Review Spi Dan Ski

18
Judul Buku : Sejarah Peradapan Islam Penulis : Dedi Supriyadi, M.Ag. Penerbit : CV Pustaka Setia Tahun terbit : 2008 Jumlah Hal : 336 halaman Tebal buku : 16 x 23 cm No. ISBN 979-730-928-2 “Tidak ada sejarah yang lengka” terang sang penulis Dedi Supriyadi, M.Ag. dalam bukunya yang berjudul SEJARAH PERADABAN ISLAM. sang penulis mengatakan demikian agaknya bukan tanpa sebab karena memang kenyataannya kita hanya dapat mengalami suatu kejadian dari sebagian totalitas kejadian itu. Maka dari itu tak salah jika kita sering mendengar istilah sejarah berulang dan kita perlu belajar sejarah. Dua istilah tersebutlah yang menjadi latar belakang penulis dalam mengungkap sejarah peradaban Islam baik secara subjektif maupun objektif. Pada bagian awal buku ini pembaca akan diajak untuk memahami dan mengenal konsep sejarah, kebudayaan dan peradaban terlebih dahulu, mulai dari sejarah berdasarkan artian bahasa (etimologis) dan secara definisi makna (terminologis). Sejarah yang dalam bahasa Arab disebut tarikh memiliki berbagai macam definisi dan pemahaman yang beragam serta berbeda-beda dari para Ahli sejarah, seperti halnya perbedaan pendapat yang terjadi antara seorang sejarawan Gottschalk yang berpndapat bahwa sejarah tidak lebih dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala sisinya, dengan Ibn. Khaldun yang berpandangan bahwa sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan kebenaran suatu

description

SPI dan SKI

Transcript of Review Spi Dan Ski

Page 1: Review Spi Dan Ski

Judul Buku : Sejarah Peradapan Islam Penulis : Dedi Supriyadi, M.Ag.Penerbit : CV Pustaka SetiaTahun terbit : 2008Jumlah Hal : 336 halamanTebal buku : 16 x 23 cmNo. ISBN 979-730-928-2

“Tidak ada sejarah yang lengka” terang sang penulis Dedi Supriyadi, M.Ag. dalam

bukunya yang berjudul SEJARAH PERADABAN ISLAM. sang penulis mengatakan demikian

agaknya bukan tanpa sebab karena memang kenyataannya kita hanya dapat mengalami suatu

kejadian dari sebagian totalitas kejadian itu. Maka dari itu tak salah jika kita sering mendengar

istilah sejarah berulang dan kita perlu belajar sejarah. Dua istilah tersebutlah yang menjadi latar

belakang penulis dalam mengungkap sejarah peradaban Islam baik secara subjektif maupun

objektif.

Pada bagian awal buku ini pembaca akan diajak untuk memahami dan mengenal konsep

sejarah, kebudayaan dan peradaban terlebih dahulu, mulai dari sejarah berdasarkan artian bahasa

(etimologis) dan secara definisi makna (terminologis). Sejarah yang dalam bahasa Arab disebut

tarikh memiliki berbagai macam definisi dan pemahaman yang beragam serta berbeda-beda dari

para Ahli sejarah, seperti halnya perbedaan pendapat yang terjadi antara seorang sejarawan

Gottschalk yang berpndapat bahwa sejarah tidak lebih dari sebuah rekaman peristiwa masa

lampau manusia dengan segala sisinya, dengan Ibn. Khaldun yang berpandangan bahwa sejarah

tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritis

untuk menemukan kebenaran suatu peristiwa pada masa lampau. Masih banyak lagi perbedaan

pemahaman atas pemaknaan sejarah di dalam buku ini namun sedikit dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya buku ini mengartikan sejarah adalah sebagai suatu peristiwa pada masa lampau

dengan unsur-unsur penting di dalamnya seperti pelaku yaitu manusia, dan daya kritis dari

peneliti sejarah. 

