan persiapan.

    6.1.2. Kontraktor menyiapkan rencana jadwal pelaksanaan, buku tamu, dan buku catatan/laporan harian.

    6.1.3. Demi lancar dan baiknya pekerjaan, tenaga pelaksana lapangan yang diberi tugas oleh kontraktor harus memiliki kualifikasi dan pengawasan yang cukup. Apabila pelaksana yang ditugaskan ditempat pekerjaan tidak/kurang memenuhi syarat, maka Direksi/Pengawas berhak menolak Pelaksana tersebut dalam hal ini kontraktor harus segera menyediakan pengganti pelaksanaan tersebut dengan personil yang lebih cakap/terampil dan dapat diterima oleh Direksi.

    6.1.4. Pelaksana pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan rencana RKS serta ketentuan-ketentuan yang dibuat selama pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi.

    6.1.4. Segala penyiapan yang dilakukan oleh Pihak Kontraktor tanpa seijin Direksi akan dibongkar dan disesuaikan dengan rencana semula. Segala biaya akibat kelalian tersebut adalah tanggungan kontraktor.

    6.1.5. Setiap perintah Direksi kepada kontraktor yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan pada Pasal 29.4. di atas harus disampaikan secara tertulis dengan sepengetahuan pemberi tugas.

    6.1.6. Apabila selama pelaksana pekerjaan diadakan pekerjaan tambah/kurang harus dengan ijin tertulis dari Penanggung jawab Proyek.

    6.1.7. Sebagian pekerjaan atau seluruh pekerjaan selain instalasi tidak boleh diborongkan lagi kepada pihak ketiga (Sub Kontraktor) kecuali dengan persetujuan tertulis dari Penanggung jawab Proyek. Selama tidak bertentangan, semua hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    6.1.8. Selama tidak bertentangan dengan RKS ini peraturan-peraturan lain yang juga berlaku adalah :a) Algemene Fooswarden Voor Uitvoering Bij Aneming Van Oepen

    Barewerken (AV) yang disyahkan dengan Surat Keputusan Pememrintah Hindia Belanda Nomor 9 tanggal 18 Mei 1941 dan tambahan Lembaran negara Nomor 4571 terjemahan Syarat-syarat Umum untuk Pelaksanaan Bangunan.

    b) Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan bangunan pada penyelenggaraan bangunan di Indonesia (PUBB) 1956, NI. 3.

    c) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961d) Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971e) Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) NI. 6.

  • Dokumen Lelang

    Konsultan Perencana CV. DECONT MITRA81

    f) Peraturan-peraturan lain yang berlaku berkenaan dengan pekerjaan ini.g) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis dari

    Direksi selama pelaksanaan pekerjaan.

    6.2.1 Urutan Pekerjaan : Dalam Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi, kontraktor wajib menyusun daftar/tata urut (Flow chart) pekerjaan berdasarkan pertimbangan efisiensi dalam pelaksanaan yang disetujui oleh pengguna jasa setelah memperoleh advis teknis dari Direksi/konsultan pengawas.Urutan pekerjaan harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerusakan atas Bagian pekerjaan terdahulu yang mengakibatkan pemborosan waktu dan biaya.

    6.2.2 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah kerja (SPK) ditanda tangani/dikeluarkan, Kontraktor sudah harus mulai dengan kegiatan nyata dilapangan.

    6.2.3 Pemborong wajib membuat Papan Nama Proyek dan dipasang di Lokasi Pekerjaan dilengkapi dengan tulisan warna hitam dasar di atas dasar warna putih dan cukup jelas untuk dibaca memakai tripleks 2,88 mm ukuran 90 x 120 cm seperti contoh di bawah ini :

    PROYEK : .................................................PEKERJAAN : .................................................

    (diisi sesuai paket yang dipilih dalam data lelang)

    TAHUN ANGGARAN : 2011HARGA BORONGAN : .................................................JANGKA WAKTU PELAKSANAAN : 90 (sembilan puluh) hari

    kalenderKONTRAKTOR : .................................................

    6.2.4 Pemborongan wajib membuat Los Kerja yang besarnya disesuaikan dengan keperluan.

    6.2.5 Biaya pembuatan Bangsal/Los Kerja tidak boleh dimasukkan dalam penawaran.

    6.2.6 Sesudah selesai pekerjaan dilaksanakan Los Kerja, Pemborong harus segera membongkar dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

  • Dokumen Lelang

    Konsultan Perencana CV. DECONT MITRA82

    6.2. PEKERJAAN TANAH

    6.3.1. Galian tanah : yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah ini adalah semua kebutuhan yang ada hubungannya dengan pekerjaan pembuatan lubang di tanah untuk pondasi.

