Review Distributed Generation
-
Upload
septiantoro-hudananta -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
description
Transcript of Review Distributed Generation
Impact of Waveform Distorting Fault Current Limiters on Previously Installed Overcurrent
Relays
Yan Pan, Student Member, IEEE, Michael Steurer, Senior Member, IEEE, Thomas L.
Baldwin, Senior Member, IEEE, Peter G. McLaren, Fellow, IEEE
Review:
Penggunaan fault current limiter (FCL) untuk peralatan sistem proteksi; rele arus lebih;
mengakibatkan adanya gelombang distorsi. Paper ini meneliti dampak gelombang distorsi
terhadap kinerja rele arus lebih. Ada tiga jenis teknologi FCL yang dibahas dalam paper ini:
1. Diode Bridge FCL With DC Biased Coil (DB-FCL)
Diode Bridge FCL With DC Biased Coil terdiri dari 4 dioda dan satu sumber DC. FCL
Jenis ini mengakibatkan gelombang arus distorsi mencapai batasan yang diperbolehkan
sistem.
Gambar 1. Prinsip dasar diode-bridge FCL
Gambar 2. Gelombang arus gangguan diode-bridge FCL
2. Saturable Iron Core FCL (SIC-FCL)
FCL jenis ini menggunakan karakteristik magnet dua inti yang bersifat non-linier.
Gambar 3. Prinsip dasar saturable iron core FCL
Gambar 4. Gelombang arus gangguan saturable iron core FCL
3. Solid State FCL (SS-FCL)
FCL jenis ini menyebabkan bentuk gelombang arus distorsi akibat penggunaan thyristor.
Gambar 5. Prinsip dasar solid state FCL
Selama setengah siklus pertama arus gangguan: commutating circuit diaktifkan. Hal ini
menyebabkan arus gangguan menjadi nol.
Jenis FCL solid state dapat dikontrol sudut penyalaannya (firing angle). Nilai arus
gangguan fundamental dijadikan sebagai referensi yang akan dibandingkan dengan arus
gangguan yg terjadi. Contoh: 119 derajat => 102 derajat
Gambar 6. Gelombang arus gangguan solid state FCL
Simulasi pengujian yang dilakukan paper menggunakan sistem distribusi 13.8 kV dengan
grid tegangan tinggi 230 kV. Jenis FCL yang digunakan adalah SS-FCL yang dipasang di bus
13.8 kV. Rele R2 adalah proteksi utama dan rele R2 adalah proteksi backup pada section II.
Kedua rele R1 dan R2 adalah rele karakteristik inverse-time.
Gambar 7. Sistem distribusi 13.8 kV
Dari simulasi sistem diatas didapatkan hasil sebagai berikut:
A. Dampak SS-FCL untuk mengurangi Magnitude Arus Gangguan
SS-FCL mengurangi arus gangguan sangat signifikan sehingga waktu operasi rele 1 dan rele 2
akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan original setting.
Gambar 8. Waktu operasi rele saat terjadi gangguan
B. Dampak SS-FCL terhadap Gelombang Distorsi
SS-FCL akan menghasilkan gelombang distorsi sehingga akan mempengaruhi kinerja rele.
Pengaturan sudut penyalaan mempengaruhi besar gelombang distorsi yang dihasilkan.
C. Pengaturan Firing Angle
Jenis FCL solid state dapat dikontrol sudut penyalaannya (firing angle). Nilai arus gangguan
fundamental dijadikan sebagai referensi yang akan dibandingkan dengan arus gangguan yg
terjadi. Pengaturan sudut penyalaan mempengaruhi besar gelombang distorsi yang dihasilkan.
Gambar 9. Arus gangguan dengan sudut penyalaan SS-FCL berbeda-beda
D. Dampak terhadap setting Rele
Saat SS-FCL bekerja waktu koordinasi rele akan mengalami miskoordinasi, sehingga
dibutuhkan setting koordinasi baru.
Kesimpulan:
Penggunaan FCL dapat mengurangi besaran arus gangguan tetapi juga menghasilkan gelombang
arus distorsi. Arus distorsi tersebut akan berdampak terhadap kinerja koordinasi rele yang akan
mengalami miskoodinasi. Permasalahan miskoordinasi tersebut bisa diselesaikan dengan
pengaturan sudut penyalaan (firing angle) yang sesuai.
Catatan:
Paper: Baik
Sudah menampilkan satu problem dan menawarkan satu solusi
Tata tulis kurang baik: penulisan ada yg kurang sistematis pada bagian ‘hasil tes’
Gambar dan grafik kurang jelas (terdapat perbedaan dengan deskripsi di paragraf)