Berikutnya adalah apa itu kebudayaan, dari beberapa pengertian yang disuguhkan maka

penjelasan yang dikutip dari buku The Wold Book Encyclopedia-lah yang kiranya paling rinci

dan sistematik, dijelaskan bahwa kebudayaan adalah semua aktivitas manusia yang nyata

termasuk prestasi dalam berbagai bidang, yang berlangsung dari suatu generasi manusia ke

generasi berikutnya. Kebudayaan bermakna berbagai kegiatan yang menggunakan bahasa,

menikah, membesarkan anak-anak, mencari nafkah, menjalankan pemerintah, berjuang dalam

Page 2: Review Spi Dan Ski

perang, dan ikut serta dalam berbagai kegiatan keagamaan. Ada juga yang mengatakan

Kebudayaan adalah pandangan hidup sebuah masyarakat, kemudian yang lain juga mengatakan

kebudayaan adalah serangkaian cara hidup pada sekelompok masyarakat tertentu. Sekarang

tergantung bagaimana cara kita untuk memaknai apa itu sebuah kebudayaan, terlepas dari itu

sekiranya setelah kita membaca beberapa pengertian kebudayaan dari buku ini sedikit bisa

membandingkannya dengan kehidupan kita di masa sekarang ini, sudahkah cukup berbudaya

ataukah belum, tentunya yang dimaksud dalam hal ini adalah sebuah kebudayaan islam yang

baik dan benar.

Kebudayaan dan peradaban mempunyai makna berbeda namun saling berkaitan satu

sama lain, dari sudut pandang ilmu Antropologi yang sudah berkembang sekarang, penulis dalam

buku ini membedakan pengertian antara kebudayaan dan peradaban. Kebudayaan lebih banyak

direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan moral, sedang peradaban terefleksikan

kedalam politik, ekonomi, dan teknologi. Ada banyak ahli sejarah yang sebelumnya mencoba

membedakan dengan jelas antara kebudayaan dan peradaban seperti misalnya Koentjaraningrat

yang membagi kebudayaan kedalam tiga wujud yaitu (1) wujud ideal, (2) wujud kelakuan, dan

(3) wujud benda, dari ketiga wujud tersebut disimpulkan bahwa kebudayaan mencangkup juga

peradaban, tetapi tidak sebaliknya. Kemudian ada juga H.A.R. Gibb didalam bukunya yang

berjudul Whither Islam menyatakan bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah

agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna. Namun dari berbagai macam pengertian yang

dihadirkan oleh para ahli sejarah, tampaknya masih belum ditemukan sebuah perbedaan yang

jelas dalam memaknai arti kebudayaan maupun peradaban, akan tetapi didalam buku ini penulis

mencoba memberi sedikit gambaran ringkas dari pendapat Oswald Speengler yang dikutip

samuel P. Huntington, bahwa kebudayaan adalah untuk menunjuk upaya-upaya manusia yang

masih terus berlanjut(proses), sedangkan peradaban untuk menunjukkan titik akhir dari kegiatan

mereka dimasa itu(hasil).

Setelah mengetahui konsep-konsep dasar dalam mempelajari dan memahami sebuah

sejarah pembaca akan mulai diajak memasuki peristiwa-peristiwa yang ada dalam sejarah

peradaban islam mulai dari Islam periode klasik, periode pertengahan hingga periode modern

sekarang ini. Dari kisah dan peristiwa yang ada maka dapat dilihat bagai mana grafik naik

turunnya peradaban Islam pada masa itu, seperti peradaban Islam pada masa Arab Pra-Islam,

islam pada masa Nabi Muhammad SAW, berkembangnya Islam hingga menjadi negara besar

Page 3: Review Spi Dan Ski

pada masa Dinasti Bani Umayah, berkembang pesatnya ilmu pengetahuan pada masa Dinasti

Abbasiyah, islam pada masa lima khalifah besar dan khalifah-khalifah islam setelah itu hingga

pada khalifah terakhir yaitu pada masa Abdul Majid II tahun1922-1924 M .

Islam dibawa dan disebarkan oleh salah seorang keturunan Quraisy, suku yang terkuat

dan berpengaruh di Arab bernama Muhammad bin Abdullah. Sejak muda Muhammad sudah

memiliki gelar al-amin yaitu orang yang tepercaya. Yatim piatu sejak berumur 6 tahun

Muhammad tinggal beersama sanak saudaranya, mula-mula dengan kakeknya Abdul Muthalib,

ia hidup bersama kakeknya kurang lebih 2 tahun karena Abdul Muthalib meninggal dalam

keadaan yang memang sudah sangat renta, berikutnya ia diasuh oleh pamannya Abu Thalib.

Muhammad menjadi seorang Nabi kira-kira pada saat dirinya berumur 40 tahun. Ketika berumur

25 tahun Nabi Muhammad menikah dengan seorang saudagar wanita kaya raya yang sudah lama

menjanda bernama Khadijah. Khadijah adalah seorang istri yang sangat disayanginya segaligus

wanita pertama yang masuk Islam dan membantu Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam

hingga akhir hayatnya. Islam muncul dan berkembang di sebuah masyarakat yang bisa dikatakan

sangatlah rusak atau sering dinamakan sebagai zaman jahiliyah yaitu di kawasan Arab Mekah

dimana mayoritas dari masyarakat adalah penyembah berhala. Sungguh bukan perkara yang

mudah bagi seorang Muhammad yang mengemban misi risalah langit untuk mengubah keadaan

yang sedimikian rupa. Sejak didapatnya petunjuk dari Allah melalui malaikat jibril tepatnya pada

saat Nabi merenungi nasib kaumnya di dalam keheningan Gua Hira, Maka sejak itulah awal

sejarah penyebaran dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan ajaran Islam

dimulai.

Kemunduran Islam terjadi mulai pada 1250-1500 M. Pada masa ini penyebab terbesar

mundurnya era kejayaan Islam ialah karena serangan dari Jengis Khan dan keturun-

keturunanannya yang datang dari Mongolia. Penyebab yang lain kemunduran Islam ialah

pecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan kecil, tidak adanya lagi khalifah yang diakui sebagai

lambang persatuan umat Islam, serangan dari raja-raja kristen, terbaginya Islam kedalam dua

golongan besar yaitu kaum Sunni dan kaum Syi’ah, adanya pengaruh tarikat-tarikat dan

berkurangnya perhatian pada ilmu-ilmu pengetahuan.

Islam mulai beranjak bangkit kembali semenjak munculnya tiga kerajaan besar yaitu

kerajaan Ustmani di Turki, Kerajaan Syafawi di Persia dan Kerajaan mughal di India. Akan

tetapi kemajuan Islam pada periode kedua ini tampaknya cenderung pada aspek politik saja,

Page 4: Review Spi Dan Ski

perkembangan Islam di masa ini sangat kurang perhatiannya pada ilmu pengetahuan, berbeda

dengan kemajuan Islam pada gelombang pertama yang merata pada semua aspek kehidupan.

Diceritakan pula dalam di buku ini, bersamaan pada masa dimana Islam mencoba untuk bangkit

kembali, bangsa Barat yaitu kawasan Eropa juga mulai bangkit terutama setelah terbukanya jalan

ke pusat rempah-rempah dan bahan-bahan mentah di timur jauh, melalui Afrika selatan dan

dijumpainya Amerika oleh Colombus pada tahun 1492 M akantetapi dibandingkan dengan

kekuatan bangsa barat pada waktu itu, kekuatan islam masih lemah.

Islam periode modern terjadi di Turki setelah perang Dunia 1 yakni dibawah pimpinan

mustafa Kemal dalam usahanya merombak sistim pemerintahan negara yang terpengaruhi oleh

kekuasaan asing, kemudian pergolakan Mesir untuk melepaskan diri dari jajahan Inggris, Asia

barat, Iran dengan tokoh terkenalnya Khomaeni, anak benua India khususnya pada wilayah India

utara dan provinsi perbatasan barat laut India yang sekarang menjadi negara bagian pakistan,

berikutnya adalah Eropa dengan minoritas muslimnya dngan semangat umat yang tinggi meski

dengan berbagai macam tantangan juga peluang di negara yang mayoritas non-Muslim, dan yang

terakhir dijelaskan dalam buku ini adalah perkembangan Islam di Amerika, namun proses

masuknya Islam di Amerika sendiri masih bersifat spekulatif karena tidak ada teori yang tegas

menerangkan tentang kronologis datangnya Islam ke Amerika.