    6.2.2. Persyaratan pekerjaan galian tanah.- Galian tanah untuk semua lubang pondasi, baru boleh dimulai setelah

    Papan Bouplank dengan tanda As selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

    - Lembar dasar galian minimal 0,20 m lebih lebar dari lebar dasar pasangan pondasi dan tanah galian, harus dibuang jauh dari Bouwplank.

    - Bila pemborong melakukan penggalian yang melebihi ukuran yang telah diterapkan. Pemborong harus menutupi dengan urugan pasir yang dipadatkan dengan siraman air setiap ketinggian 15 cm.

    6.2.3. Dalam galian pondasi disesuaikan dengan gambar rencana kerja dan dasar galian minimal 2,20 cm lebih lebar dari lebar dasar pasangan pondasi.

    6.3. PEKERJAAN URUGAN

    6.3.1. Yang termasuk dalam pekerjaan urugan tanah ialah semua kebutuhan pekerjaan penimbunan/urugan, pemadatan dan pemerataan kembali baik dengan tanah maupun pasir urug sampai mencapai suatu permukaan baru yang diinginkan.

    6.3.2. Persyaratan pekerjaan urugan adalah sebagai berikut :

    6.3.2.1 Tanah bekas galian hanya boleh dipakai untuk menimbun Bagian luar bangunan, kelebihannya untuk perataan halaman.

    6.3.2.2.Urugan tanah menggunakan tanah yang baik, yang tidak mengandung bahan organis dan dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan 20 cm, sampai padat dan mencapai ketinggian yang diinginkan.

    6.3.2.3.Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis setiap 20 cm dan disiram dengan air sampai padat dan rata.

    6.3.2.4.Dibawah lantai diurug pasir dengan tebal minimmal 5 cm sesuai dengan gambar kerja.

    6.3.2.5.Urugan pasir dibawah lantai disiram dengan air dan dipadatkan menggunakan alat pemadat.

  • Dokumen Lelang

    Konsultan Perencana CV. DECONT MITRA83

    6.4. PEKERJAAN PONDASI

    6.4.1. Yang termasuk dalam Pekerjaan Pondasi adalah Pondasi menerus sesuai dengan gambar rencana.

    6.4.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan pondasi :

    6.4.2.1. Semua pekerjaan pasangan pondasi boleh dilaksanakan apabila galian tanah sudah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan disetujui.

    6.4.2.2.- Seluruh alas pondasi dipasang dengan batu kosong Aanstamping dari batu karang setebal 20 cm, lebar 1 m dan pada selanya disiram pasir dan dipadatkan.

    - Batu kali yang dipakai sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis.

    - Pasangan pondasi dibuat dengan adukan spesie 1 Pc :3 Psr- Semua bidang permukaan pondasi bagian luar di atas tanah

    yang kelihatan harus diplester/diberapen dengan adukan 1 Pc : 3 Psr kemudian di acie dengan saus semen sampai kedalaman minimal 15 cm di bawah permukaan tanah.

    6.5. PEKERJAAN BETON BERTULANG

    6.5.1. Seluruh pekerjaan beton bertulang dibuat dengan mutu K 175.6.5.2. Pekerjaan beton bertulang ini meliputi :

    - Beton Plat atas- Beton plat bawah- Beton dinding luar- Beton kolom praktis- Beton ring balk

    6.5.3. Mutu bahan yang dipakai :Semen : Untuk mendapatkan mutu beton yang homogen maka portlan cement (semen) yang dipergunakan harus dari satu jenis merek yang telah disetujui oleh Direksi. Perubahan merek semen, harus diusulkan oleh kontraktor dan baru dapat dipergunakan setelah disetujui oleh Direksi atau perencana.Pasir : Berbutik kasar dan keras, ukuran 1 5 mm toleransi kandungan kotoran organis =< 5%.Kerikil : Digunakan kerikil pecah hasil dari mesin pemecah batu berukuran 2/3 cm. Kerikil harus padat dan keras dengan toleransi kandungan kadar Lumpur =< 1%.Besi : Besi beton yang dipakan harus bersih dan tidak berkarat. Ukuran sesuai gambar detail.

  • Dokumen Lelang

    Konsultan Perencana CV. DECONT MITRA84

    Kawat : Pengikat Tulangan beton dipakai kawat khusus pengikat besi beton (beton bindraad).Air : Air untuk mencampur adukan beton harus bersih dan netral.

