RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

17
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat A. SPESIFIKASI UMUM 1. Lingkup Pekerjaan Bangunan yang dilaksanakan adalah Peningkatan Saluran UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Dinas Sosial Aceh yang berlokasi di Ulee Kareng, Banda Aceh. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini. 2. Peraturan Teknis Bangunan yang digunakan Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya. Peraturan SNI Tahun 2008 Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972 Perturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI 10 Peraturan tentang pengecatan SNI 03-2408-2002-6.14 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib mengikuti ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas. 1

description

Contoh rks

Transcript of RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Page 1: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

A. SPESIFIKASI UMUM

1. Lingkup Pekerjaan

Bangunan yang dilaksanakan adalah Peningkatan Saluran UPTD Rumoh Seujahtera

Geunaseh Sayang Dinas Sosial Aceh yang berlokasi di Ulee Kareng, Banda Aceh.

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ

yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

2. Peraturan Teknis Bangunan yang digunakan

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan

tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

Peraturan SNI Tahun 2008

Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972

Perturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI 10

Peraturan tentang pengecatan SNI 03-2408-2002-6.14

Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang

bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana

ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib mengikuti

ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.

3. Pekerjaan Persiapan

Lingkup Pekerjaan

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

2. Papan Nama Proyek

3. Pengawasan

4.1. Prosedur Pengawasan

Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan pengawas.

4.2. Laporan Berkala

1

Page 2: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

a. Untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor wajib membuat laporan harian

yang menyebutkan pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari, bahan-bahan

dan alat-alat yang didatangkan, besarnya prestasi pekerjaan yang telah

diselesaikan, jumlah pekerjaan, keadaan cuaca dan lain-lain.

b. Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan sesuai dengan

petunjuk konsultan pengawas.

c. Perintah dan penugasan dari konsultan pengawas ditulis di dalam buku

harian/surat dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas petugas konsultan

pengawas.

4. Dokumentasi

5.1. Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi:

a. Photo-photo kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet,

penempatan peralatan-peralatan lapangan (beton batcher) penempatan

material, pengerasan jalan dan lain-lain.

b. Photo-photo tanggapan pekerjaan yang penting antara lain pembersihan,

bekesting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.

c. Photo-photo yang dianggap perlu untuk pengawas/Direksi.

5.2. Kondisi Proyek pada progress 0%, 25%, 50%, 75%, dan sampai mencapai 100%

(sesuai dengan tagihan progres) dan kondisi pada waktu selesai dan setelah

masa pemeliharaan.

5. Jaminan dan Keselamatan Kerja

6.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat

pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap

digunakan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas

dan pekerja lapangan.

6.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi

syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang berada di bawah

kekuasaan kontraktor.

6.3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak

dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di

dalam lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan kecuali

2

Page 3: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

untuk penjaga keamanan.

6.4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja

wajib diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

6. Mobilisasi

Pihak kontraktor harus menyediakan, menyerahkan dan mendapatkan surat persetujuan

dari pemilik perihal program mobilisasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Program mobilisasi yang berlaku seperti yang tercantum dalam daftar dan tambahan

informasi berikut ini harus dimasukkan pula :

Lokasi dari Base Camp kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah

terperinci yang memperlihatkan lokasi dari kantor kontraktor, bengkel, gudang

dan peralatan konstruksi utama bersama dengan kantor Direksi Teknik dan

Laboratorium.

Rencana Pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari seluruh

peralatan yang terdaftar dalam jadwal yang dimasukkan, bersama cara

pengangkutan yang diusulkan untuk dipakai dan jadwal sesamapinya ditempat

kerja.

Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Teknik atas setiap perubahan

pada jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah dimasukkan dalam

pekerjaan ini.

3

Page 4: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

B. SPESIFIKASI TEKNIS

7. Pengukuran

8.1. Situasi

Pekerjaan ini merupakan Peningkatan Saluran UPTD Rumoh Seujahtera

Geunaseh Sayang Dinas Sosial Aceh

Lokasi : Ulee kareng

Kota : Banda Aceh

Provinsi : Aceh

8.2. Lingkup Pekerjaan

a. Meliputi pekerjaan-pekerjaan, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan

yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai

RKS dan gambar-gambar.

b. Pekerjaan pengukuran antara lain :

Penentuan lokasi bangunan, jalan/saluran, landscaping, dan lain-

lain.

Penentuan Duga yaitu penentuan elevasi peil bangunan, jalan,

saluran, elevasinya dapat dilihat pada gambar bestek.

8.3. Syarat-syarat

a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul ahli dalam bidangnya

dan berpengalaman.

b. Pemeriksaan : hasil pengukuran segera dilaporkan kepada. Direksi/konsultan

penagawas dan dimintakan persetujuan. Direksi/konsultan pengawas juga

akan menentukan patok utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan

bangunan-bangunan lainnya.

c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang berwenang

dalam pengurusan IMB.

4

Page 5: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

8.4. Bahan-bahan dan peralatan :

Peralatan dan patok-patok yang kuat diperlukan untuk pengukuran.

Semua peralatan ini harus dimiliki pemborong dan harus selalu ada apabila

sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

8.5. Tata Kerja :

Lokasi, ukuran, jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam

gambar.

Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Direksi/Pengawas.