Bagaimana mungkin sebuah peradaban besar yang mashur dan sangat berjaya dimasanya

bisa hilang begitu saja dari sejarah tanpa meninggalkan pengaruh pada masa-masa sesudahnya,

sesuatu hal yang hampir tidak mungkin terjadi. Besar kecilnya pengaruh sebuah peradapan pada

era atau masa sesudahnya ditentukan dari tinggi rendahnya nilai kebudayaan yang terdapat

dimasa itu. Semakin tinggi nilai kebudayaan yang dibangun pada suatu peradaban maka semakin

tajam dan jelas pula sejarah yang digoreskannya. Bukan hanya dari segi kebudayaan, semangat

dan kemauan masyarakat pada suatu masa peradaban tertentu dalam menyebar luaskan wilayah

maupun pengaruhnya pada dunia juga akan semakin memberi bekas yang nyata pada masa atau

era selanjutnya ketika peradaban tersebut sudah berakhir atau tergantikan. Demikian halnya

dengan sejarah peradaban Islam, Islam tidak serta merta hadir tanpa suatu rangkaian peristiwa,

akan tetapi peristiwa ini bukanlah sebuah cerita atau pun sekedar dongeng sebelum tidur, Islam

bisa ada hingga saat ini dari awal sebuah titik perjalanan yang sangat lampau yaitu pada zaman

Nabi Muhammad SAW seperti yang sudah dijelaskan di atas memiliki banyak momen dan

Page 5: Review Spi Dan Ski

kejadian penting yang harus dipelajari. Ada hal yang menyebabkan dan melatarbelakangi Islam

sehingga begitu dikenal dan dianut sebagai salah satu Agama terbesar di Dunia. Lantas apa

gerangan yang melatar belakangi Islam berkembang begitu pesat samapi pada era modern

sekarang ini ?, tentu pembaca banyak sedikit sudah mulai paham setelah selesai membaca buku

kecil namun memiliki keruntutan dalam penyampaiannya.

Buku ini seperti yang sudah dijelaskan di awal oleh penulis yakni “ Tidak ada sejarah

yang lengkap”, menyajikan sejarah-sejarah islam dari awal hingga akhir dengan penuh kehati-

hatian dan atas pertimbangan dari berbagaimacam metodelogi pendekatan serta referensi-

referensi terpercaya. maka dirasa sudah saatnya kita sebagai manusia yang tinggal di era modern,

pada peradaban terbaru saat ini untuk mengetahui semua kebenaran dari sebuah sejarah yang

ada, tidak hanya mendengar desas-desus suatu peristiwa dan kemudian langsung

mempercayainya, namun seperti apa yang sudah dilakukan penulis, paling tidak kita bisa

mengambil hikmah serta kritis dalam menghadapi kenyataan yang ada khususnya bagi kita umat

Islam itu sendiri.

Page 6: Review Spi Dan Ski

Judul Buku : Sejarah dan Kebudayaan Islam (Jilid 2)

Penulis : Dr. Hasan Ibrahim Hasan

Penerbit : Kalam Mulia

Tahun terbit : 2011

Cetakan ke- : 3

Jumlah Hal : 492 halaman

No. ISBN 979-8590-32-5

Buku Sejarah dan Kebudayaan Islam ini membahas tentang para kholifah Bani Umayah,

Gerakan Politik dan Keagamaan, Sistem Pemerintahan Bani Umayah, Kebudayaan dan Seni,

serta bentuk – bentuk kemasyarakatan pada masa Bani Umayah.

Buku ini adalah lanjutan dari Sejarah dan Kebudayaan Islam I. Jadi, Pada bab pertama

adalah bab ke lima yaitu menjelaskan para Kholifah Bani Umayah serta hal – hal yang

menyebabkan Bani Umayah runtuh. Adapun urut – urutan para kholifah Bani Umayah adalah

sebagai berikut :

1.      Muawiyyah bin Abu Sufyan     ( 41 H/ 661 M)

2.      Yazid bin Muawiyyah              ( 60 H/ 680 M)

3.      Muawiyyah II                           ( 64 H/ 683 M)

4.      Marwan bin Al Hakam             ( 64 H/ 683 M)

5.      Abdul Malik Bin Marwan         ( 65 H/ 685 M)

6.      Al Walid bin Abdul Malik        ( 89 H/ 705 M)

7.      Sulaiman bin Abdul Malik        ( 96 H/ 715 M)

8.      Umar bin Abdul Aziz               ( 99 H/ 717 M)

9.      Yazid bin Abdul Malik             (101H/ 720 M)

10.  Hisyam bin Abdul Malik          (105H/ 724 M)

11.  Al Walid bin Abdul Malik        (125H/ 743 M)

12.  Yazid III                                   (126H/ 744 M)

13.  Ibrahim                                      (126H/ 744 M)

14.  Marwan II                                 (127-132H/ 744-750 M)

Pada masa Walid bin Ibnu Malik banyak daerah – daerah yang dapat

ditaklukkan,diantaranya adalah daerah yang berada di seberang sungai serta upaya untuk

menaklukkan negeri China, menaklukkan India, menaklukkan Andalusia.

Page 7: Review Spi Dan Ski

Adapun factor – factor yang menyebabkan runtuhnya Bani Umayah adalah :

a. Pengangkatan dua putra mahkota

Pengangkatan dua putra mahkota menjadi factor keruntuhan bani Umayah karena dengan

langkah ini telah menumbuhkan bibit permusuhan dan persaingan di antara sesama anggota

keluarga

b. Munculnya fanatisme suku

Ketika Umar bin Abdul Aziz wafat, kemudian di gantikan Yazid bin Abdul Malik terjadi

berbagai fitnah yang hakikatnya merupakan perselisihan di antara bangsa Arab Utara dengan

bangsa Arab selatan.

c. Terlena dalam kemewahan

Pola kehidupan sebagian para kholifah Amawi yang sangat mewah dan senang berfoya –

foya sebagai warisan pola kehidupan para penguasa Bizantium dianggap sebagai factor lain

yang talah mananam andil besar bagi keruntuhan Daulah Amawiyah. Yazid bin Muawiyah,

Yazid bin Abdul Malik adalah seorang kholifah Amawi yang sangat terkenal sebagai

pengagum berat wanita dan penggemar pesta pora. Begitu juga putranya yang bernama Al

Walid, seorang penyair kualifaid yang banyak merangkai kata – kata puitis dalam cacian dan

asmara.

d. Fanatik Arab

Daulah Amawiyah adalah murni daulah Arab, baik darah maupun daging. Dengan

demikian, orang – orang Amawi sangat fanatic terhadap bangsa arab dan sangat fanatic

dengan kearabannya. Mereka memandang orang – orang Islam non Arab( Mawali ) dengan

pandangan sebelah mata sehingga sikap ini telah menimbulkan fitnah di antara sesama kaum

muslimin dan mereka menganggap bahasa mereka adalah bahasa yang paling tinggi.    

Pada bab ke-enam buku ini menjelaskan Gerakan Politik dan Keagamaan. Sepeninggalan

Rosulullah kaum Muslimim terkoyak dalam perselisihan seputar orang yang berhak atas jabatan

kholifah yang berakhir dengan terpilihnya Abu Bakar. Dalam pemilihan tersebut berdampak

terpecahnya dua kelompok : kelompok Jamaiah(kelompok yang menerima Abu bakar,Umar dan

Utsman dan bersikap taat walaupun jabatan kholifah di pegang oleh Bani Umayah) dan

kelompok syi'ah (kelompok yang beranggapan ahlul bait yang berhak menjabat menjadi kholifah

yakni Ali bin Abu Tholib kemudian para putranya sebagai pewaris. Adapun beberapa kelompok

yang muncul sesudah Utsman wafat :

Page 8: Review Spi Dan Ski

Tindakan Thalhah, Az Zubair, dan Aisyah ( Perang Jamal )

Ali bin Abi Tholib telah memberika nasihat kepada orang – orang yang menuntut balas

atas darah Utsman agar mereka bersabar. Ketika suasana sudah tenang dan terkendali tuntutan

mereka tidak kabulkan. Akhirnya mereka memberontak kepada pemerintahan Ali bin Abi Tholib

sehingga terjadi peperangan (Perang Jamal). 

Persengketaan para pendukung Utsman dengan pendukung Ali (Perang Shiffin -  At Tahkim).

Kaum Khowarij (Perang Nahrawan),

Kaum Khowarij terpecah menjadi dua puluh kelompok yang berlainan satu sama lain, baik

dalam ajaran maupun hanya dalam sebagian daripadanya saja. Diantara beberapa Kelompok –

kelompok kaum Khowarij adalah :

Al Azariqah, yaitu pengikut Nafi' bin Al – Azraq. Beliau adalah fasih nomor satu di antara

para tokoh fuqoha kelompok ini.

An – Najdiah, yaitu pengikut najdah bin Amir Al Hanafi. Ciri ajarannya adalah bahwa setiap

orang yang bersalah sesudah berupaya untuk memperoleh kebenaran sebelumnya dimaafkan.

Menurut kelompok ini agama terdiri dari dua hal : makrifah kepada Allah dan makrifat

kepada Rasul – Nya, kemudian pengharaman darah kaum Muslimin dan pengharaman

merampas harta kekayaannya serta mengakui seluruh apa yang dating dari sisi Allah.

Al – Baihasiah, yaitu pengikut abu Al Baihas bin Jabir. Ajarannya : bahwa seseorang belum

dianggap sebagai Muslim sampai ia beriman kepada Allahdan Rosulnya serta beriman

terhadap apa yang di bawa oleh Nabi SAW lalu menjadikan para wali Allah sebagai

pemimpin

Al – Ibadhiah, yaitu pengikut Abdullah din Ibadh At Tamimi. Kelompok ini cenderung cinta

damai tidak bersikap ektrim dalam menghukumi orang – orang yang berbeda faham

dengannya.

Kaum Syiah

Kaum syiah adalah para pendukung Ali bin Abi Tholib yang beranggapan bahwa Ali adalah

orang yang paling berhak atas jabatan kholifah. Pada masa pemerintahan Yazid Husain bin Ali

berontak karena mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya hingga akhirnya Husain pun

terbunuh dan di penggal kepalanya atau tragedi karbala.

Page 9: Review Spi Dan Ski

Kelompok Ibnu az Zubair

Kaum Murjiah

Akidah dasar kaum Murjiah adalah tidak mengkafirkan siapa pun, apa pun dosa yang

dilakukannya selama ia telah memeluk Islam dan mengucapkan kalimat syahadat. Gerakan ini di

pimpin oleh salah seorang yang sangat ektrim, ia berangggapan bahwa iman adalah suatu ikatan

( janji ) dalam hati sehingga walaupun secara lisan yang bersangkutan menyatakan  kafir tetapi di

sisi Allah ia tetap sebagai mukmin dengan iman yang sempurna dan masih bisa masuk surga.

Kaum Mu'tazilah

Akidah Mu'tazilah terdiri dari lima dasar : Tauhid, keadilan, ancaman (al wa'id), paham

tentang suatu tempat yang terletak di antara dua tempat dan al aml bin ma'ruf wannahyu

'anilmukar.

Pada bab ke-tujuh menjelaskan Sistem Pemerintahan. Adapun bagian – bagiannya adalah :

a. Sistem Politik

Khilafah, yaitu meliputi syarat kholifah, system pemilihan Al Khulafa' Ar Rasyidin, 

pembaiatan Al Khulafa' Ar Rasyidin, kaum Amawi dan kekhalifahan, Gelar kholifah.

Kementrian

Sekretaris

Al Hijabah adalah pejabat tinggi Negara sama dengan kepala dinas keamanan dewasa

ini. 

b. Administrasi Pemerintahan

Diwan – Departemen, pada masa bani Umayah diwan hanya terbatas empat diwan yakni :

Diwan pajak, diwan persuratan, diwan al mustaghillah, diwan stempel yang didirikan

oleh Muawiyah bin abu Sufyan sebagai diwan Negara terbesar. 

Keamiran – Pemerintahan Daerah, keamiran di wilaya –wilayah Islam terdiri dari dua

macam : keamiran yang bersifat umum dan khusus. Keamiran yang bersifat umum terdiri

dari dua macam :keamiran berdasarkan kehendak dan keamiran berdasarkan paksaan.

Keamiran yang berdasarkan kehendak meliputi tujuh hal, segagaimana menurut Al

Mawardi, sebagai berikut :

o Dalam hal ketentaraan, pendidikan, dan besar gaiinya

o alam hal hokum, pengangkatan hakim,dan penguasa.

Page 10: Review Spi Dan Ski

o Dalam hal memungut pajak, zakat, dan mengangkat pegawai.

o Dalam hal melindungi agama dan membela kaum wanita  serta  agama.

o Menegakkan hudud dalam hal yang berkenaan dengan hak Allah dan hak sesama

manusia.

o Dalam hal kepemimpinan sehingga seorang pemimpin menjadi imam masyarakat

wilayah yang bersangkutan atau menjadi wakil daripada mereka.

o Dalam hal mengurus jamaah haji dan orang yang berhaji tanpa disertai keluarga

sehingga mereka dapat bekerja sama dengannya.

