*Rilis PUPR #1* - eppid.pu.go.id · akses lalu lintas Kota Kupang ke Pelabuhan Tenau Kupang maupun...
Transcript of *Rilis PUPR #1* - eppid.pu.go.id · akses lalu lintas Kota Kupang ke Pelabuhan Tenau Kupang maupun...
*Rilis PUPR #1*
*20 Januari 2018*
*SP.BIRKOM/I/2018/030*
*Jembatan Petuk Rampung, Konektivitas Kota Kupang dan Sekitarnya Semakin Lancar*
Jakarta -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus
merampungkan berbagai proyek infrastruktur di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Jembatan
Petuk di Kecamatan Maulafa Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah rampung
sejak Oktober 2017 lalu.
Jembatan sepanjang 337 meter ini menjadi jembatan terpanjang di NTT dan merupakan
bagian dari jalan lingkar luar Kota Kupang yang pembangunannya bertujuan untuk memperlancar
akses lalu lintas Kota Kupang ke Pelabuhan Tenau Kupang maupun ke sejumlah kabupaten di
daratan Timor Barat yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka.
Pembangunan Jembatan Petuk menggunakan anggaran tahun jamak sebesar RP 235 miliar
tahun 2015 hingga 2017. Jembatan dengan tipe precast prestresed girder memiliki 5 pilar dengan
tinggi 25-35 meter. Jembatan nantinya akan dihiasi dengan berbagai bentuk ornamen budaya lokal
sehingga akan menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat NTT dan Kupang khususnya.
"Pembangunan jembatan disamping memperhatikan fungsinya, menjadi lebih bagus dengan
mengakomodir ornamen budaya setempat." kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa
waktu lalu.
Jembatan bentang panjang lainnya yang tengah diselesaikan oleh Kementerian PUPR melalui
Ditjen Bina Marga antara lain adalah Jembatan Holtekamp di Jayapura, Jembatan Teluk Kendari dan
Jembatan Musi 4 di Palembang
Penggunaan ornamen budaya lokal juga diterapkan dalam pembangunan Jembatan Layang
(fly over) Simpang Bandara-Tanjung Api Api, di Kota Palembang sepanjang 460 meter dengan
menggunakan motif kain songket pada dinding jembatan layang. Pembangunan sudah dimulai sejak
Juli 2016 dan ditargetkan rampung Mei 2018 mendatang.
Kehadiran jembatan layang ini sangat dinantikan karena akan mendukung kelancaran lalu
lintas Kota Palembang yang akan menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018
bersama Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 159,5 miliar yang dibagi ke dalam tiga tahun
anggaran. Tahun 2016 sebesar Rp 66,96 miliar untuk pekerjaan galian dan timbunan, pemasangan
pondasi bored pile dan pekerjaan pile cap.
Tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp 80,004 miliar dengan pekerjaan pier, pier head,
erection girder dan diafragma, serta pekerjaan plat lantai. Tahun 2018 anggarannya sebesar Rp 12,5
miliar untuk pekerjaan pengaspalan, pembangunan taman, pekerjaan ornamen dan penyelesaian
akhir.
Jembatan layang ini memiliki lebar 17 meter dengan 4 lajur dua arah. Progres konstruksi
hingga awal Januari 2018 sudah mencapai 90 persen. Beberapa pekerjaan yang juga sudah
diselesaikan yakni pekerjaan lantai jembatan, ornamen pada girder, pengecatan,dan pemasangan
penerangan jalan. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR