Rhinitis
-
Upload
bakhtiar-hidayat-harahap -
Category
Documents
-
view
334 -
download
4
Transcript of Rhinitis
![Page 1: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/1.jpg)
RHINITIS
Kelompok III
Bakhtiar Hidayat H, S. KH.Gita Rima W, S. KH.Komara Dwi R, S. KH.Novi Tandria, S. KH.Ria Octaviani, S. KH.
![Page 2: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/2.jpg)
PENDAHULUAN Rhinitis merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan iritasi dan peradangan di area mukosa nasal.
Von Pirquet (1986), inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopik yang sebelumnya telah tersensitisasi dengan alergen yang sama, serta dilepaskannya mediator peradangan ketika terjadi paparan ulang oleh alergen spesifik tersebut.
WHO ARIA 2001, rhinitis adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rhinorrhea, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE.
![Page 3: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/3.jpg)
Kausa dan
Simtomp utama
Rhinitis Medica
mentosa
Rhinitis
Alergi
Infeksius
Rhinitis
Rhinitis Vasomotor
![Page 4: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/4.jpg)
Cont’d
Kausa dan
Simtomp utama
Rhinitis Sicca
Chronic Atrophic rhinitis
Rhinitis Polipous
Rhinitis Hipertrofi
k
![Page 5: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/5.jpg)
Etiologi Infeksi virus merupakan salah satu
penyebab rhinitis yang paling sering ditemukan.
Contoh virus yang sering menginfeksi adalah, FVR (Feline Viral Rhinotracheitis), Feline calicivirus, Canine distemper, Canine adenovirus tipe 1 dan 2, namun yang paling sering ditemukan adalah virus Canine para influenza.
![Page 6: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/6.jpg)
Manifestasi Klinis Secara umum Rhinorrhea, kongesti
nasal, discharge nasal, dan bersin-bersin (Smeltzer et al. 2009).
Rhinitis akut ditandai dengan gejala rasa kering, gatal, atau rasa panas di hidung atau nasofaring.
Rhinitis alergi yang khas adalah terjadinya serangan bersin berulang.
![Page 7: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/7.jpg)
Patofisiologi Peradangan pada mukosa nasal selalu
diiringi dengan peradangan pada sinus, namun seringkali tidak terdeteksi pada kasus sinusitis ringan.
Carlton and McGavin (1995), perubahan lain seperti hemoragi, ulcer dan hiperplasia dapat ditemukan pada peradangan mukosa nasal.
![Page 8: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/8.jpg)
Cont’d Infeksi sekunder oleh bakteri sering terjadi
pada kasus kronis. Mukosa membran terjadi kongesti dan
rapuh, meningkatnya sekresi kelenjar, kemotaksis netrofil, dan obstrusi duktus nasolacrimal. Tulang turbinatio dan tulang wajah akan mengalami kerusakan pada perkembangan kasus yang disebabkan oleh tumor atau kapang (Tilley and Smith 2000).
![Page 9: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengobatan Kasus kronis kultur mukosa hidung
agen yang menyebabkan infeksi. Pemberian antihistamin seperti Benadryl
biasanya dipilih untuk membuat daerah hidung menjadi kering dan membuka jalan udara.
Antibiotik seperti Amoxicillin, Tribrissen, dan Keflex digunakan untuk melawan bakteri penyebab infeksi.
![Page 12: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/12.jpg)
Cont’d Terapi antiviral, seperti penggunaan
Lysine (500 mg PO setiap 12 jam). Terapi antifungal dapat menggunakan
itraconazole, fluconazole, posaconazole, dan voriconazole.
Terapi topikal non invasive dapat menggunakan clotrimazole.
![Page 13: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/13.jpg)
Daftar Pustaka
Smeltzer CS, Bare GB, Hinkle LJ, Cheever HK. 2009. Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins.
Carlton WW, McGavin MD. 1995. Thomson’s Special Veterinary Pathology 2nd Ed. Missouri : Mosby-Year Book, Inc.
Tilley, Smith. 2000. The 5- Minute Veterinary Consult. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
![Page 14: Rhinitis](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/5571fa054979599169910aff/html5/thumbnails/14.jpg)