9. Pekerjaan Tanah

9.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus

diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir,

gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:

9.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan Saluran

9.2. Persyaratan Bahan

Pedoman Pelaksanaan

9.2.1. Galian Saluran baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan

penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi.

Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam

gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan,

kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka

Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada

instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.

Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang

diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala,

maka kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah

setempat.

5

Page 6: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Galian-galian saluran dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan

dalam gambar kerja dan gambar detail.

Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang

turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus

dibongkar setelah pondasi selesai.

9.2.2. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan

dalam gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian

tersebut dengan pasir urug.

9.2.3. Pengurugan bekas galian pondasi, diurug lapis demi lapis dengan

ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan

menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik.

Setelah lapisan pertama padat kembali seperti diatas. Demikian

seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi

tertutup kembali.

10. Pekerjaan Beton

10.1. Lingkup Pekerjaan

Beton Cor yang digunakan untuk Saluran adalah Beton dengan Mutu K 175

Bahan

10.1.1. Semen

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972

dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang

digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam

satu zak semen, tidak siperkenankan pemakaiannya sebagai

bahan campuran.

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari

tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat

penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan

paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus

dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen

6

Page 7: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

10.1.2. Aggregat

a. Kualitas aggregat harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-246-1991

atau P.B.I 1971. Aggregat kasar harus berupa koral atau batu

pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat

kekerasannya dan padat (tidak porous). Kadar lumpur dari pasir

beton tidak boleh lebih dari 4% berat.

b. Dimensi maksimum dari aggregat kasar tidak lebih dari 31,5 mm

dan tidak lebih dari seper empat dimensi beton yang terkecil dari

bagian konstruksi yang bersangkutan.

c. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari

bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

10.1.3. Air

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam

alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat

merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air

bersih yang diminum.

10.1.4. Cetakan dan Acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik

sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-

batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan

uraian pekerjaan.

Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan

didalam pasal 5.1. SK SNI T-15.1991.03.

10.1.5. Mutu Beton

Mutu beton yang digunakan adalah K – 250 jika dalam pengujian

tidak mencapai K-250 maka harus diadakan mix design, biaya

ditanggung oleh kontraktor.

Pedoman Pelaksanaan

10.1.6. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini,

7

Page 8: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.

10.1.7. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada

perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar

arsitektur.

10.1.8. Pengecoran

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis

Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan

berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-

tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang

tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat

dicabut pada saat beton dicor.

Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat

penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan

bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang

mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive

yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran

kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih

tinggi dari 1,5 m.

10.1.9. Perawatan Beton

Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban

untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut

ditetapkan cara sebagai berikut :

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai

penutup beton.

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,

permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya

pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak

memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau

seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti

atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.

8

Page 9: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

10.1.10. Perbaikan Permukaan Beton

Pada saat pembongkaran bekesting/ mal yang perlu diperhatikan

adalah :

Penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan

campuran adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan

acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dan

sepengetahuan Direksi/Pengawas.

Jika ketidak sempurnaan itu tidak diperbaiki untuk menghasilkan

permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/pengawas,

maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali

atas beban biaya kontraktor.

Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak

teratur . pecah/retak, ada gelombang udara, kropos,

berlubang,tonjolan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan bentuk

yang diharapkan/diinginkan.

Hal- hal lain (“ Miscellaneous Items”)

Isi lubang-lubang atau permukaan yang tertinggal dibeton bekas

jalan kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu untuk dibuat

bantalan beton untuk pondasi alat – alat mekanik dan elektronik

yang ukuran, rencana, dan tempatnya berdasarkan gambar-

gambar rencana mekanikal dan elektrikal. Digunakan mutu beton

seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.

11. Pekerjaan Quality Control Beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ketempat pengecoran harus

dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang

sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton

harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03.

Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer atau Backing

Plan

9

Page 10: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas

beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan

mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/pengawas

lapangan.

Kontraktor membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat dengan

disahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai

karakteristik Laporan tertulis tersebut.

12. Pekerjaan Lain-lain

12.1. Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya

Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup

pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali

pekerjaan administrasi proyek berupa :

(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala

sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.

(ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah

dilaksanakan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK

untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.

(iii) Dokumen Foto :

KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum

pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap

permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan

tahap pelaskanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui

oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.

Syarat-syarat foto dokumentasi :

a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,

b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,

c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut

pengambilan tersebut pada butir (a).

10

Page 11: RKS Peningkatan Saluran Panti Jompo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui

DIREKSI PEKERJAAN rangkap 5 (lima).

Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontraktor, Foto-foto

tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran

pembayaran.

Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii) Pasal ini,

dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima) diisi pada formulir

yang telah disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan harus

selalu berada di tempat pekerjaan.

12.2. KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built drawing.

As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di

lapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan

untuk pertama kali, dalam bentuk kalkir.

12.2.1. Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran

penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua

kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan

baik dan sempurna.

12.2.2. Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang

ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir

yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh

Kontraktor atas perintah tertulis Pemimpin Bagian Proyek.

12.2.3. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati

oleh Kontraktor dan Pemimpin Bagian Proyek dalam melaksanakan

pekerjaan ini.

11

Banda Aceh, Desember 2013Konsultan Perencana

CV. CENTRAL DESIGN CONSULTANT

Faisal Muhd. Ali, STDirektur