Revisi Tk Kelompok 2
Transcript of Revisi Tk Kelompok 2
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 1/40
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur tidak selalu
disebabkan oleh trauma berat; kadang-kadang trauma ringan saja dapat
menimbulkan fraktur bila tulangnya sendiri terkena penyakit tertentu. Juga trauma
ringan yang terus menerus dapat menimbulkan fraktur. Fraktur patologik adalah
fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses
paotologik, misalnya tumor tulang primer atau sekunder, mieloma multipel, kista
tulang, osteomielitis,dan sebagainya.2
Fraktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus menerus,
misalnya fraktur fibula pada pelari jarak jauh, frkatur tibia pada penari balet,dan
sebagainya.1 Tulang mulai tumbuh pada awal perkembangan janin dan seara
kontinyu terjadi perubahan komposisi dan struktur selama masa kehidupan.
Fraktur tulang sering disebabkan edera, seperti keelekaan kendaraan, olah raga,
jatuh dari ketinggian dan keelekaan kerja. !atah tulang dapat terjadi jika tenaga
yang mengenai tulang lebih besar dari pada kekuatan tulang. 2
"alam proses pembaaan foto rontgen tulang harus sering dilakukan,
mengamati batas kortikal dan keselarasan tulang dan menari pola fraktur yang
khas. #leh karena itu, kebiasaan menari adanya kelainan lebih baik daripada
hanya melihat $- %ay. &ebagian pemeriksaan radiografi dari ekstremitas normal.
'elainan jaringan lunak adalah tanda-tanda langsung yang berharga dari edera
yang dapat menetukan diagnosis ketika edera tulang tidak jelas.
(ertebra )Tulang belakang* dimulai dari ranium sampai pada ape+
oigeus, membentuk skeleton dari leher, punggung dan bagian utama dari
skeleton. Fungsi ertebra melindungi medulla spinalis dan serabut saraf,
menyokong badan dan berperan dalam perubahan posisi tubuh.
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 2/40
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Tulang
!ada anak-anak antara epifisis dan metafisis terdapat lempeng epifisis
sebagai daerah pertumbuhan kongenital. empeng epifisis ini akan
menghilang pada dewasa, sehingga epifisis dan metafisis ini akan menyatu
pada saat itulah pertumbuhan memanjang tulang akan berhenti.1
!ada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya
periosteum. !eriosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. !eriosteum
mengandung osteoblast )sel pembentuk jaringan tulang*, jaringan ikat dan
pembuluh darah. !eriosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka
)skelet* ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan
reparasi tulang rusak.2 #steoblas
2.1.1 Sel-sel Tulang 2
• #steoblast
&el ini bertanggung jawab atas pembentukan matriks
tulang, oleh karena itu banyak ditemukan pada tulang yang
sedang tumbuh. &elnya berbentuk kuboid atau silindris pendek,
dengan inti terdapat pada bagian punak sel dengan kompleks
olgi di bagian basal. &itoplasma tampak basofil karena banyak
mengandung ribonukleoprotein yang menandakan aktif
mensintesis protein.
!ada pengamatan dengan /.0 tampak jelas bahwa sel-sel
tersebut memang aktif mensintesis protein, karena banyak
terlihat %0 dalam sitoplasmanya. &elain itu terlihat pula adanya
lisosom. #steoblast yang mensintesis dan menjadi perantara
mineralisasi osteoid. #steoblast ditemukan dalam satu lapisan
pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid
atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-
tonjolan pendek.
• #steosit
/erupakan komponen sel tama dalam jaringan
tulang.!ada sediaan gosok terlihat bahwa bentuk osteosit yang
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 3/40
gepeng mempunyai tonjolan-tonjolan yang berabang-abang.
entuk ini dapat diduga dari bentuk launa yang ditempati oleh
osteosit bersama tonjolan-tonjolannya dalam analiuli. "ari
pengamatan dengan /.0 dapat diungkapkan bahwa kompleks
olgi tidak jelas, walaupun masih terlihat adanya aktiitas
sintesis protein dalam sitoplasmanya. jung-ujung tonjolan dari
osteosit yang berdekatan saling berhubungan melalui gap
juntion. 3al-hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan adanya
pertukaran ion-ion diantara osteosit yang berdekatan.
#steosit yang terlepas dari launanya akan mempunyai
kemampuan menjadi sel osteoprogenitor yang pada gilirannyatentu saja dapat berubah menjadi osteosit lagi atau osteoklas.
#steosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang.
/empunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang
dengan ara membantu pemberiannutrisipadatulang.
• #steolast
#steoklas juga berpartisipasi pada pemeliharaan
homeostasis darah jangka panjang dan merupakan sel fagosit
yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan
bagian yang penting. /ampu memperbaiki tulang bersama
osteoblast. #steoklas ini berasal dari deretan sel monosi
tmakrofag.
/erupakan sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar
antara 24 5m- 1445m dengan inti sampai menapai 64 buah. &el
ini ditemukan untuk pertama kali oleh '7 lliker dalam tahun
189: yang telah menduga bahwa terdapat hubungan sel
osteoklas )#* dengan resorpsi tulang. 3al tersebut misalnya
dihubungkan dengan keberadaan sel-sel osteoklas dalam suatu
lekukan jaringan tulang yang dinamakan auna 3owship )3*.
'eberadaan osteoklas ini seara khas terlihat dengan adanya
miroilli halus yang membentuk batas yang berkerut-kerut
)ruffled border*.
ambaran ini dapat dilihat dengan mikroskop eletron.
%uffled border ini dapat mensekresikan beberapa asam organik
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 4/40
yang dapat melarutkan komponen mineral pada enim
proteolitik lisosom untuk kemudian bertugas menghanurkan
matriks organi. !ada proses persiapan dekalsifikasi )a*,
osteoklas enderung menyusut dan memisahkan diri dari
permukaan tulang. %elasi yang baik dari osteoklas dan tulang
terlihat pada gambar )b*. %esorpsi osteoklatik berperan pada
proses remodeling tulang. !ada proses persiapan dekalsifikasi,
osteoklas enderung menyusut dan memisahkan diri dari
permukaan tulang. %esorpsi osteoklatik berperan pada proses
remodeling tulang sebagai respon dari pertumbuhan atau
perubahan tekanan mekanikal pada tulang.• &el osteoprogenitor
/erupakan sel mesenhimal primitie yang menghasilkan
osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada
permukaan dalam jaringan tulang. Tulang membentuk formasi
endoskeleton yang kaku dan kuat dimana otot-otot skeletal
menempel sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan.