    6.5.4. Standar pekerjaan mutu beton yang harus diikuti adalah :Peraturan Beton Indonesia beserta semua tambahan dan perubahannya. Untuk semua pekerjaan beton bertulang yang bersifat konstruksi digunakan beton dengan mutu K 225, sedangkan mutu beton praktis digunakan beton dengan mutu K 175.

    6.5.5. Penggunaan bahan aditif Untuk mempercepat proses pengerasan beton, dengan sepengetahuan dan persetujuan Direksi.

    6.5.6. Komposisi campuran beton :Beton dibuat dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl.

    6.5.7. Seluruh pekerjaan beton bertulang baik penampangannya maupun pembesiannya harus disesuaikan dengan gambar rencana

    6.5.8. Pekerjaan beton kolom praktis harus dibuat pada bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 M2.

    6.5.9. Begesting yaitu semua begesting dibuat dari papan yang cukup kuat dan tebal minimal 2 cm, dipasang rapat supaya adukan beton dan air semen tidak merembes keluar. Begesting harus diberi penguat agar ukuran beton tidak berubah.

    6.5.10. Pekerjaan beton tidak bertulang yaitu beton tidak bertulang dibuat dengan adukan 1Pc : 2Psr : 3Krl untuk pasangan besi angker kusen pintu jendela. Butiran kerikil yang dipakai adalah kerikil yang butirannya lebih kecil dari yang dipergunakan untuk campuran beton bertulang.

    6.5.11. Perawatan Beton :Setelah beton di cor maka kontraktor diharuskan melaksanakan tugas perawatan keras (curing) selama proses pengerasan beton. Untuk maksud tersebut maka kontraktor harus menyediakan lembaran plastik penutup bidang permukaan beton yang selesai di cor guna mencegah proses dehidrasi yang terlalu cepat dalam jumlah yang cukup. Alternatif cara lain untuk maksud perawatan yang sama dapat dilaksanakan dengan persetujuan Direksi / pengawas lapangan.

    6.6. PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN

    6.6.1. Yang termasuk dalam pekerjaan tembok ini adalah tembok pasangan bata merah untuk sekat dalam dengan tebal spesi pasangan sesuai gambar rencana kurang Lebih 2 Cm.

    6.6.2. Pasangan bata merah dengan adukan 1Pc : 5Psr.6.6.3. Yang termasuk dalam pekerjaan plesteran adalah semua permukaan

    pasangan yang telah diplester, dengan adukan berkomposisi campuran sama dengan pasangan 1Pc : 5Psr dan ketebalan plesteran 1,5 cm.

  • Dokumen Lelang

    Konsultan Perencana CV. DECONT MITRA85

    6.6.4. Pasangan dan Plesteran Kedap Air (Trasram) dengan adukan 1Pc : 2Psr

    6.6.5. Semua permukaan pasangan yang telah diplester, permukaannya harus diaci dengan air semen.

    6.7.6. Permukaan pasangan pondasi di atas muka tanah yang kelihatan diplester/diberapen rapih dengan tebal minimal 1 cm dan masuk ke dalam tanah 15 cm.

    6.7.7. Semua permukaan yang telah diplester 1Pc : 3Psr, harus diaci dengan semen.

    6.7.8. Semua bahan untuk pasangan tembok dan plesteran seperti bata merah, dan pasir harus terlebih dahulu disetujui oleh Direksi/Pengawas. Sebelum Batako dipakai harus direndam terlebih dahulu dalam air bersih sampai tidak lagi mengeluarkan buih.

    6.7. PEKERJAAN PENGECATAN

    6.7.1. Yang termasuk dalam pekerjaan pengecatan adalah cat dinding reservoar.6.7.2. Persyaratan pengecatan :

    - Bidang tembok yang akan cat terlebih dahulu dibersikkan kemudian diamplas dan dicat dengan cat Water pfoor sebanyak 3 x jalan sampai rata halus dan baik.

    6.7. PEKERJAAN ACCESORIS

    6.7.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan kelengkapan reservoar dengan ukuran/bentuk sesuai dengan gambar detail/gambar kerja.

    6.8. PEKERJAAN LAIN - LAIN

    6.8.1. Sebelum kontraktor mengadakan penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya, seluruh lokasi sudah harus bersih dari sisa bahan bangunan.

    6.8.2. Hal-hal yang tercantum dalam gambar dan RKS ini, diharapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut harus terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Direksi/Pengawas.