Al Barid – Kantor Pos

Kepolisian

c. Sistem Keuangan

Pajak, ada tiga jenis tanah yang tidak terbebani keharusan membayar pajak bagi

pemiliknya, melainkan hanya di bebani keharusan menyerahkan sepersepuluh dari buah

yang dihasilkan dan sepersepuluh dari harga tanah. Menurut Al Mawardi, Jenis tanah ini

adalah Tanah milik penduduk yang diperoleh bukan melalui perang, tanah yang dimiliki

kaum Muslimin dengan jalan kekerasan yang di bagikan oleh kholifah kepada mereka

sebagai para penakluk, tanah yang diambil dari kaum Musrikin dengan jalan kekerasan

(tanah Ghanimah).

Sepersepuluh dari barang dagangan pedagang kafir

Zakat

Jizyah – Upeti

d. Angkatan Perang

Tentara

Angakatan Laut

e. Peradilan

* Perhakiman, peradilan pada masa Bani Umayah ada dua hal : Pertama, seorang hakim

memutuskan hokum atas suatu kasus berdasarkanhasil Ijtihadnya. Kedua, peradilan tidak

terpengaruh oleh politik, di mana para hakim bersifat independent dalam memutuskan hokum

atas kasus yang terjadi.

* Al Hisbah,

* Al Mazhalim

Page 11: Review Spi Dan Ski

* Gaji Para Hakim

Pada bab ke- delapan dalam buku ini menerangkan tentang Kebudayaan dan Seni.

Dalam bidang kebudayaan pembagian Ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua bagian yaitu ilmu

naqli dan ilmu aqli. Dalam ilmu naqli di bagi beberapa bagian yaitu

·         Ilmu qiraat ( Seni baca Al quran)

·         Membukukan Al Quran

·         Tafsir, penafsiran al quran yang dilakukan oleh ahli tafsir terdiri dari dua penafsiran : yaitu

penafsiran yang bersandar pada atsar yang di terima dari Nabi dan para sahabat (At tafsir

bilma'sur), penafsiran yang lebih disandarkan pada pendapat akal daripada disandarkan terhadap

naql (At tafsir birra'yi)  

·         Hadits

·         Nahwu (Gramatikal Bahasa Arab ), ilmu nahwu tumbuh di bashroh dan Koufah sebagai kota

penting dari beberapa kota yang menjadi pusar kebudayaan pada abad  pertama Hijriyah. Di kota

inilah ilmu – ilmu aqidah dan fiqih diletakkan serta madzab para ulama nahwu dan para ulama

bahasa muncul.

·         Kesusastraan

Di dalam ilmu- ilmu aqli terbagi beberapa bagian yaitu :

·         Kimia dan kedokteran, Khalid bin Walid adalah orang pertama yang menaruh perhatian untuk

mentranfer ilmu kedokteran dan kimia ke dalam bahasa Arab. Ia mengundang orang – orang

Yunani dari madzab Iskandariyah yang terkenal kepiawainnya dalam industri kimia. Luqman Al

Hakim dianggap dokter pertama dari bangsa Arab.Ah haris bin Kildah yang dilahirkan di thoif

pada abad keenam Masehi adalah dokter paling termasyur pada masanya.

·         Sejarah dan Perang, Ubaid bin Syurbah AL Yamani adalah orang pertama yang memasukkan

kegiatan penulisan dan terwujudlah buku tarikh. Wahb bin munabbih dianggap peletak dasar –

dasar ilmu pencatatan perang

·         Ilmu Astromoni,

·         Musik

·         Kelautan

·         Geografi

Di bidang Kesenian, yaitu :

a. Seni Arsitektur

Page 12: Review Spi Dan Ski

* Kota

* Masjid

Pada Bab ke-sembilan menjelaskan system Kemasyarakatan bangsa Arab, yaitu :

1. Susunan Masyarakat

2. Club Musik dan Lagu

3. Istana Para Kholifah dan Para Amir

4. Makanan

5. Pakaian

6. Wanita

7. Hiburan

Metode yang digunakan  berbentuk tematik, penilaian tentang buku ini adalah ;

a.  Buku ini terlalu bertele – tele dalam penulisannya

b. Kata – katanya sulit di pahami karena buku ini adalah terjemahan dari buku aslinya yang

berbahasa Arab.

c. Butuh ketelitian dalam memahami bukunya