Tulang juga berperan dalam penyimpanan dan homeostasis
kalsium. 'ebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang
kompak yang kaku dan padat. Tulang dan kartilago merupakan
jaringan penyokong sebagai bagian dari jaringan pengikat
tetapi keduanya memiliki perbedaan pokok antara lain < Tulang
memiliki system kanalikuler yang menembus seluruh substansi
tulang. Tulang memiliki jaringan pembuluh darah untuk nutrisi
sel-sel tulang. Tulang hanya dapat tumbuh seara aposisi.
&ubstansi interseluler tulang selalu mengalami pengapuran.2
Tulang panjang terdiri dari < epifisis, metafisis dan diafisis. 0pifisis
merupakan bagian paling atas dari tulang panjang, metafisis merupakan
bagian yang lebih lebar dari ujung tulang panjang, yang berdekatan dengan
diskus epifisialis, &edangkan diafisis merupakan bagian tulang panjang yang
di bentuk dari pusat osifikasi primer. 1
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 5/40
&eluruh tulang diliputi oleh lapisan fibrosa yang disebut periosteum,
yang mengandung sel-sel yang dapat berproliferasi dan berperan dalam
proses pertumbuhan transersal tulang panjang. 'ebanyakan tulang panjang
mempunyai arteria nutrisi. okasi dan keutuhan dari pembuluh darah inilah
yang menentukan berhasil atau tidaknya proses penyembuhan suatu tulang
yang patah.1
'erangka manusia mengandung 24= tulang. &emua tulang-tulang ini
dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok berdasarkan bentuk. erikut
adalah definisi dan beberapa ontoh dari lima klasifikasi tulang. 2
- Tulang panjang )long bone)
Terdiri dari batang tebal panjang yang disebut diafisis dan dua ujung
yang disebut epifisis. "i sebelah proksimal dari epifisis terdapat
metafisis. "iantara epifisis dan metafisis terdapat daerah tulang rawan
yang tumbuh, yang disebut lempeng epifisis dan lempeng pertumbuhan.
0pifisi terbentuk dari spongi bone (cancellous atau trabecular). Tulang
ekstremitas yang memiliki panjang lebih besar dari lebar misalnya,
tulang paha, femur, humerus.
- Tulang pendek ) short bone)
entuknya tidak teratur dan inti dari anellous)spongy* dengan suatu
lapisan luar dari tulang yang padat, misalnya carpals
Tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki dan kaki yang uboidal
dalam bentuk )misalnya, arpals dan tarsals*
- Tulang pipih ) flat bone) > tersusun atas dua lempengan tulang kompak
dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. erfungsi sebagai
pelindung. /isalnya tulang rusuk )osta*, tulang belikat )sapula*, tulang
dada )sternum*, dan tulang tengkorak.
- Tulang sesamoid > tulang keil, terletak disekitar tulang yang berdekatan
dengan persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasiala
)misalnya, metatarsophalangeal bersama ibu jari, patella*.
- Tulang tidak teratur )irregular bone) seperti namanya, tulang-tulang ini
memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak termasuk dalam tulang pipa,
tulang pipih dan tulang pendek. Tulang ini terdapat di bagian wajah
)bagian mandibula* dan ertebra1
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 6/40
ambar 1. ambaran normal long bone?
2.2 Fisiologi Tulang
Fungsi tulang adalah sebagai berikut<
a. /endukng jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
b. /elindungi organ tubuh )jantung, otak, dan paru-paru* dan
jaringan lunak.
. /emberikan pergerakan )otot yang berhubungan dengan kontraksi
dan pergerakan*.
d. /embentuk sel-sel darah merah didalam sum-sum tulang belakang
)hema topoiesis*.
e. /enyimpan garam, mialnya kalsium dan fosfor.
2. Etiologi
'ebanyakan frature terjadi karena tulang tidak mampu menahan tekanan
membengkok, memutar dan tarikan.Trauma yang terjadi dapat bersifat<
- Trauma langsung Tekanan yang langsung mengenai tulang dan
menyebabkan fraktur, biasanya bersifat komunitif dan jaringan lunak ikut
mengalami kerusakan.
- Trauma tidak langsung Trauma tidak langsung terjadi apabila trauma
berasal dari daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh
dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klaikula. !ada
keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.2
- Trauma akibat tarikan otot
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 7/40
'ekerasan akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. 'ekuatan dapat
berupa pemuntiran, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya,
dan penarikan.2
2.! Kla"isi#asi Tulang2
2.!.1 F$a#tu$
Jenis fraktur antara lain<:
- Fraktur disebabkan trauma yang berat
ergantung pada berbagai fator, misalnya besar@kuatnya
trauma, trauma langsung@tidak langsung, umur penderita dan lokasi
fraktur. ila trauma terjadi pada daerah persendian, mungkin dapat
terjadi fraktur dan dislokasi sendi yang disebut fraktur dislokasi.
- Fraktur spontan@patologik adalah fraktur yang terjadi pada tulang
yang sudah mengalami proses patologik, misalnya tumor tulang
primer atau sekunder, myeloma multiple, kista tulang, osteomyelitis.
Trauma ringan saja sudah dapat menyebabkan fraktur.
- Fraktur stress@fatigue disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus-
menerus, misalnya fraktur marh pada metatarsal, fraktur tibia pada
penari balet, fraktur fibula pada pelari jarak jauh.2
&eara klinis fraktur dibagi menjadi<2
- Fraktur tertutup )lose@simplefrature*
Fraktur dengan tidak ada hubungannya fragmen tulang dengan
dunia luar.1 Trauma yang disebabkan stress berulang misalnya pada
atlit lari, fraktur patologis )melemahnyakekuatantulang*
padaosteoporosis.2
- Fraktur terbuka )open@ompoundfrature*
Trauma yang menyebabkan kerusakan pada kulit, sehingga ada
kontak fragmen tulang dengan dunia luar.2
- Fraktur dengan komplikasi.
Fraktur dengan komplikasi, misalnya malunion, delayed uniyon,
non-union, dan infeksitulang )osteomilitis*
eberapa tipe fraktur pada tulang panjang )long bone)<:
- Fraktur transersal, fraktur dimana garis patah tegak lurus terhadap
sumbu panjang tulang dan yang menghasilkan dua fragmen fraktur.
Fraktur ini akibat tekanan membengkok 2.
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 8/40
- Fraktur spiral atau oblik :, fraktur dimana garis fraktur pada sudut
miring terhadap sumbu panjang tulang fraktur spiral merupakan
bentuk parah dari fraktur oblik di mana bidang fraktur berputar
sepanjang sumbu panjang tulang. !atah tulang ini terjadi akibat
gaya rotasi.?
- Fraktur longitudinal, fraktur dimana garis patah berjalan hampir
sejajar dengan sumbu panjang tulang. Fraktur longitudinal yang
dapat dianggap sebagai fraktur miring panjang.?
- Fraktur kominutif :, fraktur yang menghasilkan lebih dari dua
fragmen fraktur.:
- Fraktur Ampat - fraktur dimana ujung tulang didorong ke wilayah
metaphyseal bersebelahan tanpa perpindahan. Jenis fraktur terjadi
sekunder aksial atau gaya tekan.?
- "epressed Fraktur > merupakan bentuk dari fraktur impat yang
melibatkan permukaan artikular dari tulang dan hasil dalam
ketidaksesuain sendi.?
- Fraktur aulsi - fraktur di mana tendon ditarik menjauh dari tulang,
membawa fragmen tulang dengan itu.?
ambar 2. ambaran tipe fraktur pada Long bone.?
Fraktur juga dijelaskan dalam hal keselarasan. erikut adalah definisi dari
berbagai jenis keselarasan yang dihasilkan dari pola fraktur yang baru saja
dijelaskan.
- (arus s (algus, arus dan algus deformitas keduanya angulasi,
yang dijelaskan sesuai arah apeks atau arah di mana fragmen distal
siku. "alam arus deformitas, ada ape+ angulasi jauh dari garis
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 9/40
tengah dan struktur distal bergerak medial )yaitu, bowleggedness*.
"alam algus deformitas, ada angulasi ape+ menuju garis tengah
dan struktur distal bergerak seara lateral )yaitu, knok-lutut*.
-Anternal s %otasi 0ksternal - rotasi digambarkan sesuai dengan arah
gerakan dari fragmen distal.
- ayonet Bposisi - tumpang tindih fragmen fraktur.
- "istration - pemisahan longitudinal fragmen fraktur.
- /edial s ateral - terjadi ketika korteks tidak sejajar. !erpindahan
dijelaskan sesuai dengan arah gerakan fragmen distal relatif
terhadap fragmen proksimal.
- Fraktur greenstik pada anak-anak
- Fraktur epifisis dengan separasi2
-Fraktur kompresi )pada ertebra*
2
- Fraktur impresi )pada tengkorak*
ambar :. 'esesuaian fraktur ?
'lasifikasi radilogis frature berdasarkan lokalisasi<?
• Fraktur diafisial
• Frakturmetafisial
• Antra-artikuler• Fraktur dengan dislokasi
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 10/40
ambar ?. Fraktur berdasarkan lokalisasi; a. frakutr "iafisis, b . frakutur
/etafisis, . fraktur dan dislokasi, d. fraktur intra-artikule
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 11/40
ambar 6. Fraktur pada epifisis:
T$auma S#elet %egional
1. fraktur dan "islokasi pada pergelangan tangan dan tangan.
!ergelangan tangan dan tangan merupakan dua situs anatomi yang
berbeda dan keurigaan klinis sebaiknya langsung yang pemeriksaan
sesuai. &alah satu pemeriksaan bukan pengganti yang memadai untuk
yang lain. Jika ujian klinis tidak dapat menjelaskan di mana situs yang
tepat dari edera adalah, kedua daerah harus diealuasi.
Fraktur metakarpal dan falang terjadi 24 kali lebih sering daripada
patah tulang dan dislokasi tulang karpal.
0aluasi sikut tidak diperlukan untuk pasien dengan dugaan edera
lengan distal jika ujian fisik yang memadai tidak mengungkapkan
gejala pada siku.2
ambar =. Wrist Joint normal 4
F$a#tu$ $a&ius 'agian &istal
- Fraktur Eolles
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 12/40
Fraktur radius bagian distal )1 ini* dengan angulasi ke
posterior, dislokasi ke posterior dan deiase fragmen distal ke
radial. "apat bersifat kominutia. "apat disertai fraktur proessus
stiloid ulna. Fraktur radius distal dengan angulasi ape+ olar dan
dorsal perpindahan fragmen fraktur. Terjadi ketika salah satu falls
pada saat tangan terulur dengan pergelangan tangan ekstensi dan
lengan pronasi. 64G berhubungan dengan fraktur styloid ulnaris.
'elompok yang paling umum dengan fraktur ini adalah perempuan
lanjut usia.?
ambar 9. Fraktur Eolles?
- Fraktur &mith
Fraktur radius bagian distal dengan angulasi atau dislokasi fragmen
distal ke oler.
F$a#tu$ Tulang Na(i#ula$e )anus
&ifat umum tulang-tulang yang terdiri atas tulang spongiosa yang
banyak dengan korteks yang tipis, yaitu sukar melihat garis fraktur dan
pembentukan reaksi periosteal yang minim atau tidak ada.
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 13/40
Fraktur tulang naikulare sering sukar dilihat bila masih baru
karena garis fraktur yang sangat tipis dan biasanya akan lebih mudah
dilihat setelah beberapa hari, hal ini karena trabekula yang letaknya
dekat garis fraktur diabsorpsi sehingga jarak antara kedua fragmen
tulang lebih lebar.
Fraktur melalui pinggang )Haist* tulang naikulare dapat
menimbulkan gangguan peredaran darah pada fragmen proksimal dan
menimbulkan nekrosis aaskuler.
F$a#tu$ )eta#a$*al
Gambar 8. Metacarpal normal
&ering terjadi, fraktur pada distal metaarpal ( seringkali terjadi setelah
meninju.2 Fraktur metakarpal dan falang terjadi 24 kali lebih sering
daripada patah tulang dan dislokasi tulang karpal.:
ambar D. Fraktur /etaarpal.
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 14/40
F$a#tu$ Bennett
Fraktur
dislokasi pada
basis
metaarpal A. bila
diduga ada fraktur
atau dislokasi pada tulang tangan harus dibuat foto !B, lateral, dan
oblik. ila meragukan dapat dibuat foto tangan yang normal untuk
dibuat perbandingan.: &ubluksasi punggung adalah dislokasi yang
paling umum.?
ambar. 14. Fraktur ennet?
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 15/40
Dislo#asi Tulang Ka$*alia
Jarang terjadi tapi seringkali tidak terdiagnosis, sehingga penting
untuk membuat foto kedua tangan dan membandingkannya dengan sisi
yang normal. "islokasi dapat terjadi pada seluruh karpus dapat
mengalami dislokasi ke oler atau ke posterior, satu atau lebih tulang
karpalia barisan proksimal tetap pada tempatnya, biasanya tulang
lunatum, sedangkan tulang-tulang karpus lainnya mengalami dislokasi,
disebut dislokasi perilunar (peri-lunar dislocation) dan tulang lunatum
dislokasi ke oler.:
-"islokasi lunatum"islokasi lunatum dan dislokasi perilunate yang paling sering hasil
dari jatuh pada tangan keluar-peregangan atau pukulan telapak yang
menghasilkan dorsofleksi parah dan deiasi ulnar. unatum )bulan
sabit* yang biasanya terkilir, berputar medial. 3al ini paling terlihat
pada tampilan lateral, dengan garis radius-bulan sabit-berbentuk
kepala khas tulang maju distal. ?
Gambar 11. Dislokasi Lunatum
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 16/40
2. Fraktur dan dislokasi pada siku dan lengan bawah
F$a#tu$ Dislo#asi Si#u
Fraktur pada salah satu@lebih tulang disekitar sendi siku dengan
dislokasi sendi siku yang disebabkan kerana trauma berat.
F$a#tu$ su*$a#on&ile$ +ume$us
Terutama pada anak-anak, biasanya ada angulasi dan dislokasi fragmen
distal ke posterior.
ambar 12. Fraktur suprakondiler humerus?
F$a#tu$ e*i#on&ilus me&ialis atau late$alis +ume$i
iasanya pada anak-anak
F$a#tu$ inte$#on&ilus ,T-fracture) +ume$us
iasanya pada orang dewasa, merupakan kombinasi fraktur
suprakondiler dan fraktur ertial antara kedua kondilus.
F$a#tu$ #a*ut $a&ii
Bda beberapa tipe, pada anak-anak lebih sering pada kolum radii
sedangkan pada orang dewasa lebih sering fraktur kaput radii.
F$a#tu$ le#$anon
ambar 1:.
Fraktur #lekranon?
F$a#tu$ $a&ius &an Ulna
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 17/40
ambar 1?. %adius dan lna Iormal?
Fraktur /onteggia merupakan fraktur ulna bagian proksimal
dengan dislokasi kaput radii dan fraktur galleai merupakan fraktur
radius bagian distal dengan dislokasi ulna bagian distal.:
/onteggiaFrature merupakan fraktur ulna yang disertai kaput radial dislokasi.
/ungkin akibat dari pukulan langsung ke ulna posterior atau jatuh
disertai dengan pronasi paksa lengan bawah. !aling umum,
pemeriksaan fisik mengungkapkan perpindahan kaput radius ke dalam
fossa anteubital dengan nyeri siku dan nyeri. &alah satu ara untuk
mengingat perbedaan antara aleai dan /onteggia patah tulang
adalah rum mnemoni< aleai %adius, lna /onteggia.?
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 18/40
ambar 16. B. Fraktur aleai ; .fraktur /onteggia?
:. Fraktur dan dislokasi pada bahu dan lengan atas.:
F$a#tu$ Kla(i#ula
/erupakan salah satu fraktur yang paling sering terjadi pada anak-
anak dan dewasa muda. Juga dijumpai pada neonates waktu
persalinan. Terkadang kedudukan fragmen-fragmen buruk )angulasi,
oerriding) dan reposisi yang baik penting supaya tidak menimbulkan
deformitas. okasi sering terjadi di 2@? medial, sedangkan medial
dan lateral jarang.
Dislo#asi Sen&i A#$omio-#la(i#ula$is
&ela sendi tampak melebar, lebih baik bila dibuat foto kedua sendi
dengan kedua tangan mengangkat beban.
Dislo#asi Sen&i Ba+u
"islokasi anterior )subkorakoid* > terlihat kaput humeri keluar dari
fossa glenoidalis dan berada di bawah prosesus korakoid.
"islokasi posterior )subakromial* > jarang terjadi, sulit dilihat pada
foto B!. Tampak kaput humeri berbentuk bulat dan permukaan kaput
tidak sejajar lagi dengan fossa glenoidalis. Ani biasnya disebabkan
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 19/40
karena spasme otot yang kuat seperti pada epilepsy. !ada trauma bahu
sebaiknya dibuat foto aksial di samping foto B!.
Gambar !". #tas$ %islokasi #nterior &endi bahu dan ba'ah$ dislokasi
posterior 4
F$a#tu$ #olum +ume$i
iasanya fraktur pada collum chirurgicum, untuk menentukan
kedudukan dibuat foto B! dan foto lateral melalui thoraks. &eara
teknis foto lateral kurang baik tapi dapat memberi ukup informasi
mengenai kedudukan fragmen-fragmen.:
?. Fraktur pelis:
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 20/40
Fraktur pelis stabil dan tidak stabil. !elis merupakan suatu
struktur berbentuk inin atau bila inin terputus hanya pada satu
tempat saja disebut fraktur stabil, tapi bila inin terputus pada 2 atau
lebih tempat dimana salah satu berada di atas sendi panggul )misalnya
tulang ilium, sendi sakro-iliaka, sarum* disebut fraktur tidak stabil.
!enyebab fraktur pelis biasanya karena keelakaan lalu lintas atau
pada pekerja industri. Jika ada kelainan pada jaringan lunak seringkali
lebih parah@serius dari pada fraktur itu sendiri.
"apat timbul komplikasi pada fraktur pelis berupa perdarahan
dapat massif, rupture buli-buli dan uretra, dan kadang rupture retum
atau agina )jarang*. ntuk melihat ada tidaknya fraktur pada sarumsebaiknya dilakukan laemen sebelum dibuat foto kadang sukar dilihat
terutama bila banyak udara dan tinja dalam usus.
6. Fraktur "an "islokasi !ada &endi !anggul "an Femur 6
&eringkali akibat keelakaan lalu lintas
Dislo#asi sen&i *anggul /
1. "islokasi posterior < paling sering
2. "islokasi anterior < jarang, akibat abduksi berlebihan
:. "islokasi sentral < dengan fraktur asetabulum
ambar.19< "islokasi sendi panggul:
F$a#tu$ &islo#asi sen&i *anggul
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 21/40
Fraktur asetabulum dibagi dalam ? tipe, yaitu <
1. Fraktur rima posterior
2. Fraktur pars ilio-iskial
:. Fraktur transersal?. Fraktur pars ilio-pubik
'atup femoris enderung mengalami subluksasi atau dislokasi pada
masing-masing tipe ini .
ambar.18 B< Fraktur asetabulum kiri tanpa dislokasi kaput femur dan
ambar.18 < fraktur asetabulum kiri dengan dislokasi kaput femur
ke posterior :
F$a#tu$ #ollum "emo$is
Terutama pada orang-orang tua dan yang tulangnya porotik. Fraktur
ollum femoris terbagi atas intrakapsuler )rusaknya suplai darah ke head
femur* dan ekstrakapsuler ) intak nya suplai darah*. !ada wanita biasanya
dibawah usa =4 tahun dan pada laki-laki lebih sering mengalami frakutur
ekstrakapsuler, misalnya karena keelakaan, jatuh dari ketinggian, terpeleset
di kamar mandi saat panggul dalam keadaan fleksi dan rotasi6.
!embagian ini berdasarkan letak anatominya, intrakapsuler dibagi dalam
subapital, transerial dan basierial. Fraktur ekstrakapsuler tergantung
dari fraktur pertrohanteri.1 !ada fraktur intrakapsuler, sering
mengakibatkan nekrosis aaskular kaput femur karena terputusnya aliran
darah ke kaput femur. !embentukan kallus pada fraktur kollum femur
biasanya sedikit.:
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 22/40
Bnamnesis biasanya menunjukkan adanya riwayat jatuh dari ketinggian
disertai nyeri panggul terutama daerah inguinal depan. Tungkai pasien dalam
posisi rotasi lateral dan anggota gerak bawah tampak pendek. !ada foto
polos penting dinilai pergeseran melalui bentuk bayangan yang tulang yang
abnormal dan tingkat ketidakookan garis trabekular pada kaput femoris
dan ujung ollum femur. !enilaian ini penting karena fraktur yang terimpaksi
atau tak bergeser )stadium A dan stadium AA berdasarkan arden* dapat
membaik setelah fiksasi internal, sementara fraktur yang bergeser sering
mengalami non-union dan nekrosis aaskular.=
!engobatan fraktur ollum femur dapat berupa konseratif dengan
indikasi yang sangat terbatas dan terapi operatif. !engobatan operatif hampir
selalu dilakukan baik pada orang dewasa muda ataupun pada orang tua
karena perlu reduksi yang akurat dan stabil dan diperlukan mobilisasi yang
epat pada orang tua untuk menegah komplikasi. Jenis operasi yang dapat
dilakukan, yaitu pemasangan pin, pemasangan plate dan srew, dan
artroplasti yang dilakukan pada penderita umur di atas 66 tahun, berupa<
eksisi artroplasti, herniartroplasti, dan artroplasti total. :
ambar.24< kasus sam dengan gbr
.(A.1.24 setelah = bulan. Tampak tanda-tanda nekrosis aaskuler kaput femoris
kanan.2
ambar.1D< Fraktur kolum
femoris kanan. &etelah reposisiterbuka kedudukan baik.2
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 23/40
'omplikasi tergantung dari beberapa faktor, yaitu<:
• 'omplikasi yang bersifat umum< trombosis ena, emboli paru, pneumonia,
deubitus
• Iekrosis aaskuler kaput femur'omplikasi ini biasanya terjadi pada :4G
pasien fraktur ollum femur dengan pergeseran dan 14G pada fraktur tanpa
pergeseran. Bpabila lokasilisasi fraktur lebih ke proksimal maka
kemungkinan untuk terjadi nekrosis aaskuler menjadi lebih besar.
• Ionunionebih dari 1@: pasien fraktur ollum femur tidak dapat mengalami
union terutama pada fraktur yang bergeser. 'omplikasi lebih sering pada
fraktur dengan lokasi yang lebih ke proksimal. Ani disebabkan karena
askularisasi yang jelek, reduksi yang tidak akurat, fiksasi yang tidak
adekuat, dan lokasi fraktur adalah intraartikuler. /etode pengobatan
tergantung pada penyebab terjadinya nonunion dan umur penderita.
• #steoartritis sekunder dapat terjadi karena kolaps kaput femur atau
nekrosis aaskuler
• Bnggota gerak memendek
• /alunion
•/alrotasi berupa rotasi eksterna
F$a#tu$ inte$o#ante$i#a
ambar 21< Fraktur interokanterika:
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 24/40
6. Fraktur "an "islokasi !ada utut "an Tungkai awah.:
F$a#tu$ *atella
- Fraktur kominutia < disebabkan trauma langsung
- Fraktur transersal < biasanya disebabkan kontraksi otot kwadriseps
femoris
- Fraktur ertikel < kadang-kadang hanya dapat dilihat pada foto
aksial
a
mbar 2?. Fraktur patella < a. Fraktur kominutif, b. Fraktur transersal, dan .
Fraktur ertikal.:
F$a#tu$ su*$a#on&ile$ "emu$
"aerah suprakondiler adalah daerah antara batas proksimal
kondilus femur dan batas metafisis dengan diafisis femur. Fraktur
terjadi karena tekanan arus atau algus disertai kekuatan aksial dan
putaran. 'alsifikasi fraktur suprakondiler femur terbagi atas< tidak
bergeser, impkasi, bergeser, dan komunitif.2 ila fraktur kominutia,
garis fraktur dapat menuju sendi didaerah.
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 25/40
a
mbar 26. B< Fraktur tidak bergeser, b. Fraktur impaksi, ,d. Fraktur
bergeser, dan e. Fraktur komunitif :
ambar 2=< Fraktur suprakondiler femur :
ambaran klinis pada pasien ditemukan riwayat trauma yang
disertai pembengkakan dan deformitas pada daerah suprakondiler.
'repitasi mungkin ditemukan. !engobatan dapat dilakukan seara
konseratif, berupa< traksi berimbang dengan mempergunakan bidai
Thomas dan penahan lutut !earson, E ast-braing, dan spika panggul.
Terapi operatif dapat dilakuan pada fraktur terbuka atau adanya
pergeseran fraktur yang tidak dapat direduksi seara konseratif.
Terapi dilakukan dengan mempergunakan nail-plate dan sre w
denganmaam-maamtipeyangtersedia.
'omplikasi dini yang dapat terjadi berupa< penetrasi fragmen
fraktur ke kulit yang menyebabkan fraktur menjadi terbuka, trauma
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 26/40
pembuluh darah besar, dan trauma saraf. 'omplikasi lanjut dapat
berupa mal union dan kekakuan sendi lutut.
F$a#tu$ ti'ia *$o#simal
- Fraktur kondilus medial atau lateral tibia
- Fraktur aulsi dari eminensia interkondiloidea, biasanya dengar ruptur
ligamen krusiatum anterior
ambar 29< Fraktur kondilus medial tibia:
=. Fraktur dan dislokasi pada pergelangan kaki.:
anyak fraktur pada sendi pergelangan kaki disertai subluksasi atau
dislokasi dan dikenal sebagai fraktur pott (otts fracture).
'lasifikasi menurut auge-3ansen
- Tipe adduksi
- Tipe adduksi dan rotasi eksternal
- Tipe abduksi
- Tipe abduksi dan rotasi eksternal
- Tipe kompresi ertikal
!aling sering tipe abduksi dengan rotasi eksternal. iasanya
beratnya kelainan sendi dinyatakan derajat A,AA, dan AAA, sesuai fraktur
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 27/40
maleolus, termasuk bagian posterior tibia yang dianggap sebagai
maleolus posterior. Jadi pada derajat A hanya terdapat fraktur pada satu
maleolus, derajat AA fraktur pada kedua maleolus dan seterusnya.:
ambar 28. a. "erajat A, b. "erajat AA, . "erajat AAA.:
9. Trauma pada tulang belakang.2
!emeriksaan radiologi yang dapat dilakukan pada trauma tulang
belakang meliputi<
- !emeriksaan konensional
- Tomografi konensional
- ET &an atau ET mielo
- /%A
Tergantung dari induksinya. !emeriksaan konesional masih
merupakan pemeriksaan utama dan pemeriksaan pertama yang
dilakukan. ET &an dan /%A dilakukan untuk pemeriksaan
konensional ealuasi yang lebih detil atau melihat kelainan yang
tidak dapat dilihat pada pemeriksaan konensional misalnya melihat
fraktur dengan ET &an atau untuk melihat kelainan medula spinalis
dengan /%A.:
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 28/40
T$auma (e$te'$a 0e$(i#al
!emeriksanaan radiologik bergantung pada keadaan pasien. !ada
pasien dengan trauma berat )tidak sadar, fraktur multipel, dan
sebagainya* pemeriksaan harus dilakukan dengan hati-hati dan semua
foto dibuat dengan pasien berbaring terlentang. Foto yang penting
adalah foto lateral dengan pasien berbaring dan sinar horiontal.
iasanya segmen bawah tulang leher )E(A-(AA* tertutup bahu.
ntuk mengatasi hal tersebut bahu direndahkan dengan ara memarik
kedua lengan penderita ke bawah. !royeksi oblik dapat menambah
informasi tentang keadaan pedikel, foramina interbertebra dan sendi
apofiseal. ila keaadan pasien lebih baik sebaiknya dibuat<
- Foto B!, termasuk dengan mulut terbuka untuk melihat E1 dan E2
- Foto lateral
- Foto oblik kanan dan kiri
'lafikasi trauma ertebra erikal <
B. 'lafikasi berdasarkan mekanisme trauma<
a. 3iperfleksi
b. Fleksi-rotasi
. 3iperekstensi
d. 0ktensi-rotasie. 'ompresi ertikal
. 'lasifikasi berdasarkan derajat kestabilan <
a. &tabil
b. Tidak stabil
&tabilitas dalam hal trauma tulang serikal dimaksudkan tetap
utuhnya komponen ligamento-skeletal saat terjadi trauma,
sehingga memungkinkan tidak terjadi pergeseran satu segmen
tulang leher terhadap lainnya.:
a. T$auma +i*e$"le#si
1. &ubluksasi anterior < terjadi robekan pada sebagian di posterior tulang
leher, ligamen longitudinal anterior. /enyebabkan hilangnya lordosis
erikal normal, anterior displaement dari orpus ertebra, jarak
melebar antara prosesus sponosus. Termasuk lesi stabil. Tanda penting
pada subluksasi anterior adanya angulasi ke posterior lokal pada
tempat kerusakan ligamen. Tanda-tanda lainnya <2
- Jarak yang melebar antara prosesus spinosus
- &ubluksasi sendi apofiseal
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 29/40
ambar 2D< subluksasi anterior E?-6 tampak kifosis ringan lokal dan
dislokasi ringan ertebra E? ke anterior.:
2. ilateral interfaetal disloation< terjadi robekan ligamen longitudinal
anterior dan kumpulan ligamen di posterior tulang leher. esi tidak
stabil. Tampak dislokasi anterior korpus ertebra. "islokasi total sendi
apofiseal.:
ambar :4< ilateral interfaeal distoaltion E6-=. !royeksi lateral dan
oblik. Tampak dislokasi kedua sendi apofisial dan dislokasi ertebra E6 ke
anterior lebih dari setengah lebar ertebra. esi tidak stabil.6
:. Fle+ion tear drop frature disloation< tenaga fleksi murni ditambah
komponen kompresi menyebabkan robekan pada ligamentum
longitudinal anterior dan kumpulan ligamen posteroir disertai fraktur
aulsi bagian anterior-inferior korpus ertebra. esi tidak stabil
tampak tulang serikal dalam fleksi. Tampak tulang serikal dalam
fleksi<
- Fragmen tulang berbentuk segitiga pada bagian anterior inferior
korpus ertebra
- !embengkakan jaringan lunak praertebral.2
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 30/40
ambar.:1< Fle+ion teardrop frature??. Hedge frature< ertebra terjepit sehingga terjadi fraktur
anterosuperior dari orpus ertebra menyebabkan orpus berbentuk baji. igamen longitudinal
anterior dan kumpulan ligamentum posterior utuh sehingga lesi ini bersifat stabil.:
?. Hedge frature< ertebra terjepit sehingga terjadi fraktur
anterosuperior dari orpus ertebra menyebabkan orpus berbentuk
baji. igamen longitudinal anterior dan kumpulan ligamentum
posterior utuh sehingga lesi ini bersifat stabil.2
ambar :2. fraktur Hedge6
6. Elay shoelerKs frature< fleksi tulang leher dimana terdapat kontraksi
ligamen posterior tulang leher mengakibatkan terjadinya fraktur oblik
pada prosesus spinosus, biasanya pada E (A-(AA atau Th.2
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 31/40
ambar ::. Elay shoelerKs frature6
'. T$auma "le#si-$otasi
Terjadi dislokasi interfaetal pada satu sisi. esi stabil walaupun
terjadi kerusakan pada ligamen posterior termasuk kapsul sendi
apofiseal bersangkutan. Tampak dislokasi anterior korpus ertebra.
(ertebra yang bersangkutan dan ertebra proksimalnya dalam posisi
oblik sedangkan ertebra distalnya tetap pada posisi lateral.:
ambar :?. nilateral inferfaetal disloation6
. T$auma +i*e$e#stensi
1. "islokasi hiperekstensi
"apat terjadi fraktur pedikel, prosesus artikularis, lamina dan prosesus
spinosus. Fraktur aulsi korpus ertebra bagian posterior-inferior. esi
tidak stabil karena terdpat kerusakan pada elemen posterior tulang
leher dan ligamen yang bersangkutan.:
2. 3angmanKs frature
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 32/40
Terjadi fraktur arkus bilateral dan dislokasi anterior EAA terhadap EAAA.2
ambar :6< Fraktur 3angmanKs.?
&. T$auma e#stensi-$otasi
Terjadinya fraktur pada prosesus artikularis satu sisi.2
e. F$a#tu$ #om*$esi (e$ti#al
Terjadinya fraktur ini akibat diteruskannya tenaga trauma melalui
kepala, kondilus oksipitalis, ke tulang leher.2
1. ursting frature dari atlas
2. ursting frature ertebra serikal tengah dan bawah
ambar :=. Fraktur kompresi ertikal.?
Tulang 'ela#ang t+o$a#olum'al
!emeriksaan radiologi rutin untuk trauma tulang belakang thorakal
dan lumbal adalah proyeksi B! dan lateral. ila trauma berat, maka foto
dibuat dengan pasien tidur terlentang dan foto lateral di buat dengan sinar
horiontal.2
Fraktur ertebra thorakal bagian atas dan tengah jarang terjadi, keuali
bila trauma berat atau ada osteoporosis. 'arena kanalis spinal di daerah ini
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 33/40
sempit, maka sering disertai kelainan neurologik. /ekanisme trauma
biasanya bersifat kompresi atau trauma langsung.2
!ada daerah thorakolumbal dan lumbal, mekanisme trauma dapat
bersifat fleksi, ektensi, rotasi atau kompresi ertikal. Trauma fleksi
merupakan yang paling sering dan menimbulkan fraktur kompresi.
Trauma rotasi sering terjadi pada ertebra thorakolumbal dan dapat
menimbulkan fraktur dislokasi disebabkan karena kerusakan elemen
posterior ertebra.2
Jenis-jenis fraktur thorakolumbal seperti berikut<6
a. Fraktur kompresi )wedge frature*
Bdanya kompresi pada bagian depan orpus ertebralis yang
tertekan dan membentuk patahan irisan. Fraktur kompresi adalah
faktur tersering mempengaruhi kolumna ertebra. Fraktur ini
disebabkan oleh keelakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi
terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala. (ertebra dengan
frakur kompesi akan menjadi lebih pendek ukurannya daripada
ukuran ertebra sebenarnya.?
ambar :9< Fraktur wedge.6
b. Fraktur remuk )burst frature*
Fraktur terjadi ketika ada penekanan orpus ertebralis seara
langsung, dan tulang menjadi hanur. Fragmen tulang berpotensi
masuk ke kanalis spinalis. Tipe burst fracture sering terjadi pada
thorao lumbar juntion dan terjadi paralysis pada kaki dan
gangguan defekasi ataupun miksi. "iagnosis burst fracture
ditegakkan dengan $-%ay dan ET &an untuk mengetahui letak
fraktur dan menentukan apakah fraktur tersebut merupakan
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 34/40
fraktur kompresi, burst frature atau fraktur dislokasi. iasanya
dengan /%A fraktur akan lebih jelas mengealuasi trauma
jaringan lunak, kerusakan ligamen dan adanya perdarahan.6
ambar :8< urst Fraktur.?
. Fraktur dislokasi
Terjadi ketika ada segmen ertebra berpindah dari tempatnya
karena kompresi, rotasi atau tekanan. 'etiga kolumna mengalami
kerusakan sehingga sangat tidak stabil, edera ini sangat
berbahaya. Terapi tergantung apakah ada atau tidaknya korda atau
akar syaraf yang rusak. 'erusakan akan terjadi pada ketiga bagian
kolumna ertebralis dengan kombinasi mekanisme keelakaan
yang terjadi yaitu adanya kompresi, penekanan, rotasi dan proses
pengelupasan. !engelupasan komponen akan terjadi dari posterior
ke anterior dengan kerusakan parah pada ligamentum posterior,
fraktur lamina, penekanan sendi faet dan akhirnya kompresi
korpus ertebra anterior. Iamun dapat juga terjadi dari bagian
anterior ke posterior. kolumna ertebralis. !ada mekanisme rotasi
akan terjadi fraktur pada prosesus transersus dan bagian bawah
osta. Fraktur akan melewati lamina dan seringnya akan
menyebabkan dural tears dan keluarnya serabut saraf.=
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 35/40
ambar :D. Fraktur dislokasi.?
. T$auma Teng#o$a#
Fraktur pada tengkorak dapat berupa<
a. Fraktur impresi
Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan
pada foto terlihat sebagai garis atau 2 garis sejajar dengan
densitas tinggi pada tulang tengkorak. !enting membuat foto
tangensial untuk konfirmasi dan untuk menentukan dalamnyaimpresi.=
ambar ?4< Fraktur impresi.?
b. Fraktur linier
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 36/40
Fraktur linear harus dibedakan dan sutura dan pembuluh darah.
!ada foto, fraktur ini terlihat sebagai garis radiolusen, paling
sering di daerah parietal. aris fraktur biasanya lebih radiolusen
daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur.=
ambar ?1< fraktur linier pada tulang parietal.2
. Fraktur diastasis
Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan terlihat sebagai
pelebaran sutura.2
ambar ?2< Fraktur impresi dan linier pada tulang parietal, frontal
dan temporal.2
2./ Peme$i#saan $a&iologi
Andikasi pemeriksaan radiologi jika di dapatkan atau diuriagai
adanya fraktur, fissure, orpus alineum, dislokasi, dan kelainan
patologi.2 Jika diduga seara klinis adanya fraktur harus dibuat 2 foto
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 37/40
tulang yang bersangkutan, dibuat foto antero-posterior )B!*, lateral
dan a+ial bila ada fraktur pada femur proksimal atau humerus
proksimal. Jika didapat keadaan pasien tidak mungkin dilakukan
kedua posisi tersebut, maka dibuat 2 proyeksi yang tegak lurus satu
sama lain dan dua sendi yaitu sendi bagian atas dan bawah dari
anggota gerak fraktur.
Lang harus diperhatikan pada pemeriksaan rontgen melihat gambar
normal tulang dan sendi, melihat konfigurasi fragmen dan pergerakan,
mengkonfirmasi atau melihat ada tidaknya fraktur
intra@ekstraartikuler, lokasi fraktur, tipe fraktur dan kedudukan
fragmen, struktur tulang biasa@patologik, jika dekat persendian lihat
adanya tidaknya dislokasi dan fraktur epifisis dan pelebaran sela sendi
karena efusi ada atau tidak, melihat kelainan patologis lain tulang,
melihat benda asing )logam, peluru*, menentukan terapi, menentukan
frakturlamaataubaru.
2.3 Kom*li#asi F$a#tu$
a. #steomilitis terutama pada fraktur terbuka b. Iekrosis aasular
3ilang@terputusnya supply darah pada suatu bagian tulang sehingga
menyebabkan kematian pada tulang. &esuai dengan anatomi asular,
nekrosis aasular pasatrauma sering terjadi pada kaput femoris yaitu
pada fraktur kolum femoris, pada naikulare manus, dan talus.
. Ion union
"isebabkan karena imobilisasi yang tidak sempurna, bila ada interposisi
jaringan diantara fregmen-fregmen tulang.
d. "elayed-union
&ering terjadi pada orang tua karena aktiitas osteoblast menurun,
distraksi fragmen-fragmen tulang karena reposisi kurang baik, misalnya
traksi terlalu kuat atau fiksasi internal kurang baik, defisiensi itamin E
dan ", fraktur patologik, dan adanya infeksi.
e. /al-union
"isebabkan oleh reposisi fraktur fraktur yang kurang baik, timbul
deformitas tulang.
f. Btrofi sudek
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 38/40
'omplikasi yang jarang terjadi pada fraktur ekstremitas, yaitu adanya
difuse osteoporosis yang berat pada tulang distal dan fraktur disertai
pembengkakan jaringan lunak dan rasa nyeri.
BAB III
KESI)PULAN
1. Fraktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus menerus,
misalnya fraktur fibula pada pelari jarak jauh, frkatur tibia pada
penari balet.
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 39/40
2. Fraktur tulang sering disebabkan edera, seperti keelekaan
kendaraan, olah raga, jatuh dari ketinggian dan keelekaan kerja.
!atah tulang dapat terjadi jika tenaga yang mengenai tulang lebih
besar dari pada kekuatan tulang.
:. !emeriksaan radiologi pada ertebra sangat penting untuk
mendiagnosis trauma ataupun kelainan lain pada ertebra.
!emeriksaan konensional masih merupakan pemeriksaan utama
dan pemeriksaan pertama yang harus dilakukan. 'eurigaan yang
tinggi akan adanya edera pada ertebra pada pasien trauma
sangat penting sampai kita mengetahui seara tepat bagaimana
mekanisme edera pasien tersebut.?. &etiap pasien dengan edera tumpul diatas klaikula, edera
kepala atau menurunnya kesadaran harus diurigai adanya edera
erial sebelum uriga lainnya. "an setiap pasien yang jatuh dari
ketinggian atau dengan mekanisme keelakaan harus diurigai ada
edera thoraolumbal.
6. &elain itu diurigai adanya edera tulang belakang jika pasien
datang dengan nyeri pada leher, tulang belakang dan gejala
neurologis pada tungkai. &ifat dan tingkat lesi tulang dapat
diperlihatkan dengan sinar-$, sedangkan sifat dan tingkat lesi
saraf dengan ET atau /%A.
DAFTA% PUSTAKA
1. %asjad, Ehairuddin. !engantar Almu edah #rtopedi. Jakarta< !T. Larsif
Hatampone. 2449. http<@@douments.tips@douments@116468621-referat-
fraktur-tulang-panjangpdf.html
2. Bpley B, &olomon . uku ajar ortopedi dan fraktur sistem Bpley.0disike-
9.Jakarta, 1DD6.Hidya /edika;
7/26/2019 Revisi Tk Kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-tk-kelompok-2 40/40
:. %adiologi "iagnostik,&jahriar rasad, dkk, Fakultas 'edokteran niersitas
Andonesia, Jakarta,2446.
?. %etor and (isitors of the niersity of (irginia 241:.
http<@@www.meded.irginia.edu@ourses@rad@e+t@[email protected]. "erilandry Asham Bprildhy. "epartment %adiology Fk ki. !emeriksaan
%adiologi Trauma(ertebra. "iunduh!ada48Juni241=
=. &hiel HE, "ais E. Eaudae uina syndrome. "iunduh dari<
http<@@www.mediinenet.om@[email protected],48 Juni 241=
9. 2442.&pinal Eord Anjury.e/ediine Journal